Saya menulis bukan karena ahli dalam merangkai kata, tapi karena kapasitas memori otak saya terbatas untuk menyimpan setiap peristiwa dimasa lalu.
Kau adalah kekasihku. Kau bagaikan air laut yang semakin diminum semakin mengundang kehausan. Rasa dahaga akan kerinduan yang mendalam akan kekasih tak akan pernah membuatku mati. Karena cinta tak akan membunuh para penikmatnya.