A journal, an essay and podcast compilation on the non-essential aspect of architecture.
Bersama Amirul Farras, kami ngobrol tentang Skola Lipu (Skola: Sekolah, Lipu: Permukiman), praktik desain partisipatoris untuk masyarakat Adat Wana Posangke yang didukung oleh sistem crowdsourcing sebagai bahan bakar proyek. Dalam episode kali ini, Amirul mengulas latar belakang, proses dan tantangan, taktik keberlanjutan, hingga rencana tim ke depan atas proyek kolektif sekolah tersebut.
Membahas ruang dan arsitektur dari sudut pandang kesehsrian. Kali ini bersama Bangkit Mandela, Dini Aghnia dan Kanigara Ubaszti, membahas tentang kindegarten
Membahas ruang dari sudt pandang kartun hari minggu, bersama Bangkit Mandela, Dini Aghnia, dan Kanigara Ubaszti. Diproduseri oleh Dini Aghnia
Membahas ruang dan arsitektur dari sudut pandang Teater. Bersama Bangkit Mandela dan Kanigara Ubaszti, diproduseri oleh Dini Aghnia
Membahas ruang dari sudut pandang Warkop, bersama Bangkit Mandela dan Kanigara Ubaszti
Membahas ruang dan arsitektur, dari sudut pandang video games, bersama Bangkit Mandela dan Kanigara Ubaszti
Membahas ruang dan arsitektur, dari sudut pandang komik dan superheroes, bersama Bangkit Mandela dan Kanigara Ubaszti
Perkenalan the nonessential dari kami yang tidak penting-penting amat. with Bangkit Mandela dan Kanigara Ubaszti
Pernah kah kalian membaca komik asal jepang, 20th Century Boys? Atau melewatkan masa kecil kalian dengan menonton Akira dan menikmati estetika steampunk dalam beberapa film Studio Ghibli? Keseragaman visual yang tergambar dalam film tersebut dapat dilihat sebagai prediksi sebuah masa yang berbeda dari kondisi hari ini. Seperti hidup di gemerlap suatu masa yang kelam, janggal, dan sarat akan penentangan terhadap wacana common enemy. Begitulah genre distopia biasa dihadirkan dalam media audio visual, atas pembacaannya dari secarik narasi tentang suatu tempat yang buruk. Tapi apakah selalu tentang yang buruk? Apakah yang mampu membuat kita menilai mana yang baik dan yang buruk? Tapi, apa sih, yang sebenarnya dimaksud distopia? Kalau dia sebuah situasi, apa batasannya? Kalau dia mekanisme, bagaimana dia bekerja? Dan Jika distopia adalah sesuatu yang buruk, bisa jadi kita sendiri sedang berada dalam situasi tersebut?
Segmen ini akan menjadi pembuka dari serangkaian monolog, yang merangkum satu jalan besar yang akan kami jalani bersama, tentang hal-hal yang ditemui dalam ruang percakapan sehari-hari. Sebagai perkenalan, monolog ini mengutip beberapa tokoh dan apa yang mereka perjuangkan. Dalam singkat, beberapa episode ke depan, pembahasannya akan ditarik dari titik temu topik yang bersebrangan. Kali ini kami mencoba menemukan di mana Yuval Noah Harari, Jane Jacobs, dan Kurt Vonnegut bisa saling beririsan.