karena enggak semua orang pintar cerita, atau malas cerita, atau enggak punya teman cerita, atau bingung cerita ke mana :)
dulu gw pikir kalimat "the only thing matters is your happiness" adalah kalimat terklise di dunia, until i understand why some people love someone by letting them go
dicoba, ya? dicoba untuk nggak selalu bergantung dengan rasa senang
gapapa, mungkin beberapa jarak diciptakan Tuhan bukan untuk ditempuh, tapi untuk dibiarkan. dibiarkan tetap jauh.
gapapa. karena mungkin, nggak ngerti adalah jawaban yang kita cari
karena pulang bukan tentang rasa nyaman, tapi tentang bertahan.
kalau kehilangan ujungnya cuma mengikhlaskan, berarti melihatnya bahagia dengan orang lain tidak masuk dalam perjanjian
beberapa hal baik memang harus dipindahkan dalam bentuk perpisahan
Kalau sampe diri sendiri juga hilang, berarti tiap kekhawatiran, masalah, sedih dan kecewa sudah gak ada lagi teman dan penyembuhnya. Itu bahaya. Lebih bahaya dari kesunyian itu sendiri.
pada akhirnya orang sedih cuma butuh tau kalo dia gak sendirian
semua menyenangkan, tapi semua juga punya jam pulangnya. kita bukan jakarta yang enggak pernah tidur
manusia senang menerima ketidaktahuan ketika hal salah terlampau menyenangkan untuk dimakan mentah-mentah.
Apa masalah yang diasah sudah selesai menjajah? Atau justru minta kita untuk mengalah?
supaya bisa tahu bedanya menerima dan menggenggam. supaya bisa mengerti bedanya merelakan dan mengikhlaskan
supaya yang enggak kenal, jadi tahu. supaya yang sudah tahu, bisa semakin kenal