POPULARITY
Categories
Dalam episode ini, Tanadi Santoso mengajak kita merenung pada satu pertanyaan mendasar yang jarang kita pikirkan: "Sebenarnya, Anda dibayar untuk apa?" Pertanyaan sederhana dari seorang coach ini menjadi pintu masuk menuju perjalanan menemukan makna di balik pekerjaan dan talenta kita. Bukan sekadar soal jabatan, uang, atau status, tapi tentang menemukan esensi dari kontribusi yang benar-benar membuat hidup dan karier kita bernilai.Tanadi membagikan kisah personalnya, dari perenungan panjang hingga akhirnya menemukan bahwa dirinya "dibayar untuk menginspirasi orang lain." Sebuah kesadaran yang tidak muncul begitu saja, melainkan lahir dari pengalaman sebagai pemimpin, dosen, dan trainer yang terus bertumbuh. Ia kemudian menjelaskan tiga inti dari pekerjaan bermakna: menginspirasi orang lain, menunjukkan jalan, dan memberi tanda arah agar orang lain juga bisa berkembang.Dari sinilah muncul pesan kuat bahwa kekuatan sejati tidak selalu datang dari apa yang kita lakukan, tapi dari mengapa kita melakukannya. Melalui kisahnya tentang membuat ratusan review buku hingga meraih rekor MURI, Tanadi menunjukkan bahwa ketika kita hidup sesuai kekuatan kita, hasilnya bisa jauh melampaui sekadar materi.Episode ini juga mengajak pendengar melihat ulang cara mereka memaknai pekerjaan. Dari penjual sepeda motor hingga kurir pengiriman, setiap profesi punya makna lebih besar ketika dijalankan dengan kesadaran membantu orang lain. Ketika seseorang bekerja bukan sekadar untuk cuan, tapi untuk memberi nilai, maka pekerjaan itu menjadi panggilan. "Soar with Your Strengths" adalah undangan untuk berhenti mengejar kesempurnaan di semua hal, dan mulai terbang dengan kekuatan terbaik yang sudah kita miliki.
Di balik tawa yang melegenda, ada kisah yang jarang terungkap.Indro Warkop bercerita tentang perjalanan Warkop DKI dari tawa, persahabatan, sampai satir yang mengkritik zaman dengan cara elegan.Bukan sekadar lucu, tapi juga penuh makna.Tentang Dono dan Kasino, tentang pesan hidup yang masih relevan sampai sekarang.Tentang bagaimana sebuah tawa bisa menyatukan, menyembuhkan, dan meninggalkan jejak panjang di hati banyak orang.Bagaimana cerita selengkapnya?Simak Selengkapnya
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 30 Oktober 2025Bacaan: "......sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40)Renungan: Ada seekor kera berada di sebuah pohon pisang yang sedang berbuah lebat. Ia begitu rakus dan tidak mau membagi pisang-pisang tersebut kepada teman-temannya. Seekor kera lain berada di bawah dan memohon agar kera tersebut bersedia membagi makanan dengannya. Bukan isi pisang yang ia terima, melainkan kulit pisang yang mendarat di kepalanya. Kera yang di bawah memiliki akal. Ia mulai mengejek dan menghina kera yang ada di atas. "Dasar kera pelit. Sudah penyakitan, tidak pernah mandi, bodoh lagi!" teriaknya dari bawah. Kera yang ada di atas pohon merasa tersinggung, tetapi ia tidak mau turun. Akhirnya, ia melemparkan buah pisang yang ada di sebelahnya. Akhirnya pisangnya habis dan kera yang ada di bawah membawa lari pisang-pisang yang dilemparkan kepadanya. Ada banyak orang yang berkekurangan di sekitar kita. Sementara itu ada orang yang berkelimpahan dalam berbagai hal. Allah memberi kelimpahan kepada kita, agar kita mau berbagi dengan orang yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan. Yesus sudah mau memberikan diri-Nya sehabis-habisnya untuk kita. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mulai untuk berbagi? Berbagi rejeki, berbagi waktu, berbagi doa dan berbagi perhatian. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, beriku hati seperti hati-Mu, hati yang selalu tergerak oleh belas kasih untuk menolong orang lain. Buka hatiku, bahwa sebagian berkatku yang berasal dari-Mu adalah milik orang-orang yang berkekurangan dan pakailah aku untuk menjadi saluran berkat bagi mereka. Yesus, ajarilah aku untuk peka, bahwa Engkau senantiasa hadir dalam diri orang yang menderita. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RP. Yohanes Kukuh Cahyawicaksana, CM Roma – Italia Luk. 13:22-30
Generasi muda Indonesia saat ini, memiliki banyak karakteristik yang beragam. Sama halnya dengan keberagaman pemuda pada 28 Oktober 1928 saat mendeklarasikan sumpah pemuda.Pada episode podcast kali ini, sosok pemuda milenial penggiat Whats Is Up, Indonesia? (WIUI), Abigail Lumuria bercerita tentang sumpah pemuda dari sudut pandang anak muda zaman now. Bukan sekadar sejarah, tapi bagaimana semangatnya bisa relate sama keresahan kita hari ini: soal identitas, keberagaman, dan suara anak muda yang kadang dianggap sebelah mata namunmemiliki semangat yang sama untuk mengubah Indonesia lebih baju dengan banyak kompetensi yang dimiliki.
Reformasi sangat menekankan khotbah. Baik Luther maupun Calvin sangat memberikan penekanan pada keutamaan Firman. Bukan hanya keutamaan dalam hal kitab suci saja, tapi pertemuan dengan Tuhan melalui khotbah.
Apa pun yang terjadi, kita punya alasan untuk bersyukur dan bersukacita.Bukan karena semuanya sempurna, tapi karena Tuhan masih menyertai kita. Jadi hari ini, MARI KITA RAYAKAN KEBAIKAN TUHAN — bukan hanya saat mujizat besar terjadi, tapi juga dalam hal-hal kecil setiap hari
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahDOMBA YANG LEMAH LEMBUTMari kita membaca Firman Tuhan dari1 YOHANES 4: 18Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.Wonder Kids,Pernahkah kamu merasa takut karena berpikir Tuhan marah padamu? Mungkin kamu berpikir:“Aku sudah berbuat salah, Tuhan pasti kecewa dan ingin menghukum aku…”Tapi tahukah kamu? Allah tidak memata-matai kamu untuk mencari kesalahanmu. Sebaliknya, Allah datang dengan kasih-Nya dan ingin mengangkatmu kembali. Seperti apa kasih Tuhan? Lembut, seperti seekor domba kecil yang datang mendekat dengan tenang. Bukan seperti singa yang mengaum dan menakutkan. Tuhan Yesus sangat lembut dan sabar. Dia tidak memaksa masuk ke hatimu. Dia berdiri dan mengetuk pintu hatimu, seperti yang ditulis di Wahyu 3:20:“Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk...”MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANKamu tidak perlu takut dihukum, jika kamu datang kepada Tuhan dengan hati yang terbuka.Tuhan tahu kesalahanmu, tapi Dia juga ingin mengampuni dan memelukmu.Kamu bisa mengundang Tuhan masuk ke dalam hatimu dan hidup bersama-Nya setiap hari!Kalau kamu mau membuka hatimu untuk Tuhan Yesus, maka kamu akan hidup bersama-Nya di surga.Wonder Kids, maukah kamu mengundang Tuhan Yesus masuk untuk tinggal di hatimu?Mari kita berdoaBapa, terima kasih untuk kasih-Mu yang sempurna. Ajari aku untuk tidak takut, karena Engkau selalu bersamaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, ingat ya! Kasih Tuhan bukan hanya besar, tapi juga lembut dan penuh pengertian. Jangan takut datang kepada-Nya. Buka hatimu dan izinkan Dia tinggal di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati!
JAKARTA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Reza Kordova mengungkap terkait isu mikroplastik yang kini mencemari udara Jakarta dan terbawa turun bersama air hujan. Setiap harinya, partikel mikroplastik diperkirakan jatuh antara 3 hingga 40 partikel per meter persegi yang menandakan tingginya tingkat polusi yang tak terlihat di udara ibu kota Jakarta. Sumber pencemaran tersebut tak hanya berasal dari aktivitas di Jakarta tetapi juga dari wilayah seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Banten.Minimnya tempat pengumpulan sampah di daerah-daerah itu membuat pembakaran terbuka masih marak dilakukan oleh warga hingga melepaskan partikel plastik dan zat berbahaya ke atmosfer. "Nah, ini asalnya dari mana sebenarnya? Asalnya memang karena wilayah Indonesia itu menurut Cuaca adalah secara regional dan mungkin dari BMKG bisa menambahkan karena regional, wilayah Jabodetabek dan sekitarnyalah sebenarnya yang berpotensi menjadi sumber dari mikroplastik tersebut.""Nah, sumbernya dari mana saja? Yang pertama dari pakaian.""Pakaian yang kita gunakan sebagian besar sekarang adalah polyester atau nylon atau polimer yang sintetis. Bukan katun misalnya yang memang tidak asli natural fiber.""Nah kemudian yang kedua adalah dari penggunaan plastik. Yang kedua adalah melakukan oleh masyarakat. Melakukan pembuangan secara sembarangan. Kalau terlalu banyak biasanya akan melakukan pembakaran secara terbuka. Ketika pembakaran secara terbuka itu dilakukan dan masif hampir setiap hari apalagi sekarang, mikroplastik itu akan lebih cepat kemungkinan terbang ke udara." Demikian Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Reza Kordova dalam media Briefing Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta membahas soal Mikroplastik Dalam Air Hujan Dan Fenomena Panas Ekstrem di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/10).Sementara itu, fenomena ini memperlihatkan bahwa mikroplastik kini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dr. Reza mengatakan jika tidak dikendalikan, polusi mikroplastik berpotensi memperburuk kualitas udara serta meningkatkan resiko pembakaran bahan kimia berbahaya bagi warga perkotaan di Jakarta. (Reynaldi Adi Surya)
Send us a textPunya produk yang sudah bagus tapi penjualan masih seret?Bisa jadi bukan produknya yang salah, tapi kata-kata yang Anda gunakan untuk menjualnya.Di episode kali ini, Ryan Kristo Muljono dari ToffeeDev akan membahas kesalahan paling umum dalam copywriting yang sering bikin pelanggan kabur tanpa Anda sadari. Mulai dari kalimat yang terlalu rumit hingga pesan yang gagal menunjukkan manfaat produk secara jelas. Kalau setiap kalimat promosi Anda bisa langsung menarik perhatian pelanggan, membuat mereka merasa “ini yang saya butuh!”, dan mendorong mereka untuk membeli tanpa ragu. Dengan beberapa penyesuaian sederhana, Anda bisa mengubah copywriting biasa jadi senjata penjualan yang efektif!Dengarkan episode ini sampai habis dan temukan bagaimana cara membuat pesan yang benar-benar menjual. Dan jangan lewatkan undangan spesial ke Brand Message Workshop dari ToffeeDev! Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.
Benturan kuasa jahat & kuasa Allah tidak dapat dihindari. Tuhan yang berdaulat atas alam semesta, turun tangan. Bukan maksud Allah agar bangsa Israel memperoleh negeri itu melalui peperangan, melainkan melalui penurutan kepada perintah-perintah Allah.
Benturan kuasa jahat & kuasa Allah tidak dapat dihindari. Tuhan yang berdaulat atas alam semesta, turun tangan. Bukan maksud Allah agar bangsa Israel memperoleh negeri itu melalui peperangan, melainkan melalui penurutan kepada perintah-perintah Allah.
Hidup dalam komunitas yang benar merupakan hal yang penting. Bukan hanya mengikuti ibadah Minggu, melainkan kita perlu berjuang bersama komunitas rohani yang baik (Ibrani 10:24-25).Mengapa kita perlu mengikuti komunitas?1. Komunitas Membawa Kita Kepada Yesus (Markus 2:1-5, 2 Timotius 2:22)2. Membentuk Karakter Yesus Dalam Kita (Matius 5:46-47)3. Menajamkan Kita (Amsal 27:17)4. Komunitas Menopang Kita (Pengkhotbah 4:9-10)
Dalam wawancara Elshinta Edisi Sore bersama Farma Dinata (21 Oktober 2025), pengamat sepak bola Haris Pardede menilai pergantian pelatih Timnas Indonesia sebagai momen krusial untuk membangun kembali kepercayaan publik dan arah pembinaan nasional.Haris menekankan pentingnya memilih pelatih berdasarkan data, rekam jejak, dan pemahaman sepak bola kawasan, bukan sekadar popularitas atau kesamaan budaya. Ia juga mengulas peluang beberapa kandidat dari Shin Tae-yong hingga Timur Kapadse, serta tantangan jika pelatih lokal diberi kepercayaan.
Kawan kawan INIKOPER, pernahkah Anda mendengar istilah "Corporate University"? Mungkin sebagian dari kita langsung membayangkan pusat pelatihan modern milik BUMN atau perusahaan swasta ternama. Benar sekali, tapi tahukah Anda bahwa di balik nama itu tersimpan sebuah evolusi ideologis yang telah mengubah wajah pendidikan dan dunia kerja selama lebih dari satu abad? Kali ini, kita akan mengupas tuntas sebuah konsep yang sangat relevan dengan dunia kita yang serba cepat: evolusi Corporate University dan adaptasinya di Indonesia. Kita akan menelusuri akarnya hingga ke awal abad ke-20, ketika para raksasa industri seperti Andrew Carnegie mulai menggugat peran universitas tradisional. Mereka bertanya, "Apa gunanya pendidikan jika tidak menciptakan manusia yang 'berguna' dan siap kerja?" Dari sanalah lahir sebuah gerakan yang mendewakan efisiensi, relevansi praktis, dan akuntabilitas—prinsip-prinsip yang kini menjadi jantung banyak organisasi. Di episode ini, kita akan melihat bagaimana semangat itu diadopsi secara unik di Indonesia. Bukan hanya di perusahaan besar seperti Telkom atau Pertamina, tetapi juga merasuk ke dalam kementerian—seperti Kemenkeu CorpU atau Kemenhut CorpU—bahkan hingga ke lembaga-lembaga nirlaba yang kini dituntut untuk menunjukkan "dampak" yang terukur. Apa sebenarnya perbedaan mendasar antara Corporate University dengan pusat pelatihan biasa? Bagaimana fenomena ini menekan universitas tradisional kita untuk berubah? Dan apa artinya ini bagi masa depan karier Anda dan pendidikan generasi mendatang? Mari kita bedah bersama dalam episode kali ini. Tetaplah bersama kami di INIKOPER.
Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan 600 Kampung Nelayan Merah Putih,Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Riyono, menilai program ini merupakan langkah positif untuk memberdayakan nelayan kecil.Namun, ia mengingatkan agar pembangunan tidak berhenti pada aspek fisik, melainkan juga menyentuh pendidikan, teknologi alat tangkap, dan peningkatan pendapatan masyarakat pesisir.Simak perbincangan lengkapnya bersama News Anchor Elshinta dalam Program Elshinta Edisi Siang, 20 Oktober 2025.
Di episode kali ini, kita akan melihat ke masa depan. Bukan dengan bola kristal, tapi dengan dua skenario kuat yang akan menentukan nasib energi, iklim, dan peradaban kita hingga tahun 2050. Bayangkan dunia berada di sebuah persimpangan jalan. Satu jalur mengarah pada perebutan sumber daya yang kacau, di mana setiap negara hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Jalur lainnya mengarah pada kolaborasi dan inovasi, di mana cetak biru baru untuk masa depan yang berkelanjutan muncul dari berbagai penjuru dunia. Inilah inti dari skenario "Scramble versus Blueprints" yang dikembangkan oleh Shell lebih dari satu dekade lalu. "Scramble," atau Perebutan, adalah dunia di mana keamanan energi nasional menjadi prioritas utama, memicu persaingan sengit, volatilitas harga, dan tindakan yang selalu terlambat terhadap perubahan iklim. Sebaliknya, "Blueprints," atau Cetak Biru, menggambarkan sebuah dunia di mana koalisi-koalisi baru antara kota, pemerintah, dan perusahaan menciptakan tambal sulam kebijakan efektif yang mendorong efisiensi dan teknologi bersih. Hari ini, kita akan menyelami kedua visi masa depan ini. Mana yang lebih terasa nyata hari ini? Sinyal-sinyal apa yang kita lihat di sekitar kita yang menunjukkan kita sedang menuju perebutan... atau sedang menyusun sebuah cetak biru bersama? Tetaplah bersama kami saat kita menjelajahi persimpangan paling krusial di zaman kita.
Pembawa Renungan : Reynold Vincent Yogyakarta Luk. 18:1-8
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahALLAH TERSENYUMMari kita membaca Firman Tuhan dariDANIEL 9: 18Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.Wonder Kids, Allah tersenyum dan menyatakan bahwa kita telah diselamatkan. Bayangkan jika kita menanggapi-Nya dengan penuh hormat, rasa syukur, dan menjalani hidup seperti seseorang yang baru saja menerima hadiah dari panglima tertinggi. Biasanya, kita tidak bersikap demikian. Sebaliknya, kita sering berusaha sendiri untuk mencapai surga, mungkin karena takut mengakui bahwa kita tidak mampu melakukannya tanpa pertolongan-Nya. Kita bukanlah makhluk yang sempurna. Terkadang, kita lebih fokus mencoba membuat Allah terkesan dengan segala hal hebat yang kita lakukan, daripada memuji-Nya atas kebesaran-Nya. Kita bahkan menambahkan aturan-aturan baru dan berusaha sekuat tenaga, berpikir bahwa kerja keras kita akan membuat Allah tersenyumTapi kenyataannya tidak seperti itu.Allah tersenyum, tapi bukan karena ada yang menyombongkan diri. Senyum Allah ditujukan kepada mereka yang menceritakan kepada orang lain mengenai karya Allah di dalam hidupnya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, apa yang dapat kamu kerjakan untuk membuat Allah tersenyum? Beritahu Allah bahwa kamu memerlukan-Nya. Akui dosamu dan bertobatlah. Kemudian hiduplah dengan meneladani Tuhan Yesus. Bukan sekedar menjalankan kewajibanmu agar kamu masuk surga, tapi karena kamu mengasihi Allah dan ingin membuat-Nya tersenyum. Mari kita berdoaBapa, dengarkanlah doaku meskipun aku masih kecil dan penuh dosa. Ampuni kesalahanku dan pimpinlah aku dalam jalan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin."Wonder Kids, KITA DIAJARKAN UNTUK DATANG KEPADA TUHAN DENGAN KERENDAHAN HATI DAN MENGAKUI KETERGANTUNGAN KITA PADA KASIH DAN BIMBINGAN-NYA DALAM HIDUP KITA. Tuhan Yesus memberkati
Bukan hanya mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar dalam negeri, kemitraan strategis juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Mulai dari program pendampingan, dukungan fasilitas produksi, hingga bantuan keuangan, simak pembahasan selengkapnya hanya di Radio Bewara persembahan Frisian Flag Indonesia.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Oktober 2025Bacaan: "Segala kepahitan kegeraman kemarahan pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:31-32)Renungan: Suatu hari Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia bersalah kepadaku? Sampai 7 kali?" Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai 7 kali, melainkan sampai 70 kali 7 kali." Sering kali kita dibuat terkaget-kaget dengan jawaban Yesus ini. Betapa sulitnya kemampuan mengampuni itu. Namun, juga betapa pentingnya kemampuan mengampuni itu. Mungkin akan sangat membantu kalau kita memahami dan sekaligus mengalami "mengampuni dan sekaligus diampuni." Tak ada yang lebih hebat yang dapat menghambat kebahagiaan kita daripada rasa benci, marah dan rasa salah. Tak peduli apa yang dilakukan seseorang terhadap kita atau betapa salahnya mereka, bila kita tidak memaafkan mereka, kita juga akan ikut serta menanggung akibatnya. Memaafkan orang lain tidak hanya akan membebaskan orang yang bersalah tersebut, tetapi juga membebaskan kita dari kelumpuhan perasaan. Menyimpan rasa dendam dan amarah memboroskan tenaga yang dapat kita arahkan menuju sukacita. Pengampunan itu menyembuhkan, membuka hati kita, membebaskan emosi-emosi kita, melepaskan energi yang tersumbat di dalam tubuh dan membiarkan daya hidup mengalir bebas melalui kita. Marilah kita merdekakan roh kita dari belenggu dendam, akar kepahitan, kesedihan, luka batin, amarah dan sebagainya. Kita minta pada Tuhan agar mengganti semua itu dengan pengampunan dan sukacita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku dengan rahmat-Mu agar aku mampu mengampuni siapapun yang pernah menyakitiku. Jangan biarkan akar kepahitan, dendam, amarah, sakit hati dan luka batin menguasai hatiku. Biarlah damai sukacita-Mu saja yang menguasai hatiku agar tidak ada penghalang bagi doa-doaku untuk naik ke hadiratMu. Siapakah aku Tuhan kalau aku tidak bisa mengampuni sesamaku yang bersalah padaku, sementara dosaku yang begitu banyak di hadapan-Mu sudah Kau ampuni, Yesus, jadikan hatiku seperti hatimu, hati yang senantiasa mau mengampuni siapapun juga. Amin. (Dod).
Sejak di padang gurun, TUHAN sudah memberikan berbagai peraturan terhadap Bangsa Israel yang ditebus-Nya dari perbudakan Mesir. Bukan peraturan yang memberatkan, namun peraturan untuk mereka merayakan pekerjaan Tuhan dan bersukacita di hadapan-Nya. Perayaan apa yang akan kita renungkan kali ini, dan bagaimana kita dalam merayakan perbuatan Tuhan? Sudahkah kita merayakan perbuatan Tuhan untuk menceritakan pekerjaan-Nya?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 12 Oktober 2025.Kirim pesan
Bukan sesuatu yang mudah untuk bisa bebas dari sihir. Terlebih sihir kiriman seseorang yang ingin menghancurkan rumah tangga Kang Erik dan Teh Indah. Alhamdulillahnya, cinta dan kesabaran mereka jauh lebih besar. Sehingga, baik Kang Erik maupun Teh Indah bisa saling menguatkan satu sama lain. Saksikan podcast eksklusif bareng Ustadz FaizarBagaimana kisah selengkapnya?Simak video berikut, jangan lupa berikan like dan komentarnyaCopyright 2024, Lentera Malam
Pemkab Demak berupaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyelenggaraan job fair.
Kasus dugaan keterlibatan aktor Ammar Zoni dalam peredaran narkoba di Rutan kembali membuka borok lama: peredaran narkoba di balik jeruji besi.Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN), Brigjen (Purn) Siswandi, berbicara blak-blakan soal lemahnya pengawasan, celah penyalahgunaan wewenang, hingga solusi konkret memberantas jaringan narkoba di lapas.Dalam perbincangan bersama Telni Rusmitantri, Siswandi menegaskan, “Kalau ada aparat terlibat, copot bajunya, kerek bendera!”Sebuah seruan keras agar perang melawan narkoba tidak hanya berhenti di slogan.
Kejaksaan Agung menegaskan istilah oplosan tidak tercantum dalam dakwaan kasus dugaan korupsi impor dan penjualan BBM nonsubsidi senilai Rp285 triliun. Yang digunakan adalah istilah blending proses pencampuran bahan bakar dengan kadar oktan berbeda yang dinilai lazim dalam industri migas. Namun, apakah praktik blending ini benar-benar sesuai standar, atau justru menjadi celah penyimpangan? Simak penjelasan Pakar Ekonomi Energi UGM, Fahmi Radhi, dalam wawancara bersama Radio Elshinta.
Sejak diumumkan bakal ada series Alien baru dari Noah Hawley (Fargo, Legion), kita udah ga sabar pengen liat. Dan begitu rilis? Bener aja, ini bagus banget. Bukan cuma horror kayak kebanyakan entry Alien sebelumnya, Alien Earth juga nyerempet tema-tema transhumanism, corporate domination, dan banyak lagi. Gado-gado, dan rasanya enak banget. Langsung aja simak pembahasan kita di PretelinPanel kali ini!
Pernah gak, satu orang nguap,terus semua ikut nguap juga? Katanya, nguap itu bisa menular karena otak kita nangkap sinyal empati dari yg lain loh.Tapi kadang, itu cuma cara tubuh kita kasih notifikasi "low battery". Bukan karena bosan, tapi karena kamu udah seharian beraktivitas.
Kursus masak udah biasa, tapi kalau kursus masak untuk katering agak di luar kebiasaan ya. Di tengah banyaknya bisnis kuliner, peluang usaha katering tetap menarik untuk dijajaki. Itu juga yang ngedorong Wandi Kurniadi mendirikan Hanan Academy, untuk ngebantu calon-calon pengusaha katering baru. Di lembaganya ini, teman-teman disabilitas juga dilibatkan lho.Kepo sama bisnis katering dan kursusnya? Di episode kita akan bahas:1. Apa itu Hanan Academy?2. Bagaimana teman disabilitas bisa terlibat?3. Bagaimana jadi pebisnis katering yang kompeten?Kalau kamu suka sama kontennya kasih bintang 5 ya!Uang Bicara hadir di Spotify, Noice, dan kanal Youtube KBR Media jangan lupa difollow juga!
Strategi bukanlah daftar tugas yang kaku di meja kerja. Intinya, Strategi adalah Gambaran Kita di Masa Depan. Ini adalah janji yang kita buat hari ini untuk diri kita besok. Strategi berfungsi seperti kompas, bukan seperti peta yang sudah usang. Peta memberi rute mati, padahal kenyataan selalu berubah. Jadi, strategi adalah keputusan sadar hari ini yang menunjuk ke tujuan besar di masa depan. Strategi terbangun dari empat pilar utama. Yaitu Waktu, Permainan, Empati, dan Sistem. Keempatnya saling terhubung dan mendukung keberhasilan kita. Jika satu pilar goyah, keseluruhan rencana kita bisa runtuh. Banyak orang terpikat hasil instan. Strategi menuntut kita melambat dan bersabar melintasi waktu. Kita harus fokus "menanam benih hari ini" dan menerima bahwa hasilnya baru terlihat nanti. Dunia ini penuh dengan "permainan serius" yang terus berjalan. Langkah pertama yang bijak adalah memilih di mana kita harus bermain, bukan ikut-ikutan. Strategi sejati mencari peluang generatif yang bisa menciptakan nilai lebih, bukan sekadar memperebutkan yang sudah ada. Percuma saja memaksakan kehendak di lapangan. Strategi tidak bisa dipaksakan; ia butuh pemahaman. Empati adalah kunci utama untuk memahami keinginan orang lain, yang pada dasarnya mengejar Status, Afiliasi, dan Kebebasan dari rasa takut. Strategi kita hanya perlu mempermudah mereka mencapai tiga hal mendasar ini. Sistem adalah jaringan tak terlihat yang mengikat semua yang kita lakukan. Kita harus sadar bahwa "Sistem berjuang mati-matian untuk tetap seperti adanya". Melawan sistem secara frontal hanya membuang energi dan tidak efektif. Strategi yang baik terasa ringan saat dijalankan. Ini karena kita sudah menemukan titik ungkit (leverage) yang tepat. Perubahan dicapai dengan cara yang cerdas dan anggun, bukan dengan kekerasan. Organisasi sering terperangkap dengan investasi masa lalu yang sudah merugi. Ini disebut Kerugian Masa Lalu. Strategi yang benar meminta kita melupakan uang yang sudah dikeluarkan dan fokus pada keputusan ke depan. Lari dari pasar yang ramai di awal adalah pilihan cerdas. Tindakan ini menghemat energi dan sumber daya. Kita harus melayani "Target Terkecil"; kelompok kecil yang benar-benar membutuhkan kita. Layanan kita harus begitu berharga bagi kelompok kecil ini. Sampai-sampai, "mereka akan merindukannya jika hilang" dari hidup mereka. Keterikatan ini akan membuat mereka otomatis menyebarkan kabar tentang kita. Proyek kita akan mulai "menyebar dari orang ke orang" berkat kesaksian tulus ini. Inilah pemasaran yang paling efektif dan jujur. Kabar dari mulut ke mulut yang otentik jauh lebih kuat daripada promosi yang mahal. Saat ide kita menyebar, pasti ada yang menentang, ini namanya Jurang Ketidaksetujuan. Kelompok skeptis biasanya lebih berisik daripada pengikut awal. Tugas kita adalah fokus pada mereka yang setia dan membiarkan mereka menarik orang lain. Rasa takut melangkah sering menghambat potensi kita. Kita khawatir terlihat bodoh atau berbeda dari yang lain. Strategi perlu menyediakan Perancah (scaffolding), dukungan lembut untuk langkah awal. Dukungan ini mengubah rasa takut menjadi Afiliasi karena kita melihat teman-teman sudah lebih dulu bergabung. Kita tidak perlu menghindari masalah, justru harus menyambutnya. Kita harus melihat setiap kesulitan sebagai "Peluang" untuk berkembang. Setiap masalah adalah kesempatan untuk mengambil keputusan baru yang lebih baik. Strategi yang efektif itu unik: "sederhana untuk dijelaskan dan sulit untuk dipatuhi". Kesederhanaan membantu semua orang mengerti dan bekerja sama. Namun, mematuhinya secara konsisten itulah tantangan terbesarnya. Kita harus fokus membangun aset yang nilainya terus bertambah seiring waktu. Aset ini bisa berupa reputasi yang solid, jaringan yang luas, atau keterampilan yang terus diasah. Kita perlu pastikan bahwa upaya kita hari ini membangun warisan, bukan hanya debu yang hilang. Kita harus menerima kenyataan bahwa "Ini Mungkin Tidak Berhasil". Risiko dan ketidakpastian pasti ada. Strategi yang matang menghargai proses pengambilan keputusan yang baik, terlepas dari hasil akhirnya. Terlalu banyak orang memilih jalur aman dengan menjadi "plankton kantor". Mereka hanya mengikuti arus dan menunggu perintah. Sikap pasif ini mengkhianati agensi, yaitu kekuatan untuk bertindak dan memilih sendiri. Jika kita ingin perubahan terjadi, kita harus berani menciptakan ketegangan pada sistem. Ketegangan ini adalah energi yang mendorong sistem yang stagnan untuk bergerak. "Ketegangan datang dengan perubahan seperti halnya bayangan datang dengan sinar matahari"; itu adalah harga yang harus dibayar. Strategi adalah panggilan untuk "melakukan pekerjaan yang penting". Ini mengubah kita dari pengeluh menjadi Changemaker yang gigih. Kita harus melihat sistem dengan jelas, memilih kesulitan yang bernilai, dan terus maju. Pernyataan strategi yang kuat selalu menyatakan apa yang ditolak. Contoh pertama, kita memilih untuk "Meningkatkan kemampuan literasi fungsional siswa sekolah dasar di daerah terpencil melalui program bimbingan membaca intensif berbasis komunitas". Artinya, kita tidak akan buang energi untuk melakukan lobi kurikulum kepada kementerian atau dinas pendidikan. Contoh kedua adalah "Kami fokus menyebarkan informasi tentang pencegahan penyakit menular di desa-desa yang padat penduduk dengan melibatkan para tokoh adat dan kelompok ibu-ibu setempat". Ini berarti kita menolak strategi kampanye kesehatan massal yang mahal dan tidak relevan dengan budaya setempat. Seluruh ide tentang waktu, sistem, dan empati dalam esai ini diambil dari buku kuat This Is Strategy: Make Better Plans (2024). Buku ini adalah panduan penting yang ditulis oleh pemikir ternama, Seth Godin.
Filosofi Seth Godin dari empat bukunya mengerucut pada satu panggilan: Tinggalkan mentalitas pekerja pabrik. Kita terlampau lama nyaman dalam kepatuhan, padahal era kini menuntut gairah yang liar. Maka, tinggalkanlah barisan itu, sebab keputusan terpenting adalah: memilih diri sendiri sebelum dunia memilihkan nasib. Kepemimpinan, kata Godin, bukan tentang pangkat yang tertulis di kartu nama. "Managers have employees. Leaders have followers." Yang sesungguhnya adalah: keberanian mematrikan visi di hati banyak orang, bukan hanya memastikan mesin-mesin tua berdentang. Manusia modern mendambakan koneksi, ingin menjadi bagian dari suku (tribe) yang punya ide dan tujuan bersama. Dorongan afiliasi itu... sungguh mekanisme kuno yang tak pernah pudar. Maka, hadirkanlah inisiator yang dapat merajut kepingan jiwa menjadi satu getaran gerakan. Kepemimpinan tidak sama dengan manajemen; ini adalah tentang menetapkan cakrawala yang belum terjamah. Seorang pemimpin adalah heretik yang gelisah, memanfaatkan gairah yang membara, jauh dari jerat perintah dan ancaman. Kepemimpinan sejati selalu menuntut untuk berdiri paling depan. Status quo adalah musuh utama, benteng lama yang sulit digoyahkan karena semua orang sudah berinvestasi di dalamnya. Kita harus berani menjadi heretik, menciptakan yang luar biasa... yang justru mengundang gunjingan di pasar. Jika tak ada kegaduhan (make a ruckus), barangkali kita cuma patung di etalase. Kenapa kita takut memimpin? Bukan takut gagal, tapi takut disalahkan dan dikritik. Karya yang diam, tanpa kritik, adalah karya yang membosankan... tanpa daya ungkit apa-apa. Mengatasi rasa takut, itulah visa tunggal menuju tindakan. Pemimpin harus mengalihkan fokus dari kuantitas; cari kerapatan, tighter. Komunikasi yang bergetar cepat itu... adalah modal emosional yang tak ternilai, mengikat raga menjadi satu keyakinan. Nilai sejati selalu menyebar secara horizontal, dari satu hati ke hati lain. Kreativitas, ditegaskan Godin, bukanlah bakat langit yang langka. "The magic of the creative process is that there is no magic." Kreativitas adalah sepenuhnya keputusan, pilihan untuk bertindak. Siapa pun bisa menjadi seniman (artists), asalkan berhenti menanti ilham turun dari langit. Seorang profesional hidup dari praktik (practice) gigih, sebuah janji pada proses, terlepas dari jaminan hasil. Identitaskita menguat seiring tindakan itu; jika kau ingin menjadi penulis, menulislah hari ini, bukan esok. Hanya komitmen total pada praktik yang akan melahirkan skill baru. Mereka yang pemula selalu terjerat pada bayangan hasil (outcome), lupa bahwa itu hanyalah angin. Keberanian sejati terletak pada konsistensi proses, mengabaikan kilauan sesaat. Membuang kegagalan adalah bagian dari proses panen, bukan pengakuan dosa. Sindrom Imposter itu... adalah pertanda baik, suara yang muncul saat kita melangkah ke wilayah asing. Kita tidak perlu jaminan apa-apa, cukup mempercayai proses (trusting the process) yang membawa kita ke sana. Keraguan adalah bukti bahwa kita sedang berlayar, bukan berlabuh. Strategi... ia adalah filsafat menjadi (philosophy of becoming), yang menuntun keputusan kecil hari ini menuju bayangan masa depan. Kompasnya berputar di antara waktu, sistem, permainan, dan empati. Strategi yang elegan tidak butuh daftar kaku, melainkan kelenturan peta. Kita dikepung sistem (systems)... jaringan tak terlihat yang mempertahankan dirinya dengan gigih. Melawannya langsung adalah kesia-siaan, lebih baik mencari titik ungkit (leverage point) yang halus, mengubah alirannya dari dalam. Memahami hasrat tersembunyi sistem—status, kenyamanan—adalah kuncinya. Hidup adalah serangkaian permainan (games) yang dipandu oleh aturan dan kelangkaan yang tersembunyi. Kebijaksanaan adalah memilih permainan yang dapat kita menangkan, dan menyingkirkan memori pahit dari biaya hangus (sunk costs). Masa depan tak berutang apa-apa pada penyesalan masa lalu. Sekolah kita, sesungguhnya, adalah mesin cetak dari abad kesembilan belas, dirancang untuk melahirkan pekerja patuhbagi pabrik. Godin mengingatkan: "If you do a job where someone tells you exactly what to do, he will find someone cheaper than you to do it." Era koneksi menuntut imajinasi, bukan ketaatan. Ada tragedi senyap di ruang kelas: mimpi-mimpi yang dihancurkan perlahan, diganti dengan ilusi kompetensi yang fana. Kita terlalu sibuk mengejar penugasan daripada melatih penilaian (judgment) yang mandiri. Jika pendidikan adalah teka-teki, guru adalah kunci, sebagai pelatih gairah yang hilang. Di tengah riuh data, membaca dan menulis tetaplah mercusuar sunyi, memancarkan dampak eksponensial. Yang substansial bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan keahlian menghubungkan titik-titik menjadi wawasan yang bergetar. Ajarkanlah keraguan rasional (reasonable doubt), kemauan untuk salah, dan kita akan memiliki mata yang tajam. Karya yang bernilai selalu lahir dari simpul kolaborasi, bukan dari ruang isolasi yang hening. Mengapa sekolah masih menyukai ujian individu, padahal koneksi adalah mata uang baru yang berharga? Kita harus menggalakkan proyek kelompok yang berisiko, di sanalah solusi kompleks terlahir. Kita sesungguhnya memiliki segala yang diperlukan... waktu, bakat, dan daya ungkit yang memadai. Mengapa kita menunda? Karena ketakutan selalu terasa lebih nyata daripada kewajiban. Waktu yang terbuang untuk khawatir(worrying) adalah energi yang seharusnya dilepaskan. Maka, segala pergeseran besar bermula dari asserti (assertion) yang sunyi, dari kemauan untuk memulai (begin) sebuah gerakan. Setiap kita memikul kewajiban yang agung, bukan sekadar inisiatif biasa. Praktik, strategi, dan kepemimpinan—mereka adalah trisula untuk menciptakan momentum yang tak mungkin lagi kembali.
Send us a textPernah merasa sudah menambah budget iklan, tapi penjualan tidak ikut naik? Dalam episode ini, Ryan Kristo Muljono membahas strategi tersembunyi dari 10X Secrets Selling yang terbukti efektif untuk memperluas pasar dan menarik ribuan pelanggan baru.Pelajari 3 kunci utama yaitu memanfaatkan channel pemasaran yang sering diabaikan, mengoptimalkan data pelanggan untuk referral, dan membangun funnel retention yang secara otomatis menarik customer baru lewat word of mouth. Strategi ini bukan sekadar teori, tetapi actionable insight yang bisa langsung Anda terapkan untuk menghadapi persaingan ketat dan menggandakan peluang penjualan.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahJANGAN BUANG WAKTUMari kita membaca Firman Tuhan dariGalatia 6: 16Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.Wonder Kids, semakin kita bertumbuh, pemahaman kita tentang surga harus semakin jelas. Apa maksudnya? Bukan tentang penglihatan fisik kita, tetapi tentang bagaimana kita memahami makna surga. Orang yang menjalani hidup dengan mencari surga akan merasakan sukacita ketika waktunya tiba untuk pulang ke sana.Tahukah kamu? Ketika seorang seniman bernama Michelangelo meninggal, ia meninggalkan pesan untuk muridnya. Pesannya berbunyi, “Melukislah Antonio, melukislah terus, jangan buang waktu.”Jadi, Wonder Kids, meskipun kalian masih anak-anak, jangan sia-siakan waktu! Waktu berlalu dengan cepat, dan Allah telah menyiapkan tugas spesial untuk kalian—bukan nanti, tetapi mulai sekarang jugaMARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, coba tanyakan kepada tiga orang – teman yang seumuran denganmu, satu orang seusia orangtuamu, dan satu orang lagi seusia kakek atau nenekmu, mengenai apa pandangan mereka tentang surga. Menurut mereka surga itu seperti apa? Apakah jawabannya berbeda?Mari kita berdoaBapa, aku bersyukur atas kasih dan rahmat-Mu dalam hidupku. Tolong aku agar setiap langkahku membawa damai sejahtera bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, MARI KITA HIDUP DENGAN DAMAI DAN PENUH KASIH. Tuhan Yesus memberkati
Renungan D'Message || HABIS TOTAL, BUKAN SETENGAH HABIS || Ps. Steven Liem
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 278 (Matius 20:20-28): Manusia yang telah berdosa sangat ingin kuasa yang sebenarnya bukanlah hak mereka. Manusia ingin menjadi seperti Allah dan haus kekuasaan. Sedangkan Anak Allah, yang adalah Allah sejati dan memiliki kuasa melampaui segala sesuatu, haus menggenapi kehendak Allah Bapa. Ini ironis sekali. Manusia yang tidak mampu ingin menjadi raja. Kristus yang Mahakuasa rela menjadi hamba!
*PENGETAHUAN KESELAMATAN* (Lukas 13:22-30, Lukas 12:1)_"Sedikitkah orang yang diselamatkan?"_Pertanyaan ini diajukan oleh seseorang dari Yerusalem yang mendengar ajaran Yesus tentang Kerajaan Allah. Bahkan hingga hari ini pun pertanyaan seperti ini masih eksis kita dengar dan pikirkan. Banyak orang masih berkeras hati, ingin menggunakan jalan / caranya sendiri untuk mencapai kerajaan Allah, sebab mereka tidak menerima cara Allah yaitu anugerah yang ditetapkan melalui kematian Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga mengalahkan maut. Yesus Kristus harus mati untuk mendamaikan hubungan Allah dengan manusia. Melalui Yesus Kristus pula kita bisa mengetahui banyak orang akan diselamatkan oleh karena iman / percaya kepada-Nya!(Ay.24) "Berjuanglah melalui pintu yang sesak itu!", tanpa anugerah Allah, manusia akan berusaha keras dengan kekuatannya sendiri untuk masuk ke dalam kerajaan Allah dan itu sangat sulit, banyak hambatan dan mustahil dilakukan oleh karena dosa yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia itu sendiri. Pintu yang sempit dan sesak itu digambarkan sebagai sesuatu yang sangat sulit. Ibarat sebuah pintu hanya bisa dilewati oleh satu orang saja, berarti masing-masing orang bertanggungjawab atas perbuatannya dan tidak bisa ditanggungkan kepada orang lain. Inilah kondisi dunia yang sulit bagi manusia yang ingin masuk dalam kerajaan Allah. Jika manusia mampu melewati kesulitan-kesulitan yang ada maka mereka akan selamat. Namun, faktanya tidak ada satupun manusia yang mampu melewati kesulitan-kesulitan itu oleh karena memakai kekuatan mereka sendiri. Oleh sebab itu, Yesus Kristus, yang menjadi pertolongan kita, jalan keselamatan bagi kita, sebab Dia adalah kegenapan dan kesempurnaan atas Hukum Taurat (usaha manusia untuk melakukan perintah Allah) dan anugerah Tuhan (wujud kasih Allah pada manusia melalui kematian-Nya di atas kayu salib). Bangsa-bangsa yang tidak menerima taurat namun menerima Yesus mereka akan menjadi orang-orang terdahulu. Sedangkan bagi bangsa yang menerima taurat akan menjadi yang terkemudian sebab 1 hukum saja yang tidak dilakukan dari 10 hukum itu membuat mereka tidak akan bisa masuk dalam kerajaan sorga. Oleh sebab itu, baik bangsa yang telah menerima hukum taurat maupun yang tidak menerima hukum taurat, semuanya membutuhkan Yesus untuk dapat masuk dalam kerajaan Allah. Yesus telah berjuang dan telah membela umat-Nya dari kesulitan. Bukan sedikit lagi yang dapat diselamatkan / masuk sorga, tetapi memang tidak ada manusia yang dapat masuk sorga. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup bersama-sama dengan Dia dan ia dianggap benar dan telah melakukan hukum Allah melalui iman dan berbuat seperti apa yang Yesus ajarkan. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita memberikan diri kita untuk dibela oleh Yesus untuk menghadapi dan melewati pintu yang sesak itu!Kenali unsur-unsur "BERJUANG" dalam anugerah Tuhan untuk dapat masuk dalam Kerajaan Sorga:1. Menanti-nantikan Allah, mengikuti tuntutan Allah dan janji-Nya dalam hidup kita;2. Melawan materialisme, melawan pencobaan, tipu daya setan, kekhawatiran, ajaran sesat dan kesusahan yang datang di tengah-tengah hidup kita;Jangan tinggalkan iman saudara. Tetaplah tinggal dan hidup di dalam iman kepada Yesus Kristus sebab itulah yang menyelamatkan kita! Amin. Tuhan Yesus dimuliakan dan diagungkan untuk selama-lamanya.
Mcm Mana isi minyak pakai MyKad Perhimpunan Anti Donald Trump Player bola Msia bukan anak melayu
Tissa Biani, Selama bertahun-tahun dikenal lewat dunia perfilman, kini Tissa mantap melebarkan sayapnya ke dunia tarik suara. Bukan tanpa Alasan, Tissa cerita bahwa Lagu yg ia buat ini adalah perjalanan kisah cintanya.Tissa Biani juga membuka hatinya tentang bagaimana ia ingin dikenal bukan hanya sebagai aktris atau penyanyi, melainkan sebagai seorang seniman yang berkarya tanpa batas.Bagaimana Cerita SelengkapnyaTonton Selengkapnya#merryriana #tissabiani #friendsofmerryriana
Kita diajari dongeng tentang Archimedes dan Newton sebagai penemu tunggal. Narasi ini keliru: inovasi tidak lahir dari kilat tunggal sang jenius. Steven Johnson dalam bukunya Where Good Ideas Come From mengungkapkan cerita-cerita isolasi itu hanyalah mitos yang nyaman, tetapi menyesatkan. Ide-ide hebat tak pernah meledak dari satu otak saja. Mereka wajib tumbuh dalam ekosistem yang kaya koneksi dan bergejolak. Pola kelahiran ide ini berlaku konsisten, mulai dari keragaman di rimba karang lautan hingga dinamika Silicon Valley. Lompatan inovasi tidak bisa terlalu jauh dari kondisi material. Charles Babbage gagal total menciptakan komputer, meski dia brilian. Komponen elektronik yang dibutuhkan Babbage saat itu belum berada dalam ranah Kemungkinan yang Berdekatan (Adjacent Possible). Penemuan adalah pintu yang terbuka menuju kamar baru. Mustahil menembus sepuluh kamar hanya dengan bakat bawaan, tanpa melihat ketersediaan suku cadang. Kemajuan sejati adalah eksplorasi yang terjadi langkah demi langkah, menggunakan komponen yang sudah ada. Ide adalah jaringan, mirip miliaran neuron yang bergejolak di otak kita. Jaringan ini harus cair (liquid) dan fleksibel, bukan kaku. Jaringan Cair menempatkan diri di zona subur "tepi kekacauan," tempat informasi bebas mengalir tanpa kehilangan struktur. Jaringan Cair membuat ide dari berbagai sudut bebas bertabrakan. Kita bisa melihat pola ini di terumbu karang dan kota dagang Renaisans. Desain kantor Google yang tanpa sekat adalah upaya rekayasa untuk memaksa insinyur dari departemen berbeda agar sering bertemu. Kota besar terbukti menjadi mesin superkreatif, melahirkan ide dengan kecepatan luar biasa. Kota adalah jaringan cair raksasa yang padat dan penuh koneksi. Lingkungan yang menghargai kebocoran informasi semacam inilah yang membuat ide-ide busuk cepat matang dan terwujud. Johnson menolak konsep pencerahan mendadak, termasuk pada teori evolusi Darwin. Ide transformatif adalah firasat lambat (Slow Hunch) yang harus diinkubasi. Darwin butuh puluhan tahun mencatat dan merenung sebelum kerangka teori besarnya benar-benar matang. Rahasia Darwin sederhana: ia adalah multitasker lambat yang rajin memungut ide. Dia tekun melakukan commonplacing, sebuah praktik menulis semua pengamatan kecil dalam buku catatan. Teknik ini ampuh melindungi ide samar agar tidak hilang ditelan rutinitas dan tekanan deadline. Fokus harus beralih dari bakat ke desain sistem yang mendukung inkubasi. Triknya bukan menyepi mencari ide besar. Kita harus memberi izin pada diri sendiri untuk memelihara proyek sampingan yang mengambang, seperti Google yang memberikan jatah "20-percent time" kepada para insinyurnya. Serendipitas bukanlah keajaiban tanpa persiapan, melainkan keberuntungan yang dirancang. Ini adalah tabrakan ide yang tidak terduga, tetapi hanya bermakna bagi pikiran yang siap. Kekulé bermimpi ular, namun mimpi itu jadi kunci struktur Benzena karena pikirannya sudah bergumul dengan masalah kimia bertahun-tahun. Lingkungan inovatif wajib memicu perjumpaan acak. Inilah alasan orang sukses sering berkumpul dan bertukar pikiran di ruang publik. Tempat seperti coffee shop adalah titik temu firasat lambat, di mana ide yang terpisah secara geografis akhirnya bertemu. Lingkungan yang terlalu steril dan takut pada kesalahan akan mandul inovasi. Fleming menemukan penisilin dari cawan petri yang terkontaminasi. Kita harus belajar untuk tidak terlalu bersih, sedikit kotor, dan berani salah dalam bereksperimen. Kesalahan sering kali menjadi guru terbaik kita. Ini memaksa kita menjelajah ke wilayah yang belum terpetakan. Wilson Greatbatch menemukan alat pacu jantung karena salah memilih resistor; Johnson menyimpulkan, kebenaran membuat kita statis, kesalahan mendorong kita bergerak. Inovator handal adalah pemikir lintas domain yang berani meminjam. Konsep ini disebut Exaptation, di mana sebuah fitur diubah fungsinya secara mendadak. Contoh klasik adalah bulu burung, yang awalnya berevolusi untuk kehangatan, lalu di-exapt untuk penerbangan. Mesin cetak Gutenberg adalah Exaptation paling fenomenal dalam sejarah. Gutenberg meminjam mekanisme pengepres anggur (wine press). Dia mengubah fungsi alat pembuat minuman keras menjadi mesin pencetak pengetahuan. Milikilah hobi yang beragam, bahkan yang tidak nyambung dengan pekerjaan utama. Inovator seperti Darwin dan Franklin punya banyak "alat konseptual." Kunci kreativitas adalah meminjam solusi dari satu disiplin ilmu untuk memecahkan masalah di disiplin lain. Ide besar tidak dibangun dari nol; selalu ada Platform berlapis sebagai fondasi. YouTube tidak perlu menciptakan Internet, mereka cukup menumpang di atasnya. Platform terbuka semacam ini secara drastis mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk memulai eksplorasi. Logika paten dan R&D rahasia itu model inefisien dan berbiaya tinggi. Tembok di sekitar ide melindungi untung jangka pendek, tetapi membunuh inovasi jangka panjang. Ide-ide hebat tidak ingin dilindungi, tetapi ingin terhubung dan berkombinasi. Model lama inovasi adalah perang alam yang keras dan kompetitif. Ini hanya melahirkan sekelompok kecil pemenang. Model masa depan adalah tangled bank, ekosistem rumit yang saling bergantung. Tugas kita kini adalah menjadi arsitek ekosistem terbaik, bukan sekadar mencari si jenius.
Pembawa Renungan : Sandy KusumaTangerang Luk. 16:19-31.
Di episode kali ini, kita akan menyelami dunia 'Tea Tails', konsep menarik yang menggabungkan teh berkualitas tinggi, yang proses pengolahannya setara dengan anggur di Prancis, dengan seni mixology dan alkohol. Panji Wisrawan akan membahas bagaimana satu pohon teh dapat menghasilkan beragam jenis teh melalui proses oksidasi yang berbeda, serta bagaimana mixologist mencoba 'mengkawinkan' gin dengan sencha tea untuk menciptakan sweet spot rasa yang unik. Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadioOTP #40 BUKAN SEMBARANG BARTENDER, BUKAN SEMBARANG MATCHA WITH PANJI WISRAWAN |ONTHEPASEnjoy the show!Instagram:Panji Wisrawan https://www.instagram.com/panjiwisrawan/DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE!On The Pas is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioInstagram: https://www.instagram.com/onthepasbali/TikTok: https://www.tiktok.com/@onthepasLet's talk some more:https://www.instagram.com/renaldykhttps://www.instagram.com/backdraft_projecthttps://www.instagram.com/mariojreynaldi#OnThePasPodcast #BaliPodcast #RayJansonRadio #FnBPodcast #PodcastAfterService #PanjiWisrawan #Bartender
Pembawa Renungan : RP. Agus Malo, CSSR Sumba Yoh. 3:13-17.
Support system dalam mengasuh anak itu dicari dan diusahakan, bukan datang begitu saja.Walaupun proses pencarian support system itu juga tidak mudah, tapi zaman sekarang ada banyak cara Parents untuk memberikan pendampingan terbaik demi anak, walau di tengah kepadatan pekerjaan.Di episode ini, Galih Sulistyaningra, dan Bapak Ibu ngobrol seru banget soal proses negosiasi sama orang tua, dan apakah Daycare masih dianggap “tempat penitipan barang”?Kehadiran Main Story sebagai Daycare dan Homecare Pintar di episode ini juga bisa jadi jawaban Parents yang masih bimbang, baiknya nitip ke Nenek Kakek.. atau ke Daycare ya?Info selengkapnya, bisa kunjungi www.mainstory.com/daycare atau www.mainstory.com/homecareTIMESTAMP00:00 Opening03:25 Anxious Generation by Jonathan Haidt10:00 Anak perlu belajar jatuh dan gagal untuk bisa bangkit lagi13:05 Metode belajar secara “Independent Play”18:30 Pertimbangan orang tua dalam memilih Daycare30:25 Support system itu dicari, bukan didapat begitu saja
Hai, Tetangga kesayangan!
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 4 September 2025Bacaan: "Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?" (Mazmur 85:9)Renungan: Dr. A. T. Pierson bertemu sahabatnya seorang hamba Tuhan yang terbaring sakit selama 6 bulan. Dokter itu berkata kepada temannya, "Kamu adalah orang yang sangat sibuk. Mungkin Allah ingin berbicara denganmu, tetapi kamu terlalu sibuk untuk mendengarkan Dia. Jadi, Allah membuatmu terbaring di ranjang supaya kamu bisa mendengar suara-Nya dan menerima pesan-Nya." Saat dia meninggalkan rumah sahabatnya itu, ulu hati Dr. Pierson terasa sakit. Diapun tertikam oleh kata-kata penghiburannya sendiri, karena dia sendiri adalah orang yang amat sibuk dan tidak punya waktu cukup banyak untuk mendengarkan Tuhan berbicara. Jadi dia memutuskan untuk melakukan apa yang dia pesankan. Sejak saat itu ia selalu menyempatkan diri untuk bersaat teduh selama 1 jam di kamar belajarnya. Bukan untuk berbicara kepada-Nya, melainkan untuk mendengarkan Tuhan berbicara padanya. "Saya ingin menyerahkan sepanjang hari saya ini ke dalam tangan Tuhan" katanya. Apakah di tengah kesibukan kita, kita masih memberikan sedikit waktu kita untuk bersaat teduh dengan Tuhan. Seluruh aktifitas kita sepanjang hari ini membutuhkan berkat dari Tuhan. Oleh karena itu Dia selalu menunggu kita tiap pagi untuk berbicara dengan kita. Relakah kita memberikan sebagian waktu kita setiap pagi atau malam untuk mendengarkan Tuhan berbicara? Dia sungguh merindukan kita. Tuhan Yesus memberkati.DoaTuhan Yesus, ampuni aku karena aku sering meninggalkan Engkau di sudut hatiku dengan kerinduan yang mendalam untuk berbincang-bincang dengan aku. Karena kesibukanku, aku hampir tidak pernah menyapa Engkau. Kini di pagi ini, berikanku kemauan untuk duduk tenang sebentar, agar aku bisa bersaat teduh bersama-Mu. Berkati seluruh tugasku sepanjang hari ini Yesus, sehingga dapat membawa berkat bagi banyak orang. Amin. (Dod).
From violent attacks targeting gay men to slurs on the sports field, homophobia has been making headlines. - Dari serangan kekerasan yang menyasar kaum gay hingga hinaan di lapangan olahraga, homofobia telah menjadi berita utama.
Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Mat. 24:42-51
Kesiapan jadi ayah bukanlah sesuatu yang bisa direncanakan, karena perasaan itu lahir dari momen-momen yang dijalani bersama anak, sebagaimana cerita Mang Dedi di film Panggil Aku Ayah.Dalam prosesnya pun, Ringgo juga masih diliputi kekhawatiran apakah bisa jadi orang tua yang baik, atau masih penuh rasa egois?Sisi kesiapan perempuan saat menyambut peran sebagai ibu dan bagaimana proses mengikhlaskan kepergian sosok ayah juga secara lugas diceritakan oleh Teh Anggia Kharisma di episode ini.Timestamp:00:00 Opening02:34 Ketakutan Ringgo dalam membesarkan anak06:36 Titik kesadaran kenapa mau jadi orang tua yang lebih baik17:30 Masih merasa jadi orang tua yang buruk21:52 Harus siap menghadapi kesendirian dalam diri26:04 Memeluk nervous system, biar gak menyampah dalam diri38:10 Kenangan tentang Ayah dirayakan selama proses berkarya45:20 Musuh pertama anak adalah orang tua yang belum sembuh
Pembawa Renungan : Aji W. Suteja Surabaya Mat. 19:23-30