POPULARITY
Categories
Pembawa Renungan: Alland Angelbarth Kewas – Surabaya Pengantar Renungan: Felixitas Sylvana Mutiarani- Bekasi Sound Editing: Alland Angelbarth Kewas – Surabaya |Cover Editing: Anastasia Sonia - Jakarta Luk. 19:41-44
Perencanaan strategis (Renstra) secara tradisional dipandang sebagai latihan periodik yang kaku—sebuah proses di mana para pemimpin memetakan masa depan lima tahunan dengan asumsi stabilitas. Namun, era modern, yang ditandai dengan volatilitas ekstrem, krisis global seperti pandemi, dan disrupsi rantai pasokan yang tiba-tiba, telah membuktikan bahwa model ini tidak lagi memadai. Rencana yang kaku, yang dioptimalkan untuk masa lalu, kini menjadi sebuah kerugian strategis, patah di bawah tekanan ketidakpastian yang tak terduga. Sebagai respons, "perencanaan strategis yang inovatif" muncul bukan sebagai kata kunci, tetapi sebagai pergeseran paradigma yang fundamental. Ini adalah transisi dari "memiliki rencana" menjadi "memiliki kapasitas untuk merencanakan." Inti dari pendekatan baru ini adalah merangkul ketidakpastian alih-alih mencoba menyangkalnya; ia menerima bahwa guncangan dan volatilitas bukanlah anomali, melainkan fitur permanen dari lanskap modern. Pendekatan inovatif ini bertumpu pada beberapa pilar utama. Ia menggantikan siklus 5 tahunan dengan "sprint strategis" yang lincah dan perencanaan skenario. Ia menggeser pengambilan keputusan dari firasat menjadi wawasan berbasis data real-time dan kesiapan digital. Lebih dari itu, ia menuntut kolaborasi radikal untuk menghancurkan silo departemen dan mengelola ancaman modern seperti "infodemi". Pada akhirnya, ia menempatkan dimensi manusia sebagai pusat, mengakui bahwa inovasi hanya dapat berkembang dalam "budaya peduli" yang menghargai ketahanan psikologis.
Pada era modern yang serba terhubung, sebuah paradoks ironis muncul: semakin banyak "teman" yang kita miliki di dunia maya, semakin banyak dari kita yang merasa terisolasi secara emosional. Persahabatan, yang dulu terasa sebagai bagian alami dari kehidupan, kini terasa "liar" dan penuh tantangan. Dulu, ikatan terbentuk secara pasif melalui kedekatan di lingkungan atau tempat kerja. Sekarang, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa merawat hubungan yang bermakna membutuhkan upaya sadar yang jauh lebih besar di tengah tuntutan hidup yang tak henti-hentinya. Akar dari kesulitan ini terletak pada perubahan struktural dalam masyarakat kita. Kita telah beralih dari model komunitas "lingkaran konsentris"—di mana keluarga, tetangga, dan rekan kerja saling tumpang tindih—ke "model jeruji" yang individualistis. Dalam model baru ini, kita berada di pusat, dan setiap lingkaran pertemanan (kantor, hobi, sekolah lama) terpisah satu sama lain. Beban untuk memelihara setiap ikatan ini jatuh sepenuhnya pada kita sebagai individu, tanpa "lem sosial" dari komunitas yang terintegrasi. Ditambah dengan mobilitas geografis yang tinggi dan jadwal hidup yang semakin tidak sinkron, persahabatan modern menjadi rapuh dan mudah menghilang jika tidak dirawat secara aktif. Selain tantangan struktural, tuntutan psikologis persahabatan modern juga meningkat. Hubungan yang pasif tidak lagi cukup; kita dituntut untuk menjadi "inisiator" atau "penyala api"—mereka yang proaktif mengambil tanggung jawab untuk merencanakan dan menjangkau. Lebih jauh lagi, kita membutuhkan "pola pikir yang fleksibel" untuk menerima bahwa persahabatan akan berubah bentuk seiring berjalannya waktu, menggantikan ekspektasi kaku dengan penerimaan yang matang. Pada akhirnya, persahabatan menjadi lebih sulit karena ia telah bergeser dari sesuatu yang terjadi secara alami menjadi sebuah praktik sadar—sebuah keterampilan yang harus dipelajari dan diasah dengan sengaja.
Seluruh jenazah dari 20 personel militer Turki yang tewas dalam kecelakaan pesawat C-130 di Georgia akhirnya ditemukan. Lebih dari seribu personel dikerahkan dalam operasi pencarian besar-besaran. Pemerintah Turki juga menghentikan seluruh penerbangan C-130 untuk pemeriksaan teknis menyeluruh.Ikuti perkembangan terbaru tragedi ini dalam laporan lengkap berikut.
Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata "penjual"? Bagi kebanyakan dari kita, gambaran yang muncul adalah sosok licik yang memaksa, seseorang yang citranya ingin kita hindari. Esai ini dimulai dari titik itu—dari hantu masa lalu yang menghantui persepsi kita—namun ia tidak berhenti di sana. Ia mengajak kita untuk mempertanyakan apakah citra usang ini masih relevan di dunia yang telah berubah drastis. Kita hidup di era di mana informasi tak lagi menjadi milik segelintir orang. Internet telah meruntuhkan benteng asimetri pengetahuan, mengubah pembeli yang dulu tak berdaya menjadi pihak yang tahu segalanya. Esai ini mengeksplorasi pergeseran seismik tersebut, berargumen bahwa taktik lama "Always Be Closing" telah mati, dan digantikan oleh tuntutan baru akan transparansi. Lebih jauh lagi, ia mengemukakan tesis radikal: kita semua, dari dokter hingga guru, kini adalah penjual. Dengan gaya bahasa yang ringkas namun menggugah, "Menjual itu Manusiawi" mengupas tiga kualitas batin baru yang diperlukan untuk menggerakkan orang lain di abad ke-21: Penyelarasan, Daya Apung, dan Kejelasan. Ini adalah sebuah perenungan tentang bagaimana seni persuasi telah berevolusi dari manipulasi transaksional menjadi pelayanan yang tulus, sebuah inti etis yang pada akhirnya mendefinisikan kemanusiaan kita.
Episode podcast kali ini menghadirkan perbincangan antara Ronald Suryaputra dan Suvictor, seorang product trainer termuda di Manulife Indonesia yang baru berusia 19 tahun. Dari awal yang tidak terduga hingga kisah nyata keluarganya yang diselamatkan oleh asuransi, Suvictor menunjukkan bahwa dunia asuransi bukan hanya milik generasi senior tetapi juga ruang tumbuh yang menjanjikan bagi generasi muda yang berani mencoba.Dalam pembahasan ini, Viktor membongkar stigma lama tentang asuransi bahwa produk asuransi ini rumit, menakutkan, bahkan sering dianggap jebakan. Ia menjelaskan dari sisi orang dalam, bagaimana asuransi bekerja sebenarnya, mengapa banyak kesalahpahaman terjadi, dan apa yang harus diketahui agar nasabah tidak salah langkah. Lebih dari sekadar edukasi finansial, episode ini juga menjadi refleksi tentang mindset kerja anak muda. Suvictor berbagi perjalanan dari dunia content creation dan cosplay menuju karier yang serius di bidang keuangan. Ia menegaskan bahwa passion memang penting, tapi tanggung jawab dan kemandirian finansial jauh lebih mendasar.Selain itu, episode ini juga membahas hal-hal seperti seni menawarkan produk tanpa memaksa, etika agen muda, dan strategi membangun relasi dengan klien yang belum dikenal sama sekali. Suvictor membagikan triknya bersosialisasi di kafe, membangun koneksi dari nol, hingga membangun reputasi lewat pelayanan after sales yang tulus. Dari sinilah kita melihat bahwa adaptif dan cepat belajar menjadi kekuatan baru Gen Z dalam industri yang selama ini dianggap kaku.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Mandalina Salawa dan Denny Surijanto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kebijaksanaan 6: 1-11; Mazmur tg 82: 3-4.6-7; Lukas 17: 11-19.KESEMBUHAN YANGUTUH Renungan kita pada hari ini bertema: Kesembuhan Yang Utuh.Dua orang sahabat karib harus menghadapi kenyataan pahit putus persahabatanmereka. Sebabnya ialah salah satunya telah meminjam uang temannya dan berjanjiuntuk mengembalikan, ternyata tidak ia lakukan. Lebih dari tiga kali iameminjam, dan tidak pernah ia kembalikan. Melalui cara kekeluargaan, akhirnyasegala utang dilunasi. Namun karena hubungan itu sudah terlanjur luka olehkonflik, mereka tidak lagi saling menerima. Pertemanan itu menjadi dingin dankaku. Sekiranya setelah pelunasan utang tersebut, mereka dapatsaling mengerti, saling menerima dan tulus mengakui satu sama lain, makapertemanan mereka mendapatkan pemulihan yang utuh. Luka yang sudah terjadi diantara keduanya dapat sembuh total. Namun tidak demikian. Faktor tindakanmenerima dan mengakui satu sama lain setelah penyelesaian atau solusi terhadapmasalah yang ada, merupakan hal yang sangat mendasar. Yesus sebenarnya sedangmengajarkan kita tiga dimensi kesembuhan untuk mencapai kepenuhannya. Dimensi pertama ialah penyembuhan luka. Penyakit kustahilang dan masing-masingnya telah bersih. Dari contoh kisah dua sahabat tadi,pada waktu pelunasan utang dilaksanakan, di situ terjadilah kesembuhan atasluka-lukanya. Kita mengalami banyak kesembuhan luka di dalam hidup, dan hal itumelepaskan beban hidup kita. Luka atau penyakit pada tubuh berhasildihilangkan. Kita dimaafkan oleh orang lain, atau sebaliknya kita memaafkansesama, juga termasuk di dalam tahap penyembuhan kategori ini. Dimensi kedua ialah suatu tahap penyembuhan sosial danpersekutuan sebagai saudara atau sesama teman. Yesus membuat mujisatpenyembuhan yang menyatukan dua golongan orang yang pada dasarnya salingbermusuhan, Yahudi dan Samaria. Yesus juga meminta mereka supaya melaporkandirinya ke imam, supaya mereka dapat diterima kembali sebagai anggota komunitasdan masyarakat. Kesembuhan ini sangat memperkuat harga diri seseorang sebagaibagian dari sesama, lingkungan, dan kebudayaannya. Dimensi ketiga ialah tahap penyembuhan iman. Tidak banyakorang sadar untuk melakukan tindakan penyembuhan ini, yaitu karena mereka lupauntuk bersyukur, memuliakan Tuhan, dan menyerahkan hidupnya untuk dipakai olehTuhan. Ini bertujuan supaya imam mereka kuat dan tetap rendah hati mengandalkanTuhan di dalam hidupnya. Sebab bisa saja terjadi, setelah orang menjadi sembuhlukanya dan senang secara sosial, ternyata ia menjadi sombong dan lupa akanTuhan. Ia sudah tidak menganggap penting berterima kasih. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha rahim,penuhilah kami dengan rahmat belas kasih supaya kami dapat mewartakan rahmatitu dengan penuh semangat dan terbuka kepada sesama kami. Kemuliaan kepadaBapa... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 23 - 3: 9; Mazmur tg 34: 2-3.16-17.18-19; Lukas 17: 7-10.ORANG BENAR ADADI TANGAN ALLAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Orang Benar Ada DiTangan Allah. Kalimat dari tema ini merupakan kutipan dari kitab Kebijaksanaanbacaan pertama liturgi hari ini. Seorang murid SD membagi ceritanya sebagairefleksi atas tema ini. Ia pintar, selalu juara di kelas, dan bersikap baiksehingga dipuji guru-gurunya. Ia selalu dijadikan model bagi teman-temannya.Tetapi ia selalu saja menjadi sasaran bully, cemoohan dan fitnah. Maka iasering menangis dan takut bermain bersama teman-temannya. Sekolah dan orangtuannya berusaha keras untuk mengatasi permasalahan ini. Sikap yang paling umum diambil ketika orang menghadapimasalah seperti anak SD itu ialah mengadu dan menyerahkannya saja kepada Tuhan.Biar Tuhan saja yang memberikan keadilan-Nya. Ini dilakukan dengan pembenarandiri begini: orang benar ada di tangan Tuhan. Tuhan tidak melupakan orang yangbenar. Mungkin Anda sendiri sering mengalami seperti itu. Hidupmu baik, berbuatbenar, mengikuti prosedur, dan tidak pernah menyusahkan orang lain, tetapiternyata dirimulah yang disalahkan dan difitnah macam-macam. Prinsip iman kita menjelaskan bahwa perlakukan kefasikandunia yang menghukum orang-orang benar itu hanyalah sebuah tahap yang harusdilewati. Siapakah orang-orang benar itu? Bisa saja Anda, saudara-saudarimu,atau kita sebagai satu kawanan dalam penggembalaan Gereja kita yang kudus.Sudah sekian lama dan sekian besar kerelaan kita mengikuti Kristus sampai kini,tidak berlebihan dan tidak salah jika kita membuat pengakuan ini atas diri kitasendiri, saudara-saudari dan keluarga kita. Kita memang berada di tangan Tuhan. Ada banyak tanda yang mengungkapkan diri seseorang itubenar. Misalnya orang menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya,hadir dan berkegiatan pada waktu dan tempat yang sesungguhnya, mengikutiprosedur dan tata caranya, mengatakan dan memberikan keterangan sesuai faktabeserta bukti-buktinya, mempertanggung-jawabkan komitmen, mengakui kesalahandan kemauan untuk memperbaikinya, mengoreksi kesalahan dan berani mengambilresiko atas sebuah perbaikan. Dan masih banyak lagi. Tuhan Yesus memberikan satu pengajaran hidup dalamkebenaran pada hari ini. Kita menjalankan tugas dan tanggung jawab dengansebaik-baiknya sesuai kewenangan dan kepercayaan kepada kita, dan dengan sikaprendah hati. Jangan ada anggapan bahwa kita hebat atau sukses. Kerendahan hatiitu mengantar kita untuk berkata: kita ini hanya hamba yang tak berguna, karenahanya melakukan yang diwajibkan. Lebih dari itu, kerendahan hati akanmemotivasi kita untuk berbuat lebih dari sekedar kewajiban atau yang diharuskan.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,penuhilah kami dengan semangat ketekunan dan tanggung jawab untuk memenuhitugas-tugas kami dalam kerendahan hati. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...
Perjanjian kita dengan Allah harus selalu menjadi jawaban syukur atas apa yang telah Allah capai bagi kita, bukan suatu tindakan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara memenuhi tuntutan Allah secara legalistik.
Perjanjian kita dengan Allah harus selalu menjadi jawaban syukur atas apa yang telah Allah capai bagi kita, bukan suatu tindakan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara memenuhi tuntutan Allah secara legalistik.
Renungan D'Message || BISA DIPERCAYA LEBIH || Ps. Steven Liem
Khutbah Jum'atMasjid As-sofia, Kota Bogor Tanggal 07 November 2025 / 16 Jumadil Awwal 1147HKhotib: Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS.Tema: Mukmin yang Berkualitas Lebih Allah CintaiImam: Ust. Ahmad Fathoni, Se., ME.Muadzin: Ust. Ginanjar Natasasmita, ST.LIVE Streaming :-- Youtube LIVE Event https://youtube.com/live/tQ7Uz_rLy8c?feature=share-- Youtube: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV & @MasjidAsSofia-- Facebook "DiMedia Page" LIVE Event: https://www.facebook.com/events/1566332084396602/ -- Podcast: Spotify "Dimedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rekening Donasi:BSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu)BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin).Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share"#dimediatv #MasjidAssofia #dimedia #dimediaradio #masjidassofiabogor #khutbahjumat #khotbahjumat #khotbahjummuah #khutbah #kajianbogor #live #livestream #livestreaming #nasehat #nasehatislami #nasehatulama #kyaididin #kyaididinhafidhuddin #profdidinhafidhuddin
Gen Z adalah generasi paling cashless karena mereka terperangkap dalam daya tarik kecepatan, kemudahan, hingga gimmick promo dari pembayaran digital (seperti e-wallet, Paylater, dan QRIS).Dalam episode ini, kami membahas secara tuntas kekhawatiran Gen Z soal keamanan data dan privasi, membedah peran besar influencer dalam membentuk kebiasaan belanja, menelaah perbedaan perilaku cashless antara mereka yang tinggal di kota besar vs. daerah, serta mengungkap tantangan terbesar yang dihadapi Gen Z saat beralih ke dompet digital. Dengarkan sekarang dan pahami masa depan transaksi yang ada di tangan generasi digital native ini!
Baca buku saya, 'What It Takes: Southeast Asia', sekarang di:https://sgpp.me/what-it-takes-ytatau di Periplus: https://sgpp.me/what-it-takes-periplus--------------Dua alumni Pangudi Luhur yang mendunia kembali duduk di bangku sekolah untuk berbicara tentang peran pendidikan dalam hidup mereka masing-masing, serta bagaimana Indonesia harus menata pendidikan ke depan.Selain itu, Helman dan Gita juga menyentuh isu regional, termasuk budaya etos kerja, argumentasi, hingga meritokrasi.---------------About the host: Gita is an Indonesian entrepreneur and educator. He is the founding partner of Ikhlas Capital and the chairman of Ancora Group. Currently, he is teaching at Stanford as a visiting scholar with Stanford's Precourt Institute for Energy; and a fellow at the Harvard Kennedy School's Belfer Center for Science and International Affairs.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 November 2025Bacaan: "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi." (Amsal 27:5) Renungan: Suatu kali Ny. Albert Caldwel bertanya kepada salah seorang awak kapal Titanic, "Benarkah kapal ini tidak bisa tenggelam?" Jawab awak kapal tersebut, "Benar, nyonya. Bahkan, Tuhan sendiri tak mungkin menenggelamkan kapal ini." Dua hari kemudian, kapal tersebut memasuki kawasan Grand Banks, sebuah kawasan berbahaya karena banyak gunung es bawah laut. Pada 14 April 1912, dua puluh menit sebelum pukul 24.00 malam, kapal pesiar mewah, Titanic, menyerempet gunung es dan akhirnya tenggelam tiga jam kemudian. Seringkali kita jumpai, kesombongan yang membuat sebagian orang sulit untuk menerima teguran. Mengapa teguran dan peringatan selalu disamakan dengan kelemahan atau aib? Padahal Amsal 27:5 berkata, "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi." Bagaimana respon yang benar menghadapi sebuah teguran? Raja Daud dalam Mzm 119:14 menganggap peringatan Tuhan sama bahagianya dengan menerima harta benda. Seseorang hanya bisa bertumbuh lewat masukan, teguran bahkan peringatan dari orang lain. Apakah kita pernah mengalami teguran? Terkadang teguran itu menyakitkan, tetapi kalau kita mau lihat dari kacamata Tuhan, dibalik teguran itu ada kebaikan dan perubahan untuk hari yang kan datang. Jika hari ini kita mengalami teguran yang tidak disangka-sangka, tetaplah tenang dan berusahalah menemukan apa rencana Tuhan dibalik teguran itu. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berilah rahmat kerendahan hati dalam diriku, sehingga ketika aku mengalami teguran atau nasihat yang tidak pernah kubayangkan, yang membuat aku kecewa dan sakit hati, aku tetap bisa menerimanya dengan lapang dada. Sebab aku percaya saat itu Engkau mau mengubah cara pandang, sikap, cara hidup dan kepribadianku untuk menjadi lebih baik lagi melalui teguran tersebut. Amin. (Dod).
Revisi Undang-Undang HAM masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas DPR 2026. Lebih dari 60% Daftar Inventaris Masalah (DIM) telah disusun Kementerian HAM dengan menggandeng sejumlah ahli dan tokoh.Komnas HAM menemukan ada puluhan pasal bermasalah dalam draf RUU HAM yang berpotensi memenggal kewenangan Komnas sekaligus memperbesar kewenangan Kementerian HAM. Kondisi ini dinilai bakal mengancam penegakan HAM di Indonesia.Pasal-pasal apa saja yang dianggap bermasalah? Bagaimana gambaran implikasinya?Selengkapnya simak pembahasan di Ruang Publik KBR bersama Ketua Komnas HAM Anis Hidayah dan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhamad Isnur.
Sedikitnya 21 orang tewas dan 30 lainnya hilang setelah tanah longsor melanda wilayah Rift Valley bagian barat, Kenya, pada Sabtu. Hujan lebat selama beberapa hari memperburuk kondisi saat musim hujan berlangsung.Lebih dari seribu rumah hancur tergerus lumpur di daerah perbukitan Chesongoch, Kabupaten Elgeyo Marakwet. Sejumlah jalan terputus, dan pemerintah mengangkut udara 30 penyintas dengan luka serius ke rumah sakit di kota Eldoret.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Tema bulan ini diambil dariYOHANES 8:32“dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”Judul renungan hari ini adalah:LEBIH DARI PEMENANGMari kita membaca Firman Tuhan dariROMA 8:37“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”Wonder Kids, pernahkah kamu ikut lomba lari atau pertandingan? Kadang kita merasa gugup, capek, bahkan ingin menyerah. Tapi betapa senangnya kalau akhirnya bisa melewati garis finish dan menang! Hidup kita seperti perlombaan. Kita sering jatuh dalam dosa, gagal, atau merasa lemah. Dosa membuat kita seperti orang yang kalah. Tapi kabar baiknya: Tuhan Yesus sudah mengalahkan dosa dan maut di kayu salib. Karena kasih-Nya, kita tidak lagi kalah—kita lebih dari pemenang!Artinya apa? Walaupun kita lemah, Yesus memberi kita kekuatan. Walaupun kita berdosa, Yesus sudah mengampuni. Walaupun ada masalah, Yesus tetap bersama kita.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, mari kita belajar bersyukur. Setiap hari tuliskan atau gambar satu hal yang kamu syukuri dalam sebuah “jurnal syukur.” Itu tanda bahwa kita percaya Yesus sudah memberi kemenangan dalam hidup kita.Mari kita berdoaBapa, terima kasih karena di dalam Engkau aku lebih dari pemenang. Tolong aku untuk selalu percaya dan bersyukur atas kasih-Mu yang menguatkanku dalam setiap tantangan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, DALAM KRISTUS, KITA LEBIH DARI PEMENANG, KARENA KASIH-NYA MEMBUAT KITA KUAT. Tuhan Yesus memberkati.
Di dalam kepala Anda, triliunan koneksi listrik dan kimiawi berdenyar, menerjemahkan simbol-simbol abstrak di layar ini menjadi pikiran, pemahaman, dan bahkan rasa ingin tahu. Organ yang melakukan sihir ini—otak Anda—adalah struktur paling kompleks yang kita ketahui di alam semesta. Neurosains adalah pencarian ilmiah yang berani untuk memahami bagaimana gumpalan materi seberat 1,4 kilogram ini menghasilkan seluruh realitas Anda, mulai dari ingatan paling berharga hingga keputusan sekecil apa pun. Ini adalah bidang yang membentang dari yang sangat kecil hingga yang tak terhingga. Neurosains menyelam ke tingkat molekuler untuk bertanya: Bagaimana satu sel saraf (neuron) mengirimkan pesan? Tetapi ia juga melambung ke pertanyaan terbesar: Bagaimana 86 miliar neuron ini bekerja sama untuk menciptakan kesadaran, cinta, mimpi, dan "diri"? Ini adalah batas terakhir (final frontier) dalam pemahaman manusia, sebuah upaya untuk memetakan arsitektur pikiran kita sendiri. Mengapa memulai perjalanan ini? Karena memahami otak bukan hanya latihan akademis. Ini adalah kunci untuk memecahkan misteri penyakit-penyakit paling merusak, seperti Alzheimer, Parkinson, dan depresi. Ini adalah fondasi untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih. Lebih dari segalanya, ini adalah undangan untuk memahami esensi dari apa artinya menjadi manusia. Selamat datang di neurosains—eksplorasi paling menakjubkan tentang siapa kita.
Merasa hidup orang dewasa Anda terlalu serius, kaku, dan kurang percikan kegembiraan? Pernahkah Anda merindukan kebebasan dan kreativitas masa kecil? Ringkasan ini akan membawa Anda menyelami gagasan revolusioner dari desainer mainan Cas Holman dalam bukunya "Playfulness." Temukan mengapa bermain bukanlah aktivitas sepele yang harus ditinggalkan, melainkan kunci penting untuk membuka potensi kreatif, memperdalam hubungan, dan meningkatkan kesejahteraan Anda sebagai orang dewasa di dunia yang kompleks ini. Bersiaplah untuk menantang persepsi Anda tentang apa artinya "bertumbuh dewasa." Cas Holman memperkenalkan konsep "pola pikir bermain" – sebuah pendekatan hidup yang terdiri dari tiga pilar: merangkul kemungkinan tanpa batas, melepaskan beban penilaian diri dan orang lain, serta mendefinisikan ulang arti kesuksesan di luar sekadar produktivitas. Ringkasan ini akan mengupas bagaimana pergeseran pola pikir ini dapat mengubah cara Anda berpikir, bekerja, dan berinteraksi. Lebih dari sekadar nostalgia, ringkasan ini akan mengungkap dasar ilmiah dan evolusi mengapa bermain begitu vital bagi manusia di segala usia. Anda akan mendengar kisah-kisah inspiratif, wawasan dari dunia desain, dan argumen kuat yang menunjukkan bagaimana bermain bebas membentuk otak kita, memicu inovasi, dan bahkan memiliki kekuatan penyembuhan. Dengarkan untuk menemukan kembali jiwa bermain Anda dan pelajari cara praktis untuk mengintegrasikannya kembali ke dalam rutinitas harian Anda.
Badai Melissa yang diperkirakan mendarat di Kuba Timur telah menyebabkan 7 korban jiwa di Karibia. Lebih dari 600.000 orang dievakuasi dari wilayah rawan, termasuk kota Santiago. Pemerintah Kuba mengerahkan pasukan untuk membantu penyelamatan dan evakuasi.
Salah satu kesulitan dalam membangun sebuah tim adalah ego dari masing-masing personel yang terlibat dalam tim tersebut. Ada yang merasa lebih banyak memberikan kontribusi. Lebih jagoan. Lebih banyak effort. Lebih banyak waktu. Lebih penting. Ini yang paling susah ditangani. Sebuah tim itu kemampuannya lebih besar dari jumlah anggotanya. Apalagi jika hanya satu individual saja.
Seorang penyelia kondo mewah di Putrajaya menerima aduan pelik daripada penghuni. Bunyi seretan dan ketukan kuat dari unit tingkat atas, setiap malam antara jam 12 hingga 2 pagi. Namun bila disiasat… unit itu sebenarnya kosong sejak bangunan siap. Lebih menyeramkan, setiap kali penghuni bawah tinggalkan nota dan hadiah di depan pintu, coklat-coklat itu akan bertukar sendiri ke jenama lain keesokan harinya. Siapa yang ambil? Siapa yang pulangkan? Dan… siapa yang sebenarnya “tinggal” di tingkat 14 itu?See omnystudio.com/listener for privacy information.
Pembawa Renungan : Primona Valentina Tarihoran – Jakarta Pengantar Renungan : Marni Dominika Oenunu - Kupang Sound Editing : Indah Larasati Sirait - Cibinong, Bogor Cover Editing : Anastasia Sonia – Jakarta Luk. 12:39-48
Pengembalian Rp13,2 triliun hasil tindak pidana korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) menjadi momentum penting di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Lebih dari sekadar kemenangan hukum, langkah ini mencerminkan kebangkitan moral dan keadilan ekonomi bangsa. Dalam perspektif pertahanan semesta, keadilan ekonomi bukan hanya soal kesejahteraan, tapi juga daya tahan nasional.Bersama Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), kita bahas: bagaimana uang yang kembali ke kas negara bisa memperkuat fondasi sosial dan infrastruktur pertahanan? Apakah peningkatan infrastruktur pertahanan kini menjadi kebutuhan mendesak?
Pernahkah Anda mengalaminya? Anda sedang tenggelam dalam kesibukan, pekerjaan menumpuk, lalu... kring... sebuah panggilan telepon masuk dari teman lama. Mungkin, reaksi pertama Anda adalah sedikit mengeluh. "Aduh, sedang tidak ada waktu." Tapi entah kenapa, Anda mengangkatnya. Dan tiga puluh menit kemudian, setelah berbagi tawa, keluh kesah, dan cerita-cerita ringan, Anda menutup telepon. Tiba-tiba, Anda merasa... lebih ringan. Lebih segar. Lebih berenergi, dan anehnya, lebih fokus pada pekerjaan Anda. Itu bukanlah kebetulan. Itu bukan sekadar gangguan yang menyenangkan. Apa yang baru saja Anda alami adalah cerminan dari kebutuhan biologis yang mendalam. Selamat datang di [Nama Podcast Anda/Episode ini]. Saya [Nama Anda], dan hari ini kita akan membahas sebuah topik yang mungkin kita anggap sepele, namun sangat fundamental bagi kelangsungan hidup kita: Mengapa Otak Manusia Membutuhkan Koneksi. Kita sering memperlakukan koneksi sosial sebagai sebuah kemewahan—sesuatu yang kita lakukan di akhir pekan atau jika kita punya waktu luang. Tapi bagaimana jika saya katakan bahwa koneksi sosial bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan? Sama pentingnya dengan makanan, air, dan tidur. Dan sebaliknya, kesepian bukanlah sekadar emosi negatif, tapi sebuah sinyal stres biologis yang setara dengan rasa lapar atau haus. Dalam episode ini, kita akan menyelami sains di baliknya. Kita akan menelusuri jutaan tahun evolusi yang membentuk otak kita untuk tidak hanya menoleransi, tetapi mendambakan kebersamaan. Kita akan membongkar koktail neurokimia—oksitosin, serotonin, dan dopamin—yang dilepaskan otak saat kita merasa terhubung, dan mengapa rasanya begitu menyenangkan. Kita juga akan melihat sisi gelapnya: apa yang terjadi pada otak ketika ia terisolasi. Mengapa kesepian kronis memicu respons stres, peradangan, dan secara harfiah dapat mempercepat penyusutan otak serta meningkatkan risiko demensia. Di dunia modern yang ironisnya sering kali mendorong kita ke arah isolasi—melalui gelembung media sosial dan polarisasi—memahami kebutuhan dasar otak kita akan koneksi menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Ini bukan hanya tentang perasaan. Ini tentang biologi, kesehatan, dan cara kerja otak kita. Mari kita mulai.
Di balik setiap cangkir kopi atau tetes minyak atsiri dari Pulau Alor, tersimpan sebuah kisah otentik yang belum pernah terungkap. Ini bukan sekadar produk, melainkan warisan dari hutan vulkanik yang subur dan tangan-tangan komunitas adat yang menjaganya. Bayangkan memasarkan Kopi "Alor Volcanic Brew" yang setiap bijinya menyerap mineral unik dari tanahnya, atau Minyak "Alor Healing Oil" yang disuling dengan metode modern untuk menjaga kemurniannya. Memasarkan produk Alor berarti menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar komoditas; Anda menawarkan sebuah pengalaman, keaslian yang murni dari salah satu sudut paling eksotis di Indonesia. Bergabung dalam pemasaran produk "Hutan Alor" adalah menjadi bagian dari sebuah inovasi sosial yang cerdas dan berkelanjutan. Komunitas di Alor telah bertransformasi; mereka tidak lagi hanya menjual bahan mentah. Melalui "Rumah Produksi Bersama", setiap produk diolah dengan standar kualitas tertinggi dan dikemas secara premium dengan sentuhan motif tenun ikat lokal. Lebih dari itu, setiap kemasan dilengkapi kode QR yang transparan, memungkinkan konsumen melacak perjalanan produk dari hutan hingga ke tangan mereka, serta mengenal petani yang membuatnya. Ini adalah nilai jual unik di pasar yang semakin sadar akan kualitas, keterlacakan, dan cerita otentik di balik sebuah produk. Ini adalah panggilan bagi para visioner di dunia pemasaran—pemilik kafe, distributor produk organik, atau manajer hotel butik—yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga ingin menciptakan dampak. Memasarkan produk "Hutan Alor" berarti Anda secara langsung memberdayakan ekonomi komunitas lokal, mendukung praktik agroforestri yang melestarikan alam, dan turut menjaga warisan budaya. Ini adalah kesempatan langka untuk menyelaraskan tujuan bisnis Anda dengan sebuah misi yang mulia. Mari bersama-sama kita bangun jembatan dari hutan Alor ke pasar global, dan buktikan bahwa bisnis yang baik dapat berjalan seiring dengan kebaikan bagi manusia dan bumi.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 Oktober 2025Bacaan: "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa." (Lukas 15:21)Renungan: Tak seorangpun luput atau kebal terhadap kesalahan. Sehebat apapun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan, akan tetapi tidak semua orang mau mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan dan kerendahan hati. Bacaan hari ini menceritakan tentang si bungsu yang melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, meminta harta dari ayahnya lalu menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya sampai akhirnya melarat dan terlunta-lunta. Karena penderitaannya, si bungsu segera menyadari kesalahannya dan merasakan penyesalannya. Hal pertama yang mendorong si bungsu ini untuk pulang ke rumah adalah ia teringat bahwa kasih bapanya lebih besar daripada segala kesalahannya. Prinsip ini sangat penting: kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan kita. Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapapun yang datang kepada-Nya, betapapun besar kesalahan kita. Marilah kita menyadari bahwa begitu banyak kesalahan kita yang mendukakan hati Tuhan dan sesama. Bukalah hati kita untuk mau datang kepada Yesus agar hubungan kita dapat dipulihkan lagi. Tuhan memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa begitu banyak perkataan, sikap dan perbuatanku yang sering mendukakan hati-Mu dan hati sesamaku. Keegoisan dan gengsikulah yang membuat aku tidak berani mengakui kesalahanku. Utuslah Roh Kudus-Mu agar menguasai hatiku sehingga aku mampu merendahkan diri di hadapan-Mu dan di hadapan sesamaku. Amin. (Dod)
Send us a textBisnis Mau Go Local atau Go Global?
Bayangkan sebuah neraca keuangan di mana aset paling berharga dihilangkan—itulah gambaran ekonomi global kita saat ini. Kita dengan cermat menghitung nilai pabrik, perangkat lunak, dan infrastruktur, namun mengabaikan fondasi dari semua itu: Aset Alami. Udara bersih yang kita hirup, air jernih yang mengalir di sungai, tanah subur yang menumbuhkan pangan, dan iklim stabil yang memungkinkan peradaban kita berkembang bukanlah sekadar "lingkungan" yang pasif. Mereka adalah modal kerja yang aktif dan sangat produktif, memberikan layanan ekosistem senilai triliunan dolar secara gratis setiap tahunnya. Dari penyerbukan tanaman oleh lebah hingga perlindungan pesisir oleh hutan bakau, aset-aset alami ini adalah infrastruktur fundamental yang menopang setiap aspek kehidupan dan ekonomi kita, namun nilainya sering kali tidak terlihat dan tidak dihargai. Paradoks terbesar di zaman kita adalah kita menghancurkan kekayaan sejati kita atas nama kemajuan. Karena aset-aset alami ini tidak memiliki "harga" di pasar, kita memperlakukannya seolah-olah tidak bernilai, mengeksploitasinya hingga titik kehancuran dalam apa yang dikenal sebagai "tragedi milik bersama". Lebih buruk lagi, sistem akuntansi ekonomi kita, yang terobsesi dengan Produk Domestik Bruto (PDB), secara keliru mencatat perusakan alam—seperti menebang hutan atau menambang sumber daya hingga habis—sebagai keuntungan ekonomi. Kesalahan akuntansi fundamental ini menciptakan ilusi kemakmuran sambil menggerogoti fondasi jangka panjangnya, mewariskan kepada generasi mendatang sebuah planet yang lebih miskin dan sistem pendukung kehidupan yang rusak. Namun, ada jalan ke depan yang lebih cerdas dan lebih sejahtera. Dengan mengadopsi kerangka Aset Alami, kita dapat mulai mengukur, mengelola, dan berinvestasi pada kekayaan alam kita. Ini bukan tentang memberi label harga pada matahari terbenam, tetapi tentang mengakui nilai ekonomi nyata dari dunia alam dan mengintegrasikannya ke dalam keputusan kita. Dengan menerapkan prinsip sederhana—bahwa stok aset alami kita secara keseluruhan tidak boleh berkurang—kita dapat membuka sumber pendanaan baru untuk restorasi lingkungan skala besar, yang didanai oleh kompensasi atas kerusakan dan pendapatan dari eksploitasi sumber daya. Ini adalah cetak biru untuk jenis pertumbuhan ekonomi baru: pertumbuhan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga restoratif, menciptakan dunia yang lebih kaya, lebih sehat, dan lebih tangguh bagi semua.
Indonesia hanya seperempatnya dari Malaysia, namun harga gas di Indonesia justru lebih malah 17.000 per kg.
Komunisme dan Sosialisme, bukanlah tujuan yang dapat dicapai tetapi fantasi naif yang meremehkan kegigihan kekuasaan dan sifat dasar manusia untuk menciptakan hierarki. Dalam kelimpahan Komunis, perjuangan untuk mendapatkan status sosial akan menjadi sama brutal dan eksklusifnya dengan perjuangan untuk mendapatkan modal. Dalam kelangkaan Sosialis, cita-cita egaliter akan runtuh di bawah tekanan kebutuhan yang mendesak, melahirkan birokrasi penjatahan yang kejam dan pengawasan sosial yang akan menyaingi rezim-rezim paling totaliter dalam sejarah. Utopia-utopia ini hanyalah distopia yang menunggu untuk melepaskan penyamarannya, sistem kontrol yang dibalut dengan bahasa kesetaraan dan keberlanjutan. Sebaliknya, masa depan distopis Frase bukanlah spekulasi yang jauh, melainkan deskripsi yang akurat tentang masa kini kita. Kita tidak sedang menuju Rentisme; kita sudah hidup di dalamnya, terperangkap dalam jaring kekayaan intelektual yang mencekik dan monopoli data yang mengubah kelimpahan digital menjadi kelangkaan artifisial demi keuntungan segelintir orang. Lebih mengerikan lagi, Eksterminisme bukanlah kemungkinan di masa depan, tetapi proyek yang sedang berlangsung dari kapitalisme tahap akhir. Penciptaan "populasi surplus" melalui otomatisasi, globalisasi, dan degradasi ekologis—yang kemudian dikelola melalui penahanan massal, perbatasan yang dimiliterisasi, dan pemolisian yang kejam—bukanlah sebuah kegagalan sistem, melainkan fungsinya yang logis. Kita sudah berada di jalur eksterminis; satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah seberapa cepat kita akan melaju dan siapa yang akan menjadi korban berikutnya. Provokasi terbesar yang ditawarkan oleh matriks Frase bukanlah dalam pilihan yang disajikannya, tetapi dalam pengungkapan hubungan simbiosis yang mengerikan di antara kuadran-kuadrannya. Jalan yang paling mungkin menuju Komunisme—dunia kelimpahan yang nyaman bagi para penyintas—adalah melalui api penyucian Eksterminisme. Utopia yang kita dambakan mungkin hanya dapat dibangun di atas kuburan massal mereka yang dianggap tidak perlu oleh sistem. Dengan demikian, "Four Futures" bukanlah sebuah peta jalan dengan empat tujuan yang berbeda, melainkan sebuah peringatan mengerikan bahwa surga bagi sebagian orang mungkin secara inheren membutuhkan neraka bagi banyak orang lain. Pertarungan kita bukan untuk memilih masa depan yang lebih baik, tetapi untuk menghadapi kenyataan bahwa fondasi dari kenyamanan masa depan kita mungkin sedang dibangun dengan biaya moral yang tidak terhingga, biaya yang sudah kita bayar saat ini.
Pdm. Handoyo Salim (TB) Matius 4:18-19
Pengejaran pengetahuan manusia modern pada dasarnya adalah sebuah tindakan pengecut. Kita tidak benar-benar mencari kebenaran; kita mencari perlindungan dari kebenaran itu sendiri. Konsep "Titik Buta" yang diungkapkan oleh William Byers bukanlah sekadar celah kecil dalam pemahaman kita, melainkan bukti bahwa seluruh bangunan pengetahuan kita dibangun di atas fondasi rasa takut. Seperti pria mabuk dalam anekdot Byers, kita dengan sengaja membatasi pencarian kita pada "cahaya" konsep dan data yang nyaman, bukan karena di sanalah realitas berada, tetapi karena kita terlalu takut untuk menjelajahi "kegelapan" yang luas dari apa yang tidak dapat diukur dan didefinisikan. Setiap penemuan "ilmiah" dan setiap "fakta" yang kita kumpulkan hanyalah cara kita untuk memperkuat ilusi bahwa kita memegang kendali, sementara pada kenyataannya kita hanya mendekorasi penjara konseptual kita agar terlihat lebih nyaman. Lebih jauh lagi, rasionalitas itu sendiri adalah sebuah penipuan. Kita memujanya sebagai jalan tertinggi menuju kebenaran, padahal ia adalah mekanisme penyensoran paling efektif yang pernah ada. Setiap kali kita memberi nama, mengukur, atau menjelaskan sesuatu, kita tidak sedang mendekati esensinya; kita justru membunuhnya dengan mereduksinya menjadi simbol-simbol yang dangkal. Titik Buta adalah pengingat brutal bahwa perangkat yang paling kita banggakan—logika, bahasa, dan nalar—sebenarnya adalah dinding, bukan jendela. "Pengetahuan" kita bukanlah cerminan realitas, melainkan gema dari suara kita sendiri yang terpantul di dinding penjara yang kita bangun dengan susah payah. Kita adalah tahanan yang telah jatuh cinta pada jeruji sel kita. Lalu, apa jalan keluarnya? Mungkin satu-satunya tindakan intelektual yang jujur adalah berhenti mencoba menghilangkan Titik Buta dan sebaliknya, menerimanya sebagai kondisi fundamental kita. Kemajuan sejati bukanlah tentang memperluas "cahaya" pengetahuan kita yang terbatas, melainkan tentang mengembangkan keberanian untuk menavigasi "kegelapan." Mungkin kebijaksanaan bukanlah memiliki semua jawaban, tetapi mampu hidup dengan indah di dalam pertanyaan itu sendiri. Daripada menjadi tuan atas alam semesta yang dapat diprediksi, tujuan kita seharusnya adalah menjadi partisipan yang rendah hati dalam sebuah tarian kosmik yang ambigu, misterius, dan pada akhirnya, jauh lebih menakjubkan daripada penjelasan apa pun.
Di tengah riuhnya lanskap sosial Indonesia, ribuan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) bekerja tanpa lelah untuk menciptakan perubahan. Namun, di lautan informasi dan seruan donasi yang tak bertepi, pekerjaan baik saja tidak lagi cukup untuk menjamin suara Anda didengar. Ini adalah seruan untuk mendefinisikan ulang branding bukan sebagai alat komersial untuk menjual, melainkan sebagai cara untuk membangun jembatan kepercayaan antara misi mulia Anda dan hati para pendukung. Di sektor nirlaba, kepercayaan adalah mata uang utama, dan merek yang kuat adalah janji Anda akan integritas, dampak, dan amanah. Di tengah menurunnya kepercayaan publik, merek yang otentik dan dikelola secara strategis bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan benteng pertahanan Anda yang paling kokoh. Secara strategis, branding adalah alat paling ampuh untuk membedakan diri di tengah keramaian. Ia menjawab pertanyaan fundamental di benak setiap donatur potensial: "Mengapa saya harus peduli pada Anda, di antara ribuan lainnya?" Branding yang efektif mengartikulasikan Proposisi Nilai Unik (UVP) Anda—apa yang membuat pendekatan Anda berbeda dan lebih layak didukung. Lebih dari itu, ia adalah mekanisme untuk menerjemahkan dampak yang sering kali kompleks menjadi sebuah narasi yang menggugah secara emosional, mengubah data dalam laporan menjadi kisah yang menggerakkan hati. Kekuatan naratif inilah yang mengubah pendukung pasif menjadi duta merek yang aktif, membangun sebuah gerakan sosial yang berkelanjutan di sekitar tujuan Anda, bukan sekadar mendanai satu kampanye sesaat. Panggilan untuk bertindak ini dimulai dari sekarang, bukan dengan anggaran besar, tetapi dengan kejernihan visi. Mulailah dari dalam dengan melakukan introspeksi radikal untuk mendefinisikan identitas, tujuan, dan nilai-nilai inti organisasi Anda. Rangkailah identitas otentik tersebut menjadi sebuah kisah yang kuat, yang memposisikan penerima manfaat atau para pendukung sebagai pahlawan dari perubahan yang Anda fasilitasi. Terakhir, wujudkan merek Anda dengan konsistensi yang disiplin di setiap titik sentuh—dari situs web hingga interaksi relawan—karena setiap interaksi adalah kesempatan untuk membangun atau merusak kepercayaan. Pekerjaan Anda terlalu penting untuk dibiarkan tak terlihat; saatnya membangun merek yang sekuat dan seberdampak misi yang Anda emban.
In every cup of matcha lies a life philosophy: balance, awareness and respect for the process - Dalam setiap cangkir matcha tersimpan filosofi hidup: keseimbangan, kesadaran, serta penghargaan terhadap proses
Istri sering ngomel bukan tanda galak, tapi karena energi maskulinnya lebih tinggi.Hal ini bisa terjadi karena perempuan berada dalam mode survival dan belum merasa aman.Apa yang bisa dilakukan untuk mengembalikan peran yang tertukar?Raden Prisya menjelaskan energi maskulin dan feminin yang bisa menjadi sebab perpisahan rumah tangga jika tidak diterima dengan baik.Timestamp:00:00 Opening03:20 Definisi energi maskulin dan feminin08:15 Masalah yang bahaya bagi pernikahan15:00 Ketika bapak mulai gak mau ngadepin masalah24:27 Maskulin energi berasal dari protector kita40:03 Kalau suamiku gak mau berubah, harus gimana?
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 9 Oktober 2025Bacaan: "Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7b)Renungan: Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua itu. Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?" Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan. "Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya. Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya." Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiri-Nya, agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi. Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti. Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dari-Nya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar kita mau menghampiri takhta kemuliaan-Nya dan lebih dekat kepada-Nya. Setelah kita berada di dekat-Nya, kita baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas. Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang tepat. Itulah yang terjadi apabila hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur punya Allah seperti Engkau. Allah yang begitu dekat di hatiku. Ajarilah aku untuk senantiasa mempercayai-Mu. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hatimu, hati yang senantiasa tenang dalam menghadapi setiap pergumulan hidupku, karena aku tahu Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Fasilitasi Adaptif (FA) memiliki peran sentral dan krusial karena tuntutan lingkungan global yang dicirikan oleh kondisi VUCA atau TUNA. Dunia saat ini ditandai oleh gejolak yang sangat meresahkan (destabilizing), di mana strategi bisnis yang berhasil di masa lalu tidak lagi dapat diandalkan untuk masa depan. Dalam konteks ini, masalah terbesar yang dihadapi organisasi adalah "kekakuan kerangka berpikir" (frame rigidity), yaitu ketidakmampuan untuk mempersepsikan atau mempertimbangkan ide-ide baru yang muncul dari lingkungan yang "Novel" (Baru). Oleh karena itu, FA menjadi sangat penting sebagai kerangka diagnostik, yang memungkinkan pemimpin memilah apakah masalah yang dihadapi merupakan Tantangan Teknis—yang diselesaikan dengan prosedur—atau Tantangan Adaptif—yang menuntut perubahan nilai, keyakinan, dan pergeseran budaya mendalam dalam organisasi. Pentingnya FA terletak pada fungsi operasionalnya sebagai mekanisme mobilisasi yang dirancang untuk mengatasi inersia sistem. Teori menunjukkan bahwa sistem organisasi pada dasarnya "malas" dan enggan untuk bergerak, sehingga perubahan seringkali stagnan. Untuk menggerakkan inersia ini, FA harus menyediakan proses yang secara intrinsik fleksibel, responsif, dan adaptif, yang jauh melampaui pendekatan fasilitasi tradisional yang kaku. FA adalah praktik dari Kepemimpinan Adaptif (AL), memastikan bahwa kelompok dimobilisasi untuk melakukan adaptive work yang sulit dan berpusat pada manusia. Fasilitator adaptif bertugas mengelola tekanan produktif, memastikan bahwa pekerjaan adaptif yang menantang nilai-nilai familiar dapat berlangsung tanpa menyebabkan keruntuhan sistem. Pada intinya, Fasilitasi Adaptif merupakan investasi strategis dalam pembangunan kapasitas kolektif. FA mengintegrasikan keterampilan Mendengarkan Adaptif (Adaptive Listening) yang sangat penting untuk memastikan inklusivitas suara dan komunikasi yang beragam dalam kelompok. Dengan memvalidasi beragam gaya komunikasi, kelompok dapat memanfaatkan ide lebih banyak dan menghindari kerugian wawasan kritis di tengah konflik. Lebih lanjut, FA membantu anggota organisasi menemukan kekuatan diri mereka untuk menghadapi tantangan besar dan terus bertumbuh dan berkembang dengan sehat. Melalui Fasilitasi Adaptif, organisasi dapat mengubah kegagalan strategi lama menjadi peluang belajar yang berharga, memastikan mereka tidak hanya bertahan, tetapi unggul di tengah gelombang perubahan yang cepat.
Khutbah Jum'at - Ustadz Gemma Ilhamy, M.Pd.I hafizhahullahu.Judul : Lebih Baik daripada Emas dan Perak.Sumber : YouTube.
More than one in five Australians have a disability. But this large, diverse group faces disproportionate levels of discrimination and prejudice. - Lebih dari satu dari lima warga Australia menyandang disabilitas. Namun, kelompok yang besar dan beragam ini menghadapi tingkat diskriminasi dan prasangka yang tidak proporsional.
Classy People, bayangkan Anda baru naik ke atas panggung. Semua mata tertuju, tangan mulai dingin, suara bergetar, dan tiba-tiba... pikiran blank karena lagi tampil di hadapan direksi dan pejabat tinggi. Padahal sudah latihan berkali-kali.Agar tidak nervous lagi, cermati Bebas Pusing Episode “Handling Nervous di Depan Audience: Lebih Tinggi” bersama Coach Anda dan dipandu Clasier Puti Adelya only on 103,4 Classy FM!
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 27 September 2025Bacaan: "... Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18) Renungan: Suatu ketika seorang anak lelaki diculik di London. Tahun-tahun berlalu dan ibunya terus berdoa, tanpa kehilangan harapan. Suatu hari seorang pemuda tanggung hendak membersihkan cerobong asap di rumah yang bersebelahan dengan rumah sang ibu yang anaknya diculik. Namun ternyata ia masuk ke cerobong asap yang salah. Setelah menuruni cerobong asap, ia mendapati dirinya berada di ruang keluarga ibu yang anaknya diculik. Lalu ada sesuatu yang membangkitkan kembali ingatan si penyapu cerobong asap itu. Ruangan itu tampak tidak asing baginya. Saat ia berdiri di sana dan memandang ke sekitarnya, tiba-tiba sang ibu masuk ke dalam. Walaupun pemuda itu berpakaian lusuh dan diselubungi jelaga hitam, sang ibu langsung mengenalinya sebagai anaknya yang hilang bertahun-tahun lalu. Apakah sang ibu meminta anaknya mandi lebih dulu sebelum memeluknya? Tentu tidak, itu anaknya sendiri. Maka, ia langsung menarik anak itu dan memeluknya, sambil menangis karena sukacita. Apakah Allah akan menanti sampai kita melakukan perbuatan baik atau menjadi orang baik dulu baru Dia akan membawa kita dekat ke hati-Nya? Tentu tidak!Apapun kondisi kita saat ini, bahkan mungkin kita merasa bahwa diri kita sudah kotor karena dosa dan kita merasa tidak layak lagi di hadapan-Nya, ketahuilah bahwa jika kita mau membuka hati untuk-Nya, maka Allah akan masuk dalam hati kita dan akan memeluk kita untuk kemudian Dia akan mengubah kita menjadi pribadi yang kembali berharga di mata-Nya. Jangan takut, kasih dan pengampunan Allah jauh lebih besar dari pada dosa kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur karena kasih dan pengampunan-Mu lebih besar dari pada dosaku. Saat ini kubawa hatiku yang penuh dosa kepada-Mu, ampunilah aku dan kuduskan aku kembali oleh belas kasih-Mu. Sembunyikan aku di dalam hati-Mu dan basuhlah aku dengan darah-Mu, agar aku menjadi pulih seperti yang Kau kehendaki. Yesus, terima kasih atas hadiah pengampunan-Mu. Amin. (Dod).
Jika pesta pernikahan direncanakan sedemikian detail, persiapan kehamilan dan penanganan pasca kehamilan juga harusnya mendapat perhatian yang sama besarnya.Sayangnya, kesadaran ini masih belum menyeluruh, dan angka resiko kematian ibu melahirkan di Indonesia masih termasuk tinggi.Bersama Prof Iko dan dokter Yassin, Bapak Ibu membahas tuntas seputar kesuburan, kanker serviks, dan resiko kematian ibu melahirkan.Timestamp:00:00 Opening04:55 Menurunnya angka pernikahan11:20 Bahaya pendarahan pasca persalinan15:05 When you educate a woman..21:00 Pentingnya vaksin HPV29:00 Pregnancy organizer sama pentingnya dengan wedding organizer36:32 Kemampuan sel telur mereparasi sel sperma
Harga matcha global melonjak, akibat cuaca buruk di Jepang, meningkatnya permintaan global, kekurangan tenaga kerja, dan tarif impor yang tinggi dari AS terhadap impor dari Jepang dan China.
Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
Some of the protesters who took part in the protest in Jakarta on late of August shared their stories, and a social science academic at UNSW shared her views. - Beberapa warga yang mengikuti unjuk rasa pada akhir Agustus di Jakarta menyampaikan cerita mereka, dan akademisi bidang ilmu sosial di UNSW menyampaikan pandangannya.
Pembawa Renungan : RP. Yohanes Kukuh Cahyawicaksana, CM Roma – Italia Mat. 23:23-26.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 12 Agustus 2025Bacaan: "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu." (Ulangan 28:1-2) Renungan: Kegagalan adalah bagian dari hidup manusia. Apakah dengan kegagalan manusia itu Allah gagal memelihara umat-Nya? Tidak! Kegagalan yang dialami umat Tuhan bukan menunjukkan bahwa Allah lemah, tapi justru dalam kegagalan-kegagalan itu, Allah hendak melatih kita agar tetap gigih dalam memperjuangkan hidup. Perhatikanlah bahwa setiap keberhasilan tidak pernah lepas dari kegagalan. Sekecil apapun kita pasti pernah merasakan kegagalan. Tetapi hendaklah kegagalan itu tidak membuat kita kapok berusaha, kapok bekerja dan kapok mencoba. Bisa jadi dengan banyaknya kegagalan yang kita alami, Allah sedang mempersiapkan keberhasilan yang gilang gemilang. Seperti contohnya Thomas Alfa Edison. Setelah melewati ribuan kali kegagalan, pada akhirnya ia bisa membuat bola lampu listrik yang bisa kita nikmati sampai hari ini. Bacaan di atas mengingatkan kita perlunya mendengarkan suara Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya. Hal itu akan mendatangkan banyak berkat dalam kehidupan kita. Karena itu jika hidup kita ingin behasil, dengarkanlah suara Tuhan dan lakukanlah segala perintah-Nya. Jangan pernah menyerah karena kegagalan yang kita alami, karena Yesus kita jauh lebih besar dari kegagalan yang kita alami. Dan Yesus kita terlalu sanggup untuk melakukan segala perkara. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas firman-Mu hari ini yang memberiku semangat untuk tetap berjuang walau hidup semakin susah. Aku bersyukur karena Engkau lebih besar dari semua kegagalan, semua ketakutan, semua kecemasan, semua masalah dan semua penyakitku. Kini aku datang padaMu, memohon berkat-Mu untuk semua usaha dan pekerjaan yang akan aku lakukan sepanjang hari ini. Beracaralah dalam semuanya itu, dan yakinkan aku bahwa ada berkat dalam setiap jerih payahku sepanjang hari ini. Amin. (Dod).
Ketika Anak Lebih Senang Menyendiri merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 11 Shafar 1447 H / 5 Agustus 2025 M. Kajian Tentang Ketika Anak Lebih Senang Menyendiri Remaja membutuhkan bantuan pada kondisi-kondisi tertentu yang sering kali tidak mereka ungkapkan secara […] Tulisan Ketika Anak Lebih Senang Menyendiri ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.