Dalam Bahasa Sunda artinya "elekesekeng" memiliki arti "tidak bisa diam", selalu ingin bergerak melakukan berbagai macam hal. Saya pribadi mencoba mengartikan "tidak bisa diam" di sini sebagai aktif berkarya atau banyak berkegiatan produktif yang positif. Dan itulah orang-orang yang saya hadirkan di podcast saya ini, para "Elekesekeng".
Kata siapa modal bacot ga bisa dapet duit? Sejak masih di bawah kekuasaan Meneer Belanda, pekerjaan mem-bacot atau berbicara sudah berkembang sebagai sebuah profesi, hingga menjadi sebuah pekerjaan yang sangat menjanjikan saat ini. Bukan cuma menjual suara lewat bernyanyi atau menjadi master of ceremony, seni berbicara juga bisa dijual dengan menjadi penyulih suara. Apa aja yang dibutuhkan untuk menjadi penyulih suara a.k.a voice over talent? Dan berapa doku yang bisa didapat dengan menjual suara di bidang ini? Simak obrolan saya bareng Fajarzul sampe tuntas, bro, sis! -Irfan Noormansyah
Umur bagai anak dan bapak. Ini yang bikin si anak baru, generasi Z, pola pikirnya terbentang sangat jauh dengan sang bapak si generasi X. Sementara Omnya si generasi Y, mencoba menjadi medium pembawa pesan bagi keduanya. Tapi emang perbedaan usia lantas otomatis menjadi jurang komunikasi kalau kerja bareng? Tentu ga seharusnya demikian. Obrolan saya dengan Margian Mohamad bakal ngomongin tentang persoalan gap generasi yang biasa terjadi di perusahaan. Simak sampai tuntas, yak.
Media zaman sekarang emangnya beneran cuma bisa cari cuan? Episode kali ini, saya dan teh Widya Libriawan bakalan ngebahas soal bisnis media zaman now yang kini berjalan kolaboratif dengan jurnalisme warga.
Kenalin, Rossy Rahayu, ibu rumah tangga dengan segudang ide bisnis.
"Ini saat yang tepat untuk beli saham", begitu kata seorang kawan yang kemudian secara senada beruntun dengan beberapa artikel serta konten yang bertebaran di media sosial. Kenapa menjadi tepat justru di saat ekonomi dunia sedang terguncang? Langsung saja simak perbincangan saya dengan seorang broker saham yang juga teman kuliah saya, Widianti Kholis Husin.
Kata siapa investasi itu sulit? Kali ini Wido bakal berbagi pengalaman berinvestasi di samping bekerja selama lebih dari 10 tahun.
Kenalin, Stefano Febi. Pegiat dan pengusaha Kopi.
Kenalin, Ryzki Wiryawan, akrab dipanggil Ayan. Penulis, pegiat Sejarah, dan pendiri Komunitas Aleut.
Kenalin, Kang Hendra, pewarta, sekaligus pemilik dua brand media.
Kenalin, Tirta Trinanda. Temen nyetrit. Street photographer berpengalaman dengan berbagai prestasi lokal, hingga tingkat dunia. (Taping 14 Marer 2020)
Kenalin, Fathia Uqimul Haq. Traveler, penulis, dan mantan jurnalis yang kini bekerja lepas.
Kenalin, Chef Raju Arief Sentia. Juru masak cabang pertama, sekaligus Co-Founder Nasi Goreng Dendeng Lemak Tiarbah.
Kenalin, Deecy Lauw, Food Blogger, Lifestyle Photographer, dan Brand Consultant Handal asal Bandung.
Kenalin, Amritzal Azhar, Account Consultant di game developer, dan seorang event game organizer.
Kenlin, Agus Firmansyah. Mantan bankir yang kini sukses menjadi bos distro di Bandung dengan brand Maggot Industries, dan Fourbe Apparel.
Kenalin, Algi Febri Sugita, pegiat fotografi jalanan yang kini menjadi wartawan foto freelance di SOPA Images.
Kenalin, Alexxx (Ariono Wahyu Wijayadi). Seorang pegawai swasta yang memiliki sisi kehidupan lain sebagai vocalist band punk legendaris "The Clown".
Kenalin. Deni Rahman. Pemilik toko buku Lawang Buku, dan juga pegiat literasi aktif di Bandung.
Kenalin, pak Tatang Heryana, pengelola generasi ke-2 Ruhiyat Wooden Puppet & Mask. Pecinta pewayangan nomor 1 di dunia.
Kenalin, Teh Evi Sri Rezeki. Seorang blogger berpengalaman, penyuka kopi, dan penulis buku lima karya.
Kenalin, Thoriq Akbar Satrio, akrab dipanggil Cio. Mahasiswa tingkat akhir dengan segudang pengalamannya sebagai official stage photographer band Closehead yang ia mulai sejak SMP.
Kenalin, Gungun Gunawan. Pegawai swasta dengan usaha sampingan sukses sebagai reseller online.
Kenalin, Adi Wiguna. Pegiat cosplayer, seorang costume maker, dan agen jual-beli console game retro ternama di Bandung.
Kenalin, Endah Permatasari. Pengusaha Foto Copy, pegiat komunitas Genpi (Generasi Pesona Indonesia), dan penggemar traveling.
Kenalin. Hevi Fauzan. Co-founder simamaung.com yang gemar menulis puisi, meneliti sejarah, dan ahli dalam Bahasa Arab.