POPULARITY
Categories
Imagine we could have a digital version of our entire body which could help us, and our doctors, decide what life style is good for us, predict which diseases we might get, and how to best treat them? In short, what if we could all have our very own digital twin? The idea isn't quite as sci-fi as it sounds. A gigantic scientific effort called the Physiome Project is about piecing together a mathematical description of the entire physiology of the human body. Once this has been achieved to a sufficient level digital twins will be a spin-off. In this podcast we revisit an interview we did back in 2019 with Steven Niederer, who was then Professor of Biomedical Engineering at King's College London but has since moved to a new position at Imperial College London as Chair of Biomedical Engineering. Niederer told us about the physiome project, about how the fitbits many of us own are a very first step towards a digital twin, and about how you can model individual human organs such as the heart. We also challenge ourselves to explain differential equations in one minute. You can find out more about maths and medicine, differential equations and mathematical modelling on Plus. We met Niederer in 2019 when he helped to organise a research programme at the Isaac Newton Institute for Mathematical Sciences in Cambridge. The music in this podcast comes from the artist Oli Freke. The track is called Space Power Facility. This podcast forms part of our collaboration with the Isaac Newton Institute for Mathematical Sciences (INI) – you can find all the content from the collaboration here. The INI is an international research centre and our neighbour here on the University of Cambridge's maths campus. It attracts leading mathematical scientists from all over the world, and is open to all. Visit www.newton.ac.uk to find out more.
Episod paling menyentuh hati dan sukar untuk kami rakam.Sempena Hari Abah, kami buka hati dan berkongsi kenangan terindah, pelajaran hidup, serta rasa rindu yang tak terungkap terhadap abah-abah kami — sama ada yang masih ada, atau yang telah pergi buat selamanya.Ini bukan sekadar episod biasa. Ini adalah luahan hati, penghormatan terakhir, dan titipan kasih buat insan pertama yang mengajar kami erti kehidupan.
Episod paling menyentuh hati dan sukar untuk kami rakam.Sempena Hari Abah, kami buka hati dan berkongsi kenangan terindah, pelajaran hidup, serta rasa rindu yang tak terungkap terhadap abah-abah kami — sama ada yang masih ada, atau yang telah pergi buat selamanya.Ini bukan sekadar episod biasa. Ini adalah luahan hati, penghormatan terakhir, dan titipan kasih buat insan pertama yang mengajar kami erti kehidupan.
Ini this episode, i touch on the Christmas in July schedule, the Hallmark Christmas Experience and other Hallmark Christmas-related news.
Mengapa kita terus-menerus menciptakan hasil yang tidak kita inginkan, baik dalam organisasi maupun masyarakat luas? Jawabannya mungkin tidak terletak pada strategi yang lebih baik atau teknologi yang lebih canggih, melainkan pada sesuatu yang tak kasat mata: kualitas "tanah sosial" kita. Dalam episode kali ini, kita akan menjelajahi gagasan revolusioner bahwa kepemimpinan sejati bukanlah tentang mengelola hasil akhir, melainkan tentang menjadi "pekebun" yang dengan sabar mengolah kualitas kesadaran, kepercayaan, dan hubungan—fondasi tak terlihat tempat semua pencapaian besar bertumbuh. Kami akan memandu Anda melalui tujuh laku inti dari Kepemimpinan Ekosistem, sebuah kerangka kerja transformatif yang dimulai dari dalam diri. Perjalanan ini membawa kita dari seni Mendengarkan secara mendalam dan melakukan Dialog yang menyembuhkan, menuju heningnya Presencing untuk terhubung dengan masa depan. Dari sana, kita bangkit untuk mewujudkan visi bersama melalui Ko-Imajinasi dan Ko-Kreasi, hingga akhirnya membangun sistem baru yang mendukung kehidupan melalui Tata Kelola Ekosistem. Ini bukan sekadar teori, melainkan panggilan untuk bertindak bagi siapa pun yang ingin melihat perubahan nyata di sekitarnya. Temukan bagaimana Anda bisa mulai mengolah ladang sosial di lingkungan Anda, mengubah perpecahan menjadi kolaborasi, dan keputusasaan menjadi harapan yang bertumbuh. Siapkan diri Anda untuk melihat kepemimpinan dari sudut pandang yang sama sekali baru. Dengarkan episode lengkapnya sekarang!
Di tengah lautan informasi dan berita yang tak ada habisnya, pernahkah Anda merasa kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks? Selamat datang di era di mana kemampuan untuk berpikir jernih bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Dalam episode podcast kali ini, kita akan mengasah senjata paling ampuh yang kita miliki: pikiran kita sendiri. Kita akan menjelajahi apa itu berpikir kritis, bukan sebagai konsep akademis yang rumit, tetapi sebagai keahlian praktis seorang "detektif pikiran". Ini adalah seni untuk berhenti sejenak, bertanya, menganalisis, dan mengevaluasi informasi sebelum kita menerimanya sebagai kebenaran—sebuah keterampilan yang akan mengubah cara Anda mengambil keputusan dalam hidup, karier, dan sebagai warga negara. Kami akan membekali Anda dengan perangkat praktis untuk menjadi pemikir yang lebih tajam. Mulai dari membiasakan diri bertanya "5W1H" (What, Why, Who, Where, When, How), belajar mengenali jebakan bias kognitif yang sering menipu kita, hingga membedakan mana fakta yang bisa diverifikasi dan mana opini yang subjektif. Kami akan membahas studi kasus nyata, seperti hoaks "File APK Data Pemilu" yang viral di Indonesia, untuk menunjukkan bagaimana seorang pemikir kritis dapat membongkar penipuan dengan beberapa langkah sederhana, sementara yang lain mudah terjebak karena dorongan emosi dan kurangnya verifikasi. Tentu saja, menjadi seorang pemikir kritis memiliki tantangannya sendiri. Rasa malas, tekanan sosial untuk setuju, dan pengaruh emosi sering kali menghalangi kita untuk berpikir objektif. Namun, kabar baiknya adalah berpikir kritis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih dan diasah oleh siapa saja. Anggaplah ini sebagai superpower Anda dalam menghadapi dunia modern yang kompleks. Dengarkan episode ini untuk mulai membangun kekuatan super Anda, mengambil kendali atas pikiran Anda, dan menavigasi dunia dengan lebih bijak dan percaya diri.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 16 Juni 2025Bacaan: "Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?" Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa." (2 Raja-raja 6:15-17) Renungan: Mata jasmani terbentur pada sebuah tembok tetapi mata iman melompati tembok. Mata jasmani melihat kegelapan tetapi mata iman menjangkau secercah sinar di balik kegelapan. Mata jasmani menimbulkan keputusasaan tetapi mata iman menimbulkan kekuatan dan pengharapan. Mata iman menjadikan tenang di kala badai menerpa, terhibur ketika kesedihan mendera, tersenyum di balik duka, berbahagia di tengah kepedihan, dan menemukan jalan ketika tiada jalan. Dalam 2 Raj 6:15-17 kita melihat tentara Raja Aram datang mengepung kota Dotan di mana Elisa berada. Dan ketika pelayan abdi Tuhan, Gehazi, melihat tentara Aram yang besar itu, maka ia ketakutan dan memberitahukan kepada Elisa, namun Elisa hanya berkata, "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." Gehazi dengan mata jasmaninya, melihat tentara Aram yang besar sehingga membuat ia gemetar ketakutan. Sedangkan nabi Elisa dengan mata iman, melihat tentara Tuhan yang jauh lebih besar. Gehazi hanya mampu melihat situasi yang dia hadapi dengan mata jasmani. Oleh sebab itulah Nabi Elisa berdoa, "Ya Tuhan, bukalah kiranya matanya supaya ia melihat." Maka Gehazi mulai memiliki mata yang melihat. Nabi Elisa menjalani jenis kehidupan "hidup bukan karena melihat tetapi karena percaya" (2 Kor 5:7). Sedangkan pelayan abdi Tuhan itu menjalani kehidupan yang "memiliki mata namun tidak melihat" (Mrk 8:18). Seringkali kita juga menjalani kehidupan kekristenan Gehazi, kehidupan yang tidak seimbang. Dengan kata lain, mata jasmani bertindak dan berpengaruh jauh lebih besar dari mata iman. Akhirnya, kehidupan kekristenan yang kita jalani adalah kehidupan yang uring-uringan karena sebuah masalah, penuh dengan kecemasan, ketakutan, dan kekalahan; tidak memiliki sikap iman di dalam Tuhan; kering akan campur tangan Tuhan. Ini bukanlah kehidupan yang Tuhan inginkan! Kita harus mempunyai keyakinan bahwa Tuhan mengontrol seluruh kehidupan kita. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang besar, yang bukan sekadar mampu menciptakan langit dan bumi, tetapi juga mampu mengubah situasi dan kesusahan yang kita hadapi. Untuk itulah kita harus dapat melihat segala keadaan dengan mata iman, agar di setiap sudut jalan kehidupan, kita menemukan campur tangan Tuhan. Jika kita hanya hidup dengan mata jasmani, maka kecillah kekuatan kita, tetapi ketika kita hidup dengan mata iman, maka kita lebih dari seorang pemenang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku rindu senantiasa menikmati campur tangan-Mu dalam hidupku. Bukalah mata imanku untuk melihat dan merasakan keajaiban-Mu. Amin. (Dod).
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa perusahaan yang cemerlang tiba-tiba meredup dan gagal, sementara yang lain terus berinovasi dan memimpin pasar selama puluhan tahun? Jawabannya mungkin tidak terletak pada strategi yang lebih baik atau produk yang lebih unggul, melainkan pada kemampuan fundamental untuk belajar. Dalam episode kali ini, kita akan menyelami konsep revolusioner dari Peter Senge: Organisasi Pembelajar. Ini adalah organisasi yang secara kolektif terus-menerus memperluas kapasitasnya untuk menciptakan masa depan yang diinginkannya. Kita akan membahas mengapa kemampuan untuk belajar lebih cepat dari pesaing mungkin menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di dunia yang semakin kompleks dan dinamis ini. Untuk menjadi organisasi pembelajar, tidak cukup hanya dengan niat baik. Diperlukan penguasaan lima disiplin ilmu yang saling terkait yang menjadi fondasi bagi pembelajaran sejati. Kita akan mengupas tuntas kelima disiplin ini: Penguasaan Diri (Personal Mastery), Model Mental (Mental Models), Visi Bersama (Shared Vision), Pembelajaran Tim (Team Learning), dan yang menjadi perekat semuanya, Berpikir Sistem (Systems Thinking). Disiplin-disiplin ini bukan sekadar teori, melainkan praktik nyata yang mengubah cara individu dan tim melihat dunia—dari sekadar bereaksi terhadap peristiwa menjadi partisipan aktif dalam membentuk realitas mereka. Bergabunglah bersama kami untuk mengungkap "ketidakmampuan belajar" yang seringkali tidak terdeteksi yang menjangkiti banyak organisasi—mulai dari menyalahkan "musuh di luar sana" hingga terjebak dalam perumpamaan "katak rebus" yang tidak menyadari bahaya yang datang perlahan. Episode ini akan memberikan Anda wawasan praktis tentang bagaimana menumbuhkan budaya belajar, mengubah pola pikir dari melihat bagian-bagian terpisah menjadi melihat keseluruhan yang saling terhubung, dan pada akhirnya, membangun organisasi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan terus berkreasi. Apakah organisasi Anda siap untuk belajar?
Pernahkah Anda berhenti sejenak dan bertanya: apa sebenarnya kesadaran itu? Ia adalah pengalaman paling akrab yang kita miliki, namun para ilmuwan dan filsuf menyebutnya sebagai "hantu di dalam mesin"—misteri terbesar dalam sains. Ini adalah inti dari "masalah sulit" yang membingungkan: mengapa proses di otak kita disertai dengan pengalaman subjektif? Mengapa melihat warna merah atau merasakan kegembiraan terasa seperti sesuatu, alih-alih terjadi dalam kegelapan tanpa kita sadari? Dalam episode kali ini, kita memulai perjalanan mendalam untuk membedah salah satu teka-teki paling fundamental tentang eksistensi kita. Pencarian ini membawa kita dari upaya menemukan satu "pusat" kesadaran di otak, hingga teori-teori modern yang melihatnya sebagai properti yang muncul dari jaringan saraf yang kompleks dan terintegrasi. Kita akan menjelajahi gagasan radikal bahwa "diri" yang kita rasakan sebagai entitas tunggal dan berkelanjutan mungkin hanyalah sebuah ilusi yang diciptakan otak. Lebih jauh lagi, kita akan menyelami teori menakjubkan dari Anil Seth bahwa persepsi kita tentang realitas pada dasarnya adalah "halusinasi yang terkendali"—tebakan terbaik otak kita tentang dunia luar, yang terus-menerus dikalibrasi oleh indra kita. Perjalanan kita tidak berhenti pada manusia. Kita akan memperluas cakrawala untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya kesadaran pada makhluk yang sangat berbeda dari kita—mulai dari kecerdasan burung gagak hingga pikiran terdistribusi gurita yang menakjubkan. Kita juga akan menyentuh sisi medis dan etis yang mendalam, seperti misteri anestesi dan penemuan "kesadaran tersembunyi" pada pasien yang dianggap dalam keadaan vegetatif. Bergabunglah dengan kami saat kami mengurai benang-benang filsafat, ilmu saraf, dan biologi untuk mendekati pemahaman tentang apa artinya menjadi sadar. Konten paling absurd tapi menyenangkan untuk dieksplorasi. Silakan disimak pelan-pelan.
Di episode kali ini, kita menyelami sebuah pertanyaan krusial di zaman yang penuh disrupsi, dengan membedah buku "Presencing: 7 Praktik untuk Mentransformasi Diri, Masyarakat, dan Bisnis" karya C. Otto Scharmer dan Katrin Kaufer. Kita akan membahas argumen sentral mereka bahwa tantangan global—mulai dari krisis iklim hingga polarisasi sosial dan lonjakan masalah kesehatan mental—berakar pada tiga perpecahan fundamental: antara diri kita dengan alam, dengan sesama, dan dengan potensi tertinggi kita. Ini bukan sekadar krisis, melainkan sebuah persimpangan jalan eksistensial yang menuntut cara pandang dan cara bertindak yang baru. Inti dari pembahasan kita adalah konsep radikal bernama "tanah sosial"—dimensi tak terlihat dari kualitas hubungan, kesadaran, dan niat kolektif yang menentukan semua hasil yang kita lihat di dunia. Kita akan mengupas bagaimana kita sering kali terjebak dalam siklus "Absencing" yang destruktif, yang didorong oleh ketidaktahuan, kebencian, dan ketakutan. Sebagai penawarnya, kita akan menjelajahi siklus "Presencing" yang regeneratif, sebuah jalan yang membuka kita pada keingintahuan, kasih sayang, dan keberanian untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Lalu, bagaimana cara kita secara praktis mengolah "tanah sosial" ini? Episode ini akan menguraikan tujuh praktik transformatif—mulai dari seni mendengarkan secara mendalam hingga dialog yang menyembuhkan dan prototipe kolaboratif—yang dapat diterapkan oleh siapa saja, di mana saja. Ini adalah panggilan untuk bertindak, sebuah undangan untuk secara sadar memilih regenerasi di tengah ketidakpastian dan bertanya pada diri kita sendiri: "Bagaimana jika ini adalah momen yang tepat saat kita dilahirkan untuk membuat perbedaan?"
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah PILIHAN YANG BESAR Mari kita membaca Firman Tuhan dari YOSUA 24: 15Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepadaTUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orangAmori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Wonder Kids, dalam hidup ini, kita semua akan dihadapkan pada berbagai pilihan. Ada pilihan yang mudah, seperti mau sarapan roti atau nasi. Tapi ada juga pilihan yang penting dan besar... seperti apakah kita mau hidup untuk Tuhan atau tidak. Yosua, pemimpin bangsa Israel, pernah berkata dengan tegas, “Aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” Itu bukan pilihan yang mudah lho. Karena di sekelilingmereka, banyak orang yang menyembah allah lain. Tapi Yosua tahu, Tuhan adalah satu-satunya Allah yang hidup dan benar, dan dia memutuskan untuk tetap setia. Tahu nggak, Wonder Kids? Walaupun kita masih anak-anak, kita juga bisa membuat pilihan besar. Kita bisa memilih untuk taat kepada Tuhan, untuk jujur, untuk rajin, dan untuk mengasihi orang lain. Kita bisa memilih untuk menyenangkan hati Tuhan setiap hari. Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah Tuhan Coba pikir, ada banyak hal yang nggak bisa kamu pilih. Kamunggak bisa pilih keluarga tempat kamu lahir. Kamu juga nggak bisa pilih warna rambut atau bentuk wajahmu. Tapi kamu bisa memilih untuk hidup bersama Tuhan. Kamu bisa bilang, “Tuhan, aku mau jadi anak-Mu dan aku mau hidup buat Engkau.” Dan ingat ya, Wonder Kids, ini bukan sekadar pilihan biasa. Ini adalah pilihan paling penting dalam hidup kita. Mari kita berdoaTUHAN, aku memilih untuk melayani-Mu dan mengikuti jalan-Mu. Tolong aku untuk selalu mengingat betapa baiknya Engkau dan bertekad setia kepada-Mu. Ajari aku untuk mengasihi dan melayani-Mu dengan sepenuh hati seperti yang diajarkan oleh Yosua. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, PILIHAN YANG TEPAT ADALAH MELAYANI TUHAN DENGAN SETIA, SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEHYOSUA. Tuhan Yesus memberkati ==
Selamat datang di episode terbaru kami, di mana kita akan mengupas tuntas sebuah pergeseran fundamental dalam dunia evaluasi. Pernahkah Anda berpikir bahwa peran seorang evaluator lebih dari sekadar pengumpul data dan penulis laporan? Kini, evaluator bertransformasi menjadi seorang fasilitator perubahan, seorang pemandu yang menavigasi kompleksitas pemangku kepentingan untuk mencapai pemahaman bersama dan mendorong penggunaan temuan yang bermakna. Kita akan membahas bagaimana evaluasi tidak lagi hanya menjadi produk akhir, melainkan sebuah proses kolaboratif yang dipandu dengan ahli untuk membuka jalan bagi perubahan yang nyata dan berkelanjutan. Dalam episode ini, kami akan menyajikan berbagai teknik dan pendekatan praktis yang menjadi inti dari evaluasi fasilitatif. Anda akan mengenal "Data Placemats," sebuah metode inovatif untuk mengajak para pemangku kepentingan berdialog langsung dengan data, mengubah sesi interpretasi yang membosankan menjadi lokakarya yang dinamis dan penuh wawasan. Tidak hanya itu, kita juga akan menjelajahi pendekatan "MĀRAMATANGA" dari Selandia Baru yang mengintegrasikan kearifan lokal, musik, dan seni visual untuk menciptakan proses evaluasi yang relevan secara budaya dan memberdayakan komunitas. Ini adalah bukti bahwa evaluasi bisa menjadi lebih kreatif, inklusif, dan menyentuh hati. Pada akhirnya, apa arti pergeseran ini bagi masa depan profesi evaluasi? Bergabunglah bersama kami saat kami mendiskusikan implikasi penting dari integrasi evaluasi dan fasilitasi. Kami akan mengupas tuntas mengapa kompetensi interpersonal dan kemampuan memfasilitasi kini menjadi sama pentingnya dengan keahlian teknis dan metodologis. Episode ini adalah panduan esensial bagi para praktisi, akademisi, dan siapa pun yang tertarik untuk memahami bagaimana evaluasi dapat menjadi katalisator yang lebih kuat untuk perubahan sosial. Dengarkan selengkapnya untuk menemukan bagaimana Anda dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam pekerjaan Anda.
Pernahkah Anda merasa bahwa model kepemimpinan dan perubahan sosial kita terasa usang? Kita membuat rencana strategis yang kaku dan metrik yang rumit, namun sering kali gagal memahami kompleksitas dunia nyata. Episode ini mengeksplorasi pergeseran paradigma yang radikal: bagaimana jika kita berhenti memperlakukan organisasi dan komunitas kita sebagai mesin yang dapat diprediksi dan mulai melihatnya sebagai sistem kehidupan yang cerdas? Dengan memadukan wawasan dari "Leadership and the New Science" karya Margaret Wheatley, kita akan menggali bagaimana prinsip-prinsip dari fisika kuantum dan teori chaos dapat memberi kita pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana keteraturan muncul dari ketidakpastian, dan mengapa hubungan, bukan bagian-bagian yang terisolasi, adalah kunci dari segalanya. Selanjutnya, kita akan membumikan sains yang mendalam ini dengan praktik-praktik yang berpusat pada manusia dari "The Art of Scaling Deep." Kita akan membahas mengapa perubahan sistemik yang sejati tidak hanya tentang "scaling up" kebijakan atau "scaling out" model, tetapi tentang pekerjaan yang transformatif dan seringkali tidak terlihat. Ini adalah pekerjaan "scaling deep": menumbuhkan perubahan dari dalam ke luar melalui kerja batin untuk menyelaraskan nilai-nilai kita, kerja relasional untuk membangun kepercayaan, dan kerja naratif untuk mengubah cerita budaya yang menahan kita. Kita akan mengungkap bagaimana praktik-praktik "lunak" ini sebenarnya adalah aplikasi paling kuat dari hukum-hukum "keras" yang mengatur sistem kehidupan yang kompleks. Pada akhirnya, episode ini adalah panggilan untuk para pemimpin, inovator, dan siapa pun yang peduli untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Ini adalah undangan untuk beralih dari peran seorang mekanik yang mengontrol mesin menjadi seorang tukang kebun yang memelihara ekosistem. Bagaimana kita bisa memimpin dengan keberanian dalam menghadapi ketidakpastian? Bagaimana kita bisa mengukur apa yang benar-benar penting, seperti kesehatan hubungan dan kekuatan tujuan bersama? Bergabunglah dengan kami saat kami mengeksplorasi bagaimana menyatukan sains dan jiwa dapat membuka cara-cara baru yang lebih penuh harapan dan efektif untuk menavigasi dunia kita yang kompleks.
Dalam dunia perubahan sosial, kita telah lama terobsesi dengan "pertumbuhan"—berpikir bahwa dampak yang lebih besar hanya bisa datang dari program yang lebih besar dan jangkauan yang lebih luas. Paradigma 'scaling up' (memengaruhi kebijakan) dan 'scaling out' (menyebarkan model) telah mendominasi, tetapi kita mulai melihat batasannya. Pendekatan yang berfokus pada kecepatan dan kuantitas ini sering kali mengabaikan "kebenaran yang berantakan" (messy truths) dari masalah-masalah kompleks, dan terkadang, urgensi kita untuk "memperbaiki" justru menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Episode ini mengeksplorasi sebuah alternatif yang kuat dan semakin diakui: 'Scaling Deep', sebuah pendekatan yang berpendapat bahwa perubahan sistem yang paling tahan lama tidak dimulai dari luar, tetapi dari dalam. 'Scaling Deep' adalah pekerjaan transformasional yang sering kali tidak terlihat, yang beroperasi pada tiga pilar yang saling berhubungan. Pertama adalah transformasi batin, yaitu pekerjaan pribadi untuk menyembuhkan fragmentasi dan menghadapi bias kita sendiri. Kedua adalah kekuatan relasional, yang memprioritaskan pembangunan kepercayaan dan hubungan yang tulus melintasi perbedaan, menciptakan ekosistem yang sehat tempat kolaborasi dapat berkembang.Terakhir adalah kekuatan naratif, yaitu upaya sadar untuk mengubah cerita, pola pikir, dan keyakinan budaya yang menopang sistem yang tidak adil. Pilar-pilar ini bukanlah langkah-langkah linier, melainkan siklus yang saling menguatkan yang menumbuhkan fondasi untuk perubahan yang sejati dan berkelanjutan. Bergabunglah bersama kami saat kami membahas bagaimana 'Scaling Deep' beralih dari konsep marginal menjadi landasan inovasi sosial modern. Kami akan mengupas bagaimana pendekatan ini didukung oleh evolusi dalam kepemimpinan sistemik, filantropi berbasis kepercayaan, dan model-model baru untuk mengukur dampak yang benar-benar penting. Ini bukan lagi tentang memilih antara "dalam" atau "luas", tetapi tentang memahami bagaimana pekerjaan yang dalam dan transformatif menciptakan kondisi agar semua bentuk perubahan lainnya dapat berhasil. Dengarkan untuk menemukan bagaimana paradigma yang muncul ini membentuk kembali masa depan perubahan sosial yang adil dan tahan lama.
Selamat datang di episode di mana kita membongkar "jiwa" dari perubahan organisasi. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang membedakan transformasi yang berhasil dari sekadar program "perbaikan" yang gagal? Kali ini, kita akan menyelami dunia Organization Development (OD) atau Pengembangan Organisasi. Ini bukan tentang bagan dan proses yang kaku, melainkan tentang percakapan mendalam mengenai nilai-nilai yang menggerakkan sebuah sistem. Kita akan menjelajahi ketegangan abadi antara nilai-nilai humanistik yang memanusiakan tempat kerja dan tuntutan pragmatis bisnis, serta mencari tahu siapa sebenarnya yang harus kita layani: individu, organisasi, atau tujuan yang lebih besar? Dalam episode ini, kami mengurai prinsip-prinsip yang dihidupkan oleh para praktisi ahli. Dengarkan kisah inspiratif dan terkadang menyakitkan dari lapangan, seperti "Pelajaran dari Kadal Mati," yang mengajarkan kita bahaya dari asumsi yang bermaksud baik. Temukan mengapa instrumen terbesar seorang praktisi OD bukanlah alat atau model, melainkan penggunaan diri mereka sendiri—kemampuan untuk membawa kehadiran yang otentik, mendengarkan secara mendalam, dan memfasilitasi dialog yang jujur. Kami akan menunjukkan bagaimana model-model OD yang terkenal sebenarnya berfungsi sebagai kerangka untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, bukan sebagai resep yang kaku. Terakhir, kita akan melihat ke masa depan. Seiring dengan globalisasi, bagaimana OD beradaptasi di berbagai budaya yang memiliki nilai sangat berbeda? Apakah OD akan kembali ke akarnya sebagai gerakan humanis, atau akan melebur menjadi disiplin manajemen perubahan yang lebih luas? Bergabunglah bersama kami untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini dan dapatkan wawasan tentang bagaimana kita dapat membangun organisasi yang tidak hanya efektif, tetapi juga bijaksana, berbelas kasih, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dalam episode spesial ini, Pak Tanadi Santoso merayakan ulang tahunnya yang ke-64 dengan cara yang sangat khas: reflektif, penuh inspirasi, dan tetap menyentil realita zaman. Di tengah usia yang makin matang, beliau mengajak kita merenungkan perubahan dunia yang bergerak begitu cepat, dari dominasi riset global oleh China hingga teknologi yang melesat tak terbayangkan sebelumnya.Pak Tanadi membagikan kisah sederhana namun penuh makna tentang bagaimana harapan hidup kita jarang berjalan lurus. Seperti time capsule yang menyimpan cita-cita tentang pasangan hidup, hidup pun ternyata penuh belokan dan kejutan. Dengan gaya bercerita yang ringan namun mengena, beliau mengingatkan bahwa perjalanan hidup tidak selalu bisa dirancang, tapi selalu bisa dijalani dengan semangat terbaik.Yang membuat episode ini semakin menarik adalah insight unik tentang filosofi di balik keputusan-keputusan nyeleneh yang sering ia buat—dari mendekorasi gedung dengan desain aneh sampai mengadakan perayaan ulang tahun yang out of the box. Semua itu ternyata punya konteks: menciptakan ruang belajar yang hidup, kreatif, dan menyenangkan agar pikiran kita lebih terbuka dan inovatif.Dilengkapi dengan hasil riset dari Harvard dan pengalaman pribadi selama puluhan tahun, Pak Tanadi menekankan pentingnya kontekstual learning. Bahwa suasana yang playful, menyenangkan, dan penuh kejutan justru memicu kreativitas dan kemampuan problem solving yang jauh lebih tinggi. Ini bukan sekadar perayaan umur, tapi selebrasi terhadap cara berpikir yang dinamis dan futuristik.
Anda bisa berpikir, belajar, dan bahkan membuat keputusan? Podcast ini mengupas gagasan revolusioner dari buku Planta Sapiens, yang menantang pandangan kita bahwa tumbuhan adalah makhluk pasif. Sebaliknya, kita diajak untuk melihat dunia tumbuhan sebagai sebuah ranah yang dipenuhi oleh kecerdasan tersembunyi. Dari putri malu yang bisa "tertidur" karena anestesi hingga tanaman merambat yang secara aktif "mencari" penyangga, bukti-bukti menunjukkan adanya kehidupan kognitif yang kompleks di dunia hijau yang sering kita abaikan. Podcast ini menggali lebih dalam sains di balik perilaku cerdas tumbuhan. Tanpa otak, tumbuhan berkomunikasi dan memproses informasi melalui "sistem phytonervous"—jaringan pensinyalan listrik yang rumit di seluruh tubuh mereka. Mereka mampu mengintegrasikan berbagai data dari lingkungannya untuk membuat pilihan yang adaptif, bahkan mengantisipasi kondisi masa depan. Ini mengubah pemahaman kita secara fundamental, menggambarkan tumbuhan bukan sebagai robot biologis, tetapi sebagai "mesin prediksi" yang sadar dan proaktif. Lebih dari sekadar penemuan ilmiah, pengakuan kecerdasan tumbuhan ini membawa implikasi filosofis dan etis yang mendalam. Jika tumbuhan memiliki bentuk kesadaran dan dapat "menderita", bagaimana seharusnya kita memperlakukan mereka? Esai ini mengajak kita merenungkan konsep "pembebasan tumbuhan" dan memperluas lingkaran moral kita. Pada akhirnya, ini adalah panggilan untuk mengubah persepsi kita—untuk melihat tumbuhan bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi sebagai mitra cerdas dalam menjaga kelestarian planet kita.
Mengubah rapat dari sesi yang membosankan menjadi ajang kolaborasi produktif adalah sebuah seni, dan kuncinya terletak pada fasilitasi yang efektif. Buku 10 Steps to Successful Facilitation mengungkap bahwa menjadi fasilitator andal lebih dari sekadar memimpin diskusi. Ini dimulai dari fondasi yang kuat: memahami peran Anda sebagai pemandu proses yang netral, bukan ahli konten. Langkah ini dilanjutkan dengan perencanaan yang cermat, mulai dari mendefinisikan tujuan yang jelas dan terukur, memahami audiens Anda, hingga menyusun agenda yang logis dan mempersiapkan logistik yang mendukung interaksi. Dengan persiapan matang, Anda tidak hanya memimpin rapat, tetapi merancang sebuah pengalaman yang terarah menuju kesuksesan. Saat sesi berlangsung, seorang fasilitator menunjukkan keahliannya dalam menavigasi dinamika kelompok. Ini mencakup penerapan berbagai teknik kreatif untuk memancing ide, seperti brainwriting atau mind mapping, dan menggunakan metode terstruktur untuk membantu kelompok membuat keputusan yang objektif. Tantangan terbesar seringkali datang dari manajemen konflik dan menjaga agar diskusi tetap di jalurnya. Fasilitator yang terampil mampu mengubah potensi perdebatan menjadi dialog yang membangun dan memastikan setiap suara didengar. Di era modern, keahlian ini juga harus beradaptasi dengan platform virtual, menuntut kemampuan ekstra untuk menjaga keterlibatan dan komunikasi yang jernih meski tanpa tatap muka langsung. Sebuah fasilitasi yang sukses tidak berakhir begitu saja saat waktu habis. Penutupan rapat adalah momen krusial untuk mengkristalkan hasil diskusi. Ini melibatkan perangkuman pencapaian, penetapan langkah-langkah tindak lanjut yang jelas—lengkap dengan penanggung jawab dan tenggat waktu—serta memastikan semua peserta merasa kontribusi mereka dihargai. Langkah terakhir, yang sering terlewatkan, adalah evaluasi. Dengan meminta umpan balik dan merefleksikan apa yang berjalan baik serta apa yang perlu diperbaiki, seorang fasilitator menunjukkan komitmen pada pertumbuhan dan keunggulan, memastikan setiap sesi berikutnya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Selamat datang di sebuah cara pandang baru dalam menghadapi perubahan. Dalam "Holding Change," adrienne maree brown mengajak kita melampaui teknik fasilitasi dan mediasi biasa, dan masuk ke dalam sebuah praktik yang ia sebut sebagai "cara suci." Ini bukan tentang memimpin rapat dengan kaku, melainkan tentang bagaimana kita secara sadar dan penuh kasih memegang energi dinamis dari sebuah kelompok—baik itu keluarga, tim kerja, atau komunitas. Alih-alih menciptakan ruang yang statis, kita diundang untuk menjadi mitra dari perubahan itu sendiri, membimbingnya dengan kelembutan, dan menavigasi setiap dinamikanya dengan tujuan untuk bertumbuh dan menyembuhkan luka bersama. Inti dari filosofi ini adalah Emergent Strategy, sebuah pendekatan yang belajar dari kearifan alam. Sama seperti ekosistem yang kompleks dan tangguh lahir dari interaksi-interaksi sederhana, kita pun dapat menciptakan perubahan besar melalui hubungan dan praktik kecil yang disengaja. Konsep fraktal mengajarkan bahwa cara kita berkomunikasi dalam skala kecil akan tercermin pada budaya kelompok yang lebih besar. Dengan berakar pada kebijaksanaan Feminis Hitam, buku ini menekankan pentingnya membangun kepercayaan, mengarahkan perhatian pada hal-hal yang ingin kita tumbuhkan, dan memahami bahwa batasan yang sehat adalah bentuk cinta—baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Prinsip-prinsip dalam "Holding Change" tidak hanya relevan untuk para aktivis, tetapi juga sangat aplikatif dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini adalah undangan untuk menjadi lebih sadar, sabar, dan terampil dalam setiap interaksi. Bayangkan bagaimana hubungan di tempat kerja, dinamika dalam keluarga, atau musyawarah di lingkungan Anda bisa berubah jika kita semua fokus pada mendengarkan lebih dalam dan membangun kepercayaan. Pada akhirnya, buku ini mengajarkan bahwa perubahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dikendalikan, melainkan sebuah tarian yang bisa kita ikuti dan bentuk bersama dengan penuh kebijaksanaan dan cinta.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Y. Sandra Isrudianti dan Dony Hari Nugroho dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 4: 7-15; Mazmur tg 116: 10-11.15-16.17-18; Matius 5: 27-32.BAHASA-BAHASA ROH Tema renungan kita pada hari ini ialah:Bahasa-Bahasa Roh. Basilika Santo Antonius terletak di jantung kota Padua(Italia Utara). Di dalam, halaman, dan lingkungan sekitarnya selalu ramaidengan pengunjung sepanjang musim. Para turis sangat dibantu untuk sampai kesitu dengan transportasi dan petunjuk jalan yang lengkap. Saat ini denganinternet yang menyediakan wifi yang diakses dengan lancar dan bebas, pengunjungakan merasa nyaman berada di kota itu. Seorang pengunjung dari Indonesia bahkan inginmemperpanjang tinggalnya di kota Santo Antonius ini. Setiap hari ia kunjungipertama basilika Santo Antonius baru kemudian mengunjungi tempat-tempat wisatalainnya. Berjalan kaki dari taman kota yang luas menuju ke basilika sangatmenyukakan dia, antara lain karena dengan akses wifi itu membuat dia bersiaranlangsung dengan keluarganya. Berada di kota Santo pengikut Santo FransiskusAsisi ini, membuatnya memilih untuk berlama-lama untuk menikmati segala kemudahankota ini. Antonius Padua tidak hanya sebagai seorang yangsuci. Ia juga terkenal sebagai seorang pandai, pengajar iman yang handal, danguru yang bijaksana. Salah satu kotbahnya yang terkenal ialah tentangbahasa-bahasa Roh Kudus yang memudahkan setiap pengikut Kristus untukberkomunikasi dan berelasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Iaberkata bahwa seseorang yang dipenuhi Roh Kudus mampu berbicara dalam anekabahasa yang berbeda-beda. Beraneka bahasa yang berbeda-beda ini ialah anekacara untuk memberikan kesaksian atas Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata didalam Injil Yohanes bahwa Roh Kudus bertugas untuk memberikan kesaksian tentang diri-Nya dan Bapa di surga. Bahasa-bahasa Roh itu antara lain kerendahan hati,kemiskinan-kesahajaan, kesabaran, ketaatan, ketekunan, kemurahan hati dankebajikan-kebajikan Kristen lainnya. Kita berbicara dalam bahasa yangberbeda-beda ketika kita memakainya di dalam diri kita dan kita praktikankebajikan-kebajikan itu dalam diri sesama kita. Itu berarti tindakan-tindakanberbicara jauh lebih kuat daripada kata-kata. Hendaknya kata-katamu mengajarkandan tindakan-tindakanmu yang berbicara. Sebab orang-orang yang penuh dengankata-kata tetapi kosong dalam tindakan-tindakan akan dihukum oleh Tuhan sepertipohon ara yang yang tidak berbuah. Yesus menegaskan bahwa kemarahan adalah dosa yangmembunuh. Ini sangat melawan bahasa Roh yang diajarkan Santo Antonius yangmerupakan turunan dari cinta kasih Kristus. Santo Paulus mengatakan bahwaterang Tuhan bercahaya dalam hati kita, supaya kita dapat mewartakankemuliaan-Nya kepada seluruh dunia. Terang Tuhan itu adalah bahasa karunia Rohdi dalam diri kita. Marilahkita berdoa. Ya Yesus yang baik, semoga kami semakin mampu menggunakanbahasa-bahasa Roh Kudus-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Bayangkan Anda bisa melihat masa depan perusahaan Anda dengan jelas—tahu persis di mana posisinya dalam lima tahun dan bagaimana setiap keputusan hari ini berkontribusi pada visi besar itu. Itulah kekuatan dari perencanaan strategis. Ini adalah proses untuk melihat melampaui tuntutan operasional sehari-hari dan secara sadar merancang masa depan yang Anda inginkan. Ini tentang menyelaraskan setiap energi, sumber daya, dan anggota tim menuju satu tujuan yang sama, menciptakan sinergi yang kuat untuk terobosan. Proses ini dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan besar yang mendefinisikan identitas Anda: Apa Misi kita? Apa Visi kita yang menginspirasi? Apa Nilai-nilai yang kita pegang teguh? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bintang penuntun Anda. Dengan landasan yang kuat ini, Anda kemudian dapat menganalisis medan perang bisnis melalui SWOTdan menetapkan tujuan strategis yang berani namun dapat dicapai. Setiap bagian dari rencana ini saling terkait, membangun narasi yang kuat tentang ke mana arah perusahaan Anda. Jangan biarkan masa depan bisnis Anda ditentukan oleh kebetulan. Ambil kendali dengan proses perencanaan strategis yang dinamis. Tantang tim Anda untuk berpikir besar, berkomitmen pada eksekusi, dan tetap gesit dalam menghadapi perubahan. Dengan mengubah perencanaan strategis dari acara tahunan menjadi proses berkelanjutan, Anda tidak hanya akan mencapai tujuan, tetapi juga membangun organisasi yang tangguh dan siap untuk menangkap peluang di masa depan.
Pernahkah Anda merasa bersemangat tentang suatu isu sosial tetapi bingung bagaimana cara membuat perubahan yang nyata? Dalam ringkasan audio buku "The New Science of Social Change" karya Lisa Mueller ini, kita akan menjelajahi mengapa semangat saja tidak cukup. Mueller berargumen bahwa gerakan sosial yang paling sukses adalah yang memadukan semangat dengan strategi berbasis bukti. Audio ini menyajikan temuan-temuan kunci dari ilmu sosial yang dapat mengubah cara kita berpikir tentang aktivisme, dari sekadar aksi spontan menjadi gerakan yang terukur dan berdampak. Dengarkan ringkasan ini untuk menemukan berbagai strategi praktis yang telah terbukti secara ilmiah. Pelajari mengapa protes tanpa kekerasan secara statistik lebih mungkin berhasil, bagaimana membangun koalisi yang kuat dengan pesan yang kohesif dan terfokus, serta mengapa slacktivism (aktivisme daring) sebenarnya bisa menjadi gerbang penting untuk keterlibatan yang lebih dalam. Kami juga akan membahas psikologi di balik penggalangan dana yang efektif, seperti "efek kemartiran" yang menunjukkan mengapa pengorbanan kecil dapat menginspirasi donasi yang lebih besar. Baik Anda seorang aktivis berpengalaman maupun seseorang yang baru ingin memulai, podcast ini adalah panduan modern Anda untuk membuat perubahan. Ini adalah kesempatan untuk melengkapi niat baik dengan pengetahuan, mengubah idealisme menjadi aksi yang efektif, dan memastikan bahwa setiap upaya yang kita lakukan tidak hanya terdengar heroik, tetapi juga benar-benar membawa hasil. Mari kita belajar bersama bagaimana menjadi changemaker yang lebih cerdas dan strategis.
Di balik pesona alam Indonesia, terdapat wajah tersembunyi di ribuan desa kita: hunian yang belum layak dan ruang hidup yang belum tertata. Sebuah rumah seharusnya lebih dari sekadar tempat berteduh; ia adalah pusat martabat, ruang untuk tumbuh kembang keluarga, dan fondasi masa depan. Gerakan "Arsitek Pembangun Desa" lahir dari sebuah keyakinan bahwa keahlian arsitektur bukanlah kemewahan untuk segelintir orang, melainkan sebuah hak dan alat pemberdayaan bagi seluruh masyarakat. Ini adalah panggilan untuk mengubah paradigma, melihat desa bukan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek yang berdaulat atas ruang hidupnya. Peran arsitek di sini bukanlah datang dengan cetak biru di tangan, melainkan dengan telinga untuk mendengar dan hati untuk berdialog. Mereka hadir sebagai fasilitator, menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dengan solusi teknis yang kontekstual. Prosesnya dimulai dengan memetakan potensi lokal—memanfaatkan bambu, kayu, hingga tanah setempat—dan menghormati kearifan arsitektur vernakular yang telah teruji oleh waktu dan iklim. Melalui lokakarya desain partisipatif, warga diajak menjadi perancang bagi masa depan mereka sendiri, memastikan setiap bangunan yang berdiri kokoh berakar pada kebutuhan dan kebanggaan komunal. Hasil akhirnya melampaui sekadar fisik bangunan. Ini adalah tentang menumbuhkan kembali rasa memiliki, menggerakkan roda ekonomi lokal dengan memberdayakan tukang setempat, dan melestarikan warisan budaya dalam bentuk yang relevan. Ketika arsitektur menyentuh akar rumput, ia menjadi katalisator untuk ketahanan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Mari dukung gerakan ini, di mana setiap garis desain ditarik untuk membangun harapan, memberdayakan komunitas, dan merajut masa depan Indonesia yang lebih adil dan merata, satu desa pada satu waktu.
And we are back for our 35th episode of the Software Freedom Podcast with our monthly update on policy decisions, votes and discussions in the European Union! Together Bonnie Mehring and Alexander Sander talk about one specific policy topic in regard to Free Software. This month they sat down and covered the vote on the Tech sovereignty INI in the Committee on Industry, Research and Energy (ITRE). Join the FSFE community and support the podcast: https://my.fsfe.org/support?referrer=podcast
In this podcast we hope to give you some interesting information. This information is encoded in terms of 0s and 1s – the classical bits in your computer or phone. But what if instead we were using a quantum computer? Then we'd be dealing with quantum bits, or qubits, opening up exciting new possibilities. And quantum information theory is the area of mathematics that explores how we can do that. Adina Goldberg was one of the participants at a recent research programme in this area at the Isaac Newton Institute for Mathematical Sciences (INI). In this episode of Living proof, our podcast produced in collaboration with the INI, we speak to Adina about her work and how her intriguing motto – "the meaning is in the arrows" – applies to her research, her career path, and the way she looks at life. You can find out more about quantum information in this short introduction and delve into the details of information theory in this collection of content. Make sure you visit Adina's website to find out more about her work and her fascinating career. Since we recorded this podcast Adina has finished her PhD – congratulations Dr Goldberg! This podcast forms part of our collaboration with the Isaac Newton Institute for Mathematical Sciences (INI) – you can find all the content from the collaboration here. The INI is an international research centre and our neighbour here on the University of Cambridge's maths campus. It attracts leading mathematical scientists from all over the world, and is open to all. Visit www.newton.ac.uk to find out more.
Send us a textIn this podcast we hope to give you some interesting information. This information is encoded in terms of 0s and 1s – the classical bits in your computer or phone. But what if instead we were using a quantum computer? Then we'd be dealing with quantum bits, or qubits, opening up exciting new possibilities. And quantum information theory is the area of mathematics that explores how we can do that. Adina Goldberg was one of the participants at a recent research programme in this area at the Isaac Newton Institute for Mathematical Sciences (INI). In this episode of Living proof, our podcast produced in collaboration with the INI, we speak to Adina about her work and how her intriguing motto – "the meaning is in the arrows" – applies to her research, her career path, and the way she looks at life.You can find out more about quantum information in this short introduction and delve into the details of information theory in this collection of content. Make sure you visit Adina's website
Audio Siar Keluar Sekejap Episod 158 kali ini menyaksikan kembalinya Shahril Hamdan sebagai hos bersama KJ, dalam sebuah episod yang membedah pelbagai isu semasa dari sudut politik, dasar awam dan cabaran kerajaan Madani memasuki separuh penggal pemerintahan.Episod dibuka dengan perbincangan tentang fenomena “half-term blues” apabila kerajaan mula hilang momentum reformasi, komunikasi dasar menjadi lemah, dan kecekapan pentadbiran dipersoalkan. KJ dan Shahril membincangkan kesan kepada modal politik kerajaan Madani, serta risiko besar terhadap pelaksanaan dasar besar seperti penyasaran subsidi.Antara isu utama yang disentuh termasuk langkah penyasaran subsidi LPG dan pengenalan tong ungu untuk penggunaan komersial yang mencetuskan kekeliruan di peringkat awal sebelum kerajaan membuat ‘rollback' dasar. Isu ini dijadikan contoh bagaimana kelemahan komunikasi boleh menggugat kepercayaan rakyat terhadap kemampuan kerajaan mengurus ekonomi.Perbincangan diteruskan dengan inisiatif SKMM mengumpul data telefon bimbit yang menimbulkan kebimbangan terhadap hak privasi dan kemungkinan penyalahgunaan data. KJ dan Shahril meneliti rasional inisiatif ini, mempertikai ketelusan pelaksanaannya, serta menyeru penambahbaikan kepada Akta PDPA yang tidak melindungi data peribadi daripada agensi kerajaan.Isu sekatan perjalanan terhadap Fahmi Reza turut dibincangkan, termasuk pendedahan wujudnya “senarai pemantauan” (movement monitoring list) yang membolehkan sekatan tanpa justifikasi hitam putih. Ini menimbulkan persoalan terhadap amalan reformasi, ketelusan pihak berkuasa dan keseimbangan antara kuasa negara dan hak individu.Segmen reformasi diteruskan dengan perkembangan terbaharu dalam kes Teo Beng Hock, apabila keputusan NFA dikekalkan oleh Jabatan Peguam Negara, mencetuskan kekecewaan keluarga mendiang dan pertikaian terhadap pendirian terkini DAP parti yang dahulu menjadikan isu ini sebagai simbol perjuangan keadilan dan ketelusan.Dalam segmen ekonomi, KS mengulas keputusan Petronas untuk mengurangkan 10% tenaga kerja sebagai sebahagian daripada strategi pelarasan kos dan kelestarian jangka panjang. KJ menekankan perlunya empati dan koordinasi kerajaan dalam menyokong mereka yang terkesan, serta gesaan agar kerajaan menyediakan program reskilling secara menyeluruh.Episod diakhiri dengan isu kelewatan pelaksanaan peluasan SST yang kini ditunda ke Julai, memburukkan lagi persepsi terhadap kecekapan pentadbiran fiskal kerajaan dan ketidaktentuan dasar, khususnya dalam perancangan pelaksanaan cukai dan penyasaran subsidi pada masa akan datang.Episod ini dibawakan khas oleh Gintell, jenama tempatan bertaraf antarabangsa dalam teknologi kerusi urut. Saksikan juga promosi istimewa Hari Bapa yang ditawarkan kepada penonton dan pendengar setia Keluar Sekejap. Dapatkan promosi eksklusif
Boas ke pintu gerbang Betlehem, tua-tua berkumpul, dan akhirnya kasut, simbol kepemilikan, ditukar untuk menebus Rut. Ini menggambarkan Kristus yang membayar harga penebusan untuk kita.
Boas ke pintu gerbang Betlehem, tua-tua berkumpul, dan akhirnya kasut, simbol kepemilikan, ditukar untuk menebus Rut. Ini menggambarkan Kristus yang membayar harga penebusan untuk kita.
Ini cerita tentang seorang engineer dari SpaceX yang bernama Flo Li. Bagaimana dia terinspirasi oleh IMAX - Blue Planet sehingga ingin menjadi astronot dan nantinya menjadi salah satu engineer utama dari SpaceX yang mendesain fuel tank dan exterior skin dari Falcon 1.
Persuasi adalah seni memengaruhi yang lebih dari sekadar kata-kata; ini adalah arsitektur pengaruh yang dibangun di atas pemahaman dan etika. Berbeda dengan manipulasi yang memaksa, persuasi yang efektif secara sukarela memandu orang lain menuju kesimpulan baru. Fondasinya adalah kepercayaan, di mana tujuan utamanya bukan untuk menang, melainkan untuk membangun koneksi dan mencapai keuntungan bersama. Jantung dari seni ini terletak pada tiga pilar klasik: Ethos, Pathos, dan Logos. Ethos adalah tentang membangun kredibilitas Anda sebagai sumber yang terpercaya. Pathos adalah kemampuan untuk menyentuh sisi emosional dan nilai-nilai audiens, menciptakan resonansi yang mendalam. Sementara itu, Logos memberikan tulang punggung argumen dengan logika yang kuat dan bukti yang tak terbantahkan. Kombinasi ketiganya menciptakan pesan yang utuh dan meyakinkan. Menguasai persuasi berarti menjadi seorang arsitek pengaruh yang etis dan efektif. Ini adalah tentang menyeimbangkan karakter yang kuat, empati yang tulus, dan penalaran yang jernih untuk menginspirasi perubahan positif. Pada akhirnya, persuasi sejati bukanlah tentang memenangkan perdebatan, tetapi tentang membangun jembatan pemahaman dan menggerakkan orang lain menuju masa depan yang lebih baik, bersama-sama.
Pernahkah Anda merasa terjebak dalam diskusi tanpa akhir, di mana ide-ide cemerlang hanya menjadi wacana? Pro Action Cafe hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Ini adalah sebuah metodologi pertemuan kolaboratif yang dirancang khusus untuk menjembatani jurang antara percakapan dan tindakan nyata. Dalam suasana yang santai namun terstruktur, layaknya sebuah kafe, setiap individu yang memiliki proyek, gagasan, atau pertanyaan penting mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikannya dan menerima dukungan dari peserta lain untuk benar-benar melangkah maju. Prosesnya unik dan sangat partisipatif. Seorang "pemilik gagasan" akan menjadi tuan rumah di mejanya, memaparkan proyek atau tantangan yang sedang dihadapinya. Peserta lainnya kemudian bertindak sebagai "konsultan" yang akan berkontribusi dengan pertanyaan, ide, dan pengalaman mereka. Melalui beberapa putaran diskusi kelompok kecil yang terfokus, percakapan secara bertahap beralih dari mengeksplorasi ide menjadi merumuskan langkah-langkah konkret berikutnya. Setiap putaran dirancang untuk memperdalam pemahaman dan memicu komitmen untuk bertindak. Keajaiban Pro Action Cafe terletak pada kekuatan kecerdasan kolektif yang dilepaskan dalam prosesnya. Pemilik gagasan tidak hanya pulang dengan daftar tugas yang harus dilakukan, tetapi juga dengan perspektif baru, dukungan komunitas, dan energi yang diperbarui untuk mengatasi tantangan. Ini adalah tentang menciptakan sebuah ekosistem mini di mana setiap orang merasa diberdayakan untuk berkontribusi dan mewujudkan perubahan. Lebih dari sekadar rapat, Pro Action Cafe adalah akselerator untuk kemajuan dan inovasi yang digerakkan oleh komunitas
Siapa yang pernah ada di hubungan yang toxic tetap bertahan padahal temen sekitar udah bilang dia gakbaik, udah banyak bukti juga redflagnya!Atau siapa yang pernah sebel sama orang padahal ada banyak fakta baik tentang dia tapi yang kita percaya ya cuman yang bikin kita sebel aja!Yess manusia punya kecenderungan untuk percaya sama apa yang mau dipercaya aja, dan mau denger apa yang mau didenger aja!! Ini namanya Confirmation Bias dalam berfikir, yuk pelajari lebih dalam apa bentuknya dan gimana caranya!
Beberapa hari yang lalu ada pertanyaan; kesalahan apa yang paling sering terjadi oleh startup (yang pitching). Ini ternyata sama masalahnya dengan penelitian yang dilakukan banyak mahasiswa saat ini. Singkatnya: kurang belajarnya. Kurang studi literaturnya. Kurang melihat yang sudah dilakukan orang lain.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna Dewi dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31; Mazmur tg 11: 4.5.7; Yohanes 21: 20-25.CAMPUR TANGANYANG DIPERLUKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Campur TanganYang Diperlukan. Dengan pernyataan ini kita ingin mengungkapkan suatu campurtangan yang tepat dan benar. Kita juga dapat mengingatkan bahwa jangan memaksaikut campur jika memang tak perlu. Jika Anda merasa berkewajiban untuk campurtangan, lakukan saja. Roh Kudus yang menggerakkan kita pada saat yang tepatakan mengijinkan kita campur tangan untuk suatu urusan orang lain atau bersama,namun pada momen yang lain akan mencegah kita untuk berbuat demikian. Banyak orang sering berbagi pengalamannya,terutama tentang kehidupan pribadi dan perjalanan imannya, dengan dibantumeditasi harian melalui media La Porta ini. Semuanya memberikan apresiasi dan terima kasih karena siraman rohani iniberperan ikut campur tangan dalam hidup pribadi mereka. Seorang pendengar setiapernah menulis pesan wa begini: “Pastor, saya merasa hidup saya setiap haridiusik oleh siraman firman Tuhan. Saya merasa ditegur, selain itu juga saya dihibur,diberikan ketenangan, dan diarahkan jalan yang bijaksana”. Ini merupakan satu contoh mencampuri urusan ataucampur tangan pada momen yang tepat dan benar. Untuk rasul Petrus, rasanya iaditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhandan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulukepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain,momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingankekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur atau tarik-menarik dalampenderitaan yang dialami oleh Paulus saat berada di Roma. Campur tangan atas kepentingan sesama padadasarnya memang tak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namunsupaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatupelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campurtangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiridan orang lain. Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidakperlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorangyang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatuhal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidakberbuat apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekalitak bisa bantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa berikan pertolongannya,akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah. Jadi, dengan menghindari dua ekstrem initinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, padawaktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon supayasaling memperhatikan antar pribadi dan komunitas atau masyarakat sungguhbertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dankerja sama di antara kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 Juni 2025Bacaan: "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17) Renungan: Setelah upacara pemakaman isteri sahabatnya, Jessen menemani sahabatnya pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, sahabatnya membuka laci tempat di mana isterinya biasa menyimpan underwear atau pakaian dalam. la meraih kotak yang tidak asing lagi baginya. Setelah membuka kotak tersebut, tampaklah sebuah celana dalam wanita berbahan sutra. "Ini dibeli oleh isteriku sekitar delapan tahun yang lalu ketika pertama kali kami ke pergi New York," katanya lirih, "tak pernah sekalipun ia mengeluarkan kotak ini apalagi memakainya. Katanya ia hanya akan menggunakannya pada kesempatan yang istimewa." Sahabatnya yang masih menyimpan kesedihan itu lalu meletakkan kotak berisi celana dalam sutra tersebut di atas tempat tidur. Ia berpaling kepada Jessen lalu berkata, "Jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa." Kata-katanya itu kini telah mengubah hidup Jessen. Dulu ia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Ia seolah berpacu dengan waktu untuk melakukan aktivitas setiap hari. Tapi kini Jessen mulai menikmati kehidupannya, duduk di ruang tamu tanpa khawatir, ia memberikan banyak waktu untuk keluarganya, ia mengurangi waktu kerjanya. Ia tidak lagi menyimpan sesuatu berlama-lama. Tidak ada makanan yang sengaja disimpan berlama-lama untuk disuguhkan kepada tamu istimewa. Ia mengeluarkan gelas-gelas kristal kesayangannya yang selama ini disimpan di lemari kaca dan ia menggunakan gelas-gelas itu setiap hari. Ia tidak lagi menyimpan pakaian untuk waktu istimewa atau minyak wangi untuk dipakai hanya pada kesempatan istimewa. Ia memakai semua yang dapat dipakai. Ia sudah menghapus kata-kata "Aku akan memakainya nanti " atau "Aku akan menunggu saat istimewa...." Kita tidak tahu apakah kita masih bisa menjejakkan kaki di tanah keesokan hari, apakah kita masih akan melihat hari istimewa yang kita tunggu-tunggu itu. Karena tidak seorang pun tahu kapan Tuhan memanggil, maka jadikanlah setiap hari sebagai hari yang istimewa. Carilah Tuhan dan dekatkan diri kepada-Nya, kasihi sesama lebih lagi, berdamailah dengan musuh kita, selesaikan setiap perselisihan, jangan menahan apa yang dapat kita berikan, nikmatilah hari-hari kita dengan sukacita, karena mungkin saja ini adalah hari terakhir kita di dunia, atau hari terakhir orang yang kita kasihi. Intinya, "Jangan pernah menunda apa pun juga." Penyesalan selalu datang terlambat, antisipasi hal itu dengan cara mengisi hari-hari yang Tuhan anugerahkan dengan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebahagiaan bagi kita dan bagi sesama kita. Di sisi lain, nikmatilah apa yang sudah Tuhan berikan, semakin banyak orang yang kita libatkan untuk menikmati berkat dan kebahagiaan, semakin berarti hidup kita. Maka ketika Tuhan memanggil kita kapan dan di mana pun juga, kita akan menyambut uluran tangan-Nya, tersenyum pada-Nya dan pergi untuk tinggal bersama-Nya di dalam kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku memandang hari-hariku sebagai hari yang istimewa serta mengisinya dengan perbuatan baik yang menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).
Sebelum Tuhan menjatuhkan penghakiman akhir atas mereka yang terhilang, Tuhan memberi kita 1000 tahun untuk memahami apa yang akan terjadi pada siapa dan mengapa. Ini menyatakan karakter Tuhan, dan tentang betapa terbukanya Tuhan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26SEMOGA MEREKAMENJADI SATU Tema renungan kita pada hari ini ialah: SemogaMereka Menjadi Satu. Kalimat ini datangdari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dankita semua pengikut-Nya pada waktu perjamuan malam terkahir. Isi doa sepertiini kemudian untuk seterusnya menginsprasi doa-doa kita untuk intensipersekutuan dan persatuan. Persekutan ini adalah hakekat mendasar sifatAllah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendokan supaya semua pengikut-Nya akhirnyasampai pada tujuan persekutan ini. Namun ada satu pertanyaan sederhana ini:mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya Iakatakan: semoga mereka bersatu? Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikankebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dantercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atausebaliknya melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukanapakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalanlain. Setiap manusia dikaruniai kebebasan dan kepandaian untuk memilih jalankepada keselamatan. Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialahbahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita didunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkansuatu persekutan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah.Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuanabadi di surga. Jangan pernah abaikan, permainkan atau remehkan apa pun jenispersekutuan anak-anak Allah di dunia dan cukup saja berpikir bahwa nanti sajabersatu di surga. Tuhan tidak mengijinkan cara seperti ini. Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi danterakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu sajaselamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan danproses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisasampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujisatuntuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kitamemakai “semoga kita bersatu”. Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruhharapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsurpengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah pentingbagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya”dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkaumerupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-MuYesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasikami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. SalamMaria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa ...
EP#4 [FINALE] Malaysian International Cocoa Fair 2025 feat Pn Theodora Sebastian, Datuk Dr Ramle Kasin Dan YB Datuk Matbali MusahEpisod ke4 DAN TERAKHIR INI, bersama Lembaga Koko Malaysia ini, kami bawa mask Pengerusi Bagi MICE atau Malaysian International Cocoa Exhibition yang akan berlangsung sepanjang MICF2025, dan Puan Theodora adalar yang bertanggungjawab menyusun atur bahagian booth dan program berkaitan dengan exhibitions. Selain tu seperti baisa, Datuk Dr Ramle Kasin juga kembali ke studio segak bégaya kali ni, mendalami dengan lebih terperinci tentang koko di Malaysia dan di luar negara, sertã Chairman Lembaga Koko Malaysia YB Datuk Matbali Musah.So siapa cinta chocolate? Cintakan koko? Bah ayuh dengar episode padu dan mantap ini di Spotify juga di YouTube Hari ini.Unduk Ngadau 2025 akan berada di MICF pada 27hb May 2025Kids Friendly EnvironmentEduCocoaMake your own cocoa, for freeThe biggest Cocoa Fair in Asia!Mari ramai-ramai kita datang ke Malaysian International Cocoa Fair 2025 yang akan berlangsung dari 24 hingga 27 Mei di Sabah International Convention Centre, Kota Kinabalu.Acara ini menghimpunkan peladang, usahawan, dan pakar-pakar industri koko dari seluruh negara. Ini memang satu peluang baik untuk mengenali produk tempatan, teknologi baru, dan rangkaian dengan komuniti dalam industri koko.Untuk makluman lanjut ikuti Malaysian International Cocoa Fair 2025 di Facebook dan Instagram hari ini.Malaysian International Cocoa Fair 2025 — where passion, innovation, and opportunity meet.”#micf2025 #lkm #lembagakokomalaysia #koko #cocoa #sabah #pestakoko #fypkoko #cocoafyp #fypage #fypviral
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 29 Mei 2025Bacaan: "Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa." (Ibrani 11:32-33) Renungan: Seorang pahlawan biasanya adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya di dalam membela kebenaran, atau seorang pejuang yang gagah berani. Banyak orang, khususnya bagi mereka yang merasakan dampak positif dari kepahlawanannya akan mengakui dia sebagai "dewa penyelamat" dalam kehidupan mereka. Berbeda dengan apa yang dialami oleh Yefta. Alkitab mencatat bahwa Yefta adalah seorang pahlawan, bahkan disebut sebagai pahlawan yang gagah perkasa. Tetapi, yang dialamı Yefta sungguh berbeda dengan apa yang seharusnya dialami oleh seorang pahlawan. Yefta menerima perlakuan yang menyakitkan dari saudara-saudaranya. Yefta diusir oleh saudara-saudaranya, padahal sejak kecil mereka hidup dan bertumbuh bersama. Ini disebabkan karena Yefta adalah anak seorang perempuan sundal. Saudara-saudaranya menyebut Yefta sebagai anak perempuan lain, suatu sebutan yang menyakitkan, sebab istilah "perempuan lain" biasanya digunakan untuk menyebut perempuan non-Yahudi. Yefta lahir di luar ikatan perkawinan yang sah. Setelah besar, saudara-saudara Yefta sadar bahwa Yefta tidak berhak mendapat milik pusaka dalam keluarga besar mereka. Sekalipun keberadaan Yefta seperti itu seharusnya saudara-saudaranya tidak perlu mengusir dia. Ini berarti apa yang dialami oleh Yefta sangat menyakitkan, karena Yefta bukan saja tidak mendapat milik pusaka, tetapi juga tidak mendapat tempat di rumah dan di hati saudara-saudaranya. Oleh karena itu Yefta melarikan diri dari saudara-saudaranya, yang akhirnya membawa dia ke tempat di mana orang-orang bisa menerima dia. Sayang sekali, mereka yang bisa menerima Yefta adalah para perampok, orang-orang yang juga tersisihkan dalam kehidupan sosial mereka. Tetapi, kisah Yefta tidak berhenti sampai di sini karena pada kisah-kisah selanjutnya kita dapat melihat Tuhan mengangkat kehidupan Yefta dan menjadikan Yefta seorang pemenang. Kisah Yefta mengungkap sebuah fakta bahwa seorang buangan tidak harus tersisihkan dalam kehidupan rohaninya, sebab di dalam kitab Ibrani Yefta diakui sebagai salah seorang pahlawan iman (Ibr 11:32-34). Kisah Yefta juga mengungkap sebuah fakta bahwa seorang yang mempunyai latar belakang atau masa kecil yang tidak menyenangkan tidak harus mengalami kegagalan di dalam hidupnya. Orang-orang seperti itu bisa juga berhasil dalam hidupnya. Ini merupakan satu pelajaran penting dalam kehidupan orang percaya. Jika kita adalah orang yang berlatar belakang kurang menguntungkan dan hidup kita disia-siakan oleh orang lain, jangan gelisah dan kuatir. Bangkitlah, yakinlah bahwa Tuhan sedang memproses kita untuk meraih keberhasilan dan masa depan yang gilang-gemilang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku tidak menyesal untuk keberadaanku meskipun buruk menurut manusia, karena Engkau akan mengangkatku pada waktunya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 26 Mei 2025Bacaan: "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11)Renungan: Nenek Lois mempunyai empat orang cucu laki-laki yang sudah beranjak pemuda. Mereka dikenal sebagai anak-anak yang pintar dan suka menggoda nenek mereka. Hari itu Nenek Lois sedang menyambut kedatangan cucu-cucunya di rumahnya. "Hai Nek, apa kabar? Apakah Nenek masih rajin ke gereja?" tanya Roy cucu pertamanya. "Tentu saja nenek masih rajin ke gereja," jawab si nenek. "Dan apakah Nenek masih ingat khothah yang Nenek dengar pada hari Minggu lalu?" sambung Roy. "Aku sudah lupa, tapi yang jelas hatiku merasa dikuatkan, "jawab si nenek sambil tersenyum. "Tapi Nek, apa gunanya ke gereja kalau Nenek tidak mendapatkan apa-apa?" kata Roy menggoda. "Atau mungkin Nenek masih ingat kitab apa yang dibacakan oleh Pastor Minggu yang lalu?" sambung Roy lagi. "Ingatanku memang sudah mulai melemah, tetapi yang jelas ketika Pastor membacakan isi Alkitab, hatiku senang mendengarnya," jawab si nenek. Roy masih mengajukan banyak pertanyaan yang membuat sang nenek merasa terpojok. Setelah terdiam dan merenung sebentar, si nenek mengajak Roy dan ketiga cucunya yang lain menuju ke dapur. Sang nenek mengambil tas rajutan yang tergantung dekat lemari makan serta memberikannya kepada Roy. "Pergilah ke sumur di bawah sana dan isilah tas ini penuh dengan air," perintah sang nenek. Sambil tertawa Roy berkata, "Yang benar saja Nek, bagaimana mungkin tas rajutan ini bisa diisi dengan air? Pasti airnya akan keluar semua." "Sudah, jangan banyak bicara, lakukan saja apa yang nenek perintahkan dan engkau akan melihatnya nanti, " jawab si nenek dengan bijak. Roy segera melakukan apa yang diperintahkan oleh neneknya. Ia bergegas mengikuti jalan menurun menuju ke sumur. Tak lama kemudian, Roy sudah kembali dengan membawa tas rajutan yang basah dan masih meneteskan air. "Tas ini tidak bisa menampung air di dalamnya," katanya kepada neneknya. "Betul sekali Cu, tapi tidakkah engkau lihat bahwa tas itu menjadi lebih bersih sekarang? Sesungguhnya, tidak pernah seseorang pergi beribadah ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik, meskipun orang itu tidak menyadarinya." Kesadaran bahwa kita pasti mendapatkan yang baik ketika pergi beribadah ke gereja, sepatutnya mendorong kita untuk bangkit dari kemalasan beribadah. Banyak pengikut Yesus yang sering berkata, "Aku tidak mendapatkan apa-apa ketika berbakti di gereja." Sebenarnya, ini hanya alasan untuk menutupi kemalasan beribadah ke gereja. Daud pernah berkata, "Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain." Ini merupakan ungkapan hati Daud yang lahir dari pengalamannya berada di rumah Tuhan. Di rumah Tuhan dan dalam hadirat-Nya Daud menikmati berkat berupa kekuatan, penghiburan dan kasih Tuhan yang sungguh besar. Datanglah ke rumah Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, jauhkanlah dari dalam diriku kemalasan untuk beribadah kepada-Mu. Aku percaya dalam persekutuan dengan-Mu ada berkat yang kudapatkan. Amin. (Dod)
EP#3 Malaysian International Cocoa Fair 2025 feat Pn Theodora Sebastian & Datuk Dr Ramle KasinEpisod ke3 bersama Lembaga Koko Malaysia ini, kami bawa mask Pengerusi Bagi MICE atau Malaysian International Cocoa Exhibition yang akan berlangsung sepanjang MICF2025, dan Puan Theodora adalar yang bertanggungjawab menyusun atur bahagian booth dan program berkaitan dengan exhibitions. Selain tu seperti baisa, Datuk Dr Ramle Kasin juga kembali ke studio segak bégaya kali ni, mendalami dengan lebih terperinci tentang koko di Malaysia dan di luar negara.So siapa cinta chocolate? Cintakan koko? Bah ayuh dengar episode padu dan mantap ini di Spotify juga di YouTube Hari ini.- Unduk Ngadau 2025 akan berada di MICF pada 27hb May 2025- Kids Friendly Environment- EduCocoa- Make your own cocoa, for free- The biggest Cocoa Fair in Asia!Mari ramai-ramai kita datang ke Malaysian International Cocoa Fair 2025 yang akan berlangsung dari 24 hingga 27 Mei di Sabah International Convention Centre, Kota Kinabalu.Acara ini menghimpunkan peladang, usahawan, dan pakar-pakar industri koko dari seluruh negara. Ini memang satu peluang baik untuk mengenali produk tempatan, teknologi baru, dan rangkaian dengan komuniti dalam industri koko.Untuk makluman lanjut ikuti Malaysian International Cocoa Fair 2025 di Facebook dan Instagram hari ini.Malaysian International Cocoa Fair 2025 — where passion, innovation, and opportunity meet.”#micf2025 #lkm #lembagakokomalaysia #koko #cocoa #sabah #pestakoko #fypkoko #cocoafyp #fypage #fypviral
S18E6 : Ep#2 Malaysian International Cocoa Fair 2025 feat Pn Theodora Sebastian & Datuk Dr Ramle KasinEpisod ke2 bersama Lembaga Koko Malaysia ini, kami bawa mask Pengerusi Bagi MICE atau Malaysian International Cocoa Exhibition yang akan berlangsung sepanjang MICF2025, dan Puan Theodora adalar yang bertanggungjawab menyusun atur bahagian booth dan program berkaitan dengan exhibitions. Selain tu seperti baisa, Datuk Dr Ramle Kasin juga kembali ke studio segak bégaya kali ni, mendalami dengan lebih terperinci tentang koko di Malaysia dan di luar negara.So siapa cinta chocolate? Cintakan koko? Bah ayuh dengar episode padu dan mantap ini di Spotify juga di YouTube Hari ini.Mari ramai-ramai kita datang ke Malaysian International Cocoa Fair 2025 yang akan berlangsung dari 24 hingga 27 Mei di Sabah International Convention Centre, Kota Kinabalu.Acara ini menghimpunkan peladang, usahawan, dan pakar-pakar industri koko dari seluruh negara. Ini memang satu peluang baik untuk mengenali produk tempatan, teknologi baru, dan rangkaian dengan komuniti dalam industri koko.Untuk makluman lanjut ikuti Malaysian International Cocoa Fair 2025 di Facebook dan Instagram hari ini.Malaysian International Cocoa Fair 2025 — where passion, innovation, and opportunity meet.”#micf2025 #lkm #lembagakokomalaysia #koko #cocoa #sabah #pestakoko #fypkoko #cocoafyp #fypage #fypviral
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 258 (Matius 16:13-20): Siapakah Yesus Kristus menurut engkau? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab jika tidak ada pengakuan iman yang benar. Jika kita sendiri tidak mengimani Dia sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, maka kita hanya mengulang-ulang formula pengakuan iman orang lain, tetapi tidak mengadopsi pengakuan itu sebagai pengakuan iman kita sendiri.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 19 Mei 2025Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24)Renungan: Rajawali atau elang besar adalah burung yang cukup terkenal karena ketangguhan dan kegagahannya Rajawali memiliki beberapa keistimewaan yang seringkali diangkat untuk dijadikan gambaran penting bagi kehidupan manusia. Dari semua jenis unggas, rajawalilah yang bisa mencapai usia paling panjang. Rajawali bisa mencapai usia tujuh puluh tahun, tetapi usia sepanjang itu tidak didapatkan begitu saja. Ada tahap di mana seekor rajawali harus membuat keputusan penting demi kelangsungan hidupnya. Keputusan itu tidak mudah, bisa dibilang menyakitkan, tetapi itulah yang harus ia lakukan jika ingin bertahan hidup lebih lama. Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda-tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sana ia membuat sarang di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah seratus lima puluh hari atau sekitar lima bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan penting yang akan mendatangkan perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang beda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, hati, cara berpikir, dan tindakan yang akan menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan, karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melalui proses demi proses yang akan membuat hidupku menjadi baru dan lebih berarti. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 14 Mei 2025Bacaan: "Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku." (Ayub 10:12)Renungan: Suatu kali pasukan Jepang pernah menembak jatuh sebuah pesawat Amerika yang kemudian menabrak belukar. Dalam peristiwa itu, ada tiga orang awak pesawat yang selamat dan tidak mengalami luka apa pun. Ketiga orang awak pesawat yang adalah tentara Amerika itu bisa bertahan hidup selama sepuluh bulan di belukar luas. Mereka mengambil apa-apa yang dapat mereka ambil dari dalam pesawat, termasuk sebuah cermin kecil. Suatu hari ketika mereka sudah kehabisan makanan, mereka memutuskan untuk pergi memancing di laut yang terletak tidak jauh dari situ. Sesampai di pantai, mereka menemukan satu karton ikan kaleng yang dihempaskan gelombang ke pantai. Ikan-ikan kaleng itu berasal dari kapal Jepang yang dibom oleh Amerika. Beberapa waktu kemudian, pesawat pengintai Amerika terbang berputar-putar di atas pantai dan tanpa menunggu, ketiga tentara itu mengeluarkan cermin dan memberi tanda kepada pesawat pengintai tersebut. Sang pilot mengerti tanda yang diberikan melalui cermin itu, sehingga beberapa hari setelah itu, sebuah kapal selam datang pada malam hari untuk menjemput tentara-tentara itu. Jika kita memperhatikan cerita di atas, ada bagian-bagian yang tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Sepertinya ada orang yang bekerja di balik setiap kejadian. Karton berisi ikan kaleng yang dihempaskan ombak ke pantai sehingga tentara-tentara itu bisa menemukannya, cermin yang ada dalam pesawat dan keputusan untuk mengambilnya dan pilot yang segera menangkap tanda yang diberikan melalui cermin. Semua kejadian yang tersusun dengan baik ini membawa kita pada satu kesimpulan bahwa ada Seseorang yang telah mengaturnya. Banyak kejadian sehari-hari yang sepertinya serba kebetulan. Ketika kita diperhadapkan pada kebutuhan yang sangat mendesak sedangkan kita sudah kehabisan uang, ada saja orang yang datang menawarkan bantuan atau memberi bantuan materi. Atau, jika kita adalah seorang pedagang, tiba-tiba seseorang menelepon dan mengorder barang dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga bisa menutupi jumlah uang yang sedang kita butuhkan. Ketika sedang berputus asa dan merasakan kekosongan jiwa, ada orang yang mengajak kita untuk mengikuti persekutuan doa, sehingga kita mendapatkan kelegaan. Rasanya kejadian-kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Pasti ada Seseorang yang berada di balik setiap kejadian itu, dan Seseorang itu tidak lain adalah Allah yang senantiasa setia kepada umat-Nya. Ini menunjukkan kepedulian Allah terhadap umat-Nya. la senantiasa bekerja dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku percaya bahwa tidak ada kejadian dalam hidupku yang terjadi secara kebetulan. Terima kasih karena aku ada dalam rencana-Mu. Amin. (Dod).
What can parents of special needs children do so that their kids get helps needed in Australia? This is the story of one of the parents. - Apa yang dapat dilakukan orang tua dari anak berkebutuhan khusus di Australia agar dapat terbantu? Ini cerita salah satu orang tua.
How do we have successful, long careers in EMS?John recommends living away from where you work, doing unrelated activities outside of work so your life doesn't revolve around work thingsTaking care of someone you know is an odd position to be in, it can mess with your ability to be objectiveJason says we need to have an awareness of how we are feeling and how those around us are feeling, therapy is always a great option, get outsideThose of us in EMS/fire do deal with a level of PTSDTerry talks about this in his own life, when he broke down and started crying without an obvious reasonPTSD is not a lack of desire to cope nor is it a sign of weaknessKash talks about burnout vs moral injuryBurnout tends to blame the individual vs moral injury blames the system we work inI don't disagree that the systems we work in are imperfect and moral injury exists, but I still like the term burnout because, no one is coming to save us, the responsibility is on the individual to overcomeBurnout can slowly occur to the degree that you don't even realize right away what is happeningIs burnout inevitable?Kash says that moral injury is inevitable in some form or another - the important thing is to recognize it and deciding what to do about it, take actionAcute vs chronic burnout requires different solutions as wellKash recounts the Covid effects on EMSTerry talks about the ability to acknowledge your struggles and continue to move on and live your life, in spite of themI asked Jason about his decision to stay a fire paramedic instead of promoting up the chain, he didn't want to promote just for the money, he would rather have passion for it. He is still very passionate about practicing medicine as a paramedic and enjoys his career as it isHow do we get along on scene when responding with multiple agencies, fire vs private ambulanceJason talks about how beneficial it has been to see both sides, you can have more compassion for the other side when you see their strugglesHave the right attitude approaching a scene, work to get along with others as best you can despite the strong personalities we all tend to haveSometimes a short conversation goes a long way. Having ambulance crews stop by the fire station for some food or short hang-out can also dramatically improve your relationshipWe tend to assign ill-intent when we don't know someone, vs good intent when we do know themIt is difficult to fully understand each other's roles, when you aren't doing that job on a daily basis, trauma bonding calls can be helpful when you get into thSupport the showFull show notes can be found here: Episodes - Practical EMS - Content for EMTs, PAs, ParamedicsMost efficient online EKG course here: Practical EKG Interpretation - Practical EMS earn 4 CME and learn the fundamentals through advanced EKG interpretation in under 4 hours. If you want to work on your nutrition, increase your energy, improve your physical and mental health, I highly recommend 1st Phorm. Check them out here so they know I sent you. 1st Phorm | The Foundation of High Performance Nutrition Everything you hear today from myself and my guests is opinion only and doesn't represent any organizations or companies that any of us are affiliated with. The stories you hear have been modified to protect patient privacy and any resemblance to real individuals is coincidental. This is for educational and entertainment purposes only and should not be taken as medical advice nor used to diagnose any medical or healthcare conditions.
Bahasa Indonesia Bersama Windah (for intermediate Indonesian language learners)
https://www.patreon.com/windahTranskrip: https://www.patreon.com/posts/tren-kesenjangan-127699089?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_linkTerjemahan: https://www.patreon.com/posts/eng-tren-sosial-127699381?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_link1. “Loh, kamu ngapain duduk di garasi? “Ini ruang tamu.” “Loh, itu di belakang kamu ada motor.”2. “Kamu nggak mandi?” “Nanti, mamaku lagi mandi.” “Kamar mandi kamu cuma satu?”3. “Kamu malam banget mandinya.” “Gapapa, ini lagi masak air.” “Loh, emang shower kamu nggak ada air hangatnya?”4. “ART kamu baik banget, perhatian, nanya kita udah mau makan belum.” “Emm, itu ibuku.”5. “Awas, hati-hati, nanti pas tidur kakinya ditarik hantu ke bawah kasur, loh.” “Emm, aku tidurnya lesehan.”6. “Eh, disana hujan, ya?” “Bukan, itu suara kipas.”7. “Aku mau matiin TV sama lampu dulu, ya.” “Oh, udah mau tidur, ya?” “Mau masak nasi. Nanti njeglek.”Sumber gambar: mario ikada di UnsplashTerima kasih banyak atas dukungannya untuk:SAHABAT WINDAHAkiramJayNyong Jago Bob GenericJohn nyMartin JankovskýWilliam ChenDawid GerstelDRamzan BAlex PepinnsSebastianAlexander ScholtesJrobabuja11 RoboNicholai LidowAliteJack William HusbandsAndre ChampouxDemiAlastair JudsonKatherine WalkerLino ArboledaLeon KwekCameron Edinger-ReeveSam BayleyLivvieIsmail OtchiChrisRussell BarlowMary PopeIga Komar帥志 Shuai Chih LinStefano LuzzattoBjornrappangeHossein KhoshtaghazaAldoSimon HollandParis LuckowskiMatthew O'ConnorRussell OgdenYaszalixTEMAN WINDAHJohn McBride Kristofer Nivens P. Clayton D. Causey, CT Vanessa HackJohn ShumLuis PaezChloe ArianaCraig RedriffMariusCharlotteJonny 5Jose LorenzoJeremyLulunMadeleine MillerAngelo CaonRossi von der BorchSicily FiennesEm McDermottMeredith R NormanTom Simamora ThatcherWill HendersonTim DoolingDevin NailAlissa Sjuryadi-TrowbridgeBillEric EmerAsakoTarquam James McKennaAmanda BlossStephen MSusan & Ben SetiawanJensBen HarrisonNaota YanagiharaHans WagnerPham VyJustin WilsonJayElfin MoningkaZane RubaiiBenjaminDerynAlexH HMatt WintersHong WantingAlec MitchellVinceDanielBertiSugiyamaAtsuko MaenoMosaStephen GrahamHannah RowntreeCallum TrainorHildaColleen Thornton-WardAilise Sweeney-LoweJimmyTan Jing YiYng KenjicnxuFlorian HopfKurt VerschuerenJoakimEdmund TanRyosuke SudaBerberJeroen VellekoopJan NedermeijerMinh Vy Trần NgọcMatthewTakeshi YamafujiNateLauraPatrickMiquelFeeJingle YanMathias朗 桑田Benedikt GanderBen PlayfordLauraKenji YanaguRicky ZhangVacanza TropicaleBill Dalton惠羽 蔡Widianingtyas YuniatiSophie HoestereyYuki Tsuchiyaこ ぱるDouglas HerrickTim SomervilleMaxence AKFSF BEddoMarc EberJaime NoriegaPENDENGAR SETIAColumba TierneyLuciano HespanholHH JorgensenChingyu yangAmina AljehaniJannedCamille