Kita pernah rapuh. Jatuh. Juga pernah menghadiahi dua hal itu pada manusia lain. Kata seseorang, "seberat apapun kesalahan, lapang dada selalu jadi jalan kecewa paling terhormat". Maka mari jadi bagian dari kehormatan itu. Suara ini adalah untuk kita —manusia yang sedang rindu dan mencari jalan untu…
Kesempurnaan itu tidak ada. Setiap yang bermukim dalam doa-doa dan pengharapan harusnya mengerti ini. Kita ini manusia. Sempurna adalah perkara lain yang sebenarnya tidak akan pernah mampu didapatkan dengan cara apapun ; oleh siapapun. Terlepas dari itu, kita ; manusia, kadang lupa satu hal, bahwa kesedihan akan mampir pada siapapun. Terlihat sempurna atau tidak. Baik tutur kata atau buruk perangainya. Ia tak pernah pilih kasih. Kita; manusia, hanya perlu menerimanya. Sebagai tamu yang menetuk bibir pintu untuk masuk dan menemani hari-hari terberat yang pasti akan mampir dalam hidup ini. Selamat mendengarkan, dan nikmatilah setiap ketidaksempurnaan episode kali ini. Peluk jauh, manusiamu
Jalan pulang selalu ada —terbuka dan lapang seperti hati yang selalu menerima takdir dan kehendak apa saja yang turun untuk kita terka. Ia bisa berwujud manusia yang ikhlas menuntun hingga tiba, juga bisa berwujud rasa —yang tulus, khidmat dan teguh merangkul sepi, setiap hari. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/utuh-kembali/support
Pagi yang basah selepas hujan adalah suasana yang selalu dirindukan beberapa manusia. Pada pagi yang basah itu, kenangan mekar dan bermukim abadi dalam aroma tanah --dan aroma tubuh manusia kesayangannya dahulu kala. Selepas Hujan Bulan Juni adalah pelangi yang membentang di langit yang sendu bagi manusia-manusia yang menanti harapan jadi nyata dari balik jendela kamarnya. Selamat mendengarkan, Manusia Baik. Semoga lekas #UtuhKembali --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/utuh-kembali/support
Tulisan ini, sayangku ; manusia —adalah kemarahan paling sunyi yang hanya dapat ditemukan dalam jiwa-jiwa patah manusia. Saban hari, aku ingin memakimu dengan segenap-genap kemarahan atas luka, dan garis akhir yang tak pernah kita tuju. Tapi lagi-lagi, aku payah, sayangku — hanya bisa bersembunyi dibalik kemarahan kata-kata yang sunyi. Penuh duka. Dengarkanlah ini. Kuharap kau kesal dan hatimu tak penuh sesal. #UtuhKembali --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/utuh-kembali/support
Satu waktu —akan datang lagi candu yang pernah menemani di masa lalu —yang kini sudah tidak ada lagi. Tak apa, kita berhak memilih jalan melupa masing-masing. Merangkak. Berjalan. Berlari. Hanya perlu menyesuaikannya dengan porsi diri kita sendiri. Selamat mendengarkan, maaf karena selalu membawamu pada masa lalu. Semuanya bukan agar kita terjebak dan murung, tapi agar kita bisa benar memahami kesalahan dan tak lagi mengulangi. —utuh kembali --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/utuh-kembali/support
semoga rumah suara Utuh Kembali bisa membuat siapapun yang tengah diguyur kehilangan dan penyesalan menjadi #UtuhKembali, seperti manusia sejati yang pernah ada. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/utuh-kembali/support