POPULARITY
Categories
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 9 November 2025Pembaca Renungan : Jelita RumondangMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 47: 1-2.8-9.12; Mazmur tg 46: 2-3.5-6.8-9; 1 Korintus 3: 9b-11.16-17; Yohanes 2: 13-22.KITA BERSIHKANGEREJA YANG KOTOR Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Nyaman KalauGereja Kotor. Pada hari ini, seluruh Gereja memperingati pemberkatan GerejaBasilik Lateran Roma. Basilika ini termasuk satu dari empat gereja terbesar dikota Roma, Italia. Sampai saat ini basilika itu merupakan katedralnya UskupRoma, yaitu Paus Leo ke-14. Sama seperti basilika-basilika penting lainnya,basilik Lateran tampak begitu megah dan selalu terawat dengan baik dan teratur. Salah satu aspek perawatan yang sangat diperhatikan ialahkebersihan. Meskipun ini adalah bangunan tua, kebersihannya tetap terjaga. Parapengunjung yang selalu berdatangan tiap hari akan merasa nyaman dan dapatmenikmati nilai-nilai kesakralan kristiani di dalamnya. Sebenarnya tidak hanyaaspek kebersihan, tetapi juga ketertiban, kesopanan dan ketenangan. Turis yangtidak sopan berpakaian akan dipakaikan syal, yang ribut akan ditegur, yangmemakai ponsel akan diminta untuk dimatikan, dan yang membawa makanan akandiminta untuk meninggalkan makanan di luar basilika. Rumah ibadat kita dipandang kotor dari berbagai aspekpenilaian. Kotoran itu seperti kertas, plastik, debu dan lain sebagainya bisasaja ditemukan di sana. Penampilan pakaian dan pemakaian instrumen pendukungyang tidak pas dalam ibadah sering terjadi. Tingkah laku seperti bercerita,dering seluler, bercanda, bertengkar dan tindak kekerasan terjadi juga.Kemudian hati, pikiran dan jiwa para partisipan ibadat yang dianggap kotorkarena dosa-dosa yang belum diampuni, merupakan jenis kotoran spiritual yangtidak asing bagi orang-orang beriman. Rumah Tuhan tentu tidak dapat dikatakan indah, nyaman danbermartabat suci kalau semua jenis kotoran ini selalu tertampung di sana. Yesusmelihat semua kotoran itu ada di sana, dalam dan luar bait suci. Ia terbakaroleh tuntutan untuk mensterilkan rumah ibadah dari segala macam kotoran untukdisingkirkan sehingga keluarlah amarah-Nya. Kita sebagai pengikut-Nya jugatentu ikut terbakar oleh tuntutan yang sama ketika tahu kalau rumah-rumahibadah kita penuh dengan kotoran seperti yang disebutkan itu. Yesus bermaksud juga mengartikan rumah ibadah itu sebagaidiri-Nya sendiri. Demikian juga secara teologis, kita ingin mengartikan rumahibadah itu adalah diri kita sendiri seperti dikatakan dalam bacaan kedua hariini. Berhadapan dengan segala bentuk desakralisasi entah dengan kata-kata entahdengan perbuatan, sehingga tubuh kita menjadi tidak layak bagi Tuhan, bagisesama atau komunitas dan bagi diri sendiri, kita mesti bersikap tegas danterbakar tuntutan untuk menyingkirkan tendensi atau ancaman-ancaman itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan,tambahkanlah semangat iman kami sehingga kami dapat menjaga dengan tanggungjawab kemurnian diri kami sendiri sebagai bait suci, tempat Engkau berdiam.Salam Maria, penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 8 November 2025Bacaan: "Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati." (Roma 13:13)Renungan: Para konselor Florence meminta Leonardo da Vinci untuk menyerahkan skets dekorasi ruang pertemuan besar di Florence. Salah seorang konselor juga meminta Michelangelo seorang pelukis muda, untuk menyerahkan gambar juga. Skets Leonardo begitu baik dan sesuai dengan kejeniusannya. Namun ketika para konselor itu melihat skets Michelangelo, mereka begitu antusias. Berita itu sampai ke telinga Leonardo. Leonardo juga mendengar para konselor berkata, "Leonardo mulai tua." Pada akhirnya Leonardo tidak pernah mampu mengatasi rasa iri hatinya karena ketenarannya terancam oleh Micheangelo. Karena rasa iri hati itulah, sisa hidup Leonardo tidak pernah merasa bahagia. Apakah saat ini kita merasa iri hati dengan keberhasilan seseorang? Iri hati hanya akan membuat sukacita kita hilang, hidup menjadi penuh beban berat. Tuhan menciptakan manusia dengan rancangan yang berbeda satu dengan yang lain. Masing-masing pribadi diberi keunikan yang berbeda untuk menambah indahnya dunia ini. Satu dengan yang lain tidak ada yang sama. Oleh karena itu, terimalah diri apa adanya karena masing-masing dari kita berharga di mata Tuhan. Semakin kita menerima diri dan berserah, maka mutiara yang indah akan muncul dari dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjadi diriku sendiri. Jangan biarkan iri hati menguasaiku. Yakinkan aku bahwa aku berharga di mata-Mu, dan Engkau mempunyai rencana yang indah dengan kehadiranku yang berbeda dari orang lain. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Judul renungan hari ini adalah:FOKUS PADA HADIAHMari kita membaca Firman Tuhan dariIBRANI 12:3“Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.”Wonder Kids, apakah kamu pernah mengerjakan sesuatu yang sangat sulit? Misalnya berlatih keras untuk lomba olahraga, belajar sungguh-sungguh supaya dapat nilai bagus, atau menabung lama untuk membeli mainan yang kamu inginkan. Kadang kita ingin menyerah, tapi ketika kita mengingat hadiah atau hasil yang menanti, kita jadi bersemangat lagi.Begitu juga dengan Tuhan Yesus. Ia rela menanggung penderitaan, dihina, bahkan disalibkan. Mengapa? Karena Ia tahu ada sukacita besar yang menanti, yaitu menyelamatkan kita dan kembali bersama Bapa di surga. Yesus tidak menyerah karena Ia melihat kepada tujuan yang jauh lebih besar daripada penderitaan yang Ia alami.Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga sering menghadapi tantangan: mungkin diejek teman, merasa gagal, atau menghadapi masalah di rumah. Tapi jangan cepat menyerah! Ingatlah Yesus yang sudah menang. Kalau kita terus fokus pada Dia, kita akan mendapatkan kekuatan untuk bertahan sampai akhir.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, hari ini cobalah menuliskan apa yang menjadi “hadiah” imanmu. Bukan hadiah mainan, tapi hadiah rohani: kasih Allah, pengampunan dosa, dan surga bersama Yesus. Saat kamu merasa lelah, lihatlah kepada Yesus, karena Dialah hadiah terindah bagi kita.Mari kita berdoaBapa, tolong aku untuk selalu fokus pada Yesus, supaya aku tidak lelah dan putus asa. Ajar aku melihat bahwa hadiah terbesar adalah hidup bersama-Mu selamanya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, JANGANLAH KITA MENYERAH ATAU PUTUS ASA, TETAPI TETAPLAH FOKUS PADA YESUS, TELADAN DAN HADIAH TERBESAR KITA. Tuhan Yesus memberkati.
Selamat Jumpa, pada podkes INIKOPER. Saya, Dani Wahyu Munggoro dari Inspirasi Tanpa Batas. Pada edisi kali ini, podkes yang didedikasikan untuk menginspirasi komunitas perubahan akan berbagi sebuah materi. Kali ini kita akan mendengarkan alur belajar atau learning path dalam program Forest Youthverse. Sebuah inisiatif besutan dari Pusat Generasi Pelestari Hutan atau Pusgenri, Kementerian Kehutanan. Program ini akan menjangkau ratusan kaum muda di sekitar Medan, Bandung dan Makassar. Mereka ditantang untuk membuat inovasi nyata memecahkan masalah yang dihadapi Kawasan dengan Tujuan Khusus di tiga kota itu. Apa saja materi praktisnya, silakan menyimak edisi kali ini.
Minggu Depan, PEKKA akan menyelenggarakan Perencanaan Strategis dan Kongres Organisasi PEKKA di Wisma Kinasih, Depok. Saya diminta memberikan materi tentang Kembali ke Semangat Komunitas, Mengapa penting? Karena komunitas yang sudah bertransformasi menjadi organisasi raksasa, sering kali kehilangan arah. Mereka berubah menjadi pohon besar namun lupa pada akarnya, Akar adalah cikal kehidupan. Bila akar membusuk makan pohon akan tumbang. Hutan akan kerontang. Tak ada lagi denyut nadi kehidupan. Semua berhenti menjadi seonggok ranting-ranting yang tak bernyawa. Pada organisasi perubahan sosial, akar harus tetap hidup dengan hangat. Mereka sumber kehidupan yang merawat alam semesta. Silakan simak pidato singkat ini.
Evolusi sering disalahpahami. Kita membayangkannya sebagai perang. Yang kuat memangsa yang lemah. Tapi Lynn Margulis, dalam Symbiotic Planet, menawarkan sebuah catatan baru: bahwa kehidupan justru dibangun oleh kerja sama, oleh persekutuan yang tak terduga. Pandangan Darwin tak sepenuhnya salah. Tapi ia juga tak lengkap. Ada yang luput dari catatannya. Margulis berkeras bahwa kebaruan terbesar dalam evolusi—lompatan-lompatan besar—bukan datang dari kompetisi, melainkan dari penggabungan intim yang kita sebut simbiosis. Simbiosis adalah kehidupan bersama. Makhluk berbeda spesies bersentuhan. Mereka tinggal dalam kontak fisik. Ini bukan anomali yang ganjil atau cerita minor, melainkan sebuah aturan dasar yang mengatur tatanan biologis di mana-mana. Kita melihat pohon di hutan. Kita melihat akar di tanah. Kita tak melihat jamurnya. Padahal, ratusan jamur mikoriza memeluk akar itu, sebuah kemitraan kuno yang memungkinkan pohon itu hidup, persis seperti bakteri di usus kita. Kontak fisik ini bisa menjadi abadi. Dua makhluk melebur menjadi satu. Sebuah spesies baru lahir. Proses inilah yang disebut simbiogenesis: penciptaan kebaruan, bukan melalui mutasi acak, melainkan melalui akuisisi seluruh genom dari makhluk lain. Margulis memulai dengan keraguan. Dogma biologi terasa kaku. Fokus hanya pada inti sel (nukleus). Ia justru terusik oleh apa yang ada di luar inti, oleh genetika sitoplasma yang dianggap "tidak jelas" oleh rekan-rekannya. Genetika itu ada di mitokondria. Ia juga ada di kloroplas. Mereka punya DNA sendiri. Bagi Margulis, ini bukan "ketidakjelasan", melainkan jejak sejarah—tanda bahwa organel-organel itu dulunya adalah bakteri merdeka. Teori ini disebut Endosimbiosis Serial. Sel-sel kompleks kita adalah komunitas. Mereka adalah mosaik kuno. Sel eukariotik yang membangun tubuh kita berevolusi dari serangkaian penggabungan permanen antara berbagai jenis bakteri. Penggabungan ini terjadi bertahap. Itulah mengapa disebut "serial". Ada urutan dalam sejarah ini. Setiap langkah adalah sebuah peristiwa simbiotik yang menambahkan kemampuan baru pada sel inang, membangun kompleksitas lapis demi lapis. Nenek moyang kita menelan bakteri. Bakteri ini pandai bernapas oksigen. Ia tidak dicerna. Bakteri itu justru tinggal secara permanen, berevolusi menjadi mitokondria, "pembangkit tenaga" yang kini mendesah di setiap sel kita. Kita bernapas dengan paru-paru. Tapi sel kita bernapas dengan mitokondria. Mitokondria adalah "yang lain". Fakta bahwa DNA mitokondria lebih mirip bakteri daripada DNA inti sel kita adalah bukti tak terbantahkan dari asal-usul simbiotik ini. Sejarah berulang kembali. Sel beroksigen itu menelan lagi. Kali ini, bakteri fotosintetik. Bakteri biru-hijau (sianobakteri) ini kemudian menjadi kloroplas, organel yang mengubah cahaya matahari menjadi kehidupan bagi semua alga dan tumbuhan. Ada satu langkah lagi. Ini langkah paling radikal. Ini tentang gerakan kita. Margulis berspekulasi bahwa undulipodia—ekor sperma dan silia—berevolusi dari bakteri perenang lincah yang disebut spirochete. Bakteri itu melekat. Ia menjadi cambuk sel. Ia menggerakkan inangnya. Meski buktinya masih samar, bagi Margulis, gerakan kita—bahkan mungkin pikiran kita yang bergantung pada mikrotubulus—adalah warisan dari spirochete purba itu. Sistem klasifikasi kita buta. Kita hanya mengenal Tumbuhan dan Hewan. Ini adalah dikotomi yang salah. Pandangan kaku ini mengaburkan fakta bahwa pemisahan terbesar dalam hidup adalah antara bakteri (Prokariota) dan kita (Eukariota). Margulis mengusung Lima Kerajaan. Bakteri, Protista, Jamur, Tumbuhan, Hewan. Protista adalah kuncinya. Dari rahim Protista—eukariota bersel satu yang beragam—lahirlah tiga kerajaan kompleks lainnya, termasuk kita, hewan. Seks juga punya cerita simbiotik. Ia dimulai dalam stres. Mungkin kelaparan. Margulis menduga seks eukariotik lahir dari "kanibalisme yang gagal", ketika satu protista mencoba memakan yang lain namun akhirnya bergabung. Bakteri pada dasarnya abadi. Mereka membelah diri. Kita tidak. Kematian yang terprogram—keharusan untuk menua dan mati—adalah harga yang kita bayar untuk kompleksitas yang lahir dari seks. Simbiosis tak berhenti di sel. Ia meluas ke seluruh planet. Ini adalah hipotesis Gaia. Bersama James Lovelock, Margulis melihat Bumi sebagai sistem tunggal yang diatur oleh kehidupan, di mana atmosfer dan iklim adalah produk dari metabolisme kolektif. Jadi, siapa kita? Kita bukan individu berdaulat. Kita adalah koloni. Pada akhirnya, Symbiotic Planet adalah sebuah pengingat bahwa kita adalah mosaik berjalan, sebuah komunitas kuno, yang hidup di dalam planet yang juga merupakan komunitas raksasa.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 8 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 16: 3-9.16.22-27; Mazmur tg 145: 2-3.4-5.10-11; Lukas 16: 9-15.TIDAK BOLEH MENGABDI DUA TUAN Renungan kita pada hari inibertema: Tidak Boleh Mengabdi Dua Tuan. Ada seorang pegawai sederhana bernama Lukas yang setiaphari bekerja dengan jujur meski gajinya tidak besar. Ia menolak menerima suapkecil yang bisa menambahpenghasilannya, karena ia ingin hidup berkenan kepada Tuhan. Awalnya iadipandang bodoh oleh rekan-rekannya, tetapi setelah beberapa tahun,kejujurannya membuatnya dipercaya untuk memimpin proyek besar. Lukas tidakhanya menerima promosi, tetapi juga dihormati karena integritasnya. Kesetiaandalam hal kecil membawa berkat yang besar, seperti janji Tuhan sendiri. Yesus berkata dalam Injil Lukas bahwa tidak seorang pundapat mengabdi kepada dua tuan, sebab ia akan membenci yang satu dan mengasihiyang lain, atau ia akan setia kepada yang satu dan tidak mengindahkan yanglain. “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Luk 16:13). Sabda ini menegur manusia yang sering ingin memegangdua hal sekaligus: mengabdi kepada Tuhan, namun tetap mempertahankanketerikatan pada harta, kenyamanan, atau ego. Yesus mengingatkan bahwa arahhati manusia hanya bisa menuju satu pusat kasih. Bila Allah menjadi pusatnya,maka seluruh hidup akan diarahkan untuk memuliakan-Nya. Tetapi bila Mamon —simbol dari keserakahan dan kuasa duniawi — menjadi pusatnya, maka hidup ituakan kehilangan terang dan makna rohani. Mengabdi kepada Allah berarti menjadikan kehendak-Nyasebagai dasar setiap pilihan, bahkan dalam hal-hal yang tampak kecil. Yesusmenegaskan, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalamperkara-perkara besar.” Kesetiaan yang sejati tidak menunggu kesempatan besar,tetapi dibuktikan melalui ketulusan dalam hal sederhana: kejujuran dalampekerjaan, kesabaran menghadapi orang sulit, dan kemurahan hati terhadapsesama. Tuhan tidak melihat seberapa besar karya yang kita hasilkan, melainkanseberapa besar kasih yang menggerakkan tindakan itu. Santo Paulus pun mencontohkan hal ini. Dalamsurat-suratnya, ia sering menyampaikan rasa syukur kepada orang-orang yangsetia melayaninya selama perjalanan pewartaan Injil. Mereka bukan hanyamembantu secara materi, tetapi juga memberikan kesetiaan, doa, dan dukungan disaat Paulus mengalami penderitaan. Kesetiaan mereka menunjukkan bahwa pelayananbukan sekadar tugas, melainkan bentuk kasih yang terus-menerus diberikan,bahkan ketika tidak dilihat orang. Kesetiaan dan pengabdian sejati membutuhkan keputusanyang jelas: memilih Tuhan sebagai satu-satunya sumber hidup. Dunia mungkinmenawarkan banyak hal menarik — kekuasaan, uang, dan popularitas — namun semuaitu cepat berlalu. Sebaliknya, kesetiaan kepada Tuhan menghasilkan kedamaianbatin dan sukacita yang tak bisa dibeli. Orang yang mengabdi kepada Tuhan hidupdalam kepercayaan bahwa setiap berkat dan ujian adalah bagian dari rencanakasih-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuatkanlahiman kami agar kami tetap mengutamakan kehendak-Mu dan dapat meninggalkan semuakepentingan yang dapat menjauhkan kami dari-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putradan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 7 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Bernadete Lamatokan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 15: 14-21; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Lukas 16: 1-8.INISIATIFORANG-ORANG BERIMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: InisiatifOrang-Orang Beriman. Di sebuah pemukiman kampung, jalan menuju ke sekolah dasarselalu tergenang air beberapa hari meskipun hujan sudah berhenti. Akibatnya,orang selalu membuka sandal atau sepatu, lalu menggulungkan celana panjangsupaya tidak terkena air dan basah. Bapa atau ibu guru yang lewat di situ,selalu membuka sepatu dan menggulungkan celana panjang mereka. Para murid jugamelakukan yang sama. Tetapi ada suatu kejadian yang spesial. Rio, murid kelas 4 sd, mengumpulkan beberapa batu yangditemukannya di sekitar tempat itu. Ia menaruh batu di sepanjang genangan airtersebut. Hasilnya, setiap orang yang melewati di situ setelah Rio, dapatberpijak pada batu-batu tersebut, tanpa harus melepaskan sepatu danmenggulungkan celana panjang. Rio membuat sebuah inisiatif yang tidakdipikirkan orang-orang lain. Kata inisiatif dari bahasa Latin itiare atau initium mengandungarti memulai atau mengawali. Untuk sebuah pekerjaan atau tindakan, inisiatifitu ialah mengambil atau membuat langkah pertama dan membuat terobosan. Didalam kisah Injil yang baru saja kita dengar, Tuhan Yesus menguraikan bahwatuan yang kaya itu memuji pegawainya yang cerdik, meski ia berbuat tidak jujurkarena memanipulasi data hutang para piutang tuannya. Cerdik ini ditafsirkan sebagai kemampuan memperhitungkanmasa depan. Pegawai tersebut mewakili banyak orang dari antara kita yang seringkuatir akan hari esok. Ada orang menabung banyak uang di bank. Yang laininvestasi berupa harta milik. Yang lain lagi ingin menjamin masa depan denganmenyekolahkan anak cucunya sebaik mungkin. Semua itu adalah bentuk-bentukinisiatif. Orang bisa saja mengisi inisiatifnya itu dengan cara tidak jujurseperti pegawai tadi, atau sebaliknya dengan cara benar dan jujur. Kita akandipuji oleh Tuhan karena mampu memperhitungkan masa depan demi suatu nasibhidup yang lebih baik Untuk kehidupan rohani, kita perlu insiatif rohani. SantoPaulus menggambarkan masa depannya seterang Yesus Kristus, agar dapat melayanibangsa lain, khususnya orang Roma sesuai harapan. Mereka dijanjikan masa depanrohani yang gemilang sebagai anak-anak terang untuk hidup bahagia di dalamKerajaan Allah. Inisiatif iman mengajarkan kita untuk mengambil langkah pertamamenjadi terang bagi mereka yang bingung, gelisah, putus asa dan tersesathidupnya. Menjadi pembawa damai di tengah kebencian dan kemarahan. Menjadipencipta keadilan daripada hantu ketidakadilan. Menjadi pembawa kebenarandaripada penyebaran kebohongan dan tipu daya. Dan masih banyak lagi. Semua iniadalah masa depan yang dikehendaki Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, terangilah kami selalu dalam jalan hidup kami supaya kami menujukepada Bapa tanpa halangan apa pun. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa...
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan investasi Sentul Rp62 triliun dari LOTTE Chemical Indonesia di Kota Cilegon, Kamis (6/11). Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa proyek ini menjadi bukti nyata kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi modern. Investasi ini akan memperkuat hilirisasi industri petrokimia, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan mendukung rantai pasok strategis nasional.Prabowo menyampaikan bahwa mitra global datang ke Indonesia karena melihat stabilitas, kepastian, dan arah pembangunan ekonomi yang jelas. Dalam pidatonya, Presiden juga menyoroti keteguhan bangsa Korea, yang kerap menghadapi tantangan besar namun tetap tangguh dan disiplin. “Korea adalah bangsa yang sangat sering diinvasi oleh bangsa lain, Pemimpin-pemimpinnya tangguh, kalau negosiasi dengan orang Korea tidak gampang. Saya kagum dengan bangsa Korea.”Pengalaman tersebut menjadi konteks bagi Prabowo menekankan arti kepercayaan investor global terhadap Indonesia. “Ini contoh. Mitra dari luar datang ke kita karena mereka percaya sama kita. Di sini mereka memberi manfaat pada kita, kita harus jaga.” Ia menegaskan komitmen pemerintahannya untuk menjamin rule of law, kepastian berusaha, dan lingkungan investasi yang aman serta adil. “Harus ada the rule of law. Ini menimbulkan trust.” tegasnya. Investasi LOTTE Chemical Indonesia akan memperkuat hilirisasi industri petrokimia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku industri strategis, serta menciptakan ribuan lapangan kerja bagi masyarakat Banten. Proyek ini juga diperkirakan meningkatkan nilai tambah manufaktur nasional dan mendukung rantai pasok berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga otomotif.Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga iklim investasi melalui kepemimpinan yang bersih, tegas, dan berorientasi hasil. “Kita wajib mengamankan, kita wajib menjaga semuanya karena ini membawa manfaat yang besar bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.”Dengan investasi ini, Indonesia memperkuat jalur industrialisasi strategis, mengurangi ketergantungan impor, dan membuka peluang kerja baru. Presiden menegaskan bahwa momentum ini menunjukkan kepercayaan global terhadap Indonesia, sekaligus menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengajak masyarakat menghormati semua pemimpin yang telah berjasa membangun bangsa. Prabowo pun mengutip pepatah Jawa, yakni 'mikul dhuwur mendhem jero'. Konsep pepatah itu adalah cerminan dari etika sosial dalam budaya Jawa yang berarti menjunjung tinggi kehormatan keluarga dan harga diri. Pepatah itu juga menjunjung tinggi penguatan jati diri seseorang serta menggambarkan rasa hormat kepada orang lain. "Pemimpin itu manusia, apakah pemimpin maha-paripurna? Tidak. Pemimpin pasti ada kekurangan, tapi pada esensinya, marilah kita punya rasa keadilan. Marilah kita menjadi manusia yang jernih. Marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa," tegas Prabowo dalam peresmian proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE) di Cilegon, Banten, Kamis (6/11). Prabowo melanjutkan, “Kita punya budaya. Ada istilahnya 'mikul dhuwur mendhem jero'. Kepada keluarga kita yang baik kita angkat setinggi-tingginya, tapi janganlah kita teruskan budaya hujat-menghujat, ejek-mengejek. Kita harus kerja keras." Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan kekagumannya kepada bangsa Korea Selatan. Menurutnya, Korea Selatan adalah bangsa pekerja keras, setelah diterjang perang berkali-kali. "Saya termasuk kagum dengan bangsa Korea, saya kagum dengan budaya mereka, dengan kerja keras mereka. Mereka bangsa yang mampu mendirikan suatu bangsa modern dari puing-puing perang, dari kancah peperangan," ungkapnya. Kemudian, Prabowo berterima kasih kepada para pemimpin Lotre Group karena ikut membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dia meminta para pihak terkait agar terus menjaga kepercayaan dan keamanan bagi investasi yang masuk ke dalam negeri. “Mari kita memberi manfaat bersama. Kehormatan kita adalah mitra. Kita harus jaga, kita terima dengan hati dan jangan ada unsur-unsur yang mengganggu,” ucapnya. PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) merupakan pabrik petrokimia yang berlokasi di kawasan industri Cilegon, Banten. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, hingga 250 ribu ton polypropylene per tahun. Proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE) merupakan bagian dari kompleks petrokimia terintegrasi yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek LINE ini menjadi pabrik naphtha cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai USD3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun. Pada acara tersebut, Prabowo turut didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia; Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani; Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi; dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 6 November 2025Pembaca Renungan : Jelita RumondangMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 5 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 14: 7-12; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Lukas 15: 1-10.MENJADI MILIKNYATUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi MiliknyaTuhan. Para katekumen remaja dan dewasa sedang mempersiapkan diri untukpembaptisannya nanti dalam pekan suci. Mereka mengadakan diskusi rutin setiapkali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran. Ada satu sesi diskusi yang sangatmenarik, dan seorang pemuda yang ikut dalam sesi ini kemudian berbagirefleksinya. Pada waktu itu mereka berdiskusi tentang konsekuensi yangharus ditanggung setelah dibaptis. Secara umum, mereka memahami bahwa segalaaturan dan ajaran di dalam Gereja Katolik harus diikuti. Bagi pemuda ini,pedoman umum itu sangat normatif. Artinya, setiap dan semua anggota GerejaKatolik wajib mematuhinya. Yang menjadi fokus perhatiannya ialah komitmenpribadi dalam mempertanggungjawabkan imannya. Ia sangat serius dengan komitmenitu. Hal ini ada latar belakangnya. Sebelum memilih untukdibaptis secara Katolik, ia telah melewati masa-masa yang penuh konflik danderita. Ia terlibat dalam banyak jenis kejahatan di masyarakat, dan pernahmenikmati hidup di dalam penjara. Dalam semua permenungan tentang jalanhidupnya, ia membuat kesimpulan, bahwa jika Tuhan telah menciptakannya, Tuhanpasti memelihara dan membimbingnya, meskipun ia seorang yang sangat berdosa.Singkatnya, ia tidak bisa berlari dari Tuhan. Sampai di mana pun Tuhan akan menangkapnya. Pemuda itu sungguh menyadari bahwa ia adalah milik Tuhan.Prinsip itulah yang membawanya kepada keputusan untuk memilih dekat denganTuhan, melalui pembaptisan di dalam Gereja Katolik. Pengalaman pemuda itumerupakan refleksi atas apa yang dikatakan dalam bacaan pertama hari ini, yaituentah hidup, entah mati, kita tetap milik Tuhan. Tuhan memiliki orang-orangbaik dan benar adalah suatu kewajaran. Mereka selalu menampakkan wajah Allah didunia melalui tutur kata, sikap dan perbuatannya. Mereka adalah terang dari Tuhansendiri. Namun ini tidak berarti bahwa Tuhan menutup mata kepadamereka yang berdosa atau yang imannya setengah-setengah. Sepasang suami-istritidak pernah menyerah akan anak-anaknya yang belum tekun berdoa. Merejamenghadiri Misa rutin setiap hari minggu, dan aktif dalam kegiatan-kegiatanGereja. Mereka percaya bahwa anak-anaknya tetap milik Tuhan. Biarpun tampaknyamereka jauh dan berada di luar lingkaran Gereja, mereka juga tidak pernah lupadan meniadakan Tuhan. Mereka masih tetap berdoa sendiri-sendiri dan mempercayakanhidupnya masing-masing ke dalam tangan Tuhan. Sebenarnya, Tuhan sedang membimbing mereka dan banyakorang lainnya yang menjalani hidup seperti domba-domba yang hilang, yang padasaatnya akan kembali ke kandang, yaitu Gereja. Setiap orang akan menemukansaatnya masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, pakailahdiri kami sebagai gembala yang menemukan domba-dombamu yang hilang. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Pada hari Selasa, relawan asing bergabung dengan petani Palestina di wilayah Tepi Barat untuk membantu memanen pohon zaitun, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga di daerah tersebut. Aksi ini dilakukan di tengah laporan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel terhadap petani Palestina, terutama selama musim panen zaitun tahun ini.Omar Al-Ghani, seorang pemilik perkebunan zaitun di desa Kafr Malik, mengatakan bahwa kehadiran relawan internasional memberikan perlindungan bagi petani Palestina dari serangan pemukim ilegal Israel yang sering terjadi di dekat lahan mereka. Desa ini terletak di kawasan yang rawan konfrontasi, dengan pemukim Israel sering menggunakan jalan yang melintasi area petani Palestina.
Buaya yang diberi nama ‘Old Faithful', pernah tampil dalam serial Crocodile Hunter bersama almarhum Steve Irwin, namun ia dipindahkan jauh dari habitat alaminya setelah adanya kekhawatiran mengenai perilaku agresifnya.
A long awaited Aged Care Act is coming into force, four years after a Royal Commission recommended major reforms to the sector. - Undang-Undang Perawatan Lansia yang telah lama dinantikan akhirnya berlaku.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 November 2025Bacaan: "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." (Roma 8:6)Renungan: Pada suatu ketika, Ibu Teresa menghadiri suatu pertemuan bersama dengan raja, presiden, perdana mentri, serta negarawan dari seluruh dunia. Semua yang hadir mengenakan mahkota, permata, mutiara, dengan baju sutra, beludru serta perhiasan mahal lainnya. Ibu Teresa hanya mengenakan pakaian sari (pakaian khas India) yang dijepit dengan peniti. Ibu Teresa lalu terlibat di dalam pembicaraan dengan seorang bangsawan, Bangsawan itu menanyakan mengenai pelayanannya bagi orang-orang termiskin di antara orang-orang miskin di Kalkuta, India. Pada akhir pembicaraannya, ia menanyakan apakah Ibu Teresa tidak merasa kecewa karena hanya memperoleh sangat sedikit kekayaan materi dari pelayanannya. Ibu Teresa menjawab, "Tidak, saya tidak kecewa. Ketahulah bahwa Tuhan tidak memanggilku untuk melakukan pelayanan yang penuh dengan kekayaan materi. Ia memanggilku untuk melakukan pelayanan yang penuh dengan kemurahan hati." Dan sejarah mencatat bahwa Ibu Teresa hidup dengan penuh damai sejahtera dan sukacita walaupun hidupnya jauh dari kekayaan materi. Kita dapat memiliki apapun di dunia ini, tetapi untuk memiliki damai sejahtera dan sukacita, kita harus memiliki sumbernya. Sumbernya itu adalah Yesus sendiri. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena Engkau telah memilih aku menjadi anak-Mu, Masuklah dalam hatiku dan merajalah di dalamnya. Kuasailah seluruh keberadaanku, sehingga damai-Mu senantiasa ada di dalamnya. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yulia Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 13: 8-10; Mazmur tg 112: 1-2.4-5.9; Lukas 14: 25-33.SUPREMASI HUKUMADALAH CINTA KASIH Renungan kita pada hari bertema: Supremasi Hukum ialahCinta Kasih. Sejak saat dilantik, Presiden, Wakil Presiden dan para menteripembantunya sungguh berperan sebagai tokoh-tokoh publik, pelayan masyarakat,dan berperilaku sebagai teladan bagi semua warga masyarakat. Kata dan tindakanmereka dilihat oleh semua orang. Para pemimpin di tingkat daerah dan di dalamlembaga-lembaga swasta juga membuat sumpah untuk menjadi pelayan dan teladanyang baik bagi banyak orang. Singkatnya, mereka mau tidak mau harus hidup dalamsemangat cinta kasih. Kriteria hukum yang universal adalah cinta kasih, yangmenjadi panglima dalam sistem tata krama, adat istiadat dan hukum positif dalamkehidupan warga negara. Jujur saja, sistem demokrasi dan penyelenggaraan negaradi mana pun di dunia ini, memilih berorientasi pada cinta kasih, jika inginsupaya negaranya aman, damai, tenteram, dan menyejahterakan setiap warganegaranya. Negara demokrasi modern terbesar seperti Amerika punsangat memerlukan cinta kasih. Mereka lelah dengan semua fenomena dan gejolakpolitik terutama karena ulah para pemimpinnya. Tidak hanya Amerika Serikat,banyak negara saat ini juga menghadapi krisis kepercayaan warga masyarakatkepada para pemimpinnya. Kalau ada cinta kasih maka pesan dan tindakan yangmereka sampaikan tentu menghasilkan rasa damai dan nyaman di dalam masyarakat. Karena cinta kasih itu, hal yang berurusan dengan keadilandiberikan jalurnya supaya terwujud keadilan. Yang berkaitan dengan rasa nyamandan aman, diberikan porsinya. Jika perdamaian yang diusahakan, perhatian kesitu dioptimalkan. Demikian juga toleransi dan solidaritas dalam keanekaragamanterus digalakkan dan kita perlu bekerja keras untuk menghadirkannya. Cinta kasih dapat masuk ke segala bidang kehidupan,mempengaruhinya, lalu menjiwai semuanya. Itu berarti cinta kasih hadir di dalamsemua dan berkuasa atas semua. Santo Paulus mengatakan di dalam bacaan pertamabahwa cinta kasih adalah kegenapan hukum. Hanya Tuhan yang dapat melakukansemua ini. Jadi, cinta kasih ialah Tuhan Allah sendiri. Ia berada di atassegala bentuk aturan, norma dan hukum yang mengatur segala langkah hidup kita. Tuhan Yesus memberikan nasihat kepada kita pada hari inibahwa, di dalam situasi di mana konflik terjadi karena perbedaan-perbedaan yangada, jalan terbaik ialah tinggalkan atau lepaskan diri kita dari egomasing-masing yang cenderung mempertajam konflik. Kita harus naik ke tingkatyang lebih tinggi yaitu, cinta kasih Tuhan sendiri yang menjadi rujukan utama.Di situ baru kita dapat menemukan solusi untuk hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga,selamatkanlah kami dari segala situasi konflik dan pertentangan hanya denganmenyingkirkan setiap kepentingan diri yang amat kuat, sehingga kami dapat hidupbersama dalam semangat cinta kasih-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 November 2025Bacaan: "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi." (Amsal 27:5) Renungan: Suatu kali Ny. Albert Caldwel bertanya kepada salah seorang awak kapal Titanic, "Benarkah kapal ini tidak bisa tenggelam?" Jawab awak kapal tersebut, "Benar, nyonya. Bahkan, Tuhan sendiri tak mungkin menenggelamkan kapal ini." Dua hari kemudian, kapal tersebut memasuki kawasan Grand Banks, sebuah kawasan berbahaya karena banyak gunung es bawah laut. Pada 14 April 1912, dua puluh menit sebelum pukul 24.00 malam, kapal pesiar mewah, Titanic, menyerempet gunung es dan akhirnya tenggelam tiga jam kemudian. Seringkali kita jumpai, kesombongan yang membuat sebagian orang sulit untuk menerima teguran. Mengapa teguran dan peringatan selalu disamakan dengan kelemahan atau aib? Padahal Amsal 27:5 berkata, "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi." Bagaimana respon yang benar menghadapi sebuah teguran? Raja Daud dalam Mzm 119:14 menganggap peringatan Tuhan sama bahagianya dengan menerima harta benda. Seseorang hanya bisa bertumbuh lewat masukan, teguran bahkan peringatan dari orang lain. Apakah kita pernah mengalami teguran? Terkadang teguran itu menyakitkan, tetapi kalau kita mau lihat dari kacamata Tuhan, dibalik teguran itu ada kebaikan dan perubahan untuk hari yang kan datang. Jika hari ini kita mengalami teguran yang tidak disangka-sangka, tetaplah tenang dan berusahalah menemukan apa rencana Tuhan dibalik teguran itu. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berilah rahmat kerendahan hati dalam diriku, sehingga ketika aku mengalami teguran atau nasihat yang tidak pernah kubayangkan, yang membuat aku kecewa dan sakit hati, aku tetap bisa menerimanya dengan lapang dada. Sebab aku percaya saat itu Engkau mau mengubah cara pandang, sikap, cara hidup dan kepribadianku untuk menjadi lebih baik lagi melalui teguran tersebut. Amin. (Dod).
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 4 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 3 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
"Apakah kamu tahu bahwa tanda awal dari karies bisa terlihat sebagai bercak putih?
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Laurens dan Yudith Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 12: 5-16a; Mazmur tg 131: 1.2.3; Lukas 14: 15-24.RUMAH TUHAN HARUS PENUH Renungan kita pada hari ini bertema: Rumah Tuhan HarusPenuh. Pada hari ini Gereja memperingati Santo Karolus Boromeus. Ia berasaldari keluarga bangsawan yang kaya raya dan status yang tinggi di matamasyarakat karena sebagai keponakan Paus Pius IV. Pendidikannya sangat tinggi,sampai menjadi ahli hukum baik sipil maupun Gereja pada usia 21 tahun. Karolusmemang punya peluang menjadi orang penting dan besar. Tetapi jalan hidupnya mengantarnya untuk menjadi pelayanGereja yang tekun, saleh dan berwibawa sehingga sampai wafatnya ia adalahseorang uskup agung dan kardinal yang memimpin Keuskupan Agung Milan. Iabekerja penuh ketekunan dan kerendahan hati dalam semua tugas yang dipercayakanGereja kepadanya. Di dalam Gereja ia menjadi santo pelindung para imam. Karolusmelepaskan semua keinginan dan kegiatan di dalam dunia sosial dan politikkarena kemampuan intelektual dan pengaruhnya yang besar, dan mengikuti undanganTuhan untuk menjadi pelayan Gereja sebagai gembala umat dan guru yang bijaksanabagi umat Allah. Tuhan mengundang dengan tujuannya supaya kita semuaciptaan-Nya selamat. Mengapa orang sampai sengaja menolak undangan untukmenjadi selamat? Dalam arti tertentu, dapat kita pahami bahwa praktik iman kitaterkadang tidak utuh dan tidak serius. Orang-orang mudah saja menyatakan"yes" dengan iman dan keanggotaannya ke dalam Gereja. Tetapi di dalamkenyataannya mereka tidak datang untuk memperkuat persekutuan, terlibat aktifdalam hidup bersama, berkorban bagi sesamanya yang menderita, dan mempersembahkandiri secara suka rela dalam pelayanan dan misi Tuhan Yesus di dunia. Kita perlu tetap meyakini bahwa Gereja dan Kerajaan Allahyang sudah dipercayakan Tuhan Yesus kepada kita, tetap perlu dibesarkan danbila perlu dapat menguasai seluruh dunia. Kitalah yang berusaha memenuhi dirikita supaya sesuai dengan kitab suci dan ajarannya. Penekanannya sudah harusterletak pada peran setiap orang sebagai orang-orang beriman, dan bukan melulupada organisasi, lembaga, atau gerakan apa pun dari luar. Tentang hal ini Santo Paulus memberikan nasihat: jikasetiap dari kita mengoptimalkan setiap karunia pribadi masing-masing: sebagaipewarta, pegawai kantoran, guru, petani, pengusaha, pelayan dan sebagainya,semangat hidup kristiani menjadi semakin kuat dan hidup beriman menjadi lebihbaik. Dengan demikian kita baru dapat menjadi bagian menyatu di dalam KerajaanAllah. Prinsipnya: jangan ada satu pun dari kita datang dan bergabung dengandiri yang kosong. Karunia yang ada tidak boleh disia-siakan saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Allah Bapa mahakasih,perkuatkanlah kami untuk membuahkan setiap karunia di dalam diri kamimasing-masing, sehingga kami dapat membangun bersama persekutuan hidup kami di dalamdunia ini. Salam Maria, penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 11: 29-36; Mazmur tg 69: 30-31.33-34.36-37; Lukas 14: 12-14.MEMBERI SAJA DANTIDAK MENGHARAPKAN BALASAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Memberi Saja DanTidak Mengharapkan Balasan. Seorang pemuda berusia 28 tahun pada akhirnyamemutuskan untuk menikah. Ia sudah pertimbangkan segala sesuatu dengan matang,khususnya melamar perempuan yang menjadi calon istrinya. Sebelumnya, iamenaksir sejumlah teman perempuannya, tetapi kedua orang tuanya tidak merestui.Mereka punya alasan yang kuat dan dapat diterima oleh pemuda itu. Jadi iasungguh mempertimbangkan nasihat orang tua dalam memilih calon istrinya. Pemuda itu kemudian menyampaikan rasa puas dan senangnyakepada bapa dan mamanya. Dalam menuruti itu, ia menyadari bahwa pilihan merekajustru sesuai dengan pilihannya. Ia berkata kepada orang tuanya bahwa cinta danperhatian mereka kepadanya merupakan perbuatan memberi dan tetap memberi, sejakdalam kandungan ibu sampai saat ia hendak menikah. Orang tua memberi segalanyakepada anak dan tidak pernah meminta balasannya. Menurut pemuda itu, ketika iamenuruti dan mengindahkan nasihat atau bimbingan mereka, ia justru dapatmemberi suatu balasan atas semua kebaikan yang telah diterimanya. Memberi merupakan tindakan keluar dari diri sendiri supayasampai kepada orang lain atau dunia di sekitarnya. Yang diberikan dapat berupabenda nyata dan yang tidak nyata. Jika pemberian itu bermaksud sebagai suatuperhatian dan bantuan, maka tindakan memberi itu sebagai sebuah cinta kasih.Orang yang dipenuhi semangat cinta kasih, selalu memberikan dari dirinya tanpaharus mempertimbangkan bahwa ia menjadi rugi atau berkekurangan. Ditambah lagi,jika ia memberi dan terus memberi, sambil tidak mengharapkan balasan, ituadalah suatu pemberian yang sejati. Pemberian yang diinginkan oleh Tuhan. Sebenarnya kita tidak perlu kawatir, bahwa dengan terusmemberi, pada suatu ketika kita tidak dapat memberi lagi karena kita tidakmemiliki apa-apa lagi. Kekawatiran ini sangat normal, karena pandangan yanghanya bergantung pada kekayaan materi yang dimiliki. Padahal kita masih memilikikekayaan rohani atau non-materi. Kekayaan rohani itu sifatnya abadi, misalnyakebijaksanaan dan kasih karunia Tuhan. Ketika kita kekurangan bahkan sampaikehabisan kemampuan rohani itu, kita tentu akan memintanya dari Tuhan. Tindakan kasih dalam memberi bersumber dari Tuhan sebagaipemberi yang utama. Santo Paulus mengatakan di dalam bacaan pertama, bahwasegala sesuatu berasal dari Allah, sehingga Ia sesungguhnya tidak membutuhkanbalasan. Semuanya adalah rahmat. Demikian juga Tuhan Yesus di dalam Injil,meminta kita untuk mengasihi tanpa mengharapkan balasan untuk dikasihi juga.Hal ini sama dengan menolong orang miskin atau berkekurangan, di mana iasesungguhnya tidak punya kemungkinan untuk membalas pemberian itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa,aku mempercayakan hidupku ke dalam tangan-Mu, jadikanlah aku berguna bagisaudara dan saudariku. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 2 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Makabe 12: 43-46; Mazmur tg 143: 1-2.5-6.7ab.8ab.10; 1 Korintus 15: 20-24a.25-28; Yohanes 6: 37-40.KEBANGKITANBADAN DAN KEHIDUPAN KEKAL Renungan kita pada hari ini bertema: Kebangkitan Badan danKehidupan Kekal. Pada hari ini Gerejakita merayakan hari pengenangan para arwah semua orang beriman. Kegiatan kitadalam Gereja pada hari ini ialah berdoa bagi para arwah itu. Para imam dimintauntuk merayakan tiga kali Ekaristi. Umat dapat menghadirinya sekaligusmenyampaikan intensi-intensi doa bagi arwah anggota keluarga mereka. Pentingnya untuk memahami peringatan dan tugas doa ini,kita perlu berangkat dari keyakinan iman yang hakiki. Di dalam rumusan doa “AkuPercaya”, kita percaya akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Para arwahkeluarga dan sesama kita, dibantu dengan doa-doa seluruh Gereja supaya merekadianugerahi kebangkitan dan akhirnya menikmati kehidupan abadi di dalam surga. Menyebut mereka “akhirnya menikmati hidup abadi di dalamsurga” ini memiliki makna yang penting. Ini berarti ada sebuah proses yangdilalui oleh para arwah sebelum masuk surga. Proses ini kita sebut dengan apipenyucian. Ajaran yang sangat khas dalam Gereja Katolik ini ingin menegaskanbahwa penyucian bagi para arwah merupakan proses pemurnian. Mereka bagaidibakar supaya menjadi murni. Dosa-dosa dan akibatnya yang masih melekat dalamdiri para arwah ini dibersihkan. Mereka tentu menderita karena pemurnian ini. Tetapi mereka sendiri tidak bisa membantu dirinya sendiri.Mereka sebagai arwah tidak memiliki segala kemungkinan untuk berkumpul danberdoa. Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan dukungan doa-doa kita yangmasih berada di dunia. Kitab kedua Makabe dalam bacaan pertama menetapkan duabentuk bantuan kepada para arwah ini, yaitu doa dan kurban. Doa-doa kitamencakup yang paling sederhana seperti doa pribadi yang spontan sampai denganibadat Ekaristi. Kurban itu bisa dalam bentuk barang, uang dan perbuatan yangdipersembahkan ke Gereja. Ajaran api penyucian tentang doa-doa dan kurban dari kita,bertujuan untuk kebangkitan dan kehidupan abadi para arwah, dan ini adalahbagian sumbangan dari Gereja. Bagiannya Tuhan adalah peristiwa Yesus bangkitdan menyediakan tempat bagi setiap pengikut-Nya. Ia berkehendak kalau tak adasatu pun dari pengikut-Nya hilang. Penetapan ini sudah final, maka mereka yangsudah meninggal dunia di dalam Kristus itu statusnya sudah menjelang surga.Untuk dapat membawanya tiba di sana diperlukan api penyucian itu. Jadi hari ini kita melakukan tugas atau tanggung jawabkita supaya terwujudlah tujuannya, yaitu para arwah dimurnikan demi masuknyamereka ke dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha rahim, kamiberdoa bagi para arwah saudara dan saudari kami: berikanlah istirahat kekalkepada mereka, ya Tuhan, sinarilah mereka dengan cahaya abadi, dan semogamereka beristirahat dalam damai. Amin. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...
Sorotan positif tertuju pada perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap penguatan sektor UMKM saat berbicara di Forum APEC baru-baru ini. Dalam forum ekonomi besar yang dihadiri para pemimpin dunia itu, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadikan UMKM sebagai tulang punggung pertumbuhan inklusif.Pernyataan tersebut dinilai selaras dengan agenda ekonomi nasional yang menempatkan pelaku usaha kecil dan menengah sebagai penggerak utama penciptaan lapangan kerja dan pendukung rantai pasok domestik. Sejumlah negara anggota APEC juga mengapresiasi fokus Indonesia dalam mendorong digitalisasi dan akses pembiayaan yang lebih luas bagi UMKM.Kini yang menjadi sorotan adalah tindak lanjut dari komitmen tersebut. Pemerintah diharapkan mempercepat realisasi program konkret, mulai dari perluasan pasar ekspor UMKM, dukungan teknologi, hingga penyederhanaan regulasi usaha. Selain itu, penguatan kemitraan dengan perusahaan besar dan akses permodalan yang lebih terjangkau menjadi langkah penting agar UMKM dapat naik kelas dan berdaya saing global.Dengan momentum apresiasi internasional ini, publik menunggu bukti nyata bahwa dorongan Presiden Prabowo tak hanya berhenti pada forum global, melainkan benar-benar memberikan dampak bagi jutaan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.Talk :: Pemerhati Ekonomi Kerakyatan, Hendra Kholid&Pengamat Ekonomi Internasional, Irwan Ibrahim
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi November 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 1 November 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Netty dari Paroki Curug, Gereja Santa Helena di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Wahyu 7: 2-4.9-14; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; 1 Yohanes 3: 1-3; Matius 5: 1-12a.MELIHAT KEADAANKRISTUS YANG SEBENARNYA Pada hari pertama bulan November ini, renungan kitabertema: Melihat Keadaan Kristus yang Sebenarnya. Hari ini seluruh Gerejamerayakan hari raya semua orang kudus. Semua orang kudus berada di surga dantak mungkin di tempat lain. Mereka adalah anggota Gereja yang mulia,dibandingkan dengan anggota lain yang masih berziarah di dunia, dan yangmengalami pemurnian di api penyucian. Anggota Gereja yang mulia pernah berada di dunia sepertikita. Karena telah menjalani kehidupan dalam kesetiaan meneladani YesusKristus, setelah kematiannya, mereka dikaruniai kehidupan abadi sebagaiorang-orang kudus. Apakah yang mereka lakukan di dalam keabadian yaitu disurga? Ada banyak, namun kita dapat menyebutkan satu saja sesuai inspirasibacaan-bacaan hari ini, ialah mereka melihat Kristus dalam keadaan-Nya yangsebenarnya. Orang-orang kudus ini bukan para malaikat. Para malaikatitu adalah makhluk roh dan tidak punya nama (kecuali ketiga malaikat agung).Orang-orang kudus punya nama dan oleh Gereja, nama-nama itu dipakaikan padanama setiap pengikut Kristus sebagai nama-nama baptis. Ada sebagian orang kudusditetapkan Gereja melalui proses beatifikasi dan kanonisasi, yang maksudnyasupaya mereka menjadi model sempurna bagi kita. Ada sebagian lain yang tidakmelalui proses itu tetapi keteladanan mereka sangat penting bagi kita. Jalan menuju kekudusan terbuka bagi setiap orang beriman.Kitab wahyu dalam bacaan pertama menggambarkan penglihatan akan sejumlah besarorang dari berbagai penjuru dunia berpakaian putih berada di sekitar tahtaAllah maha tinggi. Kekudusan itu memang karunia untuk kita wujudkan. Untukmewujudkannya, ketika masih berada di dunia kita wajib melakukan dan menghayatidengan sesungguhnya butir-butir mutiara kebahagiaan yang disampaikan oleh TuhanYesus dalam injil hari ini, yaitu Matius bab 5. Kita terpanggil untuk menjadi kudus melalui semangat hidupberbahagia karena miskin di hadapan Allah, berdukacita, lemah lembut, lapar danhaus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya demikebenaran, dan demi Yesus Kristus sendiri. Tak ada paksaan untuk mengikutisemua ini, tetapi begitu seseorang yang telah memilih untuk hidup dalamsemangat itu, semua itu sudah menjadi tuntutan untuk dijalankan. Hasil yang didapatkan memang sudah dapat dirasakan ketikamasih di dunia, tetapi kenikmatan yang sempurna ialah di surga, yaitu ketikakita melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah aku dalam jalan menuju kesempurnaan dan semoga para kudus yang muliamendoakan aku untuk dengan gembira melewati jalan itu sambil senantiasamemuji-Mu di tempat yang maha tinggi. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...
Czasami słyszę od pracowników i pracowniczek “w naszej firmie czujemy się jak w rodzinie”. Z doświadczenia wiem, że to niebezpieczna sytuacja. Firmy to nie rodziny. W rodzinach się nie zwalnia, jak trzeba ciąć koszty. Rodziny się nie sprzedaje, kiedy przychodzi inwestor. Warto być partnerem/partnerką dla organizacji. Co firma zyskuje korzystając z pracy i zaangażowania pracowników i pracowniczek? Co zatrudnione osoby zyskują na pracy w tej organizacji? To naprawdę można partnersko ustalić. O tym można posłuchać w tym odcinku podcastu. Zapraszam! Intencjonalny newsletter Co tydzień wysyłam list, w którym zapraszam do rozmowy i zadania sobie ważnych pytań. Linki: Streszczeni Mit: Firma to rodzina Widzę pewne, powtarzalne trendy na linii pracownicy/pracowniczki – organizacja. Ostatnio po raz kolejny usłyszałem hasło: „Bo ja prowadzę firmę i to jest dla mnie jak rodzina”. Co się wydarzyło, kiedy ta firma przeżyła trudniejszy czas? Trzeba było obciąć koszty – również te dotyczące pracowników. Trzeba było kogoś zwolnić, żeby firma przetrwała. Pada mit, że firma to rodzina. Właściciel lub właścicielka działa w interesie organizacji. W zdrowych organizacjach osoby zarządzające chcą dobrze dla osób pracujących, ale na koniec dnia mają cele biznesowe. Motywacja do pracy Chciałem porozmawiać o tym, co warto ponazywać i zmienić. Zdrowy układ między osobami w […] The post #275 Bo nasza firma to jak rodzina… Relacja między firmą a pracownikiem. appeared first on Near-Perfect Performance.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Oktober 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 30 OKTOBER 2025Pembaca Renungan : Ria PakpahanMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tuti Budiman dari Paroki Curug, Gereja Santa Helena di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Roma 9: 1-5; Mazmur tg 147: 12-13.14-15.19-20; Lukas 14: 1-6.BERSAKSI DEMI YESUS KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Bersaksi DemiYesus Kritsus. Ketika Rasul Paulus menulis kepada umat di Roma, ia menegaskandengan penuh keyakinan bahwa ia “mengatakan kebenaran dan tidak berdusta”tentang imannya kepada Yesus Kristus (Roma 9:1). Pernyataan ini bukan sekadarpembelaan diri, melainkan kesaksian dari seseorang yang berani melepaskansegala yang dahulu menjadi kebanggaannya. Sebagai seorang Yahudi yang taat dan terdidik dalamhukum Taurat, Paulus memiliki kedudukan yang terhormat di tengah bangsanya.Namun, ketika ia mengenal Kristus, seluruh hidupnya berubah. Ia harusmeninggalkan zona aman tradisi lamanya demi kebenaran Injil yang ia temukandalam Yesus. Ia menemukan hidup baru di dalam Yesus Kristus yang menobatkannyadan membimbingnya kepada kebenaran. Paulus mengalami pergulatan batin yang mendalam karenakeputusan imannya itu membuatnya terpisah dari saudara-saudaranya sebangsa. Iaberduka karena banyak orang Yahudi yang menolak Kristus, padahal dari merekalahjanji keselamatan itu berasal. Dalam penderitaan batin itu, Paulus menyadaribahwa kesetiaan kepada Kristus kadang berarti memikul salib perpisahan — bahkandari mereka yang kita kasihi. Namun, ia tidak berhenti di dalam kesedihan. Iamenjadikan luka itu sebagai kesempatan untuk bersaksi, karena baginya, mengenalKristus jauh lebih berharga daripada segala hal yang pernah ia miliki. Di sinilah kita belajar bahwa bersaksi demi Kristustidak selalu berarti berbicara lantang atau berkhotbah di hadapan banyak orang.Bersaksi juga berarti keberanian untuk tetap setia kepada kebenaran Injilmeskipun kita harus kehilangan kenyamanan, relasi, atau pengakuan dunia. Paulusmenunjukkan bahwa iman sejati tidak berhenti pada pengakuan bibir, tetapidiwujudkan dalam hidup yang berubah. Dalam Kristus, ia menemukan makna baru:bukan lagi hidup menurut hukum, melainkan hidup dalam kasih karunia yang memerdekakan. Yesus sendiri sudah menunjukkan bahwa kebenaran dankasih yang Ia bawa akan memisahkan antara yang percaya dan yang menolak.Ajaran-Nya tentang hari Sabat menjadi contoh nyata: sementara banyak orangmenaati aturan dengan buta, Yesus mengutamakan cinta kasih dan keselamatanmanusia. “Hari Sabat diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat,”kata-Nya (Mrk 2:27). Sabda ini menyingkapkan bahwa iman yang sejati bukan soalritual, tetapi soal hati yang rela mengasihi. Maka, mereka yang mengikuti Yesusharus siap menghadapi pemisahan — antara mereka yang menutup diri dalam aturan,dan mereka yang terbuka pada kasih yang menyelamatkan. Seperti Paulus, kita pun dipanggil untuk bersaksi demiYesus Kristus di zaman ini. Dunia modern menawarkan banyak hal yang tampakmenarik, tetapi sering menenggelamkan nilai kebenaran dan kasih. Bersaksi bagiKristus berarti berani memilih kasih di tengah kebencian, kejujuran di tengahkepalsuan, dan pengampunan di tengah dendam. Kesaksian seperti inilah yangmembuat Kristus tetap hadir di dunia: bukan hanya lewat kata, tetapi lewathidup yang menjadi cermin kasih-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang mahakuasa, jiwailah kami dengan Roh-Mu yang mengajarkankami dalam segala kebenaran. Semoga kami semakin mampu bersaksi tentangkebenaran-Mu. Kemuliaan kepada Bapa … Dalam nama Bapa …
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Oktober 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 31 OKTOBER 2025Pembaca Renungan : Rindang SaulimaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Pembawa Renungan : RD. Aang Winarko Malang Luk. 13:31-35
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Roma 8: 31b-39; Mazmur tg 109: 21-22.26-27.30-31; Lukas 13: 31-35.TIADA KETAKUTANDI DALAM TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiada Ketakutan diDalam Tuhan. Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di gereja,bagaimana dirinya mempertahankan imannya di tempat ia bekerja. Ia seorang yangtaat dan sungguh-sungguh beriman, namun teman-temannya yang tidak seimandengannya tidak menampilkan diri sebagai orang-orang beriman. Banyak yang sukamenghujat Allah. Ada yang berperilaku tidak manusiawi seperti menyebar fitnah,bertindak kasar dalam kata-kata dan tindakan, curang dan tidak adil. Pemuda ini berprinsip bahwa Tuhan yang ia imani dan yangmenyertai dia setiap saat, memberikannya rasa aman, kuat, dan percaya diri. Iatidak memiliki rasa takut apa pun, meski di sekelilingnya penuh dengan gayahidup yang berlawanan dengan Tuhan. Baginya, tidak ada ketakutan berada danbersama dengan Tuhan. Sesama karyawan di kantor yang berlaku kasar, berkatabohong, menyebarkan gosip atau penghinaan, dan yang berbuat curang, adalahrekan-rekan yang ia temui setiap hari. Ia tidak merasa asing bahkan terancamoleh mereka. Namun tidak sedikit pun kesempatan baginya untukterpengaruhi oleh mereka. Ia menggunakan kekuatan Tuhan, sehingga ia mampumempertahankan imannya dan mampu juga berelasi dengan mereka secara seimbangdan normal. Pengalaman seperti ini dialami oleh banyak orang di sekitar kita.Ini semua adalah pengalaman di dalam dunia nyata. Di dalam dunia tidak nyata,seperti keadaan dan kenyataan di luar jangkauan indra manusia, sering menjadigangguan tersendiri. Dunia hantu dan gaib diyakini ada di setiap kebudayaan. Banyak di antara kita yang atas nama Tuhan yang menyertai,sama sekali tidak takut dengan setan, hantu, dan kekuatan gaib. Mereka sungguhpercaya bahwa Tuhan Allah lebih kuat daripada semua kekuatan itu. Hanya dengannama Tuhan yang maha kudus, mereka terlindungi, dikuatkan dan diselamatkan.Selain itu, ada juga ancaman-ancaman yang mematikan seperti kekerasan fisik,perang, penyakit, dan bencana alam. Bagi orang-orang yang mengutamakan kekuatanTuhan dalam penyelenggaraan seluruh hidupnya, mereka sama sekali tidak gentardan goyah hidupnya. Tuhanlah yang menentukan nasib hidup mereka. Jadi warta gembira bagi kita hari ini adalah seperti yangdisampaikan oleh kedua bacaan hari ini. Santo Paulus di dalam suratnya kepadajemaat di Roma menegaskan bahwa hanya kasih Tuhan Yesus Kristus yangmenguatkan, melindungi dan menyelamatkan kita. Tidak ada satu pun kekuatan lainselain Tuhan yang dapat memisahkan dan menghancurkan kita. Demikian juga Injil,yang mengungkapkan bagaimana Yesus melangkah dengan pasti ke Yerusalem, tempattujuan-Nya yang sudah ditentukan Tuhan bagi-Nya. Ancaman dari Herodes tidakpernah membuatnya takut satu titik pun atau mundur selangkah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ajarilahkami menjadi orang-orang yang tidak takut kepada siapa pun selain Dikau. SalamMaria, penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Pada podcast Berani Berinvestasi kali ini, kita akan membahas informasi menarik di balik sektor consumer saat ini. Sobat Genvest penasaran kan dengan pembahasannya? Bersama Sharon Natasha, Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia dan Joanne Ong, Research Associate Sector - Consumer CGS International Sekuritas Indonesia, yuk simak info selengkapnya di Podcast Berani Berinvestasi #124 di Spotify dan Youtube CGS International Sekuritas Indonesia! Tambah semangat investasimu dan mulai berinvestasi saham bersama kami, hubungi Whatsapp Centre 0815-1074-8305 atau 150330 dan kunjungi www.cgsi.co.id Disclaimer: bit.ly/disclaimer-cgsiid#CGSInternational #CGSI #CGSID #BIK2025 #BulanInklusiKeuangan #PodcastBeraniBerinvestasi #SobatGenvest #AkuInvestorSaham
Pada peringatan HUT ke-39 Pemuda Tani Indonesia, Budi Satrio Djiwandono menegaskan komitmen PTI mendukung ketahanan pangan dan regenerasi petani. Program penanaman 100 ribu batang tanaman kebun menjadi langkah nyata memperkuat sektor pertanian dan lingkungan.
Kebanyakan dari kita pernah melihatnya, atau bahkan mengalaminya sendiri: seorang profesional yang brilian dipromosikan menjadi manajer, namun kemudian kewalahan. Realitasnya adalah, keterampilan teknis yang membuat seseorang hebat dalam pekerjaannya jarang sekali menjadi keterampilan yang sama untuk memimpin orang lain. Esai ini mengeksplorasi kesenjangan umum tersebut, sebuah masalah yang membuat banyak pemimpin baru merasa tidak siap dan terpaksa "mempelajarinya sambil berjalan," seringkali dengan hasil yang membuat frustrasi bagi mereka dan tim mereka. Esai ini menyelami solusi praktis yang ditawarkan dalam buku "Practical Leadership" karya Janet Ply, yang mengubah gagasan bahwa kepemimpinan adalah bakat bawaan yang misterius. Sebaliknya, esai ini memaparkan kepemimpinan sebagai serangkaian keterampilan taktis yang dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapa saja. Inti dari pendekatan ini adalah "Practical Leadership Framework" yang terdiri dari enam pilar: dimulai dengan "Memimpin dengan Contoh," dan didukung oleh Kesadaran Diri, Komunikasi Efektif, Kebiasaan Produktif, Hasil Luar Biasa, dan membangun Tim Berkinerja Tinggi. Bagi siapa pun yang ingin beralih dari sekadar mengelola tugas menjadi benar-benar memimpin manusia, esai ini berfungsi sebagai peta jalan yang ringkas. Esai ini menguraikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk membangun fondasi kepemimpinan yang paling penting: kepercayaan. Pada akhirnya, ini adalah panduan untuk memahami cara mendapatkan hasil yang nyata sambil memberikan dampak positif yang langgeng, tidak hanya pada kinerja tim, tetapi juga pada kehidupan individu di dalamnya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Roma 8: 26-30; Mazmur tg 13: 4-5.6; Lukas 13: 22-30.MAKAN DI DALAM KERAJAAN ALLAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Makan di DalamKerajaan Allah. Mengapa kerajaan Allah digambarkan dalam kitab suci sebagaiperjamuan makan yang disediakan Tuhan Allah? Pertanyaan itu diajukan olehseorang remaja kepada pastor setelah perayaan Ekaristi. Beberapa temannya jugadatang dan ingin mendengarkan apa yang hendak dijelaskan pastor. Di dalam saku jubanya, pastor menaruh sejumlah batangcokelat. Ia mengambilnya dan dari genggaman tangannya yang penuh dengancokelat, dibagikannya kepada sejumlah remaja yang ada di situ. Pastormenyisakan satu untuk dirinya. Mereka semua makan bersama-sama danmengungkapkan kesan yang sama, bahwa cokelat itu sangat enak. Lalu pastormenjawab pertanyaan itu. Perjamuan atau santapan di dalam surga jelasmenunjukkan bahwa di surga ada kehidupan. Di sana tinggallah orang-orang hidup,dan bukan orang-orang mati. Demi kehidupan abadi itu, makanan adalah jaminanbagi keberlangsungan kehidupan. Tetapi bagi Tuhan dan semua jiwa yang berada disana, makanan dalam perjamuan itu bukan berbentuk jasmani seperti nasi, lauk,sayur, buah-buahan dan minuman. Makanannya adalah makanan rohani. Sabda kekal yang terungkap dalam hubungan kasih dandalam segala kebaikan merupakan makanan rohani di dalam kerajaan surga. Semuapenghuni surga menikmatinya dalam kepenuhan suka cita dan dalam persekutuanyang abadi. Semua mengalami betapa enaknya dan indahnya kehidupan yang abadiitu. Dimensi persekutuan semua jiwa orang beriman dan pengalaman nikmatnyasantapan itu, merupakan ciri utama keberadaan di dalam surga. Di dalam dunia ini, gambaran tentang perjamuan abadiditandai melalui perayaan ekaristi dan ibadat-ibadat yang kita rayakanbersama-sama. Melalui semua itu, kita semua selalu diberikan pengajaran danperingatan berulang-ulang, bahwa persiapan untuk menikmati perjamuan abadi didalam surga harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Tuhan Yesusmengungkapkan cara membuat persiapan itu melalui suatu disiplin penyangkalandiri. Di dalam bacaan Injil hari ini, kita menemukan caranyayaitu dengan berusaha masuk melalui pintu yang kecil. Betapa sulitnya semuaorang dari segala penjuru bumi ingin mendapat kelancaran memasuki kerajaansurga, dan harus melewati pintu yang sempit. Mereka semua harus berusahamelalui semua bentuk penyangkalan diri dan menanggung beratnya salib yangdipikul. Semua orang beriman menyadari keterpilihan mereka, bahwa merekaditentukan, dipanggil, dan dibenarkan untuk mengambil bagian di dalam kehidupanabadi. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, terimakasih atas keterpilihan kami dan kuatkanlah selalu kesetiaan kami kepada-Mu.Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa ...
Generasi muda Indonesia saat ini, memiliki banyak karakteristik yang beragam. Sama halnya dengan keberagaman pemuda pada 28 Oktober 1928 saat mendeklarasikan sumpah pemuda.Pada episode podcast kali ini, sosok pemuda milenial penggiat Whats Is Up, Indonesia? (WIUI), Abigail Lumuria bercerita tentang sumpah pemuda dari sudut pandang anak muda zaman now. Bukan sekadar sejarah, tapi bagaimana semangatnya bisa relate sama keresahan kita hari ini: soal identitas, keberagaman, dan suara anak muda yang kadang dianggap sebelah mata namunmemiliki semangat yang sama untuk mengubah Indonesia lebih baju dengan banyak kompetensi yang dimiliki.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Oktober 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 29 OKTOBER 2025Pembaca Renungan : Like AssaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Perkara Pertama yang Diadili pada Hari Kiamat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 29 Rabiuts Tsani 1447 H / 21 Oktober 2025 M. Kajian sebelumnya: Kaum yang Masuk Surga dengan Rantai Kajian […] Tulisan Perkara Pertama yang Diadili pada Hari Kiamat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
Pembawa Renungan : Feice NoviJakarta Luk 10:1-9
Experiencing and understanding Chitta, what Chitta is, how to know it, and its relevance to your yoga meditation practice is necessary for the promise of yoga to give its final fruits. In this episode, we continue on from episode 7 and explore the nature of Chitta. Advised Reference Material Can be Found: Free Class on Chapter 1 (Pada 1) of the Yoga Sutras of Patanjali The American Sanskrit Institute -
In every cup of matcha lies a life philosophy: balance, awareness and respect for the process - Dalam setiap cangkir matcha tersimpan filosofi hidup: keseimbangan, kesadaran, serta penghargaan terhadap proses
Xeno Legendium Islamic Folklore Puisi Pujian Seratus Kata Bai Zizan Dari Kaisar China Hong Wu Dinasti Ming Kepada Nabi Muhammad SAW Podcast Edition oleh Muhammad Hamzah Sakura Ryuki.Pada masa Dinasti Ming awal, Kaisar Hongwu (Zhu Yuanzhang, 1328–1398 M), pendiri dinasti tersebut, dikenal sebagai penguasa yang sangat menghargai kebijaksanaan spiritual lintas bangsa. Setelah mendengar kabar tentang ajaran Islam dari para utusan Muslim Asia Tengah dan para pelaut Arab yang datang ke pelabuhan Quanzhou dan Guangzhou, Hongwu menunjukkan rasa hormat mendalam kepada Nabi Muhammad ﷺ. Dalam catatan kuno dari arsip istana dan naskah para ulama Hui (Muslim Tionghoa), disebutkan bahwa sang kaisar menulis sebuah puisi penghormatan untuk Rasulullah ﷺ. Puisi itu menggambarkan beliau sebagai “Cahaya dari Barat yang menerangi Timur”, dan menyebut Nabi sebagai “pemimpin umat yang membawa jalan lurus bagi seluruh bangsa di bawah langit.” Bait-bait puisi tersebut menyanjung akhlak Nabi sebagai lambang kesempurnaan moral dan keadilan yang menyeimbangkan langit dan bumi.Kaisar Hongwu kemudian memerintahkan penerjemahan ajaran Islam ke dalam bahasa Tionghoa klasik agar dapat dipelajari oleh rakyat dan pejabatnya. Ia memuji Nabi Muhammad ﷺ sebagai “Guru Besar dari Barat” yang diutus oleh Tian (Allah Yang Maha Esa) untuk mengajarkan keadilan, kasih sayang, dan kesucian hidup. Puisi penghormatan ini menjadi simbol awal dialog spiritual antara peradaban Islam dan Tiongkok, menggambarkan hubungan saling menghargai antara iman dan kebijaksanaan. Hingga kini, salinan dan interpretasi puisinya masih ditemukan di kalangan Muslim Hui di Yunnan dan Nanjing, sering dibacakan dalam acara keagamaan sebagai tanda kehormatan seorang kaisar besar yang mengakui kemuliaan Nabi terakhir ﷺ dengan penuh hormat dan cinta.