POPULARITY
Categories
In November PERWIRA (The Indonesian Society of Victoria) is going to stage another multicultural performance - RAHWANA. But to introduce this big production to a wider audience and sponsors, PERWIRA will be holding Rahwana Prelude Festival on the 4th Oct 2025 at Jordanville Community Centre, Chadstone, Melbourne. - Pada bulan November mendatang, PERWIRA akan mementaskan pertunjukan multikultural lainnya - RAHWANA. Namun untuk memperkenalkan produksi besar ini kepada khalayak yang lebih luas dan para sponsor, PERWIRA akan menyelenggarakan Festival Pendahuluan Rahwana pada tanggal 4 Oktober 2025 di Jordanville Community Centre, Chadstone, Melbourne.
On August 28, 2025, a leopard was reported to have entered the Kutamandarakan Village Hall in Maleber District, Kuningan Regency. How did the leopard get into the village? What really happened? - Pada tanggal 28 Agustus 2025 dilaporkan adanya macan tutul yang masuk ke Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Bagaimana macan tutul itu bisa sampai masuk ke desa? Apa yang sebenarnya terjadi?
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Oktober 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 1 OKTOBER 2025Pembaca Renungan : Rindang SaulimaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Pada saat itu, Tanah Perjanjian adalah sebuah janji. Namun, Allah menyebutnya sebagai warisan bagi ahli waris janji-janji Allah.
"Ya TUHAN, ya Allahku, pada-Mu aku bernaung; selamatkan dan lepaskan aku daripada semua yang memburuku, jangan biarkan mereka mengoyak-ngoyakkanku seperti singa dan mencarik-carikku tanpa sesiapa melepaskanku" (Mazmur 7:1-2)
Pada saat itu, Tanah Perjanjian adalah sebuah janji. Namun, Allah menyebutnya sebagai warisan bagi ahli waris janji-janji Allah.
Indonesia menggelar sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Pada hari kelima High-Level Week, Menteri Luar Negeri Sugiono bertemu dengan menteri luar negeri dari Venezuela, Honduras, dan Maladewa untuk memperkuat kerja sama diplomatik.#PBBKe80 #DiplomasiIndonesia #Sugiono #HighLevelWeek #PertemuanBilateral #NewYork #BeritaInternasional
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 30 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Dr. Juan Carlos Samamé, oncólogo médico de Lima, Perú, y vicepresidente de la Latin American Breast Cancer Association (LABCA), da la bienvenida al Dr. Javier Pascual, oncólogo médico del Hospital Universitario Virgen de la Victoria de Málaga, España, y coautor del estudio SERENA-6 (Camizestrant como terapia de primera línea en cáncer de mama luminal avanzado con mutación emergente de ESR1),con quien discutirá los principales resultados:1. ¿En qué consiste el estudio SERENA-6 y cuáles fueron sus objetivos y características principales?2. ¿Porqué, en la primera determinación a los tres o cuatro meses de inicio, cerca de un 55-60% de pacientes tratadas con ciclinas ya presentaba la mutación ESR1?3. ¿Podrían los resultados observados en el SERENA-6 estar relacionados con el tipo de inhibidor de ciclina empleado y cómo se comparan con lo reportado en el estudio PADA-1?4. Sobre la ténica de ctDNA (biopsia líquida): ¿cómo se percibe su acceso en la práctica clínica y cuál es su posicionamiento como biomarcador en este tipo de pacientes para la toma de decisiones terapéuticas?Entre otros. Fecha de grabación: 17 de septiembre de 2025. Referencia principal:https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2502929Referencia: Este contenido se basa en la interpretación crítica de la evidencia científica disponible, así como en la experiencia clínica del o los ponentes como profesionales de la salud en instituciones de referencia. Para profundizar en los conceptos discutidos, se recomienda al profesional de la salud consultar literatura científica vigente, guías clínicas internacionales y la normatividad aplicable en su país.
Pada 2028, Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal menjadi ibu kota politik Indonesia. Ketetapan ini termuat dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo pada 30 Juni 2025.Dalam lampiran Perpres disebutkan, ada sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi, di antaranya, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah terbangun 800-850 hektare, pembangunan gedung atau perkantoran harus mencapai 20 persen, persentase pembangunan hunian atau rumah tangga yang layak, terjangkau, serta berkelanjutan di IKN juga harus mencapai 50 persen.Di sisi lain, status baru IKN ini dinilai masih kabur dan berpotensi bermasalah. Pasalnya, tidak ada istilah ibu kota politik dalam Undang-Undang Ibu Kota Negara Nomor 21 Tahun 2023 (UU IKN).Bagaimana duduk perkara IKN sebagai ibu kota politik? Apakah ini keputusan tepat? Apa saja konsekuensinya? Siapa saja yang bakal terdampak terkait perubahan ini? Bagaimana wajah IKN ke depan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syafuan Rozi dan Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus.
Sebuah Puisi: GELAP TERANGDitulis oleh Ardi Kamal KarimaDisuarakan: Nona SenjaPuisi ini membuka dengan gambaran realitas sosial yang suram dan penuh penderitaan. "Pelita yang padam" melambangkan harapan yang terus menerus pudar, sementara "bibir-bibir sumbing" dan "bayangan yang tumbuh lebih panjang" menggambarkan luka, korban kota, serta beban hidup yang lebih besar daripada diri manusia itu sendiri. Penderitaan itu semakin dalam dengan "sungai diam-diam menelan nama," yang menyiratkan hilangnya identitas dan nyawa tanpa suara, seakan-akan kegelapan (malam) terus meminta tumbal tanpa ada "pengganti cahaya." Kehidupan digambarkan statis dan tak berarti, hanya coretan di "papan-papan yang selalu basah," ibarat pesan atau protes yang tak pernah bertahan atau didengar.Pada bagian ini, sang aku lirik menunjukkan respons terhadap kegelapan tersebut, yang penuh dengan pengorbanan sia-sia dan keputusasaan. "Hutan-hutan masih membakar diri" adalah metafora kuat untuk pengorbanan besar yang dilakukan hanya untuk sekadar bertahan hidup di tengah zaman yang "terkontaminasi," seperti mengorbankan sesuatu yang murni untuk menyaring racun dunia. Pengorbanan itu ternyata tidak diimbangi dengan keyakinan; doa disimpan "di saku yang bolong," melambangkan iman yang mudah hilang dan rapuh. Keraguan mencapai puncaknya dalam pertanyaan retoris, "apakah fajar hanya dongeng yang diwariskan pembohong?" yang meruntuhkan optimisme konvensional dan mempertanyakan kebenaran janji akan perubahan yang lebih baik.Meskipun diliputi kegelapan, puisi ini tidak berakhir dengan keputusasaan total. Bagian penutup menawarkan sebuah pemahaman baru tentang harapan. "Remang itu tetap merayap, seperti akar yang menguak retakan tembok" adalah simbol dari ketekunan dan kekuatan halus yang pada akhirnya bisa merobohkan tembok-tembok kesulitan. Terang tidak lagi digambarkan sebagai janji muluk yang diberikan dari luar, tetapi sebagai "luka yang bersedia mengobati diri sendiri"—sebuah kekuatan yang lahir justru dari penderitaan itu sendiri dan melalui proses penyadaran serta perjuangan internal. Penantian pun tetap dilakukan, meski terasa lama dan melelahkan ("waktu sudah lama menjadi tamu yang lupa pulang").Pada akhir puisi berfungsi sebagai penegas sekaligus pengingat bahwa siklus ini adalah suatu keyakinan historis, yang dalam konteks puisi ini, harus diperjuangkan dengan gigih dan sabar, bukan hanya ditunggu secara pasif.#ardikamal #literasi #penulis #monologue #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #kutipan #poetry #sajak #mentalhealth #syair #pahamkiri #wijithukul
Sungai Kapuas di Kalimantan Barat bukan hanya sungai terpanjang di Indonesia; ia adalah urat nadi ekonomi dan ekologi yang menghubungkan sembilan kabupaten dan satu kota, termasuk Kapuas Hulu, Sintang, dan Sanggau. Daya tariknya terletak pada statusnya sebagai koridor utama dan bagian integral dari kawasan konservasi global Heart of Borneo (HoB). Sungai ini menopang keanekaragaman hayati bernilai tinggi—seperti habitat ikan Arwana Super Red—dan menjadi fondasi bagi kehidupan masyarakat adat yang kaya kearifan lokal. Kapuas adalah permadani budaya dan alam yang vital, menjadikannya Wilayah Sungai Strategis Nasional yang tidak ternilai harganya. Sayangnya, realitas saat ini menunjukkan bahwa Kapuas sedang sakit. Data analisis menunjukkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas telah mencapai status kritis, dengan persentase lahan yang rusak kian meningkat. Sungai ini harus dipulihkan karena kerusakan lingkungan telah memicu bencana hidrologi sistemik. Banjir bukan lagi fenomena cuaca, melainkan konsekuensi langsung dari kegagalan konservasi, deforestasi di wilayah hulu, dan sedimentasi parah. Ancaman diperparah oleh aktivitas ilegal seperti Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang mencemari air dengan merkuri dan merusak lahan pertanian, mengancam kesehatan dan mata pencaharian jutaan orang. Pemulihan Kapuas harus dimulai sekarang karena laju kerusakan iklim global dan degradasi ekosistem lokal berjalan lebih cepat daripada upaya restorasi. Keterlambatan akan mengunci masa depan Kapuas pada skenario Terpuruk (Gagal Total), di mana masyarakat akan menghadapi kekeringan ekstrem bergantian dengan banjir bandang tanpa harapan. Memulai sekarang berarti mengimplementasikan strategi adaptasi iklim, menggeser mentalitas ekstraktif menjadi ekonomi hijau, dan mencegah kerugian sosial-ekonomi yang tak terhitung, sebelum titik balik ekologis (tipping point) tercapai. Menyusun Scenario Planning (Perencanaan Skenario) menjadi sangat penting karena Kapuas menghadapi ketidakpastian kritis yang tinggi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu prediksi masa depan. Skenario planningmemaksa para pemangku kepentingan—dari pemerintah hingga masyarakat adat—untuk mempertimbangkan empat kemungkinan masa depan (Optimis, Adaptif, Terancam, Terpuruk) berdasarkan interaksi dua kekuatan utama: Komitmen Iklim Global dan Persepsi Lokal terhadap Eksploitasi SDA. Proses ini membangun strategi yang tangguh (robust), yang akan berhasil, terlepas dari skenario mana pun yang terwujud di tahun 2060. Pada intinya, Skenario Kapuas 2060 adalah tentang mencapai visi Kapuas sebagai Sungai Peradaban. Visi ini menuntut transformasi kolektif: Kapuas Hulu dengan konservasi berbasis adat, Sintang dengan ketahanan perkotaan dan data sains, serta Sanggau dengan pertanian adaptif. Tujuannya adalah membuktikan bahwa harmoni antara konservasi ekologi dan pembangunan berkelanjutan dapat dicapai. Melalui kolaborasi lintas kabupaten dan semangat "Satu Sungai, Satu Jiwa", kita bisa mengubah peran manusia dari perusak menjadi penjaga yang bertanggung jawab atas sungai kehidupan ini.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 29 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Putri Suppavasa dari Kundakoliya hamil selama 7 tahun dan kemudian selama 7 hari dia mengalami nyeri persalinan. Dia terus merenungkan kualitas unik dari Buddha, Dhamma dan Sangha, kemudian menyuruh suaminya untuk menemui Buddha, memberikan penghormatan atas namanya, dan memberitahukan mengenai kondisinya. Ketika mengetahui keadaan Putri Suppavasa, Buddha berkata, “Semoga Suppavasa terbebas dari bahaya dan penderitaan; semoga dia melahirkan seorang putra yang mulia dengan selamat.” Bersamaan dengan itu, putri Suppavasa melahirkan. Sebagai perayaan atas kelahiran bayi tersebut, Buddha beserta beberapa bhikkhu diundang utk menerima persembahan makanan selama 7 hari, dan bayi yang baru lahir tersebut mempersembahkan air yang sudah disaring kepada Buddha dan para bhikkhu.Setelah dewasa, bayi tersebut menjadi bhikkhu dan dikenal dengan nama Sivali. Setelah rambutnya dicukur, Bhante Sivali mencapai ke-arahanta-an dan selanjutnya beliau dikenal sebagai bhikkhu yang paling banyak menerima persembahan. Pada suatu hari, para bhikkhu bertanya kepada Buddha, mengapa Bhante Sivali yang memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang Arahat bisa terkurung di dalam rahim ibunya selama 7 tahun. Bagaimana jawaban Buddha? Apa yang diperbuat Bhante Sivali di masa lalu yang menyebabkan penderitaan tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 408-414 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 28 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 27 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Pada podcast Berani Berinvestasi kali ini, kita akan membahas informasi menarik di balik sektor consumer saat ini. Sobat Genvest penasaran kan dengan pembahasannya? Bersama Mino, Retail Research Team Leader CGS International Sekuritas Indonesia dan Jason Chandra, Equity Research Analyst - CGS International Sekuritas Indonesia, yuk simak info selengkapnya di Podcast Berani Berinvestasi #122 di Spotify dan Youtube CGS International Sekuritas Indonesia! Tambah semangat investasimu dan mulai berinvestasi saham bersama kami, hubungi Whatsapp Centre 0815-1074-8305 dan 150330 atau kunjungi www.cgsi.co.id Disclaimer: bit.ly/disclaimer-cgsiid#CGSInternational #CGSI #CGSID #PodcastBeraniBerinvestasi #SobatGenvest #AkuInvestorSaham
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 26 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres Menyatakan, Bahwa Tidak Ada Yang Membenarkan Apa Yang Terjadi Saat Ini Terhadap Rakyat Palestina. Guterres Menyebut Angka Kematian Dan Kehancuran Di Gaza Merupakan Yang Terburuk Selama Hampir Sembilan Tahun Dirinya Menjabat Sebagai Sekretaris Jenderal PBB.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 25 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Ria PakpahanMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Pada suatu waktu, para bhikkhu membicarakan mengenai Arahat Theri Uppalavanna yang dilecehkan oleh pemuda Nanda yang kemudian ditelan bumi. Sehubungan dengan ini, mereka bertanya kepada Buddha apakah Arahat tidak menikmati kenikmatan indriawi meskipun mereka memiliki fisik yang sama dengan orang lain. Apa jawaban Buddha? Bagaimana sikap seorang Arahat terhadap kenikmatan indriawi?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 401-404 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Batuk memang umum menyerang anak-anak, tapi jika tidak kunjung sembuh lebih dari 4 minggu, bisa jadi tanda batuk kronis yang perlu diwaspadai.Apa saja penyebabnya, kapan harus periksa ke dokter, dan bagaimana cara mencegah si Kecil dari batuk kronis?Simak konsultasi bersama dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A, Subsp. Resp(K), Dokter Spesialis Anak Mitra Keluarga Bekasi, dalam video ini, ya!
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 23 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Like AssaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Program magang nasional menjadi salah satu strategi penting pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, adaptif, dan siap masuk ke dunia kerja. Di sisi lain, dunia usaha juga memegang peranan krusial karena menjadi mitra langsung dalam memberikan pengalaman kerja nyata kepada para peserta magang.Secara umum, kesiapan dunia usaha dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, kesiapan regulasi internal dan komitmen manajemen. Banyak perusahaan mulai menyusun kebijakan yang mendukung program magang, baik berupa peraturan internal, pembentukan tim pendamping, maupun penyediaan anggaran khusus. Hal ini menunjukkan keseriusan dunia usaha dalam berpartisipasi.Namun, kesiapan dunia usaha tidak lepas dari tantangan. Masih ada kesenjangan antara kebutuhan keterampilan industri dengan kompetensi lulusan. Selain itu, tidak semua perusahaan memiliki sumber daya yang sama untuk melaksanakan program magang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan agar program magang nasional benar-benar memberikan manfaat yang berkelanjutan.Pada akhirnya, semakin tinggi tingkat kesiapan dunia usaha, semakin besar pula peluang bagi program magang nasional untuk mencetak generasi muda yang unggul, produktif, dan siap bersaing di pasar global.[TALK] Fungsionaris Kadin Indonesia, Ketum HIPPI Jakarta Timur, Muhammad Sirod
Polri resmi membentuk Tim Reformasi Kepolisian sebagai langkah nyata dalam mempercepat proses pembenahan internal dan meningkatkan kepercayaan publik. Pembentukan tim ini menjadi bukti bahwa Polri tidak menutup diri terhadap kritik, melainkan menjadikannya sebagai energi untuk melakukan perubahan yang lebih baik.Langkah ini menunjukkan keseriusan Polri dalam mewujudkan institusi yang profesional, modern, dan dipercaya masyarakat. Dengan adanya Tim Reformasi, diharapkan agenda-agenda strategis seperti peningkatan integritas anggota, transparansi penanganan kasus, hingga modernisasi sistem pelayanan publik dapat terwujud lebih cepat dan terukur.Pada akhirnya, pembentukan Tim Reformasi Kepolisian bukan hanya sekadar simbol, tetapi menjadi komitmen nyata Polri untuk berbenah, membuka diri, dan meneguhkan jati diri sebagai pelindung, pengayom, serta pelayan masyarakat.[TALK] Pakar Hukum Pidana yang juga Anggota kompolnas periode 2012 - 2016, Prof. Dr. Hamidah Abdurrachman, S.H., M.Hum&Pengamat Politik dari FISIP Universitas Muhammadiyah SUMUT, Sohibul Ansor Siregar
Mendengarkan adalah keterampilan fundamental dalam komunikasi, tetapi tidak semua cara mendengarkan diciptakan sama. Dua pendekatan yang sering dibahas, terutama dalam konteks profesional, adalah active listening (mendengarkan aktif) dan adaptive listening (mendengarkan adaptif). Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, fokus, dan penerapannya. Mendengarkan aktif adalah fondasi yang berorientasi pada empati, sementara mendengarkan adaptif adalah evolusi yang berorientasi pada hasil dan disesuaikan dengan konteks yang spesifik. Mendengarkan aktif adalah praktik yang telah lama diakui dalam psikologi dan komunikasi interpersonal. Intinya adalah memberikan perhatian penuh kepada pembicara dengan tujuan utama untuk memahami pesan dan emosi mereka. Seorang pendengar aktif akan menahan diri dari menghakimi, menggunakan bahasa tubuh yang positif, memparafrasekan apa yang didengarnya, dan mengajukan pertanyaan terbuka untuk memperdalam pemahaman. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi pembicara untuk mengekspresikan diri sepenuhnya. Ini ideal untuk situasi yang memerlukan dukungan emosional, seperti percakapan pribadi atau sesi konseling, di mana respons yang berfokus pada solusi seringkali tidak diinginkan atau tidak diperlukan. Namun, di lingkungan kerja yang dinamis, pendekatan yang hanya berfokus pada empati terkadang tidak cukup. Inilah yang menjadi dasar bagi konsep adaptive listening yang dikembangkan oleh Nancy Duarte. Mendengarkan adaptif mengakui bahwa ada saat-saat di mana pembicara membutuhkan lebih dari sekadar didengarkan; mereka mungkin membutuhkan solusi, kritik, atau evaluasi. Oleh karena itu, mendengarkan adaptif mengajarkan pendengar untuk menyesuaikan gaya mendengarnya berdasarkan tujuan spesifik pembicara. Model ini memperkenalkan empat gaya mendengarkan (S.A.I.D.): Mendukung, Mendorong, Menyerap, dan Membedakan, masing-masing memiliki tujuan unik yang selaras dengan kebutuhan lawan bicara. Perbedaan kunci terletak pada tujuannya. Active listening bertujuan untuk memvalidasi dan memahami, sementara adaptive listening bertujuan untuk bertindak dan memberikan respons yang paling bermanfaat sesuai dengan situasi. Sebagai contoh, dalam percakapan yang membutuhkan evaluasi proyek, seorang pendengar adaptif akan beralih ke gaya Membedakan untuk membantu pembicara mengidentifikasi masalah, sebuah tindakan yang mungkin dihindari oleh pendengar aktif agar tidak terlihat menghakimi. Ini menunjukkan bahwa mendengarkan adaptif tidak hanya pasif menerima, tetapi secara aktif memilih pendekatan yang tepat untuk mendorong kemajuan, baik itu dalam hal emosional atau praktis. Pada akhirnya, kedua pendekatan ini memiliki peran penting. Mendengarkan aktif adalah fondasi universal untuk komunikasi yang efektif, mengajarkan kita empati dan perhatian yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat. Di sisi lain, mendengarkan adaptif mengambil prinsip-prinsip ini dan menerapkannya dalam konteks yang lebih kompleks, seperti tempat kerja, di mana respons yang disesuaikan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kolaborasi. Menguasai kedua keterampilan ini memungkinkan seseorang untuk menjadi komunikator yang lebih holistik dan responsif, mampu terhubung dengan orang lain pada tingkat emosional dan membantu mereka mencapai tujuan praktis.
Gagasan "Holding Change" menawarkan cara baru untuk melihat dunia. Ia bukan sekadar tentang mengelola proyek atau menyelesaikan konflik, tetapi tentang merangkul perubahan itu sendiri sebagai kekuatan yang mendasar dan tak terhindarkan. Melalui kacamata adrienne maree brown, kita diajak untuk melihat bahwa fasilitasi dan mediasi adalah tindakan politik yang transformatif, sebuah upaya untuk membongkar pola-pola lama yang memecah-belah dan merajut kembali hubungan yang lebih kuat dan berlandaskan kasih sayang. Daya tariknya terletak pada cara buku ini merangkai ide-ide besar dengan praktik-praktik yang sangat membumi. Di dalamnya, kita akan menemukan kritik terhadap kepemimpinan yang heroik dan tunggal, serta ajakan untuk melihat bahwa kekuatan sejati berasal dari kolektif. Konsep-konsep seperti "Mono-Cropping Mental" dari Nora Bateson dan gagasan bahwa perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil mengubah cara kita memahami tantangan global. Kita tak lagi merasa harus menjadi pahlawan sendirian, melainkan bagian dari sebuah ekosistem yang saling terhubung dan saling menguatkan. Pada akhirnya, esensi dari Holding Change adalah sebuah undangan yang lembut namun radikal. Ia mengajak kita untuk melepaskan kendali, kepunahan, dan keputusasaan, dan sebaliknya, merangkul harapan yang berakar pada optimisme yang dipraktikkan. Ini adalah buku untuk mereka yang lelah dengan sistem yang rusak dan ingin mencari jalan baru. Sebuah pengingat bahwa kebebasan dan kasih sayang bukan hanya tujuan akhir, melainkan jalan yang kita tempuh setiap hari untuk merawat perubahan.
Perencanaan skenario (scenario planning) adalah pendekatan yang penting dan praktis untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Berbeda dengan peramalan (forecasting) yang mencoba memprediksi satu hasil yang paling mungkin, atau visi yang menetapkan satu tujuan yang diinginkan, perencanaan skenario bertujuan untuk mengidentifikasi dan mempersiapkan diri menghadapi beberapa kemungkinan masa depan yang berbeda. Metode ini mengajak kita untuk berpikir secara mendalam tentang faktor-faktor pendorong utama yang dapat membentuk masa depan, terutama yang tidak pasti, sehingga kita tidak hanya reaktif, melainkan proaktif. Proses ini biasanya dimulai dengan menetapkan isu utama atau "focal concern" yang menjadi perhatian, seperti isu keberlanjutan Sungai Kapuas. Setelah itu, kita mengidentifikasi berbagai kekuatan pendorong (driving forces) yang dapat memengaruhi isu tersebut, mulai dari aspek sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, hingga politik (STEEP). Dengan menganalisis hubungan dan ketidakpastian dari kekuatan-kekuatan pendorong ini, kita dapat memilih dua pendorong utama yang paling penting dan tidak pasti untuk dijadikan sumbu matriks skenario. Pada akhirnya, matriks ini akan menghasilkan beberapa skenario yang dapat dikembangkan menjadi narasi terperinci, yang menjelaskan apa yang mungkin terjadi, bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa. Narasi ini membantu peserta untuk memahami secara intuitif konsekuensi dari setiap kemungkinan masa depan. Tujuan utamanya bukan untuk memilih skenario mana yang akan terjadi, melainkan untuk memperluas pemikiran strategis dan mempersiapkan rencana aksi yang kuat, yang tetap relevan dan efektif di tengah berbagai kemungkinan masa depan.
Fasilitasi adalah sebuah seni yang mendalam, berfokus pada memandu proses kelompok menuju tujuan yang diinginkan tanpa mengendalikan hasil akhirnya. Istilah ini berasal dari kata Latin "facile," yang berarti "membuat menjadi mudah." Esensi dari fasilitasi, sebagaimana dijelaskan oleh para ahli seperti Dale Hunter, adalah memberdayakan kelompok untuk mencapai potensi terbaiknya dengan menciptakan ruang yang aman dan produktif bagi setiap suara untuk didengar dan dihargai. Ini adalah peran yang membutuhkan kombinasi unik antara keterampilan teknis dan kehadiran interpersonal yang kuat. Peran seorang fasilitator berbeda secara fundamental dari peran seorang manajer atau pemimpin. Jika seorang manajer bertanggung jawab atas "apa" yang harus dicapai, seorang fasilitator berfokus pada "bagaimana" suatu kelompok bekerja sama. Ini bukan tentang menyediakan solusi, tetapi tentang mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memungkinkan kelompok menemukan solusinya sendiri. Fasilitator mempertahankan netralitas terhadap isi diskusi dan menjadi penjaga proses, memastikan bahwa dinamika kelompok berjalan lancar, semua anggota terlibat, dan konflik dikelola secara konstruktif. Fasilitasi menjadi sangat penting di era modern, di mana pengambilan keputusan yang kompleks seringkali membutuhkan kontribusi dari berbagai perspektif. Di tempat kerja, fasilitasi meningkatkan efektivitas rapat, mendorong inovasi, dan menumbuhkan budaya kolaborasi yang sehat. Dalam komunitas, fasilitasi membantu menyelesaikan perselisihan, membangun konsensus, dan memajukan inisiatif bersama. Dengan mempromosikan partisipasi penuh dan saling menghargai, fasilitasi menjadi fondasi bagi sinergi kelompok, di mana hasil yang dicapai melampaui jumlah kontribusi individu. Di balik keterampilan praktis seperti manajemen waktu dan intervensi kelompok, seni fasilitasi juga melibatkan pekerjaan internal yang mendalam pada diri fasilitator. Hal ini membutuhkan kesadaran diri yang tinggi, kemampuan untuk mengelola bias pribadi, dan kesediaan untuk berada dalam ketidakpastian bersama kelompok. Seorang fasilitator yang efektif tidak hanya memiliki alat dan teknik yang tepat, tetapi juga hadir sepenuhnya, mendengarkan dengan penuh empati, dan percaya pada kebijaksanaan kolektif orang-orang yang mereka layani. Pada akhirnya, fasilitasi bukan hanya tentang metode, tetapi tentang filosofi. Ini adalah keyakinan bahwa setiap individu memiliki sesuatu yang berharga untuk disumbangkan, dan bahwa melalui proses yang tepat, kelompok dapat mengakses kecerdasan kolektif yang lebih tinggi. Dengan menguasai seni fasilitasi, kita dapat mengubah interaksi kelompok dari sekadar pertukaran ide menjadi pengalaman yang transformatif dan memberdayakan, memimpin tidak dengan otoritas, tetapi dengan kekuatan kolaborasi.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 22 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Ria PakpahanMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 21 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : -Musik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 20 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Felliex Yulio MurlyantaraMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Menjadi fasilitator yang efektif bukan sekadar mengelola pertemuan; ini adalah seni memimpin tanpa mendominasi, membimbing tanpa memaksakan, dan memberdayakan sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. Inti dari peran ini terletak pada pemahaman bahwa fasilitator bukanlah pusat perhatian, melainkan jembatan yang menghubungkan ide-ide, mengelola dinamika, dan menjaga proses tetap berjalan lancar. Keterampilan ini sangat penting dalam lingkungan kerja modern yang semakin kolaboratif, di mana tim harus berinovasi dan memecahkan masalah kompleks. Seorang fasilitator yang baik mampu mengubah pertemuan yang tidak terorganisir menjadi sesi produktif yang menghasilkan hasil nyata dan konsensus yang kuat. Efektivitas fasilitator dimulai jauh sebelum pertemuan dimulai. Tahap perencanaan adalah fondasi yang menentukan keberhasilan atau kegagalan. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang tujuan pertemuan dari perspektif klien dan peserta, menyusun agenda yang jelas dan realistis, serta memastikan semua logistik, dari penataan ruangan hingga peralatan yang dibutuhkan, telah disiapkan dengan matang. Dalam era digital, persiapan ini juga mencakup penguasaan teknologi pertemuan virtual, seperti fitur papan tulis digital, ruang breakout, dan alat polling, yang dapat membantu menjaga keterlibatan peserta jarak jauh. Dengan persiapan yang teliti, seorang fasilitator dapat melangkah ke ruangan dengan percaya diri, siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang mungkin muncul. Selama pertemuan, fasilitator yang terampil menunjukkan fleksibilitas dan keterampilan komunikasi yang luar biasa. Mereka menggunakan berbagai teknik untuk mendorong partisipasi, seperti mengajukan pertanyaan terbuka, mengelola perdebatan yang sehat, dan memastikan setiap suara didengar. Mereka juga mahir dalam membaca bahasa tubuh dan isyarat non-verbal untuk mengukur suasana hati kelompok dan mengintervensi dengan bijak ketika diskusi mulai menyimpang atau menjadi terlalu tegang. Mampu mengelola konflik dengan tenang, mengarahkan kembali percakapan, dan mengidentifikasi area kesepakatan adalah kunci untuk menjaga momentum kelompok. Pada akhirnya, keberhasilan fasilitasi diukur tidak hanya dari apakah tujuan tercapai, tetapi juga dari seberapa baik kelompok merasa diberdayakan dan termotivasi untuk bertindak.
Pada suatu waktu, Buddha tiba di Rājagaha dengan rombongan para Bhikkhu, salah satunya adalah YA. Assaji. Upatissa (yang kelak menjadi YA. Sāriputta) sangat terkesan dengan penampilan YA. Assaji yang mulia, sehingga dengan hormat ia bertanya kepada YA. Assaji siapakah gurunya, ajaran apakah yang diajarkannya, dan juga memohon YA. Assaji mengajarkan secara singkat ajarannya. Setelah menjawab dua pertanyaan pertama, YA. Assaji kemudian mengutip sebuah stanza singkat yang berhubungan dengan Empat Kebenaran Mulia. Di pertengahan stanza tersebut dibabarkan, Upatissa mencapai buah Sotapatti. Upatissa kemudian memberitahu sahabatnya Kolita mengenai Dhamma sejati yang telah ditemukan, lalu keduanya menemui Buddha di wihara Veluvana dan ditahbiskan sebagai Bhikkhu. Selanjutnya mereka berdua dikenal sebagai YA. Sāriputta dan YA. Moggallāna.YA. Sāriputta selalu mengingat bahwa berkat YA. Assaji-lah Beliau dapat bertemu Buddha dan mencapai keadaan Tanpa Kematian, sehingga Beliau selalu menghormat ke arah mana pun YA. Assaji berada dan tidur dengan kepala menghadap ke arah yang sama. Para Bhikkhu lain yang tinggal bersamanya salah mengartikan tindakan Beliau tersebut sebagai menyembah ke berbagai arah dan melaporkannya kepada Buddha. Bagaimana tanggapan Buddha mengenai hal tersebut? Bagaimana seharusnya sikap seorang murid terhadap gurunya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 391-394 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahPANDANGLAH PADA YESUSMari kita membaca Firman Tuhan dari1 PETRUS 1: 8Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,Wonder Kids, Pernahkah kamu mendaki bukit atau berjalan jauh ke atas gunung? seorang ahli pernah ikut pendaki gunung dan melihat sesuatu yang menarik.Ketika langit cerah dan para pendaki bisa melihat puncak gunung, mereka bersemangat dan saling menolong.Tapi saat awan gelap menutupi puncak gunung, para pendaki jadi mudah marah dan hanya peduli pada diri sendiri. Hal yang sama juga terjadi pada kita.Jika kita fokus kepada Allah, hati kita penuh sukacita dan kita senang menolong orang lain. Tapi kalau kita terlalu fokus pada dunia, kita jadi mudah mengeluh.Paulus mengingatkan kita untuk memikirkan hal-hal yang dari Allah, bukan hal-hal yang hanya ada di dunia ini - Kolose 3: 2MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, coba tulis jurnal selama seminggu. Tuliskan apakah cuaca cerah atau mendung, dan bagaimana perasaanmu. Apakah matahari membuatmu bersemangat? Apakah awan membuatmu sedih? Jika cuaca buruk membuatmu kehilangan semangat, ingatlah untuk memandang Tuhan Yesus.Mari kita berdoaBapa, terima kasih atas iman yang Engkau berikan kepadaku. Meskipun aku tidak melihat Engkau, tapi aku tetap percaya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, MESKIPUN TIDAK MELIHAT TUHAN, KITA DAPAT BERSUKACITA KARENA IMAN KITA KEPADA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, secara signifikan mengubah lanskap kepemimpinan dalam dunia kerja. Sebagai aset digital native, mereka membawa seperangkat nilai dan ekspektasi yang menantang model kepemimpinan tradisional yang hierarkis dan berbasis kontrol. Keinginan mereka akan otonomi, kompetensi, dan hubungan yang kuat di tempat kerja menuntut para pemimpin untuk beradaptasi. Laporan ini menunjukkan bahwa model kepemimpinan yang paling efektif untuk Generasi Z bukanlah satu pendekatan tunggal, melainkan perpaduan dari beberapa gaya, yang mencakup transformasional, hamba, dan otentik. Dengan mengintegrasikan model-model ini, organisasi dapat mengoptimalkan potensi unik yang ditawarkan oleh generasi ini dan membangun lingkungan kerja yang lebih dinamis dan produktif. Pendekatan hibrida ini sangat cocok dengan karakteristik Generasi Z. Kepemimpinan transformasional memberikan visi yang jelas dan inspiratif, sesuatu yang sangat dihargai oleh generasi yang berorientasi pada tujuan. Bersamaan dengan itu, kepemimpinan hamba berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan individu, yang secara langsung memenuhi kebutuhan Gen Z akan kompetensi dan pertumbuhan. Terakhir, kepemimpinan otentik membangun kepercayaan melalui transparansi dan kejujuran, yang penting bagi Gen Z yang menghargai integritas dan hubungan yang bermakna. Kombinasi gaya-gaya ini menciptakan kerangka kerja yang fleksibel dan berpusat pada manusia, yang memfasilitasi keterlibatan dan loyalitas karyawan. Untuk benar-benar berhasil, organisasi harus melampaui sekadar insentif finansial dan menyentuh kebutuhan psikologis mendalam Generasi Z. Ini berarti berinvestasi dalam teknologi yang memfasilitasi komunikasi transparan, menyediakan umpan balik real-time, dan menawarkan jalur pengembangan karir yang dipersonalisasi. Dengan memprioritaskan coaching dan mentoring, serta menciptakan budaya yang fleksibel, inklusif, dan berorientasi pada tujuan, para pemimpin dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan loyalitas. Pada akhirnya, kepemimpinan di era Gen Z adalah tentang membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan, otonomi, dan hubungan yang kuat, yang pada akhirnya akan mendorong keberhasilan organisasi di masa depan.
"Dengarlah kata-kataku, ya TUHAN, pertimbangkan keluhanku. Dengarlah jeritanku meminta tolong, wahai Rajaku dan Allahku, kerana kepada-Mu aku berdoa" (Mazmur 5:1-3)
Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi September 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 19 SEPTEMBER 2025Pembaca Renungan : Felliex Yulio MurlyantaraMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 September 2025Bacaan "Pada hari mujur bergembiratah, tetapi pada hari malang ingatiah, bahwa hari malang Inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya." (Pengkhotbah 7:14)Renungan Susi gadis kecil berusia 8 tahun sangat gembira karena di akhir pekan ini ia dan ayahnya akan pergi memancing seharian. Ketika mereka akan berangkat, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Susi pun gelisah dan kecewa. Ayahnya berkata, "Nak, kamu mengerti betapa pentingnya hujan hari ini bagi para petani dan pemilik perkebunan untuk tanaman mereka." Namun penjelasan itu tidak dapat menenangkan hatinya. Pukul 3 siang hujan baru berhenti dan susi mengajak ayahnya untuk pergi memancing. Tidak disangka bahwa mereka akhirnya memperoleh hasil yang sangat banyak. Seseorang di danau menjelaskan bahwa hujan yang disertai angin kencang memang menguntungkan bagi para pemancing. Sesampai di rumah ikanpun digoreng. Saat akan makan, Susi diminta untuk memimpin doa makan. Di akhir doa ia berkata. "....dan Tuhan, kalau tadi aku marah-marah, itu karena aku tidak dapat melihat cukup jauh ke depan akan rencana-Mu. Amin." Kita memang tidak memiliki kemampuan untuk melihat apa yang akan terjadi jauh di depan, karena kita penuh dengan keterbatasan. Keterbatasan itu membuat kita datang pada Tuhan, sebagai pribadi yang mampu memberi masa depan yang cerah. Tuhan mampu mengubah sesuatu hal yang kita anggap sebagai kemalangan dan berpotensi memperburuk masa depan menjadi kemujuran bagi kita. Pengalaman yang baik dan buruk Tuhan pakai untuk membentuk kita menemukan satu pelajaran yang hebat sehingga semakin hari kita semakin kuat dan dewasa. Di sisi lain Allah mau memakai pengalaman hidup kita untuk dibagikan sehingga membangun saudara seiman. Biarlah hari ini kita belajar untuk memandang segala sesuatu secara positif, karena itu akan memberi perbedaan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ada banyak peristiwa dalam hidupku yang terjadi tidak sesuai dengan yang aku harapkan. Hal itu seringkali membuat aku kecewa dan menyalahkan Engkau. Terkadang aku menjadi Tuhan untuk diriku sendiri, dengan mengatur Engkau agar kehendakku yang terjadi dan bukan kehendak Mu. Itulah yang membuat pada akhirnya aku kecewa ketika apa yang kuharapkan tidak terjadi sesuai dengan keinginanku. Kini aku sadar bahwa Engkau adalah Allahku. Engkau mengetahui yang terbaik untuk hidupku. Kini kuserahkan semua rencana untuk masa sekarang dan masa depanku. Berjalanlah dalam setiap rencanaku Tuhan, biar kehendak-Mu yang terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Sesepuh Sariputta sering dipuji oleh banyak orang karena kesabaran dan penahanan diri beliau. Murid beliau biasanya menceritakan tentang beliau: “Guru kami adalah seseorang dengan kesabaran dan penahanan diri yang hebat. Bila beliau disiksa atau dipukuli oleh orang lain, beliau tidak kehilangan kesabaran tetapi tetap tenang dan terkendali.” Karena sesepuh sering diceritakan seperti itu, seorang brahmana yang memiliki pandangan salah mengumumkan kepada para pengagum Sesepuh Sariputta bahwa dia akan memprovokasi beliau supaya marah. Pada saat itu, Sesepuh Sariputta yang sedang melakukan pindapatta muncul di sana; brahmana tersebut menghampiri sesepuh dan memukul keras punggungnya dengan tangan. Namun sesepuh bahkan tidak melihat ke sekelilingnya untuk mencari siapa orang yang memukulnya, melainkan tetap melanjutkan berjalan seperti tidak terjadi apa-apa. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana Buddha menanggapi kejadian tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 383-390 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Pembawa Renungan : RD. Ronnie Luni Sabah – Malaysia Luk. 7:31-35.
Sāmaṇera Sumana adalah murid dari Anuruddha Thera. Meskipun dia baru berusia tujuh tahun, namun dia adalah seorang Arahat yang memiliki kekuatan supernormal. Pada saat gurunya Anuruddha jatuh sakit di vihara yang berada di dalam sebuah hutan di Himalaya, dia mengambilkan air dari danau Anotatta yang jauhnya 500 yojana dari vihara. Perjalanan itu tidak ditempuh dengan jalan darat tetapi melalui jalan udara berkat kekuatan supernormalnya. Suatu hari, Anuruddha Thera membawa Sāmaṇera Sumana menghadap Buddha, yang sedang berdiam di vihara Pubbarama, sebuah vihara yang dipersembahkan oleh Visakkha. Di sana, para Bhikkhu muda dan Sāmaṇera menggodanya dengan menepuk kepalanya; menarik telinga, hidung, dan tangannya; dan bersenda gurau menanyakan apakah dia tidak merasa bosan. Buddha melihat kejadian tersebut dan berpikir bahwa beliau akan membuat para Bhikkhu muda itu melihat kualitas langka yang dimiliki Sāmaṇera Sumana yang masih muda. Apa yang kemudian dilakukan oleh Buddha? Bagaimana Sāmaṇera Sumana bisa memiliki kemampuan supernormal pada usia yang masih muda? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 382 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kekayaan Spiritual".
Pada suatu waktu, hidup seorang wanita yang sangat kaya di kota Kuraraghara, sekitar 120 yojana jaraknya dari Savatthi. Dia mempunyai seorang anak bernama Sona yang telah menjadi Bhikkhu. Pada suatu hari, atas permintaan ibunya, Bhikkhu Sona membabarkan Dhamma kepada ibunya dan orang-orang di kota kelahirannya di sebuah paviliun. Ibunya mengajak seluruh orang di rumahnya dan hanya meninggalkan seorang pembantu.Saat pembabaran Dhamma sedang berlangsung, sekawanan perampok masuk ke rumahnya. Pemimpin perampok sengaja pergi ke paviliun tempat wanita tersebut berada dan mengawasinya, dengan tujuan untuk membunuhnya apabila dia pulang ke rumah lebih awal. Pembantunya yang melihat para perampok memasuki rumah, pergi melapor kepada majikannya, tetapi dia hanya berkata, “Biarkan para perampok mengambil semua uangku, aku tidak peduli; tapi jangan datang dan menggangguku saat aku mendengarkan Dhamma. Pulanglah.” Si pembantu pulang, namun ketika melihat para perampok mengambil barang dan emas dan perak, dia kembali melaporkan kepada majikannya, tapi selalu mendapatkan jawaban yang sama. Pimpinan perampok yang melihat semua itu menjadi tergugah dan menyuruh anak buahnya mengembalikan semua barang yang dicuri, kemudian datang mendengarkan Dhamma, dan bahkan akhirnya mereka semua menjadi Bhikkhu. Buddha, dari jarak 120 yojana, mengetahui kejadian ini. Apa nasihat Buddha kepada mereka? Apa yang harus dilakukan oleh seorang Bhikkhu untuk mencapai Nibbāna?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 368-376 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Labhraíonn Padaí De Cléir faoina shaothar scríbhneoireachta, faoi Chomórtas Slam Filíochta Liú Lúnasa a bhaint, agus go leor eile.
Pada suatu waktu, raja Pasenadi dari Kosala datang untuk memberi penghormatan kepada Buddha. Ia menjelaskan kepada Buddha alasan keterlambatannya adalah karena beliau harus mengambil alih semua kekayaan seorang miliuner yang meninggal dunia di Savatthi dikarenakan orang tersebut tidak meninggalkan ahli waris. Raja kemudian menceritakan mengenai riwayat hidup orang tersebut, yang meskipun kaya namun sangat kikir. Semasa hidupnya, ia tidak pernah menyumbangkan apapun dan bahkan enggan untuk menggunakan uangnya bagi dirinya sendiri, sehingga ia makan dengan sangat hemat dan hanya memakai pakaian yang murah dan kasar saja. Buddha kemudian menceritakan mengenai kehidupan lampau orang tersebut kepada raja dan hadirin bahwa di kehidupan lampau, pria itu juga adalah seseorang yang kaya. Apa yang terjadi di kehidupan lampau orang tersebut dan kamma apa yang telah diperbuatnya sehingga ia terlahir sebagai manusia yang kaya tapi kikir? Apa akibat menjadi orang seperti itu menurut Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 355-361 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Pada suatu waktu, sejumlah besar Bhikkhu tiba di vihara Jetavana. Untuk memberikan tempat bagi para Bhikkhu, Samanera Rahula harus pergi dan tidur di dekat pintu, tepat di luar kamar Buddha. Setan (Mara), yang ingin mengganggu Buddha melalui putra-Nya, mengambil bentuk seekor gajah dan melingkari kepala Samanera dengan belalainya, serta mengeluarkan suara yang menggelisahkan dengan harapan untuk menakut-nakutinya. Namun, Rahula tidak bergerak. Buddha yang mengetahui kejadian tersebut dari kamar-Nya kemudian mengatakan sesuatu kepada Mara. Apa yang dikatakan Buddha terkait perbuatan Mara tersebut? Mengapa Rahula bisa tidak jatuh dalam tipu muslihat Mara? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 351-354 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 273 (Matius 19:16-22): Pada bagian ini Matius memuat kisah perjumpaan Yesus dengan orang muda yang kaya raya. Anak muda ini sudah menjadi pemimpin di usia muda. Dia juga sukses dan kaya. Dia juga memiliki standar kehidupan rohani yang begitu baik dan ketat. Bukankah ini adalah orang yang sangat berpotensi untuk Kerajaan Allah?