Podcast appearances and mentions of wendi putranto

S4E5. Co-founder M Bloc sekaligus manajer Seringai, Wendi Putranto, mengutarakan kisah awal terbentuknya ekosistem M Bloc, harapan kosong izin perkonseran yang sempat disematkan oleh Sandiaga Uno, hingga pendapatnya tentang peran media musik hari ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/agordiclub/message

Hindia dan .feast di mata Wendi Putranto, Founder M Bloc Space, Manajer Seringai dan mantan Manajer Editor Rolling Stone Indonesia

Hiraukan suara ngakak, pukulan meja, dan bocoran knalpot episode kali ini. Kami mengunjungi kediaman Stevi Item dan dijamu perbincangan seru mengenai kolaborasi Everloud, antara scene metal lokal dengan Jepang. Dan bagaimana cara dia menjalankan passion dan usaha menjadikan death metal keren kembali.

Herry Sutresna aka Ucok Homicide aka Morgue Vanguard kami hadirkan untuk memberi pandangannya terkait sikap politik anak muda, terhadap konsep demokrasi representatif dan tindakan pro-aksi yang bisa dilakukan kaum muda pasca pemilu 2019 nanti. Siapapun pemenangnya, apapun pilihannya, memilih atau tidak memilih.

Rock telah mati cuma mitos Generasi Zilenial. Kami membuktikannya di episode kali ini, kalau musik keras berbasis gitar masih punya taring. Ricky Siahaan, otak di balik riffs oktan tinggi Seringai, kami undang demi menegaskannya kembali, sembari mencari para penerus - anak-anak muda yang masih punya nyali untuk tidak berhenti percaya.

Anang Hermansyah, penyanyi sekaligus anggota Komisi X DPR RI, bermanuver, melakukan inisiatif dan kemudian meminta maaf. Semua karena RUU Permusikan yang ia usulkan justru menuai kontroversi. Di tengah gejolak penolakan RUU Permusikan di berbagai daerah, BK DPR RI tetap menjalankan tugasnya dan merevisi draft RUU Permusikan berdasarkan Daftar Inventarisasi Masalah yang dibuat Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan dan beberapa pakar lainnya. Sayangnya revisi tersebut seperti tambal sulam. Padahal koalisi sejak awal meminta untuk dibatalkan bukan untuk direvisi karena proses pembuatan produk hukum ini sudah cacat sejak awal. Pada Kamis (7/3) kemarin, Anang pun sudah melayangkan surat penarikan untuk draft RUU yang ia rekomendasikan sendiri ke Badan Legislasi DPR RI. Perjuangan teman-teman di Koalisi belum selesai. Dengarkan kisah Wendi Putranto, manajer Seringai sekaligus anggota Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan yang lantang mengawal untuk dibatalkan. Episode ini masih menggunakan nama acara 'Behind That Scene', sebelum berganti menjadi 'Punggung Panggung' di 2020. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/agordiclub/message

Bisa dibilang seperti ini: tidak setiap orang yang membenci musik pop adalah snob, tapi setiap musik snob pasti membenci musik pop (yang mainstream). Poser, mereka tidak memahami secara pasti apa yang sedang mereka jalani. Poser hanya menginginkan validasi untuk terlihat hip supaya dapat diakui. Dosa terbesar snob adalah sinisme, sedangkan poser, menipu diri sendiri.

Kancah musik kita memerlukan lebih banyak lagi pundit, bukan saja sebagai tukang komentar tapi juga turut berperan dalam menjaga kemaslahatannya. Di episode debut ini kami berbincang dengan Wendi Putranto dan menggali tentang berbagai soal; dari freedom of expression, campur tangan industri rokok, RUU permusikan sampai benarkah jurnalisme musik tumpul sekarang? Satu hal yang sudah pasti adalah benih-benih kritik harus selalu ditabuhkan.