POPULARITY
Categories
Dunia bergerak begitu cepat. Organisasi harus lincah, bukan lamban. Branding pun tak bisa lagi santai. Ada cara baru, namanya Sprint Branding. Ini bukan lari maraton yang panjang. Tapi lari cepat, sprint namanya. Hanya butuh beberapa jam saja, arah branding sudah jelas. Sebuah terobosan yang tak terduga. Asal mulanya dari Google Ventures. Mereka punya metode Design Sprint. Untuk memecahkan masalah produk yang rumit. Hasilnya selalu memukau. Ide cemerlang itu lalu diadaptasi. Mengapa tidak untuk branding? Lahirlah Brand Sprint yang revolusioner. Khusus untuk identitas, bukan cuma produk. Bisnis itu penuh risiko besar. Ide baru seringkali gagal di tengah jalan. Sprint Branding hadir untuk meminimalkan itu. Menghemat waktu dan juga uang. Seringkali, tim dalam organisasi beda pandangan. Visi branding jadi kabur, tidak fokus. Sprint Branding menyatukan semua kepala. Menciptakan keselarasan yang kuat. Proses branding tradisional itu makan waktu. Bisa berbulan-bulan, bahkan setahun penuh. Sprint Branding memangkasnya drastis. Hanya hitungan jam, bukan lagi bulan. Waktu adalah uang, itu prinsipnya. Proses cepat, biaya pun jadi hemat. Ini sangat cocok untuk startup. Atau organisasi yang butuh gerak cepat. Branding yang jelas dan kuat itu penting. Investor akan tertarik, pelanggan pun percaya. Sprint Branding membantu membangun fondasi itu. Memproyeksikan citra profesional sejak awal. Mari kita lihat tahapannya. Pertama, Peta Jalan 20 Tahun. Bayangkan organisasi Anda dua puluh tahun ke depan. Ini adalah kompas jangka panjang branding. Lalu, gali inti branding Anda. Jawab pertanyaan: Apa, Bagaimana, dan Mengapa. Apa yang Anda lakukan, bagaimana Anda unik, dan mengapa Anda ada. Ini esensi terdalam branding. Branding harus punya nilai-nilai inti. Ini adalah prinsip panduan setiap keputusan. Tentukan tiga yang paling penting dan tak tergoyahkan. Itu yang akan membedakan Anda. Siapa yang ingin Anda sentuh? Tiga Audiens Teratas harus jelas. Bukan cuma pelanggan, tapi semua pihak penting. Pesan Anda harus relevan bagi mereka. Branding itu punya karakter dan kepribadian. Apakah ramah, berwibawa, atau inovatif? Gunakan Slider Kepribadian untuk memposisikannya. Jangan ragu untuk memilih sisi. Terakhir, Lanskap Kompetitif. Lihatlah pesaing Anda di pasar. Di mana posisi branding Anda dibanding mereka? Cari celah untuk menonjol dan berbeda. Ada satu orang penting dalam sprint ini. Dia adalah fasilitator. Perannya netral, hanya memandu proses. Memastikan semua berjalan lancar. Tapi ada yang lebih penting lagi. Dialah "decider" atau pengambil keputusan utama. Tanpa dia, diskusi bisa berlarut-larut. Sprint akan kehilangan kecepatannya. Namun, jangan kira proses ini mulus saja. Ada beberapa jebakan yang harus dihindari. Jangan pernah mengubah visi atau fondasi di tengah jalan. Itu bisa merusak segalanya. Fokuslah pada satu masalah saja. Beri waktu yang cukup untuk berpikir dan berkreasi. Pastikan fasilitator tetap netral dan tidak memihak. Itu kunci keberhasilan. Sprint Branding adalah alat yang ampuh. Cepat, fokus, dan sangat efektif. Kunci sukses branding di era modern yang serba cepat. Mari kita sprintkan branding kita!
Kebijakan pemerintah bisa mengambil alih lahan bersertifikat yang tidak dimanfaatkan selama dua tahun memunculkan kekhawatiran di Masyarakat. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh bentuk hak atas tanah seperti Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), hingga hak pakai, tanpa pengecualian. Bagaimana mencermati kebijakan Pemerintah soal Lahan Kosong bersertifikat dan juga soal dokumen surat tanah AJB.. yang konon juga berpeluang dianggap tanah tak bertuan..? Talk: Pakar Hukum PerTanahan Guru Besar Fakultas Hukum Pertanahan UGM, Prof. Dr. Nurhasan Ismail, S.H., M.Si.
Menurut saya bagaimana caranya kita menjaga komposisi neraca perdagangan kita dengan Amerika Serikat Karena kalau kemudian kita menghadapi defisit neraca perdagangan, struktur ekonomi Indonesia akan semakin parah.
menurut anggota Komisi Enam DPR Fernando Ganiduto kompensasi menurunkan tarif ekspor Indonesia menjadi 19 persen berupa pemimpasan tarif impor barang dari Amerika hingga 0 persen jika tidak dikelola dengan kebijakan, kebijakan ini bisa mendorong derasnya arus impor produk Amerika yang sudah diproduksi di dalam negeri ini beresiko mengurus Kementerian industri nasional dan memicu ketidakseimbangan perdagangan.
Ikhlas Tawazun membahas betapa pentingnya melihat supply chain beras dari segi keberlanjutan. Bersama Kiswara S. Prihandini & Hafizh Mulia dari Preferred by Nature. Episode ini berkolaborasi dengan Preferred by Nature, sebuah organisasi nonpemerintah global yang bergerak di bidang keberlanjutan.Dukung channel kami melalui Trakteer:https://trakteer.id/kontekstualcomTemui kami di:Instagram: https://instagram.com/kontekstualcom X: https://x.com/kontekstualcom TikTok: https://tiktok.com/@kontekstualcomPodcaster:Ikhlas Tawazun (https://x.com/tawazunikhlas)Korespondensi kerja sama: kontekstual.indo@gmail.com
Wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menguat.DPR menyatakan sudah menerima surat permintaan pemakzulan Gibran dari Forum Purnawirawan TNI dan akan memprosesnya.Sejauh mana tuntutan pemakzulan Gibran ini akan diproses?
Pernah nggak sih, bangun pagi dan langsung ngerasa hari ini bakal berat? Banyak to-do list, tapi hati malah kerasa kosong. Sampai akhirnya aku coba satu hal kecil yang ternyata mengubah segalanya: menceritakan rencana hariku ke Allah.Nggak butuh bahasa indah. Cuma ngobrol dari hati:“Ya Allah, hari ini aku mau ini… bantu lancarkan, bimbing langkahku, dan beri kebaikan di setiap prosesnya.”Ternyata efeknya luar biasa.Yang tadinya sulit jadi mudah.Yang tadinya berat, hati terasa lapang.Karena kita nggak lagi sendirian ngadepin hari.Di video ini, aku ceritain tentang kebiasaan kecil di pagi hari yang powerful, yang bisa jadi jalan keajaiban di hari-hari kita.Bisa kamu mulai di Subuh hari atau saat Dhuha, atau kapanpun kamu siap menyambut hari bersama Allah.Semoga video ini bisa jadi pengingat lembut bahwa…kita boleh minta apa pun, sekecil apa pun, karena Allah Maha Mendengar segalanya.
Hati-hati untuk yang terbiasa bercanda atau menghina dengan menggunakan bahasa hewan ke orang yang dikenal maupun tidak dikenal, karena bisa diganjar hukuman penjara. Hal ini diatur dalam Pasal 315 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penghinaan Ringan. Bagaimana penjelasan mengenai aturan tsb? Talk bersama Pakar Hukum Pidana Universitas Bayangkara, Prof Solehudin.
Kata orang, rezeki udah ada yang ngatur. Tapi, masih banyak di antara kita yang ternyata mengalami kendala dalam menjaring rezeki. Kalau dari penjelasan Meilinda Sutanto, hal ini bisa jadi karena adanya Money Trauma yang belum diobati. Dan, Money Trauma ini ada kaitannya dengan hubungan kita bersama keluarga. Cerita selengkapnya, bisa didengarkan di episode ini: Money Trauma Bisa Bikin Bangkrut!Timestamp:00:00 Opening02:10 Family Constellation05:19 Kenapa quality time jadi kebutuhan gen Z11:30 Pentingnya memahami order of love15:53 Perempuan diajarkan untuk helpless19:09 Berdaya bukan soal nominal saja30:00 Pernah dihina dan dibully bisa jadi trigger over spending34:10 Money is the root of all evil42:22 Stigma single dan uang50:40 Marah adalah part of communication
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor 32% untuk Indonesia per 1 Agustus 2025. Besaran tarif resiprokal atau tarif Trump itu tak berubah, meski pemerintahan Prabowo sudah melakukan lobi-lobi.Merespons pengumuman Trump ini, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan tim negosiasi bertolak ke Washington DC. Mereka bakal memanfaatkan sisa waktu untuk melobi penurunan tarif. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi optimistis negosiasi akan memberi hasil positif karena relasi Indonesia-Amerika Serikat yang selama ini terjalin baik.Mengapa pemerintah Indonesia gagal melobi Trump? Bagaimana peluangnya di negosiasi selanjutnya? Bagaimana tanggapan dari pelaku usaha terdampak? Apa langkah mitigasinya jika Trump tetap berkukuh dengan tarif 32%? Di Ruang Publik KBR, kita akan bahas topik ini bersama Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, dan Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas.
Kadang jalan menuju impian tidak terlihat seperti yang kita bayangkan. Kita minta dimudahkan, tapi malah diuji. Kita minta rezeki, tapi yang datang justru kehilangan. Kita berdoa terus, tapi hasilnya….sepi. Dan di titik itu, banyak orang mulai ragu: “Apa Allah benar-benar mendengar?”Dalam video ini, aku ingin mengingatkanmu, dan diriku sendiri, bahwa setiap ujian yang datang, bisa jadi adalah jawaban dari doa-doa kita sendiri. Allah sedang membentuk kita, menyiapkan kita, membimbing kita agar bisa sampai di tempat yang kita minta. Tapi hanya yang bertahan dengan prasangka baik, yang akan sampai.Jadi, tolong… jangan menyerah. Jangan berhenti di tengah jalan. Bisa jadi, kamu cuma perlu satu langkah lagi sebelum semuanya berubah.
Ustadz Nizar Saad Jabal, Lc., M.Pd. - Aku Tanpa Allah Bisa Apa
Iqbal bekerja sebagai driver online. Kerap kali mengalami hal diluar nalar. Salah satunya membawa penumpang yang ternyata sudah meninggal dunia. Bahkan iqbal melihat sendiri jenazahnya. Hal tersebut dialami iqbal saat bulan puasa.Bagaimana kisah selengkapnya?Simak video berikut, jangan lupa berikan like dan komentarnyaCopyright 2024, Lentera Malam
https://yufidstore.com/products/buku-fiqih-asn-dan-karyawan-muamalah-publishingDisalin dari website yufidstore.com Buku Fiqih ASN dan Karyawan (Muamalah Publishing)Buku yang membahas berbagai bentuk pelanggaran yang terjadi di dunia kerja. Baik pelanggaran di instansi swasta dan terlebih di instansi pemerintah. Bahkan, bisa jadi pelanggaran di dunia kerja lebih parah dibandingkan dengan pelanggaran riba di lingkungan para pengusaha. Mengingat dampak buruk dari pelanggaran ini berimbas hingga merugikan negara.Aneka korupsi, pungli, suap, gratiikasi, uang tips, hingga meletakkan posisi karyawan yang tidak pada tempatnya disebabkan nepotisme atau pemalsuan data. Semua itu cukup banyak kita jumpai di lingkungan kerja.Berangkat dari realita ini, kita berharap, semoga gerakan anti harta haram bisa kita kembangkan. Bisa jadi perlu ada banyak komunitas yang dibentuk di berbagai instansi, dengan semangat membersihkan korupsi, sogok, gratiikasi, dan aneka pelanggaran keuangan lainnya.Buku ini ditulis dengan harapan bisa mendampingi gerakan tersebut. Pembahasannya tidak hanya terbatas pada aparat negara. Namun, juga kajian soal dunia kerja dan karyawan lainnya. Semoga buku ini bisa menambah amal saleh kita semua, baik bagi penulisnya, pembacanya, dan yang menyebarkannya.Buku Fiqih ASN dan KaryawanPenulis : Ammi Nur BaitsPenerbit : Muamalah PublishingUkuran : 14.5 x 20.5 cmHalaman : 356Berat Pengiriman : 450 gramHarga : Rp 80.000Buku "Fiqih ASN (Aparatur Sipil Negara) dan Karyawan" - Ust. Ammi Nur Baits, ST.,BA. hafizhahullahu.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - 6 Langkah Agar Bisa Ikhlas
Kejagung bekerjasama dengan sejumlah penyedia layanan telekomunikasi terkait penyadapan. Langkah ini mendapat sorotan. Dituding mengancam privasi publik dan belum ada batasan yang jelas.Benarkah kerjasama penyadapan ini berpotensi melanggar hak atas privasi?
Zsuzsanna Berencsi has been to every country in the world Hey now, I am your host, Ric Gazarian. Zsu Berencsi shares with us her awesome travel adventures to every country in the world with a big celebration this past December in her last country, Jamaica. I have met Zsu twice before at both ETFs and she promises a third. I got it on tape. I also reconnected with Zsu at April Peregrino's 193 party in Bratislava where Zsu arranged a special field trip. I would like to thank everyone for their support of Counting Countries, especially my Patrons. You know them, you love them! Bisa “fully nomadic” Myles, Ted Nims, Adam “one-away” Hickman, Steph “Phuket” Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe “BC” Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian for supporting this podcast. You can support this podcast by going to . My patrons will hear extra content with Zsu that you will not hear and you can be part of our members only FB group. And my patrons will get behind the scene video and audio from a unique roadtrip that Zsu hosted to her favorite ice cream parlor! And now I want to take a moment for one of my parts of the podcast and that is to welcome two new patrons to the Counting Countries family. First up is Mihai Dascalu. He recently retired, and after a NM survey, he and his wife decided to officially Chase 193. They have a passion for UNESCOs and Mihai plays classical piano. And I got to meet him last November at the ETF, so you know he is a cool guy! And also welcome Ryan Knott, who has listened to over 100 episodes in the last two years, especially while driving on some roadtrips. He visited all 50 US states with his Dad by the age of 20. And he is planning on 100 countries by 2030. Good luck Ryan! And congratulations to Phil Marcus who just hit 100,000 on his Youtube channel, Phil's Guide To The World. Occasionally, I make some cameos. And one more and, congratulations to Alvaor Rojas for his second time to every country in the world. And, we also have partnered with Ahmed at Aknaf Tours in Iraq who offers monthly fixed date trips from Baghdad to the marshes. Of course it is a bit too hot. But start planning those trips starting in September and beyond. . And ask me for the discount code. Remember to keep up to date with the Extraordinary Travel Festival by joining our Instagram and Facebook groups and signing up for the on our ETF will be sometime, somewhere in 2026 around October/November, destination unknown. I was in Bangkok and Zsu was in Dubai for this recording. Please listen in and enjoy. Thank you to my - you rock!! … Bisa Myles, Ted Nims, Adam Hickman, Steph Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Sam Williams, Scott Day, Dana Mahoutchian, Mhai Dascalu, and Ryan. And now you can listen to ! And Alexa! And write a review! More About Zsuzsanna Berencsi Counting Countries Instagram: Her Story: https://jamaica-gleaner.com/article/lifestyle/20241229/zsuzsanna-berencsi-journeys-across-196-countries About Counting Countries Counting Countries is the only podcast to bring you the stories from the dedicated few who've spent their lives on the singular quest of traveling to every country in the world. Less people have traveled to every country in the world than have been to outer space. Theme music for this podcast is Demeter's Dance, written, performed, and provided by . About GlobalGaz Ric Gazarian is the host of Counting Countries. He is the author of three books: , , and . He is the producer of two travel documentaries: and . Ric is also on his own quest to visit every country in the world. You can see where he has and keep up with his journey at How Many Countries Are There? Well… that depends on who you ask! The United Nations states that there are . The British Foreign and Commonwealth office states that there are . The Traveler's Century Club states that there are . The Nomad Mania The Most Traveled Person states that there are 1500 . SISO says there are . Me? My goal is the 193 countries that are recognized by the UN, but I am sure I will visit some other places along the way. Disclaimer: There are affiliates in this post. Zsuzsanna Berencsi Counting Countries
”Anak-anak sing ora miturut yaiku Sawijining Tandha Zaman Pungkasan” ”Tanpa kasucen, ora ana sing bisa ndeleng Gusti Allah”
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - Perkara Yang Bisa Merusak Aqidah
Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal punya kewenangan menyadap nomor telepon Telkomsel, Indosat, dan XL. Pekan lalu, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan empat operator layanan telekomunikasi, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat, dan PT Xl Smart Telecom Sejahtera.Kejaksaan nanti bisa mengakses data dan informasi pengguna nomor ponsel tersebut untuk kepentingan penegakan hukum. Langkah ini dinilai problematis karena berisiko disalahgunakan. Koalisi masyarakat sipil menyoroti potensi ancaman terhadap perlindungan hak atas privasi warga negara.Apa saja yang harus diketahui masyarakat tentang kebijakan ini? Sejauh apa wewenang Kejaksaan dalam penyadapan? Siapa yang bakal mengawasi? Bagaimana dengan kewenangan penyadapan di aparat penegak hukum lain, seperti KPK?Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dibahas di Ruang Publik KBR, bersama Pujiyono Suwadi, Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) dan Nenden Sekar Arum, Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)
KAJIAN AS-SAKINAH MUSLIMAHTERBUKA UNTUK UMUM MUSLIMAHTema: SAAT HATI TAK BISA TENANG (2)Narasumber: Ustadz Hilman Fauzi, Lc. SE. MESy.Kamis, 26 Juni 2025 / 30 Dzulhijjah 1446HPukul 08:00 - 11:00 WIBLIVE Streaming: -- Youtube LIVE Event https://youtube.com/live/gzXWWkTu6L0?feature=share-- Youtube: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV LIVE Delay : -- Instagram: @MasjidAsSofia -- Spotify, Apple Podcats: "Dimedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rekening Donasi:BSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu) BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin). #ahilmanfauzi #DiMediaTV #MasjidAsSofia #ustadzhilmanfauzi #hilmanfauzi #DiMedia #DiMediaRadio #MajelisTaklimAsSakinah #AsSakinahMuslimah #kajianbogor #bahagia #sakithati #sakithatiku ##live #livestream #livestreaming #kajianbogor #kajianislami #kajianmuslimah #nasehatislami #nasehat #kajianhati #ketenanganhati #ketenanganjiwa #ketenanganhidup #hilman #masjidassofiabogorJadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share"
Badan Gizi Nasional (BGN) optimis target 82,9 juta penerimaan manfaat makan bergizi gratis (MBG) bisa tercapai pada November 2025. Percepatan penerimaan tersebut bisa terlaksana ketika sumber daya manusia (SDM) sarjana penggerak yang sedang dididik selama tiga bulan bisa langsung memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bagaimana Pelaksaan MBG ? Wawancara bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) - Prof. Dadan Hindayana
Roland Bleiker (@rbleiker) the Keynote Speaker of the British International Studies Association (BISA) Conference 2025 in Belfast, speaks to Marianna Karakoulaki (@Faloulah), Kieran (@kieranjomeara), and the Thinking Global team about emotions and visuality in international politics, the conference, advice to young scholars and much more. This is an episode you do not want to miss. Thinking Global is affiliated with E-International Relations - the world's leading open access website for students and scholars of international politics. If you enjoy the output of E-International Relations, please consider a donation.
Ada netizen yang curhat mengenai ruwetnya mengurus dokumen kematian.
Ekskalasi konflik antara Israel dan Iran menimbulkan beragam potensi ancaman bagi Indonesia diantaranya di sektor energi yg akan berdampak terhadap industri nasional. Oleh karena pemerintah diharapkan dapat mengamankan pasokan minyak bumi dan gas alam guna mengantisipasi potensi yg bisa terjadi[TALK] Wakil Ketua Komisi 12 DPR RI - Sugeng Suparwoto
Ada lembaga baru bentukan Polri, namanya, Satuan Tugas Khusus Optimalisasi Penerimaan Negara (Satgassus OPN). Di lembaga ini, kita bisa menjumpai beberapa tokoh yang sudah dikenal publik, seperti eks penyidik KPK Novel Baswedan dan Yudi Purnomo. Ada juga pakar IT, kriminolog, hingga ahli tata kelola pemerintahan.Satgassus melakukan koordinasi lintas kementerian maupun instansi untuk meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sektor. Mereka menyisir aktivitas-aktivitas ekonomi tersembunyi (shadow economy) yang selama ini sulit dijangkau otoritas pajak. Misalnya, penangkapan ikan tanpa izin. Ketiadaan izin ini membuat pemerintah tak bisa memungut penerimaan negara bukan pajak (PNBP).Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan shadow economy di Indonesia mencapai 8,3 hingga 10 persen dari produk domestik bruto (PDB). Dengan PDB nominal sebesar Rp 22.139 triliun pada tahun lalu, potensi yang belum tergarap itu setara Rp 1.838 triliun hingga Rp 2.214 triliun.Meski tak sedikit yang memberi apresiasi, sebagian kalangan mempertanyakan pembentukan Satgassus OPN. Apa urgensi lembaga ini dibentuk?Ada pula kekhawatiran bakal tumpang tindih dengan lembaga lain seperti Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) yang juga bentukan Polri. Bagaimana strategi Satgassus mencegah kebocoran anggaran?Apa dampaknya jika Polri ikut cawe-cawe mengurusi penerimaan negara?Topik ini akan dibahas di Ruang Publik KBR, bersama Anggota Satgassus Penerimaan Negara Polri Yudi Purnomo, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, dan Dosen Hukum Administrasi dan Keuangan Negara sekaligus Peneliti Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Beni Kurnia Illahi.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MISI YANG PALING PENTING Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 28: 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Wonder Kids, pernah nggak kamu ditugaskan untuk sesuatu yang penting banget? Mungkin disuruh jadi pemimpin kelompok, atau ditunjuk jadi ketua kelas? Nah… Tuhan Yesus juga memberikan tugas yang sangat penting buat semua anak-anak-Nya, termasuk kamu. Tugas itu adalah: memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain. Tahu nggak kenapa itu penting banget? Karena semua orang di dunia ini—teman kamu, keluarga kamu, tetangga kamu—akan menjalani kekekalan. Dan hanya ada dua tempat untuk selamanya: bersama Tuhan di surga… atau terpisah dari Tuhan selamanya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus bilang, “Pergilah… dan jadikan semua bangsa murid-Ku.” Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah Tuhan Wonder Kids, coba pikirkan, siapa orang yang kamu kenal tapi belum percaya kepada Tuhan Yesus? Bisa jadi itu temansekelasmu, sepupumu, atau bahkan tetanggamu. Mulailah dari hal kecil: doakan mereka setiap hari. Lalu minta supaya Tuhan memberikan kamu keberanian untuk jadi terang, jadi contoh, dan mungkin… mengundang mereka ke sekolah Minggu! Kamu nggak harus tahu semua jawaban. Kamu cuma perlu mau jadi utusan Tuhan. Membawa seseorangmengenal Tuhan adalah misi paling penting yang bisa kamu lakukan dalam hidup ini. Mari kita berdoaTUHAN, aku mengucap syukur karena Engkau mengutus aku untuk pergi dan memberitakan kasih-Mu. Tolong aku untuk menjadi saksi-Mu, baik di rumah, di sekolah, maupun tempat lain. Ajari aku untuk membagikan cerita tentang Engkau kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK MENCERITAKAN TENTANG TUHAN YESUS KEPADA MEREKA YANG BELUM MENGENAL-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Setelah ngobrol dan ngakak bareng Nopek Novian, Kepala Suku juga mendatangi langsung rumah Komandan SKC (Sahabat Kulot Channel): Didik Kulot. Ia adalah juru bicara rakyat Madiun yang berasal dari Kampung Kenongorejo, tanah kelahiran stand up comedian yang sedang naik daun, Nopek Novian. Seperti apa obrolan rahasia sang komandan dan kenapa ia tak bisa balas budi ke Nopek?
Bismillah,1767. HAL REMEH BISA BERDAMPAK BESAR, ISTIKHARAHLAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirSesi Tanya Jawab
The Thinking Global Team bring to you the highlights from Day 3 of the British International Studies Association (BISA) Conference 2025 in Belfast. Kieran (@kieranjomeara), Marianna (@Faloulah) and Daniel speak to Mollie Schnurr (Queen's University, Belfast), Carmen Chas (Universidad Pontificia Comillas), Charles Devellenes (University of Kent), David Murphy (University of Loughborough), Erin McNally (Lancaster University), Gemma Bird (University of Liverpool), Jason Ralph (University of Leeds), Javier Bordon (Lancaster University), Jonathan Pettifer (University of Birmingham), Karoline Färber (University of Erfurt), Leandro Navarro Cabanas (University of Liverpool), Luis Campani Farias (InterAgency Institute) about the conference and their work. Thinking Global is affiliated with E-International Relations - the world's leading open-access website for students and scholars of international politics. If you enjoy the output of E-International Relations, please consider a donation.
Planet kita sedang demam. Ini bukan sekadar metafora, melainkan diagnosis akurat dari krisis yang menentukan zaman kita. Perubahan iklim bukanlah masalah di masa depan yang jauh; dampaknya—mulai dari cuaca ekstrem yang terasa seperti menggunakan steroid hingga destabilisasi sistem penopang kehidupan kita—sudah ada di sini dan tidak dapat dinegosiasikan. Dalam episode ini, kita akan membongkar anatomi krisis ini, melampaui berita utama untuk menjelajahi ilmu pengetahuan yang tak terbantahkan di baliknya dan mengapa urgensinya tidak dapat ditawar lagi. Kita akan melihat bagaimana setiap kenaikan suhu sepersekian derajat mengukir jejaknya di planet ini, dari lautan terdalam hingga keanekaragaman hayati yang menopang kita. Namun, jika sainsnya begitu jelas, mengapa kita gagal bertindak? Episode ini menyelami "paradoks kelambanan" yang membingungkan, mengungkap bagaimana disinformasi yang disengaja, akuntansi yang menipu, dan janji-janji kosong telah melumpuhkan tindakan yang berarti selama beberapa dekade. Pada intinya, ini adalah krisis ketidakadilan. Kami mengungkap kebenaran yang tidak nyaman bahwa 10% orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas sekitar 50% emisi, sementara separuh termiskin dari umat manusia hanya menyumbang sebagian kecil. Ini adalah kisah tentang ketidaksetaraan sistemik yang berakar pada sejarah, di mana keuntungan segelintir orang dibayar dengan penderitaan banyak orang. Menghadapi skala masalah ini, mudah untuk merasa putus asa. Namun, harapan bukanlah sesuatu yang kita temukan, melainkan sesuatu yang kita ciptakan melalui tindakan. Di bagian akhir, kami memetakan jalan ke depan, menjelajahi bagaimana tindakan individu—seperti perubahan pola makan yang sederhana namun kuat—dapat memicu perubahan sosial yang lebih luas, dan bagaimana tindakan tersebut harus disertai dengan transformasi sistemik yang berani. Dari "Transisi yang Adil" yang tidak meninggalkan siapa pun hingga kekuatan "Kekuatan Massa" untuk menuntut perubahan, kami membahas solusi nyata yang ada di hadapan kita. Dengarkan episode ini untuk beralih dari pemahaman menuju aksi, dan temukan bagaimana kita semua dapat menjadi bagian dari pembangunan masa depan yang layak huni.
The Thinking Global Team bring to you the highlights from Day 2 of the British International Studies Association (BISA) Conference 2025 in Belfast. Kieran (@kieranjomeara), Marianna (@Faloulah) and Daniel speak to Cornelia Navari (University of Birmingham/University of Buckingham), Sam Bradley (Loughborough University), Noemi Bergesio (Independent Researcher), Delia Burns (University of St Andrews), Emanuele Errichiello (LSE), David Wilcox (University of Birmingham) about the conference and their work. Stay tuned for Day 3 tomorrow. Thinking Global is affiliated with E-International Relations - the world's leading open-access website for students and scholars of international politics. If you enjoy the output of E-International Relations, please consider a donation.
Adanya kenaikan gaji hakim sebesar 280% ini dinilai bukan sebagai hadiah.
Pemerintah menyatakan bahwa rumah subsidi seluas 18 meter persegi dapat dikategorikan layak huni jika memenuhi sejumlah standar minimum, seperti ventilasi, pencahayaan, dan akses sanitasi. Meski demikian, ukuran ini dinilai sangat kecil dan lebih cocok digunakan sebagai hunian sementara atau bagi keluarga kecil. Wacana ini memicu respons publik soal batas ideal hunian yang manusiawi dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Narasumber: 1. Sosiolog Unika Sugijapranata, Hermawan Pancasiwi 2. Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timbul Siregar
The Thinking Global Team bring to you the highlights from Day 1 of the British International Studies Association (BISA) Conference 2025 in Belfast. Kieran (@kieranjomeara), Marianna (@Faloulah) and Daniel speak to Nick Caddick (Anglia Ruskin University), Daniela Suárez Vargas (Queen's University, Belfast), Maxwin Paul Rayen (Kings College London), and Augustin Berea (University of St. Andrews) about the conference, the ethics of storytelling, transitional justice in conflict settings, militarization and more. Stay tuned for Day 2 tomorrow. Thinking Global is affiliated with E-International Relations - the world's leading open access website for students and scholars of international politics. If you enjoy the output of E-International Relations, please consider a donation.
A yayin da guguwar siyasa ke kaɗawa a Jamhuriyar Kamaru, alamu na nuni da cewa jiga-jigan jam'iyyu da suka daɗe suna ƙawance da jam'iyyar MPRC mai mulkin ƙasar za su yi wata tafiya ta daban saɓanin ta shugaba Paul Biya ba. Bisa ga dukkannin alamu, ƙusoshin ƴan siyasa daga arewacin Kamaru da suka shafe shekaru a tafiyar kuma ke riƙe da manyan makamai irin su Isa Ciroma Bakari da Bello Buba Maigari sun fara tunanin yin watsi da tafiyar shugaba Biya, kamar yadda ake raɗe-raɗi. Akan haka ne Michael Kuduson ya tattauna da Jaloud Sambo, shugaban ƴaƴan jam'iyyar adawa ta MPSC da ke zaune a ƙasashen waje.......
Classy People, siapa sangka, banyak tokoh public speaker keren yang merupakan seorang introvert, walaupun introvert sangat lekat dengan stigma pendiam dan pemalu. Nah, di Classy Bebas Pusing kali ini, kita akan kupas tuntas bagaimana cara jitu seorang introvert jadi seorang public speaker keren, bersama choach Yeni!Cermati Classy Bebas Pusing " Introvert juga Bisa Public Speaking" only on Classy FM!
Jenna Pava has been to 181 countries Hey now, I am your host, Ric Gazarian. I had the pleasure of meeting Jenna Pava at the Extraordinary Travel Festival in Bangkok, only to discover that we were also (distant) neighbors in the city. This conversation offered another fantastic opportunity to dive into the story of a truly compelling traveler in our community. Jenna's early life was marked by a tug-of-war between her birthplace in Russia and her new home in the United States, shaping a deep sense of resilience from a young age. Remarkably, her travel journey took two major turns for the better—both triggered by moments of disappointment when friends let her down. In this episode, we explore the transformative power of those experiences and much more as Jenna makes her way toward visiting all 193 countries. I would like to thank everyone for their support of Counting Countries, especially my Patrons. You know them, you love them! Bisa “fully nomadic” Myles, Ted Nims, Adam “one-away” Hickman, Steph “Phuket” Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe “BC” Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil “Marmaduke” Marcus, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian for supporting this podcast. You can support this podcast by going to . My patrons will hear extra content with Jenna that you will not hear and you can be part of our members only FB group. Also, please remember if you are interested in traveling to Papua New Guinea to partake in your own private Sing Sing to meet scores of tribes in an intimate setting, check out our friends Tribes of Papua New Guinea. Reach out to me to learn more about this experience and how to get a 10% discount or look here . And, we also have partnered with Ahmed and Aknaf in Iraq who offers monthly fixed date trips from Baghdad to the marshes. Remember to keep up to date with the Extraordinary Travel Festival by joining our Instagram and Facebook groups and signing up for the on our ETF will be sometime, somewhere in 2026 around October/November, destination unknown. Jenna and I were in Krung Thep for this recording. Please listen in and enjoy. Thank you to my - you rock!! … Bisa Myles, Ted Nims, Adam Hickman, Steph Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil Marcus, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian. And now you can listen to ! And Alexa! And write a review! More About Jenna Pava Counting Countries Instagram: https://www.instagram.com/voyajen/ About Counting Countries Counting Countries is the only podcast to bring you the stories from the dedicated few who've spent their lives on the singular quest of traveling to every country in the world. Less people have traveled to every country in the world than have been to outer space. Theme music for this podcast is Demeter's Dance, written, performed, and provided by . About GlobalGaz Ric Gazarian is the host of Counting Countries. He is the author of three books: , , and . He is the producer of two travel documentaries: and . Ric is also on his own quest to visit every country in the world. You can see where he has and keep up with his journey at How Many Countries Are There? Well… that depends on who you ask! The United Nations states that there are . The British Foreign and Commonwealth office states that there are . The Traveler's Century Club states that there are . The Nomad Mania The Most Traveled Person states that there are 1500 . SISO says there are . Me? My goal is the 193 countries that are recognized by the UN, but I am sure I will visit some other places along the way. Disclaimer: There are affiliates in this post. Jenna Pava Counting Countries
Recently, the Bali Police arrested an Australian Lamar Aaron Archee, who is suspected of arranging the delivery of two packages from abroad to him in Bali. According to the Bali Police, the two packages that arrived in Denpasar on Thursday last week, May 22, contained cocaine worth AU$1.1 million. - Belum lama ini pihak Polisi di Bali menangkap seorang warga Australia, Lamar Aaron Archee yang diduga mengatur pengiriman dua paket dari mancanegara ke dirinya yang berada di Bali. Menurut pihak polisi Bali dua paket yang tiba di Denpasar pada hari Kamis minggu lalu, 22 Mei itu berisi kokain senilai AU$1,1 juta.
Arend Lijphart (University of California, San Diego) speaks with the Thinking Global team about Democracy and Consociationalism. Professor Emeritus Arend Lijphart speaks with Daniel Drury and Kieran O'Meara (@kieranjomeara) about Democracy in 2025, elections in 2024, majoritarian democracies, Consociationalism, and more. Don't forget to check out Thinking Global in-person at the 2025 BISA conference in Belfast, 17th-20th June 2025, where we will be recording and live-streaming from the conference centre itself all week. If you are attending the conference, come find us and share your research with the world! Thinking Global is affiliated with E-International Relations - the world's leading open access website for students and scholars of international politics. If you enjoy the output of E-International Relations, please consider a donation.
Hai Tetangga kesayangan! Di Daniel Tetangga Kamu kali ini Raymond Chin bakal cerita banyak hal tentang perjalanan hidupnya & perjalanannya mempelajari Agama! Bakal seru banget episode kali ini!
Ketika orang yang dikenal logis sedang jatuh cinta, ternyata dunia tetap serasa milik berdua dan kisah meet-cute-nya seru banget untuk didengerin.Yuk, kita dengerin gimana kisah cinta Afutami dan Ara bersemi!TIMESTAMP00:01 Opening04:00 Orientasi hidup masih penuh logika09:17 Diri kita ini ibarat bangunan15:52 Usia ideal untuk menikah19:10 Pilih pasangan kayak pilih mangga22:15 Punya mantan itu penting28:00 Waktu bukan indikator menentukan ketepatan
Episode ini adalah part 2 dari episode bersama Sander Jackson. Sander akan berbagi pandangannya soal politik di balik penghargaan restoran seperti World's 50 Best dan Michelin Star, serta pengalaman eksklusifnya menyantap hidangan di restoran-restoran top Jepang yang biasanya hampir mustahil untuk dibooking—tapi berhasil ia kunjungi berkat koneksi dan reputasinya. Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio#507 "KALAU BUKAN SAMA GUA, GAK AKAN BISA MAKAN DI SITU!"' WITH SANDER JACKSON | RAY JANSON RADIOEnjoy the show!Instagram:Sander Jackson: www.instagram.com/palatismDON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE !Ray Janson Radio is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioTikTok: https://www.tiktok.com/@rayjansonradioLet's talk some more:https://www.instagram.com/rayjanson#RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia
Classy People, cermati obrolan hangat bersma Dirlantas Polda Sumbar, AKBP. Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H. yang menerapkan kepemimpinan seperti keluarga. Bisa sebagai Bapak, teman, bahkan sebagai adik.Cermati obrolan bermaka bersama para leader di program The Art of Leadership, only on Classy FM!
Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Yoh. 14:7-14
We Married Adventure have been to 149 & 148 countries Hey now, I am your host, Ric Gazarian. I met Angela and Michael Ballard, the couple behind We Married Adventure, who I met at the Extraordinary Travel Festival in Bangkok. Angela and Michael at times pushed and pulled between a 9-5 lifestyle and travel. A wedding vow, an insane travel sabbatical and a retirement from work propelled them fully into the world of extreme travel. I am fortunate to have these amazing conversations to learn about my guest's amazing and unique lives. Angela and Michael did not disappoint. I would like to thank everyone for their support of Counting Countries, especially my Patrons. You know them, you love them! Bisa “fully nomadic” Myles, Ted Nims, Adam “one-away” Hickman, Steph “Phuket” Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe “BC” Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil “Marmaduke” Marcus, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian for supporting this podcast. You can support this podcast by going to . My patrons will hear extra content with Angela and Michael that you will not hear and you can be part of our members only FB group. Also, please remember if you are interested in traveling to Papua New Guinea to partake in your own private Sing Sing to meet scores of tribes in an intimate setting, check out our friends Tribes of Papua New Guinea. Reach out to me to learn more about this experience and how to get a 10% discount or look here . Remember to keep up to date with the Extraordinary Travel Festival by joining our Instagram and Facebook groups and signing up for the on our ETF will be sometime, somewhere in 2026 around October/November, destination unknown. A public service announcement, for those in the UK, go to Amazon and order your copy of the Impossible Journey, Thor Pedersen's book on his nearly 10 year journey to every country in the world. I was in Bangkok for this recording while Angela and Michael were in France. Please listen in and enjoy. Thank you to my - you rock!! … Bisa Myles, Ted Nims, Adam Hickman, Steph Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil Marcus, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian. And now you can listen to ! And Alexa! And write a review! More About We Married Adventure Counting Countries Instagram: Website: About Counting Countries Counting Countries is the only podcast to bring you the stories from the dedicated few who've spent their lives on the singular quest of traveling to every country in the world. Less people have traveled to every country in the world than have been to outer space. Theme music for this podcast is Demeter's Dance, written, performed, and provided by . About GlobalGaz Ric Gazarian is the host of Counting Countries. He is the author of three books: , , and . He is the producer of two travel documentaries: and . Ric is also on his own quest to visit every country in the world. You can see where he has and keep up with his journey at How Many Countries Are There? Well… that depends on who you ask! The United Nations states that there are . The British Foreign and Commonwealth office states that there are . The Traveler's Century Club states that there are . The Nomad Mania The Most Traveled Person states that there are 1500 . SISO says there are . Me? My goal is the 193 countries that are recognized by the UN, but I am sure I will visit some other places along the way. Disclaimer: There are affiliates in this post. We Married Adventure Counting Countries
Visiting the emergency department with a sick or injured child can overwhelm parents due to long wait times and stress. Understanding what to expect can help. This episode explores when to go to children's hospital emergency departments in Australia and what to expect upon arrival. - Mengunjungi unit gawat darurat dengan anak yang sakit atau cedera dapat membuat orang tua kerepotan karena waktu tunggu yang lama dan stres. Memahami apa yang bisa diharapkan dapat membantu. Episode ini membahas kapan harus pergi ke unit gawat darurat rumah sakit anak di Australia dan apa yang bisa diharapkan sesampainya di sana.
Sam Goodwin has traveled to every country in the world Hey now, I am your host, Ric Gazarian. This conversation was a long time in the making. In fact, this interview was originally scheduled in 2020. But as we say, better late than never. Sam Goodwin back in the day was just one of us … Chasing 193. But his life was changed forever during his visit to country 181, Syria. As 193ers, we are constantly pushing the envelope. What we consider standard or normal travel is to others somewhere between poorly conceived to outright insanity. Soon after entering Syria, Sam was imprisoned by the Assad government and spent over 60 days in prison. This is the real deal, the stuff of nightmares. This is an incredibly, compelling conversation, and a reminder of the risks we take in the community. I would like to thank everyone for their support of Counting Countries, especially my Patrons. You know them, you love them! Bisa “fully nomadic” Myles, Ted Nims, Adam “one-away” Hickman, Steph “Phuket” Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe “BC” Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil “Marmaduke” Marcus, Sam Williams, and Scott Day for supporting this podcast. You can support this podcast by going to . My patrons will hear extra content with Sam that you will not hear and you can be part of our members only FB group. And … I want to introduce a new patron, Dana Mahoutchian. She has been close to 70 countries and grew up in Kobe, Japan! Think of how much steak she got to eat. Thanks for joining. Also, please remember if you are interested in traveling to Papua New Guinea to partake in your own private Sing Sing to meet scores of tribes in an intimate setting, check out our friends Tribes of Papua New Guinea. Reach out to me to learn more about this experience and how to get a 10% discount or look here . Remember to keep up to date with the Extraordinary Travel Festival by joining our Instagram and Facebook groups and signing up for the on our ETF will be sometime, somewhere in 2026 around October/November, destination unknown. This episode could have easily been double in length. I had so many more questions. You can read the full story with his book, . (affiliate) I was in Boston for this recording while Sam was in St. Louis. Please listen in and enjoy. Thank you to my - you rock!! … Bisa Myles, Ted Nims, Adam Hickman, Steph Rowe, Simen Flotvik Mathisen, Ed Hotchkiss, Barry Hoffner, Katelyn Jarvis, Philippe Izedian, Gin Liutkeviciute, Sunir Joshi, Carole Southam, Sonia Zimmermann, Justine, Per Flisberg, Jorge Serpa, Phil Marcus, Sam Williams, Scott Day, and Dana Mahoutchian. And now you can listen to ! And Alexa! And write a review! More About Sam Goodwin Counting Countries Instagram: Website: Born In: US Lives in: US About Counting Countries Counting Countries is the only podcast to bring you the stories from the dedicated few who've spent their lives on the singular quest of traveling to every country in the world. Less people have traveled to every country in the world than have been to outer space. Theme music for this podcast is Demeter's Dance, written, performed, and provided by . About GlobalGaz Ric Gazarian is the host of Counting Countries. He is the author of three books: , , and . He is the producer of two travel documentaries: and . Ric is also on his own quest to visit every country in the world. You can see where he has and keep up with his journey at How Many Countries Are There? Well… that depends on who you ask! The United Nations states that there are . The British Foreign and Commonwealth office states that there are . The Traveler's Century Club states that there are . The Nomad Mania The Most Traveled Person states that there are 1500 . SISO says there are . Me? My goal is the 193 countries that are recognized by the UN, but I am sure I will visit some other places along the way. Disclaimer: There are affiliates in this post. Sam Goodwin Counting Countries