POPULARITY
Categories
Send us a textPernah merasa bisnis Anda tertinggal dari kompetitor di area yang sama? Padahal dari produk hingga pelayanan Anda lebih oke.Faktanya, kompetitor bisa jadi sumber insight paling berharga. Lewat Google Business Profile mereka, Anda bisa melihat apa yang disukai pelanggan, apa yang dikeluhkan, hingga strategi yang mereka jalankan. Dengan strategi yang lebih relevan dan berbasis data, peluang Anda untuk unggul di pasar lokal jauh lebih besar.Siap mengejar dan melampaui kompetitor Anda? Pelajari caranya melalui episode terbaru bersama Ryan Kristo Muljono dan optimalkan strategi Local Business Optimization Anda bersama ToffeeDev.
Perkenalkan, saya Jamur. Saya tidak punya daun untuk berfotosintesis. Saya tidak punya batang gagah untuk menopang langit. KTP pun saya tak punya. Saya hanya punya miselium. Benang-benang tipis dan rapuh yang merayap dalam gelap. Di atas saya, Tuan Pinus yang jangkung merasa paling hebat sedunia. Nyonya Beringin yang rimbun merasa paling mandiri se-RT. Mereka sibuk adu tinggi, sibuk saling pamer daun, lupa bahwa di bawah kaki mereka, saya sedang bekerja. Tuan Pinus kehausan di musim kering. Akarnya tak sampai ke mata air. Saya yang merayap diam-diam, saya carikan dia air. Nyonya Beringin kekurangan fosfor. Masakannya (fotosintesis) jadi tidak enak. Saya yang mengetuk akar Tuan Pakis di seberang jalan, saya mintakan sedikit fosfor untuknya. Saya ini apa, Tuan dan Puan? Saya adalah kabel fiber optik hutan. Saya adalah marketplace nutrisi. Saya adalah aplikasi pesan instan yang menghubungkan akar dengan akar. Saya adalah kurir gosend yang tak pernah minta bintang lima. Mereka pikir, mereka adalah raksasa yang hidup sendiri-sendiri. Padahal, mereka adalah jaringan. Mereka adalah simpul. Dan saya, si Jamur yang sering kalian injak, adalah jaringannya. Saya menghubungkan yang jauh. Saya mengakrabkan yang dekat. Saya menukar kelebihan si A dengan kekurangan si B. Saya tidak membangun monumen. Saya membangun koneksi. Saya tidak mencari panggung. Saya merawat kehidupan. Hutan, Saudara-saudara, adalah ekosistem yang hidup bukan karena kompetisi. Ia hidup karena kolaborasi. Ia hidup karena ia adalah sebuah simfoni, dan saya adalah konduktornya yang tak terlihat. Tugas kalian hari ini, para ecosystem builder, bukanlah menjadi pohon yang paling tinggi. Bukan menjadi yang paling rimbun. Tugas kalian adalah menjadi Jamur. Menjadi jaringan yang tak terlihat, yang diam-diam, menghidupi segalanya. Terima kasih.
Salah satu pribadi yang tidak terlalu terdengar dan populer dalam Alkitab, tetapi dalam seri ini kita akan belajar dari pribadi yang bernama Simeon. Yang Alkitab mencatat bahwa Simeon tidak akan mati sebelum ia melihat Juruselamat. Pribadi Simeon di hadapan Allah, ialah pribadi yang pertama; benar, kedua; saleh & yang ketiga, ia adalah pribadi yang di pimpin oleh Roh Kudus. Seri ini membawa kita belajar pada sub tema yaitu "apa yang kita lihat." Mengapa. Sebab kita akan belajar dari Simeon yang di pimpin Roh Kudus, melihat segala sesuatu yang terjadi melampaui apa yang "kelihatan." Kebanyakan dari kita, melihat sebuah peristiwa berdasarkan kasat mata, tanpa bediri dan memandang secara rohani. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, Allah mau kita meresponi dalam pandangan rohani untuk menolong kita melihat bahwa tangan-Nya selalu menyertai kita. Mari simak Seri 3 - Berlari Sampai Akhir, bagaimana Simeon meresponi setiap peristiwa yang terjadi di depannya dengan kaca mata rohani, menolong kita memandang apa yang terjadi di depan kita juga dengan perspektif rohani. Selamat mendengarkan Khotbah pilihan dari Ps. Charles Bessie. Gembala Senior Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
Banyak yang bilang, kalo Ibu itu harus olahraga, biar kurus dan langsing. Padahal, sekarang tuh trennya justru Ibu-Ibu yang berolahraga biar kuat. Istilahnya, lagi “rise of the strong mom era.”Tapi, banyak juga di antara Ibu yang sering kejebak toxic positivity ketika olahraga. Karena, olahraga tuh gak harus tiap hari banget lho Bu. Konsisten itu, tetep ngelakuin olahraga, tapi intensitasnya ngikutin kondisi tubuh saat itu lagi gimana. Juga, istirahat itu bagian dari journey berolahraga. Jadi jangan lupa rest!Nah, episode ini ngulik banyak hal terkait olahraga buat Ibu.. Mulai dari mental Ibu yang juga akan kuat dengan olahraga, pentingnya ambil jeda di tengah hiruk pikuk pekerjaan, tips olahraga untuk kaum mager, gimana memulai olahraga.Timestamp:00:00 Opening2:12 Tujuan olahraga tiap orang gak bisa disamaratakan6:54 Konsisten kadang bisa toxic12:09 Yoga bisa jadi sarana berhenti sejenak15:13 Kalau mau mulai olahraga, caranya banyak17:40 Gym khusus perempuan20:28 Persepsi orang tentang yoga24:55 Olahraga buat Ibu itu kayak gimana sih?31:07 Tips buat ibu-ibu untuk mulai olahraga tanpa FOMO36:24 Cerita Salsa dan Amanda nemuin motivasi olahraga41:57 Experience Amanda ikut silent meditation
Saya melihat banyak orang (terlebih anak muda) yang takut kalau disebut salah. Padahal namanya manusia ya pasti berbuat salah lah. Nah anak muda malah punya "kartu truf" untuk hal ini. Maaf saya masih muda. Langsung dimaafkan. Jadi jangan defensif. Jangan takut kalau disebut salah.
Sering kali, saat anak menyelesaikan tugas lebih awal, kita justru menganggapnya hal biasa. Padahal, memberi pujian yang tepat bisa meneguhkan kebiasaan baik mereka!
Evolusi sering disalahpahami. Kita membayangkannya sebagai perang. Yang kuat memangsa yang lemah. Tapi Lynn Margulis, dalam Symbiotic Planet, menawarkan sebuah catatan baru: bahwa kehidupan justru dibangun oleh kerja sama, oleh persekutuan yang tak terduga. Pandangan Darwin tak sepenuhnya salah. Tapi ia juga tak lengkap. Ada yang luput dari catatannya. Margulis berkeras bahwa kebaruan terbesar dalam evolusi—lompatan-lompatan besar—bukan datang dari kompetisi, melainkan dari penggabungan intim yang kita sebut simbiosis. Simbiosis adalah kehidupan bersama. Makhluk berbeda spesies bersentuhan. Mereka tinggal dalam kontak fisik. Ini bukan anomali yang ganjil atau cerita minor, melainkan sebuah aturan dasar yang mengatur tatanan biologis di mana-mana. Kita melihat pohon di hutan. Kita melihat akar di tanah. Kita tak melihat jamurnya. Padahal, ratusan jamur mikoriza memeluk akar itu, sebuah kemitraan kuno yang memungkinkan pohon itu hidup, persis seperti bakteri di usus kita. Kontak fisik ini bisa menjadi abadi. Dua makhluk melebur menjadi satu. Sebuah spesies baru lahir. Proses inilah yang disebut simbiogenesis: penciptaan kebaruan, bukan melalui mutasi acak, melainkan melalui akuisisi seluruh genom dari makhluk lain. Margulis memulai dengan keraguan. Dogma biologi terasa kaku. Fokus hanya pada inti sel (nukleus). Ia justru terusik oleh apa yang ada di luar inti, oleh genetika sitoplasma yang dianggap "tidak jelas" oleh rekan-rekannya. Genetika itu ada di mitokondria. Ia juga ada di kloroplas. Mereka punya DNA sendiri. Bagi Margulis, ini bukan "ketidakjelasan", melainkan jejak sejarah—tanda bahwa organel-organel itu dulunya adalah bakteri merdeka. Teori ini disebut Endosimbiosis Serial. Sel-sel kompleks kita adalah komunitas. Mereka adalah mosaik kuno. Sel eukariotik yang membangun tubuh kita berevolusi dari serangkaian penggabungan permanen antara berbagai jenis bakteri. Penggabungan ini terjadi bertahap. Itulah mengapa disebut "serial". Ada urutan dalam sejarah ini. Setiap langkah adalah sebuah peristiwa simbiotik yang menambahkan kemampuan baru pada sel inang, membangun kompleksitas lapis demi lapis. Nenek moyang kita menelan bakteri. Bakteri ini pandai bernapas oksigen. Ia tidak dicerna. Bakteri itu justru tinggal secara permanen, berevolusi menjadi mitokondria, "pembangkit tenaga" yang kini mendesah di setiap sel kita. Kita bernapas dengan paru-paru. Tapi sel kita bernapas dengan mitokondria. Mitokondria adalah "yang lain". Fakta bahwa DNA mitokondria lebih mirip bakteri daripada DNA inti sel kita adalah bukti tak terbantahkan dari asal-usul simbiotik ini. Sejarah berulang kembali. Sel beroksigen itu menelan lagi. Kali ini, bakteri fotosintetik. Bakteri biru-hijau (sianobakteri) ini kemudian menjadi kloroplas, organel yang mengubah cahaya matahari menjadi kehidupan bagi semua alga dan tumbuhan. Ada satu langkah lagi. Ini langkah paling radikal. Ini tentang gerakan kita. Margulis berspekulasi bahwa undulipodia—ekor sperma dan silia—berevolusi dari bakteri perenang lincah yang disebut spirochete. Bakteri itu melekat. Ia menjadi cambuk sel. Ia menggerakkan inangnya. Meski buktinya masih samar, bagi Margulis, gerakan kita—bahkan mungkin pikiran kita yang bergantung pada mikrotubulus—adalah warisan dari spirochete purba itu. Sistem klasifikasi kita buta. Kita hanya mengenal Tumbuhan dan Hewan. Ini adalah dikotomi yang salah. Pandangan kaku ini mengaburkan fakta bahwa pemisahan terbesar dalam hidup adalah antara bakteri (Prokariota) dan kita (Eukariota). Margulis mengusung Lima Kerajaan. Bakteri, Protista, Jamur, Tumbuhan, Hewan. Protista adalah kuncinya. Dari rahim Protista—eukariota bersel satu yang beragam—lahirlah tiga kerajaan kompleks lainnya, termasuk kita, hewan. Seks juga punya cerita simbiotik. Ia dimulai dalam stres. Mungkin kelaparan. Margulis menduga seks eukariotik lahir dari "kanibalisme yang gagal", ketika satu protista mencoba memakan yang lain namun akhirnya bergabung. Bakteri pada dasarnya abadi. Mereka membelah diri. Kita tidak. Kematian yang terprogram—keharusan untuk menua dan mati—adalah harga yang kita bayar untuk kompleksitas yang lahir dari seks. Simbiosis tak berhenti di sel. Ia meluas ke seluruh planet. Ini adalah hipotesis Gaia. Bersama James Lovelock, Margulis melihat Bumi sebagai sistem tunggal yang diatur oleh kehidupan, di mana atmosfer dan iklim adalah produk dari metabolisme kolektif. Jadi, siapa kita? Kita bukan individu berdaulat. Kita adalah koloni. Pada akhirnya, Symbiotic Planet adalah sebuah pengingat bahwa kita adalah mosaik berjalan, sebuah komunitas kuno, yang hidup di dalam planet yang juga merupakan komunitas raksasa.
Kata orang, hidup selalu berubah-ubah dan gak bisa ditebak. Padahal, ada pola 7 tahun sekali yang bisa kita pelajari buat membantu kita memahami perjalanan hidup.Andra Alodita, bersama dengan Ibu Nucha membahas seperti apa siklus 7 tahunan ini, dan kemungkinan apa aja yang akan kita hadapi di masing-masing periodenya.Episode ini juga bisa jadi teguran untuk Parents yang sampai saat ini belum berani ambil keputusan untuk melepaskan orang-orang yang gak sejalan dengan visi hidup.Timestamp:00:00 Opening04:35 Kenapa angka 7 itu spesial?06:47 Rumus di tiap 7 tahunan18:35 Memahami jiwa dan misi jiwa23:12 Cara melatih diri untuk kurasi emosi31:20 Ambil keputusan jika udah terlalu menguras energi33:31 Your people will find you38:05 Let them talk about you43:20 Penderitaan akan mengajarkan hal baru55:38 Pentingnya jadi orang otentik karena jadi magnet buat banyak orang
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Judul renungan hari ini adalah:TAHU SEMUANYAMari kita membaca Firman Tuhan dariMAZMUR 8:3–4“Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?”Wonder Kids, coba ingat waktu terakhir kamu menatap langit malam penuh bintang. Indah sekali, bukan? Allah yang menciptakan semua itu!Ilmuwan memang pintar. Mereka bisa menjelaskan bagaimana hujan turun, bagaimana planet bergerak, bahkan membuat roket ke luar angkasa. Tapi ada orang yang, semakin banyak tahu tentang dunia, malah lupa kepada Allah. Mereka lebih kagum pada ciptaan daripada Sang Pencipta.Padahal, semua pengetahuan seharusnya membuat kita semakin kagum kepada Allah. Seperti Daud yang berkata dalam Mazmur, “Siapakah manusia sehingga Engkau mengingatnya?” Allah yang besar itu peduli pada kita, ciptaan-Nya yang kecil.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, mungkin kamu pernah dengar orang bilang dunia tercipta karena kebetulan. Jangan mudah percaya hanya karena itu ada di buku atau TV. Ingat, Allah adalah Pencipta kita. Banyak orang Kristen yang juga ilmuwan menjelaskan bahwa iman dan ilmu bisa berjalan bersama. Yang terpenting, kita harus selalu percaya kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi.Mari kita berdoaBapa, aku kagum atas karya tangan-Mu yang menciptakan langit dan bintang-bintang. Terima kasih karena Engkau juga mengasihi aku yang kecil ini. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, KITA ADALAH CIPTAAN YANG ISTIMEWA DI MATA TUHAN, DAN ALLAH MEMBERI KITA TANGGUNG JAWAB UNTUK MERAWAT DUNIA INI. Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 11: 29-36; Mazmur tg 69: 30-31.33-34.36-37; Lukas 14: 12-14.MEMBERI SAJA DANTIDAK MENGHARAPKAN BALASAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Memberi Saja DanTidak Mengharapkan Balasan. Seorang pemuda berusia 28 tahun pada akhirnyamemutuskan untuk menikah. Ia sudah pertimbangkan segala sesuatu dengan matang,khususnya melamar perempuan yang menjadi calon istrinya. Sebelumnya, iamenaksir sejumlah teman perempuannya, tetapi kedua orang tuanya tidak merestui.Mereka punya alasan yang kuat dan dapat diterima oleh pemuda itu. Jadi iasungguh mempertimbangkan nasihat orang tua dalam memilih calon istrinya. Pemuda itu kemudian menyampaikan rasa puas dan senangnyakepada bapa dan mamanya. Dalam menuruti itu, ia menyadari bahwa pilihan merekajustru sesuai dengan pilihannya. Ia berkata kepada orang tuanya bahwa cinta danperhatian mereka kepadanya merupakan perbuatan memberi dan tetap memberi, sejakdalam kandungan ibu sampai saat ia hendak menikah. Orang tua memberi segalanyakepada anak dan tidak pernah meminta balasannya. Menurut pemuda itu, ketika iamenuruti dan mengindahkan nasihat atau bimbingan mereka, ia justru dapatmemberi suatu balasan atas semua kebaikan yang telah diterimanya. Memberi merupakan tindakan keluar dari diri sendiri supayasampai kepada orang lain atau dunia di sekitarnya. Yang diberikan dapat berupabenda nyata dan yang tidak nyata. Jika pemberian itu bermaksud sebagai suatuperhatian dan bantuan, maka tindakan memberi itu sebagai sebuah cinta kasih.Orang yang dipenuhi semangat cinta kasih, selalu memberikan dari dirinya tanpaharus mempertimbangkan bahwa ia menjadi rugi atau berkekurangan. Ditambah lagi,jika ia memberi dan terus memberi, sambil tidak mengharapkan balasan, ituadalah suatu pemberian yang sejati. Pemberian yang diinginkan oleh Tuhan. Sebenarnya kita tidak perlu kawatir, bahwa dengan terusmemberi, pada suatu ketika kita tidak dapat memberi lagi karena kita tidakmemiliki apa-apa lagi. Kekawatiran ini sangat normal, karena pandangan yanghanya bergantung pada kekayaan materi yang dimiliki. Padahal kita masih memilikikekayaan rohani atau non-materi. Kekayaan rohani itu sifatnya abadi, misalnyakebijaksanaan dan kasih karunia Tuhan. Ketika kita kekurangan bahkan sampaikehabisan kemampuan rohani itu, kita tentu akan memintanya dari Tuhan. Tindakan kasih dalam memberi bersumber dari Tuhan sebagaipemberi yang utama. Santo Paulus mengatakan di dalam bacaan pertama, bahwasegala sesuatu berasal dari Allah, sehingga Ia sesungguhnya tidak membutuhkanbalasan. Semuanya adalah rahmat. Demikian juga Tuhan Yesus di dalam Injil,meminta kita untuk mengasihi tanpa mengharapkan balasan untuk dikasihi juga.Hal ini sama dengan menolong orang miskin atau berkekurangan, di mana iasesungguhnya tidak punya kemungkinan untuk membalas pemberian itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa,aku mempercayakan hidupku ke dalam tangan-Mu, jadikanlah aku berguna bagisaudara dan saudariku. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
RB Leipzig menjadi tim Bundesliga dengan pelatih baru paling perform. Padahal ini merupakan tim yang relatif baru, banyak pemain muda dan tidak ada bintang. Apa rahasia dari kebangkitan RBL di bawah Ole Werner? Selain itu kami juga membahas hasil DFB Pokal dan duel wonderkid musim ini Lennart Karl vs Said El Mala
Pemerintah terkesan ngotot mengusulkan nama Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional. Padahal, suara penolakan dari masyarakat sipil dan korban pelanggaran HAM era Orba tak kunjung kendor. Ini kali ketiga Soeharto masuk bursa kandidat penerima gelar pahlawan setelah sebelumnya pada 2010 dan 2015 kandas.Gelagat memuluskan jalan Soeharto sebagai pahlawan disinyalir sudah dilakukan sedari tahun lalu. MPR yang kala itu diketuai politikus Golkar Bambang Soesatyo mencabut nama Soeharto dari Tap MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN.Masyarakat sipil tak tinggal diam. Mei lalu, Mereka sudah bertemu Menteri Sosial Saifullah Yusuf sekaligus memberikan surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 100 orang dan lembaga, isinya menolak tegas gelar pahlawan untuk Soeharto. Pasalnya, banyak kejahatan HAM di era Soeharto yang hingga kini menanti untuk diungkap tuntas.Apakah Soeharto layak digelari pahlawan? Apa saja implikasi yang harus diwaspadai bila Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan? Adakah celah untuk menggagalkan upaya ini?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Profesor Riset Purna Bakti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Asvi Warman Adam, Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Jane Rosalina, dan Juru Bicara PDIP sekaligus Aktivis 98 Ansy Lema.
Kebanyakan orang hanya dapat melihat apa yang di depannya. Padahal kemampuan untuk melihat 2 atau 3 langkah di depan adalah esensial.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Oktober 2025Bacaan: "Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat. Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat." (Amsal 10:31-32) Renungan: Pujian yang tulus dan benar akan menguatkan dan membangun orang yang menerimanya. Semua orang suka dan ingin menerima pujian, tetapi tidak banyak orang yang suka memberi pujian, karena pada dasarnya manusia lebih suka berpikir akan kebaikan dan kehebatan dirinya sendiri dan senang dengan kejelekan orang lain. Ia ingin merasa lebih berharga dari orang lain. Mereka berpikir bahwa berharga itu berarti lebih baik dari orang lain, sehingga tanpa disadari mereka suka menjelek-jelekkan orang lain untuk menaikkan harga dirinya sendiri. Padahal akan selalu ada orang yang lebih baik dari kita. Kita berharga bukan karena kita lebih baik dari orang lain, tetapi karena Tuhan menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya, dan karena Dia memberikan harga kepada kita seharga nyawa Tuhan Yesus sendiri yang telah dibuktikan-Nya dengan rela mati buat kita. Di luar Kristus kita tidak punya harga sama sekali. Sesungguhnya memberi pujian tidak hanya menguntungkan orang yang menerimanya, tetapi juga orang yang memberikan pujian. Memberi pujian melatih diri kita untuk berpikir positif bukan negatif: membuat kita belajar untuk memerhatikan orang lain serta menjauhkan kita dari kesombongan. Oleh karena itu marilah dengan rendah hati kita mengakui kelebihan dan kebaikan orang lain, dengan cara memberikan pujian yang tulus kepada mereka yang layak menerimanya. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, kuduskan mata dan pikiranku agar aku dapat melihat dan berpikir hal yang baik tentang orang lain dan kuduskan juga hati dan mulutku agar aku mampu mengakui dan mengatakan kebaikan mereka dengan tulus. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Agustina Maria Nawangmulan dari Paroki Santa Maria Assumpta Klaten di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Roma 7: 18-25a; Mazmur tg 119: 66.68.76.77.93.94; Lukas 12: 54-59.WAKTU MENGUJI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Waktu Menguji.Ungkapan lain dari "waktu menguji" ialah tanda-tanda zaman yangberperan untuk memastikan kita berada di dalam suasana apakah berkenan kepadaTuhan atau sebaliknya tidak berkenan kepada-Nya. Saat-saat keadaan ekonomikeluarga yang sedang krisis dan cenderung menuju ke titik terendah, membuatsuami-isteri dan kedua anaknya harusmerenung, mengevaluasi diri, dan mencari jalan keluarnya. Saat-saat cobaan ataukesulitan dan penderitaan, sering kita anggap sebagai waktu yang menguji danmenjadi pelajaran penting bagi kita untuk suatu perubahan. Santo Paulus menangkap sebuah tanda zaman yang terjadipada orang-orang di Roma dan pada kita semua, bahwa pengutamaan dan pemujaanterhadap tubuh tidak bisa dielakkan di dalam dunia ini. Semangat duniawi seperti ini akan sangatmenyiksa gerakan pikiran dan jiwa yang berhaluan lurus kepada Tuhan. MakaPaulus ingin mematikan saja seluruh bagian tubuh, demi memberikan pikiran danjiwanya fokus saja kepa da Tuhan. Metodidisiplin terhadap tubuh ini disebut juga matiraga. Tanda pengutamaan dan kenikmatan tubuh merupakan situasiumum dalam hidup kita saat ini. Turunannya berwujud pada materialisme danpemuasan nafsu. Seorang mahasiswa tidak memakai uang pemberian orang tua untukkepentingan kuliahnya, tetapi hanya untuk makan, minum, jalan-jalan danbersenang-senang bersama teman-temannya. Uang belanja keluarga dipakai oleh iburumah tangga bukan untuk kebutuhan keluarga, tetapi hanya untuk kesenangan dankenikmatan pribadi. Ini adalah contoh konkret kenikmatan tubuh semata. Zamanmaterialisme dan hedonisme saat ini sudah sangat memudahkan kita untukmendapatkan barang yang setiap saat kita butuhkan. Padahal tubuh kita dikonsekrasikan Tuhan melaluiketerpilihan kita masing-masing sebagai putra dan putri-Nya melalui pembaptisan.Tuhan memilih untuk tinggal di dalam tubuh kita. Jangan buang-buang energi danwaktu untuk membuat tubuh sendiri menjadi tempat asing bagi Tuhan. Tetapi kitaperlu menjaga dan merawat tubuh sendiri, karena di dalam tubuh yang sehat danpositif, ada jiwa yang berseri dan terbuka kepada Tuhan. Rasul Paulus meminta,agar kita tidak memanjakan tubuh dengan kenikmatan duniawi. Kita harus lebihmemilih untuk memeliharanya secara bertanggung jawab, karena Tuhan memilihuntuk tinggal di dalamnya. Hendaknya perhatian kepada tubuh tidak berlebihan dankepada jiwa menjadi berkurang. Yesus meminta supaya jiwa kita yang harusdiberikan perhatian lebih, karena dia yang akan berdiri di hadapan pengadilanterakhir untuk mempertanggung jawabkan hidup kita. Jiwa manusia yang bebas dariikatan duniawi akan membawa pribadi yang bersangkutan tanpa halangan kepadaTuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan mahakuasa,tinggallah selalu di dalam diri kami, sehingga hati kami senantiasa mengalamisuka cita dan damai sejahtera. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berujung petaka. Keracunan terjadi di mana-mana, korbannya ribuan bahkan puluhan ribu anak. Ironis untuk sebuah program unggulan, beranggaran jumbo, dan menyandang label "bergizi". Padahal sedari mula, pemerintah sudah berulang kali diperingatkan tentang risiko celaka program raksasa, tetapi buruk tata kelola. Simak selengkapnya di SAGA KBR.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Oktober 2025Bacaan: "Maka Ia akan menjawab mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." (Matius 25:45)Renungan: Pada suatu hari Tuhan berjanji untuk mengunjungi rumah seorang perempuan tua. Perempuan ini sangat gembira dan ia menyiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan Tuhan. Setelah selesai, ia duduk dan menunggu kedatangan Tuhan. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Ia bergegas ke luar dan membuka pintu. Dilihatnya seorang pengemis berdiri di depan pintunya. Perempuan itu mengatakan: "Tolong, jangan hari ini. Jangan ganggu aku. Aku sedang menunggu Tuhan yang ingin mengunjungiku. " Ia menolak pengemis itu dan menutup pintu. Tidak lama setelah itu, terdengar lagi ketukan di pintu. Perempuan itu dengan cepat membuka pintu. Ternyata yang ditemuinya hanyalah seorang tua miskin yang minta pertolongan. Ia pun menolak wanita itu sambil membanting pintunya. Tidak lama kemudian terdengar pintu diketuk lagi. Kali ini adalah tetangga rumahnya yang ingin meminjam uang untuk keperluan anaknya ke dokter. Perempuan inipun menolaknya dengan alasan uangnya sudah dipakai untuk membeli keperluan menyambut Tuhan. Perempuan itupun tetap menunggu Tuhan. Haripun telah malam, namun belum ada tanda-tanda kehadiran Tuhan. Perempuan tua inipun putus asa dan bertanya-tanya, "Di manakah Tuhan yang telah berjanji mengunjungiku?" Akhirnya ia tertidur dan bermimpi. Tuhan memperlihatkan diri kepadanya dan berkata: "Aku telah mengunjungimu 3 kali dan kau menolak-Ku 3 kali." Ada banyak kesempatan Tuhan datang mengunjungi kita, tetapi karena kita tidak mau direpotkan oleh mereka maka sering kita mengabaikan mereka. Padahal kalau Tuhan tidak mengizinkan mereka datang kepada kita, maka hal itu tidak akan terjadi. Ada sesuatu yang menarik dari diri kita sehingga orang lain seolah-olah terhipnotis dan datang kepada kita. Mungkin mereka hanya ingin bercerita, ingin didengarkan, ingin didoakan, ingin melihat permainan musik kita, ingin mendengar kita bernyanyi atau bercerita. Marilah kita menyadari bahwa banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan perhatian dari kita, entah itu anak, suami, istri, kekasih, orang tua atau sahabat. Mereka itu adalah orang-orang yang dikirim Tuhan untuk mendapat kasih dan perhatian dari kita. Sebelum mereka tawar hati kepada kita, marilah kita mulai kembali untuk mengasihi mereka sebagaimana awalnya kasih itu mulai bertumbuh atas mereka. Tuhan Yesus memberkati.DOA:Tuhan Yesus, pagi ini, tambahkanlah kasih-Mu dalam hatiku, agar siapapun yang datang dan membutuhkan pertolongan, sapaan, nasihat, senyuman, cerita dan curahan hati, aku siap untuk menerima mereka. Mereka adalah pribadi-pribadi yang Kau kirim padaku untuk aku pulihkan kekosongan hati mereka melalui kasih dan perhatian. Ampuni aku kalau aku pernah menolak mereka datang karena aku tidak mau disibukkan oleh mereka. Tuhan jadikan hatiku seluas samudera agar mampu menampung dan menerima jiwa-jiwa yang terhilang itu dalam hatiku. Amin. (Dod).
Dunia pendidikan Indonesia kembali berduka. Di Grobogan, Jawa Tengah, siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, berinisial ABP, meninggal dunia, diduga karena dibully dan dianiaya teman sekelasnya. Peristiwanya terjadi pada Sabtu, 11 Oktober lalu, dan masih diusut polisi. Dua teman sekelas korban ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu kemarin.Kasus-kasus bullying masih marak terjadi di sekolah. Selain Grobogan, belakangan ini ada juga kasus di Pacitan, Lampung, dan berbagai daerah lain. Data Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menunjukkan tindak kekerasan anak naik 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan total 21 ribu anak menjadi korban perundungan fisik dan psikis. Lingkungan sekolah menjadi salah satu tempat kejadian terbanyak yang dilaporkan.Padahal, sejak 2023, ada Peraturan Menteri Pendidikan tentang kewajiban tiap satuan pendidikan membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Fungsinya, melakukan deteksi dini, penanganan cepat, dan pendampingan psikologis bagi korban maupun pelaku anak.Namun, kenapa perundungan di lingkungan sekolah masih terus berulang? Apa akar masalahnya? Bagaimana menciptakan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus Peneliti dan Asesor Dr. Eva Imania Elisa, M. Pd, dan Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Agustinus Sirait.
Check Up Kesehatan Mental dan Join sesi konseling disini : https://linktr.ee/psikologidKepribadian narsistik sering disalahpahami hanya sebagai “orang yang terlalu mencintai diri sendiri.”Padahal, di balik perilaku itu sering tersembunyi luka emosional yang dalam rasa tidak aman, kebutuhan akan validasi, dan ketakutan ditolak.Dalam episode ini, kita akan membahas secara mendalam:Alasan psikologis mengapa seseorang bisa berkembang menjadi pribadi narsistik.Ciri-ciri utama dari Narcissistic Personality Disorder (NPD), seperti kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, kurang empati, manipulatif, dan kesulitan menerima kritik.Dampaknya pada hubungan, baik bagi pasangan, teman, maupun keluarga.Langkah awal memahami dan melindungi diri, agar tidak terjebak dalam dinamika yang melelahkan.Tujuannya bukan untuk menghakimi, tapi untuk memahami bahwa setiap perilaku ada akar emosionalnya.Dengan memahami, kita bisa menyembuhkan dan membangun hubungan yang lebih sehat.
Penanganan sumber paparan radiasi Cesium 137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten masih terus berlangsung. Satgas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 yang dikomandoi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama dengan BRIN, Bapeten, dan Polri telah melakukan dekontaminasi empat kegiatan usaha terdampak radiasi di Cikande. Dari total temuan 32 titik radiasi sebanyak 10 titik berada di luar kawasan industri itu dan 22 titik lainnya berada di dalam area industri. Sejalan dengan itu, pemerintah juga menghentikan sementara impor besi dan logam bekas yang diduga menjadi penyebab kontaminasi radioaktif Cs-137.Di sisi lain, warga yang tinggal di zona terdampak radiasi Cs-137 belum juga direlokasi meski sudah ditetapkan sebagai area kejadian khusus. Padahal dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap 1.562 pekerja dan warga sekitar Cikande, tercatat ada sembilan orang terpapar kontaminasi zat radioaktif itu. Ancaman zat radioaktif tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan dan lingkungan, tetapi juga menimbulkan risiko jangka panjang yang memengaruhi generasi mendatang.Apakah strategi pemerintah menangani radiasi Cs-137 Cikande sudah tepat? Bagaimana mitigasi paparan radiasi sehingga tak kian meluas? Bagaimana situasi terkini di lapangan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 Bara Hasibuan, Peneliti Ahli Utama pada Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Djarot S. Wisnubroto, dan Manager Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang WALHI Sawun
Hari ini, banyak ahli kepemimpinan sepakat bahwa pengaruh sejati bukan karisma sesaat, melainkan tindakan jangka panjang yang berakar pada integritas. Kepemimpinan yang kokoh selalu dibangun di atas kepercayaan, sebuah fondasi yang perlu diuji dan dibuktikan melalui konsistensi tindakan. Kepercayaan ini menjadi modal utama seorang pemimpin. Maxwell merangkum ekspektasi pengikut melalui tiga pertanyaan: "Apakah kamu menyukaiku?," "Bisakah kamu membantuku?," dan yang paling fundamental, "Bisakah aku mempercayaimu?" Inti motivasi pemimpin haruslah pelayanan bagi pengikut, bukan sekadar kekuasaan atau keuntungan pribadi. Pemimpin yang melayani menggunakan keunggulannya untuk memastikan kemenangan tim, bukan kemenangan diri sendiri. Motif pelayanan sangat penting karena kepemimpinan yang berorientasi gelar hanya menarik individu yang belum matang secara emosional. Daniel Goleman menekankan bahwa kecerdasan emosional adalah kompetensi kunci bagi pemimpin yang efektif. Pemimpin wajib memiliki kesadaran diri yang tinggi agar mampu mengendalikan dorongan dan perilaku impulsif. Presencing (Presence dan Sensing) adalah praktik kepemimpinan transformatif yang dikembangkan oleh C. Otto Scharmer. Ini adalah kapasitas unik untuk merasakan dan mewujudkan potensi masa depan tertinggi yang ingin muncul melalui diri kita. Pemimpin yang ber-Presencing bertindak dari niat (intention) yang jernih, bukan sekadar mengulang pola pikir lama (downloading). Keaslian dimulai dari kejujuran diri, yaitu memahami sepenuhnya kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Meskipun demikian, Herminia Ibarra mengingatkan bahwa terlalu kaku pada satu "jati diri sejati" bisa menghambat kemauan untuk berkembang. Mengikuti saran Peter Drucker, keberhasilan maksimal hanya tercapai jika seseorang beroperasi dari kekuatan dan metode kerja alaminya. Mitos "ikuti gairah Anda" perlu dilengkapi dengan realitas bakat atau keahlian yang nyata. Jika tidak berbakat, jadikanlah gairah sebagai hobi agar kecintaan itu tidak hancur oleh kegagalan profesional. Marcus Buckingham menekankan bahwa manajer hebat berfokus pada kekuatan unik setiap karyawan untuk memaksimalkan kinerja tim secara keseluruhan. Beralih dari pemain terbaik menjadi seorang manajer adalah transisi yang sulit dan sering kali membingungkan. Linda A. Hill menjelaskan bahwa manajer baru harus menggeser fokus dari pencapaian individu ke keberhasilan yang dicapai melalui interdependensi tim. Mereka harus segera belajar mengelola konteks dan hubungan dalam lingkungan kerja secara menyeluruh. Manajer pemula sering keliru mengasumsikan bahwa kekuasaan mereka bersumber dari otoritas posisi. Padahal, pengaruh sejati lahir dari kredibilitas yang dibangun melalui karakter, kompetensi, dan keteladanan yang konsisten. Jika fondasi kepercayaan rapuh, upaya memaksakan kepatuhan pada staf berbakat hanya akan menemui kegagalan. Salah satu hambatan terbesar adalah delegasi, karena manajer pemula khawatir kehilangan kontrol atau terlihat tidak penting. Analogi "Monyet di Punggung" mengajarkan pemimpin untuk secara sadar mengembalikan inisiatif (agency) kepada staf, sehingga manajer dapat fokus pada waktu diskresionernya. Tindakan ini krusial untuk menumbuhkan akuntabilitas tim. Maxwell menegaskan bahwa promosi tidak seharusnya diberikan sebelum seseorang berhasil melatih pengganti mereka sendiri. Prinsip ini memastikan calon pemimpin memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan potensi orang lain. Carol Walker menyarankan agar perusahaan secara eksplisit memberikan penghargaan kepada manajer yang sukses dalam membina dan mempromosikan stafnya. Dalam komunikasi, prinsip Ramsey sangat jelas: "Menjadi tidak jelas berarti menjadi tidak baik," karena kejujuran menuntut keberanian untuk menyampaikan kebenaran. Kejelasan yang penuh kasih diperlukan agar semua orang memahami realitas, standar, dan arahan yang berlaku, mencegah ketidakjelasan menimbulkan kekacauan. Banyak insentif tradisional seperti kenaikan gaji atau fasilitas hanya menghasilkan pergerakan jangka pendek, didorong oleh imbalan eksternal. Frederick Herzberg berpendapat bahwa motivasi sejati berasal dari dalam, muncul dari rasa pencapaian, tanggung jawab, dan pekerjaan yang menantang. Pemimpin harus memperkaya peran kerja, bukan sekadar memperluas tugas, untuk mengaktifkan potensi ini. Pemimpin wajib memberikan umpan balik yang membangun secara teratur, lugas, dan tepat waktu, tidak menundanya hingga akhir tahun. Umpan balik bertujuan memberdayakan karyawan, meningkatkan keterampilan, dan mendukung jalur karier mereka. Kritik harus selalu berfokus pada perilaku yang dapat diubah dan bukan menyasar kepribadian. Kepemimpinan efektif memerlukan empati yang mendalam, secara sengaja mempertimbangkan perasaan anggota tim saat mengambil keputusan sulit. Lencioni menambahkan bahwa pemimpin harus berani "menderita lebih banyak" untuk kebaikan kolektif, siap terluka demi melindungi timnya. Pengorbanan adalah harga dari tanggung jawab kolektif. Membengkokkan sinar perhatian kembali ke diri sendiri adalah praktik sentral Presencing untuk menumbuhkan kesadaran (awareness) yang lebih luas. Pemimpin harus berlatih mendengarkan secara generatif, menangguhkan penilaian, dan membuka hati untuk merasakan dinamika sistem secara keseluruhan. Kualitas hasil kolektif berbanding lurus dengan kualitas "tanah sosial" yang ditanam oleh pemimpin. Kegagalan adalah bagian tak terhindarkan dari pertumbuhan, sebagaimana ditekankan oleh Maxwell. Respon adalah kuncinya: "Kegagalan yang Baik (Good Miss)" menghasilkan pembelajaran dan penyesuaian, sedangkan "Kegagalan yang Buruk (Bad Miss)" lahir dari penolakan tanggung jawab. Chris Argyris menyebut proses ini sebagai pembelajaran double-loop, kemampuan merefleksikan dan mengubah asumsi mendasar. Resiliensi adalah kemampuan krusial untuk bangkit dari kesulitan besar. Individu yang tangguh menunjukkan penerimaan realitas yang kuat, menolak optimisme buta yang menyesatkan. Resiliensi juga muncul dari penemuan makna di balik kesulitan, yang menciptakan jembatan harapan untuk membuat tantangan saat ini terasa tertahankan. Mengingat waktu adalah sumber daya terbatas, pemimpin efektif harus mengelola energi, bukan hanya waktu, melalui pembaruan yang sistematis. Dorongan untuk bekerja berlebihan menyebabkan kelelahan dan ketidakfokusan, merusak kinerja. Ritual pembaruan yang disengaja, seperti istirahat berkala dan nutrisi seimbang, adalah kunci untuk kinerja berkelanjutan. Transformasi sistem menuntut pemimpin melampaui ego-sistem (fokus pada diri) ke eko-sistem (fokus pada keseluruhan). Ini berarti beralih dari persaingan menuju ko-kreasi, mengintegrasikan perhatian, niat, dan tindakan pada tingkat keseluruhan, yang merupakan inti dari kepemimpinan eko-sistem Scharmer. Akhirnya, keberhasilan jangka panjang dibentuk oleh jangkar pribadi yang kuat, melampaui pencapaian profesional semata. Maxwell menegaskan definisi utamanya: dicintai dan dihormati oleh orang-orang terdekat. Investasi yang selaras dengan esensi batin dan tujuan hidup akan menjamin kebahagiaan yang mendalam dan abadi.
Classy People, bayangkan Anda baru naik ke atas panggung. Semua mata tertuju, tangan mulai dingin, suara bergetar, dan tiba-tiba... pikiran blank karena lagi tampil di hadapan direksi dan pejabat tinggi. Padahal sudah latihan berkali-kali.Agar tidak nervous lagi, cermati Bebas Pusing Episode “Handling Nervous di Depan Audience: Lebih Tinggi” bersama Coach Anda dan dipandu Clasier Puti Adelya only on 103,4 Classy FM!
Send us a textKebanyakan bisnis hanya sekadar mendaftarkan profil Google Maps tanpa benar-benar membangun interaksi dengan pelanggan lokal. Padahal, review positif yang asli bisa jadi pembeda utama di tengah persaingan ketat!Di episode kali ini, Ryan Kristo Muljono dari ToffeeDev akan membongkar strategi jitu agar pelanggan mau memberikan ulasan positif tanpa paksaan, mulai dari pelayanan berkesan, follow up personal, hingga insentif yang tepat sasaran. Temukan juga cara memaksimalkan fitur Google Business Profile agar engagement lokal Anda naik signifikan.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 28 September 2025Bacaan: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku." (Yohanes 14:15) Renungan: Seorang ibu ketika sedang berjalan-jalan melihat seorang anak gadis cilik yang baru keluar dari gereja sendirian saja. Ketika anak itu lewat di depannya, si ibu itu bertanya kepadanya, "Dari mana nak?" Si anak menjawab, "Dari gereja." Si ibu bertanya lagi sambil tersenyum, "Untuk apa ke sana?" Si anak menjawab, "Berdoa." Karena menyangka bahwa anak itu mungkin sedang mempunyai masalah berat, ibu itu bertanya lagi, "Berdoa untuk keperluan apa sayang?" Lalu si anak menjawab, "Tidak ada keperluan apa-apa. Saya berdoa karena saya mencintai Yesus kok." Apakah kita mencintai Yesus? Kalau kita mencintai Yesus, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berdoa. Kapasitas kecintaan kita pada Yesus dapat diukur saat kita berdoa, beribadah, membaca firman dan memuji Tuhan. Kalau kita selalu ingin cepat-cepat menyelesaikan doa, atau menganggap waktu satu setengah jam ibadah di gereja terlalu lama, maka hanya segitulah cinta kita pada Yesus. Pernahkah kita jatuh cinta pertama kali? Bukankah kita akan merasa bahwa waktu 2 jam itu terlalu cepat untuk kita lalui berdua dengan kekasih kita? Hal itu mau menunjukkan bahwa kita begitu mencintai kekasih kita. Tetapi ketika cinta kita mulai luntur, maka waktu 10 menit terlalu lama untuk kita lalui bersamanya. Mari kita bina lagi hubungan mesra dengan Yesus, agar perlahan-lahan cinta kita pada-Nya bertumbuh kembali. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun kalau aku sering ingin cepat-cepat menyelesaikan jam doaku karena ada hal lain yang lebih penting aku lakukan. Aku juga mohon ampun karena aku sering memberikan waktu sisa untukmu dalam jam-jam doaku. Padahal aku sungguh membutuhkan Engkau dalam setiap desahan nafasku. Yesus, bantu aku kembali untuk mengumpulkan sisa-sisa cintaku pada-Mu agar menjadi bertumbuh kembali. Amin. (Dod).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah kini tengah menjadi sorotan publik. Alih-alih menuai pujian, pelaksanaannya justru diwarnai berbagai persoalan. Mulai dari kasus dugaan keracunan massal di sejumlah daerah, hingga menu makanan yang ternyata berisi bahan ultra proses yang dinilai kurang sehat bagi anak-anak.Situasi ini memunculkan desakan dari berbagai kalangan agar program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi menyeluruh. Padahal, sejak awal MBG digadang-gadang sebagai program strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan kualitas gizi generasi muda.Namun, sederet permasalahan yang mencuat membuat publik bertanya-tanya: apakah program ini memang layak dilanjutkan dalam kondisi sekarang? Apa urgensi mempertahankan MBG di tengah pelaksanaan yang masih penuh masalah?Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami akan berbincang dengan Pakar Kebijakan Publik, Agus Pambagio, yang akan memberikan analisis terkait manfaat, risiko, serta langkah perbaikan yang perlu ditempuh agar program ini tidak sekadar menjadi proyek seremonial, melainkan benar-benar menghadirkan dampak positif bagi masa depan bangsa.
Kebanyakan orang tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat. Padahal seringkali ini hanya masalah itikad saja. Kemauan saja. Kadang memang ada keterbatasan, tapi komitmen masih dapat ditunjukkan.
Banyak orang yang gengsi. Ingin terlihat kaya, pinter, dan seterusnya. Padahal kemampuan (finansial, otak) belum mampu. Kenapa harus gengsi? Kita tunjukkan apa adanya saja.
Banyak pemilik bisnis merasa cukup hanya dengan tim digital, media sosial, dan website. Padahal, pasar kini makin cerdas dan kompetitif. Strategi pemasaran yang efektif harus fokus pada investasi jangka panjang, bukan sekadar biaya.Menurut DSW, ini 3 pilar utama agar bisnis Anda relevan:1. Human-Centered Marketing
Sederet kejanggalan terungkap dalam program pengadaan ratusan ribu smart TV yang mulai dibagikan ke sekolah-sekolah. Misalnya, sekolah bertaraf internasional yang sudah memiliki fasilitas lengkap tetap mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Program ini menjadi sorotan publik setelah muncul surat edaran pada akhir Agustus 2025 yang meminta sekolah mengisi formulir kesediaan menerima bantuan. Padahal, proyek ini bernilai sekitar Rp 7,9 triliun dan berawal dari arahan Presiden Prabowo saat Hari Pendidikan Nasional untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, khususnya bagi sekolah yang kekurangan guru.Bagaimana mencermati hal ini?Narasumber : Pengamat Kebijakan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan.
Minimnya penerapan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada produk peternakan di Semarang menjadi perhatian serius Lembaga Pembinaan dan Pelindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah. Padahal, NKV berfungsi sebagai jaminan keamanan pangan hewani sekaligus perlindungan bagi konsumen. Namun, banyak peternak menganggap penerapannya mahal dan tidak efisien, sementara konsumen pun belum terbiasa memilih produk berlabel NKV. Bagaimana upaya mendorong kesadaran peternak untuk bersama-sama memastikan produk peternakan lebih aman dan layak?Simak perbincangan Annisa Madina bersama Ketua Lembaga Pembinaan dan Pelindungan Konsumen (LP2K), Abdun Mufid
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 14 September 2025Bacaan: "Lihat. Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suara Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3:20)Renungan: Suatu ketika ada seseorang pria yang bermimpi melihat rumahnya dari luar begitu asri. Dinding rumah seperti baru dicat, halaman tampak indah dengan berbagai tanaman yang menghijau. Tetapl alangkah terkejutnya la ketika melihat rumahnya itu dari dalam. Perabotan penuh debu, dan tembok tembok rumah penuh lubang-lubang seperti baru dimakan rayap. Ia bisa melihat keluar orang yang berjalan lalu lalang, debu yang keluar masuk dan caharya matahari yang masuk melalui lubang-lubang itu. Ia menjadi sedih dan bertanya. "Tuhan, kenapa rumahku berlubang-lubang?" Akhirnya la terbangun di tengah malam itu dari tidurnya. Kemudian la berdoa. Dalam doanya. Tuhan mengingatkan dia bahwa selama ini la terlalu sibuk dengan segala rutinitas yang ada. Sibuk dengan jadwal kuliah, belajar, olah raga, ke mall, main game, scroll di media sosial, pesta dan kesibukan lainnya. Hari-hari yang la lalui tidak lagi diawali dengan doa dan bersaat teduh bersama Tuhan. Setelah sibuk beraktifitas sepanjang hari, pulang ke rumah sudah capai dan langsung tidur. Semua tugas diselesaikan dengan baik, hubungan dengan teman terjalin baik. Tetapi, hal yang menyedihkan terjadi di tengah-tengah rutinitas yang ia nikmati, yaitu "rumah doa yang sudah lama ia bangun, sekarang terancam rubuh karena digerogoti oleh rayap-rayap aktivitas. Biasanya ia memulai harinya dengan berdoa dan bersaat teduh dan malam harinya ia doa penyerahan. Tetapi kesibukan telah merampas waktu yang terindah yang ia jalani bersama Tuhan dalam doa dan saat teduh. Malam itu ia berkomitmen untuk menyediakan waktu kembali bersama Yesus. Satu pertanyaan yang harus kita ajukan kepada diri kita sendiri setiap hari, "Sudahkan kita menyediakan waktu bersama Yesus hari ini? Jika belum, maukah kita memulainya? Yesus dengan kerinduan yang mendalam telah menanti kita selama ini di sudut hati kita. Biarkan Dia masuk, untuk berbagi sukacita dan berkat dengan kita. Menyediakan waktu untuk Yesus adalah tindakan nyata untuk mulai merenovasi rumah doa kita yang berlubang-lubang karena rayap-rаyар kesibukan. Tuhan Yesus memberkati.DoaTuhan Yesus yang baik. Engkau begitu setia untuk menemaniku, memberkatiku dan mendengarkan doaku. Terima kasih untuk semua yang sudah Kau berikan padaku. Hari ini aku disadarkan, bahwa kesibukanku telah menyita seluruh waktuku untuk datang pada-Mu. Aku rela memberikan waktuku untuk memuaskan nafsu duniaku. Godaan dan kenikmatan dunia telah memikat dan menyeretku untuk menjauh daripada-Mu. Padahal semua yang ada padaku adalah pemberian dari Mu. Tapi aku selalu membiarkari Engkau menanti dan menanti dengan penuh harap dan kerinduan di sudut hatiku. Yesus, sentuh hatiku dan buka hatiku untuk kehadiranMu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine Tenges dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus di Keuskupan Agung Makassar, Indoensia. 1 Timotius 1: 1-2.12-14; Mazmur tg 16: 1.2a.5.7-8.11; Lukas 6: 39-42.HARTA TERINDAH Renungan kita pada hari ini bertema: Harta Terindah. Ketika kita memahamisebuah harta yang terindah, misalnya emas atau berlian, kita dapat langsungmembandingkan dengan harta yang nilainya ada di bawah emas atau berlian.Jumlahnya banyak sekali. Jika harta terindah dan termahal itu kita miliki,kemungkinan besar kita tidak menginginkan harta-harta lain yang lebih rendahnilainya. Emas merupakan simbol keunggulan tertinggi dan pas untuk dikenakan padakemuliaan Allah. Maksud tema renungan hari ini ialah segala yang lama, yangdibaluti dosa disingkirkan, seperti yang dikatakan Santo Paulus dalam suratnyakepada Timotius, bahwa hidup lamanya sebagai seorang penghojat dan panganiaya,ia tinggalkan secara total. Dengan menerima kasih karunia Tuhan, ia mendapatkanharta terindah bagi dirinya, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah emas kemuliaan Tuhan Allah yang masuk ke dalam hidupkita. Seperti Santo Paulus, dengan membuang semua yang lama, tidak satu punkerugian yang kita alami, justru sebaliknya kita mendapat emas, sebuah hartayang sangat berharga. Yesus terang-terangkan dan terus-menerus mengatakan bahwajika seseorang yang tidak melepaskan segala sesuatu, termasuk orang-orang yangdikasihnya bahkan dirinya sendiri, ia tidak layak menjadi murid-Nya. Ketegasan Yesus itu berarti bahwa seorang yang memutuskan untuk mengikutiDia, ia menjadikan Tuhan sebagai yang terutama dan di atas segala sesuatu. Emasharus tetap sebagai emas dan jangan dinodai atau dicampur dengan yang bukandari itu. Tuhan harus tetap Tuhan yang satu dan kudus, Ia tidak boleh dinomorduakan atau diganti dengan yang lain. Ketika kita menempatkan Tuhan pada posisiyang sebenarnya, demikian juga posisi kita yang sesungguhnya, kita sebenarnyamengungkapkan ketaatan dan kebenaran iman yang kita miliki. Dengan demikian, satu jenis dosa yang harus kita hindari di dalam hidupkita ialah menjadi orang-orang yang munafik. Ciri-ciri kemunafikan di dunia inidapat kita lihat di dalam sikap manusia yang menjadikan dirinya tahu segalasesuatu. Atau seorang yang mempunyai kecenderungan untuk membuat dirinya benardan pandai dalam segala hal. Padahal pada dasarnya setiap manusia ciptaan Tuhanpasti memiliki kekurangan, meskipun memang ia memiliki juga kelebihan. Akibat paling nyata dosa kemunafikan ialah orang tersebut tidak memilikiTuhan sebagai emas dan harta terindah dalam hidupnya. Ia hanya berurusan denganbermunafik dalam satu hal ke hal yang lain, ingin memenangkan dan memuaskandirinya dari satu kesempatan ke kesempatan yang lain. Fokusnya ialah hanyadirinya sendiri dan ia tidak punya kesempatan untuk Tuhan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga dengan selalumendengar dan merenungan Firman-Mu, kami menjadi saksi Kerajaan-Mu di tengahdunia ini dan dapat membaharuinya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evhy dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kolose 3: 1-11; Mazmur tg 145: 2-3.10-11.12-13ab; Lukas 6: 20-26.TUHAN BAGI YANG MISKIN DAN YANG KAYA Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Bagi Yang Miskin dan Yang Kaya.Di dalam kita suci sering kita dapatkan gambaran tentang kekayaan dunia iniyang umumnya dianggap sebagai pengaruh yang membahayakan keselamatan manusia.Orang-orang yang memilikinya sering dianggap kaya, sedangkan yang kurang atautidak memilikinya dipandang miskin. Secara khusus, mereka yang kenyang dianggapkaya, mereka yang lapar dipandang miskin. Sebenarnya bukan barang-barang atau harta duniawi yang jahat atau jelek.Semua itu adalah ciptaan Tuhan yang layak bagi kehidupan kita. Justru yangjahat dan jelek ialah sikap dan gaya hidup manusia yang menjadikan harta ataubarang-barang dunia ini sebagai tuan atas hidup mereka. Bahkan yang keterlaluanialah menjadikan Tuhan di nomor dua atau nomor tiga. Karena perbuatan iniadalah selalu dilakukan oleh orang-orang yang berpunya, maka mereka menjadisasaran kecaman dan tekanan Yesus. Kalau sikap dan gaya hidup manusia tidak mengutamakan barang dan hartaduniawi, hidup mereka akan layak bagi Tuhan. Baik yang miskin maupun yang kaya,hidupnya harus menempatkan Tuhan di atas segalanya, termasuk harta kekayaan.Tuhan Yesus menyebutnya sebagai kebahagiaan. Setiap orang dijamin kebahagiaan,asal ia mengikuti Yesus secara benar. Yang salah ialah gaya hidup lama danduniawi dengan berdasar pada materi. Akibatnya adalah dosa-dosa sepertipercabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, marah, geram,kejahatan, fitnah, kata-kata kotor harus keluar dari diri kita. Ada orang beralasan, meninggalkan gaya hidup yang lama itu susah karenatidak bisa terlepas dari lingkungan tempat mereka bergantung. Itu benar, tapisekaligus salah. Mereka hanya melihat kesalahan itu ada di luar dirinya.Padahal lingkungan dan kebiasaan di luar sana mesti dapat dikontrol olehkemauan, pilihan dan mentalnya sebagai manusia. Misalnya, saya tahu benar bahwakecanduan alkohol dan merokok bakal mendatangkan sakit yang berat. Semua ituada di luar sana. Namun jika saya punya kemauan, keputusan dan kehendak bebasuntuk tidak keluarkan uang untuk membeli dan mengkonsumsi, itu berarti saya menguasaidiri dan sekitarnya. Karunia dan kesempatan untuk memasukan gaya yang baru ke dalam diri kitaitu akan sangat muda, karena sudah tersedia sejak awal mula oleh Tuhan, jikagaya lama ini sudah bisa dikeluarkan dari diri kita. Jangan terlalu berharaporang lain yang mengeluarkan karena pasti kurang maksimal hasilnya. Jauh lebihbaik, keluarkan sendiri gaya Anda yang lama itu. Maka Anda punya keluasan untukmemasukan gaya baru dari Tuhan Yesus Krisus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, semoga kami senantiasahidup dengan gaya baru yang diajarkan oleh Yesus Putera-Mu. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...
Pernah nggak sih kamu bertahan di sebuah hubungan, pekerjaan, atau keputusan… cuma karena merasa “udah terlanjur”?Padahal hati bilang udah capek, logika bilang udah nggak sehat, tapi tetap sulit melepas.Itulah yang disebut Sunk Cost Fallacy—kesalahan berpikir ketika kita terus bertahan hanya karena sudah banyak mengeluarkan waktu, tenaga, uang, atau perasaan.Di episode ini, kita akan ngobrolin gimana pola ini sering muncul dalam hidup kita, kenapa kita susah melepaskan, dan bagaimana caranya bisa lebih berani untuk memilih yang terbaik ke depan.
Khotbah Ibadah Raya | Minggu, 27 Juli 2025 *KESABARAN* (Galatia 5:22; 1 Petrus 3:20; 2 Petrus 3:15; Roma 2:4; ) Alkitab mengajarkan kesabaran sebagai kebenaran. Sering kali banyak orang menganggap kesabaran itu sesuatu hal yang kondisional saja dan tidak penting. Padahal kesabaran adalah suatu keadaan yang Tuhan ciptakan agar manusia tunduk kepada Allah. Kesabaran adalah salah satu dari buah-buah roh yang hanya bisa ditemukan di dalam pribadi dan karya Allah. Ini adalah salah satu sifat keilahian dan mulia di dalam karya Yesus Kristus mengampuni dosa manusia. Karakter kesabaran ini muncul di dalam diri seseorang yang sudah dibaharui hidupnya oleh Kristus. Kesabaran itu menjadi kewajiban, life style, warna hidup orang yang sudah diubahkan dari orang-orang yang belum mengalami pengampunan dosa. Kesabaran menjadi titik krusial bagi orang-orang kudus, sebab kita percayai bahwa kesabaran merupakan buah pekerjaan Roh Kudus bukan akal manusia. Tuhan sabar (2 Petrus 3:9), bahkan sangat sabar sehingga melalui kesabaran-Nya, kelapangan hati-Nya, kemurahan-Nya, menuntun kita manusia untuk masuk dalam pertobatan (Rom.2:4). Dalam 1 Petrus 3:20, rasul Petrus menyoroti kesabaran TUHAN Allah terhadap kejahatan dan dosa manusia. Orang-orang dunia tidak mengerti tingkat kesabaran Allah. Kisah Nuh membangun bahtera termasuk dalam karya-karya keselamatan yang Tuhan buat sebelum hari-hari penghukuman tiba. Dan sampai hari itu tiba, Tuhan sabar menunggu Nuh menyelesaikan pembangunan bahtera itu dan Nuh pun penuh kesabaran saat membangun bahtera itu walaupun orang-orang di sekelilingnya meremehkan karya keselamatan yang Tuhan rancangkan. Tuhan sabar menanti dengan memberikan kesempatan untuk manusia bertobat. Nuh pun sabar terus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan karya keselamatan yang Allah percayakan padanya hingga selesai. Saudara, Tuhan telah memberikan kesempatan, masa dan waktu untuk kita sadar dan bertobat (Kis.3:19), dibaharui dan diselamatkan dari hari-hari penghukuman. Sebab Tuhan akan menghukum dan menghancurkan dunia ini dengan
Di Indonesia ini terlalu banyak aturan yang menghambat inovasi. Akibatnya ketika kita mengembangkan sebuah teknologi dan mengimplementasikannya maka kita dapat dijerat dengan peraturan. Banyak yang tidak peduli. Pokoknya aturannya begitu. Padahal inovasi teknologi lebih cepat hadir daripada peraturan yang ada. Akibatnya kita hanya menjadi pasar saja. Tidak boleh menjadi inovator.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kolose 1: 21-23; Mazmur tg 54: 3-4.6.8; Lukas 6: 1-5.HARI TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Hari Tuhan. HariTuhan bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan manusia,melainkan untuk kemuliaan Allah sendiri. Sejak awal penciptaan, Allahmenguduskan hari ketujuh sebagai hari istirahat, tanda perjanjian dan kasih-Nyakepada umat-Nya. Namun, manusia sering kali memandang hari Tuhan hanyadari sisi kepentingan pribadi: sebagai kesempatan untuk beristirahat, berlibur,atau mengurus urusan duniawi. Padahal, esensi dari hari Tuhan adalah hari yangdikhususkan untuk mengarahkan hati, budi, dan seluruh hidup manusia kepadaAllah, Sang Pencipta dan Penyelamat. Merayakan hari Tuhan berarti mengakui bahwa Allahadalah sumber kehidupan, dan bahwa segala sesuatu berasal dari Dia sertakembali kepada-Nya. Perayaan ini bukan rutinitas formal, melainkan ungkapaniman yang lahir dari hati yang penuh syukur dan hormat. Setiap kali kitaberkumpul dalam perayaan Ekaristi pada hari Minggu, kita sebenarnya menyatakaniman bahwa Yesus Kristus yang bangkit adalah pusat hidup kita. Dengan demikian,hari Tuhan menjadi tanda bahwa hidup kita tidak berjalan sendiri, melainkan selaludalam penyertaan dan rahmat Allah. Namun, perayaan hari Tuhan tidak berhenti hanya padaliturgi di gereja. Iman yang diungkapkan dalam doa, pujian, dan syukur kepadaAllah harus diwujudkan dalam tindakan nyata berupa kasih dan pelayanan kepadasesama. Hari Tuhan menjadi kesempatan untuk memperbaharui diri agar semakinmampu mengasihi, memaafkan, dan melayani orang lain dengan rendah hati. Denganbegitu, hari Tuhan memiliki korelasi langsung dengan kehidupan sehari-hari,karena iman yang dirayakan menjadi iman yang dihidupi. Yesus menegaskan bahwa "Hari Sabat diadakan untukmanusia dan bukan manusia untuk hari Sabat" (Markus 2:27). Artinya, intidari perayaan hari kudus bukanlah sekadar aturan, melainkan perjumpaan denganAllah yang menghidupkan. Gereja lalu menetapkan hari Minggu, hari kebangkitanKristus, sebagai pengganti hari Sabat orang Yahudi. Minggu menjadi "hariTuhan" yang baru, karena pada hari itulah Yesus mengalahkan maut danmemberikan hidup baru. Dengan merayakan hari Minggu, kita mengenang karyapenyelamatan Allah yang berpuncak pada kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu, hari Minggu tidak boleh dipandang hanyasebagai hari biasa atau sekadar hari libur, tetapi sebagai hari suci yang harusdirayakan dengan sungguh-sungguh. Kita dipanggil untuk hadir dalam perayaanEkaristi, memusatkan hati kepada Tuhan, dan mempersembahkan syukur kita. Lebihdari itu, kita dipanggil untuk menjadikan hari Minggu sebagai titik awalsemangat pelayanan dan kasih dalam minggu yang baru. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang mahakuasa, murnikanlah hati dan pikiran kami agarpersembahan kami kepada-Mu melalui doa dan pujian menjadi persembahan yanglayak bagi-Mu. Kemuliaan kepada Bapa … Dalam nama Bapa …
Kita sering menganggap bahwa dengan banyak bicara, pesan kita otomatis sampai. Padahal kenyataannya, komunikasi yang efektif justru bergantung pada bagaimana kita bisa mengetuk "pintu" yang tepat dalam diri lawan bicara. Episode ini akan membahas bahwa seni berkomunikasi itu jauh lebih dalam daripada sekedar kata-kata.Dalam episode ini, kita akan diajak memahami mengapa komunikasi adalah kunci kehidupan. Tidak hanya soal menjaga relasi personal tetapi juga kunci untuk membuka pintu kesempatan dalam karir, bisnis, hingga kehidupan sosial. Kegagalan komunikasi bisa menutup peluang, bahkan memperkeruh situasi. Sebaliknya, komunikasi yang benar bisa melahirkan solusi, membangun hubungan yang lebih kuat, dan menciptakan dampak besar.Episode ini membahas tiga "pintu komunikasi" yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Setiap orang punya cara menerima informasi yang berbeda, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui gambar, ada yang lebih fokus pada cerita yang didengar, dan ada pula yang butuh pengalaman langsung untuk bisa memahami. Bapak Arie juga akan membahas contoh nyata yang relate, seperti pengalaman menjual produk kepada pelanggan dengan karakter berbeda. Melalui contoh ini, kita akan sadar betapa pentingnya menyesuaikan gaya komunikasi agar pesan benar-benar masuk, bukan sekadar lewat. Episode ini juga mengajarkan bahwa komunikasi efektif bukan soal siapa yang paling pintar bicara, tapi siapa yang paling peka membaca cara orang lain memahami.
Komnas Perempuan mencatat ada 305 kebijakan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan sejak tahun 2000 hingga sekarang. Misalnya, pemaksaan busana, pembakuan peran gender, aturan ketenagakerjaan, hingga pembatasan kehidupan beragama. Sedangkan di level nasional, hanya 62 kebijakan dari 28 ribuan kebijakan atau 0,2 persen saja, yang benar-benar terkait pemenuhan hak perempuan dan penanganan kekerasan.Padahal, kesetaraan gender dan perlindungan HAM bagi perempuan dijamin konstitusi. Tak kurang 40 hak konstitusional perempuan yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945.Publik lantas bertanya-tanya, mengapa pemerintah atau negara masih terus mengeluarkan kebijakan diskriminatif terhadap perempuan? Bukankah itu bentuk pelanggaran konstitusi? Daerah mana saja yang punya aturan diskriminatif gender? Bagaimana tantangan mengadvokasi aturan atau kebijakan yang ramah gender?Topik ini kita bahas di Ruang Publik KBR bersama Sundari Amir Komisioner Komnas Perempuan dan Mike Verawati Tangka Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI).
Di episode podacst kali ini, Business Wisdom Podcast menghadirkan tamu spesial, Mutiara Salman, seorang praktisi dan trainer berpengalaman lebih dari 25 tahun. Episode ini membahas bagaimana training bisa menjadi senjata kompetitif yang membedakan perusahaan unggul dari yang biasa-biasa saja. Padahal training sering dianggap sekadar formalitas perusahaan.Bersama dengan Tanadi Santoso, episode ini membahas mulai dari bagaimana training meningkatkan kompetensi, motivasi, hingga loyalitas karyawan, sampai peran training center atau corporate university dalam membangun budaya belajar yang berkelanjutan. Episode ini juga membahas cerita menarik seputar aturan dunia perbankan, pengalaman pribadi menghadapi dilema resign, hingga praktik onboarding unik dari berbagai perusahaan besar.Episode ini juga membahas bagaimana training tidak hanya bermanfaat untuk karir karyawan, tetapi juga berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis, kepuasan pelanggan, dan daya saing perusahaan di tengah era perubahan yang cepat. Mereka juga membahas bahwa training tidak hanya mengenai aspek biaya atau ROI, melainkan juga sebagai bentuk penghargaan, motivasi, dan investasi jangka panjang bagi setiap individu. Bahkan, ada refleksi mendalam tentang peran pendidikan dalam memutus rantai kemiskinan dan bagaimana seorang trainer sejati mampu menginspirasi peserta untuk terus belajar sepanjang hayat.
Sering kali kita mendeskripsikan capek itu lemah, takut itu pengecut dan sering menyalahkan diri sendiri. Padahal capek itu bukan lemah, takut itu bukan pengecutItu semua tanda kalau hatimu itu belum mati.Jadi haruskah kita memaafkan diri?
Send us a textBanyak pemilik bisnis takut untuk jualan, dengan alasan takut ditolak, minder, atau merasa tidak pandai berbicara. Padahal, tanpa penjualan, bisnis tidak akan bertahan.Riset bahkan menunjukkan, 78% pelanggan lebih suka membeli dari bisnis yang memahami kebutuhan mereka, bukan dari yang sekadar menawarkan produk. Artinya, kalau mindset Anda tepat, menjual tidak lagi terasa memaksa, tetapi justru pelanggan akan datang dengan sukarela.Dalam video ini, Anda akan belajar:✅ Cara mengatasi ketakutan pebisnis dalam penjualan✅ Mindset penting yang dipakai pebisnis hebat dalam penjualan✅ Bagaimana Steve Jobs menjual produk Apple tanpa terkesan “menjual”✅ Cara membangun hubungan jangka panjang dengan pelangganSales bukan soal memaksa orang beli, tapi memberikan solusi yang mereka butuhkan. Dengan mindset yang benar, penjualan akan jadi lebih mudah, closing lebih sering, dan bisnis Anda bisa berkembang lebih cepat.Butuh bantuan meningkatkan penjualan lewat strategi digital marketing?Hubungi saya melalui link di deskripsi untuk konsultasi!#DigitalMarketing #Mindset #Bisnis #Sales Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fransiska Leliana Suryani dan Agustina Trince Ileng dari Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 66: 18-21; Mazmur tg 117: 1.2; Ibrani 12: 5-7.11-13; Lukas 13: 22-30.PINTU YANG SEMPIT Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-21 ini ialah: Pintu YangSempit. Pada hari ini, Tuhan Yesus menjelaskan tentang kerajaan surga yangmemiliki pintu yang sempit. Seorang siswa SMP pernah mendengar homili Pastortentang pintu yang sempit untuk masuk ke surga, memberikan rekasi keras. “Sayatidak setuju kalau ke surga pintunya sempit. Padahal saya ingin masuk bersamaorang tuaku, kakak dan adikku, juga teman-temanku. Bagaimana mungkin kami semuabisa masuk?” Mungkin banyak orang mempunyai pandangan seperti remaja tersebut tentangpintu ke surga yang sempit. Namun kalau kita mengikuti semua pengajaran Yesustentang pemuridan, makna sebenarnya tentang pintu yang sempit bukan berupasuatu bentuk fisik pintu kecil dan sempit. Makna sesungguhnya ialah sebuahkedisplinan yang wajib dimiliki dan terbentuk di dalam diri setiap pengikutKristus. Disiplin di dalam istilah Bahasa Inggris “disciple” berarti murid. Disiplin menjadi syarat utama untuk menjadi pengikut Kristus yang sejatidan mendapatkan keselamatan. Kabar gembira yang diwartakan Yesus dandilanjutkan oleh Gereja amatlah menjanjikan. Terutama tentang kebahagiaan yangabadi, orang-orang menaruh harapannya begitu kuat. Mereka tertarik, mendengarkan dengan tekun dan ingin menjadibagian dari janji tersebut. Seluruh penjuru dunia terpesona dengannya. Merekasemua ingin masuk. Kitab nabi Yesaya dalam bacaan pertama mewartakan tentang datangnya semuaorang dari segala bangsa dan bahasa untuk melihat kemuliaan Allah danmendapatkan rahmat-Nya. Yesus sendiri juga menegaskan bahwa orang-orang datang dari seluruh penjuru dunia supayadapat duduk makan bersama dalam Kerajaan Allah. Namun disipilin-lah yang akanmenentukan layak tidaknya seseorang menjadi bagian di dalamnya, untuk melihatkemuliaan Tuhan. Inspirasi ketiga bacaan hari minggu ini paling kurang memberikan kita tigaaspek disiplin. Yang pertama, orang yang ingin masuk melalui pintu sempit ituialah mereka yang harus bebas dari segala bentuk kejahatan. Yesus peringatkanbahwa percuma orang mendengar firman Tuhan dan merayakan imannya, tetapi jikamasih melakukan kejahatan, mereka tidak layak masuk. Kedua, tugas perutusan untuk membuat orang lain menjadi murid-murid Tuhanjuga sangat dituntut kepada setiap pengikut Kristus. Mereka tidak bolehmenikmati sendiri imannya, tetapi berbagi kepada yang lain dan menjadirasul-rasul yang tekun. Ketiga, kemampuan bertahan di dalam segala derita dankesulitan, akan membuat seseorang mengenal salib sebagai cara Tuhan mendidikdan melatih dirinya, karena dibalik itu adalah kebahagiaan yang abadi. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami murid-murid-Muyang sejati, yang setia pada jalan salib-Mu. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
Fenomena anak sekolah yang berangkat tanpa sarapan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkap, sebanyak 41 persen anak usia sekolah tidak sarapan sebelum ke sekolah. Padahal, sarapan merupakan sumber energi penting untuk menunjang konsentrasi dan proses belajar. Ironisnya, hanya 10 persen anak Indonesia yang mendapat sarapan seimbang, sementara sebagian besar lainnya mengandalkan makanan tidak lengkap atau sekadar karbohidrat, yang berdampak langsung pada daya serap pelajaran dan kesehatan anak. Apa saja dampak yang bisa timbul, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, jika anak-anak usia sekolah terbiasa tidak sarapan sebelum memulai aktivitas belajar? Talk bersama Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr Tan Shot Yen, M.hum
Utang pemerintah Indonesia sampai triwulan pertama 2025 sebesar 7 ribuan triliun rupiah. Untuk membayar utang yang jatuh tempo, pemerintah justru menarik utang baru. Selama ini Kementerian Keuangan mengklaim utang Indonesia dalam kondisi baik-baik saja. Padahal tolok ukur yang mereka gunakan itu bisa menyesatkan karena memberi gambaran tak utuh tentang kerentanan ekonomi Indonesia. Kondisi ini akan semakin parah dengan realisasi proyek-proyek besar Presiden Prabowo. - - - Kunjungi s.id/bacatempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 2 Juli 2025Bacaan: "Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu." (Amsal 4:24)Renungan: Beberapa tahun lalu kami ber 76 orang melakukan pelayanan ke Ambon. Saat mendoakan umat di sebuah Gereja, ada seorang ibu yang berbisik, "Pak, saya senang kalian datang kemari mendoakan kami. Saya bekerja di gereja ini dan saya difitnah macam-macam oleh umat di sini. Padahal hidup saya bersih. Semoga dengan dengan pelayanan di tempat kami, orang-orang di sini menjadi terbuka dan tidak main fitnah sembarangan." Ada banyak orang yang mengaku bahwa mereka anak-anak Tuhan, tetapi terkadang kehidupan mereka tidak bisa memberi kenyamanan bagi banyak orang. Mereka saling menjatuhkan, saling memfitnah dan saling mengancam satu dengan yang lain. Sehingga tanpa disadari, iblis bertepuk tangan karena melihat pengikut Yesus terpecah belah satu dengan yang lain. Padahal Yesus menghendaki agar sebagai anak-anak-Nya kita semua bersatu, seperti keluhanNya terhadap Yerusalem, "...Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau." (Luk 13:34b). Marilah kita tanggapi kerinduan Yesus itu dengan hidup rukun sebagai anak-anak-Nya, agar melalui kehadiran kita nama Yesus semakin dimuliakan. Tujuan iblis adalah memecah belah anak-anak Tuhan, tetapi Yesus menghendaki agar kita bersatu. Manakah yang sudah kita lakukan saat ini? Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku karena sudah seringkali kehadiranku membuat nama-Mu dicela. Banyak orang di sekitarku sering merasa tidak nyaman dengan kehadiranku, bahkan orang-orang yang kukasihipun berusaha menghindar dariku. Penuhi aku dengan Roh-Mu, agar Roh-Mu mengubah hidupku, sehingga pancaran kasih dan damai-Mu tinggal dalam hidupku dan pada akhirnya melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan. Amin (Dod).
Memenuhi peran sebagai orang tua seringkali dianggap sebagai fase melepas hobi dan kepentingan pribadi. Semuanya harus anak, anak, dan anak.Padahal, ada banyak cara untuk mengenalkan anak pada apa yang orang tua suka. Apalagi kalau manfaatnya banyak seperti hobi olahraga dan kesadaran merawat kesehatan diri.Simak obrolan Nucha Ario bersama dok Inge tentang pentingnya self-care, dipadu dengan action nyata merawat diri di Audy Dental dengan support berbagai teknologi terkini seperti Bio Smart Implant! TIMESTAMP00:00 Opening03.32 Punya self-care adalah waktu untuk me time05:15 Olahraga diperlukan untuk stabilkan mental10:30 Konsep rewarding dengan makanan manis20:30 Treatment Bio Smart Implant
Pemilihan dua pejabat eselon I di Kementerian Keuangan menuai polemik. Presiden Prabowo memilih Direktur Jenderal Bea Cukai dan Direktur Jenderal Pajak semata favoritisme dan mengabaikan sistem meritokrasi. Padahal mereka memegang posisi strategis yang membutuhkan profesionalitas. Keputusan ini juga bisa menimbulkan pesan keliru: loyalitas lebih penting daripada kapabilitas. - - - Kunjungi s.id/bacatempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Mei 2025Bacaan: "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?" (Keluaran 16: 28)Renungan: Suatu ketika Aldo kepergok mencuri dan dipukuli orang. Hal itu sudah terjadi dua kali, namun itu tidak membuatnya bertobat. Yang ketiga, dia dipukuli orang sampai hampir meninggal dunia karena tertangkap basah ketika mencopet tas seorang ibu. Ternyata, itu juga tidak membuatnya bertobat. Semua nasihat orang tuanya yang dia dengar sejak kecil dia abaikan. Dia berbuat apa saja seperti yang dia inginkan, walaupun sering kali menyusahkan orang lain. Ibunya sangat menderita dibuatnya. Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya kalau bertemu anaknya, "Sampai kapan?" Bandelnya anak itu, bisa menjadi gambaran bandelnya bangsa Israel. Bangsa pilihan Tuhan ini telah mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Dalam hal "manna" saja mereka sudah mengabaikan firman Tuhan dua kali. Menarik untuk diperhatikan bahwa jarak antara penyampaian firman Tuhan melalui Musa dengan pengabaian firman Tuhan oleh bangsa Israel tidaklah lama. Sangat mungkin kurang dari 24 jam. "Hari ini" disampaikan supaya tidak meninggalkan manna sampai pagi, esok paginya masih ada yang menyimpan manna (Kel 16:19-20). "Hari ini" disampaikan supaya hari besok, hari ketujuh, jangan memungut manna, esok harinya tetap ada yang ingin memungutnya (Kel 16:26-27). Maka, tidak mengherankan kalau Tuhan "bertanya", "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahku dan hukumKu?" Tuhan menjadi kesal karena bangsa Israel berkeinginan untuk selalu memberontak. Ini masalah hati yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Sebagaimana bangsa Israel, kita juga umat pilihan, tetapi umat pilihan dalam Perjanjian Baru. Sayangnya, kita juga sering kali mengabaikan firman Tuhan. Tuhan memerintahkan supaya kita tidak menipu, tetapi kita menipu. Kita berkata kepada anak kita, "Kalau ada yang mencari Ibu, bilang saja tidak ada." Padahal kita ada di rumah. Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kita menyontek, yang sama artinya dengan mencuri milik orang lain. Kita berkata, "Ah cuma tiga nomor saja kan tidak apa-apa. "Padahal, dosa tidak mengenal kecil atau besar. Dosa tetap dosa! Kita berusaha mendapatkan SIM atau surat berharga lainnya dengan cara salah. Kita beralasan bahwa pihak yang mengeluarkan surat itulah yang tidak jujur. Sangat mungkin Tuhan bertanya kepada kita, "Sampai kapan?" Mari kita berusaha untuk tidak hidup dalam kesalahan. Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus kita sanggup menaati perintah Tuhan. Jangan sampai berkat Tuhan tidak turun atas kita, gara-gara Tuhan selalu bertanya, "Berapa lama lagi kamu tidak menuruti perintahku?" Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku ingin memerhatikan dan melakukan firman-Mu. Bimbing dan berilah kekuatan kepadaku sehingga aku dapat melakukannya. Amin. (Dod).