Thin crepes originating from South India
POPULARITY
Categories
Continued stories about Rabbi Chanina ben Dosa relating to his poverty and miracles
story about Rav Papa and series of stories of greatness of Rabbi Chanina ben Dosa and wife
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Mei 2025Bacaan: "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?" (Keluaran 16: 28)Renungan: Suatu ketika Aldo kepergok mencuri dan dipukuli orang. Hal itu sudah terjadi dua kali, namun itu tidak membuatnya bertobat. Yang ketiga, dia dipukuli orang sampai hampir meninggal dunia karena tertangkap basah ketika mencopet tas seorang ibu. Ternyata, itu juga tidak membuatnya bertobat. Semua nasihat orang tuanya yang dia dengar sejak kecil dia abaikan. Dia berbuat apa saja seperti yang dia inginkan, walaupun sering kali menyusahkan orang lain. Ibunya sangat menderita dibuatnya. Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya kalau bertemu anaknya, "Sampai kapan?" Bandelnya anak itu, bisa menjadi gambaran bandelnya bangsa Israel. Bangsa pilihan Tuhan ini telah mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Dalam hal "manna" saja mereka sudah mengabaikan firman Tuhan dua kali. Menarik untuk diperhatikan bahwa jarak antara penyampaian firman Tuhan melalui Musa dengan pengabaian firman Tuhan oleh bangsa Israel tidaklah lama. Sangat mungkin kurang dari 24 jam. "Hari ini" disampaikan supaya tidak meninggalkan manna sampai pagi, esok paginya masih ada yang menyimpan manna (Kel 16:19-20). "Hari ini" disampaikan supaya hari besok, hari ketujuh, jangan memungut manna, esok harinya tetap ada yang ingin memungutnya (Kel 16:26-27). Maka, tidak mengherankan kalau Tuhan "bertanya", "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahku dan hukumKu?" Tuhan menjadi kesal karena bangsa Israel berkeinginan untuk selalu memberontak. Ini masalah hati yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Sebagaimana bangsa Israel, kita juga umat pilihan, tetapi umat pilihan dalam Perjanjian Baru. Sayangnya, kita juga sering kali mengabaikan firman Tuhan. Tuhan memerintahkan supaya kita tidak menipu, tetapi kita menipu. Kita berkata kepada anak kita, "Kalau ada yang mencari Ibu, bilang saja tidak ada." Padahal kita ada di rumah. Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kita menyontek, yang sama artinya dengan mencuri milik orang lain. Kita berkata, "Ah cuma tiga nomor saja kan tidak apa-apa. "Padahal, dosa tidak mengenal kecil atau besar. Dosa tetap dosa! Kita berusaha mendapatkan SIM atau surat berharga lainnya dengan cara salah. Kita beralasan bahwa pihak yang mengeluarkan surat itulah yang tidak jujur. Sangat mungkin Tuhan bertanya kepada kita, "Sampai kapan?" Mari kita berusaha untuk tidak hidup dalam kesalahan. Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus kita sanggup menaati perintah Tuhan. Jangan sampai berkat Tuhan tidak turun atas kita, gara-gara Tuhan selalu bertanya, "Berapa lama lagi kamu tidak menuruti perintahku?" Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku ingin memerhatikan dan melakukan firman-Mu. Bimbing dan berilah kekuatan kepadaku sehingga aku dapat melakukannya. Amin. (Dod).
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - Wudhu Menggugurkan Dosa
Dosa itu menggoda Anda dan menciptakan keinginan terhadap hal terlarang, jika Anda tidak memiliki strategi untuk mengatasinya, kemungkinan besar Anda akan jatuh.
Eps 1 Kajian Mingguan
Dosa itu menggoda Anda dan menciptakan keinginan terhadap hal terlarang, jika Anda tidak memiliki strategi untuk mengatasinya, kemungkinan besar Anda akan jatuh.
Pdm. Handoyo Salim (TB) Matius 6: 7Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 April 2025Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja, angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Ketika kita tergoda untuk bergosip, ingatlah akan bulu ayam! Yakobus mengatakan walaupun kita rajin beribadah tetapi jika tidak bisa mengekang lidah, kita sama saja seperti tidak beribadah (Yak 1:26). Baiklah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
Bismillah,1736. DOSA & KEBOHONGAN ITU BEBAN | Riyaadhush Shaalihin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Bismillah,1734. MENYAKITI ORANG BERIMAN = KEBOHONGAN & DOSA BESARRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Al-Ahzab: 58Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًاDan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 58)
Pembahasan Mazmur 51: Mazmur Daud yang penuh dengan pelajaran penting tentang dosa dan pengakuan dosa.
IANR 2515 041225 Line Up4-6pm INTERVIEWSHere's the guest line-up for Sat, April 12, 2025 from 4 to 6pm CST on Indo American News Radio, a production of Indo American News (www.IndoAmerican-News.com). We are on 98.7 FM and you can also listen on the masalaradio app.By Monday, hear the recorded show on Podcast uploaded on Spotify, Apple Podcasts, Pocket Casts, Radio Public and Breaker. We have 5 years of Podcasts and have had thousands of hits.TO SUPPORT THE SHOW, SELECT FOLLOW ON OUR FREE PODCAST CHANNEL AND YOU'LL BE NOTIFIED OF NEW UPDATES.4:20 pm The Trump administration has turnedimmigration policy on its head and shown a remarkable disdain for following the law. Citizens and permanent residents returning from overseas trips have been harassed, and foreign students are being deported based on participation in demonstrations, all symptoms of the current isolationist attitude. Attorney George Willy will discuss these topics and other developing immigration issues.4:50 pm In the past 50 years, dosas have become a favorite food item all across India just like paranthas, pani puri and dhoklas. Most Indian restaurants serve dosas rolled up like a giant crispy telescope with some filling in the middle and sambar on the side, leaving many people unsatisfied. There's an art to making soft, nourishing dosas, so we turned to Master Chef Kiran Bheemarao to give us some background and tell us the technique of making a good dosa.5:20 pm Pratham was the first local Indian charity tofocus on childhood education in India and teaching those less fortunate how to make a living for themselves. A few years ago, it also became the first local Indian charity to raise over $1,000,000 in one gala. Since then it has made many more milestones, so we asked the current Co Presidents, Pradeep Sreenani and Dr. Vikram Gopal to explain to us how Pratham has achieved this distinction and its upcoming gala on April 25.Also stay tuned in for news roundup, views, sports and movie reviews.TO BE FEATURED ON THE SHOW, OR TO ADVERTISE, PLEASE CONTACT US AT 713-789-NEWS or 6397 or at indoamericannews@yahoo.com Please pick up the print edition of Indo American News which is available all across town at grocery stores. Also visit our website indoamerican-news.com which gets 90,000+ hits to track all current stories.And remember to visit our digital archives from over 17 years. Plus, our entire 44 years of hard copy archives are available in the Fondren Library at Rice University.
Ustadz Abdullah Amir Maretan - Direndahkan Karena Dosa
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah APA YANG ALLAH LIHAT Mari kita membaca Firman Tuhan dariEFESUS 6: 10Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalamkekuatan kuasa-Nya. Wonder Kids, apa yang kamu lihat ketika kamu sedangbercermin? Apakah kamu melihat kesalahanmu? Apakah kamu melihat seorang anak yang berbohong kepada ibunya? Ketika kamu memandang matamu di cermin, apakah kamu menemukan mata seorang yang tidak menepati janji? Seorang teman yang tidak baik? Seorang yang berulangkali gagal? Jika demikian, coba lihat sekali lagi. Tapi kali inigunakan mata iman, pandanglah apa yang Allah lihat. Allah melihat seorang anak yang sangat dikasihi-Nya, sehingga Ia mengutus Anak-Nya ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkanmu. Wonder Kids, matamu membuatmu melihat dosa dan kesalahanmu, tetapi mata Allah melihatmu sebagai seorang yang dosanya telah dibasuh bersih oleh darah Tuhan Yesus yang tercurah di kayu salib untuk menyelamatkanmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, apakah kamu memiliki kebiasaan buruk yang tidak bisa dihentikan? Dosa yang berulangkali kamu lakukan? Temperamen yang buruk? Suka berbohong? Selalu berkeluh kesah dan mengomel? Firman Tuhan ini mencatatjanji Allah. Mari kita baca 1 Korintus 10: 13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobaimelampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Wonder Kids, kamu bisa berdoa minta pertolongan dari Allah. Mari kita berdoa TUHAN, kuatkanlah aku di dalam Engkau dan ajar aku agar aku dapat memakai perlengkapan rohani agar aku dapat berdiri teguh melawan yang jahat. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH MEMPERLENGKAPIMU AGAR MENJADI KUAT UNTUK MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN DI DUNIA INI. Tuhan Yesus memberkati
KEMERDEKAAN SEJATI : HAMBA DOSA vs HAMBA KEBENARAN? - Roma 6:17-18, 22
Dosa adalah sebuah kata pendek, namun tampaknya sering muncul di gereja dan kalangan orang percaya. Namun, apa sebenarnya dosa itu? Haruskah kita diam-diam menyenanginya, atau membencinya sama sekali? Mungkinkah kita melakukan dosa yang tidak akan pernah diampuni Tuhan? Baca artikelnya di: https://bit.ly/3XCwHHz
In this engaging livestream conversation, H.L. Burke (Heidi) and I explore the intricacies of writing superhero fiction, discussing the implications of superpowers, the role of government, and the moral dilemmas faced by characters. We delve into the unique challenges of marketing superhero stories, the importance of character development, and the dynamics of building a dedicated audience. The discussion also highlights the upcoming anthologies featuring new voices in the superhero genre, emphasizing community engagement and creativity.Click here to support the Kickstarter for the DOSA anthologies II and III (and get really spiffy special edition copies!)Check out H.L. Burke on Substack.Prefer to read? Click the transcript button on the Substack page - you can read straight through or use the transcript to skip around on the video.Author Culture is a reader-supported podcast that I create to help scifi and fantasy authors just like you. Consider becoming a free or paid subscriber (paid subscribers get bonus current event episodes, live chat, and Q&A). This is a public episode. If you'd like to discuss this with other subscribers or get access to bonus episodes, visit authorculture.substack.com/subscribe
Ustadz Maududi Abdullah, Lc. - Dosa Besar yang Dianggap Ringan
Dua dosa terbesar adalah gagal mengasihi. Singkatnya, kita tidak dapat menuruti perintah Allah jika kita tidak mengasihi Allah dan jika kita tidak mengasihi orang lain.
Dua dosa terbesar adalah gagal mengasihi. Singkatnya, kita tidak dapat menuruti perintah Allah jika kita tidak mengasihi Allah dan jika kita tidak mengasihi orang lain.
"Welcome to our final class on Pirkei Shira . The student of Rabbi Chanina ben Dosa, Rabbi Yeshaya, fasted 85 times because of a profound question: Dogs, described as 'brazen of spirit' and 'insatiable,' are granted the merit to recite shira (song). How could dogs, of all creatures, deserve the zechut (merit) to sing a song, especially the final song in Pirkei Shira ? An angel appeared to Rabbi Yeshaya and said, 'Yeshaya, how much longer will you fast over this matter? I swear that since this was revealed to the prophet Chavakuk, it has not been revealed to anyone else. I am telling you now because you are a student of a great man, Chanina ben Dosa. I have been sent from Heaven to reveal the answer.' The answer is: Dogs are granted this merit because they did not bark when the Jewish people left Egypt. Furthermore, they are rewarded by having their excrement used in tanning hides, which are essential for writing Sefer Torah scrolls. This explanation seems cryptic. Why are dogs considered worse than other animals? Many unkosher animals sing songs in Pirkei Shira . What is so problematic about the dog? Rav David Cohen, the Rosh Yeshiva of Chevron, explains in his book Mizmor LeDavid (page 201) that shira is fundamentally an act of praise and Hallel (glorification) to Hashem. Brazenness is the antithesis of praise, as praise inherently involves hoda'ah (acknowledgment), which means admitting that someone else is greater than you. The opposite of modeh (one who admits) is me'eiz panav (one who is brazen). The Gemara in Bava Metzia 3a states that denying a debt is an act of brazenness. Someone who borrows money and denies it is the opposite of someone who admits their debt, whether fully or partially. Therefore, dogs, known for their ultimate brazenness, seem incompatible with the concept of shira . However, there is a deeper understanding. The Zohar (volume 2, 61a) states that the dog represents Amalek. This is echoed by Rashi, who, in his commentary on Shemot, connects Amalek's attack to the Jewish people's doubt about God's presence. Rashi uses the analogy of a father carrying his son, who then questions the father's whereabouts, leading to a dog biting him. Similarly, when the Jewish people questioned God's presence after leaving Egypt, Amalek attacked. Amalek is the dog, representing fundamental evil. The question remains: how can these brazen dogs sing a song? It seems contradictory. Interestingly, this class is being recorded on Ta'anit Esther, when we recite Psalm 22, Lamnatzeach al Ayelet Hashachar , which speaks of Esther's prayers and challenges. In Psalm 22:21, Esther prays to be saved from the dog, which the Sefer Toldot Yaakov Yosef identifies as Amalek. The incredible revelation is that the dogs did not bark on the night of Yetziat Mitzrayim (the Exodus from Egypt) because the revelation of God was so immense. We recite Hallel Hagadol (the full Hallel) on this night, which is the antithesis of Amalek. The profound revelation silenced Amalek. The dog could not bark. This was the one positive action Amalek performed. However, this silence was fleeting. Rav David Cohen explains that in Az Yashir , it says, ' Azi v'zimrat Yah ' (My strength and song come from God), using only a partial name of Hashem. He explains that Amalek's existence prevents the full manifestation of God's name, as stated in Shemot, ' Ki yad al kes Yah ' (God's hand is on His throne), where 'kes' is spelled out as 'kisei' (throne), representing an incomplete name. This is particularly relevant in Az Yashir because Amalek opposes shira , attempting to undermine it. Only for a brief moment in history was Amalek silent, allowing the dog to not bark. The Chatam Sofer, in his Drashot , adds that contentment leads to praise and gratitude, while spiritual growth requires continuous seeking. We say Modim (thanks) without asking for more, but we strive for more in avodat Hashem (divine service). The dog, known for its insatiability, sings shira only for the one moment when it was silenced by divine revelation. It celebrates this single instance of restraint. This insight is particularly relevant to a student of Chanina ben Dosa, who was content with little. The student struggled to understand how the dog, the antithesis of his rebbe's contentment, could sing shira . This reveals the paradox: the dog celebrates the one moment it mirrored Chanina ben Dosa's contentment. This concludes our study of Pirkei Shira . The dog represents the antithesis of praise, while our goal is to praise Hashem. In physicality, we should be content, but in spirituality, we should always strive for more. The Zohar, quoted by Rav Chaim Palagi, notes that on Rosh Hashanah, some people only ask for material blessings, exhibiting the brazenness of dogs. Instead, they should humble themselves before Hashem. This is the essence of Pirkei Shira : to reach the level of bowing in humility, which the dog fails to do. Finally, Chanina ben Dosa was also the antithesis of Amalek, who was powerful in black magic ( kishuf ). When Yehoshua fought Amalek, he brought those who could undo kishuf . Chanina ben Dosa, however, demonstrated that ' ein od milvado ' (there is none besides Him), as even witches could not cast spells on him. This is the final message of Pirkei Shira and the dogs. It connects beautifully to Purim, where we overcome the brazenness of Haman, who represents Amalek, with hoda'ah (acknowledgment and gratitude)."
KEMERDEKAAN SEJATI : HAMBA DOSA vs HAMBA KEBENARAN? - Roma 6:17-18, 22
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Maret 2025Bacaan: Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon." (2 Samuel 21:1) Renungan: Raja Daud datang meminta petunjuk Tuhan terhadap masalah kelaparan yang telah menimpa bangsa Israel selama tiga tahun. Tuhan pun memberikan petunjuk dengan memerintahkan agar ia membereskan semua kesalahan yang dilakukan oleh keluarga Saul, di mana mereka berikhtiar untuk memusnahkan orang Gibeon yang merupakan sisa orang Amori, padahal orang Israel telah mengangkat sumpah dengan membiarkan mereka hidup. Dosa keluarga Saul telah membuat berkat yang seharusnya turun atas bangsa Israel menjadi tertahan. Daud mengambil sebuah keputusan yang bijak dengan memutuskan untuk menghampiri Tuhan terlebih dahulu. Dan ia pun menyelesaikan masalah tersebut sesuai petunjuk yang diberikan oleh Tuhan. Kita harus tahu siapa yang pertama kita datangi saat menghadapi masalah. Mendatangi orang yang salah untuk meminta petunjuk dapat membuat kita terpuruk. Suatu hari, seorang ibu pernah datang dan menceritakan masalah rumah tangganya yang sangat rumit. la telah mendatangi beberapa sahabatnya dan meminta pendapat. Sesuai harapan, ia pun mendapatkan saran, namun saran tersebut justru membuat masalahnya semakin rumit. la kemudian memutuskan mendatangi seorang hamba Tuhan dan mengisahkan masalahnya. Dengan hikmat dari Tuhan, hamba Tuhan itu memberikan solusi kepada ibu tersebut dan secara perlahan ia pun dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Pada akhirnya ia mengatakan bahwa seharusnya sejak awal ia datang meminta petunjuk Tuhan lewat hamba-Nya, dengan demikian masalahnya tidak akan berlarut-larut. Sikap Daud yang tidak mengambil tindakan apa pun sebelum meminta petunjuk Tuhan adalah sebuah teladan yang patut diikuti oleh setiap orang percaya. Daud menghormati Tuhan sebagai yang tertinggi dan pemilik kerajaannya dengan mendatangi-Nya dan meminta petunjuk atas masalah di negerinya. Dia adalah Tuhan atas hidup umat-Nya. Ia mengetahui segala sesuatu tentang kita, dan di dalam Dia selalu ada solusi. Datanglah dan minta petunjuk kepada Tuhan. Bukankah la memiliki jalan keluar atas masalah kita? Lalu kenapa kita tidak langsung datang saja kepada-Nya untuk mendapatkan solusi tersebut? Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu saat aku sedang dalam masalah, sehingga aku dapat datang ke orang yang tepat sesuai kehendak-Mu, agar aku mendapatkan jalan keluarnya. Amin. (Dod).
At least one of our cohosts wasn't quite on the same wavelength as today's constructor, Kiran Pandey: the clues and answers just felt a wee bit ... out of sync. Still, professional that they were (in terms of determination and ethics, not income), they managed to persevere and get to the happy music. We have all the deets inside, so please have a listen, and, as always, please encourage your friends and relations to do the same.Show note imagery: DOSA, an Indian crepe with chutney.We love feedback! Send us a text...Contact Info:We love listener mail! Drop us a line, crosswordpodcast@icloud.com.Also, we're on FaceBook, so feel free to drop by there and strike up a conversation!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 58: 1-9a; Mazmur tg 51: 3-4.5-6a.18-19; Matius 9: 14-15WAKTU TEPAT UNTUK BERPUASA Renungan kita pada hari ini bertema: Waktu Tepat UntukBerpuasa. Ada percakapan seru antara suami dan istri mengenai pelaksanaan puasamereka. Suami berkata bahwa ia menyesali perbuatannya yang lupa akan janjipuasanya. Ia mestinya berpuasa makan makanan tertentu yang merupakankesukaannya, tetapi sudah untuk kesekian kalinya ia melanggarnya. Ia memilihuntuk curhat kepada istrinya tentang kesalahannya tersebut. Istri justru mengakui juga pelanggaran puasanya.Sebenarnya ia sudah memutuskan untuk puasa makanan tertentu dan berhenti darikebiasaan gosip. Tetapi sudah beberapa kali ia melanggarnya. Mereka berduaakhirnya memahami, bahwa mereka tidak konsisten dengan waktu untuk berpuasa.Mereka sadar kalau puasa mereka tidak beraturan, dan harus dicari waktu yanglain untuk menebus puasa yang telah diabaikan. Melanggar keteraturan waktu sehingga regularitas puasamenjadi terganggu adalah persoalan umum yang dilakukan banyak orang Katolik.Sebenarnya bukan hanya puasa yang teratur, tetapi juga soal kehadiran dalamMisa harian atau mingguan, doa novena, pengakuan dosa sering menjadi tidakteratur. Dosa umum manusia ialah tidak konsisten dengan yang rutin atau regulerdalam ungkapan imannya kepada Tuhan. Hal ini selalu terjadi dalam berpuasa dantindakan matiraga lainnya, terutama dalam masa Puasa ini. Tentang ketidak-konsistenan waktu untuk berpuasa ini jugamenjadi suatu persoalan tersendiri pada zaman-nya Yesus. Umat Yahudi yangmengikuti pola pikir dan jalan kerohanian para ahli taurat dan orang Farisi,menjalankan dengan sangat ketat aturan berpuasa. Salah satunya ialah waktuberpuasa yang harus dipatuhi. Waktu yang utama ialah hari Sabat. Sekiranyasuami dan istri tadi sangat merasa bersalah dan akhirnya terpukul karena tidakregulernya berpuasa, ini adalah persoalan yang diutarakan oleh nabi Yesayatentang Tuhan dan sesama yang dituntut untuk melihat dan mengapresiasi puasaseseorang. Persoalan yang sama juga diutarakan oleh murid-muridYohanes kepada Yesus, tentang murid-murid Yesus yang tidak berpuasa. Yesusmemberikan jawabannya, bahwa waktu yang benar dan tepat untuk berpuasa ialahpada waktu diri kita dalam kehampaan dan dosa. Berarti pada saat-saat ini,Tuhan dirasakan jauh atau bahkan tidak berada bersama kita. Kita merasaditinggalkan atau mungkin menjadi terhukum karena dosa-dosa kita. Bila kitamenjadikan keadaan ini sebagai puasa yang sebenarnya, kita berusaha sekuatkemampuan kita untuk menjauhkan diri dari dosa-dosa yang menyiksa. Jadi kitamesti berbuat untuk melampaui kebiasaan reguler untuk tidak makan sesuatu ataupantang melakukan sesuatu.Marilah kita berdoa. Ya Tuhan, semoga kami dapat membaharuidiri dengan benar dan tepat melalui puasa dan pantang kami. SalamMaria... Dalam nama Bapa ...
Message Rella B Here!Welcome to Reading with Rella B! This episode features a sample reading of the early reader chapter book: The Runaway Dosa by Suma Subramaniam.Join Akka and Krishna as they chase after a magical dosa that comes to life and races out the door! Together, they'll journey in a magical forest, where powerful mythological creatures will help them try to get Akka's breakfast back! If you like this book, it can be purchased on Amazon.FREE ACTIVITYSupport the show***I have a new book that will be coming out! Check it out on BackerKit to get exclusive merch and a copy before it is released to market!*** We will begin getting our brains and bodies ready with some stretching and a riddle with Rella, then we will hear the story and shout out our Co-Creators!There are many participation opportunities for the little ones, so please go to RellaBBooks.com or your favorite social channel, if you would like to learn more about those! I send out FREE weekly activities to my newsletter subscribers and followers. Social HandlesFacebook: @RellaBBooksInstagram: @RellaBBooksTwitter: @RellaBBooksPinterest: @RellaBBooksYouTube: @RellaBBooksTikTok: @RellaBBooksWebsite: RellaBBooks.comThanks for listening, toodles!
TUHAN tidak memandang bulu untuk siapapun menjadi bagian umat-Nya, bukan hanya orang Israel, namun setiap orang yang mau mendengarkan suara-Nya. Bukan hanya dalam Perjanjian Baru, namun sudah dinyatakan-Nya pada bangsa yang ditebus-Nya itu sejak Hukum Taurat diberikan-Nya. Maukah saudara mendengarkan panggilan-Nya?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 23 Februari 2025.Kirim pesan
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KAMU ATAU ALLAH? Mari kita membaca Firman Tuhan dari Efesus 2: 5b oleh kasih karunia kamu diselamatkan Wonder Kids, Allah sedang bekerja di dalam hidupmu. Ketika kamu memilih untuk percaya kepada Allah, Ia menyelamatkanmu dengan anugerah-Nya. Apa artinya? Itu artinya bahwa ketika kamu melanggar salah satu peraturan Allah, baik itu karena kamu tidak taat kepada orangtuamu, kamu berbohong, bergosip tentang seorang teman, maka kamu telah berdosa. Dosa telah memisahkanmu dari Allah, dan dosa haruslah dihukum. Tapi karena Allah begitu mengasihimu dan karena Ia tidak mau dipisahkan denganmu, Allah memilih untuk mengutus Tuhan Yesus untuk dihukum menggantikanmu. Allah memilih mengampunimu dan tidak lagi mengingat dosa-dosamu. Inilah yang disebut dengan anugerah. Selagi kamu memikirkan tentang anugerah dan semua yang dikerjakan Allah bagimu, jawablah pertanyaan ini: Siapa yang sedang bekerja? Kamu atau Allah? Siapa yang menyelamatkan? Kamu atau Allah? Jawaban dari semuanya adalah “Allah”! MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Allah menanyakan pertanyaan sulit kepada Ayub mengenai siapa yang memegang kendali. Coba pikirkan pertanyaan ini sambil berjalan di sekitar rumahmu: Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya? (Ayub 38:12) Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu: Ya? (Ayub 38: 35) Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? (Ayub 39: 27). Penting bagi kita untuk selalu ingat bahwa Allah adalah Allah berkuasa dan kita bukan Allah. Mari kita berdoa Bapa, terima kasih karena telah menyelamatkanku. Tolong aku untuk selalu ingat bahwa aku adalah ciptaan-Mu yang berharga dan dipenuhi dengan kasih-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH MENGASIHIMU DAN MEMBERIMU HIDUP YANG BARU MELALUI TUHAN YESUS. Tuhan Yesus memberkati
Felix Witanto - 2 Samuel 11:1-2 (TB) Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc. - Awal Terjadinya Dosa Terbesar Manusia
KAJIAN TEMATIKTema: MENGENAL 70 DOSA-DOSA BESAR DALAM ISLAM #8Dosa Besar ke 17: Liwath (Homoseksual)18: Menuduh Berzina Wanita Baik-baikNarasumber: Ust. Ahmad Fathoni, SE. ME.Terbuka Untuk Umum Muslim & MuslimahSabtu, 22 Februari 2025 / 23 Sya'ban 1446HBa'da Sholat Maghrib Berjamaah di Masjid As Sofiaمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم Siapa saja yang menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) LIVE Stream:-- Youtube LIVE Event https://youtube.com/live/UE_ExDVZwNo?feature=share-- Youtube: https://youtube.com/c/DiMediaTV-- Instagram: @DiMediaTVLive Delay & Podcasts:Instagram: @MasjidAssofiaPodcasts: Spotify, Apple Podcasts Channel: "Dimedia Radio"Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofiaBSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu)BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid)BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid)Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin).Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share"#AhmadFathoni #DiMedia #masjidassofia #kajiantematik #dimediatv #dimediaradio #ustadzAhmadFathoni #FathoBenx #ustadzFathoBenx#panduannabi #jasmerah #ahmadfathoni #dosa #dosabesar #dosadosabesar #70DosaBesar
Tej Dosa and I recorded this episode on Saturday, February 15. Whenever I talk to Tej, I always come away from the podcast feeling high. I hope you do too.You can contact me on X at @heydannymiranda and him at @ComedicBizman.AI Summary (created by Otter.ai):Danny Miranda and Tej Dosa discuss the transformative power of their conversations and the impact of Danny's upcoming book, Divine Moments. Danny shares how a message from Nicola Marasco inspired him to record this episode. They explore the concept of divine moments, emphasizing the importance of staying present and connected to the source of life. Tej recounts a personal experience of feeling deeply connected during a walk, which transformed his perspective. They also discuss the significance of energy and how it shapes experiences and interactions. Danny reflects on his journey from partying to writing about divine moments, highlighting the role of meditation and inner work in his transformation. Danny Miranda and Tej Dosa discuss the transformative power of guided meditations and the impact of their podcast conversations. Danny shares his experience of guiding a meditation at a friend's wedding and expresses a desire to create a YouTube channel for guided meditations. Tej recounts a vision of Danny leading large meditations, similar to Joe Dispenza's retreats. They explore the deep connection and receptivity of their listeners, emphasizing the importance of presence and spiritual growth. Tej also reflects on how their conversations have positively affected his own well-being, reducing his coughing during the podcast.
Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc. - Kisah Awal Terjadinya Dosa Terbesar Manusia
Wigand Sugandi - Amsal 23:17 (TB) Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.
Dosa itu muncul karena ketamakan. Mengingini kemuliaan yang Allah Bapa telah berikan kepada Anak-Nya, pemimpin malaikat ini telah bercita-cita untuk memperoleh kuasa yang merupakan hak mutlak Kristus.
Cook-a-long with Samuel Goldsmith, in this bonus recipe episode. Find the recipe at goodfood.com Learn more about your ad choices. Visit podcastchoices.com/adchoices
Roh Kudus sebagai pengganti kehadiran Yesus secara pribadi, dan Roh inilah yang selalu berbisik dalam hati kita yang menuntun kita untuk selalu berjalan di jalan yang benar dan yang Tuhan inginkan.
Dengan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, melepaskan tenggat waktu yang kita tentukan sendiri, dan hidup dalam ritme berserah kepada Yesus.
Izrael se dohodl s Hamásem na podmínkách příměří - na jejím základě by mělo dojít k propuštěni rukojmích této teroristické sítě a izraelská armáda se stáhnout z Pásma Gazy. První fáze ujednání, za které se postavili jak končící, tak nastupující americký prezident, by měla vstoupit v platnost na konci týdne. Dosažení dohody po vypjatém konfliktu se ale v závěru vyjednávání zadrhlo na izraelském vládním stole.Host: Pavel Novotný - redaktor zahraniční redakce Hospodářských novinČlánek a další informace najdete na webu Seznam Zprávy.Sledujte nás na sociálních sítích X, Instagram, Threads nebo Bluesky. Náměty a připomínky nám můžete psát na e-mail zaminutusest@sz.cz
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 10 Desember 2024 Bacaan: "Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Matius 21:32) Renungan: Suatu ketika ada seorang ibu yang berkata kepada temannya, "Dia itu kan perempuan nakal." Ibu-ibu yang lain menimpali, "lya tuh, harusnya nggak tinggal di komplek sini, bikin malu aja!" Ungkapan-ungkapan yang senada dengan ini, seringkali diucapkan oleh orang-orang yang merasa diri tidak "seberdosa" orang lain. Kita memang patut bersyukur kalau kita tidak hidup sebagai pelacur, pemabuk, pencuri, pezinah, penjudi, dll. Ketika mendengar istilah-istilah di atas, biasanya yang tergambar di benak kita adalah barisan orang-orang berdosa yang sedang antri menuju Neraka. Namun kita tidak boleh menjadi besar kepala karena dikenal sebagai orang baik-baik, tidak ada cerita buruk yang orang ketahui tentang kita. Tapi ada satu kebenaran penting yang perlu kita pahami bahwa dengan tidak menjadi pendosa seperti contoh-contoh di atas, itu tidaklah cukup. Para ahli Taurat dan orang- orang Farisi merasa diri paling rohani dan paling benar daripada orang lain. Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai di dalam Lukas 18:9-14 menjelaskan bagaimana cara orang Farisi menilai diri. "Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku." Orang Farisi ini mewakili orang-orang yang merasa lebih layak dari yang lain. Tetapi di balik sikap munafik seperti ini Tuhan menunjukkan suatu dosa lain yang berakar pada kesombongan dan merasa diri paling suci. Dosa kesombongan yang tersembunyi jauh di dalam hati dan tidak dilihat orang, namun Tuhan tahu dan melihatnya. Berhati-hatilah dengan "sikap Farisi" yang satu ini, karena sikap yang membuat kita merasa benar dengan kehidupan rohani kita saat ini sesungguhnya sudah mengandung dosa kesombongan yang akhirnya akan menyeret kita ke dalam kebinasaan. Jangan sampai orang yang kita anggap pendosa, akhirnya mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. karena akhirnya mereka benar-benar menyadari keberdosaan mereka kemudian berbalik kepada Allah. Marilah dengan rendah hati kita mempersilahkan Tuhan menyelidiki hati dan seluruh kehidupan kita, dan membiarkan Dia menyempurnakan kita. Jangan pernah beranggapan bahwa kita jauh lebih baik dan lebih benar dari orang lain, karena hanya Tuhanlah yang sanggup menilai kita dengan cara penilaian yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, di dalam keterbatasanku menilai diri sendiri, aku sering beranggapan bahwa secara rohani aku lebih dari yang lain. Ampuni aku ya Tuhan karena aku terlalu sombong secara rohani. Amin. (Dod).
Sebagaimana halnya ular tembaga itu sendiri, tidaklah mempunyai khasiat, tetapi semuanya itu haruslah memimpin pikiran mereka kepada Kristus, Korban bagi dosa yang besar itu.
This week Gilbert Gottfried's first comedy album ever was released entitled "Still Screaming". It's an awesome double album and I was part of the launch party along with Chevy Chase and Paul Schaffer. Yeah, you heard right. Unfortunately, I got a sty in my eye and had to wear woman's sunglasses the whole time BUT -- podcast gold, right? Also, I try the Indian food "Dosa" (whatever that is) and although the girl that I went with said this would be her last execution meal, it should not be anyone's last execution meal. Let's just leave it at that. A nacho hat would be the way to go. Don't you think? Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 29 Rabiul Awal 1446 H / 3 Oktober 2024 M. Kajian Islam Tentang Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah Ta’ala […] Tulisan Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Just a Skype audio call with a dear friend (https://x.com/ComedicBizman). https://x.com/heydannymiranda