Karena setiap orang punya cara tersendiri bagaimana membuat karya versinya menjadi hidup.
Ternyata kita menatap langit yang sama, mencemburui pesona senja yang begitu memikat hingga kita merasa bahwa ada pesan yang ingin disampaikan semesta pada pengagumnya.
Tidak ada yang bisa memastikan apakah kita bertemu di pelabuhan itu atau tidak ? Atau kita memutuskan sesuatu yang lain tanpa berbicara.
Saat puncak kebingunganku menjulang dan tidak menemukan titik terang, saat itu juga aku merasa berjuang sendiri.
Ada sepasang telinga yang siap mendengarkanku, ada sepasang mata yang siap menatapku. Ya, dihari esok.
Kamu semakin pudar dalam kacamataku. Ada .. tapi terlihat seperti ilusi yang nyata. Maka, enyahlah !
Aku hanya perlu meyakinkan diriku bahwa kamu memang dan seharusnya sedang memperjuangkan dan mengupayakanku.
Jika aku tidak pulang ? Mungkin kamu tidak akan belajar bagaimana caranya menepati janji, menghargai waktu dan berkomunikasi.
Saat ini aku sedang dan akan terus berjuang agar tidak terjadi patah hati di hari esok dengan menjaga kepercayaan-Nya.
Menaruh harapan pada manusia artinya berani berisiko untuk menyayat hati.
Semua akan menjadi ketetapan terindah. Berharaplah doa-doa atas rasa sebuah keikhlasan hati itu mampu menembus langit
Karena intan adalah intan. Berharga dan mahal. Dan ia tidak mudah di dapatkan tanpa perjuangan
Doa itu hal yang mulia. Tidak perlu cerewet tentang hidup, toh sudah ada yang mengatur.
Yang terbiasa ngaret. Tolonglah. Jangan membiasakan orang lain menunggu.
Melalui mereka, Allah menemani kita. Menjadi bagian kisah untuk terlibat dalam hidup kita.
Semoga apa yang menjadi niat dan mimpi kita mampu menembus langit-Nya.
Komunikasi yang berkualitas adalah tetap saling mendoakan kebaikan orang lain.
Cinta itu adalah kata kerja. Kamu akan paham harga sebuah kepercayaan dari kata kerja 'cinta'.
Yang sesungguhnya itu adalah tentang sebuah keberkahan. Pada akhirnya hatimu akan mengalahkan keegoisanmu.
Selamat dengan amanah baru karena Tuhan telah mengizinkanmu meraih mimpi kedua malaikatmu.
Perihal kamu yang jangan lupa bercermin sampai kamu memahami seperti apa dirimu sebenarnya.
Waktu itu adalah sebuah pedang. Sekali menunda amanah, ujung pedang itu siap menusuk jantung hatimu.
Mau menjadi role model yang seperti apa ? Mau diingat dengan cara bagaimana ?
Berdamailah dengan hati, sedamai aku yang tiada henti mendoakanmu.