POPULARITY
Categories
Kalau kita ingin anak rajin, kita harus mencontohkan lebih dulu. Apa kebiasaan rajin yang ingin Moms & Dads tanamkan di rumah? Share di komentar!
Dalam episode podcast kali ini, kita akan mendengarkan kisah perjalanan luar biasa Moorlife, brand Indonesia yang berhasil menjadikan produk rumah tangga berkualitas sebagai komoditas global. Bersama Ibu Norela Hidayati (Teh Eti), Direktur Marketing Moorlife, Anda akan menemukan cerita dibalik strategi direct selling yang tidak hanya mengakar kuat di Indonesia, tetapi juga berani berekspansi hingga Afrika Selatan dan Rumania.Episode ini tidak sekadar membahas pemasaran biasa. Kita akan diajak melihat bagaimana kekuatan visi jangka panjang dari founder Moorlife, Hermanto Tanoko, menjadi fondasi ekspansi global. Mulai dari komitmen terhadap kualitas produk (100% BPA free, food grade, dan bergaransi seumur hidup), hingga bagaimana mesin produksi bersertifikasi FDA di Nganjuk menjadi bukti bahwa produk lokal bisa bersaing secara internasional.Yang menarik, Anda juga akan belajar strategi konkret yang bisa langsung diterapkan, bagaimana push-pull marketing diterapkan dalam model direct selling, bagaimana digital branding melalui Instagram mampu menarik buyer dari Mauritius, hingga bagaimana riset gaya hidup masyarakat Afrika menjadi kunci masuk pasar dengan minim friksi.Selain itu, Ibu Eti juga berbagi resep sukses bagi para agen Moorlife melalui akronim "ADIK" (Adaptif, Digital, Inovatif, Konsisten). Sebuah panduan praktis yang relevan tidak hanya bagi agen penjualan, tetapi juga siapa saja yang ingin bertahan dan berkembang di era kompetisi digital. Melalui episode ini, kita akan merasakan betapa strategi, nilai, dan ketekunan berpadu membentuk kekuatan ekspansi yang autentik.
Selamat datang di podcast INIKOPER! Hari ini, kita akan menyelami sebuah buku yang menawarkan visi optimis dan realistis di tengah tantangan iklim global: The New Global Possible karya Ani Dasgupta, Presiden dan CEO World Resources Institute (WRI). Buku ini bukan sekadar analisis masalah, melainkan peta jalan praktis yang menunjukkan bagaimana kita dapat mengorkestrasi perubahan demi kebaikan. Ani Dasgupta berargumen bahwa solusi untuk krisis iklim sudah ada di tangan kita. Masalahnya bukan lagi pada "apa" yang harus dilakukan, melainkan pada "bagaimana" melakukannya. Dengan mengulas kegagalan pendekatan masa lalu, ia memperkenalkan kerangka kerja baru yang berpusat pada kolaborasi, inovasi, dan keadilan. Melalui cerita-cerita keberhasilan dari seluruh dunia, Dasgupta membuktikan bahwa perubahan sistemik yang diperlukan sudah mulai terjadi, jika kita tahu di mana harus melihatnya. Dalam buku ini, Dasgupta menguraikan empat pilar utama untuk aksi iklim yang efektif: pergeseran pola pikir yang mengintegrasikan alam, iklim, dan manusia; transisi yang adil bagi setiap negara; fokus pada perubahan sistemik dalam sektor-sektor kunci seperti energi dan pangan; serta mobilisasi keuangan yang diperlukan. Kerangka ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana berbagai aktor—dari pemerintah, bisnis, hingga masyarakat sipil—dapat bersatu untuk menciptakan kemajuan eksponensial. Salah satu kekuatan utama The New Global Possible adalah penekanannya pada keadilan. Dasgupta secara tegas menyatakan bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus adil dan inklusif. Ia menyoroti pentingnya memastikan bahwa komunitas yang paling rentan tidak tertinggal dan bahkan menjadi bagian dari solusi, seperti yang kita lihat dalam inisiatif transisi energi yang adil atau perlindungan hutan yang dipimpin oleh masyarakat adat. Kita akan membahas bagaimana buku ini menawarkan perspektif yang berbeda dari narasi iklim yang sering kali pesimistis. Dibandingkan dengan karya-karya lain yang berfokus pada kritik kapitalisme atau solusi teknologi, Dasgupta memberikan panduan praktis untuk beroperasi dalam sistem yang ada, sambil mendorongnya menuju transformasi. Ia menunjukkan bahwa optimisme yang gigih, yang didasarkan pada bukti nyata, adalah kunci untuk memotivasi aksi kolektif. Jadi, siapkan diri Anda untuk mendapatkan wawasan baru yang akan mengubah cara Anda memandang krisis iklim. The New Global Possible adalah panggilan untuk bertindak yang kuat, sebuah panduan untuk menjadi orkestrator perubahan di lingkungan Anda. Dengarkan podcast ini untuk memahami lebih dalam isi buku yang inspiratif ini dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI) adalah sebuah lembaga think tank independen yang berfokus pada isu keadilan dan tata kelola laut berkelanjutan di Indonesia. Didirikan dengan visi untuk mewujudkan keadilan laut, IOJI bergerak sebagai garda terdepan dalam mendorong reformasi kebijakan kelautan, memastikan penegakan hukum yang efektif, dan melindungi hak-hak masyarakat pesisir yang rentan. Melalui pendekatan berbasis penelitian dan data, IOJI berupaya menjembatani kesenjangan antara kebijakan pemerintah dan implementasi di lapangan, menjadikan mereka suara penting dalam dialog nasional maupun regional tentang masa depan samudra. Dalam kiprahnya, IOJI telah menunjukkan dampak nyata dalam berbagai sektor. Salah satu fokus utama mereka adalah perlawanan terhadap kejahatan perikanan, termasuk Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing dan perbudakan di laut. IOJI secara konsisten menghasilkan analisis kebijakan mendalam yang menjadi acuan bagi pemerintah, serta berpartisipasi aktif dalam forum-forum internasional untuk memperkuat kerangka kerja hukum kelautan. Selain itu, IOJI juga memberikan pendampingan hukum dan pemberdayaan kepada nelayan skala kecil dan pekerja perikanan, memastikan hak-hak mereka terlindungi dan suara mereka didengar dalam proses pengambilan keputusan. Kolaborasi menjadi kunci dari kesuksesan IOJI. Mereka membangun jaringan kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, akademisi, hingga organisasi masyarakat sipil baik di dalam maupun luar negeri. Pendekatan ini memungkinkan IOJI untuk merancang agenda reformasi yang koheren dan komprehensif, serta meningkatkan kesadaran publik melalui kampanye dan publikasi strategis. Dengan demikian, IOJI tidak hanya berperan sebagai penyedia rekomendasi kebijakan, tetapi juga sebagai katalisator perubahan yang menggerakkan berbagai pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan keadilan samudra.
Send us a textDalam video ini, kita kupas tuntas strategi jitu mendapatkan review positif dari pelanggan, bahkan ketika mereka jarang mau menulis ulasan. Anda akan belajar:✅ Mengapa pelanggan yang puas, jarang meninggalkan review✅ Cara meminta review tanpa terkesan memaksa✅ Strategi membalik ulasan negatif jadi kepercayaan pelanggan✅ Bagaimana review bisa jadi alat marketing powerful untuk bisnis AndaDownload e-book eksklusif “50 Ide Hadiah yang Terbukti Efektif Meningkatkan Review Google Business Anda” di sini: https://lbo.toffeedev.com/ebook#ReviewGoogle #DigitalMarketing #StrategiBisnis #ToffeeDev #MarketingTips #ReputationManagement Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.
Dalam mesej Tuhan Setia dan Baik, Pr Kenneth Chin berkongsi tentang kesetiaan dan kebaikan Tuhan yang tidak berubah sepanjang hidup dan pelayanannya. Melalui pelbagai kesaksian peribadi—daripada saat kekurangan yang besar hingga kepada penyediaan Tuhan yang ajaib—beliau menunjukkan bagaimana Tuhan sentiasa hadir dan bekerja, bahkan dalam cara yang tidak disangka. Dengan kisah yang menyentuh hati dan dorongan daripada firman Tuhan, Pr Kenneth mengingatkan kita bahawa Tuhan bukan sahaja berkuasa, tetapi juga *baik secara peribadi* kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Mesej ini menguatkan iman kita untuk terus percaya bahawa tidak kira musim hidup yang kita lalui, *Tuhan sentiasa setia dan baik.*In Tuhan Setia dan Baik, Pr Kenneth Chin reflects on the unwavering faithfulness and goodness of God throughout his life and ministry. Through personal testimonies—from moments of great need to miraculous provision—he illustrates how God has consistently shown up, even in unexpected ways. With heartfelt stories and scriptural encouragement, Pr Kenneth reminds us that God is not only powerful but also *personally good* to those who trust Him. This message strengthens our faith to believe that no matter the season, *Tuhan sentiasa setia dan baik*—God is always faithful and good.
Asesmen Kapasitas Organisasi (AKO) adalah proses esensial bagi setiap Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang ingin mencapai potensi penuhnya. Ini bukan sekadar evaluasi, melainkan sebuah cermin yang membantu organisasi melihat kekuatan tersembunyi dan area yang memerlukan perbaikan. Dengan memahami kapasitas teknis, fungsional, dan transformasional, OMS dapat mengidentifikasi fondasi yang kokoh serta titik-titik lemah yang mungkin menghambat efektivitas dan keberlanjutan program. Proses AKO yang sistematis memungkinkan organisasi untuk bergerak melampaui sekadar respons terhadap masalah permukaan. Melalui analisis mendalam, termasuk penggunaan Iceberg Model, OMS dapat menggali akar penyebab dari tantangan yang dihadapi, mulai dari pola berulang hingga model mental yang mendasari. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap strategi pengembangan kapasitas yang dirumuskan akan menyasar inti permasalahan, bukan hanya gejalanya, sehingga menghasilkan perubahan yang lebih signifikan dan berkelanjutan. Pada akhirnya, AKO bukan hanya tentang identifikasi masalah, tetapi juga tentang merancang masa depan. Dengan hasil asesmen yang komprehensif, organisasi dapat menyusun strategi pengembangan yang terarah, mulai dari "upgrade" kemampuan yang ada, "upstream" untuk mengatasi masalah struktural, "upshift" untuk mengubah pola pikir, hingga "upscale" untuk memperluas dampak. Ini adalah investasi strategis yang memberdayakan OMS untuk beradaptasi, berinovasi, dan terus memberikan kontribusi positif dalam ekosistem perubahan sosial.
Khotbah Ibadah Raya | Minggu, 27 Juli 2025 *PENGETAHUAN IMAN* (1 Tesalonika 4:13-18; ) Pengetahuan iman tidak bisa diteropong oleh teknologi atau kepandaian manusia. Pengetahuan ini tidaklah sama dengan pengetahuan di dunia / alamiah yang bisa disentuh atau raba. Salah satunya yaitu pengetahuan iman yang tersembunyi di balik kejadian orang mati. Kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh seluruh manusia namun hal bertolak belakang dengan iman Kristen yang sejati. Hal kematian dibukakan maknanya / diberitakan pengetahuannya oleh Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Tesalonika yang saat itu berdukacita karena ada di antara mereka yang meninggal. Kematian orang-orang percaya di dalam Yesus akan mengalami : • Kebangkitan oleh karena Kristus telah bangkit dan barang siapa mati di dalam Yesus Kristus ia akan dibangkitkan pada Hari Tuhan; • Pengangkatan hidup-hidup bagi barang siapa yang masih hidup dan bertahan dalam iman dan pengharapannya di dalam Yesus Kristus pada Hari Tuhan; 2 Poin penting pengetahuan iman ini hanya bisa dipahami oleh mereka yang sudah dewasa rohaninya! Mereka yang sudah tidak lagi diusik dengan lingkungan dosa sepele seperti iri hati, sombong, benci, dll., namun memiliki suatu sikap hidup rendah hati dan berani memikul salib (SIAP MENDERITA DEMI YESUS KRISTUS), tidak takut pada segala kondisi zaman dan krisis dunia, tidak mengandalkan pemerintah, kepintaran manusia ataupun kekuasaan yang ada di dunia untuk mem-backup perjuangan iman kita di hadapan Tuhan. Peristiwa kematian Yesus Kristus menjadi dasar pengetahuan kepada kita dan IA telah membuka tabir yang selama ini tertutup dan ditakuti oleh seluruh manusia melalui kebangkitan-Nya. Melalui diri-Nya kita beroleh pengharapan bahwa ada kehidupan / kebangkitan dari maut untuk masuk dalam acara pesta kawin Anak Domba! (Ay.14b) “...maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” Bila umat Tuhan tidak mengetahui pengetahuan iman ini, maka jemaat Tuhan akan berdukacita dalam waktu yang berlarut-larut. Bila saudara hanya hidup mementingkan diri sendiri, foya-foya, jauh dari pengetahuan tentang kekekalan, tidak mau menderita oleh karena Kristus, maka saudara akan terbawa arus dunia ini dan lenyap! Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi seluruh umat Tuhan untuk mengerti pengetahuan iman ini sehingga tidak diombang-ambingkan dengan rupa-rupa hikmat dari dunia. Bagaimana dengan pengetahuan iman tentang mereka yang diangkat hidup-hidup? Sama halnya dengan pengetahuan iman seseorang yang mampu memberi dari kekurangannya, peristiwa tersebut khusus dan hanya bisa terjadi atas hidup orang-orang yang memiliki iman yang berkualitas!
Buku "Quitting: A Life Strategy" karya Julia Keller menantang gagasan konvensional tentang ketekunan dan memperkenalkan perspektif baru mengenai pengunduran diri sebagai strategi hidup yang memberdayakan. Keller, seorang jurnalis peraih Pulitzer, berpendapat bahwa masyarakat modern sering kali terlalu memuliakan kegigihan tanpa mempertimbangkan kapan dan mengapa melepaskan diri bisa menjadi pilihan yang lebih baik dan bahkan esensial untuk kesejahteraan. Buku ini menggali sains di balik keputusan untuk menyerah, menunjukkan bahwa ada waktu yang tepat untuk menghentikan upaya yang tidak lagi produktif atau sehat, dan bahwa fleksibilitas serta kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih memuaskan. Melalui pendekatan yang didukung oleh penelitian dan anekdot, Keller menyoroti bahwa tindakan menyerah bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah keputusan strategis yang dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi dan kebebasan. Ini berlawanan dengan mitos ketekunan yang membabi buta, yang sering kali mendorong individu untuk bertahan dalam situasi yang merugikan, baik itu dalam karir, hubungan, atau tujuan pribadi. Buku ini menganjurkan pembaca untuk mengevaluasi kembali definisi kesuksesan dan kegagalan, serta mendorong pemikiran kritis tentang kapan saatnya untuk mengubah arah dan melepaskan diri dari komitmen yang tidak lagi melayani tujuan atau nilai-nilai seseorang. Pada intinya, "Quitting: A Life Strategy" adalah panduan untuk memahami bahwa melepaskan diri dari sesuatu dapat menjadi kekuatan pendorong untuk hidup yang lebih autentik dan bermakna. Ini mendorong individu untuk memiliki keberanian untuk mengakui ketika sebuah strategi tidak berhasil dan mengambil langkah proaktif untuk mencari jalan yang lebih baik. Dengan membebaskan diri dari belenggu "tidak pernah menyerah", seseorang dapat membuka peluang baru, mengurangi stres, dan menemukan kebahagiaan sejati. Buku ini adalah bacaan penting bagi siapa pun yang merasa terjebak atau ragu untuk membuat perubahan besar dalam hidup merek
Buku "Communicating Creativity: The Discursive Facilitation of Creative Activity in Arts" karya Darryl Hocking mengubah pemahaman kita tentang kreativitas, beralih dari pandangan tradisional sebagai bakat bawaan individu menjadi fenomena yang secara fundamental dibentuk oleh komunikasi. Buku ini memperkenalkan enam diskursus inti—kerja, agensi, motivasi, eksplorasi, ide, dan identitas—yang secara kolektif membentuk dan memfasilitasi praktik kreatif dalam konteks pendidikan dan profesional. Melalui analisis multi-perspektif, Hocking menunjukkan bagaimana interaksi lisan dan tulisan, pilihan semiotik, pengalaman pribadi, dan konteks sosio-historis semuanya berkonvergensi untuk mendefinisikan dan memanifestasikan kreativitas. Pentingnya komunikasi dalam proses kreatif tidak dapat dilebih-lebihkan. Komunikasi berfungsi sebagai katalisator untuk pembentukan ide, sarana untuk validasi dan legitimasi karya seni, alat untuk negosiasi dan penyelarasan antara berbagai pemangku kepentingan, dan mekanisme untuk pembentukan identitas kreatif. Baik melalui percakapan intens antara seniman seperti Picasso dan Braque, instruksi dalam brief proyek, atau metafora yang digunakan untuk menggambarkan proses kreatif, komunikasi secara aktif membentuk bagaimana kreativitas dipahami dan dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kreativitas adalah upaya kolaboratif dan diskursif, bukan hanya hasil dari pemikiran terisolasi. Secara metodologis, buku ini menguraikan bagaimana komunikasi kreativitas beroperasi melalui analisis interaksi, pilihan semiotik, akun pengalaman hidup, dan konteks historis. Ini mengungkap bagaimana diskursus-diskursus seperti "kreativitas sebagai kerja" atau "eksplorasi ide" telah berakar dalam praktik seni dan desain, memengaruhi ekspektasi, motivasi, dan bahkan perilaku fisik siswa dan profesional. Pada akhirnya, "Communicating Creativity" menawarkan kerangka kerja yang kuat bagi para pendidik dan peneliti untuk memahami kreativitas sebagai praktik yang dinamis, sosial, dan secara historis tertanam, dengan implikasi signifikan untuk pengajaran dan praktik kreatif di masa depan.
Dalam bukunya yang berpengaruh, "This Changes Everything: Capitalism vs. The Climate," Naomi Klein secara tajam menguraikan bagaimana sistem ekonomi kapitalis yang tidak teregulasi bukan hanya berkontribusi terhadap krisis iklim, tetapi juga secara aktif menghambat solusi yang efektif. Melalui analisis ekologi politik yang mendalam, Klein berargumen bahwa perubahan iklim bukanlah sekadar masalah lingkungan, melainkan sebuah krisis yang menuntut transformasi fundamental dalam cara kita berinteraksi dengan ekonomi dan politik. Ia menyoroti bagaimana keputusan politik secara konsisten menempatkan kepentingan perdagangan di atas kepentingan iklim, serta mendokumentasikan strategi "ekstraktivisme berlebihan" yang menyabotase respons kolektif terhadap perubahan iklim. Klein juga membongkar "pemikiran magis" yang mendukung kelangsungan bisnis seperti biasa, termasuk keyakinan pada kemampuan organisasi non-pemerintah lingkungan, kapitalis "hijau," dan solusi geoengineering untuk mengatasi krisis. Ia menyajikan bukti bagaimana pendanaan dari industri bahan bakar fosil telah membentuk gerakan lingkungan dan bagaimana kepemimpinan "hijau" dari miliarder seringkali terlalu berkompromi secara finansial. Klein dengan tegas menyatakan bahwa motif keuntungan tidak akan menjadi pendorong utama transformasi besar menuju ekonomi nol-karbon, dan bahwa ilusi geoengineering hanya berfungsi sebagai pembenaran untuk melanjutkan kapitalisme yang tidak teregulasi, meskipun berisiko ekosida. Sebagai alternatif, Klein mengidentifikasi pola mobilisasi politik akar rumput di berbagai tingkatan yang secara bersamaan menghalangi "batas karbon baru" dan mengorganisir diri menuju keberlanjutan, seperti gerakan "Divest-Invest." Ia menyerukan "gerakan konstruktif" yang menggabungkan perlawanan dengan pengembangan alternatif, serta mengusulkan pembiayaan untuk "Marshall Plan for the Earth" dalam kerangka "Greenhouse Development Rights" untuk transisi yang adil. Klein juga menghubungkan kapitalisme yang tidak teregulasi dengan perubahan kesehatan regeneratif ekosistem, menekankan bahwa penilaian dampak lingkungan seringkali meremehkan efek interaktif antara perubahan iklim dan kepunahan spesies. Pada akhirnya, Klein menyerukan para aktivis iklim untuk mengambil sikap moral yang jelas, menegaskan bahwa perubahan iklim menuntut perubahan mendasar dalam sistem yang telah membentuk dunia kita.
The Australia—Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) is the Australia—Indonesia Institute's flagship program with the support of the Australian Government. - Program Pertukaran Pemuda Australia–Indonesia (AIYEP) adalah program unggulan Australia–Indonesia Institute dengan dukungan Pemerintah Australia.
Bismillah,IKHTIAR MENGOPTIMALKAN MANFAAT HEWAN QURBANDzulhijjah telah berlalu, namun semoga keberkahan acara Festival Semarak Qurban & Takbir silam dapat terus dirasakan.Di festival yang menjadi bagian dari program Terbaik di Dzulhijjah ini, Muhajir Project Peduli berikhtiar mengoptimalkan manfaat hewan qurban shahibul QurbanPlus.Melalui penyaluran daging qurban, yang insyaa Allah terjaga kualitasnya, hingga sampai ke saudara-saudara fakir miskin dan muslimin lainnya.Pengelolaan limbah hewan qurban menjadi pupuk untuk dimanfaatkan masyarakat.Hingga pengolahan kulit hewan qurban menjadi tas kulit untuk ahli ilmu, dai, dan guru.Semoga keberkahan qurban tak hanya dirasakan di Idul Adha, namun sampai bertahun-tahun ke depan.
Dalam episode kali ini, Tanadi Santoso berbagi pengalaman 38 tahun dalam dunia bisnis, mengungkapkan konsep "Effectuation" yang dikembangkan oleh Saras Sarasvathy. Melalui konsep ini, Tanadi Santoso menunjukkan bahwa keberhasilan tidak selalu dimulai dengan tujuan besar, tetapi dengan memanfaatkan apa yang sudah kita punya dan bergerak dari sana.Episode ini akan menjelaskan lima langkah dasar dalam berpikir sebagai seorang entrepreneur. Dimulai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kemudian memahami risiko yang bisa kita tanggung. Hal ini mengajarkan kita untuk berpikir realistis dan bertanggung jawab atas keputusan yang kita ambil dalam perjalanan bisnis. Tanadi juga menekankan pentingnya untuk berinovasi, melihat potensi di dalam setiap peluang, dan merubah hal yang biasa menjadi sesuatu yang lebih bernilai.Salah satu hal yang paling menarik adalah konsep "Crazy Quilt", sebuah konsep pentingnya membangun kemitraan dengan orang lain yang memiliki kemampuan yang saling melengkapi. Tanadi Santoso mengajak para pendengar untuk tidak takut mencari partner yang bisa mengisi kekurangan kita, karena kolaborasi yang baik dapat mempercepat pencapaian kesuksesan. Dengan contoh dari tokoh-tokoh sukses seperti Steve Jobs, Tanadi menunjukkan bagaimana kemitraan strategis dapat membawa perusahaan melampaui batasan.Selain itu, Tanadi Santoso juga memperkenalkan prinsip "Pilot in the Plane", yang mengajarkan kita untuk mengambil tanggung jawab penuh atas arah bisnis kita. Sebagai seorang pemimpin, kita harus siap menghadapi kegagalan dan tidak menyalahkan orang lain. Keberhasilan dan kegagalan adalah hasil dari keputusan kita sendiri. Tanadi Santoso juga membagikan filosofi praktis yang bisa langsung diterapkan dalam menjalankan bisnis. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat kepada diri sendiri dan orang lain, kita dapat memanfaatkan potensi maksimal dari ide dan sumber daya yang ada.
Seringkali disalahpahami sebagai sekadar "sekretaris tim" atau biaya tambahan, peran Scrum Master sebenarnya adalah katalisator transformatif dalam kerangka kerja Agile. Mereka bukan hanya fasilitator rapat, melainkan ahli pola pikir Agile yang berdedikasi untuk membangun tim yang mandiri dan berkinerja tinggi. Tujuan utama seorang Scrum Master adalah mendorong swa-organisasi, menumbuhkan kepemilikan dan akuntabilitas, serta secara aktif menghilangkan hambatan dengan memberdayakan tim untuk menemukan solusi mereka sendiri, bukan hanya menyelesaikannya secara langsung. Dampak seorang Scrum Master melampaui batas tim individu. Melalui konsep #ScrumMasterWay, mereka menggeser fokus dari tim pengembangan ke hubungan yang lebih luas dan akhirnya ke seluruh sistem organisasi. Ini berarti mereka memandu adopsi prinsip-prinsip Agile di seluruh perusahaan, bertindak sebagai agen perubahan yang menyebarkan budaya, filosofi, dan pola pikir empiris Scrum. Mereka adalah pemimpin yang membangun pemimpin lain, mendorong desentralisasi, dan memastikan organisasi tetap tangkas dan adaptif. Untuk mencapai semua ini, seorang Scrum Master yang hebat dilengkapi dengan berbagai metaskill dan kompetensi esensial, mulai dari mengajar, mendengarkan, dan membina, hingga pemahaman mendalam tentang manajemen perubahan dan analisis akar masalah. Peran Scrum Master adalah investasi strategis dalam modal manusia dan budaya organisasi, yang secara kausal berkontribusi pada inovasi berkelanjutan dan ketahanan yang dinamis
Di episode podcast kali ini, kita menghadirkan dua narasumber ahli dari dunia HR yaitu Winanda (Learning & Development Manager) dan Salwa (Talent Acquisition Specialist). Mereka akan membahas bahwa proses hiring tidak sekadar mencari kandidat terbaik, tapi menjadi langkah awal membangun tim yang solid dan siap menghadapi masa depan. Selain itu juga akan membahas bagaimana perusahaan seharusnya menata strategi SDM mereka, bukan hanya cepat merekrut tapi benar-benar membentuk tim yang tangguh dari dalam.Melalui pembahasan ini, kita belajar bahwa rekrutmen modern tak bisa lagi jalan sendiri. L&D (Learning and Development) dan TA (Talent Acquisition) harus bahu-membahu menyelaraskan kebutuhan bisnis, membangun kurikulum pelatihan, hingga menyiapkan kaderisasi internal. Tidak ada lagi ruang untuk hiring instan tanpa memahami arah strategis perusahaan. Bahkan proses onboarding pun kini dituntut jadi sarana engagement dan internalisasi budaya.Salah satu topik yang menarik, mereka juga akan membahas realita Gen-Z di dunia kerja. Dari sudut pandang HR dan Gen-Z sendiri, dibahas bagaimana karakteristik, ekspektasi, dan tantangan mereka dalam bekerja. Meski sering dipandang generasi yang "rewel", Gen-Z justru muncul sebagai potensi luar biasa jika dikelola dengan pendekatan yang tepat. Leadership yang terbuka, komunikasi dua arah, dan budaya yang inklusif jadi kuncinya.Beberapa topik lainnya seperti employer branding, personal branding, serta pentingnya soft skill dan digital mindset juga tidak lupa untuk dibahas. Anda akan menemukan bagaimana sosial media, growth mindset, dan data-driven decision making mulai menjadi faktor utama dalam proses rekrutmen dan pengembangan karyawan.
Harga beras dilaporkan merangkak naik sehingga pemerintah melalui Perum Bulog menggencarkan. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau beras (SPHP), bahkan kenaikan harga beras dilaporkan sudah terjadi sejak 1 bulan lalu, hingga melebihi harga eceran tertinggi (HET), padahal di saat bersamaan, pemerintah menyampaikan tengah mengalami surplus beras, hingga mencatatkan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yakni mencapai 3,5 juta ton tanpa adanya impor. Mengapa terjadi kenaikan harga beras, dan penuruan mutu beras akibat pengoplosan? Talk: Pakar ekonomi - Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Bali, Prof. Ida Bagus Raka Suardana
Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) menyatakan dukungan aktif terhadap visi dan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Melalui diskusi publik dan forum strategis, IKA PMII mendorong penguatan peran pemuda, santri, dan alumni dalam memperkuat sektor pertanian, perikanan, serta distribusi pangan berbasis kerakyatan.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 3 Juli 2025Bacaan: "Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi." (Amsal 15:32)Renungan: Suatu ketika saat retret guru, ada seorang guru kelas 1 yang mensharingkan pengalamannya bahwa ia merasa gagal menjadi guru karena ada 2 muridnya yang belum bisa membaca. Segala usaha sudah dilakukan, tetapi sungguh sulit untuk membuat muridnya tersebut bisa membaca. Siang malam ia berusaha mencari cara agar muridnya itu bisa menangkap pengajarannya seperti murid-muridnya yang lain. Satu kali murid tersebut akhirnya bisa menulis kata-kata "mama". Guru tersebut sampai terharu dan hampir menangis ketika meilhat sedikit perkembangan dari muridnya tersebut. Dalam sharingnya itu juga ia mengatakan, setelah retret ini ia mempunyai niat untuk lebih sabar lagi mengajarkan muridnya tersebut, karena bukan secara kebetulan Tuhan menitipkan 2 orang murid itu padanya. Walau ia merasa kesulitan mengajarinya tetapi ia tahu, kalau Tuhan sudah memercayakan murid itu padanya, maka Tuhan pasti akan memampukannya untuk membuat muridnya tersebut bisa membaca. Seperti sebatang lilin menyala yang memberikan dirinya untuk memberikan terang bagi sekitarnya, maka seorang gurupun memberikan seluruh keberadaan dirinya untuk kebaikan bagi murid-muridnya. Ia harus bisa menguasai kelas dengan sejumlah besar anak dari latar belakang dan karakter berbeda. Walau hanya mendapat sedikit penghargaan, tetapi pengorbanan yang tulus tetap diberikan untuk murid-muridnya. Pernahkan kita sebagai pasangan, orang tua, kakak, adik, anak atau teman merasa kesulitan untuk mendidik dan memberi pengertian kepada pasangan, orang tua, kakak, adik, anak atau teman? Kalau saat ini kita sungguh merasa kesulitan terhadap mereka, janganlah putus asa, kita bisa belajar dari para guru yang baik bagaimana mengatasi anak didik mereka yang beraneka ragam, sehingga murid-muridnya mengasihi mereka. Yesus sang guru sejati senantiasa mau membantu kita. Berikanlah diri kita seutuhnya untuk melayani mereka dan jangan berputus asa. Kalau langkah pertama kita belum berhasil, masih ada langkah ke dua. Kalau sampai langkah keseratus kita pun belum berhasil, mungkin dilangkah ke 101 kita mendapatkan jalan keluarnya. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu atas begitu banyak guru yang pernah hadir dalam hidupku. Melalui mereka ada begitu banyak pengetahuan dan pengajaran yang aku terima. Berkatilah setiap guru yang senantiasa memberikan kebaikan kepadaku dan berkatilah juga setiap guru yang pernah membuat aku terluka. Berikan aku semangat kesetiaan dan pantang menyerah seperti yang dimiliki para guru, agar aku mampu menjalani hidup ini dengan penuh pengharapan bahwa Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Pernahkah Anda merasa terjebak dalam lingkaran masalah yang sama? Anda sudah berusaha memperbaikinya, namun masalah itu terus kembali dalam wujud yang berbeda. Mungkin selama ini kita hanya fokus pada gejalanya, seperti menyiram tanaman yang layu tanpa memeriksa kualitas tanahnya. Inilah jebakan dari "pemikiran linear"—melihat satu pohon tetapi gagal melihat keseluruhan hutan. Di episode terbaru kami, kita akan membongkar mengapa solusi cepat seringkali bukan solusi terbaik dan bagaimana cara keluar dari siklus penyelesaian masalah yang tidak efektif ini. Kami akan mengajak Anda berkenalan dengan sebuah 'kekuatan super' untuk mengambil keputusan bernama System Thinking. Ini bukan sekadar teori rumit, melainkan sebuah cara pandang praktis untuk melihat gambaran besar dan bagaimana semua hal saling terhubung. Dengan memahami alur sebab-akibat yang tersembunyi, Anda bisa menemukan akar masalah yang sesungguhnya dan berhenti membuang waktu dengan solusi "tambal sulam". Episode ini akan menjadi panduan Anda untuk menjadi pemecah masalah yang lebih cerdas dan strategis. Melalui contoh sehari-hari yang relevan—mulai dari resolusi hidup sehat yang selalu gagal, masalah kemacetan yang tak kunjung usai, hingga dinamika di tim kerja—kami akan tunjukkan langkah-langkah sederhana untuk mulai menerapkan System Thinking dalam hidup Anda. Bersiaplah untuk mendapatkan "kacamata" baru dalam melihat dunia, mengubah cara Anda berpikir selamanya. Dengarkan episode lengkapnya sekarang di platform podcast favorit Anda!
Di episode podcast kali ini, kita akan mendengar kisah inspiratif Holly Natasya, seorang Gen Z yang mematahkan stereotipe tentang generasinya. Bagaimana seorang remaja 17 tahun mampu memimpin sebuah bisnis dan membangun organisasi nonprofit. Lahir dari keluarga konglomerat, Holly justru memilih jalur penuh perjuangan dengan meminjam modal, bukan meminta, dari orang tuanya, pitching ide bisnis secara profesional, dan membuktikan integritas serta kedewasaannya sejak dini.Melalui perbincangan ini, Anda akan melihat bagaimana disiplin yang ditanamkan sejak kecil mampu membentuk karakter tangguh dan visioner. Holly tidak hanya mengejar passion, tapi juga belajar untuk bertanggung jawab, menghadapi kegagalan, dan bangkit dengan inovasi. Dari pelajaran les piano yang tampak sederhana, hingga merintis bisnis photo booth yang kini sukses, semuanya dirajut dalam nilai yang kuat: memberi dampak nyata bagi lingkungan.Tak hanya bicara soal bisnis, episode ini juga menggali nilai-nilai kepemimpinan sosial yang Holly anut. Baginya, privilege bukan alasan untuk bersantai, melainkan tanggung jawab untuk "be a blessing to others". Lewat organisasi non-profit yang ia dirikan, Holly membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk membuat perubahan berarti di masyarakat. Di sini Anda juga akan diajak merenungkan tantangan generasi muda saat ini: mudah bosan, takut dikritik, dan terjebak dalam overthinking. Namun Holly menunjukkan bahwa komunikasi lintas generasi, mindset untuk terus belajar, dan keberanian mengambil risiko adalah kunci untuk tumbuh secara autentik dan berdampak.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi strategis dengan jurnalis, melalui pelaksanaan program BRI Fellowship Journalism 2025. Sebanyak 45 jurnalis dari berbagai platform media di Indonesia resmi dikukuhkan sebagai penerima beasiswa jenjang S2 dalam acara Inaugurasi yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat pada Jumat (13/06).Program ini menjadi bentuk nyata sinergi antara BRI dan insan pers nasional dalam membangun ekosistem jurnalisme yang sehat dan berkelanjutan. Para peserta tidak hanya memperoleh akses pendidikan pascasarjana, tetapi juga mendapatkan pembekalan intensif dari 20 mentor yang terdiri dari Pemimpin Redaksi dan jurnalis senior dari berbagai media ternama di Indonesia.Pada kegiatan tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa BRI Fellowship Journalism merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk menciptakan kolaborasi berkelanjutan antara dunia media dan institusi perbankan“Program ini merupakan bentuk kolaborasi yang positif antara BRI, media, dan rekan-rekan jurnalis, sehingga semua pihak mendapatkan manfaat dari pelaksanaannya. Tujuan utama dari program ini adalah membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara BRI, media, dan jurnalis di seluruh Indonesia,” ujarnya.Program ini menyeleksi 256 jurnalis dari berbagai seluruh pelosok Indonesia, dengan total 275 karya jurnalistik yang dikirimkan. Proses seleksi dilakukan secara ketat melalui tiga tahapan yaitu administrasi, psikotes, dan Journalist on Site. Pada tahap akhir, sebanyak 115 jurnalis dari media online, cetak, televisi, dan radio mengikuti proses mentoring dan coaching secara mendalam dari para jurnalis senior. Selama dua bulan masa pelaksanaan Journalist on Site, peserta menghasilkan lebih dari 2.400 pemberitaan positif mengenai BRI. Hendy menambahkan bahwa peningkatan kualitas jurnalisme menjadi aspek penting dalam menghadapi tantangan zaman. “Di tengah era digital yang terus berkembang, peningkatan kualitas jurnalisme menjadi krusial. Melalui program BRI Fellowship Journalism, kami berharap dapat berkontribusi dalam mencetak jurnalis-jurnalis unggul yang dapat menyuarakan isu-isu strategis bangsa dengan perspektif yang jernih dan independen, menciptakan pemberitaan yang konstruktif sehingga dapat turut serta memajukan bangsa,” ungkapnya.BRI Fellowship Journalism telah diselenggarakan sebanyak 6 kali, dimulai pada tahun 2013 dan 2018 di bawah nama "Beasiswa Jurnalis Cerdas", lalu bertransformasi menjadi "BRI Fellowship Journalism" sejak tahun 2022 dan terus diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya. Hingga kini, sebanyak 248 jurnalis dari berbagai daerah telah memperoleh manfaat berupa beasiswa pendidikan pascasarjana di berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Pernahkah Anda berpikir bahwa metode yang digunakan untuk menciptakan produk inovatif seperti ponsel atau aplikasi favorit Anda, juga bisa diterapkan untuk merancang kehidupan yang lebih memuaskan? Inilah gagasan inti dari Design Thinking—sebuah pendekatan yang mengubah cara kita memandang masalah, baik dalam skala pribadi maupun sosial. Episode podcast kali ini akan membawa Anda dalam sebuah perjalanan, dimulai dari bagaimana prinsip-prinsip seperti empati, pembuatan prototipe, dan iterasi dapat membantu Anda menavigasi perubahan dalam karier dan hubungan pribadi, hingga bagaimana kerangka kerja yang sama ditingkatkan untuk mengatasi tantangan sosial yang paling mendesak di dunia. Kami akan menelusuri evolusi Design Thinking, dari alat pengembangan diri menjadi metodologi yang melahirkan inovasi sosial berskala besar. Melalui studi kasus nyata—mulai dari revolusi transportasi oleh Gojek di Indonesia hingga transformasi layanan kesehatan yang menyelamatkan nyawa di berbagai belahan dunia—kita akan melihat bagaimana pendekatan yang berpusat pada manusia ini mampu mendefinisikan ulang masalah dan membuka solusi yang tak terduga. Namun, kami juga akan membahas sisi lain dari cerita ini: kritik, tantangan, dan jebakan yang muncul ketika ide-ide kreatif berbenturan dengan sistem sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks. Apakah perangkat untuk merancang kehidupan yang lebih baik benar-benar bisa digunakan untuk merancang dunia yang lebih baik? Dengarkan episode lengkapnya untuk menggali lebih dalam tentang kekuatan dan paradoks Design Thinking. Anda akan belajar bagaimana pola pikir seorang desainer dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memahami pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan inovasi sosial, dan menemukan apa yang diperlukan untuk mempraktikkan inovasi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Daniel 2 membuktikan bahwa Tuhan tidak hanya mengetahui masa depan, tetapi pada akhirnya Tuhan yang bertanggung jawab. Nubuatan melalui sejarah dalam urutan kerajaan yang tak terputus, dimulai pada zaman kuno, ke zaman kita, berakhir di masa depan.
Daniel 2 membuktikan bahwa Tuhan tidak hanya mengetahui masa depan, tetapi pada akhirnya Tuhan yang bertanggung jawab. Nubuatan melalui sejarah dalam urutan kerajaan yang tak terputus, dimulai pada zaman kuno, ke zaman kita, berakhir di masa depan.
Di balik pesona alam Indonesia, terdapat wajah tersembunyi di ribuan desa kita: hunian yang belum layak dan ruang hidup yang belum tertata. Sebuah rumah seharusnya lebih dari sekadar tempat berteduh; ia adalah pusat martabat, ruang untuk tumbuh kembang keluarga, dan fondasi masa depan. Gerakan "Arsitek Pembangun Desa" lahir dari sebuah keyakinan bahwa keahlian arsitektur bukanlah kemewahan untuk segelintir orang, melainkan sebuah hak dan alat pemberdayaan bagi seluruh masyarakat. Ini adalah panggilan untuk mengubah paradigma, melihat desa bukan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek yang berdaulat atas ruang hidupnya. Peran arsitek di sini bukanlah datang dengan cetak biru di tangan, melainkan dengan telinga untuk mendengar dan hati untuk berdialog. Mereka hadir sebagai fasilitator, menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dengan solusi teknis yang kontekstual. Prosesnya dimulai dengan memetakan potensi lokal—memanfaatkan bambu, kayu, hingga tanah setempat—dan menghormati kearifan arsitektur vernakular yang telah teruji oleh waktu dan iklim. Melalui lokakarya desain partisipatif, warga diajak menjadi perancang bagi masa depan mereka sendiri, memastikan setiap bangunan yang berdiri kokoh berakar pada kebutuhan dan kebanggaan komunal. Hasil akhirnya melampaui sekadar fisik bangunan. Ini adalah tentang menumbuhkan kembali rasa memiliki, menggerakkan roda ekonomi lokal dengan memberdayakan tukang setempat, dan melestarikan warisan budaya dalam bentuk yang relevan. Ketika arsitektur menyentuh akar rumput, ia menjadi katalisator untuk ketahanan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Mari dukung gerakan ini, di mana setiap garis desain ditarik untuk membangun harapan, memberdayakan komunitas, dan merajut masa depan Indonesia yang lebih adil dan merata, satu desa pada satu waktu.
Pernahkah Anda merasa terjebak dalam diskusi tanpa akhir, di mana ide-ide cemerlang hanya menjadi wacana? Pro Action Cafe hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Ini adalah sebuah metodologi pertemuan kolaboratif yang dirancang khusus untuk menjembatani jurang antara percakapan dan tindakan nyata. Dalam suasana yang santai namun terstruktur, layaknya sebuah kafe, setiap individu yang memiliki proyek, gagasan, atau pertanyaan penting mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikannya dan menerima dukungan dari peserta lain untuk benar-benar melangkah maju. Prosesnya unik dan sangat partisipatif. Seorang "pemilik gagasan" akan menjadi tuan rumah di mejanya, memaparkan proyek atau tantangan yang sedang dihadapinya. Peserta lainnya kemudian bertindak sebagai "konsultan" yang akan berkontribusi dengan pertanyaan, ide, dan pengalaman mereka. Melalui beberapa putaran diskusi kelompok kecil yang terfokus, percakapan secara bertahap beralih dari mengeksplorasi ide menjadi merumuskan langkah-langkah konkret berikutnya. Setiap putaran dirancang untuk memperdalam pemahaman dan memicu komitmen untuk bertindak. Keajaiban Pro Action Cafe terletak pada kekuatan kecerdasan kolektif yang dilepaskan dalam prosesnya. Pemilik gagasan tidak hanya pulang dengan daftar tugas yang harus dilakukan, tetapi juga dengan perspektif baru, dukungan komunitas, dan energi yang diperbarui untuk mengatasi tantangan. Ini adalah tentang menciptakan sebuah ekosistem mini di mana setiap orang merasa diberdayakan untuk berkontribusi dan mewujudkan perubahan. Lebih dari sekadar rapat, Pro Action Cafe adalah akselerator untuk kemajuan dan inovasi yang digerakkan oleh komunitas
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 31 Mei 2025Bacaan: "Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu." (Amsal 3:21) Renungan: Seseorang berkata bahwa Ishak tidaklah terlalu miskin untuk dapat menyediakan makanan bagi keluarganya, atau Ribka adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak bisa mengatur kebutuhan makanan untuk seisi rumahnya, sehingga Esau harus menjual hak kesulungannya demi mendapatkan bubur kacang merah. Sebenarnya tindakan bodoh Esau lebih disebabkan karena nafsu yang tidak bisa ditahan dan tidak adanya pertimbangan panjang. Yang ada dalam pikirannya hanyalah memuaskan nafsu makannya saat itu, dan kalau tidak ia akan mati. Untuk saat itu, tidak ada yang dapat menyenangkan serta memuaskan hatinya selain sepiring bubur kacang merah. la menganggap bahwa bubur kacang merah yang sangat menggoda itu lebih penting daripada sebuah hak kesulungan. "Sebentar lagi aku akan mati: apa gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Hak kesulungan merupakan gambaran dari hak-hak rohani bagi orang percaya. Salah di dalam menilai seberapa penting hak-hak rohani tersebut, maka kita akan bertindak seperti Esau yang terjebak dengan keinginan sesaat dan karena tidak berpikir panjang, maka ia menganggap tidak berharga hak kesulungan itu. Amsal 3:21 berbunyi, "Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu." Keputusan Esau menjual hak kesulungannya, salah satunya disebabkan karena tidak adanya pertimbangan atau tidak berpikir panjang. Tentunya Esau juga tahu apa itu hak kesulungan dan berkat-berkat apa saja yang akan diperolehnya melalui hak kesulungan tersebut. Buktinya, setelah ia tahu bahwa ayahnya telah memberkati Yakub, meraung-raunglah ia dengan keras sambil memohon agar Ishak memberkatinya juga (Kej 27:34). Namun apa boleh buat, semua sudah terlambat. Ketika Esau diperhadapkan pada keinginan yang besar untuk makan bubur kacang merah, ia sama sekali tidak berpikir panjang tentang pentingnya hak kesulungan. la terlalu terpikat dengan apa yang ada di depan matanya saat itu. Melalui kisah kehidupan Esau kita belajar tentang satu perkara penting, yaitu membiasakan diri berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Seringkali kita begitu terpaku pada keadaan yang ada di depan mata, sehingga kita lupa untuk berpikir panjang dan menimbang-nimbang mengenai akibat dari keputusan yang kita ambil. Ada sebuah kata bijak yang berkata, "Mujurlah orang yang tidak tergesa-gesa memutuskan, karena pertimbangan akan mencegah air mata penyesalannya." Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tidak jarang aku bertindak terlalu cepat dalam banyak hal, tanpa berpikir panjang. Tetapi aku bersyukur bahwa Engkau kembali mengingatkanku betapa pentingnya pertimbangan itu bagiku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Julia Ayuningtyas dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 1-11; Mazmur tg 47: 2-3.6-7.8-9; Efesus 1: 17-23; Lukas 24: 46-53.BERSYUKUR ATASANGKA 40 Tema renungan kita pada hari Kenaikan Tuhan ini ialah: Bersyukur Atas Angka40. Sering orang berkata: “life begins at 40”, hidup baru mulai terasa padausia ke-40. Pada hari raya Kenaikan Tuhan ini kita ingin merenungkan tentangmakna penting sekali angka 40, ketika Tuhan berkenan menyatakan kehendak-Nya. Dalam kitab suci kita, angka 40 penting sekali. Maknanya ialah sudahlengkap dan patut disyukuri. Musa pergi ke gunung untuk mencari pertemuannyadengan Allah selama 40 hari dan ketika di sana ia berpuasa dan berpantang.Orang-orang Israel mengembara selama 40 tahun persiapan untuk masuk ke tanahterjanji. Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diribeberapa kali kepada para rasul-Nya. Dalam penampakannya itu, Ia yakinkan merekatentang kebangkitan-Nya dan menyiapkan mereka untuk terjun ke dalam dunia untuktugas perutusan mewartakan Injil. Kata kunci di sini ialah sudah lengkap, sudah di-booking lengkap oleh Tuhan, tiket-tiket kita untuk berziarah dibumi ini sebagai pengikut-pengikut Kristus, juga untuk berlangkah optimismenuju ke surga. Yesus naik ke surga untuk memastikan tiket-tiket itu bagikita. Di dalam tiket itu tertulis beberapa menu santapan rohani yang membuatkita yakin dan optimis tentang ziarah hidup kita. Menu pertama tertulis: “Tuhan yang bangkit selalu menyertai kita saat inidan sampai sepanjang masa”. Ia naik ke surga namun ia akan selalu hadir bersamakita setiap saat dalam bentuk yang berbeda. Ia menyertai kita dengan RohKudus-Nya. Menu kedua tertulis: “Tuhan yang bangkit memperkuatkan kita untukmelanjutkan karya-karya-Nya”. Kita jalankan tugas-tugas, pelayanan danpanggilan kita dengan energi Yesus Kristus, gaya Yesus Kristus, hati-pikiranYesus Kristus dan berwajahkan Yesus Kristus. Menu ketiga tertulis: “Kalian adalah saksi-saksi-Ku ke seluruh pelosokdunia”. Melalui karya pewartaan Injil yang dibantu dengan kemajuan teknologiinformasi saat ini, setiap orang langsung dan dengan cepat menerima kabar sukacita Tuhan. Dan menu keempat tertulis: “Setiap dari kita adalah para utusanresmi Yesus Kristus”. Status kita yang “resmi” ini sebagai pembeda terhadaputusan-utusan yang palsu. Menu semua santapan ini sudah lengkap, sudah final dan tinggal kita nikmatisaja. Kiranya dengan tiket-tiket yang sudah di- booking final ini kitasemakin menyanggupi diri kita untuk menyambut pencurahan Roh Kudus pada hariPentekosta dan siap untuk dibimbing-Nya dalam setiap saat hidup kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami berterima kasih atashari Raya Kenaikan Tuhan Kami Yesus Kristus ke surga untuk bertahta bersamaDikau, dan tetap memimpin hidup kami. Bantulah kami untuk selalu mengarahkanhidup kami ke surga. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
Aman Kaisuku (71), seorang calon haji asal Ambon, Maluku merasa sangat bersyukur bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci melalui program khusus untuk guru ngaji. Ia mengaku menangis saat pertama kali mendengar kabar bahwa dirinya terpilih akan segera diberangkatkan ke tanah suci.
Pdm. Handoyo Salim (TB) Kidung Agung 2:4 "Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta."
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nathania dari Paroki Santa Maria Tak Bercela di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 1-10; Mazmur tg 100: 1-2.3.5; Yohanes 15: 18-21.ROH YANGBERLAWANAN Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Yang Berlawanan. Kita inginmemahami renungan ini dari dua arah memandangnya. Dari posisi Tuhan YesusKristus dan semua komponen dalam perutusan-Nya, roh yang berlawanan ialah pastiroh jahat dengan Setan sebagai panglima. Sedangkan dari posisi lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima,roh yang berlawanan ialah kebaikan dan kebenaran yang telah ditegakkan olehYesus Kristus melalui pengorbanan diri-Nya dan masih diteruskan oleh Gereja.Roh jahat ini memang sudah dikalahkan Yesus tetapi ia selalu menunggu saja saatyang paling tepat untuk menaklukkan lagi pihak yang disasarnya. Dua kubu, RohKudus dan roh jahat sudah pasti berseberangan arah. Pihak mana yang unggulsangat bergantung pilihan menurut kehendak bebas setiap manusia. Saya dalam suasana tenang di dalam kamar: tak ada gangguan pikiran jahat,niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ ada juga kehadiran rohjahat yang tetap menunggu saatnya saya lengah atau lepas kontrol kesadaranku,lalu ia bisa menggoda dan menaklukkan saya. Kira-kira begitu keberadaan kitasetiap saat. Saat yang paling krusial yang kita hadapi ialah ketika konflikkepentingan itu datang: memilih yang baik atau jahat, benar atau salah danseterusnya. Poin yang sangat penting di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kitamesti dapat membedakan roh yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan,atau kepentingan yang tak sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telahmempersiapkan kita untuk dapat memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalumenegaskan supaya kita tetap berpegang pada firman-Nya. Dan yang lebih kuat tandanya ialah bahwa “Aku telah memilih kamu dari duniaini”. Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikanada roh yang berlawanan dengan Yesus dan kita sebagai para pengikut-Nya.Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul, Paulus dan Barnabas ketikamenjalani misi yang luar biasa. Para kudus juga menjadi teladan kita dalam halpembedaan ini. Demikian ada banyak contoh di sekeliling kita. Melalui nasihat, bimbinganrohani, disermen dan pendampingan rohani, kita dibantu untuk bisa membedakanroh yang berlawanan itu. Kita semakin mendekati pesta Pentekosta, maka mestinyadi dalam hati dan pikiran kita sudah ada kerinduan yang tinggi untuk anugerahRoh Kudus kepada kita masing-masing. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami selaludengan berkat dan semangat-Mu terutama ketika kami sedang berjuang, bergulatdan bertarung melawan kepentingan-kepentingan dunia ini yang bertentangandengan Dikau. Engkau telah memenangkan semua keinginan roh jahat dan kemauandunia ini, maka bantulah kami dengan kekuatan-Mu ini. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa...
Bismillah,Saudaraku, Zakat bukan hanya tentang memberi, tapi juga membersihkan harta dan jiwa kita. Melalui zakat, kita juga belajar untuk peduli, berbagi keberkahan di setiap langkah.Ingin tahu lebih dalam tentang zakat dan bagaimana zakat dapat membersihkan harta dan jiwa kita serta menumbuhkan keberkahan?InsyaAllah, bisa menghubungi LAZ Muhajir melalui 081288388501.Nikmati juga kemudahan berzakat melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) nomor rekening 1111091036 atas nama LAZ MuhajirBarakallahu fiikum
Puisi: KAUDitulis oleh Ardi Kamal KarimaDisuarakan Oleh Insom-MiaPuisi ini menggambarkan "KAU" sebagai entitas yang hadir dalam bentuk-bentuk sederhana namun penuh makna, menjadi sumber kenyamanan dan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui metafora seperti "kasur rapih", "nasi kotak ibu", atau "notifikasi 100% baterai", "Kau" dihadirkan sebagai sesuatu yang konstan, setia, dan memberi rasa aman. Ia adalah tempat pulang setelah lelah, sesuatu yang tak banyak bicara tetapi selalu ada, menyembunyikan rindu yang matang dalam kesabaran. Baris-baris seperti "sisi dinginmu yang menunggu sampai rindu cukup umur" atau "kita tidak pernah ke mana-mana, namun waktu seakan tak lagi ada" menegaskan relasi intim yang melampaui kata-kata, di mana kehadiran "Kau" menjadi penawar kesepian dan kekosongan. Namun, di balik kesederhanaan itu, puisi ini juga menyiratkan nuansa kesendirian dan kerinduan yang tersamar. "Kau" adalah "kursi kosong di keramaian yang tiba-tiba bisu" atau "senyum terakhir sebelum lampu dipadamkan"—gambaran yang mengisyaratkan ketidakhadiran fisik, tetapi tetap hidup dalam ingatan dan perasaan. Ada paradoks: "Kau" hadir sebagai kenyamanan, tetapi juga mengingatkan pada kehilangan atau jarak yang tak terucap. Misalnya, "sisa remahan di ujung bungkus snack yang tak teraba" atau "sunyi yang tak perlu diterjemahkan" menyiratkan bahwa hubungan dengan "Kau" mungkin terjalin dalam kesenyapan, di mana kehadiran dan ketidakhadiran saling bertaut. Pada akhirnya, "KAU" adalah ruang teduh yang memungkinkan penyair menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri. Baris seperti "nafas pertama yang kembali setelah sekian lama terasa ngilu" atau "kita bersembunyi di balik kulit cinta dan puisi aku" menunjukkan bahwa "Kau" bukan sekadar orang atau objek, tetapi juga metafora untuk cinta, waktu, atau bahkan seni yang menjadi pelarian. Puisi ini merayakan kehadiran kecil-kecilan yang justru memberi makna besar: sebuah kenyamanan yang tak menuntut, sebuah cinta yang diam-diam mengisi ruang antara kesibukan, kesepian, dan kerinduan.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektif #cinta
Dipo Alam, mantan Sekretaris Kabinet dan Ketua Institut Peradaban Indonesia, bercerita tentang perjalanan hidupnya, mulai dari aktivis kampus hingga keterlibatannya di dunia politik dan diplomasi. Beliau membagikan kisah bagaimana lukisannya menggerakkan emosi Ibu Negara Jepang, Akie Abe, hingga menitikan air mata, serta bagaimana batik karyanya diterima dengan hangat oleh Ratu Elizabeth II.Di balik layar diplomasi internasional, seni sering menjadi bahasa universal yang melampaui batas negara. Melalui pendekatan artistik, Dipo membuktikan bahwa diplomasi tidak melulu soal politik, tetapi juga tentang sentuhan kemanusiaan dan seni.Episode lainnya yang mungkin Anda sukai:• Tumbuhkan Nalar, Berdayakan Otak | Endgame HUT RI ft Emil Salim• Tanda Engkau Belum Siap Memimpin - Susilo Bambang Yudhoyono• Jusuf Kalla: Begini Tugas Wakil PresidenJelajahi dan jadi bagian dari komunitas kami:https://endgame.id/Untuk ajakan kolaborasi dan kerja sama, hubungi kami di sini:https://sgpp.me/contactus
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi mengangkat sembilan anggota Dewan Pers periode 2025–2028 melalui Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2025. Keputusan ini sekaligus menandai pergantian kepengurusan dalam lembaga yang berperan menjaga kebebasan pers di Tanah Air. bagaimana insan pers selanjutnya ada apa visi misi ketua dewan pers yang baru ? kami akan membahasnya bersama Ketua Dewan Pers periode 2025–2028 Prof. Komaruddin Hidayat
Dalam episode ini, kita akan membahas bagaimana olahraga lari bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi sebuah perjalanan untuk melawan diri sendiri dan menciptakan habit yang lebih baik.99 Virtual Race berbeda dari event lari lainnya. Bukan sekadar lomba, tetapi sebuah platform yang menghubungkan pelari dari 25 negara, memberikan pengalaman lari yang fleksibel dan terukur. Tamu spesial kita, Stevi, founder dari 99 Virtual Race, akan berbagi tentang bagaimana ia mengubah pandemi menjadi peluang besar bagi komunitas pelari. Bagi sebagian orang, medali adalah simbol kemenangan. Tapi bagi Stevi, medali adalah pengingat akan perjuangan pribadi.Stevi juga akan berbagi pengalaman dan kisahnya, bagaimana virtual race bisa menjadi motivasi untuk terus bergerak dan melampaui batas diri. Selain itu, Stevi juga berbagi tips menciptakan habit lari selama 21 hari hingga akhirnya menjadi bagian dari gaya hidup. Melalui 99 Virtual Race, Stevi menciptakan platform yang tidak hanya mendorong kesehatan fisik, tetapi juga membangun komunitas global yang saling mendukung.
Dalam era disrupsi informasi, gaya komunikasi yang tulus, empatik, dan partisipatif menjadi kunci untuk membangun reputasi lembaga publik yang tangguh. Dalam MAW Talkshow #56, Anang Ristanto, Kepala Biro Komunikasi dan Humas Kemendikdasmen, mengungkapkan bahwa komunikasi publik yang bersahaja bukanlah lemah, melainkan strategi yang kuat yang mengutamakan kejujuran, pelayanan, dan kesantunan. Prinsip RAMAH dan SANTUN menjadi panduan operasional, dengan pendekatan responsif dan akuntabel terhadap kebutuhan masyarakat, serta berkomitmen pada integritas dan kompetensi. Dalam menangani krisis, lembaga mengutamakan dialog partisipatif dengan masyarakat, memperkuat kepercayaan melalui keterbukaan. Pemimpin diharapkan menjadi role model dalam menciptakan budaya komunikasi yang sehat dan membumi. Dengan prinsip niat melayani, kejujuran, dan membangun koneksi, lembaga publik dapat membangun reputasi yang berkelanjutan di tengah tantangan komunikasi masa kini.
Presiden Prabowo Subianto sempat menyampaikan keinginannya untuk melakukan digitalisasi di sekolah. Guna mewujudkan digitalisasi, Prabowo akan memberikan layar televisi di setiap sekolah. Melalui layar televisi, Prabowo ingin pelajaran disampaikan secara digital. Menurutnya pembelajaran digital tersebut bermanfaat untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil. Nantinya ratusan guru terbaik dipusatkan di sebuah studio guna turut membantu guru-guru di semua semua sekolah di seluruh Indonesia. Bagaimana mencermati hal tersebut?Kami akan membahasnya bersama Pemerhati Pendidikan, yang juga Pengajar di Universitas Multimedia Nusantara,Serpong - Doni Koesoema.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 6: 8-15; Mazmur tg 119: 23-24.26-27.29-30; Yohanes 6: 22-29PEKERJAAN PERTAMA DARI TUHANTema renungan kita pada hari ini ialah: Pekerjaan Pertama dari Tuhan. Pertanyaanklasik berikut ini ada di dalam komunikasi di antara kita. Yang mana yang lebihtepat: makan untuk bekerja atau bekerja untuk makan? Jawaban yang seimbangialah kalau kita tidak mementingkan salah satunya saja, tetapi menerima danmembenarkan kedua-duanya. Pada saat yang pas, kita perlu makan dahulu baru bekerja.Pada saat yang lain, kita memang harus bekerja dahulu baru kemudian makan. Dalam urusan dengan iman, Yesus Kritus mengajarkan kita tentang pekerjaanrohani pertama dan makanan rohani pertama. Pekerjaan yang pertama itu ialahpercaya kepada Bapa yang mengutus Dia untuk menjadi penebus dunia. Melalui imaninilah, makanan pertama kita terima ialah Firman-Nya yang telah menjadimanusia, yaitu Yesus Kristus dari Nasaret. Pekerjaan pertama ini telah dilakukan oleh semua yang ditunjukkan di dalamkitab suci, mulai dengan Yesus Kristus yang menegaskan bahwa Ia datang untukmelakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Bunda Maria dan Santo Yosef jugahidupnya untuk percaya dan melakukan kehendak Tuhan. Abraham dikenal sebagaibapak orang-orang yang percaya. Moses terkenal dengan hukum tauratnya dan paranabi semuanya kualitas imannya tak bisa diragukan. Sosok yang menjadi contoh kita pada hari ini ialah Stefanus, seorang muridTuhan dan saksi kebangkitan Kristus. Ia dipenuhi rahmat dan kekuatan Allah yangmahakuasa sebagai tanda kualitas imannya, sehingga ia berani berhadapan dengantantangan orang-orang Yahudi yang melawan dia. Melalui pekerjaan ini, makananpertama yang dinikmati oleh Stefanus ialah meminum piala penderitaan bersamaYesus Kristus. Mengikuti Kristus merupakan panggilan dasar kita, yang harus diisi denganpekerjaan pertama yaitu iman dan ketaqwaan kepada Tuhan. Alasan yang dimintakepada setiap orang saat hendak dibaptis ialah iman, dan bukan harta benda,posisi, kenikmatan dunia atau nama baik. Setelah pembaptisan barulah sakramenlain diterima. Doa-doa, devosi dan aneka pelayanan di dalam Gereja sangatditopang oleh fondasi iman ini. Keutamaan iman dan ketaatan merupakan kriteriapertama untuk proses menyatakan seorang beriman resmi sebagai santo atau santaoleh Gereja. Jadi pekerjaan pertama kita dari Tuhan ialah rohani, bukanjasmani. Iman, ketaqwaan dan ketaatan membawa kita masuk menjadi anggota Gerejadan akhirnya menjadi jaminan bagi kita masing-masing masuk ke dalam persekutuanpara kudus di surga.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, Guru yang baik. Ajarkanlahdan tunjukkanlah kami bagaimana menjadi sempurna berkat iman dan ketaqwaan yangada pada kami. Semoga semangat kebangkitan-Mu memperkuatkan iman, taqwa danketaatan kami kepada-Mu dan setia mempertahankannya sampai ajal kami. Bapa kamiyang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Melalui darah yang tertumpah Habel memandang kepada korban yang akan datang, yaitu Kristus yang mati di atas salib Golgota; dan sambil berharap kepada penebusan yang diadakan di sana, Habel mempunyai bukti bahwa ia benar dan persembahannya diterima.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 April 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Ada seorang wanita yang setiap kali mendengar nama Betty selalu merasa mual. Nama itu mengingatkannya pada seorang wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang ia derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suaminya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Betty. Ia mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Ia mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Ia membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Ia berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Ia berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Ia juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha kerasnya sia-sia, siang dan malam ia selalu teringat kepada suaminya dan wanita itu. Suatu hari, ia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh para peserta untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran wanita itu langsung tertuju kepada Betty, dalam hati ia menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. la telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Ia mengeraskan hati, namun wajah Betty terus terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuhnya terasa panas dingin, jantungnya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya ia berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibirnya, tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Pikirannya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Ia menyadari bahwa kebencian telah membuatnya terpisah dari Tuhan dan ia hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu ia memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kauberikan padaku. Melalui rahmat pengampunan itu, memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 10 April 2025Bacaan: Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham." (Lukas 19:8-9) Renungan: Zakheus, seorang pemungut cukai, sangat penasaran ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus datang ke kotanya. Mungkin saja Zakheus sudah sering mendengar cerita orang-orang tentang Tuhan Yesus, namun ia belum pernah melihat seperti apakah Tuhan Yesus itu. Karena badannya yang pendek dan banyak orang yang mengerubungi Tuhan Yesus, ia harus berlari dan memanjat pohon ara untuk dapat melihat Tuhan Yesus. Sepertinya Zakheus tidak berharap lebih selain hanya untuk melihat Tuhan Yesus. Rasa penasarannya mungkin sudah terjawab, namun Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di situ saja. Tuhan Yesus melihat Zakheus di atas pohon ara, lalu berbicara kepadanya, dan menginginkan perjumpaan yang lebih pribadi dengannya di rumah Zakheus. Zakheus merespons permintaan Tuhan Yesus dengan segera turun dari pohon dan menerima Tuhan Yesus di rumahnya dengan sukacita. Menerima Tuhan Yesus di rumahnya mengundang cibiran dari banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Namun sepertinya Zakheus tidak terlalu mempedulikannya, karena ia sudah lama menantikan untuk bisa berjumpa dengan Tuhan Yesus. Bahkan melalui perjumpaan ini, Zakheus mengalami pertobatan dan perubahan hidup yang dengan rela membagikan hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan harta jika ada orang yang ia peras melalui pekerjaannya. Suatu "hadiah tidak terduga" diterima Zakheus. Bukan hanya melihat, namun ia berjumpa dan mengalami pertobatan di dalam Tuhan Yesus. Di dalam berdoa, kita terbiasa untuk menyampaikan permintaan dan harapan kita kepada Tuhan. Kita berharap agar Tuhan menjawab sesuai permintaan kita. Namun terkadang Tuhan menjawabnya melebihi dari yang kita doakan. Melalui anugerah-Nya, Tuhan akan menjawab doa-doa kita dan membawa kita semakin dekat dan memuliakan-Nya. Seperti Zakheus yang dengan gigih hanya ingin melihat Tuhan Yesus, namun ia mendapatkan "hadiah" terindah, yaitu keselamatan bagi dirinya dan seisi rumahnya (ay 8). Yang penting adalah kita tekun di dalam doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk berkat-berkat-Mu yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Kini aku menjadi semakin yakin untuk memercayai-Mu sebagai Allah yang selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Dalam mesej yang penuh kuasa ini, Pr Kenneth Chin membincangkan tentang cabaran yang kita hadapi apabila kita kehilangan keyakinan dan berasa tawar hati. Beliau berkongsi bagaimana fokus kita akan menentukan sama ada kita terus maju dalam iman atau menyerah dan mengeluh. Berdasarkan Keluaran 14:8-15, beliau menyoroti saat di mana bangsa Israel, yang berhadapan dengan Laut Merah di hadapan dan tentera Firaun di belakang, menjadi takut dan mengadu kepada Musa. Bukannya mempercayai kesetiaan Tuhan, mereka hanya melihat halangan di depan mereka.Pr Kenneth mencabar kita untuk merenungkan kehidupan kita sendiri—ketika menghadapi kesukaran, adakah kita memberi tumpuan kepada masalah atau kita menetapkan pandangan kita kepada Tuhan? Melalui mesej ini, beliau menggalakkan kita untuk mengubah perspektif, mempercayai pimpinan Tuhan, dan terus melangkah dalam iman, kerana Dia mampu membuka jalan walaupun ketika tiada jalan yang kelihatan.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Selain berfokus pada layanan perbankan, BRI juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui Regional Office (RO) Padang kembali menunjukkan komitmennya dalam kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada ratusan anak yatim di Panti Asuhan Liga Dakwah Bypass dan Panti Asuhan An-Nisa, Sawahan, Padang.Kegiatan ini merupakan bagian dari program Berbagi Bahagia yang rutin dilakukan BRI untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan. Pada kegiatan ini, BRI RO Padang menyerahkan paket sembako kepada anak-anak yatim di Panti Asuhan Liga Dakwah dan An-Nisa. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan sehari-hari mereka, terutama dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.Perwakilan dari BRI RO Padang secara langsung menyerahkan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan dengan masyarakat.“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BRI terhadap sesama, khususnya anak-anak yatim yang membutuhkan uluran tangan. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi mereka di bulan yang penuh berkah ini,” ujar perwakilan dari BRI RO Padang.BRI terus berkomitmen untuk menjalankan berbagai kegiatan sosial sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Melalui program-program seperti ini, BRI berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat serta memperkuat hubungan yang harmonis dengan komunitas di sekitar.
Penyembuhan duka dan trauma melalui "boneka terlahir kembali" Boneka bayi yang tampak seperti manusia telah terbukti membantu mengatasi duka, kehilangan, demensia, dan neurodivergensi. Misalnya, bagi wanita yang bergulat dengan keterasingan dari anak-anaknya, boneka ini memungkinkannya untuk merasakan kembali tahun-tahun yang hilang sebagai ibu.
Untuk mempromosikan makanan dan budaya Indonesia, ICAV (The Indonesian Culinary Association of Victoria) bersama dengan Melbourne Food and Wine Festival) akan menyelenggarakan Indonesian Street Food Festival di Melbourne - 22 dan 23 Mar 2025 di Victoria Market.
BUNYI BUNYI BUMI is a cross cultural collaborative work that celebrates interconnected cultures. Its world premier was presented by Bunjil Place, in association with BlakDance, Asia TOPA 2025, from the 20th to 23rd of Feb in Melbourne. - BUNYI BUNYI BUMI adalah karya kolaborasi lintas budaya yang merayakan budaya yang saling berhubungan. Pertunjukan perdana dunianya dipersembahkan oleh Bunjil Place, bekerja sama dengan BlakDance, Asia TOPA 2025, dari tanggal 20 hingga 23 Februari di Melbourne.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Februari 2025 Bacaan: ... tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang...." (Efesus 5:8) Renungan: Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah tidak berfungsinya lampu penerang pada jalan dan pada kendaraan. Dalam kondisi yang gelap, pengendara mesti ekstra hati-hati. Kondisi gelap dalam perjalanan sungguh membahayakan keselamatan. Dalam perjalanan hidup di dunia ini, manusia juga membutuhkan penerang yang menjamin keselamatan. Tanpa penerang hidup, manusia akan menjalani hidup tidak tentu arah, sehingga bukan keselamatan yang diperoleh, tetapi kecelakaan dan kematian. Namun, syukur kepada Allah, Yesus Kristus hadir dan berkarya di dunia, menyatakan jalan terang, kebenaran dan hidup yang sejati. Yesus adalah terang dunia yang memanggil manusia keluar dari jalan kegelapan. Oleh karena Dia, kita yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak terang (Ef. 5:8). Artinya, kita adalah penerang hidup dalam perjalanan manusia di dunia. Melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita, kita seharusnya hidup dalam iman, pengharapan dan cinta kasih. Kita berbuah kebaikan, kebenaran, dan keadilan bagi dunia ini. Kalau mau jujur, kita mungkin belum sungguh menjadi penerang hidup. Keserakahan, kekerasan dalam rumah tangga atau keluarga (termasuk kepada anak-anak), dan ketidakadilan masih terjadi dalam hidup kita. Pertanyaannya adalah seberapa kuat terang Kristus kita pancarkan dalam perjalanan yang gelap seperti itu? Masihkah kita terus terang karena Kristus terang terus? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku kalau hidupku belum menjadi terang bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 14 Januari 2025 Bacaan: Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97) Renungan: Ada seorang gadis yang baru saja membeli sebuah buku. Sampai di rumah, setelah membolak-balik halaman buku tersebut, ia meletakkan buku itu di rak buku kamarnya. la berkesimpulan bahwa isi buku itu sangat tidak menarik. "Aku telah salah membelinya," katanya. Beberapa bulan kemudian, ia berkenalan dengan seorang pria dan mereka saling jatuh cinta. Gadis itu kembali teringat akan nama pengarang dari buku yang dibelinya beberapa bulan yang lalu. Nama pengarang buku itu persis sama dengan nama pria yang kini menjadi kekasihnya. "Nama pengarang salah satu buku yang saya beli, persis sama dengan namamu," tanyanya penasaran kepada kekasihnya. "Mungkinkah penulisnya engkau, atau hanya kebetulan saja namanya sama?" "Benar, penulis buku itu adalah saya sendiri," jawab pria itu. Malam itu juga seusai acara makan malam dengan sang pujaan hati, gadis itu pulang ke rumahnya dan segera mencari kembali buku yang beberapa bulan lalu diselipkan begitu saja di rak buku. la mengambil tempat duduk yang nyaman dan mulai membaca dengan teliti buku tersebut. Ia terus membacanya sambil sesekali berhenti merenungkan isinya sambil membayangkan penulisnya. Setelah mengenal sang penulis buku, mendadak saja isi buku itu menjadi sangat menarik baginya. Tanpa rasa bosan dan lelah, ia berhasil menyelesaikan seluruh isi buku tersebut pada tengah malam. Apalah artinya Alkitab bagi orang yang tidak memiliki pengenalan pribadi terhadap Allah. Bagi orang-orang seperti ini, Alkitab hanyalah buku biasa yang tebal dengan tulisan kecil-kecil yang sangat membosankan. Alkitab bagi mereka hanya untuk dipajang di rak buku. Orang-orang yang hanya sekedar tahu tentang Allah dan Yesus Kristus Putera-Nya, tidak akan tertarik untuk membaca serta mempelajari Alkitab. Tetapi kalau kita memiliki pengenalan pribadi dengan Allah, maka kita pun akan rindu membaca isi hati-Nya, yaitu Alkitab. Pengenalan yang benar terhadap Allah akan menyebabkan kita haus pada firman-Nya. Alkitab tidak lagi menjadi buku yang membosankan, tetapi sebaliknya menjadi buku favorit yang selalu dibaca tanpa rasa bosan. Raja Daud memiliki pengenalan secara pribadi dengan Allah, sehingga ia begitu mencintai TauratNya. "Betapa kucintai TauratMu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mzm 119:97). Berapa besar kecintaan kita terhadap firman-Nya? Apa yang sudah kita lakukan dengan Alkitab yang kita miliki? Di berbagai belahan dunia, ada orang-orang yang begitu merindukan firman Allah, tetapi mereka tidak dapat membacanya dengan bebas karena larangan dari pihak-pihak tertentu. Kita yang sudah mengenal Allah dan masih memiliki kebebasan untuk membaca firman-Nya, baca, pelajari dan renungkanlah firman-Nya setiap hari. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, biarlah firman-Mu menjadi kesukaanku setiap saat, karena di situlah aku mengenal isi hati dan janji-janji-Mu. Amin. (Dod).