POPULARITY
Categories
Dalam dunia bisnis yang bising, banyak dari kita merasa frustrasi. Kita menghabiskan anggaran besar untuk pemasaran, mengirim promosi email tanpa henti, dan terus-menerus berteriak di media sosial, namun bisnis terasa stagnan. Kita terjebak dalam apa yang disebut "Ego Era"—sebuah zaman di mana fokusnya adalah promosi diri yang gencar dengan harapan ada yang mendengarkan. Namun, apa yang terjadi jika kesuksesan sejati tidak datang dari seberapa keras Anda berteriak, melainkan dari seberapa dalam Anda terhubung? Bagaimana jika ada cara yang lebih baik yang mengubah fokus dari promosi diri menjadi pembangunan komunitas yang tulus? Inilah ide besar di balik buku fenomenal Michael J. Maher, "(7L) The Seven Levels of Communication." Buku ini adalah panduan revolusioner untuk beralih dari "Ego Era" ke "Generasi Penuh Berkah"—sebuah filosofi yang didasarkan pada memberi nilai terlebih dahulu. Melalui kisah transformatif Rick Masters, seorang agen real estat yang nyaris bangkrut, kita belajar bahwa krisisnya bukanlah krisis pasar, melainkan krisis komunikasi. Solusinya adalah berhenti "memasarkan kepada orang asing" dan mulai "berkomunikasi dengan komunitas," mengubah setiap interaksi dari sekadar transaksi menjadi relasi yang otentik. Inti dari filosofi ini dirangkum dalam "Piramida Komunikasi." Model ini secara brilian mengilustrasikan bahwa tidak semua komunikasi diciptakan sama. Sebuah iklan di billboard (Level 1) mungkin menjangkau ribuan orang tetapi hampir tidak memiliki dampak, sementara pertemuan tatap muka (Level 7) hanya menjangkau satu orang tetapi memiliki dampak yang luar biasa. Prinsip utamanya jelas: Semakin tinggi Anda mendaki level komunikasi, semakin besar dampaknya dalam membangun kepercayaan. Piramida ini dibagi menjadi "Zona Informasional" (level 1-3) yang berdampak rendah untuk menyebar informasi, dan "Zona Influensial" (level 4-7) yang berdampak tinggi untuk membangun kepercayaan sejati dan menghasilkan referensi.
Send us a textPernah lihat bisnis lain tiba-tiba meledak dan menarik ribuan pelanggan baru, tanpa iklan besar dan tanpa diskon gila-gilaan?
Filosofi Seth Godin dari empat bukunya mengerucut pada satu panggilan: Tinggalkan mentalitas pekerja pabrik. Kita terlampau lama nyaman dalam kepatuhan, padahal era kini menuntut gairah yang liar. Maka, tinggalkanlah barisan itu, sebab keputusan terpenting adalah: memilih diri sendiri sebelum dunia memilihkan nasib. Kepemimpinan, kata Godin, bukan tentang pangkat yang tertulis di kartu nama. "Managers have employees. Leaders have followers." Yang sesungguhnya adalah: keberanian mematrikan visi di hati banyak orang, bukan hanya memastikan mesin-mesin tua berdentang. Manusia modern mendambakan koneksi, ingin menjadi bagian dari suku (tribe) yang punya ide dan tujuan bersama. Dorongan afiliasi itu... sungguh mekanisme kuno yang tak pernah pudar. Maka, hadirkanlah inisiator yang dapat merajut kepingan jiwa menjadi satu getaran gerakan. Kepemimpinan tidak sama dengan manajemen; ini adalah tentang menetapkan cakrawala yang belum terjamah. Seorang pemimpin adalah heretik yang gelisah, memanfaatkan gairah yang membara, jauh dari jerat perintah dan ancaman. Kepemimpinan sejati selalu menuntut untuk berdiri paling depan. Status quo adalah musuh utama, benteng lama yang sulit digoyahkan karena semua orang sudah berinvestasi di dalamnya. Kita harus berani menjadi heretik, menciptakan yang luar biasa... yang justru mengundang gunjingan di pasar. Jika tak ada kegaduhan (make a ruckus), barangkali kita cuma patung di etalase. Kenapa kita takut memimpin? Bukan takut gagal, tapi takut disalahkan dan dikritik. Karya yang diam, tanpa kritik, adalah karya yang membosankan... tanpa daya ungkit apa-apa. Mengatasi rasa takut, itulah visa tunggal menuju tindakan. Pemimpin harus mengalihkan fokus dari kuantitas; cari kerapatan, tighter. Komunikasi yang bergetar cepat itu... adalah modal emosional yang tak ternilai, mengikat raga menjadi satu keyakinan. Nilai sejati selalu menyebar secara horizontal, dari satu hati ke hati lain. Kreativitas, ditegaskan Godin, bukanlah bakat langit yang langka. "The magic of the creative process is that there is no magic." Kreativitas adalah sepenuhnya keputusan, pilihan untuk bertindak. Siapa pun bisa menjadi seniman (artists), asalkan berhenti menanti ilham turun dari langit. Seorang profesional hidup dari praktik (practice) gigih, sebuah janji pada proses, terlepas dari jaminan hasil. Identitaskita menguat seiring tindakan itu; jika kau ingin menjadi penulis, menulislah hari ini, bukan esok. Hanya komitmen total pada praktik yang akan melahirkan skill baru. Mereka yang pemula selalu terjerat pada bayangan hasil (outcome), lupa bahwa itu hanyalah angin. Keberanian sejati terletak pada konsistensi proses, mengabaikan kilauan sesaat. Membuang kegagalan adalah bagian dari proses panen, bukan pengakuan dosa. Sindrom Imposter itu... adalah pertanda baik, suara yang muncul saat kita melangkah ke wilayah asing. Kita tidak perlu jaminan apa-apa, cukup mempercayai proses (trusting the process) yang membawa kita ke sana. Keraguan adalah bukti bahwa kita sedang berlayar, bukan berlabuh. Strategi... ia adalah filsafat menjadi (philosophy of becoming), yang menuntun keputusan kecil hari ini menuju bayangan masa depan. Kompasnya berputar di antara waktu, sistem, permainan, dan empati. Strategi yang elegan tidak butuh daftar kaku, melainkan kelenturan peta. Kita dikepung sistem (systems)... jaringan tak terlihat yang mempertahankan dirinya dengan gigih. Melawannya langsung adalah kesia-siaan, lebih baik mencari titik ungkit (leverage point) yang halus, mengubah alirannya dari dalam. Memahami hasrat tersembunyi sistem—status, kenyamanan—adalah kuncinya. Hidup adalah serangkaian permainan (games) yang dipandu oleh aturan dan kelangkaan yang tersembunyi. Kebijaksanaan adalah memilih permainan yang dapat kita menangkan, dan menyingkirkan memori pahit dari biaya hangus (sunk costs). Masa depan tak berutang apa-apa pada penyesalan masa lalu. Sekolah kita, sesungguhnya, adalah mesin cetak dari abad kesembilan belas, dirancang untuk melahirkan pekerja patuhbagi pabrik. Godin mengingatkan: "If you do a job where someone tells you exactly what to do, he will find someone cheaper than you to do it." Era koneksi menuntut imajinasi, bukan ketaatan. Ada tragedi senyap di ruang kelas: mimpi-mimpi yang dihancurkan perlahan, diganti dengan ilusi kompetensi yang fana. Kita terlalu sibuk mengejar penugasan daripada melatih penilaian (judgment) yang mandiri. Jika pendidikan adalah teka-teki, guru adalah kunci, sebagai pelatih gairah yang hilang. Di tengah riuh data, membaca dan menulis tetaplah mercusuar sunyi, memancarkan dampak eksponensial. Yang substansial bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan keahlian menghubungkan titik-titik menjadi wawasan yang bergetar. Ajarkanlah keraguan rasional (reasonable doubt), kemauan untuk salah, dan kita akan memiliki mata yang tajam. Karya yang bernilai selalu lahir dari simpul kolaborasi, bukan dari ruang isolasi yang hening. Mengapa sekolah masih menyukai ujian individu, padahal koneksi adalah mata uang baru yang berharga? Kita harus menggalakkan proyek kelompok yang berisiko, di sanalah solusi kompleks terlahir. Kita sesungguhnya memiliki segala yang diperlukan... waktu, bakat, dan daya ungkit yang memadai. Mengapa kita menunda? Karena ketakutan selalu terasa lebih nyata daripada kewajiban. Waktu yang terbuang untuk khawatir(worrying) adalah energi yang seharusnya dilepaskan. Maka, segala pergeseran besar bermula dari asserti (assertion) yang sunyi, dari kemauan untuk memulai (begin) sebuah gerakan. Setiap kita memikul kewajiban yang agung, bukan sekadar inisiatif biasa. Praktik, strategi, dan kepemimpinan—mereka adalah trisula untuk menciptakan momentum yang tak mungkin lagi kembali.
Lawat MAW Talkshow #63, kita akan membas mengenai bagaimana narasi komunikasi yang otentik mampu menjadi strategi komunikasi publik yang dapat memperkuat reputasi.Dengan mengusung tema "Merawat Kepercayaan Publik Melalui Narasi Komunikasi yang Otentik" , Zainal Muttaqin menegaskan bahwa narasi otentik perlu disampaikan secara konsisten agar segala informasi yang disampaikan kepada publik tidak dinilai sebagai pencitraan semata.Melalui diskusi ini harapannya Sahabat dapat menyadari bahwa narasi yang otentik adalah fondasi dalam membangun dan merawat kepercayaan publik, khususnya lembaga pemerintah yang mengemban tugas untuk kepentingan nasional.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintahan dan mengangkat Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO. Nantinya, akan diterbitkan Keputusan Presiden baru yang mengatur perubahan PCO menjadi Badan Komunikasi Pemerintahan.#PrabowoSubianto #BadanKomunikasiPemerintahan #AnggaRakaPrabowo #HasanNasbi #PCO #PelantikanPejabat
Bismillah,1856. PENTINGNYA SKILL KOMUNIKASI SEORANG PEMIMPINRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)
Sebuah organisasi, pada dasarnya, adalah sebuah kredo. Ia tak hanya terdiri dari struktur dan angka. Ia adalah kisah yang terus-menerus berevolusi, beradaptasi dengan tantangan yang datang. Setiap perubahan adalah penanda zaman. Ia menuntut tubuh yang lincah dan pikiran yang cair. Oleh karena itu, kita harus melepaskan cara-cara lama yang kini tak lagi relevan. Kini, peta jalan tak lagi tertera. Ia dibentuk oleh jejak-jejak yang baru. Pergerakannya dinamis, tidak lagi bisa diprediksi. Maka, fondasi pertama adalah cahaya digital. Ia bukan sekadar alat kerja baru. Teknologi digital menjadi esensi yang merasuk ke dalam setiap fungsi organisasi. Kita pindahkan semua beban ke atas awan. Di sana, data-data berbicara dalam bahasa baru. Ini memastikan sistem menjadi fleksibel dan kapasitasnya dapat disesuaikan tanpa batas. Proses-proses lama dijemput oleh algoritme. Efisiensi bukan lagi kata hampa. Transparansi pun menjadi keniscayaan, sebab semua data kini dapat dilacak.Kita pun mengundang kecerdasan buatan. Ia membaca polanya, menemukan makna yang tersembunyi. Dengan itu, kita mendapatkan wawasan yang lebih dalam dari data yang ada.Dengan itu, kita membangun platform yang terintegrasi. Setiap bagian bisa saling menyapa. Hasilnya, organisasi berfungsi sebagai satu kesatuan yang kohesif. Namun, tubuh saja tak cukup. Diperlukan sebuah jiwa yang baru. Organisasi membutuhkan jiwa yang terbuka terhadap perubahan dan berani menghadapi risiko. Dinding-dinding usang kini dirobohkan. Tak ada lagi ruang yang tertutup rapat. Komunikasi dan umpan balik kini mengalir bebas di antara semua tim.Budaya pun berubah menjadi sebuah sungai. Alirannya penuh kolaborasi dan ide. Setiap orang merasa aman untuk mencoba hal baru tanpa takut gagal. Mindset yang stagnan kini tak lagi berlaku. Kita peluk erat mentalitas pertumbuhan. Ini adalah pola pikir di mana setiap langkah menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Inovasi menjadi nyala api di kegelapan. Ia menuntun kita ke arah yang tak terbayangkan. Kita kini didorong untuk bereksperimen, menjadikan setiap upaya sebagai bagian dari proses. Sebab itu, struktur lama harus diluruhkan. Ia terlalu kaku dan membatasi gerak. Hierarki yang menjulang tak lagi relevan karena menghambat kecepatan dan kelincahan. Kita bentuk tim-tim lintas fungsi. Mereka bergerak lincah seperti gerombolan burung. Tim-tim ini dibentuk untuk menyelesaikan masalah secara holistik dan cepat. Pengambilan keputusan tak lagi di puncak. Ia mengalir ke setiap sudut organisasi. Ini adalah langkah desentralisasi yang memberdayakan setiap individu untuk bertindak. Tata kelola organisasi pun direvisi ulang. Aturannya jelas, namun fleksibel. Ia menjadi tulang punggung yang kuat, yang menopang stabilitas tanpa membatasi kelincahan. Di tengah semua itu, manusia menjadi pusatnya. Mereka tak boleh ditinggalkan begitu saja. Talenta adalah harta yang sejati, karena keberlanjutan organisasi bergantung pada kapabilitas mereka. Maka, kita tingkatkan kapabilitas mereka. Kita ajarkan bahasa masa depan. Ini memastikan setiap karyawan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi era baru. Keempat langkah ini adalah sebuah simfoni. Ia tak bisa dimainkan sendiri-sendiri. Transformasi ini harus dilakukan secara terpadu, di mana setiap pilar saling menguatkan satu sama lain. Transformasi ini, pada akhirnya, adalah sebuah jalan tak berujung. Ia bukan sekadar rangkaian proyek yang selesai. Ia adalah proses panjang untuk menjadi lebih utuh, lebih hidup, dan lebih relevan bagi zaman.
Kita sering menganggap bahwa dengan banyak bicara, pesan kita otomatis sampai. Padahal kenyataannya, komunikasi yang efektif justru bergantung pada bagaimana kita bisa mengetuk "pintu" yang tepat dalam diri lawan bicara. Episode ini akan membahas bahwa seni berkomunikasi itu jauh lebih dalam daripada sekedar kata-kata.Dalam episode ini, kita akan diajak memahami mengapa komunikasi adalah kunci kehidupan. Tidak hanya soal menjaga relasi personal tetapi juga kunci untuk membuka pintu kesempatan dalam karir, bisnis, hingga kehidupan sosial. Kegagalan komunikasi bisa menutup peluang, bahkan memperkeruh situasi. Sebaliknya, komunikasi yang benar bisa melahirkan solusi, membangun hubungan yang lebih kuat, dan menciptakan dampak besar.Episode ini membahas tiga "pintu komunikasi" yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Setiap orang punya cara menerima informasi yang berbeda, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui gambar, ada yang lebih fokus pada cerita yang didengar, dan ada pula yang butuh pengalaman langsung untuk bisa memahami. Bapak Arie juga akan membahas contoh nyata yang relate, seperti pengalaman menjual produk kepada pelanggan dengan karakter berbeda. Melalui contoh ini, kita akan sadar betapa pentingnya menyesuaikan gaya komunikasi agar pesan benar-benar masuk, bukan sekadar lewat. Episode ini juga mengajarkan bahwa komunikasi efektif bukan soal siapa yang paling pintar bicara, tapi siapa yang paling peka membaca cara orang lain memahami.
Keunggulan dalam komunikasi persuasif bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai tujuan lain yang lebih besar. Menjadi komunikator yang andal adalah kunci untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi.Panduan ini dirancang untuk membimbing pembaca melalui tujuh pilar komunikasi persuasif—Audiens, Pesan, Cerita, Media, Slide, Penyampaian, dan Dampak. Pilar-pilar ini membentuk sebuah siklus yang berulang, di mana setiap tahap dipengaruhi dan diperkuat oleh yang lain. Prinsip di balik panduan ini adalah bahwa presentasi yang panjang sering kali dipenuhi dengan pemikiran mentah yang belum disaring, di mana pembicara hanya memuntahkan semua data yang dimiliki. Sebaliknya, presentasi yang ringkas dan padat menuntut pemahaman mendalam atas subjek dan audiens, yang hanya bisa dicapai melalui proses persiapan yang ketat dan iteratif. Ini adalah penolakan langsung terhadap mentalitas "draf pertama" yang menghargai kecepatan di atas presisi. Nilai sejati dari komunikasi persuasif terletak pada kejelasan dan dampak, yang muncul dari penyaringan dan penyusunan pesan yang disengaja.
PENGKOTBAH 1:2. Yakobus 1:19. Efesus 4:29: 1.Percakapan Hampa di Tengah Kehidupan Modern 2.Menghindari Lidah yang Menimbulkan Pertengkaran 3.Komunikasi dengan Tuhan yang Jujur dan Rendah Hati 4.Jalan Menuju Percakapan yang Bermakna
Selamat datang di INIKOPER, Inspirasi untuk Komunitas Perubahan. Dalam era informasi yang serba cepat ini, kita seringkali merasa terfragmentasi. Data-data yang kita terima seolah berdiri sendiri, tanpa konteks yang jelas. Namun, bagaimana jika kita mulai melihat semuanya sebagai sebuah tarian yang saling terhubung? Bagaimana jika setiap kata, setiap sunyi, dan setiap interaksi adalah bagian dari sebuah ekosistem yang hidup? Konsep ekologi komunikasi dari Nora Bateson mengajak kita untuk berpikir di luar kotak. Ia bukan hanya tentang data dan informasi, tapi juga tentang hubungan dan pola yang tak terlihat. Kita akan mengeksplorasi gagasan tentang Warm Data dan bagaimana ia lebih dari sekadar angka; ia adalah pemahaman mendalam tentang konteks dan interkoneksi. Kita akan belajar bagaimana memahami dan merawat “hutan” percakapan kita agar bisa tumbuh dengan sehat dan produktif. Di setiap episode, kita akan menyelami praktik perubahan yang tidak lagi linier, tapi holistik. Bersama-sama, kita akan melihat bagaimana inovasi sosial, seni, dan bahkan konflik bisa menjadi sumber vitalitas yang tak terduga. Kita tidak mencari jawaban tunggal atau solusi cepat, melainkan menumbuhkan sebuah kesadaran kolektif yang mampu beradaptasi dengan kerumitan dunia. Selamat mendengarkan dan selamat bergabung dalam perjalanan ini.
Pembawa Renungan : RD. Antonius Haryanto Italia Mat. 18:15-20
Dalam lanskap bisnis yang semakin mengedepankan keberlanjutan, praktik komunikasi tidak hanya fokus pada produk atau layanan, tetapi juga pada dampak sosial yang diciptakan perusahaan. Di sinilah peran strategis komunikasi Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi krusial untuk memperkuat reputasi secara jangka panjang.MAW Talkshow #59 bertajuk “Menguatkan Reputasi Melalui Komunikasi CSR yang Berdampak”, yang digelar Kamis (12/06/2025) secara daring, menghadirkan Indah DP Pertiwi, Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure. Dalam sesi ini, Indah membagikan pengalaman dan strategi dalam mengomunikasikan program CSR secara otentik, terukur, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat serta pemangku kepentingan.Diskusi ini menjadi ruang reflektif sekaligus praktikal bagi para praktisi PR dan CSR dalam menjawab tantangan: bagaimana menciptakan narasi CSR yang bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar membangun nilai dan reputasi korporat yang berkelanjutan.
Join FREE Webinar Destroy Your Mental Block: https://halaman.email/landing_page/webinardymb25-epT38DL9&src=712
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Oliva Ivania dan Meri Kaona dari Komunitas Kongragasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Sirakh 44: 10-15; Mazmur tg 132: 11.13-14.17-18; Matius 13: 16-17.KERINDUAN MELIHAT ALLAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerinduan MelihatAllah. Kisah panjang dalam sejarah keselamatan berisi tentang kehidupan danpertumbuhan iman orang-orang yang terpanggil menjalankan kehendak Tuhan.Komunikasi dan relasi mereka dengan Tuhan diwujudkan dalam perjanjian bahwaTuhan akan menyatakan diri-Nya sebagai penyelamat umat Manusia. Tuhansenantiasa berbicara dan berjanji, misalnya kepada Abraham, Nuh, para raja dan nabi,namun tidak kunjung mewujudkan diri secara nyata sebagai manusia. Mereka tidakbertemu langsung dengan Tuhan. Suatu komunikasi dan relasi yang masih berwujud sebagaijanji selalu memberikan kita konsekwensi untuk menunggu realisasinya. Hal initerjadi selama perjanjian lama. Mereka semua menerima janji dan sangatmemahaminya. Mereka hanya bisa berharap dalam iman supaya datangnya Mesias,utusan Allah yang maha kuasa dapat terwujud. Mereka rindu untuk melihat Allah.Karena semangat, perbuatan, mujizat dan banyak tanda lain sudah sangat nyatamenguatkan iman mereka, kerinduan itu sungguh bukan sesuatu yang kosong ataumengada-ada. Itu sangat nyata. Namun sampai mereka semua meninggal dan beralih dari duniaini kenyataan itu belum berpihak pada mereka. Mungkin ini cocok dengan sepasangkakek-nenek yang amat merindukan salah seorang cucunya menjadi seorang imam dankalau bisa uskup. Tetapi kerinduan itu belum terwujud, ketika salah seorangcucunya yang masih belajar menjadi imam dan belum sampai ditahbiskan, pasanganlansia itu telah lebih dahulu meninggal dunia. Keadaan ini kurang lebih miripdengan kerinduan orang-orang di dalam perjanjian lama. Tentang orang-orang tersebut, ada beberapa pengecualian.Kitab suci hanya mencatat beberapa peran mereka yang tidak secara langsungmengalami kedatangan Mesias ke dalam dunia. Orang tua Yohanes Pembaptis,Zakaria dan Elisabeth mestinya masuk di dalam kategori pengalaman tidaklangsung ini. Demikian juga orang tuanya Bunda Maria, Santo Yoakim dan SantaAnna, yang pestanya kita peringati pada hari ini. Kita dapat memahami danmengimani bahwa kedua orang kudus ini sebagai kakek dan nenek yang tentu sangatbersuka cita dan bahagia karena Putra Allah yang lahir sebagai Yesus Kristusadalah dari kandungan Maria, putri mereka sendiri. Ketika Yesus sendiri berkata, “Banyak nabi dan orang benaringin melihat apa yang kamu lihat”, Ia menunjuk ke Santo Yoakim dan Anna, dansemua orang lain termasuk kita, yang melihat dan mengalami Tuhan yangberinkarnasi di dalam dunia ini. Dengan dapat mengalami diri Yesus secara nyatadan pribadi, sungguh membuat kita orang-orang yang sangat beruntung. Kita patutbersyukur dan berbahagia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, semogamelalui peringatan Santo Yoakim dan Santa Ana, kami menjadi tetap setiakepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Buku "Communicating Creativity: The Discursive Facilitation of Creative Activity in Arts" karya Darryl Hocking mengubah pemahaman kita tentang kreativitas, beralih dari pandangan tradisional sebagai bakat bawaan individu menjadi fenomena yang secara fundamental dibentuk oleh komunikasi. Buku ini memperkenalkan enam diskursus inti—kerja, agensi, motivasi, eksplorasi, ide, dan identitas—yang secara kolektif membentuk dan memfasilitasi praktik kreatif dalam konteks pendidikan dan profesional. Melalui analisis multi-perspektif, Hocking menunjukkan bagaimana interaksi lisan dan tulisan, pilihan semiotik, pengalaman pribadi, dan konteks sosio-historis semuanya berkonvergensi untuk mendefinisikan dan memanifestasikan kreativitas. Pentingnya komunikasi dalam proses kreatif tidak dapat dilebih-lebihkan. Komunikasi berfungsi sebagai katalisator untuk pembentukan ide, sarana untuk validasi dan legitimasi karya seni, alat untuk negosiasi dan penyelarasan antara berbagai pemangku kepentingan, dan mekanisme untuk pembentukan identitas kreatif. Baik melalui percakapan intens antara seniman seperti Picasso dan Braque, instruksi dalam brief proyek, atau metafora yang digunakan untuk menggambarkan proses kreatif, komunikasi secara aktif membentuk bagaimana kreativitas dipahami dan dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kreativitas adalah upaya kolaboratif dan diskursif, bukan hanya hasil dari pemikiran terisolasi. Secara metodologis, buku ini menguraikan bagaimana komunikasi kreativitas beroperasi melalui analisis interaksi, pilihan semiotik, akun pengalaman hidup, dan konteks historis. Ini mengungkap bagaimana diskursus-diskursus seperti "kreativitas sebagai kerja" atau "eksplorasi ide" telah berakar dalam praktik seni dan desain, memengaruhi ekspektasi, motivasi, dan bahkan perilaku fisik siswa dan profesional. Pada akhirnya, "Communicating Creativity" menawarkan kerangka kerja yang kuat bagi para pendidik dan peneliti untuk memahami kreativitas sebagai praktik yang dinamis, sosial, dan secara historis tertanam, dengan implikasi signifikan untuk pengajaran dan praktik kreatif di masa depan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Oliva Ivania dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Keluaran 14: 5-18; Mazmur tg 15: 1-2.3-4.5-6; Matius 12: 38-42.KETIDAKSETIAAN Tema renungan pada hari ini ialah: Ketidaksetiaan. Adaseorang lelaki mendapat tugas dari perusahaan untuk bekerja jauh dari rumah dandi luar kota selama tiga sampai enam bulan. Selama waktu tersebut ia tidakkembali ke rumah dan keluarganya. Komunikasi dengan sang istri dan anak-anaknyatetap dilakukan melalui pesan-pesan singkat online dan telepon video. Pada saat ia kembali ke rumah setelah tugas tersebut,hampir semua keadaan di rumah normal dan baik, kecuali dua anjing kesayangannyayang sudah tidak akrab lagi dengannya. Kedua anjing sangat tidakmenghiraukannya, meskipun ia ingin bermain-main dengan mereka. Anak bungsunyayang berusia delapan tahun berkata kepada: "Masalahnya Bapak sudah lamatidak dekat dan bermain dengan mereka, maka mereka menjadi asing denganBapak." Banyak faktor di dalam hidup kita yang menjadi penyebabtidak setia di antara kita, dan salah satunya ialah orang-orang tidak dekatsatu sama lain, tidak berkomunikasi, tidak ada berita dan tidak ada perhatiandi antara mereka. Hal ini juga terjadi antara manusia dengan Tuhan Allah. Adasejarah panjang dan banyak tentang manusia yang tidak setia dengan Tuhan yangberakibat pada hukuman dijatuhkan kepada mereka yang tidak setia. Tuhan Yesusdiutus Bapa ke dalam dunia untuk mengembalikan mereka kepada kesetiaan dan imanyang benar. Umat beriman, dan khususnya Israel diharapkan sebagai yang pertamamemperbaiki hubungan yang telah rusak ini. Tetapi mereka malah tidak mau mengenal dan mengakui Yesus.Mereka meminta tanda-tanda yang menurut mereka harus membuat mereka percaya.Ini yang membuat Yesus melawan mereka dengan tegas. Mereka denganterang-terangan melawan Tuhan karena menolak dan tidak mengakui bahwa Yesusadalah wujud Allah sendiri yang mereka percaya. Ini adalah dosa ketidaksetiaanyang amat besar. Mereka lebih memilih materi, uang, posisi, kenikmatan daging,status sosial, ketenaran, lalu Tuhan dilupakan. Menurut Yesus sendiri, dosa iniadalah dosa melawan Roh Kudus, dan tidak dapat diampuni. Godaan untuk menyangkal Tuhan dengan menjadikannya bukanutama dan prioritas di dalam hidup kita sungguh sangat besar. Pada umumnya adatiga godaan besar yang mengancam kita setiap saat dan di mana saja, yaituharta, kekuasaan dan nafsu kedagingan. Pesankitab suci yang selalu kita terima mengatakan bahwa kita perlu tulus tentangdiri kita: apakah kita dapat mengalahkan godaan itu atau sebaliknya kita yangselalu dikalahkan olehnya, karena dunia di sekeliling kita menjadi saksinya.Kalau kita tetap bersama Tuhan dan memberikan diri dibimbing Roh Kudus, kitayang mengalahkan godaan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Tuhan maha kuasa,semoga Roh-Mu membantu kami untuk senantiasa setia di jalan Putera-Mu YesusKristus, dan jauhkanlah kami dari segala godaan yang menyebabkan kami semakinjauh dari jalan-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Di era digital yang penuh disrupsi dan laju informasi yang sangat cepat, strategi komunikasi korporat menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Salah satu fenomena yang tengah naik daun adalah pemanfaatan influencer, khususnya influencer organik, sebagai aset strategis untuk membangun reputasi dan engagement korporat secara autentik. MAW Talkshow #57 bertajuk “Beyond Endorsement: Peran Influencer Organik dalam Strategi Komunikasi Korporat” yang digelar Kamis (15/05/2025) secara daring, menghadirkan Lalu Dodot Patria Ari, Corporate Secretary PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang membagikan wawasan penting mengenai bagaimana influencer organik membawa dampak nyata dan terukur dalam komunikasi korporat.
EP184: Hanya butuh waktu 2 minggu, JOT menghancurkan imej dan reputasi mereka secara bodoh
Di episode terbaru INIKOPER, kita akan menyelami rahasia di balik strategi komunikasi organisasi grantmaking yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan. Seringkali, tantangan terbesar bukanlah memulai, melainkan menjaga momentum dan memastikan pesan kita tetap relevan di tengah dinamika yang terus berubah. Kami akan membahas bagaimana organisasi dapat terus beresonansi dengan audiensnya, memastikan setiap upaya komunikasi memberikan dampak jangka panjang. Kami akan membedah pertanyaan krusial: Bagaimana Anda akan menjaga momentum dan memastikan strategi komunikasi Anda tetap relevan? Bagaimana Anda mengintegrasikan pembelajaran dan umpan balik dari setiap inisiatif untuk terus berkembang? Dan, dukungan jangka panjang seperti apa yang sebenarnya Anda butuhkan untuk mempertahankan komunikasi yang kuat dan berdampak? Episode ini akan memberikan kerangka berpikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental ini. Bayangkan jika strategi komunikasi Anda adalah sebuah pohon yang terus tumbuh dan berbuah lebat—bagaimana Anda akan menyiraminya agar selalu subur, bahkan di musim paling kering sekalipun? Atau, jika Anda telah menciptakan warisan komunikasi yang tak lekang oleh waktu, prinsip abadi apa yang akan Anda wariskan kepada generasi berikutnya? Dengarkan INIKOPER sekarang untuk menemukan inspirasi dan langkah-langkah konkret dalam membangun komunikasi yang tak hanya efektif, tetapi juga abadi.
Bela Kusumah adalah Eksekutif Produser SBS Radio Program Bahasa Indonesia dari tahun 1989 – 2008 di Melbourne.
Banyak yang menganggap organisasi pemberi hibah (grantmaker) sekadar 'ATM' atau mitra diam di balik layar yang menyalurkan dana. Namun, di era transparansi dan tuntutan dampak yang semakin tinggi, pendekatan itu tidak lagi cukup. Bagaimana jika cara Anda berkomunikasi justru menjadi penentu utama dalam keberhasilan misi filantropi Anda? Dalam episode podcast kali ini, kita akan membongkar mengapa strategi komunikasi bukan lagi sekadar pelengkap (nice-to-have), melainkan sebuah keharusan strategis bagi yayasan dan organisasi filantropi modern. Kami akan membedah langkah-langkah praktis untuk Anda, mulai dari cara memetakan pemangku kepentingan—dari mitra penerima hibah (grantees) hingga dewan direksi dan donatur—hingga merancang pesan kunci yang berbeda untuk masing-masing pihak. Dengarkan bagaimana komunikasi yang efektif dapat menarik proposal yang lebih berkualitas, menunjukkan akuntabilitas, menceritakan kisah dampak yang sesungguhnya, dan bahkan memengaruhi kebijakan publik. Kami juga akan membahas studi kasus dari yayasan ternama yang berhasil mengubah narasi mereka melalui aksi komunikasi yang terukur. Episode ini dirancang khusus bagi Anda para pemimpin yayasan, manajer program, profesional komunikasi di sektor nirlaba, dan siapa pun yang percaya bahwa filantropi memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan sistemik. Apakah Anda siap mengubah cara organisasi Anda berkomunikasi dari sekadar melaporkan angka menjadi menginspirasi gerakan dan memaksimalkan dampak setiap rupiah yang disalurkan? Tekan tombol putar dan mari kita mulai percakapan penting ini.
Di era digital yang penuh disrupsi dan laju informasi yang sangat cepat, strategi komunikasi korporat menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Salah satu fenomena yang tengah naik daun adalah pemanfaatan influencer, khususnya influencer organik, sebagai aset strategis untuk membangun reputasi dan engagement korporat secara autentik. MAW Talkshow #57 bertajuk “Beyond Endorsement: Peran Influencer Organik dalam Strategi Komunikasi Korporat” yang digelar Kamis (15/05/2025) secara daring, menghadirkan Lalu Dodot Patria Ari, Corporate Secretary PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang membagikan wawasan penting mengenai bagaimana influencer organik membawa dampak nyata dan terukur dalam komunikasi korporat.
Pembawa Renungan : RP. Agustinus Hutrin, SVD Surabaya Yoh. 17:20-26
Dapatkan berbagai tools untuk kamu bisa sukses di usia mudadan Join webinar Self Dev terdekat✨ Klik di sini: https://linktr.ee/andreasbordes
Dalam era disrupsi informasi, gaya komunikasi yang tulus, empatik, dan partisipatif menjadi kunci untuk membangun reputasi lembaga publik yang tangguh. Dalam MAW Talkshow #56, Anang Ristanto, Kepala Biro Komunikasi dan Humas Kemendikdasmen, mengungkapkan bahwa komunikasi publik yang bersahaja bukanlah lemah, melainkan strategi yang kuat yang mengutamakan kejujuran, pelayanan, dan kesantunan. Prinsip RAMAH dan SANTUN menjadi panduan operasional, dengan pendekatan responsif dan akuntabel terhadap kebutuhan masyarakat, serta berkomitmen pada integritas dan kompetensi. Dalam menangani krisis, lembaga mengutamakan dialog partisipatif dengan masyarakat, memperkuat kepercayaan melalui keterbukaan. Pemimpin diharapkan menjadi role model dalam menciptakan budaya komunikasi yang sehat dan membumi. Dengan prinsip niat melayani, kejujuran, dan membangun koneksi, lembaga publik dapat membangun reputasi yang berkelanjutan di tengah tantangan komunikasi masa kini.
OYA Talks Monolog eps. 84
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memaparkan, perputaran uang dari aktivitas judi online (judol) 2025 mencapai Rp1.200 triliun. Dari angka itu, Polri dan Kementeri dan Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat menekan hingga Rp500 triliun.
Hasan Nasbi menyatakan mengundurkan dari jabatan sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Seberapa penting posisi tersebut dalam pemerintahan, Apa kriteria yang disyaratkan untuk menduduki posisi tersebut?Talk: Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Politik, LSPR - Prof. DR. Lely Arrianie
Di episode terbaru "Bongkar Rahasia Gaya Komunikasi dan Kunci Adaptasi", kita membahas bagaimana caranya mengenali karakter orang lain melalui DISC, supaya Anda lebih luwes beradaptasi dan membangun hubungan kerja yang harmonis. Tidak hanya teori, episode ini juga penuh contoh nyata yang mudah dipahami dan langsung bisa dipraktikkan.Di sini kita akan membahas karakter yang dominan, influence, steadiness, atau compliance, agar dapat menyesuaikan gaya komunikasi kita dengan orang lain. Adaptasi sendiri adalah faktor kunci. Melalui episode ini, Anda juga akan belajar kenapa adaptasi gaya komunikasi itu penting, bukan hanya untuk bertahan di dunia kerja, tapi juga untuk berkembang. Selain itu, kita juga membahas tips sederhana membaca karakter orang dari bahasa tubuh, gaya bicara, hingga cara bersalaman. Hal-hal yang terlihat kecil dan sepele tetapi ternyata berdampak besar.Episode ini juga akan membahas insight menarik tentang bagaimana DISC dikombinasikan dengan Gallup Strengths untuk meningkatkan efektivitas kerja Anda.
PR vs Bisnis – Mengapa Harus Selaras?Di era digital yang serba cepat, peran Public Relations (PR) semakin strategis dan tak bisa lagi dipandang sebagai fungsi administratif semata. Dalam episode MAW Talk bersama Steve Saerang (SVP – Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison), dibahas bagaimana PR harus bertransformasi menjadi mitra bisnis yang proaktif, resourceful, dan kreatif.Steve membagikan insight soal pentingnya PR untuk menghadirkan solusi berbasis data, memahami konteks bisnis, dan tetap menjaga sentuhan humanis di tengah era teknologi seperti AI. Dari pengalamannya menangani IPO Ant Group hingga mengelola krisis, ia menekankan bahwa PR yang andal mampu menggerakkan strategi perusahaan, bukan hanya mengikuti arahan.Podcast ini membuka perspektif baru tentang bagaimana PR bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis, asal berani keluar dari zona nyaman dan aktif mengambil peran.
Season 32 : Campervan Life
Tanggapan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi terhadap teror kepala babi di kantor Tempo menuai kritikan. Tanggapan itu disebut sebagai buruknya komunikasi publik pejabat negeri ini.Tak hanya itu, di lima bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, komunikasi pemerintah juga jadi tanda tanya. Sering beda pendapat dalam memberikan penjelasan pada publik terjadi diantara para menteri.Apa yang terjadi dengan komunikasi publik pemerintah?
Menteri ESDM Ungkap Tujuan Perintah Prabowo Perbaiki Komunikasi Publik | Pemprov Jateng: 114 Ribu Warga Dapat Mudik Gratis | Manajer Timnas Ungkap Tantangan Timnas Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Puan Minta Pejabat Patuhi Prabowo soal Perbaiki Komunikasi ke Publik | Indonesia Diminta Aktif Mendorong Gencatan Senjata di Gaza | Erick Thohir Yakin dengan Masa Depan TImnas Garuda*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Ketua DPR Puan Maharani menyoroti pentingnya gaya komunikasi yang jelas dan tepat dari kementerian hingga juru bicara istana. Penyampaian informasi dari Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat harus dilakukan dengan benar dan tidak asal bicara. Hal ini disampaikan Puan sebagai respons terhadap instruksi Presiden Prabowo yang meminta jajaran kabinet untuk memperbaiki cara komunikasi publik kepada rakyat. Puan sepakat dengan arahan Presiden Prabowo, bahwa komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat harus ditingkatkan.
Puan meminta penyampaian informasi dari Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat dilakukan dengan benar dan tidak asal bicara.
"Pernahkah Moms & Dads mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan generasi yang berbeda dalam keluarga?
Komunikasi politik yang blak-blakan, spontan, dan terkadang dinilai tidak beretika semakin sering dipertunjukkan sebagian pejabat Indonesia dan AS. Apakah ini indikasi kemunduran komunikasi politik? Taris Hirziman berbincang dengan dua pakar dalam bidang komunikasi dan media untuk membahasnya.
Handoyo Salim - Matius 5:37 (TB) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kunci untuk berpikir jernih ada hubungannya dengan komunikasi yang sehat antara miliaran neuron (sel saraf) yang menghantarkan impuls dari satu bagian tubuh.
Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 26 Rabiul Akhir 1446 H / 29 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat Pembahasan kali ini adalah tentang pentingnya membangun lingkungan yang didasari komunikasi yang […] Tulisan Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Hai semua! Kali ini, saya bakal sharing tentang pentingnya komunikasi efektif buat pemimpin yang pengen timnya makin produktif. Kamu pasti sering dengar kalau komunikasi adalah kunci, tapi gimana sih caranya biar komunikasi kamu sebagai pemimpin benar-benar bisa bikin tim lebih fokus dan semangat? Yuk, kita bahas cara dan gaya komunikasi pemimpin yang bisa bikin semua anggota tim paham tujuan mereka, dan pastinya bisa kasih hasil yang maksimal. Keterampilan komunikasi itu penting banget, apalagi kalau kamu pengen jadi pemimpin yang bisa diandalkan. Jangan sampai ada miskomunikasi yang malah bikin kerjaan jadi berantakan. Simak tips-tips praktis tentang komunikasi dalam kepemimpinan di sini! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kali ini, saya akan membahas "Lebih dari Sekadar Kata: Rahasia Komunikasi Non-Verbal yang Efektif." Komunikasi non-verbal memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan yang mendalam, sering kali lebih kuat dari kata-kata itu sendiri. Temukan rahasia komunikasi efektif dengan memahami bagaimana ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerakan tangan dapat memperkuat pesan. Saya juga akan memberikan contoh komunikasi non-verbal yang efektif yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi profesional maupun personal. Dengan menguasai rahasia komunikasi ini, kamu bisa menjadi komunikator yang lebih efektif dan berpengaruh. #RahasiaKomunikasi #RahasiaKomunikasiEfektif #KomunikasiEfektif #KomunikasiNonVerbal #ContohKomunikasiNonVerbal #KomunikasiNonVerbalYangEfektif Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Informasi ini membahas tips komunikasi yang efektif untuk menghadapi konflik di tempat kerja. Konflik seringkali tidak terhindarkan di lingkungan kerja, tetapi jika dikelola dengan baik, konflik bisa menjadi kesempatan untuk pertumbuhan dan perbaikan. Kami akan menguraikan penyebab konflik di tempat kerja dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu, akan dijelaskan tipe konflik di tempat kerja dan strategi untuk mengelola konflik di tempat kerja secara efektif. Menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka dan keamanan psikologis sangat penting agar setiap anggota tim merasa nyaman untuk berbicara dan menyampaikan pendapat mereka. Pelajari cara meningkatkan keterampilan komunikasi kamu untuk menciptakan tempat kerja yang lebih produktif dan harmonis. #TipsKomunikasi #MenghadapiKonflikDiTempatKerja #KonflikDiTempatKerja #PenyebabKonflikDiTempatKerja #MengelolaKonflikDiTempatKerja #TipeKonflikDiTempatKerja Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kesalahan-Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Komunikasi dengan Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 13 Dzulqa’dah 1445 H / 21 Mei 2024 M. Kajian Tentang Kesalahan-Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Komunikasi dengan Remaja Komunikasi yang hangat dan lancar antara orang […] Tulisan Kesalahan-Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Komunikasi dengan Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Kali ini, kami akan membahas tentang seni mendengarkan dan bagaimana hal tersebut dapat mengubah komunikasi biasa menjadi luar biasa. Temukan tips praktis untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menciptakan hubungan komunikasi yang lebih efektif. Dengan memahami betapa pentingnya seni mendengarkan dalam interaksi sehari-hari, kamu akan dapat memperkuat hubungan pribadi dan profesional. Kami akan memberikan wawasan tentang bagaimana kamu dapat mengasah keterampilan mendengarkan, mengembangkan empati, dan menunjukkan perhatian yang tulus dalam setiap percakapan. Simak informasi ini sekarang untuk belajar lebih lanjut tentang bagaimana seni mendengarkan dapat memperkaya pengalaman komunikasi dan membawa hubungan kamu ke tingkat yang lebih tinggi. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting