Hidup cuma satu kali, engga ada yang bisa diwariskan selain karya dan ilmu.
Pandemi Covid-19, Bencana besar yang berupa biologis menyerang makhluk hidup. Banyak duka, banyak kematian, banyak ketakutan. 2021, Alam, menyambut tahun baru dengan bencana di Indonesia. Sekali Lagi, Duka menyelimuti kita. Pernahkah kita berfikir bahwa Alam menegur kita ? Pernahkah kita berfikir bahwa Tuhan menegur kita ?
Manusia adalah makhluk individu. Artinya, tidak sepatutnya kita merubah orang lain. Orang lain bisa berubah karena kita. Loh, maksudnya bagaimana?. Simpel nya, kita harus merubah diri kita menjadi lebih baik. Setelah itu pada akhirnya, orang lain akan mengikuti kita. Berubah menjadi lebih baik. Bersikap lah tidak peduli. Dan ingatlah, kebaikan kita belum tentu di terima oleh semua orang.
Banyak orang orang mungkin berfikir, semakin banyak tujuan maka semakin sibuk dan produktifnya orang tersebut. Pemikiran seperti ini memang bagus, disaat yang sama kita bisa melangkah lebih jauh dari pada orang lain. Tapi bagaimana dengan berjalan dengan lambat, namun kokoh?
Ilmu pengetahuan membuat kita semakin menjadi orang yang moderen. Tapi bukan berati hanya itu saja fungsi ilmu.
Selesaikan masalah dengan berdiskusi secara langsung, nikati waktu dengan teman teman kita., Hapus media sosial kita, jauhkan semua itu dari hidup kita. Pasti ada sesuatu yang baik. Niscaya.
Terkadang kita terlalu sibuk melakukan sesuatu. Ingat sibuk belum tentu produktif. Letih kamu akan sia-sia.
Banyak dari kita tidak menyadari ketika melakukan sesuatu kepada orang lain.
Setelah kita melakukan sesuatu yang buruk tentu akan ada penyesalan setelahnya, tapi. Jangan menyesal! sekali lagi jangan menyesal, karena itu pengalaman kamu.
Pertahankan apa yang sudah ada, karena ada waktu di mana kamu akan membutuhkannya.
Ada dua kondisi penyesalan. Menyesal jika tidak melakukannya, dan menyesal jika melakukannya. Faktornya seperti yang tadi diatas. Kemalasan dan keteledoran. hati-hati dengan faktor itu titik karena suatu saat kamu akan menyesal.
Pujian akan membuat kita merasa cepat puas dengan apa yang kita peroleh. Istilahnya kepuasan sementara.
Hanya satu yang bisa kita lakukan. Nikmati saja waktunya, biarkan kenangan positif disimpan di memori kita. Itulah sejatinya waktu!
terimakasih banyak pada para pembaca tulisan saya, penikmat podcast saya, juga yang iseng mengintip project saya, Saya ucapkan Terimakasih.
Jangan main main, jangan hamburkan waktu kita, jangan acuh dengan waktu kita, 24 jam sehari engga akan balik lagi, suatu saat pasti kita akan menyesal kita mengabaikannya.
Thomas Alva Edison, sang penemu bohlam lampu,pernah berkata, “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration”, dengan kata lain, Jenius itu tidak ada. Yang ada adalah orang yang berusaha sungguh sungguh. Bekerja keras itu kuncinya.
Personal vs Professional yang menang siapa??
Ketika masuk industri pekerjaan, saya merasa “ok, i feel stupid”. Mana ??! Nilai yang selama ini saya kejar, hanya serpihan kaca yang tak berguna.
bikin sesuatu ini akan menjadi harta warisan yang mengenang hidup kita, sama seperti tulisan yang saya buat. jikalau saya meniggal, setidaknya akan ada tracking atau hal yang membekas di teman teman semua.
jika saya meninggal, apa saya akan menyesal? Apa saya akan menyesal karena tidak melakukan sesuatu yang dibenci nan berat namun ternyata berguna di kemudian hari?
Yap benar, mulai dari tujuan. Ketika temen temen ingin belajar sesuatu, mulailah dengan tujuan temen temen belajar itu untuk apa?
Hal selanjutnya yang saya tekankan pada diri saya adalah saya tidak bisa mengambil semua apa yang kita inginkan, ada kalanya kita hanya bisa mengambil satu pilihan dari banyak pilihan.
Ada 3 poin besar yang maknanya sama besarnya, pertama kata dipaksa, kedua terpaksa, dan yang terakhir terbiasa. Sebenarnya, ketiga poin itu saling berhubungan bahkan seperti anak tangga yang harus dilewati
Kuliah itu penting, tapi jangan mengandalkan kuliah ketika kita ingin berkembang.