POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 7 Mei 2025Bacaan: "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri." (Amsal 22:24-25) Renungan: Suatu kali Billy Martin, manajer baseball, mengadakan perjalanan untuk berburu dengan Mickey Mantle. Mereka pergi ke peternakan teman Mickey yang bisa memberi izin berburu di peternakannya. Akhirnya mereka tiba dan Mickey menyuruh Martin menunggu di mobil sementara ia meminta izin pada sahabatnya. Sahabatnya pun memberi izin tetapi dengan satu permintaan. "Saya memiliki satu keledai peliharaan yang buta di kandang, saya tidak tega melihatnya menderita. Maukah kau menembaknya untukku?" pinta sahabatnya. Mickey pun menyetujui. Saat in kembali ke mobil, ia berpura-pura marah, membanting pintu sampai tertutup. "Ada apa?" tanya Martin. Mickey menggeram, "Temanku tidak mengizinkan kita berburu di tanahnya. Aku kesal, dan aku akan pergi ke kandangnya untuk menembak salah satu keledainya." Mickey mengendarai mobil ke kandang seperti orang gila. Martin yang bersamanya pun merasa ngeri dan berteriak, "Kita tak dapat melakukan itu." "Coba lihat saja, "jawab Mickey. Tiba di kandang, Mickey melompat dari mobil dengan senapannya, berlari ke dalam dan langsung menembak keledai tersebut. Tetapi saat ia meninggalkan kandang, ia mendengar dua tembakan lagi. Ia berlari ke dalam mobil dan melihat bahwa Martin telah mengeluarkan senapannya juga. "Apa yang kau lakukan Martin?" teriaknya. "Kita tunjukkan pada orang brengsek itu. Aku baru saja membunuh dua dari sapi-sapinya!" Balas Martin dengan wajah kemarahan. Begitu cepat virus kemarahan menular. Tak menunggu waktu berhari-hari untuk membiarkannya, dalam hitungan menit pun ia sudah tersebar. Terkadang tanpa disadari, kita pun sering bersikap seperti Martin. Emosi kita mudah terpancing dengan situasi yang memicu kita untuk kesal. Tetapi firman Tuhan mengajak kita orang percaya agar tidak lekas gusar dan marah bagaimanapun keadaannya. Seseorang berkata bahwa kemarahan mengurangi limphocytes dalam tubuh kita, yang menyebabkan menurunnya antibodi yang diperlukan untuk memerangi penyakit-penyakit menular. Untuk itu sangatlah bijak, jika kita bersikap tenang dalam menyikapi keadaan yang panas. Untuk bisa menghindari kemarahan dengan cepat ada baiknya kita memerhatikan keadaan yang sebenarnya dan informasi yang kita dapat haruslah terbukti jelas. Jangan lekas gusar saat mendengar suatu perkataan atau keadaan yang membuat kita marah. Dengan memiliki kesabaran, maka kita akan beruntung. Selain jadi berkat, orang lain pun senang bersahabat dengan kita. Karena tidak ada orang yang suka bergaul dengan pemarah, malah ia akan dijauhi orang-orang sekitarnya. Untuk itu, marilah kita membentengi hati dengan kesabaran! Tuhan Yesus memberkatiDoa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk semakin bijak dalam menyikapi situasi yang mungkin menimbulkan kemarahan dan mampukan aku untuk sabar menghadapinya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Proses fasilitasi seringkali diibaratkan menari di atas tali yang terentang di antara berbagai kepentingan. Seorang fasilitator dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga netralitas konten, memandu alur diskusi, mengedukasi peserta tentang proses yang efektif, menantang asumsi yang mungkin menghambat kemajuan, serta menyediakan beragam alat bantu yang memberdayakan. Namun, idealisme ini kerap kali berbenturan dengan realitas di lapangan, terutama ketika berhadapan dengan pihak donor atau penyelenggara yang memiliki agenda dan ekspektasi tersendiri. Ketegangan yang muncul dalam upaya menjaga keseimbangan inilah yang menjadi inti dari dinamika fasilitasi yang menarik sekaligus menantang. Sebagai penjaga konten netral, fasilitator berdiri tegak di tengah arus berbagai opini dan kepentingan. Ia harus memastikan bahwa setiap suara memiliki ruang untuk didengar dan dihargai, tanpa memihak atau memprioritaskan pandangan tertentu, termasuk pandangan dari pihak donor atau penyelenggara. Tantangan muncul ketika pihak-pihak ini secara halus atau bahkan terang-terangan mencoba mengarahkan diskusi ke arah yang mereka inginkan, seringkali dengan dalih efisiensi atau keselarasan dengan tujuan proyek. Fasilitator perlu memiliki ketegasan untuk mengingatkan kembali prinsip netralitas, sambil tetap menjaga hubungan baik dan konstruktif dengan para pemangku kepentingan. Peran sebagai process guide menuntut fasilitator untuk memastikan alur diskusi berjalan efektif dan mencapai tujuan yang telah disepakati. Namun, intervensi dari donor atau penyelenggara yang mungkin tidak memahami sepenuhnya dinamika kelompok atau memiliki preferensi terhadap metode tertentu dapat mengganggu kelancaran proses. Fasilitator harus mampu menjelaskan rasionalitas di balik setiap tahapan, mengelola ekspektasi, dan sesekali melakukan negosiasi untuk mempertahankan integritas proses. Ini memerlukan keterampilan komunikasi yang mumpuni dan kemampuan untuk tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan yang tak terduga. Lebih dari sekadar memandu, fasilitator juga berperan sebagai process educator, memberikan pemahaman kepada peserta tentang prinsip-prinsip partisipasi, pengambilan keputusan yang inklusif, dan pentingnya kolaborasi. Di sinilah potensi ketegangan dengan donor atau penyelenggara bisa muncul, terutama jika mereka lebih berorientasi pada hasil yang cepat dan terukur daripada proses yang memberdayakan. Fasilitator perlu mengartikulasikan nilai jangka panjang dari proses yang partisipatif dan membangun pemahaman bersama tentang bagaimana proses yang baik akan menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan dan relevan. Akhirnya, sebagai challenger dan tool giver, fasilitator dituntut untuk berani mengajukan pertanyaan kritis terhadap asumsi-asumsi yang mendasari diskusi, termasuk asumsi yang mungkin dibawa oleh donor atau penyelenggara. Ia juga harus menyediakan beragam alat bantu yang memungkinkan peserta untuk berpikir secara kreatif, menganalisis situasi dari berbagai perspektif, dan menghasilkan solusi yang inovatif. Terkadang, alat dan pertanyaan ini mungkin terasa kurang familiar atau bahkan menantang bagi pihak donor atau penyelenggara. Di sinilah fasilitator perlu menunjukkan bagaimana pendekatan ini dapat memperkaya diskusi dan menghasilkan hasil yang lebih baik, sambil tetap menghormati kerangka kerja dan batasan yang ada. Menjaga keseimbangan dalam fasilitasi bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan kecerdasan emosional, kemampuan komunikasi yang efektif, pemahaman yang mendalam tentang dinamika kelompok, serta keberanian untuk mempertahankan prinsip-prinsip fasilitasi yang baik. Pengalaman berinteraksi dengan donor atau penyelenggara yang memiliki kepentingan spesifik seringkali menjadi ujian sesungguhnya bagi seorang fasilitator. Bagaimana dengan Anda? Pernahkah Anda mengalami situasi serupa dalam proses kolaborasi? Mari berbagi pengalaman dan belajar bersama tentang seni menari di atas tali ini.
"Terkadang contoh batita tantrum yang umum adalah suka melempar makann yang tidak disukainya. Bagaimana orang tua seharusnya merespons? Temukan jawabannya dalam audio ini! Abis dengar saling berbagi inspirasi, yuk! Bagikan satu tip terbaikmu untuk mengatasi anak yang suka lempar makanan saat tantrum. Tulis di kolom komentar dan mari kita saling mendukung"
Kebanyakan dari kita merasa tidak cukup karena posisi dan status yang kita alami. Terkadang kita merasa cukup ketika berada di posisi kelimpahan, baik dari segi finansial ataupun karir, semua kita akan cukup ketika berada di posisi paling atas. Dan terkadang kita merasa cukup ketika stasus kita berubah, dari status yang dulunya dibawah dan tidak di anggap orang, menjadi status yang terpandang dan di hormati orang. Namun kita lupa bahwa ada satu pribadi yang mampu menjawab setiap kebutuhan kita baik dalam posisi dan juga status kita. Namun sekarang ini banyak dari kita teralihkan akan setiap hal yang dunia tawarkan sehingga kita tidak pernah merasa cukup. Seri kali ini kita akan belajar 3 poin penting agar mampu mencukupi segala kebutuhan yang kita perlu saat ini. Untuk itu, mari sama-sama mendengarkan Seri 3 - Allah Cukup Bagiku | Ps. Charles Bessie. Gembala Senior Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah YESUS MENYEBUTNYA KASIH Mari kita membaca Firman Tuhan dariYOHANES 1: 29Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Wonder Kids, ada beberapa hal yang mudah dikerjakan. Meskipun demikian ada yang sulit dilakukan. Hal seperti disuntik, atau ketika gigimu dicabut. Terkadang kita harus melakukannya karena memang seharusnya dikerjakan. Ketika Tuhan Yesus kembali ke Yerusalem untuk terakhirkalinya, Ia tahu apa yang harus dilakukan. Apa yang harus dikerjakan bukanlah hal yang mudah, bahkan merupakan hal yang paling sulit yang pernah dikerjakan oleh seseorang. Meskipun demikian Tuhan Yesus bertekad untuk taat kepadarancangan Allah Bapa. Ia bertekad menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Dan sebagaimana dicatat pada Lukas 9: 51 “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem”, Tuhan Yesus tahu bahwa Ia harus menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Di dalam Yohanes 10: 14-15, Tuhan Yesus berfirman “”Akulahgembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Inilah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Ia menyerahkannyawa-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan domba-domba-Nya, yaitu untuk menyelamatkan kamu dan saya. Wonder Kids, beberapa orang menyebut ini dengan anugerah. Beberapa lagi menyebutnya dengan keselamatan atau pengorbanan. Tuhan Yesus menyebutnya dengan KASIH. Hal ini tertulis di dalam Yohanes 3: 16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orangyang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, rancangan kita seringkali gagal. Ketika naiksepeda, kita bisa terjatuh. Jempol kaki kita bisa tertimpa benda yang berat, dan jari kita bisa keseleo. Tapi rencana Allah tidak pernah gagal. Allah itu sempurna. Waktu-Nya sempurna. Kasih-Nya sempurna. Allah bahkan memiliki rencana yang sempurna bagi hidupmu seperti yang tertulis di Yeremia 29: 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Hari ini minta kepada Allah untuk menolongmu melihat dan taat kepada rencana-Nya bagi hidupmu. Mari kita berdoa Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau adalah anak dombaAllah yang menghapus dosa-dosaku. Tolong aku untuk selalu mengikuti-Mu dan hidup berkenan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN YESUS ADALAH ANAK DOMBA ALLAH YANG DATANG UNTUK MENGHAPUS SEMUA DOSAMU. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 30 Maret 2025Bacaan: "Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka pasti tidak akan luput." (1 Tesalonika 5:2-3) Renungan: Ketika tiba liburan panjang seperti saat ini, banyak di antara kita yang hendak melakukan perjalanan jauh baik itu ke luar kota maupun ke luar negeri. Biasanya untuk persiapan perjalanan liburan itu kita mengepak barang, atau yang lebih sering kita sebut sebagai packing. Kegiatan packing ini sangatlah penting, karena kita memerlukan barang-barang yang berupa pakaian, keperluan mandi, atau obat-obatan pribadi untuk digunakan saat kita sampai di tempat tujuan. Selanjutnya kita akan memasukkan semua barang itu ke dalam travel bag atau koper kita. Oleh karena itu, setiap kita pasti akan bersiap-siap satu atau dua hari sebelum tanggal keberangkatan. Ketika waktu untuk berangkat tiba, kita tidak akan terburu-buru dan dapat pergi dengan tenang karena kita sudah sangat siap. Jikalau kita harus bersiap-siap dengan melakukan packing sebelum pergi untuk tinggal di luar kota atau luar negeri, apakah kita pun berada dalam keadaan siap ketika kita harus pergi meninggalkan dunia ini? Kita tidak akan pernah mengetahui batas umur kita sendiri. Terkadang banyak orang muda yang mengatakan bahwa umur mereka masih panjang dan belum saatnya membicarakan kematian. Orang-orang yang berkata seperti itu sesungguhnya tidak menyadari bahwa kematian bisa mendatanginya kapan saja. Sudah tidak heran lagi jika pada kenyataannya banyak sekali orang yang meninggal di usia muda. Penyebabnya bisa bermacam-macam, entah karena penyakit, kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh oleh orang lain. Di dunia yang semakin memburuk kondisinya ini, begitu banyak hal mengerikan yang dapat terjadi dalam kehidupan seseorang. Akankah kita siap menghadapi-Nya? Oleh karena itu, ada baiknya jika kita selalu siap sedia setiap waktu. Firman Tuhan selalu mengatakan bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri. Jika kita tidak berjaga-jaga, Dia akan mendapati kita berada dalam keadaan memalukan. Segeralah bertobat dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan firman Tuhan. Tinggalkan dosa dan mulailah packing segala tindakan baik yang dapat menjadi berkat bagi kita dan orang lain. Masukkan semua itu ke dalam hati dan pikiran kita. Anggaplah kita menyimpannya di dalam travel bag rohani kita. Kelak ketika kita mengalami kematian, kita telah siap untuk memasuki Kerajaan Sorga dengan sukacita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah agar aku berada dalam kondisi yang siap sedia ketika tiba saat kematianku. . Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 23 Maret 2025Bacaan: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Matius 7:3) Renungan: Mercusuar adalah sebuah bangunan berbentuk menara yang memiliki sumber cahaya di puncaknya. Sumber cahaya yang dapat menyorot begitu jauh ini berguna untuk membantu navigasi kapal laut, terutama di waktu malam hari. Sumber cahaya yang digunakan beragam, mulai dari lampu sampai lensa. Bahkan, zaman dahulu yang dipergunakan adalah api. Namun, karena saat ini navigasi kapal laut telah berkembang pesat, terutama dengan semakin canggihnya teknologi dan dengan bantuan GPS, jumlah mercusuar di dunia telah banyak berkurang. Mercusuar biasanya juga digunakan untuk menandai daerah-daerah yang berbahaya dilewati oleh kapal laut, misalnya karang dan daerah laut yang dangkal. Salah satu mercusuar yang paling terkenal di dunia bernama "Pharos" yang terletak di Aleksandria. Mercusuar ini dibangun di pulau Pharos di Mesir Helenistik. Pharos Aleksandria juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, karena selama beberapa abad mercusuar ini merupakan bangunan tertinggi yang pernah dibuat manusia. Namun sayangnya Pharos Aleksandria mengalami banyak kerusakan yang disebabkan oleh tiga gempa bumi hebat yang terjadi antara tahun 956 sampai 1323 Masehi. Karena gempa-gempa inilah Pharos Aleksandria menjadi hancur dan hanya tersisa puing-puingnya saja. Bangunan unik ini bertahan cukup lama sebelum akhirnya mulai ditelantarkan orang. Sejak akhir tahun 2015, telah direncanakan untuk mengubah puing-puing bangunan di Aleksandria kuno menjadi museum bawah air, termasuk juga puing-puing dari mercusuar Pharos Aleksandria. Berbicara tentang mercusuar, hal yang unik adalah menara tinggi ini dapat menjadi penolong bagi kapal laut yang melintas dari jauh dengan cahayanya yang sangat terang, namun tidak dapat menyinari kegelapan yang ada di dekatnya, terutama di bagian kaki menara. Terkadang kita juga bersifat seperti itu. Kita dapat memberikan nasihat kepada orang lain yang berbuat salah. Kita dapat memberikan petunjuk untuk menerangi jalan mereka. Namun, seringkali kita sendiri berdiri di atas kegelapan. Kita begitu sibuk menilai kelakuan dan kesalahan orang lain, kita mampu menegur mereka, namun kita lupa bahwa kita masih sama seperti mereka, sering melakukan kesalahan. Bahkan, mungkin kita jauh lebih buruk dibandingkan mereka. Firman Tuhan mengatakan bahwa sebelum kita membantu orang lain mengeluarkan selumbar di mata mereka, keluarkan terlebih dahulu balok yang menutupi mata kita. Dengan melakukannya, barulah kita dapat dengan jelas dan leluasa membantu orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi orang yang munafik, yang berlaku seolah paling benar padahal kita sendiri juga masih suka berbuat salah. Mari kita selidiki dahulu diri kita sebelum berusaha untuk menegur kesalahan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku terlalu banyak menghakimi orang lain tanpa menyadari kesalahan pada diriku sendiri. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 13 Maret 2025Bacaan: Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:5, 7)Renungan: Kisah orang lumpuh di kolam Betesda berawal ketika Yesus melihat orang lumpuh tersebut sedang berbaring di dekat kolam itu, menunggu malaikat Tuhan yang sewaktu-waktu akan turun ke kolam itu dan mengguncangkan air yang ada di dalamnya. Sebab, barangsiapa yang lebih dulu masuk ke dalam kolam itu akan menjadi sembuh. Yesus mengetahui bahwa orang lumpuh itu telah lama berada dalam keadaan demikian. Untuk itu, la menawarkan kesembuhan kepada orang lumpuh tersebut, dengan bertanya, "Maukah engkau sembuh?" Tetapi, nampaknya orang itu tidak menduga akan penawaran kesembuhan yang diberikan kepadanya, karena ia masih berfokus pada masalahnya. Orang lumpuh itu menjawab, "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Seharusnya orang lumpuh itu hanya perlu menjawab, "Ya". Tetapi, orang lumpuh itu seolah-olah menyalahkan orang lain atas kondisi yang ia alami. Terkadang kita pun sama seperti orang lumpuh tersebut. Ketika kita terlampau mengandalkan orang lain, kita sudah menjadikan diri tidak berdaya, menjadikan hati kecewa dan tidak jarang mempersalahkan orang lain atas keadaan yang kita alami. Terlebih daripada itu, kita tidak dapat melihat pertolongan yang Tuhan tawarkan kepada kita. Manusia memang memiliki kelemahan dan keterbatasan. Untuk itu, kita memerlukan satu pribadi yang kuat, yang dapat kita andalkan. Dalam hal ini hanya ada satu pribadi, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang adalah sumber kekuatan dan pengharapan kita. Sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita mengandalkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Sebab firman-Nya jelas mengatakan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Akan tetapi, diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan. Jika dahulu kita tidak mengandalkan Tuhan, sekarang sudah saatnya untuk mengandalkan Tuhan. Nantikanlah perkara ajaib yang akan la kerjakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, Engkaulah andalanku. Jangan biarkan masalah duniawi menjauhkan aku dari-Mu, tapi biarlah melalui masalah duniawi tersebut aku semakin percaya bahwa Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 2 Maret 2025Bacaan: Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." (Yosua 1:9) Renungan: Di dalam menjalani kehidupan ini, kita sering kali diperhadapkan pada situasi yang dapat membuat hati kita merasa cemas dan ketakutan. Terkadang perasaan tersebut agak berlebihan dan membuat kita kesulitan tidur, selalu duduk termenung, atau tidak mau melangkah mengambil keputusan apa pun karena takut gagal dan dicela orang. Rasa takut tersebut juga dapat berupa takut jatuh sakit, takut kecelakaan, takut mengalami kemalangan, ataupun takut akan kematian. Rasa takut dapat dialami oleh siapa pun dan kapan pun. Namun kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan di sisi kita. Dia selalu ada bersama kita dan menjaga kita aman dalam perlindunganNya. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian! Mari kita baca janji Tuhan yang diberikan kepada kita di dalam Yoh 14:27, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Tuhan memberikan kepada kita damai sejahtera yang seharusnya membuat kita tenang dalam menjalani hidup ini. Karena itu seharusnya kita mencoba merasakan rasa damai yang telah Tuhan tinggalkan di hati kita tersebut dan bukannya mengabaikannya. Hati kita terlalu dilingkupi oleh kecemasan dan ketakutan sehingga kita lupa bahwa di dalam Tuhan ada kedamaian. Dan, kedamaian tersebut dapat membantu kita untuk melenyapkan kegentaran, kegusaran, kegelisahan dan ketakutan yang terus menghantui kita. Di dalam Yesus tidak ada ketakutan dan kecemasan. Karena itu, berserahlah penuh kepadaNya! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku jika terlalu fokus kepada rasa takut sehingga aku lupa bahwa di dalam Engkau ada ketenangan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Februari 2025Bacaan: Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9)Renungan: Jessica Rey adalah seorang aktris Amerika. Selama tiga tahun pertama usia pernikahannya, Jessica dan suaminya berusaha dengan berbagai cara untuk bisa mendapatkan seorang anak. Namun karena ada masalah medis pada tubuh Jessica, dua orang dokter sudah mendiagnosa dengan sangat meyakinkan bahwa Jessica tidak akan pernah bisa mengandung. Tentu saja hal ini sangat menghancurkan hati Jessica dan suaminya. Suatu hari Jessica pergi ke kota Meksiko dan dia melihat sebuah lukisan Maria yang sedang mengandung Yesus. Pada saat itu Jessica dan suaminya berdoa kepada Tuhan dengan menangis. Jessica tidak mau lagi berusaha mencoba dengan cara manusia. Dia sudah melakukan banyak suntikan hormon, berbagai macam diet, akupuntur, suplemen, dan berbagai operasi. Kali ini, di dalam doanya Jessica berkata, "Aku menyerah kepada Tuhan." Dia tidak mau lagi mencoba untuk "mengendalikan" dan "menciptakan" kehamilannya. Dia berserah penuh kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan yang memegang kendali atas hidupnya. Seminggu setelah mereka kembali dari Meksiko, Jessica melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif. Mujizat Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Jessica masih melahirkan dua orang anak lagi setelahnya. Tuhan kita tahu yang terbaik bagi kita, dan tahu waktu yang paling tepat untuk memberikan semua yang kita butuhkan. Terkadang kita merasa bahwa kita tahu segalanya, dan lebih tahu yang terbaik bagi diri kita sendiri tanpa berdoa dan meminta pertolongan Tuhan terlebih dahulu. Seahli dan sehebat apa pun manusia, kita semua tetaplah manusia biasa dan tidak memiliki kuasa atas segalanya. Kita tidak bisa menciptakan mujizat, karena hanya Tuhan yang bisa. Jangan terlalu fokus kepada kekuatan diri sendiri atau orang lain. Ingatlah bahwa ada Tuhan di pihak kita, yang mengasihi kita dan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, peganglah kendali atas hidupku, sehingga aku hanya mengandalkan Engkau sebagai satu-satunya sumber kekuatanku. Amin. (Dod).
Terkadang kita merasa tidak berarti, tidak cukup baik, atau tidak dihargai oleh orang lain. Namun, Tuhan melihat kita dengan penuh kasih. Dia menciptakan kita dengan tujuan dan mengasihi kita lebih dari yang kita bayangkan.
Terkadang kita harus mengalami kehancuran total sebelum kita siap untuk melihat jauh melampaui cakrawala sempit dari rasa sakit kita sendiri dan meminta Yesus untuk membuat tulang tubuh kita yang malang ini agar yang malang ini.
Terkadang kita harus mengalami kehancuran total sebelum kita siap untuk melihat jauh melampaui cakrawala sempit dari rasa sakit kita sendiri dan meminta Yesus untuk membuat tulang tubuh kita yang malang ini agar yang malang ini.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Januari 2025 Bacaan: "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10) Renungan: Ada seorang nenek memiliki seekor anjing yang diberi nama Dori. Dori dipelihara oleh sang nenek sejak usianya masih beberapa minggu. Dori sangat setia kepadanya. Jika ia melihat ada orang asing yang tidak ia kenal berusaha mendekati sang nenek, ia akan menggonggong marah. Jika ada orang mencurigakan, Dori tidak segan-segan menggigitnya. Semua itu ia lakukan untuk melindungi nenek. Ketika nenek pulang ke rumah setelah bepergian, Dori sangat bahagia dan membawakan "hadiah" berupa barang apa pun yang pertama kali dia lihat dengan cara menggigitnya dan memberikannya kepada nenek. Terkadang ia membawakan sandal atau sikat toilet untuk nenek. Ke mana pun nenek pergi, Dori akan selalu mengikuti dan tidak pernah berdiam diri. Dori sangat bahagia hanya dengan hidup mengabdikan diri kepada sang nenek. Semua itu begitu indah bagi Dori sampai ketika nenek mengalami sakit komplikasi yang parah. Sering kali nenek harus menginap begitu lama di rumah sakit. Ketika pulang dari rumah sakit, nenek hanya bisa terbaring lemah. Dalam kesedihan, Dori tetap membawakan "hadiah" bagi nenek yang baru pulang dari rumah sakit. Ekornya dikibaskan dengan kuat, berharap nenek mengambil barang di mulut Dori seperti biasa, namun nenek tidak bisa lagi. Kini ia hanya berbaring di sisi tempat tidur nenek dan jarang keluar dari kamar nenek. Dori tidak seaktif dahulu lagi, terlihat sekali kesedihan yang ia alami. Akhirnya nenek meninggal di rumah sakit. Dori tidak pernah lagi melihat nenek pulang ke rumah. Dori sudah berusia 14 tahun ketika nenek meninggal. Matanya sudah menjadi rabun dan tubuhnya juga semakin lemah. Setiap hari ia habiskan dengan berbaring di bawah kolong ranjang nenek, menunggunya dengan setia. Akhirnya dua bulan setelah nenek meninggal, Dori pun menghembuskan napas terakhirnya. Kesetiaan adalah nilai hidup yang sangat berharga yang Tuhan ajarkan kepada kita. Tuhan sangat setia kepada kita, selalu ada untuk kita dan menepati janji-Nya. Karena itu, marilah kita juga belajar hidup setia kepada Tuhan dengan keyakinan dan iman penuh, bahkan sampai kita mati. Ingatlah janji yang Tuhan berikan kepada kita yang setia, yaitu mahkota kehidupan! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau belajar untuk selalu setia kepada-Mu. Tidak peduli tantangan atau masalah apa pun yang kualami dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 24 Desember 2024 Bacaan: "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (Matius 7:1) Renungan: Salah satu mercusuar yang paling terkenal di dunia bernama "Pharos" yang terletak di Aleksandria. Mercusuar ini dibangun di pulau Pharos di Mesir Helenistik. Pharos Aleksandria juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, karena selama beberapa abad mercusuar ini merupakan bangunan tertinggi yang pernah dibuat manusia. Namun sayangnya Pharos Aleksandria mengalami banyak kerusakan yang disebabkan oleh tiga gempa bumi hebat yang terjadi antara tahun 956 sampai 1323 Masehi. Karena gempa-gempa inilah Pharos Aleksandria menjadi hancur dan hanya tersisa puing-puingnya saja. Bangunan unik ini bertahan cukup lama sebelum akhirnya mulai ditelantarkan orang. Berbicara tentang mercusuar, hal yang unik adalah menara tinggi ini dapat menjadi penolong bagi kapal laut yang melintas dari jauh dengan cahayanya yang sangat terang, namun tidak dapat menyinari kegelapan yang ada di dekatnya, terutama di bagian kaki menara. Terkadang kita juga bersifat seperti itu. Kita dapat memberikan nasihat kepada orang lain yang berbuat salah. Kita dapat memberikan petunjuk untuk menerangi jalan mereka. Namun, seringkali kita sendiri berdiri di atas kegelapan. Kita begitu sibuk menilai kelakuan dan kesalahan orang lain, kita mampu menegur mereka, namun kita lupa bahwa kita masih sama seperti mereka, sering melakukan kesalahan. Bahkan, mungkin kita jauh lebih buruk dibandingkan mereka. Firman Tuhan mengatakan bahwa sebelum kita membantu orang lain mengeluarkan selumbar di mata mereka, keluarkan terlebih dahulu balok yang menutupi mata kita. Dengan melakukannya, barulah kita dapat dengan jelas dan leluasa membantu orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi orang yang munafik, yang berlaku seolah paling benar padahal kita sendiri juga masih suka berbuat salah. Mari kita selidiki dahulu diri kita sebelum berusaha untuk menegur kesalahan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku terlalu banyak menghakimi orang lain tanpa menyadari bahwa kesalahanku lebih banyak daripada mereka. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 15 Desember 2024 Bacaan: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." ( Lukas 1:37) Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bermimpi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi seorang jutawan. Impian ini kemudian disampaikannya kepada sang kekasih. Beberapa waktu kemudian mereka menikah. Sayangnya tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi yang parah. Masa depresi besar tiba! Pasangan ini kemudian mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam kehidupan mereka. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mobil, rumah yang digadaikan hingga tabungan yang kian menipis dari hari ke hari. Sang pemuda ini mengalami frustrasi luar biasa. la sering duduk termenung seorang diri. la bahkan menyarankan agar istrinya meninggalkan dia. la merasa tidak mampu lagi menjadi suami yang baik. la merasa telah gagal dalam hidupnya. Siapa menduga sang istri justru tidak kehilangan harapannya sedikit pun? Sang istri yang penuh kasih sayang ini selalu dekat dan menguatkannya. Dengan tidak bosan-bosannya ia meyakinkan sang suami bahwa impian untuk menjadi jutawan itu belum mati dan mereka pasti bisa mencapainya bersama-sama suatu hari kelak. Untuk tetap menjaga impian tersebut ia mengajak sang suami merancang apa yang akan mereka lakukan jika suatu saat nanti mereka menjadi jutawan. Keduanya lalu mulai melakukan hal ini setiap kali selesai makan malam. Waktu terus berlalu dan mereka masih saja melakukan kegiatan yang sama hingga suatu hari sang suami mendapatkan sebuah ide brilian yaitu menciptakan permainan uang, yaitu barang-barang apa saja yang akan dibeli jika seseorang memiliki "uang", misalnya tanah, rumah, gedung, dsb. Gagasan ini terus mereka matangkan. Mereka menambahkan papan permainan, dadu, kartu, rumah-rumah kecil, hotel-hotel kecil, dsb. Permainan itu bernama monopoli. Begitulah cerita bagaimana Charles Darrow dan istrinya, Esther menciptakan permainan tersebut. Permainan ini kemudian dijual kepada seorang pengusaha dengan harga $1.000.0000 (satu juta dolar) dan impian jadi jutawan pun terwujud! Pesan dari cerita ini adalah "Jangan biarkan impian kita padam hanya karena datangnya cobaan." Impian selalu mungkin terjadi apalagi bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Terkadang justru di balik pencobaan atau masalah yang sedang terjadi ada berkat yang tersembunyi dari Bapa di Surga. Jadi, ketika kita sedang mengalami masalah atau cobaan, yakinkan pada diri kita sendiri bahwa itu pertanda impian kita sudah dekat. Lalu hempaskan cobaan itu dan raih impian kita. Karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kutaruh pengharapanku dalam tangan kasih-Mu. Tunjukkanlah jalan terbaik untuk mewujudkan pengharapanku. Aku percaya tidak ada perkara yang mustahil bagi-Mu. Amin.
Jika kamu penasaran dengan cara kerja otak dan ingin meningkatkan produktivitas, informasi ini wajib kamu tonton. Saya akan membahas tips dan strategi dari buku Your Brain at Work karya David Rock. Di zaman penuh gangguan ini, memahami bagaimana otak bekerja bisa sangat membantu kamu untuk tetap fokus dan produktif. Kita akan bahas cara mengetahui kapan otakmu butuh istirahat, kapan harus dipacu, dan trik mengurangi stres. Terkadang, bukan usaha lebih keras yang dibutuhkan, tapi pendekatan yang lebih cerdas. Yuk, pelajari bagaimana cara mengoptimalkan kerja otakmu dan hindari gangguan-gangguan yang membuat fokus terpecah. Simak video ini untuk memahami otakmu dan bekerja lebih efektif!" Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 11 November 2024 Bacaan: "Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan." (Amsal 13:4) Renungan: Ada seorang pemulung di kota Skelleftea, Swedia, yanf bernama Curt Degerman. Untuk menghidupi serta mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia harus mengumpulkan botol dan kaleng bekas dari tengah tumpukan sampah setiap hari. Dengan sepeda tuanya, Curt Degerman berkeliling untuk mencari dan memungut botol-botol ataupun kaleng bekas. Penampilannya lusuh dan dekil. Setiap hari ia mengenakan jaket berwarna biru yang sama terus-menerus, sehingga jaket tersebut terlihat kotor. Seperti kebiasaan pemulung lainnya, jika barang-barang bekas tadi sudah terkumpul, ia akan menukarkan barang-barang bekas tersebut kepada penampung atau pabrik daur ulang untuk mendapatkan uang. Terkadang ia pun memakan sisa makanan yang berasal dari tumpukan sampah restoran cepat saji. Namun, di sela pekerjaannya sebagai pemulung, Curt menyisihkan waktunya untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi. Setiap malam ia menghabiskan waktu untuk mempelajari ilmu ekonomi praktis di perpustakaan kota. Berkat buku-buku yang dibacanya, wawasan Curt menjadi semakin luas, khususnya di dalam bidang ekonomi. Dengan tekun, Curt mulai membeli saham dan menginvestasikan uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil memulung kaleng bekas. Hal ini ia jalani dengan tekun selama 40 tahun lamanya. Tidak banyak orang yang tahu, bahkan keluarganya sendiri tidak tahu bahwa Curt ternyata adalah orang yang bijaksana di dalam mengelola keuangannya. Namun sayang, Curt meninggal dunia akibat serangan jantung di tahun 2008. Sepeninggal Curt, barulah diketahui bahwa ia meninggalkan warisan yang jika dirupiahkan senilai 13,8 miliar rupiah. Meskipun Curt Degerman seorang pemulung, ia tidak mengasihani diri, menyalahkan keadaan ataupun mempertanyakan mengapa kehidupannya begitu susah. Sebaliknya, ia justru bertekad memperbaiki kehidupannya yang miskin. Mungkin ia memang tidak sempat sepenuhnya menikmati hasil jerih payah dan kerja kerasnya selama ini, namun tekad, kerja keras, dan ketekunannya patut kita teladani. Manusia cenderung mengharapkan sesuatu yang luar biasa terjadi dalam kehidupannya, namun enggan berusaha untuk maju. Itulah sebabnya tidak sedikit orang mengeluh apabila diperhadapkan dengan keadaan yang sulit dan akhirnya menyalahkan keadaan, menyerah, lalu pasrah. Sesungguhnya, selama kita mau berusaha keras, tidak ada hal yang sulit untuk membuat apa yang kita lakukan menjadi lebih berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Kepada jemaat Tesalonika, Paulus menasihati mereka untuk meninggalkan cara hidup yang tidak tertib serta melakukan hal-hal yang berguna sambil berdoa dan bekerja. Curt Degerman telah membuktikan bahwa kerja keras bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Jika ia bisa, mengapa kita tidak? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mulai hari ini aku mau bekerja keras dan selalu mengandalkan Engkau. Tuntunlah hidupku selalu, sehingga aku tidak mudah menyerah. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 8 November 2024 Bacaan: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 55:8) Renungan: Maria, Marta, dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus sakit, kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu, Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang. bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur empat hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepadaNya, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Namun, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa alasan. Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya, tetapi Dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya." Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah? Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita, bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mujizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus menberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan di dalam menanti pertolongan-Mu, sehingga kemuliaan-Mu bisa dinyatakan. Amin. (Dod).
Terkadang hal-hal yang terjadi dalam hidup memang tidak sesuai dengan ekspektasi yang di awal begitu indah kita punya, tetapi tetaplah hidup dan jangan pernah patah untuk melangkah. podcast kali ini gua bahas bareng dua orang temen gua; Fauzan dan Fiqri. selamat mendengarkan teman-teman.
Terkadang kita nyaman akan suatu keadaan yang sudah menjadi kebiasaan bagi kita, dan ketika ada hal yang mengharuskan kita untuk keluar dari kebiasaan tersebut, kita enggan untuk keluar karena terlanjur nyaman akan kebiasaan yang sudah kita jalani. Apalagi kebiasaan tersebut sudah dilakukan berulang-ulang, bahkan sampai bertahun-tahun. Inilah yang menjadi masalah dari banyak orang kristen saat ini, ketika Tuhan ingin menempatkan seseorang "ditempat" atau area yang baru, namun karena nyaman akan kebiasaan dan keadaan yang sudah sering dilakukan, banyak dari kita memilih tinggal dan tidak mau berpindah ke "tempat" yang Allah sediakan bagi kita. Dalam seri kali ini, kita akan belajar, jikalau Allah memanggil kita untuk ditempatkan ke suatu tempat yang spesifik, maka Allah serius dan Ia sedang mempersiapkan hal besar bagi kita. Respon kita menentukan apakah kita memilih mundur? Atau justru taat kepada panggilan Tuhan? Apa respon yang harus kita lakukan? Silahkan mendengarkan, Podcast Seri 4 - Penyertaan Tuhan | Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Terkadang kita berpikir kita sudah berusaha untuk melakukan perbuatan baik, tetapi perbuatan baik kita tidak membuat Tuhan berkenan. Lalu harus seperti apa dong? Simak obrolannya yang asik bersama narasumber kita yang luar biasa Ibu Shirley Bisono hanya di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi).
Terkadang perasaan takut datang bukan hanya dari sebuah peristiwa, atau keadaan yang terjadi didepan kita, dan mengintimidasi, melainkan dari perkataan-perkataan orang-orang sekitar bahkan kadang datang dari orang yang kita sayangi. Hal yang sama juga terjadi ketika kita mendoakan sesuatu, mengharapkan dan mengimani sesuatu, terbentang yang namanya "perjalanan." Sebab persoalan yang selalu kita alami dalam mengiring Tuhan ialah, ada banyak orang yang bisa menjalani iman percayanya menanti dengan luar biasa akan jawaban Tuhan, pertolongan Tuhan, namun ketika ia berdiri didepan janji, dan tinggal selangkah lagi akan masuk dan menerima apa yang Tuhan sudah sediakan bagi dia, disitulah selalu berdiri satu hal yang bernama; ketakutan. Poin penting yang akan kita ketahui melalui seri kali ini, apa akibat dari ketakutan? Bukan saja mengetahui akibatnya, tetapi kita akan diberi jawaban dari ketakutan. Mari mendengarkan bersama Seri 3 - Jangan Takut | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Terkadang, kita terlalu keras pada diri sendiri, menganggap bahwa kita harus selalu kuat dan terus maju tanpa henti. Tapi ingatlah, kita semua hanya anak-anak yang belajar dan berkembang di dalam tubuh orang dewasa. Sayangi dirimu sendiri, pahami dirimu sendiri, dan jangan lupa untuk memberi dirimu keleluasaan untuk bersantai dan menikmati hidup. Kamu berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan dalam bentuk yang sederhana dan tidak rumit.
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa. Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hY Part 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLM Part 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4 #HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa. Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hY Part 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLM Part 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4 #HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
Pernahkah Anda merasa hidup bagaikan di tengah lautan yang penuh ombak? Terkadang sesuai rencana, terkadang tak terduga, dan terkadang juga membawa kita ke jurang kekecewaan? Di era serba cepat ini, tak jarang kita terjebak dalam kesibukan dan kehilangan makna hidup. Di sinilah kehadiran Haemin Sunim, seorang guru Zen Buddhisme dan penulis spiritualitas, membawa angin segar untuk menenangkan jiwa. Part 1: https://youtu.be/ZEBRdMGA0hY Part 2: https://youtu.be/7Yjp_AXseLM Part 3: https://youtu.be/SZ3UZqjIta4 #HaeminSunimIndonesia #Webinar #Korea #Indonesia
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 26 Juli 2024 Bacaan: "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17) Renungan: Amsal 27:17 berkata, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Jika tidak ada besi yang lain, besi kita tidak akan pernah tajam. Jika tidak ada orang lain, karakter kita tidak akan terbentuk. Tanpa kita sadari, karakter kita selalu diasah, dibentuk, dan dipertajam oleh orang-orang di sekitar kita. Bukan saja oleh orang-orang baik dan menyenangkan, tapi juga dibentuk oleh "orang- orang sulit" dan menjengkelkan. Terkadang kita protes dengan Tuhan, mengapa Dia menempatkan orang-orang yang sedemikian menyebalkan di sekeliling kita. Sekarang kita tahu bahwa tanpa "orang-orang sulit" karakter kita juga "sulit" terbentuk! Teman yang keras mengajarkan kita untuk jadi orang yang berani dan bersikap tegas. Teman yang lembut mengajarkan kita akan cinta dan keluwesan. Kalaupun kita dikelilingi orang-orang yang berperangai buruk, kita tetap bisa belajar dari mereka, tentu saja dalam arti kita jangan sampai seperti mereka. Teman yang cuek justru mengajarkan kepedulian dengan sesama. Teman yang sombong itu membuat kita tidak nyaman, itu sebabnya kita mau belajar rendah hati. Kita mungkin pernah dikecewakan oleh teman kita yang mengumbar janji, tapi biarlah hal itu mengajarkan kepada kita untuk hati-hati dalam perkataan. Kita mungkin pernah dikhianati, itu menyakitkan, karena itu kita ingin menjadi orang yang setia. Bukankah benar bahwa karakter kita bisa terbentuk karena orang-orang dengan berbagai karakter yang ada di sekeliling kita? Yang terpenting adalah kita bisa belajar dari pengalaman hidup yang terjadi bersama mereka. Ambil hal yang baik dan positif, jauhi hal-hal yang buruk. Sekarang kita tidak perlu protes kepada Tuhan, "Mengapa Engkau menempatkan orang-orang menjengkelkan ini di sekelilingku?" Ada dua alasan. Pertama, jelas semua orang itu akan membentuk karakter kita. Kedua, jangan-jangan di mata orang lain kita justru termasuk orang yang menjengkelkan juga! Pertemanan itu indah. Jadilah berkat bagi teman-teman kita, pada saat yang sama kita juga terberkati dalam pertemanan itu karena karakter kita juga terbentuk dari pertemanan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang-orang yang Kau kirim menjadi teman dalam perjalanan hidupku. Aku bersyukur pada-Mu karena melalui mereka Engkau membentuk karakterku menjadi lebih baik lagi. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 23 Juli 2024 Bacaan: "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 15:12) Renungan: Semalam saya melihat sebuah video di instagram. Ada seorang gadis kecil yang sedang makan sate pemberian ayahnya. Sang ayah bertanya, "Enak ga." Sambil tersenyum senang, anaknya menganggukkan kepalanya. Kemudian ayahnya bertanya lagi, "Menurutmu, jika ada kehidupan selanjutnya, apakah kamu masih mau untuk menjadi anak perempuan ayah?" Sang anak kemudian menjawab, "Aku tidak mau. Jikalau ada kehidupan selanjutnya aku ingin menjadi ayahmu." Sang ayah terkejut dan berkata, "Kamu bilang apa?" Sambil tersenyum sang gadis kecilnya berkata, "Aku ingin ayah tahu dan merasakan betapa senangnya dimanja oleh ayah." Sang ayahpun terharu mendengar jawaban anak gadis kecilnya tersebut. Banyak pengikut Kristus bingung bagaimana cara mengalirkan kuasa Tuhan. Sebagian lagi berpikir bahwa orang yang dapat mengalirkan kuasa Tuhan itu hanyalah orang yang punya karunia tertentu, memenuhi standar rohani tertentu, telah mengikuti pelatihan tertentu, terlibat pelayanan tertentu atau memiliki "jabatan rohani" tertentu. Padahal sesungguhnya mengalirkan kuasa Tuhan bisa dimulai dengan satu langkah sederhana, yaitu "mengasihi". Mengasihi juga tidak selalu tentang hal-hal yang begitu besar atau dramatis, tapi bisa dimulai dengan melakukan hal-hal sederhana. Kebutuhan utama manusia adalah dikasihi. Dikasihi berarti diterima dan dihargai apa adanya sebagai sesama manusia yang butuh disayangi, didengarkan, diperlakukan baik, dan dihargai. Bukankah itu juga yang kita inginkan? Terkadang kita terlalu rumit memikirkan bagaimana mengalirkan kasih dan kuasa Tuhan. Tuhan tak akan memerintahkan sesuatu yang tak bisa kita lakukan. Ketika kita mau dengan tulus mengasihi, yang bisa dimulai dari melakukan tindakan-tindakan sederhana yang didasari kasih, menunjukkan penerimaan, penghargaan dan kepedulian/empati terhadap orang lain, sesungguhnya kita sedang mengalirkan kasih sorgawi yang memulihkan hidup mereka. Jadi, mari kita mulai mengasihi. Mulailah dari mengasihi anggota keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kasih-Mu, sehingga aku dapat menunjukkan penerimaan, penghargaan dan kepedulian terhadap orang lain. Amin. (Dod).
banyak orang berfikir kalau mirip, adalah jawaban untuk kita, padahal nyatanya....
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 30 Juni 2024 Bacaan: "Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan." (Amsal 18:1) Renungan: Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan empat orang anak. Wanita ini adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi ia adalah tipe wanita perfeksionis dalam segala hal. Semua yang dia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian. Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan. Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur karena ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola. Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut, ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung sampai berhari-hari lamanya. Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu menenangkan emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan saksama. Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, "Saya minta, Anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan!" Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. la mendengarkan setiap instruksi dari sang psikolog. Kata psikolog itu, "Bayangkan rumah Anda yang rapi dan karpet yang bersih tak ternoda sedikit pun, tanpa jejak sepatu. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun di sisi Anda. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Bagaimana perasaan Anda? Sekarang lihat kembali karpet itu. Anda melihat jejak sepatu dan kotoran di sana. Artinya, suami dan anak-anak Anda ada di rumah. Orang-orang yang Anda cintai ada bersama Anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati Anda." Beberapa saat wanita tersebut merenungkan semua yang telah diinstruksikan kepadanya. Kemudian sang psikolog pun kembali memberi instruksi, "Dan sekarang bukalah mata Anda. Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Anda?" Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata "Aku tahu maksud Anda. Jika kita melihat dari sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif." Sebuah kesalahan sederhana dapat mengakibatkan keharmonisan kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi pudar. Terkadang sudut pandang kita, yang kita anggap sudah benar justru membuat kita tidak dapat menikmati indahnya kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Cobalah rangkai ulang sudut pandang kita yang tadinya negatif menjadi positif. Kasih mesra di dalam keluarga tidak hanya dapat dirasakan melalui suatu hal yang sempurna, namun dalam ketidaksempurnaan pada setiap anggota keluarga pun dapat kita temukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas keluarga yang telah Engkau berikan kepadaku. Berikan aku cinta yang tulus di tengah keluargaku ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 25 Juni 2024 Bacaan: "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (Roma 15:7) Renungan: Di dalam kehidupan sosial yang kita jalani, terkadang keberadaan orang-orang di sekitar kita membuat kita merasa terusik. Hal ini pernah dialami oleh bangsa Israel, di mana Tuhan ingin membentuk dan menguji bangsa ini menjadi suatu bangsa yang kuat, baik secara mental maupun secara rohani. Pada suatu masa di mana bangsa Israel belum menjadi kerajaan, yaitu pada zaman pendudukan Kanaan, Tuhan membiarkan bangsa tersebut dicobai. Tuhan ingin melatih bangsa itu menjadi bangsa yang kuat, mampu berperang, dan mengandalkan Tuhan. "Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN." (Hak 3:2). Di samping itu, Tuhan juga ingin menguji hati bangsa Israel apakah mereka masih berpaut sepenuhnya kepada Tuhan walaupun situasi sulit datang menghimpit. Namun, sangat disayangkan karena dalam situasi seperti itu, tindakan umat Israel mengecewakan Tuhan. "Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu." (Hak 3:6) Terkadang kita bertanya mengapa Tuhan membiarkan orang-orang yang menjengkelkan, iri hati, dan suka menindas, berada di sekitar kita. Ingatlah selalu bahwa Tuhan sering kali mengajari kita melalui kondisi sulit di sekitar kita. Kita tidak perlu mengeluh tentang keberadaan mereka. Saat bertemu dengan orang yang selalu menyakiti kita, sapalah mereka dengan senyuman. Bukankah melalui dia Tuhan menjadikan kita orang-orang yang sabar dan kuat? Saat kita bertemu seseorang yang telah mengkhianati kita, ada baiknya kita berbicara dengannya. Karena jika bukan karena dia, kita akan terlalu mudah mempercayai semua orang. Memang sulit untuk melakukan semua ini dengan kekuatan kita. Untuk itu mintalah kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus. Jika kita mampu melewati kondisi sulit dengan kemenangan, maka kita sudah maju selangkah secara rohani. Oleh karena itu, jika ada orang yang membuat kita kesal, pandanglah mereka sebagai alat Tuhan. Hanya dengan sikap menerima, bersyukur, dan mau belajar melalui kesulitan yang ada kita akan mengalami kemenangan. Petiklah manfaat dari setiap situasi yang kita alami! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur dengan keberadaan orang-orang yang ada di sekitarku. Berilah aku hati yang selalu bersyukur atas kehadiran mereka sehingga aku bisa menerima mereka apa adanya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Juni 2024 Bacaan: "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12) Renungan: Di suatu hari yang cerah dan matahari bersinar terang, ada seorang anak laki-laki dan anjingnya pergi mencari rusa. Mereka meninggalkan rumah dan mulai menjelajahi hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Anak laki-laki dan anjingnya mengikuti jalan kecil yang menurutnya adalah jalan yang baru saja diambil seekor rusa. Si anjing mempercepat langkahnya, sementara si anak mengikutinya dari belakang. Setelah mengendus permukaan tanah di jalan kecil itu, si anjing langsung bersemangat. la berputar- putar dan mengambil jalan ke arah kanan. "Sungguh anjing yang hebat," pikir si anak. Anak itu semakin yakin bahwa mereka akan menemukan seekor rusa. Setelah melewati sebuah pohon dengan cabang-cabang yang rimbun dan semak belukar, mata si anak terbelalak dan kegembiraannya seketika berubah menjadi ketakutan. Betapa tidak, yang ada di depan mereka bukanlah seekor rusa, melainkan seekor beruang yang langsung menyerang mereka. Pesan moral dari cerita ini adalah: selalu berhati-hati dalam segala hal, baik dalam setiap perencanaan, keputusan dan tindakan. Dalam kehidupan ini, sering kali kita menerima banyak tawaran yang menuntut kita untuk memilih jalan ini dan itu, atau nasihat yang menganjurkan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Terkadang kita terlalu bersemangat dan berpikir bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Dalam hal ini kita memerlukan hikmat dari Tuhan dan juga firman-Nya. Jadikanlah firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Selidiki setiap “jalan” yang kita pilih, apakah jalan itu akan membawa kita pada kebenaran dan kehidupan yang penuh berkat, atau malah membawa kita pada kehancuran. Amsal 14:12 mengatakan, “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Saat ini, selidiki kembali hidup kita dan jalan yang sedang kita lalui. Jangan mengikuti keinginan hati sendiri, tetapi carilah kehendak Tuhan untuk apa pun yang kita rencanakan dan lakukan. Jika kita merasa sudah jelas berada di jalan yang salah, segeralah berbalik arah, tinggalkan jalan itu sebelum hidup kita hancur. Allah baik dan setia, la selalu menyediakan jalan belokan sehingga setiap kali kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan, kita bisa segera berbalik arah, kembali kepada Tuhan dan mengikuti jalan yang benar. Kebahagiaan selalu tersedia bagi yang mengikuti jalan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu tertuju pada firman-Mu, agar aku tidak tersesat. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 April 2024 Bacaan: "Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!" (Amsal 23:1-2) Renungan: Katak Amazon betina ukurannya lebih besar dari yang jantan, namun warna kulitnya tidak secerah yang jantan. Namun, yang jauh lebih menarik untuk dibahas dari hewan ini adalah nafsu makannya yang luar biasa besar! Katak ini sangat gemuk dan merupakan katak paling rakus di antara katak-katak jenis lainnya. Sangat sering katak ini ditemukan dalam keadaan mati sewaktu berusaha mencoba menelan mangsa mereka yang terlalu besar, sehingga mulut mereka masih berisi mangsa yang tersangkut dan tidak dapat tertelan ketika ditemukan. Nafsu makan berlebihan sungguh sangat berbahaya! Ternyata, bukan cuma katak yang bisa mengalami hal ini. Alkitab menyampaikan sebuah kisah tragis dari bangsa Israel yang mati konyol karena tidak dapat mengendalikan nafsu rakus mereka yang liar. Kisah tragis ini terjadi di daerah yang diberi nama Kibrot-Taawa. Dikatakan bahwa waktu itu ada orang-orang bajingan yang kemasukan nafsu rakus, hingga mereka berteriak meminta makan daging. Hal ini terjadi karena mereka bosan dengan manna yang tiap hari mereka makan. Akhirnya, Musa datang kepada Tuhan dengan membawa segala keluhan bangsa itu, dan singkat cerita Tuhan mengirimkan burung-burung puyuh dari arah sebelah laut dalam jumlah yang luar biasa besar ke sekeliling perkemahan mereka. Burung-burung itu dihamburkan Tuhan begitu saja, sehingga dapat dengan mudah dikumpulkan orang Israel. Namun, hal mengerikan terjadi ketika orang-orang rakus yang mengeluh itu dengan bernafsunya langsung memakan burung itu. Dan sewaktu daging burung itu sudah di mulut mereka dan belum sempat dikunyah, Tuhan yang sangat murka memukul orang-orang rakus tersebut dengan tulah yang besar sehingga mereka mati dalam kekonyolan mereka sendiri. Kondisi ini seperti katak Amazon bertanduk yang mati karena makanan. Terkadang kita menganggap sepele nafsu makan yang berlebihan. Namun, sadarkah kita bahwa ternyata kerakusan adalah suatu kesalahan di mata Tuhan? Kitab Amsal memberikan nasihat kepada kita untuk mencegah nafsu makan yang berlebihan. Dikatakan, jika nafsu makan kita besar, taruhlah sebuah pisau pada leher kita! Sebagai bukti bahwa rakus adalah hal yang jelek, kita bisa lihat ada berbagai macam penyakit yang dapat timbul karena kerakusan akan makanan. Dan rakus akan makanan biasanya mengarah kepada obesitas yang membawa berbagai penyakit di dalamnya, seperti penyakit jantung ataupun diabetes. Kegemukan juga akan membuat gerakan kita terbatas dan kita akan menjadi malas. Jadi, mari kendalikan nafsu makan kita, sebelum kita dibuat mati karenanya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku untuk dapat mengontrol nafsu makanku yang mungkin terlalu berlebihan, sehingga aku makan sesuai batas yang normal agar tidak menjadi penyakit dalam tubuhku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 15 April 2024 Bacaan: Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (Yohanes 5:7) Renungan: Manusia adalah makhluk sosial karena manusia tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari orang lain. Namun, bukan berarti dalam segala aspek hidup, kita sebagai manusia harus mengandalkan orang lain sepenuhnya, sebab manusia memiliki keterbatasan. Jika hidup kita terlampau mengandalkan orang lain, maka secara tidak langsung kita ragu akan kemampuan diri sendiri, terlebih lagi kemampuan Tuhan. Hal inilah yang dilakukan oleh orang lumpuh di kolam Betesda. Kisah ini berawal ketika Yesus melihat orang lumpuh tersebut sedang berbaring di dekat kolam, menunggu malaikat Tuhan yang sewaktu-waktu akan turun ke kolam itu dan mengguncangkan air yang ada di dalamnya. Sebab, barangsiapa yang lebih dulu masuk ke dalam kolam itu akan menjadi sembuh. Yesus mengetahui bahwa orang lumpuh itu telah lama berada dalam keadaan demikian. Untuk itu, la menawarkan kesembuhan kepada orang lumpuh tersebut, dengan bertanya, "Maukah engkau sembuh?" Tetapi, nampaknya orang itu tidak menduga akan penawaran kesembuhan yang diberikan kepadanya, karena ia masih berfokus pada masalahnya. Orang lumpuh itu menjawab, "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Seharusnya orang lumpuh itu hanya perlu menjawab, "Ya". Tetapi, orang lumpuh itu seolah-olah menyalahkan orang lain atas kondisi yang ia alami. Terkadang kita pun sama seperti orang lumpuh tersebut. Ketika kita terlampau mengandalkan orang lain, kita sudah menjadikan diri tidak berdaya, menjadikan hati kecewa dan tidak jarang mempersalahkan orang lain atas keadaan yang kita alami. Terlebih lagi kita tidak dapat melihat pertolongan yang Tuhan tawarkan kepada kita. Manusia memang memiliki kelemahan dan keterbatasan. Untuk itu, kita memerlukan satu pribadi yang kuat, yang dapat kita andalkan. Dalam hal ini hanya ada satu pribadi, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang adalah sumber kekuatan dan pengharapan kita. Sebagai anak Tuhan, sudah seharusnya kita mengandalkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Sebab firman-Nya jelas mengatakan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Akan tetapi, diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan. Jika dahulu kita tidak mengandalkan Tuhan, sekarang sudah saatnya untuk mengandalkan Tuhan. Nantikanlah perkara ajaib yang akan la kerjakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini aku hanya mengandalkan kekuatanku sendiri saat masalah mendera dalam hidupku, sehingga hanya kekecewaan yang kudapati. Kini aku menyadari bahwa hanya Engkaulah satu-satunya andalan dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kali ini, kita akan mengulas betapa pentingnya menjadi bijak dalam memberikan bantuan kepada orang lain. Terkadang, kebaikan yang kita lakukan bisa berdampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Temukan bagaimana niat baik kita bisa merugikan jika tidak dipertimbangkan dengan bijak. Kami akan membahas manfaat memberikan bantuan dengan tepat dan dampaknya terhadap hubungan sosial. Pelajari bagaimana menjadi bijak dalam tolong menolong agar tidak menciptakan ketergantungan atau menyepelekan tanggung jawab. Dengan wawasan yang mendalam, informasi ini akan membantu kamu memahami pentingnya mempertimbangkan dengan cermat sebelum memberikan bantuan kepada orang lain, sehingga kita bisa saling menolong dengan efektif tanpa mengorbankan diri atau merugikan pihak lain. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menemukan keseimbangan dalam memberikan bantuan! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 9 Maret 2024 Bacaan: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 55:8) Renungan: Maria, Marta, dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus sakit, kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu, Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang, bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur empat hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepadaNya, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Namun, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa alasan. Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya, tetapi Dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya." Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah? Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita, bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mujizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan dalam menantikan pertolongan-Mu, agar kemuliaan-Mu terjadi dalam diriku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 17 Februari 2024 Bacaan: "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14) Renungan: Houdini adalah seorang pesulap yang sangat ahli meloloskan diri dari berbagai perangkap baik itu tali, pintu sel, borgol, dan sebagainya. Namun, suatu kali, saat berada di penjara kecil, ia kesulitan mengutak-ngatik kunci sel tersebut. Biasanya, dalam tiga puluh detik ia dapat membuka kunci sel, tetapi kali ini tidak. la pun lelah, frustrasi, dan putus asa. Maka, ia tak lagi berbuat apa-apa. la terdiam, lalu menyandarkan diri ke pintu penjara itu. Anehnya, pintu itu segera terbuka sebab ternyata pintu penjara itu memang tidak terkunci. Ketika berdiam diri, ia justru menemukan penyelesaian masalahnya. Cerita di atas mengingatkan kita bahwa dalam hidup yang penuh dengan tantangan dan persoalan ini, tidak selamanya kita harus berusaha mengutak-atik permasalahan kita dan berusaha menyelesaikannya sendiri dengan kekuatan kita. Ada saatnya yang kita lakukan hanyalah waktu khusus untuk berdiam diri, dan mencari kehendak Tuhan. Waktu khusus untuk berdiam diri di dalam hadirat-Nya dan bersandar sepenuhnya pada mukjizat dan pertolongan Tuhan. Terkadang, berdiam diri dapat membuat pikiran kita menjadi tenang, emosi kita terkendali, dan kita mendapat hikmat Tuhan untuk mengatasi masalah kita. Namun, sayangnya kita sering melupakan hal itu. Kita sibuk mencari cara untuk keluar dari setiap permasalahan kita, bahkan tak jarang kita justru melupakan Tuhan dan mencari bantuan dari orang lain. Jika itu terjadi, dan masalah kita tak kunjung selesai, maka yang ada hanyalah frustasi dan kemarahan yang akan menguasai hidup kita. Tuhan memang memberikan kepada kita kemampuan dan jalan keluar untuk dapat menyelesaikan setiap tantangan hidup yang ada. Pencobaan yang kita alami, tidak akan pernah melebihi kekuatan kita, namun ada kalanya yang Tuhan inginkan hanyalah supaya kita duduk diam dalam hadirat-Nya, menikmati persekutuan dengan Roh Kudus, dan mengijinkan Tuhan yang berperang dan menyelesaikannya untuk kita. Dalam tinggal tenang dan percaya disitulah terletak kekuatan kita yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku. Mampukan aku untuk bisa memberikan waktuku yang terbaik untuk-Mu, sehingga aku dipenuhi hikmat-Mu untuk mendapatkan jalan keluar bagi masalah yang sedang aku hadapi saat ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 Januari 2024 Bacaan: Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." (Hakim-hakim 6:15-16) Renungan: Ada seorang gadis muda yang telah bertahun-tahun menderita penyakit parah. Hari demi hari ia lewati hanya dengan berbaring di tempat tidur sambil merenungkan nasibnya. Sesekali kedua matanya memandang ke arah jendela. Kepada kerabat dan sahabatnya, gadis itu sering berkata bahwa ia akan meninggal dunia bila semua daun dari pohon anggur yang tumbuh di luar jendela kamarnya itu gugur. Satu demi satu daun anggur tersebut memang mulai berguguran. Gadis itu pun mulai bersikap pasrah untuk menyambut kematiannya. Namun tunggu punya tunggu, daun terakhir yang tergantung pada batang itu tidak kunjung gugur. Kematian tidak kunjung datang menjemputnya. Hingga pada suatu hari, ketika kedua kakinya sudah kuat, dia berjalan-jalan di luar kamarnya. Gadis itu akhirnya menemukan sebuah kebenaran perihal selembar daun anggur yang tidak kunjung gugur itu. Ternyata daun itu hanyalah sebuah foto yang dibuat oleh seorang sahabat dan ditempelkan pada kaca jendela kamarnya. Dalam Alkitab tercatat ada tokoh yang juga merasa kecil, lemah, tanpa kekuatan, sehingga tidak berani bertindak. Bahkan ketika Allah dengan jelas memerintahkannya untuk membebaskan Israel dari orang-orang Midian, dia menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Gideon terlalu fokus pada situasinya sendiri sehingga dia melupakan kekuatan Tuhan. Sikap Gideon bertolak belakang dengan arti namanya: “Si Penghancur” atau “Pahlawan Perkasa”. Apa yang harus kita lakukan agar pikiran kita tidak terfokus pada keadaan saja? Jawabannya kita temukan ketika kita membaca lebih lanjut kisah Gideon. Gideon akhirnya membuka hatinya, percaya kepada Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya. Hal ini terlihat ketika Tuhan memerintahkan untuk menyerang bangsa Midian hanya dengan 300 tentara saja. Terkadang kita juga seperti gadis dalam cerita di atas dan juga seperti Gideon. Ketika berada dalam masalah dan kesulitan, pikiran terus menerus dipenuhi dengan ruwetnya masalah, sehingga pikiran kita menjadi sempit. Kita juga merasa diri terlalu lemah, tanpa kekuatan, dunia seakan sudah runtuh dan tidak ada harapan lagi. Jika saat ini kita merasakan hal yang demikian, ada kabar baik untuk kita. Masih ada Tuhan yang memegang kendali atas semuanya. Jangan merasa diri kita kecil dan kesulitan yang dihadapi sangat besar melebihi kebesaran Tuhan. Bukalah hati kita dan percayalah kepada Tuhan, apa pun situasi kita saat ini. Sekalipun situasinya tidak berubah atau bahkan memburuk, tetaplah percaya kepada Tuhan. Lalu, lakukan semua yang Tuhan perintahkan. Percayalah bahwa Dia akan bertindak. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, dalam setiap masalah hidup yang kualami, bantulah aku agar aku tetap percaya pada-Mu sebagai penolong yang sejati. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 Desember 2023 Bacaan: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23) Renungan: Menurut kebanyakan orang, sukses itu jika seseorang berhasil mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Sukses terlihat dari tingginya jabatan yang diperoleh, dan sukses juga diukur dari banyaknya gelar pendidikan yang diraih. Makanya tak jarang, orang berbuat segala cara untuk mengejar kesuksesan. Bahkan ada banyak orang yang harus curang dan melewati jalan pintas agar sukses. Terkadang seperti itulah cara seseorang memandang soal ikut Tuhan. Ikut Tuhan tandanya adalah seseorang itu sukses, apakah benar seperti itu? Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa mengikut Tuhan tidaklah selalu ditandai dengan kesuksesan menurut dunia. Justru kita akan menderita: menyangkal diri, memikul salib setiap hari dan setia mengikut Tuhan. Jadi sukses menurut Tuhan itu lebih fokus kepada karakter kita, bukan pencapaian yang kita peroleh. Ditekankan juga, "Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?" Jelas, bahwa apa pun yang kita peroleh dalam hidup ini akan sia-sia jika kita belum bisa menahan ego, belajar sabar, setia ikut Tuhan susah maupun senang. Pola pikir dunia dengan Alkitab soal kesuksesan sangat jauh berbeda, bukan? Sebagai murid-Nya, kita difokuskan untuk mengejar sesuatu yang kekal, bukan yang fana. Mengikut Tuhan memang sulit, upahnya juga kadang tidak terlihat kasatmata. Tapi percayalah, saat kita ikut Tuhan ukuran kesuksesan kita bukanlah materi, tapi kebahagiaan yang tidak dapat digantikan oleh harta duniawi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah diriku agar karakterku semakin menyerupai karakter-Mu sendiri sehingga kesuksesan yang aku peroleh sempurna adanya di dalam Engkau. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 November 2023 Bacaan: "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (Roma 15:7) Renungan: Suatu ketika ada dua orang wanita yang bersahabat. Kita sebut saja mereka Rossy dan Maria. Pada suatu hari Rossy duduk di ruang istirahat seusai membawakan seminar bertema keluarga. "Apa yang engkau bawakan tadi sangat memberkati para pendengar "kata Maria. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, mata Rossy mulai memerah dan genangan air mata memenuhi pelupuk matanya. "Mereka pasti berpikir bahwa aku ini istri yang baik dan bahagia," jawab Rossy. "Apakah kamu punya masalah serius?" tanya Maria. "Aku sudah menikah selama 14 tahun dan suamiku adalah pria yang sangat baik. Ia jujur, sabar, penyayang dan memiliki pekerjaan yang mapan. la penuh perhatian dan selalu menanyakan keadaanku. Ketika aku harus pergi ke suatu tempat untuk membawakan seminar ataupun acara-acara lainnya, ia selalu menawarkan diri untuk menemani jika ia sedang tidak ada acara. la dengan senang hati menyiapkan alat peraga yang kubutuhkan untuk membawakan seminar, termasuk membawa alat peraga dan perlengkapan lainnya ke tempat di mana aku membawakan seminar. la baik dan menyayangiku." "Sepertinya tidak ada yang kurang?" kata Maria. "Maria, sudah kukatakan bahwa suamiku sangat baik. Tapi aku menginginkan sosok suami yang bisa memimpin dan bukan melayaniku. Aku mengharapkan agar dia yang lebih terkenal dan menjadi pembicara daripada aku," jawab Rossy. Maria memeluk Rossy dan memberikan nasihat yang cukup singkat, "Ingatkah engkau janji pernikahan yang kau ucapkan 14 tahun lalu? Bukankah engkau sudah berjanji untuk menerima dia apa adanya?" Rossy terdiam sejenak, ia mulai menangis dan sejak saat itu ia tidak lagi mengharapkan agar suaminya menjadi sosok yang ia inginkan. la mulai mensyukuri kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri suaminya dan menerima segala kekurangannya. Terkadang kita tidak merasa puas hanya dengan kebaikan, perhatian dan sikap melayani yang pasangan kita lakukan terhadap kita. Idealisme yang terlalu tinggi tidak jarang membuat kita menetapkan standar tertentu untuk pasangan kita, misalnya: dia harus menjadi orang yang tegas, pintar, berwawasan luas, dll., padahal pasangan kita tidak bisa menjadi seperti apa yang kita inginkan. Kekecewaan karena pasangan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan akan semakin terasa ketika kita mulai membanding-bandingkannya dengan orang lain. Suami ataupun istri kita pasti memiliki kekurangan, tetapi ingatlah bahwa dia juga memiliki kelebihan. Bantu pasangan kita untuk mengubah kekurangan di dalam dirinya menjadi kebaikan, tapi terimalah apa yang tidak bisa kita ubah. 1 Ptr 4:8 berkata, "Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." Kasih dan penerimaan yang tulus terhadap pasangan membuat kita menerima ketidaksempurnaannya dan tidak mempermasalahkan apalagi meributkannya. Bukankah kita sudah berjanji untuk menerima dia apa adanya? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk pasangan terbaik yang telah kupilih. Mampukan aku menerima dan mencintainya dengan sepenuh hatiku. Amin. (Dod)
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Oktober 2023 Bacaan: "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati." (Amsal 15:4) Renungan: Aaron Dugmore, adalah seorang bocah berusia sembilan tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya, di Birmingham, Inggris. Ibunya, Kelly-Marie Dugmore, mengatakan beberapa hari sebelum kematian putranya, Aaron pernah mengadu bahwa ia mengalami "bullying", yaitu gangguan berupa aniaya dan ejekan dari sekelompok gang anak-anak Asia di sekolahnya karena warna kulitnya yang putih. "Aaron terlihat terakhir kali di sekolah bersama teman-temannya. Dia diejek dan ditertawakan karena warna kulitnya yang putih. Hal ini membuat saya sangat kesal," kata ibunya. Mereka mengancam Aaron dengan pisau plastik sambil berkata, "Lain kali, ini akan jadi pisau sungguhan!" Aaron ditemukan oleh ibunya telah tergantung di rumahnya di Distrik Erdington, Birmingham, sekitar pukul enam sore pada tanggal 11 Februari 2013. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa ada dugaan kuat Aaron mengalami bullying yang menyebabkan ia frustrasi dan akhirnya gantung diri. Bullying dapat membuat seorang anak merasa cemas dan ketakutan, sehingga memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan membuat mereka menghindari untuk pergi ke sekolah. Bila terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memengaruhi penerimaan diri seorang siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan anak yang rentan terhadap stres dan depresi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrem, bullying juga dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, seperti membunuh atau melakukan bunuh diri. Terkadang, tanpa disadari dan disengaja, kita pernah melakukan bullying atau ejekan melalui canda terhadap orang lain. Pernahkah kita berpikir apa dampak canda kita bagi orang tersebut? Canda yang sifatnya ejekan dapat berpengaruh terhadap fisik maupun psikis orang yang kita ejek. Dampak fisik bisa berupa sakit kepala, sakit dada. Sedangkan dampak psikis bisa berupa rendah diri, sulit berkonsentrasi, sehingga terjadi penurunan nilai akademis, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi, bahkan sampai menimbulkan kematian seperti halnya Aaron. Hal ini seharusnya membuat kita sadar, bahwa dalam bercanda pun harus ada aturan dan batasnya. Apabila canda kita sudah menyakiti hati orang lain, berarti kita sudah melakukan bullying terhadap orang tersebut. Manusia dapat merasa dihargai dan disanjung dengan kata- kata yang indah dan manis. Tetapi manusia juga dapat merasa dilecehkan dengan kata-kata yang merendahkan seseorang. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bercanda! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku selalu untuk memerhatikan setiap ucapan yang keluar dari mulutku, terutama pada saat bercanda sehingga tidak menyakiti orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 5 Oktober 2023 Bacaan: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 55:8) Renungan: Maria, Marta, dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus sakit, kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu, Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang, bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur empat hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepadaNya, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." (Yoh 11:21). Namun, hal ini dilakukanNya bukan tanpa alasan, Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya, tetapi Dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya." (Yoh 11:45) Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah? Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita, bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mujizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan di dalam menanti pertolongan-Mu, sehingga aku tidak menjadi tawar hati melainkan bertambah iman dan pengharapan ku pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 31 Agustus 2023 Bacaan: "Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." (Ibrani 12:16-17) Renungan: Tentu kita sudah mengenal dengan baik kisah Esau yang menjual hak kesulungannya kepada Yakub demi roti dan sepiring kacang merah (Kej 25:29-34). Akibat perbuatannya, Esau kehilangan berkat dari hak kesulungannya dan Tuhan memberikannya kepada Yakub. Namun mengapa penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa ini adalah seperti perbuatan cabul? Kata "cabul" yang dipakai dalam bahasa aslinya menggunakan kata "pornos" yang merupakan akar kata dari kata "porn" dalam bahasa Inggris dan menjadi kata "porno" dalam bahasa Indonesia. Kata "porno" biasanya berkaitan dengan kegiatan seksual, namun Alkitab tidak pernah mencatat dosa seksual yang dilakukan oleh Esau, sehingga jadi menarik ketika penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa perbuatan Esau adalah seperti perbuatan cabul. Makna kata "pornos" yang dipakai oleh penulis kitab Ibrani dapat dipahami dari kalimat "nafsu yang rendah", yang berarti Esau adalah orang yang hidupnya hanya berpikiran pendek, hanya memikirkan masa sekarang dan tidak memikirkan masa depan. Hal ini nampak ketika Esau tidak dapat menolak sepiring makanan dan berkata, "Sebentar lagi aku akan mati, apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu." (Kej 25:32), Maka, Esau memandang rendah kasih karunia Tuhan yang diberikan kepadanya, yaitu hak kesulungan. Memandang rendah kasih karunia Tuhan disetarakan oleh penulis kitab Ibrani dengan perbuatan cabul. Orang yang hidupnya hanya memikirkan untuk sesaat, tidak berpikiran panjang atau jauh ke depan, dan merendahkan kasih karunia Tuhan adalah seperti orang-orang cabul dan hanya memiliki nafsu yang rendah. Nafsu Esau yang rendah ini berakibat fatal, sehingga ia ditolak dan harus kehilangan berkat dari hak kesulungannya. Ia tidak hanya kehilangan berkat dari hak kesulungannya, namun ia juga kehilangan "kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata". (ay 17) Terkadang perbuatan Esau tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai pengikut Yesus. Sebagai pengikut Yesus, kita menerima banyak kasih karunia dalam bentuk berbagai hak istimewa. Kita memiliki hak istimewa untuk berkomunikasi langsung dengan Tuhan melalui doa dan pembacaan Alkitab, namun terkadang kita memandang rendah dengan perasaan malas dan enggan. Kita memiliki hak istimewa dengan diberikan berbagai talenta untuk melayani, kita merasa enggan untuk melayani. Mari, jangan remehkan kasih karunia Tuhan, tetapi belajarlah untuk mulai menghormati dan menghargai setiap pemberian-Nya, dengan mulai bertekun dalam doa dan menghormati Tuhan sebagai Raja Semesta Alam dan sumber berkat serta kekuatan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjadikanku anak-Mu. Bantulah aku agar aku selalu setia pada-Mu dalam setiap jam-jam doaku dan selalu rindu untuk datang ke hadirat-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 19 Agustus 2023 Bacaan: "Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu." (Mazmur 86:11) Renungan: Adalah mudah menjalani hidup ini dengan melakukan apa yang kita kehendaki dan berpikir bahwa tindakan dan insting kita telah membawa kita tepat pada sasaran. Padahal dalam kenyataannya, bidikan yang kita buat di dalam hidup kita, telah meleset dari sasaran. Amsal 14:12 berkata, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Terkadang kita tidak merasa bersalah ketika berniat membalas dendam, menimbun harta, mengejar kesenangan, atau membalas orang yang membentak kita. Namun, jalan Allah berbeda dengan jalan kita. Dia telah menetapkan sasaran-Nya yaitu pengampunan bagi mereka yang menyakiti, pemberian yang murah hati bagi mereka yang membutuhkan, menjalani hidup untuk menyenangkan Dia dan bukan untuk diri sendiri, dan kerelaan untuk berkorban. Kita harus berdoa, "Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu" (Mzm 86:11). Kita perlu mengarahkan hidup untuk mengikuti jalan-Nya dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan. Apakah saat ini masih ada kebencian, dendam, kekecewaan, keegoisan, kesombongan, ketakutan, ketidakpercayaan dalam diri kita? Mari kita minta pada Tuhan untuk menuntun kita pada sasaran yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terkadang aku sering melakukan suatu tindakan di luar kehendak-Mu. Begitu sering keluar kata-kata kasar dari mulutku yang merupakan ungkapan kekecewaan yang masih melekat di hatiku. Betapa sulit bagiku untuk mau mengampuni orang lain yang pernah menyakiti hatiku. Begitu mudahnya aku jatuh dalam kemarahan ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang kukehendaki. Ampuni aku Tuhan, dan ajarilah aku bersyukur atas apapun yang Kau berikan padaku walau itu tidak sesuai dengan keinginanku. Amin. (Dod).
Saya akan membahas tentang perbandingan antara usaha dan hasil, dan mengapa kerja keras tidak selalu membuatmu sukses. Terkadang, kita terpaku pada keyakinan bahwa kerja keras adalah satu-satunya kunci sukses. Namun, melalui pembahasan ini, kami akan mengungkapkan bahwa kerja cerdas dan efektif juga memiliki peranan penting dalam mencapai hasil yang diinginkan. Kami akan membahas strategi dan tips untuk bekerja secara efektif, memanfaatkan waktu dan sumber daya dengan bijak, dan mengoptimalkan usaha kita agar menghasilkan hasil yang lebih signifikan. Jadi, jika kamu ingin mengetahui rahasia sukses yang lebih holistik, jangan lewatkan kesempatan ini. Temukan mengapa kerja keras saja tidak cukup, dan bagaimana kerja cerdas menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Juli 2023 Bacaan: "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:35-36) Renungan: Suatu ketika saat berbagi nasi kotak dengan empat orang murid SMA, kami memberikan nasi kepada seorang ibu tua yang mengemis. Saat diberikan nasi itu dia membukanya dan mencari uang di dalamnya. Ketika dia tidak menemukan uang, dengan marah dia berteriak kepada kami, "Mana uangnya. Bego, luh" Lalu salah seorang dari murid saya berkata bahwa ia merasa kecewa dan sakit hati. Lalu untuk menenangkan hatinya saya katakan, "Kalau kita mau berbuat baik, kita harus siiap untuk menerima kekecewaan. Karena setiap perbuatan baik kita belum tentu diterima oleh orang lain. Di sinilah kita diuji kerendahan hati kita oleh Tuhan". Pada akhirnya mereka semua mengerti. Terkadang dalam kehidupan ini, kita sering berbuat banyak kebaikan. Tetapi dari semua perbuatan baik itu, tidak semua orang bisa menerimanya, bahkan mungkin mencela, mencerca dan membalasnya dengan kejahatan. Ketika kita mengalami hal itu, banyak di antara kita yang pada akhirnya berhenti untuk berbuat baik dan menjadi benci atau marah dengan mereka. Kita tidak menyadari bahwa terkadang Tuhan ingin membentuk kepribadian dan mental kita melalui pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Tuhan ingin membentuk kita bukan hanya menjadi pribadi yang biasa-biasa saja tetapi ingin menjadikan kita sebagai pribadi yang luar biasa dan tahan uji. Marilah kita belajar untuk melihat hal yang positif dalam peristiwa negatif di kehidupan ini. Kita juga belajar untuk mengerti pemikiran Tuhan dalam setiap peristiwa hidup ini, Tuhan mau berbicara apa, atau membentuk saya menjadi seperti apa melalui peristiwa hidup yang menyakitkan. Jika kita bisa belajar memahami rencana Allah dalam hidup kita, maka hidup ini akan menjadi indah, walau terasa berat untuk menapakinya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terkadang aku tidak mengerti apa yang Kau kehendaki dalam hidupku ini. Begitu banyak peristiwa-peristiwa dalam hidupku yang menyakitkan dan membuat aku menderita, sehingga terkadang aku merasa Engkau meninggalkanku saat peristiwa berat melanda hidupku. Tapi kini aku sadar bahwa ternyata dalam setiap peristiwa hidupku terutama yang menyakitkan dan mengecewakanku, ada rencana indah untuk pembentukan kepribadian dan karakterku. Terima kasih Yesus, karena melalui peristiwa hidupku yang menyakitakan Engkau mau menjadikanku pribadi yang luar biasa. Amin. (Dod).
Sebagai lelaki, kami sadar. Lelaki (kadang) emang brengsek. Waaupun kami yakin gak semua brengsek dan berniat menjadi brengsek. Tapi apakah emang brengseknya kami itu lahir dengan sendirinya? Apa kebrengsekan itu muncul karena ada pemicunya? Tolong disimak cerita kebrengsekan orang orang di episot ini. Silahkan! #PodcastBercanda