POPULARITY
Skor Survei Penilaian Integritas (SPI) sektor pendidikan pada tahun 2024 mencapai skor 69,5.Artinya kita masih punya pekerjaan rumah besar. Plagiarisme yang dibiarkan, Gratifikasi yang dianggap wajar, Ketidakdisiplinan akademik yang terus berulang. Budaya integritas seharusnya tumbuh dari ruang kelas, tapi justru banyak celah di sana. Apa akar masalahnya? Bagaimana membenahinya?
Di tengah disrupsi digital yang makin cepat, bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang mampu bergerak cepat. Episode podcast kali ini akan membuka wawasan Anda tentang peran AI Agent dalam menjawab tantangan efisiensi, otomatisasi, hingga peningkatan produktivitas tanpa harus mengorbankan biaya besar. AI saat ini bukan hanya chatbot. Anda akan memahami perbedaan antara chatbot biasa dengan AI Agent yang bisa terkoneksi dengan sistem ERP, CRM, bahkan WhatsApp dan Slack, dan semuanya bisa terjadi otomatis tanpa campur tangan manusia. Contohnya? Traveloka, MokaPOS, dan bahkan Bank Mandiri sudah membuktikannya! Kami juga akan membahas bagaimana bisnis kecil sekalipun bisa membangun AI Agent sendiri lewat platform no-code dan low-code. Artinya, tak ada lagi alasan untuk menunda. Episode ini akan memberi Anda arah dan kepercayaan diri untuk mulai mengambil langkah kecil yang berdampak besar.
Buku adalah jendela dunia. Begitu kata pepatah. Artinya buku menjadi tempat kita belajar berbagai macam pengetahuan. Membaca buku dapat meningkatkan wawasan kita. Namun, kebiasaan dan kemampuan anak membaca buku di Indonesia masih cukup rendah.Padahal, membaca buku anak merupakan salah satu upaya meningkatkan perkembangan otak. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan persentase anak yang belajar atau membaca buku anak bersama orang tua/wali masih sangat kecil, yaitu 11%.Di sisi lain, perkembangan teknologi membuat anak lebih memilih belajar lewat video. Terutama video edukasi menarik perhatian dan memberikan pengalaman baru pada anak. Namun, tak sedikit konten edukasi yang ada di dunia maya tak terjamin kualitasnya. Belum lagi menyebabkan adiksi pada anak.Apakah membaca buku anak dapat mengurangi gejala adiksi konten internet? Apa saja manfaat membaca buku sejak dini dan tantangan membaca buku di era digital? Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan literasi membaca pada anak?Kita akan bincangkan hal ini bersama Prof. Dr. Endang Widyorini, Psikolog dan Nindia Nurmayasari, Penulis buku anak dan Founder Klub Literasi Anak.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 7 April 2025Bacaan: "Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar." (Mazmur 17:2) Renungan: Kemarahan itu bagaikan ranjau kehidupan, artinya, sesuatu yang mampu memiliki daya yang menghancurkan hidup kita. Dengan demikian, berhentilah untuk marah karena kemarahan tidak pernah akan mengerjakan kebenaran Tuhan. Kemarahan akan mengerdilkan kekuatan Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan mengangkat damai sejahtera Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan membuat kita tidak dapat berdoa. Demikianlah kemarahan akan membawa kita dari satu kerugian rohani kepada kerugian rohani yang lain, dan akhirnya mendamparkan kita pada kepahitan. Seseorang berkata, "Barang siapa yang membiarkan dirinya dikuasai amarah biasanya akan seperti sebuah pesawat yang mendarat di tempat yang salah. Bukankah firman Tuhan pun mengajarkan kepada kita, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Artinya, kita boleh marah tetapi jangan membiarkan amarah itu menguasai diri kita. Serahkan mereka yang telah menimbulkan kemarahan kita kepada kasih karunia Tuhan. Biarkan Tuhan yang beracara di dalam setiap permasalahan yang ada. Bagian kita hanyalah menjaga hati dari sampah-sampah kehidupan seperti itu, karena firman Tuhan berkata, "Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Dan kita akan melihat betapa indahnya menjalani hidup yang tanpa menyimpan kemarahan dan sakit hati. Ingatlah, kita memiliki Tuhan sebagai hakim yang adil yang akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Bagian kita hanyalah menyediakan sebuah tanah hati yang terpupuk dengan indah oleh kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita harus selalu waspada untuk membereskan setiap kemarahan yang muncul di dalam hati kita. Jangan biarkan berlarut-larut karena kemarahan dapat memadamkan api Roh-Nya di dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku memaafkan setiap orang yang telah menyakiti hatiku dan aku serahkan mereka ke dalam belaskasihan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 2 April 2025Bacaan: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) Renungan: Kita mungkin sering melihat hiasan yang bisa menyala di dalam gelap, yang biasa disebut glow in the dark. Bentuknya ada bermacam-macam, ada yang berbentuk bintang, bulan, boneka, bibir, hati, dll. Hiasan ini akan bercahaya dan nampak begitu indah ketika berada di tempat yang gelap. Sebaliknya, keindahannya itu akan hilang jika berada di tempat yang terang. Tuhan Yesus pernah menyatakan bahwa semua orang yang percaya pada-Nya adalah terang dunia. Sebagai pengikut Yesus pastinya kita tahu persis perihal ini. Akan tetapi, sudahkah kita memfungsikan diri sebagaimana mestinya, yaitu memberi terang di dalam kegelapan? Tentu kita sangat bersyukur dan beruntung ketika Tuhan Yesus menyebut kita sebagai terang dunia. Artinya, kita memiliki fungsi yang sangat berarti. Menjadi terang tidak hanya dilihat dari seberapa besar energi cahaya yang kita miliki, tetapi juga seberapa gelap dan luas tempat yang kita sinari. Kita harus menjadi terang di tempat yang gelap, sebab terang akan bermanfaat dan nampak indah hanya ketika terang itu berada dalam kegelapan. Akan tetapi, saat ini tidak sedikit pengikut Yesus yang adalah terang dan yang seharusnya menerangi tempat gelap, justru hanya ingin berada di tempat yang terang. Bisa dibayangkan, bagaimana ketika terang itu berada di tempat yang terang? Pastinya terang itu tidak lagi berguna dan keindahannya pun tidak akan nampak. Ketika Tuhan Yesus melayani di dunia, Ia tidak hanya melayani di rumah ibadah, justru sebagian besar waktuNya dihabiskan di luar rumah ibadah. Jika membaca riwayat pelayanan-Nya, kita dapat mengetahui tempat-tempat apa saja yang dikunjungi oleh Tuhan Yesus. Yang pasti la lebih memilih tempat yang perlu diterangi, seperti di rumah pemungut cukai, pasar, bukit, danau, bahkan tempat yang memungkinkan seorang pelacur untuk menghampiri-Nya. Sebagai pengikut Yesus yang adalah terang dunia, sudahkah kita berada di tempat yang tepat? Apakah kita sudah berfungsi dengan baik?Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa pelita itu tidak boleh ditaruh di bawah gantang. Sebab, terang tidak akan berfungsi maksimal bila diletakkan di bawah gantang atau dalam keadaan tertutup. Dalam hal ini, kita tidak diminta untuk menutup diri dan menghalangi terang Tuhan yang ada pada kita. Sebaliknya, Tuhan menginginkan kita untuk bersinar keluar, memancarkan sinar kemuliaan-Nya di tengah dunia yang gelap ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau menjadikanku terang dunia. Mampukanlah aku agar dapat menerangi kegelapan dunia ini. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sania dan Anastasia dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 37: 3-4.12-13a.17b-28; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 21: 33-43.45-46UTUSAN Renungan kita pada hari ini bertema: Utusan. Istilah“utusan” melekat dengan Tuhan Allah yang bekerja menciptakan segala sesuatu.Setelah manusia pertama diciptakan, mereka diutus dan ditempatkan di dalamdunia sekaligus diberikan sejumlah tanggung jawab. Pengutusan terus dilakukankepada figur-figur terpilih antara lain Nuh, Abraham, Yakub, Musa, YohanesPembaptis, dan tentu saja yang terbesar ialah Yesus Kristus, yang dilengkapidengan tugas yang harus mereka lakukan. Para utusan diminta tanggung jawabnyakepada Tuhan. Lawan perutusan ini ialah agenda jahat dan negatif yangmengutus orang-orang pilihannya untuk menjalankan rencana perusakan ataupembinasaan. Jika Tuhan mengutus para malaikat-Nya, Gereja mengutus paramisionarisnya, negara mengutus pada duta besar atau konsulnya, komunitas atauperusahaan mengutus manager atau wakilnya; setiap upaya kejahatan juga mengutuswakil-wakilnya. Seorang bos pengedaran narkotik misalnya, mengutus anak buahnyauntuk memperdagangkan barang-barang narkoba, sangat matang dalam rencana dansistem perdagangan itu. Ia pasti orang hebat dan sangat ditakuti. Pengetahuan umum kita mengatakan bahwa kalau Tuhan itumaha kuasa dalam mengutus para utusannya, penguasa kejahatan juga bersainguntuk mengutus orang-orangnya yang terbaik. Jika ada Malaikat Mikhael yangbertugas untuk berperang melawan Setan, ada juga malaikat Setan terhebat untukmengimbangi Sang Mikhael tentara yang agung itu. Artinya bahwa, tiap kali Setandan utusannya selalu menemukan cela kelemahan yang ada pada para utusan Tuhanuntuk memperdayainya dan akhirnya menguasainya. Bacaan-bacaan kita pada hariini menggambarkan keadaan sempurna para utusan, yaitu mereka adalah pilihanterpercaya pimpinan, penguasa, bapa dan Tuhan Allah. Yusuf, si anak terkasih bapak Yakub diutus ke tengah parasaudaranya yang memang sangat memusuhi Yusuf karena iri hati mereka. Parautusan tuan kebun anggur juga mengutus anak buahnya, orang-orang kepercayaan,bahkan anak kandung ahli warisnya. Semua utusan itu adalah terbaik danterpercaya, namun kuasa Setan dan kejahatannya juga berupaya mengganggu danmenguasainya. Keadaan ini sebenarnya menggambarkan kehidupan kita yang nyata,yaitu bahwa kita semua bersama dengan guru kita Yesus Kristus adalah utusanBapa di surga, dengan tujuan yang sama yaitu terwujudnya keselamatan. Yesus adalah korban nyata utusan terbaik Bapa untuk Misikeselamatan itu. Kita masing-masing juga adalah utusan-utusan yang terpilih danterpercaya karena kita memilih untuk bersama Kristus. Jadi prinsipnya kitatetap menjalankan perutusan dari Bapa tetapi kita siap untuk segala resiko apayang datang menghadang dan mengancam hidup kita. Setiap keputusan adaresikonya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus,perkuatkanlah kami dengan kuasa-Mu supaya kami dapat menjadi utusan-Mu yangterbaik. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 17 Maret 2025Bacaan: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1) Renungan: Ada seorang ibu, anak bungsunya dinyatakan mengidap satu penyakit yang cukup parah. Ia melakukan berbagai upaya penyembuhan bagi anaknya dengan mendatangi dokter-dokter ahli, membeli obat ramuan yang cukup mahal dan banyak lagi usaha yang memakan banyak biaya untuk kesembuhannya. Dengan pengeluaran uang yang tidak sedikit setiap minggunya, lama-kelamaan keadaan keuangannya pun menipis. Ia tidak pernah menyangka bahwa pengobatan anaknya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Tetapi demi kesembuhannya, ia bersedia melakukan apa saja, bahkan kalau harus menjual barang-barang berharganya. Setelah melewati proses yang cukup lama, ibu tersebut tidak melihat perubahan yang berarti di dalam diri anaknya. Uang semakin menipis sedangkan ia masih memerlukan biaya hidup setiap harinya.Untuk pertama kalinya ia mulai berpikir tentang kuasa Tuhan setelah ia merasa tidak berdaya dan tidak mampu. Ia baru menyadari bahwa ia tidak dapat bergantung pada uangnya dan pada kemampuannya sendiri. Semuanya terbatas dan tidak bisa memberinya jalan keluar. Dalam keadaan tidak berdaya, ia pun bersimpuh dan memohon pengampunan-Nya. Di dalam doa ia berkata kepada Tuhan bahwa segala upaya yang ia lakukan tanpa campur tangan-Nya, ternyata sia-sia. Tuhan pada akhirnya mendengar doanya ketika ia berseru di dalam ketidakberdayaan. Ia mulai melihat suatu perubahan yang sangat baik di dalam diri anaknya. Semakin hari kesehatannya semakin membaik. Ia bersyukur karena Tuhan mengajarkan kepadanya pelajaran yang sangat penting bahwa sekuat dan semampu apa pun manusia, ia tidak akan pernah bisa menandingi kuasa Tuhan. Meskipun uang bisa menjadi sarana, namun uang bukan segala-galanya! Apa yang seringkali membatasi kuasa Tuhan sehingga kita tidak bisa bekerja dengan leluasa di dalam hidup kita, adalah keangkuhan kita yang semata-mata hanya mengandalkan akal dan uang. Yeremia 17:7 berbunyi, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" Orang sering berkata bahwa Tuhan akan turun tangan ketika kita mengangkat tangan. Artinya bahwa kuasa Tuhan akan nyata bagi mereka yang benar-benar merindukannya, bagi mereka yang merasa tidak berdaya dengan kekuatan sendiri, dan bagi mereka yang menggantungkan seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, kuserahkan pergumulan hidupku saat ini kepada-Mu. Bantulah aku untuk menyelesaikannya dengan cara-Mu sendiri, sebab aku percaya cara-Mu selalu yang terbaik. Amin. (Dod).
MetroTV, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggo, mengungkapkan bahwa anggaran ibu kota Nusantara (IKN) masih diblokir. Artinya, pada tahun 2025 ini, belum ada kemajuan dalam pembangunannya.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Februari 2025 Bacaan: ... tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang...." (Efesus 5:8) Renungan: Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah tidak berfungsinya lampu penerang pada jalan dan pada kendaraan. Dalam kondisi yang gelap, pengendara mesti ekstra hati-hati. Kondisi gelap dalam perjalanan sungguh membahayakan keselamatan. Dalam perjalanan hidup di dunia ini, manusia juga membutuhkan penerang yang menjamin keselamatan. Tanpa penerang hidup, manusia akan menjalani hidup tidak tentu arah, sehingga bukan keselamatan yang diperoleh, tetapi kecelakaan dan kematian. Namun, syukur kepada Allah, Yesus Kristus hadir dan berkarya di dunia, menyatakan jalan terang, kebenaran dan hidup yang sejati. Yesus adalah terang dunia yang memanggil manusia keluar dari jalan kegelapan. Oleh karena Dia, kita yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak terang (Ef. 5:8). Artinya, kita adalah penerang hidup dalam perjalanan manusia di dunia. Melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita, kita seharusnya hidup dalam iman, pengharapan dan cinta kasih. Kita berbuah kebaikan, kebenaran, dan keadilan bagi dunia ini. Kalau mau jujur, kita mungkin belum sungguh menjadi penerang hidup. Keserakahan, kekerasan dalam rumah tangga atau keluarga (termasuk kepada anak-anak), dan ketidakadilan masih terjadi dalam hidup kita. Pertanyaannya adalah seberapa kuat terang Kristus kita pancarkan dalam perjalanan yang gelap seperti itu? Masihkah kita terus terang karena Kristus terang terus? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku kalau hidupku belum menjadi terang bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah DIADOPSI OLEH ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dari Roma 8: 16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Wonder Kids, ketika kamu percaya kepada Tuhan Yesus, Allah mengampuni dosamu, tapi bukan itu saja. Allah juga mengadopsimu. Melalui kejadian yang menakjubkan, kamu yang tadinya seorang berdosa tanpa harapan berubah menjadi seorang anak yang dikasihi oleh Allah. Wonder Kids, apakah kamu tahu apa artinya? Artinya ketika kamu melakukan kesalahan, kamu layak dihukum. Tapi Allah sangat mengasihimu sehingga Ia membuat rencana keselamatan untukmu. Rencana itu dibuat dengan mengirim anak-Nya Tuhan Yesus untuk mati di kayu salib. Tuhan Yesus dihukum untuk menebus dosamu agar kamu tidak perlu dihukum. Kamu telah diampuni! Tapi kisah ini belum berakhir dengan pengampunan dari Allah. Allah tidak berhenti setelah mengampuni dosamu. Allah mengangkatmu menjadi anak-Nya, dan kamu disebut anak-anak Allah. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, pilih seseorang yang kamu kagumi karena caranya mengasihi Allah. Tanyakan apakah kamu boleh mewawancarainya mengenai perasaannya menjadi anak Allah. Nasehat apa yang diberikan orang itu kepadamu ketika kamu memulai hidupmu sebagai anak-anak Allah? Mari kita berdoa. Bapa, terima kasih telah mengangkatku menjadi anak-Mu. Tolong aku agar aku dapat menjalani hidup yang baru dan berkenan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH TELAH MENGAMPUNI DOSAMU DAN MENGANGKATMU MENJADI ANAK-NYA. MARI JALANI HIDUP YANG BERKENAN KEPADA ALLAH. Tuhan Yesus memberkati
Indonesia masih menghadapi problem serius polusi udara. Kontributor utama pencemaran udara perkotaan di Indonesia, khususnya Jakarta, masih disumbang kendaraan bermotor atau sektor transportasi. Institute for Essential Services Reform (IESR) melaporkan aktivitas transportasi di Indonesia bakal meningkat hingga 286 persen pada tahun 2060. Artinya, tanpa intervensi yang tepat, emisi dari sektor transportasi akan semakin membebani lingkungan dan kesehatan masyarakat. Bank Dunia menyebut, polusi udara di Indonesia mengurangi PDB negara sekitar US 220 miliar atau sekitar 6,6 persen per tahun. Nah, pencemaran udara dari sektor transportasi salah satunya akibat konsumsi BBM dengan kandungan sulfur tinggi. Untuk membahas soal ini lebih dalam, kita akan berbincang bersama: * Ilham R. F Surya, Analis Kebijakan Lingkungan - Institute for Essential Service Reform (IESR) * Ahmad Safrudin - Direktur Eksekutif - Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Indonesia *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 27 Desember 2024 Bacaan: Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini." (Yeremia 29:10) Renungan: Setiap orang tentu ingin hidup bahagia dan memiliki masa depan yang cerah.Tapi tahukah kita rahasia hidup bahagia dan memiliki masa depan yang cerah? Ternyata diri sendirilah yang perlu menyusun rencana mulai dari saat ini. Apa saja rencana yang perlu kita persiapkan? Pertama, rencanakan kehidupan dengan lebih baik. Cobalah untuk merencanakan kehidupan dengan lebih hati-hati tanpa pengaruh banyak orang agar tidak terlalu banyak melakukan kesalahan. Kedua, nikmati setiap proses. Karena akan ada banyak ujian yang menjadi tantangan apakah kita benar- benar serius menginginkan kehidupan yang baik atau sekadar ingin tetapi tidak mau berusaha. Ketiga, belajar dari kesalahan agar diri sendiri tidak mengulangi kesalahan yang sama kembali. Keempat, aktifkan potensi besar yang ada di dalam diri sendiri. Memiliki rencana hidup yang jelas bukan hanya akan menolong kita menjalani hidup yang lebih terarah dan tertib, tetapi juga mencerminkan diri sendiri mengenal identitas Tuhan yang kita sembah. Lho kok bisa?Perhatikan bacaan Alkitab di atas. Dalam surat yang dibawa oleh Nabi Yeremia, Tuhan tidak menyampaikan sesuatu yang menggantung, abu-abu alias tanpa kepastian. Tuhan tidak hanya berpesan "akan menolong" atau pasti akan menolong mereka. Namun, dalam surat itu dinyatakan secara jelas bahwa Tuhan akan bertindak bila telah genap 70 tahun. Artinya, sebelum waktu itu tiba Tuhan tidak akan menjalankan rencana-Nya tersebut dan orang-orang buangan itu harus bersabar menanti waktunya. Nah, dari keterangan waktu itu kita tahu bahwa Tuhan memang merencanakan segala sesuatunya begitu jelas dan matang. Setiap detik yang berlalu menjadi masa lalu yang tak akan pernah bisa diulang. Artinya, setiap detik yang kita 'buang' tanpa melakukan sesuatu berarti kita sudah membuang kesempatan. Minimal kesempatan untuk lebih baik. Bayangkan ada berapa ratusan detik yang kita buang percuma, yang harusnya bisa diisi dengan hal-hal baik demi masa depan yang cerah! Untuk itu buatlah perencanaan hidup mulai dari sekarang dan lakukan rencana tersebut! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhah Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar mulai dari sekarang aku dapat merancang hari esok dengan persiapan yang matang, sehingga apa yang kupersiapkan saat ini dapat menjadi berkat bagi hidupku di masa depan. Amin. (Dod).
Bahaya bila mendengar atau membaca Firman Tuhan, tetapi tidak memperhatikan, tidak tinggal dalamnya, tidak menurutinya. Artinya, tidak menerima Firman Tuhan sebagai terang yang seharusnya menuntun pikiran dan tindakan kita.
Bahaya bila mendengar atau membaca Firman Tuhan, tetapi tidak memperhatikan, tidak tinggal dalamnya, tidak menurutinya. Artinya, tidak menerima Firman Tuhan sebagai terang yang seharusnya menuntun pikiran dan tindakan kita.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 17 Desember 2024 Bacaan: "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:23-24) Renungan: Apabila kita mengamati tingkah laku anak kecil, kita pasti pernah melihat mereka bertengkar karena memperebutkan sesuatu. Pihak yang menang biasanya bersukacita dan tertawa mendapatkan apa yang ia inginkan dan yang kalah seringkali hanya bisa menangis meratapi kegagalannya. Setelah yang kalah mereda tangisnya, pihak yang menang seringkali iba dan memberikan secara penuh apa yang ia miliki kepada yang kalah, tanpa perasaan kecewa, dendam dan justru mereka semakin rukun. Meskipun sering bertengkar, anak-anak kecil tidak pernah menaruh dendam satu sama lain. Mereka mudah memaafkan satu sama lain. Apa yang dialami anak- anak berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa, sedikit saja bersinggungan, mudah menimbulkan konflik dan balas dendam. Dalam bacaan Injil pada hari ini Yesus mengingatkan kita untuk belajar dari sikap anak-anak kecil. la menghendaki supaya kita hidup dalam damai. Yesus katakan: apabila kita sedang mempersembahkan sesuatu dan teringat akan kesalahan yang pernah dilakukan, yang melukai hati sesama, maka tinggalkan persembahan tersebut, dan segeralah berdamai dengan sesama kita. Artinya, Yesus ingin menanamkan benih persaudaraan ditengah manusia, supaya manusia pertama-tama hidup dalam cinta kasih. Apabila manusia mampu hidup dalam semangat cinta kasih maka segala wujud persembahan tentu akan semakin bermakna. Yesus lebih mementingkan kedamaian dan keiklasan hati dari pada berbagai persembahan. Dalam hidup sehari-hari, kata 'damai' memang mudah diucapkan tetapi seringkali sangat sulit untuk dipraktikkan. Kita terus menerus berdoa kepada Allah tetapi hati kita tetap penuh dengan iri hati, kebencian, kelicikan, balas dendam dan sebagainya. Yesus menghendaki supaya manusia memiliki hati yang damai dan hidup dalam persaudaraan yang penuh cinta kasih. Mari kita belajar mengikis dan menyingkirkan segala dendam dan rasa iri hati dalam diri kita, sehingga segala doa yang kita panjatkan tidak akan terhalang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hati kami seringkali dipenuhi dengan perasaan iri hati kepada sesama. Kami mohon, tanamkanlah dalam hati kami benih-benih cinta kasih sehingga segala sikap dan perbuatan kami, dapat kami persembahkan secara murni kehadapan-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Casmira Peni dan Raimundus Uran dari Paroki Santa Maria Banneux Lewoleba, Lembata di Keuskupan Larantuka, Indonesia. Wahyu 15: 1-4; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.7-8.9; Lukas 21: 12-19. SEGALA SESUATU TERHITUNG OLEH DIA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Segala Sesuatu Terhitung Oleh Dia. Pengakuan iman kita dan kesadaran bahwa Tuhan sangat memperhitungkan manusia merupakan isi doa-doa kita yang sangat nyata dan bermakna. Di dalam kitab suci dapat kita temukan bunyi doa seperti ini: Siapakah manusia, ya Tuhan, sehingga Engkau perhatikan? Kitab Mazmur 144,3, kitab Ayub 7,17, Ayub 25,6, dan Surat kepada Orang Ibrani 2,6-8 bersama-sama berisi seruan doa yang sama. Sejalan dengan seruan doa-doa dalam kitab suci tersebut, doa seorang ibu setiap pagi sangat jelas menggambarkan bahwa ia sangat menaruh imannya kepada Tuhan atas setiap penyelenggaraan-Nya kepada keluarganya. Begitu bangun dari tidur ia berdoa: “Ya Tuhan, terima kasih atas penyelenggaraan-Mu atas diriku dan keluargaku, dari ujung rambut sampai ujung kaki diri kami Engkau pelihara. Semoga kami tidak mengecewakan Dikau melalui perbuatan kami, dari ujung rambut sampai ujung kaki.” Ini adalah contoh pengungkapan iman melalui doa yang sederhana tetapi total. Artinya, doa tersebut cukup mengungkapkan apa yang disebut dalam tema tadi: Segala sesuatu terhitung oleh Tuhan. Dalam arti yang positif, seperti yang dikatakan Injil hari ini, Tuhan sangat baik hati dan total dalam memperhatikan kita anak-anak-Nya. Setiap orang dipelihara, dikasihi secara total, hingga saat terakhir hidupnya biarpun sehelai rambut juga terhitung oleh-Nya. Segala bentuk ancaman, kebencian, dan penganiayaan yang diterima oleh anak-anak Tuhan hanya karena mereka berada di pihak Yesus Kristus, tetapi Tuhan meyakinkan mereka bahwa setiap pengikut-Nya sangat istimewa bagi-Nya. Satu butir rambutnya pun tak akan hilang. Dalam arti yang negatif, ini sangat berkaitan dengan persiapan kita untuk menyongsong akhir zaman yang datang menjemput kita. Karena menurut kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini, telah nyata saat penghakiman bagi setiap orang yang percaya. Maka dalam persiapan untuk penghakiman tersebut, kesaksian diri seorang manusia tidak boleh setengah-setengah atau hanya sebagian kecil seperti sekedar sebutir rambut atau setitik di ujung kukuhnya. Kita diharapkan tidak boleh hadir dengan persembahkan diri kita yang sangat minim, karena itu adalah sebuah ketidakadilan bagi Tuhan. Karena Ia telah memperhatikan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki, di akhir zaman entah suasananya begitu dahsyat seperti yang digambarkan oleh kitab Wahyu pada hari-hari ini, kita harus berkomitmen untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya. Tuhan memperhitungkan kita sampai sekecil-kecilnya, jadi kita tidak punya alasan untuk menyembunyikan sesuatu apa pun dari-Nya. Diri kita seutuhnya adalah untuk Tuhan saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga Engkau tetap meraja di dalam setiap sikap dan tingkah laku kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KARENA PEMBERIAN TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: YAKOBUS 1: 17- Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Wonder Kids, hari ini mengucap syukurlan kepada TUHAN atas apa yang kamu miliki. Kamu mungkin tidak memiliki semua yang kamu inginkan, dan mungkin kamu mengira apa yang kamu miliki tidak mencukupi. Tapi mengucap sykurlah kepada TUHAN. Kenapa? Karena TUHAN itu baik. Tanpa kebaikan TUHAN maka kamu tidak bisa memiliki apapun. Oleh sebab itu penting untuk mengakui bahwa TUHANlah yang memberikan kepadamu semua hal baik yang kamu miliki. Tapi kamu juga perlu ingat apa yang tertulis di AMSAL 11: 28 seperti ini - Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda. Artinya, seberapa banyak hartamu tidak ada artinya. Yang penting adalah bagaimana kamu memanfaatkan apa yang kamu miliki. Apakah kamu egois, atau apakah kamu bersedia berbagi? Apakah kamu merasa berjasa atas apa yang kamu miliki ataukah kamu mengucap syukur kepada TUHAN? Firman Tuhan di dalam MAZMUR 34: 10 menyatakan hal ini: Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Wonder Kids, percayalah kepada TUHAN untuk memberikan kepadamu apa yang kamu perlukan, kemudian pujilah TUHAN! Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih atas semua yang Engkau sediakan bagiku. Aku tahu bahwa Engkau menyediakan semua yang aku perlukan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, MENGUCAP SYUKURLAN KEPADA TUHAN ATAS SEMUA YANG IA SEDIAKAN BAGIMU. Tuhan Yesus memberkati.
Aksi mandi susu yang dilakukan sejumlah peternak di Pasuruan dan Boyolali beberapa hari lalu menguak nasib suram peternak lokal. Mereka terpaksa membuang susu karena ditolak pabrik pengolahan dengan alasan kuota dipangkas. Sungguh ironis jika menilik komparasi data produksi susu segar lokal dengan kebutuhan nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan, produksi susu segar di Indonesia hanya 830 ribuan ton. Bandingkan dengan kebutuhan nasional yang mencapai 4,4 juta ton. Artinya, produksi lokal hanya mampu memenuhi 20 persen-nya saja, sedangkan selebihnya, sebanyak 80 persen, diisi dengan impor. Sejatinya angka ini relatif stagnan, tak banyak berubah, meski tiap periode kepemimpinan selalu mencanangkan swasembada susu. Tak terkecuali di era Presiden Prabowo yang berulang kali menekankan soal kemandirian pangan. Peternak susu lokal sempat berharap nasibnya bakal membaik karena produknya bisa diserap untuk program makan bergizi gratis. Namun, kenyataannya malah pasar dalam negeri dibanjiri susu impor dari Australia dan Selandia Baru. Bahkan, produk dari dua negara itu mendapat pembebasan bea masuk. Pemerintah kemudian bereaksi dengan meminta industri pengolahan susu menyerap 100 persen produk susu lokal. Sejumlah kementerian terkait juga menjanjikan pembenahan regulasi soal impor susu. Apakah langkah ini solutif? Kebijakan seperti apa yang mesti diambil pemerintah agar peternak lokal lebih sejahtera? Bagaimana dengan target swasembada susu? Bagaimana peternak merespon rencana pemerintah ini? Regulasi seperti apa yang berpihak pada peternak susu lokal? Apa dampaknya secara ekonomi bila produk susu lokal jadi prioritas untuk diserap industri? Kita bincangkan bersama Dewan Pakar Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf dan Muhammad Andri Perdana, Direktur Riset Bright Institute.
— Rekaman Khotbah Bima Anugerah di GKI Samanhudi, 3 November 2024 — Di dalam Injil Markus 12:28-34 ada banyak kekayaan yang diajarkan Kristus berkenaan dengan dua hukum paling utama. Pengajaran ini diberikan Kristus ketika Ia menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat. Apa yang diajarkan Kristus di sana?
Nasihat Tanda Cinta Oleh. Siti Komariah (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Fitriana NarasiPost.Com-Hai Sobat, kalian pasti pernah mendengar firman Allah ini ‘kan, “Hendaklah ada di antara kamu segolongan manusia yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104). Dalam ayat ini, Sobat, terkandung makna perintah Allah kepada hamba-Nya agar saling mengajak dalam kebaikan dan mencegahnya dari kemungkaran atau kemaksiatan. Artinya, ketika ada seseorang melakukan kemaksiatan atau melanggar syariat Allah, kita wajib mengingatkan mereka untuk kembali ke jalan yang benar. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/teenager/10/2024/nasihat-tanda-cinta/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 29 Oktober 2024 Bacaan: "Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) Renungan: Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Ani yang sudah tua mengenai arti dari "berdoa tanpa henti." Ibu Ani menjawab, "Artinya adalah berdoa tanpa henti. Ketika saya membasuh wajah saya pada pagi hari, saya berdoa kepada Tuhan agar Ia membasuh banyak orang berdosa hari itu dengan darah Kristus. Ketika saya mengenakan pakaian saya, saya berdoa agar Tuhan mengenakan pakaian Kristus dan kerendahan hati pada diri saya. Ketika saya mengambil sisir, saya berpikir mengenai seorang wanita yang menyapu rumahnya untuk mencari uang peraknya yang hilang, dan saya berdoa agar Tuhan menyapu dunia dan menyelamatkan orang-orang yang terhilang. Ketika saya menggosok parutan dan parutan itu mulai menjadi cemerlang, saya berdoa agar Tuhan membuat jiwa saya menjadi lebih cerah." Dan begitulah Ani menyebutkan hal-hal yang memberikan kesempatan kepada dia untuk berdoa kepada Tuhan. Doa bukan hanya dapat dilakukan pada saat kita pergi ke gereja, pada saat bersaat teduh, atau ketika kita sedang menghadiri kelompok persekutuan doa saja. Doa adalah nafas hidup kita. Biarlah doa menjadi bagian dari seluruh aktivitas yang kita lakukan setiap hari.Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh doa-Mu, sehingga di manapun aku berada dan apapun yang akan aku lakukan, mulutku senantiasa melantunkan pujian dan doa untuk kemuliaan nama-Mu dan memberkati orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Tiap 28 Oktober, kita selalu memeringati Sumpah Pemuda, sebagai tonggak sejarah perjuangan anak muda merebut kemerdekaan Indonesia. Sumpah ini digaungkan para pemuda dari beragam latar belakang pada Kongres Pemuda Kedua 1928. Artinya, sedari mula, keberagaman menjadi kondisi faktual keberadaan Indonesia, karenanya, toleransi mestinya menjadi nilai mendasar dalam berbangsa dan bernegara. Sumpah Pemuda mestinya juga dimaknai sebagai pengakuan bahwa seluruh anak muda Indonesia, apapun latar belakangnya, punya hak dan kewajiban yang sama. Namun, realita berkata lain, karena masih banyak diskriminasi atas nama kelompok mayoritas. Salah satunya dalam hal beragama atau berkeyakinan. Bagaimana pengalaman kaum muda minoritas agama atau keyakinan di negeri ini? Bagaimana mereka memaknai Sumpah Pemuda dan peran sebagai generasi muda bangsa? Kita akan bincangkan di Ruang Publik, bersama Amatun Mardiyah dari Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), Nata Hening Graita Prameswari dari Penghayat Kepercayaan Sapta Darma, dan Venus dari Masyarakat Baha'i Bandung. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga di Indonesia mencapai 12,73 persen pada 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Artinya ada setidaknya 1 dari 10 perempuan yang berstatus kepala keluarga. Sebagian di antaranya karena cerai mati maupun cerai hidup, yang sering disebut janda. Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) membentuk kelompok-kelompok pemberdayaan, dan meningkatkan kapasitas perempuan kepala keluarga. Seiring waktu, penerima manfaatnya turut meluas, menyasar para ibu rumah tangga. Jurnalis KBR Ninik Yuniati berkunjung ke Tangerang, Banten, melihat aktivitas Pekka yang sudah berjalan lebih dari satu dekade. Seperti apa dampaknya ke para kader Pekka di sana. Simak kisahnya yang dibacakan Astri Yuana Sari. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TIDAK PERNAH SENDIRI Mari kita membaca Firman Tuhan dari: YOHANES 15: 9- "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Wonder Kids, ketika kamu merasa dikucilkan, ada cara untuk segera merasa lebih baik, yaitu berhentilah memikirkan apa yang tidak kamu miliki, dan mulailah memikirkan apa yang kamu miliki. Apa yang kamu miliki? Jawabannya adalah TUHAN. Ketika kamu memutuskan untuk ikut. Yesus dan menerima-Nya sebagai Juru Selamatmu, kamu tidak pernah sendiri lagi. Roh Kudus datang dan tinggal di dalam hatimu. Roh Kudus bukan hanya tinggal di dalammu, tapi Ia juga ingin agar kamu tinggal di dalam TUHAN. Artinya kamu perlu bicara dengan TUHAN mengenai segala sesuatu, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, percaya bahwa TUHAN memeliharamu, dan mau taat kepada TUHAN di dalam setiap aspek hidupmu. Wonder Kids, ini semua perlu latihan, dan kamu tidak bisa melakukan dengan sempurna. Tapi ketika kamu mau tinggal di dalam TUHAN, maka TUHAN akan menarikmu mendekat kepada-Nya. TUHAN akan menunjukkan kepadamu bahwa Ia selalu menyertaimu dan selalu bekerja di dalam hidupmu. Jadi kamu tidak sendirian lagi. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih atas kehadiran-Mu yang ajaib dan terima kasih karena selalu menyertaiku. Aku tahu sekarang bahwa aku tidak pernah sendirian. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, NIKMATI WAKTU BERSAMA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.
Jelas sampai khatam, dong. Sampai khatam daftar isinya, okwokwowkow... Tapi aslinya saya itu sudah mendalami Psychology of Money, bahkan sebelum bukunya diterbitkan. Psikologi, kan, bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Nah, saya sendiri, kan, manusia, sedangkan kita - tiap hari - apa-apa juga menggunakan uang. Artinya, kan, sejak awal saya memang sudah khatam.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 1 Oktober 2024 Bacaan: "Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar." (Mazmur 17:2) Renungan: Seseorang menggambarkan kemarahan sebagai ladang ranjau kehidupan. Artinya, sesuatu yang mampu mempunyai kekuatan untuk menghancurkan hidup kita. Maka dari itu, berhentilah marah karena marah tidak akan pernah menghasilkan kebenaran Tuhan. Kemarahan akan mengecilkan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kemarahan mengangkat kedamaian Tuhan dalam hidup kita. Kemarahan membuat kita tidak bisa berdoa. Dengan demikian kemarahan akan membawa kita dari satu kehilangan rohani ke kehilangan lainnya, dan pada akhirnya membawa kita ke dalam kepahitan. Will Rogers berkata, "Barangsiapa yang membiarkan dirinya dikuasai amarah biasanya akan seperti sebuah pesawat yang mendarat di tempat yang salah. Bukankah firman Tuhan juga mengajarkan kita, “Apabila kamu menjadi marah marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu.” Artinya, kita boleh marah tapi jangan biarkan amarah itu menguasai diri kita. Serahkan mereka yang telah menimbulkan kemarahan kita kepada kasih karunia Tuhan. Biarkan Tuhan yang beracara di dalam setiap permasalahan yang ada. Bagian kita hanyalah menjaga hati dari sampah-sampah kehidupan seperti itu, karena firman Tuhan berkata, "Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Dan kita akan melihat betapa indahnya menjalani hidup yang tanpa menyimpan kemarahan dan sakit hati. Ingatlah, kita memiliki Tuhan sebagai hakim yang adil yang akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Bagian kita hanyalah menyediakan sebuah tanah hati yang terpupuk dengan indah oleh kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita harus selalu waspada untuk membereskan setiap kemarahan yang muncul di dalam hati kita. Jangan biarkan berlarut-larut karena kemarahan dapat memadamkan api Roh-Nya di dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mengampuni setiap orang yang telah menyakiti hatiku dan aku serahkan mereka kepadaMu karena Engkau adil adanya. Amin. (Dod).
Ekonomi Kelas Menengah Makin Melemah Oleh. Isty Da'iyah(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Situasi perekonomian saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Hal ini berimbas pada kalangan ekonomi menengah ke bawah, beban hidup mereka makin bertambah sementara pendapatan tidak bertambah. Krisis seperti ini rentan meningkatkan kemiskinan. Diperparah dengan indikasi berkurangnya penduduk kelas menengah akibat turun status, menjadikan penduduk miskin makin bertambah banyak. Sebagaimana dikutip dari Tempo.com yang mewartakan bahwa jumlah penduduk yang tergolong kelas menengah, menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia yang memaparkan data bahwa pada tahun 2019, penduduk menengah ada 57,33 juta orang berkurang menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Artinya ada sekitar 9,48 juta orang yang keluar dari kategori kelas menengah, dan turun ke kategori yang lebih rendah bahkan miskin. (Tempo.co 30-8-2024). Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/09/2024/ekonomi-kelas-menengah-makin-melemah/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 14 September 2024 Bacaan: "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19) Renungan: Ketika manusia membuat janji, janji tersebut memang tidak sempurna. Pernahkah kita mengalami kekecewaan karena ada seseorang yang melanggar janjinya, padahal kita sudah sangat percaya dan menantikan hal tersebut dari orang yang berjanji itu? Sangat mungkin kita semua sudah mengalaminya bahkan sejak kita masih kecil. Orang tua kita menjanjikan hal yang tidak dapat mereka berikan. Atau, hal yang sebenarnya bisa mereka lakukan, namun karena merasa malas, sibuk, dan berbagai alasan lainnya, lalu mereka tidak menepati janji mereka. Dan, mungkin kita sendiri pernah melakukannya, berjanji akan memberikan atau melakukan sesuatu bagi seseorang, namun kita tidak menepati janji kita tersebut. Apa pun alasannya, janji yang dilanggar akan menimbulkan kekecewaan. Karena itu penting bagi kita untuk berpikir matang-matang sebelum membuat janji. Kita tidak boleh menghancurkan harapan seseorang dan mengecewakan hatinya dengan mengingkari janji kita. Bicara soal janji, kita harus bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang setia akan janji- janji-Nya. Janji-janji Tuhan adalah ya dan amin. Mzm 12:7 menulis dan menggambarkan seberapa dahsyatnya janji Tuhan bagi kita, "Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Artinya, janji Tuhan sangat teruji dan tidaklah palsu. Berbeda dengan manusia, yang ketika membuat sebuah janji, sering kali tidak dipikirkan matang-matang, sehingga dengan mudah melanggarnya. Oleh sebab itu, mari kita mohon kepada Tuhan supaya memberikan kepada kita ingatan yang tajam akan janji-janji kita dan rasa takut untuk melanggarnya. Ingat, jika kita tidak setia kepada janji kita, maka orang lain akan kehilangan respek kepada kita. Sebaliknya, jika kita setia kepada janji kita, maka kita akan semakin dipercaya oleh orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku meneladani Engkau yang setia pada janji-janji-Mu, agar aku tidak menjadi batu sandungan bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Kasus kejahatan perdagangan orang (TPPO) dengan korban warga Indonesia, terus berulang. Modusnya pun kian beragam. Yang terbaru, kasus meninggalnya Handi Musaroni, yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja. Sampai saat ini, jenazahnya belum bisa dipulangkan ke tanah air. Beberapa hari sebelumnya, viral video puluhan WNI yang diduga korban TPPO di Myanmar. Mereka dipaksa bekerja 15 jam tanpa digaji dan disiksa bila tak memenuhi target. Kedua kasus ini menambah panjang daftar kejahatan TPPO yang menimpa warga Indonesia. Sepanjang 2020 hingga Maret 2024, Kementerian Luar Negeri telah menangani 3.700-an WNI yang menjadi korban TPPO dengan modus penipuan daring atau online scam. Untuk tahun 2024 ada 107 pengaduan dari Myanmar. Baru 44 di antaranya yang berhasil dipulangkan ke Indonesia. Artinya masih banyak yang masih terjebak di luar negeri dan mengalami berbagai bentuk kekerasan. Mengapa perdagangan orang sulit dicegah? Padahal sejak 2008, kita sudah punya Satgas pencegahan dan penanganan TPPO yang kemudian diperbarui pada 2023. Apa saja yang menghambat upaya cepat penanganan dan pemulangan korban? Bagaimana pula dengan penegakan hukumnya? Kita bincangkan bersama Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Koordinator Nasional Peduli Buruh Migran Lily Pujiati dan Director Beranda Migran Hanindha Kristy. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 20 Agustus 2024 Bacaan: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Renungan: Kiwi adalah burung kecil endemik Selandia Baru. Burung kiwi memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Burung yang sangat menggemaskan ini juga memiliki bulu yang tebal serta daya ingat yang sangat baik. Uniknya, burung yang tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang ini hanya berpasangan satu kali seumur hidup. Selama musim kawin, pejantan dan betina akan secara aktif memanggil satu sama lain di malam hari, dan bertemu di sarang yang dibuat bersama setiap tiga hari sekali. Pasangan burung kiwi dapat menjalin hubungan selama 20 tahun, hingga salah satunya mati. Sebuah hubungan yang sangat setia! Tidak semua pasangan suami-istri dapat menjalani pernikahan yang setia sampai kematian. Rata-rata pasangan ketika ditanya alasan perceraiannya akan menjawab bahwa sudah tidak ada lagi kecocokan di antara mereka. Namun hal ini seharusnya tidak dijadikan sebuah alasan. Justru kita harus semakin mempelajari dan memahami pasangan kita. Usia pernikahan akan selalu berjalan, dan hubungan yang dijalani pasti akan selalu bertambah. Artinya, pasangan suami istri harusnya sudah semakin terbiasa dan memaklumi perbedaan satu sama lain. Kemudian, pasangan-pasangan yang bercerai biasanya tidak memiliki perasaan kasih yang kuat seperti dahulu. Kasıh mereka semakin terkikis hilang, dikarenakan pertengkaran yang mungkin sering terjadi. Kasih tersebut hilang oleh karena perkataan kasar yang saling menyakiti. Suami seharusnya menyayangi dan selalu memahami perasaan istrinya yang jauh lebih sensitif. Istri harus menghormati suaminya, dan mendukung mereka dalam segala upaya, ambisi, dan pekerjaan mereka. Saling membantu, dan saling mendoakan. Bangun kepercayaan satu sama lain, dan jangan pernah selingkuh dari pasangan. Bangunlah pernikahan kita berdasarkan firman Tuhan, kepercayaan, rasa hormat dan cinta. Dan jangan pernah ragu untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan, dan berterima kasih ketika pasangan kita melakukan sesuatu yang baik. Biasakan untuk saling memuji dan menguatkan. Jangan sampai kita dikalahkan oleh hangatnya hubungan pasangan Kiwi! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku berlaku kasar dan menyakiti pasanganku. Ingatkanlah aku akan janji perkawinanku di hadapan-Mu untuk setia dengan pasanganku dalam keadaan apapun. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 17 Agustus 2024 Bacaan: Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" (Yunus 4:4) Renungan: Suatu ketika saya bertemu seorang mahasiswi. Ia bercerita pada saya bahwa ia kecewa dan marah pada Tuhan karena Tuhan membiarkan saudara-saudara dari mamanya menghina dan mengejek serta merampas harta milik mamanya. Akibat dari perlakuan para saudaranya itu sang mama begitu tertekan, jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Ia berniat untuk balas dendam. Dia rela masuk neraka dan menjadi setan di neraka yang penting dendamnya terbalaskan. Pertanyaannya, "Layakkah manusia marah kepada Tuhan?" Yunus pernah marah kepada Tuhan karena pohon jarak yang menaunginya dimakan ulat, sehingga terik matahari menyakiti kepalanya. Lalu Tuhan menegurnya, "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Yunus marah karena sesuatu yang baik yang ada padanya diambil Tuhan, tanpa menyadari maksud Tuhan di balik semuanya itu, yaitu untuk membuatnya memahami akan kasih sayang Tuhan kepada Niniwe yang lebih besar daripada rasa sayangnya kepada pohon jarak. Di dalam ketidakmengertiannya, ia malah mempertegas kemarahannya kepada Tuhan, "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Sebenarnya, layakkah Yunus marah kepada Tuhan? Tidak! Sering kali kita pun menyimpan kemarahan seperti Yunus. Kemarahan kepada Tuhan karena kondisi kehidupan yang tidak berjalan sesuai dengan harapan kita. Kemarahan yang membutakan kita untuk mengerti maksud Tuhan di balik semua kepenatan kita. Kemarahan yang menghentikan kita untuk mencari tahu apakah ada kesalahan yang kita lakukan yang tidak sesuai dengan isi hati Tuhan, sehingga kita mengalami situasi yang tidak mengenakkan di dalam kehidupan kita. Maukah kita belajar untuk menggali lebih dalam akar kemarahan kita kepada Tuhan dan menemukan bahwa sesungguhnya manusia tidak pernah akan menemukan alasan yang tepat untuk itu, karena Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dalam hidup kita? Jauhkan diri kita dari keangkuhan kemarahan Yunus yang merasa diri layak untuk marah kepada Tuhan sampai mati. Ingatlah nasihat Yakobus yang menyatakan dengan jelas, "Hendaklah cepat untuk mendengar... dan juga lambat untuk marah, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah." Artinya, jika kemarahan menyusup, pertajam telinga kita untuk mengenal maksud Tuhan dibalik kejadian yang menimbulkan kemarahan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika aku pernah marah kepada-Mu. Berikanlah aku hikmat supaya aku bisa memahami maksud-Mu di balik setiap masalah yang aku alami. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 2 Agustus 2024 Bacaan: "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras." (Ibrani 5:12) Renungan: Menjadi tua adalah hal yang pasti, tapi menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Artinya, tidak semua orang yang menjadi tua, otomatis menjadi dewasa. Menjadi tua adalah soal fisik, menjadi dewasa adalah soal kematangan diri. Anak kecil bisa saja membuang sampah sembarangan, tapi begitu menjadi dewasa ia harusnya bisa bertanggung jawab untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun ada saja orang dewasa yang membuang sampah di sembarang tempat. Ini menunjukkan tua secara umur, tapi masih anak-anak dalam bersikap. Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Banyak pengikut Yesus yang tua secara umur rohani, tapi kematangan rohaninya masih sangat diragukan. Sudah berpuluh-puluh tahun menjadi pengikut Yesus, tapi masih tidak juga mengalami kedewasaan rohani, tidak bertumbuh, dan tidak berbuah. Penulis surat Ibrani menyatakan dengan terus terang kepada jemaat yang dilayaninya, bahwa secara umur mereka harusnya sudah menjadi pengajar atau orang yang dewasa rohaninya, namun nyatanya mereka tetaplah bayi rohani yang membutuhkan susu. Mari kita renungkan sejenak. Berapa lama kita menjadi pengikut Yesus? Apakah kita bertambah dewasa secara rohani seiring umur kekristenan kita yang bertambah? Jangan-jangan kita hanya tua secara usia rohani, tapi tingkat kedewasaan rohani kita jauh dari kata "matang"? Menjadi dewasa rohani itu pilihan, tidak bisa terjadi secara otomatis. Kita perlu memilih untuk menjadi murid Kristus yang terus mau belajar firman Tuhan dan mau bertumbuh serta berbuah di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap masalah yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Melalui masalah tersebut, Engkau telah membentuk aku menjadi pribadi yang dewasa bukan hanya dewasa secara jasmani melainkan juga dewasa secara rohani. Amin. (Dod).
Budaya bukan sekadar dapat dipahami secara rekonstruktif, tetapi juga proyektif. Artinya, interpretasi yang kita lakukan tidak hanya bisa mengungkap makna ekspresi budaya tersebut di masa lampau. Akan tetapi, juga bisa kita refleksikan makna dan kebijaksanannya bagi hari ini dan esok. Seakan-akan, kebudayaan tersebut hidup kembali di hadapan kita. Begitu juga spirit dari percakapan kali ini. Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristekdikti, Hilmar Farid, mengajak kita untuk menilik kembali jati diri Indonesia sebagai bangsa yang bukan sekadar ‘merayakan' keberagaman dan kompleksitas, tetapi juga ulung dalam mengelolanya. Beliau juga memantik kita untuk becermin dan bertindak—apakah hari ini kita sudah berlenggang dengan jati diri tersebut, atau jangan-jangan kita malah berjalan menjauhinya. #GitaWirjawan #Endgame #HilmarFarid --------------------- Kunjungi siniar Kultur Wawas milik Pak Hilmar: @HilmarFarid_ --------------------- Dapatkan buku Hilmar Farid, “Perang Suara: Bahasa dan Politik Pergerakan” di sini: https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/ --------------------- Catatan dari episode ini: https://sgpp.me/eps189notes --------------------- Kunjungi dan subscribe: @Endgame_Clips @SGPPIndonesia
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 30 Juni 2024 Bacaan: "Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan." (Amsal 18:1) Renungan: Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan empat orang anak. Wanita ini adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi ia adalah tipe wanita perfeksionis dalam segala hal. Semua yang dia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian. Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan. Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur karena ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola. Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut, ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung sampai berhari-hari lamanya. Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu menenangkan emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan saksama. Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, "Saya minta, Anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan!" Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. la mendengarkan setiap instruksi dari sang psikolog. Kata psikolog itu, "Bayangkan rumah Anda yang rapi dan karpet yang bersih tak ternoda sedikit pun, tanpa jejak sepatu. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun di sisi Anda. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Bagaimana perasaan Anda? Sekarang lihat kembali karpet itu. Anda melihat jejak sepatu dan kotoran di sana. Artinya, suami dan anak-anak Anda ada di rumah. Orang-orang yang Anda cintai ada bersama Anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati Anda." Beberapa saat wanita tersebut merenungkan semua yang telah diinstruksikan kepadanya. Kemudian sang psikolog pun kembali memberi instruksi, "Dan sekarang bukalah mata Anda. Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Anda?" Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata "Aku tahu maksud Anda. Jika kita melihat dari sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif." Sebuah kesalahan sederhana dapat mengakibatkan keharmonisan kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi pudar. Terkadang sudut pandang kita, yang kita anggap sudah benar justru membuat kita tidak dapat menikmati indahnya kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Cobalah rangkai ulang sudut pandang kita yang tadinya negatif menjadi positif. Kasih mesra di dalam keluarga tidak hanya dapat dirasakan melalui suatu hal yang sempurna, namun dalam ketidaksempurnaan pada setiap anggota keluarga pun dapat kita temukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas keluarga yang telah Engkau berikan kepadaku. Berikan aku cinta yang tulus di tengah keluargaku ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Juni 2024 Bacaan: Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. (Kejadian 1:14-15) Renungan: Jauh sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah terlebih dahulu merancangkan waktu untuk kehidupan manusia, yaitu yang nantinya dibatası dengan hari, minggu, bulan sampai tahun, serta agar dapat menentukan atau mengetahui musim-musim yang ada di bumi. Dalam penciptaan di hari keempat inilah Tuhan menentukan waktu-waktu bagi manusia, melalui terbentuknya matahari, bulan, dan bintang. Dalam ayat 14 dikatakan, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun. "Sangat jelas, ayat ini menunjukkan bahwa benda-benda penerang yang diciptakan Tuhan, yaitu matahari, bulan, dan bintanglah yang dipakai Tuhan untuk memisahkan waktu-waktu tersebut. Ada beberapa tugas benda- benda penerang tersebut: Pertama, memisahkan siang dari malam. Itulah tugas khusus bagi matahari. Kedua, menunjukkan masa serta tahun-tahun. Istilah "masa" biasanya dipakai untuk menentukan waktu menanam dan menuai atau panen di ladang. Orang-orang pada zaman dahulu, ketika melihat benda-benda penerang tersebut di langit, akan mengetahui kapan masa menabur dan kapan mereka harus menuai. Ketiga, sebagai penerang bagi bumi. Tuhan menentukan bahwa yang lebih besar, yaitu matahari, akan menguasai siang. Artinya menjadi penerang di siang hari. Sedangkan yang lebih kecil, yaitu bulan, akan menguasai malam. Artinya menjadi penerang di malam hari. Kadang, oleh para nelayan, bintang-bintang dijadikan pertanda bagi mereka untuk melaut, khususnya untuk menentukan tempat di mana mereka menebarkan jalanya. Tuhan kita bukan hanya memiliki jiwa seni yang sangat tinggi, yang dapat kita perhatikan melalui karya-karyaNya, namun juga memiliki sifat yang sangat menyukai adanya keteraturan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini harus memiliki keteraturan. Termasuk juga keteraturan dalam waktu. Ide Tuhan dalam menciptakan benda-benda penerang tersebut merupakan cara la untuk mempermudah mengatur berjalannya waktu di bumi, khususnya yang disediakan bagi manusia. Sudah seharusnya kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia sudah menetapkan waktu bagi kita melalui penciptaan benda-benda penerang di langit. Itu memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini. Oleh sebab itu, jangan menyia-nyiakan waktu. Gunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Ingat, waktu yang telah berlalu tidak akan bisa diulang! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk bisa mengatur waktu yang ada dengan bijak, agar apa yang aku kerjakan dapat berjalan sesuai dengan rencana-Mu. Amin. (Dod).
Seberapa kita mencintai dan menghormati Tuhan, paralel dengan seberapa jauh kita benar-benar membutuhkan Dia. Bisa dimengerti bagi orang-orang Kristen yang baru, mereka berurusan dengan Tuhan, berperkara dengan Tuhan karena berbagai alasan. Tetapi menjadi budaya orang beragama di mana pun bahwa orang merasa membutuhkan Tuhan karena terbawa oleh lingkungan orang-orang beragama, lingkungan orang-orang beragama lain. Artinya,... Continue reading →
Melepaskan diri dari ikatan-ikatan dunia artinya kita memiliki kesenangan dan kebahagiaan hanya Tuhan saja, Tuhanlah satu-satunya harta kekayaan kita. Mengapa Tuhan berkata di Lukas 16:11, “Jika kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, kamu tidak akan memiliki harta yang sesungguhnya?” Artinya, kalau kita masih terikat dengan kekayaan dunia, maka kita tidak dapat mengerti... Continue reading →
Kalau Alkitab berkata, “Ucapkan syukur dalam segala hal,” itu bukan tanpa alasan. Artinya semua yang terjadi baik adanya. Misalnya, ketika nama baik kita dirusak, sebenarnya Tuhan mau menghancurkan kehormatan dan kesombongan kita. Karena Tuhan mau kita hanya mencari kehormatan di kekekalan, kehormatan yang diberikan Allah; bukan kehormatan dari manusia. Masing-masing kita memiliki pergumulan yang berbeda-beda,... Continue reading →
Under the Australian Family Law Act, couples in a de facto relationship are treated similarly to married couples. But what are their legal rights and obligations in case of separation, and what are the benefits and criteria for establishing a de facto status in the first place? - Berdasarkan Undang-Undang Hukum Keluarga Australia, pasangan yang secara de facto memiliki hubungan diperlakukan sama dengan pasangan yang sudah menikah. Namun apa hak dan kewajiban hukum mereka jika terjadi perpisahan, dan apa saja keuntungan serta kriteria untuk menetapkan status de facto ini?
Kita adalah organisme yang hidup, makhluk hidup. Artinya, bukan hanya fisik kita yang hidup, tapi manusia batiniah kita pun harus menjadi makhluk yang hidup. Inilah yang sebenarnya Tuhan kehendaki. Namun, seringkali kehidupan kekristenan seseorang itu tidak berubah pada waktu hidup nyaman, waktu tidak ada masalah, waktu semua baik-baik. Di mana keadaan itu menjadikan seseorang lalai.... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 3 Februari 2024 Bacaan: "Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air." (Matius 14:24-25) Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda bercerita bahwa ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar, ia diajari berenang oleh ayahnya. Salah satu ketakutannya waktu itu adalah ketika ayah memintanya berenang dari bagian kolam yang tidak terlalu dalam menuju ke bagian yang amat dalam, yaitu yang kedalamannya sekitar 2,5 meter. Sebagai anak kecil, bagian kolam yang dalam tentunya amatlah menakutkan. Namun, ketika berenang perlahan-lahan menuju ke bagian kolam yang dalam, ia merasa aman, karena ia melihat ayahnya ikut berjalan mengikutinya ketika ia menyusuri tepi kolam sambil terus menatapnya dan siap terjun ke kolam jikalau ia membutuhkan pertolongannya. Bukankah Tuhan Yesus jauh lebih mampu dan berkuasa daripada seorang ayah? Kisah Tuhan Yesus berjalan di atas air adalah kisah yang terkenal dan umum di kalangan pengikut Yesus. Dari kisah ini biasanya kita belajar tentang kehebatan Tuhan Yesus dan kekurangpercayaan Petrus. Namun, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini. Salah satunya adalah ketiadaan jaminan kemudahan hidup dalam mengikut Tuhan Yesus, namun adanya jaminan penyertaan-Nya dalam sepanjang hidup kita. Percaya dan mengikuti perintah Tuhan Yesus bukan berarti jaminan hidup akan mudah dan lancar. Justru jalan mengikuti Tuhan Yesus akan penuh rintangan dan tantangan. Namun, Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Ia berjanji untuk menyertai kita menghadapi segala rintangan dan tantangan. Yoh 14:18a berkata, "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu." Artinya, bahwa tidak perlu ada yang dirisaukan sekalipun mungkin suatu kali kita berada dalam posisi yang lemah. Yang diperlukan hanya percaya sepenuhnya kalau Tuhan Yesus berkuasa dan beserta kita. Dengan demikian kita akan menjalani hidup ini dengan penuh keberanian dan kekuatan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku dalam setiap musim hidupku. Jangan biarkan ketakutan dan kekhawatiran melemahkan imanku. (Dod).
Paulus berkata, “Kalau aku disuruh memilih hidup atau mati, aku pilih bersama Tuhan.” Sebab Paulus tahu pasti keselamatannya, bukan spekulasi, bukan untung-untungan, bukan “mudah-mudahan diterima di sisi Tuhan,” bukan. Semua ada tatanannya. Dan kalau kita mengikuti tatanan itu, maka ada kepastian. Filipi 2:12 mengatakan, “Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Artinya, kita harus merespons keselamatan... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Januari 2024 Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Seberapa besar pekerjaan yang kita lakukan berpengaruh terhadap diri kita? Jika kita melihat dari sisi negatif, ada banyak yang bisa kita keluhkan dari pekerjaan kita. Terlalu berat, lelah, penuh tekanan, sulit, dan berbagai hal lainnya yang dapat membuat kita tidak bisa memandang pekerjaan kita sebagai suatu hal yang baik. Katakanlah rata-rata manusia menghabiskan 100.000 jam di tempat kerja selama hidup mereka. Artinya, kurang lebih mereka bekerja selama 40 tahun. Jadi lebih dari sepertiga masa hidup kita dihabiskan untuk bekerja. Pertanyaannya, selama masa bekerja yang lama itu, apakah kita merasa nyaman dengan pekerjaan kita? Apakah kita merupakan seseorang yang sangat menikmati pekerjaan dan selalu mengerjakan semua tugas dengan sukacita, atau apakah kita menganggap pekerjaan sebagai beban yang sangat membosankan dan melelahkan? Jikalau kita bisa memilih untuk menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati yang tenang, mengapa harus selalu menghadapinya dengan kepala panas dan hati yang penuh kekecewaan? Kol 3:23 mengingatkan kita untuk selalu mengerjakan segala hal seperti untuk Tuhan. Karena itu, bekerjalah semaksimal mungkin seperti kita sedang melayani Tuhan. Milikilah pola pikir bahwa Tuhanlah yang sudah menempatkan kita di tempat kita bekerja saat ini. Ketika kita melihat pekerjaan kita sebagai tempat di mana Tuhan memanggil kita, kita dapat memanfaatkan dengan baik setiap kesempatan yang kita miliki. Carilah kesempatan untuk melayani orang-orang di sekitar kita. Membantu mereka, menjadi pendengar yang baik bagi rekan kerja yang sedang mengalami masalah, dan bahkan berdoa bagi mereka. Mari, jadikanlah pekerjaan kita sebagai kesempatan untuk membentuk, memoles, dan mengasah kita untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku untuk selalu bersyukur atas pekerjaan yang kumiliki. Aku mau melakukan segalanya seperti untuk-Mu, dan jadi berkat bagi orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Minggu, 7 Januari 2024 Bacaan: "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." (Amsal 25:28) Renungan: Suatu kali ada sebuah video yang viral di Facebook. Video tersebut adalah mengenai dua orang ibu-ibu yang sedang mengantri makanan di sebuah pesta pernikahan. Mereka berdandan sangat cantik. Tetapi di video itu mereka sedang bertengkar, adu mulut dan saling mengata-ngatai. Dan semua ini terjadi hanya karena berebut sepotong rendang. Akhirnya dari adu mulut mereka mulai main fisik, saling mendorong dan memukul. Penguasaan diri seharusnya kita miliki dalam berbagai situasi. Ams 25:28 berkata bahwa orang yang tak dapat menguasai diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. Jika kita tidak mampu menguasai diri sendiri, berarti kita adalah sebuah kota yang roboh temboknya. Artinya, kota yang lemah, kota yang mudah dihancurkan dan diserang musuh, kota yang mampu direbut oleh si jahat dan tidak akan menang dalam peperangan. Iblis mampu berkuasa di dalam kehidupan kita dengan sangat mudah. Jangan menjadi seseorang yang memiliki kota benteng yang gampang runtuh temboknya. Kuasai diri dan jadilah pemenang! Sekarang kebalikannya, Ams 16:32 bahwa orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Ditegaskan bahwa orang yang mampu menguasai diri melebihi orang yang merebut kota. Dengan kata lain, seseorang yang menang dalam peperangan. Berdoalah kepada Tuhan dan mintalah Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan kita untuk bisa menguasai diri. Kuasai diri dalam berbagai hal, baik itu dalam hal makanan, kesabaran menghadapi seseorang, rasa marah, iri hati, dengki, cemburu, dan hal lainnya. Kita harus berbeda dari dunia ini! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kiranya Roh-Mu memimpinku untuk bisa menguasai diri, karena aku harus tampil beda dengan orang-orang dunia, supaya nama-Mu dimuliakan. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 Desember 2023 Bacaan: Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." (Matius 8:8) Renungan: Suatu hari, seorang perwira di Kapernaum datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan bagi hambanya yang lumpuh dan sangat menderita. Yesus berkata bahwa dia akan datang untuk menyembuhkannya. Tetapi perwira itu berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Kemudian Yesus berkata, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hamba perwira tesebut. Ada yang menarik dari kisah ini yaitu pikiran iman yang dimiliki perwira ini sangat berbeda dengan pikiran iman pada sebagian besar orang yang hidup di zaman Yesus. Ke mana pun Yesus berkeliling melayani, orang banyak berdesak-desakan untuk mendekati Yesus dan menjamah jumbai jubahNya. Mrk 6:56 menuliskan, "Ke mana pun la pergi ... Orang-orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh." Demikian pula wanita yang sakit pendarahan juga memiliki pikiran iman yang sama, "Asal kujamah jubah-Nya saja, aku akan sembuh." Hal ini karena orang banyak itu melihat begitu banyak mujizat kesembuhan terjadi ketika Tuhan menjamah orang-orang yang sakit. Namun perwira ini hanya fokus pada perkataan Yesus yang memiliki kuasa. Pernyataan imannya ini membuat Yesus terheran-heran dan berkata, "Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun." Belajarlah dari perwira ini yang hanya membutuhkan sepatah kata dari Yesus yang membuatnya berjalan pulang dengan penuh sukacita untuk melihat kesembuhan terjadi. Apa pun yang kita butuhkan, temukan jawabannya dalam firman-Nya. Iman kita membutuhkan firman sebagai landasan, dan mujizat membutuhkan iman. Artinya, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya ketika firman-Nya melahirkan iman, dan iman membuahkan mujizat Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarlah aku mencintai firman-Mu dan menjadikannya sebagai dasar kehidupanku, termasuk dasar kerinduanku merasakan mujizat-Mu. Amin. (Dod).
The Indonesian government has agreed to extend PT Freeport Indonesia's employment contract in Papua for 20 years. In fact, the existing contract will still be valid until 2041. This means that at least PT Freeport will still exist in Papua until 2061. - Pemerintah Indonesia telah setuju memperpanjang kontrak kerja PT Freeport Indonesia di Papua selama 20 tahun. Padahal, kontrak yang sudah ada masih akan berlaku sampai 2041. Artinya, setidaknya PT Freeport masih akan ada di Papua sampai 2061.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 11 Desember 2023 Bacaan: "Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar." (Mazmur 17:2) Renungan: Seseorang menggambarkan kemarahan bagaikan ranjau kehidupan. Artinya, sesuatu yang mampu memiliki daya yang menghancurkan hidup kita. Dengan demikian, berhentilah untuk marah karena kemarahan tidak pernah akan mengerjakan kebenaran Tuhan. Kemarahan akan mengerdilkan kekuatan Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan mengangkat damai sejahtera Tuhan di dalam hidup kita. Kemarahan membuat kita tidak bisa berdoa. Kemarahan akan membawa kita dari satu kerugian rohani kepada kerugian rohani yang lain, dan akhirnya menjerumuskan kita ke dalam kepahitan. Orant lain pernah berkata, "Barang siapa yang membiarkan dirinya dikuasai amarah biasanya akan seperti sebuah pesawat yang mendarat di tempat yang salah." Bukankah firman Tuhan juga mengajarkan demikian kepada kita, “Jika kamu marah, janganlah berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Artinya, kita boleh marah tapi jangan biarkan amarah itu menguasai diri kita. Serahkan mereka yang telah menimbulkan kemarahan kita kepada kasih karunia Tuhan. Biarkan Tuhan yang beracara di dalam setiap permasalahan yang ada. Bagian kita hanyalah menjaga hati dari sampah-sampah kehidupan seperti itu, karena firman Tuhan berkata, "Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Dan kita akan melihat betapa indahnya menjalani hidup yang tanpa menyimpan kemarahan dan sakit hati. Ingatlah, kita memiliki Tuhan sebagai hakim yang adil yang akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Bagian kita hanyalah menyediakan sebuah tanah hati yang terpupuk dengan indah oleh kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita harus selalu waspada untuk membereskan setiap kemarahan yang muncul di dalam hati kita. Jangan biarkan berlarut-larut karena kemarahan dapat memadamkan api Roh-Nya di dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku memaafkan semua orang yang telah menyakiti hatiku dan aku serahkan mereka pada-Mu agar mereka pun mampu memiliki hati seperti hati-Mu, hati yang penih kasih pada semua orang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 9 Desember 2023 Bacaan: "Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." (Matius 12:35) Renungan: Suatu hari Yesus berbicara tentang pohon dan buah. Baik atau tidaknya sebuah pohon dapat terlihat dari buah yang dihasilkannya. Buah yang manis menunjukkan pohon yang baik sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Dalam hal ini, Yesus sedang berbicara tentang karakter ilahi di dalam diri kita. Ketika kita menanamkan nilai-nilai kebenaran ilahi, etika dan moral yang baik di dalam diri kita, maka pasti akan terpancar keluar lewat perkataan maupun perbuatan kita karena karakter yang baik menghasilkan perilaku yang baik. Namun sebaliknya, jika kita tidak membangun sebuah karakter ilahi di dalam diri kita maka tidak akan mungkin membuahkan hal-hal yang rohani. Demikianlah, Yesus mengecam kemunafikan orang Farisi dan ahli Taurat yang berusaha menonjolkan kerohanian mereka namun hidup mereka penuh kepalsuan. Kita sering terjebak dalam kehidupan seperti ini sehingga kita hanya terlihat rohani melalui perkataan kita namun tidak dengan perbuatan kita. Mari kita bercermin pada fakta kehidupan kita ketika permasalahan timbul di seputar pelayanan dan pribadi kita. Berapa banyak kita dapati bahwa konflik dan gesekan yang ada berakhir dengan kepahitan, kebencian, dan hati yang terluka dan akhirnya tidak saling bicara, sebaliknya saling menjelekkan satu sama lain. Bahkan saling menyerang dengan ayat-ayat firman Tuhan karena keduanya adalah anak Tuhan yang sedang bersengketa. Bukankah ini merupakan realita kehidupan kekristenan kita? Ketika disakiti, kita membenci, lalu kapankah kita akan belajar mengampuni? Ketika kita digosipkan, kita membalas dengan serangan balik, kapankah kita belajar untuk menenangkan dan mengontrol emosi kita? Ketika kita difitnah, kita labrak dengan berbagai jurus makian, lalu kapankah kita belajar menegur dengan kasih? Semua ini kita lakukan karena perbendaharaan hati kita yang tidak terkonsep di dalam nilai-nilai kebenaran ilahi. Miskin akan karakter ilahi maka kita bereaksi secara duniawi di dalam menyelesaikan konflik yang ada. Yesus menegaskan tentang istilah "perbendaharaan hati" ketika berkata, "Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaan yang jahat." Artinya, jika kita memiliki perbendaharaan hati yang tidak benar di hadapan Tuhan maka ketika ditekan akan keluar hal-hal yang jahat. Namun sebaliknya jika kita memiliki perbendaharaan hati yang kaya akan karakter ilahi maka sekalipun ditekan kita tetap akan memancarkan keindahan bangunan iman kekristenan kita. Mari kita belajar memperkaya perbendaharaan hati kita dengan terkonsep di dalam nilai-nilai kebenaran firman Tuhan yang akan melahirkan kekuatan karakter ilahi di dalam diri kita. Ingatlah, kegagalan kita di dalam membangun kekayaan karakter ilahi di dalam diri kita menjadi bukti akan kegagalan iman kekristenan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku menjaga karakter ilahi di dalam diriku, karena aku ingin hidupku menjadi berkat dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 28 November 2023 Bacaan: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Matius 7:3) Renungan: Ketika kita hendak bepergian ke mana pun, hal yang paling wajar kita lakukan adalah mencari sebuah cermin. Mengapa kita membutuhkan cermin? Karena kita ingin berpenampilan menarik dan memperbaiki suatu hal yang jelek yang terdapat di wajah atau tubuh kita. Kita tidak mungkin bepergian dengan penampilan acak-acakan dan kotor. Kita perlu merapikan rambut dan pakaian kita. Cermin adalah alat yang paling "jujur" untuk menampakkan kepada kita diri kita yang sesungguhnya. Tanpa cermin, kita tidak akan tahu jika ada sesuatu yang membuat wajah kita kotor, dan kita tidak bisa membersihkannya dengan baik, kecuali jika orang lain membantu kita. Jadi, cermin sangatlah membantu kita untuk memperbaiki penampilan kita agar menjadi lebih baik, rapi, bersih, dan menarik. Tidak hanya becermin secara fisik, namun kita juga harus sering becermin terhadap kepribadian kita. Bagaimanakah kita bersikap kepada orang lain? Apakah kelakuan kita sudah mencerminkan pribadi Yesus sendiri atau mencerminkan kedagingan saja? Jangan sampai kita bisa menilai dan menghakimi orang lain, padahal diri kita sendiri masih banyak sekali kekurangan. Becerminlah dahulu dan perbaiki diri kita sebelum kita menilai orang lain. Yesus memberikan perumpamaan yang serupa dengan hal ini, yaitu mengenai orang yang melihat selumbar di mata saudaranya, tetapi balok di matanya sendiri tidak kelihatan. Artinya, orang tersebut pandai mencari kesalahan atau kejelekan orang lain, namun kelakuan jeleknya sendiri tidak pernah ia ketahui dan ia perbaiki. Di sini Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi orang yang munafik. Setiap manusia pasti memiliki sifat yang baik dan sifat yang buruk pula. Sifat dan kebiasaan yang buruk itu harus kita perbaiki dan kita hilangkan. Namun, terkadang kita masih melakukan kesalahan. Karena itu, nasihat dari orang lain sangatlah kita butuhkan. Jangan pernah menolak saran dan teguran dari orang lain. Gunakanlah semua itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri sendiri. Anggaplah teguran, nasihat, dan saran dari orang lain sebagai cermin, sehingga kita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki, dirapikan, dan dibersihkan dari diri kita. Karena siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat (Ams 10:17). Jangan lupa juga untuk membaca firman Tuhan sebagai pedoman hidup paling jitu untuk menjalani keseharian kita supaya menjadi sesuai dengan cerminan diri Yesus sendiri. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin memiliki hidup yang dapat mencerminkan kepribadian-Mu sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 23 Oktober 2023 Bacaan: Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." (1 Samuel 16:11-12) Renungan: Tahukah kita, bahwa untuk meniti karier di layar lebar, Jackie Chan tak langsung mendapatkan peran penting dalam film? Awalnya, ia hanyalah seorang pemeran pengganti. Bahkan demi menyambung hidup, Jackie sempat bekerja di Australia sebagai pelayan restoran dan buruh bangunan. Percayakah kita bila Sting, pentolan grup musik The Police, pernah menjalani beragam pekerjaan demi bisa hidup? Mulai dari guru, pegawai konstruksi, petugas pajak, hingga menjadi seorang kondektur bus. Bahkan seorang James Cameron, sutradara film box office Terminator, Titanic dan Avatar, ternyata pernah bekerja sebagai sopir bus sekolah. Daud adalah raja terbesar dalam sejarah bangsa Israel. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Nabi Samuel mengurapi Daud pertama kali pada usia sekitar 16 tahun, namun baru pada umur 30 tahun ia dilantik menjadi raja. Lebih kurang empat belas tahun lamanya Tuhan memproses Daud menjadi pemimpin masa depan Israel. Daud mempersiapkan diri sejak usia muda. Dari seorang gembala di padang, Daud "naik pangkat" menjadi pemain kecapi bagi Saul, lalu menjadi tentara, diangkat menjadi raja Yehuda, sampai akhirnya dilantik menjadi raja Israel. Tuhan tidak pernah mengutus atau menetapkan orang-orang pilihan-Nya tanpa memperlengkapi mereka terlebih dahulu. Menurut survey yang dilakukan oleh majalah Forbes pada tahun 2009, sekitar enam puluh persen dari 793 orang miliarder di dunia membangun kekayaannya dari nol. Tak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa diperoleh secara instan. Setiap orang harus bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Pemenang dan pecundang memulai dari garis start yang sama, melewati rute yang sama, namun semangat dan keberanian menghadapi tantangan yang membedakan keduanya. Sebuah pepatah klasik berkata, "Roma tidak dibangun dalam satu malam". Artinya, kita mesti berjuang untuk mewujudkan semua mimpi indah kita. Kegagalan dan keberhasilan merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum kita mencoba, kita tidak pernah tahu apakah kita bakal berhasil atau tidak. Bukankah waktu, latihan, dan pengulangan yang akan menyempurnakan semua proses kehidupan? Bahwa kita menemui batu terjal di awal, tidak berarti kita pasti gagal di akhir. Tetaplah maju, jangan pernah berhenti mencoba! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa masa depanku indah di tangan-Mu. Berikanlah aku keberanian untuk melangkah dan tidak mudah menyerah. Amin. (Dod).