Random thoughts of mine Also you can read my random thoughts through kelananotes.blogspot.com
Bagi pembelajar Bahasa Inggris dimanapun dan siapapun pasti memiliki titik mula yang entah disadari atau tidak!!! And this is the story of US #3Daraonstage tentang proses belajar Bahasa Inggris
(Langsung ke menit 25 untuk obrolan tiap-tiap section yang diujikan di TOEFL ITP) Belajar itu berproses dan bersproses butuh waktu, apapun itu semangat menggapai mimpi(ku) mu. Note : Podcast ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi.
Feminisme tidak berbicara tentang sebuah agenda perlawanan dari perempuan kepada pria, lebih dari itu feminisme adalah perjuangan akan kesetaraan hak dan akses terhadap pilihan-pilihan hidup.
Wisuda tak melulu tentang perayaan semata, ada peperangan yang turut serta membersamainya. Setiap orang sedang berperang, jadi selamat memenangkan wahai beban.
Masa transisi dari anak sekolahan menjadi anak kuliahan adalah masa transisi yang paling membingungkan memang. Banyak orang berpendapat bahwa keputusan sekali yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup dimasa depan. Yap, keputusan yang memiliki banyak resiko ini sering kali membuat kita dilema antara berhenti atau melanjutkan. Sebagian orang menganggap bahwa kuliah itu penting sebagian lagi menganggap kuliah tidak penting. Bagi gue preferensi tiap orang berbeda, disini gue berbagi perspektif gue tentang penting dan nggak pentingnya kuliah mencoba sedikit membedah sedikit narasi yang dibawa oleh seorang konten kreator tersohor, Deddy Corbuzier.
Ngobrolin kegabutan selama menjadi Mahasiswa yang akhirnya mengantarkan kami berdua jalan-jalan ke Lombok. Dari tentang travelmate gimana dan explore tempat-tempat indah di Lombok
Bercerita tentang bagaiamana pada akhirnya move on dari hubungan yang sudah berakhir dengan mantan sampai ditinggalkan teman yang kemudian ngebuat gue sadar bahwa move on bukan tentang melupakan tapi tentang melanjutkan
Podcast ini dilombakan dalam PNFCH 2020
Note : Cerita ini diselingi kesibukan sebagai mahasiswa tingkat akhir dengan cara belajar yang aneh sampai adik-adik BEM dan temen kosan pernah jadi korbannya hahaha. Intisari cerita dimulai dari menit 21:00 yang males denger bisa skip kesana/ LINK ON MY BIO _____________________________ Cerita ini mengandung unsur nostalgia saat bagaimana seonggok daging bergelar "aku" yang mencintai musik mencoba menemukan kawan sefrekuensinya. Berawal dari pertemuan dengan @mardi pada salah satu fansclub di Samarinda kemudian berlanjut pada komunitas musik benama Bubuhan Music Samarinda dan dipertemukanlah dengan @yuho yang saat itu dengan sabar menjadi gitaris seorang newbie vokalis ini meskipun pada akhirnya hanya kata maaf yang menjadi hadiah, sebab kami harus sama-sama menelan pil pahit kegagalan. Tapi selayaknya seorang teman, tidak ada yang saling meninggalkan dukungan selalu datang dari segala penjuru. Mungkin keadaan frustasi kala itu membuat semuanya terasa nggak jernih sampai suatu konser off air @samm menyelamatkan aku dari kisah receh yang kata orang ini masalah kecil. Aku hanya butuh waktu healing kemudian bangkit. Ditakdirkan Tuhan untuk singgah pada sebuah tempat pertapaan luar biasa yang pernah kutemui bernama adante Musica dipertemukan dengan guru yang sedikit galak tapi ceria she is mbak guru tercinta @erin dan kawan-kawannya adalah kisah balas dendam yang akhirnya tuntas. Iyaps, moment ketika merasa gagal emang menjadi moment terpuruk bagi siapapun yang mengalaminya. Kesel nggak sih kalau Lo lagi gagal terus temen Lo bilang "Alah gitu aja sedih, gue pernah lebih gede" rasanya pengen dah mulut itu aku siram pake kuah baso hahahaha. Ada juga yang coba ngasih afirmasi positif kek "nggak kamu hebat, kamu kuat, jangan cengeng" niat menguatkan kok jadinya menyakitkan ya, yak itulah Toxic Positivity. Gue yakin kok ada kegagalan yang menurut orang lain kecil tapi besar bagi kamu. Tapi yang terpenting bukan kecil atau besarnya kegagalan tapi, seberapa bisa kegagalan itu ngebuat kita untuk tetap bertumbuh. Kalau kamu sedang gagal, rayain aja. Cheers!!!! Ups ... lupa terimakasih yang tidak terhingga untuk Bang Firman dan Rubby Queen Cafe yang pernah menjadi tempat dimana musisi Samarinda pernah menggali pengalaman disana. #Podcast #PodcasterIndonesia #PodcasterBali #Kegagalan #failure #Gagal #BangkitdanGagal
Episode kali ini nggak ngebagiin perspektif gue, lebih banyak menceritakan cerita-cerita orang lain yang telah dibagi melalu percakapan kecil diberbagai platform sosial media. Bagi beberapa orang hal yang lebih menyeramkan daripada kematian adalah kehidupan itu sendiri. Kehilangan seringkali menjadi penyebab tangis, sedih, terpuruk itu ada, menggantikan yang telah tiada. Berawal dari kisah seorang teman yang menderita Bipolar membuat gue lebih aware dengan masalah-masalah psikis yang sebelumnya nggak pernah gue seriusi, gue pikir setiap manusia bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri tapi bagaimana dengan mereka yang sampai pada level depresi? Hal ini menjadi menarik ngebawa gue untuk membaca jurnal-jurnal ilmiah tentang loss and grief, dan sebuah buku yang belum gue kelarin berjudul reasons to stay alive, kisah Matt Haig yang berdamai dengan dirinya sendiri dan menemukan alasan-alasan untuk tetap hidup. ___________________ Menyenangkan membaca cerita teman-teman bagaimana melewati fase kehilangan sampai pada penerimaan. Seperti yang pernah gue bilang terkadang mengakui kekalahan, menjadi medioker interim itu perlu, bukan karena kita lemah tapi sebagai manusia biasa kita perlu beristirahat dari lelah-lelah yang sudah-sudah.
Untuk kalian yang sedang dalam proses belajar bahasa Inggris. Gue tahu how struggle you are! Ledekan sok kebule-bulean sampe struggle nemuin circle yang tepat pasti lu lalui. I have been there, semoga cerita ini bisa sedikit memberikan lu gambaran bahwa kita pernah sama-sama berangkat dari titik yang sama, tetap semangat dan jangan padam, gudlaaak fellaaass!
Ngobrolin tentang kehidupan sebelum hadirnya warnet sampai era sosial media saat ini. Lo pernah nggak sih ngerasa ada tujuan lain yang Lo harus capai dan terkadang ketidakmampuan Lo mengontrol diri Lo buat nggak main sosmed menjadi salah satu penghambat lo mencapai tujuan itu. Gue nggak nyalahin Instagram tapi gue sedih aja karena terlalu sayang sama ni platform.