Amelia sendiri, dan mungkin bersama orang lain bercerita tentang hidupnya, berbagi sudut pandang tentang hal sepele dan hal menarik, lebih dalam dan kadang dangkal, di pinggir, menepi dari kebisingan. Sila memberi umpan balik di obrolanpinggir@gmail.com
Kayanya udah bosen sih bahas Undip mulu. Tapi gimana dong, emang cerita seru itu cuma jaman di Undip doang. Here we go again... Dimulai dari gerimis rapat-rapat sampai uran tambak yang jadi backsoundnya, ini nih cerita anak rantau Toraja yang masih sering okkots, ketemu dan main bareng di kota orang. Mulai pas nyampe bandara sampai hal lain yang berkesan di Tembalang. Dibilang inspiring sih, gak. Kan sesukanya. Cuma pengen sharing aja, tentang hal-hal yang masih ada di dalam kepala mengenai dunia perkuliahan dan momen bareng bertujuh PS: Gak perlu cari cerita yang relate, soalnya cerita masing masing pasti selalu beda. luvvvv
Episode pertama di season 2! Karena season 1 diakhiri tanpa permisi, season 2 juga gak perlu permisi mau tayang. Langsung aja, kita ngobrolin web browser baru yang katanya sustainable sama yang adil adil, selain keadilan sosial. Btw, selamat tahun 2021
#Mengkomen episode 2, bahasannya tentang logo kementerian, terus bahas tentang bekal suami yang ternyata endingnya bahas feminisme (lagi-lagi). Ada feminis radikal, tapi bukan yang radikal macam 'itu'. Silahkan didengarkan komen-komen Amel bersama @nailah_6
Segmen baru #MengKomen ini, Amel dan @marlakamma mau komen-komen hal yang menarik perhatian. Dikomen aja tanpa mikir ribet-ribet. Dari komenin isu-isu yang muncul bersama #blacklivesmatters, Trump, Korea koryaaan, Kekeyi, lagu-lagu tiktok, drama temennya Ipin&Upin, dan ... itu ji kayanya buat episode ini. Disclaimer: mengandung bahasa lokal di beberapa bagian. Selamat, mendengarkan sahabat
Sudah cukup banyak menyesuaikan, bertanya, mengutuk, tidak nyaman, menyerah, dipaksa menerima, hingga akhirnya berdamai. Semua sudah tahu, semua sudah sadar. Apa yang berubah? Sedikit lebih, bisa kalian dengarkan. #Pujian dan terima kasih kepada @arifnurrokhim @agnessarungallo Ghanny @gabryellageby @indevinite @inggrid_una @rianrantetasak23 @yaskarinaf_ @yogudd yang telah mengizinkan suara mereka diperdengarkan. Ada yang sudah menerima, ada yang masih berusaha bertahan, ada juga yang masih mengutuk. Kalau kalian, bagaimana hidupmu di situ?
Membeda kita, Kim Ji-Young, like I know her than herself. Gitu aja sih intinya.
Karena lagi sendiri, pengen bahas gimana rasanya dijadiin underdog, mulai resah karena kebanyakan ketawa, "am I feminist?" (hmmm), ada 'sekte baru' tapi gak baru baru banget namanya Stoicism. Ituu sihh.
Musim hujan nih, jangan lupa kerokan ya. Sayangi juga dirimu dan cintai ususmu. Biar gak jadi malang. Btw, selamat mendengarkan episode yang isinya cuma laporan bulanan seonggok Amelia yaang sama seperti kalian juga sih sebenarnya; mulai kecanduan koyo, tolang angin dan dedengkotnya, sangat cinta series dan Netflix more than her job, kena penyakit pekerja urban, dan sok sok ngomentarin current issue gitu (as you, I, they and we do). Mari dengarkan saya bercerita tentang hidup saya dua bulan ke belakang. Semoga tidak ada kesan narsis, meskipun di sini dunia berputar sebagai 'diriku sayang, jangan malang' porosnya.
Dari narasi corat coret dalam toilet, cerita Peterpan dan puisinya, dongeng sebelum bercinta dari Alamanda, sampai romansa Edi Idiot dengan kandang babinya. Mari dengarkan saya menceritakan cerita yang sudah diceritakan di #ObrolBuku perdana ini
Gak bisa menikmati pesta petasan natal dan tahun baru di Toraja, kami berdua, Amelia dan @w_pltte memilih rekaman podcast. Ngobrolin cinta biar ketawa, dan menutup akhir tahun dengan keresahan 'mencinta, merantau, me(kerja), menua'.... Resolusi akhir tahun? Hmmm apa ya? Bukan cuma ngomongin jatuh cinta, kita berdua juga ngomongin status kita sebagai manusia, perempuan, pekerja dan lajang. Eh ada ritual khusus yang pernah dicoba biar enteng jodoh, tapi.... Sudahlah, dengarkan saja. Oh iya, selamat akhir tahun 2019!! #Sponsor: bakpao, bakpao medan feat. kang nasi goreng
Toxic oh toxic, kuingin kau pergi agar kusedikit bahagia
Akhirnya ngobrol beneran! Menepi bersama @mulkianadhe untuk sekedar bercerita, dengan sedikit kelakar, tapi serius, tapi banyak cekikikan. Bahasannya, mulai dari betapa menyebalkannya berada di sekitar mereka yang sedang badmood, seni mencintai dan menemukan sisi lain dari diri sendiri, memperbarui konsep sabar, menjadi manusia di zaman sekarang, agama baru yang sedang hits lahir, hingga celotehan yang sedikit angkuh tentang jadi anak humaniora. Semoga mendengarnya, kalian bisa bahagia!
Tidak jadi berkelakar, jadi kumeracau saja karena bahasannya ternyata cukup serius. Juga kuputuskan untuk tidak banyak tertawa agar tak disangka tidak serius, tidak disangka bodoh, biar banyak yang mendengar. Iya kan, kasih? #inijugamekanismepertahanandiri
"Tak perlu menunggu jadi priayi untuk bersuara, sayang." Isi kepala sudah cukup penuh, hingga perlu dikeluarkan melalui suara. Rencanya cuma mau berkelakar di tengah prahara negara ini yany lucu cekut-cekut gimana gitu. Eh tapi gak lucu, jadinya cuma bisa bersuara saja seperti beo. Tapi meskipun jadi beo, saya tahu betul sedang bersuara apa. Jadi, monggo didengarkan saja.
Kapan lagi bisa mendengar 2 manusia intelektual dibuat kurang intelektual dengan manusia lain yang cukup tidak intelektual? Mulai dari konten bermanfaat, esensi gibah, hingga analisis lagu Sewindu. Asli! Iki isine guyonan to', ben ra sepaneng
Lanjutan obrolan tengah malam... Dari topik mainstream a.k.a nikah(?) & konsep pernikahan, cerita kita - manusia di dunia nyata & media sosial, bagaimana uang selalu bikin terlena, prioritas dalam hidup, awal perkenalan dengan es teh, sampai kematian. "Well, this life is not that wonderful, we're not okay sometimes, but see... we're alive and laughing."
Obrolan tengah malam tentang bagaimana status anak pertama dalam keluarga benar-benar membentuk kepribadian kami #toopersonaltalks
Why podcast? Mengapa pilih podcast? Kenapa harus bikin podcast? #ngobrolsendiri
Ngegas Jagal: Mencoba sok asik di ujung telepon, ngobrolin tentang passion & ambisi, sekalian pengakuan dosa di masa lalu dan mempertanyakan segala keadaan bersama @rianrantetasak
Obrolan ringan mengenai reading culture, konsep alun-alun, buku, medium sambat berkelas, bahan tontonan dan topik-topik 'patah' lainnya di #sudut kedai kopi bersama @ghannbatte
Obrolan di #teras rumah tentang pencitraan, fame di media sosial, konflik receh, kesibukan saat ini & berbagai keresahan yang muncul di dalam pikiran bersama @bhicawrahty. Biar Lega
Mencoba mengurai bagaimana cara berdamai dengan keadaan, bernostalgia masa kuliah, dan curhat tentang hal random, dari hati, bersama @elvirasibala dan @gabriyellageby
Obrolan tentang quarter life crisis, ke luar negeri, kerjaan, belajar dari manusia, mentality disorder dan konsep 'teman dekat' bersama @rochmah29. #pinggir Lobby Perpusnas
Ini adalah episode perdana dari Obrolan Pinggir yang hanya berisi basa-basi perkenalan dari seorang Amelia.