POPULARITY
Categories
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Olivia Ivania dan Meri Kaona dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Keluaran 34: 29-35; Mazmur tg 99: 5.6.7.9; Matius 13: 44-46.LINGKARAN CAHAYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lingkaran Cahaya. Mulai dari Yesus,kemudian Bunda Maria, Santo Yosef, para rasul sampai ke orang-orang kudus, padagambar-gambarnya, selalu ada lingkaran cahaya di kepala mereka. Nama lainnyaialah halo. Terkadang orang daripada menyebut istilah kudus, suci atausempurna, mereka cukup membuat simbol gerakan tangan berbentuk lingkaran diatas kepala untuk menyampaikan maksud tersebut. Lingkaran cahaya di atas kepala berarti pribadi bersangkutan orang kudusatau suci. Mengapa harus orang kudus? Karena kepenuhan rahmat Tuhan adapadanya. Karena ia memenuhi kriteria kepenuhan rahmat itu seperti yangdikatakan Yesus bahwa seseorang itu menjadi sempurna seperti Bapa yang sempurnaadanya. Ada lingkaran cahaya atau halo di atas kepalanya, supaya pribadi itumenjadi model kesempurnaan bagi kita. Di dalam bacaan pertama hari ini, Musa digambarkan memiliki halo danwajahnya berkilau begitu ia ditemui setelah turun dari gunung tempat iaberjumpa dengan Tuhan. Selanjutnya setiap kali Ia bertemu dan berbicara denganTuhan, dilihat oleh orang-orang di sekitarnya cahaya berkilau pada kepala danwajah Musa. Pertanyaannya: apakah pengalaman Musa itu menjadi pengalaman kitajuga, karena kita juga selalu mengalami perjumpaan dengan Tuhan? Perlu diingat, bahwa penempatan lingkaran cahaya itu merupakan teknikpenggambaran pribadi tertentu yang suci, dipengaruhi oleh kultur pemahamanKristiani tertentu dalam sejarah. Tetapi pengalaman berjumpa dengan Tuhanterjadi pada siapa saja dan kapan saja. Pengalaman itu tidak bergantung padaada atau tidaknya halo atau lingkaran cahaya. Setiap saat kita bisa berjumpadengan Tuhan misalnya melalui doa pribadi, perayaan sakramen, melayani oranglain atau dilayani dan dikasihi sesama kita. Bahkan kita lebih spesial, danMusa tidak memilikinya, karena kita selalu dalam bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus memungkinkan kita untuk memiliki halo bukan sekedar di ataskepala supaya dilihat orang, atau tampilan wajah ceria dan cemerlang. YesusKristus selalu menyertai kita dengan pengajaran-Nya supaya kita menjadikanKerajaan Allah sebagai satu-satunya pilihan. Itu adalah Allah sendiri, dandengan memiliki Kerajaan Allah itu kita justru lebih bercahaya lagi, karenakita dipenuhi cahaya Allah Bapa yang maha kuasa. Pada hari ini, Anda tentu akanmenjadi pribadi yang bercahaya, jika dari pagi hingga menjelang tidur malamAnda benar-benar menjadi Kristus yang lain bagi kehidupan di sekitarmu. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan dan Allah kami, padanglah danberkatilah kami khususnya pada hari ini, supaya kami dapat menghadirkankemuliaan-Mu melalui kata dan perbuatan kami dengan meneladani Putra-Mu Tuhankami Yesus Kristus, sepanjang segala masa. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...
Send us a textDalam video ini, kita kupas tuntas strategi jitu mendapatkan review positif dari pelanggan, bahkan ketika mereka jarang mau menulis ulasan. Anda akan belajar:✅ Mengapa pelanggan yang puas, jarang meninggalkan review✅ Cara meminta review tanpa terkesan memaksa✅ Strategi membalik ulasan negatif jadi kepercayaan pelanggan✅ Bagaimana review bisa jadi alat marketing powerful untuk bisnis AndaDownload e-book eksklusif “50 Ide Hadiah yang Terbukti Efektif Meningkatkan Review Google Business Anda” di sini: https://lbo.toffeedev.com/ebook#ReviewGoogle #DigitalMarketing #StrategiBisnis #ToffeeDev #MarketingTips #ReputationManagement Klaim Free Local SEO Audit sekarang di https://lbo.toffeedev.com dan cek visibilitas bisnis Anda hari ini.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anakGKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah PERCAYA KEPADA ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dari YEREMIA 17: 7Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,yang menaruh harapannya pada TUHAN! Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Dia memberitahumurid-murid-Nya bahwa Dia akan pergi. Petrus bertanya, "TUHAN, ke manaEngkau pergi? Mengapa aku tidak bisa mengikuti-Mu sekarang?" Tuhan Yesus menjawab dengan lembut, sepertiorang tua yang menjawab anaknya, "Ke tempat Aku pergi, engkau tidakdapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."-Yohanes 13: 36 Apa arti jawaban Tuhan Yesus?Tuhan Yesus ingin kita percaya kepada-Nya,karena Dia akan menjaga kita. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, orang tua seringmembantumu—menyediakan makanan, mencuci pakaian, dan memastikan kamu sehat.Kalau orang tuamu bisa menjagamu, tentu TUHAN yang sempurna akan menjaga kamulebih baik lagi! Mari kita berdoaTUHAN, akumengucap syukur karena Engkau adalah harapanku. Ajari aku untuk selalu percayakepada-Mu dan mengandalkanmu di setiap langkahku. Dalam nama Tuhan Yesus akuberdoa, Amin. Wonder Kids, PERCAYALAHKEPADA TUHAN. TUHAN AKAN MEMBERIMU KEKUATAN SAAT KAMU MENGALAMI KESULITAN.Tuhan Yesus memberkati
Saat sedang membabarkan Dhamma kepada lima umat perumah tangga, hanya ada satu yang mendengarkan dengan penuh perhatian, sedangkan yang lainnya ada yang tertidur, menatap ke langit atau menggambar di tanah dengan menggunakan jari tangannya. Mengapa reaksi mereka bisa berbeda dalam menerima Dhamma bahkan dari Buddha sendiri? Bagaimana dengan Anda?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 251-253 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) dan 255-257 dari Kelompok Stanza tentang Orang yang Adil (Dhammatthavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
The decision to lift a ban on beef imports from the United States has sparked fresh biosecurity concerns despite the federal government insisting it will not be compromised. - Keputusan untuk mencabut larangan impor daging sapi dari Amerika Serikat telah memicu kekhawatiran biosekuriti baru meskipun pemerintah federal bersikeras hal itu tidak akan dikompromikan.
Podcast INIKOPER mempersembahkan episode terbaru yang membahas tuntas "Handbook on Pro-Environmental Behaviour Change" yang disunting oleh Birgitta Gatersleben dan Niamh Murtagh. Buku ini menyoroti bagaimana perilaku pro-lingkungan menjadi kunci untuk mengatasi krisis iklim dan keanekaragaman hayati yang mendesak. Meskipun banyak pihak sudah berkomitmen, emisi global diprediksi masih akan meningkat, menandakan bahwa upaya perubahan perilaku perlu ditingkatkan secara signifikan. Kami akan mengupas berbagai intervensi, mulai dari perilaku individu hingga kebijakan berskala besar, yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam episode ini, kami akan menganalisis berbagai intervensi perubahan perilaku yang telah diulas dalam buku. Mulai dari pentingnya motivasi intrinsik dan pengalaman alam pada anak-anak, hingga peran krusial norma sosial di lingkungan sekitar dalam mendorong perilaku pro-lingkungan. Kami juga akan membahas metode pengukuran perilaku, konsistensi dalam kebiasaan konsumsi energi, serta cara mengelola limbah elektronik yang lebih baik. Tidak lupa, kami akan mengeksplorasi instrumen ekonomi seperti pajak dan subsidi, serta mengapa komunikasi lingkungan yang disruptif mungkin diperlukan untuk perubahan yang lebih cepat dan signifikan. Satu hal yang menjadi sorotan utama adalah bahwa perubahan perilaku tidak bisa hanya berfokus pada individu. Buku ini menekankan bahwa perilaku selalu terikat pada konteks sosial, ekonomi, dan fisik di sekitarnya. Tidak ada solusi tunggal yang bisa diterapkan di semua situasi; keberhasilan intervensi sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang konteks tersebut dan bagaimana menggabungkan berbagai strategi untuk dampak maksimal. Jadi, perubahan yang efektif harus dimulai dengan memahami prioritas orang-orang dan bagaimana kebiasaan serta nilai-nilai mereka terhubung dengan lingkungan.
Mengapa jiwa harus memuji Tuhan? Apa alasannya jiwa harus memuji Tuhan & apa dampaknya dari jiwa yang memuji Tuhan? Apa yang terjadi ketika jiwa kita menghadap Allah & dalam kekaguman & hormat kepada Allah, kita lalu menaikan pujian kepada Allah? Mengapa jiwa harus memuji Tuhan, sebab pujian kepada Tuhan bukan hanya ketika kita mendapatkan berkat, atau jawaban doa kita terjawab, di dalam karir kita di promosi, mendapatkan jabatan yang baik, tidak demikian. Sebab jiwa yang memuji ialah bentuk dari 3 hal penting yang akan kita temukan dalam Seri 4 - Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku, yang merupakan kesimpulan dari semua seri pujilah Tuhan, hai jiwaku. Jikalau kita ingin mengetahui apa ketiga hal utama tersebut, maka mari temukan jawabannya. Selamat mendengarkan khotbah dari Ps. Charles Bessie, Gembala Senior Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Kasus penjualan bayi ke Singapura membuat geger masyarakat. Ada puluhan bayi yang diperdagangkan lintas negara yang diduga kuat dioperasikan oleh sindikat internasional. Sebanyak 12 orang ditetapkan sebagai tersangka.Namun, perkara ini dinilai masih jauh dari tuntas, sebab jejaring pelaku belum seluruhnya terungkap. Muncul pula desakan agar polisi menelusuri dugaan keterlibatan aparat pemerintah.Kasus ini menambah daftar panjang kasus-kasus perdagangan orang yang masif beberapa tahun terakhir. Bayi dan anak-anak turut jadi korban. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 431 kasus perdagangan anak terjadi pada 2024.Mengapa kejahatan perdagangan anak dan bayi sulit diberantas? Apa saja kendalanya? Bagaimana nasib anak-anak yang diperdagangkan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas bersama Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Rahmayanti dan Child Protection & Child Rights Governance Technical Advisor Save the Children Indonesia Bagus Wicaksono.
Kanker Stadium 3A Semua orang pasti tidak ingin mendengar vonis mematikan itu. Demikian juga dengan Wendy. Berita yang membuat imannya anjlok. “Saya berhenti berdoa. Saya berhenti bertemu orang. Saya juga berhenti pergi ke gereja. Teman-teman mendorong saya untuk optimis, tetapi saya tidak sanggup melakukannya,“ katanya. Apa yang membuat Wendy masih bisa menjalani hidup sampai hari ini? Baca buklet selengkapnya di: https://bit.ly/46TtHvF
Bismillah,1820. KEDUDUKAN KALIMAT "LAA ILAAHA ILLALLAH"Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1821. APAKAH ENGKAU TELAH MEMBELAH DADANYA?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1822. AGAR ALLAH -TA'ALA HARAMKAN NERAKA ATASMU Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Mengapa kita harus khawatir ketika Tuhan telah menjanjikan kita perlindungan ketika kita berada dalam bahaya dan mengirimkan malaikat hamba-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita? Tuhan hanyalah sejauh doa.
Mengapa kita harus khawatir ketika Tuhan telah menjanjikan kita perlindungan ketika kita berada dalam bahaya dan mengirimkan malaikat hamba-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita? Tuhan hanyalah sejauh doa.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Eland Parera dan Meri Kaona dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Kidung Agung 3: 1-4a; Mazmur tg 63: 2.3-4.5-6.8-9; Yohanes 20: 1.11-18.MENGAMBIL BAGIAN DALAM CINTA KASIH KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Mengambil Bagian Dalam Cinta KasihKristus. Mengapa kitab suci berkata bahwa cinta kasih itu menuntut? Istilahmenuntut memiliki target pencapaian yang berkaitan dengan kewajiban seseoranguntuk berbuat dalam tekat untuk sampai pada target itu. Ini berbeda darimemaksa, karena orang yang terpaksa tidak mengerti sebuah target dan tekatnyadalam berbuat tidak nampak. Yang ada hanyalah keterpaksaan. Hari ini kita rayakan pesta Santa Maria Magdalena. Ia adalah wanita Yahudi yanghidup pada zaman Yesus dan yang punya kedekatan dengan Yesus. Maria Magdalenaadalah orang dan wanita pertama yang menyaksikan Yesus bangkit. Hubungan yangamat dekat ini dapat menjadi pembelajaran cinta bagi kita. Patokan kita ialahcinta kasih Yesus, yaitu persembahan diri bagi kebaikan dan keselamatansahabatnya. Pada saat dan waktu yang tepat perbuatan cinta itu menuntut. Sebagianbesar, mungkin 90 persen keinginan dan keyakinan mencintai itu mendorongseseorang untuk mencintai, sementara sisanya 10 persen mungkin berisi keraguan,takut, malu, bingung, kurang paham benar atau prinsip “nanti baru lihat sepertiapa jadinya”. Maria Magdalena membalas semua cinta kasih Yesus dalam kondisiyang tidak sempurna. Puncaknya ialah ketika ia ketakutan dalam mencari jenasahYesus di makam, dan agak sulit mengenali Yesus yang bangkit sebelum Yesussendiri memanggil namanya. Dalam situasi seperti inilah, cinta itu cenderungmenuntut, yang dengan itu mempengaruhi supaya Maria segera mengakui bahwa ituadalah Tuhan yang bangkit. Maria Magdalena tentu sudah belajar banyak tentang cinta kasih Kristus.Dalam aneka perbuatannya setelah mengikuti Kristus, ia ungkapkan bagian cintakasih itu yang telah diambil dari Gurunya. Umumnya ia memiliki kesetiaan dalammengikuti Kristus hingga mendampingi-Nya saat Gurunya itu wafat di salib,bersedih mencarinya di makam dan akhirnya menemukan Dia. Namun yang palingmenonjol aspek cinta kasih yang diambil dari Yesus Kristus ialah memiliki sukacita, keberanian, semangat, kebenaran dan ketulusan untuk mewartakan kepadarekan-rekannya, bahwa “Aku telah melihat Tuhan”. Dengan bertindak seperti ini, Maria Magdalena ingin menginspirasi pararasul dan kita semua, seolah-olah menantang kita: ayolah, aku sudah ambilbagianku dari cinta kasih Guru kita, Yesus Kristus, maka kini giliran kalianuntuk ambil bagian dari cinta kasih Yesus itu. Jangan biarkan tebaran cintakasih Yesus Kristus itu sia-sia saja, tanpa disukai dan diambil. Pertanyaanrefleksi bagi kita ialah: Sudahkah saya mengambil bagian dalam cinta kasihKristus itu dan bagian apakah itu yang sedang saya hayati sekarang di dalamhidup saya? Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Terima kasih ya Tuhan Yesus Kristus atas ajarancinta kasih-Mu yang begitu besar dan membuka pintu bagi kami untuk mengambilbagian di dalamnya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa...
Di podcast "INIKOPER" episode ini, kita menyelami lautan komunikasi yang penuh misteri. Bersama Dani Wahyu Munggoro dan tamu istimewa kita, kita akan mengurai bagaimana kata-kata, ekspresi, dan nada suara berinteraksi dengan kerangka persepsi pendengar. Sebuah tarian rumit yang membuat makna bisa melayang bebas, kadang membawa kita pada pemahaman, kadang pada kebingungan yang tak terduga. Kita akan membahas mengapa komunikasi seringkali terasa seperti panjat tebing yang berbahaya, di mana setiap interpretasi adalah sebuah kemungkinan baru. Dari sapaan sederhana hingga pengakuan mendalam, setiap interaksi adalah jamuan rasa memiliki, tempat kita tersesat dan ditemukan dalam kontak satu sama lain. Podcast ini mengajak kita merenungkan: di manakah kita dalam diri orang lain, dan bagaimana kita menavigasi topografi kesepakatan dan ketidaksepakatan yang memusingkan. Episode ini juga akan mengupas ironi ketidaksepakatan yang justru lahir dari kesepakatan, serta pentingnya kepedulian dalam setiap pertukaran makna. Kita akan belajar bahwa kebingungan adalah pintu menuju pembelajaran baru, dan bahwa kelembutan terhadap saling ketergantungan hidup adalah kunci untuk membuka potensi tak terbatas dalam setiap percakapan. Dengarkan "INIKOPER" untuk memahami bahwa, sungguh, segala macam hal akan baik-baik saja.
Design Thinking itu kayak "senjata rahasia" buat organisasi yang mau bikin inovasi. Kenapa ampuh? Karena dia bisa bikin orang-orang jadi lebih kreatif, bikin mereka semangat, dan bikin proses kerja jadi jauh lebih baik. Konsep ini jago banget ngatasin masalah umum dalam inovasi, misalnya biar solusinya top, biayanya irit, dan semua karyawan ikut mendukung. Design Thinking punya cara sistematis buat ngalahin kebiasaan jelek atau bias kita, lewat proses yang terstruktur tapi tetep fokus ke orangnya. Jadi, inovator bisa kerja tanpa takut salah. Proses Design Thinking itu ada tiga langkah utama yang nyambung satu sama lain. Pertama, ada fase Mengenal kelompok sasaran perubahan. Di sini, kita diajak menyelami banget pengalaman pengguna biar bisa nemuin kebutuhan tersembunyi mereka. Abis itu, kita "Bikin Makna" dari data-data yang ada, terus "Menyelaraskan" ide biar semua sepakat. Kedua, fase Bikin Ide. Di sini, kita ngobrol bareng buat nyari solusi yang pas, terus "Mengartikulasikan" ide biar bisa nguji asumsi-asumsi yang ada dan mastiin idenya beneran bisa jalan. Ketiga, fase Uji Coba. Kita bikin prototipe kasar buat "Pengalaman Awal" pengguna, biar bisa cepet dapet masukan dan belajar dari "Aksi Nyata" di lapangan. Ini penting buat ngurangin rasa takut sama perubahan. Singkatnya, Design Thinking itu berhasil karena dia bikin alur kerja jadi mulus, dari riset sampai produknya jadi. Dia juga jago banget ngalahin kebiasaan yang bikin kreativitas mandek. Dengan ngajak semua pihak terlibat, ngobrol, dan belajar bareng di tiap langkah, Design Thinking bikin semua orang jadi komit sama perubahan. Ini beneran "teknologi sosial" yang kuat banget, bisa ngatasin masalah internal dan bikin inovator jadi lebih jago, biar inovasinya sukses terus.
There are many different studies whose subjects are indigenous people, for example research on culture, health, and so on. With the best of intentions in mind, we may assume that the results and data of the research will be used to the best purposes for those indigenous communities, but is that how it will always play out in the real world, and how would it be possible to guarantee that the data would be used according to what the community wants? - Banyak berbagai penelitian yang subjeknya adalah masyarakat adat, misalnya penelitian tentang kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya. Bila berprasangka baik, kita akan menduga bahwa hasil dan data penelitian tersebut akan digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat adat, tapi apakah memang selalu begitu adanya dan bagaimana pula cara menjamin agar data tersebut bisa digunakan oleh masyarakat adat sesuai keinginan mereka?
Dunia bergerak begitu cepat. Organisasi harus lincah, bukan lamban. Branding pun tak bisa lagi santai. Ada cara baru, namanya Sprint Branding. Ini bukan lari maraton yang panjang. Tapi lari cepat, sprint namanya. Hanya butuh beberapa jam saja, arah branding sudah jelas. Sebuah terobosan yang tak terduga. Asal mulanya dari Google Ventures. Mereka punya metode Design Sprint. Untuk memecahkan masalah produk yang rumit. Hasilnya selalu memukau. Ide cemerlang itu lalu diadaptasi. Mengapa tidak untuk branding? Lahirlah Brand Sprint yang revolusioner. Khusus untuk identitas, bukan cuma produk. Bisnis itu penuh risiko besar. Ide baru seringkali gagal di tengah jalan. Sprint Branding hadir untuk meminimalkan itu. Menghemat waktu dan juga uang. Seringkali, tim dalam organisasi beda pandangan. Visi branding jadi kabur, tidak fokus. Sprint Branding menyatukan semua kepala. Menciptakan keselarasan yang kuat. Proses branding tradisional itu makan waktu. Bisa berbulan-bulan, bahkan setahun penuh. Sprint Branding memangkasnya drastis. Hanya hitungan jam, bukan lagi bulan. Waktu adalah uang, itu prinsipnya. Proses cepat, biaya pun jadi hemat. Ini sangat cocok untuk startup. Atau organisasi yang butuh gerak cepat. Branding yang jelas dan kuat itu penting. Investor akan tertarik, pelanggan pun percaya. Sprint Branding membantu membangun fondasi itu. Memproyeksikan citra profesional sejak awal. Mari kita lihat tahapannya. Pertama, Peta Jalan 20 Tahun. Bayangkan organisasi Anda dua puluh tahun ke depan. Ini adalah kompas jangka panjang branding. Lalu, gali inti branding Anda. Jawab pertanyaan: Apa, Bagaimana, dan Mengapa. Apa yang Anda lakukan, bagaimana Anda unik, dan mengapa Anda ada. Ini esensi terdalam branding. Branding harus punya nilai-nilai inti. Ini adalah prinsip panduan setiap keputusan. Tentukan tiga yang paling penting dan tak tergoyahkan. Itu yang akan membedakan Anda. Siapa yang ingin Anda sentuh? Tiga Audiens Teratas harus jelas. Bukan cuma pelanggan, tapi semua pihak penting. Pesan Anda harus relevan bagi mereka. Branding itu punya karakter dan kepribadian. Apakah ramah, berwibawa, atau inovatif? Gunakan Slider Kepribadian untuk memposisikannya. Jangan ragu untuk memilih sisi. Terakhir, Lanskap Kompetitif. Lihatlah pesaing Anda di pasar. Di mana posisi branding Anda dibanding mereka? Cari celah untuk menonjol dan berbeda. Ada satu orang penting dalam sprint ini. Dia adalah fasilitator. Perannya netral, hanya memandu proses. Memastikan semua berjalan lancar. Tapi ada yang lebih penting lagi. Dialah "decider" atau pengambil keputusan utama. Tanpa dia, diskusi bisa berlarut-larut. Sprint akan kehilangan kecepatannya. Namun, jangan kira proses ini mulus saja. Ada beberapa jebakan yang harus dihindari. Jangan pernah mengubah visi atau fondasi di tengah jalan. Itu bisa merusak segalanya. Fokuslah pada satu masalah saja. Beri waktu yang cukup untuk berpikir dan berkreasi. Pastikan fasilitator tetap netral dan tidak memihak. Itu kunci keberhasilan. Sprint Branding adalah alat yang ampuh. Cepat, fokus, dan sangat efektif. Kunci sukses branding di era modern yang serba cepat. Mari kita sprintkan branding kita!
Bismillah,1816. TIPS MENJADI ORANG YANG LEMAH LEMBUTRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1815. TUGAS BESAR RASULULLAH ﷺ Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1813. SAAT RASULULLAH ﷺ MENGINGKARI TANPA MENYAKITIRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Ibu Monika Kusnandar (TB) Kolose 2 :13-142:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Di era digital yang serba cepat ini, merek bukan lagi sekadar logo atau nama. Strategi branding adalah fondasi esensial yang membentuk identitas unik sebuah bisnis, membuatnya mudah diingat, dikenali, dan dibedakan di pasar yang ramai.Lebih dari sekadar promosi, branding adalah tentang membangun citra positif, menumbuhkan kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang mendalam dengan konsumen. Ini adalah kompas yang memandu pilihan pelanggan di tengah lautan informasi digital. Mengapa branding begitu krusial? Sebuah strategi branding yang kuat memungkinkan bisnis Anda menonjol dari pesaing, meningkatkan kesadaran merek, dan yang terpenting, mendorong loyalitas pelanggan jangka panjang.Konsumen cenderung lebih mempercayai merek yang sudah dikenal, bahkan bersedia membayar lebih untuk produk yang mereka percayai. Loyalitas ini tidak hanya meningkatkan penjualan berulang, tetapi juga mengubah pelanggan menjadi advokat merek melalui rekomendasi dari mulut ke mulut, secara signifikan meningkatkan nilai komersial perusahaan Anda. Lalu, bagaimana cara membangun strategi branding yang efektif? Mulai dari riset pasar mendalam, penentuan target audiens, hingga penciptaan identitas visual yang konsisten dan pemanfaatan teknologi digital, setiap langkah adalah kunci.Namun, perjalanan ini tidak lepas dari tantangan, seperti mengelola reputasi online dan menghadapi persaingan ketat. Dalam episode terbaru podcast INIKOPER, kami akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis, kesalahan umum, dan solusi cerdas untuk memastikan merek Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era modern.
Gelombang penolakan terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) terus mengalir kencang. Di medsos, #TolakRKUHAP berkumandang, juga petisi daring change.org bertajuk "Tolak Revisi KUHAP Abal-Abal". Per Rabu (16/07) siang sudah 7.000-an warga menandatangani petisi tersebut.Terbaru, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pembaruan KUHAP membuat draf tandingan sebagai perlawanan terhadap pembahasan RKUHAP versi pemerintah-DPR yang dinilai penuh kejanggalan dan ugal-ugalan dalam proses penyusunannya. Semisal pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RKUHAP sebanyak 1.676 poin yang rampung hanya dalam waktu dua hari. Proses kilat ini juga dikritik karena minim partisipasi publik.Koalisi menyoroti sejumlah masalah dalam RKUHAP seperti potensi menguatnya impunitas, pelemahan hak tersangka dan terdakwa, penyalahgunaan wewenang TNI/Polri serta langgengnya praktik korupsi.Jika RKUHAP yang bermasalah itu disahkan, maka sistem peradilan pidana dikhawatirkan bakal terus menjauh dari cita-cita ideal. Sudah banyak kasus ketidakadilan dampak dari praktik KUHAP sekarang, salah satunya di kasus Tragedi Kanjuruhan.Ruang Publik KBR mengundang ibu salah satu korban Tragedi Kanjuruhan untuk bercerita. Kami juga mengundang Peneliti Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Iftitah Sari untuk berbincang tentang nasib pembahasan RKUHAP.Apakah mungkin menundanya? Mengapa pemerintah dan DPR terkesan ngotot mengebut RKUHAP? Jangan lewatkan obrolannya di Ruang Publik KBR
Rangkap jabatan seolah sudah menjadi tradisi di Indonesia. Pekan lalu merupakan gelombang kesekian deretan wakil menteri diangkat sebagai komisaris BUMN. Di antaranya, Wakil Menteri (Wamen) Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menjabat Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia, Wamen Kebudayaan Giring Ganesha-eks vokalis Nidji- ditunjuk sebagai Komisaris GMF AeroAsia. Ada pula Wamendiktisaintek Stella Christie merangkap Komisaris Pertamina Hulu Energi.Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat 30 wamen aktif yang merangkap jabatan di perusahaan pelat merah. Praktik ini disokong regulasi, yakni UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Selain itu, ada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 80 Tahun 2019 yang menyatakan larangan rangkap jabatan hanya berlaku bagi menteri, bukan wakil menteri.Berulang kali publik menggugat aturan rangkap jabatan ke MK. Meski selalu kandas, tetapi berbagai gugatan yang terus mengalir, memperlihatkan keresahan publik terhadap praktik ini. Rangkap jabatan justru menjauh dari amanat reformasi yang ingin melepaskan diri dari praktik culas tersebut, karena identik dengan Orde Baru. Selain cacat hukum dan niretika, rangkap jabatan rawan konflik kepentingan, sarang korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan.Bagaimana pandangan wakil rakyat tentang praktik ini? Mengapa masih dipertahankan? Adakah jalan untuk mengurangi atau bahkan menghapus praktik rangkap jabatan?Di Ruang Publik KBR, kita akan bahas topik ini bersama Anggota Komisi VI DPR sekaligus Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron dan Direktur NEXT Indonesia Center Herry Gunawan.
Harga beras dilaporkan merangkak naik sehingga pemerintah melalui Perum Bulog menggencarkan. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau beras (SPHP), bahkan kenaikan harga beras dilaporkan sudah terjadi sejak 1 bulan lalu, hingga melebihi harga eceran tertinggi (HET), padahal di saat bersamaan, pemerintah menyampaikan tengah mengalami surplus beras, hingga mencatatkan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yakni mencapai 3,5 juta ton tanpa adanya impor. Mengapa terjadi kenaikan harga beras, dan penuruan mutu beras akibat pengoplosan? Talk: Pakar ekonomi - Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Bali, Prof. Ida Bagus Raka Suardana
Pdt. Wigand Sugandi (TB) Lukas 6:46"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?"
Bismillah,1809. KALAU KAMU KASAR MEREKA AKAN MENJAUHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1806. PENTINGNYA MENJAGA NYAWA DALAM ISLAM Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1807. JIKA PARA SAHABAT MELAKUKAN KESALAHANRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1808. PERBEDAAN SAHABAT & ORANG MUNAFIK SAAT MELAKUKAN KESALAHANRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Seorang rahib laki-laki yang bernama Cūḷasāri berkeinginan untuk mendermakan sebagian makanan yang beliau dapatkan dari umat perumah tangga kepada YM. Sāriputta, namun beliau terus berjalan dan menolak derma tersebut. Mengapa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 242-250 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Bismillah,1803. BIJAK DALAM BERKOMUNIKASIRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Bismillah,1804. PENTINGNYA BERTANYA "KENAPA?"Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)
Dalam episode kali ini, Tanadi Santoso mengajak kita menyelami fakta menarik. Dari lilin yang dulunya alat penerangan, hingga kini jadi elemen romantis sampai dengan perangko yang dulunya simbol komunikasi, kini jadi barang koleksi penuh makna. Semua yang ditinggalkan, ternyata tidak benar-benar hilang. Mereka berevolusi menjadi sesuatu yang lebih bernilai secara emosional dan estetis.Tanadi Santoso mengajak kita berpikir bahwa pergeseran fungsi dalam hidup bisa menjadi peluang kreatif. Mengapa melukis wajah dulunya kebutuhan raja, tapi kini jadi seni yang mahal? Kenapa berkuda atau bela diri kini lebih dihargai sebagai hobi atau pertunjukan? Episode ini mengajak kita untuk berpikir ulang, apakah yang kita anggap usang hari ini benar-benar tidak berharga? Atau justru menyimpan potensi seni dan identitas baru yang belum kita pahami?
Memuji Tuhan tidak bisa dilakukan secara otomatis. Kita tidak bisa secara tiba-tiba langsung memuji Tuhan, sedangkan kita tidak pernah memuji Tuhan dan bahkan tidak pernah melatih diri untuk memuji Tuhan. Pujian kepada Allah tidak bisa lahir spontan. Mengapa demikian, sebab semua kita terbuat dari darah & daging, maka dalam respon hidup, ketika keadaan berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, akan sangat sulit untuk memuji Allah di dalam "badai", jikalau Roh Kudus tidak ambil alih hati kita. Ketika kita diberkati, segala sesuatu baik, ketika hari terlihat cerah di dalam hidup kita, "tanpa terlatih," kita dapat memuji Tuhan. Lalu bagaimana jikalau, dalam hari-hari yang kita lewati, langit terlihat gelap, tidak ada seberkas cahaya untuk kita dapat melihat dan membaca nyanyian kita kepada Allah, apakah kita bisa memuji Dia? Disitulah banyak dari kita bergumul. Sebab pujian yang datang di malam yang gelap, badai yang menerpa hanya berasal dari Tuhan, dan bukan berasal dari kemampuan manusia. Lalu bagaimana agar kita dapat tetap memuji Allah, walau kelihatannya tidak ada "cahaya", tidak ada lantunan nada yang dapat dinyanyikan oleh kita, walau kelihatannya keadaan terhimpit oleh "penjara yang gelap?" Rasul Paulus dan Silas akan mengajarkannya kepada kita. Simak respon mereka dalam Seri 2 - Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor 32% untuk Indonesia per 1 Agustus 2025. Besaran tarif resiprokal atau tarif Trump itu tak berubah, meski pemerintahan Prabowo sudah melakukan lobi-lobi.Merespons pengumuman Trump ini, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan tim negosiasi bertolak ke Washington DC. Mereka bakal memanfaatkan sisa waktu untuk melobi penurunan tarif. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi optimistis negosiasi akan memberi hasil positif karena relasi Indonesia-Amerika Serikat yang selama ini terjalin baik.Mengapa pemerintah Indonesia gagal melobi Trump? Bagaimana peluangnya di negosiasi selanjutnya? Bagaimana tanggapan dari pelaku usaha terdampak? Apa langkah mitigasinya jika Trump tetap berkukuh dengan tarif 32%? Di Ruang Publik KBR, kita akan bahas topik ini bersama Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, dan Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 265 (Matius 18:1-6): Di dalam tradisi para rabi, dikenal kebiasaan untuk ancaman hukuman yang sangat besar bagi mereka yang menghina pemimpin agama atau pengajar agama. Mengapa hukuman bagi penista pemimpin agama begitu berat?
Sesepuh Laludayi mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka juga akan memuji dia, seperti halnya mereka memuji Y.M Sariputta dan Y.M Mahamoggallana, setelah mereka mendengarkan ceramah Dhamma darinya. Akan tetapi saat diminta untuk berceramah, sesepuh tidak mampu melakukannya? Mengapa bisa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 239-241 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Pembawa Renungan : RP. Rudi Rahkito Jati, OMI Dangkan Silat – Kalimantan Barat Mat. 9:14-17
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 30 Juni 2025Bacaan: "Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam 3 malam ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka." (Markus 6:48)Renungan: Di tepi Danau Michigan terhampar bukit pasir yang sangat tandus dan tidak pernah dibajak. Namun, ada lapisan tanah yang subur di bawah hamparan pasir itu dan petani terus menerus mengolah tanah itu. Petani itu mengetahui apa yang sedang dilakukannya, jadi dia terus menggali tanah itu. Makin dalam bajak itu menghujam tanah dan makin tajam garukannya, makin bagus panenan yang akan dihasilkan ketika waktu menuai tiba. Sering kita bertanya saat mengalami penderitaan, "Mengapa saya harus mengalami kekecewaan, kesedihan dan penderitaan? Apa yang telah saya lakukan sehingga Allah mengirimkan ujian bagi saya? Apakah Dia tidak senang dengan saya?" Allah selalu mempunyai alasan yang baik ketika Ia mengijinkan penderitaan hadir dalam hidup kita. Salah satunya adalah untuk mendisiplinkan rohani kita. Saat penderitaan itu datang, itulah saat Allah membajak hati kita yang tandus, karena Allah tahu di dalam hati kita yang terdalam ada hamparan tanah yang subur yang dapat menjadikan-Nya mampu membentuk pribadi kita menjadi tahan uji. Bajak dari Allah memang tajam dan menghujam, tetapi pada akhirnya kita akan melupakan sakitnya bajakan itu dan pada akhirnya akan bersukacita dalam berkat karena dibalik hujan penderitaan ada pelangi yang indah. Tetaplah berharap dalam penderitaan kita, karena Allah lebih dulu masuk dalam penderitaan itu, dan Ia akan menopang kita untuk melewatinya. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, hanya mujizat-Mu yang mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam hidupku saat ini. Berilah aku kekuatan dan pengharapan, sebab aku percaya tak pernah sedetikpun Engkau meninggalkan aku, sebab Engkau Allah yang tidak pernah tidur. Amin. (Dod).
Saat mengunjungi alam surga, Sesepuh Mahāmoggallāna bertanya kepada para dewa yang memiliki tempat tinggal yang mewah, beliau bertanya tentang kebajikan yang telah mereka lakukan sehingga membuahkan kelahiran di alam dewa. Para dewa memberikan jawaban yang berbeda-beda. Ada satu dewa yang terlahir kembali di alam surga bukan karena memberi dalam jumlah banyak maupun karena mendengarkan Dhamma namun karena hanya memberi sedikit saja. Mengapa bisa demikian? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 221-222, dan 224-225 dari Kelompok Stanza tentang Kemarahan (Kodhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
The representation of Indigenous Australians in media has historically been shaped by stereotypes and exclusion, but this is gradually changing. Indigenous platforms like National Indigenous Television (NITV) and social media are breaking barriers, empowering First Nations voices, and fostering a more inclusive understanding of Australia's diverse cultural identity. Learning about these changes offers valuable insight into the country's true history, its ongoing journey toward equity, and the rich cultures that form the foundation of modern Australia. Understanding Indigenous perspectives is also an important step toward respectful connection and shared belonging. - Representasi penduduk asli Australia di media secara historis dibentuk oleh stereotip dan pengecualian, tetapi hal ini secara bertahap berubah. Platform masyarakat pribumi seperti National Indigenous Television (NITV) dan media sosial memecahkan hambatan tersebut, memberdayakan suara Bangsa Pertama, dan menumbuhkan pemahaman yang lebih inklusif tentang identitas budaya Australia yang beragam.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 27 Juni 2025Bacaan: "Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya." (Amsal 27:21)Renungan: Ada seorang guru SMA di Amerika yang memberi pelajaran bagaimana memberi pujian kepada sesama teman sebelum terlambat. Setiap orang diminta membuat sebuah daftar nama teman dan menuliskan pujian untuk temannya tersebut. Sang guru pun menuliskan pujian untuk setiap muridnya. Hasilnya, seluruh siswa bergembira dan sadar, ternyata mereka mempunyai kebaikan yang bisa terbaca dari setiap komentar teman-temannya. Ada yang berkata, "Aku baru sadar, ternyata aku berarti bagi seseorang," ada lagi, "Aku baru sadar ada yang mengasihiku." Beberapa tahun kemudian, Mark, salah seorang murid yang telah menjadi tentara, meninggal di Vietnam. Sang guru yang mengajarnya diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan pada upacara pemakaman Mark. Setelah selesai ayah Mark berbicara dengan sang guru sambil mengeluarkan kertas yang sudah berlipat-lipat dan kumal dari dompet Mark, "Mark sering membicarakanmu. Lihat, kertas ini ada di dompet Mark. Ia menyimpan terus kertas itu sebagai salah satu hartanya." Guru itu menangis terharu karena kertas itu adalah daftar pujian yang dibuatnya beberapa tahun lalu. Mark tidak akan kembali, namun kata-kata pujian telah menyertai kepergiannya. Ia meninggal dengan tenang karena ia tahu bahwa dirinya berharga di mata orang. Mengapa kita tidak mulai memuji seseorang sebelum terlambat? Mulailah memuji pasangan, orang tua, anak-anak, teman, pembantu, supir atau tukang kebun kita. Pujian merupakan kata-kata sederhana, tetapi mempunyai kuasa yang luar biasa. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, taruhlah perkataan-Mu dalam mulutku, sehingga setiap perkataan yang keluar dari mulutku ada kuasa yang dapat memberi kelegaan, kelepasan dan kesembuhan bagi setiap orang yang mendengarnya. Amin. (Dod).
Lebih aman memakan apa yang Tuhan perintahkan kita makan, Inilah waktunya untuk “membersihkan” kebiasaan makan anda.
Sirima yang terbakar oleh kecemburuan, menyiram mentega panas ke Upāsikā Uttarā, namun saat menyentuh tubuh Upāsikā Uttarā, mentega tersebut terasa seperti air dingin. Mengapa bisa demikian? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 221-223 dari Kelompok Stanza tentang Kemarahan (Kodhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Audio Siar Keluar Sekejap Episod 160 menampilkan satu wawancara eksklusif bersama Pritam Singh, Ketua Pembangkang Singapura dan tokoh utama Parti Pekerja (Workers' Party). Dalam episod ini KS menyelami perjalanan peribadi dan politik Pritam Singh daripada latar belakang pendidikan, karier awal, sehinggalah keputusan menyertai dunia politik yang dikawal rapi di bawah pemerintahan People's Action Party (PAP).Perbincangan dibuka dengan sorotan terhadap struktur dan dinamika politik Singapura termasuk cabaran-cabaran unik yang dihadapi oleh pembangkang di negara tersebut. Pritam berkongsi falsafah perjuangannya, visi untuk sebuah Singapura yang lebih adil dan saksama, serta bagaimana WP memainkan peranan semak dan imbang yang konstruktif dalam sistem politik dominan.Isu hubungan dua hala antara Malaysia dan Singapura turut disentuh. Pritam Singh menegaskan kepentingan "people-to-people ties", kerjasama ekonomi rentas sempadan serta potensi pertukaran budaya dan pendidikan sebagai jambatan pemahaman yang lebih erat antara dua jiran serumpun.Episod ini menyerlahkan bagaimana politik serantau boleh diteroka melalui pendekatan yang lebih segar dan terbuka. KS turut menyentuh refleksi peribadi Pritam Singh terhadap cabaran sebagai pembangkang, tekanan sistemik, dan harapan beliau terhadap masa depan Singapura yang lebih inklusif dan progresif. Ia membuka ruang untuk kita menilai semula peranan pembangkang dalam sistem demokrasi, serta keperluan kepada perbincangan rentas sempadan dalam memperkukuh kestabilan dan kemajuan rantau.Ingin jenama anda menonjol bersama suara perubahan?Taja episod Keluar Sekejap dan capai ribuan penonton berpengaruh di seluruh negara!Hubungi kami sekarang di +6011-1919 1783 atau emel ke commercial@ksmedia.my untuk mendapatkan pakej penajaan eksklusif tahun 2025.00:00 Intro03:50 Latar Belakang Peribadi Pritam Singh09:01 Pengorbanan Peribadi & Dilema Politik15:30 Ideologi dan Perjuangan WP20:08 Titik Gemilang Pembangkang Singapura Tawan Aljunied GRC29:22 Pengukuhan Kubu WP di Aljunied, Hougang & Sengkang31:25 WP dan Impian Singapura Lebih Adil35:52 Antara Realisme WP dan Radikalisme SDP38:16 Keputusan PRU dan Kritik Terhadap ‘Kurangnya Ambisi'47:26 Mengapa PAP Kekal Dominan?52:16 Gaya Politik Pritam Singh Berani Lawan atau Berhati-hati?57:19 Peranan Rasmi Ketua Pembangkang dan Harapan Masa Depan01:05:13 Risiko Politik : Antara Kerjaya, Keluarga dan Perjuangan01:10:46 Isu Raeesah Khan, Persepsi dan Keyakinan Diri01:14:05 Rahsia Rukun Kaum di Singapura01:26:39 Hubungan dua hala Malaysia–Singapura01:34:19 Konflik Gaza01:41:12 Arah Tuju Pritam01:45:06 Singapura Tanpa PAP
Seseorang sering dilanda oleh kesedihan bahkan tangisan saat dia kehilangan seseorang yang dia sayangi. Demikian juga halnya dengan Visākhā, donatur perempuan terkemuka di zaman Buddha Gotama. Visākhā merasakan kesedihan dan menangis saat salah satu cucunya meninggal walaupun dirinya adalah seorang sotāpanna. Mengapa bisa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 212-216 dari Kelompok Stanza tentang Hal-Hal yang Dicintai (Piyavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 261 (Matius 17:9-13): Yesus berpesan kepada para murid untuk tidak menceritakan apa yang mereka saksikan, yaitu Yesus yang dipermuliakan melampaui Elia dan Musa. Mengapa mereka harus merahasiakan apa yang mereka saksikan?