Hi! Ini hanya kata-kata tentang apa-apa yang ada. Cerita yang terberai berantakan dan lirih yang berisi tentang rasa. Berharap di terima baik untuk menjadi ruang dengar kalian sebelum terlelap di minggu malam. Oleh @ismipuspitaa Tulisan di Steller App : BeraiLirih

Tapi tulang rusuk tak akan pernah tertukar. Ketetapannya juga tak pernah ingkar.

Definisi dari banyak hal yang berujung tertinggal. Tulisan : @ismipuspitaa & @angelakezia. Hadir juga di podcast “Aku & Semesta”

Entah seberapa lama kalimat itu ditelan matahari. Seperti tak ada awal dan hentinya. Tulisan : @hamzahtaymiyah, Suara : @rubianah

Pertemuan yang salah atau akhir yang tak searah? Tulisan dari seseorang (sebut saja dia) Mahmud ~

Mungkin beberapa hal diciptakan Tuhan bukan untuk diusahakan, tapi untuk dibiarkan

Rasanya, ingin aku membelah langit dan menggelapkan matahari. Tulisan : @hamzahtaymiyah

Membiarkan mu pergi adalah satu-satu nya alasan untuk sama-sama bertahan

Terkadang timbal balik bisa terlupakan karena sebab dan akibat tentang yang lainnya

Terkadang kita berperan ganda. Semua serba sama! Tapi ternyata, aku hanyalah antonim pada akhirnya

Ternyata, terima kasih adalah sebuah kalimat cukup tanpa basa-basi

Apa arti menunggu? Kalau jalan pulang mu bersama dengan ragu.

Pertanyaan sederhana : “Mengapa harus aku yang terus terjatuh dan di tempa lagi dan lagi?”

Apa harus ku ukur dulu, lalu di jumlah kan untuk menemukan hasil pada sebuah rasa?

Antara jarak dan waktu dengan latar langit yang berbeda

Tentang ingatan yang hanya bisa di tertawakan pada akhirnya

Segala awal yang sudah berproses dengan baik dan kembali lagi ke awal

Ada rasa yang sadar atau tanpa disadari harus punya batas wajarnya