POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 17 April 2025Bacaan: "Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam, bukan mencabutnya." (Yeremia 24:6) Renungan: Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk "pintu-pintu" yang tertutup sebagaimana kita mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka? Sekarang ini mungkin kita sedang bertanya-tanya, "Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan itu?" atau "Mengapa hubungan dengan kekasihku hanya berakhir sampai di sini?" atau "Mengapa usaha yang baru kurintis ini gagal lagi?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita ketika impian dan cita-cita kita tidak terjadi. Tetapi, apakah kita pernah memikirkan bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya la sedang mengarahkan kita kepada pintu lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? Satu-satunya alasan mengapa Tuhan menutup pintu bagi kita, yaitu karena di balik pintu itu tidak tersedia apa-apa bagi kita, atau mungkin juga ada sesuatu, tetapi hal itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu merancangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi kita. Ia akan "membangun" dan bukan "meruntuhkan", la akan "menanam" dan bukan "mencabut" kita. Inilah yang harus kita ingat ketika kita menemukan jalan buntu atau ketika diperhadapkan pada suatu masalah di mana seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang tukang burung harus menyelimuti sangkar burungnya dengan sehelai kain di dalam mengajar burung itu untuk bernyanyi dan mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu? Konon dengan menutupi sangkar burung sehingga keadaan di dalamnya menjadi gelap, hal ini akan mempermudah burung tersebut berkonsentrasi sehingga ia bisa bernyanyi dengan kualitas suara yang lebih baik. Tuhan seringkali melakukan hal yang sama terhadap kita dengan maksud menjadikan kita lebih maju, lebih diberkati, lebih berkualitas dan lebih dewasa. Ketika Tuhan menutup "pintu", kita seakan-akan berada di dalam kegelapan dan jalan buntu. Ia harus melakukan itu karena dalam keadaan demikianlah kita akan belajar sesuatu yang lebih berarti, mungkin belajar tentang penundukan diri, kerendahan hati, kesabaran atau penyerahan total kepada Tuhan. Pintu-pintu yang tertutup bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi kita. Sebaliknya pintu-pintu yang tertutup itu akan membawa kita pada sesuatu yang lebih baik yang la sediakan dan pada pengenalan yang lebih dalam lagi akan Dia. Sekalipun kita seringkali diperhadapkan pada "pintu-pintu" yang tertutup, percayalah bahwa la akan selalu membuktikan diri-Nya setia dari waktu ke waktu, meskipun la harus menguji, menyaring dan memurnikan iman kita sedemikian rupa sampai-sampai kita merasa seperti ditekan, dibiarkan bahkan ditinggalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap pintu-pintu tertutup yang aku temukan karena aku percaya bahwa Engkau sudah menyediakan pintu yang lain untukku. Berikan aku kepekaan pada kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Puisi: BERGANTIANDitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggali ketegangan antara kebahagiaan dan kesedihan yang "bergantian" menghinggapi manusia. Pertanyaan berulang, "kenapa kau selalu bisa tersenyum dalam keadaan apapun?" menyiratkan keheranan terhadap ketenangan yang mungkin palsu atau hasil dari pergulatan batin. Alam menjadi metafora untuk dualitas ini: bayang pohon yang terbelah, angin membawa tawa lama, dan tanah yang mencatat setiap jeda. Gambaran seperti duri yang tumbuh jadi pepohonan atau buah yang lahir dari "suka dan sekelumit rela" menegaskan bahwa luka dan keindahan sering kali menyatu, menciptakan komposisi hidup yang paradoks.Ketenangan digambarkan sebagai sesuatu yang mengalir lalu sirna, "hanya bahasa yang kehilangan arah" atau "kehancuran yang tertelan Kompas." Ini menunjukkan bahwa kedamaian mungkin ilusi, atau justru lahir dari penerimaan atas kehancuran. Puisi juga menyoroti kontras antara kegembiraan yang sulit diungkapkan ("gembira terlalu asing untuk dinyanyikan") dan nestapa yang "mahir merangkai puisi." Penyair, seperti "si kepala jeruji," terkurung dalam paradoks: keterampilannya merangkai kata justru berasal dari sepi yang "mengoyaknya." Seni menjadi produk dari luka yang abadi, sekaligus upaya bertahan di zaman yang kacau.Puisi ini ditutup dengan pertanyaan yang sama seperti pembuka, menegaskan siklus abadi antara bahagia dan pilu. Gambaran akhir—"retakan yang tak pernah ditutup," "kematian kita selama ini," serta ketenangan sebagai "tanah yang tak berpihak"—menyoroti ketidakpastian hidup. Bahkan fajar yang melumat gulita hanya menghasilkan diam yang bertunas jadi ironi. Di sini, manusia diajak menerima bahwa jawaban atas pertanyaan eksistensial mungkin tak pernah datang. Yang tersisa adalah keindahan pilu, seperti puisi ini sendiri: bisu, namun bergema dalam sunyi.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra
Puisi: MIMPIDitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi "MIMPI" karya Ardi Kamal Karima menggali makna mimpi sebagai kekuatan yang menopang kehidupan manusia di tengah keterbatasan. Pertanyaan retoris, "apa yang membuat manusia tak ingin mati?" dijawab dengan tegas: "mimpi". Mimpi di sini bukan sekadar harapan kosong, melainkan daya hidup yang menggerakkan tokoh dalam puisi untuk bertahan dalam kemiskinan dan kepahitan. Sepeda yang meninggalkan jejak, jam dinding yang bergerak lambat, dan tangan bapak yang menghitung utang melambangkan perjuangan melawan waktu dan beban ekonomi. Namun, di balik itu, ada kreativitas yang lahir dari kesederhanaan: mainan dari pelepah pisang, layangan dari kertas lamaran usang, dan keringat yang menjadi "polusi" permainan—semuanya menunjukkan bagaimana mimpi menyulap keterbatasan menjadi ruang imajinasi yang hidup.Puisi ini juga menyoroti kontras antara kegagalan dan keteguhan harapan. Layangan dari kertas lamaran yang "tak pernah sampai ke langit" atau potongan mimpi yang "tersengat listrik" menjadi metafora untuk aspirasi yang terhambat oleh realitas keras, seperti kemiskinan dan sistem yang tak berpihak. Namun, tokoh dalam puisi tidak sepenuhnya terpuruk. Ia tetap "bertepuk tangan pada bayangan sendiri", merayakan keindahan dalam kesunyian, sekalipun ditertawakan tetangga. Senyum bapak saat layangannya tersangkut di kabel listrik mengisyaratkan penerimaan yang ikhlas, di mana kegagalan justru menjadi arsip pengalaman yang membentuk ketahanan batin. Mimpi, meski pahit, tetap mengalir seperti "debu-debu yang mengekor di belakang langkah", tak pernah padam.Di akhir puisi, mimpi dikukuhkan sebagai warisan abadi yang melampaui materi. Tokoh "aku" menyatakan diri sebagai "bahasa isyarat dari barang-barang yang dibuang", simbol dari mereka yang terpinggirkan namun tetap memancarkan makna melalui mimpi. Meski hidup di "puing-puing yang tak bisa dijual" dan langit yang "tak pernah membalas surat", cinta dan mimpi tetap mengalir dalam nadinya, didukung oleh kasih ibu dan didikan bapak. Pilu dalam mimpi yang "mencari muara" menggambarkan pergulatan batin yang tak berujung, tetapi juga keyakinan bahwa mimpi adalah napas yang menjembatani manusia dengan keabadian. Puisi ini, dengan demikian, adalah ode tentang ketangguhan manusia yang bertahan bukan karena harta, melainkan karena mimpi yang terus menyala dalam gelap.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra
Pertanyaan Ishak, terjawab ketika Yesus menampakkan diri dalam daging dan darah, melayani di antara umat-Nya, dan akhirnya mengorbankan hidup-Nya di kayu salib. Jelaslah bahwa Yesus, Anak Domba Allah, adalah Pengganti kita.
Pertanyaan Ishak, terjawab ketika Yesus menampakkan diri dalam daging dan darah, melayani di antara umat-Nya, dan akhirnya mengorbankan hidup-Nya di kayu salib. Jelaslah bahwa Yesus, Anak Domba Allah, adalah Pengganti kita.
Sebuah Puisi: MASUK RUMAH HANTUDitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi "Masuk Rumah Hantu" menggambarkan perjalanan psikologis melalui ruang-ruang kegelapan yang metaforis, merepresentasikan pikiran dan emosi yang terpecah. Rumah hantu itu sendiri bisa dimaknai sebagai jiwa atau ingatan yang terluka, di mana sang aku lirik berhadapan dengan kebimbangan ("dinding bimbang"), ketakutan ("suara tulang retak"), serta identitas yang retak ("cermin yang bolong"). Imaji seperti "langkah pertama berjubah sumpah" dan "debu yang menolak tumpah" mengisyaratkan upaya mempertahankan kendali atas ingatan atau trauma yang terus mengancam, sementara bayang-bayang dan lorong bisu mencerminkan kesepian dan kegagalan komunikasi. Ruang pertama ini menjadi simbol konflik internal antara keberanian menghadapi masa lalu dan keinginan untuk melarikan diri.Di kamar kedua, waktu menjadi penjara yang menggerogoti ("jam dinding menggigit nadiku"). Detik-detik yang "menjalar" dan "jari-jari tumbuh menjadi basah" menyiratkan kecemasan yang tak terelakkan, seolah waktu justru memperparah luka psikis. Tangga menuju "rongga di dada" dan "ular kabut" yang menggulung kata-kata tak terucap menguatkan tema represi emosi. Ular, sering kali simbol pengetahuan atau bahaya tersembunyi, di sini justru membungkam suara, menunjukkan betapa pengalaman atau perasaan yang tak pernah diekspresikan akhirnya mengkristal menjadi beban. Pertanyaan "mimpi atau simulasi?" serta bayi yang hilang di ruang bawah tanah menambah lapisan eksistensial: apakah penderitaan ini nyata atau ilusi, dan bagaimana cara merawat "bayi" (mungkin harapan atau masa kecil) yang terabaikan?Di ruang terakhir, klimaks puisi ini mengungkap keputusasaan yang paradoks. Sang aku lirik menemukan dirinya sendiri yang statis, "duduk di kursi berlumur lumut," memeluk kontradiksi antara cinta dan kebencian. Pintu yang "mengetuk seperti kupu-kupu ingin menjadi larva" adalah ironi: keinginan untuk regresi atau mengulang masa lalu justru tak mungkin, sebagaimana kupu-kupu tak bisa kembali jadi larva. Pencarian "kunci yang mungkin tak pernah ada" menjadi simbol absurditas usaha manusia mencari jawaban atau penebusan dalam hidup, sementara trauma dan pertanyaan terus menghantui. Puisi ini menutup dengan kesadaran bahwa terkadang, yang tersisa hanyalah keberanian untuk tetap berada dalam ketidakpastian, merangkul kehancuran diri sebagai bagian dari proses menjadi.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra
Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/cli77xv0u00bj01307mtm9zlp/comments Bismillah... MasyaAllah la hawlaa walaa quwwata ilaa billah. Barokallohfiikum Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. Artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu Profile & dapatkan buku ku di msha.ke/riamarliana87 Powered by Firstory Hosting
Dosa adalah sebuah kata pendek, namun tampaknya sering muncul di gereja dan kalangan orang percaya. Namun, apa sebenarnya dosa itu? Haruskah kita diam-diam menyenanginya, atau membencinya sama sekali? Mungkinkah kita melakukan dosa yang tidak akan pernah diampuni Tuhan? Baca artikelnya di: https://bit.ly/3XCwHHz
Sebuah Puisi: OREODitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini mengeksplorasi dikotomi antara penampilan dan realitas internal. Kulit Oreo yang "hitam legam" dengan krim putih di dalamnya menjadi simbol kontras antara identitas yang terpaksa dibungkus oleh ekspektasi masyarakat ("plastik menarik") dan jiwa yang rapuh ("lumer di dalam"). Proses "diputar, dijilat, dicelup" mencerminkan cara individu dimanipulasi, dikonsumsi, dan dihancurkan oleh sistem sosial yang menuntut kesesuaian. Namun, perlawanan tersirat dalam larik "tak mau aku tenggelam dan redup!", menyuarakan resistensi terhadap objektifikasi dan keinginan untuk mempertahankan esensi diri di tengah tekanan.Puisi ini mengkritik kapitalisme dan dehumanisasi melalui metafora pabrik dan iklan. "Mesin rusak yang bengis" menggambarkan kehidupan yang teralienasi di bawah sistem industri, sementara "tagar selfcare" yang kosong dan "senyuman palsu pejabat" menyindir paradoks masyarakat modern: obsesi pada penampilan kebahagiaan dan kepedulian diri yang justru menutupi luka kolektif. Pertanyaan retoris seperti "mental siapa yang lebih retak?" atau "apa kau bisu?" menantang pembaca untuk merefleksikan komplisitas mereka dalam memelihara sistem yang merusak mental dan moral.Puisi ini menggambarkan siklus absurd kehidupan di bawah hegemoni konsumerisme. Oreo yang "lahir lagi di rak supermarket" menjadi simbol manusia yang terjebak dalam repetisi tanpa makna, dikemas ulang sebagai "metafora" yang dijual dalam "pesta karnaval berisik". Harapan untuk menjadi "rengginang" atau "chitato" alih-alih Oreo menyiratkan kerinduan akan keaslian di tengah dunia yang menuntut performa. Namun, akhir yang sinis—"kapan rotasi ini akan berhenti?"—menegaskan pesimisme tentang kemungkinan pembebasan, sekaligus menuntut kesadaran akan mekanisme kekuasaan yang menggerus kemanusiaan.#ardikamal #literasi #penulis #dialogue #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyairindonesia #syaircinta #cinta #manusia
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 19 Maret 2025Bacaan: Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9) Renungan: Di dalam Alkitab ada kisah tentang Tuhan Yesus dielu-elukan di Yerusalem. Jika membaca kisah ini, mungkin ada beberapa pembaca Alkitab yang bertanya-tanya, mengapa Tuhan Yesus lebih memilih keledai untuk ditunggangi, bukannya kuda atau unta yang lebih kuat? Pertanyaan ini pastinya muncul karena bagi sebagian besar orang, keledai dianggap sebagai hewan yang lemah dan biasa-biasa saja. Tidak sama seperti kuda yang nampak kuat, gagah dan perkasa. Akan tetapi, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa sebab. la ingin menyatakan bahwa diri-Nya menyukai kesederhanaan. Nampaknya kesederhanaan sedari semula memang sudah menjadi bagian dari diri-Nya. Ketika la lahir, la tidak memilih tempat yang mewah dan nyaman, tetapi tempat yang sangat sederhana. Ia pun tidak memilih orang tua yang kaya raya, sebaliknya hanya seorang tukang kayu. Ketika melayani dari kota ke kota, la tidak mengendarai apa pun, tetapi lebih memilih untuk berjalan kaki. Ketika memilih murid-murid-Nya pun, Ia tidak memilih orang-orang terpandang, kaya raya, ataupun orang-orang suci. Sebaliknya, la lebih memilih orang-orang berdosa, miskin, yang tidak dianggap oleh dunia. Perlu diketahui bahwa Tuhan lebih memilih orang biasa untuk dijadikan luar biasa, agar kemuliaan-Nya dapat lebih dinyatakan kepada semua orang. Ketika melawan bangsa Filistin, Tuhan tidak memakai seseorang yang ahli dalam peperangan, justru la memilih seorang anak yang masih sangat muda dan tidak berpengalaman, yaitu Daud. Ketika mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, Ia tidak memakai seseorang yang pandai berbicara. Sebaliknya, Ia memakai seorang yang berat lidah seperti Musa. Ia pun memakai Paulus yang dahulu adalah seorang penghujat, penganiaya, dan seorang yang ganas, untuk menjadi pewarta firman. Jika saat ini kita ragu untuk melayani Tuhan karena keterbatasan fisik atau kita merasa tidak memiliki cukup banyak uang, tidak cukup pintar, tidak fasih dalam berkata-kata, memiliki masa lalu yang kelam, dll. Ingat, sebelum kita, sudah banyak 'orang biasa' yang telah Tuhan pakai di dalam pekerjaan tangan-Nya. Tuhan mampu mengubahkan kekurangan kita menjadi kemuliaan-Nya, yang terpenting adalah kita bersedia dipakai oleh Tuhan! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena diriku berharga di mata-Mu. Dalam segala keterbatasanku, pakailah aku Tuhan seturut kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Sebuah Puisi: Cinta (Bagian Ke-empat)Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggambarkan cinta yang terjalin dengan tekanan ekonomi dan ketidakpastian hidup. Receh yang "bergemerisik" dan "tabungan menguap dalam logam bisu" menjadi simbol keterbatasan materi yang menghantui hubungan. Pertanyaan seperti "Seberapa jauh rindu bisa ditimbang?" mengungkap kebingungan antara mengukur rasa dengan realitas pragmatis, di mana cinta harus berhadapan dengan kebutuhan hidup—seperti cicilan, biaya pernikahan, atau tuntutan keluarga. Bahkan harapan akan "selamanya" digambarkan seperti mie instan yang mengembang di air mendidih, metafora akan janji yang rapuh dan tak kunjung matang di tengah kesulitan finansial.Hubungan dalam puisi ini diwarnai oleh kesenjangan komunikasi dan keterasingan. Sang gadis yang "sibuk mengunyah kata-katanya tanpa menoleh" mencerminkan jarak emosional, sementara "Bahasa Ibu" yang hanya terdengar dalam gemerisik receh menandakan hilangnya identitas kultural di bawah desakan ekonomi. Gambaran "nasi bungkus setengah keras" versus "kamu" yang mungkin hidup lebih mapan, menegaskan perbedaan kelas sosial. Bioskop dan "ciuman berisik" dalam gelap hanyalah pelarian sementara dari kenyataan, sementara dialog yang "rontok di saku bolong" menjadi simbol janji-janji yang tak tersampaikan atau gagal diwujudkan.Puisi ini juga menyoroti tekanan sosial, terutama dari keluarga, untuk segera menikah dan "membebaskan" sang gadis melalui ikatan formal. Namun, sang aku lirik terbelenggu oleh "cicilan cinta yang menggunung", metafora tanggung jawab yang tak tertanggungkan. Buku usang yang "berderai seperti biji mangga tua" dan "damba yang dijual ke pasar loak" melambangkan impian yang terkikis, diulang-ulang tanpa hasil. Meski demikian, ia terus memungut harapan yang "tercecer" untuk dijadikan puisi atau kenangan—sebuah upaya menyulap keputusasaan menjadi seni, meski ia sadar ini hanya ilusi sementara sebelum kembali jatuh ke jalanan kehidupan yang keras.#ardikamal #literasi #penulis #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyairindonesia #syaircinta #cinta #patahhati #manusia #cinta #monologue
Sebuah Dialog: Tentang Tuhan Yang Bermain CaturDengan ReruntuhanDitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaTulisan ini menggambarkan kehidupan sebagai papan catur yang retak, di mana manusia hanyalah bidak-bidak rapuh seperti daun yang diinjak roda sistem besar. Metafora "langkah-Nya terlalu cepat, tertukar dengan algoritma lalu lintas" menyiratkan ketidakberdayaan manusia di tengah percepatan modernitas yang dikendalikan oleh teknologi dan struktur tak kasatmata. Pertanyaan seperti "Apa arti 'skak mat' bila kita semua cuma pion yang dicat jadi ratu?" mengejek ilusi kekuasaan manusia, yang meski merasa menjadi "ratu", tetap terjebak dalam permainan hierarki sosial yang tak adil. Bahkan langkah-langkah hidup seolah direduksi menjadi data yang diatur oleh kekuatan di luar kendali manusia.Tulisan ini menelanjangi bagaimana agama dan penderitaan dijadikan komoditas. Gereja yang "menjual tisu saat air mata gratis" mengkritik institusi keagamaan yang memanfaatkan kesedihan untuk keuntungan, sementara "perusahaan asuransi yang menjanjikan langit tanpa badai" menyindir kapitalisme yang menawarkan keselamatan palsu. Billboard dianggap sebagai "altar baru", mencerminkan penyembahan terhadap konsumerisme, di mana Tuhan digambarkan sebagai "kurator di museum ilusi"—entitas yang jauh, sibuk mengurusi citra ketimbang substansi. Pertanyaan "Berapa harga tiket untuk duduk di barisan depan?" mengejek komersialisasi iman, di mana kedekatan dengan Yang Ilmu dijual layak barang dagangan.Tulisan ini diwarnai kegelisahan akan ketidakpastian hidup dan keheningan langit yang tak merespons. Gambaran "doa-doa terjebak di lift gedung pencakar langit" atau "Tuhan sedang rapat menentukan nasib" menyindir birokrasi ilahi yang dingin dan tak terjangkau. Tokoh seperti tunawisma yang menyebut surga sebagai "stasiun terakhir yang tak perlu ongkos" atau pilot yang melihat surga sebagai "zona waktu berbeda" mencerminkan kerinduan akan makna yang sederhana, jauh dari kompleksitas dunia. Pertanyaan repetitif seperti "bolehkah kita menuntut ganti rugi?" dan "jam berapa kita bisa klaim tuntutan?" mengekspresikan kekecewaan manusia terhadap ketidakhadiran jawaban, sekaligus ironi bahwa pada akhirnya, "kita hanya punya tombol berjalan"—simbol penerimaan pasrah dalam ketidakberdayaan.Ardi Kamal Karima#ardikamal #literasi #penulis #dialogue #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair
Wigand Sugandi - Yohanes 21:17-19 (TB) Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
“Di dunia ini lebih banyak orang yang bodoh atau bijaksana?” Pertanyaan ini ditanyakan oleh Sañjaya kepada Upatissa dan Kolita saat dia menolak untuk pergi menemui Buddha kita. Lalu berkaitan dengan kejadian ini, Buddha menyampaikan syair Dhammapada yang ke 11 dan 12. Silakan menyimak dengan penuh perhatian penjelasan makna kata demi kata dari syair-syair Dhammapada ke 9-12 oleh Ashin Kheminda hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang syair Dhammapada 9-10 yaitu Mereka yang Tidak Pantas Mendapatkan Jubah, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3iuBXHj dan untuk Kisah Upatissa dan Kolita silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3hNdpJ9 Selamat menikmati.
February 13 is celebrated as World Radio Day. The question that always arises is whether Radio can survive in the future? - Tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Pertanyaan yang selalu muncul adalah apakah radio akan dapat bertahan di masa depan?
Seperti Yunus, kita takut untuk mengatakan sesuatu, karena kita menganggap bahwa orang-orang tidak akan mengubah hidup mereka.
Seperti Yunus, kita takut untuk mengatakan sesuatu, karena kita menganggap bahwa orang-orang tidak akan mengubah hidup mereka.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah PERTANYAAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Markus 10: 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Wonder Kids, bagaimana mungkin Allah bisa berada di banyak tempat di saat yang bersamaan? Allah tidak memiliki wujud seperti manusia, oleh sebab itu Ia dapat melakukan hal yang tidak bisa dikerjakan oleh tubuh manusia. Bagaimana mungkin Allah bisa mendengar semua doa dari semua manusia? Mungkin telinga-Nya berbeda dari telingamu. Bagaimana Allah bisa menjadi Bapa, Putra, dan Roh Kudus, di saat yang bersamaan? Apakah ini disebabkan karena tata laksana di surga berbeda dengan yang ada di bumi? Bisa jadi kamu kemudian bertanya seperti ini “Jika manusia tidak bersedia mengampuni saya, bagaimana Allah bisa mengampuni saya?” Allah selalu bersedia mengampuni dan memberkatimu, bahkan disaat manusia tidak bisa atau tidak bersedia mengampunimu. Allah senantiasa dapat memberkatimu karena Allah adalah penciptanya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, apakah kamu memiliki pertanyaan tentang Allah? Sampaikan kepada papa dan mama, guru, Hamba Tuhan, atau guru sekolah minggu. Minta mereka menolongmu mencari jawabannya dari Alkitab. Firman Tuhan selalu merupakan tempat terbaik untuk menemukan jawaban. Mari kita berdoa Allah yang maha kuasa, aku percaya bahwa segala sesuatu mungkin bagi-Mu. Bantu aku untuk selalu percaya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, SEGALA SESUATU MUNGKIN BAGI ALLAH. DIA DAPAT MELAKUKAN HAL-HAL YANG LUAR BIASA DALAM HIDUPMU. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani Malang di Keuskupan Malang, Indonesia. Ibrani 12: 18-19.21-24; Mazmur tg 48: 2-3a.3b-4.9.10.11; Markus 6: 7-13 KEKUATAN SEBUAH KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekuatan Sebuah Kepercayaan. Secara umum kita bisa kategorikan kepercayaan, mandat, tanggung jawab, atau komitmen menjadi dua. Yang pertama ialah kepercayaan untuk melakukan perbuatan-perbuatan jasmani seperti bekerja mencari nafkah, memimpin organisasi, dan menjual atau membeli barang-barang. Yang kedua ialah kepercayaan terkait dengan melakukan kegiatan-kegiatan rohani seperti pelayanan firman Tuhan, beribadat, berdoa, dan berpuasa. Raja Daud memberikan kepercayaan kepemimpinan kerajaan kepada putranya Salomo, dan ini kita bisa menganggapnya sebagai wakil dari suatu kepercayaan jasmani. Orang tua atau orang dewasa memberikan kepercayaan kepada anak-anaknya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan mereka. Banyak sekali aspek jasmani kehidupan kita ditentukan oleh kepercayaan yang diberikan kepada kita, baik di dalam keluarga maupun di luarnya. Sementara itu, Yesus Kristus memberikan kepercayaan dan mengutus para murid-Nya, dapat kita anggap sebagai wakil dari suatu kepercayaan rohani yang kita miliki. Kehidupan kita kapan dan di mana pun yang berkaitan dengan aspek rohani, semuanya ditentukan oleh kepercayaan atau nasihat dan bimbingan rohani yang diberikan kepada kita. Seseorang menghadiri Misa pada hari Minggu, dan dari sana ia membawa suatu kepercayaan untuk menjalani perutusan yang disampaikan oleh imam pada akhir perayaan ekaristi. Pertanyaan yang penting adalah ini: apakah yang menjadi kekuatannya sehingga kepercayaan baik jasmani maupun rohani itu memiliki martabat, kewibawaan, dan membuahkan kepercayaan yang lebih besar lagi dari orang lain di sekitar kita? Kedua bacaan kita hari ini memberikan satu jawaban pokok, ialah ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan yang memberikan kepercayaan itu. Nasihat, perintah, dan aturan-aturan yang ditetapkan senantiasa dijalani. Semua itu untuk menjamin kalau kepercayaan itu berasal dari sebuah kuasa yang jauh lebih besar dan menjamin legitimasi terlaksananya tugas-tugas kita. Ketaatan berarti Tuhan yang memberikan kepercayaan adalah benar dan kehendaknya bersifat tetap. Jadi tidak ada pertimbangan apa pun dari kita untuk berdebat bahkan memperbaikinya. Yang kita perbuat ialah mendengar, memahami, dan menjalankannya. Kesetiaan merupakan sisi mata uang untuk ketaatan. Kesetiaan bertahan sampai ujung kehidupan karena orang taat tanpa syarat. Banyak kali kita menjadi seperti Daud atau Petrus, yang mengakui iman untuk taat, namun terkadang kita tidak setia dalam berkomitmen. Yang penting ada penyesalan, lalu membaharui diri untuk kembali setia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, pakailah kami dengan apa adanya kami ini untuk menunaikan kepercayaan yang Engkau berikan kepada kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
Celsius menyatakan bahwa Kekristenan pada waktu itu telah menjadi satu kekuatan yang patut dipertimbangkan karena pengaruhnya besar yang membawa ketakutan tersendiri bagi Kekaisaran Roma pada waktu itu.
Celsius menyatakan bahwa Kekristenan pada waktu itu telah menjadi satu kekuatan yang patut dipertimbangkan karena pengaruhnya besar yang membawa ketakutan tersendiri bagi Kekaisaran Roma pada waktu itu.
Dalam episode The Haye Way kali ini, Neal Petersen dan Thom Haye membahas pengalaman terbaru mereka, termasuk liburan dan pelatihan dari pelatih baru. Mereka juga merefleksikan dampak pelatih baru terhadap tim. Selain itu, mereka menjawab pertanyaan dari pendengar dan, sebagai penutup, membahas kata Bahasa Belanda untuk episode kali ini.See Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Retty dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 2: 22-28; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Yohanes 1: 19-28 TETAP SEBAGAI ORANG-NYA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tetap Sebagai Orang-nya Yesus Kristus. Kedua orang kudus yang kita peringati hari ini adalah para bapa Gereja, orang-orang cendekia Gereja yang sangat berjasa dalam memperkuat misi Gereja di daerah Asia Minor, yang sekarang Turki dan sekitarnya. Mereka berdua adalah contoh wajah dan tubuh Kristus di daerah Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa Timur. Sepanjang tahun ini kita akan dihadapkan oleh sebuah tantangan, dalam bentuk pertanyaan: “Siapakah engkau?”. Pertanyaan ini ialah yang ditanyakan oleh orang-orang kepada Yohanes Pembaptis soal identitasnya. Mereka sangat repot kalau ada orang begitu terkenal dan dipandang nabi, terutama pandangan mereka bahwa Mesias akan datang, atau nabi Elia yang suci itu bangkit lagi. Kesaksian Yohanes membuat mereka heran, takut, penasaran, kesal, marah, dan tertantang. Kalau selanjutnya kita sering atau selalu dihadapkan pada pertanyaan itu, apa kiranya jawaban kita yang terbaik? Semoga kita menoleh untuk melihat kedua santo tadi, Basilius dan Gregorius yang menjadi wajah dan pribadi Kristus di tempat mereka berkarya. Pandangan kita bisa lebih jauh lagi ke belakang, ada santo Paulus yang pandai, bijak dan berani. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (12,5) dan surat pertama kepada jemaat di Korintus (1Kor 12,13), ia menulis: “Saya adalah salah satu anggota tubuh Krisus”. Pernyataan terkenal ini pantas menjadi pegangan kita di awal tahun 2025 ini, di mana dan kapanpun, kita adalah orang-orang-nya Yesus Kristus. Kalau itu adalah jawaban yang dapat dianggap umum, mestinya ada juga jawaban oleh setiap pribadi kita. Kita dibantu oleh Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang berkata bahwa sebagai orang-orang-nya Yesus Kristus, kita berkewajiban untuk tinggal di dalam Putra dan di dalam Bapa. Biarpun ada berbagai godaan, tantangan, dan ancaman, prinsip kita tetap sama, yaitu tinggal di dalam Tuhan. Biar badai, hujan, dan bencana silih berganti, iman dan pegangan kita kepada Tuhan tidak akan berubah. Kepada setiap pribadi kita juga, memberikan kesaksian yang sesungguhnya dan benar tentang Tuhan yang kita miliki, merupakan satu aspek dasar sebagai murid-murid Tuhan. Kita memiliki kewajiban untuk mewartakan diri Tuhan yang sesungguhnya, meskipun kita tahu dunia dan sekitarnya tidak gampang memahami dan menerimanya. Kita juga perlu menyampaikan kebaikan dan kasih Tuhan tanpa lelah atau bosan. Selain itu, sikap pasif atau menutup diri saja sambil tidak mewartakan Tuhan merupakan penyakit yang mematikan iman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha murah, semoga saya mengenal diri saya di dalam Yesus Kristus dengan sempurna. Bapa kami... Dalam nama Bapa...
Allah memanggil, yaitu mengundang, semua orang ke pesta pernikahan. Orang "yang terpilih" adalah yang menerima undangan tersebut. Sekali lagi, semuanya bermuara pada pertanyaan tentang kasih dan kebebasan yang melekat dalam kasih.
Allah memanggil, yaitu mengundang, semua orang ke pesta pernikahan. Orang "yang terpilih" adalah yang menerima undangan tersebut. Sekali lagi, semuanya bermuara pada pertanyaan tentang kasih dan kebebasan yang melekat dalam kasih.
Saatnya episode baru! Dalam episode ini, Thom Haye membahas situasinya di Almere City, menjawab beberapa pernyataan bersama Neal Petersen, dan mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian kirimkan. Selamat menonton!Media sosial Thom Haye: Instagram: @ThomhayeSee Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
Impunitas adalah kekebalan hukum bagi pelaku pelanggaran HAM, sebuah masalah serius yang telah lama mengakar di Indonesia. Perkembangan penanganan HAM di negara kita menunjukkan upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi impunitas, namun penyelesaian pelanggaran HAM masih menghadapi banyak tantangan. Pendapat para penyintas menjadi suara penting dalam mendesak adanya solusi dan perbaikan sistem hukum kita. Demokrasi yang sehat seharusnya menjamin tidak adanya impunitas, namun realitasnya seringkali berbeda. Pertanyaan besarnya adalah: Bagaimana memastikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya pelanggaran HAM? Pada Podcast Hubungan Internasional kali ini, Ririn Tri Nurhayati dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional bersama Ken M.P. Setiawan dari The University of Melbourne dan Pipit Ambarmirah dari Kiprah Perempuan mengajak HI Friends berdiskusi mengenai Permasalahan pada Impunitas. Simak selengkapnya hanya di Podcast Ilmu Hubungan Internasional seri-88! #Impunitas #HAM #Indonesia #keadilan #hiugm #ugm ======================================
Season 29 : MEANINGFUL MARRIAGE
Bahasa Indonesia Bersama Windah (for intermediate Indonesian language learners)
https://www.patreon.com/windah Transkrip: https://www.patreon.com/posts/mid-cara-membuat-116658096?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_link Terjemahan: https://www.patreon.com/posts/eng-cara-membuat-116658165?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_link Di episode ini, kita membahas cara membuat pertanyaan dalam percakapan sehari-hari bahasa Indonesia, mulai dari pertanyaan ya/tidak sampai pertanyaan terbuka. Selamat mendengarkan! Musik: Siestita - Quincas Moreira Terima kasih banyak atas dukungannya untuk: SAHABAT WINDAH AkiramJayNyong Jago Bob GenericJohn nyMartin JankovskýWilliam ChenDawid GerstelDRamzan BAlex PepinnsSebastianAlexander ScholtesJrobabuja11 RoboNicholai LidowTim SomervilleErnaAliteJack William HusbandsAndre ChampouxDemi Alastair JudsonNicky BrownKatherine WalkerLino ArboledaLeon KwekMimi Choo燕 丘Cameron Edinger-ReeveSam Bayley TEMAN WINDAH John McBride Kristofer Nivens P. Clayton D. Causey, CT Vanessa HackJohn ShumLuis PaezChloe ArianaCraig RedriffMariusCharlotteJonny 5Jose LorenzoJeremyLulunMadeleine MillerAngelo CaonRossi von der BorchRussell OgdenSicily FiennesEm McDermottMeredith R NormanTom Simamora ThatcherWill HendersonBjornrappangeTim DoolingDevin NailAlissa Sjuryadi-TrowbridgeBillEric EmerAsakoTarquam James McKennaAmanda BlossStephen MSusan & Ben SetiawanJensBen HarrisonNaota YanagiharaHans WagnerPham VyJustin WilsonNadiaJayElfin MoningkaZane RubaiiBenjaminDerynAlexH HMatt WintersGuilhermeHong WantingAlec MitchellVinceDanielBertiSugiyamaMaki UtsumiAtsuko MaenoMosaStephen GrahamHannah RowntreeCallum TrainorHildaColleen Thornton-WardAilise Sweeney-LoweJimmyTan Jing YiYng KenjicnxuFlorian HopfKurt VerschuerenJoakimEdmund TanRyosuke SudaFloBerberJeroen VellekoopJan NedermeijerMinh Vy Trần NgọcMatthewTakeshi YamafujiNateLauraPatrickMiquel PENDENGAR SETIAJoColumba TierneyLuciano HespanholHH JorgensenChingyu yangAmina AljehaniJannedBill Dalton PAYPAL/OVO/dll.QinYaszalixGary Chan
startggl.com - WA: 0812 - 8886 - 1818 | Menurut kamu apakah asupan serat dan protein kamu sudah terpenuhi? Lalu apa sumber serat andalanmu? Pertanyaan di atas bakalan di jawab secara detail oleh Coach Natasya di episode kali ini. Jadi simak sampe selesai ya
Tidak perlu ada Tuhan, kata mereka yang skeptis. Toh, semuanya terjadi dengan sendirinya. Tidak ada rencana. Tidak ada rancangan. Tidak ada tujuan. Tidak ada gambaran besar. Semuanya terjadi secara kebetulan. Jika Tuhan tidak terlihat, apakah berarti Tuhan tidak ada? Siapa Tuhan dan apa yang Dia katakan kepada kita sungguh penting. Jika Tuhan sudah berbicara dengan begitu jelas, kita tidak bisa mengabaikan-Nya. Baca artikelnya di: https://bit.ly/4fAPMjU
Sebuah Puisi: DI TIMUR Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima Puisi "Di Timur" karya Ardi Kamal Karima mengajak pembaca untuk merenung tentang eksistensi manusia dan pencarian makna hidup. Melalui bahasa yang puitis dan imajinatif, penyair mengundang kita untuk menyelami kedalaman jiwa manusia. Secara psikologis, puisi ini mencerminkan proses introspeksi diri, konflik batin, dan pencarian makna. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengisyaratkan adanya pergulatan batin yang dialami penyair. Dari sudut pandang filsafat, puisi ini menyentuh tema-tema klasik seperti ontologi (hakikat keberadaan), epistemologi (teori pengetahuan), dan estetika (kajian keindahan). Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan pertanyaan mendasar tentang siapa kita, bagaimana kita mengetahui sesuatu, dan apa makna keindahan dalam hidup. Secara sastrawi, puisi ini kaya akan simbolisme, imaji, dan bahasa konotatif yang menciptakan lapisan makna yang multidimensi. Penggunaan kata-kata yang indah dan pemilihan diksi yang tepat membuat puisi ini menjadi karya sastra yang memikat. Secara keseluruhan, puisi "Di Timur" adalah sebuah karya yang mengundang pembaca untuk merenung dan menemukan makna pribadi. Melalui eksplorasi tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, dan pencarian makna, puisi ini mengajak kita untuk menghargai keindahan bahasa dan kekuatan kata-kata dalam mengungkapkan perasaan dan pikiran manusia. puisi ini adalah sebuah undangan untuk merenung tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita, sebuah upaya untuk menemukan makna dalam kompleksitas kehidupan manusia. #ardikamal #syair #sajak #monologue #penyair #mentalhealth #poet #poetry #sastra #penulis #literasi #dépression #kutipan
Sebuah Puisi: Tetap | Tepat Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima Puisi ini seakan menggambarkan keresahan seseorang yang tengah menghadapi dilema batin. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan adanya konflik internal antara keinginan untuk menyempurnakan sesuatu (merekatkan bagian yang terbuka) dengan realitas bahwa tidak semua hal bisa sempurna. Konsep "akal sehat yang kuat" mengisyaratkan pencarian akan stabilitas emosional di tengah ketidakpastian hidup. Penggunaan kata-kata seperti "toko matrial Tutup!", "Apotek tak bisa dibujuk!", dan "Tempat ibadah kian hari semacam pasar" mencerminkan kekecewaan terhadap institusi atau sistem yang dianggap tidak mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Secara psikologis, puisi ini bisa diartikan sebagai ekspresi dari perasaan frustrasi, kegelisahan, dan pencarian makna hidup. Puisi ini menyentuh pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang mendasar, seperti asal-usul manusia, tujuan hidup, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Konsep "gelar lulusan ujian pada rahim Ibu" merujuk pada kepolosan dan kemurnian manusia pada saat dilahirkan. Namun, seiring berjalannya waktu, manusia dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang kompleks. Pertanyaan "Apa Tuhan membuka lowongan lagi bagi diriku?" menunjukkan kerinduan akan suatu keadaan yang lebih baik dan pencarian akan makna di balik penderitaan. Dari sudut pandang filsafat, puisi ini bisa dilihat sebagai refleksi tentang kondisi manusia yang rentan, terbatas, namun tetap merindukan kesempurnaan dan kebahagiaan. Secara sastrawi, puisi ini memiliki kekuatan dalam penggunaan bahasa yang metaforis dan imajinatif. Penggunaan tanda baca yang unik (|), misalnya, menciptakan efek disonansi yang menarik perhatian pembaca. Struktur bait yang pendek dan padat memperkuat kesan intensitas emosi yang ingin disampaikan. Tema utama puisi ini adalah tentang pencarian identitas, makna hidup, dan penerimaan terhadap keadaan. Penggunaan diksi yang sederhana namun bermakna dalam, serta penggunaan imaji yang kuat, membuat puisi ini mudah diingat dan membekas di benak pembaca. #puisi #ardikamal
Bagas "Paperfive" abis beresin #TheLegendofZelda #EchoesofWisdom dan juga kita bahas soal kenapa Alarmo itu barang revolusioner!
Dayu Dara Permata adalah CEO dan Founder dari property-tech platform, Pinhome. Selama 80 menit, Dara dan Gita Wirjawan mengupas tuntas isu krisis hunian di Indonesia, tantangan sandwich generation untuk membeli rumah, dan bagaimana Pinhome bisa menjadi salah satu solusinya. Pertanyaan besar episode ini: Bagaimana agar 81 juta milenial Indonesia yang tidak memiliki rumah, bisa kita selesaikan bersama? #Endgame #GitaWirjawan #Pinhome ----------------- Saksikan film “Home Sweet Loan” di sinema sekarang. ----------------- Jelajahi dan diskusikan lebih lanjut episode ini di https://endgame.id/
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Upaya pembunuhan terhadap Trump pada akhir pekan lalu menimbulkan pertanyaan baru soal kekerasan politik di AS. Sementara itu, musuh-musuh AS meningkatkan upaya memengaruhi hasil pemilihan presiden dan pemilihan-pemilihan penting lainnya.
Kuliah Bahrul Mazi Jilid 21 yang berlangsung di Masjid Abdullah Fahim, Bertam, Kepala Batas, Pulau Pinang pada 14 Ogos 2024. ~ Nama sebenar Abu Dzar - sahabat Nabi ~ Allah bagi Nabi nampak dan dengar benda yang orang biasa tak dengar ~ Nabi dengar suara rintihan langit ~ Tiada ruang di langit yang kosong, melainkan penuh dengan dahi malaikat bersujud ~ Kalau manusia tahu betapa benarnya janji Allah ~ Manusia akan banyak menangis, berbanding ketawa ~ Tidak ada orang yang akan merasa lazat bersama isteri ~ Nabi sayang kita dan tak mau kita tercampak ke neraka ~ Pastikan kita sentiasa ada rasa takut kepada Allah dalam hati ~ Dunia ni bahaya, sangat menarik tapi mampu menjahanamkan kita ~ Telah berlaku gerhana di zaman Nabi ~ Sahabat nampak Nabi buat perkara pelik semasa solat sunat gerhana ~ Penjodoh bilangan bahasa Arab ~ Tandan buah anggur dari syurga ~ Neraka Jahannam yang cukup besar, untuk azab manusia ~ Firman Allah dalam surah Qaf Ayat 30 ~ Hari Allah berkata kepada Neraka ~ Orang yang berada di barzakh, nak buat "come back" ke dunia ~ Kita nak menjawab berseorangan di akhirat nanti ~ Saidina Abu Bakar As-Siddiq seorang yang cukup disayangi Nabi ~ Hadis kemasyarakatan - Islam suruh kita berkawan, bermasyarakat ~ Palestin perlukan pertolongan kita ~ Ganjaran untuk orang yang pernah infak untuk agama Allah ~ Amalan harian orang yang ahli ibadah ~ Ada atau tidak orang yang semua pintu syurga panggil dia? ~ Kita fokus untuk buat kebaikan, jangan responsif dengan provokasi media sosial ~ Iblis dan syaitan akan buat all out untuk kita jadi orang jahat -- BAHRUL MAZI JILID 21 MUKA SURAT 163 -- ~ Bab mempunyai harta orang dengan sumpah bohong ~ Share partner dalam syarikat yang tidak amanah ~ Orang yang tidak amanah - scam dalam masyarakat ~ Ketayap memusing atas kepala dengar tawaran scam ~ Berbohong untuk ambil harta orang ~ Bukan senang nak jadi hakim ~ Jangan makan harta orang lain dengan jalan tak betul ~ Dah kawtim dengan hakim supaya bersubahat buat keputusan tak adil ~ Nabi juga manusia, tak semua benda Nabi tahu, melainkan Allah beritahu ~ Manusia pandai cakap tapi menipu ~ Bukan dapat harta, tapi sebenarnya sepotong dari api neraka ~ Masalah Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) ~ Syeikh kaki gambar hindu (Filem Tamil) ~ Orang yang "sakit" asyik nak post gambar dalam sosial media ~ Ceramah berapi di masjid kaki porno rupanya ~ Punca Islam sejak awal tidak terima bukti video untuk sabit kesalahan hudud ~ Hukum buat keputusan tidak betul disebabkan jahil ~ Nabi nak cakap apa-apa pun Nabi datangkan dalil (beradabnya Nabi kepada Allah) ~ Kita sentiasa renew janji di depan Allah ~ Orang yang Allah tak mahu tengok muka di hari akhirat ~ Bayangkan mak tak mahu tengok muka kita ~ Ada tiga golongan manusia yang akan di azab oleh Allah ~ Tua bangka tapi berzina dan buat naya kepada anak sendiri ~ Pemimpin tapi penipu ~ Orang miskin tapi menyombong ~ Sahabat Nabi yang termasuk dalam sahabat yang dijamin syurga ~ Hadis Nabi tentang hukuman mengambil tanah orang secara zalim ~ Palestin di zalimi, korban dah hampir 40,000 orang sejak serangan Oktober 2023 ~ Ramai orang buat Qunut Nazilah tapi belum menampakkan hasil ~ Allah belum tolong lagi, mesti ada "something wrong somewhere" dikalangan kita ~ "Bila Allah nak tolong kita ni?" ~ Pertanyaan yang menyebabkan Nabi bingkas bangun dengan muka merah ~ Didera oleh musuh dengan gergaji - namun tak tinggal Islam ~ Tanggungjawab kita ialah menjadikan diri masing-masing dikalangan orang yang mustajab doa ~ Doa yang tidak "connect" di hati ~ Betulkah kita simpati kepada saudara kita di Palestin? ~ Isu Ustaz berkuliah panjang macam tak pernah jumpa mikrofon --- Dapatkan External SSD 512GB Sempena 11 Tahun Zonkuliah : https://toyyibpay.com/Zonkuliah-External-SSD-512GB --- Sokong Projek Zonkuliah Dengan Menyumbang Ke Akaun Berikut : ➢ https://toyyibpay.com/zonkuliah ➢ MAYBANK (Produksi Zonkita) - 557250054584 --- #Zonkuliah #UstazShamsuri #KuliahAgama
A single question about sexuality will be included in the 2026 census, after Prime Minister Anthony Albanese reversed the original decision on the matter. - Sebuah pertanyaan tentang seksualitas akan dimasukkan dalam sensus tahun 2026, setelah Perdana Menteri Anthony Albanese membatalkan keputusan awal tentang masalah tersebut.
Pertanyaan di Hari Kiamat adalah tabligh akbar yang disampaikan oleh Syaikh Dr. Faris Yaslam Faraj Hafidzahullah pada Selasa, 15 Safar 1446 H / 20 Agustus 2024 M. Tabligh Akbar Tentang Pertanyaan di Hari Kiamat Pertama-tama, saya ingin mengawali dengan firman Allah Ta’ala: هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. […] Tulisan Pertanyaan di Hari Kiamat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Cawapres Partai Demokrat Tim Walz memiliki sejarah panjang dengan Tiongkok. Sejauh mana pengalamannya dengan Tiongkok ini berpengaruh pada sikapnya terhadap negara yang sering berseberangan dengan AS itu? Pertanyaan ini belakangan menjadi isu panas dalam kampanye pilpres.
Memulai Event Organizer dari usia 15 tahun & memiliki ribuan karyawan, seperti apa cerita inspiratif dari Putri Tanjung? Yuk, dengerin sekarang!
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 17 April 2024 Bacaan: Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9) Renungan: Ternyata di dalam melayani Tuhan dibutuhkan juga rasa percaya diri. Beberapa kali saya berjumpa dengan teman seiman ketika diminta untuk melayani, mereka selalu menjawab, "Nanti dulu, saya belum siap. Saya tidak bisa karena tidak berpengalaman. Nanti kalau saya sudah punya banyak uang baru saya akan melayani Tuhan," dan masih banyak alasan lainnya. Apakah pemikiran tersebut benar demikian? Jika kita membaca kisah Tuhan Yesus dielu-elukan di Yerusalem, mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Tuhan Yesus lebih memilih keledai untuk ditunggangi, bukannya kuda atau unta yang lebih kuat daripada keledai? Pertanyaan ini pastinya muncul karena bagi sebagian besar orang, keledai dianggap sebagai hewan yang lemah dan biasa- biasa saja. Tidak sama seperti kuda yang nampak kuat, gagah dan perkasa. Akan tetapi, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa sebab. Alasan dari tindakan Tuhan Yesus tersebut, selain karena la ingin menggenapi nubuatan Nabi Zakharia, la pun ingin menyatakan bahwa diri-Nya menyukai kesederhanaan. Nampaknya kesederhanaan sudah sejak awal menjadi bagian dari diri Tuhan Yesus. Ketika Ia lahir, Ia tidak memilih tempat yang mewah dan nyaman, tetapi tempat yang sangat sederhana. Ia pun tidak memilih orang tua yang kaya raya, sebaliknya hanya seorang tukang kayu. Ketika melayani dari kota ke kota, la tidak mengendarai apa pun, tetapi lebih memilih untuk berjalan kaki. Ketika memilih murid-murid-Nya pun, la tidak memilih orang-orang terpandang, kaya raya, ataupun orang-orang suci. Sebaliknya, la lebih memilih orang-orang berdosa, miskin, yang tidak dianggap oleh dunia. Perlu diketahui bahwa Tuhan lebih memilih orang biasa untuk dijadikan luar biasa, agar kemuliaan-Nya dapat lebih dinyatakan kepada semua orang. Ketika melawan bangsa Filistin, Tuhan tidak memakai seseorang yang ahli dalam peperangan, justru la memilih seorang anak yang masih sangat muda dan tidak berpengalaman, yaitu Daud. Ketika mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, Ia tidak memakai seseorang yang pandai berbicara. Sebaliknya, la memakai seseorang yang berat lidah seperti Musa. Ia pun memakai Paulus yang dahulu adalah seorang penghujat, penganiaya, dan seorang yang ganas, untuk menjadi pewarta firman. Jika saat ini kita ragu untuk melayani Tuhan karena keterbatasan fisik atau kita merasa tidak mempunyai cukup uang, kurang pintar, tidak fasih berbicara, mempunyai masa lalu yang kelam, dll, ingat, sebelum kita, sudah banyak 'orang biasa' yang dipakai Tuhan dalam pekerjaan tangan-Nya. Tuhan mampu mengubah kekurangan kita menjadi kemuliaan-Nya, yang penting kita siap dipakai oleh Tuhan! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau menjadikan aku berharga di mata-Mu. Dalam segala keterbatasanku, pakailah aku sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan: RP. Petrus Santoso, SCJ Hongkong Yoh. 7:40-53.
Kata orang wanita itu selalu benar, nyatanya wanita sering disalahkan terutama soal kesuburan. Pertanyaan “kapan punya anak?” selalu ditujukan pada istri. Padahal, permasalahan fertilitas gak hanya peran perempuan saja, tapi juga laki-laki. Kesadaran untuk saling memahami kondisi pasangan juga bukan hal mudah untuk ditumbuhkan. Tapi, #SelaluAdaHarapan untuk Parents yang sedang berjuang. Periksakan kondisi Parents di Bocah Indonesia, sebagai integrated fertility solution yang membantu Parents mengatasi masalah kesuburan. TIMESTAMP 00:00 Opening 01:24 Wanita selalu disalahkan soal kesuburan? 04:01 Peran fertilitas wanita 05:40 Kapan wanita harus ke Obgyn? 10:25 Permasalahan kesuburan 15:28 Gaya hidup mempengaruhi kesuburan 16:58 Usia peluang kehamilan perempuan 22:19 Jika memiliki permasalahan rahim apa yang harus dilakukan? 25:44 Stres juga faktor permasalahan kestabilan hormon 27:49 Infertilitas bukan salah perempuan 29:45 Summary
Selamat datang di Ngobrol Sore Semaunya Episode 150! Episode kali ini kita kedatangan seorang aktris legendaris dengan loyalitas nya di dunia sinema dengan berhasil meraih banyak penghargaan yang luar biasa di kancah film nasional dan international, Christine Hakim. Obrolan kali ini akan sangat valuable dan menyentuh karena membahas banyak hal seputar kehidupan, kedekatan dengan Tuhan, dan loyalitas. Follow Us! Instagram: https://www.instagram.com/ngobrolsoresemaunya TikTok: https://www.tiktok.com/@ngobrolsoresemaunya Ngobrol Sore Semaunya hadir setiap Kamis jam 18.00 WIB hanya di cxomedia.id & YouTube CXO Media #NgobrolSoreSemaunya #PutriTanjung #ChristineHakim
Tragedi 30 September 1965 adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah Indonesia. Namun, hingga hari ini masih banyak kontroversi dan seliweran teori soal siapa sebetulnya yang bertanggungjawab pada peristiwa-peristiwa ini. Tragedi ini juga mengakibatkan kematian tujuh perwira Angkatan Darat. Enam di antaranya merupakan jenderal yang cukup berpengaruh dalam pemerintahan Soekarno. Satu orang perwira lainnya yaitu Kapten Pierre Tendean, merupakan ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Lalu ada Bripka Karel Sadsuitubun, pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena. Pertanyaan soal siapa yang bertanggungjawab atas tragedi ini memang masih akan menjadi simpul yang tak terselesaikan. Yang jelas kini telah berkembang berbagai teori terkait rangkaian peristiwa yang oleh Sarwo Edhie Wibowo – mertua Pak SBY yang kala itu menjabat Komandan RPKAD – disebut menelan korban hingga 3 juta jiwa. Teori-teori ini menjadi pergunjingan masif di masyarakat dalam berbagai diskursus, entah terkait aktor dari dalam negeri, maupun yang dari luar negeri.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Februari 2024 Bacaan: "...tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:3b) Renungan: Suatu ketika Tuhan Yesus dan para murid-Nya berjumpa dengan orang yang buta sejak lahir. Pertanyaan para murid adalah siapa yang disalahkan (berdosa) sehingga orang tersebut menjadi buta. Sementara itu, kelompok orang Farisi justru mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus dengan menuduhkan Yesus telah melanggar aturan hari Sabat. Kepada para murid-Nya, Tuhan Yesus pun tegas mengatakan bahwa keadaan yang dialami oleh orang yang buta sejak lahir bukanlah karena salah dan dosa siapa-siapa, tetapi agar pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam diri orang buta itu, yaitu bela rasa dan empati yang didasari cinta kasih yang Tuhan Yesus tunjukkan dengan menyembuhkan orang buta itu. Kepada orang-orang Farisi, Tuhan Yesus menyatakan bahwa merekalah yang sesungguhnya buta. Orang Farisi buta mata rohaninya untuk dapat melihat kuasa Allah dinyatakan dan untuk dapat berbelas kasihan terhadap sesama. Sikap menghakimi sesama atas penderitaan yang mereka alami, bukanlah sikap murid Kristus. Apalagi sikap mencari-cari kesalahan dan kambing hitam atas penderitaan yang terjadi. Sebagai murid Kristus, kita terpanggil untuk turut bekerja bersama-sama dengan Allah untuk menghadirkan pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam diri sesama yang menderita, yaitu dengan menunjukkan sikap belas kasihan, bela rasa, solidaritas sosial dan kesetiakawanan sosial kepada sesama di dalam penderitaannya. Di situlah "pekerjaan-pekerjaan Allah" telah dinyatakan melalui kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering menghakimi orang lain tanpa menyelidiki dahulu kebenarannya, sehingga membuat orang lain kecewa atas sikapku. Amin. (Dod).
Pertanyaan seputar riba adalah penting dalam Islam, karena riba, atau bunga, diharamkan dalam ajaran agama ini. Riba dianggap sebagai bentuk eksploitasi ekonomi dan merugikan masyarakat yang lebih miskin. Namun, perlu dicatat bahwa penilaian tentang apakah suatu bentuk tabungan atau pekerjaan di bank bersifat ribawi atau tidak bisa bervariasi berdasarkan pendapat ulama dan interpretasi hukum Islam. Beberapa ulama berpendapat bahwa tabungan di bank konvensional yang memberikan bunga adalah haram karena melibatkan riba. Oleh karena itu, mereka mungkin menyarankan untuk mencari alternatif tabungan yang bebas dari bunga, seperti tabungan syariah yang mengikuti prinsip-prinsip Islam.
Apa sih arti cinta menurut kalian? Pertanyaan sederhana tapi bikin mikir. Apa emang cinta itu abstrak? Gak bisa dideskripsikan tapi bisa dirasakan. Atau, cinta yaa hanya sebatas kalimat "I love you"? Hmmm... Tapi sepertinya gak sih. Karena cinta itu sudah seperti masakan, ada resep dari sebuah masakan dan ada resep di sebuah hubungan. Resep ini lah bagian dari prosesnya. Tapi proses setiap pasangan beda-beda. Jadi kalau mau ditanya arti cinta itu apa? Jawabannya adalah........................... Dengar sampai tuntas dan ajak pasangan kalian bareng ya! TIMESTAMP 00:00 Opening 02:22 Perbedaan cinta dan sayang 04:20 Cinta itu saling mengalah 05:53 Cinta itu aksi 08:52 Cinta = Pengabdian tulus tanpa balasan 11:19 Cinta itu menerima apa adanya 13:53 Cinta itu lebih dari sayang 16:16 Cinta itu banyak ujiannya 18:55 Marriage is never 50/50 23:55 Cara menunjukan rasa cinta dan sayang 26:08 Summary