Siniar dengan kandungan fantasi seliar jagat raya yang punya tugas mengantarkan telinga kalian masuk ke dimensi baru, semua audio yang tayang diracik di waktu-waktu begadang, hasil buah tangan kejujuran, selamat datang di panggung podcast dengan iklim sen
rejeki itu memang hadiah, tapi bukan untuk dihambur-hamburkan secara meriah, apalagi diperlakukan semena-mena sampai kehilangan bentuk alamiah, melainkan rawatlah ia dengan cinta, bangga, dan paham rupiah. Participant of BI Digital Content Competition 2024 @bank_indonesia #BIDCC2024 #CBRupiah #RupiahKu
malam itu kita berkendara tanpa tujuan, dalam nyenyak tanpa sepatah kata, tak ada satu pun dari kita yang mau bicara
boleh saya bicara tentang bagaimana rupa sama wangimu yang selalu bikin saya begitu tenang?
semoga kamu sembuh, dari segala hal yang tidak kamu ceritakan
narasi ini dibuat, seolah-olah kita itu hanya sekumpulan para lansia
dan nasib buruk di tahun kemarin, kini hanya sebatas rumor saja
dear 2024, bila sempat, tolong jemput doa yang baru saja kupahat, tolong jauhkan aku dari segala perihal jahat, karena hatiku perlu beristirahat
dalam upayaku menggapai, untuk berbagai mimpi yang sampai sekarang masih belum bisa tercapai, semoga masih ada setitik semangat meski beberapa di antaranya kesulitan untuk sampai
dalam setiap uluran tangan, untuk segala manusia yang keberadaannya tidak terbantahkan, semoga kalian membekas selamanya dalam ingatan
dalam pesan yang tak terucapkan, untuk segala hal yang masih belum tersampaikan, semoga diri yang pengecut ini tidak terlupakan
dalam keacuhan yang tak terelakkan, teruntuk siapa saja yang sempat terlupakan, semoga jiwa ini bisa kamu maafkan
dalam ketetapan hati, teruntuk siapa saja yang sudah menyakiti, semoga kegilaanmu berhenti hanya sampai di sini
kuteguk berbutir-butir parasetamol agar nalarku tak tewas dengan konyol, 5 menit lagi sampai menuju dosa terbesarku, jangan lenyap dulu, kau itu masih punya ibu
iblis mengintip dari balik lemari baju yang sudah lama tidak pernah kubuka, atau Tuhan memang senang bercanda
di bawah guyuran bulan yang terlihat biru, tentang waktu yang buru-buru, menyapu bersih seluruh aku dan kamu berkolaborasi bersama: @podcastsuarasendu
selamat pagi dunia yang bingung, apa kabarmu matahari yang agung?
akan kuberkati hari ini lewat doa kecil untuk kamu yang sudah besar, "selamat malam, manusia dewasa"
di salah satu ruas gang sempit yang jarang sekali kulewati, kulihat, ada sebuah lampu jalan yang berdiri sendirian
kupergoki semangat juangku tewas dalam kecelakaan hebat tempo lalu, namun saat itu entah kenapa aku tidak menangis
lahan pijak yang sebelumnya gersang, sedikit demi sedikit kini tanahnya mulai terangsang, tunasnya bermunculan ditumbuhi kembang
gua yang tadinya overthinking, gua yang tadinya takut banget kalo dighosting, gua yang hampir sinting sampe rambut gua jadi ikutan keriting, sekarang hidup gua jadi kerasa lebih penting, gua selalu dibuat salting karena dia selalu ada di saat-saat yang genting, dia bikin gua jadi gak bisa berpaling "QRISnya satu, menangnya banyak!" Participant of BI Digital Content Competition 2023
di sudut paling gelap ini, tempat di mana warasku asyik mengasingkan diri, aku meracik komposisiku sendiri
bila tidak dipisahkan oleh hamparan laut, mungkin aku akan berlari kencang ke arahnya, untuk kemudian memintanya membawaku tenggelam bersamanya
bila tak terpaut oleh usia, meski hanya 5 menit saja, aku ingin kembali merasakan suasana baik yang ada di sekitarnya
untuk awan kecil yang bersemayam dalam hatiku, terhitung mulai hari ini, sepertinya aku akan menjalani hidup dengan sebasah-basahnya
tepat di jantung kota, mereka tampil luar biasa dengan apa adanya, sedikitpun tanpa sandiwara
dan pada momen romantis itu, bandung punya 25 jam untuk dihabiskan dalam satu hari
tapi kenapa makin dewasa, waktu malah kerasa makin cepet, kalian ngerasa gitu juga gak sih?
ngeri juga ya jatuh cinta di negeri wakanda, segala-galanya dibikin bercyhandaa
di luar sana, ada banyak orang yang gak seberuntung kita, tapi rasa syukurnya jauh melebihi kita
bangunin aku ya, kalo september udah selesai!
selama masih di bawah langit yang sama, selama itu pula kita masih disemogakan bersama-sama
raut yang cantik, bulu mata yang lentik, perempuan adalah sastra murah yang mudah sekali dituliskan
tolong sisakan satu saja kehidupan yang baik untukku, tidak perlu sempurna, asal cukup dimengerti
wahai kalian para betina dengan air liur oportunis, yang hobinya mengincar pria-pria perfeksionis
namun aku ini anakmu bu, sehebat-hebatnya kau membekam pilu, aku tau
kepada para malaikat yang pernah kudoakan bertahun-tahun lamanya, atau iblis-iblis garang yang sempat kusumpah-serapahkan keberadaannya, datanglah!
setelah sekian lamanya menghabiskan waktuku untuk fokus sama orang lain, akhirnya aku bisa kembali lagi menjenguk Bandung
aku tak pernah mengira, bahwa sebuah penyesalan sanggup menenggelamkan satu tubuh manusia dewasa
meski kadang hidup tidak selalu berbaik hati, hidup akan terasa seperti penjara bila kita berpaku hanya pada satu jalan
untuk hati yang suasana tayangnya suka-suka, sudahkah kamu murung hari ini?
kupu-kupu itu akan terus terbang mendayu-dayu, dengan sayapnya yang terbuat dari cumbu dan rayu
badanku karam, di balik selimut tua aku bersemayam, dengan nafas setipis palsu dalam diam
ketika yang lain menganggap bahwa senja itu istimewa, aku malah merasakan kecewa
sepertinya kita belum siap untuk menjadi orang lain lagi, padahal kita pun belum sampai pada titik kata jadi
kamu serupa inti atom yang stabil, meski dihajar oleh sinar gamma ataupun beta, hari esokmu akan tetap sama, sedangkan aku, sulit terkalkulasi