POPULARITY
Categories
Apa itu Smart Choices? Smart Choices bukan sekadar buku teori, melainkan sebuah kerangka kerja sistematis untuk pengambilan keputusan yang dirancang oleh tiga pakar manajemen terkemuka: John S. Hammond, Ralph L. Keeney, dan Howard Raiffa. Pada intinya, metode ini menawarkan sebuah peta jalan logis yang dikenal dengan akronim PrOACT(Problem, Objectives, Alternatives, Consequences, Tradeoffs). Metode ini mengubah proses pengambilan keputusan yang sering kali dianggap sebagai "bakat alam" atau seni yang samar menjadi sebuah disiplin ilmu yang terukur. Ini adalah tentang memecah kompleksitas masalah menjadi elemen-elemen yang dapat dikelola, memastikan Anda tidak hanya bereaksi terhadap situasi secara impulsif, tetapi secara proaktif membentuk hasil yang Anda inginkan. Mengapa Metode Ini Penting? Pendekatan ini menjadi krusial karena dalam dunia yang penuh ketidakpastian, mengandalkan intuisi saja sering kali menyesatkan. Otak manusia secara alami rentan terhadap berbagai "jebakan psikologis" yang tidak disadari—seperti bias mempertahankan status quo, terjebak pada biaya yang sudah keluar (sunk cost), atau mencari bukti yang hanya membenarkan pendapat sendiri (confirming evidence). Tanpa sebuah sistem yang kokoh, keputusan besar dalam hidup dan bisnis sering kali didikte oleh bias-bias ini, yang berujung pada penyesalan. Smart Choices hadir untuk memitigasi risiko tersebut, memberikan landasan yang objektif sehingga Anda dapat menghadapi keputusan berisiko tinggi dengan keyakinan penuh, menghemat energi mental, dan tidur lebih nyenyak di malam hari. Bagaimana Cara Menerapkannya? Penerapannya dimulai dengan langkah paling fundamental: mendefinisikan masalah yang tepat, karena solusi brilian untuk masalah yang salah tidak ada gunanya. Setelah masalah terkunci, Anda bergerak menetapkan tujuan (Objectives) sebagai kompas moral dan strategis, lalu menciptakan berbagai alternatif kreatif (Alternatives) yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Langkah selanjutnya menuntut ketajaman untuk membedah konsekuensi (Consequences) dari setiap opsi dan keberanian melakukan pertukaran (Tradeoffs) di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Dengan mengikuti siklus ini, Anda tidak mencari kesempurnaan yang mustahil, melainkan memastikan bahwa proses yang Anda ambil adalah langkah paling cerdas yang mungkin dilakukan manusia.
Pegiat media sosial Maz Djo Pray mengulas risiko siaran langsung tanpa filter yang rentan melanggar etika dan hukum, merespons viralnya kasus streamer Resbob yang diduga menghina Suku Sunda dan komunitas Viking Persib. Dibahas soal standar komunitas platform, ekonomi atensi, dampak sosial ujaran SARA, hingga pentingnya kontrol diri di ruang publik digital.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Desember 2025Bacaan: "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2) Renungan: Satu kali, Ibu Teresa pernah menulis begini, "Kalau kamu belum bisa memberi makan 100 orang, berilah makan satu orang saja dulu." la juga menulis, "Tidak semua kita bisa melakukan hal-hal besar. Tapi semua kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar." Dari pikirannya yang belajar membatasi hidup dengan cara yang sangat sederhana, ia telah menemukan banyak hikmat untuk disampaikan tentang bagaimana kita melayani sesama. la membantu kemanusiaan untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat orang lain, bahwa kebesaran itu adalah jalan yang menurun, bukan naik. la juga mengajari kita orang modern bahwa milik kita saat ini belum tentu mewakili perkenanan Tuhan, tapi kita mendapatkan kewajiban memikul kesusahan sesama. Setiap kali bencana terjadi, terutama bencana alam, kita menarik napas panjang dan menghembuskan dengan cepat sebagai tanda, "Kenapa yang seperti itu terjadi lagi?" Kita tidak suka mendengar kabar buruk tentang kesusahan orang lain. Tahu apa sebabnya? Karena kesusahan yang kita dengar, langsung mewajibkan kita untuk menanggung sedikit atau banyak dari kesusahan itu. Tanpa kita sadari, semua kejadian itu memanggil kita untuk bertindak. Jika kita mengabaikan panggilan itu maka secara alamiah hati kita menimbun sejumlah rasa bersalah. Suatu kali nanti rasa bersalah itulah yang akan turut menentukan seberapa kuat kita bisa berdiri di hadapan Tuhan. Bencana alam adalah cara Tuhan menyadarkan kita bahwa kita adalah sesama manusia, kita sepenanggungan, kita harus mengatasinya bersama. Hari ini kita membantu, mungkin besok kitalah yang dibantu. Firman-Nya tegas berbicara, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Mari kita memenuhi hukum Kristus dengan saling tolong menolong. Jangan pandang bulu dalam menolong. Tolonglah dengan tulus hati. Jangan ada pamrih dalam menolong. Semua bagi kemuliaan nama Tuhan saja. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, taruhlah roh belas kasih-Mu dalam hatiku, sehingga aku selalu tergerak untuk menolong orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Amin. (Dod).
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa DPR telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.Dasco menegaskan, bencana membutuhkan kehadiran dan kepemimpinan langsung di daerah sehingga ketiadaan kepala daerah dinilai mengganggu efektivitas penanganan.DPR mendorong Kemendagri menerapkan ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2014, termasuk penunjukan Pelaksana Tugas Bupati, agar koordinasi lapangan dan penanganan bencana tidak terhambat.#bupatiacehselatan #DPRRI #sufmidascoahmad #PenangananBencanaIndonesia #Kemendagri #KepalaDaerahKosong #PltBupati
Pasca banjir bandang di Aceh Tamiang, akses listrik di sejumlah desa belum merata. Di Desa Kesehatan, listrik hanya menyala sebentar sebelum maghrib dan warga terpaksa mengandalkan penerangan dari HP, senter, dan lampu tenaga surya. Selain itu, ketersediaan air bersih dan fasilitas MCK masih minim, meski dapur umum dan bantuan logistik dari relawan dan kelompok pribadi sudah hadir. Pemerintah dinilai belum maksimal menyalurkan bantuan. Laporan lengkap disampaikan jurnalis Metro TV Heinrich Terra dengan juru kamera Maulana Ridwan, memberikan update kondisi darurat dan perjuangan warga di tengah keterbatasan pasca banjir.#AcehTamiang #BanjirAceh #ListrikPadam #BantuanBencana #RelawanAceh #InfoBencana
Saat Jeda Justru Jadi Kekuatanmu‼️Kadang kita ngejar banyak hal sampai lupa kalau diri sendiri juga butuh dirangkul. Padahal, jeda kecil itu justru sering jadi alasan kenapa kita bisa lanjut lagi dengan hati dan perasaan yang lebih ringan.Yuk Academia kita ambil napas dulu, rebahan sebentar dan sambil ditemenin Revanthi di episode inspiratalk kali ini. Siapa tau, dari jeda kecil ini kamu nemuin versi dirimu yang lebih tenang.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahAPAKAH KITA BOLEH MENGELUH?Mari kita membaca Firman Tuhan dariFILIPI 4: 11Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.Wonder Kids, Kadang kita merasa tidak puas dengan hidup kita. Kita ingin nilai yang lebih bagus, mainan baru, atau makanan yang lebih enak. Lalu, kita mulai mengeluh.Tapi coba bayangkan ini: Bagaimana kalau satu-satunya yang Tuhan berikan padamu hanyalah keselamatan? Tanpa hadiah, tanpa hal-hal yang menyenangkan lainnya, hanya pengampunan dosa dan hidup kekal. Apakah kamu masih bisa bersyukur?Alkitab mengajarkan bahwa anugerah Tuhan cukup. Keselamatan dari Tuhan Yesus adalah hadiah terbesar, dan tidak ada yang bisa menandingi itu. Rasul Paulus berkata bahwa ia telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Itu artinya, kita bisa belajar untuk tidak mengeluh, walaupun tidak semua yang kita inginkan terjadi.Ingatlah, Wonder Kids:Jika kamu bisa membaca atau mendengar renungan ini, itu berarti Allah telah memberimu banyak berkat. Allah mengasihi kita, tidak hanya dengan keselamatan, tetapi juga dengan menjawab doa kita.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANHari ini, mari kita latihan mengucap syukur. • Tuliskan 3 hal yang kamu miliki dan kamu syukuri.• Ucapkan terima kasih kepada Tuhan untuk semuanya, bahkan hal kecil seperti udara segar, teman baik, atau nasi hangat.• Coba bantu orang lain yang sedang dalam kekurangan—berikan makanan, barang, atau bahkan hanya senyuman dan doa.Saat kita berbagi, kita sedang menunjukkan bahwa kita puas dengan apa yang Tuhan sudah berikan.Mari kita berdoaBapa, ajarilah aku untuk selalu bersyukur dan belajar merasa cukup dalam segala keadaan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, BELAJARLAH UNTUK SELALU BERSYUKUR DAN MERASA CUKUP, APA PUN YANG TERJADI. Tuhan Yesus memberkati
Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga memukul sendi-sendi perekonomian masyarakat. Aktivitas pertanian terhenti, UMKM kehilangan modal dan pasar, jalur distribusi terganggu, hingga pendapatan rumah tangga anjlok dalam waktu singkat. Dalam kondisi seperti ini, upaya pemulihan ekonomi menjadi sama pentingnya dengan penanganan darurat.Pemerintah telah menyiapkan dukungan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk masing-masing kabupaten/kota terdampak dan Rp20 miliar untuk tingkat provinsi. Anggaran ini diharapkan menjadi bantalan awal bagi daerah untuk memperbaiki fasilitas dasar, membantu warga terdampak, dan menggerakkan kembali roda ekonomi lokal. Namun, jika dibandingkan dengan skala kerusakan dan potensi kerugian ekonomi yang mencapai ratusan miliar rupiah, muncul pertanyaan besar: cukupkah dana tersebut?Perhitungan dampak ekonomi pascabencana seharusnya tidak hanya berfokus pada biaya perbaikan infrastruktur, tetapi juga pada hilangnya mata pencaharian, turunnya daya beli, serta waktu yang dibutuhkan masyarakat untuk kembali produktif. Tanpa intervensi yang memadai, risiko kemiskinan baru dan perlambatan ekonomi daerah bisa semakin besar.Di sinilah tantangan muncul. Anggaran yang tersedia perlu dikelola secara tepat sasaran, transparan, dan berorientasi pada pemulihan jangka menengah hingga panjang. Dukungan modal bagi UMKM, pemulihan sektor pertanian dan perikanan, serta perbaikan akses distribusi menjadi kunci agar bantuan tidak hanya habis untuk fase darurat.Pertanyaannya kini bukan semata soal ada atau tidaknya anggaran, melainkan apakah strategi pemulihan ekonomi sudah cukup komprehensif. Dengan kebutuhan yang begitu besar, dukungan Rp4 miliar di tingkat kabupaten/kota dan Rp20 miliar di tingkat provinsi kemungkinan hanya menjadi langkah awal. Tanpa tambahan sumber pendanaan dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat, upaya bangkit dari dampak ekonomi bencana di Sumatera berisiko berjalan lambat dan tidak berkelanjutan.Talk :: Pengamat Ekonomi Kerakyatan UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Hendra Kholid & Pengamat Ekonomi, Irwan Ibrahim
Serangkaian bencana alam yang terjadi di Sumatera kembali menguji kesiapsiagaan pemerintah daerah dan pusat. Tanpa penetapan Status Bencana Nasional, penanganan sepenuhnya bertumpu pada kapasitas daerah, dengan dukungan terbatas dari pemerintah pusat melalui mekanisme reguler. Pertanyaannya, sejauh mana daerah mampu bergerak cepat dan efektif dalam kondisi darurat seperti ini?Status Bencana Nasional sejatinya membuka ruang komando dan pembiayaan yang lebih besar, terutama untuk mobilisasi sumber daya lintas kementerian dan lembaga. Namun, tanpa status tersebut, daerah tetap memiliki kewenangan untuk menetapkan status darurat, mengoptimalkan APBD, serta mengkoordinasikan bantuan dari BNPB, TNI-Polri, dan relawan.Di satu sisi, pendekatan ini dinilai mendorong kemandirian dan kecepatan respons daerah. Di sisi lain, keterbatasan anggaran, logistik, serta kapasitas personel menjadi tantangan nyata, khususnya di wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi dan akses yang sulit.Pengalaman di lapangan menunjukkan, efektivitas penanganan sangat ditentukan oleh kesiapan pra-bencana: perencanaan, sistem peringatan dini, serta koordinasi antarpemangku kepentingan. Tanpa itu, absennya Status Bencana Nasional berpotensi memperlambat pemulihan dan memperbesar dampak sosial ekonomi bagi warga terdampak.Menangani bencana di Sumatera tanpa Status Bencana Nasional bukan berarti mustahil. Namun, dibutuhkan kepemimpinan daerah yang kuat, koordinasi yang solid, serta dukungan pusat yang cepat dan fleksibel. Lebih dari sekadar status, yang dibutuhkan adalah respons yang tepat waktu, transparan, dan berpihak pada keselamatan serta pemulihan masyarakat.Talk :: Tokoh Masyarakat Minang/Mantan Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus, Relawan Squad Penanggulangan Bencana Indonesia, Eko Sulistio dan Endang Sudrajat, Jurnalis Elshinta
Renungan SeRoJa, HR. SP. Maria Dikandung Tanpa Noda, 08 Desember 2025
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Oliva Ivania dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 98: 1.2-3a.3bc-4; Efesus 1: 3-6.11-12; Lukas 1: 26-38.SUCI DARI AWAL Tema renungan kita pada hari raya Bunda Maria DikandungTanpa Noda Dosa ini ialah: Suci Dari Awal. Perayaan ini dimeriahkan olehseluruh Gereja sejak tahun 1845, ketika pada hari ini Paus Pius ke-9 menetapkandoktrin Maria Dikandung Tanpa noda dosa, atau Maria Imakulata. Doktrin ini menekankan kesucian Bunda Maria sejak awalhidupnya, sekaligus memperkuat devosi kepada Bunda Maria sejak Gereja Perdanadi Yerusalem dulu. Perkembangan devosi itu antara lain berbuah denganmenyebarnya doa “Salam Maria” ke seluruh dunia. Ungkapan “Salam Maria penuhrahmat” yang merupakan salam dari malaikat Gabriel dalam Injil Lukas hari ini,merupakan pengakuan kesucian Maria datang dari surga. Berarti martabat Mariaini tidak main-main. Doktrin ini menegaskan kebenaran bahwa, sejak awal mulaketika pembuahan hasil perkawinan Yoakim dan Anna, Tuhan Allah sudah merancangsedemikian rupa supaya rahim yang menutupi bakal janin Maria, dibentengi olehrahmat Allah. Hasilnya ialah rahim itu anti akan virus dosa asal dan tentu sajabakal janin itu tidak terkena satu titik pun virus dosa asal. Kesucian adadalam bayi yang mendiami rahim, menyusul kelahirannya dan seterusnya hinggasebagai gadis yang menerima kabar Malaikat. Dari sana Maria mulai hidup bersamaSabda Kekal yang menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Ia tetap sucidari awal sampai akhir hidupnya, lalu diangkat ke surga dengan mulia. Satu-satunya manusia yang luar biasa ialah Maria. Hanyadia dari makhluk manusia ini disebut penuh rahmat. Para santo dan santa siapapun dia cukup disebut hamba Allah atau mengambil bagian dalam kepenuhan rahmatAllah. Tetapi Maria memiliki kepenuhan itu sejak ia dikandung. Keluar-biasaanBunda Maria berdampak juga kepada kita. Apakah hari raya ini punya makna bagikita? Paling kurang ada tiga makna yang bisa kita dapatkan dan selanjutnyauntuk dihayati di dalam setiap tutur kata dan perbuatan kita. Pertama, kemampuan untuk melawan dosa. Kitab kejadiandalam bacaan pertama mewartakan bahwa panglima kejahatan yaitu setan telahdikalahkan dan Yesus Kristus yang melakukan itu. Meski kita terus mendapatgodaan dan jatuh ke dalam dosa, Maria yang telah mengalahkan dosa tetapmembantu, antara lain dengan doa: Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yangberdosa ini. Kedua, mengikuti jejak Bunda Maria, kita perlu mempertahan martabatkita sebagai pengikut Kristus dengan tandanya bahwa kita telah dipanggil sejakawal di dalam Kristus, seperti yang diwartakan bacaan kedua. Ketiga, kalau kitahidup dengan semangat membenci dosa dan menjauhi perbuatan jahat, kitasesungguhnya adalah putra dan putri Bunda Maria. Bersama Maria, kita adalahbagian dari Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik,semoga kami senantiasa meneladani Bunda Maria dalam kesucian dan hidup yangpenuh rahmat. Salam Maria, penuh rahmat ... Salam Maria, penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...
Pernahkah Anda berpikir bahwa budaya organisasi itu terbentuk begitu saja secara alami? Banyak pemimpin terjebak dalam pemikiran bahwa budaya organisasi adalah sesuatu yang organik atau sekadar slogan motivasi di dinding kantor. Padahal, membiarkan budaya tumbuh "secara default" adalah risiko besar di tengah lanskap dunia yang penuh gejolak. Tanpa desain yang sengaja, budaya bisa tumbuh liar, lemah, atau bahkan toxic, yang diam-diam menggerogoti eksekusi strategi bisnis Anda. Seperti halnya merancang produk unggulan, membangun budaya yang tangguh membutuhkan intensionalitas dan arsitektur yang serius. Di sinilah konsep Culture Design hadir sebagai solusi sistematis, bukan sekadar teori manajemen. Ini adalah kerangka kerja operasional untuk menyelaraskan perilaku setiap individu dengan tujuan strategis perusahaan. Prosesnya dimulai dari membangun empati mendalam untuk memahami realitas karyawan (Know What Matters), dilanjutkan dengan eksekusi inisiatif yang konsisten dan adaptif (Do What Matters), hingga pengukuran progres yang transparan (Measure What Matters). Pendekatan ini mengubah budaya dari sesuatu yang abstrak menjadi sistem operasi nyata yang mendorong kinerja tinggi. Jangan biarkan masa depan organisasi Anda bergantung pada kebetulan. Desain budaya yang kuat tidak hanya mencetak angka profit jangka pendek, tetapi juga menciptakan warisan (legacy) dan lingkungan kerja yang inklusif di mana setiap orang merasa memiliki. Saatnya berhenti menjadi penonton dan mulai menjadi arsitek sadar bagi lingkungan kerja Anda. Pelajari bagaimana Anda bisa membangun organisasi yang tidak hanya sukses mencapai output, tetapi juga kaya akan tujuan dan kemanusiaan melalui penerapan Desain Budaya Organisasi.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - 4 Syarat Masuk Surga Tanpa Hisab Dan Azab
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 November 2025Bacaan: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36)Renungan: Ada seorang pandai besi yang sangat terkenal karena hasil kerjanya sangat bermutu. Suatu ketika karena satu kesalahan ia ditangkap dan dipenjarakan di ruangan bawah tanah. Kedua kakinya dirantai dengan rantai yang sangat kuat. Ia mencoba untuk memutuskan mata rantai yang mengikat kakinya. Ia terus mencermati rantai yang membelenggunya dan mencari peluang supaya dapat memutuskan mata-mata rantai itu. Setelah bergumul cukup lama akhirnya harapannya pupus, karena ia mengenali bahwa rantai yang membelenggunya adalah buatan tangannya sendiri. Dulu ia sangat bangga karena telah menciptakan rantai yang kuat, tetapi kini ia sangat menyesal karena rantai yang kuat yang dibuatnya telah membelenggunya dengan sangat kuat. Dosa adalah rantai yag sangat kuat, yang tercipta karena kita mengikuti segala keinginan daging. Tangan kita sendirilah yang merajut setiap mata rantai dosa itu selama bertahun-tahun. Tanpa kita sadari, dosa demi dosa telah kita jalin sehingga menjadi rantai yang sangat kuat, yang mengikat sampai kita tidak mampu lagi untuk melepaskan diri dari belenggunya. Tidak ada yang dapat memutuskan belenggu dosa selain dari Yesus Kristus yang sudah menang atas dosa. Jadi pilihlah sekarang juga. Apakah kita akan hidup merdeka dari dosa atau tetap dibelenggu dosa sampai maut menjemput? Jika kita bijak, undanglah Yesus masuk dalam hati kita untuk memerdekakan kita saat ini juga. Kemudian hiduplah dalam kebenaran firman-Nya, karena hanya ketika kita berkomitmen hidup dalam kebenaran firman-Nya, kita akan mengalami kemerdekaan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah mau mati untukku. Begitu besar dosa yang kubuat yang selalu mengecewakan hati-Mu. Tapi tangan-Mu senantiasa terbuka untuk menerimaku kembali. Terima kasih Yesus, karena kasih-Mu terlalu besar untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 23 November 2025Bacaan: "Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian." (2 Korintus 7:10)Renungan: Perjalanan hidup kita adalah seperti sebuah proses. Seperti sebuah benda yang begitu indah dan berharga mahal, harus melalui suatu proses yang tidak mudah: diolah, diremukkan dan dibentuk. Oleh karena itu kita harus melewati berbagai tekanan, kesulitan, masalah, penyakit dan juga penderitaan, dan kesemuanya itu terkadang membawa kita kepada dukacita. Namun bila kita mampu menguasai diri dan mengaturnya dengan baik, serta membiarkan tangan Tuhan bekerja dalam hidup kita, kehidupan kita akan menjadi luar biasa dan berbeda. Tuhan tidak menghendaki kita bersedih atau berduka karena masalah yang ada. Justru DIA ingin memakai dukacita yang kita alami ini sebagai sarana yang membawa kita pada sebuah kehidupan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu firman-Nya mengatakan: "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." (Mat 5:4). Tidak semua bentuk dukacita dapat membawa kebaikan, hanya ketika kita membawa dukacita itu kepada Tuhan, maka dukacita itu akan menjadi suatu kebaikan bagi kita. Tanpa adanya perasaan dukacita dan penyesalan tidak akan pernah ada pertobatan. Dan tanpa pertobatan kitapun tidak akan pernah menerima anugerah pengampunan dan kasih karunia dari Tuhan. Mari kita bawa semua permasalahan dan kesulitan hidup ini kepada Tuhan; dan biarlah DIA yang menyelesaikannya dengan caraNYA dan bukan dengan cara kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku percaya melalui penderitaan dan permasalahan hidup ini, Engkau mau membentuk aku menjadi pribadi yang tegar dan tahan uji, seperti emas yang murni yang harus dibakar di perapian agar menjadi berharga. Kini kuserahkan semua beban hidupku pada-Mu, selesaikanlah semuanya dengan caramu dan bukan dengan caraku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Judul renungan hari ini adalah:DIKASIHI TANPA SYARATMari kita membaca Firman Tuhan dariROMA 5:8“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”Wonder Kids, siapa yang di sini pernah berbuat salah, lalu takut tidak disayang lagi? Misalnya kamu dimarahi karena malas belajar, atau kamu berbuat nakal kepada adikmu. Kadang kita berpikir, “Kalau aku nakal, pasti aku tidak disayang lagi.” Tapi Firman Tuhan berkata: justru ketika kita masih berdosa, Kristus mati untuk kita.Itu artinya, kasih Tuhan tidak tergantung pada kebaikan kita. Tuhan Yesus mengasihi kita lebih dulu, bahkan sebelum kita minta ampun. Ia rela mati di kayu salib, supaya dosa kita diampuni. Inilah kasih yang sejati—kasih tanpa syarat.Kasih Tuhan itu seperti matahari. Matahari tetap bersinar, entah langit cerah atau mendung. Begitu juga kasih Allah—tidak berhenti sekalipun kita jatuh. Tugas kita adalah menerima kasih itu dengan rendah hati, lalu belajar hidup taat karena kita sudah dikasihi.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, hari ini ingatlah: kamu dikasihi Tuhan bukan karena nilai bagus, bukan karena juara lomba, tapi karena kamu berharga di mata-Nya. Jadi, jangan pernah merasa ditolak. Katakan pada dirimu: “Aku dikasihi Tuhan Yesus tanpa syarat.”Mari kita berdoaBapa, terima kasih untuk kasih-Mu yang begitu besar. Engkau mengasihiku bahkan ketika aku berdosa. Tolong aku untuk hidup bersyukur dan taat karena kasih-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, KASIH ALLAH TIDAK BERDASARKAN PERBUATAN KITA, TETAPI KASIH KARUNIA-NYA DI DALAM KRISTUS. Tuhan Yesus memberkati.
Lisa Mariana memenuhi panggilan penyidik Dit Siber Polda Jawa Barat untuk dikonfrontir dengan tersangka pria dalam kasus video asusila yang menyeret namanya.#LisaMariana #KasusViral #DitSiber #VideoAsusila #Konfrontir #ViralToday #UpdateKasus #PoldaJabar
Di tengah berbagai tantangan zaman kita—mulai dari krisis iklim yang semakin parah, ketidaksetaraan ekonomi yang meruncing, hingga perpecahan sosial yang mendalam—kita menghadapi satu krisis lagi yang mungkin jauh lebih berbahaya: Krisis Imajinasi. Rob Hopkins, dalam bukunya "From What Is to What If," berpendapat bahwa masalah terbesar kita bukanlah kekurangan solusi teknis atau kebijakan, melainkan kegagalan kolektif kita untuk membayangkan masa depan yang lebih baik. Kita telah begitu terkunci dalam realitas "Apa Adanya" (What Is), sehingga kita kehilangan kemampuan radikal untuk bertanya "Bagaimana Jika" (What If). Akibatnya, visi masa depan yang suram atau distopia justru terasa lebih realistis daripada visi tentang dunia yang berkembang, adil, dan terhubung. Kemunduran imajinasi ini bukanlah sekadar perasaan subjektif, melainkan sebuah tren yang terukur. Hopkins menunjuk pada penelitian yang menunjukkan penurunan signifikan dalam skor kreativitas dan pemikiran divergen sejak tahun 1990-an. Ia mengidentifikasi beberapa penyebab utama: hilangnya waktu bermain yang tidak terstruktur bagi anak-anak, sistem pendidikan yang memprioritaskan pengujian standar di atas rasa ingin tahu, serta serangan tanpa henti terhadap perhatian kita dari teknologi digital. Dalam masyarakat yang dilanda kecemasan dan stres kronis—kondisi yang secara biologis menekan hippocampus, bagian otak yang kita gunakan untuk berimajinasi—kita telah kehilangan ruang mental yang diperlukan untuk melamun, bereksperimen, dan bermimpi. Krisis Imajinasi ini sangat genting karena imajinasi bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan mendasar. Ia adalah mesin penggerak perubahan sosial, inovasi sejati, dan ketahanan komunitas. Tanpa kemampuan untuk membayangkan dunia yang berbeda secara fundamental, kita akan tetap lumpuh, hanya mampu bereaksi terhadap krisis yang ada alih-alih secara proaktif membangun alternatif. Jika kita tidak dapat menceritakan kisah yang jelas dan menarik tentang masa depan yang kita inginkan, kita tidak akan pernah bisa mengumpulkan kemauan kolektif untuk mewujudkannya.
Koneksi sosial adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar, bukan sekadar pelengkap hidup, melainkan fondasi bagi kesehatan dan umur panjang kita. Penelitian ilmiah, termasuk studi epidemiologi besar seperti Studi Alameda, secara konsisten menunjukkan bahwa ikatan sosial yang kuat memiliki pengaruh yang sebanding—bahkan seringkali melampaui—manfaat dari pola makan yang baik atau olahraga teratur. Tanpa koneksi yang berarti, kita rentan terhadap isolasi eksistensial, suatu keadaan di mana kita merasa terasing meskipun dikelilingi oleh banyak orang, sebuah racun yang bekerja lambat yang merusak kesejahteraan mental dan fisik kita. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang seharusnya membuat kita semakin terhubung, banyak orang justru mengalami krisis kesepian. Kesenjangan ini muncul karena kita sering keliru dalam memahami cara kerja kedekatan yang sebenarnya. Ilmu pengetahuan modern menunjukkan bahwa rahasia dari ikatan yang mendalam terletak pada penciptaan Realitas Bersama (Shared Reality). Realitas Bersama adalah rasa saling pengertian yang intim, di mana dua orang yakin bahwa mereka berbagi pandangan, perasaan, dan interpretasi yang sama terhadap dunia. Kegagalan untuk membangun Realitas Bersama—seringkali akibat bias psikologis yang tidak kita sadari—adalah akar dari keterasingan yang dirasakan. Hukum Koneksi adalah seperangkat prinsip yang didukung oleh psikologi dan neurosains, dirancang untuk mengatasi bias bawaan kita dan mengarahkan kita menuju hubungan yang lebih otentik dan memuaskan. Hukum-hukum ini mengajarkan kita cara mengatasi hambatan-hambatan seperti The Liking Gap (meremehkan rasa suka orang lain), Illusion of Transparency (berpikir bahwa emosi kita sudah jelas terlihat), dan Novelty Penalty (gagal membuat pengalaman baru kita terasa relevan bagi orang lain). Dengan memahami dan menerapkan hukum-hukum ini, kita dapat secara proaktif membangun Realitas Bersama, mengubah interaksi sehari-hari menjadi peluang mendalam untuk koneksi yang akan menumbuhkan ketahanan emosional dan memperkaya kehidupan kita.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 November 2025Bacaan: "Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!" (Pengkhotbah 11:9)Renungan: Kemacetan bukanlah suatu pemandangan yang baru di Jakarta. Hampir dipastikan setiap pagi, siang dan sore di jalan-jalan tertentu kendaraan berlapis-lapis dan tersendat. Sehingga banyak orang yang harus meluangkan waktu 2 jam lebih awal atau lebih untuk pergi ke tempat tertentu pada hari-hari kerja. Saat mengantri dalam kendaraan di tengah kemacetan, banyak hal yang bisa dilakukan. Ada yang marah-marah dan mengomel, ada yang panik karena takut terlambat, ada yang santai sambil mendengarkan musik, bahkan ada yang diam dan berdoa. Saat sampai ke tempat tujuan, suasana hati dan fisik merekapun berbeda. Mereka yang penuh kemarahan dan panik, akan membawa suasana hati mereka sampai di rumah, sehingga kepanikan dan kemarahan bisa berlanjut dan suasana rumah menjadi tidak nyaman lagi. Mereka yang tenang mendengarkan musik dan berdoa, tetap akan membawa suasana sukacita ketika sampai di rumah, sehingga sukacita tetap memenuhi rumah mereka. Ternyata bukan hanya kendaraan yang mengantri berjam-jam di tengah kepadatan jalan ibukota. Tanpa kita sadari pribadi kita masing-masing pun saat ini sedang mengantri untuk kembali ke rumah Bapa. Cepat atau lambat semua kita akan kembali kepada-Nya. Apakah di saat mengantri giliran kita, hati kita dipenuhi ketakutan, kemarahan, kedosaan atau kenajisan? Ataukah hati kita tetap tenang, percaya dan berharap? Jika antrian manusia yang akan kembali ke rumah Bapa bisa digambarkan, kira-kira masih berapa meterkah jarak anda dan saya saat ini untuk sampai ke sana? Kalau dihitung pakai hitungan hari, kira-kira tinggal berapa hari lagikah anda dan saya sampai ke sana? Marilah kita persiapkan diri kita dengan baik, baik jasmani dan rohani kita, sehingga ketika kita sampai di rumah Bapa, kita akan melihat senyum-Nya yang terindah menyambut kedatangan kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat kehidupan yang Kau berikan padaku sampai hari ini. Pagi ini Kau sadarkan aku bahwa hidupku di dunia hanya sementara saja. Kalau di hari-hari yang lalu banyak waktu yang kusia-siakan dengan hal yang mengecewakan hati-Mu dan hati banyak orang, maka hari ini ajarkanlah aku untuk mulai memanfaatkan sisa umurku ini untuk berbuat banyak kebaikan bagi orang lain. Biarlah apapun yang akan ku perbuat semata-mata hanya untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RD. Dwi Joko Surabaya Luk. 17:7-10
Bagaimana mungkin dua perusahaan dengan teknologi AI serupa bisa mendapatkan hasil yang sangat berbeda? Di satu sisi, ada organisasi yang berhasil mentransformasi bisnisnya dengan cepat. Di sisi lain, ada yang justru terjebak dalam kebingungan dan frustrasi. Dalam episode ini, kita akan membahas bahwa fondasi suksesnya transformasi AI bukan dari sisi teknologinya, melainkan dari sesuatu yang jauh lebih mendasar yaitu mindset.Episode ini mengajak kita memahami bahwa adopsi AI tidak dimulai dari perangkat canggih atau algoritma rumit, melainkan dari kesiapan manusia di dalam organisasi. Ia mengibaratkan AI seperti benih yang hanya bisa tumbuh di tanah yang subur dan "tanah" itu adalah pola pikir seluruh tim. Tanpa fondasi mental yang siap, investasi sebesar apa pun pada teknologi tidak akan menghasilkan perubahan berarti. Ada tiga mindset utama yang menentukan keberhasilan transformasi AI yaitu digital mindset, agility mindset, dan growth mindset. Episode ini juga bercerita kisah nyata dan refleksi menarik, mulai dari perbandingan ekonomi digital dan konvensional hingga contoh sederhana tentang bagaimana generasi muda belajar mengelola fokus di era TikTok.
Pembawa Renungan : RP. Pionius Hendi, OFMCap. Pontianak Luk. 14:1-6
Apakah mungkin mengalami perubahan hidup tanpa usaha keras? Rahasia perubahan sejati bukan lahir dari kekuatan diri, melainkan dari tinggal di dalam Kristus. Simak obrolannya yang asik bersama narasumber kita yang luar biasa Ps. Yung Susilo hanya di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi).
Send us a textPernah merasa sudah punya lokasi bisnis yang strategis, tapi pelanggan tetap sepi datang?Banyak bisnis masih mengandalkan lokasi sebagai faktor utama menarik pelanggan, padahal kini perilaku konsumen sudah berubah. Orang tidak lagi berjalan mencari toko, tapi mengetik dan menemukan bisnis lewat Google.Calon pelanggan yang mencari produk atau layanan Anda di Google bisa langsung menemukan bisnis Anda di posisi teratas, lengkap dengan ulasan positif, foto menarik, dan informasi yang jelas. Itulah kekuatan relevansi digital yang membantu bisnis tetap jadi pilihan utama, bahkan di tengah persaingan ketat.
SabdaNya ingatkan bahwa bila diterima dan dibagikan dengan syukur sepenuh hati tanpa henti pada Sang Maha Besar, maka yang sedikit dan kecil akan berlipat ganda dan berdampak besar.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Oktober 2025Bacaan: "Nama baik lebih besar daripada kekayaan besar." (Amsal 22:1) Renungan: Nama baik merupakan harta milik seseorang yang paling berharga. Kalau kita menggosipkan seseorang, sama saja dengan menghancurkan miliknya yang paling berharga, yaitu nama baiknya. Gosip itu gampang dan mudah ditumbuhkan, namun sangat membahayakan dan menyakitkan rasanya. Penggosip tidak dapat menarik kembali gunjingan yang telah mereka katakan. Setelah berucap, gosip itu tersebar kemana-mana. Sama seperti bulu yang kita tebarkan dari atas atap rumah, begitu kita tebarkan, angin akan menerbangkannya kemana-mana dan kita tidak akan dapat mengumpulkannya kembali. Orang yang suka membicarakan orang lain, sebenarnya dia sedang menghancurkan hubungan yang telah dimilikinya, dan ia tidak akan lagi menemukan teman-teman yang menyenangkan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu sebelum kita berbicara atau mengulangi suatu cerita yang pernah kita dengar, tanyalah diri sendiri. Benarkah ini? Adilkan ini? Perlukah ini? Membangunkah ini? Jika tidak, diamlah! Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku kalau aku sering membicarakan kejelekan orang lain. Tanpa kusadari orang tersebut terluka hatinya karena pembicaraan mulutku yang menyakitkan. Balutlah hatinya, agar semua lukanya Kau pulihkan dengan darah-Mu sendiri. Kini urapilah pikiran, perasaan dan perkataanku, agar menjadi berkat dan bukan kutuk bagi orang lain. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahDUNIA TANPA TUHANMari kita membaca Firman Tuhan dariYOHANES 8:12Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."Wonder Kids,Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya hidup tanpa matahari? Tanpa matahari, dunia akan: Gelap, Dingin, Tanpa kehidupan, Tanaman akan mati, hewan kelaparan, dan manusia tidak bisa bertahan.Nah, seperti matahari memberi cahaya dan kehidupan, Allah memberi terang dan hidup rohani untuk hati kita. Tanpa Tuhan, dunia jadi gelap secara rohani: Tidak ada kasih, Tidak ada pengampunan, Tidak ada harapan, Dan tidak ada sukacita.Tapi syukurlah, Tuhan Yesus hadir di dunia! Ia adalah Terang Dunia, yang memberi kita: Kasih, Pengampunan, Dan harapan untuk masa depan yang kekal!MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANBuat gambar atau tulis 3 hal yang kamu bisa lakukan hari ini untuk menjadi terang bagi orang lain. Contoh: Mengucapkan kata-kata baik, Membantu orang tua, Mengajak teman ke Sekolah Minggu, atau yang lainnya.Mari kita berdoaBapa, ajari aku untuk setia dan melakukan kehendak-Mu. Tolong aku untuk menjadi kuat dan berani, agar aku bisa menerima janji-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, ingat ya! Tanpa Tuhan, dunia jadi gelap. Tapi dengan Tuhan, hati kita jadi penuh terang dan hidup! Mari setia dan menjadi terang bagi dunia, karena Tuhan sudah menerangi hati kita! Tuhan Yesus memberkati!
Setahun pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berjalan dalam suasana politik yang unik: tanpa kehadiran oposisi resmi di parlemen. Hampir seluruh partai politik merapat ke barisan pendukung pemerintah, menciptakan situasi “super mayoritas” yang jarang terjadi dalam sejarah politik Indonesia modern.Kondisi ini membawa dua wajah. Di satu sisi, jalannya kebijakan menjadi relatif mulus—pemerintah dapat mendorong berbagai program prioritas, seperti Asta Cita, reformasi digital, dan percepatan pembangunan infrastruktur tanpa hambatan politik berarti. Proses legislasi pun berlangsung cepat, karena dukungan politik di Senayan nyaris menyeluruh.Namun, di sisi lain, absennya oposisi formal berpotensi menggerus fungsi kontrol dan keseimbangan kekuasaan. Parlemen yang seharusnya menjadi ruang kritik dan pengawasan bisa berubah menjadi “stempel” kebijakan pemerintah. Risiko penyalahgunaan kekuasaan, minimnya perdebatan publik, dan berkurangnya transparansi menjadi kekhawatiran banyak pihak, terutama kelompok masyarakat sipil.Dalam situasi ini, peran pengawasan bergeser ke luar parlemen—lembaga independen, media, dan masyarakat sipil menjadi benteng penting untuk menjaga akuntabilitas. Pertanyaannya kini, apakah demokrasi tetap sehat tanpa oposisi resmi, atau justru rentan terhadap konsentrasi kekuasaan? Tahun pertama ini menjadi ujian nyata bagi komitmen pemerintah terhadap prinsip check and balance dalam sistem demokrasi Indonesia.Talk :: Direktur Eksekutif TRUST Indonesia/Peneliti Adidaya Institute, Ahmad Fadli&Direktur Emrus Corner/Pakar Komunikasi Politik UPH, Dr Emrus Sihombing
Sabda Tuhan ingatkan bahwa tanpa ikhlas susah naik kelas menuju iman dewasa, bila makin ikhlas, hidup tak mudah kandas, wawasan makin meluas, berjuang sampai tuntas dan hati penuh kasih belas.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 5 Oktober 2025Bacaan: "Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya." (Pengkhotbah 8:1c)Renungan Suatu ketika saya bertemu dengan seorang mantan murid yang sudah bekerja. Dia bercerita bahwa sampai saat ini dia sering bertengkar dengan kedua orang tua dan dia sangat menikmati ketika pertengkaran itu terjadi, Saya heran, karena dia sangat menikmati pertengkaran itu. Akhirnya dia menyingkapkan bahwa ketika dia masih sekolah terlalu banyak tuntutan yang diminta oleh orang tuanya, dan saat itu dia hanya bisa memendam kemarahan dan kekecewaan di dalam hatinya tanpa berani melawan. Dia terus mengingat peristiwa-peristiwa yang menekannya sampai dia dewasa saat ini. Dan dia merasa menikmati setiap pertengkaran dengan orang tuanya sebagai wujud balas dendam karena dulu tidak berani melawan orang tuanya. Saat ini begitu banyak orang yang masih hidup di masa lalunya dengan memendam kekecewaan, amarah, akar kepahitan terhadap orang lain. Tanpa disadarinya hal itu membawa penderitaan bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Luka di masa lalu yang masih disimpan sampa saat ini menimbulkan perubahan karakter yang negatif dalam diri seseorang. Sehingga tanpa disadarinya banyak orang yang merasa tidak nyaman bila dekat dengannya. Hari ini Yesus menawarkan kelegaan pada kita, asalkan kita mau menyerahkan semua beban kita pada-Nya dan mulai untuk mengampuni siapapun yang pernah membuat hati kita terluka. Kalau saat ini perangai kita begitu keras dan kata-kata kita terlalu ketus sehingga membuat banyak orang terluka akibat perkataan kita, telusurilah masa lalu kita, mungkin ada pribadi-pribadi di masa lalu yang begitu menekan kita, lalu mulailah mendoakan mereka dan mengampuninya. Saat kita mulai melepaskan pengampunan untuk mereka, beban kita akan terangkat, wajah kita pun akan bercahaya dan berubahlah kekerasan wajah kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, selidikilah hatiku dan telusurilah masa laluku karena aku merasa ada kesesakan di hatiku yang membuat sikapku begitu keras dan perkataanku bagitu menyakitkan banyak orang sehingga keberadaanku membuat orang lain tidak merasa nyaman. Ajarilah aku untuk mengampuni pribadi-pribadi di masa laluku, mungkin itu papa atau mamaku, atau saudara-saudaraku, atau pasanganku atau temanku yang telah merendahkan dan melecehkanku. Yesus, aku mau jadi pribadi yang merdeka, karena itu bebaskan aku dari akar kepahitanku ini. Amin. (Dod)
Interaksi sosial kini telah menjadi komoditas. Ia punya nilai tukar yang sangat fantastis. Hari ini, obrolan ringan dan sebuah sapaan bisa menghasilkan uang tunai. Dulu, hanya barang atau jasa yang bisa diperjualbelikan. Sekarang, yang dijual adalah perhatian dan keterlibatan publik. Itulah mengapa kita harus melihatnya sebagai revolusi ekonomi yang sunyi, namun mendasar. Di dunia digital, metrik interaksi adalah segalanya. Like, komentar, dan share diubah menjadi angka pendapatan. Semakin besar riak yang Anda ciptakan, semakin deras aliran uang yang datang. Ambil contoh para kreator konten di media sosial. Pekerjaan mereka adalah membangun komunitas yang loyal, bukan sekadar memamerkan hidup. Loyalitas dan kepercayaan komunitas inilah yang menjadi aset paling berharga untuk ditawarkan kepada merek. Para pembuat konten menjadi jembatan sempurna antara produk dan calon pembeli. Mereka tidak lagi sekadar beriklan, melainkan melakukan rekomendasi secara personal. Merek tahu, rekomendasi dari teman lebih mujarab daripada iklan di televisi. Monetisasi paling dasar datang dari bagi hasil iklan. Semakin banyak orang menonton, semakin banyak iklan yang tayang. Platform seperti YouTube dan TikTok membagi pendapatan ini kepada kreator berdasarkan volume interaksi yang terjadi. Model bisnis afiliasi bekerja dengan cara yang sangat cerdas. Anda cukup membagikan tautan pembelian produk di kolom komentar atau bio profil. Setiap transaksi yang berhasil dari klik tersebut akan diubah menjadi komisi yang masuk ke dompet Anda. Lalu ada skema langganan atau subscription berbayar. Audiens yang sangat terlibat bersedia membayar untuk konten eksklusif. Ini adalah bukti nyata bahwa interaksi yang intim memiliki harga jual premium. Bahkan fitur donasi atau tipping langsung menjadi umum. Penggemar memberikan hadiah virtual atau uang sebagai apresiasi saat siaran langsung. Ini menunjukkan bahwa interaksi satu arah bisa dikonversi langsung menjadi pendapatan. Tetapi monetisasi tidak hanya milik dunia digital saja. Interaksi sosial analog, atau yang kita sebut modal sosial, jauh lebih tua dan kuat. Kepercayaan yang dibangun melalui jabat tangan di dunia nyata adalah kunci pembuka pintu bisnis. Dalam lingkungan profesional, jaringan yang kuat adalah investasi tak ternilai. Koneksi baik Anda bisa mendatangkan pekerjaan, klien, atau bahkan investor baru. Modal sosial analog ini sering membuahkan proyek bernilai miliaran rupiah. Seorang konsultan menjual keahliannya melalui interaksi tatap muka. Ia menjual solusi, yang didasarkan pada kredibilitas dan reputasi yang dibangun selama bertahun-tahun. Nilai jual utama mereka adalah kualitas interaksi yang menumbuhkan keyakinan pada klien. Interaksi sosial pada dasarnya menghasilkan dua hal penting: informasi dan pengaruh. Kedua hal ini adalah bahan bakar utama dari seluruh mekanisme monetisasi. Tanpa informasi yang relevan dan pengaruh yang kuat, interaksi tidak bernilai apa-apa. Namun, ada risiko besar di balik semua ini, yaitu objektivikasi hubungan. Ketika semua interaksi dihitung dalam mata uang, kehangatan asli hubungan itu bisa mendingin. Kita harus hati-hati agar tidak kehilangan esensi kemanusiaan dalam setiap transaksi. Pada akhirnya, konversi sosial menjadi uang adalah tentang nilai yang Anda berikan. Jualah kepercayaan, pengaruh, dan solusi, bukan sekadar selfie atau cerita kosong. Sebab, di pasar mana pun, integritas dan keaslian adalah capital tertinggi yang tak pernah tergerus inflasi.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini menerbitkan Perkap Nomor 4 Tahun 2025 tentang Penindakan Aksi Penyerangan terhadap Kepolisian. Perkap yang diteken pada Senin (29/09) itu terdiri dari 18 pasal, berisi panduan bagi polisi untuk melakukan penangkapan, penyitaan, pemeriksaan, hingga penggunaan senjata api (senpi) dengan amunisi karet dan amunisi tajam. Tindakan-tindakan tersebut bisa diambil polisi saat menghadapi ancaman penyerangan yang berpotensi membahayakan jiwa petugas, merusak fasilitas, maupun mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.Aturan ini disambut kritik keras dari masyarakat sipil karena berseberangan dengan semangat reformasi kepolisian yang digadang-gadang pemerintah dan Polri. Penggunaan senpi, misalnya, Perkap hanya mensyaratkan tindakan itu diambil secara tegas dan terukur. Ini berbeda dengan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian yang membolehkan penggunaan senpi jika petugas dalam kondisi terdesak atau terancam jiwanya.Tanpa batasan jelas, aturan ini mengancam ruang demokrasi dan membuka peluang masifnya praktik kekerasan oleh polisi. Korps Bhayangkara kerap disorot karena menjadi pelaku dugaan praktik penyiksaan terbanyak sepanjang 2020-2024 berdasarkan data Komnas HAM.Apa latar belakang munculnya Perkap ini? Apa urgensinya? Seperti apa gambaran implementasinya? Apakah aturan ini masih bisa dibatalkan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Abdul Haris Semendawai, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Drs. Edi Saputra Hasibuan, SH. MH, dan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid.
Tanpa pelatih, tanpa sporting director, tanpa kapten dan top skorer, cuma punya 1 CB backup dan kini jadi tim di dasar klasemen tanpa kemenangan. Gladbach makin limbung di awal musim ini. Apa yang sebenarnya terjadi di Gladbach? Selain itu kami juga membahas pemain pemain keturunan Jerman yang masih mungkin membela negara lain
Tuhan telah memberikan kemampuan untuk kita menjadi orang yang asli. Jangan sampai kita menjadi orang yang munafik. Contoh hati yang murni:1. Cepat bertobat dan cepat kembali kepada Tuhan (Daud)- Mazmur 78:70-72- Mazmur 51:10-122. Tanpa kepalsuan (Natanael)- Yohanes 1:50-513. Menjaga Integritas (Yusuf)- Kejadian 39:7, Kejadian 41:39-414. Setia di tengah tekanan (Daniel)- Daniel 1:8, Daniel 6:25-26,295. Tulus dalam pelayanan (Paulus)- 2 Korintus 12:1-2
MENJAGA AMANAH TANPA AMARAHKHADIJATEE KAJIAN AKBARBersama: Ustadz Ridho Febri, S.IKOM. M.M.Terbuka Untuk Umum MuslimahSenin, 29 September 2025Pukul 13:00 sd 14:30 WIBdi Masjid As-Sofia Kota Bogorمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم Siapa saja yang menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) LIVE Streaming:-- Youtube LIVE Event: https://youtube.com/live/2YuQLI6Xw4c?feature=share-- Youtube: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV -- Facebook DiMedia Page: https://www.facebook.com/events/2610699579285820/Podcast: Spotify "Dimedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rekening Donasi:BSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu)BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin).#ustadzsyukronma'mun #DiMedia #masjidassofia #kajiantematik #dimediatv #dimediaradio #live #livestream #livestreaming #livestreams #livestreamingindonesia #obs #obsstudio #obsstudiolive #obslive #obslivestream #obslivestudio#ridhofebri #ustadzridhofebriJadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share"
Send us a textKebanyakan bisnis hanya sekadar mendaftarkan profil Google Maps tanpa benar-benar membangun interaksi dengan pelanggan lokal. Padahal, review positif yang asli bisa jadi pembeda utama di tengah persaingan ketat!Di episode kali ini, Ryan Kristo Muljono dari ToffeeDev akan membongkar strategi jitu agar pelanggan mau memberikan ulasan positif tanpa paksaan, mulai dari pelayanan berkesan, follow up personal, hingga insentif yang tepat sasaran. Temukan juga cara memaksimalkan fitur Google Business Profile agar engagement lokal Anda naik signifikan.
Reshuffle kabinet di era Prabowo Subianto tak ada bedanya dengan era presiden sebelumnya: hanya sekadar ganti pemain dan bagi-bagi jabatan. Perombakan yang grasah-grusuh ini juga tak menyentuh akar masalah. Presiden melakukan reshuffle sekadar merespons demonstrasi yang berakhir rusuh pada Agustus lalu. Tanpa pendekatan yang berpihak kepada orang banyak, seberapa pun sering gonta-ganti menteri, masalah laten gagalnya perbaikan kinerja pemerintah akan terus berulang. - - - Kunjungi s.id/bacatempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 12 September 2025Bacaan: Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Ku larang engkau makan itu? Manusia itu menjawab: Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." (Kejadian 3:11-13)Renungan: Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak itu berumur 2 tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor, maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari. Istrinya karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut. Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat keras yang bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. Sang istri ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya. Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata, "SAYA BERSAMAMU SAYANG." Reaksi sang suami yang tidak disangka-sangka adalah sikap proaktif. Si anak sudah meninggal dan tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. Lagipula seandainya dia menyempatkan waktu untuk menutup dan menyimpan botol tersebut, maka hal itu tidak akan terjadi. Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat itu adalah penghiburan dari sang suami, dan itulah yang diberikan suaminya saat itu. Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini, maka akan terdapat lebih sedikit permasalahan di dunia ini. Salah satu sifat dosa adalah saling menyalahkan satu dengan yang lain. Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular. Masing-masing tidak mau dipersalahkan, karena hal ini menyangkut tanggung jawab. Banyak orang lari dari tanggung jawab dan melemparkannya kepada orang lain. Tanpa kita sadari banyak orang menderita karena kita mau cari selamat sendiri. Hari ini kita diajak untuk mengatakan kebenaran tanpa harus mengorbankan atau mempersalahkan orang lain, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37). Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku supaya menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas apapun yang telah kulakukan dan tidak lari dari tanggung jawab atau mencari-cari kesalahan orang lain yang mengakibatkan hubungan kekeluargaan dan persahabatan menjadi renggang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 9 September 2025Bacaan: "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)Renungan: Ada seekor anjing yang kelaparan menemukan sepotong daging yang lezat di atas tanah, ia bergegas menggondol daging itu dan berlari ke tempat tinggalnya. Ketika tiba di tepi sungai, ia harus melewati jembatan. la berjalan dengan sangat hati-hati, ketika sampai di tengah jembatan, tanpa sengaja la memandang ke sungai, dan begitu melihat ke sungai bukan main kagetnya. Ia melihat ada seekor anjing di sungai itu, menggondol sepotong daging yang besar dan sedang menatapnya. Dalam hati ia mulai berpikir, "Wah, daging yang digigitnya lebih besar dibanding daging saya ini. Jika saya sedikit lebih galak terhadapnya, siapa tahu mungkin ia akan melepaskan daging itu dan lari." Lalu, ia membuka moncongnya dan menggonggong dengan keras. Begitu ia membuka moncongnya, daging dalam gigitannya lalu tiba-tiba terjatuh ke sungai, menghancurkan tubuh anjing yang berada di sungai itu. Percikan air yang dalam menghancurkan semua mimpi si anjing yang rakus ini, dan ia baru menyadari bahwa ternyata anjing itu adalah bayangan dirinya dalam air. Lalu dengan sedih ia menangis, "Kalau tahu begini aku tidak akan sedemikian rakus, namun kini, saya harus menahan lapar lagi, ke mana aku harus mencari makan?" Banyak orang ingin bisa hidup dengan lebih baik atau harus mendapatkan lebih banyak. Tanpa disadari hal itu dapat mencelakakan kepentingan orang lain, karena ia tidak puas dengan apa yang sudah diperolehnya. Bahkan ada yang tak segan-segan merampas barang milik orang lain. Lantas apa yang hilang pada manusia yang rakus? Persaudaraan, persahabatan, hati nurani atau ketenangan hati. Ini semua merupakan harta benda yang paling berharga dalam kehidupan! Hargailah semua yang kita miliki, tidak memaksakan sesuatu yang tidak bisa diperoleh, jangan karena rakus lantas malah kehilangan sesuatu yang sudah ada. "Kalau memang milik kita, pasti akan kita miliki, kalau bukan jangan memaksakan kehendak." Orang yang tahu menikmati hidup apa adanya, itulah orang yang benar-benar kaya. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena Engkau selalu ada untukku. Engkau senantiasa mencukupi semua kebutuhanku. Asal aku setia pada-Mu, maka banyak hal yang tidak pernah kupikirkan selalu Kau sediakan untukku. Ajarilah aku juga untuk mencukupkan diriku dengan apa yang ada padaku, agar jangan sampai kerakusan menguasaiku. Amin (Dod)
Covid Leh Cisa tehna // Health talk.Kawikawi + Nang Din Zang Ning // Chin Gospel Songs.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 271 (Matius 19:7-12): Mengapa banyak pernikahan hancur? Karena banyak orang lebih senang memanfaatkan orang lain demi kesenangan sendiri. Mengapa menikah? Karena aku ingin bahagia. Bagaimana kalau tidak bahagia? Kalau aku gagal bahagia, ini pasti salah pasanganku. Maka aku ingin ceraikan dia. Inilah keberdosaan manusia.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 2 Agustus 2025Bacaan: "Bersukacitalah dalam pengharapan sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa." (Roma 12:12)Renungan: Ada seorang anak laki-laki asal Scotlandia terpisah dari keluarganya. Anak laki-laki itu kemudian diasuh di sebuah yayasan. Setelah dewasa ia bekerja di sebuah perusahaan pelayaran di Chicago. Di dalam hatinya terpendam kerinduan besar untuk bertemu ibu dan kedua saudara perempuannya. Untuk itu ia mengirimkan surat ke beberapa tempat di Scotlandia. Tapi hasilnya nihil. Suatu hari ia membaca firman Tuhan yang membangkitkan imannya akan pertolongan Tuhan. "Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan: Ia tidak menahan kebaikan dari orang hidup tidak bercela." (Mzm 84:12). Ketika berdoa, di hatinya terbersit ide untuk menulis surat ke Yayasan yang ada di Massachusetts. Ternyata di sana ada sepucuk surat yang dikirim oleh saudara perempuannya dari Scotlandia. Dengan cucuran air mata ia membaca surat yang mengabarkan bahwa ibunya masih hidup dan mencarinya. Tanpa membuang waktu lagi, ia segera menemui keluarga yang dirindukannya sejak kecil. Setelah melepas rindu, saudara perempuannya menceritakan bahwa ibunya tidak pernah berhenti berdoa untuknya sejak mereka berpisah 19 tahun lalu. Air mata yang tertumpah selama 19 tahun di Scotlandia telah dijawab Allah di Amerika yang jauh. Terbukti sudah bahwa, " Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya." (Yak 5:16b). Kuasa doa yang dipanjatkan di dalam nama Tuhan Yesus tidak pernah bisa dibatasi oleh jarak dan waktu. Karena itu jika ada doa-doa kita yang belum terjawab, mungkin saja jawabannya sedang dalam "perjalanan". Satu prinsip yang harus kita tanamkan di dalam hati kita bahwa Tuhan tidak pernah berdusta atau mengingkari janji-Nya. Dia selalu memegang teguh janji-janji-Nya! Jika Dia sudah berjanji, maka Dia akan menjawab doa yang dipanjatkan dengan iman. Pada waktu yang sangat indah, jawaban-Nya akan menjadi nyata. Jangan lelah menanti jawaban Tuhan. Tetaplah tekun dalam doa, dan Tuhan akan melakukan apa yang harus Dia lakukan yaitu menjawab doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau senantiasa mendengar dan menjawab doa-doaku. Sendengkanlah selalu telinga-Mu untuk mendengarkan doa-doa atas berbagai masalah yang menjadi pergumulan hatiku. Kuduskan dan sucikanlah hatiku, agar tidak menjadi batu sandungan bagi kuasa-Mu untuk bekerja dalam diriku. Aku percaya walaupun doaku belum terjawab, namun akau sudah mendapatkannya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 14 Juli 2025Bacaan: "..... Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15)Renungan: Suatu ketika Tony Campolo menceritakan tentang kunjungannya ke rumah duka karena ada seseorang yang meninggal. Tanpa sengaja ia mengunjungi ruangan yang salah. Di ruangan itu hanya ada jenazah seorang laki-laki tua dan istrinya yang menjaga jenazah itu. Istrinya adalah satu-satunya pengunjung yang hadir. Wanita itu kelihatann begitu kesepian sehingga Campolo memutuskan untuk tetap tinggal dan mengikuti pemakaman. Ia bahkan mengantarkan jenazah itu ke tempat penguburan. Di akhir ibadah penguburan itu, Campolo akhirnya mengaku kepada janda itu bahwa ia tidak mengenal suaminya. Janda itu berkata, "Saya sudah menyadarinya. Tetapi hal itu tidak penting. Yang harus anda ketahui adalah betapa berartinya kehadiran anda dan apa yang anda lakukan untuk saya. Saya merasa tidak sendirian menanggung duka ini, karena kehadiran anda menguatkan saya." Seringkali orang yang sedang menderita perlu kehadiran orang-orang seperti Campolo. Seseorang yang hadir pada saat dibutuhkan, yang mau mendengar, yang tidak tergesa-gesa ingin pergi, yang bersedia memeluk, merangkul dan menangis bersama. Pendek kata, seseorang yang menyediakan diri dan mau menyelami perasaan orang yang sedang dalam kesusahan. Tuhan Yesus sudah memulainya untuk kita. Kini Ia mau kita melakukan hal yang sama terhadap sahabat, kenalan, keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku. Walau secara jasmani Engkau tidak hadir dalam setiap kesusahanku, tapi kuasa penyertaan-Mu senantasa ada untukku. Terima kasih juga atas kehadiran-Mu dalam diri orang-orang yang senantiasa Kau kirim untuk menguatkan dan mendoakanku. Mampukan aku juga Yesus, agar kehadirankupun dapat memberikan kekuatan dan ketenangan bagi mereka yang mengalami pergumulan dalam hidupnya. Amin. (Dod).
Audio Siar Keluar Sekejap Episod 160 menampilkan satu wawancara eksklusif bersama Pritam Singh, Ketua Pembangkang Singapura dan tokoh utama Parti Pekerja (Workers' Party). Dalam episod ini KS menyelami perjalanan peribadi dan politik Pritam Singh daripada latar belakang pendidikan, karier awal, sehinggalah keputusan menyertai dunia politik yang dikawal rapi di bawah pemerintahan People's Action Party (PAP).Perbincangan dibuka dengan sorotan terhadap struktur dan dinamika politik Singapura termasuk cabaran-cabaran unik yang dihadapi oleh pembangkang di negara tersebut. Pritam berkongsi falsafah perjuangannya, visi untuk sebuah Singapura yang lebih adil dan saksama, serta bagaimana WP memainkan peranan semak dan imbang yang konstruktif dalam sistem politik dominan.Isu hubungan dua hala antara Malaysia dan Singapura turut disentuh. Pritam Singh menegaskan kepentingan "people-to-people ties", kerjasama ekonomi rentas sempadan serta potensi pertukaran budaya dan pendidikan sebagai jambatan pemahaman yang lebih erat antara dua jiran serumpun.Episod ini menyerlahkan bagaimana politik serantau boleh diteroka melalui pendekatan yang lebih segar dan terbuka. KS turut menyentuh refleksi peribadi Pritam Singh terhadap cabaran sebagai pembangkang, tekanan sistemik, dan harapan beliau terhadap masa depan Singapura yang lebih inklusif dan progresif. Ia membuka ruang untuk kita menilai semula peranan pembangkang dalam sistem demokrasi, serta keperluan kepada perbincangan rentas sempadan dalam memperkukuh kestabilan dan kemajuan rantau.Ingin jenama anda menonjol bersama suara perubahan?Taja episod Keluar Sekejap dan capai ribuan penonton berpengaruh di seluruh negara!Hubungi kami sekarang di +6011-1919 1783 atau emel ke commercial@ksmedia.my untuk mendapatkan pakej penajaan eksklusif tahun 2025.00:00 Intro03:50 Latar Belakang Peribadi Pritam Singh09:01 Pengorbanan Peribadi & Dilema Politik15:30 Ideologi dan Perjuangan WP20:08 Titik Gemilang Pembangkang Singapura Tawan Aljunied GRC29:22 Pengukuhan Kubu WP di Aljunied, Hougang & Sengkang31:25 WP dan Impian Singapura Lebih Adil35:52 Antara Realisme WP dan Radikalisme SDP38:16 Keputusan PRU dan Kritik Terhadap ‘Kurangnya Ambisi'47:26 Mengapa PAP Kekal Dominan?52:16 Gaya Politik Pritam Singh Berani Lawan atau Berhati-hati?57:19 Peranan Rasmi Ketua Pembangkang dan Harapan Masa Depan01:05:13 Risiko Politik : Antara Kerjaya, Keluarga dan Perjuangan01:10:46 Isu Raeesah Khan, Persepsi dan Keyakinan Diri01:14:05 Rahsia Rukun Kaum di Singapura01:26:39 Hubungan dua hala Malaysia–Singapura01:34:19 Konflik Gaza01:41:12 Arah Tuju Pritam01:45:06 Singapura Tanpa PAP
Kali ini kita kedatangan Devy Anastasia, seorang content creator sekaligus salah satu jebolan MasterChef Indonesia. Di balik senyumnya, Devy menyimpan kisah hidup yang nggak mudah. Di podcast ini, dia bakal cerita bagaimana dia bisa bangkit dari titik terendah di hidupnya, perjalanannya sebagai seorang content creator, dan juga makanan-makanan yang punya tempat spesial dalam perjalanan hidupnya. Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio#514 "PIKIRAN JAHAT ITU PEMBUNUH TANPA SENJATA!" WITH DEVY ANASTASIA | RAY JANSON RADIOEnjoy the show!Instagram:Devy Anastasia: www.instagram.com/devyanastasiaDON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE !Ray Janson Radio is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioTikTok: https://www.tiktok.com/@rayjansonradioLet's talk some more:https://www.instagram.com/rayjanson#RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia
Pengalihan kewenangan pengelolaan perusahaan pelat merah dari Kementerian BUMN ke Danantara tidak akan membawa kebaikan dalam tata kelola. Bedanya, Menteri Erick Thohir yang sebelumnya berkuasa besar, mendadak menjadi tidak berdaya. Namun ini semata ganti pemain. Serupa yang lalu-lalu dengan dalih kepentingan rakyat, Danantara diizinkan mengalokasikan dana untuk proyek-proyek yang tidak layak secara ekonomi , dan kental hanya akan menguntungkan segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan. Tanpa transparansi dan pengawasan, Danantara mempercepat terbentuknya institusi ekonomi ekstraktif di Indonesia dan sebagai jalan tol menjadi negara gagal. - - - Kunjungi s.id/bacatempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 10 Juni 2025Bacaan: "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah." (Pengkhotbah 5:18)Renungan: Ada seorang wanita kaya raya dirundung rasa sepi yang mendalam. Meskipun ia dikelilingi kenalan yang berkelas dan mampu membeli barang-barang mewah yang diinginkannya, tapi semua itu tetap saja tak memberi kebahagiaan baginya. Hidupnya tidak nyaman karena ada ruang kosong di dalam hatinya yang tak terpuaskan oleh limpahan materi semata. Di puncak kegalauan batin itu ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. "Aku akan pergi ke sungai untuk mengakhiri hidupku," katanya dalam hati. Dengan pikiran yang melayang-layang ia berjalan ke sungai di mana ia akan mengakhiri hidupnya. Di perjalanan tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan kecil menarik-narik roknya. Dengan refleks matanya memandang ke bawah, ia melihat seorang bocah tak berdaya sedang menarik-narik roknya. "Nyonya, kami ada enam bersaudara dan sedang sekarat karena kelaparan," kata anak itu sambil merintih. Wanita itu terdiam, ia berpikir sejenak. "Kenapa aku tidak meringankan beban keluarga anak malang ini? Aku punya banyak harta dan aku tak akan memerlukan semua kekayaan itu kalau aku sudah mati nanti." Wanita itu menunda niatnya untuk bunuh diri dan mengajak anak itu berjalan ke rumah kesengsaraan mereka. Di sana ia mengosongkan isi dompetnya dan seketika terciptalah suasana bahagia di tengah-tengah keluarga yang kelaparan itu. Wanita itu terpaku, hatinya tersentuh tatkala melihat keluarga tersebut berulangkali mengucapkan terima kasih padanya. Tanpa disadarinya setitik kebahagiaan menerobos jiwanya yang kosong, bertepatan saat ia membuat orang lain berbahagia. Tergerak oleh belas kasihan yang mulai bertumbuh di hatinya, wanita itu pun berucap, "Besok saya akan kembali untuk membawa berkat yang lebih banyak. Saya akan membagikan apa yang telah Tuhan berikan pada saya secara berlimpah-limpah." Kemudian wanita itu berpamitan, ia pulang dengan satu semangat dan pemikiran yang baru. Kini ia memahami mengapa Tuhan menganugerahkan kekayaan yang melimpah kepadanya. Ia bertekad untuk tidak akan pernah mengakhiri hidupnya secara terpaksa, karena masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangannya. Tuhan merancang kita bukan untuk hidup bagi diri kita sendiri, tapi untuk berbagi dengan sesama. Kita akan merasa bahagia dan bangga ketika hidup kita memberi dampak yang membangun atau mendorong orang lain menjadi lebih baik. Jika kita berhasil mengembangkan sikap mulia ini maka kita akan merasakan kepuasan tersendiri, yang nilainya sangat tinggi. Untuk itu, bangkitkanlah kepedulian dan cinta kasih terhadap orang tua, anak, rekan sekerja, tetangga, teman atau mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Buatlah mereka bahagia, maka kita juga akan turut bahagia! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat mengasihi, berbagi dan peduli pada orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Bab Seseorang Memukul Paha Saudaranya Tanpa Berniat Buruk adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 21 Dzulqa’dah 1446 H / 19 Mei 2025 M. Kajian Islam Tentang Memukul Paha Saudaranya Tanpa Berniat Buruk Al-Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad, […] Tulisan Bab Seseorang Memukul Paha Saudaranya Tanpa Berniat Buruk ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Pembawa Renungan : Johan Ng Denpasar Bali Yoh. 6:30-35