Podcast Teman Ngopi

Sebuah situasi membuat sepasang suami istri yang sudah hidup nyaman di Jakarta kembali ke kampung halaman. Di sana mereka melihat betapa ada banyak anak-anak kurang beruntung karena terjebak di berbagai kenakalan sosial seperti narkoba. Alih-alih kembali ke Ibu Kota, keduanya bertekad untuk bisa berkontribusi di desa. Keduanya menginisiasi sebuah wadah belajar bernama Tanoker. Simak selengkapnya Podcast Teman Ngopi bersama Ciciek Farha.

Gus Dur pernah mengatakan bahwa pedamaian tanpa keadilan adalah ilusi. Di negara multikultural seperti Indonesia, keadilan mutlak harus diupayakan agar kehidupan menjadi harmonis. Munculnya berbagai aksi separatisme salah satunya disebabkan karena timpangnya kondisi kehidupan, terutama yang dialami oleh kelompok minoritas. Podcast spesial Hari Perdamaian Internasional membincangkan isu minoritas dan penanganan berbagai konflik di Indonesia, khususnya Papua bersama Mas Ahmad Suaedy

Bencana kerap melanda kehidupan sehari-hari, baik berupa bencana alam atau pun non-alam. Oleh karenanya banyak warga membutuhkan uluran tangan dari para filantropi. Misalnya pada masa pandemi Covid-19, banyak warga yang kesulitan ekonomi, sementara negara belum hadir untuk mereka. Di sinilah pentingnya para relawan kemanusiaan untuk membantu sesama warga. #SalingJaga yang digerakkan oleh Gusdurian Peduli dan Islam Cinta menjadi salah satu contohnya. Podcast edisi kali ini berbincang bersama salah satu sosok penggerak Gusdurian Peduli tentang bagaimana ia terlibat dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Podcast Teman Ngopi berbincang bersama Doktor Ilmu Tafsir Ustadzah Nur Rofi'ah, pengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran tentang tafsir pernikahan di dalam Al-Quran. Ustadzah Nur bercerita juga mengenai kehidupan sehari-harinya yang terus melakukan pengajian gender keliling. Silakan simak podcast di Sabtu sore ini. Versi video bisa disimak di YouTube GUSDURian TV. Cekidot....

Seringkali media sosial dipenuhi dengan ujaran kebencian dan diskriminasi karena berbeda agama. Penghancuran tempat ibadah, pengusiran, kesulitan mengakses fasilitas umum, dan lain sebagainya menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Dari perspektif muslim sendiri, bagaimana sebenarnya sikap yang harus diambil terhadap umat beragama lain? Bagaimana Nabi Muhammad SAW memperlakukan umat beragama dalam kehidupan sehari-harinya? Podcast Teman Ngopi mengulas pula terkait pengharaman catur yang sekarang sedang menjadi bahasan menarik bersama Gus Irwan Masduqi, intelektual muda dan pengasuh PP Assalafiyyah 2 Mlangi, Yogyakarta. Selamat menyeduh kopi ditemani Podcast Teman Ngopi...

Beberapa waktu yang lalu muncul perdebatan, apakah ada perkosaan di sebuah rumah tangga? Bagi sebagian orang hubungan suami istri adalah hubungan yang menghalalkan sehingga tidak mungkin ada perkosaan. Tetapi data menunjukkan hal yang berbeda. Perkosaan ternyata ada di dalam rumah tangga! Simak perbincangan Habib Husen Ja'far dan Kalis Mardiasih di episode kali ini.

Untuk menjadi mayoritas yang baik, kita harus mencoba menjadi minoritas. Benarkah? Simak perbincangan Podcast Teman Ngopi bersama Iqbal Ahnaf, Dosen CRCS UGM.

Kalis Mardiasih curhat tentang kejulidan tetangganya yang setiap saat mengeluarkan kata sakti "maaf, sekedar mengingatkan". Ia kemudian merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari ternyata memang banyak orang yang sering berkomentar mulai dari gaya busana, makanan, dan lain-lain atas nama dakwah. Lalu bagaimana Habib Husen Ja'far menanggapi?

Saat ini kita memasuki sebuah era yang disebut sebagai era informasi. Informasi menjadi nilai yang sangat berharga. Bisa dilihat di mana perusahaan terkaya di dunia mayoritas dikuasai oleh penyedia layanan informasi. Media memiliki perananan dalam menyebarluaskan gagasan dan informasi. Di era ini, tantangan para pegiat media Islam ada di banyak sektor, mulai manajemen, pembiayaan, kultur produksi, dan lain sebagainya. Lebih jauh, ada pertaruangan wacana dan ideologi di kalangan umat yang membuat media tidak sekedar sebagai sarana informasi, tetapi juga penguatan terhadap pemahaman ajaran agama. Podcast teman ngopi berbincang dengan Direktur TV9 Hakim Jayli terkait tantangan media Islam di masa kini. Selamat mendengarkan!

Saat ini kita bisa merasakan begitu semangat berislam begitu kencang. Banyak orang yang menyebut fenomena ini sebagai hijrah. Sebenarnya hijrah bukanlah fenomena baru. Namun fenomena hijrah saat ini banyak dikemas dalam bentuk budaya pop yang menyasar kalangan yang disebut millennials. Bagaimana kita memandang fenomena tersebut? Ustad El Surabaya mengulasnya dalam podcast edisi ini.

Belakangan Islam banyak digunakan sebagai ritus, alih-alih sebuah spirit perubahan. Banyak orang menggunakan Islam sebatas komoditas, tanpa mampu menunjukkan sisi substansi ajaran Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin. Pada episode ini Podcast Teman Ngopi berbincang bersama Roy Murtadho, penulis dan aktivis Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA).

Belakangan terjadi perdebatan mengenai posisi partai-partai pengusung Prabowo Sandi setelah pilpres usai. Apalagi setelah Prabowo melakukan pertemuan dengan Jokowi dan Megawati. Ada yang meminta mereka tetap menjadi oposisi. Ada yang mengatakan bahwa mereka sebaiknya masuk ke pemerintahan karena jika oposisi lemah tidak ada gunanya. Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Mas Gaffar memberi pandangan-pandangan terkait koalisi dan oposisi dan bagaimana sebagai rakyat bersikap.

Podcast Teman Ngopi kali ini berbincang bersama Hasanuddin Ali, seorang peneliti dari Alvara Research Institute yang fokus pada kajian tentang millennials dengan segala model kehidupannya yang unik. Yuk, disimak!

Menjadi perempuan muslimah di Indonesia itu... Kalis Mardiasih, penulis dan aktivis perempuan, akan mengulas dalam podcast episode kedua ini. Selamat mendengarkan...

Banyak orang mengatakan "ini bukan budaya Islam!". Bahkan yang masih hangat adalah perdebatan mengenai arsitektur masjid yang disebut menyerupai simbol illuminati. Emangnya ada aturan dalam membuat bangunan tempat ibadah? Perbincangan kita hari ini mengulas mengenai Islam dan Kebudayaan ditinjau dari berbagai aspek bersama Mas Hairus Salim, direktur Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial. Selamat menyimak...