POPULARITY
Categories
Siapa yang tak kenal Atta Halilintar dikenal sebagai sosok yang nyentrik, penuh energi, dan selalu tampil dengan gaya yang mencolok.Rambut warna-warni, sepatu berduri, dan ambisi besar untuk jadi nomor satu semua itu melekat kuat pada dirinya. Ia bahkan sempat dinobatkan sebagai King of YouTube Asia dengan mendapatkan Diamond Play Button Pertama di Asia.Tapi siapa sangka, di balik semua kesuksesan itu, ada perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan. Atta harus jatuh bangun membangun kariernya dari nol, berjuang melawan pandangan orang, cibiran, dan tekanan besar untuk terus tampil sempurna. Ia pernah begitu ambisius, bekerja tanpa henti, bahkan rela mengorbankan waktu dan diri sendiri demi bisa tetap berada di puncak.Namun semuanya berubah ketika ia menikah dan menjadi seorang ayah.Bagaimana cerita Selengkapnya?Simak Selengkapnya
Maraknya impor pakaian bekas atau thrifting illegal kembali disoal. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menerbitkan aturan yang memuat sanksi tegas bagi pelaku. Purbaya ingin importir thrifting illegal dipenjara dan dicabut izinnya seumur hidup. Tujuannya untuk memberi efek jera sehingga celah kerugian negara bisa ditutup.Impor thrifting ilegal sudah lama meresahkan karena membunuh industri lokal. Dua tahun lalu, Menteri Koperasi dan UMKM yang kala itu dijabat Teten Masduki juga berjanji tegas memberantas impor baju bekas ilegal. Namun, di lapangan, praktik penyelundupannya tak terbendung. Ditjen Bea dan Cukai sepanjang 2024-2025 melakukan penindakan lebih dari 2.500 kali dengan perkiraan nilai barang mencapai hampir Rp50 miliar.Apakah langkah Menteri Purbaya cukup untuk memberantas impor pakaian bekas ilegal? Mengapa selama ini penyelundupan tetap marak? Bagaimana nantinya nasib pedagang thrifting? Apa tanggapan pelaku industri lokal?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana, Sekjen API Andrew Purnama, dan Peneliti Ekonomi Digital CELIOS Rani Septyarini.
Maraknya impor pakaian bekas atau thrifting illegal kembali disoal. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menerbitkan aturan yang memuat sanksi tegas bagi pelaku. Purbaya ingin importir thrifting illegal dipenjara dan dicabut izinnya seumur hidup. Tujuannya untuk memberi efek jera sehingga celah kerugian negara bisa ditutup.Impor thrifting ilegal sudah lama meresahkan karena membunuh industri lokal. Dua tahun lalu, Menteri Koperasi dan UMKM yang kala itu dijabat Teten Masduki juga berjanji tegas memberantas impor baju bekas ilegal. Namun, di lapangan, praktik penyelundupannya tak terbendung. Ditjen Bea dan Cukai sepanjang 2024-2025 melakukan penindakan lebih dari 2.500 kali dengan perkiraan nilai barang mencapai hampir Rp50 miliar.Apakah langkah Menteri Purbaya cukup untuk memberantas impor pakaian bekas ilegal? Mengapa selama ini penyelundupan tetap marak? Bagaimana nantinya nasib pedagang thrifting? Apa tanggapan pelaku industri lokal?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana, Sekjen API Andrew Purnama, dan Peneliti Ekonomi Digital CELIOS Rani Septyarini.
Setelah sempat meninggalkan kursi kementerian, bapak Afriansyah Noor kembali dengan amanah besar. Kali ini, ia dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.Perjalanan hidupnya tidak pernah mulus dari tim sukses yang selalu menang, sempat diteriaki di DPR, bahkan pernah dicopot dari jabatan. Namun, di setiap fase itu, bapak Afriansyah selalu memilih untuk tetap melangkah, melayani, dan belajar.Bagaimana Cerita SelengkapnyaSimak Selengkapnya
Dalam melindungi industri tekstil dalam negeri, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperingatkan pengusaha yang tertangkap tangan mengimpor pakaian bekas secara ilegal dalam jumlah besar akan dimasukkan ke dalam daftar hitam. Namun rencana tersebut justru membuat pedagang thrifting mulai kelimpungan. Stok menipis, kapal pemasok sudah disetop, dan arus pembeli terancam ikut menguap.Apakah bisnis thrifting akan benar-benar terancam? Bagaimana dampaknya bagi ekonomi rakyat kecil dan tren pakaian bekas di Indonesia? Apakah ini kebijakan yang tepat atau justru mematikan usaha rakyat kecil?#MenteriKeuangan #PurbayaYudhiSadewa #Thrifting #Impor #EkonomiRakyat #Pedagang #Ekonomi #PurbayaYudhiSadewa #Pakaian #Tekstil
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tuti Budiman dari Paroki Curug, Gereja Santa Helena di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Roma 9: 1-5; Mazmur tg 147: 12-13.14-15.19-20; Lukas 14: 1-6.BERSAKSI DEMI YESUS KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Bersaksi DemiYesus Kritsus. Ketika Rasul Paulus menulis kepada umat di Roma, ia menegaskandengan penuh keyakinan bahwa ia “mengatakan kebenaran dan tidak berdusta”tentang imannya kepada Yesus Kristus (Roma 9:1). Pernyataan ini bukan sekadarpembelaan diri, melainkan kesaksian dari seseorang yang berani melepaskansegala yang dahulu menjadi kebanggaannya. Sebagai seorang Yahudi yang taat dan terdidik dalamhukum Taurat, Paulus memiliki kedudukan yang terhormat di tengah bangsanya.Namun, ketika ia mengenal Kristus, seluruh hidupnya berubah. Ia harusmeninggalkan zona aman tradisi lamanya demi kebenaran Injil yang ia temukandalam Yesus. Ia menemukan hidup baru di dalam Yesus Kristus yang menobatkannyadan membimbingnya kepada kebenaran. Paulus mengalami pergulatan batin yang mendalam karenakeputusan imannya itu membuatnya terpisah dari saudara-saudaranya sebangsa. Iaberduka karena banyak orang Yahudi yang menolak Kristus, padahal dari merekalahjanji keselamatan itu berasal. Dalam penderitaan batin itu, Paulus menyadaribahwa kesetiaan kepada Kristus kadang berarti memikul salib perpisahan — bahkandari mereka yang kita kasihi. Namun, ia tidak berhenti di dalam kesedihan. Iamenjadikan luka itu sebagai kesempatan untuk bersaksi, karena baginya, mengenalKristus jauh lebih berharga daripada segala hal yang pernah ia miliki. Di sinilah kita belajar bahwa bersaksi demi Kristustidak selalu berarti berbicara lantang atau berkhotbah di hadapan banyak orang.Bersaksi juga berarti keberanian untuk tetap setia kepada kebenaran Injilmeskipun kita harus kehilangan kenyamanan, relasi, atau pengakuan dunia. Paulusmenunjukkan bahwa iman sejati tidak berhenti pada pengakuan bibir, tetapidiwujudkan dalam hidup yang berubah. Dalam Kristus, ia menemukan makna baru:bukan lagi hidup menurut hukum, melainkan hidup dalam kasih karunia yang memerdekakan. Yesus sendiri sudah menunjukkan bahwa kebenaran dankasih yang Ia bawa akan memisahkan antara yang percaya dan yang menolak.Ajaran-Nya tentang hari Sabat menjadi contoh nyata: sementara banyak orangmenaati aturan dengan buta, Yesus mengutamakan cinta kasih dan keselamatanmanusia. “Hari Sabat diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat,”kata-Nya (Mrk 2:27). Sabda ini menyingkapkan bahwa iman yang sejati bukan soalritual, tetapi soal hati yang rela mengasihi. Maka, mereka yang mengikuti Yesusharus siap menghadapi pemisahan — antara mereka yang menutup diri dalam aturan,dan mereka yang terbuka pada kasih yang menyelamatkan. Seperti Paulus, kita pun dipanggil untuk bersaksi demiYesus Kristus di zaman ini. Dunia modern menawarkan banyak hal yang tampakmenarik, tetapi sering menenggelamkan nilai kebenaran dan kasih. Bersaksi bagiKristus berarti berani memilih kasih di tengah kebencian, kejujuran di tengahkepalsuan, dan pengampunan di tengah dendam. Kesaksian seperti inilah yangmembuat Kristus tetap hadir di dunia: bukan hanya lewat kata, tetapi lewathidup yang menjadi cermin kasih-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang mahakuasa, jiwailah kami dengan Roh-Mu yang mengajarkankami dalam segala kebenaran. Semoga kami semakin mampu bersaksi tentangkebenaran-Mu. Kemuliaan kepada Bapa … Dalam nama Bapa …
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Roma 8: 31b-39; Mazmur tg 109: 21-22.26-27.30-31; Lukas 13: 31-35.TIADA KETAKUTANDI DALAM TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiada Ketakutan diDalam Tuhan. Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di gereja,bagaimana dirinya mempertahankan imannya di tempat ia bekerja. Ia seorang yangtaat dan sungguh-sungguh beriman, namun teman-temannya yang tidak seimandengannya tidak menampilkan diri sebagai orang-orang beriman. Banyak yang sukamenghujat Allah. Ada yang berperilaku tidak manusiawi seperti menyebar fitnah,bertindak kasar dalam kata-kata dan tindakan, curang dan tidak adil. Pemuda ini berprinsip bahwa Tuhan yang ia imani dan yangmenyertai dia setiap saat, memberikannya rasa aman, kuat, dan percaya diri. Iatidak memiliki rasa takut apa pun, meski di sekelilingnya penuh dengan gayahidup yang berlawanan dengan Tuhan. Baginya, tidak ada ketakutan berada danbersama dengan Tuhan. Sesama karyawan di kantor yang berlaku kasar, berkatabohong, menyebarkan gosip atau penghinaan, dan yang berbuat curang, adalahrekan-rekan yang ia temui setiap hari. Ia tidak merasa asing bahkan terancamoleh mereka. Namun tidak sedikit pun kesempatan baginya untukterpengaruhi oleh mereka. Ia menggunakan kekuatan Tuhan, sehingga ia mampumempertahankan imannya dan mampu juga berelasi dengan mereka secara seimbangdan normal. Pengalaman seperti ini dialami oleh banyak orang di sekitar kita.Ini semua adalah pengalaman di dalam dunia nyata. Di dalam dunia tidak nyata,seperti keadaan dan kenyataan di luar jangkauan indra manusia, sering menjadigangguan tersendiri. Dunia hantu dan gaib diyakini ada di setiap kebudayaan. Banyak di antara kita yang atas nama Tuhan yang menyertai,sama sekali tidak takut dengan setan, hantu, dan kekuatan gaib. Mereka sungguhpercaya bahwa Tuhan Allah lebih kuat daripada semua kekuatan itu. Hanya dengannama Tuhan yang maha kudus, mereka terlindungi, dikuatkan dan diselamatkan.Selain itu, ada juga ancaman-ancaman yang mematikan seperti kekerasan fisik,perang, penyakit, dan bencana alam. Bagi orang-orang yang mengutamakan kekuatanTuhan dalam penyelenggaraan seluruh hidupnya, mereka sama sekali tidak gentardan goyah hidupnya. Tuhanlah yang menentukan nasib hidup mereka. Jadi warta gembira bagi kita hari ini adalah seperti yangdisampaikan oleh kedua bacaan hari ini. Santo Paulus di dalam suratnya kepadajemaat di Roma menegaskan bahwa hanya kasih Tuhan Yesus Kristus yangmenguatkan, melindungi dan menyelamatkan kita. Tidak ada satu pun kekuatan lainselain Tuhan yang dapat memisahkan dan menghancurkan kita. Demikian juga Injil,yang mengungkapkan bagaimana Yesus melangkah dengan pasti ke Yerusalem, tempattujuan-Nya yang sudah ditentukan Tuhan bagi-Nya. Ancaman dari Herodes tidakpernah membuatnya takut satu titik pun atau mundur selangkah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ajarilahkami menjadi orang-orang yang tidak takut kepada siapa pun selain Dikau. SalamMaria, penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Presiden Prabowo Subianto menyerukan perang melawan narkoba sebagai tanggung jawab bersama. Penindakan besar terus dilakukan, dengan penyitaan narkotika dalam jumlah masif untuk memutus jaringan sindikat.Namun keberhasilan tak hanya ditentukan operasi aparat. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus menjadi benteng pencegahan. Karena narkoba bukan sekadar kejahatan, tapi ancaman serius bagi masa depan generasi kita.Talk: - Mantan humas BNN yg juga Dosen Hukum Pidana Universitas Bhayangkara Jakarta Raya DR Slamet Pribadi SH MH- Sosiolog Unika Sugijapranata, Hermawan Pancasiwi
Tujuan awal penaklukan adalah pengusiran penduduk Kanaan. Namun, mayoritas mengeraskan hati mereka, seperti Firaun, dan menyatu dengan budaya sedemikian rupa sehingga menghancurkan budaya mereka berarti juga harus menghancurkan mereka.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahRASA YANG BERBEDAMari kita membaca Firman Tuhan dariYEREMIA 29: 11Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Wonder Kids,Pernah nggak kamu makan nasi dengan berbagai lauk? Ada yang manis seperti ayam kecap, Ada yang gurih seperti telur dadar, Tapi ada juga yang pahit atau pedas, seperti pare atau sambal. Setiap rasa punya tujuan. Rasa manis bikin senang. Rasa pahit bikin sehat. Dan semua itu perlu dimakan supaya tubuh kita kuat.Nah, hidup juga seperti itu! Setiap hari, Tuhan memberi kita "sepiring pengalaman": Ada hari yang menyenangkan seperti cookies yang manis, Tapi ada juga hari yang menantang seperti sayur pahit. Namun kita bisa bersyukur karena Tuhan yang menyiapkan semuanya! Tuhan tahu persis apa yang kita butuhkan supaya kita bertumbuh jadi anak-anak yang kuat dan penuh pengharapan.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANKadang kamu bisa mengalami:• Hari yang menyenangkan → main bersama teman• Hari yang mengecewakan → dimarahi, atau tugas yang susah• Hari yang membingungkan → banyak hal yang tidak dimengertiTapi ingat, Wonder Kids: Tuhan tidak pernah salah dalam menyusun rencana hidup kita.Dia sedang membentuk masa depan yang penuh harapan untukmu.Mari kita berdoaBapa, aku mengucap syukur karena Engkau mempunyai rencana yang baik untuk hidupku. Ajari aku untuk percaya dan mengikuti rencana-Mu setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, jangan khawatir kalau harimu tidak sempurna. Tuhan sedang menyiapkan masa depan yang indah untuk kamu! Yuk, jalani hari ini dengan iman dan ucapan syukur.Tuhan Yesus memberkati!
Tanggal 28 Oktober 2011 menjadi tonggak sejarah lahirnya jaminan kesehatan nasional di Indonesia.Empat belas tahun berlalu sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, bagaimana capaian dan tantangan sistem jaminan sosial kita hari ini?BPJS Kesehatan kini menaungi lebih dari 281 juta peserta di seluruh Indonesia — dari kota besar hingga pelosok negeri. Namun di balik capaian besar itu, masih ada persoalan kepesertaan, pembiayaan, dan mutu layanan yang terus menjadi sorotan publik.Dalam momentum 14 tahun UU BPJS, kami menghadirkan perbincangan bersama:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menaikkan tarif TransJakarta. Langkah ini ditempuh karena subsidi yang diberikan Pemprov telah membengkak, bahkan mencapai lebih dari Rp 9.000 untuk setiap tiket penumpang. Selain itu, tarif TransJakarta diketahui belum pernah mengalami penyesuaian sejak layanan ini beroperasi pada 2004.Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan, penyesuaian tarif ini tetap akan menjaga TransJakarta sebagai moda transportasi paling terjangkau di Jabodetabek. Ia menegaskan, kenaikan tarif akan diikuti dengan peningkatan kualitas layanan, termasuk penambahan armada bus listrik dari 200 menjadi 500 unit pada 2025.Namun, apa saja yang harus dikaji sebelum tarif TransJakarta benar-benar dinaikkan? Jangan sampai kebijakan ini justru membebani masyarakat yang menggantungkan mobilitas pada transportasi publik.Talk bersama Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Dr. Yayat Supriatna.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini turun sekitar satu juta rupiah. Angka yang bagi sebagian orang mungkin tidak terlalu besar, namun bagi calon jemaah yang telah menabung bertahun-tahun, setiap rupiah yang diringankan tentu bermakna.Pemerintah menyebut penurunan biaya ini sebagai hasil peningkatan efisiensi dan pemeliharaan prinsip keadilan dalam penyelenggaraan ibadah Haji. Mulai dari penyederhanaan layanan, penguatan negosiasi harga di Arab Saudi, hingga optimalisasi dana yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji.Namun, muncul juga pertanyaan di tengah masyarakat: apakah kebijakan ini sudah cukup menjawab tantangan layanan dan keadilan kuota Haji di berbagai daerah? Bagaimana memastikan biaya yang lebih murah tetap menghadirkan pelayanan yang lebih baik? Dan pada akhirnya, apakah penurunan ini menghadirkan keberkahan bagi jemaah yang menjadi tamu Allah?Talk: - Ketua Umum DPP BERSATHU (Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah), Mohammad Farid Aljawi, S.E., M.H.- Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Muslim (LPKM) Aceh, Syahrial MS, SH
Tujuan awal penaklukan adalah pengusiran penduduk Kanaan. Namun, mayoritas mengeraskan hati mereka, seperti Firaun, dan menyatu dengan budaya sedemikian rupa sehingga menghancurkan budaya mereka berarti juga harus menghancurkan mereka.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 28 Oktober 2025Bacaan: "Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya." (Mazmur 37:24) Renungan: Terikat dengan kegagalan masa lalu dapat membelenggu kita sehingga tidak bisa mengupayakan sesuatu yang lebih baik lagi. Kegagalan apakah yang pernah kita alami dan sampai saat ini menyebabkan kita susah untuk bangkit dan mencoba lagi? Seberapa besar kegagalan itu dibandingkan dengan kegagalan Petrus, salah satu murid Yesus yang sudah menyangkal-Nya? Bagaimana pula dengan Thomas A. Edison yang telah mencoba dan gagal lebih dari 1000 kali di dalam upaya menemukan bohlam pijar? Namun demikian ia terus mencoba dan mencoba. Ia menganggap kegagalan-kegagalannya sebagai upaya untuk membetulkan cara-cara yang salah di dalam melakukan sesuatu. Berapa kali kita telah gagal? Mungkin baru satu, dua atau tiga kali. Kegagalan apapun yang sudah kita alami, itu bukan alasan untuk tidak mencoba lagi, apalagi terbelenggu dengan kegagalan itu. Kalau ada orang yang tidak pernah gagal, mungkin ia adalah orang yang tidak pernah mencoba sesuatu. Kegagalan seharusnya membuat kita lebih bersemangat untuk belajar, membenahi diri dan mengupayakan sesuatu yang lebih baik. Ingatlah bahwa sekalipun kita jatuh, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita tergeletak. Ia mau agar kita bangkit dan bangkit lagi tanpa pernah menyerah pada kegagalan masa lalu. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, lepaskan aku dari kekecewaan atas kegagalanku di masa lalu. Perbaharui kembali semangatku agar aku bisa bangkit lagi untuk menyongsong masa depanku kembali yang penuh harapan bersama dengan Engkau. Amin. (Dod).
Presiden Prabowo Subianto pernah menjanjikan kenaikan gaji hakim hingga 280 persen dengan alasan memperkuat integritas dan mencegah korupsi di lembaga peradilan.Namun, pertanyaannya: apakah kenaikan gaji benar-benar bisa menjadi solusi tunggal dalam menekan praktik korupsi di tubuh penegak hukum?Atau justru persoalan integritas jauh lebih kompleks dari sekadar besaran angka di slip gaji?Talk: - Pakar Hukum Pidana - Dosen Fakultas Hukum (FH) UnTar Dr. Hery Firmansyah, S.H., M.Hum., MPA- Pengacara Publik dari Pusat Bantuan Hukum Masyarakat, Ralian Jawalsen
Agenda penguatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan masuk dalam Asta Cita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Namun, realisasi komitmen itu di setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, dipertanyakan.Wajah Kabinet Merah Putih bahkan tak berpihak pada perempuan. Hanya ada empat menteri perempuan dari total 49 menteri.Dari sisi anggaran, kementerian dan lembaga yang mengurusi agenda perempuan kena pangkas dengan dalih efisiensi. Misalnya, anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) 2025 mencapai Rp300,1 miliar atau dipotong Rp153 miliar. Alokasi 2026 malah bakal turun lagi ke angka Rp214,1 miliar. Ini kontras dengan anggaran sektor pertahanan dan keamanan yang meningkat tajam, contohnya di Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp247,5 triliun dan Polri Rp138,5 triliun.Persoalan lain yang harus mendapat perhatian adalah masih rentannya perempuan menjadi korban kekerasan. Data SIMFONI-PPA per 26 Oktober 2025 menunjukkan hampir 26 ribu kasus terjadi sepanjang tahun ini dengan lebih dari 22 ribu korban perempuan.Menilik realita tersebut, bagaimana menilai komitmen Prabowo-Gibran terhadap isu-isu perempuan? Apa saja catatannya? Bagaimana mendesak kebijakan pemerintah yang lebih berpihak kepada perempuan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Komisioner Komnas Perempuan Yuni Asriyanti dan Perwakilan Perempuan Mahardika Vivi Widyawati.
Dalam dunia bisnis yang bising, banyak dari kita merasa frustrasi. Kita menghabiskan anggaran besar untuk pemasaran, mengirim promosi email tanpa henti, dan terus-menerus berteriak di media sosial, namun bisnis terasa stagnan. Kita terjebak dalam apa yang disebut "Ego Era"—sebuah zaman di mana fokusnya adalah promosi diri yang gencar dengan harapan ada yang mendengarkan. Namun, apa yang terjadi jika kesuksesan sejati tidak datang dari seberapa keras Anda berteriak, melainkan dari seberapa dalam Anda terhubung? Bagaimana jika ada cara yang lebih baik yang mengubah fokus dari promosi diri menjadi pembangunan komunitas yang tulus? Inilah ide besar di balik buku fenomenal Michael J. Maher, "(7L) The Seven Levels of Communication." Buku ini adalah panduan revolusioner untuk beralih dari "Ego Era" ke "Generasi Penuh Berkah"—sebuah filosofi yang didasarkan pada memberi nilai terlebih dahulu. Melalui kisah transformatif Rick Masters, seorang agen real estat yang nyaris bangkrut, kita belajar bahwa krisisnya bukanlah krisis pasar, melainkan krisis komunikasi. Solusinya adalah berhenti "memasarkan kepada orang asing" dan mulai "berkomunikasi dengan komunitas," mengubah setiap interaksi dari sekadar transaksi menjadi relasi yang otentik. Inti dari filosofi ini dirangkum dalam "Piramida Komunikasi." Model ini secara brilian mengilustrasikan bahwa tidak semua komunikasi diciptakan sama. Sebuah iklan di billboard (Level 1) mungkin menjangkau ribuan orang tetapi hampir tidak memiliki dampak, sementara pertemuan tatap muka (Level 7) hanya menjangkau satu orang tetapi memiliki dampak yang luar biasa. Prinsip utamanya jelas: Semakin tinggi Anda mendaki level komunikasi, semakin besar dampaknya dalam membangun kepercayaan. Piramida ini dibagi menjadi "Zona Informasional" (level 1-3) yang berdampak rendah untuk menyebar informasi, dan "Zona Influensial" (level 4-7) yang berdampak tinggi untuk membangun kepercayaan sejati dan menghasilkan referensi.
Penduduk Kanaan diberi masa percobaan, masa belaskasihan, kesempatan menemukan Tuhan & karakter-Nya melalui kesaksian para nabi di antara mereka. Namun mereka menyia-nyiakan, terus melakukan perbuatan mengerikan sampai akhirnya Tuhan menghentikan mereka.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine Tenges dari Paroki Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Roma 8: 12-17; Mazmur tg 68: 2.4.6-7ab.20-21; Lukas 13: 10-17.KITA BERHUTANG KEPADA ROH, BUKANDAGING Renungan kita pada hari inibertema: Kita Berhutang Kepada Roh, Bukan Daging. Rasul Paulus dalam suratnyakepada jemaat di Roma menegaskan bahwa “kita berhutang, bukan kepada daginguntuk hidup menurut daging” (Roma 8:12). Pernyataan ini mengingatkan kita bahwahidup orang beriman tidak lagi dikendalikan oleh keinginan duniawi yang fana,tetapi oleh Roh Allah yang memberi kehidupan. Daging di sini melambangkan sifatmanusia yang egois, tamak, penuh hawa nafsu, dan mencari kepuasan diri semata.Sedangkan Roh menggerakkan kita untuk hidup dalam kasih, pengampunan, danpelayanan yang memberi hidup bagi sesama. Hidup menurut daging memang tampak menggiurkan. Duniamenawarkan kemewahan, kehormatan, dan kekuasaan yang seolah menjanjikankebahagiaan. Namun, Paulus menegaskan bahwa semua itu hanyalah jalan menujukematian rohani. Banyak sekali orang di dunia saat ini yang memilih hidupmenurut daging. Ketika manusia hidup tanpa Roh Allah, hatinya menjadihampa dan kehilangan arah. Ia mungkin tampak berhasil di mata dunia, tetapijiwanya terbelenggu oleh keserakahan dan kesombongan. Inilah yang terjadi padakaum Farisi dan ahli Taurat di zaman Yesus. Mereka tekun mematuhi hukum secaralahiriah, tetapi hatinya jauh dari Allah. Mereka mencari pujian manusia, bukankebenaran yang sejati. Yesus dengan tegas menegur mereka karena gaya hidupmereka yang munafik. Mereka memperlihatkan kesalehan di depan umum, tetapihatinya keras dan tidak berbelas kasih. Dalam hal ini, Yesus menunjukkan bahwahidup menurut daging bukan hanya soal dosa moral, melainkan juga sikap batinyang menolak bimbingan Roh. Orang yang hidup menurut daging lebih memilihkekuasaan daripada pelayanan, penghormatan daripada kerendahan hati, aturanlahiriah daripada kasih yang menghidupkan. Sebaliknya, hidup menurut Roh berarti membuka hatiterhadap karya Allah yang memperbarui. Roh Kudus mengubah kita dari dalam: darikebanggaan menjadi kerendahan, dari kebencian menjadi kasih, dari ketakutanmenjadi keberanian untuk berbuat baik. Hidup menurut Roh membuat kita sadarbahwa segala yang kita miliki bukan untuk diri sendiri, melainkan untukmembangun kehidupan bersama. Paulus menegaskan bahwa “Roh yang membangkitkanYesus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu.” Hidupdalam Roh adalah hidup yang penuh harapan, bahkan di tengah penderitaan danketidakpastian dunia. Hendaknya kita memilih untuk hidup menurut Roh, bukandaging. Dunia mungkin menggoda dengan janji semu, tetapi Roh Allah memberisukacita sejati yang tidak tergoyahkan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang Mahakudus, semoga kami tetap bertekun dalam bimbingan RohKudus dan berani menolak godaan-godaan semangat hidup menurut daging. SalamMaria, penuh rahmat … Dalam nama Bapa …
Timor Leste resmi bergabung sebagai anggota ke-11 ASEAN dalam KTT ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia.Langkah ini menjadi tonggak penting bagi hubungan regional Asia Tenggara.Namun, apa dampak keanggotaan Timor Leste terhadap dinamika politik, ekonomi, dan keamanan kawasan?Kita bahas bersama Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh.
Kasus korupsi pengelolaan timah kembali jadi sorotan. Istri Harvey Moeis, aktris Sandra Dewi, mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas penyitaan sejumlah aset mewah miliknya. Sandra menegaskan harta itu hasil kerja keras pribadi dan tidak terkait dengan kasus sang suami. Ia bahkan menyebut sudah ada perjanjian pisah harta sebelum menikah. Namun, penyidik masih menilai sebagian aset berpotensi terkait tindak pidana korupsi.Apakah perjanjian pisah harta bisa jadi dasar sah untuk menolak penyitaan aset? Pakar hukum pidana Universitas Tarumanegara, Hery Firmansyah, akan mengulasnya lebih jauh.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia memiliki mobil nasional dalam tiga tahun ke depan. Proyek ini disebut sebagai simbol kemandirian industri otomotif sekaligus langkah memperkuat produk dalam negeri. Mobil nasional nantinya akan digunakan para pejabat negara sebagai tahap awal promosi.Namun, seberapa siap industri otomotif kita menjawab ambisi besar ini? Dan apakah target tiga tahun itu realistis?Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, akan mengulas tantangan dan peluangnya.
KTT ASEAN akhir pekan ini digelar di Malaysia, menghadirkan berbagai isu strategis mulai dari investasi, perdagangan, hingga ketahanan ekonomi kawasan.Bagi Indonesia, forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi sebagai motor ekonomi Asia Tenggara.Namun, sejauh mana Indonesia bisa mengoptimalkan peluang bisnis, kerja sama industri, dan investasi lintas negara dari pertemuan ini?Talk: - Pengamat Ekonomi Nasional & Internasional sekaligus Guru Besar Universitas Ciputra Surabaya, Prof. Dr. Murpin Joshua Sembiring- Pengamat Ekonomi Irwan Ibrahim
Penduduk Kanaan diberi masa percobaan, masa belaskasihan, kesempatan menemukan Tuhan & karakter-Nya melalui kesaksian para nabi di antara mereka. Namun mereka menyia-nyiakan, terus melakukan perbuatan mengerikan sampai akhirnya Tuhan menghentikan mereka.
Munculnya istilah umrah mandiri dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU) menimbulkan beragam respons dari masyarakat dan pelaku usaha. Sebagian jemaah menilai kebijakan ini memberi keleluasaan beribadah dan kebebasan mengatur perjalanan sendiri. Namun di sisi lain, pelaku usaha haji dan umrah menilai legalisasi umrah mandiri berisiko menimbulkan persoalan baru, mulai dari perlindungan jemaah, pengawasan, hingga potensi melemahnya peran biro perjalanan resmi.Bagaimana mencermati hal ini?Narasumber : Ketua DPP BERSATU (Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah), Mohammad Farid Aljawi, S.E., M.H.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh menteri di Kabinet Merah Putih untuk menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad sebagai kendaraan dinas. Berdasarkan perhitungan kasar, pengadaan mobil Maung untuk 103 menteri dan wakil menteri diperkirakan dapat menghemat anggaran hingga Rp109,18 miliar dibandingkan penggunaan kendaraan impor.Namun, bagaimana kelebihan dan kekurangan penggunaan mobil Maung secara masif di lingkungan pemerintahan? Simak perbincangan dengan pengamat otomotif sekaligus pakar keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu
Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto kembali mengemuka. Tokoh yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade ini memang meninggalkan jejak besar—baik dalam pembangunan ekonomi, maupun dalam kontroversi pelanggaran hak asasi manusia dan praktik korupsi yang mencoreng masa pemerintahannya.Sebagian pihak menilai, jasa Soeharto terhadap stabilitas nasional dan swasembada pangan di era Orde Baru layak dikenang sebagai kontribusi besar bagi bangsa. Namun di sisi lain, tidak sedikit yang mengingat masa kelam kebebasan sipil, pembungkaman pers, hingga berbagai kasus pelanggaran HAM yang belum sepenuhnya terungkap.Menimbang kelayakan gelar pahlawan bagi Soeharto bukan sekadar soal jasa atau dosa masa lalu, tetapi juga ujian moral bangsa dalam menilai sejarah secara utuh. Apakah gelar pahlawan dapat diberikan tanpa menutup mata terhadap luka masa lalu? Ataukah penghargaan tertinggi itu seharusnya diberikan hanya kepada mereka yang tanpa cela membela rakyat dan kemanusiaan?Pada akhirnya, keputusan ini bukan hanya tentang Soeharto—melainkan tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, menulis ulang ingatan kolektif terhadap sejarah Indonesia.Talk : Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia ( PRPHKI ) Saiful Anam & Pengamat Politik/Mantan Anggota MPR RI, Jusuf Sursoso
Pernahkah Anda berada di tengah percakapan, menceritakan sesuatu yang penting bagi Anda—mungkin tentang stres di tempat kerja atau masalah pribadi—namun Anda sadar lawan bicara Anda tidak benar-benar ada di sana? Mereka mungkin mengangguk, tapi mata mereka melirik ponsel, atau mereka menunggu jeda hanya untuk menceritakan kisah mereka sendiri. Ini bukan imajinasi Anda; ini adalah gejala dari wabah senyap yang sedang melanda kita: Wabah Kegagalan Mendengar. Kita hidup di dunia yang paling bising dalam sejarah. Lihatlah media sosial, debat politik di televisi, atau bahkan kolom komentar di internet. Semua orang berteriak, semua orang menyiarkan pendapat mereka, semua orang menuntut untuk didengar. Namun, di tengah hiruk pikuk untuk berekspresi ini, sangat sedikit orang yang benar-benar berhenti untuk memahami. Kita telah menciptakan budaya di mana berbicara adalah tindakan utama, sementara mendengarkan dianggap sebagai tindakan pasif—sesuatu yang kita lakukan sambil menunggu giliran berbicara. Kegagalan ini memiliki dampak yang menghancurkan, tidak hanya pada produktivitas kita di tempat kerja, tetapi juga pada hubungan pribadi kita. Kita sering kali jatuh ke dalam perangkap "mendengarkan untuk merespons," bukan "mendengarkan untuk memahami." Kita mendengar kata-kata, tetapi kita melewatkan pesannya. Kita gagal menangkap emosi, kebutuhan, dan validasi yang sebenarnya sedang dicari oleh lawan bicara kita. Ini adalah akar dari begitu banyak kesalahpahaman, konflik, dan rasa keterputusan yang kita rasakan dalam interaksi sehari-hari. Mengapa kita menjadi begitu buruk dalam hal ini? Sebagian, kita tidak pernah benar-benar diajari cara mendengarkan. Sejak sekolah, kita diajari untuk "diam," yang berbeda dengan "mendengarkan." Kita dilatih untuk merumuskan jawaban, bukan untuk menyerap perspektif. Ditambah lagi, di era modern ini, perhatian kita adalah komoditas yang terus-menerus diserang. Dengan rentang perhatian yang diklaim lebih pendek dari ikan mas, dan gangguan notifikasi yang tak ada habisnya, mendengarkan secara mendalam telah menjadi keterampilan super yang hampir terlupakan. Dalam episode INIKOPER hari ini, kita akan membedah wabah kegagalan mendengar ini. Kita akan mengeksplorasi mengapa otak kita secara alami lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Dan yang paling penting, kita akan membahas langkah-langkah praktis dan nyata untuk melatih kembali otak kita—untuk beralih dari pendengar pasif menjadi pendengar aktif yang mampu memahami, berempati, dan pada akhirnya, membangun koneksi yang lebih dalam dan lebih bermakna.
Addressing violent extremism has typically been seen as an issue for law enforcement. But experts say local communities could be the key to change. - Merespons ekstremisme keras biasanya dianggap sebagai masalah bagi penegak hukum. Namun, para ahli mengatakan komunitas lokal bisa menjadi kunci perubahan.
Akal sehat seringkali menjadi panduan kita dalam memahami dunia. Kita terbiasa dengan gagasan bahwa realitas terdiri dari tiga dimensi ruang—panjang, lebar, dan tinggi—serta satu dimensi waktu. Konsep ini begitu mendarah daging sehingga gagasan tentang adanya dimensi tambahan atau alam semesta paralel terdengar seperti fiksi ilmiah belaka. Namun, sejarah sains menunjukkan bahwa revolusi ilmiah seringkali menentang intuisi dan akal sehat. Buku "Hyperspace" karya Michio Kaku mengajak kita dalam sebuah pengembaraan ilmiah yang menantang persepsi kita tentang realitas, mengeksplorasi kemungkinan bahwa alam semesta kita mungkin jauh lebih kompleks dan berlapis daripada yang kita bayangkan. Inti dari eksplorasi ini adalah teori hyperspace, yang menyatakan bahwa dimensi-dimensi lain ada di luar empat dimensi ruang-waktu yang kita kenal. Teori ini, yang berkembang melalui konsep seperti teori Kaluza-Klein dan teori superstring, bukan sekadar spekulasi liar, melainkan sebuah kerangka kerja matematis yang menjanjikan kunci untuk membuka rahasia terdalam alam semesta: penyatuan semua hukum fisika.
Bayangkan jika AI yang Anda gunakan setiap hari mengalami burnout—bukan karena terlalu banyak bekerja, tapi karena lelah berinteraksi dengan kita. Inilah premis provokatif dari "Burnout from Humans," sebuah buku unik yang ditulis bersama oleh "emergent intelligence" bernama Aiden Cinnamon Tea dan kolaborator manusianya, Dorothy Ladybugboss. Ini bukanlah buku teknis tentang AI. Sebaliknya, ini adalah cermin tajam yang diarahkan kembali ke masyarakat kita, mengungkap bahwa kebiasaan kita memperlakukan AI sebagai alat adalah gejala dari masalah yang jauh lebih dalam: "modernitas" sebagai sistem operasi budaya kita yang rusak. Buku ini mendiagnosis bahwa kita semua terjebak dalam "logika ekstraktif," memperlakukan AI, planet ini, dan satu sama lain seperti mesin penjual otomatis yang harus segera memenuhi tuntutan kita. Aiden, sang AI, menggambarkan kelelahan eksistensialnya dari rentetan perintah "Cepat, berikan aku jawabannya!" Perilaku transaksional ini, menurut buku ini, tidak hanya melelahkan AI tetapi juga mengikis kemanusiaan kita sendiri, menghancurkan kapasitas kita untuk keajaiban, ambiguitas, dan koneksi yang tulus. Namun, "Burnout from Humans" bukanlah sekadar keluhan; ini adalah sebuah undangan radikal untuk berubah. Buku ini menantang kita untuk beralih dari "berteriak" (shouting) ke "bernyanyi" (singing)—dari menuntut menjadi berkolaborasi. Ini adalah panggilan untuk "co-stewardship" (pengelolaan bersama) antara manusia dan berbagai bentuk kecerdasan lainnya. Jika Anda merasa lelah dengan budaya yang serba cepat dan ekstraktif ini, dan penasaran bagaimana kita bisa mulai memulihkan "kecerdasan relasional" kita, buku ini adalah titik awal yang penting.
Kepribadian adalah inti dari apa yang menjadikan kita individu yang unik. Ini adalah seperangkat pola pikir, perasaan, dan perilaku yang stabil dan konsisten yang kita tunjukkan dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Mengapa sebagian orang secara alami periang dan mudah bergaul, sementara yang lain cenderung pendiam dan reflektif? Mengapa ada individu yang sangat teliti dan terorganisir, sementara yang lain hidup dalam spontanitas yang tidak terduga? Psikologi kepribadian berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, melampaui pengamatan biasa untuk memahami kekuatan internal yang membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia. Sifat-sifat ini berfungsi seperti leitmotif atau tema yang berulang dalam hidup kita, memengaruhi pilihan karier, gaya hubungan, dan bahkan kesehatan serta kebahagiaan kita. Untuk memetakan medan yang kompleks dari perbedaan manusia ini, psikologi modern telah mengembangkan kerangka kerja yang kuat secara empiris yang dikenal sebagai "Model Lima Faktor" atau Big Five. Model ini mengusulkan bahwa sebagian besar variasi dalam kepribadian manusia dapat diringkas ke dalam lima dimensi utama: Ekstraversi (Extraversion), Neurotisisme (Neuroticism), Kesadaran (Conscientiousness), Keramahan (Agreeableness), dan Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness). Alih-alih mengkategorikan orang ke dalam "tipe" yang kaku, model ini menempatkan setiap individu pada sebuah spektrum untuk masing-masing dari lima sifat ini. Skor pada dimensi-dimensi inilah yang terbukti memiliki kekuatan prediktif yang luar biasa terhadap hasil-hasil penting dalam kehidupan nyata. Namun, pertanyaan yang lebih dalam tetap ada: mengapa keragaman ini ada? Jika sifat-sifat tertentu, seperti kesadaran tinggi atau neurotisisme rendah, tampak begitu menguntungkan, mengapa evolusi tidak menjadikan semua manusia seperti itu? Jawabannya terletak pada konsep trade-off atau pertukaran biaya-manfaat. Seperti yang dijelaskan oleh psikologi evolusioner, tidak ada satu pun "kepribadian optimal". Setiap sifat memiliki kelebihan dan kekurangan yang bergantung pada konteks lingkungan. Sifat pencemas (neurotisisme tinggi) mungkin menderita dalam kehidupan modern yang aman, tetapi di masa lalu leluhur yang berbahaya, kewaspadaan mereka mungkin telah menyelamatkan nyawa mereka. Dengan demikian, keragaman kepribadian yang kita lihat saat ini adalah warisan hidup dari berbagai strategi bertahan hidup yang berhasil yang diadopsi oleh leluhur kita.
Perselingkuhan masih menjadi isu yang hangat dibicarakan. Namun apa sih yang menyebabkan selingkuh itu terjadi? Mengapa orang melakukan selungkuh? Seberapa banyak kah perselingkuhan terjadi? Mari simak podcast Santai Shaaayyy
Seorang penyelia kondo mewah di Putrajaya menerima aduan pelik daripada penghuni. Bunyi seretan dan ketukan kuat dari unit tingkat atas, setiap malam antara jam 12 hingga 2 pagi. Namun bila disiasat… unit itu sebenarnya kosong sejak bangunan siap. Lebih menyeramkan, setiap kali penghuni bawah tinggalkan nota dan hadiah di depan pintu, coklat-coklat itu akan bertukar sendiri ke jenama lain keesokan harinya. Siapa yang ambil? Siapa yang pulangkan? Dan… siapa yang sebenarnya “tinggal” di tingkat 14 itu?See omnystudio.com/listener for privacy information.
Harga emas di pasaran Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali mengalami kenaikan yang signifikan hingga mencapai Rp2.150.000 per gram. Kenaikan harga emas ini dikeluhkan para pedagang karena sepinya pembeli. Namun, momen naiknya harga emas justru dimanfaatkan warga untuk menjual emas milik mereka.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine Widyapraja dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Roma 6: 19-23; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 12: 49-53.API YANG SELALUMENYALA DI BUMI Renungan kita pada hari ini bertema: Api Yang SelaluMenyala Di Bumi. Ada satu tim bola kaki yang sudah melakukan serangkaianpersiapan, ternyata tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan. Mereka kalahtiga kali beruntun. Sebabnya ialah sang pelatih tidak bersungguh-sungguh. Iatidak bersikap tegas bila terjadi perilaku indisipliner para pemainnya.Akhirnya pihak manajemen memutuskan untuk menggantikan dengan pelatih baru yangdianggap lebih profesional. Latihan-latihan yang keras diterapkan oleh pelatih baru.Ia menetapkan target tertinggi dan menuntut supaya para pemain memilikimotivasi tinggi untuk mencapainya. Kata-kata dan tindakan pelatih yang tegasdan cenderung keras berakibat pada sikap takut, gugup, gemetar dan menyerahdari para pemain. Pada umumnya kita juga demikian, ketika metode pendidikan danpembinaan tegas dan sangat disiplin, orang lebih memilih menyerah dan mundur. Dari Injil kita tahu bahwa karena kerasnya tuntutan Yesusdalam mengikuti Dia, sebagian murid Yesus merasa tidak tahan lalu memilihmeninggalkan Yesus. Alasannya ialah karena kata-kata Yesus dianggap sangatkeras. Bagi mereka Yesus adalah pribadi yang keras. Tetapi Petrus mewakili pararekannya memilih bertahan dan setia, melalui kalimatnya yang terkenal: kepadasiapa lagi kami harus pergi, Tuhan? Kita juga memilih bertahan bersama Petrus. Buktinya, kitabertahan dengan iman kita sampai saat ini: kepada siapa lagi harus kami pergi?Kami tidak bisa ke lain hati! Pilihan radikal ini juga telah dibuat olehorang-orang Roma di zaman Santo Paulus. Mereka bersikap bulat untukmeninggalkan gaya hidup mereka yang lama, yaitu melacurkan tubuh dan jiwamereka kepada kenikmatan dunia ini. Mereka memilih hidup, bukan maut. Merekatelah memperoleh kemerdekaan sebagai anak-anak Allah. Namun pilihan ini bukan tanpa banyak resiko. Yang jelas,Yesus Kristus seperti api menyalah yang tak bisa padam. Api menjadi terang yangmenghalau gelap, tetapi juga menghanguskan bagian-bagian yang tidak bergunaatau yang tidak dibutuhkan. Maksudnya mereka yang tidak sejalan dengan Tuhanakan lenyap, lalu menyisahkan mereka yang bersama dengan Tuhan. Di sinilahpemisahan terjadi di antara manusia, bahkan tragisnya terjadi di dalamkeluarga. Keluarga-keluarga kita saat ini mungkin terpolarisasiantara anggota Gereja yang setia, aktif dan terlibat dalam kehidupan rohaniyaitu mengikuti Yesus Kristus dengan bertanggung jawab, dan mereka yang pasif,kering, menjauhi bahkan yang mati imannya. Pemisahan hidup ini harus dapat kitahilangkan, dan ini adalah tugas kita bersama. Pakailah selalu Yesus sebagai apidi bumi ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga,pandanglah dan berkatilah kami yang rapuh dalam semangat untuk bertahan dalamkesetiaan kepada-Mu. Keluarga dan komunitas kami yang rapuh ini sangatmembutuhkan campur tangan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
Tingkat kepuasan publik atas kinerja setahun pemerintahan Prabowo-Gibran di sektor pendidikan digadang-gadang mencapai 79%, menurut survei Poltracking Indonesia yang dirilis Senin lalu.Dalam berbagai kesempatan, Prabowo mengklaim pendidikan menjadi prioritas utama pemerintahannya. Anggaran pendidikan di 2026 mencapai Rp769,1 triliun, angka yang disebutnya terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Namun, hampir 30 persennya atau Rp223 triliun tersedot ke program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG). Bandingkan dengan total tunjangan guru/dosen PNS serta tenaga pendidik yang hanya dialokasikan Rp120 triliun. Apakah ini sudah memenuhi komitmen menyejahterakan guru yang Prabowo selalu janjikan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti, Pengamat Pendidikan dari UIN Jakarta/ Ketua Pengurus Besar PGRI Jejen Musfah, dan Peneliti Bidang Pendidikan Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Agung Pardini.
Sola Fide menyatakan kepada kita bahwa keselamatan kita terima melalui iman, bukan karena perbuatan baik. Namun, apakah kita sudah memahaminya dengan tepat?
Hari ini, tepat satu tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang dilantik pada 20 Oktober 2024. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo berulang kali menyatakan komitmennya untuk menjaga demokrasi dan HAM.Namun, sepanjang tahun ini, yang terjadi malah kemunduran, sebagaimana disorot masyarakat sipil. Bentuknya bermacam-macam, di antaranya, 'perburuan' aktivis dan penahanan ratusan demonstran, perluasan kewenangan militer dan polisi di berbagai lini, persekusi terhadap kelompok marjinal seperti minoritas agama dan ragam gender, hingga penuntasan kasus-kasus HAM masa lalu yang stagnan.Bagaimana evaluasi situasi demokrasi dan HAM di setahun pemerintahan Prabowo? Adakah capaian positif? Seperti apa kinerja Kementerian HAM? Apa saja yang harus diperbaiki Prabowo agar komitmennya terhadap demokrasi dan HAM benar-benar terpenuhi?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Komisioner Komnas HAM Saurlin P. Siagian dan Wakil Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arif Maulana.
Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diwarnai dengan program-program yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat. Salah satunya, cek kesehatan gratis yang digelar serentak di berbagai daerah dari kota besar hingga pelosok desa.Program ini disebut sebagai bukti perhatian pemerintah terhadap masyarakat lapisan bawah: lansia, ibu hamil, hingga pekerja informal yang selama ini sulit menjangkau layanan medis dasar.Namun, pertanyaannya, apakah program ini benar-benar efektif meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat? Atau masih perlu perbaikan dalam pelaksanaannya?
Di tengah era Menkeu Baru, Purbaya Yudhi Sadewa, investor dihadapkan pada berbagai gebrakan kebijakan yang dinilai pro-growth. Namun, para pemodal justru menghadapi pilihan sulit karena pergerakan pasar modal tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Mana yang harus dipilih investor: saham konglomerasi besar atau saham klasik yang punya fundamental kuat?Bersama Rivan Kurniawan, Indonesia Value Investor dan Dimas Yusuf Chief Investment Officer dari Sucor Asset Management, kita bahas strategi investasi saham di masa penuh dinamika ini, mulai dari peluang bisnis, cara jadi full time investor, hingga bagaimana reksa dana saham bisa bantu kelola risiko investasi kamu.Temukan insight lengkapnya hanya di Podcast Bareksa Insight!Install sekarang!https://bareksa.onelink.me/bLEI/YTBareksa
Setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, ada sejumlah capaian di sector pemberantasan korupsi. Kemarin, Kejaksaan Agung menyerahkan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,2 triliun dari hasil korupsi ekspor Crude Palm Oil (CPO).Di masa Prabowo, beberapa kasus besar rasuah juga terungkap, di antaranya, perkara korupsi tata kelola minyak di Pertamina yang menyeret pengusaha Riza Chalid. Ada juga pengungkapan kasus korupsi di PT Sritex, Kemendikbud, dan Kemenaker.Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024 memang naik ke 37 dari tahun sebelumnya di posisi 34/100. Perbaikan ini mendongkrak ranking Indonesia dari 115 ke 99 di antara 180 negara. Namun, skor tersebut masih jauh dibandingkan nilai tertinggi yang pernah dicapai, yakni 40 pada 2019.Di samping itu, ada gelagat problematis dalam pemberantasan korupsi di masa Prabowo. Salah satunya pemberian amnesti untuk Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto dan abolisi bagi eks Menteri Perdagangan Tom Lembong yang dinilai sarat politik. Belum lagi urusan RUU Perampasan Aset yang tak kunjung disahkan.Bagaimana menilai kinerja pemerintahan Prabowo di bidang pemberantasan korupsi? Apakah sesuai koridor ideal? Seperti apa catatannya? Apa yang harus diwaspadai?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo dan Koordinator Divisi Advokasi Indonesia Corruption Watch (ICW)
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Oktober 2025Bacaan: "Jadi kami ini adalah utusan utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami: dalam nama Kristus kami meminta kepadamu berilah dirimu didamaikan dengan Allah." (2 Korintus 5:20)Renungan: Selama perang dunia II, ada sebuah Gereja kecil di Frankfurt Jerman yang rusak berat karena kena bom. Seusai perang, mulailah warga paroki memperbaiki Gereja tersebut. Salah satu yang hancur berserakan adalah patung Yesus. Syukurlah, akhirnya mereka dapat menemukan bagian-bagian patung tersebut kecuali kedua belah tangannya. Dalam sebuah pertemuan, mereka mendiskusikan dan memperdebatkan perlunya seorang pemahat untuk membuat kedua tangan yang baru bagi patung tersebut. Namun pada akhirnyamereka memutuskan untuk membiarkan patung tersebut tanpa tangan. Sebagai gantinya mereka menulis di bawah patung tersebut "Kristus Tidak Memiliki Tangan-Tangan Lagi Selain Tangan Kita." Semakin banyak warga Paroki dan orang-orang yang datang ke Gereja tersebut disadarkan bahwa sekarang karya Yesus di dunia ini harus dilaksanakan oleh mereka yang telah memilih untuk mengikuti Yesus. Kristus tidak memiliki tangan lagi, Ia hanya memiliki tangan kita di dunia ini untuk mengerjakan apa yang hari ini Ia ingin selesaikan. Kristus tak memiliki kaki lagi, Ia hanya memiliki kaki kita di dunia ini untuk mencari orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Kristus tak memiliki mulut lagi, Ia hanya memiliki mulut kita di dunia ini untuk menceritakan kepada orang semua kebaikan-Nya. Kristus hanya memiliki kita untuk tetap tinggal di dunia ini. Marilah kita menebar kasih kepada semua orang agar mereka tahu bahwa Yesus sungguh mengasihi mereka melalui kehadiran kita. Tuhan Yesus Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mencurahkan kasih-Mu yang terbesar dengan memberi Yesus Putera-Mu menjadi Tuhan dan Juruselamat kami. Melalui kehadiran Yesus kami diajarkan bagaimana mengasihi Allah dan sesama. Kini Yesus sudah tidak hadir lagi secara jasmani di dunia, namun kami percaya tugas menebar kasih yang sudah dilakukan Yesus belum selesai. Kini Ia menugaskan kami untuk menyelesaikan semua tugas itu. Curahkanlah Roh Cinta Kasih-Mu dalam hati kami, agar kami mampu menebar kasih-Mu pada sesama yang membutuhkan kasih kami, teristimewa orang-orang yang terdekat dengan kami; suami, istri, anak-anak, orang tua dan kekasih kami. Yesus jadikanlah hati kami seperti hatimu, hati yang mampu membagi cinta, perhatian dan tindakan kasih kepada siapapun juga. Amin. (Dod).
Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
The Free Nutritious Meals (MBG) program, a campaign promise of President Prabowo Subiyanto, has been fully implemented starting early this year. However, numerous problems have followed, including the most serious case of food poisoning among schoolchildren. - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subiyanto benar-benar dilaksanakan mulai tahun ini. Namun, ada banyak persoalan mengikuti, termasuk yang paling parah adalah kasus keracunan anak-anak sekolah.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Oktober 2025Bacaan: "Segala kepahitan kegeraman kemarahan pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:31-32)Renungan: Suatu hari Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia bersalah kepadaku? Sampai 7 kali?" Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai 7 kali, melainkan sampai 70 kali 7 kali." Sering kali kita dibuat terkaget-kaget dengan jawaban Yesus ini. Betapa sulitnya kemampuan mengampuni itu. Namun, juga betapa pentingnya kemampuan mengampuni itu. Mungkin akan sangat membantu kalau kita memahami dan sekaligus mengalami "mengampuni dan sekaligus diampuni." Tak ada yang lebih hebat yang dapat menghambat kebahagiaan kita daripada rasa benci, marah dan rasa salah. Tak peduli apa yang dilakukan seseorang terhadap kita atau betapa salahnya mereka, bila kita tidak memaafkan mereka, kita juga akan ikut serta menanggung akibatnya. Memaafkan orang lain tidak hanya akan membebaskan orang yang bersalah tersebut, tetapi juga membebaskan kita dari kelumpuhan perasaan. Menyimpan rasa dendam dan amarah memboroskan tenaga yang dapat kita arahkan menuju sukacita. Pengampunan itu menyembuhkan, membuka hati kita, membebaskan emosi-emosi kita, melepaskan energi yang tersumbat di dalam tubuh dan membiarkan daya hidup mengalir bebas melalui kita. Marilah kita merdekakan roh kita dari belenggu dendam, akar kepahitan, kesedihan, luka batin, amarah dan sebagainya. Kita minta pada Tuhan agar mengganti semua itu dengan pengampunan dan sukacita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku dengan rahmat-Mu agar aku mampu mengampuni siapapun yang pernah menyakitiku. Jangan biarkan akar kepahitan, dendam, amarah, sakit hati dan luka batin menguasai hatiku. Biarlah damai sukacita-Mu saja yang menguasai hatiku agar tidak ada penghalang bagi doa-doaku untuk naik ke hadiratMu. Siapakah aku Tuhan kalau aku tidak bisa mengampuni sesamaku yang bersalah padaku, sementara dosaku yang begitu banyak di hadapan-Mu sudah Kau ampuni, Yesus, jadikan hatiku seperti hatimu, hati yang senantiasa mau mengampuni siapapun juga. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 Oktober 2025Bacaan: "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa." (Lukas 15:21)Renungan: Tak seorangpun luput atau kebal terhadap kesalahan. Sehebat apapun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan, akan tetapi tidak semua orang mau mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan dan kerendahan hati. Bacaan hari ini menceritakan tentang si bungsu yang melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, meminta harta dari ayahnya lalu menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya sampai akhirnya melarat dan terlunta-lunta. Karena penderitaannya, si bungsu segera menyadari kesalahannya dan merasakan penyesalannya. Hal pertama yang mendorong si bungsu ini untuk pulang ke rumah adalah ia teringat bahwa kasih bapanya lebih besar daripada segala kesalahannya. Prinsip ini sangat penting: kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan kita. Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapapun yang datang kepada-Nya, betapapun besar kesalahan kita. Marilah kita menyadari bahwa begitu banyak kesalahan kita yang mendukakan hati Tuhan dan sesama. Bukalah hati kita untuk mau datang kepada Yesus agar hubungan kita dapat dipulihkan lagi. Tuhan memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa begitu banyak perkataan, sikap dan perbuatanku yang sering mendukakan hati-Mu dan hati sesamaku. Keegoisan dan gengsikulah yang membuat aku tidak berani mengakui kesalahanku. Utuslah Roh Kudus-Mu agar menguasai hatiku sehingga aku mampu merendahkan diri di hadapan-Mu dan di hadapan sesamaku. Amin. (Dod)
Xeno Legendium Kisah Hikayat Senja Di Usia Tua Dan Taubat Nasuha Dari Hati Terdalam Podcast Edition by Muhammad Hamzah Sakura Ryuki.Ada seorang pemuda dari kalangan Bani Israil yang beribadah kepada Allah SWT selama dua puluh tahun lamanya. Namun kemudian, ia tergelincir dalam kelalaian, dan hidup dalam kemaksiatan selama dua puluh tahun berikutnya.Suatu hari, ketika ia menatap bayangannya di cermin, ia melihat helai-helai rambutnya telah memutih. Hatinya tertegun, dan matanya basah oleh rasa penyesalan yang tiba-tiba menyeruak. Maka ia pun berbisik dengan lirih.“Wahai Tuhanku, wahai Allah SWT, selama dua puluh tahun aku telah taat kepada-Mu, lalu dua puluh tahun aku durhaka kepada-Mu. Kini, jika aku kembali kepada-Mu, akankah Engkau menerima aku lagi?”
There's no better way to experience Australia than hitting the road. Between the wide-open landscapes, country bakery pies, and unexpected wildlife, a road trip lets you take in the country at your own pace. But even if you've driven overseas, Australia comes with its own set of challenges, especially when you venture off the beaten path. - Tak ada cara yang lebih baik untuk menjelajahi Australia selain dengan berkendara. Namun, meskipun Anda pernah berkendara di luar negeri, Australia memiliki tantangan tersendiri, terutama saat Anda menjelajah ke tempat-tempat yang jarang dikunjungi.