POPULARITY
Categories
Wacana menghapus batas usia dalam lowongan kerja kembali mengemuka. Kementerian Ketenagakerjaan tengah mengkaji kemungkinan menghapus diskriminasi melalui aturan khusus atau revisi undang-undang. Menaker Yassierli bilang ini demi dunia kerja yang lebih inklusif. Di Jawa Timur, pemprov sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang melarang diskriminasi usia di lowongan kerja pada awal Mei 2025 lalu. Batasan usia kerja belakangan memang mulai mengusik publik, karena dinilai tidak adil. Apalagi, badai PHK dan pengangguran makin menjadi. Sementara, kondisi pasar kerja terbatas, ditambah ada batasan usia pelamar kerja, yang akhirnya menyulitkan para pencari kerja terserap ke sektor formal. Upaya penghapusan batas usia kerja juga diperjuangkan hingga jalur Mahkamah Konstitusi. Karyawan swasta, Leonardo Olefins Hamonangan mengajukan permohonan uji materi terkait pasal ini di UU Ketenagakerjaan.Mengapa batasan usia pelamar kerja mesti dihapus? Bagaimana tanggapan pengusaha terkait wacana ini? Apa saja dampaknya? Kita bahas topik ini di Ruang Publik KBR bersama Ketua Komite Regulasi dan Hubungan Kelembagaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Myra Hanartani dan Pemohon Gugatan Syarat Usia dalam Lowongan Kerja, Leonardo Olefins Hamonangan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evhy Losari dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 13-25; Mazmur tg 89: 2-3.21-22.25.27; Yohanes 13: 16-20.GEMBALA YANGBAIK MENCERAHKAN PENGERTIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala yang Baik MencerahkanPengertian. Sang Gembala Yesus Kristus menerangi dunia dan hati kita denganfirman-Nya. Jika firman itu hanya sampai pada telinga manusia, pekerjaanevangelisasi itu masih sangat mentah. Dari mendengar, kita perlu melanjutkanprosesnya sampai kepada pengertian. Tuhan terus membantu untuk membuat kitamengerti Dia, yaitu firman-Nya yang disampaikan itu dapat kita pahami. Sejak pembaptisan kita dicurahkan Roh Kudus dan malalui Penguatan kitadiurapi kepenuhan-Nya. Salah satu karunia yang diberikan kepada kita ialahpengertian. Di dalam Injil pada hari ini Tuhan Yesus gembala yang baikmengajarkan kita bahwa dengan mengerti pengajaran-Nya kita menjadi orang-orangyang terberkati. Dia sangat berkenan kepada orang-orang yang tidak hanyamendengarkan, tetapi juga mengerti. Sebab melalui pengertian itulah sikap orangterbentuk dan dari sana ia mulai bersikap dan bertindak. Tidak berarti bahwa tak ada pengertian pada setiap manusia, kelompok orangatau sebuah kultur. Yang sering menjadi soal ialah bahwa pengertian manusiaterbatas dan cenderung berbeda-beda pemahaman akan sesuatu hal. Apalagi dalamsoal ajaran iman tertentu, bahaya kurang pengertian dan penafsiran yangberbeda-beda sering berakibat pada konfllik dan bentrok di antara kita. Hal ini sungguh menjadi pengalaman Santo Paulus. Ia telah alami bagaimanaYesus membuat pemikiran dan pengertiannya menjadi baru. Kini giliran dia untukmencerahkan pikiran dan pengertian orang-orang yang belum tahu apa-apa tentangYesus Kristus. Sering urusan menjelaskan orang-orang dari tidak tahu untukmendapatkan suatu pengertian dasar akan suatu ajaran baru menjadi tugas yanglebih muda. Sedangkan akan sulit sekali melakukan yang sama kepada orang-orangyang sudah punya pemikiran dan pengertian tersendiri. Bagi kita, pengertian tentang Tuhan Yesus Kristus dan segala hal mengenaiiman kita memang sudah ada dengan ukuran berbeda-beda dari seorang ke oranglain. Tetapi urusan mencerahkan atau menyegarkan pengertian itu merupakan suatuhal yang lain. Lalu bagaimana caranya? Mungkin usulan ini sangatlah sederhana,tapi siapa tahu bisa sangat berguna. Anak sekolah harus membaca satu bukupelajaran sepuluh kali untuk bisa hadapi ujian, daripada membaca sepuluh bukusatu kali saja. Maka hal yang sama, kita mesti bertemu dan belajar pada Yesusberulang dan banyak kali. Tidak efektif kalau hanya sesekali atau jarang. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, terima kasih berlimpah atasPutra-Mu Yesus Kristus yang menjadi gembala yang baik bagi kami. Ia mencerahkandan menyegarkan pengertian kami untuk semakin mengetahui diri-Nya dan Dikausebagai Tuhan yang mengutus Dia. Semoga kami selalu bersemangat menguatkanpengenalan dan pemahaman tentang Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...
Setelah bertahun-tahun mandek, pengesahan RUU perampasan aset kembali menemui titik terang. Presiden Prabowo menyampaikan dukungan agar RUU ini segera disahkan untuk mengembalikan aset yang digarong oleh para koruptor. Apalagi kerugian negara akibat korupsi nilainya semakin fantastis, mencapai raturan triliun rupiah dalam satu kasus saja.RUU ini tidak kunjung dibahas dan disahkan DPR karena diduga adanya tarik-menarik kepentingan. Bahkan begitu Presiden Prabowo menyatakan dukungan, DPR merespons dengan memberikan syarat.Seberapa serius pemerintah dan DPR mau menggolkan RUU perampasan aset ini? Apa saja tarik-menarik kepentingan dalam pengesahan RUU ini?
Dari hanya terjual 3 pcs, hingga mencapai ratusan hijab saat live tentu tidak mudah. Apalagi di tengah gempuran berbagai inovasi hijab, mulai dari pashmina viscose, voal, dan pashmina instant. Nathelabel justru semakin bersinar dengan hijab paris jepangnya. Menariknya, Nathelabel juga membuktikan kalau hijabers yang loyal bukan cuma yang suka produk mahal, justru mereka berhasil membangun customer loyal yang lebih mementingkan kualitas dibanding branding. Dengarkan selengkapnya di episode ini,
Bekerja sebagai driver online, banyak pengalaman horor yang dialami sama Iqbal. Apalagi tiap kali ngalong, Iqbal selalu dapat penumpang tak kasat mata
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 12-16; Mazmur tg 118: 2-4.22-24.25-27a; Wahyu 1: 9-11a.12-13.17-19; Yohanes 20: 19-31ENERGI POSITIVE Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-2 ini ialah:Energi Positif. Di dalam rumah sering terjadi keributan antara suami dan istri.Entah masalah kecil yang sudah biasa atau yang baru terjadi, suaramasing-masingnya langsung meninggi dan kata-kata kasar meluncur begitukencangnya. Sering benda-benda melayang sampai mengenai tubuh, bahkan kekerasanfisik terjadi dengan tanpa halangan apapun. Singkatnya, yang sering keluar dari masing-masingnya ialahenergi negatif. Jarang sekali terjadi misalnya yang satu negatif dan yanglainnya positif. Yang satu keluar sebagai api sedangkan yang lain sebagai air.Apalagi misalnya mereka masing-masing seperti bunga dan kupu-kupu, hampir tidakpernah terjadi. Suasana kehidupan yang serba negatif dan sulit ini merupakancontoh dari banyak situasi kehidupan di antara kita. Kebebasan berkomunikasidan penggunaan media sosial saat ini, sering memperlihatkan adanya penyebaranenergi-energi negatif yang meresahkan hidup bersama di dalam rumah, masyarakatdan Gereja. Yesus yang bangkit menjalankan perutusan dari Bapa yangbertujuan untuk menghadirkan energi positif, yang menurut kitab suci dankeyakinan kita disebut Roh Kudus. Tuhan Allah tidak tega membiarkan konflik dankekacauan berlanjut terus-menerus yang disebabkan oleh energi-energi negatifantar-pribadi manusia yang saling menyerang, tanpa campur tangan-Nya. Kitaharus dapat mengamini bahwa justru karena keadaan kita yang penuh konflik danmasalah, maka Tuhan campur tangan. Sebaliknya jika keadaan kita aman, nyaman,damai dan bahagia, mustahil Tuhan harus berkorban dan mau menyelamatkan kita. Tuhan Yesus berkuasa untuk menutupi semua kesedihan,kerapuhan, dan kedosaan kita dengan energi dari Roh Kudus: “Damai sejahterabagi kamu!”. Ia mengatasi ketakutan dan kebingungan kita dengan energiperutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutuskamu.” Ia memenuhi pengetahuan dan kebijaksanaan kita dengan energi Roh Kudus:“Terimalah Roh Kudus.”. Ia melengkapi setiap dari kita dengan energi kerahimanilahi supaya dunia ini dibaharui: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanyadiampuni, dan yang tidak diampuni maka dosanya tidak diampuni”. Satu contoh konkret yang menerima energi positif dan muliadari Tuhan ialah rasul Thomas. Contoh lain ialah orang-orang sakit di Yerusalemyang disembuhkan oleh para rasul. Begitu energi Roh Kudus masuk ke dalam dirimereka, hasil yang paling kentara ialah hidup mereka menjadi baru. Hidupnyayang lama ditinggalkan. Energi terbaru ini diungkapkan dengan sangat gamblangoleh Tuhan kepada rasul Yohanes: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidupsampai selama-lamanya. Energi baru kita ialah Roh Yesus Kristus yang bangkit. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, jadikanlahdiri kami pembawa suka cita Paskah sebagai Injil yang hidup kepada sasama kami.Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Kontroversi seputar Undang-undang No.34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) tak kunjung surut. Apalagi baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto diketahui telah meneken revisi RUU tersebut, beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi pada Kamis (17/4) pekan lalu mengabarkan UU TNI itu diteken sekitar tanggal 27 atau 28 Maret 2025.Berita ini sontak memancing reaksi publik. Prabowo dinilai telah diam-diam meneken aturan tersebut. Sementara, keberadaan draf resminya tak kunjung bisa ditemukan dalam situs Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Sekretariat Negara.UU TNI tetap melaju ditengah protes dan penolakan masyarakat yang menuntut Undang-Undang itu dibatalkan. Seperti apa dampaknya pada demokrasi? Ruang Publik menghadirkan Bivitri Susanti, Pakar Hukum Tata Negara Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera dan Khairul Fahmi, Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) untuk membahas hal tersebut.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Gerakan berkemah di seberang Gedung DPR menjadi cara lain berunjuk rasa secara damai. Sejumlah orang dari beragam latar belakang mendirikan tenda di trotoar dekat rumah wakil rakyat. Bermukim berhari-hari, menyuarakan aspirasi lewat bermacam ekspresi. Jumlah peserta bukanlah yang utama, melainkan semangat bersama menjaga demokrasi dan supremasi sipil.Gerakan ini bermula dari jagat maya, diinisiasi para warganet yang berinteraksi lewat akun x, @barengwarga. Mereka resah dengan situasi demokrasi di negeri ini yang dinilai balik mundur ke era Orba. Apalagi setelah revisi UU TNI disahkan.Namun, aksi damai Camping Bareng Warga direspons dengan represi. Aksi dibubarkan, tenda dibongkar, berulang kali. Apakah semangat mereka surut kini? Jurnalis Heru Haetami dan Astri Yuanasari memotret perjuangan para penjaga tenda perlawanan Bareng Warga.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka ke Indonesia. Ini disebutnya sebagai upaya kemanusiaan membantu korban perang Israel-Palestina. Prabowo bilang, evakuasi sifatnya tidak permanen, warga Gaza nantinya akan dipulangkan kembali. Rencana Prabowo diduga bagian dari tawaran untuk bernegosiasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait pengenaan tarif timbal balik. Apalagi, Trump pada awal tahun juga sempat melontarkan wacana relokasi warga Gaza ke sejumlah negara, salah satunya Indonesia. Sejumlah kalangan, termasuk ormas keagamaan seperti MUI dan Muhammadiyah, konsisten menolak upaya relokasi maupun evakuasi warga Gaza. Salah satu alasannya, karena khawatir langkah itu bakal memuluskan rencana invasi Israel ke Palestina. Apakah kekhawatiran ini beralasan? Apakah rencana Prabowo bisa dibaca sebagai upaya merayu Trump urusan tarif resiprokal? Apa saja risiko yang harus diwaspadai jika evakuasi warga Gaza dieksekusi? Adakah kebijakan lain yang bisa ditempuh untuk membantu warga Gaza? Kita akan bincangkan hal ini dalam Ruang Publik KBR. Bersama Hikmahanto Juwana, Pengamat Hukum dan Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) dan Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, Guru Besar bidang Geopolitik Timur Tengah Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Perlindungan perempuan dan anak di wilayah terpencil masih jadi tantangan besar. Apalagi, jika daerah itu punya jejak sejarah kelam, seperti di Maluku Utara, yang pernah terjadi konflik bernuansa keagamaan pada 1999. Kondisi ini berkelindan dengan kualitas ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga melanggengkan budaya patriarki.Namun, nyala asa muncul dari desa pelosok di Pulau Morotai. Ada sosok Heni Tonengan, penyintas konflik yang kini jadi perempuan pemimpin di desanya. Jurnalis KBR Ninik *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih asyik dibincangkan. Komen-komen warga sampai pakar terbelah, tergambar dari judul berbagai berita di media: untung atau buntung?, solusi atau ilusi? the next Temasek atau the next 1MDB? yay or nay? Wajar sih, sebagian orang skeptis karena pemerintah memang punya track record buruk soal kelola duit. Sebut aja kasus asuransi Jiwasraya dan Asabri yang sampai merugikan negara dan tentunya ke nasabah. Apalagi, Danantara jadi superholding BUMN dan bakal diserahi wewenang mengelola aset sampai Rp14 ribu triliun. Idealnya gimana ya manajemen risiko di Danantara nih biar dapat kepercayaan publik? Kita obrolin di Uang Bicara episode Danantara Bakal Masuk Sirkel Temasek atau 1MDB?, Puri Anindita ngobrol langsung bareng Pengamat Perbankan dan juga SVP Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan. Dengerin di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.Teman KBR juga jangan lupa isi survey yang ada di akun instagram @kbr.id. Ada yang spesial dari Uang Bicara!
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2024 naik 3 poin menjadi 37 dari 34 di tahun sebelumnya. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 99 dari 100 negara.Kenaikan IPK tersebut ditanggapi beragam. Ada yang memaknainya sebagai asa ke arah perbaikan upaya pemberantasan korupsi. Apalagi, pekan ini vonis Harvey Moeis pada kasus korupsi timah diperberat menjadi 20 tahun penjara di tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.Namun, ada juga yang skeptis mengingat komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi terkesan inkonsisten. Misalnya, di penghujung tahun lalu, Presiden Prabowo melontarkan wacana memaafkan koruptor, asal mengembalikan uang negara yang dicuri. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, dalam pidato pelantikannya, Prabowo secara tegas menyatakan komitmennya dalam pemberantasan korupsi.Lantas, bagaimana membaca kenaikan IPK ini? Apakah peringkat dan nilai IPK mencerminkan realita pemberantasan korupsi? Apa saja yang mesti dioptimalkan dari strategi pemberantasan korupsi? Apakah pengesahan RUU Perampasan Aset harus disegerakan? Kita bincangkan bersama Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Prof Hibnu Nugroho Pakar Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Januari 2025 Bacaan: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Renungan: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya adalah peribahasa yang masih sering didengungkan. Makna dari peribahasa ini adalah sifat anak tidak jauh dari sifat orang tuanya. Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa sifat buruk yang dimiliki seorang anak, pasti merupakan warisan dari sifat buruk orang tuanya. Sehingga ada yang berkata bahwa untuk mengenal seseorang, maka kita hanya perlu melihat ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya. Mungkin di antara kita ada yang orang tuanya adalah seorang perampok, koruptor, atau pemakai obat-obatan terlarang, dll. Namun, bukan berarti kita pasti akan menjadi perampok, koruptor, atau pemakai obat-obatan terlarang! Pohon apel memang akan "melahirkan" pohon apel juga, tetapi kualitas buahnya belum tentu sama. Semua tergantung cara perawatannya, bagaimana kita memberi pupuk yang berkualitas, bagaimana kita memberi sinar matahari dan air yang cukup. Kalau kita berbicara tentang kelahiran, maka kelahiran itu adalah kehendak Tuhan. Kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita. Sedangkan menjadi "tanaman yang baru", yang berbeda dari asalnya adalah berbicara tentang kehendak bebas. Jika kita memilih menjadi seorang koruptor, karena bapak kita seorang koruptor, maka itu bukan kehendak Tuhan, tetapi kehendak kita sendiri. Apalagi kemudian kita bergaul dengan para koruptor, semakin mempertegas bahwa kita sendirilah penyebabnya. Jadi ada perbedaan besar antara bibit dan relasi. Mungkin kita adalah bibit yang berasal dari seorang yang tidak benar, tetapi jika kita menjalin relasi dengan orang benar, maka kita akan bertumbuh menjadi satu pribadi yang baru, yang berbeda dari orang tua kita. Untuk itu, berhentilah menghakimi diri sendiri dan orang lain hanya karena kita berasal dari bibit yang "jelek". Dari ayat yang kita baca, dengan jelas sekali dikatakan bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Jadi yang merusak segala sesuatu yang baik dari kita adalah pergaulan atau relasi yang buruk, bukan bibit yang buruk! Mari kita menjalin relasi dengan orang yang baik dan benar di mata Tuhan, supaya kita bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan benar. Jika orang tua kita baik, bersyukurlah! Jika tidak, tetaplah bersyukur dan mencari jalan hidup yang sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat menjalin relasi dengan orang-orang yang benar, supaya aku juga menjadi pribadi yang benar di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
Pekan depan, usia pemerintahan Prabowo-Gibran akan memasuki 100 hari. Hasil survei Litbang Kompas yang digelar pada 4-10 Januari 2025 menunjukkan mayoritas publik mengapresiasi kinerja kabinet Merah Putih. Tingkat kepuasan masyarakat berada di angka yang meyakinkan: 80,9 persen. Skor ini disebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah survei publik terhadap pemerintahan baru. Sebagian pihak bertanya-tanya, mengapa penerimaan terhadap kinerja pemerintahan Prabowo demikian tinggi? Padahal, banyak kebijakan kontroversial yang diambil pemerintah selama 3 bulan terakhir. Apalagi, situasi ekonomi juga masih berat dengan masifnya PHK dan naiknya harga-harga. Bagaimana membaca hasil survei ini? Faktor apa saja yang menyebabkan publik mengapresiasi kinerja Prabowo? Seperti apa catatan-catatan untuk 100 hari pertama Prabowo-Gibran? Kita bincangkan bersama Direktur Program INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini dan Pengamat Politik, Ray Rangkuti. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 31 Desember 2024 Bacaan: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12) Renungan: Seseorang mendapat kiriman sebuah kalender mini dengan tulisan yang menginspirasi topik permenungan di akhir tahun 2024 ini. Inilah kutipan tulisan yang tertera di bawah kalender tersebut. "Sebagai saudara seiman aku ingin memberikan sesuatu kepadamu. Sesuatu yang tidak berharga namun bernilai, yaitu sebuah kalender mini tahun 2024. Memang kalender ini tidak akan berguna lagi ketika fajar tahun 2025 menyingsing, tapi ini sungguh berarti di mata orang yang tahu menghargainya. Marilah belajar menghitung hari- hari yang masih tersisa untuk melihat apa yang masih belum kita kerjakan atau selesaikan bagi Tuhan dan sesama di tahun 2024. Apalagi yang belum kita bagikan kepada sesama dan berikan kepada Tuhan? Masih banyakkah yang belum kita selesaikan hingga di penghujung tahun 2024 ini? Semuanya belum terlambat. Tetapkanlah langkah dan rencana di dalam tangan Tuhan. Lakukanlah dan jangan berhenti!" Dari surat itu, ada empat pesan yang harus kita renungkan kala fajar 2025 menjelang. Pertama, apalagi yang belum kita kerjakan atau selesaikan di tahun 2024? Apakah target yang sudah kita rumuskan di awal tahun 2024, sudah sepenuhnya tercapai atau malah 50%-nya sama sekali tidak terlaksana? Jika banyak rencana belum terjadi karena kita suka menunda-nunda, itu berarti kita dengan sengaja menghambat terwujudnya apa yang kita impikan. Menunda berarti menghilangkan kesempatan emas untuk berhasil. Kedua, apa saja yang belum sempat kita bagikan kepada sesama? Apa yang sudah kita bagikan kepada sesama? Idealnya hidup seorang pengikut Yesus adalah menjadi sebuah kesaksian yang tertulis dan dapat dibaca oleh orang banyak. Dan itu akan menjadi kenyataan jika kita bersedia membagi hidup, waktu, materi, jalan keluar, ide, atau kreativitas kita untuk membangun sesama atau memajukan pelayanan yang Tuhan percayakan. Tetapkanlah setiap hari sebagai "Hari Kemurahan", di mana kita akan berbagi apa yang kita miliki untuk sebuah kemajuan. Ketiga, apa yang belum kita berikan kepada Tuhan? Adakah kita terus menghabiskan waktu hanya untuk bekerja atau bersenang-senang saja tanpa mempedulikan mezbah doa kita di hadapan Tuhan? Atau adakah kita menolak untuk terlibat di dalam pelayanan padahal kesempatan untuk melayani Tuhan terbuka lebar di depan mata? Marilah kita menghitung hari-hari dengan memandang betapa besar kasih, anugerah dan berkat-berkat yang Tuhan curahkan di sepanjang tahun ini. Biarlah semua itu memacu kita untuk melayani di tahun 2025. Keempat, jika masih banyak pekerjaan yang tertunda, belumlah terlambat untuk memulainya. Mulailah melakukannya hari ini juga dan jangan berhenti dengan menunda-nunda. Melangkahlah sambil memandang kepada Tuhan, karena Dia akan menuntun dan memberikan hikmat kepada kita ketika kita mengerjakan bagian kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena belum menjadi pribadi seperti yang Kau inginkan. Aku belum menjadi manusia yang efektif. Ubahlah aku seturut kehendak-Mu. Amin. (Dod)
Pastinya kalau ada jam pelajaran kosong atau ketika guru ada rapat, dong, bisa ke kantin, bisa tidur, bisa ngobrol-ngobrol. Apalagi habis itu gadis cantik kelas sebelah lewat sambil mesam-mesem, uhuyyy... Habis itu, menyusul ada monster yang menyerang kota, lalu muncul Ranger Hijau dengan seruling pisaunya... Oh, ternyata saya lagi nonton Power Rangers di hari Minggu, jam 8.30 WIB, setelah Doraemon, dilanjutkan dengan Voltron dan Minky Momo, ditutup dengan Hercules sebelum Buletin Siang.
Menyambut tahun baru 2025, kita tentu memiliki harapan besar pada perekonomian Indonesia. Apalagi dengan pemerintahan baru yang diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian. Perekonomian Indonesia selama 2024 mengalami pasang surut. Mulai dari inflasi yang tinggi, penurunan daya beli masyarakat, hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah industri tekstil. Untuk menambah pendapatan, instrumen investasi banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini tersedia banyak instrumen investasi yang bisa digunakan oleh masyarakat dengan modal yang juga beragam. Bagaimana prediksi ekonomi di tahun 2025? Seperti apa pengaruhnya ini pada kemampuan masyarakat untuk berinvestasi? Kita akan bincangkan hal ini bersama Nailul Huda, Direktur Ekonomi Celios dan Aulia Akbar, Certified Financial Planner. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Santa Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 9: 1-6; Mazmur tg 96: 1-2.2-3.11-12.13; Timotius 2: 11-14; Lukas 2: 1-14 LAHIRLAH RAJA DAMAI Renungan kita pada perayaan Malam Natal ini bertema: Lahirlah Raja Damai. Pada waktu itu suasana malam yang gelap. Aktivitas penduduk berhenti dan orang-orang tenang di rumahnya. Dalam kesunyian hanya cahaya penerangan di rumah-rumah penduduk yang meramaikan malam itu. Hanya sedikit orang yang beraktivitas pada malam hari. Mereka itu di antaranya ialah para gembala ternak di padang gurun. Mereka harus menjaga kawanan ternaknya. Namun ada satu aktivitas yang tidak biasa, yaitu perjalanan lumayan jauh, sekitar 150-an kilometer dengan perjalanan menanjak dari wilayah Yudea ke Yerusalem, khususnya ke kota kecil Bethlehem. Perjalanan itu dilakukan oleh sepasang suami-istri, mereka adalah Yosef dan Maria. Wanita ini sedang hamil besar. Sesampai di tempat tujuan mereka tak menemui tempat bagi sang istri ini untuk bersalin. Terpaksa mereka harus mencari tempat di luar kota, dan mereka harus berjalan sekitar 10 kilometer lagi di malam hari. Lalu sampailah mereka di sebuah tempat, dengan adanya kadang hewan di situ. Lalu di situlah terjadi Natal yang pertama: Putra Allah lahir ke dunia sebagai manusia, yaitu Yesus Kristus. Di kampung Bethlehem, masih dalam suasana gelap itu, keberadaan para gembala adalah di sebuah bukit. Sementara Yosef, Maria dan bayi Yesus ada di sebuah bukit yang lain. Jarak antara kedua bukit itu kira-kira 5-6 kilometer. Teriakan orang dari bukit yang satu bisa kedengaran di bukit yang lain. Seorang yang berdiri di bukit sana paling-paling kelihatan ukurannya seperti lidi. Apalagi malam yang pekat dan tak ada cahaya penerangan di kandang kelahiran itu, praktis tidak ada tanda-tanda yang ditangkap para gembala. Tetapi surga membuka hati mereka melalui berita para malaikat. Lalu mereka satu persatu bersama hewan-hewan mereka bergegas ke kandang itu. Lalu di situ terjadi penampakan Natal yang pertama: Yesus ditampakkan kepada orang-orang yang sangat sederhana dan dianggap pendosa, yaitu para gembala. Penampakan pertama Putera Allah, Yesus Kristus, ketika memasuki sejarah dunia ini ialah kepada kedua orang tua-Nya Yosef dan Maria. Mereka terpilih secara istimewa oleh Allah, meski tetap sederhana namun taat kepada Tuhan secara luar biasa. Penampakan kedua ialah para gembala, yang juga terkenal miskin, sederhana dan pendosa. Bersama mereka ialah domba-domba yang mewakili alam-lingkungan bumi ini. Setelah itu baru menyusul penampakan-Nya kepada semua orang yang lain. Jadi damai Natal ialah terang surgawi tentang kehadiran Putra Allah yang memecah kepekatan malam, menampakkan diri kepada keluarga, menyatu dengan orang-orang sederhana, miskin, pendosa, dan akhirnya menyebarkan suka cita kepada seluruh dunia. Selamat hari Raya Natal bagimu semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga di malam ini saya dan keluarga atau komunitasku mendapat damai sejati dari-Mu supaya menguasai hidup kami setiap hari. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa...
Bekerja, hingga berinvestasi. Pekerja bisa lebih produktif hingga 45% menggunakan bantuan AI, bagaimana dengan manajer investasi yang mengelola kekayaan? Akankah perannya tergantikan oleh AI? Sementara itu, banyak yang masih mempertanyakan aspek regulasi dari penggunaan kecerdasan buatan. Apalagi, berkaitan dengan perlindungan data pribadi. Bagaimana mitigasinya? Simak pembahasan ini dalam talkshow berjudul Reinventing Indonesia's WealthTech with Gen-AI dengan narasumber Country Manager Google Indonesia Fanly Tanto dan Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Bapak Susanto Djaja yang dimoderatori oleh CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra. Diskusi yang digelar pada 26 November 2024 tersebut merupakan rangkaian dari acara tahunan Bareksa Kontan Fund Night 2024- The 8th Annual Fund Awards. Tonton sekarang! Install sekarang! https://bareksa.onelink.me/bLEI/YTBareksa
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 November 2024 Bacaan: "Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." (Kisah Para Rasul 3:7-9) Renungan: Ketika seorang anak berhasil di dalam studinya, tentu dia akan sangat senang. Di sisi lain, orang tuanya menjadi bangga. Apalagi kalau dia mencapai nilai tinggi dan mendapat penghargaan atas prestasinya, maka sangat mungkin orang lain akan bertanya, "Anak siapakah dia?" atau "Siapa sih orang tuanya?" Anak itu telah mengangkat nama orang tuanya. Demikian juga ketika seseorang menerima berkat atau mujizat, maka sudah seharusnya itu menjadi jalan untuk sebuah kesaksian di hadapan orang lain. Si lumpuh dalam bacaan di atas telah memberikan contoh untuk hal itu. Dikatakan bahwa, "Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." Mujizat kesembuhan itu tidak mungkin disembunyikan dan si lumpuh pun tak mau menyembunyikan dengan berpura-pura lumpuh lagi. Dia berjalan kian kemari, yang mau tidak mau membuat orang-orang di sekitarnya melihat dia. Menariknya adalah, dia berjalan sambil memuji Tuhan. Situasi menjadi berubah, di mana biasanya orang-orang melewati Gerbang Indah itu dengan pandangan yang biasa- biasa saja ketika melihat si lumpuh, namun sekarang mereka melihatnya dengan penuh keheranan. Dikatakan, "Sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. "Tidak menutup kemungkinan di antara mereka ada orang-orang yang suka menghakimi sesamanya, seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Kalau kita disembuhkan dari sakit kita, sesungguhnya itu harus menjadi sarana kesaksian kita. Kalau kita dilepaskan dari jerat masalah ekonomi dan keuangan, maka itu pun harus menjadi sarana kesaksian kita. Apalagi jika kita diberi kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha dan karier, maka biarlah nama Yesus menjadi semakin dikenal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk bersaksi tentang kemuliaan nama-Mu, terutama ketika aku mengalami mujizat-Mu, sehingga banyak orang diselamatkan. Amin. (Dod).
Hari ini, warga di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota bakal memilih pemimpinnya di bilik suara Pilkada 2024. Mereka yang terpilih akan menentukan arah kebijakan di daerah lima tahun ke depan. Karenanya, mencoblos paslon berintegritas mestinya menjadi sikap rasional warga selaku konstituen, yang bakal merasakan dampak kebijakan pemimpin daerahnya. Warga perlu menggali rekam jejak para kandidat agar jernih dalam menentukan pilihan. Sayangnya, tak banyak informasi kredibel yang bisa diakses publik. Warga dikepung kebisingan kampanye para tim sukses terutama di media sosial. Di Pilkada kali ini, intrik politik dan manuver koalisi yang lebih sering mengemuka, terutama di segelintir daerah yang menjadi sorotan, di antaranya Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Apalagi, banyak tokoh yang turun gunung, terang-terangan memberikan dukungan untuk paslon, termasuk Presiden Prabowo Subianto hingga para mantan presiden, seperti Jokowi dan Megawati. Meski begitu, edukasi politik bagi para pemilih tetap diupayakan, terutama oleh kalangan masyarakat sipil. Salah satunya dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) melalui platform rekamjejak.net. Apa saja yang bisa digali warga dari platform ini? Adakah metode lain yang dapat dilakukan warga untuk menggali rekam jejak para kandidat? Bagaimana menggugah kesadaran publik tentang pentingnya meneliti rekam jejak paslon? Kita bincangkan bersama Staf Divisi Korupsi Politik ICW, Seira Tamara dan Dosen Ilmu Politik UI, Sri Budi Eko Wardani. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 25 November 2024 Bacaan: Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas 5:5) Renungan: Dalam hidup sehari-hari, tidak selalu mudah bagi kita untuk mengikuti usulan atau perintah dari orang lain ketika kita merasa bahwa diri kita telah melakukan pekerjaan dengan baik. Apalagi jika yang memberi anjuran adalah orang yang sama sekali tidak memahami pekerjaan kita! Beda halnya jika kita benar-benar mengenal dan memercayainya, kadang perintah yang tidak masuk akal pun kita lakukan demi menyenangkan hatinya. Keputusan Petrus untuk taat mengikuti perintah Yesus, pastilah ada dasarnya. Sebelumnya, ia pun menurut ketika Yesus naik ke perahunya dan memintanya untuk bertolak sedikit jauh dari pantai. Di perahu itulah ia mendengar pengajaran Yesus. Begitu berkuasanya perkataan Yesus sehingga Petrus mengambil keputusan untuk percaya. Kepercayaannya diuji ketika setelah pengajaran itu Yesus menyuruhnya untuk bertolak lebih ke dalam dan menebarkan jalanya. Sempat muncul keraguan di hati Petrus. Bisa jadi dalam hati ia mempertanyakan kapasitas Yesus yang dianggap tidak tahu menahu soal menangkap ikan, apalagi waktu itu hari sudah siang. Tetapi Petrus mengakhiri argumennya dengan berkata, "Karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga". Tingkat kepercayaan kita pada seseorang akan memengaruhi keputusan dan perilaku kita. Seberapa besar kita memercayai Yesus sebagai Tuhan yang mengendalikan sejarah hidup kita? Dia pun menjamin bahwa setiap orang yang mencari-Nya, tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik. Apa pun yang difirmankan Tuhan pasti terlaksana, sebab itu apakah kita masih ragu untuk melakukan setiap perintah-Nya? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk taat pada-Mu dalam segala hal. Amin. (Dod).
Beneran manifesting ini mah. Apalagi kalo judulnya ada Podcast ngedrakor!-nya WKWKWKWKWKWKWKWKWK BERMIMPI BESAR GAPAPA ASAL GAK DOSA BESAR YA. --- Podcast ngedrakor! dipersembahkan Dalam Ruang Produksi Studios, diproduseri bersama oleh Ron & Mal. Episode baru tayang mingguan! Baca berita drama Korea favoritmu di detikpop.com Follow Instagram kami di @podcastngedrakor #PodcastNgedrakor #ngedrakordidetikcom #ngedrakordispotify
Pekan lalu menjadi momen penting untuk sektor ketenagakerjaan. Mahkamah Konsitusi mengabulkan 70 persen permohonan uji materi Undang-Undang Cipta Kerja yang diajukan kalangan buruh. Ada 21 pasal yang diubah MK karena dinilai bertentangan dengan konstitusi, di antaranya terkait pengupahan, tenaga kerja asing, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dan alih daya atau outsourcing. MK memerintahkan kluster ketenagakerjaan dikeluarkan dari UU Ciptaker. DPR dan presiden diminta segera membentuk Undang-Undang Ketenagakerjaan baru paling lambat 2 tahun. Bagi buruh, putusan MK ini tentu menjadi angin segar bagi perbaikan ke depan. Apalagi, momennya berdekatan dengan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025. Apa saja harapan buruh terhadap tindak lanjut putusan MK ini? Bagaimana konsekuensinya pada situasi ketenagakerjaan saat ini? Bagaimana arah UU Ketenagakerjaan yang baru? Kita bincangkan bersama Sekjend Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Damar Panca dan Guru Besar Hukum Ketenagakerjaan Universitas Trisakti, Aloysius Uwiyono. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Banyak sekali orang yang saat dibantu lupa. Apalagi bantuan yang kita berikan menjadi sebab dia naik jabatan, mendapatkan uang lebih, mendapatkan juara, mendapatkan posisi dan privilage lainnya. Lupa sama anak buah yang rela menunda waktu pulang hanya untuk beresin target bosnya. rela untuk sampingkan jobdesk utama demi membuat laporan yang harusnya dibuat bosnya sendiri, sampai rela iya iya aja saat disuruh siapin materi Lomba Power Point untuk atasannya tapi saat menang hadiahnya ga dibagi. Chuaakzz Enjoy series Jurnal 30 tahun Ga Semangat di Kerjaan Gapapa!
Terkadang kita nyaman akan suatu keadaan yang sudah menjadi kebiasaan bagi kita, dan ketika ada hal yang mengharuskan kita untuk keluar dari kebiasaan tersebut, kita enggan untuk keluar karena terlanjur nyaman akan kebiasaan yang sudah kita jalani. Apalagi kebiasaan tersebut sudah dilakukan berulang-ulang, bahkan sampai bertahun-tahun. Inilah yang menjadi masalah dari banyak orang kristen saat ini, ketika Tuhan ingin menempatkan seseorang "ditempat" atau area yang baru, namun karena nyaman akan kebiasaan dan keadaan yang sudah sering dilakukan, banyak dari kita memilih tinggal dan tidak mau berpindah ke "tempat" yang Allah sediakan bagi kita. Dalam seri kali ini, kita akan belajar, jikalau Allah memanggil kita untuk ditempatkan ke suatu tempat yang spesifik, maka Allah serius dan Ia sedang mempersiapkan hal besar bagi kita. Respon kita menentukan apakah kita memilih mundur? Atau justru taat kepada panggilan Tuhan? Apa respon yang harus kita lakukan? Silahkan mendengarkan, Podcast Seri 4 - Penyertaan Tuhan | Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
jumpa lagi guys... Seperti Biasa aja ya... Happy Listening & Enjoy
Firstory hadir menjawab pertanyaanmu tentang gimana caranya ngepodcast yang seru dan cuan! Masih gapercaya? Coba sekarang! Gratis! Klik dan daftar langsung disini https://fstry.pse.is/6khswj —— Firstory DAI —— Kali ini, saya akan bahas kenapa multi tasking justru bikin kerjaan makin lambat. Mungkin kamu berpikir mengerjakan banyak hal sekaligus bisa bikin kamu lebih produktif, tapi kenyataannya malah sebaliknya. Ketika kita membagi perhatian, performa kita justru menurun. Apalagi, gangguan seperti notifikasi handphone bikin kita makin sulit fokus. Jadi, gimana dong supaya lebih produktif? Kuncinya adalah fokus pada satu tugas dulu, baru pindah ke yang lain. Yuk, simak informasi ini untuk tahu lebih lanjut tentang mitos produktif, tips meningkatkan produktivitas, dan cara lepas dari kebiasaan multi tasking yang ternyata tidak efektif! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Pergantian pemerintahan menjadi momentum tepat untuk mengevaluasi kebijakan pendahulu, sebagai pijakan merumuskan arah kebijakan mendatang. Di sektor pendidikan, sistem zonasi PPDB layak masuk daftar awal evaluasi. Sejak digulirkan pada 2017, saban tahun, penerapan sistem zonasi diwarnai berbagai masalah, seperti migrasi domisili dan pungli. Semangatnya untuk memeratakan kualitas pendidikan, masih jauh panggang dari api, jika menilik realita di lapangan. Beberapa lembaga negara, di antaranya, KPK dan Ombudsman juga menaruh perhatian pada berbagai praktik penyimpangan dan kecurangan yang terjadi dalam implementasi sistem zonasi sekolah. Evaluasi mendalam penting dilakukan karena akan sangat menentukan kebijakan pendidikan ke depan. Inilah saat yang tepat bagi publik untuk memberikan kritik dan masukan ke pemerintah. Apalagi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru, Abdul Mu'ti menyebut akan lebih banyak mendengar sebelum memutuskan. Apa saja poin-poin utama yang harus dievaluasi dari sistem zonasi? Apakah sistem ini layak dilanjutkan? Kita bincangkan bersama Pemerhati Pendidikan & Pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema A. dan Sumardiansyah Perdana Kusuma, Wakil Sekjen PB Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) sekaligus Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Nama didalam Alkitab selalu punya makna yang mendalam. Apalagi jikalau nama itu berhubungan dengan Allah secara langsung. Sebab nama membantu memberi kita akses untuk mengenal Allah secara mendalam. Dan akan menjadi sebuah makna yang serius jikalau didalam Alkitab terjadi pengulangan akan sebuah nama yang berhubungan dengan Allah. Lalu apa nama tersebut? Kita akan belajar dari salah satu kitab yang ditulis oleh nabi Musa, yang mengajarkan kita makna sebuah nama, yang bukan saja sembarang nama, melainkan jikalau kita mengerti, memahami dan mengenal Dia, maka apapun yang menjadi pergumulan kita, Ia selesaikan, apapun yang menjadi kebutuhan kita; Ia sediakan. Lalu apa nama yang dimaksud oleh nabi Musa? Mari simak secara mendalam Podcast Seri 3 - Penyertaan Tuhan | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 19 Agustus 2024 Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Seorang psikolog mempublikasikan penelitiannya bahwa secara biologis, otak, emosi, dan fisik itu tidak terpisahkan. Inilah kenapa beberapa gangguan fisik sebenarnya berawal karena emosi yang tidak terorganisir dengan baik. Ada orang yang membiarkan diri terus menerus membenci orang lain, mengorbankan hubungan sehingga sakit hipertensi atau jantung. Bahkan contoh sederhana saja, saat kita marah pada orang lain, degup jantung kita pun tentu akan makin cepat dan akibatnya kita akan mudah lelah. Ada seorang bapak yang tidak mau diajak melayat kenalannya yang meninggal. "Tidak bisa, saya tidak bisa," katanya menolak. Mereka memiliki perselisihan yang tak kunjung selesai. Padahal orangnya sudah meninggal, tapi kebenciannya tetap membara. Sungguh sia-sia, bukan? Ketika kita dapat memaafkan, berarti kita bisa pula melupakan. Melupakan bukan dalam arti kita sama sekali tidak ingat akan peristiwa masa lalu yang telah terjadi, melainkan peristiwa menyakitkan itu sudah tidak memiliki kuasa atas hidup kita. Kita memaafkan orang lain bukan berarti kita menyetujui perilaku mereka. Kita memaafkan mereka untuk diri kita sendiri, supaya kita bisa melepaskan pengampunan dan melanjutkan kehidupan kita. Sayangnya, banyak orang menganggap memaafkan itu akan menjadikan posisinya lemah sehingga mereka enggan melepaskan pengampunan. Apalagi bila yang salah tidak meminta maaf. "Apa yang mau dimaafkan? Yang salah saja tidak minta maaf," alasan mereka. Terlepas dari adanya permintaan maaf atau tidak, kita harus bisa memaafkan. Itu akan membebaskan kita. Kita tidak dapat mengontrol orang lain tetapi kita dapat mengendalikan diri kita: pikiran kita, perkataan kita, pilihan kita, tindakan kita, reaksi kita dan seterusnya. Bila telah dapat menguasai diri sendiri, kita akan menjadi nahkoda untuk setiap hal yang lain. Sebaliknya: bila kita tidak dapat menguasai diri sendiri, mustahil untuk bisa menahkodai hal-hal lainnya. Pilihan ada di tangan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, selama ini aku kehilangan damai sejahtera-Mu karena aku belum bisa mengampuni seseorang yang telah melukai hatiku. Saat ini aku ingin menjadi pribadi yang merdeka, lepas dari kepahitan hidup. Tolong aku Tuhan agar aku bisa mengampuninya. Amin. (Dod).
Memilih pasangan untuk menikah perlu pertimbangan matang. Karena nanti kalo udah di dalam rumah tangga, kita akan dihadapkan banyak pilihan penting lain. Salah pilih bisa bikin bahaya! Apalagi kalo udah berhubungan sama kesehatan kita. Termasuk memilih wadah makanan yang aman untuk kesehatan. Biar lebih hati-hati juga, yuk simak sampai habis obrolan Bumin Nucha, PakArio dan Dr. Karin Wiradarma, M. Gizi, SpGK selaku praktisi medis di RS. PP dan RS. Tzu Chi, Klinik Ambrosia seputar kesehatan dan BPA Khusus Ibu Muda, jangan sampai kelewatan ya! 00:00 Opening 05:08 Bedakan wadah makanan sesuai dengan fungsinya 08:47 BPA ada di kemasan apa saja? 11:26 Bisa berbahaya jika........ 13:45 Ambang batas aman BPA 18:40 Yang sebaiknya dilakukan dalam penggunaan wadah kemasan 22:50 Penelitian terkait BPA 27:46 Summary & closing
Punya anak itu tantangannya selalu ada aja, dan di setiap tahapan pasti tantangannya berbeda. Termasuk saat anak menuju remaja. Bukan berarti ketika mereka remaja pengawasan kita jadi berkurang, tapi tetap harus didampingi… Apalagi di era digital seperti sekarang, banyak infromasi yang bisa diakses dengan mudah. Dan, salah satu yang harus diwaspadai adalah celah pelecehan seksual karena pemahaman batasan interaksi masih jadi hal yang perlu dipelajari. Terus sebagai orang tua, kita harus gimana dong? Tonton obrolan PakArio dan Bumin Nucha bareng Psikolog Pritta Tyas sampai tuntas ya! Timestamp: 04:49 Tantangan menghadapi anak pre-teen yang mulai belajar merahasiakan sesuatu dari orang tua. 07:30 Harga diri anak pre-teen ditentukan oleh lingkungan sekitarnya, tapi apresiasi orang tua tetap dibutuhkan. 11:21 Cara mengajak anak menghargai diri sendiri agar punya self esteem yang baik. 26:11 Memberi contoh batasan dan hal buruk yang harus diperhatikan anak agar terhindar dari pelecehan. 29:30 Yang harus dilakukan orang tua agar anak tidak menutup diri. 37:40 Berusaha peka pada respon emosi anak pre-teen karena orang tua harus jadi pihak yang mendekatkan diri. 39:00 Summary
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 Juli 2024 Bacaan: "Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi." (Rut 4:9-10) Renungan: Kisah yang dituliskan di dalam kitab Rut menceritakan tentang kesetiaan sebuah keluarga di dalam penderitaan yang mana hal ini sangat kontras dengan kemerosotan moral Israel yang tidak setia kepada Allah sepanjang masa pemerintahan hakim-hakim saat itu. Naomi ditinggal mati oleh suaminya, kemudian menyusul lagi dua orang anaknya. Kini tiga orang janda tinggal bersama, Naomi dan kedua menantunya Orpa dan Rut. Orpa memutuskan untuk pulang kepada keluarga dan bangsanya tetapi Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem. Rut tidak lari dari kemelut yang terjadi di dalam keluarganya melainkan menjalani dengan setia setiap keadaan yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidupnya. Kisah dalam kitab Rut menjelaskan kepada kita bagaimana iman dan kesetiaan di dalam perjuangan dan penderitaan, akan memampukan Tuhan mengubah dan membalikkan suatu penderitaan menjadi kemenangan dan kegembiraan. Kesetiaan yang ditabur Ruth akhirnya membuahkan hasil. Boas yang kaya dan masih memiliki hubungan keluarga dengan Elimelekh siap menebus tanah Elimelekh yang ingin dijual Naomi, sekaligus menyunting Ruth menjadi istrinya. Masalah berakhir dan kegembiraan datang. Apalagi saat Ruth melahirkan seorang putra bernama Obed yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Naomi. Adalah bijaksana untuk menantikan Tuhan dan membiarkan Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kita belajar bahwa penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita, dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Mungkin melalui penderitaan, Tuhan sedang membentuk sikap penundukkan diri, pengabdian sepenuh hati, meningkatkan kesabaran dan mengerjakan sikap yang semakin peka terhadap kebutuhan orang lain. Mungkin saat ini kita sedang mengalami kemelut hidup seperti yang pernah dialami Rut dan Naomi yang ditinggal mati oleh suaminya. Kita sedang menjalani masa-masa yang sukar, masa-masa di mana kita belum "memanen" hasil apa-apa dari apa yang kita tanam. Kalau kita tetap setia, tekun dan tetap berharap kepada Tuhan, akan tiba saatnya di mana Tuhan memulihkan semuanya dan kita akan menuai hasil dari kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mensyukuri setiap penderitaan yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidupku. Ajari aku untuk menjalani semua itu dengan setia dan tekun, hingga aku melihat keajaiban yang Engkau lakukan dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 10 Juli 2024 Bacaan: "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan." (1 Samuel 2:8) Renungan: Kotoran selalu identik dengan hal-hal yang menjijikkan. Apalagi kalau berbicara soal kotoran manusia atau hewan. Kebanyakan orang pasti langsung menunjukkan ekspresi jijik dan tidak suka. Tetapi berbeda dengan orang Jepang. Mereka justru memakai kotoran burung sebagai bahan untuk perawatan rambut dan kulit. Sudah berabad-abad mereka memakai kotoran hewan ini dan khasiatnya terbukti. Kotoran burung ini sudah dipakai sejak dari dahulu oleh orang Jepang, untuk menghaluskan kulit dan membuat rambut terasa lembut serta bercahaya. Kotoran burung ini diolah menjadi bubuk sehingga tidak ada bau. Setiap kita diibaratkan seperti kotoran burung tersebut. Bukankah kita juga sangat kotor dan menjijikkan? Namun Tuhan tidak memandang rendah kita. Dia meninggikan kita dan menjadikan kita permata yang berharga dan sangat disayangi-Nya. Keberadaan kita yang penuh dosa membuat kita tidak layak bagi Allah. Namun kasih yang begitu besar telah mengangkat kita dari tempat yang paling hina menuju kemuliaan Tuhan. Kita adalah sampah yang didaur ulang melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, sehingga kita bisa memperoleh keselamatan di Kerajaan-Nya. Sudah sepatutnya kita mensyukuri pengorbanan-Nya dengan sikap hidup yang benar. Janganlah kembali ke tempat di mana Tuhan telah mengambil kita dari sana! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas cintamu yang menyelamatkan hidupku. Ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas setiap cinta dan berkat yang telah Kau berikan padaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 17 Juni 2024 Bacaan: "Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatanmu ini telah sangat menista Tuhan, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." (2 Samuel 12:14) Renungan: Suatu ketika seorang anak kecil ketahuan sedang mencuri uang ayahnya. Sebagai hukuman, sang ayah memukul tangan anaknya itu dengan rotan. Anak itu berteriak kesakitan tetapi sang ayah tetap memukul. "Ayah kejam," katanya. Baru setelah dewasa, ia sadar maksud ayahnya. Pukulan rotan adalah bentuk didikan dari sang ayah. Sejak sang ayah memukulnya, anak itu tidak berani mencuri lagi. Ketika Daud berbuat kesalahan, Nabi Natan datang ke istananya. Tujuannya jelas, dia ingin menegur Daud, sang raja. Daud baru saja melakukan serangkaian dosa keji! Dia berzina dengan Batsyeba, istri Uria. Ketika mengetahui Batsyeba hamil, Daud segera merencanakan pembunuhan terhadap Uria. Natan menceritakan secara detail hukuman apa yang diberikan Tuhan kepada Daud, termasuk anak hasil perzinaannya akan meninggal. Daud mengakui dosanya, merendahkan diri dengan berpuasa dan berbaring di tanah. Daud berharap Tuhan akan menjauhkan penghukuman-Nya. Namun, Tuhan tetap pada keputusan-Nya. Hukuman masih berlaku dan anak tersebut juga meninggal pada hari ketujuh. Apakah Tuhan bertindak kejam? Tidak! Jika kita mau berpikir jernih, semua itu Tuhan lakukan demi kebaikan Daud! Keputusan hukuman yang tidak berubah dimaksudkan Tuhan supaya kelak Daud tidak lagi berani sengaja berbuat dosa. Pemberian konsekuensi bukan tanda ketiadaan kasih. Hukuman diberikan tujuannya agar kita tidak jatuh dalam kesalahan yang sama. Tidak perlu tawar hati jika hari ini kita diizinkan Tuhan menanggung konsekuensi dari kesalahan yang kita perbuat. Apalagi kita menuduh Dia kejam. Sebaliknya, bulatkan tekad dalam hati kita untuk tidak lagi bermain dengan dosa! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering menganggap Engkau jahat ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang aku kehendaki. Kini aku mengerti bahwa selalu ada pembelajaran di saat hidupku berjalan tidak seperti yang aku kehendaki. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Mei 2024 Bacaan: "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19) Renungan: Ada seorang wanita yang terlahir dari keluarga broken home. Bertahun-tahun ia berusaha mengatasi kekecewaannya dengan kebencian, dendam, kemunafikan, dan ia merasa hidupnya tidak berharga. Hatinya penuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya yang selalu memukuli ibunya dan tidak menyayangi dirinya. Sikap ayahnya itu menyulut perceraian. Walau ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun ia yang telah tumbuh dewasa, tetap saja menyimpan kepahitan. Apalagi di usia kanak-kanak, setelah perceraian kedua orang tuanya, sang ibu menitipkannya di sebuah panti asuhan. la pun harus berjuang keras sendirian untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya. Kini ia menjadi wanita karier yang sukses di sebuah perusahaan karena kecerdasannya. Tetapi sayang, ia masih menyimpan kebencian dan dendam. Senyum di wajahnya hanyalah senyum palsu karena tuntutan profesionalitas, namun tetap saja ia merasa tidak bahagia. Topeng kemunafikanlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Parahnya, ternyata ia seorang penyuka sesama jenis, sebab ia menganggap semua pria sama seperti ayahnya. Faktor psikologis ini yang membuat ia berperilaku menyimpang. Ia menutupi perilaku menyimpangnya dengan pakaian yang indah seorang feminin. Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang mengalami kekecewaan seperti halnya wanita tersebut. Atau mungkin kita yang sedang mengalami kekecewaan dan sedang berusaha mengatasinya dengan cara kita. Memang, ada banyak jenis kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia untuk mengatasi kekecewaan. Di antaranya melalui musik, pekerjaan, pernikahan, kekayaan, dan ketenaran. Dan kita tergiur olehnya. Ada juga yang mengatasinya dengan kepuasan negatif, seperti selingkuh, mabuk-mabukan, berbuat jahat kepada orang lain, ataupun menggunakan narkoba. Namun, apa pun jenis tawaran dunia ini yang diharapkan bisa mengatasi kekecewaan seseorang, tetap saja tidak mampu mengatasinya. Kekecewaan itu hanya bisa terobati dengan hadirnya Pribadi yang mampu memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, biarlah Kristus mengisi dan memerintah hati kita. Jangan biarkan kebencian, dendam, dan kepahitan memenuhi hati kita. Marilah kita membuka pintu hati kita dan menerima Dia sebagai Pembebas kita dari belenggu kekecewaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini aku mengatasi kekecewaan dengan hal-hal yang tidak berkenan pada-Mu sehingga hatiku kehilangan damai sejahtera-Mu. Amin. (Dod).
Hayoo siapa yang suka nyariin suami terus? Apalagi kalau belum pulang tepat waktu, ditanyain terus menerus… Sebenernya boleh gak sih kayak gitu? Kalau pasangannya gak risih sih yaa gak apa-apa yaa, tapi kalau ujung-ujungnya justru jadi masalah gimana? Hmm.. atau itu justru salah satu kebucinan pasangan, yang emang harus selalu terus komunikasi via chat? Setiap orang kan bisa menyalurkan kebucinannya masing-masing. Jadi kalau bucin versi kalian seperti apa nih? Timestamp 00:00 Opening 03:16 Bedanya balas chat sebelum nikah dan setelah lama menikah 05:03 Nyariin suami karena nggak punya dunia lain 06:49 Porsi waktu yang harus dibagi antara pasangan dan diri sendiri 09:46 Fase bucin ke pasangan dan ke anak 11:16 Perbaiki komunikasi biar ga asumsi, dan lebih mengenal pasangan 13:40 Summary
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Mei 2024 Bacaan: "Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." (Kisah Para Rasul 3:9) Renungan: Ketika seorang anak berhasil di dalam studinya, tentu dia akan sangat senang. Di sisi lain, orang tuanya menjadi bangga. Apalagi kalau dia mencapai nilai tinggi dan mendapat penghargaan atas prestasinya, maka sangat mungkin orang lain akan bertanya, "Anak siapakah dia?" atau "Siapa sih orang tuanya?" Anak itu telah mengangkat nama orang tuanya. Demikian juga ketika seseorang menerima berkat atau mujizat, maka sudah seharusnya itu menjadi jalan untuk sebuah kesaksian di hadapan orang lain. Si lumpuh di gerbang indah telah memberikan contoh untuk hal itu. Dikatakan bahwa, "Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." Mujizat kesembuhan itu tidak mungkin disembunyikan dan si lumpuh pun tak mau menyembunyikan dengan berpura-pura lumpuh lagi. Dia berjalan kian kemari, yang mau tidak mau membuat orang-orang di sekitarnya melihat dia. Menariknya adalah, dia berjalan sambil memuji Tuhan. Situasi menjadi berubah, di mana biasanya orang-orang melewati Gerbang Indah itu dengan pandangan yang biasa-biasa saja ketika melihat si lumpuh, namun sekarang mereka melihatnya dengan penuh keheranan. Dikatakan, "Sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. " Dengan kejadian itu membuat Petrus dan Yohanes berkesempatan untuk memberitakan Kabar Baik. Tidak perlu berpanjang lebar lagi, Petrus langsung menjelaskan tentang Yesus. Bayangkan seandainya si lumpuh berpura-pura lumpuh lagi, mungkin karena takut tidak lagi mendapat sedekah, dan tidak mau berjalan sambil memuji muji Tuhan, maka tidak ada kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus saat itu, karena tidak ada orang yang berkumpul karena terheran-heran. Namun, kenyataannya si lumpuh sudah menjadi sarana kesaksian tentang Yesus, bahkan dirinya juga bisa dikatakan sudah menjadi saksi, karena sudah memuji Tuhan atas berkat kesembuhan yang dia terima. Kalau kita disembuhkan dari sakit kita, sesungguhnya itu harus menjadi sarana kesaksian. Kalau kita dilepaskan dari jerat masalah ekonomi dan keuangan, maka itu pun harus menjadi sarana kesaksian. Apalagi jika kita diberi kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha dan karier, maka biarlah nama Yesus menjadi dikenal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk menjadi saksi tentang-Mu, terutama ketika aku mengalami mujizat-Mu, sehingga banyak orang diselamatkan. Amin. (Dod).
Sejujurnya, percaya kita kepada Allah sering tidak bulat. Apalagi pada kondisi-kondisi sulit, kadang-kadang Tuhan seperti tidak membantu pekerjaan-Nya. Sering Tuhan seakan-akan tidak mau mengerti kesulitan pekerjaan-Nya. Tetapi di situ Tuhan mau melatih kita untuk menaruh percaya kepada-Nya. Tuhan hanya mau berkata, “Lebih dari semua penyelesaian masalah yang bisa Kubuat, Aku mau hatimu bulat percaya kepada-Ku... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 29 Maret 2024 Bacaan: "Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." (Markus 15:21) Renungan: Kita tidak tahu mengapa Simon yang dipilih membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, yang jelas Simon dipaksa untuk tugas itu. Hal itu secara tegas dinyatakan dalam Injil Matius dan Injil Markus, "Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." Biasanya orang yang akan disalibkan itulah yang akan memikul salibnya menuju tempat penyaliban. Tetapi saat itu, Tuhan Yesus rupanya sudah sangat kelelahan untuk mengangkat salib-Nya, diduga karena la telah banyak disesah serta banyak mengeluarkan darah dari luka-luka cambukan-Nya dan dari kepala-Nya yang dimahkotai duri. Karena itu, prajurit-prajurit Roma "memaksa" Simon, yang sedang melintas atau sedang berada di tengah orang banyak yang menyaksikan rombongan penyaliban itu, untuk membantu Tuhan Yesus dalam memikul salib-Nya. Pada masa itu, prajurit-prajurit Roma memang punya otoritas untuk memaksakan kehendak mereka kepada rakyat. Dan seseorang yang mereka paksa tidak punya kuasa untuk menolaknya. Mereka tidak punya pilihan selain menaatinya. Demikian juga dengan Simon, ketika ia diminta untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, ia tidak punya kuasa untuk menolak perintah prajurit Romawi itu. Bukan saja tugas itu datang dengan mendadak, tetapi juga datang dengan paksaan! Mungkin saja saat itu Simon tidak bersedia untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, sebab dengan mengangkat salib, berarti ia diidentikkan dengan penjahat, seolah-olah ia seorang yang jahat! Apalagi dengan dikerumuni dan disoraki oleh banyak orang, tentu akan menimbulkan rasa malu di dalam dirinya. Namun demikian, karena paksaan tentara Roma, Simon pun mengangkat salib itu. Ia hanya bisa pasrah menerimanya, sekalipun mungkin dengan omelan, ocehan, bahkan umpatan. Pengalaman Simon mengingatkan kita akan ajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Dalam Khotbah di Bukit, beliau bersabda, “Dan barangsiapa memaksa kamu berjalan satu mil, berjalanlah bersamanya dua mil.” (Mat 5:41). Di sini Simon dari Kirene telah melakukan perintah Tuhan Yesus, walaupun tentu saja dia tidak mengetahui ajaran-Nya. Dia harus bersedia melakukan sesuatu yang dipaksakan oleh orang lain. Jika kita harus menerima perlakuan yang tidak adil menurut dunia, kita harus belajar menerimanya. Kadang kala dunia ini "memaksa" kita untuk melakukan apa yang tidak kita sukai, memberi apa yang tidak ingin kita beri. Tetapi sebagai murid Kristus, kita harus belajar menerimanya serta meminta hikmat dan kekuatan-Nya untuk melakukannya, jika memang itu tidak bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ketika aku diperlakukan tidak adil dalam hidup ini, mampukan aku menerimanya. Aku tahu ada rencana-Mu dibalik itu semua. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 Maret 2024 Bacaan: "Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." (Markus 15:21) Renungan: Ketika Simon daei Kirene dalam perjalanan pulang ke Yerusalem dari luar kota, ternyata ia bertemu dengan arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus. Dalam Injil Matius dikatakan bahwa arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus berjumpa dengan Simon orang Kirene. Sedangkan dalam Injil Markus dikatakan bahwa ketika arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus datang, Simon sedang lewat. Hal ini menunjukkan sebuah kejadian yang kebetulan. Tetapi sangat mungkin Simon sempat berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut sehingga dia dicegat oleh para prajurit Romawi. Proses penyaliban, mulai dari perjalanan dari tempat hukuman dijatuhkan sampai tiba di tempat penyaliban, hingga penyaliban itu sendiri, biasanya diikuti oleh sejumlah besar orang. Karena penyaliban seperti ini diikuti oleh banyak orang di sepanjang perjalanan, maka hal ini pastilah menyita perhatian orang banyak di tempat-tempat yang dilalui oleh rombongan tersebut. Apalagi orang-orang yang mengikuti rombongan penyaliban seperti ini biasanya disertai dengan teriakan-teriakan dari orang banyak, baik mereka yang setuju dengan penyaliban, karena orang yang akan disalibkan dianggap sebagai penjahat besar, maupun mereka yang tidak setuju, karena orang tersebut dianggap tidak bersalah. Hal seperti inilah yang dilihat oleh Simon. Tentu hal itu menarik perhatiannya, sehingga mungkin ia berhenti sejenak dalam perjalanannya untuk melihat kerumunan orang yang menyaksikan arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus. Namun, ketika ia ingin melihat lebih dekat peristiwa itu, secara tiba-tiba prajurit Romawi datang dan menyuruhnya untuk membantu memikul salib Tuhan Yesus. Simon mendapat tugas secara mendadak, secara tiba-tiba, tanpa diduga! Simon pasti kaget saat itu. Hal ini sangat beralasan, sebab biasanya orang yang akan disalibkan itulah yang akan memikul salibnya. Sangat jarang terjadi orang lain yang disuruh untuk mengangkat salib orang yang akan disalibkan. Lagipula, kalaupun salah satu dari para penonton dipilih untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, mengapa harus Simon? Dia baru saja ada di tempat itu dan mungkin hanya sebentar saja berhenti untuk menyaksikannya. Mengapa bukan orang lain, salah satu dari orang banyak yang mengikuti proses penyaliban itu? Namun inilah faktanya, Simonlah yang disuruh prajurit Romawi untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus dan Simon melakukannya dengan baik. Kadangkala banyak hal yang terjadi secara tiba-tiba dalam hidup kita, yang tidak kita duga-duga sebelumnya. Apakah itu tugas mendadak dari kantor, tugas mendadak dari sekolah, bahkan "tugas" mendadak untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan. Kita harus siap untuk itu. Namun, yang terutama lagi adalah ketika kita mendapat "tugas mendadak" dari Tuhan sendiri untuk sebuah pelayanan baik di dalam gereja, komunitas maupun masyarakat. Kita harus siap sedia setiap saat untuk melaksanakan tugas pelayanan-Nya tersebut. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah keegoisan dalam diriku dan gantilah dengan hati yang penuh belas kasih dan siap untuk menjalankan tugas pelayanan yang Kau berikan padaku. Amin. (Dod).
Tidak ada dua orang yang sama di muka bumi ini, apalagi tiga. Setiap orang berkeadaan unik, khusus. Pengalaman perjalanan hidup seseorang juga pasti unik, tidak ada duanya. Tidak sama dengan siapa pun. Maka, perjumpaan dengan Tuhan juga unik, yang orang lain tidak akan bisa mengerti. Apalagi kalau seseorang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka dia... Continue reading →
Nggak ada yang enak dari kejadian nemenin mulai nol tapi ditinggal pas dia udah di puncak. Apalagi.. nemenin mulai nol tapi dia masih nol terus.
Buat apa sih cari tau pasangan lebih jauh sebelum menikah? Yaaa, buat melihat calon pasangan dari banyak sisi dan mencari kebenaran tentang pasangan. Apalagi kalau calon pasangan adalah orang baru di hidup kita. Jadi, membuat kita semakin yakin kalau calon pasangan adalah orang yang tepat. Eits tapi background check ini gak 100% jadi patokan yaa.. Patokan utamanya, ketemu langsung dan ngobrol langsung. TIMESTAMP : 00:00 Opening 03:49 Alasan cari tau tentang calon pasangan 08:08 Tujuan background check 14:06 Sejauh mana background check 20:35 Stalking buat cari pilihan? 24:30 Summary
Bukannya malah malu? Malah jadi konsumsi publik? Hmmm bisa jadi memang ada pertimbangan tertentu untuk menyebarkan perselingkuhan pasangan. Dengan mengambil keputusan membuat viral perselingkuhan, artinya sudah siap juga dengan resikonya, setelah perselingkuhan terbongkar apa aja yang akan terjadi beriringan dan dampaknya apa, apakah pihak yang gak bersalah jadi terbawa ke dalam masalah? Jangan sampai karena emosi, jadi gak berpikir panjang kedepannya. Apalagi jejak digital gak akan 100% hilang. Kalau ada mendapatkan dampaknya di masa mendatang, gimana? Timestamp 00:00 Opening 01:45 Selingkuh sudah ada sejak dulu? 03:02 Buat apa bawa perselingkuhan ke medsos? 04:38 Dampak yang terjadi karena ungkap perselingkuhan di medsos 10:07 Dampak ke anak di masa mendatang 12:29 Batasan ungkap perselingkuhan 14:06 Summary
Pernah denger statement, "aku bakal nikah, tapi tunggu siap mental dulu ya"? Kira-kira apa benar harus siap mental dulu baru nikah? Apakah ada ketakutan gagal menikah? Apalagi kalo punya masalah mental yang serius, khawatir malah menyalurkan trauma ke anak? Pada akhirnya semua tergantung kesepakatan bersama, apakah mau menikah dulu atau tuntaskan masalah mental dulu.
Kalau firman Tuhan mengatakan bahwa Allah bekerja dalam segala perkara, berarti dalam setiap peristiwa Tuhan berbicara kepada kita, dan di setiap kejadian Tuhan memberi pernyataan. Dari peristiwa-peristiwa kecil, peristiwa-peristiwa yang dianggap remeh, peristiwa yang dianggap sederhana, Tuhan memiliki berita di situ, percayalah. Apalagi peristiwa-peristiwa besar yang menyita perhatian, yang memeras emosi dan perasaan kita, pasti... Continue reading →