POPULARITY
Categories
Kerabat-kerabat Buddha Gotama yang berasal dari suku Sakya dan Koliya hampir melancarkan peperangan demi merebut aliran Sungai Rohiṇī. Buddha yang mengetahui hal ini segera pergi ke sungai tersebut untuk menghentikan tindakan yang tidak bijak tersebut. Bagaimana cara Buddha mencegah terjadinya peperangan tersebut? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 197-202 dari Kelompok Stanza tentang Kebahagiaan (Sukhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Pernahkah Anda berhenti sejenak dan bertanya: apa sebenarnya kesadaran itu? Ia adalah pengalaman paling akrab yang kita miliki, namun para ilmuwan dan filsuf menyebutnya sebagai "hantu di dalam mesin"—misteri terbesar dalam sains. Ini adalah inti dari "masalah sulit" yang membingungkan: mengapa proses di otak kita disertai dengan pengalaman subjektif? Mengapa melihat warna merah atau merasakan kegembiraan terasa seperti sesuatu, alih-alih terjadi dalam kegelapan tanpa kita sadari? Dalam episode kali ini, kita memulai perjalanan mendalam untuk membedah salah satu teka-teki paling fundamental tentang eksistensi kita. Pencarian ini membawa kita dari upaya menemukan satu "pusat" kesadaran di otak, hingga teori-teori modern yang melihatnya sebagai properti yang muncul dari jaringan saraf yang kompleks dan terintegrasi. Kita akan menjelajahi gagasan radikal bahwa "diri" yang kita rasakan sebagai entitas tunggal dan berkelanjutan mungkin hanyalah sebuah ilusi yang diciptakan otak. Lebih jauh lagi, kita akan menyelami teori menakjubkan dari Anil Seth bahwa persepsi kita tentang realitas pada dasarnya adalah "halusinasi yang terkendali"—tebakan terbaik otak kita tentang dunia luar, yang terus-menerus dikalibrasi oleh indra kita. Perjalanan kita tidak berhenti pada manusia. Kita akan memperluas cakrawala untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya kesadaran pada makhluk yang sangat berbeda dari kita—mulai dari kecerdasan burung gagak hingga pikiran terdistribusi gurita yang menakjubkan. Kita juga akan menyentuh sisi medis dan etis yang mendalam, seperti misteri anestesi dan penemuan "kesadaran tersembunyi" pada pasien yang dianggap dalam keadaan vegetatif. Bergabunglah dengan kami saat kami mengurai benang-benang filsafat, ilmu saraf, dan biologi untuk mendekati pemahaman tentang apa artinya menjadi sadar. Konten paling absurd tapi menyenangkan untuk dieksplorasi. Silakan disimak pelan-pelan.
Sebagai umat Buddha kita sering mendengar tentang kata stupa dan cetiya. Namun apakah pemahaman kita tentang dua kata ini sudah benar? Apakah stupa dan cetiya ini boleh diperuntukkan oleh siapa saja?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 188-192; 195-196 dari Kelompok Stanza tentang Buddha (Buddhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Raja Erakapatta merupakan seorang rahib laki-laki saat zaman Buddha Kassapa, tetapi di zaman Buddha Gotama, dia terlahir sebagai seekor naga yang memiliki seorang putri yang cantik jelita. Dia kemudian menemukan Buddha Gotama melalui putrinya tersebut. Mengapa seorang rahib laki-laki bisa terlahir kembali sebagai seekor naga? Apakah Buddha Gotama berhasil mencerahkan Raja Erakapatta?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 182-185 dari Kelompok Stanza tentang Buddha (Buddhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Pada suatu hari Buddha memperlihatkan Sepasang Keajaiban di kota Sāvatthī. Kemudian Buddha pergi ke Surga Tāvatiṃsa untuk mengajarkan Abhidhamma selama tiga bulan masa vassa kepada ibu-Nya yang telah terlahir menjadi dewa Santusita. Sebagai hasilnya ibu-Nya mencapai Buah Sotāpatti.Selama periode vassa tersebut, Y.M. Sāriputta mengajarkan Abhidhamma kepada 500 bhikkhu sesuai yang diinstruksikan oleh Buddha. Selama tiga bulan beliau pun berhasil mengajarkan semuanya. Menjelang masa vassa berakhir, Y.M. Moggallāna pergi ke surga Tāvatiṃsa untuk menemui Buddha. Di sana dia diberitahu bahwa Buddha akan kembali ke dunia para manusia menuju ke tempat di mana Sesepuh Sāriputta menghabiskan masa vassa. Bagaimana cerita lengkapnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata Stanza 181 dari Kelompok Stanza tentang Para Buddha (Buddhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).Silakan mengikutinya dengan penuh perhatian.
Brahmana Magandiya datang bersama dengan istri dan putrinya yang cantik jelita untuk bertemu dengan Buddha. Mereka bermaksud untuk menikahkan putrinya dengan Buddha. Lalu Buddha menceritakan kepada brahmana dan istrinya tentang tiga putri dari Māra. Apa maksud Buddha menceritakan hal ini kepada mereka?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 179-181 dari Kelompok Stanza tentang Buddha (Buddhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Tiga puluh rahib laki-laki berpendapat bahwa Y.A. Sāriputta masih memiliki pandangan salah saat beliau mengatakan tidak percaya akan sesuatu hanya karena dikatakan oleh Buddha. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Y.A. Sāriputta belum sepenuhnya percaya dengan Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 97-98 dari Kelompok Stanza tentang Ke-Arahanta-an hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Suatu waktu Y.A. Sāriputta difitnah oleh salah seorang rahib laki-laki yang tidak senang dengannya. Fitnahan tersebut bahkan diceritakan kepada Buddha. Bagaimana reaksi Y.A. Sāriputta atas hal ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 94-96 dari Kelompok Stanza tentang Ke-Arahanta-an hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Walaupun #Buddha Gotama adalah seorang sammāsambuddha, namun Beliau tetap saja mengalami buah dari kamma buruk masa lampau-Nya. Salah satunya adalah difitnah oleh Ciñcamāṇavikā. Bagaimana kisah dari kejadian ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 174-176 dari Kelompok Stanza tentang Dunia (Lokavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). #dhammapada Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Saat Sirimā yang cantik dan menjadi pujaan laki-laki meninggal dunia, Buddha meminta Raja Bimbisāra untuk tidak mengubur mayatnya namun tetap melindunginya dari burung bangkai dan burung gagak. Apa yang ingin #Buddha lakukan terhadap mayat ini? Di kelas ini #AshinKheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 146-147 dari Kelompok Stanza tentang Usia Tua (Jaravagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
“… Di sepanjang saṃsāra ini, jumlah air mata yang telah bercucuran karena #kematian anak-anak laki-laki, suami-suami, para orang tua dan saudara-saudara Anda sudah sangat banyak, bahkan melebihi air yang ada di empat Samudra.” Demikianlah nasihat dari #Buddha kepada Patācara yang menggambarkan betapa panjangnya saṃsāra (siklus kelahiran dan kematian) ini, yang titik awalnya sudah tidak terbayangkan.Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 111-113 dari Kelompok Stanza tentang Ribuan (Sahassavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.#dhammapada
Berkat buah dari latihan meditasi, seorang rahib laki-laki dan juga seorang calon rahib laki-laki terbebas dari bahaya. Sebenarnya seberapa besar manfaat dari latihan #meditasi? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 110-112 dari Kelompok Stanza tentang Ribuan (Sahassavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
#Buddha mengatakan bagi mereka yang menghormat kepada mereka yang pantas untuk dihormati akan mendapatkan manfaat yang besar termasuk empat keuntungan. Apa empat #keuntungan yang dimaksud? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 106-109 dari Kelompok Stanza tentang Ribuan (Sahassavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KADANG ALLAH BERKATA TIDAK Mari kita membaca Firman Tuhan dariKOLOSE 4: 2Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Wonder Kids, bayangkan jika Papa dan Mama selalu berkata"ya" pada semua permintaanmu. · Mau makan permen sebanyak-banyaknya? ✔ Boleh!· Mau tidur larut malam setiap hari? ✔ Silakan!· Mau main game sepanjang hari? ✔ Tidak masalah! Apa yang akan terjadi? Kamu bisa sakit perut, kurang tidur,dan kelelahan! Mengapa Papa dan Mama kadang berkata "tidak"? Karena mereka tahu apa yang terbaik untukmu. "Tuhan sayang kita! Kadang kita minta permenterlalu banyak,Tuhan bilang: 'Cukup ya' Karena Dia tahu apa yangpaling baik!" Dalam Matius 7:9-11 dikatakan "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadijika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yangmeminta kepada-Nya." "Ketika Paulus sakit, Tuhan tidak langsung menyembuhkan.Tapi setiap hari Tuhan kasih kekuatan baru, seperti kita dapat vitamin dari mama!"MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, terkadang Mama/Papa harus bilang 'tidak' atas permintaanmu. Tapi jangan sedih dulu, ya! Coba tariknapas dalam-dalam... lalu tanya:'Kenapa Mama/Papa bilang tidak?' Mungkin karena: bukan waktu yang tepat, atau kamu belum cukup umur, atau mama/papa ingin agar kamu lebih aman & sehat Percayalah, Mama/Papa selalu mau yang terbaik untukmu!"* Wonder Kids, yuk kasih kejutan manis untuk Papa & Mama! Pegang tangan mereka, lalu bilang pelan: 'Terima kasih,Papa-Mama...Kalian bilang "tidak" karena kalian sayang aku!' Wonder Kids, mama/papa pasti sangat senang mendengar kalimat manis ini!" Mari kita berdoa TUHAN, ajar aku untuk tekun dalam doa, dan selalumengandalkan-Mu dalam setiap langkah hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, "WONDER KIDS, ALLAH TIDAK MARAH KEPADA KITA. ALLAH MAU KITA SELAMAT MELALUI YESUS KRISTUS, TUHAN KITA”. Tuhan Yesus memberkati
Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata #Dhammpada stanza ke-24 dari Kelompok Stanza tentang #Kewaspadaan (Appamādavagga) dan stanza 58-59 dari Kelompok Stanza tentang Puspa-Puspa (Pupphavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Dikarenakan #dendam terhadap Buddha, Magandiya melakukan suatu #karma buruk yang mengakibatkan dirinya mengalami kejadian yang tragis. Apa yang telah dilakukan olehnya? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata #Dhammpada stanza ke-21 sd 23 dari Kelompok Stanza tentang Kewaspadaan (Appamādavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Māra berusaha untuk melihat ke manakah Sesepuh Godhika terlahir kembali setelah “kematiannya”, namun dia tidak mampu menemukannya? Mengapa demikian? Di kelas ini #AshinKheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata enam stanza terakhir dari Kelompok Stanza tentang tentang Puspa-Puspa (Pupphavagga), #Dhammapada stanza 54-59. Mari kita dengarkan penjelasannya hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentar (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Visākhā terkenal sebagai umat perumah tangga yang dinobatkan oleh #Buddha sebagai yang paling terkemuka di dalam hal berdana. Bagaimana kisah perjalanan Visākhā sampai mendapatkan gelar tersebut? #Karma apa yang diperbuat olehnya di kehidupan-kehidupan sebelumnya? Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata stanza #Dhammapada 50-53 yang ada di Kelompok Stanza tentang tentang Puspa-Puspa (Pupphavagga). Mari kita dengarkan penjelasannya hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentar (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Apa yang seharusnya dilakukan terhadap #harta kekayaan Anda agar dapat membawa manfaat di #kehidupan saat ini dan juga yang akan datang? Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata stanza #Dhammapada 47-49 yang ada di Kelompok Stanza tentang tentang Puspa-Puspa (Pupphavagga). Mari kita dengarkan penjelasannya hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentar (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Tubuh yang senantiasa dirawat dengan baik, yang diperhatikan setiap hari ini, tidaklah seindah dan senyata yang terlihat. Di kelas ini #AshinKheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Hukuman-Hukuman (Daṇḍavagga) dan juga 3 stanza dari Kelompok Stanza tentang Puspa-Puspa (Pupphavagga). Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Walaupun memiliki #kesaktian sehebat apa pun bila #karma yang jahat berbuah, maka suatu makhluk juga akan mengalami penderitaan yang beraneka ragam. Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Hukuman-Hukuman (Daṇḍavagga). Beliau akan menjelaskan 6 stanza yaitu stanza 137-142. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Apa pun perbuatan kita baik maupun buruk semua ada konsekuensinya. Di kelas ini Ashin Kheminda mulai menjelaskan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Hukuman (Daṇḍavagga). Beliau akan menjelaskan 5 stanza yaitu stanza 131-136. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Saat sebuah #karma jahat yang pernah dilakukan telah mendapatkan kondisi untuk berbuah maka di mana pun seorang pelaku berada, dia tidak akan dapat menghindar dari buah kamma tersebut. Di kelas ini #AshinKheminda lanjut menjelaskan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Kejahatan (Pāpavagga). Beliau akan menjelaskan 5 stanza terakhir yaitu stanza 124-128. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Pada INIKOPER sebelum, kita sudah belajar tentang elemen kunci apa yang dimaksud dengan SENI FASILITASI dan pada episode kali ini, kita berbagi tentang elemen FASILITASI DINAMIS atau fasilitasi yang fokus pada dinamika energi peserta. Silakan disimak episode pendek ini untuk melengkapi bahan bacaan yang sudah dibagi
Penimbunan kejahatan adalah menyakitkan. Walau kita sering melihat seorang pelaku kejahatan tetap hidup bahagia, itu karena kejahatannya belum waktunya berbuah. Buah dari kejahatan tetap berupa penderitaan. Di kelas ini #AshinKheminda mulai menjelaskan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Kejahatan (Pāpavagga). Beliau akan menjelaskan 4 stanza pertama yaitu stanza 116-119. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
INIKOPER bereaksi pada presentasi ekonom Bambang Brojonegoro. Ia mantan Kepala Bappenas dan Menteri PPN pada kepemerintahan sebelumnya. Paparannya sangat menarik dan memberikan pencerahan tentang krisis dunia saat ini dan bagaimana bambu bisa menjadi nature based solution. Silakan simak paparan dan reaksi INIKOPER pada paparan Profesor Bambang Bojonegoro. Presentasi Profesor Bambang dikirim oleh Yayasan Bambu Lingkungan Lestari yang bermarkas di Bali. Silakan disimak.
Apabila seorang tekun dalam berlatih #Dhamma, maka Raja Sakka, dewa dan bahkan #Buddha sendiri juga akan membantunya untuk mencapai tingkat kesucian tertinggi (kisah Samanera Pandita). Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Orang-Orang yang Bijaksana (Paṇḍitavagga). Beliau akan menjelaskan 5 stanza yaitu stanza 80-84. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan Samanera Pandita. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Di kelas ini Ashin Kheminda mulai menjelaskan makna kata demi kata stanza-stanza #Dhammapada yang ada di Kelompok Stanza tentang Orang-Orang yang Bijaksana (Paṇḍitavagga). Beliau akan menjelaskan 3 stanza pertama yaitu stanza 76-78. Berasosiasi dengan orang-orang #bijaksana adalah berkat utama karena dapat meningkatkan #spiritual kita. Mari kita dengarkan penjelasan stanza-stanza ini hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Pertapa Jambuka yang telah berlatih keras selama 55 tahun merasa heran karena tidak ada satu #dewa pun yang datang untuk menghormatinya, sedangkan #Buddha dalam 1 malam hari dikunjungi oleh Raja Sakka, para dewa dari Catummaharajika dan juga Mahabrahma. Apa yang membuat perbedaan ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata #Dhammpada stanza ke-70 sd 75, Kelompok Stanza tentang Orang-Orang yang Bebal (Bālavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir untuk kelompok stanza ini. Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evelyn dari Paroki Holy Spirit di Keuskupan Agung Singapura. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19KETAATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah Ketaatan. Di dalamsuatu pelajaran sekolah dasar, Vincent yang adalah seorang murid kelas 5bertanya kepada Bapa Gurunya, “Mengapa kita perlu ketaatan di dalam hidupkita?” Guru yang sudah puluhan tahun menjadi pendidik itu menjawab begini,“Kita perlu taat pada aturan yang berlaku karena hidup kita perlu diatur dandiarahkan untuk menjadi lebih baik dan kita akan mencapai cita-cita kita.” Bapa Guru melanjutkan, bahwa orang yang taat adalah diayang berada di bawah otoritas atau kekuasaan yang lebih tinggi. Seorangpresiden juga harus taat, karena ia berada di bawah kekuasaan peraturan danundang-undang. Sampai di titik ini, Vincent yang belum puas dengan penjelasanitu ingin bertanya lagi. Katanya, “Siapa sesungguhnya yang tidak perluketaatan?” Bapa guru menjawab: “Yang tidak perlu ketaatan ialah yangsudah sempurna. Dan kita semua tahu bahwa yang sempurna ialah Tuhan sendiri.Tuhanlah yang menetapkan semua aturan dan ketetapan, lalu Ia memerintahkanumat-Nya untuk mengikuti semua aturan tersebut. Semua manusia dari segalabangsa dan suku di dunia ini memakai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkanoleh Tuhan sejak penciptaan manusia pertama.” Vincent dan teman-temannya di kelas senang denganpenjelasan Bapa Guru yang bagus itu. Mereka semua mengerti. Mereka menyadaribahwa dengan ketaatan pada waktu bersekolah, mereka akan mendapat hasil belajaryang bagus dan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar denganbaik. Percakapan antara guru dan murid di sekolah dasar itu mengingatkan kitaakan dua bacaan kitab suci pada hari ini. Kedua bacaan itu memberi peringatankepada kita di masa PraPaskah ini untuk selalu taat kepada perintah danketetapan Tuhan demi keselamatan kita. Ada dua sudut pandang yang menjelaskan tentang ketaatankita. Dari sudut pandang perintah atau peringatan, kita diperintahkan untuktaat. Tuhan yang berkuasa dan yang menuntut, agar umat-Nya patuh dan menurutiperintah-Nya. Hal ini yang sangat ditegaskan di dalam masa puasa ini. Kitawajib mengikuti dan menjalankannya, terutama ketika kita diperintahkan untuktidak melanggar aturan dan kita diwajibkan untuk mengajarkan itu kepada orangmuda dan anak-anak. Dari sudut pandang kesadaran dan kedewasaan sebagaiorang-orang beriman, kita sendiri yang memilih dan mementingkan kepatuhan padaaturan-aturan yang ada. Kita tidak perlu diperintahkan dan diingatkanberulang-ulang supaya taat. Kita menyadari bahwa ketaatan dan kesetiaan kepadaTuhan adalah suatu pola hidup orang beriman yang sesungguhnya. Hal ini jugasangat ditekankan untuk dilakukan dalam masa puasa ini. Silakan memaknai, Andaberada di posisi yang mana.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Mahakuasa,kami memohon agar semangat ketaatan kami kepada-Mu berbuah baik dan mantap didalam hidup kami sehari-hari. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...
Sekelompok rahib laki-laki yang sedang mengunjungi Wihara Jetavana, melihat Y.M. Udayi sedang duduk di tempat duduk bagi pembabar Dhamma. Para rahib laki-laki kemudian mengajukan pertanyaan tentang agregat, landasan dan elemen kepada Y.M. Udayi, tetapi beliau tidak mampu menjawabnya. Para rahib laki-laki merasa heran karena Y.M. Udayi sudah lama berada di sisi Begawan tetapi tidak mampu memahami dan merealisasi #Dhamma. Saat mereka menanyakan ke Begawan. Buddha menyampaikan stanza 64 dari #Dhammapada.Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata Dhammpada stanza ke-64 sd 69, Kelompok Stanza tentang Orang-Orang yang Bebal (Bālavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Setelah mendengar bahwa 60 rahib laki-laki yang berlatih #meditasi di Desa Matika berhasil mencapai Buah Ke-arahanta-an berkat dukungan dari seorang penghuni rumah perempuan yang memiliki kemampuan untuk mengetahui makanan yang cocok bagi para rahib laki-laki tersebut, seorang rahib laki-laki tertentu juga memutuskan untuk pergi ke desa tersebut, namun akhirnya dia kembali ke hadapan #Buddha karena mengalami ketakutan. Apa yang beliau takutkan? Bagaimana nasihat Buddha kepadanya? Silakan menyimak penjelasan makna kata demi kata kelompok stanza tentang #batin (cittavagga) ke 35 dan 36 oleh Ashin Kheminda hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Selamat menikmati.
Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata dari #Dhammapada stanza ke 33 dan 34 yang merupakan bagian dari Kelompok Stanza tentang Batin (Cittavagga). Kedua stanza ini dibabarkan oleh #Buddha kepada Meghiya Thera yang kembali menemui-Nya setelah gagal berlatih meditasi di sebuah hutan pohon mangga pilihannya. Mengapa bisa demikian? Silakan menyimak penjelasannya oleh Ashin Kheminda hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya (Aṭṭhakathā) dengan penuh perhatian. Selamat menikmati.
Setelah menjelaskan tentang berbagai macam pandangan salah serta dampaknya kepada para brahmana dan penghuni rumah yang kaya raya di Desa Sāla, #Buddha melanjutkan penjelasan tentang empat macam individu dan juga tahapan-tahapan pencapaian tingkat #kesucian terakhir yang dimulai dari pencapaian absorpsi pertama hingga tiga pengetahuan yang sejati. Silakan menyaksikan lanjutan penjelasan #AshinKheminda mengenai Diskursus tentang Ajaran Yang Absolut (Apaṇṇakasutta-MN 60) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati.
Saat Begawan sedang berjalan di negeri-negeri Kosala bersama dengan banyak rahib laki-laki, para brahmana dan penghuni rumah yang kaya raya yang telah mendengar tentang keutamaan-keutamaan dari #Buddha, memutuskan untuk mengunjungi Beliau. Kemudian terjadilah percakapan antara Begawan dengan para brahmana dan penghuni rumah tersebut. Percakapan dimulai dari pembahasan mengenai pandangan salah dan pandangan benar.Silakan menyaksikan penjelasan Ashin Kheminda mengenai Diskursus tentang Ajaran Yang Absolut (Apaṇṇakasutta-MN 60) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati.
#Pertapa telanjang yang bernama Nāṭa yang tidak senang dengan Buddha Gotama, mengutus Pangeran Abhaya untuk menyanggah Ajaran #Buddha Gotama dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan bercabang yang diharapkan dapat membuat Buddha tercekat dan tidak bisa menjawab. Apakah Pangeran Abhaya berhasil?Silakan menyaksikan penjelasan #AshinKheminda mengenai Diskursus untuk Pangeran Abhaya (Abhayarājakumārasutta-MN 58) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati.
INIKOPER kali ini berbagi tentang apa itu Liminal Thinking atau Liminal Space? Dalam bahasa sederhana Liminal Thinking itu adalah cara berfikir tanpa batas. Untuk berpikir liminal kita perlu mengubah pengalaman kita, atensi kita, teori kita dan keyakinan kita. Tanpa mengubah hal-hal tadi, kita selalu dibatasi oleh keyakinan kita sendiri dalam melakukan apa pun. Silakan dinikmati.
Sumanadevi, putri bungsu dari seorang saudagar kaya yang bernama Anathāpiṇḍika, saat menjelang kematiannya memanggil ayahnya sebagai “adik laki-laki”. Anathāpiṇḍika berpikir bahwa putrinya telah mengigau dan meninggal dalam keadaan batin yang tidak baik. Beliau kemudian bertanya kepada #Buddha dan dijawab oleh-Nya dengan stanza yang terekam di #Dhammapada sebagai stanza ke-18. Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata dari stanza-stanza Dhammapada ke 17-20 hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir dari penjelasan makna kata demi kata Dhammapada Kumpulan yang Berpasangan (Yamaka Vagga). Silakan mendengarkan dengan penuh perhatian.Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang stanza Dhammapada 19-20 yaitu #Bhikkhu yang Terpelajar dan Sang Arahat, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/2AlpiV4. Selamat menikmati.
Saat para rahib laki-laki sedang melafalkan Mahāsatipaṭṭhāna Sutta, mereka berhenti karena perumah tangga Dhammika berkata “tunggu … tunggu”. Para rahib laki-laki akhirnya kembali ke wihara dan menceritakannya kepada #Buddha. Buddha mengatakan bahwa perumah tangga Dhammika telah terlahir kembali di #Surga Tusita dan mereka menanyakan penyebabnya kemudian Buddha menjawabnya melalui stanza yang terekam di #Dhammapada 16. Di kelas ini #AshinKheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata dari stanza-stanza Dhammapada ke 13-16 hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mendengarkan dengan penuh perhatian.Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang stanza Dhammapada 13-14 dan 16 yaitu Kisah Pangeran Nanda dan Kisah Dhammika, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3hNdpJ9. Untuk latar belakang stanza Dhammapada 15 yaitu Penjagal yang Kejam silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/2AloW0G Selamat menikmati.
“Di dunia ini lebih banyak orang yang bodoh atau bijaksana?” Pertanyaan ini ditanyakan oleh Sañjaya kepada Upatissa dan Kolita saat dia menolak untuk pergi menemui Buddha kita. Lalu berkaitan dengan kejadian ini, Buddha menyampaikan syair Dhammapada yang ke 11 dan 12. Silakan menyimak dengan penuh perhatian penjelasan makna kata demi kata dari syair-syair Dhammapada ke 9-12 oleh Ashin Kheminda hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang syair Dhammapada 9-10 yaitu Mereka yang Tidak Pantas Mendapatkan Jubah, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3iuBXHj dan untuk Kisah Upatissa dan Kolita silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3hNdpJ9 Selamat menikmati.
Apakah Anda tahu nasihat yang diberikan oleh #Buddha kepada Kāḷayakkhinī dan seorang putri brahmana yang saling dendam atau kepada para rahib laki-laki yang saling bertengkar di Kosambi yang saling bertengkar? Apa jawaban Buddha kepada para rahib laki-laki yang menanyakan tentang keadaan Mahākāḷatthera yang ditahan oleh para istrinya? Silakan menyimak dengan penuh perhatian penjelasan yang disampaikan oleh Ashin Kheminda di kelas ini. Beliau menjelaskan makna kata demi kata dari syair-syair #Dhammapada ke 5-8 berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Untuk mendapatkan informasi tentang Kisah Kāḷayakkhinī (Sang Putri dan Sang Raksasa Perempuan) silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/2AlpiV4 dan untuk kisah Pertengkaran di Kosambi (Kosambaka) dan Kisah Tiga Bersaudara Kāla (Mahākāḷatthera) silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3iuBXHjSelamat menikmati.
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Karya ini diadaptasi dari drama panggung Sang Nata karya Bakdi Soemanto. Melalui karya ini, kami ingin mengenang sahabat kami FA. Woody Satya Darma (alm), telah berpulang pada 16 Desember 2024. Mas Woody telah berkontribusi besar bagi perjalanan program Sandiwara Radio Bahasa Jawa sebagai penata suara (sound designer) pada hampir semua karya dalam program ini. Edisi ini juga sangat spesial karena Mas Woody adalah putra dari Bakdi Soemanto (alm) yang telah memungkinkan karya ini terjadi. Terima kasih Pak Bakdi dan Mas Woody. Silakan bagikan tautan sandiwara radio ini dengan penuh kegembiraan. Matur nuwun. Program ini dibiayai dengan Dana Keistimewaan Hak Cipta © KULAWARGA SWARABAWA 2022
Episode kali ini adalah episode kompilasi bahasan tuntas dari Kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Kitab Shalat yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. Ini adalah bahasan ringkas yang bersumber dari Syarh para ulama terutama dari Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh ‘Abdullah Al-Fauzan, Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dan Subul As-Salam Al-Muwshilah ila Bulugh Al-Maram karya Muhammad bin Isma'il Al-Amir Ash-Shan'ani. Silakan catat faedah berharga dari pembahasan ini dan amalkan ilmu yang telah didapat. Semoga bermanfaat :)