Segurat olah rasa dan pengalaman saja sebagai penglipur jiwa
Tenang dan Pelan... Aku mulai mencintai laut, kesatuan pasir dan karang juga debur ombak. Biasanya aku berdiri melihat jauh dan lepas. Namun, dalam beberapa pertemuan, aku sadar. Mereka nyata, dekat, dan lebih mengerti tentang perasaan. Ya, aku berkontemplasi, berbicara dengan hati dan menyimpulkan, kalau tidak mendapatkan yang aku ingin kan artinya Tuhan yang memilihkan. Kamu, itu kamu!
Puisi ini aku tulis ketika aku patah hati untuk kedua kalinya dengan orang yang sama, luka yang sama, luka yang belum kering, yang dengan sadar ditaburi garam.
Untuk kami di bulan November. Ego yang tinggi dan komunikasi buruk telah menghancurkan hubungan kami. Ternyata harus dengan putus dulu, aku baru merasakan kehilangan orang yang aku sayang. Walaupun kamu sudah ada orang lain, tapi rasa cinta ku masih sama, malah berlebih. Namun, melihatmu dan merelakanmu bertumbuh kembang di luar sana adalah saru bentuk mencintaimu. Aku sayang kamu.
Tak bermaksud terdengar sok puitis, namun mencurahakan rasa dalam barisan kata, serasa sebaris bersamamu menikmati segelas es teh di warung itu
Tenang dan pelan, aku mulai menikmati rasa dan Meyakini hati.
Menjadi Lebih Indah by Adera covered by Mas Joko. This is one of the most beautiful things I have heard this year. Makasih mas Joko for creating this!
Rasa rindu itu memudar, terkikis, dan menghilang. Adanya hanya rasa baru, semangat baru untuk hidup lebih baru
Rasa Rindu yang bias dan klise. Hanya harapan untuk bertemu. Hanya harapan saja!
Kali ini saya mengimitasi suara sebagai seorang pramugara yang sedang bersambat bersama
Hi slur, mau berbagi pengalaman ku di AUstralia mellau podcast perdanaku. Ngapurane nggih kalau membosankan.