POPULARITY
Stres bukan penyakit tetapi merupakan respon tubuh dan pikiran terhadap tekanan yang sifatnya non spesifik. // Perasaan gembira atau tertawa itu membuat kita senang dan membuat tubuh kita menjadi disembuhkan.
Stres bukan penyakit tetapi merupakan respon tubuh dan pikiran terhadap tekanan yang sifatnya non spesifik. // Perasaan gembira atau tertawa itu membuat kita senang dan membuat tubuh kita menjadi disembuhkan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Clementine Puji Utami dari Paroki Gembala Yang Baik Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 4: 1-5.11; Mazmur tg 78: 3.4bc.6c-7.8; Mark 2: 1-12 GAMPANG MENGAMPUNI DENGAN MULUT Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gampang Mengampuni Dengan Mulut. Pepatah “Lidah tak bertulang” bermaksud untuk menggambarkan kelemahan umum pada manusia. Ini adalah kelemahan dalam berbicara. Jika orang berbicara sesuai dengan ukuran-ukurannya, maka pembicaraan itu memenuhi harapan dalam relasi dan komunikasi antar pribadi. Namun sering pembicaraan tidak memakai ukuran, tidak pada tempat dan waktunya, maka pembicaraan itu mengganggu atau merusak relasi dan komunikasi antar pribadi. Pada aspek ini, pepatah tadi benar adanya. Seseorang bergurau di antara teman yang saling mengerti, mungkin tidak ada masalah. Namun karena kurang mengontrol diri, gurauan yang sama dipakai pada orang-orang yang berbeda, akibatnya gurauan itu menimbulkan salah paham dan marah. Sambutan atau pidato yang lepas kontrol bisa saja menghadirkan kata-kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan pemahaman orang banyak yang sebagai pendengarnya. Kebohongan entah untuk maksud jahat entah untuk kebaikan menunjuk pada aspek lidah tak bertulang. Orang yang cerewet, selalu mengomel, mengomentari berlebihan atas orang lain, situasi dan peraturan, dapat dikategorikan sebagai akibat dari kelemahan manusiawi lidah tak bertulang. Demikian juga halnya dengan kebiasaan manusia yang berbicara sepertinya sangat meyakinkan dan menampakkan kebenaran, tetapi di dalam perbuatan tak ada buktinya. Dengan kata lain, lidah berkata lain namun perbuatan menunjukkan hal yang lain lagi. Dalam hal keutamaan pengampunan, ini menjadi sesuatu yang sudah klise atau suatu kelemahan yang umum. Kita sepertinya gampang mengampuni dengan mulut. Tetapi kita sering menjadi kaku dan sulit mewujudkan pengampunan itu dalam tindakan. Memang benar, dalam mengampuni, yang paling diharapkan pertama muncul ialah kata-kata seperti: “Saya memaafkan engkau”, atau “Kamu telah saya ampuni.” Tuhan Yesus mengungkapkan kata-kata itu kepada orang lumpuh yang disembuhkan, setelah itu orang tersebut diperintahkan untuk bangun, tinggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya sebagai orang yang baru. Sering yang menjadi kelemahan kita sebagai manusia ialah, kata-kata diucapkan dengan begitu lancar dan meyakinkan, namun selanjutnya kita meninggalkan dosa, kemarahan dan sakit hati. Perasaan sakit hati masih ada, luka masih terbuka, dan keperihan masih segar. Padahal perintah Yesus untuk bangun dan berjalan sebagai orang yang baru merupakan pengalaman pembebasan dan pembaharuan. Seharusnya, begitu mengampuni, kita melupakan itu dan selesai masalahnya. Kita menjadi bebas dan tahap baru kehidupan perlu kita mulai kembali. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus ajarilah kami untuk mengampuni secara benar dan tulus seperti Engkau sendiri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 3: 7-14; Mazmur tg 95: 6-7.8-9.10-11; Markus 1: 40-45 TAK ADA TERLAMBAT UNTUK MENGASIHI Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Ada Terlambat Untuk Mengasihi. Ada dua orang bersaudari, semuanya gadis dan sudah bekerja. Mereka adalah anak-anak kesayangan kedua orang tuanya. Usia mereka adalah usia siap menikah, tetapi tidak pernah terdengar mereka berbicara tentang jodoh dan rencana membangun keluarga. Padahal kedua orang tuanya semakin bertambah usia dan ingin melihat cucu. Mereka ingin menikmati hidupnya yang penuh bersama anak-anak dan cucu-cucu sebelum akhirnya meninggal dunia. “Saya belum dapat memastikan apakah saya yang lebih dahulu menikah atau kamu,” kata kakak kepada adiknya. Adiknya berdiam sebentar, lalu berkata: “Usia saya sudah menjelang kepala tiga. Saya pernah berpikir serius untuk menikah, tapi sekarang pikiran itu menjauhi saya. Saya tidak tahu juga apakah kakak yang duluan menikah atau saya.” Intinya, mereka berdua tidak memakai target 6 bulan, satu tahun, atau tiga tahun lagi sebagai batas dalam memutuskan untuk menikah. Sampai akhirnya pada suatu malam, kakak kembali dari kerja sudah hampir tengah malam. Ia diantar oleh seorang lelaki yang masih muda, sepertinya teman sekantornya. Ibunya menyambut di pintu. Pandangan ibu juga jatuh ke lelaki yang ada di dalam mobil, yang tidak sempat turun dari mobil karena ia harus segera pulang. Perasaan ibu lebih kuat tentang jodoh anak pertamanya itu. Di waktu lalu sudah ada dua pemuda menyukai putrinya. Yang pertama bertahan setahun, menyusul yang kedua sampai tiga tahun. Semua itu kisah kegagalan. Semoga pemuda di dalam mobil tadi adalah calon menantu sesungguhnya. Bagi ibu, tidak ada cinta yang terlambat. Kedua putrinya bukan masuk kategori tidak beruntung dalam berjodoh, dan tidak terlambat untuk menikah. Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Ibu berpamitan dengan putrinya untuk istirahat, sekaligus berbisik ke telinga anaknya itu: “Tidak ada terlambat untuk mengasihi”. Tuhan Allah mengilhami kita untuk mewujudkan bahwa tidak ada terlambat dalam mencintai. Orang yang sedang di ambang maut: masih dapat mengampuni, menyebut nama Tuhan, dan mau diajak foto selfie. Berada di tempat sepi dan menyendiri di dalam gereja untuk berdoa, seseorang tetap dapat merasakan kasih yang begitu intim. Itu semua adalah bukti kalau mengasihi tidak terlambat dan selalu ada. Surat kepada Orang Ibrani menasihatkan bahwa di dalam kasih kita harus bisa mengubah orang-orang yang keras hati dan hidupnya penuh dengan dosa. Tidak ada terlambat untuk berbagi kasih itu. Cinta tidak mungkin menyerah terhadap benci, marah dan dosa. Perbuatan cinta dari Yesus dalam mentahirkan orang kusta, mengajarkan kita bahwa berbuat cinta untuk dialami seharusnya pada saat ini dan di sini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ajarilah dan perkuatkanlah kami dalam mencintai dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Pdt. Julianto Simanjuntak
Halo, kamu sedang mendengarkan cerita dari ruang konseling. Kisah ini berdasarkan pengalaman langsung klien yang disamarkan serta melalui persetujuan klien dalam publikasi. Membahas mengenai seseorang yang terjebak dalam perasaan tidak layak akibat mendapatkan trauma masa kecil yang belum bisa diatasi, sampai akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah kecil untuk perubahan yang lebih baik. Jika kamu membutuhkan program terapi serta layanan konseling bisa klik disini : https://lynk.id/daudantonius
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Januari 2025 Bacaan: "...maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka..." (Markus 6:34) Renungan: Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul karena penderitaan orang lain. Perasaan tersebut lebih kuat daripada empati dan umumnya memunculkan dorongan untuk mengurangi penderitaan orang lain. Dengan demikian, maka belas kasihan merupakan perasaan yang kuat dan mewujud melalui tindakan. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. la bertindak atau mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan pertimbangan hukum belaka, tetapi karena belas kasih. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan kata "belas kasih" yang muncul sebanyak enam belas kali dalam keempat kitab Injil. Kata itu muncul, baik untuk menunjuk pada perasaan Yesus maupun dalam perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan Yesus. Belas kasihan dalam diri-Nya, menjadi dasar bagi Yesus untuk mengambil tindakan nyata bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Belas kasihan membuat Yesus mengesampingkan ego- Nya. Kebutuhan-Nya untuk menyendiri dan beristirahat dikesampingkan, demi menjawab kebutuhan orang banyak. Belas kasihan yang ditampilkan oleh Yesus merupakan teladan yang baik bagi kita. Saat ini, kita hidup di tengah zaman yang sangat mengandalkan pikiran dan akal sehat. Walau demikian, kita tetap perlu mengasah kepekaan perasaan kita untuk mewujudnyatakan kasih bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan belaskasih-Mu, sehingga hatiku selalu tergerak dan bertindak bila melihat ada orang yang membutuhkan pertolonganku. Amin. (Dod).
"Fenomena sosmed: Terlalu bebas berpendapat sampai tidak memikirkan perasaan orang lain," Ellen Tendean, Soft Skills Trainer._Dengerin podcast selengkapnya di spotify podcast: delfm radio atau www.radiodelfm.co.id
Pembawa Renungan : Ali Antonius – Yogyakarta Pengantar Renungan : April Ginting - Yogyakarta Sound Editing : Indah Larasati Sirait - Cibinong, Bogor Cover Editing : Anastasia Sonia – Jakarta Lukas : 19: 41 - 44
Menghilangkan Kekecewaan dan Menyembuhkan Hati ini dalah kunci untuk hidup lebih bahagia Jangan lewatkan setiap episode! Subscribe sekarang dan ikuti kami di media sosial agar Anda selalu terhubung dengan konten terbaru. www.youtube.com/@PaulusWiratno facebook.com/paulus.wiratno/?fref=ts Mari kita bersama-sama memperdalam iman dengan mendengarkan podcast MAKING LIFE BETTER #makinglifebetter #pauluswiratno
Sabda Tuhan ingatkan bahwa semakin dipendam dan dibungkam, perasaan makin mencengkeram, ungkapkan dan namakan rasa itu padaNya, maka tenteram mulai menggenggam.
Sebuah Puisi: Koyo Cabe Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima Puisi "Koyo Cabe" bagi saya sendiri, menyajikan potret mendalam tentang konflik batin manusia modern dalam mengejar mimpi. Tekanan sosial yang begitu kuat untuk meraih kesuksesan mendorong individu untuk terus berjuang tanpa henti, bahkan mengorbankan hal-hal yang berharga. Perasaan terjebak dalam rutinitas yang melelahkan dan tuntutan yang tak kunjung usai tergambar jelas dalam larik-larik puisi ini. Konflik antara keinginan untuk mencapai tujuan dan keraguan akan makna hidup menjadi tema sentral yang diangkat. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, tokoh dalam puisi ini mencari sandaran pada spiritualitas. Doa dan Tuhan menjadi semacam jangkar di tengah ketidakpastian hidup. Namun, pencarian makna ini juga diiringi oleh keraguan dan pertanyaan mendasar tentang keberadaan Tuhan dan tujuan hidup. Puisi ini menggarisbawahi pentingnya dimensi spiritual dalam kehidupan manusia, sekaligus menyoroti kompleksitas pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang kerap muncul. Dalam baris terakhir, puisi ini mengajak pembaca untuk menyelaraskan diri dengan ketidakpastian hidup. Perbandingan manusia dengan lautan dan daratan menyiratkan bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari alam semesta yang begitu luas dan kompleks. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa manusia tidak perlu merasa lebih tinggi atau lebih rendah dari alam, melainkan harus hidup berdampingan dengannya. Dengan menerima ketidakpastian, manusia dapat menemukan kedamaian dan keseimbangan batin. Puisi "Koyo Cabe" adalah sebuah refleksi mendalam tentang kondisi manusia modern yang dihadapkan pada berbagai tantangan dan dilema hidup. Melalui bahasa yang puitis dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, tujuan keberadaan, dan hubungan manusia dengan alam semesta. #ardikamal #syair #sajak #monologue #penyair #mentalhealth #poet #poetry #sastra #penulis #literasi #dépression #kutipan
Perasaan pertama kali jadi orang tua, dan pengalaman membesarkan anak pasti jadi sesuatu yang nggak pernah terlupakan. Suka dukanya, jatuh bangunnya, semua membekas di hati. Dijalani tanpa ada buku panduan, perjalanan mengasuh anak ibarat nyontek ke teman sebangku tapi sama-sama nggak menemukan jawaban. Nucha Ario diajak untuk nostalgia momen-momen pertama kali itu bersama film The Wild Robot. Coba tonton sampai habis podcast ini, dan jangan lupa bawa tisu kalo nanti nonton filmnya! TIMESTAMP: 00:00 Opening. 02:45 Perasaan saat pertama kali jadi orang tua. 06:00 Banyak skill-unlock sejak jadi orang tua. 07:00 The Wild Robot, nostalgia perasaan awal memiliki anak. 12:25 Memiliki anak bisa memperbesar kapasitas hati orang tua. 16:45 Pentingnya support system untuk orang tua. 20:45 Summary
Dhammasākacchā oleh Bhante Dhammadhīro usai dana makan di Vihāra Dibba Ratana Jakarta
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah FAKTA, BUKAN PERASAAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: 2 TESALONIKA 1: 5- suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Wonder Kids, apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri? Apakah kamu percaya bahwa kamu adalah anak yang dikasihi TUHAN dan berharga di mata-Nya? Ataukah kamu pernah merasa ragu apakah kamu cukup layak dikasihi oleh TUHAN? Apakah kamu cukup baik bagi TUHAN atau bagi orang lain? Perasaan keraguan seperti ini hanyalah perasaan, bukan fakta. Perasaan ini mencuri sukacitamu dan membutakanmu dari siapa dirimu sebenarnya: yaitu anak TUHAN. Jika kamu pernah ragu akan nilai dirimu, bukalah Alkitab dan lihat apa kata TUHAN tentang dirimu, itulah kebenaran yang sejati. TUHAN tahu tentang segala sesuatu, jadi Ia tahu tentang nilai dirimu. Kamu layak dikasihi sehingga TUHAN mau mengirim Anak-Nya untuk mati guna menebus dosamu seperti yang tertulis di YOHANES 3: 16 seperti ini - Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Wonder Kids. kamu layak diangkat anak dan menjadi bagian dari keluarga Allah, seperti yang tertulis di ROMA 8: 15 seperti ini - Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Dan kamu layak didengarkan, seperti yang tertulis di YEREMIA 33: 3 seperti ini - Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. Kamu layak dikasihi, seperti yang tertulis di 1 YOHANES 3: 1 seperti ini - Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Jika kamu pernah merasa tidak berharga, minta kepada TUHAN untuk menunjukkan fakta kepadamu. Percayalah akan Firman TUHAN, bukan perasaanmu. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena membuatku berharga untuk menerima kasih-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, PIKIRKAN BETAPA PENTINGNYA KAMU BAGI TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.
Klaim tiket eksklusif kamu untuk pengalaman berpodcast terbaik bersama Firstory sekarang juga, jangan sampai kelewat ya! Hanya di https://fstry.pse.is/6asc8g —— Firstory DAI —— Apakah kamu pernah merasa hampa dalam hidup meski terlihat bahagia dan berkecukupan? Perasaan kosong ini sering kali muncul tanpa alasan yang jelas. Dalam video ini, kita akan membahas penyebab hidup terasa hampa dan mengapa perasaan kosong dan hampa bisa muncul, bahkan ketika semuanya terlihat baik-baik saja. Lebih dari sekadar memahami penyebabnya, kamu juga akan menemukan cara-cara efektif untuk mengatasi rasa hampa ini dan kembali menemukan makna dalam hidup. Jangan biarkan perasaan ini terus mengganggu, temukan solusi untuk hidup yang lebih bermakna dan penuh kepuasan. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Klaim tiket eksklusif kamu untuk pengalaman berpodcast terbaik bersama Firstory sekarang juga, jangan sampai kelewat ya! Hanya di https://fstry.pse.is/6asc8g —— Firstory DAI —— Pernahkah kamu menyinggung perasaan orang lain dan bingung bagaimana cara mengatasinya? Kali ini, kita akan membahas cara bijak menghadapi kesalahan dan kesalahpahaman yang sering terjadi dalam interaksi sehari-hari. Mengatasi kesalahpahaman bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan belajar dari kesalahan, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kali ini akan memberikan panduan praktis tentang apa yang harus dilakukan saat menyinggung perasaan orang lain, mulai dari meminta maaf hingga bagaimana melanjutkan hubungan dengan lebih harmonis. Temukan cara terbaik untuk memperbaiki situasi dan menjalin hubungan yang lebih kuat. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 28: 1-17; Mazmur tg 119: 29.43.79.80.95.102; Matius 14: 13-21 HATI YANG BERBELAS KASIH Renungan kita pada hari ini bertema: Hati Yang Berbelas Kasih. Perasaan-perasaan kita sebagai manusia selalu menggerakkan hati kita untuk bersikap. Rasa senang membuat hati gembira sehingga seseorang dapat berkata atau berbuat sesuatu yang menyenangkan. Rasa bangga menggerakkan hati seseorang untuk menyatakan pujian dan kepuasan atas apa yang dilihat atau dialaminya. Rasa sedih menggerakkan hati seseorang untuk mengungkapkan simpati dan sentimennya atas kehilangan, kedukaan dan kerusakan yang terjadi di sekitarnya. Di dalam bacaan Injil pada hari ini kita berjumpa dengan Tuhan Yesus yang merasa kasihan atau belas kasih. Hati-Nya tergerak oleh belas kasih itu, lalu Ia bertindak sesuai arahan hati-Nya itu. Perasaan dari Tuhan merupakan suatu gerakan rohani yang murni dan benar, yang tidak tercemar oleh kepentingan-kepentingan sesaat dan tidak tulus, tetapi mengalir dari kehendak-Nya untuk membawa keselamatan bagi umat manusia. Tuhan yang merasa belas kasih, berarti perasaan ini sungguh luar biasa yang ditujukan kepada manusia yang membutuhkan belas kasih Tuhan. Banyak orang datang kepada Yesus untuk mendengar pengajaran-Nya dan menyaksikan langsung tanda-tanda ajaib yang dibuat-Nya. Dari antara mereka terdapat banyak orang sakit dan orang-orang berada dalam aneka macam kesulitan hidup. Mereka yang berjumlah begitu banyak itu menjadi lapar dan haus, sementara tempat itu jauh dari pusat keramaian untuk bisa membeli makanan dan minuman. Keadaan seperti inilah yang menggugah perasaan kasihan Tuhan Yesus. Ia tentu merasa bertanggung jawab karena semua yang datang itu hanya karena Dia. Ia tidak ingin terjadi suatu bahaya yang menimpah orang-orang banyak itu, yang akhirnya menodai semua kegiatan pelayanan yang mulia dan sangat bermanfaat itu. Jadi belas kasih-Nya menggerakkan hati Yesus untuk bersikap murah hati dan penuh perhatian dalam menolong semua orang yang datang kepada-Nya. Mereka yang sakit mendapat penyembuhan dan penghiburan. Mereka yang lapar dan haus mendapat kepuasan dan kelegaan, sehingga tidak ada seorang pun yang terkena bahaya atau kecelakaan. Kita dapat merenungkan di sini bahwa Tuhan kita Yesus Kristus memberikan kita model hati yang berbelas kasih supaya kita dapat melakukan seperti yang telah Ia lakukan. Memiliki hati yang kasihan dan bersikap bela rasa merupakan sesuatu yang manusiawi, di mana secara kodrati kita bisa melakukannya. Misalnya seorang anak bersepeda dan jatuh di dekat selokan. Tetangga yang melihat itu kasihan dan segera datang menolongnya. Tindakan seperti ini banyak sekali kita temukan di sekitar kita. Dengan terang bacaan Injil hari ini, hendaknya kita diperkuat dengan belas kasih Tuhan, ketika kita menolong orang lain yang terkena kesulitan atau bahaya apa pun, perbuatan kita murni untuk menolong dan membawa keselamatan. Pertolongan itu perlu meringankan dan bahkan menghilangkan kesulitan yang dialaminya. Pertolongan itu memang sungguh membuat hidupnya lebih baik dan nyaman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan hati yang berbelas kasih sehingga kami tanpa halangan menolong sesama kami dari berbagai latar belakang dan keadaan mereka. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Menuju tahun ajaran baru, kini CUPODS dikemas dengan nama yang baru, lo, yaitu BIMA atau Bincang Bareng Adkesma! Dalam BIMA perdana ini, Awa dan teman-teman berdiskusi tentang bagaimana cara Sobat Curma mengatasi perasaan takut akan masa depan! Relateable banget, ya, topiknya sama kehidupan kita!
Halo, Sobat Gemercik! Perasaan adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi kita sering kali sulit untuk memahami dan mengendalikan perasaan kita sendiri. Di episode siniar kali ini, kita membahas belajar mengenalinya dan menemukan cara efektif untuk mengelolanya. Selengkapnya, yuk dengarkan Siniar Gemercik kali ini di Spotify! Podcaster: Elsa Sapitri , Annisa Dwi , dan Vivi Silvia Perancang Grafis: Milda Nurmaulani Editor Suara: Mekwih #KendalikanEmosi #KesejahteraanDiri #TipsKontrolEmosi #KesejahteraanEmosional #KendaliDiri
Idola Kecil? The Beesings? Hari ni kita bersama Haqiem Rusli untuk berkongsi pengalamannya dari kecil lagi. Agak-agak apa rahsia dia eh sampai berjaya ke AJL? #studiosembang CreditsThis episode is sponsored by : @ZUSCoffee
Takut tambah dewasa tapi sudah dewasa. Perasaan cemas akan masa depan sering mampir di pikiran kan? Jangan takut! Sini cerita bareng Naya di podcast bersoera. Ayo kita hadapi masa depan bersama, satu langkah kecil pada satu waktu.
semua perasaan-perasaan yang dulu indah kini telah berubah menjadi tidak seindah dulu lagi.
Tidak jarang, pada waktu kita menyanyikan sebuah lagu, hati kita tersentuh, air mata kita berlinang, tetapi sebenarnya itu belumlah air mata yang menyenangkan Tuhan. Walaupun itu sesuatu yang bisa menyenangkan Tuhan, tapi belum puncak dari kesenangan Tuhan. Kita bisa memiliki perasaan sentimentil dan mengatakan, “Sampai ‘ku tua nanti, sampai di surga nanti, selalu untuk-Mu.” Tetapi... Continue reading →
Online Seller Daily Life - Jualan Online - Kehidupan Entrepreneur
Hi guys, di episode kali ini gw bakal ceritain tentang apa yang terjadi di badan gw, mental gw, perasaan gw ketika gw mengkonsumsi obat penenang, jenisnya Alganax dan Depakote, saat ini sudah sekitar 13 tahun gw mengkonsumsi obat tersebut secara rutin, dan itu ternyata membuat gw bisa bertahan hidup sampai saat ini hehehe
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/gospel-messenger/message
Waduh ada apa nih, Ultimafriends!? Perasaan kemarin masih tenang-tenang lebaran, kok sekarang malah teriak-teriak begini jadinya
Ultimafriends, nggak kerasa bulan Ramadan udah berakhir, nih!
Tidak ada hal yang boleh lebih menarik atau kita pandang lebih berharga daripada menjadi anak-anak Allah. Jadi kita mulai bisa berkata, “Cita-citaku menjadi anak Allah.” Jangan merasa sudah menjadi anak-anak Allah, tetapi coba periksa, selidiki, minta Roh Kudus pimpin, apakah kita sudah memiliki sifat anak-anak Allah itu. Tentu sebagai manusia kita sering menilai orang, mengevaluasi... Continue reading →
Menjadi kehendak Tuhan, bagaimana kita meneruskan kasih-Nya kepada orang di sekitar kita. Dan itu bisa terjadi dalam hidup kita kalau kita mematahkan, mematikan, membuang ego, keinginan-keinginan kita sendiri, dan menggantikannya dengan keinginan-keinginan Tuhan. Tentu tidak sekaligus kita bisa berubah. Ini perlu proses. Tidak bisa satu hari, tidak cukup satu bulan, bahkan satu, dua tahun, tetapi... Continue reading →
Kali ini, kita akan menggali tentang kebiasaan berbahaya berpura-pura bahagia yang sering disebut sebagai "toxic positivity". Kita akan membahas dampak negatifnya pada kesejahteraan mental dan emosional kita serta ciri-ciri yang mengidentifikasi perilaku tersebut. Seringkali, kita merasa terpaksa untuk menyembunyikan perasaan negatif atau merasa tidak pantas merasakannya, namun hal ini justru dapat menyebabkan stres yang lebih besar dan menekan perasaan alami kita. Melalui diskusi ini, kita akan mengeksplorasi cara mengatasi "toxic positivity" dan menggantinya dengan penerimaan terhadap perasaan apa adanya. Jadi, jika kamu ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana mengatasi kecenderungan berpura-pura bahagia dan menerima perasaan secara autentik, pastikan untuk simak informasi ini sampai selesai! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Melalui proses panjang belajar firman Tuhan dan menghampiri takhta Tuhan setiap hari, diharapkan kita bisa mencapai “kewajaran” di hadapan Tuhan. Kewajaran ini ditandai dengan berbagai hal. Di antaranya adalah perasaan puas, bahagia, tenang dan cukup dengan Tuhan Yesus. Perasaan seperti ini sebenarnya tidak mudah dimiliki, sebab ia harus meninggalkan segala kesenangan dunia barulah bisa menikmati... Continue reading →
Perasaan bukan iman; keduanya berbeda. Iman adalah bagian kita untuk kita latih. Perasaan gembira & berkat-berkat adalah milik Allah untuk diberikan pada kita. Rahmat Allah diterima jiwa melalui saluran iman yang hidup. Melatih iman itu tugas kita.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 16 Desember 2023 Bacaan: "Setelah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya, tetapi tidak bersetubuh dengannya sampai Maria melahirkan seorang anak laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus." (Mat 1:24-25) Renungan: Bayangkan sejenak apa yang dirasakan Yusuf saat mengetahui Maria hamil di luar nikah. Perasaan kaget, marah, kecewa, dan bingung pasti bercampur aduk saat itu. Awalnya Yusuf berencana menceraikan tunangannya secara diam-diam, namun ia mengurungkannya setelah malaikat Tuhan menjumpainya dalam mimpi dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Yusuf, bukan hanya sosok yang ikhlas namun ia juga sosok yang rela berkorban dengan menerima Maria sebagai istrinya. Yusuf pun rela menahan kenikmatan fisiknya dengan tidak berhubungan intim dengan istrinya saat sedang mengandung bayi Yesus. Yusuf rela mengorbankan segalanya demi mencintai dan melayani Maria hingga ia melahirkan. Kasih yang sejati adalah kasih yang bersedia berkorban. Yesus berkorban dengan meninggalkan takhta-Nya, mengosongkan diri- Nya menjadi manusia, dilahirkan di tempat hina, dibesarkan dalam keluarga sederhana, bersedia ditolak dan dihina dalam pelayanan, bahkan mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib. Semua itu dilakukan-Nya karena kasih sejati-Nya kepada manusia yang berdosa. Kasih yang berkorban yang diteladankan Yesus dan Yusuf mendorong kita untuk melakukan refleksi diri berkaitan dengan harga diri. Dalam pelayanan yang kita lakukan, tak jarang kita direndahkan, ditolak, disalahmengerti, dan dicela. Apakah kita memilih untuk tetap setia melayani Tuhan ataukah kita memilih mundur karena hati kita terluka? Tetap setiakah kita mengiring Kristus sekalipun kita harus banyak menderita karenanya? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku rahmat kesetiaan untuk mengiring Engkau walau banyak penolakan dan celaan yang aku hadapi. Amin. (Dod).
Kali ini, kita akan menggali topik menarik seputar kebohongan kecil atau yang sering disebut sebagai "white lie." Apakah berbohong demi melindungi perasaan seseorang itu baik atau buruk? Kita akan membahas dampak-dampak dari kebohongan semacam ini dan mengupas apakah benar-benar ada alasan kuat untuk tidak selalu berbicara jujur. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada situasi-situasi di mana kita harus memutuskan antara berbicara jujur atau mengatakan kebohongan kecil demi menjaga perasaan orang lain. Tapi, apakah tindakan tersebut selalu benar? Apa akibatnya dalam jangka panjang? Kami akan memberikan pandangan yang beragam tentang topik ini dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa kita harus mempertimbangkan baik-buruknya berbohong demi kebaikan. Jangan lewatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang kebohongan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Simak sekarang untuk mendapatkan wawasan yang menarik! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 21 September 2023 Bacaan: "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10) Renungan: Ada sebuah kota yang hanya memiliki populasi manusia sebanyak kurang lebih 40 jiwa. Kota tersunyi di dunia tersebut merupakan Adamstown yang berada di Pulau Pitcairn, United Kingdom. Ada beberapa pulau kecil lainnya di sekitar Pitcairn, namun semua pulau tersebut tidak memiliki penduduk sama sekali. Rata-rata penduduk Adamstown merupakan petani. Meskipun terpencil, penduduk di pulau ini memiliki akses ke internet satelit, televisi, serta telepon. Kota Adamstown dinamai dari salah satu pemberontak Inggris, yaitu John Adams. Berbicara mengenai sunyi dan sepi, sebagai manusia kita pun terkadang mengalami perasaan seperti ini. Pernahkah kita berada pada satu waktu, di mana kita merasa sangat kesepian dan sendirian? Pernahkah kita merasa ada kekosongan di hati yang tidak bisa diobati dengan kegiatan apapun? Ada sebagian orang yang mengalaminya saat benar-benar sedang sendirian, namun ada juga yang mengalaminya meskipun ada banyak orang di sekelilingnya. Perasaan hati seperti ini dapat membuat kita kehilangan semangat, tidak bergairah, dan tidak jarang ada orang yang akhirnya mengasihani atau malah memandang rendah diri sendiri. Jika kita ada pada masa seperti ini, jangan patah semangat. Ketahuilah bahwa kita tidak pernah sendirian. Tuhan selalu ada di dekat kita setiap saat, bahkan ketika tidak ada siapa pun yang dapat mengerti atau menolong kita. Alkitab mengisahkan kepada kita begitu banyak hamba Tuhan yang mengalami rasa sepi, sendiri, dan bahkan diteror. Mereka harus menjalani semua itu tanpa ada yang menolong selain Tahun. Yunus berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam. Dia berada dalam kegelapan sebatang kara, dan nyawanya terancam oleh sistem pencernaan si ikan. Daniel dibuang ke dalam gua yang dipenuhi singa-singa yang kelaparan. Dia juga sendirian dan nyawanya terancam. Elia melarikan diri dari Ratu Izebel dan hidup sendirian di padang belantara. Paulus, Petrus, dan rasul-rasul lainnya juga mengalami penyiksaan, dibelenggu dan di penjara dalam kesepian. Semua tokoh ini pernah mengalami kesepian pada masa-masa krisis yang mengancam hidup mereka. Namun mereka semua memiliki satu hal yang sama, yaitu iman kepada Tuhan. Mereka mengandalkan Tuhan sepenuhnya dan percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan mereka. Hasilnya, Tuhan memerintahkan sang ikan untuk memuntahkan Yunus, menutup mulut singa-singa, mengatus malaikat untuk memberi Elia makan dan membuat penjara bergoncang dan memutuskan rantai serta belenggu para rasul. Ketika kita merasa kesepian, ketahuilah bahwa Tuhan selalu ada bersama kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku tahu bahwa Engkau tidak pernah meninggalkanku, dan aku tidak pernah sendirian. Oleh karena itu mampukan aku menjadi teman bagi mereka yang ditinggalkan dan merasa kesepian, sehingga mereka tetap dapat merasakan kasih dan kehadiran-Mu Amin. (Dod).
Jangan bersukacita ketika musuhmu jatuh, jangan pernah bergembira ketika dia digulingkan; jangan sampai Yang Kekal melihatnya dan dalam ketidaksenangan mengalihkan murka-Nya darinya kepadamu.
Stres bukan penyakit tetapi merupakan respon tubuh dan pikiran terhadap tekanan yang sifatnya non spesifik. // Perasaan gembira atau tertawa itu membuat kita senang dan membuat tubuh kita menjadi disembuhkan.
Yeremia 29:13-14, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan... Continue reading →
Saya akan membahas cara menghadapi perpisahan dengan baik. Meskipun setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi perpisahan, namun pada umumnya perasaan yang muncul sulit diungkapkan. Perasaan rumit dan sulit dijelaskan ini dapat terjadi ketika kita mengalami perpisahan baik itu yang bersifat sementara ataupun permanen. Proses kehilangan seseorang yang kita cintai tidaklah mudah, tetapi sangat penting untuk dihadapi. Dalam video ini, kita akan belajar untuk tidak malu atau takut mengungkapkan perasaan yang kita rasakan, karena hal tersebut merupakan tanda dari manusia yang memiliki emosi. Selain itu, kita juga akan belajar bagaimana menerima kenyataan dan belajar untuk merelakan seseorang yang sudah tidak bersama kita. Jadi, tonton video ini untuk menemukan cara menghadapi perpisahan yang baik dan membantu proses penyembuhan Anda. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
The coronation of King Charles III wreaked mixed feelings for highly multi-cultural Australians. - Penobatan Raja Charles III mendatangkan perasaan yang campur aduk bagi warga Australia yang sangat multi-budaya.
Kita harus memperkarakan, mempersoalkan; apa yang dirasa Bapa mengenai kita. Bapa adalah Pribadi yang hidup, berperasaan, dan pasti merasakan di dalam hati-Nya mengenai keadaan masing-masing anak-anak-Nya. Kalau kita sebagai orang tua yang sudah punya anak, pasti bisa merasakan mengenai masing-masing anak kita. Kita juga bisa merasakan terkait dengan orang di sekitar, saudara atau siapa saja.... Continue reading → The post Peduli dengan Perasaan Tuhan appeared first on Truth Voice.
Saya membahas buku Dollar and Sense karya Dan Ariely dan Jeff Kreisler. Buku ini membahas kalau manusia seringkali irasional jika berhubungan dengan uang. Kenapa kita membayar untuk masuk rumah hantu? Kenapa kita bersedia membayar 45 ribu untuk sebuah es teh di restoran mewah, tapi kita tidak mau membeli es teh yang sama dengan harga 4 ribu di restoran biasa? Mungkin kita berpikir uang itu hanyalah sebuah angka, padahal ketika kita benar-benar menggunakan uang tersebut, kita lebih banyak menggunakan hati daripada logika. Perasaan memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk perilaku finansial kita, entah bisa membuat kita mulai menabung atau malah membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.
The post MENJAGA PERASAAN TUHAN BAG.2 appeared first on Truth Voice.
Kitab suci umat Muslim ini juga memiliki banyak nama lain yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Salah satu nama dan sifat Al-Quran yang belakangan banyak dibahas yakni Asy-Syifa atau sebagai sang penyembuh segala penyakit. Dalam banyak penelitian, Al-Quran memiliki khasiat sebagai penawar penyakit baik jasmani maupun rohani. Salah satunya seperti yang dilakukan Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat. Menurutnya, membaca atau memperdengarkan lantunan ayat suci Alquran saja sudah dapat memberikan perubahan fisiologis yang besar bagi tubuh manusia. Dalam studi lain yang dilakukan Universitas Salford, Inggris, para ilmuwan peneliti menemukan bahwa para peserta yang membaca Al-Quran menjadi jauh lebih rileks dan tenang setelahnya, dibanding peserta lain yang membaca buku biasa. Membaca dan mendengan lantunan merdu Kitab Suci Al-Quran dapat menenangkan pikiran dan batin serta menghapus berbagai pikiran negatif seperti perasaan bunuh diri, keinginan melukai diri, meredam api dendam kemarahan, menghilangkan pikiran putus asa dan membawa kesejukan di dalam hati. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/jannahfirdausmediapro/message Support this podcast: https://anchor.fm/jannahfirdausmediapro/support