Ngomongin gereja, sejarah, filsafat, dan es kopi susu.
Membaca Ayub dalam problem kemanusiaan. Tentang gugatan akan Tuhan dan pengharapan.
Tentang Yohanes 8: 1 - 11, kekerasan berbasis gender, dan keberpihakan.
Tentang Gerd Theissen, ketunawismaan Kristen mula mula, dan keberpihakan.
Keresahan tentang organisasi kepemudaan gereja, terutama dalam menanggapi masalah sosial. Senggaknya ini keresahan dalam komunitas iman terdekatku, semoga komunitas iman kalian tidak seperti yang kuresahkan.
Keresahan kecil soal konflik gereja. Biasanya bahas sejarah gereja, filsafat, atau politik gereja. Tapi kali ini bahas hal sehari hari, yaitu konflik. Bagaimana kita memaknainya?
Bagaimana gereja dan komunitas iman menanggapi krisis pangan? Apa yang dibahas teologi Kristen tentang kelaparan dan krisis pangan?
Kali ini bahas soal fase meragukan dalam mencapai iman, mulai dari Freud, Nietzsche, sampe Zizek. Selanjutnya bakal bahas meragukan keraguan dalam mencapai iman.
Isinya cuma pertanyaan kenapa agama berubah ketika jadi mayoritas? Mulai dari evangelisme di Amerika Serikat, konflik Rohingya, isu kewarganegaraan di India, sampe politik identitas di Indonesia. Pertanyaannya kenapa?
Bakal bahas cara jemaat gereja mula mula (abad 1 - 3 M) yang tetap survive meski nyawanya terancam. Aku terinspirasi dari konten Sersan (Serius tapi Santai) Ngobrol yang dibuat mas Wanda, beliau membahas tentang new normal dan gereja. Kupikir menarik banget kalo bahas isu itu, silahkan.
Berawal dari mata kuliah sejarah Eropa dan Kekaisaran Roma, aku menemukan beberapa fakta sejarah yang menarik soal Yesus. Terutama sisi politik sosial Yesus dalam sejarah. Note, maksudku diawal tuh Arnold Toynbee dan Paul Johnson. Aku pelupa maaf.
Semenjak memelihara lele di halaman rumah, aku jadi paham soal teologi makanan. Aku cinta lele dan kangkungku yang dibesarkan seperti anak sendiri.
Banyak orang di lingkunganku yang salah paham sama orang yang belajar sejarah. Akhirnya banyak "mitos" kalau orang yang belajar sejarah atau filsafat tuh rentan, gampang skeptis, kadar imannya gampang berkurang, dan terombang ambing. Nah, sekarang aku bakal bahas, kalo iman itu sebenarnya gak bertentangan sama sejarah.
Ada fenomena sejarah yang ngulang terus, yaitu bersatunya gereja atau kekristenan dengan kekuasaan politik. Dari zaman Kaisar Konstantine, Kerajaan Spanyol, sampe Donald Trump. Hal itu ngebuat kekristenan jadi bias dan (seringkali) menghasilkan kekonyolan. Apakah kekristenan tuh hanya jadi "kekristenan" ketika ia minoritas?
Mimbar Terbalik adalah mimbar untuk kita menyuarakan keluh kesah dalam pengalaman menjadi Kristen.