Central figure of Christianity
POPULARITY
Categories
Sama seperti Yesus menenangkan kemarahan ombak di Galilea yang penuh badai, dan Yesus mampu menenangkan air kehidupan kita.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 26-33; Mazmur tg 2: 6-7.8-9.10-11; Yohanes 14: 1-6.GEMBALA MEMBUATKITA NYAMAN DAN BETAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Membuat Kita Nyaman danBetah. Rasa nyaman kita sebagai manusia selalu terkait dengan hubungan antarpribadi satu dengan yang lain. Sedangkan rasa betah kita lebih terkait dengansuasana di sekeliling dan hal atau barang yang kita pakai. Misalnya Anda merasanyaman dengan teman-teman di dekatmu, dan pada saat yang sama Anda juga betah dengansuasana kerja sama dan lingkungannya yang tenang. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik memberikan kita rasa nyaman dan betahdalam konteks seperti itu. Yesus membuat kita nyaman bersama Dia dan sesamaorang beriman. Yesus membuat kita betah berada di dalam rumah-Nya, yaituGereja, juga dengan semua pengajaran dan perintah-Nya. Ungkapan yang sangat pasuntuk ini ialah yang dikatakan Yesus pada hari ini: jangan gelisah hatimu,percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku. Bersama Bapa-Ku dan Aku, semuapasti menjadi betah dan nyaman. Tetapi tak semua orang sepakat tentang menjadi nyaman dan betah dalamKristus. Selalu ada orang yang tak langsung paham. Bisa juga ada interpretasiyang berbeda. Misalnya rasul Thomas bertanya, tunjukkan dong persisnya sepertiapa? Lalu Yesus dengan sangat meyakinkan berkata: Aku adalah jalan, kebenarandan kehidupan. Penegasan ini sudah cukup pas untuk mengatasi keraguan itu. Yesus memberikan kuasa kepada para pelayan Gereja untuk menciptakan rasanyaman dan betah ini bagi setiap Umat Allah. Seperti Petrus, Santo Paulus jugaberdiri pada level otoritas pengajaran yang sama, berkotbah tentang semuakebenaran dalam Yesus Kristus. Ini sungguh memberikan rasa nyaman dan betahbagi semua pendengarnya, terutama kaum non-Yahudi yang kafir yang sangat kritisdan skeptis. Mereka bisa menerima pengajaran Paulus dan akhirnya memilih untukmenjadi pengikut Kristus. Lalu pertanyaannya ialah, siapakah yang paling bertanggug jawab dengan rasanyaman dan betah ini? Yang jelas bukan Tuhan dan para pemimpin Gereja yangbertanggung jawab. Mereka memberikan perhatian dan kasih sayang hanya karenacinta. Menjadi nyaman dan betah bukan pertama-tama urusan mereka. Jadi rasanyaman dan betah itu harus pertama-tama diciptakan oleh kita masing-masing. Hal ini sama dengan kenyataan bahwa kita yang mengalami apakah menolak ataumenerima bapa dan ibu kita sendiri. Mereka adalah karunia Tuhan bagi kitamasing-masing. Tapi hal tentang rasa nyaman dengan bapa dan ibu sendiri, ituadalah tanggung jawab kita sendiri. Anda dan saya harus menciptakannya. Rasabetah dan nyaman dengan Tuhan dan Gereja harus kita ciptakan dan pertahankan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga kami selalumemiliki rasa nyaman dan betah karena Engkau senantiasa berada di tengah-tengahkami melalui Yesus Kristus, Tuhan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...
Renungan Pagi || Menemukan Tuhan Yesus || Ps. Steven Liem
Pembawa Renungan : RD. Ronnie Luni Sabah - Malaysia Yoh. 13:16-20
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 15 Mei 2025Bacaan: "Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22) Renungan: Pada suatu hari yang indah, salah satu malaikat berjalan-jalan keluar dari Surga menuju ke bumi. la menjelajahi hutan, laut dan ladang-ladang sambil melihat-lihat keindahan alam. Tidak terasa, matahari hampir terbenam dan sambil mengembangkan sayap indahnya, malaikat berkata, "Aku harus membawa sesuatu sebagai kenang-kenangan dari bumi." Malaikat itu pun mulai berpikir mengenai kenang-kenangan apa yang harus dibawanya. "Kelihatannya bunga-bunga di bumi memiliki keindahan dan wangi yang khas. Aku akan memetik bunga-bunga itu dan membuat karangan bunga. "Ketika melewati rumah demi rumah, melalui jendela yang terbuka ia melihat seorang ibu sedang menggendong bayinya yang mungil. Malaikat itu berpikir, "Senyuman bayi itu lebih indah daripada bunga-bunga ini, aku akan membawa serta senyuman bayi tersebut." Namun setelah itu, ia melihat pemandangan yang sangat menarik. Ibu bayi yang beriman itu mencurahkan kasih sayangnya seperti cahaya matahari yang tidak henti-hentinya memancar. Kasih itu terus terpancar meskipun bayinya sudah tertidur pulas. "Oh, kasih seorang ibu adalah sesuatu yang terindah yang pernah aku lihat di bumi, aku akan membawa serta kasih ibu tersebut ke Surga." Dengan tiga kenang-kenangan berharga dari bumi, malaikat tersebut kembali ke Surga. Sebelum masuk pintu gerbang Surga, ia kembali memeriksa ketiga kenang-kenangan yang dibawanya dan ia heran melihat karangan bunga yang dibawanya sudah layu sehingga tidak ada lagi keindahan yang terlihat di dalamnya. Senyum indah seorang bayi kini berubah menjadi wajah cemberut, tetapi kasih seorang ibu tetap bertahan dalam keindahannya seperti semula, murni dan menebarkan wangi yang tetap bertahan. Malaikat itu melemparkan ke luar gerbang Surga bunga yang sudah layu dan senyum bayi yang sudah berubah menjadi wajah masam. Seiring dengan itu, Yesus datang dan menanyakan kenang-kenangan apa yang ia bawa dari bumi. "Dari ketiga hal yang kupikir indah, ternyata hanya satu yang bisa bertahan sampai ke Surga. Keindahannya tidak hilang dan wanginya pun bertahan, dan itu adalah kasih seorang ibu." Segala sesuatu yang kita anggap indah dan berharga di bumi ini, tidak semuanya bisa bertahan sampai pada kekekalan. Namun sebuah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan ketulusan hati, akan terbawa sampai ke Surga. Kasih sayang seorang ibu adalah salah satu yang bisa bertahan sampai pada kekekalan, keindahannya tidak hilang dan wanginya tetap bertahan, karena seorang ibu melakukannya dengan hati yang murni, tidak menuntut balas atau upah akan tindakan kasih yang ia perbuat. Bersyukurlah kita yang masih bisa menikmati indahnya kasih sayang seorang ibu. Berusahalah senantiasa untuk mengasihi dan menghormati ibu, karena ia telah mengasihi kita dengan tulus. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk ibu yang mengasihiku. Berkatilah ibuku yang telah membuatku melihat kasih-Mu melalui dirinya. Amin. (Dod).
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 15 Mei 2025Pembaca Renungan : Ria PakpahanMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 14 Mei 2025Pembaca Renungan : Jelita RumondangMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Pembawa Renungan : RD. Antonius Haryanto Bandung Yoh 15:9-17
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Risa dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17.MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: MatiasMelengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul, bacaan pertama hari ini, Matiasadalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus YudahIskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpinorang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah parapemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedarpelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu.Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dansebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampaiYesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagaikartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidaklengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak bergunasebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadisaksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapibilangan sebelas yang sudah ada. Sebuahperbandingan konkret yaitu menaru sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus danpara Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atauComunio dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpinkeuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagaiteladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapansebagai syarat mutlak bagi persektuan kita. Kalau masih ada lobang ataukekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhikehendak-Nya. Tuhan Yesushendak berbagi kekayaan karunia ilahi kepada para rasul dan semua orang yangdikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesusmeninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuhitu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah duniasambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supayatinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih danbersama Dia. Roh Kudus akandiutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih.Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekuatiran, kegelisahan danprasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikianjuga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguhmembuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada SantoMatias yang menginspirasikan kita dengan perannya itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhanmaha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atauhilang di dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 Mei 2025Bacaan: "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15) Renungan: Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk membuat dirinya merasa nyaman dan tenteram. Bahkan dalam persahabatan pun, sering kali kenyamanan itu menjadi kondisi pertama yang kita cari. Bila kita sudah merasa nyaman, tanpa ragu-ragu kita akan mencari sahabat kita untuk menceritakan masalah kita. Ada ketenangan yang dirasakan bila kita dapat menceritakan masalah kita. Tidak berlebihan bila dikatakan orang yang menemukan tempat untuk mencurahkan isi hatinya itu bagaikan seseorang yang lama berjalan dalam kegelapan kemudian menemukan tempat yang terang. Jika kita menceritakan masalah kita kepada buku harian dan boneka, apakah masalah kita akan benar-benar terselesaikan? Hal ini sebenarnya hanya cara kita untuk mengeluarkan emosi yang ada di dalam diri kita dan bukan untuk menyelesaikan masalah. Dan ketika kita membutuhkan sosok untuk menyelesaikan masalah, siapakah orang yang tepat yang harus kita cari? Mungkin sahabat adalah jawaban yang tepat. Namun, berapa lama sahabat akan senantiasa ada di samping kita? Satu dua tahun mungkin mereka masih di sisi kita. Tetapi, suatu saat mereka bisa saja akan pergi jauh dan tenggelam dalam kesibukannya sehingga waktu yang tersedia bagi kita mungkin akan sedikit sekali. Sebenarnya ada satu pribadi yang hampir terlupakan oleh sebagian orang. Dia adalah Tuhan Yesus! Secara jelas, la menyatakan diri-Nya sebagai sahabat kita. la bahkan dengan tegas mengatakan selalu ada bagi kita setiap waktu. Bahkan untuk seseorang yang tidak setia, yang sering kali melupakan diri-Nya dan tidak acuh pada-Nya, la tetap dengan kehangatan mengatakan diri-Nya adalah sahabat. Dia memang sahabat terbaik! Bahkan jika dibandingkan dengan seluruh isi dunia ini, dengan seribu buku harian, dengan seribu boneka atau seribu sahabat, Dia tetap tiada tertandingi. Dia satu-satunya dan hanya Dia! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena sudah mau menjadi sahabatku. Ajarilah aku untuk selalu setia pada-Mu. Amin. (Dod).
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 13 Mei 2025Pembaca Renungan : Benny PosposMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Tuhan Yesus Gembala Yang Baik - Pdp. Sih Sri Adi - 11 Mei 2025 - GBI Sariwangi
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30.DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar,Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya,di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar dimana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka. Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetapsebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai namaKristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepatsetelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernamaBarnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitasini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ketempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semuapengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagaiUskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah disuatu kampung entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup ataugembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umatKatolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu,entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasabersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hatimereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedangtransit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusiayang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan.Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa danberkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat beradadi lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasake-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untukmemahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di duniaini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkankoneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untukmenjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuatmaknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalahsebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Takseorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin,tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembalasejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilahkenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersamakami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
Renungan Malam || Teladan Yesus Dalam Menghadapi Fitnah || Ps. Steven Liem
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah SIAPA AKU? Mari kita membaca Firman Tuhan dariMARKUS 8: 29Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakahAku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Wonder Kids, suatu hari Tuhan Yesus bertanya kepadamurid-murid-Nya: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Yesus tidak bertanya tentang mujizat-Nya. Yesus tidak bertanya apa kata orang lain tentang Dia. Yesus menanyakan sesuatu yang sangat pribadi: "Siapakah Aku bagimu?" Wonder Kids, Di hidup ini, ada banyak pertanyaan penting: "Apa cita-citamu nanti?" "Siapa sahabat terbaikmu?" "Makanan favoritmu apa?" Tapi… tidak ada pertanyaan yang lebih penting daripadapertanyaan Tuhan Yesus di dalam Markus 8: 29. "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, "Siapakah Tuhan Yesus bagimu?" · Apakah Dia hanya seseorang yang kamu dengar di Sekolah Minggu?· Apakah Dia hanya seseorang yang pernah melakukan mujizat?· Atau, apakah Dia adalah Juru Selamat dan Sahabat Terbaikmu?Ambil selembar kertas dan tuliskan atau buat gambar yangmenceritakan tentang siapa Tuhan Yesus bagimu. Misalnya, Juru selamat, Allah yang Perkasa, Raja Damai! Mari kita berdoa Tuhan Yesus, tolong aku mengenal-Mu lebih dalam dan mengakui imanku kepada-Mu dengan tulus. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, SIAPAKAH TUHAN YESUS BAGIMU? Tuhan Yesus memberkati
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 257 (Matius 16:5-12): Jikalau orang Farisi dan Saduki meragukan Tuhan Yesus dan berniat menghancurkan Dia, maka murid-murid, meskipun jatuh di dalam keraguan yang sama beberapa kali, tidak memiliki motivasi jahat terhadap Yesus. Namun demikian, mereka ternyata tetap memiliki kedegilan hati.
Keberhasilan besar sering membuat kita lupa menyediakan waktu untuk Tuhan. Namun, Yesus mengajarkan: setelah sukses, berdoalah! Yuk, pelajari tiga alasan mengapa doa setelah keberhasilan begitu penting.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Shendy Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 1-18; Mazmur tg 42: 2-3; 43: 3.4; Yohanes 10: 1-10.GEMBALA YANG BAIK BERBAU DOMBANYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Berbau Dombanya.Paus Fransiskus pernah mengujar satu himbauan sekaligus ajaran kepada seluruhGereja, dan secara khusus ditujukan kepada para Uskup dan imam, bahwa merekaharus berbau seperti domba-dombanya. Ajarannya itu sampai kini selalu menjadikutipan berbagai pihak di dalam Gereja Katolik. Paus sedang mengajarkan tentangiman yang terlibat dan menyatu dengan hidup yang nyata. Maksudnya ialah supaya tugas kepemimpinan dan pelayanan itu tidak meluluhmenempatkan orang di dalam kantor, rumah, di belakang meja, di forum diskusi,rapat dan perencanaan. Seperti Yesus Kristus sang Gembala sejati, siapa punkita yang mengikuti Dia, mesti dapat meneladani-Nya. Hal ini diungkapkan olehempat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki kakak-beradik. Mereka sangatmengagumi dan mengidolakan kedua orang tuanya. Masing-masing bersaksi bahwabapak dan ibunya mengasihi setiapanaknya secara pribadi dan memperlakukan masing-masingnya sesuai keadaan dankarakternya. Masing-masingnya mengatakan bahwa nanti memilih jodoh, profilwanita atau pria pasangannya kurang lebih mengikuti pribadi bapak dan ibunyasendiri. Ciri gembala yang berbau dombanya adalah seperti yang dilakukan oleh bapakdan ibu tadi. Orang atau pihak yangdilayani diberikan rasa betah, dikasihi, dan dimajukan. Pertama-tama karena mereka berbuat sepertiYesus, yang tidak memilih-milih orang untuk dilayani. Perlakuan setiap orangsecara pribadi dan perhatian kepada semua yang memerlukan kasih, merupakan carakonkret seorang gembala mengalami bau dombanya. Kondisi dan pengalaman konkretsetiap dan semua orang yang diperhatikan atau dilayani, dirasakan dan dimilikijuga si pelayan atau pekerja. Nilai spesial untuk gembala yang baik yang berbau dombanya, ialah bahwaTuhan tak jijik dan menyerah dengan bau domba-domba yang diperhatikan. Diamalah suka dengan bau domba-domba itu. Bau mereka yang berbeda-beda itu sangatdisukai dan nantinya diubah dalam keharuman kasih dan kerahimanNya. Domba-dombabukan hanya di dalam kandang, tetapi juga di luar kandang, semuanyadigembalakan oleh Yesus. Demikian juga santo Petrus yang berhasil membawa orangorang yang di luar batas teritori Yahudi, untuk menjadi anggota Gereja Perdana. Gembala yang berbau dombanya belum semuanya terealisasi saat ini. Kita hendaknyatetap berdoa dan berharap supaya para gembala khusus, yaitu yang tertahbis dangembala umum umat beriman, menjadikan ini sebagai tantangan dalam membawabanyak domba lainnya ke dalam Gereja. Semua bau mereka mesti menarik kita semuamembawa mereka kepada Kristus.Marilah kita berdoa... Dalam nama Bapa...Tuhan Yesus Kristus,perkuatkanlah kami dengan semangat-Mu supaya kami dapat menjadi domba-dombayang baik dan dapat membawa domba-dombalain untuk datang kepada-Mu dan menikmati suka cita di dalam Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Setelah Yesaya mengetahui bahwa dosanya telah dibersihkan, baru dia berkata, "Ini aku, utuslah aku". Renungkan apakah diri kita, yang dosa-dosa kita telah dibersihkan oleh darah Yesus, dapat menanggapi seperti Yesaya, "Ini aku, utuslah aku".
Tahukah kamu lebih daripada 600 orang dengan bersenjatakan pedang serta belantan pergi ke Taman Getsemani untuk menangkap Yesus Mesias seorang? Tahukah kamu Yesus bukan mangsa keadaan tetapi tetap berdaulat walaupun Dia ditangkap? Tahukah kamu Yesus boleh sahaja melepaskan diri tetapi membiarkan masa kuasa kegelapan bertindak? Ini dan banyak lagi!
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 12 Mei 2025Pembaca Renungan : Jelita RumondangMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Setelah Yesaya mengetahui bahwa dosanya telah dibersihkan, baru dia berkata, "Ini aku, utuslah aku". Renungkan apakah diri kita, yang dosa-dosa kita telah dibersihkan oleh darah Yesus, dapat menanggapi seperti Yesaya, "Ini aku, utuslah aku".
YOHANES 21:1-14 I.PERJUMPAAAN DI PAGI HARI YANG MENGUBAH SITUASI II.BERKAT JASMANI DITENGAH KEGAGALAN (Tafsiran dan Aplikasi) III.PEMULIHAN DAN PENEGASAN KASIH (Tafsiran dan Aplikasi) IV.PENGUTUSAN KEMBALI : Gembala yang Dipulihkan (Tafsiran dan Aplikasi) V.YESUS MENJUMPAI ANDA : DI MANAPUN ANDA BERADA
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 11 Mei 2025Bacaan: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28) Renungan: Tuhan merancangkan damai sejahtera dan bukan kecelakaan, mungkinkah la memberikan air mata, penyakit, kesusahan, dan lain sebagainya kepada orang-orang yang percaya pada-Nya? Pertanyaan dari banyak orang pengikut Yesus yang sering kali timbul ke permukaan. Agar mendapat jawabannya, pertama-tama kita harus sepakat meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, tak ada satu pun, atau bahkan sekecil apa pun yang luput dari kendali dan pengawasan Tuhan. Hidup yang kita jalani dengan segala situasi dan kondisi yang kita alami, bukanlah suatu kebetulan. Kitab Mazmur berkata dengan gamblang mengenai ini, "MataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya." (Mzm 139:16). Adalah benar. Tuhan merancangkan damai sejahtera dan bukannya kecelakaan kepada semua orang yang percaya kepadaNya. Namun, jika hari ini atau hari-hari sebelumnya kita menjalani kehidupan dengan mencucurkan air mata, kesusahan, dan kesengsaraan, itu semua boleh terjadi karena Tuhan mengizinkannya, sama seperti yang la izinkan terjadi pada Ayub. Ayub, seorang yang jujur, takut akan Tuhan, dan yang menjauhi kejahatan, tetap diizinkan Tuhan untuk mengalami penyakit dan kesengsaraan yang begitu panjang. Tetapi, lihatlah bagaimana Tuhan mengganti semua kesusahan dan kesengsaraan Ayub dengan sukacita dan berkat yang melimpah tepat pada waktunya. Pertolongan Tuhan yang indah pada waktunya juga dirasakan oleh Yusuf. Yusuf diperhadapkan dengan maut; dirinya yang diserahkan dari tangan ke tangan, layaknya barang dagangan; mendapat fitnah; bahkan harus masuk ke dalam jeruji besi tanpa didapati kesalahan apa pun pada dirinya. Pada akhirnya, ia dijadikan Tuhan sebagai salah satu penguasa di negeri Mesir. Apa yang telah Tuhan lakukan di dalam kehidupan Ayub dan Yusuf, itu juga yang akan la nyatakan di dalam kehidupan orang percaya. Ingatlah, bahwa Tuhan sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita, bahkan sekejap mengedipkan mata-Nya pun tidak la lakukan. Jadi, janganlah takut, apalagi menjadi tawar hati. Jangan lagi bertanya mengapa terjadi begini dan begitu? Sebab telah jelas, bahwa Tuhan turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, apa pun yang terjadi di dalam hidupku, aku ingin selalu berkata, semua baik bagiku. Amin. (Dod).
Pdt. Wigand Sugandi (TB) Lukas 23 : 52-5323:52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 11 Mei 2025Pembaca Renungan : Jelita RumondangMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 14.43-52; Mazmur tg 100: 2.3.5; Wahyu 7: 9.14b-17; Yohanes 10: 27-30.GEMBALA DAN DOMBA YANG BAIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-4 ini ialah: Gembala danDomba Yang Baik. Hari ini, menurut tradisi Gereja adalah hari Minggu Gembalayang Baik. Gereja merayakanan ini dengan kegiatan Minggu panggilan. Kita semuapaham bahwa para gembala dan pelayanan Gereja dan Masyarakat merupakan buahdari sebuah proses pembinaan orang-orang terpilih dan terpanggil. Mereka adalahpria dan wanita yang ingin menjawab panggilan Tuhan secara khusus yang disebutpanggilan imamat dan hidup membiara. Kata gembala dari bahasa Latin pastor, dan bahasa Inggris shepherd, menunjukpada diri Yesus Kristus, Gembala agung dan utama. Yesus mengatakan sendiritentang ini dalam Injil Yohanes pada hari ini. Ia lalu jadikan kita semuadomba-domba gembalaan-Nya. Bagi kita di dalam Gereja Katolik, misi YesusKristus sebagia gembala menjadi sebuah tugas partisipatif, yang berarti bahwamereka yang terpilih itu mengambil bagian dalam misi Yesus sendiri. Itulahmengapa kita memiliki Gereja dan ada perutusan yang diberikan Yesus dan Gereja. Partisipasi ini berwujud pada beberapa tingkat. Paus yang menggantikanposisi rasul Petrus, para Uskup yang menggantikan para rasul dapat kita katakanmereka adalah para gembala lingkaran pertama yang melanjutkan penggembalaanYesus Kristus. Sampai saat ini mereka menduduki tahta kepemimpinan GerejaUniversal dan Gereja Lokal. Jabatan yang menyusul ialah para imam yangberpartisipasi dalam tugas imamat Uskupnya. Ada imam diosesan yang bekerja dikeuskupan masing-masing dan imam tarekat yang bekerja melalui perutusan tarekatmasing-masing. Tingkat yang lebih luas ialah para biarawan dan biarawati, yang jugamemiliki perutusan dalam membesarkan Gereja, merawatnya dan sebagai saksi hidupKerajaan Allah. Dan yang lebih luas lagi ialah setiap orang pengikut Kristusyang memiliki tanggung jawab untuk berada bersama, menemani dan menjaga sesamadi sekitarnya. Setiap orang dibaptis untuk menjadi gembala bagi sesamanya yanglain. Ia harus berpartisipasi pada penggembalaan Kristus. Menurut inspirasi bacaan liturgi hari ini, perhatian gembala kepadadomba-dombanya dapat diringkaskan menjadi tiga. Pertama, gembala mengenaldomba-dombanya. Mengenal, mengetahui dan memahami merupakan bentuk-bentuk kasihsayang dan perhatian. Kedua, perhatiangembala yang lebih tinggi derajat dan kualitasnya ialah kalau ia berkorban demikebaikan dan keselamatan orang-orang yang disayanginya. Ketiga, gembala peduliakan kenyamanan dan keselamatan jiwa mereka yang ia perhatikan. Jadi, kitasebagai pengikut Kristus yang terpanggil dan terbentuk dalam seluruh perjalananiman di dunia ini adalah gembala. Kristus sendiri yang akan memampukan kitauntuk menjadi gembala.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah dan Tuhan kami, jadikanlah kamidomba-domba yang benar dan baik di dalam Gereja-Mu. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 10 Mei 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 9 Mei 2025Pembaca Renungan : Melva HutapeaSuara Bintang: Mark (Anak Layan)Suara Mentari: Maria (Anak Layan)Suara Bulan: Aviella (Anak Layan)Suara Mama: Mama Mark-MariaMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Khotbah MDC Surabaya satelit Ciputra World, oleh Pdt. Betuel Himawan - Yesus Yang Bangkit (ibadah Paskah).
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Mei 2025Bacaan: Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (Markus 10:51) Renungan: Suatu ketika Bartimeus yang buta berteriak-teriak di pinggir jalan Yerikho, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang kemudian mencoba untuk menghentikan jeritan hatinya. Tetapi Bartimeus berseru semakin kuat. Dan ketika Yesus memanggilnya, ia meninggalkan jubahnya dan segera pergi menghadap Yesus. Lalu Yesus bertanya, "Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Sungguh suatu tawaran yang indah, yang juga merupakan sebuah pertanyaan yang selalu Tuhan ajukan pada kita Tetapi banyak kali kita tidak dapat mendengarnya karena kita tidak memiliki sikap hati yang benar seperti Bartimeus. Bartimeus memang memiliki mata jasmani yang buta, namun ia memiliki mata iman yang mampu menembus dinding keterbatasan untuk melihat kuasa Yesus tercurah atas dirinya. Sebaliknya, kita yang memiliki mata jasmani yang melihat, namun memiliki sikap hati dan mata iman yang buta, sehingga kita hanya berputar-putar pada situasi yang buntu. Mata iman yang buta akan mendatangkan kelumpuhan mujizat Tuhan dalam hidup kita. Untuk itu, marilah kita melihat beberapa sikap hati Bartimeus yang mampu mengusir kebutaan rohani dan mengalami kuasa-Nya.Pertama, pada waktu Bartimeus mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret lewat." Lalu ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Bartimeus mengetahui bahwa Yesus adalah Si Pembuat Mujizat. Sehingga ketika ia mendengar tentang Dia, timbullah sikap hati yang penuh pengharapan dan berseru-serulah ia kepadaNya. Siapakah Yesus dalam kehidupan kita dan sejauh manakah kita mengenal pribadi-Nya? Pemahaman dan pengenalan yang benar tentang Dia akan sangat memberi dampak kepada kehidupan iman dan pengharapan kita.Kedua, banyak orang di sekitar Bartimeus mencoba menghentikan seruan hatinya. Namun semakin keras ia berseru. Sikap orang-orang di sekitarnya tidak menghentikan langkah Bartimeus untuk terus berseru bahkan ia berseru semakin kuat karena ia tidak tahu pada jeritan keberapakah suaranya akan dapat didengar oleh Yesus di tengah hiruk-pikuk orang banyak itu. Hal apakah yang sering menghentikan kita menjerit di hadapan-Nya? Apakah kekecewaan, keputusasaan, ketidakpercayaan, keraguan, kelelahan, kesombongan diri telah menghentikan langkah kita untuk memohon belas kasihan-Nya, sehingga kita menjadi pahlawan yang kalah sebelum berperang? Jangan kita menjadi lelah dan putus asa, melainkan teruslah berseru kepadaNya siang dan malam, sampai la muncul membenarkan kita.Ketiga, Bartimeus menanggalkan jubahnya agar tak ada sesuatu pun yang mungkin akan memperlambat langkahnya menghampiri Yesus. Apa jubah yang telah memperlambat langkah kita untuk menghampiri-Nya. Tanggalkanlah segala jubah keraguan karena la yang memanggil kita memiliki jawaban atas segala persoalan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus mampukanlah aku menanggapi panggilan-Mu dan memandang Engkau dengan mata iman sehingga aku mengalami kuasa-Mu dalam hidupku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusumah Karmel di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 9: 1-20; Mazmur tg 117: 1.2; Yohanes 6: 52-59MAKANAN DAN MINUMAN ROHANI Renungan kita pada hari ini bertema: Makanan dan Minuman Rohani. KetikaTuhan Yesus Kristus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah tubuh dan darah yangmesti dikonsumsi oleh mereka yang percaya kepada-Nya, satu pertanyaan yangsegera muncul ialah: dari semua yang mendengar itu, siapa saja yang pertamamemahami lalu makan daging dan minum darah Yesus Kristus? Pertanyaan ini sungguh terkait dengan perasaan para pendengar-Nya waktuitu. Orang-orang Yahudi merasa geli dan malu. Para murid terbagi menjadi yangmenerima dan menolak ajaran ini. Isi ajaran ini sungguh berat untuk dipahami,apalagi sampai pada tindakan untuk memakan dan meminum diri Yesus. Bagaimanamungkin ada ajaran suci untuk menjadi kanibal, pemakan manusia? Namun ajaran ini sebenarnya berdimensi rohani. Yesus ingin jadikan diri-Nyamakanan dan minuman rohani supaya menghasilkan pertumbuhan rohani parapengikut-Nya dan akhirnya tiba pada suatu pencapaian rohani, yaitu persektuandengan Allah. Makanan dan minuman rohani itu ialah firman dari Bapa, ajaranYesus Kristus, dan tindakan pengorbanan diri-Nya. Kita mengkonsumsi berartikita mengerti, percaya, meniru, dan menjalaninya. Di dalam liturgi hari ini, seorang sosok manusia yang mengambil jalan untukmengkonsumsi makanan dan minuman rohani ini ialah Saulus. Meski ia adalah orangYahudi tulen dengan tugasnya ialah membinasakan Gereja yang sudah mulaiberkembang, Allah telah memilih dia menjadi alat pilihan bagi-Nya. Namunsebelum menjadi alat Tuhan sesungguhnya, ia ditegur oleh Tuhan, lalu ia sadarakan perilaku jahatnya, dan pintu terbuka baginya untuk berubah. Kemudian ituia harus memakan tubuh dan darah Kristus, yaitu sabda dan teladan Yesussendiri. Roh Tuhan memasuki dirinya sehingga ia dibaptis dan ditahbiskanmenjadi pribadi yang sama sekali baru. Hasilnya ialah ia berubah namanyamenjadi Paulus dan selanjutnya menjadi seorang rasul yang sangat karismatik. Makanan dan minuman rohani itu kemudian menjadi santapan banyak orang lainselanjutnya dan sampai menyebar ke seluruh dunia. Menjadi pengikut Kristus saatini baik mengambil bagian dalam Gereja sebagai persekutuan bersama umat Allahmaupun sebagai kesaksian hidup pribadi setiap orang, kita perlu terus-menerusmengakui bahwa tubuh dan darah Kristus itu yang memelihara dan mempertahankankita. Bayangkan saja, ketika Anda sudah beberapa waktu lamanya tidak berjumpadengan firman Tuhan dan merayakan perjamuan ekaristi, perasaan kehilangan dankekosongan itu sangatlah kuat dan menyiksa. Itu adalah tanda bahwa iman kitasangat bergantung pada roti hidup Yesus Kristus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, kami bersyukur atasdiri-Mu sebagai roti hidup untuk kelangsungan hidup rohani kami. Semoga Roh-Musenantiasa menguduskan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 26-40; Mazmur tg 66: 8-9.16-17.20; Yohanes 6: 44-51.ROTI HIDUP GAYANONA MANIS Tema renungan kita hari ini ialah: Roti Hidup Gaya Nona Manis. Ajarantentang Yesus sebagai Roti Hidup diungkapkan secara istimewa dalam InjilYohanes. Pembahasannya dalam porsi yang banyak dan juga bernilai teologis yangmendalam. Intinya, Yesus Kristus sebagai penjamin keselamatan dan kebaikanhidup kita baik pada saat masih di dunia maupun dalam hidup di akhirat nanti. Ada seorang remaja perempuan usia 14 tahun berwajah manis tinggal dikampung. Ia menjual roti dari gang ke gang. Suaranya kedengaran sangat familiarketika menyebut: “Rotiiii maniiiiss” berulang kali yang ia lakukan itu tiaphari. Ia menjual roti manis tiap hari sebagai satu-satunya usaha ibunya yangsudah janda supaya, bersama dengan dua adiknya, mereka bisa menyambung hidup. Biasanya jualan itu laris, tidak hanya karena orang-orang suka akan rotimanis untuk sarapan dan makanan ringan, tetapi juga mereka simpati dengan gadisitu yang lazim dipanggil “Nona Manis” meskipun itu bukan nama aslinya. Rotimanis yang dijual remaja berwajah manis itu sejatinya untuk menghidupkankeluarganya. Di dalam “roti hidup” Yesus Kristus, kemanisannya amat luar biasa. Rotinona manis tadi akan hilang dan habis suatu ketika karena sebagai barang dibumi ini. Tetapi roti hidup dari Yesus Kristus tak akan habis dan kemanisannyamerupakan semua rahmat kekuatannya yang memberikan kehidupan bagi setiapmanusia baik saat ini maupun yang akan datang. Filipus, seorang murid Yesus dan diakon yang tulen telah makan langsungRoti Hidup Yesus Kritsus, yang pada Injil hari ini Yesus berkata: Aku adalahroti hidup yang telah turun dari surga; barang siapa makan roti ini akan hidupselama-lamanya.” Ia hidup dengan roti itu, sampai ketika ia berjumpa dengansida-sida dari Ethiopia, menjelaskan isi kitab suci kepadanya dan membaptisnya. Filipus bergerak dari Yesus Kristus menuju jalan-jalan, pinggiran, danpelosok kehidupan dengan membawa rahmat roti hidup Yesus Kristus. Ia bersamadengan para rasul, murid-murid, pengikuti Kristus lainnya, dan termasuk Andadan saya. Sida-sida Ethiopia itu bergerak dari pinggiran atau pelosok untukmendapatkan roti hidup, yaitu Yesus Kristus sendiri. Banyak orang lain, mungkin di sekitar Anda sedang bergerak juga menuju kepusat, yaitu Yesus Kristus. Sangatlah indah jika ketika sedang menuju kepadaYesus, mereka menjumpai Yesus Kristus dalam diri Anda dan saya. Mereka takperlu lagi mencari bentuk dan macam roti yang lain, selain Roti Hidup YesusKristus sendiri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kami roti-rotiyang manis dan membawa nikmat, yaitu diri-Mu sendiri yang kami bawa ke manasaja kami pergi, sehingga sesama kami dapat datang kepada-Mu, melalui dirikami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Di Bait Suci ke-2, Yesus, penjelmaan Tuhan, menampakkan diri secara Pribadi, dalam daging & darah. Anak Allah melangkah keluar dari balik tabir, menjadi Anak Manusia sehingga kita dapat melihat wajah-Nya, mendengar suara-Nya, menyaksikan pekerjaan-Nya.
Di Bait Suci ke-2, Yesus, penjelmaan Tuhan, menampakkan diri secara Pribadi, dalam daging & darah. Anak Allah melangkah keluar dari balik tabir, menjadi Anak Manusia sehingga kita dapat melihat wajah-Nya, mendengar suara-Nya, menyaksikan pekerjaan-Nya.
Hi Adik-adik, selamat merenungkan Firman Tuhan ya! Doa kami, Adik-adik semakin dekat dengan Yesus, Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Tetap terus terhubung dengan Tuhan Yesus ya melalui doa dan saat teduh setiap hari, seperti carang yang melekat pada Sang Pokok.Renungan Audio ini dibuat untuk anak-anak layan GKI Kebayoran Baru. Pada edisi Mei 2025, renungan masih didasari oleh Saat Teduh Anak Raja (STAR) terbitan Binawarga.............................................................Edisi 8 Mei 2025Pembaca Renungan : Siska MayomiMusik : Andreas TakdareProduksi : Tim Shema - Podcast Anak GKIKBPenanggung jawab : Komisi Anak GKI Kebayoran Baru
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Pdt. Wigand Sugandi (TB) Lukas 17 :15 -16 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya . Orang itu adalah seorang Samaria.
Pembawa Renungan : RP. Rudi Rahkito Jati, OMI Dangkan Silat – Kalimantan Barat Yoh 14:6-14
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 30 April 2025Bacaan: "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." (Lukas 24:16) Renungan: Ada sebuah kisah menarik di Luk 24:13-35, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus. Suatu hari dua murid Yesus sedang berjalan menuju sebuah kampung. Mereka sibuk membahas apa yang sedang terjadi setelah wafatnya Yesus di kayu salib. Di dalam perjalanan tersebut tiba-tiba Tuhan Yesus datang mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka, namun mereka tidak mengenal Dia. Kalau dipikir dengan logika sederhana, bagaimana mungkin kedua murid itu tidak mengenal Tuhan Yesus? Bukankah baru tiga hari Yesus meninggalkan mereka? Bukan waktu yang lama sampai bisa membuat mereka lupa akan wajah-Nya, tetapi itulah yang terjadi. Di dalam kisah selanjutnya di ayat 16 dikatakan, "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal Tuhan Yesus! Sebagai murid yang ditinggal oleh Gurunya, wajar bila mereka merasa ketakutan, sedih, kecewa, dan bahkan mungkin kehilangan harapan. Rasa bingung dan putus asa telah menutupi pandangan mereka. Mata mereka seolah tertutup, tidak mengenali Tuhan Yesus meski Dia berada tepat bersama mereka. Masalah bisa menghalangi kita memandang Tuhan. Tuhan menjadi seolah hilang, tidak kelihatan. Jarak juga bisa mengubah persepsi kita tentang Tuhan. Kalau kita jauh dari Tuhan, la seolah terlihat kecil. Oleh sebab itu, selalulah berusaha untuk mendekat kepada Tuhan. Ketika kita terus mengarahkan pandangan kepada Tuhan, kita akan bertambah kuat. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah menjauh, kitalah yang berubah menjadi tidak setia. Tuhan selalu mengarahkan pandangan-Nya kepada kita anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ketika beban berat datang melanda hidupku, bukalah mataku untuk selalu bisa memandang-Mu. Aku percaya tak ada masalah yang bisa memisahkan aku dari kasih-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 29 April 2025Bacaan: Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu." (2 Samuel 3:12)Renungan: Abner adalah panglima Saul, raja Israel, yang tentunya turut memusuhi Daud la menjadi sosok yang memegang peranan penting dalam setiap pertempuran antara keluarga Saul dengan keluarga Daud. Namun, kekecewaannya kepada Isyboset, anak Saul, membuatnya berbalik memihak Daud dan bersumpah untuk menjadikan Daud sebagai raja atas seluruh Israel. Kisah selanjutnya, Daud menjadi raja atas seluruh Israel. Daud tak pernah berpikir bahwa Tuhan akan membuat situasi berbalik arah, yakni orang yang memusuhinya di peperangan menjadi akses terbesar untuk memunculkannya sebagai raja Israel. Kita sering berpikir bahwa musuh tidak pernah mendatangkan sesuatu yang baik, melainkan hanya membuat hidup kita lebih buruk. Namun melalui kisah ini. Tuhan mencelikkan mata hati kita bahwa di balik kata "musuh" terdapat jendela Tuhan yang terbuka untuk membuat kita melakukan terobosan pandangan untuk lebih memahami kehendak Nya. Namun sering kali kepicikan pikiran atau kemarahan membutakan mata hati kita. Sering kali kita tidak mengerti jalan Tuhan di dalam hidup kita, tetapi keterbukaan hati membuat kita jauh lebih mudah untuk memahaminya. Semakin luas keterbukaan hati kita, semakin jauh jangkauan pandangan mata rohani kita, sehingga kita dapat mengerti bahwa Tuhan tidak begitu saja mengizinkan orang-orang yang membenci dan menyakiti tanpa ada maksud Tuhan di dalamnya. Di manakah kebesaran sebuah pengampunan tanpa adanya hati yang terluka? Di manakah teladan kasih yang sempurna tanpa hadirnya musuh dalam hidup? Yesus dikelilingi oleh mereka yang berteriak dengan penuh kebencian, "Salibkan Dia!" Tetapi, dengan membiarkan diri disalib, di situlah kasih yang agung ditunjukkan. Yesus tidak bereaksi terhadap kebencian dan caci maki yang dilontarkan kepada-Nya, melainkan membiarkan diri-Nya diperlakukan sedemikian rupa sampai rencana Bapa digenapi di dalam hidup-Nya. Demikian pula dengan Daud ketika Simei mengutuki dan melemparinya dengan batu. Hal ini menimbulkan kemarahan besar Abisai, pengawai Daud. Tetapi, Daud hanya berkata, "Biarlah ia mengutuki! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" Lalu Daud melanjutkan perjalanannya, sementara Simei terus mengutuk. Bukankah banyak di antara kita bereaksi seperti Abisai yang penuh dengan kemarahan dan ingin menghentikan perjalanan untuk sekadar membalas sakit hati yang ada? Teladanilah Daud! Tanggalkan panas hati dan lanjutkan perjalanan hidupmu untuk makin mendekat kepada rencana-Nya. Mari kita membiarkan Tuhan bekerja dengan segala cara-Nya untuk menggenapi rencana-Nya yang terindah bagi kita, sekalipun di luar jangkauan pengertian kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kerelaan untuk menerima sikap permusuhan orang lain sehingga aku bisa lebih mengerti maksud-Mu di dalam hidupku. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 255 (Matius 15:32-39): Peristiwa berikut merupakan peristiwa kedua di mana Yesus memberi makan ribuan orang hanya dari roti yang sangat sedikit. Sekali lagi yang menggerakkan Yesus adalah belas kasihan kepada banyak orang. Betapa besar belas kasihan di dalam hati Yesus. Dia sangat mudah digerakkan oleh belas kasihan-Nya untuk melakukan sesuatu. Inilah belas kasihan yang sejati.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 28 April 2025Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16)Renungan: Pada zaman Tuhan Yesus, keberadaan orang kusta sangat memprihatinkan. Mereka adalah orang-orang yang menderita secara fisik, psikologis, dan spiritual. Secara fisik, sebab kusta adalah penyakit kulit yang gatal dan menjalar ke seluruh tubuh mereka. Secara psikologis, sebab orang yang berpenyakit kusta harus dijauhkan dari keluarga dan lingkungan masyarakat. Mereka harus hidup terasing di tempat lain. Secara spiritual, sebab pada saat itu orang menganggap sakit kusta sebagai kutuk dari Tuhan, yang diakibatkan oleh dosa-dosa mereka. Orang-orang seperti inilah yang suatu saat datang meminta kesembuhan kepada Tuhan Yesus. Mereka 10 orang, dan setidaknya satu di antara mereka adalah orang Samaria. Mereka hanya bisa berteriak kepada Tuhan Yesus dari jarak jauh, dikarenakan mereka tidak boleh berdekatan dengan orang tahir seperti halnya Tuhan Yesus. Menanggapi hal ini, Tuhan Yesus pun berkata agar mereka pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan bahwa mereka telah sembuh sehingga mereka dikembalikan pada masyarakat. Mereka percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, dan ketika mereka di tengah jalan, mereka sembuh. Salah satu dari mereka, yakni orang Samaria, kembali kepada Tuhan Yesus untuk mengucap syukur kepada-Nya atas kesembuhan yang dialaminya. Hal ini membuat Tuhan Yesus heran dan mempertanyakan yang sembilan orang lagi, yang juga sama-sama mengalami kesembuhan. Dari kisah 10 orang kusta ini kita bisa belajar dua hal.Pertama, iman. Kesepuluh orang kusta ini adalah orang yang punya iman besar. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar pergi memperlihatkan diri kepada imam-imam, sebenarnya mereka belum sembuh. Tetapi, ketika mereka percaya dan taat pada perkataan-Nya, mereka mengalami mujizat. Ketika mereka sedang di tengah perjalanan, mereka sembuh! Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya iman dan ketaatan untuk bisa mengalami kuasa Tuhan. Kita tidak boleh hanya pasif menunggu terjadinya mujizat. Kita harus berani mengambil langkah iman, sehingga kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita.Kedua, ucapan syukur. Ada 10 orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus, tetapi hanya satu orang yang kembali kepada-Nya untuk mengucap syukur atas kesembuhannya, yakni seorang Samaria. Orang Samaria ini jelas adalah orang yang tahu berterima kasih. Sedangkan 9 orang lagi, orang Israel yang sering menganggap diri sebagai orang yang lebih saleh dari orang Samaria, justru lupa atas kesembuhan yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya ucapan syukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya di dalam hidup kita. Hendaklah kita ingat Tuhan bukan hanya ketika kita membutuhkan pertolongan-Nya, namun juga ketika kita telah mengalami pertolongan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku bukan hanya percaya pada pertolongan-Mu, tetapi juga bersyukur atas pertolongan-Mu yang telah kualami dalam hidupku. Amin. (Dod).
Ambillah keputusan untuk membangun hubungan dengan Tuhan sebagai prioritas tertinggi di dalam hidup kita sendiri. //Tiga tahun Petrus bergaul dekat dengan Yesus masih tetap dia menyangkal Yesus tiga kali di saat-saat Yesus di dalam kesulitan.
Kencan Dengan TuhanSenin, 21 April 2025Bacaan: Wahyu 3:17 "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang."Renungan: Ada sebuah cerita tentang seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya. Hari itu ia mengajak salah satu anaknya untuk mengunjungi sebuah desa kecil dengan maksud menunjukkan kepada anaknya bagaimana kehidupan orang miskin. Mereka memilih untuk menginap pada satu keluarga miskin yang tinggal di perkebunan. Keesokan harinya di dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Apakah kau menikmati perjalanan kita?" "Tentu, Ayah," jawab anaknya. "Apakah engkau sudah memperhatikan betapa berbedanya kehidupan kita dengan kehidupan keluarga tadi?" "Ya, Ayah. Kehidupan kita dan kehidupan mereka sangat jauh berbeda. Di rumah, kita hanya memiliki seekor anjing, sedangkan mereka memiliki lima ekor anjing pemberani. Kita memiliki satu kolam renang berukuran 5x8 meter, tetapi mereka memiliki sungai kecil yang tiada ujungnya. Kita memiliki taman beberapa meter, tetapi mereka memiliki seluruh kaki langit. Di rumah dan taman kita terdapat lampu-lampu impor yang sangat mahal, tetapi mereka memiliki bulan dan bintang." Sang Ayah terdiam sambil menunduk. Anaknya kembali berkata, "Terima kasih Ayah, Ayah telah menunjukkan kepadaku betapa miskinnya kita." Cerita di atas merupakan gambaran bahwa seringkali penilaian kita terhadap diri sendiri bisa salah sama sekali. Kita cenderung menilai segala sesuatu dari sudut pandang diri kita sendiri, berfokus pada kekurangan sesama dan mengesampingkan kekurangan-kekurangan kita. Tetapi bila Allah yang menilai maka la akan menilai sebagaimana keberadaan kita yang sesungguhnya. Dia tidak buta terhadap dosa dan pelanggaran yang kita buat, tetapi Dia juga tidak buta terhadap kebaikan dan ketaatan kita. Buta terhadap keberadaan sendiri membuat kita sulit mengubah diri karena kita menganggap tidak ada yang perlu diubah dan yang harus berubah adalah orang lain. Hal ini sama halnya dengan menganggap diri kita kaya tetapi sesungguhnya kita jauh lebih miskin daripada orang2 yang kita anggap miskin. Marilah kita menyelidiki keberadaan kita dengan jujur, mungkin saja kita akan menemukan banyak kekurangan di sana-sini. Jangan sampai Yesus mengecam kita sebagaimana la mengecam orang2 Farisi yang tidak menyadari keberadaan mereka yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengingatkan aku bahwa aku bukanlah manusia sempurna. Aku perlu tuntunan-Mu agar aku tidak menganggap diriku "kaya" padahal aku sangat "miskin" di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu 20 April 2025Bacaan: "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1) Renungan: Di suatu siang, seseorang bertanya, "Musa, mengapa kami disuruh mengoleskan darah kambing domba di ambang pintu dan kedua tiangnya? Mengapa kami tidak boleh keluar rumah di malam ini?" Musa menjawab, "Каmu turuti sajalah dan perhatikan kejadian dahsyat malam nanti." Benar, malam itu terdengar tangisan di negeri itu karena semua anak sulung mati, kecuali anak sulung Musa dan teman-temannya. Paginya Musa berkata, "Mari, kita pergi." "Ke mana?" tanya seseorang. "Ke tempat yang dijanjikan Tuhan," jawab Musa. Mereka pun pergi dalam sebuah perjalanan panjang. Tiba di suatu tempat, tiba-tiba seseorang berteriak, "Musa, pemimpin negeri yang kita tinggalkan sedang mengejar kita. Dia membawa banyak tentara, sedang di depan kita ada laut!" "Tenang saja, Tuhan akan membelah laut ini dan kita bisa berjalan melewatinya," jawab Musa. Terjadilah seperti yang dikatakan Musa. Musa dan teman-temannya berjalan melalui tempat kering, sementara pengejarnya ditenggelamkan oleh air laut yang tiba-tiba saja mengalir kembali menutupi tempat tersebut. Musa dan teman-temannya pun bersukacita Mereka melanjutkan perjalanan panjangnya dan setelah melewati berbagai tantangan, mereka sampai ke tempat yang dijanjikan Tuhan. Mereka hidup dan beranak-cucu di tempat itu. Bertahun-tahun kemudian, terjadi peristiwa yang sangat memilukan. Seorang yang dituduh dengan tuduhan palsu dihukum mati dengan cara disalib. "Sebenarnya Dia itu siapa. kok disalib? Dan katanya Dia sudah bangkit dari kematian?" tanya seseorang. Seseorang berjubah putih menjawab, "Dia orang sesat. Dia menyamakan diri dengan Allah. Bahkan selalu memojokkan hamba-hamba Allah. Dia layak disalib. Saya tidak percaya kalau Dia bangkit." Tetapi ada yang menyanggah, "Tidak! Dia adalah orang yang dijanjikan Allah Dialah Yesus, Sang Mesias. Semua kejadian yang berhubungan dengan Dia sama dengan yang ditulis di Kitab Suci kita. Dia mati karena mau membebaskan kita dari belenggu dosa Dan benar bahwa Dia sudah bangkit, untuk membuktikan dan menjamin kemenangan-Nya atas dosa. Setelah bertahun-tahun, kelompok ini bertambah banyak dan tersebar ke seluruh penjuru bumi. Di suatu tempat, seseorang dari kelompok ini berkata, "Apa yang kita harapkan lagi. bukankah kita sudah bebas dari belenggu dosa?" Yang lain menjawab, "Benar, kita sudah bebas dari belenggu dosa. Tetapi, kita harus memberitahukan kepada mereka yang masih terbelenggu dalam dosa bahwa Yesus sanggup membebaskan mereka juga. Yesus yang telah mati dan bangkit itu berkuasa menyucikan mereka dari dosa. Beritahukan kepada mereka bahwa Yesus yang sudah bangkit dari kematian adalah Tuhan yang berkuasa mengampuni dosa dan membebaskan mereka dari segala keterikatan." Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku memaknai Paskah dengan benar, sehingga aku bisa terus berharap akan kemenangan dari berbagai belenggu yang mengikatku. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RP Siprianus Smakur Tukan, SSCC Paroki Santo Stefanus Dirung Lingkin Tanah Siang Selatan Palangka Raya Hari Minggu Palma Luk. 22:14- 23:56