POPULARITY
S3rang4n udara Amerika Serikat di pelabuhan minyak Ras Isa di Yaman m3new4skan 38 orang dan m3ukai 102 lainnya. Mayoritas k0rb4n disebut adalah pekerja pelabuhan.
Butik Emas Logam Mulia Antam di TB Simatupang, Jakarta Selatan diserbu warga yang ingin membeli emas. Mayoritas pembeli mengincar emas Antam sebagai investasi jangka panjang sekaligus langkah antisipasi terhadap gejolak ekonomi global.
Mayoritas Calon yang Didukung Prabowo dan Jokowi Unggul di Hitung Cepat Pilkada | Anies Baswedan Sampaikan Pesan usai Tom Lembong Kalah Praperadilan | Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang Tarik Perhatian Publik *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Wacana pembatasan BBM subsidi berulang kali dilontarkan pemerintah, tetapi urung terlaksana. Jelang estafet kepemimpinan ke Prabowo-Gibran, wacana itu kembali bergaung. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahkan memasang target pembatasan Pertalite berlaku per 1 Oktober mendatang. Pembatasan Pertalite memang sudah didorong banyak kalangan karena implementasinya selama ini tidak tepat sasaran. Mayoritas subsidi justru dinikmati orang kaya. Situasi kian pelik karena harga minyak dunia sangat fluktuatif sehingga ketika terjadi lonjakan, tambahan beban subsidinya mesti ditanggung negara. Di sisi lain, pembatasan Pertalite berpotensi membebani masyarakat dan otomatis juga bakal mengerek harga-harga lain. Padahal, saat ini, daya beli masyarakat tengah tergerus dan banyak terjadi PHK. Apakah saat ini waktu yang tepat untuk memberlakukan pembatasan Pertalite? Bagaimana dengan kesiapan pemerintah? Apa saja dampak yang harus diantisipasi apabila rencana ini terealisasi? Kita bincangkan bersama Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, dan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Perusahaan e-commerce Tiongkok telah menjangkau pasar AS dan meski produknya disambut konsumen karena murah tapi sebagian besar warga tampak tidak tergiur. Survei Pew Research menunjukkan lebih banyak warga AS memandang negatif pengaruh ekonomi Tiongkok dibanding negara-negara lain yang disurvei.
tahun lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan lebih dari lima ratus lima belas ribu kasus HIV. Dari jumlah tersebut, 88%-nya telah terkonfirmasi Orang dengan HIV (ODHIV). Namun, hanya 40% saja yang menerima pengobatan HIV. Mayoritas berasal dari kelompok usia 25-49 tahun. Global UNAIDS menyebut, orang muda dengan HIV rentang usia 10 sampai 24 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan. Kondisi ini menghambat upaya pengobatan dan perawatan. Untuk itu, dukungan psikososial dari orang-orang terdekat dan pendampingan bagi ODHIV, menjadi penting untuk meningkatkan efektivitas ODHIV dalam menjalani pengobatan antiretroviral (ARV). Kita bincangkan bersama: 1. Asep Eka Nur Hidayat – Country Program Manager AHF 2. Diah Ayu - Peer Support Mahakam Plus Samarinda, Kalimantan Timur 3. Pudji Astuti - Program Coordinator RSUD Wangaya, Bali. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
165 WNI Terancam Hukuman Mati, Mayoritas di Malaysia | Pengamat Kepolisian Tantang Satgas Judi Online Berani Tangkap Bandar | Menteri LHK: Perhutanan Sosial Naikkan Status Ribuan Desa Sangat Tertinggal *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Beberapa hari terakhir, topik soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) trending di media sosial. Mayoritas komentar warganet bernada protes, bahkan akronim Tapera dipelesetkan menjadi Tabungan Penderitaan Rakyat atau Tambahan Penderitaan Rakyat. Apalagi ini berdekatan dengan polemik soal Uang Kuliah Tunggal UKT, yang kemarin akhirnya dibatalkan. Terbitnya Peraturan Pemerintah tentang Tapera langsung diberondong kritik dan penolakan, karena memberi tambahan beban ke seluruh pekerja yang bergaji minimal UMR. Iuran Tapera tiap bulan ditetapkan 3 persen dari gaji, yang bakal ditanggung pekerja sebesar 2,5 persen, dan perusahaan 0,5 persen. Padahal, gaji pekerja saban bulan sudah dipotong untuk pajak penghasilan, iuran BPJS Kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Penolakan pun kencang disuarakan para pengusaha, karena mereka juga diwajibkan untuk berkontribusi. Tujuan kebijakan Tapera memang terlihat relevan dengan persoalan akses kepemilikan rumah yang terjangkau masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan masih ada 15,21 persen rumah tangga di Indonesia yang belum punya rumah. Namun, apabila kebijakan ini ditujukan untuk membantu warga termasuk buruh agar bisa mengakses hunian terjangkau, mengapa sampai ditolak? Apakah skema terbaru Tapera ini menjadi satu-satunya solusi? Kita bincangkan hal ini bersama Dian Septi Trisnanti, Pimpinan Umum Marsinah.id, sebuah media buruh perempuan untuk kesejahteraan dan kesetaraan.
YUNIAR KUSTANTO - Mayoritas pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) merupakan usia lanjut Usia #LiputanHajiElshinta2024 #Haji2024 #MCH2024 #KemenagRI
Bantaran Sungai Gajahwong dan Sungai Winongo di Yogyakarta menjadi permukiman masyarakat miskin kota sejak 1940-an. Mereka menyingkir ke pinggiran kali karena tak mampu membeli rumah. Puluhan tahun hidup dalam kerentanan karena tak punya alas hak. Hunian yang ditempati jauh dari layak, langganan banjir, dan kumuh. Kemudian muncullah gagasan membentuk Paguyuban Kalijawi, sebagai wadah warga bantaran berembuk mencari solusi bersama. Mayoritas anggotanya adalah perempuan. Jurnalis KBR Muthia Kusuma Wardani berbincang dengan Ainun Murwani, salah satu penggerak yang gigih di Kalijawi tentang perjuangan dan capaian mereka. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja 147,71 juta orang. Mayoritas pengangguran didominasi penduduk oleh generasi Z. Hal ini membuktikan bahwa kesempatan kerja belum mampu menampung angkatan kerja baru. Terus, gimana dong caranya supaya gen Z bisa siap bersaing mendapatkan kursi di dunia kerja? Dengarkan obrolannya bersama praktisi HR, Audi Lumbantoruan. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/detikfinance/message
Dinilai Berkinerja Buruk tapi Mayoritas Anggota DPR Ikut ‘Nyaleg' Lagi | DPR Akan Panggil Dirjen Pajak Terkait Tingginya Pajak Hiburan | Pengisian Kursi Anggota DPR Kabupaten/Kota Berpotensi Picu Konflik di Papua *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
YLKI: Tunda Kebijakan Beli LPG Subsidi Pakai KTP | SMRC: Gerakan 212 Mayoritas ke Prabowo-Gibran, tapi Dukungan ke AMIN Terus Menguat | Pemprov NTT Pastikan Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Terpenuhi *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Yes.7:1-14 PENDAHULUAN– Realita pahit sebagai akibat bencana peperangan TANDA BENCANA DIDEPAN MATA-.Bacaan kita berbicara bukan tentang perang tetapi kekuatiran akan bencana peperangan yang akan datang segera. TANDA KASIH TUHAN-Tuhan sendiri yang memberikan suatu pertanda. PENUTUP-Sebuah kutipan hasil survey World Economic Forum dalam the Global Risk Report 2022 menulis demikian: Mayoritas warga dunia memandang masa depan ... Read more
Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA - Berdalil Dengan Mayoritas
Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA - Berdalil Dengan Mayoritas
Both YES and NO are focusing on the key battleground states in Tasmania, Queensland and South Australia. - Kubu pihak YES maupun NO memusatkan perhatian pada negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama di Tasmania, Queensland, dan Australia Selatan.
A: "Ga takut kurang protein lu?" B: "Lu ga terlalu butuh banyak protein loh sebenarnya." Protein sebenarnya kira2 hanya sekitar 10-30% dari total kalori kita. Mayoritas lainnya masih dari karbo dan lemak. Tapi, gimana sih pandangan soal protein yang seimbang? Di episode podcast kali ini kita mencampurkan ilmu dari 2 buku. Proteinaholic by Garth Davis, MD dan Outlive by Peter Attia, MD. Enjoy listening! Support podcast ini di sini. Konsultasi di Utuh Health di sini.
Berita Koran Tempo hari ini: Kasus ponsel IMEI ilegal rugikan negara Rp 353 miliar, mayoritas iPhone; Mengusut jaringan penjualan ginjal di pemerintahan; MRT Jakarta optimistis jumlah penumpang terjaga meski putus kerjasama dengan sejumlah dompet digital. — Kunjungi https://s.id/spesialmerdeka untuk mendapat diskon berlangganan Tempo Digital Premium selama setahun. Bantu kami memahami Anda untuk meningkatkan kualitas jurnalistik Tempo lewat survei: http://bit.ly/tcosurvei Baca informasi mendalam Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/berita-utama-koran-tempo/message
Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah menerima setidaknya 50 aduan terkait penerimaan peserta didik baru. Mayoritas aduan yang masuk adalah pada level pendaftaran jenjang SMA atau SMK negeri. Beberapa jenis aduan diantaranya berkaitan dengan persoalan jarak rumah dengan sekolah serta dugaan manipulasi data. Selain itu, viral di media sosial pungutan liar di salah satu SMK negeri di Rembang yang ditemukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bagaimana penjelasannya ? Octa akan membahasnya dengan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida
KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Selasa, 11 Juli 2023. MAKASSAR (00:22) Konsolidasi Akbar Jelang Pemilu 2024, Wali Kota Makassar, Jangan Kita Terpecah. MALANG (01:03) Jemaah Haji Asal Malang Raya Meninggal di Tanah Suci, Mayoritas dari Kabupaten Malang. MANADO (01:39) Beralih ke Endemi, Dinkes Manado Tetap Lakukan Survelensi Geonomik. Kontributor: Smart Makassar - News Anchor: Deddy Detars ll Reporter: Muh Said Smart Manado - Edwin Kalimaya Bhaskara Malang - Ronaldo Harland
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
AS dan Tiongkok pada akhir pekan di Singapura saling tuding. Pemimpin militer kedua negara saling menyalahkan telah meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan. Sementara itu, sedikitnya 15 jemaah haji asal Indonesia telah wafat di Tanah Suci hingga 4 Juni 2023. Mayoritas yang wafat adalah lansia.
Bismillah... Apakah teman-teman masih khawatir tentang rezeki? Mayoritas ketakutan manusia adalah tentang rezeki. Karena manusia punya mode survival, bertahan hidup. Secara otomatis baik jiwa maupun raganya akan berusaha mengejar rezeki. --- "Sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya, sebagimana kematian itu akan mengejarnya." (HR. Ibnu Hibban Nomor 1084) --- Order ebook msha.ke/riamarliana87 Tinggalin komen atau pertanyaan : https://open.firstory.me/user/cli77xv0u00bj01307mtm9zlp/comments Powered by Firstory Hosting
__ dzulqarnain.net Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, Telegram, Anchor: @dzulqarnainms
Saya membahas cara menciptakan batasan dalam bekerja. Ini merupakan rangkuman dari video TED Talk Nedra Glover Tawwab yang berjudul Your 3-step guide to setting better boundaries at work dan diolah dari berbagai sumber. Kadang, bisa sangat sulit untuk mengatakan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Butuh keberanian untuk bicara,”Saya ingin diperlakukan seperti ini.” Mayoritas orang kesulitan mengungkapkan hal ini, menjelaskan bagaimana mereka ingin dihargai. Di dunia kerja, membuat batasan artinya kamu tahu batasan antara kehidupan professional dan kehidupan pribadi. Membuat batasan memang sulit di awal. Tapi, semakin sering kamu melakukannya, maka akan menjadi semakin mudah. Menariknya, membuat batasan seringkali menular. Ketika kamu menerapkan sebuah batasan, orang lain mungkin saja melakukan hal yang sama. Nah, tentunya hal ini akan membuat sebuah hubungan menjadi lebih sehat. Apalagi di masa sekarang, kerja tidak lagi dari kantor, tapi juga bisa dari rumah. Batas antara kehidupan profesional dan pribadi semakin tipis dan ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan juga fisikmu.
Saya membahas buku Mindware karya Richard E. Nisbett. Buku ini membahas cara berpikir yang lebih logis dan rasional. Apakah kamu adalah orang yang rasional? Mayoritas orang mungkin mengklaim kalau dirinya adalah orang yang rasional. Tapi kenyataannya, kita seringkali bertidak irasional. Kita mudah sekali terjebak sesat logika sehingga pada akhirnya kita membuat keputusan yang buruk. Misalnya, kita tidak berani keluar dari posisi yang buruk, hanya karena kita takut kalau kondisi di depan malah bisa jadi lebih buruk. Atau, kita merasa barang yang kita miliki mempunyai nilai yang lebih tinggi, padahal sebenarnya nilainya sama saja atau bahkan mungkin lebih kecil.
Saya membahas bagaimana cara kita bisa belajar dari kegagalan? Apakah kamu tahu bedanya antara kesalahan dan kegagalan? Mayoritas mungkin tidak. Kita seringkali merasa kalau dua hal ini sama. Tidak heran, ketika seseorang mengakui sebuah kegagalan artinya orang itu siap salah. Jadi, ketika muncul sebuah kegagalan, kita selalu mencari siapa yang salah, bukan bagaimana bisa jadi lebih baik lagi di masa depan? Misalnya begini, jika sebuah hasil gagal karena kurangnya usaha, maka mungkin saja orang itu layak disalahkan. Tapi, ternyata, sebuah hasil gagal, karena orang itu overwork dan burnout, nah mungkin yang salah adalah sistemnya. Tapi, tentu saja, siapa sih yang mau disalahkan? Siapa sih yang dengan lapang dada menerima sebuah kesalahan? Saya rasa, ini hal yang sangat sulit kan? Padahal, jika kita bisa menciptakan sebuah lingkungan di mana seseorang merasa aman untuk mengakui dan melaporkan kegagalan, maka hal itu bisa menjadi sebuah momen yang berharga.
Saya membahas buku On the Shortness of Life karya Seneca. Kenapa hidup terasa singkat? Mungkin kamu menyadari kalau kadang waktu terasa begitu cepat. Kamu tidak sadar, tiba-tiba saja waktu cepat berlalu. Hingga akhirnya, kamu mulai bertanya, kenapa waktu terasa cepat? Buku ini membahas soal hidup yang terlalu singkat. Apakah benar? Mayoritas dari kita mungkin takut akan kematian. Tapi sebenarnya, hidup kita di dunia itu panjang asalkan kita tahu cara menggunakannya. Hal ini yang kadang tidak kita sadari. Kita merasa hidup itu terlalu singkat, padahal alasan utamanya karena kita terbiasa menunda pekerjaan. Hidup itu tidak pendek, namun kita yang membuatnya menjadi pendek. Filsuf Romawi kuno terkenal bernama Seneca mendorong kita untuk melihat kembali masalah yang membuat hidup terasa bergerak begitu cepat, misalnya seperti ambisi pribadi, memberikan seluruh waktu kita kepada orang lain, atau terlibat dalam kejahatan. Seneca berpendapat, hidup terasa singkat apabila kita terlalu sibuk dalam hal bisnis dan stres.
Hari Pekerja Migran Sedunia, Komnas HAM Berikan Sejumlah Rekomendasi | Survei, Mayoritas rakyat Jepang Tolak Kenaikan Pajak untuk Pertahanan | Piala Dunia 2022, Messi Raih Pemain Terbaik Mbappe Sepatu Emas *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Teman Motion, beberapa waktu lalu di media sosial sempat ramai memperbincangkan festival musik di Indonesia yang tidak bisa dijalankan sesuai rencana. Mayoritas, dikarenakan pengunjung yang overcapacity. Miris ya, jangan sampai industri seni pertunjukan di Indonesia yang baru aja bangkit lagi akibat pandemic kemarin jadi tertidur lagi. Nah kita ngobrol langsung yuk soal ini bareng David Karto – Co-Founder of Demajors, Director of AMI, Founder of Synchronize Festival.
The majority of Australians participating in a survey have identified climate change as their number one global concern, overtaken by armed conflict. - Mayoritas warga Australia yang berpartisipasi dalam sebuah survei telah mengidentifikasi perubahan iklim sebagai perhatian global nomor satu mereka, disusul oleh konflik bersenjata.
Saya membahas buku The Power of Positive Thinking karya Norman Vincent Peale. Buku ini membahas bagaimana pikiran positif bisa mengubah hidup. Apakah kamu sering mengeluh atas hidup yang kamu jalani sekarang? Misalnya, karir yang gitu-gitu aja, jualan susah banget, dan teman kerja yang nyinyir. Mayoritas orang mungkin setiap harinya berjuang melawan masalah yang ada dalam hidupnya. Bagaimana bila kita bisa membebaskan diri kita dari semua hal tersebut, melalui hal kecil sederhana, yaitu berpikir positif? Ingat, semua dimulai dari pikiran, lalu pada akhirnya menjadi kenyataan. Ada latihan yang menarik. Kunci dari kebahagiaan yaitu bebaskan hati kamu dari kebencian dan pikiran kamu dari kecemasan. Hidup sederhana, jangan terlalu berharap, dan perbanyak memberi. Coba lakukan ini selama seminggu dan kamu akan kaget atas hasilnya.
KLB Hepatitis Misterius, Perlukah Penanganan Serius? Oleh. drh. Lailatus Sa'diyah (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Belum tuntas wabah Covid-19, kini dunia kembali digegerkan akan munculnya penyakit Hepatitis misterius yang menyerang anak-anak. Hal ini sontak menambah kekhawatiran akan ancaman kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Akankah Indonesia mampu mengatasi wabah misterius ini? Misterius Penyakit Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini, pertama kali dikonfirmasi di Inggris Raya pada 5 April 2022. Kemudian dilaporkan terjadi peningkatan kasus di wilayah Eropa, Asia, dan Amerika. Seiring meningkatnya kasus, WHO menetapkan penyakit Hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. Di negeri kita tercinta ini, dalam kurun waktu 2 minggu hingga 30 April 2022, ada dugaan tiga kasus pasien anak Hepatitis akut meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penyakit Hepatitis akut ini cenderung menyerang anak usia 0-16 tahun. Mayoritas menginfeksi anak usia di bawah 10 tahun. Penyakit Hepatitis akut ini, disebabkan oleh virus yang sangat berbahaya. Selain mengakibatkan korban meninggal dunia, ada 17 dari 170 anak dengan Hepatitis akut membutuhkan transplantasi hati. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/05/09/klb-hepatitis-misterius-perlukah-penanganan-serius/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Saya membahas bagaimana persepsi kita soal stres ternyata bisa mengubah dampak stres pada tubuh. Ini merupakan rangkuman dari video TED Talk Kelly McGonigal yang berjudul How to make stress your friend dan diolah dari berbagai sumber. Apakah kamu pernah mengalami stres? Mayoritas orang pasti pernah mengalami hal ini, stres di tempat kerja, kesulitan keuangan, masalah keluarga, dan sebagainya. Hidup pasti tidak selamanya bahagia, ada kalanya kita juga mengalami stres. Namun cara kita melihat stres dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan. Orang yang melihat stres sebagai reaksi tubuh untuk mempersiapkan kita dalam menghadapi tantangan hidup, ternyata mendapatkan manfaat positif dari stres.
Saya membahas kalau orang yang sangat sukses, mungkin saja kesepian. Jalan ini tidak dilalui oleh banyak orang, hanya orang yang bersedia mengorbankan banyak hal dalam hidupnya, baru bisa mencapai ke titik ini. Mayoritas orang ingin jadi orang sukses dalam hidupnya, entah jadi pengusaha sukses atau karirnya bagus hingga mencapai tingkat direktur atau bahkan presiden direktur. Kita juga sering dengar bagaimana kisah seorang biasa mampu menaiki tangga kesuksesan. Namun perlu kita pahami, mencapai hal tersebut tidak mudah. Kamu akan mengalami banyak tantangan dan berkorban banyak hal untuk bisa sampai ke titik tersebut. Hal ini yang jarang dibicarakan oleh orang yang sudah sukses. Mereka seakan melupakan semua pengorbanan dan tantangan beratnya dan fokus pada hal yang positif, sehingga kamu dan saya bisa terinspirasi dan mengikuti jalan mereka.
Di episode kali ini son of garlic kedatangan Tamu yang bernama aldo, Aldo adalah orang cina yang telah lama tinggal di indonesia, Aldo akan membagikan pengalamanya ,bagaimana rasanya menjadi minoritas dan bagaimana ia dan keluarga bisa bertahan hidup ...
Krisis Ekonomi Menerpa, Akankah Sri Lanka Mampu Mengatasinya? Oleh. drh. Lailatus Sa'diyah (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Fitriana NarasiPost.Com-Krisis kembali menerpa, kondisi perekonomian porak-peranda, rakyat semakin sengsara, kekacauan di mana-mana, mulai berjatuhan korban jiwa, akankah Sri Lanka baik-baik saja? Sri Lanka, saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam kurun waktu tujuh dekade terakhir. Mayoritas warga dilaporkan mengalami kekurangan pasokan bahan pangan hingga bahan bakar gas. Tenaga listrik pun harus dipadamkan secara bergiliran. Ditambah, warga harus mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak yang semakin langka. Aksi protes secara sporadis pun mulai bermunculan di sejumlah kota. (kompas.id, 22/03/2022) Keadaan Darurat Akhir pekan lalu, Presiden Gotabaya Rajapaksa telah mengumumkan keadaan darurat nasional. Hal ini dikarenakan kekacauan masyarakat yang semakin menjadi di Sri Lanka. Sejak Februari lalu, habisnya devisa Sri Lanka diikuti oleh inflasi tajam. Ketergantungan terhadap impor menjadi penyebabnya. Selama ini Sri Lanka masih melakukan impor khususnya bahan bakar dan bahan-bahan pertanian seperti pupuk, yang kini membuat produksi hasil pertanian negara pun menjadi kacau. Antrean masyarakat Sri Lanka untuk mendapatkan bahan bakar tak bisa terelakkan. Tidak sabarnya masyarakat memicu munculnya kerusuhan hingga menimbulkan korban jiwa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Sri Lanka menerjunkan petugas keamanan untuk berjaga di beberapa titik lokasi. Adanya kewajiban membayar utang, memperburuk kondisi yang ada. Di tahun ini saja, Kolombo memiliki hampir US$7,3 miliar utang yang jatuh tempo kepada beberapa negara seperti Cina, Jepang, dan India. (cnbcindonesia.com, 05/04/2022) Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/04/08/krisis-ekonomi-menerpa-akankah-sri-lanka-mampu-mengatasinya/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Stigmatisasi Ulama Viral, Benarkah Radikal? Oleh. Ana Nazahah (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Sofia ariyani NarasiPost.Com-Sejak Sabtu (5/3/2022) kemarin, viral beredar 180-an ulama dan tokoh yang disarankan tidak diundang sebagai penceramah. Hal ini tentu saja mengundang perhatian warganet. Mayoritas bertanya-tanya, “Bukankah ulama yang dianggap ‘radikal' tersebut adalah ulama lurus, yang senantiasa peduli terhadap persoalan bangsa dan terbukti mencintai bangsa ini dengan tulus?” Sebenarnya umat saat ini sudah mulai jengah terhadap makna radikalisme yang terkesan dipaksakan. Padahal jelas-jelas telah melanggar agama, budaya serta nilai-nilai yang dianut bangsa ini. Sehingga wajar umat bertanya, “Seberapa pentingkah isu ulama radikal disorot?” “Sampai kapan umat harus terbelenggu oleh doktrin sesat yang diciptakan para pembenci Islam?” Sepertinya umat wajib mencari jawabannya, agar tidak selamanya dibodohi yang hanya menyebabkan negeri yang sedang ditimpa berbagai musibah ini, jauh dari rahmat Allah Swt. Kenapa Ulama Dianggap Radikal? Setidaknya ada dua alasan kenapa ulama dianggap berbahaya. Pertama, ulama itu penganut paham dakwah kekerasan, menyeru Islam dengan menanamkan api permusuhan di tengah umat beragama, mendorong umat berperilaku anarkis. Kedua, ulama tersebut berdakwah dengan pemikiran. Membongkar makar penjajahanan, misalnya. Menjelaskan pengaruh hegemoni Barat dalam menentukan arah dan kebijakan pemerintahan serta membongkar kedok penjajah di balik politik ekonomi liberalisme, sembari memberi solusi untuk segala problematika umat. Untuk alasan pertama, tentu saja ini jauh dari ajaran Islam dan dakwah yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Tanpa dicap radikal sekalipun, ulama ini sudah seharusnya dijauhi. Sedang yang kedua, ulama ini berbahaya khususnya bagi pengusung ide penjajahan, khususnya bagi negara kufar yang hidup sebagai inang di sebuah bangsa yang berlimpah hasil kekayaan alamnya. Jika negara berhenti menggunakan asas politik ekonomi liberalisme, penjajah tentunya akan kerepotan melanggengkan cengkeraman mereka dan merampok hasil kekayaan alam, yang setiap harinya mengalir ke kantong-kantong para kapitalis itu. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/12/stigmatisasi-ulama-viral-benarkah-radikal/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Setelah lama tidak mengudara, pada siniar perdana tahun 2022 ini Vani dan Almira mencoba membahas fenomena kekerasan seksual di ruang Kampus bersama Lenny Ristiyani, Staff Divisi Advokasi LRC-KJHAM. Hal ini dirasa penting karena berdasarkan data Komnas Perempuan sepanjang 2015-2020, dari keseluruhan pengaduan kekerasan seksual yang berasal dari lembaga pendidikan, sebanyak 27 persen kasus terjadi di perguruan tinggi. Survei Kemendikbud pada 2020 juga menyebutkan bahwa 77 persen dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus dan 63 persen tidak melaporkan kasus yang diketahuinya kepada pihak kampus. Mayoritas korban kekerasan seksual adalah perempuan. Data tersebut sebenarnya tidak begitu mengejutkan, sebab berdasarkan penelitian yang dilakukan Guru Besar Kajian Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Profesor Alimatul Qibtiyah Ph.D, dosen pria dan mahasiswa pria tidak menyebut kekerasan seksual sebagai masalah di kampus. Sementara banyak mahasiswi dan dosen perempuan yang justru menyatakan kekhawatiran terbesar mereka adalah kekerasan seksual di kampus. Mereka menganggap pelecehan seksual merupakan pelanggaran etika yang paling buruk. Munculnya kekerasan berbasis gender sebagai fenomena gunung es bukan tanpa alasan, banyak penyintas enggan melapor karena faktor tertentu, mulai dari relasi kuasa hingga stereotip masyarakat yang patriarkis. Dari penelitian yang sama, masyarakat Indonesia hampir 70% gemar menyangkal dan cenderung menyalahkan korban. Hal senada disampaikan Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani. Menurutnya, korban yang kerap disalahkan oleh masyarakat sering menghadapi pengucilan bahkan sampai pengusiran dari tempat tinggal karena dianggap menodai komunitas masyarakat itu. Sehingga, ke mana perempuan mencari ruang aman di kolong bumi yang mengerikan ini?
Hikmah di Balik Setiap Ujian Kehidupan Oleh. Annisa Fauziah, S.Si. (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani NarasiPost.Com-Apakah yang tebersit di dalam pikiran kita saat mendengar kata “ujian”? Mayoritas masyarakat biasanya mengidentikkan ujian dengan kesulitan dan kesedihan. Alhasil, respons yang muncul dari diri kita saat diuji adalah tangisan. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan tangisan, tetapi yang harus dibenahi adalah perspektif kita tentang ujian. Ujian sejatinya bukanlah identik dengan orang-orang yang hidupnya senantiasa diliputi kesulitan. Sebab, ujian bisa saja datang bersama dengan kebahagiaan yang kita rasakan. Apakah kita bisa menjamin bahwa rumah mewah tiga lantai, mobil sport keluaran terbaru, hingga investasi properti yang kita miliki bukanlah sebuah ujian? Ayat Al-Qur'an surah Al-Anbiya: 35 sesungguhnya bisa menjadi sebuah refleksi. Allah Swt. berfirman: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” Setelah menyimak ayat ini, apakah kita masih mengira bahwa apa yang ada di hadapan kita saat ini bukanlah sebuah ujian? Ketika manusia hidup di dunia sejatinya ia tidak akan terlepas dari ujian yang diberikan Allah Swt. Kita sering mendeskripsikan ujian dengan sesuatu yang membawa kepada kesulitan. Padahal, Allah Swt. bisa menguji kita dengan kesenangan. Bahkan, perhiasan dunia berupa harta dan jabatan pun adalah sebuah ujian. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/27/hikmah-di-balik-setiap-ujian-kehidupan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Dua crazy rich jadi tersangka dan ditahan polisi gara-gara tipu banyak orang lewat investasi bodong. Yep, mereka adalah Indra Kenz dan Doni Salmanan. Doni Salmanan udah ngaku kalo dia emang nipu para korban, dan total kerugian korban akibat tipuan Indra Kenz dan Doni sampai ratusan miliar. Udah lebih dari dua pekan, perhatian dunia masih tertuju pada Rusia dan Ukraina. Siapa yang nyangka kalau ternyata dari hasil survei yang dirilis lembaga independen Amerika Serikat Gary Langer hasilnya, mayoritas warga Rusia justru mendukung aksi Vladimir Putin untuk melakukan invasi ke Ukraina. Belakangan ini banyak pohon tumbang bahkan hujan es di berbagai daerah. BMKG minta seluruh warga +62 waspada cuca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung sampai April nanti.
Saya membahas buku The Honest Truth About Dishonesty karya Dan Ariely. Buku ini membahas kenapa kita berbohong, terutama kepada diri sendiri. Apakah kamu pernah berbohong atau melakukan hal curang? Kemungkinan besar pasti pernah. Walaupun tidak melakukan kebohongan atau kecurangan besar, kita mungkin pernah melakukan perilaku tersebut. Dalam diri manusia, ternyata ada dua dorongan yang berlawanan. Di satu sisi, kita ingin dilihat sebagai orang yang jujur dan bermartabat. Kita ingin melihat ke cermin dan merasa kalau kita adalah orang yang baik. Tapi di sisi lain, kita ingin mendapatkan manfaat dari perilaku curang dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Penulis memberikan fakta yang menarik bagaimana orang biasa yang cenderung jujur bisa membenarkan perilaku curangnya.
Sistem Buruk, Rezim Terpuruk. Benarkah 2024 Ambruk? Oleh. Meitya Rahma Voice over talent: Dewi F NarasiPost.Com-Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Itulah yang terekam beberapa tahun terakhir ini. Dari penanganan pandemi yang belum tuntas, pemindahan ibu kota negara yang masih menjadi polemik. Dan tentunya masih banyak lagi. Jika dituliskan mungkin akan berlembar-lembar. Krisis multidimensional telah terjadi sejak lama. Pergantian rezim ke rezim pun tak bisa hentikan krisis multidimensional ini. Maka, menarik apa yang disampaikan ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, yang menyoroti adanya konflik kepentingan di pemerintahan saat ini. Faisal Basri mengingatkan bahwa konflik kepentingan yang berbahaya adalah kala pejabat negara ikut berbisnis. Kolaborasi antara negara dan pengusaha terlihat dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia teranyar. Menurutnya, konflik kepentingan ini sudah kritis. (TEMPO.CO,30/1/22) Adanya oligarki yang merupakan koalisi jahat. Mereka nantinya akan saling buka-bukaan. Saling membuka borok satu sama lain ke KPK ketika pembagian hasil tidak merata. Faisal memprediksi tidak sampai 2024, secara moral pemerintahan ini sudah ambruk. Mayoritas elite-nya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, melakukan skandal-skandal yang semakin besar. Pada akhirnya rakyat akan tahu skandal atau persoalan-persoalan yang ada. Karena itu, Faisal berharap masyarakat tahu persoalan itu. Agar perlawanan rakyat betul-betul terwujud. “Jangan sampai negara jadi raksasa lalim karena konflik kepentingan state dan korporasi. (TEMPO.CO,30/1/22) Tak berlebihan jika Faisal memprediksi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan ambruk secara moral sebelum 2024. Namun, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, mengklaim bahwa negara selama ini tak pernah menutup mata soal skandal para elite di negeri ini. Baginya, saat ini pemerintah masih berada di jalan yang baik meski dalam kondisi berat. (CNN.CO,30/1/22) Biasanya orang dalam lingkaran oligarki menganggap bahwa kondisi pemerintahan masih baik-baik saja. Walaupun Faldo sebagai stafsus Mensesneg menambahi, “Meskipun dalam kondisi berat”. Ini sudah memberi sinyal bahwa kondisinya memang sudah hancur sebenarnya. Ekonom seperti Faisal Basri memiliki analisis yang bisa merangkum data-data tentang kondisi ekonomi dari tahun ke tahun. Maka, dari data-data yang ia miliki tersebut bisa ditarik analisis tentang kondisi rezim saat ini dan memprediksi nasib rezim nanti. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/05/sistem-buruk-rezim-terpuruk-benarkah-2024-ambruk/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Siapa disini yang bangun pagi di hari minggu demi dateng ke warnet rebutan pc? Mayoritas bocil di jaman kita pada main PB, nge-cash sampe jutaan demi naikin rank. Tapi sekarang ga dimainin lagi bahkan lupa akunnya. Inget kata Rizky, "Sekarang ini semua Game jadul bisa dimainin, tapi tidak dengan kenangannya"
Apa tujuan utama kamu dalam hidup? Menjadi sukses dalam suatu bidang tertentu? Mayoritas orang mungkin bertujuan seperti ini dan tidak ada yang salah dari tujuan itu. Namun, terkadang semakin kita mengejar kesuksesan, kita merasa semakin jauh darinya. Simak nasihat dari Viktor Frankl tentang hal ini di episode terbaru StoicastID ya!(email: stoicastid@gmail.com | IG: @haisitta | Twitter: @mysunsetsky) See acast.com/privacy for privacy and opt-out information.
Boneka dalam Pandangan Islam Oleh. Aya Ummu Najwa Voice Over Talent: Dewi n NarasiPost.Com-Indonesia kembali dihebohkan dengan berita viralnya beberapa selebritas yang mengaku mempunyai atau mengasuh spirit doll (boneka arwah), yang mereka perlakukan layaknya bayi sungguhan. Mereka melayaninya, mengasuhnya, dan merawatnya laksana merawat anak-anak mereka. Bahkan, ada yang menganggap boneka-boneka tersebut calon ahli warisnya. Sekilas boneka itu memang terlihat lucu, dengan bentuk mirip bayi manusia sungguhan, namun sesuai dengan namanya spirit doll, boneka-boneka tersebut dipercaya telah dimasukkan roh atau jin di dalamnya. Bagaimana Islam memandang hal ini? Mayoritas para ulama mazhab Malikiyah, Syafi'iyah dan Hambali, mereka berpendapat bahwa Islam mengharamkan membuat gambar atau patung berbentuk makhluk, kecuali untuk boneka mainan anak-anak. Al-Qadhi ‘Iyadh telah menukil kebolehan tersebut dan ia mengatakan bahwa mayoritas ulama berpendapat demikian. Demikian pula Imam Nawawi dalam Syarah Muslimnya telah mengikuti pendapat ini. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa larangan gambar atau patung itu dikecualikan jika dimaksudkan bagi boneka anak-anak, dikarenakan ada dalil yang menunjukkan keringanan akan hal ini. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/04/boneka-dalam-pandangan-islam/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Sahabat SALAAM, bagaimanakah kita sebagai Muslim bersikap ketika berada di wilayah yang mayoritas non Muslim? Simak kajian singkat dari Habib Husein Ja'far Al-Hadar untuk mengetahui jawabannya!
The majority of Australians see racism as a very big' problem. That's according to the Scanlon Foundation's 2021 Mapping Social Cohesion report which shows a big shift in attitudes since last year. - Mayoritas orang Australia melihat rasisme sebagai masalah yang sangat besar. Itu menurut laporan Pemetaan Kohesi Sosial 2021 Yayasan Scanlon yang menunjukkan perubahan besar dalam sikap sejak tahun lalu.
Tirani Mayoritas “Democracy is two wolves and a lamb voting on what to have for lunch.”
Saya membahas kisah inspiratif dari LEGO. Mayoritas orang mungkin boleh dibilang pernah melihat LEGO, namun di balik sebuah nama perusahaan mainan yang mendunia ada keluarga tukang kayu sederhana yang punya mimpi besar.
Hilangnya Muruah Islam di Negeri Mayoritas Muslim Oleh. Rahmiani. Tiflen, Skep (Voice Of Muslimah Malang) Voice Over Talent: Armina A NarasiPost.Com-Bagai buah simalakama nasib menjadi umat Islam di dunia ini. Jika mayoritas, ia dipaksa untuk toleransi pada minoritas, sampai-sampai terkesan hilang wibawa. Namun, ketika menjadi minoritas, maka itu lebih parah lagi. Ia malah akan ditindas hingga ke akar-akarnya, bahkan bisa berujung pada kehilangan nyawa. Sama hal yang dialami umat Islam di Indonesia. Negara dengan jumlah kaum muslim terbesar di dunia, akan tetapi kini kaum muslim justru ditindas hingga hilang muruahnya. Seperti dilansir oleh PosKota.co.id, dalam lamanya diberitakan bahwa berbagai media asing beberapa waktu lalu sedang menyoal terkait suara azan yang dianggap menciptakan kegaduhan di kota Jakarta (15/10/21). Begitu pun yang dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, beliau sangat menyayangkan pemberitaan tersebut. Menurutnya, sudah ada aturan yang mengatur terkait pengeras suara khususnya masjid. Hal itu kemudian diperkuat oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI). Bahkan tak tanggung-tanggung, media asing asal Perancis pun turut memberikan komentarnya. Seperti yang dilakukan oleh Agence France Presse (AFP) yang juga memberitakan bahwa ada salah seorang muslimah yang mengalami gangguan kecemasan (anxiety disorder) dan setiap harinya merasa terganggu pada pukul 03.00 pagi ketika mendengar suara azan dari masjid di sekitaran kota Jakarta. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/26/hilangnya-muruah-islam-di-negeri-mayoritas-muslim/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Halo, Sobat Ngalir! Pernah mendengar tentang isu islamophobia? Islamophobia umumnya terjadi di negara berpenduduk mayoritas nonmuslim dan pihak yang melakukan kebencian terhadap Islam yaitu nonmuslim. Namun, dewasa ini isu islamophobia juga terjadi kepada sesama muslim. Melalui Ngalir Live Talk Episode #23 ini, kita akan bersama-sama menggali lebih dalam isu islamophobia dan menemukan langkah alternatif untuk merespons isu islamophobia, terutama di negara mayoritas muslim. #NgobrolAlaIR #NgalirTalkShow #HIUII #UII #InternationalRelations #HubunganInternasional
Tidak banyak anak muda yang berani memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Mayoritas di luar sana mereka lebih memilih untuk "menikmati" setiap keraguan, ketakutan, dan kekhawatiran saat ingin melangkah memulai berbisnis. Namun, memang bukan alasan. Mereka yang merasakan hal tersebut pasti memiliki alasan yang kuat. Mulai dari modal yang pas-pasan, kemampuan yang minim, hingga tidak adanya dorongan dari orang disekitar. Tapi anak muda yang ada dalam #CreatTalks Vol 26 ini punya sedikit pandangan yang berbeda. Boleh jadi Ia merupakan sedikit dari sekian banyak orang yang ragu saat ingin memulai usaha. Mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini memiliki beberapa bisnis yang mungkin bisa kita jadikan motivasi. Tidak hanya itu, pemuda yang satu ini juga memiliki ketertarikan yang cukup besar pada politik, serta cukup vokal untuk mengomentari dinamika yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Yang lebih menarik, selain memiliki gairah yang cukup besar dalam berbisnis dan politik, Agung Setiadi Nugroho juga punya jiwa sosial yang patut untuk kita tiru, hal itu dapat dilihat dari bisnis kedai kopinya yang mengusung konsep Filantropi? Apa itu Filantropi? Temukan jawabannya dalam dalam percakapan menarik ini.
Kajian tauhid dari diktat yang disusun Almaghfurlah Uwa Ajengan
Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan pagi ini. Indeks Nikkei, hang Seng, dan Indeks Kospi dibuka kompak menguat. Bursa Asia relatif stabil karena investor menunggu lebih banyak petunjuk tentang prospek inflasi dan stimulus bank sentral di tengah pemulihan dari pandemi.
Tahun ke tahun. Tidak ada hentinya sikap diskriminatif terhadap perbedaan. "Minoritas; Mayoritas" menjadi identitas baru manusia seolah tidak ada lagi nilai dari manusia itu sendiri. Kali ini, tetap dari pandangan kami sebab - akibat (in)toleransi. Selamat merayakan Hari Kenaikan Kristus serta selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/klausal/message
(Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yakni orang-orang kafir (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya (sama sekali) (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka) dalam perdebatan mereka denganmu tentang masalah bangkai, yaitu di kala mereka berkata, "Apa yang telah dibunuh oleh Allah lebih berhak untuk kamu makan daripada apa yang kamu bunuh sendiri." (dan sama sekali) tidak lain (mereka hanyalah berdusta) di dalam hal tersebut. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ilmu/message Support this podcast: https://anchor.fm/ilmu/support
siapa yang bermimpi kerja di Pertamina?? . Mayoritas ingin tentunya, akang satu ini sudah punya peluang besar kerja di Pertamina. Karirnya dimulai dari PKL di Pertamina Cilacap. Namun di penghujung kuliahnya, semua apa yang ia impikan di awal perkuliahan berubah. Apa yang membuatnya berubah? Selengkapnya, cek Spotify kami!
Ada suatu hal yang menarik disaat kita bersekolah, selain kasmaran tanpa bisa memiliki, kita juga merasakan kebencian teramat dalam dengan mata pelajaran Matematika. Kenapa sih?!
Sebanyak 500 ribu lebih investor baru tercatat masuk pasar modal sepanjang 2020. Mayoritas berasal dari kalangan milenial dan generasi z yang dijuluki angkatan Corona, karena masuk sebagai investor saat pandemi Covid-19 melanda. Di satu sisi fenomena ini dinilai sebagai progres bagi sektor ekonomi. Namun di sisi lain, pesatnya inklusi keuangan ini perlu diimbangi dengan meningkatnya literasi. Podcast Uang Bicara episode perdana bakal mengupas tentang kisi-kisi investasi bagi anak muda yang ingin terjun ke pasar modal. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Financial Motivation – Jurus Tolak Misqien dari Mantan Karyawan Bersama Hari Soul Putra Apa yang akan Anda katakan ketika menerima sebuah tawaran dari mantan bawahan Anda, yang baru memulai bisnis dan bisnisnya belum besar? Mayoritas tentu akan mengatakan, "Emang bisnis elo sudah besar, mau ngajak gue join!" "Maaf dulu ya, saya belum berminat" "Terima Kasih" dan seterusnya... Itu juga terjadi pada sebuah usaha yang di kelola oleh dua orang mantan karyawan sebuah perusahaan Direct Selling, ketika membuka usaha-nya pada tahun 1959 di Ada, Michigan, USA. Orang pertama yang diajak bergabung adalah mantan bos-nya waktu di perusahaan Direct Sellingtersebut, yang menjual suplemen makanan sehat. Dan tidak tanggung-tanggung, posisi yang ditawarkannya adalah 1 level di bawah mereka, artinya akan menjadi orang pertama atau orang nomor SATU…… Penasaran? Yuk, silahkan disimak Podcastnya Like / Follow Social Media Mr Hari Soul Putra Website : http://P3kCheckUp.com Blog : http://HariSoulPutra.com Instagram : https://www.instagram.com/HariSoulPutra YouTube : https://www.youtube.com/MrHariSoulPutra Facebook : https://www.facebook.com/MotivasiKeuangan Twitter : https://twitter.com/H4R1SoulPutra Untuk Kerja sama Bisnis silahkan contact ke email : WealthFlow19@gmail.com
"Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." (H.R. Muslim)
Dari segala macam jenis pekerjaan, masyarakat Tionghoa di Indonesia banyak yang memilih berdagang sebagai jalan penyambung hidup. mengapa seperti itu? Selamat mendengarkan
Pentingnya menjadi mayoritas. --- Support this podcast: https://anchor.fm/ngaji-gus-baha-terbaru/support
A new survey shows more than 80 per cent of Asian-Australians experienced an instance of discrimination this year [[JAN to OCT]] during the pandemic. - Sebuah survei baru menunjukkan lebih dari 80 persen orang Asia-Australia mengalami diskriminasi tahun ini [[JAN to OCT]] selama pandemi.
Walaupun masih ada buruh, mahasiswa, dan pelajar yang berani menyuarakan penolakan omnibus law Cipta Kerja, survei terbaru Indikator Politik Indonesia justru menyebut bahwa warga negara pada umumnya makin takut berpendapat. Mayoritas menilai aparat keamanan makin semena-mena menangkap warga negara yang berbeda pandangan dengan pemerintah. Di pemerintahan Jokowi, suara rakyat juga terabaikan -hilang dari ruang politik formal seperti rapat-rapat pemerintah atau DPR. Suara-suara yang mengkritik kebijakan pemerintah dibungkam lewat kriminalisasi, penangkapan, intimidasi, yang bahkan merasuki ranah digital. Pembungkaman tidak hanya menyasar aktivis, tapi juga merembet ke pelajar. Mereka yang ikut demo penolakan UU Cipta Kerja diwacanakan tercatat di SKCK sehingga terancam sulit dapat kerja. Menurut editorial Tempo, berbagai hal ini menjadi tanda bahaya bagi demokrasi. Dalam podcast Apa Kata Tempo pekan ini, Azul dan Lisa tidak hanya mengulas editorial Tempo, tetapi juga menyinggung film "The Trial of the Chicago 7" -yang kisahnya mirip dengan situasi politik Indonesia akhir-akhir ini. Penasaran? Dengarkan sampai detik akhir ya!
Apakah masalah itu tidak baik dan menyusahkan? Mayoritas dari kita setuju dengan pernyataan tersebut. Lalu kenapa Tuhan mengizinkan adalnya masalah? Sesungguhnya Tuhan izinkan adanya masalah agar dapat kita diproses menjadi dewasa karena masalah berfungsi sebagai tangga bagi kita untuk mencapai kemajuan.
Dengan luas wilayah perairan di Indonesia mencapai 6,32 juta km persegi, industri perikanan Indonesia punya potensi besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Indonesia menjadi negara produsen ikan terbesar setelah Cina—dan telah menyumbang US$26,9 milyar atau 2,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Nyatanya, produksi ikan di Indonesia masih kalau jauh. Mayoritas pembudidaya ikan skala kecil hanya memiliki teknologi produksi sederhana. Tidak ada yang tahu pasti kapan total produksi dan biayanya. Yang otomatis akan menghambat pasokan ke pasar. Akhirnya rantai pemasarannya jadi tidak efisien. Kualitas produk dan harga jual si ikan juga jadi tidak menentu. Bersama Gibran Huzaifah CEO dari efishery.com akan menjelaskan tentang bagaimana pakan berkontribusi besar dalam industri budidaya ikan? Mengapa hal ini penting untuk diperhatikan? Selengkapnya hanya di Asumsi Bersuara!
Ngopi tentang hidup adalah sebuah sesi yang ngomongin tentang isu yang terjadi dengan santai tanpa tendensi apapun dan hanyalah sebuah opini yang dapat diperdebatkan ataupun diklarifikasi.
Ngopi tentang hidup adalah sebuah sesi yang ngomongin tentang isu yang terjadi dengan santai tanpa tendensi apapun dan hanyalah sebuah opini yang dapat diperdebatkan ataupun diklarifikasi.
Mungkinkah kita menghilangkan sistem mayoritas minoritas? Hambatan apa yang kita hadapi ketika bicara soal kesetaraan? Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan RI periode 2020-2024, membahasnya dalam Podcast Kentongan Episode 23 ini.
MENYADARI LEMAHNYA DIRI (4 menitan) Di tengah tersebarnya virus corona di berbagai wilayah dan belahan dunia.... Ada sebuah ayat yang seyogyanya menancap kokoh di hati. Serta mengalir menyelusuri diri. Ayat yang bisa mengubah arti kehidupan yang fana ini. “dan Manusia diciptakan dalam kondisi lemah”. (QS. An-Nisa': 28). Ya... Rasanya hari-hari ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan ayat tersebut. Bagaimana tidak lemah? Menghadapi makhluk ALLAH yang berukuran 100 nanometer saja, jutaan manusia begitu kewalahan. Ribuan manusia roboh. Jutaan lainnya mengisolasi diri. Menutup kota. Serta diselimuti rasa takut dan cemas. Ketika makhluk tiga juta lebih kecil dibanding satu biji kacang wijen ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka yang terjadi adalah: ^^ - Dalam hitungan 2 hingga 14 hari pasca paparan, saluran nafas manusia meradang, batuk-batuk dan demam. Segagah apapun tubuhnya. - Dalam hitungan kurang dari 7 hingga 14 hari setelah paparan, badan pegal-pegal. Sekekar apapun fisiknya. - Dalam hitungan 5 sampai 14 hari, saluran pernapasan manusia menyempit. Sehingga terasa sesak dan sulit bernapas. - Dalam hitungan 10 hari, pasien yang tidak dirawat akan mengalami disorientasi. Bingung terhadap situasi. Beberapa kasus terjadi penurunan nalar dan menjadi irasional. - Dalam hitungan 19 hari, pasien tanpa perawatan berpotensi besar kehilangan nyawa. Mayoritas meregang nyawa karena gagal bernapas.^^^ Hal di atas tentu tergantung takdir Allah, ragam kondisi imunitas tubuh manusia dan berbagai faktor lain. Belum lagi dampak ekonomi global yang semakin terpuruk. Tidakkah pemandangan ini menunjukkan betapa lemahnya kita? Saudaraku, Sebagai pihak yang lemah, maka kita butuh pada Yang Maha Kuat, Sekarang, di hadapan pelupuk mata kita, hendaknya dihadirkan sebuah ayat: “Hai manusia, kalianlah yang fakir (butuh) kepada Allah. Sedangkan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak membutuhkan apapun) lagi Maha Terpuji. (QS. Faathir: 15) Benar saudaraku, kita butuh ALLAH. Butuh pertolongan ALLAH. Butuh penjagaan dan perlindungan ALLAH. Butuh taufik dan petunjuk dari ALLAH. Agar tidak keliru dalam bertemu orang. Atau terjebak radius jarak dekat dengan orang yang salah. Atau memegang sebuah benda yang terjangkit virus Jika ditakdirkan terjangkit (semoga tidak), kita butuh hidayah agar bisa menghadapinya dengan sabar. Serta butuh pertolongan serta kesembuhan dari ALLAH. “Bersegeralah untuk kembali kepada Allah. Sesungguhnya aku (Rasul) adalah pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu”. (QS. Adz-Dzaariyaat: 50). Saudaraku, Segeralah kembali kepada ALLAH. Tingkatkan iman dan amal shalih. Berikhtiar dan lakukanlah social distancing semaksimal mungkin. Sesuai dengan kondisi masing-masing. Sebagaimana arahan pemerintah. Semoga ALLAH menjaga kita semua. Amien. Dikembangkan oleh Muhammad Nuzul Dzikri, dari nasehat Syaikh Sa'ad Khatslan dan Syaikh Shalih ‘Ushaimi hafizhahumallah. Sumber: Centers of Disease Control and Prevention, United States of America. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-... diakses tanggal 16 Maret 2020, pukul 14:30 WIB A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019 https://www.nejm.org/doi/full/10.1056... diakses tanggal 16 Maret 2020, pukul 17.12 WIB ✏ Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Sebagian kecil dari keresahan yang kami coba ambil dari point of view nya kaum minoritas. Atas nama kebersamaan, mereka bangga melakukan kesalahan bahkan berulang ulang. Kok serius amat sih? Hahaha!
Refly Harun RAYU Refly Answer ayour Understand DICECAR Dialog Cerdas Cara Refly TIPU Tiga Pertanyaan Utama BAPERIN Bahan Perbincangan Hari ini UBER Ulas Berita JALUR Jalan Lurus PAMALI Pendapat Mayoritas Ahli MENGANCAM Membahas Perbincangan Macam macam MEMERASberi Edukasi Secara Bernas --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/laily-makeup/support
Isinya cuma pertanyaan kenapa agama berubah ketika jadi mayoritas? Mulai dari evangelisme di Amerika Serikat, konflik Rohingya, isu kewarganegaraan di India, sampe politik identitas di Indonesia. Pertanyaannya kenapa?
Sulit Bersaing dengan Negara Lain, BNPB Kesulitan Dapat Reagen Tes COVID-19 | Ombudsman RI: Ada 380-an Pengaduan Terkait Penanganan COVID-19, Mayoritas soal Bansos | Dua Bulan Terakhir, Thailand Nol Kasus Baru COVID-19
Mayoritas perempuan memiliki fitrah yang menghalanginya berpuasa Ramadhan sebulan penuh, yakni saat keluarnya darah haid dan nifas. Karena itu bisa dipastikan para muslimah tersebut akan memiliki hutang puasa Ramadhan. Karenanya, mereka harus segera mengganti hutang puasa tersebut agar jangan sampai melampaui batas akhir mengqadha puasa. Nah, kira-kira kapan sih batas akhir mengqadha puasa Ramadhan? apakah sehari sebelum Ramadhan masih boleh mengqadha puasa Ramadhan? ataukah tidak boleh?
Mayoritas orang bilang, orang yang bawa lo ke hal buruk adalah toxic. Kenapa? Apa orang orang ngerasa sesuci itu? Karena racun gaakan meracuni kalo ketemu racun. Karena perbedaan resonansi itu nyata adanya, boleh jadi, setiap orang 'toxic' bagi beberapa yang lain. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Pulau boneka itu satu jam dari Embarcadero Cuemanco. Salah satunya akses merupakan lewat trajinera. Mayoritas pendayung bersedia mengangkat orang ke pulau itu, namun terdapat yang menolak sebab takhayul. Ekspedisi ini, kira - kira satu jam,termasuk tur ke Area Ekologis, Museum Ajolote, Kanal Apatlaco, Laguna Teshuilo dan Pulau Llorona Tidak hanya ratusan boneka, pulau ini pula berisi museum kecil dengan sebagian postingan dari pesan berita lokal tentang pulau serta pemilik sebelumnya . Terdapat toko serta 3 kamar, yang salah satunya kayaknya telah digunakan bagaikan kamar tidur. Di ruangan ini merupakan boneka awal yang dikumpulkan Julian, dan Agustinita, boneka favoritnya. Sebagian wisatawan menempatkan persembahan di dekat boneka ini dengan imbalan mukjizat serta berkah, sebagian yang lain mengubah baju mereka serta memeliharanya bagaikan wujud ibadah. Youtube : Runhunter
Mayoritas orang tau kalau sayur dan buah itu sehat. No doubt. Tapi banyak yang bilang, "Ga suka sayur dan buah." Ini tantangan yang lebih banyak dihadapi, apakah itu oleh seorang ahli gizi, dokter, perawat, dan orang tua (terutama ibu). Kenapa sih ada yang ga suka sayur, buah dan makanan nabati kaya ubi, singkong? Apa ada yang salah dengan mereka? Atau ada yang salah dengan lidah kita? Kita akan explore ini dengan seorang ahli gizi Clarissa Yonarto, RD yang tamat dari Loma Linda University, di California, Amerika Serikat. Fun fact: Loma Linda adalah salah satu daerah Blue Zone, dimana orang-orangnya hidup sampai 100an tahun sampai hari ini. Clarrisa belajar di sana dan mungkin dia akan hidup sampai 100an tahun dan sehat juga seperti orang-orang Blue Zone di Loma Linda karena dia sudah belajar langsung dari mereka! Selamat mendengarkan! Jangan lupa subscribe ke podcast kita di Apple Podcast dan give us rating, atau follow kita di Spotify. Bagikan podcast ini ke saudara-saudara, keluarga dan teman-teman yang kalian cintai! Salam sehat! Follow us on Instagram @setuhnya, @willyyonas, dan @clarissayonarto
Menurut data RTI business per tanggal 10 Maret 2020 jam 10:10 AM, sejak awal tahun IHSG sudah turun 16,98%. Jika dibandingkan tahun lalu IHSG sudah turun 19,53%. Mayoritas saham-saham mengalami penurunan harga, bahkan ada yang turun belasan persen per harinya. Wow, apakah ini tanda-tanda market crash? Apakah market crash ini sebuah kesempatan atau ancaman? Lalu, bagaimana sebaiknya kita menyikapnya? Pembahasan detailnya bisa kamu dengerin langsung di Podcast kali ini. Tapi sebelum itu kamu bisa ikut kirim pertanyaan ke fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di aplikasi Finansialku menggunakan hashtag #CURHATKEUANGAN supaya pertanyaan kamu bisa dibahas di podcast selanjutnya. Jangan lupa juga gunakan kode PODCASTFIN untuk dapetin diskon aplikasi Finansialku Premium Tahunan!
Kembali lagi di podcast omon koson, bersama GGP. Minoritas tertindas akan membentuk sebuah kelompok dan menggalang kekuatan. Jika menang maka akan menjadi mayoritas, setelah itu mereka akan kembali menindas minoritas. Begitulah hukum alamnya. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Mayoritas masyarakat Indonesia, itu KURANG ASUPAN SERATNYA. Kurangnya asupan serat dapat meningkatkan banyak penyakit! Beans adalah makanan yang memiliki serat paling tinggi, bahkan ketika dibandingkan dengan sayur dan buah. Apa manfaat serat? Check this podcast out!
Mayoritas diantara kita, pasti pernah ngerasain di bandingin sama anak tetangga, hehehe. Entah itu anak tetangga lebih pinter, lebih kaya, ato mungkin lebih ganteng atau lebih cantik. Seakan-akan, setelah ngedenger perkataan itu, langsung deh ngerasa down, ngerasa kayak gak berguna banget ye gue hidup. Tapi gak cuman orangtua kan yang sering ngebandingin, kadang juga temen, atau mungkin pacar sendiri, itu juga kalo punya pacar wkwkw, Nah, sebenernya situasi ketika loe lagi di banding - bandingin itu adalah sebuat situasi yang gak jelek - jelek amat loh. kok bisa? Semoga sharing ini bermanfaat buat kalian, setuju gak setuju, boleh kontak gua di kontak yang tertera di deskripsi Podcast Depan Layar ya! Thankyou=D
Mayoritas publik mendukung penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Perppu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Riset Lembaga Survei Indonesia LSI yang mencatat sebanyak 75 persen lebih responden mendukung Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Mayoritas dari Sobat IPOT merupakan bagian dari generasi Y (millennials). Dan ternyata menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hampir 40% investor di pasar modal ini memang millennials lho! Lalu, apa sih alasan utama millennials untuk investasi di reksadana? Yuk simak penjelasan Dimas Yusuf sebagai Fund Manager dari Sucorinvest Asset Management!
Ngoceh! Adalah, Segment dimana si KangPod (Tukang Podcast) Hanya me'Ngoceh' aja. Ngalong, Ngidul! Cuma, yang berbeda kali ini adalah... Keberadaan Naracot (Narasumber) yang boleh nge'Bacot' tentang apa aja!
Ngoceh! Adalah, Segment dimana si KangPod (Tukang Podcast) Hanya me'Ngoceh' aja. Ngalong, Ngidul! Cuma, yang berbeda kali ini adalah... Keberadaan Naracot (Narasumber) yang boleh nge'Bacot' tentang apa aja!
Sebuah audio podcast Guneman. Memperbincangkan banyak hal-hal kecil yang mungkin layak untuk disimak! Sepekan ini banyak intoleransi di berbagai tempat. Di mana-mana memang mayoritas selalu benar. Tapi mau sampai kapan dibiarkan terus menerus? Ujung-ujungnya peperangan yang terjadi. Twitter: @GunemanYuk Instagram: gunemanyuk FB Page: Guneman Website: http://guneman.co Souncloud: https://soundcloud.com/guneman-yuk/
Mayoritas warga Amerika menganggap lagu kebangsaan itu sesuatu yang sakral dan menjadi simbol dari rasa cinta tanah air. Seperti di Indonesia, untuk menyanyikan lagu kebangsaan AS ada aturan tertentu yang perlu ditaati. Simak dalam Apa kabar Amerika bersama Valdya Baraputri dan Rendy Wicaksana.
Indonesia beberapa hari belakangan selalu diserang soal hal hal yg ga penting. Kayak penolakan terhadap lampion, "salibisasi Solo" dan hal lainnya.
My take on creativity. This is based on John Cleese speech on Creativity a while back. Would you like to know how to be creative? Then this is (not exactly) the answer!
Kali ini gue penasaran tentang bagaimana sebuah perusahaan sekuritas bekerja dan juga mengetahui kondisi dari pasar modal --- Oleh karena itu gue berguru kepada seorang analis perusahaan sekuritas untuk menceritakan pengetahuan serta pengalamannya seputar dunia persekuritasan, guru kita hari ini adalah Adrian M Priyatna --- Ngibar adalah rekaman ngobrol ngobrol santos dengan teman temannya. Mayoritas akan membahas topik terkait bisnis
Membahas strategi penjualan mobil di era digital, kita tau mobil adalah barang yang mahal dan sepertinya sedikit orang yang membelinya seperti membeli charger hp xiaomi kamu --- Gue penasaran bagaimana cara seorang business development perusahaan startup penjualan mobil mencari pembelinya, apakah dengan melakukan aktivasi digital ? digital sales team ? atau seperti apa ? --- Ramadyani menjelaskannya dalam Ngibar episode pertama ini --- Ngibar adalah rekaman ngobrol ngobrol santos dengan teman temannya. Mayoritas akan membahas topik terkait bisnis
Di episode kali ini gue ngobrol yang kedua kalinya bareng @kakranugroho, membahas tentang lingkungan serta sudut pandang ketika keadaan memaksa kami untuk menjadi mayoritas dan minoritas. Gue dan @kakranugroho bakalan membagi pengalaman ketika berada di posisi mayoritas, hingga sulitnya berjuang untuk beradaptasi saat berada di posisi minoritas. Pesan yang mau gue sampaikan adalah untuk meminimalisasi dampak dari mayoritas-minoritas, caranya, kita harus paham tentang toleransı serta cepat dalam beradaptasi.
Hi Conquerors! Jumat ini HOTK membahas challenge yang beberapa waktu lalu diberikan yaitu: Apa yang kita lakukan kalau HOTK tidak ada? Mayoritas kita menjawab: 1. Meningkatkan hubungan diri sndiri dengan Tuhan 2. Mencari teman yg seiman (besi menajamkan besi) 3. Mencari ministry baru Guys, semua jawaban ini benar. Tetapi Tuhan mau sesuatu yang lebih. Apa itu? Tuhan ingin kita menggembalakan domba-dombaNya (Yoh 21:15). Akan tetapi, tidak ada anak yang kembali dengan jawaban tersebut. Kenapa? Roh kudus memberi tahu bbrp alasannya: 1. Terlalu nyaman - mau dikasih makan terus (Ibr 5:12) 2. Takut Takut ditolak, takut jd batu sandungan krn belom bener, takut diliat sok suci, takut dianggap aneh, takut gagal, takut ambil first step. Teman2, pernah dengar orang Farisi? Orang Farisi terlihat religius di luar, berdoa dan ke gereja, tetapi pada prakteknya, hidup mereka tidak sesuai dengan ajaran Tuhan. Kalau kita tidak keluar dari zona nyaman, conquer rasa takut kita, apa bedanya kita dengan orang Farisi? Akan tetapi, berbeda dengan Petrus. Petrus mencintai Yesus. Tetapi dia berdosa menyangkal Yesus tepat setelah dia bilang tidak akan meninggalkanNya. Ia kembali ke pekerjaannya yang lama dan tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Tetapi Tuhan masih menemuinya bahkan meminta Petrus untuk menggembalakan domba2Nya dan Petrus MENJALANKANNYA. Kok bs? Jawabannya adalah karena Petrus mengenal grace (kasih karunia) dari Tuhan. Conquerors, mari kita belajar untuk menjadi seperti Petrus. Bagaimana caranya? Dengan mengenal Tuhan secara pribadi. :) kita bisa mulai dari mendengar soundcloud, youtube HOTK atau datang setiap hari Jumat. Yuk, mari kita buka hati kita dan mengenal Tuhan kita lebih lagi! HOTK