POPULARITY
Categories
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 277 (Matius 20:17-19): Tuhan Yesus kembali memberitakan tentang penderitaan-Nya. Kali ini adalah pemberitaan terakhir sebelum Dia masuk ke Yerusalem. Apakah yang ada dalam pikiran para murid sebelum Yesus masuk Yerusalem? Mereka begitu bergairah ingin melihat apa yang terjadi ketika Yesus masuk Yerusalem. Akankah Kerajaan Allah dinyatakan dengan sempurna setelah itu? Tetapi Yesus memberikan pesan penting mengenai salib sekali lagi.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahKEMENANGAN ATAS MAUTMari kita membaca Firman Tuhan dari1 KORINTUS 15: 55Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"Wonder Kids, Tahukah kamu bahwa Tuhan Yesus sudah menang atas maut?Orang Kristen pertama sangat bersukacita karena mereka percaya:• Tuhan Yesus adalah Anak Allah,• Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa,• Dan bangkit dari kematian pada hari ketiga!Jika Tuhan Yesus hanya manusia biasa, maka setelah mati, Ia akan tetap di dalam kubur.Tapi kubur itu kosong! Tuhan Yesus benar-benar hidup kembali dan menampakkan diri kepada lebih dari 500 orang!Mari kita ingat kemenangan Tuhan Yesus.Karena Tuhan Yesus menang atas maut:1. Kita tidak perlu takut mati,2. Kita tahu bahwa hidup kita di dunia bukan akhir segalanya,3. Kita percaya bahwa suatu hari kita akan bangkit bersama Tuhan Yesus.Itulah kemenangan atas maut—dan itu adalah janji untuk semua orang yang percaya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, coba baca bagian-bagian berikut dari Alkitab dan lihat siapa saja yang melihat Tuhan Yesus setelah bangkit: Matius 28: 1-20, Markus 16: 9-20, Lukas 24: 13-52, dan Yohanes 20: 11-29).Hitung berapa banyak orang yang berbeda melihat Tuhan Yesus setelah Ia bangkit dan berapa banyak yang berani menderita untuk menceritakan tentang Dia.Tuhan Yesus bukan hanya mati untuk menebus dosa, tetapi hidup kembali untuk memberikan kita pengharapan. Jika kamu percaya kepada-Nya, kamu juga akan ikut dalam kemenangan-Nya.Mari kita berdoaBapa ajari aku untuk hidup dengan iman dan percaya akan janji-janji-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, KEMATIAN TIDAK BERKUASA ATAS KITA KARENA TUHAN YESUS MEMBERIKAN KEMENANGAN DAN HARAPAN BARU. Tuhan Yesus memberkati
*MENGERTI KEHENDAK TUHAN* (Lukas 12:13-21; Lukas 24:45; Efesus 5:15-17; Matius 5:3-12) Banyak pengetahuan dari dunia ini yang telah mengisi pikiran kita. Ada banyak makna yang mengarahkan pikiran kita pada kondisi-kondisi dunia dan ada juga yang mengarahkan pikiran kita pada kerajaan Allah. Seseorang bisa dikatakan mengerti kehendak Tuhan jika ia mempelajari firman-Nya yang tertuang dalam Alkitab sebagai sarana untuk menemukannya. Injil Lukas 12:13-21 mengungkapkan sebuah kisah dari seorang Israel yang meminta Yesus untuk menjadi hakim atau pengantara terhadap perkara kekayaan atau warisan seseorang. Yesus berkata pada orang tersebut untuk berhati-hati, “waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Luk.12:15). Harta membuat hubungan persaudaraan terpecah belah atau terjadi sengketa antar keluarga. Ada juga yang cemburu atau iri hati sehingga keinginan itu berkembang dan membuahkan maut (membunuh saudaranya untuk beroleh harta warisan itu). Selanjutnya untuk lebih memperjelas maksud-Nya, Ia memberikan perumpamaan tentang seorang kaya yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri dan menyenangkan jiwanya (Luk.12:16-19). Namun, firman Allah kepada seorang kaya tersebut “karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,” (Efe.5:15). Tamak sama dengan orang bebal, sama dengan orang bodoh. Seorang pribadi muda yang dulunya terkenal baik berubah seketika ketika ia pertama kali mengenal harta. Hatinya berubah karena pengaruh harta dari dunia ini. Manusia menghendaki untuk mengandalkan harta dan kehendaknya sendiri. Sedangkan Tuhan menghendaki agar kita mengandalkan Dia dan firman-Nya. Orang bodoh adalah kondisi di mana seseorang itu tidak mengenal kehendak Tuhan. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efe.5:17). Rasul Paulus menegaskan kembali sebuah teguran kepada jemaat di Efesus untuk berhati-hati, waspada terhadap segala bentuk kekayaan yang membuat manusia berkehendak menurut kemauannya sendiri. Ketamakan penyebab munculnya kejahatan. Ketamakan berarti keserakahan dan itu sama dengan penyembahan berhala. Banyak cara atau jalur yang mereka pakai hanya demi mendapatkan apa yang hati mereka inginkan. Mereka menjadi orang yang tidak mencintai Tuhan. Kepribadian seorang yang tamak tidak akan mencintai Tuhan dan mengenal kehendak-Nya. Mirisnya, hal ini sudah masuk menyusupi kehidupan gerejawi. Janganlah kita tergiur atau memiliki mimpi untuk tinggal dalam lingkungan kekayaan, sebab di saat itulah kamu akan menjadi orang yang tamak. “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” (Lukas 24:45). Hari ini, melalui firman-Nya kita dibukakan, kita dibuat mengerti akan kehendak-Nya agar kita hidup dalam damai sejahtera Kristus Yesus. Kekayaan tidak bisa memenuhi kebahagiaan. Bila saudara masih terus bergumul itu karena saudara masih belum mau melepaskan ketamakan dalam diri saudara. Ubah mindset atau sudut pandang hidup saudara dengan hidup menantikan Tuhan dan dalam anugerah-Nya. Hidup berkecukupan dalam segala sesuatu itulah yang Ia kehendaki. Hidup mengasihi dan mengandalkan Yesus Kristus di atas segalanya merupakan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 276 (Matius 20:1-16): Bagian ini melanjutkan tema “terdahulu menjadi terakhir dan terakhir menjadi terdahulu”. Tuhan Yesus mendidik para murid dengan memberikan perumpamaan mengenai pekerja-pekerja di kebun anggur. Kebun anggur dan pemiliknya adalah simbol Israel dan Allah yang memiliki Israel (Yes. 5:1-7). Dan pada bagian ini dikisahkan bahwa pemilik kebun anggur pergi mencari pekerja bagi kebun anggurnya.
Matius 8 : 18 - 22
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 275 (Matius 19:27-30): Tuhan Yesus menjanjikan harta di surga juga kepada murid-murid yang sudah mengikuti Dia. Didahului dengan pertanyaan Petrus, yang mungkin ditanyakan karena Petrus ingin membandingkan antara dia dan para murid dengan anak muda yang kaya itu. Anak muda itu menolak meninggalkan hartanya dan akhirnya pergi meninggalkan Tuhan Yesus. Sedangkan dia dan para murid meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Dengan perasaan unggul karena lebih rela mengikut Yesus, dia bertanya apakah yang menjadi upahnya dan para murid lain karena sudah rela mengikut Yesus? Tuhan Yesus menjawab Petrus melampaui apa yang diharapkan.
Benih dapat bertumbuh dengan baik di tanah yang baik, namun tidak akan bisa bertumbuh dengan baik di tanah yang keras. Begitu juga dengan hati kita, Firman Tuhan yang diibaratkan sebagi benih juga tidak akan dapat tertanam dan bertumbuh di hati yang keras.Ada 3 jenis hati yang keras :1) Hati yang mati rasa (Tidak peka kepada hati Tuhan, tidak punya belas kasihan kepada sesama) Markus 3 : 52) Hati yang menolak kehendak Allah (Keras kepala, mencari pembenaran diri)Markus 10 : 53) Hati yang sulit percaya (Keras dalam iman)Matius 16 : 14
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 274 (Matius 19:23-26): Sungguh sukar bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Benarkah? Ya. Mengapa? Karena Yesus yang mengatakannya. Orang kaya susah masuk ke dalam Kerajaan Allah selama hatinya masih ada pada hartanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Mikha 5: 1-4a; Mazmur tg 13: 6ab-6cd; Matius 1: 1-16.18-23.KELAHIRAN YANG TERBERKATI Renungan kita pada hari ini bertema: Kelahiran YangTerberkati. Sejak awal mula, Gereja merayakan kelahiran Santa Perawan Mariasebagai suatu peristiwa penuh rahmat. Maria dikandung tanpa noda dosa asal,sebuah anugerah istimewa yang mempersiapkan dirinya untuk menerima panggilanAllah yang agung. Ia adalah pribadi yang sejak kelahirannya sudahditandai dengan kekudusan, sehingga kelahiran Maria menjadi tanda pengharapanbagi seluruh umat manusia: bahwa Allah berkenan campur tangan dalam sejarahuntuk menghadirkan keselamatan. Dengan demikian, kelahiran Maria adalah berkatbagi seluruh dunia, sebab melalui dirinya akan lahir Sang Juru Selamat. Peristiwa kelahiran Maria tidak hanya berbicara tentangseorang anak yang lahir, tetapi juga tentang rencana besar Allah yang mulaiterwujud di dunia. Dari Maria, malaikat membawa kabar sukacita bahwa ia akanmenjadi Bunda Allah, mengandung dan melahirkan Yesus Kristus, Putra Allah yanghidup. Kesediaan Maria untuk menerima kabar itu menegaskan bahwa hidupnya sejakawal memang dipersembahkan bagi karya keselamatan. Dalam kerendahan hati danketaatannya, Maria menjadi saluran rahmat yang tak terhingga bagi umat manusia. Maria yang terberkati sejak lahir kemudian tidakberhenti pada perannya sebagai Bunda Yesus, melainkan menjadi Bunda Gereja.Dari salib, Yesus mempercayakan Maria kepada murid yang dikasihi-Nya, dan sejaksaat itu Maria menjadi ibu bagi seluruh pengikut Kristus. Kehadirannya sebagaiBunda Gereja menunjukkan bahwa kelahiran Maria juga merupakan kelahiran kasihkeibuan Allah yang senantiasa menyertai Gereja di sepanjang sejarahnya. Mariamenjadi gambaran kasih yang lembut, yang mendampingi Gereja dalam suka maupunduka. Puncak kehidupan Maria terlihat ketika ia diangkat kesurga dan dimahkotai sebagai Ratu Surga dan Bumi. Kehidupannya yang berawaldari kelahiran yang penuh rahmat, diakhiri dengan kemuliaan abadi bersamaAllah. Ini menjadi janji pengharapan bagi semua orang beriman: bahwa sepertiMaria, kita pun dipanggil untuk memulai hidup dalam rahmat, berjalan dalamkesetiaan, dan akhirnya dipersatukan dengan Allah dalam kemuliaan surga. Makna kelahiran Maria yang terberkati sangatlah besarbagi hidup Kristiani. Kelahirannya mengingatkan kita bahwa setiap anak yanglahir di dunia adalah berkat dan karya Allah. Dalam Kristus, kita semua jugadilahirkan kembali melalui baptisan dan menjadi anak-anak Allah. Seperti Maria,kita dipanggil untuk hidup dalam rahmat, menjaga kekudusan hidup, dan membukahati untuk menerima panggilan Tuhan dalam keseharian. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Bapa di surga, kami bersyukur atas karunia istimewa dalam Bunda Mariayang selalu menjadi penolong dan pembimbing kami di jalan keselamatan agar kamidapat menjadi murid-murid yang sejati Tuhan kami Yesus Kristus. Salam Mariapenuh rahmat … Dalam nama Bapa …
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahMENGEJAR DUNIAMari kita membaca Firman Tuhan dariMATIUS 6: 21Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.Hari ini kita akan membahas tentang “mengejar dunia”. Apa sih artinya?Maksudnya adalah ketika kita terlalu sibuk mencari hal-hal duniawi seperti mainan baru, ingin terkenal, punya banyak pengikut, atau selalu ingin jadi yang paling hebat.Tapi... apakah semua itu bisa bikin kamu benar-benar bahagia?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 273 (Matius 19:16-22): Pada bagian ini Matius memuat kisah perjumpaan Yesus dengan orang muda yang kaya raya. Anak muda ini sudah menjadi pemimpin di usia muda. Dia juga sukses dan kaya. Dia juga memiliki standar kehidupan rohani yang begitu baik dan ketat. Bukankah ini adalah orang yang sangat berpotensi untuk Kerajaan Allah?
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Selama bulan September ini tema besar dari Firman Tuhan yang akan kita renungkan diambil dari Ibrani 10: 23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.Jadi Wonder Kids, judul renungan hari ini adalahHAUS AKAN ALLAHMari kita membaca Firman Tuhan dariMAZMUR 51: 10Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!Wonder Kids, kita sering merasa haus, tapi bukan haus karena kurang minum. Kadang kita pikir yang kita inginkan adalah mainan, menjadi terkenal, atau barang-barang. Tapi setelah mendapatkannya, hati kita tetap merasa kosong. Seperti minum air garam, semakin kita minum, maka kita semakin haus. Itu karena kita sebenarnya haus akan Allah dan kasih-Nya.Firman Tuhan di Matius 5:6 berkata: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan."Haus akan kebenaran berarti kita ingin punya hati yang bersih. Kalau kita berbuat salah, kita ingin mulai hidup yang baru. Kita bisa berdoa kepada TUHAN supaya TUHAN membantu kita memperbaharui hati kita, dan TUHAN berjanji akan menolong.Wonder Kids, coba bayangkan kamu makan keripik yang asin tanpa minum air. Wah, pasti haus banget, ya? Nah, seperti itulah hati kita kalau tidak dipenuhi kasih Tuhan. Kita akan selalu merasa kosong dan tidak puas.Jadi, jangan hanya kejar hal duniawi—mintalah kepada Tuhan supaya kamu diberi hati yang bersih, agar kamu bisa semakin dekat dengan-Nya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANApa sih artinya “haus akan kebenaran”?Itu artinya kita ingin mengenal Tuhan lebih dalam, ingin hidup benar, dan ingin menyenangkan hati-Nya. Tuhan pasti menolong kamu jika kamu rindu kepada-Nya.Mari kita berdoaBapa yang baik, ubah hatiku menjadi bersih agar aku bisa terus mengasihi dan mengikuti-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, MINTALAH KEPADA TUHAN SUPAYA DIA AGAR KAMU DIBERIKAN HATI YANG BERSIH AGAR KAMU BISA LEBIH DEKAT DENGAN-NYA DAN MENJADI VERSI TERBAIK DARI DIRIMU. Tuhan Yesus memberkati.Wonder Kids, mintalah kepada TUHAN supaya Dia memberi hati yang bersih, agar kamu bisa jadi lebih dekat dengan-Nya dan menjadi versi terbaik dari diri kamu. Tuhan Yesus memberkati!
Visi Misi RohKris
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Febrianus Suhardi dari Paroki Santo Paulus Depok di Keuskupan Bogor, Indonesia. 1 Tesalonika 4: 9-11; Mazmur tg 98: 1.7-8.9; Matius 25: 14-30.TURUTLAH DALAM KEBAHAGIAAN TUANMU Renungan kita pada hari ini bertema: Turutlah Dalam Kebahagiaan Tuanmu. Inimerupakan kata-kata yang diambil dari Injil yang baru saja kita dengar. Hambayang gandakan talentanya lima dan dua dipuji tuannya, lalu sebagai balasannyasang tuan membawa mereka masuk menjadi bagian kehidupannya: Masuklah danturutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Alangkah bahagianya orang yang bernasibseperti hamba-hamba itu. Untuk sampai kepada kenyataan berbagi kebahagiaan bersama Tuhan, yangditampakkan dalam diri tuan yang membagi talenta kepada para hambanya, relasisaling percaya sudah harus terbentuk. Dari situ terbentuk sikap setia dan taat.Relasi yang sangat manusiawi dan rohani ini tidak hanya terjadi antara tuan danhamba, tetapi secara umum antara sesama manusia. Suka cita dan keharmonisan diantara kita terbentuk karena relasi-relasi ini dijunjung tinggi. Santo Paulus menemukan cara hidup seperti ini pada jemaat Tesalonika. Iamerasa tak perlu mengajarkan dan mengikuti mereka dalam hal relasi-relasitersebut. Mereka telah mengalami kemajuan dalam hidup bersama ini berkatketaatannya kepada firman Tuhan dan mengikuti semua perintah-Nya dengan baik.Nasihatnya ialah pertahankan semua kebaikan itu dan tak boleh menggantikannyadengan sesuatu yang lain. Kita bisa pahami kalau relasi yang baik dan kondusif,mental kerja sama dan saling mendukung menjadi sesuatu yang menyenangkan.Sebaliknya relasi yang buruk apalagi sudah dirasuki niat-niat jahat, hidupbersama akan susah dan hanya membawa penderitaan. Relasi antara pribadi yang terpelihara dengan baik akan berdampak baik pulapada rasa memiliki satu sama lain. Setiap orang memperlakukan sesamanya sebagaiteman dan saudara. Suka dan duka dirasakan bersama. Mempersembahkan yang baik,berbagi dari diri sendiri dengan suka rela dan pengutamaan kepentingan bersama,ialah sikap hidup yang baik. Pola kerja, pelayanan dan tanggug jawab darisetiap orang ialah berusaha berbuat yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik.Sumbangan dari setiap orang pasti akan membangun kehidupan bersama menjadilebih baik. Sebaliknya, ingat diri, tidak disiplin dan tidak taat, tentu sangatdestruktif bagi hidup bersama. Sesungguhnya, untuk dapat menikmati suka cita tuanmu: Anda perlu berangkatdari menghayati suatu relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama, lalumempersembahkan yang terbaik dari dirimu untuk kelangsungan relasi tersebut. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga karenapengajaran-Mu pada hari ini, kami sanggup menciptakan relasi-relasi yang baikdi dalam hidup kami bersama, dan semoga kami dapat persembahkan hasil-hasilpekerjaan kami sebagai tanda partisipasi aktif dalam kebersamaan ini. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yohana Erni Kurniansi Jemadi dari Paroki Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga Ruteng di Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Tesalonika 3: 7-13; Mazmur tg 90: 3-4.12-13.14.17; Matius 24: 42-51.HATI INI HANYA INGIN BERISTIRAHAT DI DALAM TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati Ini Hanya Ingin BeristirahatDi Dalam Tuhan. Kalimat yang menjadi tema renungan ini berasal dari SantoAgustinus, seorang filsuf dan teolog terkemuka Gereja pada zaman dahulu,khususnya periode setelah Gereja mengalami penganiayaan. Kita dapat membuatkesimpulan bahwa pengalaman hidupnya sendiri dari sangat sekuler dan jahattidak membuat tenang dan damai, akhirnya berujung indah dan bahagia, karena iabertobat dan menikmati damai di dalam Tuhan. Ia mengalami damai dan suka cita berawal dari pertobatannya. Kemudiankehidupan baru itu menanjak sampai ia menjadi Uskup dan seorang cendekia didalam Gereja, yang mengajarkan semua kebenaran ilahi kepada khalayak. Ia terusmembaharui Gereja, termasuk keluarganya yaitu bahwa ibunya sendiri meninggaldunia dalam damai dan suka cita. Demikian juga bapaknya yang akhirnya meninggaldunia sebagai seorang beriman. Peran terbaik Agustinus ialah menjadi orangkudus dan sebagai guru iman bagi kita semua. Sambil berziarah di dunia ini, kita masing-masing perlu selalu bertanyapada diri sendiri dan orang-orang yang kita kasihi: apa yang hendak kita capaidan tempat apa yang menjadi akhir tujuan ziarah hidup kita? Pertanyaan inijangan hanya menjadi suatu bagian dari renungan pribadi atau bahan diskusi danseminar, tetapi harus menjadi isi doa masing-masing orang. Setiap pagi bangundari tidur, dan di malam hari hendak pergi tidur, ketika kita mengajukanpertanyaan ini, sebenarnya kita membuat doa yang sangat penting. Tuhan yang mendengar ungkapan hati dan doa-doa yang berisi tujuan hidupkita ini, tentu memberikan jawabannya. Bersama dengan Santo Agustinus, kitamemiliki satu keyakinan mendasar bahwa tempat dan suasana kita dapatberistirahat, bahwa hati kita akan berhenti mencari-cari, dan langkah kitatidak melanjutkan lagi ziarah hidup, yaitu di surga. Sedangkan di dalam duniaini, meskipun keadaannya sangat memungkinkan kita hilang fokus kepada Tuhan,tetapi hendaknya kita harus dapat menciptakan suatu pengalaman hidup dalamtenang dan damai di dalam Tuhan. Menurut Santo Paulus dalam bacaan pertama, hati kita dapat beristirahat didalam Tuhan kalau hidup kita sesuai dengan kehendak Allah. Caranya ialah supayaSabda Tuhan harus dapat bekerja dengangiat di dalam diri kita masing-masing maupun dalam hidup bersama sebagaiorang-orang yang percaya. Itu berarti bahwa kalau seseorang tidak dekat denganSabda, lalu tidak digerakkan olehnya, ia belum dikatakan tenang dan damai dalamhidupnya. Apalagi, jika orang yang hidupnya penuh dengan kejahatan pembunuhanseperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat, mereka pasti tidak hidup dalamketenangan dan damai. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga bantuan doa dan berkat St.Agustinus, kami selalu menjadi setia kepada-Mu. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
God's Big Story - Matius 28:16-20
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ririn Pandong dari Paroki Santo Nikolaus Pacar di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Tesalonika 2: 9-13; Mazmur tg 139: 7-8.9-10.11-12ab; Matius 23: 27-32.KASIH KEPADA IBU Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Kepada Ibu. Semua pujian danhormat kita kepada para ibu, khususnya ibu kita masing-masing, belum cukupuntuk membalas semua kasih dan kebaikan darinya. Seorang ibu diberikanpenghargaan begitu tinggi seperti peribahasa mengatakan “surga ada di telapakkaki ibu.” Meskipun begitu, beban derita dan daya menahan sakit ibu mencapaitingkat seperti duka berada di dalam lembah yang sangat gelap. Kita semua tidak bisa mengangkat dan menghilangkan derita ibu kita, karenapenderitaan itu sudah menjadi bagian dari panggilannya. Ia menahan sakit luarbiasa ketika melahirkan kita. Hati ibu seperti diiris-iris pisau tajam dankepalanya seperti terbentur di batu ketika suaminya berbuat jahat atauanak-anaknya mengalami kecelakaan. Kematian atau kehilangan suami atauanak-anaknya sangat membuat ibu menderita dengan sangat mendalam. Santa Monika yang kita peringati hari ini juga mengalami penderitaan lahirbatin begitu besar, ketika anaknya Santo Agustinus belum bertobat. Ia berdoasambil menangis dan mengaduh kepada Tuhan, supaya putranya itu bertobat. Iamemilih untuk menderita biarpun sangat berat, asalkan putranya Agustinusberubah hidupnya dari kejahatan dan percaya kepada Tuhan. Yesus Kristus bertemu dengan seorang ibu janda yang sangat menderita karenaanak tunggalnya meninggal dunia. Ia sudah kehilangan suami, ia kehilangan jugaanak satu-satunya. Tetapi Tuhan penuh dengan belas kasihan. Saat itu, Yesusmembantu mengisi hati janda itu yang sedang kosong, sehingga menjadi utuhkembali, yaitu dengan membangkitkan anaknya yang telah meninggal dunia. Yang dilakukan Tuhan terhadap janda itu, sama dengan yang dilakukanterhadap Santa Monika. Tindakan kasih kepada ibu juga dilakukan kepada semuaibu kita di dunia. Suka dan duka yang dialami seorang ibu, dibayar oleh kasihseluruh dunia, yaitu setiap orang tanpa kecuali selalu menegaskan diri bahwa iadilahirkan oleh ibunya. Hati dan karakter ibu tertanam di dalam dirinyasehingga dalam melakoni hidupnya, ada sosok ibu yang ikut membentuk dirinya. Kasih kepada ibu ini bukan hanya sebagai bentuk kebaikan dari dunia iniyang diterima sang ibu, tetapi juga apa yang sudah disediakan oleh Tuhan didalam surga bagi seorang ibu. Cinta kasih seorang ibu yang telah ia bagikanbaik kepada suaminya, anak-anaknya maupun kepada siapa pun di sekitarnya, akandibayar oleh kasih Tuhan yang begitu besar. Tanggung jawab seorang ibu dihadapan Tuhan ialah mengatakan bahwa ia sangat terberkati dan bersyukur karenamenjadi seorang ibu. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kami mendoakan ibu kamimasing-masing dan semua ibu di dunia, agar mereka senantiasa gembira danbersyukur menjadi ibu bagi kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hilde Garu dari Paroki Hati Kudus Yesus Golo Welu di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Tesalonika 2: 1-8; Mazmur tg 139: 1-3.4-6; Matius 23: 23-26.KESEIMBANGAN PERSEMBAHAN DAN KASIH Tema renungan kitta pada hari ini ialah: KeseimbanganPersembahan dan Kasih. Yesus menegur orang-orang Farisi karena mereka sangatteliti dalam memberikan persepuluhan dari segala sesuatu, bahkan dari yangterkecil, tetapi melupakan hal-hal yang jauh lebih penting, yaitu keadilan,belas kasih, dan kesetiaan. Perilaku mereka menunjukkan bahwa ibadah lahiriahdapat menjadi hampa bila tidak diiringi dengan sikap hati yang benar. Mereka lebih peduli pada apa yang tampak di matamanusia ketimbang pada apa yang berkenan di hadapan Allah. Teguran Yesus inirelevan juga bagi kita sekarang, agar kita tidak terjebak dalam kesalehan yanghanya kulit luar. Jika seseorang lebih mengutamakan nama baik,penghargaan, dan pujian daripada keadilan serta kasih terhadap sesama, makaakibatnya bisa fatal. Pertama, relasi dengan Allah menjadi dangkal karena doadan persembahan hanya dipakai sebagai topeng. Kedua, hubungan dengan sesamarusak karena belas kasih tidak hadir dalam tindakan nyata. Ketiga, lahirlah sikap munafik, di mana yangdiperlihatkan hanyalah kebaikan semu, padahal hati dipenuhi egoisme. Akhirnya,semua itu melahirkan ketidakadilan sosial dan ketidakpedulian terhadappenderitaan orang lain. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menghidupikeseimbangan antara ibadah kepada Allah dan kepedulian pada sesama. Persembahandoa dan syukur adalah ungkapan iman yang penting, namun itu tidak bolehmemisahkan kita dari panggilan untuk berbelas kasih, berlaku adil, dan setiadalam tindakan sehari-hari. Tanpa kasih dan keadilan, doa-doa kita hanyalahkata-kata kosong. Sebaliknya, tanpa doa, tindakan kasih kita bisa kehilanganarah dan menjadi sekadar moralitas manusiawi. Keseimbangan itu terwujud ketika doa kita mengalirmenjadi tindakan nyata. Saat kita berdoa, kita diajak untuk menyadari kasihAllah yang tanpa syarat, lalu meneruskannya kepada sesama yang menderita. Saatkita bersyukur atas berkat Allah, kita diajak untuk berbagi dengan mereka yangkekurangan. Setiap kali kita merayakan iman, itu seharusnya menumbuhkankesetiaan untuk membela yang lemah, menegakkan keadilan, dan menunjukkan belaskasih. Maka, marilah kita sebagai pengikut Kristus tidak hanyatekun dalam doa dan persembahan, tetapi juga menjadi saksi kasih dalamkehidupan sehari-hari. Kesalehan sejati bukan hanya diukur dari berapa banyakdoa kita panjatkan atau persembahan kita berikan, melainkan dari sejauh manadoa itu menjelma menjadi kepedulian nyata. Dengan demikian, kita tidak terjebakseperti orang-orang Farisi yang ditegur Yesus, melainkan sungguh menjadianak-anak Allah yang hidup dalam kasih, keadilan, dan kesetiaan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Tuhan yang mahamurah, kuatkanlah kami dalam iman dengan keseimbanganantara doa, pujian, syukur kami kepada-Mu dan perbuatan kasih kami kepadasesama. Salam Maria penuh rahmat… Dalam nama Bapa…
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 272 (Matius 19:13-15): Kembali Matius mengingatkan bagaimana Yesus memedulikan mereka yang tidak dianggap di dalam masyarakat. Dia tidak menganggap anak-anak kecil sebagai gangguan dari segala hal besar yang harus Dia kerjakan. Yesus tidak selalu menerima orang-orang yang datang kepada-Nya.
Membahas tema "Akhir Zaman" dari kitab Matius
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Tesalonika 1: 2b-5.8b-10; Mazmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Matius 23: 13-22.TIGA MAHKOTA DIPAKAI SEKALIGUS Renungan kita pada hari ini bertema: Tiga Mahkota Dipakai Sekaligus.Mahkota duri hanya satu di kepala Yesus, mahkota kerajaan hanya satu di kepalaraja, dan mahkota pemenang konteks kecantikan dunia hanya satu di kepadapemenang. Tapi tiga mahkota ini ialah dari Yesus Kristus kepada setiappengikuti-Nya. Di dalam bacaan pertama Santo Paulus sangat senang dan bersyukur denganpertumbuhan iman jemaat Tesalonika. Jemaat ini telah menerima pembaptisan dalamRoh Kudus sehingga mereka menerima rahmat pengudusan dengan tiga mahkota yaitukarunia “amal imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu di hadapanAllah dan Bapa kita”. Iman, kasih dan harapan merupakan keutaman dasar yangkita terima melalui pembaptisan. Perjalanan hidup kita di dunia ini sebagai orang-orang beriman yang benarsemestinya dibimbing dalam terang ketiga keutamaan ini. Jalan iman membuat kitayakin akan kebesaran dan kemuliaan Tuhan, yang mengerjakan segala sesuatumenjadi mungkin, bahkan untuk memindahkan gunung sekalipun. Melalui iman kitamemastikan bahwa Tuhan selalu ada bersama kita dan menyelenggarakan kehidupankita dalam setiap waktu dan tempat. Jalan kasih sungguh menunjukkan kita sebagai perpanjangan tangan Tuhan yangberbuat kebaikan di dunia. Perbuatan kasih itu dapat menutupi dosa-dosa yangtelah kita perbuat. Oleh karena itu kasih tak pernah gagal dalam perannya.Melalui pengharapan, kita mampu bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan,kesulitan, penderitaan dan kemauan untuk bertobat lalu menjadi baru. Hidupdengan pengharapan berarti kita menyongsong kesempurnaan. Patokan dan sumber utama untuk selalu dipenuhi dan dijiwai ketiga mahkotaini ialah Tuhan Yesus, raja dan guru kita. Bila iman terasa kurang kuat dancenderung goyah, kepada Yesus-lah kita minta penguatannya. Bila kasih semakinkosong dan tak punya efek karena hanya kata-kata dan janji belaka, kita harusminta penguatannya kepada Yesus. Dan bila kita lemah dalam pengharapan,menyerah dan putus asa, kita harus minta Yesus untuk pembaharuannya. Bertumbuh secara baik dalam ketiga mahkota ini, maka kita dapat terhindardari perilaku dan mental munafik dan penindas seperti kaum farisi dan ahli-ahlitaurat. Kita tidak mau dimarahi oleh Yesus dengan celaan keras: celakalah kamu!Sebaliknya dengan selalu diperkuat ketiga mahkota itu, kita tak akan berhentimencari kepenuhan hidup ini sampai kita tiba pada Tuhan sendiri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, di dalam Dikau kamimenemukan betapa iman itu kuat, kasih terungkapkan secara penuh dan pengharapanyang tak pernah pudar. Kami mohon berkat-Mu supaya hidup kami setiap saatselalu menjadi kehidupan yang beriman, berdaya kasih dan menuju pengharapansejati. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Erna Lolan dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Rut 2: 1-3.8-11; 4: 13-17; Mazmur tg 128: 1-2.3.4.5; Matius 23: 1-12.TINGGALBERSAMA PENYELAMATMU Temarenungan kita pada hari ini ialah: Tinggal Bersama Penyelamatmu. Siapa diantara kita yang tidak ingin dihargai, tidak ditolong dan tidak diterima selayaknyasebagai sesama manusia? Yang jelas tidak ada. Setiap orang ingin hidupnya,dirinya didukung dan pekerjaannya dihargai. Sebaliknya ia tidak ingin dianggappenjahat, perusak, pendosa atau sampah dan penyakit masyarakat. Ketikadi dalam kesulitan dan sedang membutuhkan pertolongan, bukan penolakan ataupenghinaan yang kita inginkan, tetapi pengertian, penghargaan, penerimaan danpertolongan. Para kudus di surga adalah contoh bagi kita dalam hidupmenyatu dengan Tuhan penyelamat kita dan sungguh mengalami kasih-Nya yang amatbesar. Mereka mengajarkan kita tentang hubungan intim hati dan pikiran manusiadengan Allah penyelamat kita. Pengalamanrohani yang mendalam dan mesrah dengan Tuhan dapat menjadi solusi yangtepat bagi manusia yang berada dalam kesulitan hidup. Tuhan Yesusmelihat seperti apa adanya kita, bahwa kita orang-orang berdosa danmengalami aneka kesulitan hidup. Kita jelas membutuhkan belas kasih dari-Nya. Kitadiajarkan oleh Yesus untuk tidak berpura-pura, tetapi transparan, jujur atau tulus. Kita diingatkan untuk tidak mengikuti gaya hidup kaumFarisi, para ahli Taurat dan para pemimpin agama karena kata dan perbuatanmereka tidak sejalan. Mereka berkata, mengajar dan berteori yang satu, tapiberbuat yang lain. Hidup mereka sendiri menjadi pengadil yang menentukan bahwamereka berlawanan dengan Yesus. Tuhanmahatahu dan Ia sungguh mengetahui kita luar dalam. Percuma saja kitamenutup-nutupi atau berpura-pura, karena Ia sudah mengetahui yang kitasembunyikan, bohongi dan curangi. Bisa jadi hanya dengan sikap munafik danberpura-pura begitu, kita justru tidak mendapatkan pertolongan dan belas kasihdari Tuhan. Kita akan mendapatkan siksaan dan celaan dari sesama. Jadisebaiknya kita jujur pada diri sendiri, pada sesama dan pada Tuhan. Dengankejujuran, pasti kesulitan, kekurangan dan dosa-dosa kita terungkapkan; laluTuhan yang maha rahim dan maha murah itu akan berkata kepada kita: “Tinggallahbersama Aku, karena kamu akan mendapatkan keselamatan. Ada sesuatu yang indahdan besar bakal terjadi pada dirimu, jika engkau mau tinggal bersama Aku.” Santo dansanta di surga sungguh mengalami seperti ini. Bunda Maria,Santo Yosef, para rasul dan semua orang kudus menjadi teladan bagi kita, yaitumemilih dan menyanggupi ajakan Tuhan tinggal bersama-Nya. Jangan sia-siakanajakan ini. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa... Ya Bapa di surga, semoga dengan berkat-Mu hari ini kami dapat menjalanihidup tiap hari dengan selalu berada di dalam naungan berkat dan kasih-Mu.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Pembawa Renungan : Ali Antonius – Yogyakarta Pengantar Renungan : Yosephin Septi Martanti - Klaten. Sound Editing : Indah Larasati Sirait - Cibinong, Bogor. Cover Editing : Anastasia Sonia – Jakarta. Mat. 22:34-40
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 21 Agustus 2025Bacaan: "Marilah kepadaku, semua yang letih jesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28)Renungan: Suatu ketika saya makan gado-gado di kantin sebuah rumah sakit. Tiba-tiba masuklah 2 ibu muda yang mengemis. Mereka datangi tiap-tiap meja untuk meminta sedekah dari tiap orang yang sedang makan, tapi tak ada satupun yang memberi. Lalu saya panggil mereka, "Ibu, mau gado gado?" Ibu yang satu dengan mantap menjawab, "Mau, Pak." Tetapi ibu yang satu lagi dengan muka sedikit angkuh sambil memalingkan muka ke samping berkata, "Saya ga mau. Saya ga suka. Saya mau uangnya aja." Ternyata tidak semua kebaikan kita dapat diterima dan menyenangkan orang lain. Di dalam kehidupan ini kita terkadang sering kehilangan berkat dari Tuhan karena hati kita yang terlalu keras. Tuhan menawarkan kita untuk mau mengampuni orang lain, tetapi kebencian kita terhadapa orang yang sudah menyakiti kita mengalahkan tawaran Tuhan. Tuhan menawarkan penyertaan-Nya saat kita sakit dan usaha bangkrut, tetapi kita justru mencari pertolongan lain melalui dukun, paranormal dan orang pintar lainnya. Hari ini melalui sabda-Nya, Yesus mengajak kita semua yang saat ini sedang letih dan lesu karena beban berat untuk datang kepada-Nya. Kalau Ia sudah bersabda seperti itu, berarti Yesus sudah punya komitmen pula untuk melaksanakan apa yang sudah dijanjikan-Nya. Karena Firman;Nya adalah Ya dan Amin. Yesus hanya meminta kita untuk membuka hati dan percaya pada-Nya, maka kuasa-Nya akan bekerja secara penuh dalam kehidupan kita. Saat ini tangan-Nya sedang terbuka menanti kita, dan mata-Nya sedang menatap kita dengan penuh kerinduan. Palingkanlah wajah kita pada-Nya dan serahkan semua beban dan pergumulan kita, maka hati-Nya yang penuh belaskasih akan mendatangkan kelegaan dan kelepasan serta kesembuhan bagi kehidupan kita. Kalau orang lain ditolong, pasti kita juga akan ditolong. Yesus hanya butuh iman kita, maka selanjut-Nya Dia sendiri yang akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, banyak kali dalam Inill, Engkau memberikan kata-kata peneguhan dan pengharapan saat orang mengalami ketakutan, kecemasan, sakit penyakit, dan pergumulan hidup. Setiap perkataan-Mu itu mendatangkan kuasa yang luar biasa ketika kami mengimaninya dengan sungguh. Namun seringkali kami tidak mendapatkan apa yang kami harapkan ketika kami datang dan berdoa pada-Mu. Hal itu terjadi karena Kami sering menggunakan logika kami dan meragukan kuasa-Mu, sehingga kami beralih mencari ilah-llah lain dan meminta pertolongan pada mereka. Yesus, hancurkan kekerasan hatiku saat ini dan ajarilah aku untuk percaya hanya pada-Mu saja. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Erna Lolan dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Rut 1: 1.3-6.14b-16.22; Mazmur tg 146: 5-6.7.8-9a.9bc-10; Matius 22: 34-40.MENGHADAP KETAKHTA KERAJAAN Renungan kitapada hari ini bertema: Menghadap Ke Takhta Kerajaan. Pada hari ini seluruhGereja peringati Santa Perawan Maria sebagai ratu. Peringatan ini sebagai salahsatu dari devosi kita kepada Bunda terberkati. Bagian dari devosi ini ialah doarosario peristiwa mulia yang ke-5 yaitu: Bunda Maria dimahkotai sebagai ratusurga dan bumi. Gelar ini memberikan posisi Bunda Maria yang mengambil bagiandalam pemerintahan Kristus sebagai raja untuk menguasai segala yang di surgadan bumi. Tidak adapemisahan atau pembagian kekuasaan antara Yesus dan Maria atau di antarasejumlah pihak yang lazimnya dalam politik demokrasi. Kekuasaan itu hanya satudan berada di tangan Yesus Kristus, dengan politik kekuasaan yang berlandaskancinta kasih Tuhan. Maria sebagai wanita terberkati mengambil bagian di dalamnyalalu menyusul berbagai lapisan dan golongan manusia yang menghadap ke takhtakerajaan ini. Menghadap kepada-Nya berarti memberikan kepercayaan, ketaatan,hormat dan mengikuti jalan kerajaan ini. Semua suku Israelselalu berusaha membuktikan semangatnya mengikuti jalan kerajaan ini dengansegala warna kehidupan dan perjuangan mereka. Pemimpin pasukan Israel membuatjanji kepada Tuhan, setelah menaklukkan musuh-musuhnya, ia akan mengorbankananaknya sendiri. Ia ingin supaya kekuasaan Allah tetap berjaya. Bunda Mariasetelah diangkat ke surga, posisinya tetap tidak berubah yaitu menjadi ratupara rasul, para malaikat dan semua orang kudus. Para rasulmemilih untuk mengikuti Yesus Kristus secara radikal, dan diyakinkan oleh Yesusuntuk mendapat bagian dari kerajaan-Nya yang sudah diwariskan oleh suku-sukuIsrael. Setiap rasul ini menjadi uskup di setiap Gereja lokal yang merekapimpin, tetapi mereka tetap menyatu dengan Gereja Universal dengan kepemimpinanyang satu dan menyeluruh. Para uskup adalah imam agung di wilayah Gerejanya,membawa dan mengarahkan seluruh umat Allah untuk menghadap ke satu takhtakerajaan, yaitu Yesus Kristus. Paus menempati takhta itu di dunia, sehinggasangat pantas kita semua mengadap ke Paus yang berkedudukan di Vatikan. Kita menghadap kekerajaan itu melalui doa yang kita panjatkan tiap hari: Datanglah kerajaan-Mudi atas bumi seperti di dalam surga. Kerajaan itu hadir bagi kita untukmemberikan kita rasa aman dan betah, lalu menguasai kita melalui Roh Kudusuntuk hidup di dalam kebenaran. Kita yakin menjadi bagian dari kerajaan itu,antara lain karena Yesus selalu melibatkan kita untuk mengambil bagian didalamnya. Kerajaan itu ialah bagaimana pesta raya yang melibatkan kita semua.Mereka yang menolak undangan berarti tidak mengindahkan semua pesan, firman dankehendak yang datang dari Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya AllahBapa maha kuasa, semoga kerajaan-Mu sungguh mengatur dan membimbing hidup kamidari waktu ke waktu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Pembawa Renungan: Anastasia Sonia - Jakarta Pengantar Renungan: Fransiskus S. A. Nenoliu - Kupang, NTT Sound Editing: Indah Larasati Sirait - Cibinong, Bogor Cover Editing: Anastasia Sonia - Jakarta Mat. 22:1-14
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendrik Monteiro dan Meri Kaona dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Hakim-Hakim 11: 29-39a; Mazmur tg 40: 7-8a.8b-9.10; Matius 22: 1-14.HATI DAN ROH YANG BARU Renungan kita pada hari ini bertema: Hati Dan Roh Yang Baru. Hati untukseorang manusia adalah salah satu bagian dimensi rohani, yang dari sanaaktivitas seperti merasakan, menginginkan, memilih berasal. Sedangkan rohmerupakan bagian rohani manusia yang menghubungkan dirinya dengan Tuhan. Ketikaia sedang berdoa atau bermeditasi, kegiatan rohnya menjadi dominan, dimanaseluruh perhatiannya menyatu dengan yang ilahi. Ada kesempatan ketika keadaan hati dan roh seseorang dianggap lama atauketinggalan waktu. Artinya, kalau menurut standar kitab suci, sosok manusialama yang terikat dengan dosa sudah tidak berguna, maka harus diganti dengansosok atau profil yang baru. Secara umum kitab suci menguatkan keyakinan kitabahwa pribadi Yesus Kristus membuat wajah dunia menjadi baru dan terutamasetiap orang yang mengambil bagian di dalam diri-Nya dan seluruh karya-Nyadijadikan baru. Ada seorang remaja laki-laki, karena terlalu nakal di rumah yangikut berdampak pada progress belajar sekolahnya di SMP, di awal tahun ajaranbaru orang tuanya membawanya untuk tinggal di asrama. Para pastor dan bruderyang mengelola asrama itu. Di hari pertama berada di asrama, remaja inilangsung mengalami suatu situasi perseteruan di dalam dirinya. Keadaan asrama,peraturan-peraturan, kebersamaan dengan sesama anggota asrama, dan pengawasanpara pembina, semua itu seperti membuatnya tidak bisa menuruti kehendaknyasendiri seperti yang ia biasa lakukan: maki-maki, malas, membantah pembicaanorang lain, mencuri, mengejek atau menghina, dan malas belajar. Pertentangan ini tidak membuatnya hilang semangat. Bagaimanapun, suasanadi asrama menjadi tantangan yang baru dan bagus, terutama karena ia dijanjikanakan mendapatkan prestasi belajar yang bagus. Ia jalani saja hari demi hari daningin supaya janji itu dapat terwujud. Pada waktu liburan akhir tahun ketikaberada di rumah, keluarganya menangkap kenyataan bahwa remaja ini berubah totaldalam tingkah lakunya. Ibunya bertanya: “Apa yang menyebabkan kamu berubah,Nak?” Ia menunjuk pada salib Yesus yang tergantung di dinding. Itulah jawabannya. Itu adalah satu contoh hati dan roh yang baru. Nabi Yeheskiel menjelaskanbahwa Tuhan akan berbalik mengampuni umat-Nya yang sudah terlanjur berdosa.Mereka akan dibebaskan dari kehidupan lama, dan diberikan hidup yang baru,dengan hati dan roh mereka dijadikan baru. Ketika setiap kali kita menerima,menyanggupi, dan terlibat dalam undangan Tuhan untuk melakukan karya-Nya, kitadibuat kembali menjadi baru. Terimalah selalu ajakan-Nya itu! Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa... Ya Tuhan Yesus, semoga kami selalu menyanggupi setiap kehendak danundangan-Mu. Bapa kami yang ada di Surga,dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Hakim-Hakim 9: 6-15; Mazmur tg 21: 2-3.4-5.6-7; Matius 20: 1-16a.PENGORBANAN WAKTU SAMA DENGAN PENGORBANAN DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Pengorbanan Waktu Sama DenganPengorbanan Diri. Apakah benar waktu sama dengan diri manusia? KitabHakim-Hakim menampilkan aneka pohon baik yang di saat yang tepat menghasilkankeunggulannya, masing-masing menolak korbankan keunggulannya itu demi menjadiraja atas pohon-pohon yang lain. Hanya tanaman kecil yang jelek dan berduriyang rela korbankan dirinya untuk menjadi raja. Para pekerja meleburkan dan menyatukan waktu bekerja yang disanggupimasing-masingnya dengan dirinya sebagai pekerja. Upah diberikan bukan karenawaktu kerja saja tetapi terlebih-lebih pengorbanan kesanggupan pekerja dankemurahan hati pengupah. Pengorbanan waktu merupakan bungkus luar untuk pribadimanusia dan perbuatannya pada suatu waktu tertentu. Jadi adanya pengorbananwaktu itu adalah suatu pengorbanan diri. Liturgi kita hari ini mengaitkan pengorbanan dengan panggilan para pemimpindan mereka yang bekerja melayani orang lain. Pemimpin dan pelayan memiliki cirimengorbankan atau mempersembahkan waktunya. Seorang gubernur harus mengisilebih banyak waktunya untuk melayani orang banyak, daripada untuk keluarganya.Seorang kepala sekolah juga melakukan yang sama. Pemimpin dan pelayan sepatutnya mempersembahkan waktu dan dirinya kepadaTuhan. Ciri utamanya ialah kerelaan dan cuma-cuma. Upah dalam bentuk materibukan hal utama, tapi yang penting ialah apa yang mereka berikan ataupersembahkan. Tuhan menghendaki suatu pengorbanan yang diberikan secara bebasdan sadar dari kemurahan hati, ungkapan cinta dan ketaatan. Memimpin dalam keluarga, masyarakat dan Gereja sangatlah normal. Dalamsemua ini ada aspek pelayanannya. Lalu Tuhan ingin berbicara kepada kitatentang ini: waktu yang dipakai untuk melakukan semua ini adalah sakral dantidak bergantung durasi singkat atau lama. Ketika waktu dipakai dengan baik dantepat, lalu suatu kualitas pekerjaan untuk melayani sesama atau mengurusikehidupan diutamakan, dengan tidak pertama-tama memperhitungkan apa yangdidapatkan sebagai balasannya, di situ adalah pengorbanan diri. Jadi waktu kita perlu kita isi dengan pengorbanan diri, dan sebaliknyapengorbanan diri itu sangat membutuhkan waktu perwujudannya. Percuma kitabicara tentang suatu pengorbanan tetapi kita tak punya waktu untuk itu. Tak adaartinya atau omong kosong kalau kita punya waktu tetapi terbuang saja dan tidakdiisi dengan suatu pengorbanan diri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, terima kasih kepada-Muatas pengajaran pada hari ini yang menyadarkan kami arti sebuah pengorbanandiri. Berkatilah kami Ya Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 271 (Matius 19:7-12): Mengapa banyak pernikahan hancur? Karena banyak orang lebih senang memanfaatkan orang lain demi kesenangan sendiri. Mengapa menikah? Karena aku ingin bahagia. Bagaimana kalau tidak bahagia? Kalau aku gagal bahagia, ini pasti salah pasanganku. Maka aku ingin ceraikan dia. Inilah keberdosaan manusia.
Membahas tema "Akhir Zaman" dari Matius 21:33-46
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 Agustus 2025Bacaan: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Matius 2:2)Renungan: Komet adalah benda angkasa yang beredar mengelilingi matahari. Ia bercahaya seperti bintang, bagian tengahnya bercahaya terang dan berekor panjang menyerupai kabut. Bila sedang mendekati bumi, komet akan kelihatan berekor dan akan kelihatan bergerak ke arah yang berlawanan dengan ekornya sehingga terlihat menunjuk arah tertentu. Komet bila terlihat di bumi bisa berlangsung selama lebih dari seminggu. Dengan keberadaan seperti itu, banyak ahli memerkirakan kometlah yang dilihat para majus. Segala usaha para ahli untuk mengungkap misteri bintang natal ini patut dihargai dan bisa terus menerus dilakukan, paling tidak sedikit memuaskan rasa haus akan ilmu pengetahuan. Tetapi, ada hal yang tidak boleh dilupakan tentang keberadaan bintang yang masih misterius tersebut, yaitu bahwa bintang tersebut dipakai Tuhan untuk menuntun orang-orang majus menemukan Yesus. Keberadaan orang majus yang adalah orang-orang non Yahudi atau orang-orang yang dianggap kafir menunjukkan bahwa segala bangsa akan datang mencari Yesus. Kalau bintang saja bisa Allah pakai untuk membuat orang mencari dan bertemu dengan Yesus, maka hal yang sama pun bisa Allah kerjakan dalam diri kita. Melalui kehadiran kita, Allah mau supaya semakin banyak orang bertemu dan mengenal Yesus Putera-Nya. Sudahkah kehadiran kita membuat orang terpikat dan haus untuk mencari dan mengenal Yesus? Atau justru sebaliknya kehadiran kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengenal Yesus, sehingga nama Yesus dicela? Mari, jangan kalah dengan bintang Timur di Betlehem. Tuhan rindu memakai kita untuk menjadi alat-Nya. Tuhan Yesus memberkatiDoa: Tuhan Yesus, terima kasih atas bintang terang di Betlehem. Melalui bintang itu banyak orang dari berbagai bangsa datang menyembah-Mu. Akupun rindu untuk Kau pakai seperti bintang di Betlehem agar semakin banyak orang mengenal Engkau. Urapilah seluruh keberadaan diriku, agar kehadiranku dapat menjadi tanda kehadiran-Mu sendiri, sehingga melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan dan semakin banyak orang mencari, mengenal dan mengakui Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 14 Agustus 2025Bacaan: "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2)Renungan: Banyak di antara kita mempunyai kebiasaan lebih cepat melihat kejelekan di dalam diri orang lain dan mulai menghakimi mereka habis-habisan. Seseorang pernah bertanya, "Sewaktu berdiri di pintu sorga, apakah anda lebih suka dinyatakan terlalu sering mengampuni atau terlalu sering menghakimi." Manusia selalu lebih cepat melihat kesalahan dan kelemahan di dalam diri sesamanya daripada melihat kelebihan dan hal-hal positif yang ada pada mereka. Yesus berkata kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang datang membawa wanita yang kedapatan berbuat zinah, "Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Betapa kerasnya pernyataan Yesus itu. Melalui hal ini Yesus ingin mengajarkan agar kita jangan mudah menghakimi orang lain dan mengabaikan kesalahan dan dosa kita sendiri. Alangkah baiknya jika masing-masing orang belajar melihat kelemahan yang ada di dalam dirinya serta berusaha memperbaikinya dan tidak hanya menuntut orang lain untuk berubah. Ingatlah, semakin banyak kita menilai dan menghakimi orang lain, semakin kita tidak dapat melihat kesalahan kita sendiri dan dengan demikian semakin besar pula pelanggaran kita. Kita tidak lebih baik dari sesama kita, sebab itu jangan biasakan diri menghakimi orang lain. Tuhanlah yang akan menghakimi masing-masing orang, maka berusahalah hidup benar dan tidak bercacat di hadapan-Nya dengan memerhatikan cara hidup kita sendiri. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk melihat hal-hal yang positif dari orang lain dan lepaskan kecenderunganku untuk menghakimi orang lain. Ingatkanlah aku bahwa penghakiman adalah hak-Mu sendiri dan bukan hakku. Yesus, kuduskan hati dan pikiranku setiap saat. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 270 (Matius 19:1-6): Orang Farisi kembali menguji Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Di dalam tradisi Yahudi, ada golongan pengikut Rabi Hillel dan Rabi Shammai. Pengikut Hillel dan pengikut Shammai terus berdebat tentang banyak hal penting di dalam hukum orang Yahudi. Salah satu pokok perdebatan mereka adalah alasan perceraian.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 269 (Matius 18:21-35): Matius melanjutkan pembahasan Yesus tentang teguran bagi yang bersalah dan belas kasihan. Bagaimanakah memiliki teguran yang bijak dan benar? Pada bagian ini Tuhan Yesus juga menyatakan mengenai siapakah yang sebenarnya dilanggar ketika seorang manusia bersalah kepada yang lain.
Pembahasan "Perumpamaan perjamuan kawin" berdasarkan Matius 22:1-14
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 3 Agustus 2025Bacaan: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b)Renungan: Ada seorang raja yang hendak menikah dan ia harus membuat suatu perjalanan yang lama dan panjang. Tahun tahun telah berlalu, tunangan raja menanti dengan sedih hati, tetapi tanpa kehilangan harapan bahwa sang raja akan kembali. Beberapa teman gadisnya berkata, "Nampaknya kekasihmu sudah melupakan engkau dan tidak akan kembali." Gadis ini bertambah sedih dan sakit hati. Ia pun menangis sejadinya dan mengurung diri. Kemudian gadis itu mengambil surat terakhir dari sang raja di mana sang raja bersumpah bahwa dia tetap setia dan sungguh dalam cintanya. Setelah membaca surat itu, hatinya merasakan adanya kedamaian, semangatnya pulih kembali dan dia terus menanti dengan sabar sampai sang raja kembali. Sesudah bertahun-tahun sang raja itu pulang. Dengan keheranan dia bertanya kepada calon istrinya, "Bagaimana mungkin engkau tetap tinggal setia kepadaku dalam waktu sekian lama?" Gadis itu menjawab, "Rajaku, saya masih tetap menyimpan suratmu dan saya percaya padamu." Apakah saat ini mulai ada keragu-raguan di hati kita untuk mengikuti Yesus? Apakah kita merasa saat ini beban hidup terlalu berat sehingga merasa bahwa Yesus tidak bisa berbuat apa-apa? Ataukah saat ini kekasih kita yang berbeda iman telah menawan hati kita sehingga diam-diam kita mulai meninggalkan Yesus? Hari ini kembali kita diingatkan, bahwa apapun masalah dan keadaan kita saat ini, tetaplah setia pada-Nya, karena janji penyertaan-Nya senantiasa ada untuk kita. Jangan sampai janji itu terhilang dari diri kita, karena kita mulai meragukan dan meninggalkan-Nya. Peganglah firman ini, "Kata Yesus kepadanya, 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'". (Yoh 14:6) Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia mengiring Engkau dalam perjalanan hidupku. Jangan biarkan kesusahan, penderitaan, sakit penyakit, dan pergumulan hidupku membuat aku meragukan kuasaMu dan meninggalkan Engkau. Tanamkan dalam hidupku bahwa pergumulan hidup yang Kau ijinkan terjadi dalam hidupku adalah alat uji untuk membentuk kepribadianku dan kesetiaanku pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 1 Agustus 2025Bacaan: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)Renungan: Menurut sebuah legenda kuno, ketika tiga raja dari Timur mengikuti bintang Betlehem, mereka sampai pada rumah seorang wanita. Mereka mengatakan kepadanya, "Mari ikut kami, kami telah melihat bintangnya di timur dan kami akan datang menyembah Dia." Wanita itu menjawab, "Saya ingin pergi. Saya mendengar bahwa Dia akan datang pada suatu hari dan saya akan memerhatikan itu. Tetapi saya tidak dapat ikut kalian sekarang. Saya harus mengatur rumah saya dahulu dan urusan saya yang lain, baru kemudian saya akan mengikuti kalian untuk menemui Dia." Tetapi ketika pekerjaannya sudah diselesaikan, ketiga orang Raja dari Timur itu sudah tidak kelihatan lagi, bintang di langit tidak bersinar lagi dan wanita itu tidak melihat Yesus. Dalam kehidupan sehari-hari kitapun sering kehilangan kesempatan untuk bertemu secara pribadi dengan Yesus. Hal ini diakibatkan karena kesibukan dan kemalasan kita. Ketika ada kesempatan beribadah di gereja, kita melalaikannya karena ada pekerjaan, atau ada undangan pernikahan, atau persiapan ujian dan ulangan umum, atau karena ingin libur setelah seminggu bekerja. Ketika hendak makan dan sesudah makan, kita melalaikan doa makan karena lupa, atau karena malu bila harus berdoa di depan orang lain atau karena memang tidak pernah mengucap syukur atas berkat Tuhan. Ketika beribadah di gereja, tubuh jasmani kita hadir, tetapi pikiran kita di tempat lain, sibuk dengan gadget atau memang tidak pernah merasa bahwa Tuhan itu penting, sehingga waktu untuk Tuhanpun sering kita korupsi untuk yang lainnya. Ketika ada sumbangan untuk aksi sosial, kita melalaikannya karena beranggapan hal itu tidak mendidik orang dan membuat mereka menjadi mental pengemis, sehingga hilanglah satu kesempatan untuk berbuat kebaikan. Semakin sedikit waktu yang kita berikan untuk Tuhan dan untuk hal-hal rohani, itu membuktikan semakin sedikitlah cinta kita kepada Tuhan. Semakin besar cinta kita pada dunia, semakin besar pula waktu yang kita berikan untuknya. Banyak orang mengharapkan berkat yang besar dari Tuhan, tetapi hanya sedikit bayaran doa yang diberikan. Marilah kita mulai memberikan waktu kita yang terbaik untuk Tuhan. Jika banyak harapan dan berkat yang ingin kita capai, maka kita berikan juga waktu yang banyak untuk Tuhan sebagai pemberi berkat yang utama. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, begitu banyak berkat jasmani dan rohani yang ingin kudapatkan dari-Mu, tetapi hanya sedikit waktu yang kuberikan untuk dekat dengan-Mu. Aku masih perhitungan dalam hal waktu dan materi terhadap-Mu. Semakin sedikit waktu yang kuberikan untuk-Mu, semakin terbuktilah bahwa hanya sedikit cintaku pada-Mu. Masuklah lebih dalam di hatiku Yesus, hancurkan semua penghalang yang selama ini mengikat aku sehingga aku melalaikan hidup rohaniku. Jangan biarkan iblis merebut hatiku, sehingga menjauhkan aku dari-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 30 Juli 2025Bacaan: ...."Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." (Matius 13:33)Renungan: James William Sidis adalah seorang yang sangat cerdas. Sejarah mencatat bahwa ia termasuk orang yang jenius melebihi Einstein, Da Vinci dan John Stuart Mills. Ia memiliki IQ 250-300, menguasai 200 jenis bahasa, menjadi profesor sebelum berumur 20 tahun. Namun karena ia memutuskan untuk tidak memberikan kontribusi apa-apa, maka pengaruhnya pada duniapun tidak ada sehingga namanya terhapus dari catatan sejarah dunia. Einstein dan tokoh-tokoh besar lainnya bisa mencapai sukses melalui kecerdasan mereka, itu dikarenakan ada dampak yang diberikan dari kecerdasan mereka bagi dunia. Tidaklah penting berapa lama kita hidup di dunia. Hal yang benar-benar penting adalah apakah ada yang telah kita lakukan selama hidup kita yang bermanfaat bagi orang lain? Sebagai orang percaya, kita adalah orang-orang yang telah tercatat dalam buku sejarahnya Tuhan, yaitu buku kehidupan. Jika nama kita telah tercatat dalam buku kehidupan Tuhan, dampak apa yang akan kita berikan selama kita hidup di dunia? Yesus mengatakan bahwa hal kerajaan sorga itu bagaikan ragi yang mengkhamiri adonan, artinya hidup kita harus bisa membawa pengaruh yang baik kepada keluarga, sahabat, lingkungan dan dunia yang kita tempati. Seseorang yang memiliki hidup yang berarti bukan diukur dari seberapa banyak yang bisa ia miliki untuk dirinya, tetapi diukur dengan seberapa besar pengaruh positif yang sudah ia berikan kepada sesama dan lingkungan. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang memberi dampak bagi kemuliaan nama Tuhan sebagaimana Tuhan menginginkannya. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, banyak orang di sekitarku yang menderita baik jasmani maupun rohani dan mereka membutuhkan uluran tangan banyak orang untuk sekadar memberikan senyum dan penghiburan serta doa bagi mereka. Mampukan aku agar aku dapat menjadi berkat bagi mereka, sehingga hidupku yang hanya sekali ini dapat berarti bagi banyak orang. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 268 (Matius 18:15-20): Kita tidak boleh menganggap rendah satupun dari anak-anak yang Tuhan berikan belas kasihan. Menganggap rendah berarti "tidak menerima" atau "menolak". Dengan demikian, Tuhan Yesus sedang memerintahkan murid-murid-Nya untuk menerima dengan sepenuh hati orang-orang yang Tuhan berikan belas kasihan.
Pembawa Renungan: Ria Angelia Wibisono - Jakarta Pengantar Renungan: Shelly Aprilia Suwito - Bekasi Sound Editing: Indah Larasati Sirait - Cibinong, Bogor Cover Editing: Anastasia Sonia - Jakarta Mat. 12:38-42
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 267 (Matius 18:10-14): Pengajaran Tuhan Yesus dilanjutkan dengan menekankan penghargaan kepada mereka yang kecil. Penghargaan yang Tuhan sendiri nyatakan dengan adanya malaikat mereka di surga yang memandang wajah Bapa. Apakah maksudnya malaikat mereka di surga?
Membahas perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus di Matius 20: 1-16
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 18 Juli 2025Bacaan: "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang." (Matius 12:20)Renungan: Ada seorang anak yang tidak mengerti pelajaran di sekolah datang kepada ayahnya untuk minta diajari. Anak itu datang dengan penuh harapan supaya ayahnya membantu dia mengatasi persoalannya, tetapi tanpa diduga oleh sang anak, ayahnya berkata dengan kasar, "Dasar anak goblok." Setelah kejadian itu anak tersebut menjadi minder dan tidak bisa berkembang pola pikirnya. Saat Yesus datang ke dunia, banyak orang ditolak oleh masyarakat. Mereka itu pelacur, pemungut cukai dan orang-orang berdosa lainnya. Tetapi ketika mereka datang kepada Yesus, Yesus memberi penghiburan, kekuatan dan teguran. Pelayanan Yesus sungguh berarti. Tuhan Yesus mengkonseling mereka dengan kasih dan kesabaran-Nya, sehingga semangat hidup mereka pulih kembali, ketidakberdayaan berubah menjadi semangat hidup yang menyala-nyala, karena buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai la menjadikan hukum itu menang." Mungkin kita adalah orang yang tidak mempunyai tempat dalam masyarakat, keluarga, atau bahkan dalam gereja. Percayalah kepada Yesus, karena Ia yang sanggup menghibur dan memberi jalan keluar bagi kita. Datanglah kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, pulihkanlah hatiku, karena begitu banyak kekecewaan yang kualami dari orang-orang yang ada di sekitarku. Tapi aku bersyukur karena biar orang banyak mengecewakanku, Engkau selalu ada untukku. Engkau tidak pernah mengecewakanku. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. Amin. (Dod).
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Matius 20: 28.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 17 Juli 2025Bacaan: "Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:39)Renungan: Sir Willam Osler, seorang yang dikenal berotak cemerlang mengatakan bahwa sebenarnya otaknya berkualitas sedang. Ia bisa mencapai yang terbaik di dalam hidupnya karena la telah belajar menerapkan hidup dalam jangka waktu terbatas. Artinya kita harus menutup rapat-rapat "pintu belakang" dan "pintu depan". Salah satu hal yang sering menyiksa manusia sehingga tidak bisa menikmati kehidupan ini adalah kebiasaan membiarkan kesedihan serta kekecewaan masa lalu (pintu belakang) dan khawatir memikirkan hari esok (pintu depan). Osler menegaskan bahwa cara terbaik untuk menyiapkan hari esok adalah melaksanakan apa yang semestinya kita kerjakan hari ini sebaik-baiknya tanpa disertai kekhawatiran akan hari esok. Kepada mahasiswa yang diajarnya ia mengatakan bahwa mereka harus selalu memulai hari mereka seperti doa yang diajarkan Yesus, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Mat 6:11). Ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan sesuatu untuk masa depan atau tidak boleh memersiapkan kebutuhan untuk hari esok. Tetapi janganlah kekhawatiran hari esok membebani hati dan pikiran sehingga kita tidak bisa mengerjakan dengan baik pekerjaan hari ini. Bukankah beban hari ini jika ditambah dengan beban hari esok akan lebih memberatkan? Ketika melalui hari ini tanpa gangguan dengan beban hari esok, kita bisa bekerja dengan maksimal hari ini dan melakukan semuanya dengan baik sehingga kita dapatmemersiapkan hari esok dengan lebih baik. Kekhawatiran tidak akan mendatangkan keuntungan. Orang yang selalu khawatir pasti hidupnya tidak tenang, tertekan dan akhirnya merusak kesehatannya sendiri. Dia yang memelihara kita adalah Tuhan yang hidup dan dapat diandalkan. Kalau Ia mengajarkan kita untuk tidak khawatir, itu berarti bahwa Ia menjamin seluruh kehidupan kita termasuk apa yang kita khawatirkan. Kuncinya adalah percaya pada pemeliharaan-Nya dan lakukan yang terbaik hari ini. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering meragukan kesetiaan-Mu yang senantiasa menyertai dan memelihara aku. Roh kekhawatiran akan segala sesuatu dalam hidupku selalu menjerat aku, sehingga kuasa-Mu tidak bisa bekerja secara penuh dalam diriku. Ajarilah aku bahwa walau aku manusia biasa, tapi aku punya Allah yang luar biasa yang sanggup berbuat segala sesuatu yang mustahil bagiku. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 266 (Matius 18:6-9): Anak-anak kecil menjadi simbol bagi ketulusan hati dan kepolosan. Anak kecil tidak mahir dalam menipu orang lain atau berpura-pura kepada orang lain. Anak kecil juga belum bisa membedakan mana baik mana jahat. Dia tidak tahu kalau dia sedang bertemu dengan seekor serigala. Tuhan mengasihi domba-domba-Nya dan menganggap mereka seperti anak kecil yang sangat mudah dibuat tersesat.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 265 (Matius 18:1-6): Di dalam tradisi para rabi, dikenal kebiasaan untuk ancaman hukuman yang sangat besar bagi mereka yang menghina pemimpin agama atau pengajar agama. Mengapa hukuman bagi penista pemimpin agama begitu berat?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 264 (Matius 17:24-27): Ketika bangsa Israel diperintah oleh dinasti Makabe pada abad 164-63 SM, semua laki-laki Yahudi dewasa diwajibkan membayar dua dirham. Ini setara dengan rata-rata penghasilan pekerja harian selama dua hari pada waktu itu. Pada zaman Tuhan Yesus, kebiasaan ini masih terus diberlakukan, tetapi dengan banyak pertentangan.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 263 (Matius 17:22-23): Dua ayat ini melanjutkan pemberitaan Yesus mengenai sengsara-Nya kepada para murid. Ini adalah berita yang sangat mendukakan para murid. Murid-murid berduka karena mereka lagi-lagi berfokus kepada berita sengsara dan kematian. Mereka tidak melihat hingga kemenangan Kristus di dalam kebangkitan-Nya.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 262 (Matius 17:14-21): Matius kembali menggambarkan keragu-raguan yang dimiliki para murid. Mereka telah mengikuti Yesus dan melihat sangat banyak mujizat. Seharusnya mereka telah memiliki pengertian tentang kuasa Yesus. Para murid telah mengalami sendiri bagaimana kuasa Tuhan bekerja melalui mereka. Mereka melakukan apa yang Tuhan Yesus juga lakukan. Tetapi ternyata mereka tetap jatuh bangun di dalam iman mereka.