POPULARITY
Categories
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 264 (Matius 17:24-27): Ketika bangsa Israel diperintah oleh dinasti Makabe pada abad 164-63 SM, semua laki-laki Yahudi dewasa diwajibkan membayar dua dirham. Ini setara dengan rata-rata penghasilan pekerja harian selama dua hari pada waktu itu. Pada zaman Tuhan Yesus, kebiasaan ini masih terus diberlakukan, tetapi dengan banyak pertentangan.
Hai Wonder Kids,kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Selama bulanJuli ini tema besar dari Firman Tuhan yang akan kita renungkan diambil dari Matius 14: 27 Tetapi segeraYesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Jadi WonderKids, judul renungan hari ini adalah PEKERJAAN ALLAH Mari kitamembaca Firman Tuhan dari AMSAL 20: 22Janganlah engkauberkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akanmenyelamatkan engkau. Apakah kamupernah merasa kesal atau ingin membalas saat teman atau orang lain membuatmusedih? Kadang kita marah dan ingin membalas, tapi itu bukan tugas kita. Tahukah kamu? TUHANbilang di Ibrani 10: 30, Sebab kita mengenal Dia yang berkata:"Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Danlagi: "TUHAN akan menghakimi umat-Nya." Jadi, membalas dendamadalah pekerjaan TUHAN, bukan pekerjaan kita. Wonder Kids.Mengampuni orang lain bukan berarti mereka benar, tapi artinya kita percayabahwa TUHAN setia dan akan selalu melakukan yang benar. MARI KITABERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, yuk,coba kegiatan ini! Ambil kertas dantulis semua rasa kesal atau marah yang kamu rasakan. Lalu bungkus sebuah batudengan kertas itu, dan buang batunya ke air. Batu itu tenggelam, kan? Nah,bayangkan rasa marahmu juga tenggelam seperti batu itu. Mari kita berdoaTUHAN, ajari akuuntuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tolong aku untuk percayakepada-Mu dan menunggu pertolongan-Mu. Bimbing aku agar selalu berbuat baik,meskipun ada yang memperlakukanku dengan tidak baik. Dalam nama Tuhan Yesus akuberdoa, Amin. Wonder Kids, JANGANMEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEJAHATAN. PERCAYALAH KEPADA TUHAN UNTUK MENDAPATKANKELEGAAN. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sr. Maria Stavana dan Sr. Maria Visensia dari Komunitas Novisiat OSF di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 19: 15-29; Mazmur tg 26: 2-3.9-10.11-12; Matius 8: 23-27.BADAI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Badai. Pribadi yang sedang dalampergulatan batin, keluarga yang sedang goyah permasalahan ekonomi, Gereja yangdihantam oleh perselisihan antara umat yang berkubu-kubu, dan negara yangdihancurkan oleh korupsi secara masif, semua ini adalah contoh-contoh badaiyang menghantam kehidupan manusia. Semua orang terkena dampak kerusakan baikfisik maupun mental, sama seperti bencana alam yang mengancam kehidupan sebuahlingkungan tertentu. Aneka macam badai yang mengancam kehidupan manusia dan lingkungannyamerupakan kekuatan alam yang bukan memberikan kenyamanan, tetapi memberontakdan menghancurkan kehidupan. Pada saat alam itu sedang tenang dan indah, kitatentu amat terpesona untuk menikmatinya. Alam sungguh menyajikan semacamsantapan jiwa, sehingga jiwa menjadi damai dan menggembirakan. Tetapi ketikaalam itu memberontak, misalnya terjadi angin ribut, banjir, atau gempa bumi,manusia sebaliknya jatuh ke dalam derita. Di dalam kitab suci kita dapat menemukan begitu banyak fenomena alam. Didalam hidup kita, khususnya di tanah air Indonesia, bencana alam sudah menjadimalapetaka yang tidak asing bagi segenap penduduk nusantara. Sering orangmengartikan setiap bencana sebagai bentuk hukuman yang diberikan alam kepadamanusia. Hukuman itu sebagai konsekwensi atas ulah manusia yang merusak dantidak memelihara alam. Pemahaman ini lebih dipertajam lagi, bahwa Tuhan mengijinkan terjadinyabencana atau badai menimpah kehidupan manusia, supaya manusia menjadi sadarakan kedosaannya dan kembali kepada Tuhan. Pertanyaannya ialah: apakah denganmengijinkan itu, Tuhan berada di tempat yang jauh dan menonton manusiamenderita? Apakah dengan mengijinkan itu, manusia dibiarkan saja tersiksasambil Tuhan tidak bertindak apa pun untuk melindungi ciptaan yang Ia sangatkasihi? Tentu jawabannya tidak. Tuhan tetap berada di dalam hati setiap manusia. Iaberada di dalam rumah-rumah keluarga, di tempat-tempat manusia bekerja, dan didalam segala urusan dunia ini. Ia tinggal di sana dan sering dalam keadaandiam. Kita mungkin terlalu sibuk dengan segala urusan sehingga keberadaan Tuhansepertinya tidak kita ingat dan sadari. Ia seperti sedang tertidur lelap ditengah segala kesibukan kita. Namun badai itu, meskipun sebesar apa pun, tidakmungkin menghilangkan kehidupan ini, sebab Tuhan ada bersama kita. Mestinya kita selalu mengingat, menyadari dan memanggil Dia ketika badaiitu datang lalu mengancam kita. Dengan bersama Dia, biarpun badai itu sungguhnyata dan sangat menyakitkan, kita tentu mampu menghadapinya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk dapat bertahandalam aneka bentuk badai kehidupan. Bapa kami yang ada di surga... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sr. Maria Sisliani OSF dan Sr Renata OSF dari Komunitas Novisiat OSF di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 18: 16-33; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.10-11; Matius 8: 18-22.DIA YANG MENGAJAK Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dia Yang Mengajak. Ketika dirimudiajak ke suatu tempat yang sangat indah panorama dan pesona alamnya, tenturasa senangmu tinggi dan memuaskan. Ketika orang mengajakmu untuk makan makananfavoritmu, tentu rasa suka langsung memenuhi dirimu. Ketika dirimu diundanguntuk mengambil bagian dalam sebuah acara penting sekali dari seseorang yangsangat dihormati, dirimu tentu merasa sangat terhormat. Seorang teman bercerita bahwa setiap menjelang waktu untuk menghadiri MisaKudus atau suatu doa tertentu, ia selalu mengalami undangan rohani dari Tuhan.Ia merasakan dorongan hati dan pikiran yang mengarahkan dirinya supayakesempatan berdoa harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Atas ajakantersebut, ia menyiapkan diri sebaik mungkin dan mengajak anggota keluarga atausahabatnya untuk ikut menyempatkan diri dalam berdoa. Ajakan dari seorang saudara atau teman merupakan satu bentuk perhatiansupaya kita ikut ambil bagian di dalam kehidupannya. Orang yang mengajak dirimuberarti ia ingin supaya dirimu melihat dan mengalami apa yang ia hidupi danmiliki. Ketika ia memiliki mobil yang bagus, lalu dirimu diajak ikutmenumpangnya, betapa pengalaman itu menjadi sangat spesial. Ketika dirimudiundang untuk datang ke rumahnya yang baru dan indah, tentu rasanya sangatspesial dan menyenangkan. Tuhan selalu mengajak kita. Ajakannya tidak main-main dan sangatfundamental bagi hidup kita. Ia mengajak kita bukan saja untuk suatu tujuan didunia ini, tetapi sangat utama ialah untuk suatu pencapaian hidup yang mulia disurga. Pada hari ini, firman Tuhan menyatakan babwa Tuhan Yesus mengundang kita kepada suatu hubungan yang terbesardengan diri-Nya, yaitu hubungan pribadi. Di dalam hubungan ini, ada kasih,persahabatan, kepercayaan dan komitmen kepada Dia, yang menjadikan pengalamankita begitu mendalam dan bermakna. Untuk menandakan bahwa hubungan itu benar-benar kuat dan terus-menerusdibaharui ialah kalau kita selalu memberikan jawaban “Ya” kepada-Nya. Mungkinkita sering mengalami sendiri bagaimana kita menyanggupi dan mengaminiajakan-Nya menyangkut hal-hal positif dan yang menguntungkan. Itu sebenarnyaselalu kita jalankan dengan ungkapan syukur dan suka cita kita. Namun dapat menjadi tantangan tersendiri jika kita harus menjawab “Ya” atasajakan Tuhan kepada kita berkaitan dengan sebuah kesulitan, rintangan,penderitaan atau ancaman musuh. Sering kodrat kita yang manusiawi cenderungmeminta kita untuk menghindarinya. Kita didorong untuk menjawab “tidak”. Tetapijustru di sini iman dan panggilan kita diuji. Tuhan ingin supaya kita mestimenjawab juga “Ya” atas ajakan-ajakan semacam ini.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, semoga kami kuat dan semakinmencintai panggilan-panggilan kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
Perkataan Tuhan Yesus sebelum naik ke Surga bukan hanya Amanat Agung seperti yang tertulis di dalam Matius 28:18-20 dan juga di Markus 16:15-18. Tetapi ada kata-kata terakhirNya (these were His last words—Kisah Rasul 1:9 MSG) yang kadang sering terlewat yakni di dalam Kisah Rasul 1:4-5 dan juga di ayat 8-9. Perkataan ini juga dicatat Lukas 24:49 di dalam versi KJV yang mengatakan,“And, behold, I send the promise of my Father upon you: but tarry ye in the city of Jerusalem, until ye be endued with power from on high.”Kata endued di dalam bahasa aslinya memiliki arti: Diperlengkapi, diberi jubah, dimampukan dan diberi kuasa oleh Roh Kudus sendiri.Biarlah setiap keputusan kita lahir dari hubungan karib yang dibangun di setiap harinya bersama dengan Roh Kudus, di dalam doa dan pembacaan firman-Nya di Alkitab. Hiduplah selalu di bawah tuntunan-Nya, agar setiap kita dimampukan untuk dapat menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23), dan banyak orang imannya boleh dikuatkan melalui hidup kita. Amin. —Pdt. Lydia CSES, Heavenly Language.Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 12: 1-11; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; 2 Timotius 4: 6-8.17-18; Matius 16: 13-19.MEREKA BERDUA ISTIMEWA Renungan kita pada hari ini bertema: Mereka Berdua Istimewa. Buktikesaksian iman rasul Petrus dan Paulus kepada Kristus yang ada di tangan kitaialah kitab suci perjanjian baru. Masing-masingnya memiliki cerita yang sangatunik dan menggugah hati kita. Mereka mewariskan tulisan-tulisannya yang kitakenal dalam surat-surat mereka. Ini adalah fakta narasi, kata, dan kisah. Bukti lain mengenai mereka dapat kita sebut sebagai fakta panggung, lokasi,atau tempat yang dulu mereka dijumpai. Kini Gereja mengabadikanpanggung-panggung mereka sebagai tempat suci dan sarana devosi umat beriman.Saat ini, sejujurnya panggung yang memberikan kesaksian kepada publik duniatentang kedua rasul ini ialah kota Roma di Italia. Mereka sebenarnyaorang-orang Yahudi di Palestina. Tetapi saat ini hampir tidak ditemukanbekas-bekas peninggalan baik Santo Petrus maupun Paulus di tanah Palestina. Ketika orang-orang berziarah ke Yerusalem dan daerah Danau Galilea dansekitarnya, bukti panggung tentang kedua rasul ini sangat terbatas. Hanya kotaYesus di Kapernaum yang bisa memberikan beberapa fakta kuat, misalnya adapuing-puing rumah mertua Petrus. Tetapi ketika orang mengunjungi kota Roma diItalia mereka akan mendapatkan banyak fakta panggung tentang kedua rasul ulungini. Di antara banyak fakta tersebut, yang paling disukai pengunjung ialahmakam mereka. Masing-masing makam itu kini berdiri di atasnya Basilika SantoPetrus dan Basilika Santo Paulus. Kisah Para Rasul mengisahkan sedikit drama perjalanan mereka ke Roma untukmenghadapi tuntutan hukum yang ditangani oleh kekuasaan Romawi. Catatan sejarahGereja Kristen memberikan rincian lain tentang proses terjadinya hukuman beratatas Petrus dan Paulus di Roma. Waktu dan sejarah yang kemudian membuktikanbahwa panggung kota Roma telah membuat mereka memberikan kesaksian tertinggiakan Yesus Kristus yaitu melalui kemartiran mereka. Darah mereka yangditumpahkan itu berbuah dengan menumbuhkan iman Kristen yang kian mendunia.Saat ini, Roma dan khususnya Vatikan adalah panggung sentral Gereja Katolik,antara lain karena rasul Petrus dan Paulus yang merintisnya. Di Yerusalem dan tanah Yudea terbukti panggung awal panggilan Petrus danPaulus, di Roma mereka berdua mempertontonkan bahwa pilihan kepada Yesus memangharus radikal, di dalam kitab suci mereka tetap mengajarkan kebenaran tentangYesus Kristus, dan di surga mereka berdua adalah orang-orang kebanggaan kita,orang kudus yang terpuji. Pada hari raya Petrus dan Paulus ini hendaknya kitabersyukur atas Gereja kita yang universal dan apostolik. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, semoga berkat-berkat-Mumenjadikan kami berbakti penuh kepada Gereja-Mu seperti rasul Petrus danPaulus. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Brigitta OSF dan Suster Dorothy OSF dari Komunitas Santo Fransiskus Asisi di Keuskupan Manokwari Sorong, Indonesia. Kejadian 16: 1-12.15-16; Mazmur tg 106: 1-2.3-4a.4b-5; Matius 7: 21-29.MENGAJARKAN DENGAN PERBUATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Mengajarkan Dengan Perbuatan. Bapakiman yang terkenal di dalam kitab suci, Abraham, dimintai oleh Allah buktikekuatan imannya. Lalu Abraham menunjukkan itu dengan tindakan mengorbankanputra-nya sendiri Ishak. Kisah lain dalam perjanjian lama yang jugamenggambarkan kekuatan iman ialah perjuangan nabi Elia melawan ratusan baal.Elia tunjukkan itu dalam suatu drama perayaan iman, yaitu mempersembahkankorban bakaran. Di dalam perjanjian baru, permulaan Injil Lukas menggambarkan sikap PerawanMaria, yang dalam semua kisahnya sungguh menunjukkan bahwa ia berbuat danbertindak sesuai yang dikehendaki Tuhan. Rasul Petrus yang terperangkap dalamkebingungan dan kesesatannya berpikir dan berkata, ditegur dengan keras olehYesus karena imannya yang rapuh. Pada akhirnya setelah Yesus naik ke surga, iameninggalkan semua kesesatan itu dan membaktikan segenap hidupnya hanya untukYesus Kristus dan pertumbuhan Gereja. Kita memberikan gambaran-gambaran tersebut untuk menggarisbawahi firmanyang disampaikan oleh Yesus pada hari ini, yaitu bangunan rohani – pribadisetiap pengikut Kristus – haruslah kuat dan kokoh berdiri di atas sebuahfondasi yang juga kuat dan kokoh. Seorang pengikut Kristus yang diinginkan olehYesus Kristus sendiri, seperti yang disampaikan secara besar-besaran dalamseluruh kitab suci, ialah orang yang mendengar firman Tuhan, memahaminya, danakhirnya dapat melaksanakannya di dalam perbuatan yang nyata. Sesungguhnya bangunan diri kita dapat menjadi kuat dan bertahan selamanyakarena dapat berbuah, yaitu dalam tindakan-tindakan dan perbuatan. Di dalamkonteks kehidupan yang nyata, seseorang yang sudah penuh dengan pengalamankerja, akan sangat dibutuhkan di perusahaan dan dunia kerja, jika dibandingkandengan mereka yang baru saja tamat kuliah. Seseorang yang sudah berpengalamanbanyak di dalam mengurusi pemerintahan, akan menjadi guru yang diandalkan untukmengajarkan mereka yang masih baru dalam urusan pemerintahan. Jadi prinsip yang sudah umum diikuti, ialah seperti kinerja lebihmenentukan seseorang itu dipercayai daripada makalah yang berisi uraian konsepdan analisanya. Pengajaran yang diberikan kepada anak-anak, murid-murid ataupara pemula, ialah contoh atau praktek melakukannya di dalam sebuah proses,daripada ceramah dan uraian teoritis yang penuh dengan kata dan tulisan. Olehkarena itu Yesus di dalam Firman-Nya hari ini menegaskan bahwa hidup kita akansangat berguna, berhasil dan bertahan sampai selama-lamanya, karena kita dapatmelaksanakan Sabda-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah mahakuasa, berkatilah hidup danpekerjaan kami, khususnya pada hari ini, supaya melalui kata dan tidakan, kamimenghadirkan Dikau di dalam dunia ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Elfina OSF dan Suster Yosi OSF dari Komunitas Santa Elisabeth di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Kejadian 15: 1-12.17-18; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Matius 7: 15-20.BUAH SEBAGAI BUKTI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Buah Sebagai Bukti. Di meja makansebuah komunitas para pastor, selain hidangan makan siang yang normal sepertibiasanya, ada juga beberapa jenis buah yang ikut tersajikan. Buah-buah itudipetik dari kebun oleh salah seorang karyawan. Salah seorang imam yang sudahtua nampak begitu ceria karena ia akan menikmati buah-buah kesukaannya itu. Iasudah lebih dari 10 tahun tidak terlibat dalam pekerjaan kesukaannya, yaituberkebun, karena usianya sudah lanjut dan kesehatannya menurun. Kata pastor lansia itu: “Pisang kepok ini bibitnya didatangkan dariBandung, salah satu yang terbaik, dan ditaman sekitar 8 tahun yang lalu. Nanasini bibitnya dari Lampung, seorang frater membawa ke sini saat kembali darilibur. Mangga ini saya sendiri yang membawa bibitnya dari Bangkok.” Beliaubegitu semangat bercerita tentang ketekunannya menanam tanaman buah-buahtersebut dan banyak tanaman yang lain. Ia juga tekun memeliharanya. Dan padawaktunya pohon-pohon itu memberikan buahnya untuk dinikmati banyak orang. Dari ilustrasi tentang pohon-pohon yang kemudian menghasilkan buah-buahnyayang terbaik, kita dapat menarik garis lurus untuk memahami seperti apapertumbuhan mental dan rohani kita sebagai manusia. Bayangkan saja, dalam aspeksebuah proses persiapan perayaan besar di organisasi yang melibatkan dirimu.Konsep dan visi-misi kegiatan itu adalah pokok segala urusan. Pokok itukemudian diturunkan kepada perencanaan dengan memperhitungkan segala elemenpendukung, sinergitas setiap elemen, dan kemampuan implementasinya. Dari prosesyang baik, terbuka, dan terukur, kita percaya bahwa hasilnya nanti akan sesuaiharapan atau bahkan melebihi yang diharapkan. Pertumbuhan mental dan rohani setiap dari kita sangat mengutamakan prosessupaya dapat mencapai hasil yang kita harapan. Marilah kita bayangkan begini.Keluarga atau komunitas adalah pohon utama dalam kehidupan kita di dunia.Setiap bentuk pendidikan dan pembinaan yang terjadi melalui langkah demilangkah, tahun demi tahun, dan dari pengalaman kesalahan atau kegagalan menjadikebenaran dan kesuksesan, proses ini adalah baik dan meyakinkan. Proses initentu saja ingin sampai pada pencapaian hasil, yaitu anak-anak dan generasibaru yang diharapkan keluarga, komunitas, Gereja dan bangsa. Tuhan Yesus memberikan kita kabar gembira pada hari, dengan berseru begini:kepalsuan yang ada di dalam hidup ini digerakkan oleh nabi-nabi palsu, yangtujuannya ialah meniadakan proses, atau merusak proses. Akibatnya ialahhasilnya juga berwujud kepalsuan dan membawa orang kepada kebinasahan. Abrahammenjadi contoh bagi kita, karena ia bersumber pada Allah saja, dan bukan padasumber palsu yang lain. Bagi kita, proses dan jalan itu ialah Kristus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuduskanlah kami selalu di dalamRoh-Mu supaya kami semakin bertumbuh di dalam kesetiaan dan dalam pengudusandiri untuk menjadi cahaya bagi dunia ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MISI YANG PALING PENTING Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 28: 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Wonder Kids, pernah nggak kamu ditugaskan untuk sesuatu yang penting banget? Mungkin disuruh jadi pemimpin kelompok, atau ditunjuk jadi ketua kelas? Nah… Tuhan Yesus juga memberikan tugas yang sangat penting buat semua anak-anak-Nya, termasuk kamu. Tugas itu adalah: memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain. Tahu nggak kenapa itu penting banget? Karena semua orang di dunia ini—teman kamu, keluarga kamu, tetangga kamu—akan menjalani kekekalan. Dan hanya ada dua tempat untuk selamanya: bersama Tuhan di surga… atau terpisah dari Tuhan selamanya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus bilang, “Pergilah… dan jadikan semua bangsa murid-Ku.” Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah Tuhan Wonder Kids, coba pikirkan, siapa orang yang kamu kenal tapi belum percaya kepada Tuhan Yesus? Bisa jadi itu temansekelasmu, sepupumu, atau bahkan tetanggamu. Mulailah dari hal kecil: doakan mereka setiap hari. Lalu minta supaya Tuhan memberikan kamu keberanian untuk jadi terang, jadi contoh, dan mungkin… mengundang mereka ke sekolah Minggu! Kamu nggak harus tahu semua jawaban. Kamu cuma perlu mau jadi utusan Tuhan. Membawa seseorangmengenal Tuhan adalah misi paling penting yang bisa kamu lakukan dalam hidup ini. Mari kita berdoaTUHAN, aku mengucap syukur karena Engkau mengutus aku untuk pergi dan memberitakan kasih-Mu. Tolong aku untuk menjadi saksi-Mu, baik di rumah, di sekolah, maupun tempat lain. Ajari aku untuk membagikan cerita tentang Engkau kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK MENCERITAKAN TENTANG TUHAN YESUS KEPADA MEREKA YANG BELUM MENGENAL-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 263 (Matius 17:22-23): Dua ayat ini melanjutkan pemberitaan Yesus mengenai sengsara-Nya kepada para murid. Ini adalah berita yang sangat mendukakan para murid. Murid-murid berduka karena mereka lagi-lagi berfokus kepada berita sengsara dan kematian. Mereka tidak melihat hingga kemenangan Kristus di dalam kebangkitan-Nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Ernesta OSF dan Suster Lorenza OSF dari Komunitas Santa Elisabeth Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 12: 1-9; Mazmur tg 33: 12-13.18-19.20.22; Matius 7: 1-5.SIAPA YANG MENGHAKIMI DENGANBENAR? Tema renungan kita pada hari iniialah: Siapa yang Menghakimi dengan Benar? Ferdinand adalah seorang remajakelas 2 SMA yang ceria dan satu minggu lalu ia terpilih menjadi ketua orangmuda katolik di parokinya. Tetapi setelah satu minggu ia mengundurkan diri.Alasan ia begitu cepat berhenti sebagai ketua ialah karena banyak temannyamemberikan komentar dan masukan yang membangun. Tetapi lebih banyak lagi yangmengritik dan berpandangan negatif dan memfitnah dia. Penghakiman dan penilaian secaranegatif atau istilah Inggrisnya judgmental ada di mana-mana dan dilakukan olehsiapa saja. Menurut Tuhan Yesus Kristus, ini tidak boleh dilakukan, dan tidakmenjadi gaya hidup para pengikut-Nya. Ini merupakan dosa karena menjadikanseseorang sebagai penguasa kebenaran dan kebaikan. Penegasan Yesus kepada kita padahari ini bermaksud untuk menghentikan kita dari kebiasaan menghakimi sehinggamemvonis orang lain berdosa. Sebaliknya, kita diajarkan untuk mengutamakan sisiyang terbaik dan terhormat dari orang lain, karena melalui itu pendidikankemanusiaan terjadi, cinta kasih bertumbuh baik, dan solidaritas bersamasebagai umat Tuhan terjaga. Penghakiman, kritik dan penilaianmemang tetap diperlukan bagi setiap orang, kelompok dan komunitas, tetapi dalamcara kelemah-lembutan dan kasih. Ini merupakan tugas yang suci. Orang tuamengoreksi bahkan menghakimi anaknya tentang pergaulan antar lawan jenis yangsudah mengawatirkan. Atau biarawan-biarawati muda dihakimi dalam soalkedisiplinan hidup harian yang sudah terasa kering dan hilang mutunya. Inimerupakan penilaian yang suci. Maka nasihat terbaik Yesus bagikita ialah barang siapa yang menilai, mengkritik dan menghakimi sesamanyasecara baik dan di dalam kasih, ia akan dinilai secara baik juga oleh Tuhan.Kemudian, siapa yang dapat menghakimi dengan benar? Tuhan-lah yang memberikannyakarena Dialah sumber kasih dan kebaikan. Kita sebagai umat-Nya ikut memberikanpenilaian dan penghakiman yang benar dan baik karena kita memang dipakai olehTuhan. Caranya ialah berangkat dari dirikita untuk menilai diri sendiri, apakah kita bersih atau terbebaskan darikesalahan dan dosa. Jika kita berbuat dosa yang sama dengan orang yang kitaberikan penghakiman, sementara kita sendiri belum bertobat sedikit pun, itusama dengan dusta atau munafik. Hasilnya bisa nihil, karena orang akanmengatakan berikan dulu buktinya pada dirimu kalau memang Anda bersih atausudah berubah. Kata dan perbuatan harus sejalan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, buatlah kami tulus dan benar dalam memberikan penilaian, kritik danmasukan terhadap sesama kami, dan pakailah kami untuk menyampaikan kebenaranitu melalui kata dan perbuatan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TOLONG BERIKAN SEDIKIT TERANG Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 14: 25-26Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru:"Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Wonder Kids, kamu pernah nggak merasa hari-harimu seperti langit yang mendung dan penuh badai? Mungkinkamu sedang punya banyak PR, atau ada teman yang menjauh, atau kamu merasa sendiri. Saat seperti itu, kita sering berdoa, “Tuhan, tolong berikan sedikit terang...” Murid-murid Tuhan Yesus juga pernah mengalami hari yang gelap. Waktu itu mereka ada di tengah laut dan badai besar datang. Tiba-tiba mereka melihat sosok berjalan di atas air. Tapi bukannya senang, mereka malah takut dan berpikir itu hantu! Padahal itu Tuhan Yesus sendiri yang sedang datang menolong mereka. Kadang, kita juga begitu. Kita minta pertolongan, tapi waktu Tuhan menjawab dengan cara yang berbeda dari yang kita harapkan, kita malah tidak mengenalinya. Padahal, terangitu sudah datang. Jawabannya sudah tiba. Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah Tuhan Wonder Kids, kamu tahu nggak? Cahaya sekecil apa pun bisa mengusir kegelapan. Coba ambil senter dan nyalakan di kamar yang gelap, kamu akan lihat betapa terang kecil bisa memberi harapan. Kamu juga bisa jadi terang itu. Dengan kasih, dengan senyum, dengan tindakan kecil yang baik, kamu bisa jadi terang Tuhan Yesus di dunia yang kadang terasa gelap ini. Mari kita berdoa TUHAN, aku mengakui kadang aku merasa takut untuk menggunakan bakat dan karunia yang Engkau berikan kepadaku. Tolong aku untuk berani dan percaya diri untuk memakai semua talenta yang Engkau berikan untukkemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, JANGAN TAKUT MENGGUNAKAN KARUNIA YANG TUHAN BERIKAN. BERANILAH UNTUK BERBUAT BAIK DAN BERKARYA. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Kristine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. 2 Korintus 12: 1-10; Mazmur tg 34: 8-9.10-11.12-13; Matius 6: 24-34.KEKUATIRAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekuatiran. Setiap orang pernahmerasa kuatir dan akan merasakannya besok atau lusa. Seorang yang suci sepertiSanta Teresa dari Kalkuta mengungkapkan bahwa selama hidupnya, ia banyak kalimerasa kuatir, apakah semua yang ia lakukan berkenan kepada Tuhan atausebaliknya. Banyak orang kudus seperti itu, dan tentu saja kita orang-orangbiasa, mengalami kekuatiran sebagai bagian dari hidup kita di dunia ini. Seorang yang sedang kuatir biasanya merasa tidak nyaman dan takut terhadapkejadian yang akan menimpa dirinya. Rasa kuatir itu berkaitan dengan masa depanatau yang akan datang, dan bukan hariini atau kemarin. Besok atau masa depan membuka pintu bagi kita untukmemikirkan dan menaruh harapan untuk menjadi apa yang kita inginkan. Tetapikarena pada prinsipnya besok dan masa depan itu belum jelas dan pasti, kitakemudian dihantui kekuatiran. Sepasang tunangan sedang menyiapkan diri mereka untuk perayaan SakramenPernikahan yang tinggal satu minggu lagi. Waktu semakin berkurang dari harike-6 menuju hari H, semakin juga membuat mereka kuatir. Banyak hal yangdikuatirkan, seperti kalau cuaca kurang baik atau tidak banyak orang yangmenghadiri, salah satu atau keduanya berhalangan karena sakit, kekacauan yangdisebabkan oleh pihak-pihak luar dan lain sebagainya. Ada banyak sekali contoh lain yang menggambarkan betapa kita sering kuatirtentang kejadian dan pengalaman buruk yang akan menimpa kita. Yang menjadipertanyaan ialah: apakah strateginya untuk menghadapi kekuatiran-kekuatiranitu? Ada satu jawabannya. Sikap realistis harus menjadi hal mendasar untuk kitamiliki. Hidup ini ada senang dan sedih, ada jatuh dan bangun. Jika kita pahamiini seperti roda yang berputar dan kita jalani saja sebagai orang-orangberiman, kekuatiran tidak akan menjadi masalah yang memberatkan danmenghalangi. Hal yang lebih spesifik dari menerima realitas hidup tersebut, ialahbersikap secara positif terhadap kelemahan atau kekurangan yang ada. Istilahyang dipakai oleh Santo Paulus di dalam surat keduanya kepada umat di Korintusialah “bermegah atas kelemahanku”. Di dalam diri kita ada kelemahan yang pastiberbanding lurus dengan kekurangan atau kesulitan di luar diri kita. Misalnyaudara yang begitu panas, disambut dengan kondisi kulitmu yang gampangmengelupas, dan ini menghasilkan di dalam dirimu tantangan untuk dihadapi. Justru di dalam keadaan seperti ini kita memandang diri kita kurangberdaya, menanggung beban, atau dalam bahasa rohaninya ialah memanggul salib.Di dalam kerendahan hati kita terima dengan tenang dan sabar, lalu biarkanTuhan dengan kasih dan kuasanya mengangkat kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, mampukanlah kami tetap bertahan danpercaya kepada-Mu, meskipun kami selalu kuatir di dalam hidup kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. 2 Korintus 11: 18.21b-30; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7; Matius 6: 19-23.HARTA ABADI Renungan kita pada hari ini bertema: Harta Abadi.Di sebuah tikungan jalan ibukota metropolitan untuk menuju ke pusatperbelanjaan modern dan besar, persis di sudutnya, terlihat seorang tuna wisma,yang setiap hari diberi makan oleh orang-orang yang lewat di situ. Ia nampaknyaduduk saja dan berbaring di atas tumpukkan barang-barangnya. Kemungkinan iacacat sehingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Setiap kali mengemis kepada orang-orang yanglewat, kata-kata yang selalu meluncur dari mulutnya ialah: “Demi kesejahteraanjiwa dan ragaku.” Tentu saja ungkapan ini kalau diresapi sejenak, kita setujukalau ungkapan ini bermakna religius yang dalam. Mungkin ia pernah diajak olehorang-orang untuk berbicara, tetapi apa yang keluar dari mulutnya itu merupakansebuah ajakan bagi semua orang untuk berbicara kepada sesama dan kepada dirisendiri. Banyak orang membanjiri mall dengan membawa semuauang mereka untuk belanja. Mereka masuk-keluar mall dengan penampilan sebagaiorang-orang beradab dan berbudaya untuk menjelaskan identitas mereka sebagaiorang-orang abad ini. Mereka ingin menikmati suka cita dunia ini di dalambangunan besar ber-ac tersebut. Orang yang sedang bernasib malang secara nyatamenunjukkan keadaan miskinnya dengan meminta-minta, tetapi ia sekaligusmempersembahkan sebuah ajaran maha penting kepada semua orang tentang jati dirisebagai pribadi manusia bermartabat dan ciptaan Tuhan. Hal ini berkaitan dengan tujuan Tuhan mengirimkita ke dunia, memelihara kita dan membawa kita ke tempat-Nya setelah hidup didunia ini selesai. Kesejahteraan jiwa dan raga merupakan sebuah prinsip hidupdi dunia ini yang diungkapkan secara rohani berupa keselamatan kita sebagaianak-anak Allah yang maha kuasa. Tuhan Yesus meminta perhatian kita melaluipewartaan Injil pada hari ini tentang pemilikan harta di dunia ini dan jugaharta bagi kita setelah dari dunia ini. Orang yang hidup di sudut jalan tadimenjawabi ajaran Tuhan itu dengan mewartakan kepada dunia bahwa hartasesungguhnya bagi manusia ialah jiwa dan raganya yang layak dan dibenarkan olehTuhan. Orang-orang dunia ini yang berjuang mencari nafkahdi mana pun dan dalam kondisi apa pun, mereka yang bekerja dengan kekuatan ototdan dengan pikiran, mereka yang memiliki harta banyak, sedang, dan sedikit,mereka yang sakit atau sehat; semuanya diingatkan dengan ajakan yang sama,yaitu: perhatikanlah kebaikan dan kesejahteraan jiwa dan raga. Untuk menjaminbahwa kita selalu menjadikan harta abadi ini tetap di dalam perhatian kita,Santo Paulus memberikan satu usulan, yaitu kita hendaknya saling menyadarkandan memelihara satu sama lain di dalam Kristus, supaya semuanya selamat.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami supaya kami tetapmemiliki-Mu sebagai harta kami yang abadi. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah DENGARKAN JAWABAN YANG BENAR Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 7: 7"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Wonder Kids, pernah nggak kamu merasa sudah berdoa, tapi Tuhan seperti diam saja? Rasanya doa kamu belum dijawab, dan kamu mulai bertanya-tanya, “Tuhan, apa Engkau dengar?” Yohanes Pembaptis juga pernah merasa seperti itu, lho. Suatu hari, ia sedang di penjara. Ia mulai ragu dan mengirim muridnya kepada Tuhan Yesus untuk bertanya, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Tapi Tuhan Yesus tidak marah. Dia malah menyuruh murid Yohanes kembali dan membawa kabar ini: Orangbuta melihat. Orang lumpuh berjalan. Orang mati dibangkitkan. Dan kabar baik disampaikan kepada orang miskin. Tuhan Yesus ingin menunjukkan bahwa walaupunYohanes tidak melihat jawaban langsung, Tuhan tetap bekerja. Kadang kita minta Tuhan melepaskan kita dari masalah. Tapi Tuhan justru kasih kita kekuatan untuk bertahan. Kita maunya pintu dibuka sekarang juga. Tapi Tuhan kadang membukapintu yang lebih baik di waktu yang lebih tepat. Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah Tuhan Wonder Kids, kamu mungkin pernah berdoa untuk sesuatu, lalu kecewa karena tidak dikabulkan. Tapi tahu nggak? Tuhan selalu mendengar doamu, dan Dia selalu menjawab, walaupun kadang jawabannya beda dari yang kamu harapkan. Kalau kamu sedang mengalami hari yang berat, jangan langsung menyimpulkan bahwa Tuhan tidak peduli. Mungkin Tuhan sedang menjawab dengan cara yang lebih besar dari yang kamu bayangkan. Ingatlah janji-Nya dalam Roma 8:28:Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Mari kita berdoaTUHAN, aku percaya pada janji-Mu bahwa jika aku meminta, aku akan menerima. Tolong aku untuk selalu mendekat kepada-Mu dan mencari-Mu, agar aku bisa menemukan kasih dan bimbingan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, MINTALAH KEPADA TUHAN, DAN KAMU AKAN DIBERI, CARILAH DAN KAMU AKAN MENEMUKAN. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Priscillia Nini Wijaya dari Paroki Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. 2 Korintus 11: 1-11; Mazmur tg 111: 1-2.3-4.7-8; Matius 6: 7-15.BERSYUKUR ADALAHMEMOHON Renungan kita pada hari ini bertema: Bersyukur Adalah Memohon. Ada seorang muridSD bernama Ivan sedang berdoa di dalam kamar dengan suara yang didengar jelas.Bapa dan ibunya mendengar putra mereka berdoa dan mendekat ke pintu untuk lebihjelas mendengarnya. Sekitar 2 menit Ivan berdoa dengan posisi dukuk di atastempat tidurnya, mata tertutup, dan kedua tangannya terkatup di dada. Saat ia keluar dari kamarnya, sang ibu bertanya: “Ivan, Mama dan Bapakmendengarmu berdoa, tetapi tidak meminta atau memohon apa-apa kepada Tuhan.Kamu hanya mengucapkan terima kasih dan senang memuji Tuhan. Mengapa tidak sukameminta kepada Tuhan?” Ivan langsung menjawab: “Aku tidak ingin meminta Ma.Karena aku sudah mempunyai semuanya di Mama dan Papa, nanti tinggal minta.Tuhan itu baik sekali Ma.” Apa yang dilakukan oleh anak Ivan ialah sebuah cara berdoa yang menjadikanungkapan syukur dan pujian sebagai isi doa, yang di dalamnya sudah adapermohonan permintaan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita. Tuhan tahusegala sesuatu, termasuk kebutuhan kita yang paling tersembunyi dan terkecildalam hidup kita. Yang kita perlu lakukan ialah menaruh diri di hadapan-Nya danmenyampaikan rasa syukur, terima kasih dan pujian kita. Seorang teman bercerita bahwa ketika lewat di salah satu gang di kompleksperumahannya, ia bertemu pemilik tokoh roti dan mereka saling menyapa singkat.Ia memuji produksi roti dan iklan-iklan yang disebarkan sangat menarik. Iaberterima kasih kepada pemilik tokoh, karena dengan kehadiran tokoh dikompleks, kebutuhan belanja roti menjadi muda karena cukup dijangkau denganjalan kaki. Pada sore harinya, ia dikirimi tokoh roti itu satu kotak berisiroti-roti kesukaannya, tanpa ia harus membelinya. Cerita ini cukup melukiskan bagaimana melalui sapaan, rasa syukur,apresiasi, dan pujian, pemberian atau karunia itu datang. Ini sebenarnya perlumenjadi sikap dan perilaku doa kita kepada Tuhan. Tugas kita pada dasarnyaialah mengucapkan syukur, berterima kasih, patuh akan perintah-perintah-Nya,memuji dan menyembah Dia. Sedangkan soal tentang kebutuan-kebutuhan kita yangbervariasi itu, nantinya menjadi tugasnya Tuhan untuk mengurusi, karena Tuhansudah mengetahui keadaan kita sebenarnya. Kita diajarkan oleh Yesus doa “Bapa Kami”, doa Yesus sendiri, untukmengenalkan kita akan Tuhan sebagai Bapa yang murah hati. Doa Yesus ini membuatkita yakin tentang penyelenggaraan-Nya kepada kita masing-masing sesuaikehendak-Nya dan mengena pada keadaan kita yang nyata. Setiap kali kitamengucapkan “Jadilah kehendak-Mu” hendaknya kita membuka diri semuanya danbiarkan kuasa-Nya bekerja pada kita sesuai yang Ia kehendaki. Marilahkita berdoa... Dalam nama Bapa ... Ya Bapa, terima kasih atas doa Yesussehingga kami dapat mengenal-Mu sesungguhnya. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 9: 6-11; Mazmur tg 112: 1-2.3-4.9; Matius 6: 1-6.16-18.TUHAN MENGINTIP Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Mengintip. Ada dua anak, kakak-beradikyang masih sebagai murid-murid SD kompak untuk mencuri buah di kebun milikorang lain. Kakak memanjat pohon dan mengambil beberapa buahnya. Sedangkan adikberdiri agak jauh dari pohon itu untuk mengawasi kalau tuan kebun atau oranglain sedang lewat dan memergoki mereka. Mereka berdua percaya bahwa tidak ada satu pun orang melihat perbuatanpencurian buah itu. Mereka berlari secepatnya ke rumah, masing-masing membawabuah yang tersembunyi dalam bajunya. Begitu sampai di depan rumah, ibu merekasudah menunggu di pintu dengan memegang sepotong kayu untuk menghukum mereka.Wajah mereka tiba-tiba pucat, karena dosa mencuri sudah diketahui ibu. Anaksulung beranikan diri bertanya: “Kok Mama bisa tahu kami memetik buah-buah ini,padahal kebun itu jauh di sana?” Si ibu memarahi dulu kedua putranya itu karena mencuri adalah dosa.Kemudian dengan lembut ia menasihati mereka: “Tuhan Yesus mengintip ketika kamumencuri, lalu Ia segera memberitahu Mama, sehingga Mama cepat tahu bahwaanak-anak Mama sedang berbuat dosa.” Ternyata ada orang yang melihat aksi keduaanak itu dan lebih dahulu menyampaikannya kepada ibu mereka. Mulai saat itu,anak-anak sangat paham bahwa setiap tindakan mereka entah baik atau buruk danjahat, Tuhan meski tidak kelihatan, tetapi mengintip dan melihat semuanya. Makamereka menjadi takut untuk berbuat dosa lagi. Kakak-beradik itu membawapelajaran berharga itu seterusnya di dalam hidup mereka. Tuhan tidak hanya mengintip kita saat kita berbuat dosa bahkan sebelumnya,yaitu memikirkan dan merencanakannya. Sama pentingnya ialah ketika kitaberpikir, merencanakan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Tuhan hadir danbekerja di mana saja, sehingga setiap waktu dan tempat kita berada atauberbuat, tidak pernah ada satu kesempatan pun Ia absen berada di situ. Hal inipenting sekali untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak tidur, atau berada diluar jangkauan. Akibatnya, kita sebenarnya sudah diadili secara otomatis,apakah diri kita ini orang baik atau jahat, orang yang beriman atau tidak. Ada tiga kewajiban agama sangat mendasar untuk menggambarkan danmenghasilkan pribadi seseorang beriman dengan benar dan baik atau tidak. Tigakewajiban itu ialah berbuat kasih atau amal, berdoa, dan berpuasa. Tuhan Yesusmenekankan bahwa kewajiban ini hendaknya kita lakukan dengan sesungguhnya,karena Tuhan tetap mengintip kita. Ia tersembunyi, tetapi Ia melihat setiapdetil kewajiban iman kita. Pengadilan itu tidak mesti menunggu di kamarpengakuan, tetapi terjadi setiap waktu dan dalam detak jantung kita. Tuhansudah menentukan apakah kita orang baik dan beriman atau tidak melaluikewajiban-kewajiban beragama kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, berkatilah kami hari ini supaya kamimelakukan kewajiban iman kami dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 8: 1-9; Mazmur tg 146: 2.5-6.7.8-9a; Matius 5: 43-48.MUSUH KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Musuh Kita.Pertama kali saya difitnah dengan cara penyebaran cerita bohong tentang dirisaya, tetapi dilakukan di belakang saya. Saya tersinggung dan marah. Sayaberusah mencari tahu siapa sebenarnya yang melakukan fitnahan itu, tetapi tidakberhasil. Kali kedua, saya dituduh melakukan korupsi dengancara surat kaleng yang ditaruh di balik pintu ruang kerja saya. Sekali lagi iniadalah kebohongan, karena saya jelas tidak pernah korupsi. Saya hidup hanyadengan gaji dan usaha sendiri yang dijalankan oleh keluarga. Tuduhan itu sangatmemalukan dan membuat saya sangat marah. Saya berusaha mencari tahu otakpenuduhan itu, tetapi hasilnya nihil. Kali ketiga, handphone saya berdering sepanjanghari. Nomornya berbeda-beda muncul di layar ponsel, tetapi tidak ada nama. Sayamencoba untuk menjawab sekali, dengan harapan untuk memastikan apa yangdiinginkan oleh penelpon. Tetapi tidak ada satu suara pun yang menjawab ataupaling kurang menulis pesan sesuatu setelah menelpon. Saya harus memutuskanuntuk mengganti nomor ponsel saya. Begitulah cerita seseorang beberapa hari lalutentang hidupnya yang sangat terganggu. Ia bercurah perasaannya kepadateman-temannya. Kita sering mendapat gangguan serupa atau dalam versi yangberbeda-beda. Jelas bahwa tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bebasdari gangguan. Pengganggu itu dapat kita kategorikan sebagai pengganggu biasadan normal, seperti teman yang datang ke rumah saat kita sedang fokus bekerja,atau anak yang bertanya macam-macam kepada orang tuanya. Tuhan Yesus pada hari ini menyinggung kategoripengganggu luar biasa atau yang punya maksud untuk menyakiti dan membinasakankita. Mereka disebut para musuh. Mereka berada di mana-mana, yang dapat kitajumpai tiap hari baik yang kita kenal maupun yang tidak. Mereka yang tidak kitakenal dan di persembunyiannya, memiliki rencana untuk menyerang danmencelakakan kita. Dengan adanya media sosial yang sangat bervariasipenggunaannya, musuh tak dikenal itu dengan mudah berbuat jahat sesuka hatinya. Terhadap keberadaan musuh-musuh seperti ini,apakah firman Tuhan hari ini tentang “Kasihanilah musuh-musuhmu” masih relevan?Mungkin ada orang tidak percaya kalau ini tidak relevan, namun Tuhan Yesus akanmenjawab sendiri dan mengatakan itu kepada kita, bahwa firman-Nya tentangmengasihi musuh tetap relevan sepanjang masa. Firman itu berkata bahwa,mengasihi musuh siapa pun dia, yaitu dengan mendoakan dia. Itu berarti kitamenaruh si musuh itu dihadapan dua pengadil, yaitu diri kita dan Tuhan sebagaipengadil utama. Jadi kita bersama dengan Tuhan berhadapan dengan para musuhkita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus Tuhan kami, semoga dengan kasih-Mukami dapat mengubah musuh menjadi sahabat. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 262 (Matius 17:14-21): Matius kembali menggambarkan keragu-raguan yang dimiliki para murid. Mereka telah mengikuti Yesus dan melihat sangat banyak mujizat. Seharusnya mereka telah memiliki pengertian tentang kuasa Yesus. Para murid telah mengalami sendiri bagaimana kuasa Tuhan bekerja melalui mereka. Mereka melakukan apa yang Tuhan Yesus juga lakukan. Tetapi ternyata mereka tetap jatuh bangun di dalam iman mereka.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 6: 1-10; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Matius 5: 38-43.PELAYANANTERMAHAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: PelayananTermahal. Ada seorang remaja perempuan berusia 13 tahun bernama Laura. Iadikaruniai Tuhan semangat hidup Kristen dengan kebajikan-kebajikan yang sangatmulia. Ia baru kelas 1 SMP tetapi semangat hidupnya itu menjadikan dirinyamenjadi teladan bagi seluruh sekolah. Beberapa contoh kebajikan itu ialah bahwa ia tidakpernah terlambat masuk sekolah. Ia menuruti semua perintah para gurunya. Iatidak pernah mengeluh akan kesulitan atau ketidak-nyamanan yang terjadisekolah. Ia menolong siapa saja entah diminta entah tidak diminta bantuannya.Ia selalu mendoakan teman-teman atau para guru yang membutuhkan dukungan doa. Dalam acara penutupan tahun ajaran sekolah, Lauradidaulat menjadi siswa teladan sekolah. Selain mendapatkan hadiah penghargaandari sekolah, Laura juga mendapatkan penghargaan dari kantor dinas pendidikandi kotanya. Laura sendiri hanya mengucapkan terima kasih kepada setiap pujianyang diberikan kepadanya. Senyumnya juga senantiasa menjadi balasan atas salamdan sapaan orang-orang di sekelilingnya. Justru yang memberikan kesaksian tentang Lauraialah para guru dan teman-temannya. Guru kelasnya memberi kesaksian bahwa Lauradianugerahi semua kebajikan Kristen dan karakter pribadinya yang baik. Tetapiyang sangat penting dan membuatnya unik ialah Laura tidak pernah marah, kecewa,tersinggung dan mengeluh terhadap orang yang bersikap kasar atau jelekterhadapnya. Ia tetap tenang, tersenyum dan ramah dengan mereka yangmemusuhinya. Seorang teman kelasnya memberikan kesaksianbegini: “Laura membalas mereka yang menjahatinya dengan kasih. Ia tidak pernahberpikir dan bersikap negatif terhadap siapa pun yang menyakiti atau tanpasengaja bersalah kepadanya. Itu yang membuat kami semua kagum terhadapnya.”Kedua kesaksian itu sesungguhnya merefleksikan cinta kasih yang Tuhan Yesusajarkan kepada kita pada hari ini. Firman Tuhan pada hari ini inginmengingatkan kepada kita tentang pelayanan termahal yang tidak hanya oleh Yesustetapi juga oleh setiap pengikut-Nya. Laura memberikan contoh bahwa melayani yang sangatmahal tidak diukur dengan materi yang dipakai atau konteks kita berada.Pelayanan termahal menunjuk pada orang yang memperlakukan para musuh danlawannya. Mereka tidak harus dilawan, didiamkan, dan dihindari. Kita perlumelayani mereka dengan perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih, seperti sabardan tetap memenuhi kebutuhan orang yang marah kepada kita, selain memberikankita kekuatan, tetapi juga memenangkan hati orang-orang yang berhati sekerasbatu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, ajarkanlah kami selalu untuk berhatilembut terhadap para musuh kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 5: 14-21; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.11-12; Matius 5: 33-37SUMPAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sumpah. Adaseorang pejabat pemerintahan di daerah baru selesai diambil sumpah untukmenjalankan tugas pelayanan publik pertama kali dalam hidupnya. Istrinyamendampingi. Dalam sesi foto bersama keluarga, tampak keluarga pejabat itusangat indah dan dipuji banyak orang. Semua orang berharap kepada pejabattersebut agar ia berkomitmen kepada sumpah jabatan yang sudah diungkapkannyadihadapan publik. Ketika mereka berada di rumah, sang istrimemberikan nasihat kepadanya begini: “Engkau adalah pejabat yang terpilihsecara luas karena orang-orang sungguh percaya kepadamu. Sumpah tadi, engkaunyatakan dengan bumi yang engkau pijak, langit yang engkau junjung, dan publikyang mengelilingimu, menjadi saksi-saksinya. Semua saksi itu tahu bahwa engkauadalah seorang pejabat. Maka buktikanlah dirimu sungguh-sungguh bahwa engkauadalah pejabat di daerah ini. Saya dan anak-anak mendoakan dan mendukungmu.” Sumpah, seperti harapan dan doa istri tadi, padadasarnya dilakukan oleh mereka yang memiliki tanggung jawab, misi dankepercayaan untuk mewujudkan sumpah itu selama wewenang atau jabatan masihmelekat pada mereka. Setelah jabatan atau status khusus tidak melekat lagipadanya, sumpah juga tidak berlaku lagi. Hal ini berarti sumpah adalah sebuahpernyataan komitmen yang serius dan berat. Ikatan dan tuntutan sebuah sumpahjauh lebih besar daripada sebuah janji seperti ingin bawa oleh-oleh kepadaseorang teman. Karena alasan ini, umumnya sumpah-sumpah yangdilakukan oleh siapa pun di dunia ini selalu atas nama kuasa yangsuper-natural. Karena ketika saksi-saksi sebuah sumpah adalah segala sesuatuyang mengelilingi orang yang mengambil sumpah, itu berarti yang ditujukan ialahbukan orang per orangan, tetapi segenap alam raya dan kehidupan. Bagi kitaorang-orang beriman, sumpah seperti ini adalah ditujukan kepada Tuhan. MakaTuhan Yesus mengingatkan kita pada hari ini, jika seorang beriman mengambilsumpah, buatlah itu tanpa dengan kepalsuan, kepura-puraan, kebohongan, dandalam rencana untuk diingkari. Sumpah yang diambil oleh seseorang hendaknya dalamkebenaran dan ketulusan, karena yang menyaksikan itu ialah Tuhan sendiri, yangdirepresentasi oleh seluruh alam semesta: langit, bumi, udara, manusia danbudayanya. Semua itu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu prinsip sebuah sumpahyang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan kita pengikut-Nya berkewajiban menaatinya,ialah “jika ya katakanlah ya, dan jika tidak katakanlah tidak”. Santo Paulus dengan spesifik mengatakan bahwasebuah sumpah yang berisi ya atau tidak dengan benar dan jujur, dasarnya ialahcinta kasih Yesus Kristus yang mendasari semua perkataan dan tindakan kita.Kita harus memakainya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, semoga Roh-Mu selalu menguatkan kamidalam mewujudkan kehendak-Mu atas kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Y. Sandra Isrudianti dan Dony Hari Nugroho dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 4: 7-15; Mazmur tg 116: 10-11.15-16.17-18; Matius 5: 27-32.BAHASA-BAHASA ROH Tema renungan kita pada hari ini ialah:Bahasa-Bahasa Roh. Basilika Santo Antonius terletak di jantung kota Padua(Italia Utara). Di dalam, halaman, dan lingkungan sekitarnya selalu ramaidengan pengunjung sepanjang musim. Para turis sangat dibantu untuk sampai kesitu dengan transportasi dan petunjuk jalan yang lengkap. Saat ini denganinternet yang menyediakan wifi yang diakses dengan lancar dan bebas, pengunjungakan merasa nyaman berada di kota itu. Seorang pengunjung dari Indonesia bahkan inginmemperpanjang tinggalnya di kota Santo Antonius ini. Setiap hari ia kunjungipertama basilika Santo Antonius baru kemudian mengunjungi tempat-tempat wisatalainnya. Berjalan kaki dari taman kota yang luas menuju ke basilika sangatmenyukakan dia, antara lain karena dengan akses wifi itu membuat dia bersiaranlangsung dengan keluarganya. Berada di kota Santo pengikut Santo FransiskusAsisi ini, membuatnya memilih untuk berlama-lama untuk menikmati segala kemudahankota ini. Antonius Padua tidak hanya sebagai seorang yangsuci. Ia juga terkenal sebagai seorang pandai, pengajar iman yang handal, danguru yang bijaksana. Salah satu kotbahnya yang terkenal ialah tentangbahasa-bahasa Roh Kudus yang memudahkan setiap pengikut Kristus untukberkomunikasi dan berelasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Iaberkata bahwa seseorang yang dipenuhi Roh Kudus mampu berbicara dalam anekabahasa yang berbeda-beda. Beraneka bahasa yang berbeda-beda ini ialah anekacara untuk memberikan kesaksian atas Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata didalam Injil Yohanes bahwa Roh Kudus bertugas untuk memberikan kesaksian tentang diri-Nya dan Bapa di surga. Bahasa-bahasa Roh itu antara lain kerendahan hati,kemiskinan-kesahajaan, kesabaran, ketaatan, ketekunan, kemurahan hati dankebajikan-kebajikan Kristen lainnya. Kita berbicara dalam bahasa yangberbeda-beda ketika kita memakainya di dalam diri kita dan kita praktikankebajikan-kebajikan itu dalam diri sesama kita. Itu berarti tindakan-tindakanberbicara jauh lebih kuat daripada kata-kata. Hendaknya kata-katamu mengajarkandan tindakan-tindakanmu yang berbicara. Sebab orang-orang yang penuh dengankata-kata tetapi kosong dalam tindakan-tindakan akan dihukum oleh Tuhan sepertipohon ara yang yang tidak berbuah. Yesus menegaskan bahwa kemarahan adalah dosa yangmembunuh. Ini sangat melawan bahasa Roh yang diajarkan Santo Antonius yangmerupakan turunan dari cinta kasih Kristus. Santo Paulus mengatakan bahwaterang Tuhan bercahaya dalam hati kita, supaya kita dapat mewartakankemuliaan-Nya kepada seluruh dunia. Terang Tuhan itu adalah bahasa karunia Rohdi dalam diri kita. Marilahkita berdoa. Ya Yesus yang baik, semoga kami semakin mampu menggunakanbahasa-bahasa Roh Kudus-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Delivered by Ria from the Parish of Good Shepherd in the Diocese of Surabaya, Indonesia. 2 Corinthians 4: 7-15; Rs psalm 116: 10-11.15-16.17-18; Matius 5: 27-32.LANGUAGES OF THE SPIRIT The theme of our meditation today is:Languages of The Spirit. The Basilica of St. Anthony is located at the heart ofthe city of Padua, in the Northern Italy. Visitors come from all over the worldall the time to see and experience its beauty. Tourists can find it easy to getto the center by means of available transportation and road guidance leading tothe Basilica. Free access internet can make them comfotable to stay longer inthe city. There was a visitor from Indonesiaeven wanted to extend his stay in that city of Saint Anthony. Every day hefirst went to visit the Basilica of St. Anthony then to other tourist attractions.He was so happy walking from the big city park to the basilica when with thefree access wifi he was able to have video calls with his familyat home inIndonesia. As he felt at home in the city of the follower of Saint Francis ofAssisi, he decided to spend some more days that he could enjoy all theconveniences offered by that wonderful city. Anthony of Padua is not only a holyman. He is also famous as a clever person, a realiable preacher of faith, and awise teacher. One of his famous sermons is about the languages of the HolySpirit. These languages help every follower of Christ to communicate and relateto other people and the environment. He says that someone who is filled withthe Holy Spirit is able to speak in a variety of different languages. Thesedifferent languages are various ways to bear witness to Jesus Christ. Jesushimself says in the Gospel of John that the Holy Spirit has the duty to bearwitness of Himself and the Father in heaven. The languages of the Spirit refer tohumility, poverty, simplicity, patience, obedience, perseverance, generosityand other Christian virtues. We speak in different languages when we usethese virtues in ourselves and we practice them as we relate and interact withour neighbours. This means that our actions speak more powerful than our words.Your words should teach and your actions speak. For the one who is full ofwords but empty in actions will be punished by God like the fig tree that doesnot bear any fruit and the Lord was about to punish it. Jesus emphasizes that anger is a sinof killing. This is certainly against the language of the Spirit as SaintAnthony teaches us. Anger or hatred is the opposition of the love of Christ. SaintPaul says that the light of God shines in our hearts to enable us to proclaimHis glory to the whole world. The light of God is the gift of the Holy Spirit alreadyplanted and is growing in us. Let's pray. In the name of theFather … O Jesus Christ our Good Lord and Teacher, may we be more eloquent inusing the languages of Your Spirit. Our Father who art in heaven... In thename of the Father …
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Delivered by Andrew Jost and Shendy Jost from the Parish of Saint Albert the Great in the Archdiocese of Makassar, Indonesia. 2 Corinthians 3: 15 - 4: 1.3-6; Rs psalm 85: 9ab-10.11-12.13-14; Matius 5: 20-26.REMOVE THE BARRIER The title for ourmeditation today is: Remove the Barrier. In a Sunday celebration of theEucharist the church was full with people. There was a small commotion in theback during the moment of consecration. There was a boy crying and protesting.He could not see the Body of Christ being raised by the priest, because hismother could not bring him up on her shoulders, as his father usually did. Hisfather was unable to come on that particular Sunday because he had a work outsidethe city. The child tried his best to see Jesus but in vain because many adultswere just in front of him and prevented him from seeing the Lord. Any barrier orobstacle must be removed so that we can have freedom to see and experience thepresence of God. Saint Paul describes the veil thatcovered the hearts of the Israelites when they read the book of Moses. Thereason was that they had turned away from God. If they would return to God, theveil would be removed from them. For us Christians, sins and evil are the mainbarriers that prevent us to see and experience the presence of God. In principle we arethe ones who create barriers in our lives. Laziness and boredom are oftenconsidered the big walls that prevent us from communicating with God. Those whoare lazy and boring are caught asleep or making something else on the one sideof the wall and the Lord is waiting for them from the other side. They justneed to be invited and persuaded or given an understanding so that they willregain their spirit. There is no permanent laziness and boredom in life. Anger, hatred,revenge and a stony heart are considered so heavy as steel walls. All of theseare big barriers that prevent us from praying and connecting our hearts withGod. We are asked to make peace and resolve the problem first, then come againto continue our prayers. This is what the Word of God demands us to do. Peopleof this type are not enough invited or persuaded to change their way of lives.Instead they must be given a strong strike to the point as what Jesus did, thatis to make them know that they will have no place in the Kingdom of God. Anybody arround us is not at all a barrieror obstacle for us to look at God and to meet Him. A genuine and true believer shouldnot just blame on the outside threat. For example, you are forbidden to prayor attend Mass. Yet your heart, mind and will are still in contact with Godwithout being noticed by the barrier. You can stillfind your way to be in contact with the Lord. So the call to getrid of barriers is primarily for ourselves, every one of us. Let's pray. In the name of the Father... Lord Jesus Christ, make our hearts remain close to You and may we alwaysaccept our neighbors as Your gifts to us. Hail Mary full of grace ... Inthe name of the Father ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 3: 15 - 4: 1.3-6; Mazmur tg 85: 9ab-10.11-12.13-14; Matius 5: 20-26.SINGKIRKAN PEMBATAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: SingkirkanPembatas. Dalam suatu perayaan Misa dengan gereja yang dipenuhi oleh umat, saatkonsekrasi terjadi keributan sedikit di bagian belakang. Seorang bocahlaki-laki menangis. Pasalnya ibunya tidak bisa menduduki dia di pundaknya,seperti biasa yang dilakukan oleh bapaknya. Pada hari itu bapaknya berhalangandatang karena ada pekerjaan di luar kota. Bocah ini kadang duduk manis di bangku, atau asyik denganmainannya, atau mewarnai gambar-gambar. Pada waktu akan konsekrasi, iadinaikkan ke pundak bapaknya dan dengan senangnya menatap Tuhan Yesus di altaryang diangkat oleh imam. Sayang sekali, kali ini ia tidak bisa menatap karenaibunya tidak sanggup menaruh dia di pundak. Banyak orang yang berdiri membatasidia untuk melihat Tuhan. Ia menangis dan berontak. Pembatas dalam bentuk apa pun mesti disingkirkan supayakita bisa mempunyai kebebasan untuk melihat dan mengalami kehadiran Tuhan. Santo Paulus menggambarkan tentang selubungyang menutup hati orang-orang Israel ketika mereka membaca kitab Musa.Alasannya karena mereka telah menjauh dari Tuhan. Jika mereka berbalik kepadaTuhan, selubung itu akan tersingkir dari mereka. Pembatas pada prinsipnya diciptakan oleh kita sendiri.Malas dan bosan sering menjadi tembok semen tebal yang menghalangi kita kontakdengan Tuhan. Orang malas dan bosan kelihatan tertidur atau berbuat sesuatulain di sebelah tembok, padahal di sebelah yang lain ada Tuhan yangmemperhatikan dia. Mereka ini tinggal diajak dan dibujuk atau diberi pengertiansupaya bersemangat kembali. Marah, benci, dendam dan hati yang keras atau brutalmerupakan tembok besi baja yang tak bisa ditembus. Sampai-sampai Yesus menyuruhkembali dari hadapan Tuhan untuk hilangkan amarah, minta maaf, damai dahuludengan orang yang terlibat dalam marah atau benci, supaya saat kembali lagisudah tak ada penghalang atau pembatas. Orang-orang seperti ini, tidak cukupdiajak atau dibujuk. Mereka harus diberi ketegasan langsung ke pokok masalahseperti Yesus, bahwa seperti ini sangat tidak layak untuk menatap dan berjumpadengan Tuhan. Pihak luar sama sekali bukan penghalang atau pembatas bagikita untuk menatap Tuhan dan berjumpa dengan-Nya. Misalnya Anda dilarang untuk berdoa atau menghadiri Misa, namun hati, pikiran dan kehendakmu tetap sajaberkontak dengan Tuhan tanpa diketahui oleh si penghalang itu. Jadi seruanuntuk menyingkirkan pembatas, terutama adalah untuk diri kita sendiri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,Engkau menyambut setiap orang tanpa batas apa pun. Jadikanlah hati kami sepertihati-Mu supaya kami tetap dekat dengan Dikau dan menerima sesama kami sepertiyang Engkau kehendaki dari kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rikardus Sersandi Jehadi dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 21b-26; 13: 1-3; Mazmur tg 98: 2-3ab.3c-4.5-6; Matius 10: 7-13.KARUNIA PRIBADI YANG KREDIBEL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karunia Pribadi Yang Kredibel. Adaempat anak di dalam keluarga. Yang sulung seorang laki-laki berumur 14 tahundan ia diharapkan orang tuanya untuk menjaga ketiga adiknya yang masih kecil.Harapan itu terwujud dengan peran anak sulung yang menjadi kakak dan penjagayang baik dan bertanggung jawab. Setiap kali orang tua bepergiaan dan menginapdi luar, mereka percaya bahwa si sulung dan adik-adiknya akan baik-baik-baikdan aman-aman saja. Anak sulung itu adalah anak yang dipercaya. Ia dianggap sebagai pendukung,penjaga, dan pemberi rasa aman dan nyaman. Satu kata yang dapat mewakili semuaini adalah pribadi yang kredibel. Seorang pribadi yang kredibel atau yang dapatdipercayai untuk menjalankan suatu kepercayaan, merupakan tanda kematangansebagai manusia. Ketika Tuhan Yesus meninggalkan para rasul dan murid untuknaik ke surga, Ia tahu bahwa mereka semua sudah siap dengan kredibilitasnya.Mereka harus mengambil alih tugas-tugas Yesus Kristus untuk menjadi tanda danpembawa kabar suka cita kepada seluruh dunia. Salah satu di antara mereka ialah Santo Barnabas, seorang rasul yangsepadan dalam masa pelayanan dan tugas misioner Gereja Perdana dengan SantoPaulus. Kredibilitas merupakan suatu karunia keutamaan yang dapat dimiliki olehsetiap orang, melalui suatu proses menjadi matang atau dewasa. Namun yangterjadi atas Santo Barnabas adalah seuatu yang unik. Keunikannya itu ialahseperti ini. Catatan sejarah yang berhubungan dengan Kisah Para Rasulmengisahkan bahwa nama aslinya ialah Yosef. Nama Yosef ini adalah suatu namayang poluler bagi orang-orang Yahuni. Kita mengingat nama bapa angkat Yesus,Santo Yosef. Yosef diperayai oleh Gereja Perdana di Yerusalem untuk bersama Paulusmengurusi Gereja yang sedang bertumbuh pesat di Antiokia. Mengapa seorang muridYesus, Yosef, yang dipilih? Karena ia seorang yang kredibel. Sebagai partnerrasul ulung Paulus, ia harus seorang yang juga ulung, supaya Gereja dapatdipelihara dan dijaga sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristusdan Gereja seluruhnya. Atas dasar itu, maka namanya “Yosef” diganti dengan“Barnabas”. Nama baru ini memang berarti “putra yang kredibel” atau seorangyang dipercaya atau pribadi yang meyakinkan. Di kota Antiokia itu, untuk pertama kalinya persekutuan para pengikutKristus yang terorganisir dengan sangat baik oleh Barnabas sebagai pemimpinjemaat dan Paulus sebagai rasulnya, disebut Kristen. Nama “Kristen” yang kitapakai sampai saat ini tentu saja perlu dikaitkan dengan kredibilitas parapengikut Kristus. Kita perlu terus berusaha untuk menjadi para pengikut Kristusyang kredibel, dengan dukungan doa-doa dan berkat rasul Barnabas.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga denganberkat-Mu kami menjadi murid-murid-Mu yang kredibel. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 1: 18-22; Mazmur tg 119: 129.130.131.132.133.135; Matius 5: 13-16.CAHAYA BAGI KEGELAPAN Renungan kita pada hari inibertema: Cahaya Bagi Kegelapan. Ada sepasang suami dan istri yang sudah limatahun menikah itu, baru seminggu ini bagai mengalami hidup baru. Mereka menyambut gembira kelahiran pertama hasilperkawinan mereka selama lima tahun. Dalam penantian itu tampaknya lebih banyaksusahnya daripada senang. Pertengkaran selalu terjadi lantaran salingmenyalahkan pada pihak mana yang menjadi penyebab kesusahan itu. Puncaknya ialah setahun sebelumsang istri hamil, ketika mereka terancam cerai. Suami yang lebih dahulumenuntut cerai, yang kemudian istri menyusul menyetujui cerai. Perkawinan dan kehidupankeluarga muda ini benar-benar sedang dalam kegelapan dunia ini. Meskipun adamatahari di siang hari, bulan dan bintang di malam hari, namun hidup merekadari saat ke saat seperti tidak menemui satu cahaya yang dapat memberikan jalankeluar dari masalah. Tuhan tidak tega dengan umat-Nyayang sedang menderita. Ia menentukan jodoh mereka. Ia menyelenggarakanperkawinan mereka. Mengapa Ia sampai mengizinkan kesusahan itu berakhir dengankehancuran perkawinan dan keluarga? Kepastian pertolongan itu terungkap jelangpertengahan tahun ke-5 perkawinan mereka. Istri terbukti hamil, setelah tanpasengaja melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Berita dan suasana bahagia segeramengisi seluruh rumah tangga mereka. Suami bersujud di hadapan istri, merekabermaafan, berpelukan, menangis haru tanda gembira. Sembilan bulan kehamilanberlalu dan kelahiran secara normal bayi laki-laki yang diberi nama Salvatore(penyelamat) itu, sungguh menjadi cahaya untuk menghalau kegelapan yang sempatbeberapa lama menutup kehidupan suami-istri dan keluarga yang sedang merekabangun. Bayi itu diberi nama Salvatoredemi menegaskan peran Tuhan Yesus sebagai penyelamat manusia dan terang bagidunia. Santo Yohanes mengatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Sang Terang,dan kita pengikut-Nya diundang untuk selalu tinggal di dalam terang itu. Iamemberikan terang-Nya kepada kita melalui semua berkat karunia yang dicurahkankepada kita. Pada hari ini Injil Matius mengajarkan dan meminta supaya kitapara pengikut Kristus menjadi terang dunia. Jangan biarkan terang yang sudahdiberikan Tuhan itu tidak terpakai atau tidak dibagikan ke sesama. Surat kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam bacaan pertama menekankan tentang komitmen kita untukhidup dalam terang ilahi, yaitu kita hendaknya selalu menjawab “ya” ataspanggilan Tuhan kepada kita masing-masing sebagai pengikut Kristus dan anggotaGereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa…Ya Yesus yang baik,jadikanlah kami cahaya-Mu bagi dunia di sekitar kami yang sangat membutuhkanpertolongan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 261 (Matius 17:9-13): Yesus berpesan kepada para murid untuk tidak menceritakan apa yang mereka saksikan, yaitu Yesus yang dipermuliakan melampaui Elia dan Musa. Mengapa mereka harus merahasiakan apa yang mereka saksikan?
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah YOHANES PEMBAPTISMari kita membaca Firman Tuhan dariYAKOBUS 4: 4Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuhAllah. Wonder Kids, seandainya Yohanes Pembaptis hidup di jamansekarang, dia tidak akan lulus kualifikasi seorang pendeta di Gereja. Kira-kira apa pendapat jemaat Gereja tentang dia? Tidakkah kamu mendengar orang-orang berbisik di belakang, mengata-ngatai dia seperti ini? “Pakaiannya dibuat dari bulu unta!” -Markus 1: 6a. Ada juga yang berbisik seperti ini. “Makanannya belalang dan madu hutan!” – Markus 1: 6b. “Minggu depan aku tidak mau lagi duduk di sebelahnya saat ibadah Sekolah Minggu!” Khotbah Yohanes terdengar tidak masuk akal sama sepertipakaiannya. "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" - Matius 3:2. Yohanes Pembaptis memisahkan dirinya dari orang kebanyakan karena satu alasan, yaitu mengabarkan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain.Semua yang ada pada Yohanes Pembaptis, mulai dari pakaiannya, makanannya, perkataannya, dan tindakannya fokus pada satu hal yaitu memberitakan tentang Tuhan. Yesus.Wonder Kids, kamu tidak perlu menjadi serupa dunia untukmengubah dunia. Kamu tidak harus menjadi seperti orang kebanyakan untuk mengubah mereka. Kamu tidak perlu menurunkan standarmu menjadi sama berdosanya seperti mereka untuk mengangkat mereka menuju kekudusan yang dikehendaki Allah. Kekudusan tidak boleh berkompromi dengan dosa. Hidup kudus adalah menjalani hidup yang berkenan kepada Allah. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, lihatlah dirimu. Apa yang telah kamu lakukanketika kamu ingin diterima di dalam suatu kelompok? Apa yang kamu kenakan dan tontonan apa yang kamu saksikan? Apakah semua yang kamu lakukan sepadan denganharga yang harus kamu bayar? Apakah semua ini menyenangkan hati TUHAN? Adakah hal yang perlu kamu akui di hadapan TUHAN dan kamu ubah? Mari kita berdoaBapa yang maha kuasa, aku berdoa agar aku setia kepada-Mu dan tidak mencari hal-hal yang bersifat duniawi. Tolong aku untuk mengasihi-Mu lebih dari segalanya dan agar hidupku mencerminkan kasih dan kebaikan-Mu. Dalamnama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, JADILAH SAHABAT TUHAN DENGAN MENJAUHI CINTA DUNIA DAN FOKUSLAH PADA TUHAN SAJA. Tuhan Yesus memberkati====/
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 3 Juni 2025Bacaan: "Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." (Matius 9:17) Renungan: Seorang seniman Italia bernama Michelangelo Buonarrotti mendapat perintah membuat lukisan untuk gereja. Ia telah mencoba merombak lukisannya berulang kali, namun ia belum dapat menciptakan lukisan yang baik menurutnya. Suatu hari ketika sedang berada di warung minuman, ia mendengar seorang laki-laki berkata kepada pelayannya, "Anggur ini sudah asam, segeralah membuangnya." Maka pelayan itu pun memecahkan guci berisi anggur yang sudah asam tersebut sehingga air anggur mengalir keluar dan terbuang. Segera pelayan itu membawa sebuah guci berisi anggur baru. Melihat itu, Michelangelo segera pulang ke rumah dan membuang lukisan-lukisannya yang lama dan malam itu ia berhasil menciptakan sebuah lukisan baru yang sangat bagus. Terus memelihara sesuatu yang tidak baik di dalam hati dan pikiran, akan merampas semua sukacita, peluang untuk maju dan hidup berkemenangan. Memang masing-masing kita pasti mempunyai pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain. Kita semua tidak terlepas dari dua sisi kehidupan, yaitu sisi suka dan sisi duka. Suka dan duka di dalam kehidupan berumah tangga, di dalam bisnis serta pekerjaan, di dalam penderitaan karena sakit penyakit, di dalam menjalin hubungan dengan seseorang, bahkan di dalam pelayanan. Tentu saja sisi suka akan senantiasa menjadi kenangan manis yang dapat membuat wajah kita berseri-seri bahkan tersenyum mengingatnya. Tetapi yang biasanya jadi masalah adalah sisi duka yang tidak jarang membuat kita sedih, atau bahkan menyebabkan kita menyimpan dendam serta kepahitan yang tidak pernah hilang. Ada sebuah doa yang cukup bagus, "Tuhan, ajar aku bersyukur bukan hanya untuk banyak perkara besar yang sudah Engkau kerjakan, tapi juga untuk jutaan perkara-perkara kecil yang Engkau kerjakan di dalam hidupku selama ini." Kejadian-kejadian yang menurut kita sangat menyakitkan, tentunya tidak pernah terlepas dari kemahatahuan Tuhan. Roma 8:28 berkata, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Seseorang berkata, "Waktu yang lalu tidak akan pernah sama dengan waktu yang akan datang." Apakah kita mengalami banyak kegagalan, kekalahan dan pengalaman menyakitkan selama ini? Bangkit dan bangunlah iman kita kembali. Taruh harapan sepenuhnya kepada Tuhan dan lihat, bagaimana la berkarya di dalam hidup kita. Buanglah anggur asam beserta kirbat lama itu dan milikilah anggur baru beserta kirbat baru yang telah tersedia bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku agar berani untuk meninggalkan semua kegagalan dan kepahitanku dan memulai sesuatu yang baru mulai hari ini. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 260 (Matius 16:28, 17:1-9): Di dalam Matius 16:28 Tuhan Yesus mengatakan bahwa ada orang-orang yang tidak akan mati sebelum melihat Yesus datang sebagai raja di dalam kerajaan-Nya. Siapakah orang-orang yang dimaksud?
Hai Wonder Kids! Kembali lagi di renungan anak GKY Mangga Besar. Selama bulan Juni ini, kita akan belajar dari tema besarFirman Tuhan yang diambil dari: 2 Korintus 4:18Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Judul renungan hari ini:KATA FAVORIT ALLAHMari kita membaca Firman Tuhan dari: Matius 4:19Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dankamu akan Kujadikan penjala manusia." Wonder Kids, semua orang suka diajak, ya kan?Diajak main ke rumah teman, ke pesta ulang tahun, atau kekelompok bermain. Tapi tahukah kamu? Undangan yang paling istimewa bukan dari teman, tapi dari Allah sendiri. Allah kita adalah Allah yang suka mengundang. Dia mengundang Maria untuk ikut dalam misi penyelamatan Allah untuk manusia dengan menjadi ibu bagi Tuhan Yesus.Dia mengundang murid-murid untuk menjadi penjala manusia. Dia mengundang wanita berdosa untuk memulai hidup yang baru. Dia mengundang Tomas untuk menyentuh bekas luka-Nya. Allah adalah Raja yang menyediakan tempat, mengatur mejaperjamuan, dan mengajak anak-anak-Nya untuk masuk menikmati hidangan. Kata favorit Allah adalah: “Marilah” Yesaya 1:18Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipundosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Yesaya 55:1Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Matius 11:28Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Allah adalah Allah yang mengundang. Allah yang menjangkau. Saat ini Allah sedang memanggilmu juga. Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah TuhanPernahkah kamu merasa dikucilkan? Mungkin kamu tidak diajak ke pesta ulang tahun temanmu? Atau kamu pernah melihat teman yang duduk sendiri dan tidak diajak bermain? Ingat ya, Wonder Kids: Allah tidak pernah meninggalkanmu di luar rencana-Nya. Dia mengasihimu dan mau kamu dekat dengan-Nya. Yuk, lihat sekeliling kita! Kalau ada teman yang sedang sendiri, ayo kita ajak bermain. Tuhan ingin kita membawa kasih dan kebaikan-Nya juga untuk teman-teman kita. Mari kita berdoaBapa, aku mengucap syukur atas kasih-Mu yang besar. Ajari aku agar aku dapat membagikan kasih dan kebaikan-Mukepada orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, MAUKAH ENGKAU IKUT YESUS DAN MENJADI PENJALA MANUSIA? Tuhan Yesus memberkati!
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah ALLAH MASIH MELAKUKANNYA Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 14: 14Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. "Wonder Kids, Matius menulis bahwa Yesus menyembuhkan semua orang yang sakit. Bukan hanya orang baik atau orang yang pantas disembuhkan, tapi semua orang. Tuhan Yesus bisa melihat hati dan masa depan orang. Dia tahu ada orang yang mungkin menggunakan kesehatan mereka untuk berbuat jahat, tapi Dia tetap menyembuhkan mereka.Misalnya, Dia menyembuhkan lidah yang bisa digunakan untuk berkata jahat, mata yang bisa mencuri, atau tangan yang bisa menyakiti orang lain. Tuhan Yesus tidak melihat masa lalu atau masa depan saat menyembuhkan. Dia terus melakukan hal-hal baik ini bagi kita sampai sekarang." MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, mudah menolong orang yang baik, sopan, dan tahu berterima kasih. Tapi kita tidak selalu suka menolong orang yang pemarah, pelit, atau tidak ramah. Namun, TuhanYesus tetap menolong semua orang. Cobalah dekati mereka yang tidak punya teman, dan ceritakan kepada mereka tentang kasih Tuhan." Mari kita berdoa TUHAN, ajar aku untuk peduli dan berbelas kasihan sepertiyang Engkau lakukan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin. "Wonder Kids, TUHAN YESUS MEMBERI CONTOH DAN MENUNJUKKAN KASIH-NYA KEPADA SEMUA ORANG DENGAN PENUH BELAS KASIHAN. IA MELIHAT ORANG BANYAK DAN MENYEMBUHKAN MEREKA YANG SAKIT. Tuhan Yesus memberkati."
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah ALLAH MAHA KASIH Mari kita membaca Firman Tuhan dariDANIEL 12:2Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untukmendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. "Wonder Kids, ada orang yang tidak percaya bahwa neraka itu ada. Mereka pikir Allah yang penuh kasih tidak akan menghukum orang. Tapi, kalau tidak ada hukuman, maka ituberarti Allah tidak peduli saat seseorang berbuat salah, seperti berbohong, mencuri, atau menyakiti orang lain. Padahal, Allah itu adil. Di Roma 12:19, Allah berkata: ….Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan”. Pikirkan ini juga: kalau semua orang masuk surga, kenapa Allah mengutus Tuhan Yesus untuk menghapus dosa kita? Tuhan Yesus berkata di Yohanes 14:6: - "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Alkitab memberitahu kita bahwa ada orang yang tersesat dan ada yang diselamatkan, seperti di Matius 25:33, di mana Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Hukuman untuk dosa itu nyata. Itulah sebabnya kita perlu memilih untuk ikut Tuhan Yesus agar bisa diselamatkan." MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN "Wonder Kids, neraka digambarkan di Wahyu 20:15 seperti 'lautan api.' Orang yang namanya tidak ada di kitab kehidupan akan dilemparkan ke sana. Tempat ini sangat menakutkan untuk ditinggali selamanya. Tapi kalau kamu ingin tahu seperti apa surga, bacalah Wahyu 21:10-27. Apa yang membuat Kota Kudus bersinar? Jalanannya terbuat dari apa? Bagaimana pintu gerbangnya? Mari kita memuji Tuhan yang telah mengundang kita ke Kerajaan-Nya." Mari kita berdoa "Tuhan, terima kasih atas janji-Mu tentang kebangkitandan hidup yang kekal. Tolong aku supaya selalu percaya dan berharap kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin." "Wonder Kids, KETIKA TUHAN YESUS DATANG KEMBALI, ORANG-ORANG YANG SUDAH MENINGGAL AKAN DIBANGKITKAN. MEREKA AKAN HIDUP SELAMANYA BERSAMA TUHAN ATAU MENERIMA HUKUMAN YANG KEKAL. Tuhan Yesus memberkati."
Matius 18:21-35
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 259 (Matius 16:21-28): Setelah memuji Petrus karena pengakuannya yang berasal dari Allah, Yesus segera berpesan kepada para murid untuk tidak memberitahukan kepada siapa pun bahwa Dia adalah Mesias. Mengapa Dia melarang?
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 21 Mei 2025Bacaan: "Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20) Renungan: Sejak Karen mengandung anaknya yang kedua, Michael anak pertamanya hampir setiap malam menyanyikan lagu untuk adik kecilnya yang masih ada dalam kandungan Karen. Michael sedang membangun jembatan kasih sayang dengan adiknya yang belum lahir. Kehamilan Karen berjalan dengan baik hingga tanda-tanda persalinan tiba. Menit demi menit di masa persalinan berlalu namun tiba-tiba komplikasi serius muncul. Dengan sekuat tenaga Karen berjuang dan akhirnya lahirlah bayi itu dengan kondisi yang kurang baik. Di kegelapan malam bayi itu dibawa ke ruang perawatan intensif di Rumah Sakit. Bayi mungil itu dirawat namun keadaannya tak kunjung membaik. Akhirnya dokter yang menangani si kecil berkata, "Hanya sedikit sekali harapan bahwa ia akan membaik." Karen dan suaminya menguatkan hati dan menghubungi bagian pemakaman untuk mengatur semuanya, sementara itu Michael terus meminta agar diizinkan menjenguk adiknya. "Saya ingin menyanyi untuknya," katanya memohon. Anak-anak memang tidak diizinkan masuk ke ruang perawatan intensif, namun Karen memutuskan untuk membawa Michael menemui adiknya. "Jika ia tidak menemui adiknya sekarang. mungkin ia tidak akan pernah bertemu untuk selama-lamanya," kalimat itulah yang bermain di benak Karen. Ketika Karen berusaha secara diam-diam membawa Michael menemui adiknya, Kepala Perawat memergoki mereka. "Bawa anak ini keluar, anak-anak tidak boleh masuk ke sini!" katanya tegas. "Ia tidak akan pergi sebelum menyanyi untuk adiknya," jawab Karen. Karen membawa Michael ke sisi adiknya. Michael menatap bayi mungil yang seolah telah kehilangan daya juang untuk hidup. Sesaat kemudian anak berumur 3 tahun itu mulai menyanyi, "Kaulah cahaya mentariku, satu-satunya cahaya mentariku. Kau membuatku bahagia ketika langit kelabu. "Tanpa diduga, tiba-tiba bayi mungil itu terlihat memberikan respons. Denyut nadinya mulai teratur. "Teruslah bernyanyi, Michael." dorong mamanya. "Kamu tidak pernah tahu sayangku, betapa aku mencintaimu. Tolong jangan ambil cahaya mentariku. "Kemudian terlihat lagi kemajuan pada si mungil, kini nafasnya yang berat mulai teratur. Michael terus menyanyi dan bayi mungil itu tampak semakin stabil. "Teruslah bernyanyi, Michael," kata Kepala Perawat sambil menghapus air mata di pipinya. Singkat cerita, mujizat terjadi, keesokan harinya bayi mungil itu sudah dibawa pulang. Majalah Woman's Day menyebut peristiwa itu sebagai "Keajaiban Nyanyian Seorang Kakak", tetapi Karen menyebutnya sebagai "Keajaiban Kasih Tuhan". Selalu ada keajaiban bagi orang yang hatinya sungguh percaya bahwa Tuhan akan mengerjakan mujizat baginya. Iman memang harus mengawali mujizat itu. Jadi arahkanlah iman kita kepada Yesus, maka kuasa kebangkitan-Nya akan mengerjakan mujizat itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hatiku percaya bahwa kasih dan kuasa-Mu sanggup mengerjakan mujizat bagiku. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 258 (Matius 16:13-20): Siapakah Yesus Kristus menurut engkau? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab jika tidak ada pengakuan iman yang benar. Jika kita sendiri tidak mengimani Dia sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, maka kita hanya mengulang-ulang formula pengakuan iman orang lain, tetapi tidak mengadopsi pengakuan itu sebagai pengakuan iman kita sendiri.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 257 (Matius 16:5-12): Jikalau orang Farisi dan Saduki meragukan Tuhan Yesus dan berniat menghancurkan Dia, maka murid-murid, meskipun jatuh di dalam keraguan yang sama beberapa kali, tidak memiliki motivasi jahat terhadap Yesus. Namun demikian, mereka ternyata tetap memiliki kedegilan hati.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 256 (Matius 16:1-4): Orang Farisi dan orang Saduki merupakan pemimpin Israel yang saling bermusuhan. Mereka berbeda dalam tujuan dan juga dalam doktrin. Tetapi heran di dalam bahwa mereka bekerja sama dan sangat akrab di dalam melawan musuh yang sama, yaitu Yesus Kristus.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 255 (Matius 15:32-39): Peristiwa berikut merupakan peristiwa kedua di mana Yesus memberi makan ribuan orang hanya dari roti yang sangat sedikit. Sekali lagi yang menggerakkan Yesus adalah belas kasihan kepada banyak orang. Betapa besar belas kasihan di dalam hati Yesus. Dia sangat mudah digerakkan oleh belas kasihan-Nya untuk melakukan sesuatu. Inilah belas kasihan yang sejati.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 254 (Matius 15:29-31): Kedatangan Kristus ke tengah-tengah umat Tuhan adalah karena Tuhan mengasihani umat-Nya. Kehadiran Kristus menjadi pernyataan anugerah Allah yang sangat besar. Kehadiran-Nya menandakan bahwa Allah masih akan memperbaiki segala kerusakan yang terjadi. Segala penyakit dan kelemahan akan disingkirkan Allah pada waktunya.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 253 (Matius 15:21-28): Siapakah yang boleh berbagian di dalam kerajaan Allah? Orang Israelkah? Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus, merekalah pewaris dari kerajaan Allah (Gal. 3:7). Orang-orang yang beriman kepada Allah, itulah orang-orang yang akan diselamatkan. Merekalah keturunan Abraham yang sejati.
Matius 21:1–11 PENDAHULUAN- .Hari ini kita bersama-sama memperingati Minggu Palma. I. Paradoks Kerajaan Allah: Raja yang Lemah Lembut II. Mesianisme yang Berbeda: Bukan Raja Politik, tetapi Raja Damai III. Antisipasi Penderitaan: Dari Sorak-sorai Menuju Salib IV. Pengakuan Manusia Yang Berubah: Dari “Hosana” Menjadi “Salibkan Dia” PENUTUP : Sambutlah Yesus sang Raja Sejati
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 9 April 2025Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas lantas menemukan kebahagiaan? Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya la mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. " Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain, berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan (2 Kor 8:15). Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepada-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri. Memikirkan perkara dunia tidak akan ada habisnya. Dengan terus memikirkannya, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang jauh dari rasa syukur, juga egois dan tamak. Pada akhirnya membuat kita lupa pada tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Karenanya firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan. Tetapi kita diminta untuk berpikir begitu rupa, sehingga kita bisa menguasai diri (Rm 12:3). Tak seorang pun berkuasa atas hari esok, kecuali Dia (Ams 27:1). Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku yang kurang bersyukur ini. Terima kasih untuk firman-Mu. Bantulah aku agar hatiku selalu berlimpah dengan ucapan syukur. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 252 (Matius 15:15-20): Apa yang masuk ke dalam tidak menajiskan manusia. Demikian dikatakan oleh Tuhan Yesus. Kerajaan Allah tidak berkait dengan macam-macam peraturan tentang makanan. Tetapi, kalau peraturan tentang makanan tidak penting, mengapa di dalam Kitab Imamat dibedakan antara binatang yang haram dan halal, di mana kitab itu melarang orang Israel memakan yang haram (Im. 11:4)?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 251 (Matius 15:1-14): Bagaimanakah mengajar orang-orang untuk mengerti Taurat? Orang-orang Farisi dan ahli Taurat memahami Taurat dengan cara yang salah. Mereka mementingkan apa yang kelihatan tetapi mereka tidak tahu esensi dari Taurat ada pada hati yang bersih. Apakah yang mereka anggap penting?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 250 (Matius 14:22-36): Setelah menyuruh orang banyak pergi, Yesus berdoa hingga dini hari. Dia berdoa dengan gentar karena hari pengorbanan-Nya sudah semakin dekat. Dia akan segera menggenapi tujuan kedatangan-Nya, dan hingga hari itu tiba, konflik dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat akan semakin runcing.
Pembawa Renungan : Ali Antonius – YogyakartaPengantar Renungan : Maria Goran - JakartaSound Editing : Indah Larasati Sirait - Cibinong, BogorCover Editing : Anastasia Sonia – Jakarta Matius 21 : 33 - 45. 45-46