Suara rintik masih tersimpan, dalam payung di ruang tamu. Dengarkan bisikan rindu, hujan tak berhenti mengetuk pintu. [Aransemen Rintik 2020] Fredy Purnomo fpurnomo@gmail
Hujan tak berhenti mengetuk pintu #4puisitentanghujan
Episode 3. Pencarian : Janganlah engkau tikamkan belati cemburu itu, karena sinar dimatamu bercerita tentang rindu.
Episode 2. Pertemuan : Apakah tujuan hari harimu, apakah tak kau hiraukan lagi pedang dan kudamu. Kemana kawanan dombaku berjalan, kesanalah aku akan menuju. Aku seperti bunga rumput yang bebas beterbangan. Kuhirup kebebasan udara di padang yang seharum narwastu.
Episode 1 Perpisahan : Akan kutitipkan salamku pada burung burung yang kutemui di perjalanan. Dan rinduku pada setiap alunan seruling yang mempesona. Namun, harapan dan doamu lah yang akan selalu menjadi obat dari derita di perjalanan.
#1 Coklat. #2 Aku Mencintaimu. #3 Pertunangan Hujan dan Angin.
Kebun binatang, menurut laporan sekilas pandang, para orang utan di dalam kandang...
Ada Paskah di bibirmu, bibir yang mencium tanganKu di Getsemani dan mendesak herodes mengambil cemeti dan merajamkan mahkota duri...
Karena Aku Jatuh Cinta pada Bayanganmu
Hujan Terlahir dari Ruang Kosong Di Depan Jendela
Genderang bertalu. Ribuan kumbang mendengung. Bersatu. Dengan degup berpacu. Menemu gairah. Walau nafas terbungkus darah.
Degup kerap berdenyut Pada jantung hujaman ini tertikam. Malam panjang serasa berdenyut. Gerimis kerap bergayut.
Tak akan kubiarkan siapapun membebaskan aku dari jerat asmara ini. Biarpun itu engkau!
Dunia yang baru mereka temukan dibawah pelangi. Mengusap senyum dipipi kemerahan -sebuah pagi yang baru saja merekah-
Ada pesta raya, di kebun yang bernama angkasa malam.
Merangkai bunga-bunga yang tak beraturan, dalam satu buket algoritma, untuk gadis matematis yang kau cinta lebih dari mati.
Tidakkah engkau lihat, sahabat, mata-mata nanar liar haus kedamaian. Kedamaian yang tercerabut berserta dengan akar akarnya.
Alam sedang menggelar sebuah pagelaran akbar. Orkestra katak, jengkerik, ikan dalam sebuah kolam.
Rembulan terhenti, memandang kita dan terbelalak sempurna.
Untuk pernikahan dan pertalian, sahabat. Kukirimkan kartu ucapan simpati dan selamat. Karena sudah saatnya kau ikatkan dirimu dalam satu pertalian yang dinamakan pernikahan. Mengikat, tapi tidak menyesakkan. Membebaskan, tapi tahu akan batasan.
Seperti burung dan ngengat membaca awan. Berikan aku satu kesimpulan. Adakah kekasihku datang malam ini.