POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14.BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa DenganTuhan. Masa sesudah hari raya kebangkitan Tuhan atau Paskah disebut masa Paskah.Kita semua sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masaini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaianpertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggotaGereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapanlangsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta-fakta atau realita untuk mendukungnya.Di urutan pertama pembuktian fakta-fakta itu ialah kesaksian mereka yang secaralangsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akalbudi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkanpembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangatdibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpinagama, penyebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidakbisa dijadikan Tuhan bagi mereka. Kesaksian para rasul adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat,mendengar, menyentu, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit. Pertama-tamamengalami itu sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitasjemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguhmenggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkitmencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkandiri ketika umat-Nya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalampekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehinggaia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa dan ungkapan pujianserta syukur. Bagi Gereja kita, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnyaialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapandiri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi jugamerupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaansakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luargedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuahMisa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus ditengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini,perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentangTuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkanbisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembeli,kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilahkita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu iniadalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi danpersekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusuma Karmel Meruya di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 1a.12-22; Mazmur tg 34: 17-18.19-20.21-23; Yohanes 7: 1-2.10.25-30SAATNYA BELUM TIBA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya BelumTiba. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekansuci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncakpendertiaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentukantisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancamanterhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambangpenganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitabKebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kitamencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya sertamenguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati kejiterhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2,19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran ambangpenganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesustetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya padapenyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Semua pihakdari kita wajib tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harusmenghormati aspek penting seperti apa berada dalam ambang penganiayaan YesusKristus. Meski gelombang amarah, irihati, benci, dan kekerasan nampaknya takterbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat,Tuhan belum mengijinkan saatnya tiba. Seperti apa kita memaknai “Saatnya Tuhan belum tiba?”Pertama-tama kita memaknainya dengan mengakui dan menerimanya. Kita menerimakenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa daripihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kitaungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalampemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini iniberarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Diadalam setiap ambang penganiayaan yang kita hadapi di dalam hidup kita. Kita memaknai ini juga dengan tak gentar untuk tetapmempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda keberpihakan kita kepadaTuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita danpenganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Biarpenganiaya ingin cepat eksekusinya, kita tidak boleh menyerah kepadakehendaknya. Pengikut Kristus yang otentik tidak tunduk seperti ini. Di ambangtersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga,kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan danpenganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Retty dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 2: 22-28; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Yohanes 1: 19-28 TETAP SEBAGAI ORANG-NYA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tetap Sebagai Orang-nya Yesus Kristus. Kedua orang kudus yang kita peringati hari ini adalah para bapa Gereja, orang-orang cendekia Gereja yang sangat berjasa dalam memperkuat misi Gereja di daerah Asia Minor, yang sekarang Turki dan sekitarnya. Mereka berdua adalah contoh wajah dan tubuh Kristus di daerah Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa Timur. Sepanjang tahun ini kita akan dihadapkan oleh sebuah tantangan, dalam bentuk pertanyaan: “Siapakah engkau?”. Pertanyaan ini ialah yang ditanyakan oleh orang-orang kepada Yohanes Pembaptis soal identitasnya. Mereka sangat repot kalau ada orang begitu terkenal dan dipandang nabi, terutama pandangan mereka bahwa Mesias akan datang, atau nabi Elia yang suci itu bangkit lagi. Kesaksian Yohanes membuat mereka heran, takut, penasaran, kesal, marah, dan tertantang. Kalau selanjutnya kita sering atau selalu dihadapkan pada pertanyaan itu, apa kiranya jawaban kita yang terbaik? Semoga kita menoleh untuk melihat kedua santo tadi, Basilius dan Gregorius yang menjadi wajah dan pribadi Kristus di tempat mereka berkarya. Pandangan kita bisa lebih jauh lagi ke belakang, ada santo Paulus yang pandai, bijak dan berani. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (12,5) dan surat pertama kepada jemaat di Korintus (1Kor 12,13), ia menulis: “Saya adalah salah satu anggota tubuh Krisus”. Pernyataan terkenal ini pantas menjadi pegangan kita di awal tahun 2025 ini, di mana dan kapanpun, kita adalah orang-orang-nya Yesus Kristus. Kalau itu adalah jawaban yang dapat dianggap umum, mestinya ada juga jawaban oleh setiap pribadi kita. Kita dibantu oleh Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang berkata bahwa sebagai orang-orang-nya Yesus Kristus, kita berkewajiban untuk tinggal di dalam Putra dan di dalam Bapa. Biarpun ada berbagai godaan, tantangan, dan ancaman, prinsip kita tetap sama, yaitu tinggal di dalam Tuhan. Biar badai, hujan, dan bencana silih berganti, iman dan pegangan kita kepada Tuhan tidak akan berubah. Kepada setiap pribadi kita juga, memberikan kesaksian yang sesungguhnya dan benar tentang Tuhan yang kita miliki, merupakan satu aspek dasar sebagai murid-murid Tuhan. Kita memiliki kewajiban untuk mewartakan diri Tuhan yang sesungguhnya, meskipun kita tahu dunia dan sekitarnya tidak gampang memahami dan menerimanya. Kita juga perlu menyampaikan kebaikan dan kasih Tuhan tanpa lelah atau bosan. Selain itu, sikap pasif atau menutup diri saja sambil tidak mewartakan Tuhan merupakan penyakit yang mematikan iman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha murah, semoga saya mengenal diri saya di dalam Yesus Kristus dengan sempurna. Bapa kami... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dinar Dympna Togatorop dan Dhies Sonya Pratiwi dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 1a.12-22; Mazmur tg 34: 17-18.19-20.21.23; Yohanes 7: 1-2.10.25-30 SAATNYA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya Tuhan. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekan suci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncak penderitaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentuk antisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancaman terhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambang penganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitab Kebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2, 19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran saat penganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Kita semua dan setiap orang tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harus menghormati aspek penting seperti apa berada dalam saatnya Tuhan Yesus Kristus. Meski gelombang amarah, iri hati, benci, dan kekerasan tampaknya tak terbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat, Tuhan belum mengizinkan saatnya tiba. Seperti apa kita memaknai berada di ambang penganiayaan Yesus Kristus? Pertama- tama kita memaknainya dengan seruan “Amin”. Kita menerima kenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa dari pihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kita ungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini ini berarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Dia dalam setiap saat penderitaan yang kita hadapi di dalam hidup kita. Kita memaknai ini juga dengan tak gentar supaya kita tetap mempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda kita mengambil bagian di dalam Tuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita dan penganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengikut Kristus yang otentik. Di ambang tersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan dan penganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama- Mu ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Biarpun udah jadi temen, tetep aja ada satu dua hal yang harus kita kasih 'rem', biar gak kelewatan Yuk coba dengerin obrolan Iwet Ramadhan, Novita Angie dan Dave Hendrik soal episode kali ini
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia Sitohang dari Gereja Katedral Köln, Keuskupan Köln, Jerman. Kebijaksanaan 2: 1a.12-22; Mazmur tg 34: 17-18.19-20.21.23; Yohanes 7: 1-2.10.25-30 SAATNYA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya Tuhan. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekan suci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncak penderitaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentuk antisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancaman terhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambang penganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitab Kebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2, 19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran saat penganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Kita semua dan setiap orang tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harus menghormati aspek penting seperti apa berada dalam saatnya Tuhan Yesus Kristus. Meski gelombang amarah, iri hati, benci, dan kekerasan tampaknya tak terbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat, Tuhan belum mengizinkan saatnya tiba. Seperti apa kita memaknai berada di ambang penganiayaan Yesus Kristus? Pertama- tama kita memaknainya dengan seruan “Amin”. Kita menerima kenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa dari pihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kita ungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini ini berarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Dia dalam setiap saat penderitaan yang kita hadapi di dalam hidup kita. Kita memaknai ini juga dengan tak gentar supaya kita tetap mempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda kita mengambil bagian di dalam Tuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita dan penganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengikut Kristus yang autentik. Di ambang tersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan dan penganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama- Mu ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 10: 32-39; Mazmur tg 37: 3-4.5-6.23-24.39-40; Markus 4: 26-43 IMAN TIDAK BOLEH GAGAL KARENA PENDERITAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Iman Tidak Boleh Gagal Karena Penderitaan. Di kamar rawat inap rumah sakit, terbaring lelaki berusia 50-an karena sakit kronis yang sudah lama. Di tangannya ada rosario sepanjang waktu. Anggota keluarga dan teman-teman berdatangan untuk mendoakannya. Keluarga menyadari bahwa semua pelayanan itu sudah maksimal. Mungkin tindakan dan bantuan dari pihak manusia akhirnya menemui batasnya, maka iman mengarahkan mereka semua, termasuk bagian medis, untuk berpaling kepada kuasa Tuhan. Apa yang tidak bisa oleh manusia untuk mengatasi sakit, Tuhan yang penuhi. Hal itu secara umum kita bersama pahami dengan baik. Sering kita menghadapi sakit, derita dan masalah yang berat. Bila semua tindakan atau usaha pihak manusia sudah sampai batas, godaan untuk menyerah selalu menimpa kita. Kegagalan dalam bertahan gampang menghantui kita. Putus asa memenuhi ruang-ruang pikiran dan hati kita. Perasaan seperti membawa kita ke dalam kegelapan yang tidak ada kemungkinan untuk diterangi. Kita cenderung berkesimpulan bahwa lebih baik pasrah pada keadaan, daripada mengharapkan kebaikan yang tidak mungkin terjadi. Tampaknya, semua kemungkinan yang dapat dilakukan oleh manusia tidak berjalan. Namun kisah singkat tadi dan masih banyak lain yang sejenis memberi kita pesan yang berbeda. Kita masih memiliki iman. Kita perlu yakin bahwa bila semua aspek lain mengalami krisis, erosi, bahkan kehilangan pengaruhnya, iman tidak boleh gagal. Alasannya ialah bahwa melalui iman itu, kita dapat mengandalkan Tuhan untuk melakukan tindakan-Nya manakala kemampuan manusia sudah sampai pada batasnya. Melalui iman itu, si penderita sendiri dapat berdoa untuk meminta sendiri kepada Tuhan apa yang diperlukannya. Melalui iman yang sama, semua anggota keluarga, teman, kenalan memberikan dukunganperhatian dan doanya. Iman adalah bus yang mengantar kita ke terminal terakhir dalam perjalanan kita di dunia. Biarpun penderitaan dan masalah besar sekali pun, kita mesti menumpang bus itu sehingga sampailah kita di terminal itu, yaitu perjumpaan dengan Tuhan kita. Mungkin kita sempat menumpang bus-bus lain, namun untuk sampai ke terminal itu, sebaiknya kita berganti ke bus iman yang pasti berhenti di terminal yang kita tujui. Surat kepada orang-orang Ibrani menasihatkan supaya iman atau kepercayaan kita jangan pernah gagal meski kita banyak menderita. Karunia iman yang sering tidak kita sadari adalah benih yang tumbuh terus meskipun dalam diam. Kita perlu menggunakan itu setiap saat, teristimewa dalam saat-saat krisis hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kuatkanlah kami melalui iman yang kami miliki sehingga kami selalu berada di dalam Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Tirto Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Keluaran 17: 8-13; Mazmur tg 121: 1-2.3-4.5-6.7-8; 2Timotius 3: 14 - 4: 2; Lukas 18: 1-8 KEHENDAK TUHAN YANG TERJADI Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-29 ini ialah: Kehendak Tuhan Yang Terjadi. Sarana yang kita pakai untuk selalu berhubungan dengan Tuhan ialah doa. Doa-doa kita selalu berwujud aktivitas seperti mengucapkan atau mengungkapkan kata-kata, mengidungkan pujian, berdiam dalam meditasi atau kontemplasi, menuliskan ungkapan hati, dan melakukan gerakan-gerakan tubuh. Doa kita selalu ditujukan kepada Tuhan. Padanya semua doa kita berhenti. Tidak ada tujuan atau tempat lain yang lebih lanjut untuk doa-doa itu menetap selain Tuhan. Seorang ibu menjelaskan kepada anaknya, bahwa pada Tuhan ada tempat yang begitu luas dan tak akan pernah penuh, meski dari dulu sampai sekarang semua orang mengirimkan doa dan permohonan dari dunia. Siang dan malam serta setiap saat kita berdoa, namun belum pernah kita dengar atau baca dari kitab suci bahwa gudang di surga sudah penuh dan tidak bisa memuat lagi. Pada saat kita berdoa, saat itulah doa kita sampai kepada Tuhan. Santo Bernardus di dalam refleksi dan doanya, berkeyakinan sungguh kuat bahwa doa-doa kita langsung sampai kepada Tuhan. Tidak ada hambatan atau suatu perjalanan berliku-liku sehingga doa kita terlambat atau tertunda sampai kepada Tuhan. Yang kemudian selalu menjadi persoalan kita ialah apakah doa-doa kita terkabulkan sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak. Biasanya yang kita inginkan ialah waktu terkabulnya yang kita kehendaki dan wujud pertolongan yang kita inginkan. Godaan yang selalu mengancam kita ialah saat keinginan dan kehendak kita belum atau tidak terpenuhi. Dengan begitu kuat berpegang pada kehendak kita sendiri, justru di sinilah kelemahan utama kita. Ternyata kita kehilangan pandangan akan satu sisi yang lain, yaitu berpegang pada kehendak Tuhan. Maka pesan pentingnya bagi kita ialah: kita nyatakan keinginan dan kehendak kita sendiri melalui doa-doa, namun kita tinggalkan itu kepada Tuhan yang berkehendak untuk mewujudkan itu terjadi. Tugas kita ialah berdoa dan tetap berdoa. Biarpun sering tuntutan doa kita tidak berhenti dan tidak pernah menyerah, itu adalah bagian tugas kita. Pekerjaannya Tuhan ialah mendengarkan dan menjawab. Persoalan cepat atau lambat jawaban-Nya dan sesuai dengan yang kita minta, itu adalah kehendak Tuhan yang berbicara. Kita diajarkan untuk yakin bahwa kebaikan dan kemurahan Tuhan untuk menjawab doa-doa kita adalah sebuah kebenaran. Tuhan tidak pernah bohong dan tidak pernah gagal dalam kesetiaan. Nasihat Santo Paulus ini menjadi pegangan kita: hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa, semoga perayaan hari Minggu ini memperkuat iman kami kepada-Mu. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan ke-1 dan ke-2 dibawakan oleh Juventus (Aspiran Salesian) di Labuan Bajo dan bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB di Komunitas Salesian Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11a.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14 BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa Dengan Tuhan. Masa sesudah hari raya Paskah disebut masa Paskah, dan kita sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masa ini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaian pertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggota Gereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapan langsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta dan data untuk mendukungnya. Di urutan pertama pembuktian fakta dan data itu ialah kesaksian mereka yang secara langsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akal budi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkan pembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangat dibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpin agama, sebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidak bisa dijadikan Tuhan atas mereka. Kesaksian mereka adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat, mendengar, menyentuh, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit, pertama sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitas jemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguh menggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkit mencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkan diri ketika umatnya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalam pekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehingga ia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa, dan bagi Gereja, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnya ialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapan diri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi juga merupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaan sakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luar gedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuah Misa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini, perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentang Tuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkan bisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembelih, kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu ini adalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi dan persekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Laporan berita padat dan ringkas #AWANI745 bersama Dzulfitri Yusof dan Nailah Huda Tumpuan #AWANI745 malam ini:
Laporan berita padat dan ringkas #AWANI745 bersama Dzulfitri Yusof dan Nailah Huda Tumpuan #AWANI745 malam ini:
Biarpun udah ditutup2in tetep aja ketahuan juga! Saksinya banyak banget
Ultimafriends, namanya hidup nggak selamanya sesuai ekpektasi. Biarpun udah berjuang mati-matian, tetep aja kalau pihak sananya diem aja ya percuma
Kabinet memang ujung tombak dalam studio pertama ini. Banyak cobaan sudah mereka lalui, mulai dari kendala perizinan, berulang kali revisi timeline, pusingnya pembagian kelompok, dan lain sebagainya. Biarpun begitu mereka masih bisa tetap tersenyum bahagia seakan tidak terjadi apa-apa. Mereka hanya berharap teman2nya bisa menjalankan studio pertama dengan penuh keberhasilan. Penasaran akan kisah mereka? Apakah menjadi kabinet benar sesulit yang dikatakan? Yuk dengerin podcast mereka disini! Hosted by: Dinda and Alfin AADS Season 2 Eps. 1
Akhir tahun identik sama liburan, setuju? Biarpun tahun ini gak liburan jauh, dengerin deh pengalaman liburan paling berkesan dari Anuers kita, 'Liburan Paling Anu' di episode ini, ya!
Sepanjang tahun ini juga, pengguna terdedah dengan kepelbagaian serangan siber yang semakin kompleks. Untuk 2022 pastinya lebih mencabar dan serangan siber jauh lebih kompleks dengan kemajuan teknologi masa kini. Modus operandi serangan siber juga lebih kompleks dan sering berubah-ubah mengikut keadaan serta keupayaan teknologi semasa menyebabkan wujud segelintir pengguna yang masih menjadi mangsa serangan ini. Biarpun pelbagai kempen kesedaran tentang pembudayaan amalan penggunaan ruang siber pintar dilaksanakan, namun masih wujud segelintir pengguna yang mudah terpengaruh sekali gus menjadi mangsa kepada serangan siber ini. Alex Loh, Country Manager at Fortinet Malaysia.
Sepanjang tahun ini juga, pengguna terdedah dengan kepelbagaian serangan siber yang semakin kompleks. Untuk 2022 pastinya lebih mencabar dan serangan siber jauh lebih kompleks dengan kemajuan teknologi masa kini. Modus operandi serangan siber juga lebih kompleks dan sering berubah-ubah mengikut keadaan serta keupayaan teknologi semasa menyebabkan wujud segelintir pengguna yang masih menjadi mangsa serangan ini. Biarpun pelbagai kempen kesedaran tentang pembudayaan amalan penggunaan ruang siber pintar dilaksanakan, namun masih wujud segelintir pengguna yang mudah terpengaruh sekali gus menjadi mangsa kepada serangan siber ini. Alex Loh, Country Manager at Fortinet Malaysia.
Episode baru lagi, nih Sobat MeClub. Herdi dan Shafira berbagi tips, agar kalian tetap aman berkendara. Sebab, kita gak ada yang tahu apa yang akan terjadi nantinya. Biarpun jaraknya dekat, seat belt dan helm tetap harus dipakai, ya, Sobat MeClub!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Sisilia Prastika Mahul dan renungan dibawakan oleh Yohana Asridinda Davina dari Orang Muda Katolik (OMK) Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Roma 14: 7-12; Mazmur tg. 27: 1.4.13-14; Lukas 15: 1-10 FAKTOR KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Faktor Kristus. Santo Karolus Boromeus lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan terpandang di masyarakat karena ia adalah keponakan Paus Pius IV. Ia mengenyam pendidikan istimewa sampai menjadi ahli hukum baik sipil maupun Gereja pada usia 21 tahun. Tetapi jalan hidupnya mengantarnya untuk menjadi pelayan Gereja yang tekun, saleh dan berwibawa. Sampai wafatnya ia adalah seorang uskup agung dan kardinal yang memimpin Keuskupan Agung Milan, Italia Utara. Ia bekerja penuh ketekunan dan kerendahan hati menjadi saksi Kristus yang sejati. Ia adalah santo pelindung para imam. Santo Karolus Boromeus mengikuti jalan Yesus Kristus yang disebut dengan penyangkalan diri. Sebuah penyangkalan diri harus didukung oleh kerendahan hati yang sesungguhnya. Sikap yang rendah hati mengharuskan seseorang menghindari semua jenis kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kehendak Tuhan. Ia menempatkan faktor Kristus di atas segalanya, karena itu adalah pilihan hidupnya. Masing-masing dari kita dapat membuat daftar panjang kepentingan dan perjuangan kita di dunia ini, yang faktor alasan dasarnya ialah Yesus Kristus. Seorang biarawan atau imam dengan bangga dan syukur menyatakan bahwa faktor Kristus adalah jawaban tertinggi dan terakhir bagi kelangsungan panggilan hidup dan perutusannya. Demikian juga bagi setiap profesi dan jalan hidup yang lain di sekitar kita. Faktor Yesus sebagai penentu kehidupan kita baik saat ini maupun di masa depan setelah kematian. Jika tidak memilih Yesus Kristus sebagai jalan hidupnya, berarti kita memilih yang lain. Santo Paulus berbagi keyakinan hidupnya kepada jemaat di Roma setelah ia bertobat, bahwa hidup dan mati kita adalah di dalam Kristus. Tidak ada kebenaran bagi seorang beriman untuk mengatakan bahwa ia hidup atas dirinya sendiri. Ia harus berdiri tegak dalam suatu pengakuan yang benar bahwa faktor Tuhan Yesus Kristus adalah penentu hidupnya di dalam dunia ini dan juga di akhirat nanti. Di dalam setiap pelayanan kita, hendaknya faktor Kristus diutamakan. Tujuannya supaya wajah Kristus menjadi dominan dan menjadi daya tarik universal untuk pencapaian kebaikan dan kebenaran tertinggi. Kita perlu menghindari setiap tindakan yang mengaburkan peran Yesus Kristus karena hanya penonjolan diri manusia dan kepentingannya. Tujuan kita beriman akan meleset jika bukan Kristus sebagai inti dan pusat perjalanan hidup kita di dunia. Biarpun hanya satu unsur dan sekecil apa pun hidup manusia dan lingkungan hidup ciptaan Tuhan, semuanya menjadi kepentingan Tuhan untuk diselamatkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, jadikanlah kami solusi dan penyelamat bagi sesama kami yang hilang dari-Mu karena berbagai alasan yang dipandang sebagai pilihan hidupnya. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Biarpun negara ketika ini masih berdepan dengan masalah penularan COVID-19, usaha untuk mengekalkan perpaduan dan kesejahteraan dalam kalangan rakyat Malaysia harus diperkukuhkan. Di Bulan Kebangsaan ini, kita nak sama-sama membentuk satu kefahaman kepada rakyat Malaysia, walau apa terjadi di Malaysia ketika ini, kita mesti terus bersatu. Untuk memahami konsep perpaduan dan inisiatif mengukuhkan pemahaman tentang kepentingan kebersatuan, kita bersama Pengerusi Ikatan Komunit Selamat, Tan Sri Lee Lam Thye.
Pernah gak sih kepikiran gini "gw mau merid dengan biaya sendiri, karena bangga kalo bisa sendiri. Biarpun pesta kecil2an tapi ada kebanggan". Nah kalo kalian pernah mikir gini berarti kita relatif sama. hahahah. Tapi berkaca dari pernikahan kita ada beberapa hal berbeda yang membuat kita berpikir, pernikahan bukan hanya sekedar acara kita (anak-anak muda yang dimabuk asmara, siap untuk menikah". Tetapi ada "piagam penghargaan" untuk orang tua disana. Nah kali ini kita mau berbagi penglaman kita yang ada banyak drama di dalamnya, sekalipun kita sanggup untuk bayar sendiri pernikahan kita. Dengerin yaaaa
Biarpun kadar jangkitan melebihi 54,000 sehari, namun semua perniagaan di UK dibenarkan buka pintu masing-masing selain peraturan pemakaian pelitup muka dan penjarakan sosial dihapuskan.
Hai, Sobat Cuan! Selamat Hari Raya Waisak ya… Biarpun hari libur, tapi podcast Cuap Cuap Cuan tetap setia menemani Sobat Cuan dengan informasi-informasi yang menarik.. Nah, di segmen KONEKSI (Konten Ekonomi Seksi) kali ini, Mas Argun, Kak Maria dan Angel, bakal ngebahas soal Fear of Missing Out tapi di Kripto.. Hayooo Sobat Cuan, siapa nih yang FOMO di Kripto? Sebelum ikut-ikutan karena takut ketinggalan trend dan tergoda dengan cuan maxinya, mending dengerin dulu deh segmen KONEKSI ini.. Sobat Cuan juga bakal dikasih tau apa aja sih bahayanya kalau sampai FOMO di Kripto.. Langsung dengerin yuk.. Oia Sobat Cuan, jangan lupa ya untuk follow IG @cuap_cuan dan subscribe youtube channel Cuap Cuap Cuan, kemudian di like, comment dan share juga ya.. Salam Cuan…
CARA JADI DROPSHIP YANG SUKSES Anda seorang dropshipper yang masih kebingungan gimana biar profit bisa maksimal? Coba lakukan beberapa hal yang ada di carousel ini. Jika sudah semua dilakukan tapi masih dirasa belum maksimal, mungkin anda perlu belajar bersama mentor. Mungkin selama ini anda masih belajar dropship seorang diri. Mungkin anda menjadi dropshipper seorang diri tanpa bimbingan siapapun sehingga kebingungan menentukan arah. Mungkin juga selama ini anda belajar dengan seorang mentor tapi merasa si mentor sendiri tidak maksimal menurunkan ilmunya.. Jika semua itu ada pada diri anda, mungkin sudah saatnya anda mencari sesuatu yang berbeda. Biarpun anda seorang dropshipper, bukan berarti anda bisa bergerak tanpa bantuan mentor. Kami menyarankan anda untuk memperlajari bisnis dropship lebih mendalam, agar bisa memaksimalkan profit yang didapatkan. DAN juga produknya bisa makin laris dijual walaupun "hanya" berstatus dropshipper. Silakan join online course KELAS SOPEE di: https://bit.ly/masukkelasshopee https://bit.ly/masukkelasshopee https://bit.ly/masukkelasshopee
Dalam beberapa hari ke depan akan menyambut Waisak. Tugas kita semua untuk menggemakan Waisak. Diri kita menjadi genta yang membunyikan. Biarpun diri kita kecil, jika banyak yang membunyikan, akan terdengar. Sahabat maupun saudara kita bisa merasakan nantinya. Tidak hanya memperingati 3 peristiwa penting. Kita menyadari betapa beruntungnya kita mengenal dharma dan sampai sekarang kita masih belajar mempraktikkan dharma. Mengapa Sati Sampajana? Apa maksudnya Sati Sampajanna?
Ep 235 - Arti Kata Komitmen, Say No Biarpun Dibayar Berjuta-Juta Untuk Beberapa Jam Saja Kalau kamu ingin belajar tentang Arti Kata Komitmen, Say No Biarpun Dibayar Berjuta-Juta Untuk Beberapa Jam Saja, kamu perlu belajar dari Podcast Arti Kata Komitmen, Say No Biarpun Dibayar Berjuta-Juta Untuk Beberapa Jam Saja. Kamu juga perlu belajar Arti Kata Komitmen, Say No Biarpun Dibayar Berjuta-Juta Untuk Beberapa Jam Saja, untuk tahu tentang Arti Kata Komitmen, Say No Biarpun Dibayar Berjuta-Juta Untuk Beberapa Jam Saja.
Podcast akhir-akhir ini lagi naik daun, banyak orang yang berlomba-lomba membuat Podcast. Tapi tau nggak sih sebenarnya podcast ini sudah ada sebelum kemunculan Youtube lho. Podcast hadir tidak lama setelah lahirnya perangkat iPod di tahun 2001. Karena Podcast sendiri merupakan gabungan kata dari iPod dan broadcast. Istilah ini bermakna konten audio digital yang tersebar melalui internet secara berseri. Meski lahir lebih dulu, Podcast baru menampakkan perkembangannya di tahun 2005, tahun dimana platform Youtube lahir. Biarpun teknologi visual punya daya tarik yang luar biasa, konten berisi rekaman suara seperti Podcast masih punya tempat di hati banyak orang. Di Indonesia, kepopuleran Podcast semakin meningkat tajam seiring kemunculan aplikasi streaming musik Spotify yang gencar mempromosikan fitur Podcast mereka dengan begitu baik. Melihat antusiasme masyarakat yang membutuhkan informasi dan hiburan melalui konten suara, Podcast bisa jadi ladang penghasilan yang menjanjikan lho. Nggak cuma penyiar, youtuber, selebgram, atau tokoh publik aja yang bisa bermain di Podcast, kamu yang bawel dan punya keinginan berbagi punya potensi untuk bikin konten Podcast sekaligus menambah penghasilan. Berbeda dengan YouTube yang dilengkapi fitur untuk memasang Adsense, penghasilan Podcast berasal dari sumber berikut ini : Adlibs, iklan yang dikemas dengan menyusun skrip terlebih dulu kemudian disampaikan oleh podcaster secara langsung. Sponsor, konten yang dibuat atas dasar kerjasama dengan klien yang memberi sponsor. Donasi dari pendengar, kalau isi Podcast-mu bermanfaat dan menghibur, untuk menghargai karya kamu, pendengar nggak akan ragu membayar donasi agar kamu terus produktif. ET akan membahas tentang "Beberapa Tips untuk Meningkatkan Penghasilan dari Podcast #ETTalks" yang merupakan Bonus Episode ke 22 dari Season 1 tentang Podcast. Podcast "What's on my Mind by ET" bisa Anda dengarkan di IGTV, Spotify, Apple Podcast, & Anchor FM. Follow Instagram @EleosTheofilusG for more updates, DM for Questions! Connect with ET at Linktr[dot]ee[slash]eleostheofilusg Send your voice message here : https://anchor.fm/eleostheofilusg/message --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Sr. Rosalia Delima, OSU dan renungan dibawakan oleh Sr. Karolina Saltini, OSU (mereka dari Komunitas Ursulin Santa Ursula, Keuskupan Agung Jakarta). Ibrani 10: 32-39; Mazmur tg 37: 3-4.5-6.23-24.39-40; Markus 4: 26-34. IMAN TIDAK BOLEH GAGAL KARENA PENDERITAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Iman Tidak Boleh Gagal Karena Penderitaan. Di kamar rawat inap rumah sakit, terbaring lelaki berusia 50-an karena sakit kronis yang sudah lama. Di tangannya ada rosario sepanjang waktu. Anggota keluarga dan teman-teman berdatangan untuk mendoakannya. Keluarga menyadari bahwa semua pelayanan itu sudah maksimal. Mungkin tindakan dan bantuan dari pihak manusia akhirnya menemui batasnya, maka iman mengarahkan mereka semua, termasuk bagian medis, untuk berpaling kepada kuasa Tuhan. Apa yang tidak bisa oleh manusia untuk mengatasi sakit, Tuhan yang penuhi. Hal itu secara umum kita bersama pahami dengan baik. Sering kita menghadapi sakit, derita dan masalah yang berat. Bila semua tindakan atau usaha pihak manusia sudah sampai batas, godaan untuk menyerah selalu menimpa kita. Kegagalan dalam bertahan gampang menghantui kita. Putus asa memenuhi ruang-ruang pikiran dan hati kita. Perasaan seperti membawa kita ke dalam kegelapan yang tidak ada kemungkinan untuk diterangi. Kita cenderung berkesimpulan bahwa lebih baik pasrah pada keadaan, daripada mengharapkan kebaikan yang tidak mungkin terjadi. Tampaknya, semua kemungkinan yang dapat dilakukan oleh manusia tidak berjalan. Namun kisah singkat tadi dan masih banyak lain yang sejenis memberikan pesan yang berbeda. Kita masih memiliki iman. Kita perlu yakin bahwa bila semua aspek lain mengalami krisis, erosi, bahkan kehilangan pengaruhnya, iman tidak boleh gagal. Alasannya ialah bahwa melalui iman itu, kita dapat mengandalkan Tuhan untuk melakukan tindakan-Nya manakala kemampuan manusia sudah sampai pada batasnya. Melalui iman itu, si penderita sendiri dapat berdoa untuk meminta sendiri kepada Tuhan apa yang diperlukannya. Melalui iman yang sama, semua anggota keluarga, teman, kenalan memberikan dukungan doanya. Iman adalah bus yang mengantar kita ke terminal terakhir dalam perjalanan kita di dunia. Biarpun penderitaan dan masalah besar sekali pun, kita mesti menumpang bus itu sehingga sampailah kita di terminal itu, yaitu perjumpaan dengan Tuhan kita. Mungkin kita sempat menumpang bus-bus lain, namun untuk sampai ke terminal itu, sebaiknya kita berganti ke bus iman yang pasti berhenti di terminal yang kita tujui. Surat kepada orang-orang Ibrani menasihatkan supaya iman atau kepercayaan kita jangan pernah gagal meski kita banyak menderita. Karunia iman yang sering tidak kita sadari adalah benih yang tumbuh terus meskipun dalam diam. Kita perlu menggunakan itu setiap saat, teristimewa dalam saat-saat krisis hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kuatkanlah kami melalui iman yang kami miliki sehingga kami selalu berada di dalam Dikau. Salam Maria.. Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Lorensia Elfina dan renungan dibawakan oleh Wigwidyanti ( mereka dari Gereja Santo Ambrosius, Paroko Villa Melati Mass, Keuskupan Agung Jakarta). 1Yohanes 2: 22-28; Mazmur 98: 1.2-3ab.3cd-4; Yohanes 1: 19-28. TETAP SEBAGAI ORANG-NYA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tetap Sebagai Orang-nya Yesus Kristus. Pada hari ini Gereja kita memperingati Santo Basilius Agung dan Gregorius Nasiansen. Keduanya adalah para bapa Gereja, orang-orang cendekia Gereja yang sangat berjasa dalam memperkuat misi Gereja di daerah Asia Minor, yang sekarang Turki dan sekitarnya. Mereka berdua adalah contoh wajah dan tubuh Kristus di daerah Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa Timur. Sepanjang tahun ini kita akan dihadapkan oleh sebuah tantangan, dalam bentuk pertanyaan: “Siapakah engkau?”. Pertanyaan ini ialah yang ditanyakan oleh orang-orang kepada Yohanes Pembaptis soal identitasnya. Mereka sangat repot kalau ada orang begitu terkenal dan dipandang nabi bisa menghebohkan, terutama pandangan mereka bahwa Mesias akan datang, atau nabi Elia yang suci itu akan bangkit lagi. Kesaksian Yohanes membuat rasa mereka bercampur aduk heran, takut, penasaran, kesal, marah, dan tertantang. Kalau selanjutnya kita sering atau selalu dihadapkan pada pertanyaan itu, apa kiranya jawaban kita yang terbaik? Semoga kita menoleh untuk melihat kedua santo tadi, Basilius dan Gregorius yang menjadi wajah dan pribadi Kristus di tempat mereka berkarya. Pandangan kita bisa lebih jauh lagi ke belakang, ada santo Paulus yang pandai, bijak dan berani. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (12,5) dan surat pertama kepada jemaat di Korintus (1Kor 12,13), ia menulis: “Saya adalah salah satu anggota tubuh Kristus”. Pernyataan terkenal ini pantas menjadi pegangan kita di awal tahun 2021 ini, di mana dan kapan pun, kita adalah orang-orang-nya Yesus Kristus. Kalau itu adalah jawaban yang dapat dianggap umum, mestinya ada juga jawaban oleh setiap pribadi kita. Kita dibantu oleh Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang berkata bahwa sebagai orang-orang-nya Yesus Kristus, kita berkewajiban untuk tinggal di dalam Putera dan di dalam Bapa. Biarpun ada berbagai godaan, tantangan, dan ancaman, prinsip kita tetap sama, yaitu tinggal di dalam Tuhan. Biar badai, hujan, dan bencana silih berganti, iman dan pegangan kita kepada Tuhan tidak akan berubah. Kepada setiap pribadi kita juga, memberikan kesaksian yang sesungguhnya dan benar tentang Tuhan yang kita miliki, merupakan satu aspek dasar sebagai murid-murid Tuhan. Kita memiliki kewajiban untuk mewartakan diri Tuhan yang sesungguhnya, meskipun kita tahu dunia dan sekitarnya tidak gampang memahami dan menerimanya. Kita juga perlu menyampaikan kebaikan dan kasih Tuhan tanpa lelah atau bosan. Selain itu, sikap pasif atau menutup diri saja sambil tidak mewartakan Tuhan merupakan penyakit yang mematikan iman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha murah, semoga saya mengenal diri saya di dalam Yesus Kristus dengan sempurna. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Ga ada jalan lain selain mengampuni dan menerima bokap g. Breakthrough terjadi. Hidup g serasa dilepaskan. Jauh lebih ringan. Damai sejahtera, sukacita ada dalam hati g. Biarpun bapa g ga berubah. Karena Tuhan merubah g. Yoga, Seorang anak, sekaligus papa 2 anak Simak curhatan Ko Yoga, Dari anak jadi orang tua :)
Biarpun dengan Perintah Kawalan Pergerakkan yang dikenakan pada March lalu, sebuah syarikat perkhidmatan industri 'wellness', Sentuh.My berjaya meraih dana untuk perniagaan mereka melalui platform dana khalayak berekuiti pitch in. Malah, ia kini melebihi sasaran minimum yang diperlukan sebanyak RM270 ribu untuk 2.9-1 peratus ekuiti. Kita ingin mengetahui bagaimana Sentuh.My mengharungi tempoh mencabar ini dan bagaimana ia melakukan perubahan daripada sebuah perniagaan Brick and Mortar kepada perniagaan atas talian. Kita bersama, pengasas dan CEO Sentuh, Ahmad Aizudin.
Biarpun dengan Perintah Kawalan Pergerakkan yang dikenakan pada March lalu, sebuah syarikat perkhidmatan industri 'wellness', Sentuh.My berjaya meraih dana untuk perniagaan mereka melalui platform dana khalayak berekuiti pitch in. Malah, ia kini melebihi sasaran minimum yang diperlukan sebanyak RM270 ribu untuk 2.9-1 peratus ekuiti. Kita ingin mengetahui bagaimana Sentuh.My mengharungi tempoh mencabar ini dan bagaimana ia melakukan perubahan daripada sebuah perniagaan Brick and Mortar kepada perniagaan atas talian. Kita bersama, pengasas dan CEO Sentuh, Ahmad Aizudin.
Odading oblada lazadaaa bra!!! Pindah ke ospek online lalu melipir ke BUMN sebentar dan berakhir di kamar! Melebar kemana-mana tapi ya begitulah namanya hidup, enjoy aja! Biarpun ada berita tentang salah satu sahabat kita (orang yang kami kasihi dan orang yang sangat erat dengan dunia asuransi) yang sedang jatuh sakit.
Awal September, untuk kawula muda yang putus di tahun 2020, malam ini ada catatan dari Rani, 23 tahun, bertanya “Bagaimana cara supaya konsisten sehingga aku mendapatkan hubungan yang aku mau?” Biarpun sudah bertahan sekian lama di dalam hubungan ini, ternyata Rani masih juga belum bisa mendapatkan keinginannya. Sempat menyalahkan dirinyasendiri, malam ini Rani memilih untuk mengikhlaskan semuanya. Mari kita bahas di #CatatanAkhirMalam . Buat kamu yang mau cerita ke Eda, silahkan kirim ke narendrapawaka@gmail.com and i’ll see you on the next episode! Sekarang kamu juga bisa dengerin Prambors Podcast di pramborsfm.com ya Kawula Muda!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Sr. Natalia, SJMJ (Menteng, Jakarta) dan renungan oleh Sr. Susana, SJMJ (Banjarmasin, KalSel) IRI HATI MELAWAN MURAH HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Iri Hati Melawan Murah Hati. Kita menyebut hati dalam renungan ini tidak berkaitan dengan organ tubuh “hati” atau lever yang ada di dalam perut manusia. Ini merupakan sikap dan sifat manusia yang mendefinisikan dirinya sebagai orang yang baik atau tidak, sebagai pribadi yang bermoral atau tidak. Sifat iri hati dan murah hati menandakan keadaan atau situasi kejiwaan dalam diri seseorang, yang menggerakannya untuk bersikap atau berperilaku sebagai orang yang yang iri hati atau yang murah hati. Karakter pribadi manusia yang iri hati ialah seperti seorang ibu tidak suka dengan sesama ibu tetangganya yang memiliki suami lebih ganteng dan cakap. Ia tidak suka dan punya rasa benci demikian karena suaminya sendiri kurang ganteng dan cakap. Sebaliknya, jika ibu tadi menjalin suatu hidup bertetangga dengan baik, menyambut dan berbaur dalam semangat persaudaraan, ia justeru menerima keluarga ibu sesamanya itu sebagai sahabat dan saudara. Biarpun kenyataan bahwa suaminya lebih cakap dan ganteng, ia tidak dikuasai pikiran dan perasaan negatif. Hubungan mereka sebagai sahabat dan saudara justeru membebaskan dia dari pembawaan diri yang negatif. Dengan demikian ibu itu memiliki perilaku yang bermurah hati atau berbaik hati. Iri hati selalu berlawanan dengan murah hati. Perlawanan itu hanya bisa berhenti kalau salah satunya hilang. Jika ternyata bahwa kemurahan hati hilang, berarti hidup manusia sudah sangat gelap, seperti alamnya Setan yang penuh dengan suasana negatif. Sebaliknya jika ternyata ke-irihatian itu hilang, berarti suasana hidup manusia berada di dalam terang, seperti yang diinginkan oleh Tuhan dalam ajaran-Nya tentang Sabda Bahagia. Kata Yesus: Berbahagialah orang yang suci hatinya dan yang selalu berbuat baik, dan seterusnya. Sebagai murid-murid Yesus, jalan kita ialah menghilangkan sifat dan sikap iri hati. Kita tidak diajarkan untuk memperbanyak iri hati dan mengurangi bahkan menghilangkan murah hati. Perumpamaan Yesus tentang orang-orang upahan yang iri hati atas kemurahan hati Tuhan mengajarkan kita untuk tidak berbuat yang sama. Kemurahan hati entah dalam bentuk perkataan entah perbuatan atau simbol-simbol yang kita pakai, sangat perlu disyukuri dan diindahkan. Dengan menghormati, mensyukuri, menerima, dan mempertahankan kemurahan hati, kita sebenarnya sedang bersikap murah hati. Bunda Maria sebagai penolong kita yang murah hati, merupakan wujud kemurahan hati Allah. Bunda Maria selalu mendoakan dan melindungi kita sebagai bentuk kemurahan hatinya, supaya kita diluputkan dari ancaman musuh yang pasti akan mematikan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan dan Allah kami, lindungilah dan bebaskanlah kami dari semua ancaman musuh. Kemuliaan... Dalam nama... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Tak akan kubiarkan siapapun membebaskan aku dari jerat asmara ini. Biarpun itu engkau!
Pinjem meminjem duit adalah kegiatan yang sering terjadi di semua kalangan. Biarpun seringnya yang jadi masalah tuh bukan minjemnya, tapi balikinnya, hari ini di #CokiberShow ada social experiment ala-ala, buat liat reaksi orang-orang kalo dipinjemin duit tiba-tiba. Kira-kira berhasil ga nih Cokiber dapet pinjeman?
Biarpun wujud pekerjaan baru pada bulan Jun, pasaran pekerjaan di Amerika masih lagi dilihat berdepan cabaran besar. Majikan di Amerika menambah 4.8 juta pekerjaan baru pada Jun dan kadar pengangguran jatuh kepada 11 peratus pada bulan sama.
Biarpun wujud pekerjaan baru pada bulan Jun, pasaran pekerjaan di Amerika masih lagi dilihat berdepan cabaran besar. Majikan di Amerika menambah 4.8 juta pekerjaan baru pada Jun dan kadar pengangguran jatuh kepada 11 peratus pada bulan sama.
Di episode Sapa Mantan kali ini lagi-lagi ada kangen yang ga berbalas nih Kawula Muda. Biarpun baru putus 3 bulan, tapi kayanya mantan yang satu ini udah berhasil move on nih.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
SAATNYA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya Tuhan. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekan suci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncak penderitaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentuk antisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancaman terhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambang penganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitab Kebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2, 19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran saat penganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Kita semua dan setiap orang tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harus menghormati aspek penting seperti apa berada dalam saatnya Tuhan Yesus Kristus. Meski gelombang amarah, iri hati, benci, dan kekerasan tampaknya tak terbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat, Tuhan belum mengizinkan saatnya tiba. Seperti apa kita memaknai berada di ambang penganiayaan Yesus Kristus? Pertama-tama kita memaknainya dengan seruan “Amin”. Kita menerima kenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa dari pihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kita ungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini ini berarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Dia dalam setiap saat penderitaan yang kita hadapi di dalam hidup kita. Kita memaknai ini juga dengan tak gentar supaya kita tetap mempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda kita mengambil bagian di dalam Tuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita dan penganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengikut Kristus yang autentik. Di ambang tersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan dan penganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Yahhh beginilah pernikahan, gak seunyu-munyu yang dibayangin. Biarpun baru 1,5 tahun menikah, tapi udah berasa banget bedanya. Yang kita alami ini entah hal yang lumrah atau kitanya aja yang gak bener HAHAHAA.. But anyway, kita jadi belajar sih bahwa setiap season itu beda. Dan kita lagi belajar banget untuk menikmati perjalanan ini. Enjoy obrolan @frankie70172 & @theresiatecha kali ini di @marsvenus_podcast ;)
Rencana pembangunan pura di Desa Sukahurip, Kabupaten Bekasi alami penolakan dari warga sekitar. Warga menolah karena pembangunan gak sesuai prosedur, salah satunya izin dari warga yang setuju dengan pura. Biarpun pewakaf sudah meminta 60 tanda tangan dari warga yang setuju, namun mayoritas warga banyak yang tidak setuju. Warga yang menolak bersikukuh untuk menolak karena umat Hindu di wilayah tersebut sedikit, tidak sampai 90 orang. Sempat terjadi aksi demo untuk menolak pendirian rumah ibadah umat Hindu tersebut. Dikabarkan penolakan karena lahan pendirian pura bersinggungan dengan tokoh ulama setempat. Piahk pewakaf akui sudah meminta persetujuan dari 60 warga sekitar. Tinggal menunggu pengecekan kembali profil warga yang setuju yang akan dilakukan oleh Forum Antar Umat Beragama setempat. Jika itu sudah ada maka tahap selanjutnya bisa dilanjutkan. Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia wilayah Bekasi I Made Pande Chakra bilang umat Hindu di Kabupaten Bekasi jauh untuk beribadah. Mereka harus ke pura di Bekasi Kota untuk menjalankan ibadah. Jadi, pembangunan pura di wilayah Sukahurip dapat membantu umat Hindu yang ada di sekitar Kabupaten Bekasi. Peneliti Setara Institute Malili mendesak pemerintah segera mengganti prosedur pembangunan rumah ibadah. Karena metode persetujuan warga sekitar hanya akan memunculkan permasalahan mayoritas dan minoritas disuatu wilayah. Ia rekomendasikan pemerintah pakai pendekatan yang lebih progresif dengan memfasilitasi setiap warga negara untuk beribadah tanpa melihat jumlah jemaatnya. Karena itu sudah jadi kewajiban negara.
Early adult yang menurut gue ada di rentang 20 - 35 tahun itu adalah umur yang cukup complex. Banyak kejadian-kejadian signifikan terjadi di rentang umur itu, termasuk pernikahan dan punya anak. Biarpun kelihatannya sepele, keputusan yang diambil di rentang umur itu punya dampak besar di masa depan. itu adalah salah satu alasan kenapa proses pengambilan keputusannya menjadi rumit, karena banyak pertimbangan dan tanggung jawab moral/sosial yang harus dipersiapkan. Gue juga punya beberapa pengalaman tentang sulitnya mengambil keputusan, entah itu karena alasan yang logis ataupun alasan yang paranoid dan konyol. Di Episode ini gue mau berbagi perspektif gue tentang apa yang harus dipertimbangkan, apa saja kemungkinan masalah yang muncul, siapa yang harus diajak berkonsultasi dan bagaimana "hidup" dengan keputusan yang sudah diambil. Selamat mendengarkan! *** Untuk kalian yang mau berdiskusi, bertanya, menyodorkan topik atau mengajukan diri menjadi tamu di podcast ini melalui DM di Instagram atau Twitter (@rickybrahmana). rickybrahmana.com
Biarpun delay, ngomongin Veranda dan Pembunuhan di Seribu Pintu bareng penulisnya yuk!
Genap 4 tahun sudah, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang. Misi pencarian masih giat dijalankan di Lautan Hindi sehingga ke saat ini. Kehilangan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang masih kekal misteri sehingga hari ini meninggalkan kesan yang bukan sedikit dalam kalangan ahli keluarga mereka yang terbabit.
Anak-anak muda jaman sekarang yang usianya sekiat 14-18 tahun punya IQ yang tinggi, punya ide yang cemerlang, punya skill yang wow, tetapi adabnya banyak yang kurang. Anak-anak muda tersebut menurut saya ada masalah dalam cara bertutur kata, cara berbicara dengan orang lain, terutama dengan orang lain yang lebih tua. Biarpun ini berhubungan dengan bisnis, tetapi ini bisa diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu saya berharap KEPO-KIRIM.EMAIL Podcast Episode ini bisa di dengarkan juga tidak hanya pebisnis seperti Anda, tetapi juga anak-anak muda Indonesia agar mereka tahu bagaimana cara menghargai orang lain dengan adab-adab yang benar. Simak apa saja adab-adab tersebut di https://kirim.email/episode-7-dasar-dasar-adab-dalam-bisnis/