POPULARITY
Categories
Cholesterol is a “silent” disease because it shows no obvious symptoms, so it is often referred to as a silent killer affecting about 2.1 million Australians. - Kolesterol adalah penyakit "diam" karena tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sering disebut sebagai silent killer yang mempengaruhi sekitar 2,1 juta warga Australia.
Ruang aman bagi perempuan kian menyempit di era digitalisasi. Lihat saja laporan kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) ke Komnas Perempuan pada 2024 yang mencapai 1.791 kasus. Naik 40,8 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini menjadikan 2024 sebagai tahun dengan jumlah kasus KBGO terbanyak.Selain itu, SAFEnet menerima 665 aduan selama Kuartal II 2025, mayoritas berupa ancaman penyebaran konten dengan total 312 kasus.Realita ini menunjukkan sejumlah regulasi seperti UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual hingga UU ITE gagal mencegah kasus-kasus KBGO.Karenanya dalam Kampanye 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) yang dimulai 25 November hingga 10 Desember 2025, urgensi perlindungan perempuan, termasuk di ranah digital, kencang disuarakan.Mengapa kasus-kasus KBGO marak terjadi? Seperti apa dampak berantainya pada korban? Bagaimana komitmen negara dalam melindungi hak-hak perempuan? Bagaimana mengembalikan ruang digital yang aman dan ramah perempuan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan Tindak Pidana Perdagangan Orang KemenPPPA Prijadi Santoso, Direktur Eksekutif SAFEnet Nenden Sekar Arum, dan Sekretaris Paguyuban Korban Undang-Undang ITE (Paku ITE) Anindya Shabrina.
Media sosial dan gim daring (game online), saat ini menjadi medan baru penyebaran propaganda dan perekrutan anggota jaringan terorisme, termasuk anak dan remaja. Catatan Densus 88 Antiteror Polri menyebutkan selama tahun 2025 ada 110 anak direkrut oleh kelompok radikal jaringan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menangani pencegahan, kesiapsiagaan, kontra-radikalisasi, dan deradikalisasi kabarnya telah menindaklanjuti hal itu. Apa yang tengah disiapkan BNPT..? Simak pembahasan bersama Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono
Mewaspadai aksi jaringan teroris yang merekrut anak melalui ruang digital, apa yang harus dilakukan? Narasumber: 1. Wakil Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Lia Latifah 2. Sosiolog Universitas Katolik (Unika), Soegijapranata Semarang, Hermawan Pancasiwi
Kolaborasi, sebagai proses sosial fundamental bagi kemajuan manusia, kini tengah mengalami transformasi mendalam di era digital. Esensi dari kerja sama itu sendiri sedang bergeser, dan buku "Collaboration Meets Interactive Spaces," yang diedit oleh Craig Anslow, Pedro Campos, dan Joaquim Jorge, hadir sebagai dokumen penting yang memetakan pergeseran paradigma ini. Buku ini mencatat bagaimana ruang dan cara kita bekerja sama berevolusi seiring dengan kemajuan teknologi. Fokus utama buku ini bukanlah pada teknologi semata, melainkan pada "interplay" atau saling mempengaruhi yang kompleks antara beragam perangkat kolaboratif baru dengan interaksi sosial yang muncul sebagai respons terhadapnya. Kemunculan dinding interaktif, meja digital, perangkat seluler, dan wearables (perangkat sandang) secara fundamental telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan informasi dan satu sama lain. Namun, ini bukanlah hubungan satu arah; perangkat interaktif ini juga terus-menerus "didesain ulang dan diciptakan kembali" melalui protokol sosial dan gaya kerja kolaboratif baru yang lahir dari eksperimentasi. Dengan demikian, "Collaboration Meets Interactive Spaces" menyajikan tinjauan ilmiah komprehensif tentang lanskap yang sedang berkembang ini. Buku ini menguraikan temuan-temuan kunci dan argumen sentral, pertama dengan menjelajahi perangkat dan teknik baru yang menjadi fondasi era kolaborasi ini, seperti interaksi 3D, gestur multi-touch, dan remote proxemics. Kedua, buku ini menyelami studi kasus dan aplikasi dunia nyata—mulai dari manajemen darurat hingga rehabilitasi medis—untuk menunjukkan bagaimana kolaborasi dan ruang interaktif pada kenyataannya saling membentuk di berbagai domain kritis.
Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah meresmikan Rumah Dinas Bupati Jepara sebagai Museum R.A. Kartini. Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, bersama Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Renungan D'Message || RUANG HATIMU MILIK SIAPA? || Ps. Steven Liem
Bayangkan pengalaman kuliah yang umum: seorang mahasiswa duduk di kelas besar yang anonim, pulang ke kamar asrama atau kos yang terasa sepi, dan berjuang untuk menemukan kaitan antara teori di kelas dan kehidupan nyata. Pengalaman yang terfragmentasi ini—di mana belajar adalah satu dunia dan kehidupan sosial adalah dunia lain yang terpisah—seringkali menjadi tantangan terbesar di pendidikan tinggi. Hal ini dapat menyebabkan keterasingan, kurangnya keterlibatan, dan membuat mahasiswa merasa hanya "bertahan" alih-alih "berkembang" dalam perjalanan akademik mereka. Sekarang, bayangkan sebuah alternatif radikal: bagaimana jika asrama Anda bukan hanya tempat untuk tidur, tetapi menjadi pusat dari kehidupan intelektual Anda? Bagaimana jika teman sekamar Anda adalah rekan tim Anda dalam proyek mata kuliah inti, dan diskusi kelas yang panas berlanjut secara alami di ruang makan? Inilah janji dari Learning Community (Komunitas Belajar). Ini adalah sebuah model yang dirancang secara intensional untuk meruntuhkan tembok antara ruang kelas dan kehidupan di asrama, mengubah pengalaman pasif menjadi sebuah perjalanan pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan terintegrasi selama 24/7. Ini bukan sekadar ide yang "menyenangkan"; ini adalah salah satu strategi "berdampak tinggi" (High-Impact Practice) yang paling terbukti dalam pendidikan tinggi modern. Data secara konsisten menunjukkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam Komunitas Belajar memiliki tingkat kelulusan yang lebih tinggi, keterlibatan yang lebih dalam dengan fakultas, dan rasa memiliki (sense of belonging) yang jauh lebih kuat. Podcast ini adalah penjelajahan mendalam tentang mengapa model ini berhasil, bagaimana model ini dapat dirancang—mulai dari infrastruktur hingga asesmen—dan bagaimana kita dapat mengadopsinya untuk mengubah asrama dari sekadar akomodasi pasif menjadi motor penggerak kesuksesan mahasiswa.
Dunia digital kembali hangat diperbincangkan. Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, atau Kemenkomdigi, tengah mengkaji wacana penerapan sistem sertifikasi bagi influencer dan pembuat konten di Tanah Air. Langkah ini disebut sebagai upaya memperkuat tata kelola ruang digital, sekaligus menekan penyebaran hoaks dan disinformasi yang marak di media sosial. Namun di sisi lain, muncul pula kekhawatiran bahwa kebijakan seperti ini bisa berpotensi membatasi kebebasan berekspresi dan kreativitas para kreator konten.Simak pembahasannya bersama Communication Advisor & Digital Creator, Ndoro Kakung (Mas Wicaksono)
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 2 - 5 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Dunia kita saat ini berada dalam sebuah ruang liminal yang masif. Batas-batas lama—baik itu geografis, politis, maupun ekologis—telah runtuh di hadapan "masalah-masalah pelik" seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan global, dan disrupsi teknologi. Kita tidak lagi bisa berpura-pura bahwa struktur yang ada saat ini memadai. Seperti yang dijelaskan dalam "Breaking Boundaries," kita berada "di antara"—masa lalu tidak lagi relevan, dan masa depan belum terbentuk. Ruang transisi ini penuh dengan ketidakpastian dan bahaya, tetapi juga menyimpan potensi luar biasa untuk inovasi dan penciptaan tatanan baru. Ini bukan lagi sekadar konsep teoretis; ini adalah realitas yang kita jalani. Pertanyaannya bukanlah apakah kita akan menghadapi perubahan, tetapi bagaimana kita akan membentuknya. Diam berarti membiarkan kekacauan menentukan nasib kita. Maka, panggilan untuk bertindak bergema dari jantung ruang liminal ini. Menghadapi tantangan ini, kolaborasi lintas batas bukanlah lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak. Seperti yang ditunjukkan secara gamblang oleh Stephen G. Perz dalam "Crossing Boundaries for Collaboration," upaya untuk mengatasi masalah-masalah kompleks dari dalam kungkungan disiplin ilmu, sekat organisasi, atau ego nasionalisme adalah sebuah resep kegagalan. Kita harus secara sadar meninggalkan zona nyaman kita dan merangkul "keuntungan kolaboratif" yang hanya bisa lahir dari kerja sama. Tindakan berkolaborasi adalah cara kita secara aktif mengelola potensi ruang liminal. Ini adalah seni untuk menciptakan communitas—rasa solidaritas dan tujuan bersama yang setara—dari individu dan kelompok yang berbeda, mengubah potensi mentah dari kondisi "antistruktur" menjadi inovasi yang nyata. Jangan biarkan energi transformatif dari momen liminal ini terbuang sia-sia dalam perpecahan; mari kita jadikan ia bahan bakar untuk membangun jembatan. Oleh karena itu, inilah ajakannya: lintasi sebuah batas hari ini. Tindakan ini tidak harus berskala besar. Mulailah dengan mengundang seorang kolega dari departemen yang berbeda untuk minum kopi dan bertukar pikiran. Hubungi sebuah organisasi komunitas lokal dan tanyakan apa yang bisa Anda pelajari dari mereka. Baca sebuah buku dari sudut pandang yang menantang keyakinan Anda. Setiap tindakan sadar untuk melintasi batas adalah sebuah langkah praktis dalam menavigasi ruang liminal kolektif kita. Dengan menjadi praktisi kolaborasi dalam skala kecil, kita membangun kapasitas dan ketahanan untuk menghadapi tantangan dalam skala yang lebih besar. Mari kita berhenti hanya menjadi pengamat transisi; saatnya kita menjadi pemandu dan peserta aktif dalam ritus peralihan menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Kebakaran hebat terjadi di SMK Negeri 2 Pekalongan, Jawa Tengah. Api membakar lima ruangan penting termasuk ruang guru, gudang dan ruang bimbingan konseling. Diduga kebakaran dipicu oleh korsleting listrik. #Kebakaran #Pekalongan #SMKPekalongan
Parlimen ke-15 menampilkan Anggota Parlimen daripada dua parti iaitu Parti Tindakan Rakyat (PAP) dan Parti Pekerja (WP) berbanding tiga parti - PAP, WP dan Parti Kemajuan Singapura (PSP) - sebelum ini. Bersama Profesor Madya Walid Jumblatt Abdullah, episod podcast BHerbual kali ini membincangkan cabaran dan keperluan bagi perbahasan yang lebih inklusif dalam landskap politik sekarang serta peranan penting yang perlu dimainkan setiap Anggota Parlimen untuk memastikan suara rakyat didengar.See omnystudio.com/listener for privacy information.
Menteri HAM Natalius Pigai menggagas penyediaan ruang demonstrasi di halaman Gedung DPR RI. Menurutnya, arena khusus ini bisa menjadi langkah strategis memperkuat demokrasi substantif sekaligus menjaga ketertiban publik. Gagasan tersebut bahkan disebut sejalan dengan komitmen pemerintah menjamin kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam UUD 1945 dan konvensi internasional.Namun, apakah ide ini benar-benar solusi untuk mengatasi persoalan demonstrasi di Indonesia, atau justru berpotensi mengendalikan aspirasi rakyat? Narasumber : Pengamat Politik dari Citra Institute, Yusak Farchan.
Aksi demonstrasi belakangan ini di sejumlah daerah, menunjukkan meningkatnya ketegangan sosial yang tak jarang dipicu oleh informasi yang beredar di Media Sosial.Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk persepsi publik, yang kerap menjadi saluran penyebaran hoaks dan provokasi.Di tengah situasi ini, menjaga ruang digital tetap sehat dan aman menjadi hal yang sangat krusial untuk menghindari eskalasi konflik tersebut.Bagaimana peran masyarakat, platform digital, dan negara dalam mencegah ruang digital menjadi pemantik instabilitas bangsa?1.Direktur Riset dan Komunikasi Kedaikopi sekaligus pegiat Siber Sehat, Ibnu Dwi Cahyo.2.Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas M.Si,.
Bpk. Julianto Simanjuntak
Australia's Race Discrimination Commissioner says the solution to racism is there, but the government needs to act. - Komisaris Diskriminasi Ras Australia mengatakan solusi untuk rasisme sudah ada, akan tetapi pemerintah perlu bertindak.
Masyarakat adat masih menjadi kelompok marjinal di negeri ini. Tak kunjung mendapat pengakuan dan perlindungan dari negara, padahal mereka sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.Janji manis pengesahan RUU Masyarakat Adat di masa Presiden RI ke-7 Joko Widodo nyata-nyata diingkari, selama lebih dari satu dekade beleid itu mangkrak di DPR. Pengakuan terhadap mereka hanya sebatas kemeriahan seremonial baju-baju adat yang dikenakan para pejabat dan politikus di Istana Negara, saat upacara 17-an.Sementara, di lapangan, masyarakat adat setiap hari harus berjibaku dengan aparat yang ingin menggusur mereka atas nama pembangunan dan investasi.Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mencatat, sepanjang 2024, setidaknya 121 kasus kriminalisasi dan perampasan wilayah adat terjadi di 140 komunitas masyarakat adat. Ruang hidup mereka kian menyempit.Data Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) menunjukkan, baru 6,3 juta hektare wilayah adat yang diakui negara melalui perda atau keputusan kepala daerah. Jumlah itu kurang dari 20 persen dari total wilayah adat yang berhasil dipetakan BRWA. Di 2025, RUU Masyarakat Adat kembali masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas. Sudah ada dukungan dari Menteri HAM Natalius Pigai pada Mei lalu, yang meminta DPR segera mempercepat pengesahan RUU Masyarakat Adat menjadi undang-undang. Bagaimana progresnya sejauh ini? Apakah masyarakat adat bakal kembali dikhianati?Di Ruang Publik KBR kali ini, kita akan membahas tema ini bersama Ketua Umum Persekutuan Perempuan Adat Nusantara (PEREMPUAN AMAN) Devi Anggraini dan Senior Campaigner Kaoem Telapak sekaligus Koordinator Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat Veni Siregar.
Ekosistem perubahan sosial adalah jaringan dinamis yang kompleks, terdiri dari berbagai aktor, sumber daya, dan interaksi yang secara kolektif mendukung serta mempercepat upaya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam menciptakan dampak positif. Kerangka ini, seperti yang dikembangkan oleh Deepa Iyer, mengidentifikasi beragam peran—mulai dari penghubung hingga pendongeng—yang esensial untuk mendorong solidaritas, keadilan, dan kesetaraan. Pentingnya ekosistem ini terletak pada kemampuannya untuk memperkuat OMS agar dapat beroperasi lebih efektif, berkelanjutan, dan adaptif dalam menghadapi tantangan sosial yang terus berkembang. Dalam ekosistem ini, setiap elemen saling terkait dan memperkuat. Ruang sipil yang kondusif menjadi fondasi bagi partisipasi, sementara persepsi publik yang positif membangun kepercayaan dan legitimasi. Diversifikasi model pendanaan memastikan kemandirian finansial, dan manajemen talenta yang kuat mengembangkan kapasitas sumber daya manusia. Kemampuan memanfaatkan momentum dan kelokalan, didukung oleh program inkubasi dan akselerasi, mendorong inovasi dan pertumbuhan, menciptakan sinergi yang vital untuk perubahan skala besar. Kekuatan sejati ekosistem perubahan sosial terletak pada interkoneksi elemen-elemennya, di mana penguatan satu pilar akan menciptakan efek multiplikator positif pada pilar lainnya. Ini membentuk lingkaran kebajikan yang meningkatkan ketahanan kolektif dan kemampuan OMS untuk menavigasi kompleksitas tantangan sosial. Dengan memupuk kolaborasi, berbagi sumber daya, dan berinovasi secara kolektif, ekosistem ini memungkinkan OMS untuk mencapai dampak yang lebih besar dan berkelanjutan, mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera
EP185: membahas konser tanpa encore dan konflik horizontal antara member, fans dan fanbase nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Felisitas SJMJ dan Suster Alfonsa SJMJ dari Komunitas Suster SJMJ Makassar di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kejadian 46: 1-7.28-30; Mazmur tg 37: 3-4.18-19.27-28.39-40; Matius 10: 16-23.ROH YANG BERBICARA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Yang Berbicara. Seorang temanpastor sudah puluhan tahun sebagai misionaris di suatu pelosok dunia yang jauh.Ia bahkan mendapatkan nominasi untuk melayani Gereja dan tarekatnya melaluijabatan-jabatan penting. Ia bercerita bahwa, rahasia dirinya sangat diterimadengan baik sekali di kalangan internal Gereja, sesama anggota terekat danmasyarakat daerah itu, karena ia benar-benar masuk ke dalam hatiorang-orangnya. Ia bermaksud menjelaskan bahwa untuk memahami isi hati dan pikiranorang-orang setempat, Anda harus masuk dan aktif berbicara dengan mereka.Ironisnya, kultur masyarakat itu tidak memperlihatkan bahwa mereka sukaberbicara terbuka dan mengungkapkan diri mereka. Secara umum mereka terkesandiam dan tertutup. Kepada orang lain atau para tamu, membungkukkan badan ataumenunduk sudah merupakan suatu cara berbicara dan berkomunikasi yang sangatefektif. Namun bagi teman pastor itu, kalau ingin menyatu dan mengerti pembicaraanmereka, Anda perlu berada bersama mereka pada saat-saat mereka berbicara danberbagi tentang diri dan hidup mereka. Kapan persisnya saat-saat itu? Katanya,pada saat mereka sedang minum bir atau minuman beralkohol. Roh atau semangatyang membuat mereka berbicara dan mengungkapkan diri mereka ialah alkohol.Tanpa roh itu dan tanpa berada bersama mereka, sampai kapan pun seorangmisionaris atau tamu tetap dianggap asing bagi mereka, dan tidak pernahdianggap sebagai bagian dari mereka. Terhadap semua orang dan dengan mereka kita berkomunikasi tentang identitasiman kita, Yesus Kristus mengingatkan bahwa kita pasti menjadi orang asing ditengah-tengah dunia. Kita bagai domba di tengah serigala. Satu contohsederhana. Saya yang memiliki iman dan pengetahuan akan Tuhan, berada ditengah-tengah komunikasi digital dengan kultur dan caranya yang sangat duniawi.Saya pasti berusaha sekuat tenaga untuk masuk dengan semangat Kristiani itu,yang bisa saja gagal atau bahkan terbawa oleh arus besar corak kehidupan duniadigital itu. Pilihan yang umum ialah membuat kompromi. Di tengah dunia yang kompleks saat ini, Tuhan mengajarkan kita untukmemiliki kemampuan mendengar dan menaati Roh Kudus yang berbicara. Kita tidakmemilih roh alkohol atau jenis kenikmatan daging atau dunia untuk membuat kitaberbicara. Kita perlu menyediakan ruang yang pantas bagi Roh Kudus supaya Iaberbicara kepada kita, dan mengutus kita untuk berbicara kepada dunia disekitar kita. Ruang itu ialah hati dan pikiran kita, yaitu pribadi kitamasing-masing. Ruang itu juga dapat berupa keluarga kita, kelompok-kelompok dankomunitas-komunitas. Berilah tempat dan waktu bagi Roh untuk berbicara. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Roh Kudus, masukilah diri kami danberbicaralah kepada kami sesuai kehendak-Mu. Kemuliaan... Dalam nama Bapa...
Mungkin beberapa Transbro & Transist merasakan nih bahwa kadang kalo naik transportasi umum itu flow muter-muter ataupun banyak ruang-ruang yang menyempit gara-gara adanya ruang komersial.Keberadaaan ruang komersial di halte atau di stasiun kadang bisa jadi penyelamat lapar & dahaga kita, kadang juga bisa bikin kita ilfeel yah Transbro & Transist.Di episode ini kami coba wakili keluh kesahmu yah wahai Transbro & Transist. Jangan lupa dengerin episode nya dii Spotify, Apple Podcast, dan platform podcasr lainnya. Stay tuned!
Classy People, rumah memang menjadi salah satu tempat paling nyaman, tidak heran banyak yang berupaya untuk membuat suasana rumah senyaman mungkin agar betah menghabiskan waktu dengan baik. Namun, sering muncul kebingungan untuk membuat ruang yang nyaman dan lega di rumah kecil. Nah, Live Oudorbroadcast Special Talkshow Infoma Living, punya jawaban dari keresahan Anda! Dipandu Clasier Siska Deandra, kita akan mencermati Obrolan bersama Mba Rika Susanti dan Mas Franthio Deni dalamSpecial Talkshow Informa " Ngobrol di Ruang Nyaman: Rumah Kecil, Gaya Besar" only on Classy FM!
Ribuan orang telah tiba di Naarm minggu ini, bergabung dengan Komisioner Kehakiman Yoorrook di langkah terakhir Walk for Truth.
Proyek penulisan ulang sejarah nasional Indonesia terus menjadi sorotan publik. Terlebih usai Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut tragedi pemerkosaan massal Mei 1998 sebagai rumor.Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas mendesak Fadli Zon mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Menurut koalisi, apa yang disebut sebagai rumor bertolak belakang dengan hasil laporan resmi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kerusuhan Mei 1998. TGPF mengungkap 85 kasus kekerasan seksual, termasuk 52 kasus perkosaan. Temuan itu telah disampaikan kepada Presiden BJ Habibie kala itu dan menjadi dasar pengakuan resmi negara, hingga melahirkan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).Apa dampak pengabaian temuan ini dalam proyek penulisan sejarah yang tengah dikebut pemerintah? Kita bahas di Ruang publik KBR bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa Nihayatul Wafiroh, dan Komisioner Komnas Perempuan Daden Sukendar.
Visiting the emergency department with a sick or injured child can overwhelm parents due to long wait times and stress. Understanding what to expect can help. This episode explores when to go to children's hospital emergency departments in Australia and what to expect upon arrival. - Visiting the emergency department with a sick or injured child can overwhelm parents due to long wait times and stress. Understanding what to expect can help. This episode explores when to go to children's hospital emergency departments in Australia and what to expect upon arrival.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Pemikiran Liminal, yang dipopulerkan oleh Dave Gray, adalah seni dan praktik menantang serta membingkai ulang keyakinan-keyakinan mendasar untuk menciptakan perubahan yang diinginkan. Berakar pada pemahaman bahwa keyakinan kita adalah model realitas yang dapat diubah, bukan realitas itu sendiri , pendekatan ini mengajak individu dan organisasi untuk secara sadar mengeksplorasi "ambang batas" pemahaman mereka. Dengan demikian, Pemikiran Liminal menjadi alat kognitif yang krusial untuk menavigasi kompleksitas dan mendorong pertumbuhan di tengah dunia yang terus berubah. Bagi para pemimpin, Pemikiran Liminal menawarkan kerangka kerja untuk transformasi pribadi dan organisasional, memungkinkan mereka memfasilitasi perubahan secara efektif, mendorong inovasi, dan membangun tim yang lebih adaptif. Ini melibatkan praktik-praktik seperti menciptakan ruang aman untuk eksplorasi, mempertanyakan asumsi yang sudah mapan, dan merangkul ambiguitas. Lebih lanjut, pemimpin berperan penting dalam menciptakan "Ruang Liminal"—lingkungan transisional di mana norma-norma ditangguhkan untuk mendorong refleksi kritis, kreativitas, dan kolaborasi yang mendalam. Dengan merangkul Pemikiran Liminal dan secara sengaja membina Ruang Liminal, organisasi dapat mengembangkan "otot" kolektif untuk perubahan dan inovasi yang berkelanjutan. Meskipun ada tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dan ketidaknyamanan kognitif , manfaat jangka panjangnya—termasuk peningkatan kemampuan beradaptasi, resolusi konflik yang lebih baik, dan budaya yang lebih kuat—menjadikannya investasi strategis untuk masa depan organisasi yang tangguh dan siap menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 1 Juni 2025Bacaan: "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30) Renungan: Sebuah rumah yang nyaman pastilah menjadi idaman setiap orang. Salah satu kriteria rumah yang nyaman untuk ditinggali adalah rumah yang segar dan sejuk. Tidak ada orang yang ingin memiliki rumah yang panas dan pengap. Oleh karena itu, untuk menghindari udara panas dan pengap dalam sebuah rumah, sangatlah diperlukan peran dari tanaman. Rumah yang segar dan sejuk memerlukan ruang terbuka hijau. Ruangan khusus tanaman ini dapat dibuat di bagian halaman belakang. Ruang terbuka hijau atau taman kecil ini bukan hanya berperan dalam menghijaukan rumah. melainkan juga berguna dalam membantu pergerakan udara di dalam rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan bisa menciptakan iklim mikronya sendiri. Bila udara di dalam mengalir ke luar, maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga udara di dalam rumah selalu berganti. Selain itu, tanaman menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen, membuat rumah semakin segar dan sejuk. Hati kita sama seperti sebuah rumah. Jika kita tidak pernah memberikan hati kita sesuatu yang "segar dan sejuk", melainkan terus diisi dengan "udara kotor", seperti pikiran negatif, iri hati, kebencian, dan juga hawa nafsu, maka hati kita akan terasa "panas dan pengap". Berilah kesejukan bagi hati kita dengan cara membiarkan "udara segar", seperti sukacita, ketenangan, keceriaan, dan pikiran positif masuk ke dalamnya. Kemudian, buatlah "taman kecil" dengan cara menanam puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap waktu. Tuhanlah sumber segala hal yang baik, dan la mampu untuk menjaga hati kita tetap segar. Teruslah ingat Tuhan dan biarkan hati kita dipenuhi oleh udara yang sejuk dan menyehatkan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku mau untuk selalu memuji-Mu setiap waktu dan membiarkan hatiku dipenuhi oleh kesegaran dari hadirat-Mu. Tetaplah tinggal dalamku. Amin. (Dod)
Akhir pekan lalu, kasus dugaan teror terhadap YF, seorang ASN di Kementerian Keuangan, menyita perhatian khalayak. YF diserempet dua pengendara motor berhelm full face, usai mengantar anaknya ke TK. Selang beberapa jam, ia kembali diserempet dua pengendara motor, lagi-lagi berhelm full face, hingga terjatuh.Teror ini terjadi usai opininya di media daring detik.com tayang, dengan judul "Jenderal di Jabatan Sipil: Di Mana Merit ASN?". Merasa terancam, YF disebut meminta tulisannya diturunkan atau di-take down.Kasus yang menimpa YF dipandang sebagai alarm kesekian dari ancaman kebebasan berpendapat. Ruang demokrasi dirasa kian menyempit, seiring menguatnya militerisme. Apalagi, kejadian YF berdekatan dengan polemik pengangkatan eks Tim Mawar Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan. Tim Mawar adalah unit Kopassus yang diduga terlibat penculikan aktivis 1997/1998.Bagaimana perkembangan kasus YF? Siapa saja yang bergerak mengawal kasus ini? Bagaimana mengawal kasus YF maupun kasus-kasus serupa agar tidak menguap?Di Ruang Publik KBR, topik ini akan dibahas. Bersama Muhammad Jazuli, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etik Dewan Pers dan Herlambang P. Wiratraman, Dosen Fakultas Hukum UGM.
Publik baru-baru ini dikejutkan dengan kehadiran grup Facebook 'Fantasi Sedarah'. Dalam grup beranggotakan 40 ribu akun ini beredar percakapan yang menormalisasi hasrat seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau inses.Warganet ramai-ramai melakukan report account, disusul permintaan resmi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Akhirnya Meta, perusahaan induk Facebook, telah menutup sejumlah grup yang mempromosikan konten bertema serupa, termasuk grup “Fantasi Sedarah”.Kasus ini memperkuat fakta soal makin terkikisnya ruang aman bagi anak. Menengok data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), sepanjang 2025 tercatat lebih dari 9 ribu kasus kekerasan, dengan hampir 4 ribu kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual. Ironisnya, sebagian besar kasus terjadi di ranah privat.Dorongan agar Polri menyelidiki bahkan menangkap admin dan anggota grup terus menguat dari berbagai pihak. Salah satunya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).Keluarga seharusnya menjadi ruang paling aman dan perlindungan bagi anak. Lantas, bagaimana menciptakan ruang ramah anak di ranah digital?Di Ruang Publik KBR, kita bahas lebih dalam tema ini bersama Asdep Penyediaan Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ciput E. Purwianti, lalu Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dian Sasmita, dan Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Firman Kurniawan.
“Banyak kemungkinan yang kita gak tau, tapi pada akhirnya kita dipaksa menyisakan ruang penerimaan.” Tinggalkan komentar dan berikan pendapatmu: https://open.firstory.me/user/clkqb46r504pz01vegeva9445/comments Powered by Firstory Hosting
Ruang bagi belia suarakan pandangan sudah banyak ada, namun belia bukan hanya mahu didengari. Mereka juga mahu melihat tindakan diambil. Dua belia, Encik Asyraf Mustaffa dan Cik Yulianna Frederika, bincangkan dalam podcast ini.See omnystudio.com/listener for privacy information.
Rumah bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga cerminan gaya hidup dan kepribadian. Dengan penataan yang tepat, kamu bisa menciptakan ruang yang tak hanya estetik, tapi juga fungsional dan nyaman untuk berbagi momen istimewa bersama keluarga.Cermati Special Talkshow bersama Informa Living Plaza Padang yang akan membahas "Hidup nyaman di 2025: ciptakan ruang yang mengungkapkan gaya dan fungsi"
Indonesia akhirnya memiliki aturan batas usia pengguna media sosial, yakni Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak atau disingkat PP Tunas. PP ini dirilis Presiden Prabowo Subianto di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 28 Maret 2025 lalu. Berbagai kalangan mengapresiasi terbitnya PP Tunas dan berharap bisa mewujudkan ruang digital yang ramah anak. Selama ini banyak anak menjadi korban kekerasan dan kejahatan di dunia maya, misalnya bullying, pornografi, hingga judi daring. PP itu memuat sejumlah ketentuan, di antaranya, batasan dan klasifikasi usia anak pengguna medsos, tingkat risiko platform digital, kewajiban platform, hingga peran pengawasan orangtua. Apakah PP Tunas bakal mampu melindungi anak di ruang digital? Apa saja implikasi terbitnya PP ini di lapangan? Bagaimana memastikan semua pihak, seperti platform digital dan orangtua berperan maksimal menjamin keamanan anak saat mengakses internet?Kita akan bincangkan hal ini dalam Ruang Publik KBR. Bersama Ahmad Sofian, Ahli Hukum Pidana Anak dari Universitas Bina Nusantara dan Eka Nugraha Putra, Peneliti di Centre for Trusted Internet and Community-National University of Singapore.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Season 32 : Campervan Life
Sebuah Puisi: MASUK RUMAH HANTUDitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi "Masuk Rumah Hantu" menggambarkan perjalanan psikologis melalui ruang-ruang kegelapan yang metaforis, merepresentasikan pikiran dan emosi yang terpecah. Rumah hantu itu sendiri bisa dimaknai sebagai jiwa atau ingatan yang terluka, di mana sang aku lirik berhadapan dengan kebimbangan ("dinding bimbang"), ketakutan ("suara tulang retak"), serta identitas yang retak ("cermin yang bolong"). Imaji seperti "langkah pertama berjubah sumpah" dan "debu yang menolak tumpah" mengisyaratkan upaya mempertahankan kendali atas ingatan atau trauma yang terus mengancam, sementara bayang-bayang dan lorong bisu mencerminkan kesepian dan kegagalan komunikasi. Ruang pertama ini menjadi simbol konflik internal antara keberanian menghadapi masa lalu dan keinginan untuk melarikan diri.Di kamar kedua, waktu menjadi penjara yang menggerogoti ("jam dinding menggigit nadiku"). Detik-detik yang "menjalar" dan "jari-jari tumbuh menjadi basah" menyiratkan kecemasan yang tak terelakkan, seolah waktu justru memperparah luka psikis. Tangga menuju "rongga di dada" dan "ular kabut" yang menggulung kata-kata tak terucap menguatkan tema represi emosi. Ular, sering kali simbol pengetahuan atau bahaya tersembunyi, di sini justru membungkam suara, menunjukkan betapa pengalaman atau perasaan yang tak pernah diekspresikan akhirnya mengkristal menjadi beban. Pertanyaan "mimpi atau simulasi?" serta bayi yang hilang di ruang bawah tanah menambah lapisan eksistensial: apakah penderitaan ini nyata atau ilusi, dan bagaimana cara merawat "bayi" (mungkin harapan atau masa kecil) yang terabaikan?Di ruang terakhir, klimaks puisi ini mengungkap keputusasaan yang paradoks. Sang aku lirik menemukan dirinya sendiri yang statis, "duduk di kursi berlumur lumut," memeluk kontradiksi antara cinta dan kebencian. Pintu yang "mengetuk seperti kupu-kupu ingin menjadi larva" adalah ironi: keinginan untuk regresi atau mengulang masa lalu justru tak mungkin, sebagaimana kupu-kupu tak bisa kembali jadi larva. Pencarian "kunci yang mungkin tak pernah ada" menjadi simbol absurditas usaha manusia mencari jawaban atau penebusan dalam hidup, sementara trauma dan pertanyaan terus menghantui. Puisi ini menutup dengan kesadaran bahwa terkadang, yang tersisa hanyalah keberanian untuk tetap berada dalam ketidakpastian, merangkul kehancuran diri sebagai bagian dari proses menjadi.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra
Revisi UU TNI, Muhammadiyah: DPR Tak Beri Ruang Cukup untuk Publik | Timnas Indonesia Siap Lanjutkan Asa di Kualifikasi Piala Dunia 2026 | Kuil Berusia Seribu Tahun Terbakar di Korea Selatan*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Yuk langsung dengerin lebih lengkapnya di Spotify Transpod & untuk versi visualnya bisa kunjungi di Channel YouTube MTI Wil. Jakarta Raya!.#transpod #podcast #transpod #MasyarakatTransportasiIndonesia #MTI #JakartaNextStep
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Pertama dalam 40 tahun, pelantikan presiden AS akan diadakan di dalam ruangan akibat prakiraan suhu udara yang sangat dingin. Sementara itu, gencatan senjata berlangsung di Gaza, dan 3 sandera yang dibebaskan telah diserahkan ke Israel.
Milyaran tata surya, mungkin serupa dengan tata surya kita, membentuk galaksi kita, Bima Sakti.
Special Talkshow kali ini akan membahas tentang menciptakan ruang kantor idaman & tren horeka terbaru bersama Informa Living Plaza Padang, untuk rekomendasi mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan estetik, serta gaya industri Horeka yang kekinian.
Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 3 Jumadil Awal 1446 H / 5 November 2024 M. Kajian Tentang Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan manusia kelebihan dibandingkan makhluk lain, salah […] Tulisan Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
RUANG KEBAKTIAN KE RUANG KEHIDUPAN 1 Korintus 11:24-25 PENDAHULUAN-Simbol Simbol Di Gedung Gereja MENJADI PERINGATAN AKAN AKU-Rasul Paulus menjelaskan mengenai perjamuan kudus dalam 1 Korintus 11:24-25. Kata kata kunci disini adalah Menjadi peringatan akan Aku , FUNGSI MENGINGAT– perkataan Menjadi Peringatan akan Aku dalam perjamuan kudus. Mari kita tinjau ucapan ini SECARA khusus dari perspektif ... Read more
Tercer Milenio 360 Internacional - 03/04/24 - Universidades de los Estados Unidos se convierten en el escenario de batallas campales entre estudiantes y las fuerzas policiacas. - En Haití, el dominio de las pandillas lleva a la nación caribeña a vivir entre violencia, hambruna y pobreza. - Más de 100 ciudades brasileñas se encuentran en emergencia debido a las inundaciones. - En el sudeste asiático las personas tratan de conseguir un poco de agua en medio del calor infernal. - En Australia, un enorme OVNI nube es captado en conjunto con unas luces que realizan movimientos inteligentes en el cielo. ►Tercer Milenio 360 Internacional. Canal 9 Televisa. Lunes a Viernes 3pm. ►Jaime Maussan Presenta. Canal 9 Televisa. Domingos 6 pm. ►Tercer Milenio Canal 6 de Multimedios. Domingos 8 pm. Suscríbete a MaussanTV. ____________________________________ Conéctate con nosotros Redes Sociales:
- Miles de personas huyen de Puerto Príncipe en Haití debido a la violencia. - En Indonesia, el volcán Ruang nuevamente hace una poderosa erupción. - Científicos aseguran haber encontrado evidencias del planeta 9. - En Buenos Aires, Argentina y en la ciudad de México, son captados posibles portales dimensionales. ►Tercer Milenio 360 Internacional. Canal 9 Televisa. Lunes a Viernes 3pm. ►Jaime Maussan Presenta. Canal 9 Televisa. Domingos 6 pm. ►Tercer Milenio Canal 6 de Multimedios. Domingos 8 pm. Suscríbete a MaussanTV. ____________________________________ Conéctate con nosotros Redes Sociales:
AP correspondent Charles de Ledesma reports on another volcanic erupsion on Sulawesi island in Indonesia.
(4/12/2024-4/19/2024) Blowing up
LEO: For Columbia Radio News, I'm Giulia Leo. U.S. and Israeli officials are set to meet virtually today to discuss a future Israeli operation in Rafah. The meeting was originally scheduled to take place in person, but it was moved online after Iran launched more than 300 drones and missiles on Israel this past weekend. Leading today's meeting on the US side will be National security adviser Jake Sullivan. His Israeli counterpart will be Tzachi Hanegbi. The White House has approved Israel's Rafah plan in exchange for the state's limited response to Iran's attack. In the meantime, the US and UK have imposed sanctions on Iran's drone manufacturers and steel industry as a consequence of the attack on Saturday. The European Union is set to take similar measures on Iran's drone and missile programs. Dubai is still trying to recover from yesterday's rainfall, the heaviest ever recorded in the territory. The rain is still flooding the streets and airport runways. So far, more than 500 flights have been delayed and about 30 canceled. Videos from stuck passengers show the terminals packed with travelers who are waiting for updates on their flights. Kanish Kumar Deb Barman: I'm flying from Paris and Dubai is our layover. There are hundreds and thousands of other passengers just like me in this airport who have been waiting for 10 hours, 16 hours. Some, even for 24 to 30 hours The Chief Operating Officer at Dubai Airports, released a statement in the early afternoon saying that the airport will return to normal operations in less than 24 hours. The 12th most-wanted New York fugitive was arrested last week in Rome, Italy. 54 year old Moises Tejada, was carrying three knives on Wednesday April 10 while in St Peter's Square. The square was particularly busy that day, with tourists and pilgrims waiting for Pope Francis' general audience. Tejada was previously convicted for robbery and kidnapping. It is still not clear if he planned to attack the Pope. Italy is waiting to learn if US authorities want to extradite [EXTRA-DYTE] him. A volcanic eruption is still occurring in Indonesia. Mt. Ruang has erupted at least five times since Tuesday, the latest eruption happened earlier today. Today's eruption also came with an earthquake and The Center for Volcanology and Geological Disaster Mitigation just raised the alert status of Mount Ruang to the highest level possible. More than 800 locals are being evacuated. This is Giulia Leo, Columbia Radio News.
Edgar Hita mezcla en su grabófono los spas de cerveza y los pedos de vaca, ¿qué puede salir mal? Laura Martínez aprovecha una lista de Filmin para hacer su propio "risas a la francesa". Luismi Pérez plantea si la erupción del volcán Ruang puede contrarrestar circunstancialmente la subida tan clara de temperatura que tiene ahora el planeta. Adriana Mourelos se apoya en Ayuso para que no perdamos la importancia de saber contar.