Stories in every series of lies
Aku... bisa.. melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat!
Aku... bisa.. melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat!
Di tengah pagi yang dingin, Diantara selimut, bantal, dan boneka, Memandang lampu yang masih menyala. Dengan lekuk kayu penyanggah bohlam. Dan pengharum rasa berries di sudut nakas. Rasanya?
Rindu. Hanya dengan satu kata ini, Berjuta memori bercerita kembali. Rangkaian pita film terputar sendiri. Mematri langit dengan sejuta misteri
I could see a frost in a tropical morning drew. I could see a spotlight in a long dark basement. I could see some sparks within beautiful brown eyes. I could see hidden gems within a pretentious soul. I could see happiness within a precious laugh. Of a sour sweat from wonderful man's spirit.
Life is so much interesting when you appreciate yourself. And what gift God had given to you as person since birth, Take it as your advantages. Do what you love. And don't compare it with others. It's just the matter of tribute. Tribute just to you, and your loves.
Museum Monumen Yogya Kembali, 14 Agustus 2017. "Kamu bisa mendengarkan saya?", tanya-nya lagi. Aku terdiam. Nafasku menderu. Badanku seketika dingin. Hal yang kutakuti kembali terjadi.
Analogi cangkir cantik. Menaruhnya di dalam lemari kaca yang cantik pula. Di tempat yang tertutup, Tidak tersentuh, Karena ia sungguh berharga. Atas kecantikannya
Tatapan matanya sedalam samudera. Tak ada yang rumit, ketika cinta dan niat bercerita
Malam seperti bukan malam. Sampai ada yang mengingatkan untuk pulang. Sampai ada yang mengingatkan untuk berhenti sejenak. Untuk bernafas, dan turun ke bumi.
Semut.. Kalau ingin bercerita padamu, apakah kamu akan diam di tempat? Bergerumul, duduk memandang kepada si Pendongeng antariksa
Jika ini kisah cinta, apakah si pendengar bersukacita? Semoga senyum menjadi cendera mata. Karna hei! Ini bukan karyawisata. Kekal adalah harapannya
Aku tau, aku mengerti. Detail kecil atas cerita sang senja. Aku tau, aku memahami. Makna tersirat atas perhatian senja. Aku tau, aku menerima. Segala dopamine yang tercipta
Saving it to myself. Saving it to yourself. I am out of this blue sky. I am beyond. Flying to whatever that can't be reached by others. The white clouds are under. The universe is another view. Full of blissful glitters. And yet it's not dazzling. My eyes can cut through the thick air. See through the bone and nerves. Super power. It's yesterday news. People have it all. No one is unique enough to another. No power, is another mentality problem. Controlling blood pressure is another un-describable power. This world is my world. No reign rules. Communicating and socializing? Are other issues. You can't imagine! Smile is not created for this world. Smile is for the suffering people. Smile is for the weak. But open heart is for the strongest. And I am one of it. And today I'm creating new reign. The beginning of it all. Not mention overcoming God or something. Belief is belief. Faith, is always there. But today, everything has to be in its place. New era. I'm making it. You never realize that I am so capable of this thing right? Me too. Until I do it myself. I am the coolest of these species. I am the smartest. The fastest. The strongest. Again.
Tidak ada yang bisa menebak pertemuan. Tidak ada yang bisa menebak hati. Apakah senyuman pertama membuat hatimu berdetak dengan kecang atau tidak. Apakah genggaman tangan yang pertama membuatmu tidak ingin melepaskannya. Atau malah biasa-biasa saja. Awal yang biasa, Namun rasa yang semakin lama semakin tidak bisa. Sungguh, tidak ada yang bisa menebak rasa. Kalau saja bisa menebak, apa yang akan terjebak. Atas jantung yang berdetak. Atau hati yang tersentak. Kalau saja.. Pernah kuberkata, bahwa aku telah terlambat. Bagaimana kelanjutannya? Aku terjerembap! Sangat dalam, sangaaaat dalam! Tangga?! Tidak bisa! Lompat? apalagi! Bahkan mungkin kaki-kakiku sudah patah. Bagaimana bisa ditolong? Tali? Tidak bisa. Bahkan mungkin kesadaranku sudah tak bersisa. Kalau saja, senyuman pertama membawa peringatan. Kalau saja, senyuman kedua tidak pernah ada. Kalau saja, hati ini tegas pada senyuman ketiga. Entah mungkin lubang ini yang akan menolongku. Menghilangkanku dari kerumunan. Menenggelamku dari kegelapan. Sungguh. Dan entah apa yang bisa kutemukan. Hanya bisa berharap pada hujan. Wahai langit, kali ini tolonglah. Menangislah. Menangislah. Agar kubisa berenang menggapai puncak
Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki. Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati masing-masing.
Kata Albert Einstein, jangan berhenti bertanya. Kata hati, apa iya?
Kamu bilang, kamu ingin berlari. Mengejar mimpi tiada henti. Tapi kamu berbohong. Kamu terus menatap lalu. Yang menghantui mimpimu.
You said you wanna be free, but you are still tying yourself to the past
Entah apa yang terjadi padaku, entah apa yang kulakukan. Aku mendengarnya. Sangat jelas.
No matter how far we go for travelling, or for work, or either for study, always remember where to pray
You said you wanna be happy but you still let toxic people come into your life
I don't understand why we reach out and hold onto so tight the things that didn't work out