Halo, Ivan di sini dan selamat datang di pekarangan hati dan pikiran.
Akan ada satu hari di mana aku akan terbang jauh, tiba di rerumputan hijau. Berbaring istirahat pada malam hari menanti bulan dan bintang memercikkan cahaya remangnya. Namaku Ivan, aku tidak tahu pasti pemaknaan sesungguhnya hingga nama yang kini memikul baik dan burukku melekat erat dengan raga yang aku sendiri tidak tahu di mana batas letihnya ini. Aku ingat rumput pertamaku ketika aku tumbuh di sini, berbaring di sini sekarang rasanya begitu berbeda. Atau mungkin, memang aku yang sudah lama tidak berkunjung pulang dan menjadi saling asing dengan sesuatu yang menantiku juga. Aku juga ingat saat pertama aku menggantung di antara pepohonan rindang di atas sana, aku tumbuh dengan bahagia hingga pada ketinggian yang tak terukur aku merasa payah. Lucu sekali, aku membayangkan diriku sebagai sesosok malaikat yang akan jatuh suatu saat nanti. Apakah ini pertanda baik atau sebaliknya? Nyatanya tidak, aku masih menggantung di sini. Menimbang-nimbang mengenai penyesalan, mungkin ini titik yang dimaksud angin beberapa hari yang lalu. Penentuan. Hal mana yang salah satunya akan ku tiadakan. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ivanaffriandi/message
Pernyataan “baik menurutmu belum tentu baik menurut orang lain” agaknya tidak begitu cocok di telingaku apabila hal tersebut menyangkut dengan kepentingan bersama, dalam podcast ini akhirnya aku mampu memberanikan diri dalam merespon bagaimana caraku menyikapi pernyataan ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ivanaffriandi/message
Merindu dalam sekarat, kemudian ku cari-cari jawab dalam untaian jerat. Malangnya ku digerogoti keadaan, jatuh tergurat. T’lah lama larat mengandai-andai sebuah peruntungan. Dalam awang-awang, ternyata pikirku yang berselirat. - Ivan Affriandi
⚠️ Bukan pandangan legal formal, hanya perspektif sederhana.
urfa-qurrota-ainy. Sambatan : Podcast paling acak-acakan belakangan ini (atau semuanya?). Bodoamat, Cuy.
dearmelanchole. Sambatan : Podcast paling acak-acakan belakangan ini (atau semuanya?). Bodoamat, Cuy.
Andinavika, Taufiq Pasiak (Kepala Pusat Studi Otak dan Perilaku Sosial LPPM UNSRAT Manado), dan @asaindonesia.
المتحف و الذكريات فيه . الكاتب : أليف وايسال . Aku akan mengunjungi museum yang mengabadikan kenangan antara aku dan kau. Aku ingin merubah kata-kata yang ku katakan padamu waktu itu. Kata-kataku tidak tersusun dari kosa kata yang mengesankan dan tidak dari aturan bahasa yang tinggi. Sungguh, aku juga lupa menanyakanmu: “Kemana kau pergi pada sisa waktu yang mendekatimu?” Dan apakah kau akan mengingatku dalam jarak yang menjauhkanmu?” Kenangan ialah satu-satunya surga yang bisa menyatukan kita sekarang. Sementara, pertemuan nyata menjadi rahasia abadi dalam perlindungan waktu. Aku mungkin salah memcarimu. Atau, aku mungkin tertarik berkenalan dengan orang lain.
Irisan logis dan ketidaklogisan merupa dalam sebuah harapan. Selamat berjuang penuh para petarung tangguh!
"Atau kabar tentangmu? Palung terdalam bagiku atas ketidakwarasan. Terus saja kau cari! Mencari kebodohan yang tengah berjelaga untuk setiap barisan kata. Bersama resahnya, resahnya yang membuta." Tangerang, Mei 2019. Oleh Ivan Affriandi.