POPULARITY
Kejaksaan Agung menemukan adanya aliran gratifikasi dan suap ke pejabat dalam dugaan pemalsuan izin pagar laut di perairan Tangerang, dan menilai perkara ini sebagai tindak pidana korupsi.
Menteri Agama Nasaruddin Umar siang ini melepas keberangkatan sekitar 140 petugas haji dari asrama haji Cipondoh Banten ke tanah suci.Laporan Rama Pamungkas dari Asrama Haji Cipondoh, Tangerang, Banten
H-3 jelang Lebaran 2025, pemudik memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Di puncak arus mudik hari ini, sedikitnya 173.854 penumpang melakukan perjalanan mudik dan wisata melalui Bandara Soetta.Informasi selengkapnya sudah terhubung jurnalis Metro TV, Fadhilla Syarafina, langsung dari Bandara Soekarno-Hatta.
Volume kendaraan di Gerbang Tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, mulai mengalami peningkatan, pada Rabu malam. Dari data Satlantas Polresta Tangerang, sebanyak tujuh puluh ribu kendaraan melintas di Tol Tangerang-Merak menuju Pulau Sumatera.
Ratusan massa menggelar unjuk rasa di depan gudang yang diduga memproduksi oli palsu di Tangerang, Banten, Kamis siang.
Jelang Lebaran, ribuan warga Tiga Raksa, Tangerang, antre demi mendapatkan sembako murah dari Pemkab Tangerang. Operasi pangan murah ini digelar untuk meredam lonjakan harga dan menjaga stabilitas ekonomi.
Face aux inondations qui frappent Jakarta et ses environs, les autorités indonésiennes ont lancé, mardi 5 mars 2025, une opération d'ensemencement des nuages. L'objectif : réduire l'intensité des précipitations et limiter les dégâts dans la capitale de 30 millions d'habitants, où une fillette de 3 ans a déjà perdu la vie et des milliers de personnes ont dû fuir leur domicile.Depuis lundi, de fortes pluies torrentielles ont provoqué la montée des eaux à Jakarta, Bogor, Bekasi et Tangerang, paralysant certains quartiers. Avec un épisode pluvieux prévu jusqu'au 11 mars, l'agence météorologique indonésienne espère tempérer les précipitations en les déclenchant artificiellement hors des zones à risque. "Nous ne pouvons pas empêcher la pluie, mais nous pouvons en réduire l'intensité", a expliqué Dwikorita Karnawati, directeur de l'agence météorologique. La technique consiste à injecter du sel ou des produits chimiques dans les nuages pour forcer la pluie à tomber dans des zones ciblées, notamment sur les montagnes de Java Ouest.Jakarta subit chaque année des inondations durant la saison des pluies, de novembre à avril. En 2020, des intempéries similaires avaient causé près de 70 morts dans la capitale et ses alentours. Cette nouvelle initiative suffira-t-elle à limiter les dégâts ? Les habitants, eux, restent inquiets. Hébergé par Acast. Visitez acast.com/privacy pour plus d'informations.
Pemerintahan Prabowo-Gibran mematok target ambisius untuk kebutuhan papan rakyat: 3 juta rumah pertahun, naik tiga kali lipat dibanding target era Jokowi. Ambisi besar tapi anggaran kurang, bahkan masih disunat karena kebijakan efisiensi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara merespons amanat program 3 juta rumah dengan membuat gebrakan di awal jabatan. Ia menggandeng konglomerat Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan untuk kolaborasi membangun 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten. Proyek ini diniatkan sebagai percontohan gerakan gotong-royong bangun rumah untuk rakyat. Namun, tampaknya inisiatif tersebut layu sebelum berkembang, yang menandai ketidakjelasan arah pembangunan 3 juta rumah. Padahal, program ini termasuk prioritas dan bagian dari quick wins di 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Jurnalis KBR Wahyu Setiawan dan Ninik Yuniati menguak berbagai masalah dalam implementasi program 3 juta rumah. Simak cerita lengkapnya dalam dua seri laporan yang dibacakan Malika. Berikut kisah bagian pertama.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pemerintahan Prabowo-Gibran mematok target ambisius untuk kebutuhan papan rakyat: 3 juta rumah pertahun, naik tiga kali lipat dibanding target era Jokowi. Ambisi besar tapi anggaran kurang, bahkan masih disunat karena kebijakan efisiensi.Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara merespons amanat program 3 juta rumah dengan membuat gebrakan di awal jabatan.Ia menggandeng konglomerat Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan untuk kolaborasi membangun 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten.Proyek ini diniatkan sebagai percontohan gerakan gotong-royong bangun rumah untuk rakyat. Namun, tampaknya inisiatif tersebut layu sebelum berkembang, yang menandai ketidakjelasan arah pembangunan 3 juta rumah. Padahal, program ini termasuk prioritas dan bagian dari quick wins di 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.Jurnalis KBR Wahyu Setiawan dan Ninik Yuniati menguak berbagai masalah dalam implementasi program 3 juta rumah. Simak cerita lengkapnya dalam dua seri laporan yang dibacakan Malika. Berikut kisah bagian kedua.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pelaku Pagar Laut Tangerang Siap Bayar Denda Rp48 Miliar | Bulog Pastikan Stok Beras Aman Selama Ramadan | Kejari Aceh Utara Tahan Empat Terpidana Korupsi Monumen Samudera Pasai*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Ia diperiksa perdana sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen surat sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di wilayah pagar laut Tangerang.
Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan terhadap Kepala Desa Kohod dan tiga orang lainnya dalam kaus dugaan pemalsuan dokumen penertiban sertifikat hak milik di wilayah pagar laut Tangerang, Senin (24/02/2025). Pemeriksaan ini dilakukan setelah mereka ditetapkan sebagai tersangka
Update Kasus Pagar Laut Tangerang, Kepolisian Segera Tetapkan Tersangka | Usai Pemangkasan Anggaran, Menkeu Minta PTN Tak Naikan UKT | BLPT DIY Luncurkan Prototipe Insinerator Alat Pembakar Sampah*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Bareskrim Polri menjadwalkan gelar perkara kasus pemalsuan dokumen sertifikat hak guna bangunan dan sertifikat hak milik di wilayah Pagar Laut Tangerang pekan depan. Gelar perkara ini berpotensi besar untuk menetapkan tersangka.
Sidang perdana kasus p3nembak4n bos rental mobil di Tangerang yang melibatkan 3 prajurit TNI angkatan laut sebagai tersangka, digelar hari ini di pengadilan militer 2 Jakarta.
Kebijakan baru mengenai distribusi elpiji 3 kilogram memicu kekacauan di tingkat konsumen. Seorang ibu rumah tangga ngamuk di sebuah pangkalan gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten, Jawa Barat. Ibu rumah tangga tersebut tidak mampu menahan emosinya setelah kelelahan antre ber jam-jam, namun tidak kebagian gas elpiji. Sementara itu, pemilik pangkalan tidak bisa berbuat banyak dan mengaku pasokan gas elpiji 3 kilogram yang ia terima juga terbatas.
Pagar laut misterius sepanjang 30 km di pesisir Tangerang membuat kontroversi di media sosial.
Akibat cuaca buruk, pembongkaran pagar laut harus terhenti hingga enam hari. Pembongkaran masih harus menuntaskan 11,46 kilometer sisa pagar laut yang masih menancap di laut Tangerang, Banten.
Sudah enam hari, proses pembongkaran pagar laut masih terhenti akibat cuaca buruk. Informasi selengkapnya, kita bergabung dengan jurnalis Metro TV, Insan Suardi, dari pos pembongkaran Tanjung Pasir, Tangerang.
Kebakaran terjadi di area pergudangan kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Jumat siang ini. Untuk mengetahui kondisi terkini dari lokasi kejadian, kita akan bergabung langsung dengan jurnalis Metro TV, Aris Setya.
Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik PP Muhammadiyah baru kali ini berani sebut nama korporasi raksasa Agung Sedayu dan konglomeratnya Aguan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus pagar laut Tangerang. Ada harapan kepada Presiden Prabowo sebagai Panglima Tertinggi untuk mengomando pembongkaran “dalang” dan oknum-oknum pejabat yang terlibat, alih-alih sekedar membongkar pagar laut. Sementara Ombudsman RI menyerahkan pembongkaran dugaan pidana di balik adanya kavling-kavling di lautan kepada Lembaga Penegak Hukum. Psst.. ada bocoran, LBHAP Muhammadiyah juga berencana melaporkan dugaan suap yang diduga dalang pagar laut ke KPK.
Hujan yang mengguyur wilayah Tangerang dan sekitaranya mengakibatkan ruas tol yang mengarah ke Bandara Soetta, banjir. Saat berita ini ditayangkan, ketinggian banjir mencapai 50 centimeter.
Pembongkaran pagar laut di perairan kabupaten Tangerang Banten pada hari Minggu (26/01/2025) mencapai 2,5 kilometer. Total sudah ada 15,5 Km pagar laut yang sudah dibongkar. Sepanjang 15,5 kilometer pagar laut telah berhasil dibongkar, sejak operasi dimulai pada 18 Januari lalu. Hari ini pembongkaran maish terus dilakukan.
Keberadaan pagar bambu di laut sekitar laut kabupaten Tangerang semakin mengundang misteri. Belum juga terungkap siapa pemiliknya dan apa motivasi pemasangan pagar, kini terungkap fakta mengejutkan lain. Wilayah laut di sekitar pagar bambu rupanya sudah dikavling-kavling dan dilengkapi dengan dokumen Hak Guna Bangunan alias HGB. Padahal aturan hukum melarang laut dikuasai dan dikavling-kavling. Bagaimana HGB bisa dikeluarkan di wilayah berupa lautan? Siapa sebenarnya pemilik puluhan kilometer pagar bambu di laut Tangerang?
Anggota Komisi Empat DPR RI Johan Rosihan mendesak penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk segera memanggil pihak-pihak yang diduga pemilik pagar laut ilegal di perairan Tangerang, Banten. Ia menilai pemanggilan terhadap mereka menjadi bentuk keseriusan pemerintah menyelesaikan persoalan ini.
Hari ketiga pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Tanjung Pasir, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang-Banten melibatkan lebih dari 100 nelayan dan 450 personil TNI AL. Pembongkaran ini bertujuan untuk membantu nelayan dan memulihkan akses ke laut. Jurnalis Metro TV, Nadia Soraya, dan juru kamera, Robby Pratama, melaporkan perkembangan lebih lanjut.
Kisruh terkait penemuan pagar laut yang disebut punya izin di perairan Tangerang dan Bekasi masih terus berlanjut. Meski Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama TNI AL telah sepakat melakukan pembongkaran, pertanyaan besar tentang siapa pemilik pagar laut sebenarnya belum terpecahkan. Lantas apa langkah pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pagar laut agar kerugian masyarakat tak kian besar?
Kuasa Hukum Pantai Indah Kapuk (PIK), Muannas Al Aidid, membantah tudingan bahwa PIK membangun pagar laut sepanjang puluhan kilometer yang berada di pesisir Tangerang dan Bekasi. PIK disebut baru mengetahui perihal pagar laut tersebut dari media sosial dan media pemberitaan.
Penguasa lemah di depan pengusaha. Pagar laut di Tangerang itu ternyata beririsan dengan area pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK). Bagaimana bisa ada sertifikat hak guna bangunan yang terbit di atas laut? Tempo mengungkap banyak aktor terlibat di balik pagar laut yang viral ini. -------- Dukung Channel YouTube TEMPO dengan join membership Pendukung TEMPO. Official Website: https://www.tempo.co -------- Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/cm2k3v5860000mbvp8f18bx61/comments Powered by Firstory Hosting
Hari ini, pencabutan pagar laut kembali dilanjutkan dengan mengerahkan total 3.000 personel gabungan, baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, Bakamla, dan sejumlah nelayan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama TNI Angkatan Laut serta nelayan membongkar pagar laut di perairan Tangerang, Banten, untuk menjaga ekosistem laut.
Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma'ruf, meninjau dan membagikan makanan bergizi gratis di SD Negeri Curug Kulon Empat, Tangerang, Banten. Para siswa mengaku senang dengan program tersebut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI Angkatan Laut, serta pemangku kepentingan lainnya membongkar pagar laut di perairan Tangerang, Banten. Pembongkaran sudah dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Untuk mengetahui progres terkini, kita sudah terhubung dengan jurnalis Metro TV, Andromeda Arizal.
Menteri Agraria dan Tata Ruang - Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN), Nusron Wahid, membenarkan adanya sertifikat di kawasan pagar laut Tangerang, Banten. Nusron menyebutkan sertifikat dalam bentuk S-H-G-B sebanyak 263 bidang dimiliki oleh dua perusahaan dan atas nama perseorangan. Terdapat juga sertifikat hak milik (S-H-M) sebanyak 17 bidang. Terkait hal ini, Kementerian ATR akan melakukan pengecekan geospasial untuk memastikan apakah sertifikat yang dimaksud berada di dalam atau di luar garis pantai.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah memerintahkan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan untuk melaksanakan pembongkaran pagar laut di Tangerang dalam waktu maksimal 2 x 24 jam. Tenggat waktu ini juga memberikan kesempatan bagi pihak yang merasa memiliki atau bertanggung jawab atas pagar laut di Tangerang, Banten.
Pemerintah Didesak Tangkap Pelaku Pemagaran Laut di Tangerang | Ahok Bicara Hubungan Terkini Megawati dan Prabowo | Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, pembongkaran pagar laut di Tangerang, Banten, belum bisa dilakukan. Alasannya, pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan pagar laut tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Meski sudah viral sepekan terakhir, misteri soal pagar laut sepanjang 30 kilometer di pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten belum juga terungkap. Bahkan, kini ada temuan pagar laut sepanjang 8 kilometer di pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ada simpang-siur kabar bahwa pagar laut itu terkait reklamasi dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Banyak pihak turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Menurut Ombudsman RI, keberadaan pagar ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak masyarakat pesisir. Nelayan bakal dirugikan dan ekosistem laut terancam rusak. Meski mendapat berbagai sorotan, Kementerian Kelautan dan Perikanan justru irit bicara, mengeklaim tidak tahu siapa pemilik pagar laut tersebut. Laporan soal pagar laut di Tangerang sebenarnya sudah muncul sejak Agustus 2024, tetapi minim tindak lanjut. Belakangan sejak viral, sekelompok warga mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) tiba-tiba mengeklaim sebagai pihak yang membangun pagar laut itu. Mereka berdalih pemagaran bertujuan mencegah abrasi. Benarkah demikian? Seperti apa temuan dari lapangan? Apa saja dampak pagar laut ini bagi lingkungan dan masyarakat pesisir? Bagaimana mendorong agar misteri pagar laut ini terungkap terang-benderang? Kita bincangkan bersama Yonvitner Guru Besar Bidang Pengelolaan Pesisir dan Lautan IPB dan Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah Gufroni. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kementrian kelautan dan perikanan atau KKP masih mencari pihak yang memasang pagar laut sepajang 30 KM di perairan Tangerang, Banten. KKP sebelumnya sudah memberi ultimatum kepada pemilik pagar untuk membongkar pagar laut tersebut alam 20 hari kedepan.
Kementrian kelautan dan perikanan atau KKP masih mencari pihak yang memasang pagar laut sepajang 30 KM di perairan Tangerang, Banten. KKP sebelumnya sudah memberi ultimatum kepada pemilik pagar untuk membongkar pagar laut tersebut alam 20 hari kedepan. Nelayan sebut pagar laut dapat membantu membelah ombak.
Pagar Misterius di Tangerang Halangi Aktivitas Nelayan | Pemkab Jombang Perketat Lalu Lintas Pasar Hewan untuk Atasi Penyakit Menular | Patrick Kluivert Akui Persaingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sangat Ketat
Erick Thohir Bantah Ada Tekanan Mafia untuk Pecat STY | Kementerian Kesehatan Temukan Beberapa Kasus Positif Virus HMPV | Tiga Anggota TNI Diperiksa Terkait Kasus Penembakan Warga di Tangerang
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang ditemukan t3w4s di rumah mereka. Peristiwa memilukan ini terjadi di Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Satu keluarga yang terdiri dari tiga orang ditemukan t3w4s di rumah mereka. Peristiwa memilukan ini terjadi di Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Layanan Lapor Mas Wapres, Solusi Efektif? Oleh. Kintan Jenisa(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Fitriana NarasiPost.Com-Gibran Rakabuming Raka selaku wakil presiden (wapres) telah membuka layanan pengaduan bernama Lapor Mas Wapres pada Senin, 11 November 2024. Sekretariat Wapres mengatakan, tujuan dibukanya layanan ini adalah agar ada ruang untuk masyarakat dalam menyampaikan gagasan, saran maupun pengaduannya yang semata demi kemajuan dan kebaikan. Adapun layanan ini dibuka mulai dari hari Senin sampai Jumat dengan waktu pelayanan mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di Istana Wakil Presiden RI. (liputan6.com, 12-11-2024) Tercatat bahwa layanan Lapor Mas Wapres telah menerima aduan dari masyarakat sebanyak 55 aduan pada hari pertama dan 135 aduan pada hari kedua. Masyarakat tersebut datang dari berbagai daerah seperti Surabaya, Tangerang hingga Makassar dan Manado. Aduannya beraneka ragam, mulai dari bantuan sosial tidak merata, sulitnya mencari keadilan, pemindahan tempat tinggal yang merugikan hingga perampasan kepemilikan tanah. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/11/2024/layanan-lapor-mas-wapres-solusi-efektif/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Greges, merasa keren, tim gak guna, ditempel sayur, maaf Tangerang.
Jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga di Indonesia mencapai 12,73 persen pada 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Artinya ada setidaknya 1 dari 10 perempuan yang berstatus kepala keluarga. Sebagian di antaranya karena cerai mati maupun cerai hidup, yang sering disebut janda. Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) membentuk kelompok-kelompok pemberdayaan, dan meningkatkan kapasitas perempuan kepala keluarga. Seiring waktu, penerima manfaatnya turut meluas, menyasar para ibu rumah tangga. Jurnalis KBR Ninik Yuniati berkunjung ke Tangerang, Banten, melihat aktivitas Pekka yang sudah berjalan lebih dari satu dekade. Seperti apa dampaknya ke para kader Pekka di sana. Simak kisahnya yang dibacakan Astri Yuana Sari. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Bisa dikatakan Indonesia darurat K3K3R4S4N S3KSU4L. Kasus k3k3r4s4n s3ksval di Indonesia bak fenomena gunung es. Para korban enggan melaporkan kasusnya karena beberapa sebab diantaranya karena malu/beban psikologis. Kali ini Kick Andy Goes Campus di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang mengangkat tema kekerasan seksual untuk mengingtkan siapapun agar kekerasan seksual tidak terulang dan para korban berani bersuara. Tamu kali ini adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Praktisi Kesehatan Mental serta Motivator Maria Immaculata, dan Aktris serta Aktivis Kesetaraan Gender Hannah Al Rashid.
On l'appelle la maladie de l'extrême pauvreté. La lèpre touche majoritairement l'Inde, le Brésil, et enfin l'Indonésie. A eux trois, ces pays englobent 60% des malades de la lèpre dans le monde. Une pathologie encore bien présente et difficile à détecter. A l'ouest de Jakarta, en Indonésie, le petit village de Tangerang abrite toute une communauté d'anciens lépreux rejetés par la société. Abîmés par la maladie, ils tentent de se réinsérer dans le monde du travail en reprenant possession de leur corps. Ensemble, ces villageois souhaitent également faire disparaître les idées reçues sur la lèpre qui poussent à davantage de discriminations. Réalisation : Colombe Serrand Sur le Fil est le podcast quotidien de l'AFP. Vous avez des commentaires ? Ecrivez-nous à podcast@afp.com ou sur notre compte Instagram. Vous pouvez aussi nous envoyer une note vocale par Whatsapp au + 33 6 79 77 38 45. Si vous aimez, abonnez-vous, parlez de nous autour de vous et laissez-nous plein d'étoiles sur votre plateforme de podcasts préférée pour mieux faire connaître notre programme !
Hello to you listening in Tangerang, Banten, Indonesia!Coming to you from Whidbey Island, Washington this is Stories From Women Who Walk with 60 Seconds for Thoughts on Thursday and your host, Diane Wyzga.Recently I was in a situation where I felt like I was way out of my element. Not quite like a fish on a bicycle but certainly tongue-tied, feeling foolish, even stupid in a place I clearly did not belong. I should not have agreed to be there; but I did and that was the first arrow. For hours thereafter I churned my painful feelings over and over in my head. That was the second arrow.“If an arrow hits you, you will feel pain in that part of your body where the arrow hit; and then if a second arrow comes and strikes exactly at the same spot, the pain will not be only double, it will become at least ten times more intense. The unwelcome things that sometimes happen in life—being rejected, losing a valuable object, failing a test, getting injured in an accident—are analogous to the first arrow. They cause some pain. The second arrow, fired by our own selves, is our reaction, our story line, and our anxiety. All these things magnify the suffering. In life, we can't always control the first arrow. However, the second arrow is our reaction to the first. This second arrow is optional." - Thich Nhat HahnPractical Tip: When you have a strong response of pain or annoyance to a situation ask yourself, “What is my story line here? Does it deserve the pain of a second arrow or have I had enough?”CTA: "Come for the stories - Stay for the magic!" Speaking of magic, I hope you'll subscribe, follow, share a 5-star rating and nice review on your social media or podcast channel of choice, bring your friends and rellies, and join us! You will have wonderful company as we continue to walk our lives together.You're invited to stop by the website, check out the Services, arrange a Discovery Call, and Opt In to stay current with Diane and Quarter Moon Story Arts and on LinkedIn. Stories From Women Who Walk Production TeamPodcaster: Diane F Wyzga & Quarter Moon Story ArtsMusic: Mer's Waltz from Crossing the Waters by Steve Schuch & Night Heron MusicAll content and image © 2019 to Present: for credit & attribution Quarter Moon Story Arts