POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Vila Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 1-12; Mazmur tg 118: 1-2.4.22-24.25-27a; Yohanes 21: 1-14DALAM NAMA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dalam Nama YesusKristus. Setelah mengikuti sekolah bina iman, seorang bocah laki-laki berusiatiga tahun membuat kedua orang tuanya bangga. Ia bisa menghafal kata-kata ini:“Dalam nama Yesus Kristus” dengan sempurna. “Siapa yang ajarkan kamu berkatabegitu”, tanya ibunya. Si bocah langsung menjawab: “Yesus Kristus”. Singkatcerita, pada waktu pelajaran, seseorang berperan sebagai Yesus yang datangmenyalami dan berbicara dengan anak-anak. Pesannya kepada anak-anak, supayamereka selalu menyebut “Dalam nama Yesus Kristus” setiap kali berdoa. Pesan damai Paskah antara lain berisi kalimat penuhkekuatan tersebut. Pernyataan doa “Dalam nama Yesus Kristus” diwujudkan dalamperbuatan kasih yang merupakan hukum Tuhan yang terbesar untuk kita laksanakan.Atas dasar inilah, Petrus dan para rasul berbuat kasih dan kemurahan supayamenghadirkan damai itu di dalam diri orang-orang yang mereka layani. Untukmenghadirkan damai itu, rumusan formula baku yang dipakai ialah: Dalam namaYesus Kristus. Diharapkan supaya dengan rumusan ini, Tuhan Yesus Kristus sangpembawa damai masuk ke dalam diri setiap orang yang menerima karunia-Nya. Pada suatu peristiwa penampakan yang lain, yaitu di pantaiketika Petrus dan para rasul kembali menjalankan pekerjaan rutinnya memancingikan, Yesus yang bangkit nampak kepada mereka dengan sebuah tindakan yangmembawa perdamaian. Ia memberikan sebuah contoh pelayanan dengan menyediakanmereka makanan. Pelayanan pembasuhan kaki pada perjamuan malam terakhir menjadiinspirasi utama. Semangat dan tindakan pelayanan itu yang mesti terus dihayatioleh komunitas beriman yang pertama itu. Yesus ingin menekankan bahwa meskikawanan rasul dan murid-Nya akan kembali ke dalam kehidupan yang normal danrutin, pelayanan harus tetap menjadi semangat utama mereka. Pada hari ini kita belajar sesuatu berkaitan denganpenghayatan iman, yaitu dengan mengikuti suatu anjuran bijaksana, bahwa setiapbentuk perbuatan kasih dan pelayanan kita, hendaknya selalu dalam nama TuhanYesus Kristus. Legitimasi atau pembenaran perbuatan ini adalah Yesus Kristussendiri. Dengan memakai “atas nama Yesus Kristus”, sangat dipercaya kalau namaini berada di atas semua bentuk nama, label, status, dan kepentingan. Dengan“atas nama Yesus Kristus”, semua penguasa di dunia dan bahkan penguasa kegelapanseperti setan dan para pembantunya mengakui Yesus Kristus. Jadi dengan “atasnama Yesus Kristus”, kita mestinya menjadi aman, nyaman, dan lancar dalamberkegiatan dalam hidup kita. Kiranya doa-doa kita selalu berisi: Dalam nama Tuhan YesusKristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga,utuslah Roh-Mu untuk memperkuat pegangan hidup kami setiap kali kami menyebut:Dalam nama Yesus Kristus. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
Pernyataan bahwa Wahyu adalah misteri, tidak bisa dimengerti, bertentangan dengan amanat judul Wahyu, yaitu "Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.
Pernyataan bahwa Wahyu adalah misteri, tidak bisa dimengerti, bertentangan dengan amanat judul Wahyu, yaitu "Inilah Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Melisa Keti dan Robin dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui di Keuskupan Agung Kupang, Indonesia. Hosea 14: 2-10; Mazmur tg 81: 6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17; Markus 12: 28b-34BELAS KASIH LEBIH BESAR DARIPADA SEMUA KURBAN DANPERSEMBAHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Belas Kasih LebihBesar daripada Semua Kurban dan Persembahan. Pernyataan ini mengundang kitauntuk merenungkan secara mendalam kebenaran dasar iman kita dan hubungan kitadengan Tuhan. Ajaran ini mengingatkan kita bahwa ritual agama, doa-doa, dankurban merupakan devosi kita yang penting, namun semua itu akan menjadi hampajika tidak disertai dengan bela rasa dan kasih yang sejati kepada sesama. Di dalam Injil Markus pada hari ini, Tuhan Yesus mengajartentang kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama. Seorang ahli Taurat yangmenerima ajaran ini memperjelas dengan berkata: “Mengasihi Allah dengan segenaphati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihisesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurbanbakaran dan persembahan.” Bela rasa atau belas kasih merupakan cinta dalam tindakan.Hal ini terwujud pertama-tama melalui perhatian Tuhan kepada umat manusia.Ketika kita berbuat kasih, kita meneladani Kristus, yang selalu melayani orangkecil, terlupakan, pendosa, dan yang remuk redam hatinya. Hati yang belas kasihseperti memberi makan yang lapar, menghibur yang bersedih, mengampuni orangyang bersalah kepada kita, menggambarkan sebuah hati yang sungguh sesuai dengankehendak Allah. Mengapa bela rasa atau belas kasih itu lebih besarkualitas imannya daripada kurban dan persembahan? Di dalam Perjanjian Lama,kurban-kurban dibuat agar menolong orang beriman menyatakan pertobatan dandevosi kepada yang ilahi. Demikian juga aneka jenis persembahan yang dibuatmenjelaskan bagaimana orang beriman berdevosi dan beribadat. Namun demikinan, ternyata semua kurban dan persembahan itukemudian menjadi rutinitas belaka ketika tidak berkorelasi dengan sebuah hatiyang sungguh mendambakan keadilan, damai, dan cinta. Sebaliknya belas kasihatau bela rasa, adalah suatu tanggapan aktif dan transformatif yang menunjukkankehadiran Allah di dalam dunia. Ketika kita berbelas kasih atau berbuat kasihkita membangun relasi, menyembuhkan luka-luka, dan memperkuat persekutuan. Beberapa usulan praktis untuk menghayati belas kasih ialahseperti mengampuni sesama, menolong orang yang sedang kekurangan, berbicaradengan lemah-lembut, sabar dan penuh pengertian. Paus Fransiskus menegaskan,bahwa Gereja yang berbela rasa ialah Gereja yang menjadi sebuah “rumah sakitlapangan”, yaitu tempat untuk menyembuhkan semua luka dan derita, sebelumpertolongan dalam bentuk-bentuk lain yang datang kemudian. Di dalam masaPraPaskah ini, perbuatan kasih akan sangat penting sebagai jalan untuk pertobatankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ampunilahkami yang berdosa karena tidak cukup kuat untuk berbuat kasih secara konsisten.Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Maret 2025Bacaan: "Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu melihat permohonan yang terkandung di dalam doa Fransiskus dari Asisi, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pernyataan lain mengatakan, "Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang di luar perkiraannya." Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi pembesar di Mesir. Mereka menyangka inilah saatnya Yusuf membalas perlakuan buruk mereka terhadapnya. Tetapi sungguh mengagumkan, Yusuf memberi dan melakukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka. Yusuf mengampuni dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa damai di mana ada kebencian? Lepaskanlah kasih dan berilah pengampunan sebanyak mungkin bagi mereka yang menyinggung perasaan kita, bahkan bagi orang yang pernah punya rencana jahat terhadap kita. Kelemahlembutan menyembuhkan semua luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku mengampuni setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan perlakuan buruk orang lain terhadapku. Biarlah mataku memandang pada rencana-Mu yang indah sehingga aku tidak menyimpan dendam. Amin. (Dod).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan akan menindak tegas pengusaha yang mempermainkan harga pangan, terutama menjelang Ramadan. Pernyataan ini merespons kenaikan harga bahan pokok, meskipun hasil panen tengah melimpah. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga agar tidak memberatkan masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto dan CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, kompak menegaskan bahwa Danantara siap untuk diaudit dan tidak akan kebal hukum dalam mengelola aset negara. Pernyataan ini menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi strategis. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun menyatakan kesiapannya untuk membantu Danantara dalam memaksimalkan pencegahan praktik rasuah, guna memastikan pengelolaan yang bersih dan aman.
Al-Qur'an: Wujudkan KeseimbanganOleh. Nita Savitri(Kontributor NarasiPost.Com)Voice Over Talent: Dewi NasjagNarasiPost.Com-Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memang akan menimbulkan ketenangan hati ketika dibaca dan didengar oleh setiap muslim yang meyakini kebenaran ajaran Islam. Susunan bahasanya yang indah telah diakui oleh bangsa Arab, meski mereka belum menjadi muslim. Maka wajar, banyak anjuran untuk membaca dan mempelajari kalam Ilahi ini. Namun, yang kadang terlewat adalah amalan untuk merealisasikannya dalam kehidupan. Banyak alasan yang menjadikan Al-Qur'an cukup dibaca dan dihafalkan.Usulan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahdalia, untuk membiasakan membaca Al-Qur'an dalam setiap acara kenegaraan, patut diapresiasi. Pernyataan ini terlontar saat menghadiri HUT ke-65, MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (18-1-25). Menurutnya jika kebiasaan ini berlangsung secara baik, diharapkan bisa membuat para pejabat insaf sehingga negara menjadi aman.Kondisi banyaknya pejabat yang melakukan pelanggaran hukum, memang bukanlah hal yang baru. Beragam pejabat yang akhirnya menjadi penjahat, melakukan tindak kejahatan yang merugikan masyarakat dan negara. Dari kasus penyalahgunaan jabatan seperti suap-menyuap, korupsi, hingga tindak kekerasan, semisal penganiayaan dan pembunuhan.Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/02/2025/al-quran-wujudkan-keseimbangan/Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,Follow us on:instagram: http://instagram.com/narasipostFacebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Dalam pernyataa kasih Allah terbesar, yakni Salib, Kristus menyerahkan diri-Nya bagi kita atas kehendak bebas-Nya sendiri, menyerahkan nyawa-Nya atas "inisiatif-Nya sendiri, sesuai rencana penebusan yang disepakati di surga sebelum dunia dijadikan.
Dalam pernyataa kasih Allah terbesar, yakni Salib, Kristus menyerahkan diri-Nya bagi kita atas kehendak bebas-Nya sendiri, menyerahkan nyawa-Nya atas "inisiatif-Nya sendiri, sesuai rencana penebusan yang disepakati di surga sebelum dunia dijadikan.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming meminta masyarakat melapor jika ada pihak yang mengganggu atau mempersulit ibadah perayaan Natal. Pada kesempatan yang sama Gibran juga menekankan Indonesia sebagai negara yang dianugerahi keberagaman yang mesti dirawat dan dijaga sebagai salah satu kekuatan bangsa. Pernyataan ini tentu tak boleh berhenti jadi omon-omon belaka, sebab berbagai pelanggaran atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di tanah air terus terjadi. Bulan ini saja setidaknya ada dua kasus jadi sorotan masyarakat. Yakni, penolakan terhadap kegiatan perayaan Natal di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Cibinong, Bogor dan pelarangan pertemuan tahunan atau Jalsah Salanah Ahmadiyah di Manislor, Kuningan. Faktanya, keseriusan pemerintah dalam mengatasi berbagai pelanggaran KBB masih belum nampak. Dari tahun ke tahun, Setara Institute mencatat ratusan pelanggaran KBB seperti penolakan pendirian tempat ibadah, pembubaran kegiatan ibadah, perusakan, hingga tindakan intoleransi terhadap kelompok tertentu masih terus terjadi. Lebih jauh soal situasi kebebasan beragama dan berkeyakinan di tanah air sepanjang tahun ini serta upaya yang mesti dilakukan pemerintah pada tahun mendatang, kita bincangkan bersama Sekretaris Eksekutif KKC PGI, Bapak Pendeta Jimmy Sormin dan Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Guru dan Kenaikan Tunjangan, Akankah Sejahtera? Oleh. Rini(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Presiden Prabowo mengumumkan akan menaikkan gaji para guru. Dalam peringatan puncak hari guru, Kamis (28-11-2024) yang lalu. Pernyataan tersebut tentu menjadi berita gembira bagi para guru, juga sekaligus memunculkan pertanyaan atas rencana tersebut. Pasalnya, menurut koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim hal itu mempunyai dua makna atau multitafsir. Yakni, semua guru PNS akan diberikan tambahan sebesar 100% gaji pokok atau kenaikan tersebut ditujukan hanya kepada para guru yang sudah tersertifikasi. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/12/2024/guru-dan-kenaikan-tunjangan-akankah-sejahtera/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Saatnya episode baru! Dalam episode ini, Thom Haye membahas situasinya di Almere City, menjawab beberapa pernyataan bersama Neal Petersen, dan mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian kirimkan. Selamat menonton!Media sosial Thom Haye: Instagram: @ThomhayeSee Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan diri mundur dari jabatan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Pernyataan yang disampaikan di Ponpes Ora Aji, Yogyakarta ini disebut sebagai keputusan Miftah pribadi dan bukan karena tekanan atau permintaan siapapun.
Palestina Tak Butuh Pernyataan Kecaman! Oleh. Yulinar(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Setahun telah berlalu atas peristiwa genosida yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina. Namun, sampai hari ini, buntut dari penyelesaian untuk hal demikian masih jauh dari kata merdeka. Setiap hari, bahkan detik menjadi bayang-bayang yang menakutkan untuk mereka. Sebagaimana serangan brutal yang kembali terjadi sejak 7 Oktober 2023, tercatat lebih dari 11.825 pelajar tewas. Kejadian ini menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina tidak hanya terjadi di Gaza, melainkan juga terjadi di Tepi Barat. (detik.com, 29-10-2024) Dilansir dari media Anadolu Ajansi (1-11-024), Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan jika pembunuhan terhadap anak usia sekolah di Gaza mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, korban terbunuh sebanyak 681 orang dan 1.468 lainnya luka-luka. Sementara itu, di Tepi Barat terdapat 79 siswa sekolah dan 35 mahasiswa tewas serta ratusan orang terluka dan ditahan oleh kelompok Zionis. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/world-news/11/2024/palestina-tak-butuh-pernyataan-kecaman/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Ridwan Kamil, calon gubernur Jakarta nomor urut 01, menyatakan akan menyelesaikan permasalahan warga Kampung Bayam dalam 100 hari pertama setelah dilantik, jika ia memenangkan Pilkada 2024. Pernyataan ini disampaikan saat ia menyapa warga Kampung Bayam pada Kamis sore untuk mendengarkan aspirasi mereka. Ia menegaskan bahwa program 100 hari kerja merupakan bagian dari politik Pilkada, di mana setelah pelantikan, ia akan memiliki kesempatan untuk menentukan prioritas. Dalam hal ini, Ridwan Kamil akan memprioritaskan penyelesaian masalah di Kampung Bayam.
Yesus menyatakan identitas-Nya sebagai Mesias, kepada wanita ini. Dan, setelah menyatakan kepada wanita bahwa Yesus tahu tentang rahasia-rahasia tergelapnya, Yesus juga memberikan alasan yang kuat kepada wanita ini untuk percaya kepada-Nya.
Yesus menyatakan identitas-Nya sebagai Mesias, kepada wanita ini. Dan, setelah menyatakan kepada wanita bahwa Yesus tahu tentang rahasia-rahasia tergelapnya, Yesus juga memberikan alasan yang kuat kepada wanita ini untuk percaya kepada-Nya.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 24 Oktober 2024 Bacaan: "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna." (2 Tesalonika 3:10-11) Renungan: Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang merupakan karya teragung dari Pencipta kita. Kemampuan kerjanya melebihi segala macam mobil mewah paling otomatis sekalipun. Dengan segala yang kita miliki sebagai manusia, kita bisa menggunakan hidup ini untuk kebaikan atau kejahatan. Kita bisa menggunakannya untuk hidup seperti binatang atau untuk mencapai sukses tertinggi. Sangat disayangkan bahwa masih banyak manusia yang tak menggunakan berkat Tuhan itu dengan berjuang atau berusaha agar tetap hidup bahkan mencapai hasil yang lebih baik. Bahkan tragisnya, tidak sedikit yang hidupnya tidak mempunyai inisiatif positif. Banyak orang yang hanya menunggu uluran tangan orang lain, padahal ada kemampuan dan kesempatan. Mencari-cari bantuan untuk mempermudah perjalanan hidup dan berfoya-foya tentu tidak layak bagi manusia yang normal karena hidup itu diciptakan Tuhan untuk berusaha. Pada kenyataannya, banyak orang yang kesejahteraannya bisa meningkat karena mereka menggunakan kemampuan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada mereka. Kesejahteraan manusia sesungguhnya dapat diperbaiki jika ia memiliki inisiatif pribadi dan mulai menggunakan tangan serta otak sendiri untuk berusaha. Seorang mantan Presiden Amerika Serikat dengan bijak berkata, "Di dunia ini benda-benda tidak berubah, kecuali kalau ada yang mengubahnya." Pernyataan di atas tentu sangat benar dan itu telah dibuktikannya dalam kehidupannya. Ia tidak pernah menunggu kesempatan tapi senantiasa berinisiatif menciptakan kesempatan untuk melakukan yang terbaik di dalam hidupnya. Tuhan telah menetapkan manusia untuk mendapatkan rezekinya melalui bekerja dan berpeluh. Hukum itu sampai saat ini masih berlaku karena itu manusia harus berinisiatif untuk bekerja dan berdoa agar ia mendapatkan bagiannya. Zaman semakin susah namun hidup itu harus tetap diperjuangkan karena jika tidak, maka kita akan menderita. Lapangan pekerjaan makin sempit namun bagi orang yang mau berinisiatif, jalan akan dibukakan. Berinisiatiflah selalu di dalam memperjuangkan hidup, pastilah Tuhan akan menolong. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jauhkanlah aku dari kemalasan untuk bekerja dan hanya berusaha menggantungkan hidupku pada orang lain. Berkati apa yang aku kerjakan, sehingga aku dapat mencukupi kebutuhan hidupku dengan hasil usahaku. Amin. (Dod).
Pernyataan Menko Yusril soal 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat Tuai Sorotan | Prabowo Subianto Melantik Tujuh Penasihat Presiden | Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Mengguncang Pangandaran *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
FBI selidiki kebocoran dokumen rahasia intelijen AS tentang rencana serangan Israel ke Iran. Sementara itu, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra klarifikasi pernyataan peristiwa 98 bukan pelanggaran HAM berat.
Menko Hukum Yusril Luruskan Pernyataan Peristiwa 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat | SETARA: Mayor Teddy Jadi Seskab Melanggar UU TNI | Atap Kelas Ambrol, Puluhan Siswa SDN I Pamotan, Rembang Dipindahkan
Pernyataan Cak Imin Usai Dilantik Jadi Menko Pemberdayaan Masyarakat | WALHI Pesimistis Menteri Raja Juli Antoni Bisa Benahi Hutan Indonesia | Tuntutan KIARA atas Penunjukan Kembali Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri KKP *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 53: 10-11; Mazmur tg 33: 4-5.18-19.20.22; Ibrani 4: 14-16; Markus 10: 35-45 YESUS MODEL PENGORBANAN DIRI KITA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-29 ini ialah: Yesus Model Pengorbanan Diri Kita. Para pengikut Kristus ingin meneladani gurunya Yesus Kristus dalam hal berkorban diri. Kita sering menyatakan kasih kepada orang yang kita kasihi, misalnya dengan ungkapan berikut ini: “Demi cintaku kepadamu”, atau “Aku mengasihimu dengan tulus-iklas”, atau “Aku rela berkorban untukmu”. Ketika Anda pada suatu kesempatan mendapat kasih dan kemurahan dari seseorang, Anda menyadari dan mengakui bahwa orang tersebut mengasihimu. Anak-anak mengalami itu ketika orang tuanya sangat berkorban bagi mereka. Pasangan-pasangan suami-istri saling menikmati kasih sayang di antara mereka. Seorang sahabat merasakan betapa ia dikasihi sahabat-sahabatnya. Kita bahagia dan bersyukur dengan pengalaman-pengalaman seperti ini. Kita ingin membalas kasih atau perhatian itu dengan kasih dan perhatian yang sama. Kasih berbalas kasih tentu saja menghasilkan suatu kehidupan yang diinginkan kita semua. Bacaan-bacaan kita pada hari Minggu ini menguraikan bagaimana Yesus Kristus adalah Tuhan yang sangat berkorban bagi kita. Yesus menyatakan diri-Nya untuk kesekian kalinya kepada para murid-Nya dan kita semua bahwa Ia rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. Pernyataan itu jelas menggambarkan pengalaman sengsara dan wafat-Nya pada malam dan hari Jumat Agung. Jika kita mendengar dan menerima pernyataan diri seseorang saudara atau sahabat bahwa ia sungguh pertaruhkan dirinya untuk kebaikan kita, pasti bukan saja rasa haru yang menguasai kita, tetapi juga bangga dan bahagia karena ia sangat berani dan rela melakukannya. Yesus Kristus telah membuktikan ungkapan-Nya itu sejak lebih dari 2000 tahun lalu. Kitab nabi Yesaya dalam bacaan pertama mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus, dilakukan dalam bentuk yang sama oleh semua keturunan setelah Dia. Yesus adalah Putra Sulung dan kita adalah putra dan putri Allah setelah Kristus dalam hal pengorbanan diri. Yesus Kristus sebagai Imam Agung kita di surga memberikan kita Roh-Nya, supaya memastikan babwa kita selalu berpegang pada jalan pengorbanan diri atau jalan salib ini. Untuk mempertahankan prinsip dan cara hidup Kristiani ini, kita diminta oleh Surat kepada orang-orang Ibrani di dalam bacaan kedua supaya pengorbanan diri itu tetap menjadi ibadah, yaitu ungkapan iman yang terus menerus kita nyatakan. Baik di dalam doa iman kita “Aku Percaya” maupun di dalam penghayatan hidup, semangat pengorbanan diri itu menjadi ciri khas kita yang mengikuti Sang Juru Selamat Yesus Kristus. Hidup Kristen yang tidak mengenal pengorbanan diri dan tidak mau mengikuti jalan Yesus Kristus ini adalah hanya sebuah kesia-siaan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, kobarkanlah semangat berkorban di dalam diri kami sehingga kami semakin menyerupai Engkau dalam berkorban diri seturut kehendak-Mu. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ...
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim berulang kali menyebut tiga dosa besar pendidikan, salah satunya intoleransi. Di kesempatan berbeda, Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta pada 2018 mencatat bahwa lembaga pendidikan berperan membentuk sifat intoleran pada anak. Pernyataan-pernyataan tersebut menekankan adanya andil sekolah untuk membentuk karakter anak dalam menyikapi keberagaman. Di Jakarta, ada Sekolah Global Mandiri yang sedari mula berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang mengajarkan kebhinekaan. Kegiatan apa saja yang mereka lakukan? Simak kisahnya yang disusun jurnalis KBR Valda Kustarini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Ada Apa di Balik Utak-atik Anggaran Pendidikan? Oleh. Novianti(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Menkeu Sri Mulyani mengusulkan mandatory spending pendidikan diatur ulang agar bersumber dari pendapatan negara, bukan belanja negara. Pernyataan yang disampaikan di depan anggota DPR ini menuai banyak kritikan. (bisnis.com, 06-09-2024). Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies, menilai kebijakan mandatory spending pendidikan tidak boleh diubah karena berkaitan dengan kepentingan jangka panjang dan sudah merupakan amanat undang-undang. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/09/2024/ada-apa-di-balik-utak-atik-anggaran-pendidikan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Bagi Yesus "pekerjaan-Nya" pada hari Sabat sejalan dengan hubungan-Nya dengan Bapa-Nya. Allah tidak berhenti memelihara alam semesta pada hari Sabat. Oleh karena itu, aktivitas Yesus pada hari Sabat merupakan bagian dari pengakuan keilahian Yesus.
Bagi Yesus "pekerjaan-Nya" pada hari Sabat sejalan dengan hubungan-Nya dengan Bapa-Nya. Allah tidak berhenti memelihara alam semesta pada hari Sabat. Oleh karena itu, aktivitas Yesus pada hari Sabat merupakan bagian dari pengakuan keilahian Yesus.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Leona OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Tanjung Priok di Keuskupan Agung Jakarta dan Suster Lucia OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Kahuripan Bogor di Keuskupan Bogor, Indonesia. Amsal 3: 27-34; Mazmur tg 15: 2-3a.3bc-4abc.5; Lukas 8: 16-18 TERANG YANG MEMBEBASKAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terang Yang Membebaskan. Paus Fransiskus baru saja mengunjungi negeri kita. Salah satu pernyataannya saat mengunjungi kita yang sampai detik ini tetap ramai diulang dan dibagikan ialah: “Jangan lelah berbuat baik.” Pernyataan ini merupakan sebuah terang di tengah kebiasaan dan kecendrungan manusia dunia ini yang menyerah berbuat baik karena tidak melihat hasilnya yang dapat memuaskan. Tidak jarang suatu perbuatan baik itu ditolak dan dimusuhi, tapi kita dikuatkan untuk tetap berbuat baik. Maka terang ini sangat benderang bahkan menyilaukan kegelapan dunia ini. Yesus juga memakai terang sebagai salah satu kata kunci untuk menjelaskan isi kerajaan Allah. Masyarakat kuno memaknai terang sebagai sesuatu yang vital bagi kehidupan, sama dengan zaman kita ini, yang membuat kita melihat, memungkinkan kita bekerja meski dalam gelap, dan untuk menghindari kita terantuk. Orang-orang Yahudi memaknai “terang” sebagai ungkapan keindahan, kebenaran, dan kebaikan Allah. Kata pemazmur: Di dalam terang-Nya kita melihat terang (36,9) dan Firman-Nya adalah terang yang membimbing langkah-langkah kita (119, 105). Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai terang untuk menegaskan kodrat dan keberadaan-Nya sendiri. Terang dalam kisah penciptaan membedakan diri dari gelap. Permulaan Injil Yohanes menyatakan bahwa Allah yang adalah terang datang ke dalam dunia untuk membebaskan dunia dari kegelapan dosa. Terang sebagai lawan utama kegelapan dan kebutaan, sehingga siapa pun yang menerima terang itu dapat berjalan di dalam kebenaran dan kebaikan. Firman Tuhan adalah terang yang kita miliki dan yang mengiringi hidup kita tiap saat. Terang ini tidak berhenti dengan menghalau kegelapan dosa, namun selanjutnya menjadi sebuah spiritualitas untuk suatu kehidupan yang ada suka cita, kedamaian, optimisme dan solidaritas. Yesus menampilkan potret lampu yang bernyala untuk menggambarkan bagaimana para pengikut-Nya mesti hidup di dalam terang kebenaran dan cinta kasih-Nya. Terang Kristus itu menerangi hati kita dan membuat kita mampu melihat kenyataan kerajaan Allah seperti apa. Yesus berkata, tak ada satu pun yang tetap tersembunyi dan dalam rahasia. Kita boleh saja menyembunyikan apa pun dari orang lain, diri kita sendiri, dan dari Tuhan. Sepandainya kita mampu merahasiakan sesuatu, tapi Tuhan sudah mengetahuinya. Karena Ia maha tahu dan mengontrol hidup setiap orang. Jadi untuk melindungi diri kita atau membuat diri kita aman dan bebas, kita mesti berserah sepenuh-penuhnya kepada Tuhan. Tak usah memakai kemampuan apa pun untuk menghindar dan bersembunyi dari Tuhan. Hanya dengan terbuka dan berserah kepada-Nya kita menjadi orang bebas dan hidup selalu di dalam rahmat-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, semoga cinta kasih selalu mengharuskan kami untuk berbagi sabda-Mu kepada sesama kami dalam segala situasi hidup kami. Berkatilah kami dengan perlindungan-Mu pada hari ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Vitalis Jelanu dan Veronika Sempang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Korintus 7: 25-31; Mazmur tg 45: 11-12.14-17; Lukas 6: 20-26 DUNIA DAUN KELOR Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dunia Daun Kelor. Pernyataan tema ini adalah sebuah kiasan. Dunia yang begitu besar, yang dipandang dari ke-empat kutubnya hanya dianggap sebesar daun kelor. Kita tahu bahwa daun kelor itu sebesar ujung permukaan jari-jari tangan manusia. Memandang dunia sebesar daun kelor, jelas sebagai sebuah gaya bahasa untuk mengungkapkan suatu makna tertentu tentang hidup dan tingkah-laku manusia. Karena orang-orang bergerak begitu beragam dan cepat, lalu ditambah dengan frekwensi pertemuan satu sama lain yang banyak dalam satu konteks tertentu, dunia ini terasa beigtu kecil. Misalnya pada jam 10 pagi, ada dua atau beberapa orang bertemu di suatu tempat di sudut kota, lalu pada jam 12:00 mereka bertemu lagi di salah satu sudut kota lainnya dalam sebuah konteks urusan yang lain. Bagi mereka dunia itu terlalu kecil, bagaikan daun kelor. Dalam sudut pandang yang lain, dunia seperti daun kelor itu merupakan suatu ungkapan untuk menunjuk pada sikap manusia yang minimalis terhadap kenyataan dunia yang amat besar dan beragam pengaruhnya. Ada sebuah disiplin religius yang mengajarkan dan menganimasi manusia untuk hidup sederhana, hidup dengan suatu penyangkalan atas kemegahan dan kekayaan dunia ini, bahkan suatu hidup yang tidak melekat dengan dunia ini. Di dalam jalan untuk mengikuti Yesus Kristus, ajaran spiritualitas ini sungguh ingin menjadikan dunia itu kecil seperti daun kelor. Ajarannya membimbing orang-orang beriman supaya mencukupkan diri dengan apa yang dikaruniakan oleh Tuhan, yang sesuai dengan batas kemampuan sebagai manusia. Ajaran seperti ini ditekankan kembali oleh Santo Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, ketika ia berkata: “Orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia ini seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.” Rahmat dan karunia Tuhan cukup bagi kita untuk bertahan di dunia ini. Jika kita mencukupkan diri kita dengan siapa yang ada di sekitar kita secara nyata, dan apa yang dapat memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup harian kita, menurut pandangan dunia, ini adalah sebuah kesederhanaan dan kemiskinan. Tetapi Yesus menguatkan iman kita dengan mengatakan bahwa hidup seperti ini adalah sebuah kebahagiaan, dan kerajaan Allah adalah harta milik kita yang sesungguhnya. Tampaknya ini menunjukkan kelaparan, kesedihan, kekurangan, bahkan dianggap tidak laku atau tidak berguna, tetapi Tuhan Yesus menegaskan bahwa cara hidup seperti ini sungguh menghadirkan kebahagiaan. Jadi dunia daun kelor adalah jalan untuk kebahagiaan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang maha murah, jadikanlah kami anak-anak-Mu yang rendah hati dan penuh kemurahan, dan semoga kami menjadi lebih terbuka dalam berbagi kepada orang lain. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andi A, Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 4: 7-15; Mazmur tg 126: 1-2ab.2c-3.4-5.6; Matius 20: 20-28 KITA MENJADI ISTIMEWA KARENA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kita Menjadi Istimewa Karena Tuhan. Pernyataan ini pertama-tama perlu dibedakan dari pernyataan bahwa kita menjadi istimewa karena usaha kita sendiri atau usaha orang yang mengasihi kita. Bila Tuhan yang menjadi dasar dan penyebab utama suatu pencapaian kita, akan selalu ada ketergantungan kita kepada Tuhan dan kita akan selalu taat kepada-Nya. Sebaliknya bila Tuhan dikesampingkan dan bukan sebagai sebab utama pencapaian kita, kita tidak selalu bergantung pada-Nya dan kita bisa saja melawan Dia ketika kita merasa mampu dan mau melakukan itu. Hal ini tumbuh secara kodrati pada setiap manusia karena ada kesombongan yang merupakan warisan dosa asal. Ada begitu banyak macam pengakuan diri, baik itu secara kuantitas maupun secara kualitas, sehingga seseorang dapat menganggap dirinya istimewa. Ego seseorang dapat menjadi Tuhan baginya. Salah satu contoh anggapan diri istimewa ialah yang dilakukan oleh Rasul Yakobus dan saudaranya Yohanes. Ibu mereka ikut berkontribusi memupuk kecenderungan yang sombong ini. Mereka menganggap bahwa sikap seperti ini dapat diterima orang lain, tapi ternyata tidak. Rekan-rekan rasul marah dan Yesus sendiri bahkan menegur dan memperbaiki pandangan mereka. Singkatnya, sombong adalah sifat yang harus disingkirkan. Jangan terbiasa bahkan merasa nyman dengan kesombongan. Ketika seseorang berada pada posisi atau keadaan atau pencapaian yang istimewa, baik dalam wujud jasmani maupun rohani, hal paling pertama yang harus ia tunjukkan ialah ia tidak boleh menampakkan diri sombong. Ia tidak perlu mewartakan itu atau mengharapkan pengakuan dari orang lain. Bersikap tenang dan menjalani hidup yang normal tiap-tiap hari merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Sambil menjalani itu, ia cukup saja berserah pada penyelenggaraan Tuhan sambil tetap bersyukur. Ada seorang pemilik perusahaan besar dan orang terkaya di daerahnya pernah memberi kesaksian kepada banyak orang, katanya: “Saya tiada hari tanpa bersyukur, karena saya tahu dan percaya bahwa Tuhan yang menyelenggarakan semua dalam hidupku. Saya cukup menjalani hidup dengan semua tanggung jawab yang ada pada saya saat ini.” Orang sukses seperti ini melihat keistimewaan dalam hidupnya sungguh sebagai karunia Tuhan. Seorang yang biasa dan mungkin yang miskin, sepatutnya dapat bersikap yang sama. Ia juga wajib bersyukur dan senantiasa memasrahkan hidupnya pada penyelenggaraan Tuhan. Setiap orang menjadi pribadi istimewa dengan mempunyai hidup dan memanfaatkan itu dengan keberadaan dan perbuatannya. Ia juga menjadi istimewa dengan iman kepada Tuhan agar suatu saat kelak ia hidup bersama Tuhan selama-lamanya. Ini semua karena Tuhan yang mengaruniakan kepadanya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, semoga kami tetap rendah hati dan bertanggung jawab dengan tugas-tugas kami. Bapa Kami ... Dalam nama Bapa ...
Sebanyak 16 anggota senior Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan pembubaran JI dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan pembubaran JI dilakukan pada 30 Juni 2024 di Bogor, Jawa Barat yang videonya beredar di publik. Ini mengakhiri sepak terjang JI di Indonesia selama lebih dari tiga dekade. JI dikenal sebagai kelompok ekstremis yang mengedepankan kekerasan dan teror, serta terafiliasi dengan Al Qaeda. Tokoh pendirinya di Indonesia adalah Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir. JI disebut bertanggung jawab atas rentetan bom natal pada 2000, bom Bali 2002, dan sejumlah aksi teror lain. Pascabubar, bekas anggota JI akan dibina oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melalui Paguyuban Anti Teror Indonesia (PATI). Ini adalah upaya deradikalisasi melalui pemberian wawasan kebangsaan, keagamaan, hingga keterampilan wirausaha. Apakah langkah tersebut cukup untuk mendorong mereka meninggalkan ideologi kekerasan? Terlebih, dalam video itu tidak ada pernyataan penyesalan dari para eks pentolan JI tentang aksi-aksi teror yang selama ini mereka lakukan. Bagaimana dengan potensi munculnya kelompok-kelompok sempalan? Apa saja yang harus dilakukan pemerintah untuk menjamin rasa aman masyarakat dari ancaman terorisme? Kita bincangkan hal ini bersama Ketua Program Studi Kajian Terorisme SKSG UI Muhammad Syauqillah dan Visiting Fellow RSIS dan Pendiri Media ruangobrol.id Noor Huda Ismail. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Amos 7: 12-15; Mazmur tg 85: 9ab.10.11-12.13-14; Efesus 1: 3-14; Markus 6: 7-13 HIDUP KITA JANGAN MELULU KONSUMPTIF Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-15 ini ialah: Hidup Kita Jangan Melulu Konsumptif. Pernyataan dalam kalimat ini merupakan sebuah perintah dan peringatan yang tegas. Mengapa tegas dan sebagai perintah, karena yang hendak ditindaklanjuti ialah suatu perubahan mentalitas atau gaya hidup. Peruabahan itu harus serius dan radikal. Dunia kita saat ini sedang terancam hancur karena masalah krisis ekologi dan perubahan iklim. Kehancuran dapat terjadi pada seluruh kehidupan alam ini dan termasuk manusia sendiri. Kasus sampah yang merusak tanah. Kasus pengrusakan hutan disebabkan oleh desakan kepentingan teknologi untuk dipenuhi oleh para penguasa politik dan ekonomi. Potensi air di dalam bumi semakin berkurang. Curah hujan menjadi tidak pasti . Semua ini adalah gambaran secara umum penderitaan yang dialami dunia saat ini yang pasti berakibat sangat buruk pada kehidupan seluruh umat manusia. Ensiklik Paus Fransiskus Laudate Deum atau Pujilah Tuhan menguraikan pemikiran Bapa Suci Fransiskus tentang perubahan iklim, seruan moral tentang ini dan usulan-usulan untuk memperbaikinya. Penyebab utama atas semua krisis ini, menurut Bapa Suci ialah gaya hidup manusia saat ini yang cenderung konsumptif. Manusia memakai atau memanfaatkan alam ini sangat berlebihan sampai pada titik merusaknya, namun tidak ada usaha perbaikannya. Pada saat manusia yang cenderung memakai dan industri-industri modern kian masif mengembangkan usaha mengeksploitasi alam ini, kultur konsumptif ini tidak bisa terbendung. Ensiklik Bapa Suci itu menawarkan salah satu jalan keluar yang sangat mendasar untuk mengoreksi sifat manusia yang tamak dan semena-mena terhadap alam ini, ialah gaya hidup sederhana. Seruan atau bahkan perintah untuk hidup sederhana sebenarnya sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Ia masih hidup di dalam dunia ini. Ia buktikan itu dengan lahir di dalam kandang binatang, hidup yang sangat bersahaja dengan bergantung saja pada penyelenggaraan Allah, dan wafat tanpa busana di atas kayu salib. Pada hari Minggu ini Yesus memberikan satu lagi ajaran, yaitu supaya para murid yang diutusnya pergi mewartakan Injil tidak bergaya konsumptif. Mereka tidak boleh membenani diri dengan barang-barang keperluan pribadi yang banyak, agar fokus perhatian harus kepada pekerjaan utama perutusan mereka untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sikap yang lepas bebas dari segala urusan pribadi juga dilakukan oleh nabi Amos, saat ia diutus Tuhan untuk menjadi nabi bagi orang-orang sebangsanya. Jika kita tidak melulu konsumptif dalam hidup ini, fokus kita akan berpindah ke gaya hidup yang kreatif, produktif and penuh dengan pelayanan efektif kepada sesama kita. Marilah kita berdoa .Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga dengan perayaan hari Minggu ini kami menjadi semakin berguna dalam membangun kehidupan kami yang bermartabat dan bermanfaat bagi sesama kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ..
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 2 Juli 2024 Bacaan: Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. (Matius 14:28-29) Renungan: Suatu kali dari dalam perahu, Petrus berkata kepada Yesus, "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Pernyataan dari Petrus ini merupakan bukti dari iman serta keberanian yang teguh. Dari semua murid-murid yang ada di dalam perahu saat itu, hanya Petrus satu-satunya yang berani berkata seperti itu. Dalam pernyataan Petrus ini terkandung keyakinan iman bahwa ia pasti sanggup berjalan di atas air, jika Yesus yang menyuruhnya. Ia sung- guh percaya bahwa dengan Yesus ia dapat melakukan perkara-perkara yang mustahil. Iman Petrus dinyatakan melalui keberaniannya melangkah keluar dari perahu dan berjalan di atas air! Sungguh merupakan tindakan iman yang luar biasa. Sementara murid-murid yang lain dalam keadaan takut, Petrus melangkah keluar perahu dengan iman dan ternyata ia bisa berjalan di atas air. Di seluruh Alkitab, kita tidak akan menemukan orang lain yang bisa berjalan di atas air, kecuali Yesus dan Petrus. Kita bisa mengerti mengapa Yesus bisa berjalan di atas air, karena Dia adalah Tuhan, Dia berkuasa atas alam semesta. Tetapi Petrus hanyalah manusia biasa seperti kita, ia bukanlah Tuhan dan ia juga tidak punya ilmu meringankan tubuh. Kemampuan Petrus berjalan di atas air disebabkan karena imannya yang bisa menghadirkan kuasa Allah. Ia beriman dan berani bertindak sesuai dengan imannya. Memang di dalam kehidupan ini kebimbangan seringkali menguasai kita. Tetapi pada saat "perahu" kita diombang-ambingkan gelombang, Yesus selalu hadir dan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" la bahkan tidak jarang menyuruh kita "berjalan di atas air" seperti Petrus. Masalahnya apakah kita berani bertindak seperti Petrus, atau memilih menjadi seperti kesebelas murid lainnya yang diliputi rasa takut dan terus berdiam diri di dalam perahu. Tuhan Yesus berkata agar kita mempercayai Dia sepenuhnya, dan Petrus telah membuktikan kepercayaannya kepada Tuhan dengan berjalan di atas air menemui-Nya. Hanya iman dan keberanian yang teguh yang akan menyanggupkan kita "berjalan di atas air" atau mengalami mujizat dan berkat-berkat Tuhan yang ajaib! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk bertindak atas dasar iman, percaya dan berpegang hanya pada kuasa-Mu. Amin. (Dod).
Apakah Sekjen PDIP, Hasto Kritiyanto, sudah tiba di Polda Metro Jaya? Laporan langsungnya akan disampaikan oleh jurnalis Metro TV, Arbida Donoseminto
Pernyataan iman “Jika Allah di pihak kita, siapa lawan kita?” (Rm. 8:31) tentunya disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat atau orang percaya di Roma. Kita membaca ayat Alkitab, secara khusus tulisan Paulus dalam kitab Roma di mana aniaya, penindasan, penderitaan, bahkan kehilangan nyawa mewarnai perjalanan kerohanian jemaat Roma. Tentu kita melihat kekaguman Paulus terhadap Allah... Continue reading →
Pernyataan dari Kemenaker mengenai pemberian THR bagi mitra pengemudi dan kurir ini memicu polemik.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan melaporkan adanya dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 ke KPK dan menyerukan untuk diadakan penyelidikan. Sementara itu, Eropa terkejut dengan pernyataan Mantan Presiden AS Donald Trump soal NATO.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Mantan Presiden AS Donald Trump meraih kemenangan besar di Kaukus Iowa, yang merupakan bagian dari rangkaian pemilu pendahuluan untuk tentukan capres Partai Republik. Sementara itu, Menlu Retno Marsudi minta masukan sejumlah pakar untuk persiapkan pernyataan bela Palestina di Mahkamah Internasional.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 Desember 2023 Bacaan: Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." (Matius 8:8) Renungan: Suatu hari, seorang perwira di Kapernaum datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan bagi hambanya yang lumpuh dan sangat menderita. Yesus berkata bahwa dia akan datang untuk menyembuhkannya. Tetapi perwira itu berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Kemudian Yesus berkata, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hamba perwira tesebut. Ada yang menarik dari kisah ini yaitu pikiran iman yang dimiliki perwira ini sangat berbeda dengan pikiran iman pada sebagian besar orang yang hidup di zaman Yesus. Ke mana pun Yesus berkeliling melayani, orang banyak berdesak-desakan untuk mendekati Yesus dan menjamah jumbai jubahNya. Mrk 6:56 menuliskan, "Ke mana pun la pergi ... Orang-orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh." Demikian pula wanita yang sakit pendarahan juga memiliki pikiran iman yang sama, "Asal kujamah jubah-Nya saja, aku akan sembuh." Hal ini karena orang banyak itu melihat begitu banyak mujizat kesembuhan terjadi ketika Tuhan menjamah orang-orang yang sakit. Namun perwira ini hanya fokus pada perkataan Yesus yang memiliki kuasa. Pernyataan imannya ini membuat Yesus terheran-heran dan berkata, "Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun." Belajarlah dari perwira ini yang hanya membutuhkan sepatah kata dari Yesus yang membuatnya berjalan pulang dengan penuh sukacita untuk melihat kesembuhan terjadi. Apa pun yang kita butuhkan, temukan jawabannya dalam firman-Nya. Iman kita membutuhkan firman sebagai landasan, dan mujizat membutuhkan iman. Artinya, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya ketika firman-Nya melahirkan iman, dan iman membuahkan mujizat Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarlah aku mencintai firman-Mu dan menjadikannya sebagai dasar kehidupanku, termasuk dasar kerinduanku merasakan mujizat-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 7 November 2023 Bacaan: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (2 Tawarikh 20:15) Renungan: Suatu hari ada seorang pria yang datang kepada seorang Pastor di gerejanya dan berkata, "Hidup saya benar-benar hancur!" Pastor itu pun bertanya. "Seberapa hancur hidup Anda?" Pria itu pun berkata, "Sangat parah, Pastor. Satu-satunya milik saya yang tersisa hanyalah Allah." Pastor kemudian menjawab dengan wajah yang berseri-seri, "Itu hebat, sebab orang yang hanya memiliki Allah, memiliki kekuatan yang besar untuk memperoleh kemenangan." Satu yang menarik dari kisah tersebut adalah pernyataan yang mengatakan bahwa orang yang memiliki Allah, berarti memiliki kekuatan yang besar untuk memperoleh kemenangan. Pernyataan itu telah dibuktikan oleh Yosafat ketika bani Moab dan Mon menyerang Yehuda dengan jumlah prajurit yang begitu besar. Yosafat sangat ketakutan dan dia merasa bahwa dirinya tidak mampu melawan Moab dan Amon. Karena itulah Yosafat memilih untuk mencari pertolongan Tuhan dengan berdoa dan puasa. Sikapnya yang rendah hati di hadapan Allah itu membuat Allah mau memberikan pertolongan. Dan hasilnya, semua pasukan Bani Amon dan Moab mati dengan cara yang ajaib. Mungkin hari ini kita tengah mengalami hal serupa, di mana kita sedang dilanda badai yang bertubi-tubi banyaknya. Kita mungkin cemas, takut dan hampir putus asa karena masalah yang kita alami terasa begitu besar dan mustahil untuk kita hadapi. Pernyataan di atas akan membantu kita untuk menemukan jalan keluarnya. Orang yang hanya memiliki Allah, berarti memiliki kekuatan besar untuk memperoleh kemenangan. Kita tidak perlu takut dengan setiap masalah karena masalah akan selalu ada selama kita masih hidup. Hadapilah masalah tersebut seperti Yosafat menghadapi Amon dan Moab. Hadapilah setiap masalah dengan mata yang tertuju pada Allah. Rendahkan diri kita di hadapan Allah. Bawalah setiap perkara di dalam hadirat-Nya. Bersyukurlah atas kebaikan Tuhan yang telah kita nikmati sampai dengan hari ini dan percayalah bahwa Tuhan juga akan menolong kita di masa yang akan datang. Tuhan akan menggenapi setiap janji-janji-Nya jika kita tetap taat, mengandalkan Dia dan menaruh iman yang besar kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar dalam setiap pergumulan hidupku, hanya Engkaulah andalanku. Amin. (Dod).
Supporters of constitutional change have returned to Uluru to mark six years since the Statement from the Heart, and the call for a voice to parliament, was unveiled. It comes as National Reconciliation Week kicks off around the country, 27 May – 03 June 2023. - Para pendukung perubahan konstitusi telah kembali ke Uluru untuk memperingati enam tahun sejak Pernyataan dari Hati (Statement from the Heart), dan suara ke parlemen (voice to parlimanent), diumumkan. Semua ttu terjadi sebagaimana Pekan Rekonsiliasi Nasional dimulai di Australia mulai, 27 Mei – 03 Juni 2023.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Gedung Putih menyatakan rasa pesimis bahwa pembicaraan Xi dan Putin akan membuka jalan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI mengecam sikap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang mengingkari eksistensi bangsa Palestina.
Di dalam Injil Yohanes 3:5 Tuhan Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Pernyataan ini mestinya menggetarkan jiwa kita. Tuhan Yesus sendiri yang berbicara. Jadi, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah harus dilahirkan dari air dan Roh. Perlu kita ketahui... Continue reading → The post Tidak Sungguh-sungguh appeared first on Truth Voice.
Hear ye, hear ye! Liz Truss akhirnya mundur setelah hanya 49 (!) hari menjabat jadi perdana menteri. Penggantinya? Tidak lain tidak bukan: Rishi Sunak. Gejolak politik yang melibatkan dua politisi Partai Konservatif, Boris Johnson, dan sebuah kubis. Rafi, Ikhlas, Shofwan, dan Hafizh duduk dan berdebat soal ini. First impression mundurnya Liz Truss setelah cuma 59 hari menjabat sebagai Perdana Menteri Britania Raya. Langsung dari Ketua Tory Cabang Rawamangun. (2:42) Truss (dan Konservatif) itu emang udah "doomed from the start" + perdebatan soal kepercayaan publik terhadap Tory. (5:41) Ternyata butuh skandal untuk memicu krisis di tubuh Partai Konservatif. (13:11) Liz Truss hanya menjabat 49 hari. Apa faktor yang bikin dia jatuh? Was she really that bad? (16:13) Pernyataan dari Kepala Timses Rishi Sunak (21:25) The Rise of Rishi. (23:14). Sunak adalah British Asian pertama yang jadi Perdana Menteri UK. Seberapa besar identitas berpengaruh di politik Inggris? (29:05) Apa implikasi ideologis kegagalan Truss dan naiknya Sunak kepada Partai Konservatif? Apakah bakal bergeser ke tengah? (33:33) NHS itu integral dalam kehidupan Inggris. Gak bisa dikompromikan. (37:54) Labour Government 2024. (38:57) Kalo dipikir-pikir, Tory punya mekanisme politik yang cukup robust. (47:50) Sir Keir Starmer udah PM material belum nih? (50:39) Liberal Democrats itu ancaman eksistensial buat Tory (51:33) First order of business Rishi Sunak. (56:57) Analisis selengkapnya di Podcast Bebas Aktif! Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Oktober 2022 Dalam perjalanannya dari Padan-Aram sampailah Yakub dengan selamat ke Sikhem, di tanah Kanaan, lalu ia berkemah di sebelah timur kota itu. Kemudian dibelinyalah dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, sebidang tanah, tempat ia memasang kemahnya, dengan harga seratus kesita. Ia mendirikan mezbah di situ dan dinamainya itu: "Allah Israel ialah Allah." (Kejadian 33:18-20) Renungan: Yakub suatu ketika mengalami ketakutan. Ia melarikan diri ke tempat pamannya, Laban. Di sana ia menikahi Putri Laban yaitu Lea dan Rahel. Setelah 20 tahun bekerja, ia melarikan diri karena takut Laban akan merampas istri dan anak-anaknya. Lalu ia pun kembali ke Kanaan. Dalam perjalanan ia mengalami ketakutan karena kakaknya Esau beserta pasukannya akan menemui dia. Ini merupakan ketakutan terbesar yang pernah dihadapinya. Malam harinya Yakub bergumul dengan Tuhan. Ia bertemu Tuhan muka dengan muka. Yakub muncul sebagai pemenang dan Tuhan mengubah namanya menjadi Israel. Yakub merasakan campur tangan Tuhan di setiap ketakutan yang ia hadapi dan penyertaan-Nya untuk membawanya kembali ke Kanaan. Itulah sebabnya ia mendirikan sebuah mezbah di Kanaan dan menamainya "El Elohe Israel", sebuah nama yang menekankan akan kehadiran Tuhan sebagai sesembahan, pelindung dan pemeliharanya. Melalui kisah ini kita dapat melihat bahwa ada pribadi yang selalu bergumul dengan rasa takut yang melahirkan kekuatan iman. Apa yang menjadi kunci kemenangan Yakub? Yakub selalu membawa bayang-bayang ketakutannya untuk berlindung di dalam kekuatan Tuhan. Ia mempertajam mata rohaninya untuk dapat melihat Tuhan di tengah ketakutannya. Ini terlihat dari perkataannya, "Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Mata jasmaninya memang tidak melihat Tuhan, tetapi mata rohaninya melihat Tuhan. Ketakutan bagai ranjau yang akan menghambat langkah iman kita. Ketakutan membuat mata rohani kita tidak dapat melihat cara pandang Tuhan di dalam situasi yang kita hadapi, melainkan hanya memfokuskan diri pada ketakutan itu sendiri. Seseorang pernah berkata, "Untuk mengalahkan ketakutan-ketakutan yang kita hadapi, kita harus belajar satu prinsip yang sederhana yaitu fokus. Jalan untuk menghalau segala pemikiran-pemikiran yang akan melumpuhkan kita dengan ketakutan, keraguan, kehilangan semangat adalah tetap menjaga fokus kita kepada Yesus." Pernyataan fokus ini terjemahkan oleh Daud dengan sebuah proses tindakan peralihan yaitu ketika ia berkata, "Waktu aku takut aku ingin percaya kepada-Mu." (Mzm 56:4). Daud mengalihkan perhatiannya dari ketakutan kepada Tuhan. Ini bukanlah hal yang mudah. Tuhan berfirman kepada kita, "Percayalah kepada-Ku." Apa yang menjadi ketakutan di dalam diri kita saat ini? Bergumullah sampai memperoleh kemenangan. Jadikan setiap ketakutan itu sebagai proses pertumbuhan iman, sehingga kita tidak lagi diperbudak oleh roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk selalu fokus kepada-Mu, sehingga segala hal yang membuatku takut tidak akan menguasai diriku lagi. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 22 September 2022 "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3:20) Renungan: Pernahkah kita melihat lukisan Yesus yang berdiri di depan pintu? Pada umumnya lukisan ini sering diartikan sebagai sebuah berita keselamatan yang menantikan respons hati kita untuk membiarkan Yesus masuk menguasai hidup kita. Mungkin banyak di antara kita telah membuka pintu hati kita untuk-Nya. Kita mengalami sukacita yang luar biasa atas kehadiran-Nya, menjalani keseharian dengan semangat, seperti jemaat di Efesus yang menggebu-gebu karena kasih mula-mula pada Kristus. Ingatkah kita akan saat-saat indah itu? Ataukah semua hanya tinggal kenangan indah? Hal inilah yang terjadi pada jemaat di Laodikia yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas. Jemaat yang merasa diri tidak kekurangan kerohanian, namun dicela oleh Tuhan, "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. (Why 3:17). Maka Tuhan memerintahkan jemaat Laodikia untuk kaya dalam Firman-Nya serta meminta pencerahan Roh Kudus untuk melihat dan mengevaluasi hidup kerohanian mereka, sehingga mereka dapat melihat dengan kacamata Tuhan, bukan dengan penilaian diri sendiri. Oleh sebab itulah Tuhan berkata, "Lihat, aku berdiri di muka pintu dan mengetok ..." Ia berharap pintu terbuka dan mendapati kembali kebersamaan yang telah lama hilang. Seringkali kita hanya membuka pintu pertama bagi-Nya untuk keselamatan kita, tetapi selanjutnya kita kehilangan kebersamaan dengan-Nya. Dan tanpa disadari, Kristus kembali terdepak di depan rumah kita dengan terus Ia mengetuk pintu hati kita yang tidak pernah kita hiraukan karena kesibukan aktivitas rohani. Kita tidak menyadari bahwa kita melarat akan kehadiran-Nya. Seseorang pernah berkata kepada temannya, "Saya lihat engkau begitu luar biasa ketika melayani di gereja, tetapi saya tidak pernah melihat engkau membaca Alkitab dan berdoa dalam keseharian hidupmu. Bahkan untuk tidur pun kau sering lupa berdoa." Hal ini dilihatnya ketika mereka tinggal bersama dalam sebuah kamar sewaan. Bagaimana dengan kita? Pernyataan ini juga mengingatkan kita dan menjadi sebuah jalan bagi Tuhan untuk menegaskan kerinduan hati-Nya yang ingin tetap tinggal dalam kebersamaan dengan kita. Marilah kita kembali mengintrospeksi diri di hadapan-Nya dan memulai kesibukan rohani kita bersama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, biarlah kasih mula-mula itu masih ada di dalam hidupku sehingga kerohanianku tidak suam-suam kuku. Amin. (Dod).
The World Health Organisation's weekend announcement that Monkeypox represented a global health emergency has been welcomed with relief by doctors and scientists. Monkeypox cases have ballooned since the WHO committee first met at the end of June. - Pengumuman WHO pada 23 Juli bahwa cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan global disambut dengan kelegaan oleh para dokter dan ilmuwan. Kasus cacar monyet telah menggelembung sejak komite WHO pertama kali melakukan pertemuan pada akhir bulan Juni.