Podcast yang membahas apapun dari sudut pandang pelajar yang merantau, terpisah ribuan kilometer untuk tetap dekat dengan tanah kelahirannya. Podcast ini dibuat sambil nyantai, maka dengerinnya harus santai juga...
Apa sebetulnya makna Vakansi? Mengapa kata "Vakansi" yang diambil, bukan "libur" atau "travelling"? Lalu hubungannya apa dengan vakansi ala Indonesia dan ala Jerman?
Another English episode, another random rant that some of you might disagree with me. It's about spoiler in literal sense that deserves more credit for helping some of people to understand what they haven't experienced something in particular yet and also how FOMO limits the experience itself. Thumbnail Photo: Jason Eppink - Flickr Link to photo: https://www.flickr.com/photos/jasoneppink/4964471335/in/photostream/
Tanggal 17 April 2019 adalah hari di mana bangsa Indonesia akan berpesta dalam rangka pemilihan umum 2019. Pemilu selalu menjadi topik pembicaraan di khalayak ramai. Mulai dari debat capres/cawapres, kardus, golput, obrolan soal minat baca rendah dan pengaruhnya terhadap pemilu, hingga testimoni dan reportase dari Frankfurt mengenai proses Pemilu 2019 di Luar Negeri. Strong disclaimer: Topik ini sensitif, jika ada kritik dan saran, bisa langsung email ke: bawanyantai[at]gmail[dot]com. Photo by Josh Estey of Australia's Department of Foreign Affairs and Trade on Flickr. https://www.flickr.com/photos/dfataustralianaid/10655939736
Dari judul udah ketahuan sih bakalan seperti apa topiknya. Tapi, kebanyakan jarang ada yang ngasih solusi soal MRT ini, terutama buat ngadepin orang-orang yang nggak tahan sama ke-norak-an calon penumpang MRT. Semoga episode ini bisa dianggep jadi salah satu kritik maupun saran buat kemajuan Indonesia juga. Thumbnail photo by Shubhi Rofiddinsa
The title says it all...well it actually was "Reverse culture-shock-ception" but I decided to scrap that out and use a line from a poet called "Diaspora Blues" by Ijeoma Umebinyuo. This episode revolves mainly around my personal experience of adjusting back and forth between home and Germany...and that actually is exhausting. I'll just leave it to you to listen to this and give me some feedback! Picture by Eileen Chengyin Chow - Twitter
Film-film Indonesia saat ini udah jadi alternatif buat orang-orang yang gemar ke bioskop, apalagi sekarang pilihannya makin banyak, yang kualitasnya tinggi makin sering bermunculan. Namun seiring dengan kecanggihan internet yang makin menjadi-jadi, film-film Indonesia masih belom punya pangsa pasar yang luas. Diaspora Indonesia di luar negeri pun yang tertarik buat nonton film-film baru ini kesulitan buat dapet akses nya. Ah, yasudahlah, bersabar (atau nunggu bajakan nya) aja dulu. Link ke artikel di medium: https://medium.com/a-remedy-for-homesickness/kebangkitan-popularitas-dan-sulitnya-akses-film-film-indonesia-di-luar-negeri-2-2-f630798c2e3c
Buat yang hobi nonton dan kebetulan mau kuliah ke luar negeri, mungkin episode ini bisa jadi pencerahan buat kalian biar nggak kaget kalo ternyata modal buat pergi ke bioskop itu super mahal. Tapi tenang aja, semua bisa diakalin kok, karena kita orang Indonesia! (Hasek!) Selain itu dibahas juga kenapa film-film hollywood di Jerman kok di-dubbing, sama gimana sih caranya nonton film-film Indonesia di luar negeri secara legal (maupun illegal xD) Episode Thumbnail was designed on Canva.com
Fokus dulu wey, jangan liatin foto mbaknya aja xD (Foto stok, btw) Beberapa minggu yang lalu, gue mencoba untuk nggak berbicara/ngeluarin kata-kata dari mulut gue seharian. Banyak yang bilang ini terapi bagus buat meredam hal-hal yang biasanya nggak lo sadari keluar dari mulut lo. Kira-kira kayak apa ya rasanya? Biar tau konteks episode ini kayak gimana, ada link di bawah ini buat lo baca-baca: https://www.becomingminimalist.com/shhh/ https://www.psychologytoday.com/us/blog/happiness-in-world/201307/the-art-silence
6 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah kota buat berkembang, salah satunya Jakarta. Dinamika warga nya juga ikut-ikutan berubah juga. Karena keterbatasan waktu dan medium yang dipake, yaudah jadinya balik lagi ke rekaman jaman2 "mager" + menjadi pilot project selama di Jakarta.
Kebanyakan dari kita udah jiper duluan kalo disuruh ngomong bahasa asing, tapi giliran kritik temen sendiri, paling gede bunyinya. Episode kali ini kembali ke seputar bahasa asing, tapi berkolaborasi dengan para podcaster Indonesia yang udah menyumbang suara nya untuk memberikan pendapat mereka. Terima kasih buat: - Budi (Bibir Budi #2) - Doli: https://soundcloud.com/podcastsebatdulu - Febby - Reza (Lingkar Uton): https://anchor.fm/lingkaruton Image source: Ananian [CC BY-SA 3.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0)], from Wikimedia Commons https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f0/Two_young_people_demonstrating_a_lively_conversation.jpg
Berawal dari berangkat sendirian ke acara "Malam Indonesia" terus sendirian di sana sampai temennya dateng jadi mikir, kenapa ngelakuin hal sendirian masih aja dianggep aneh, padahal udah di negeri orang? Semua dijelaskan di episode 20 hari ini. Selamat mendengarkan!
Tempe satu papan lebih mahal dibanding sekilo ayam? Internet 5GB 470 ribu sebulan? Kok bisa? Episode yang berangkat dari survei asal-asalan dari sebuah grup WhatsApp ini bisa memberikan sudut pandang baru buat kalian tentang mahal-murah nya hidup di negeri orang. Buat kritik + saran atau yang mau bertanya apa saja bisa langsung email ke bawanyantai@gmail.com Podcast ini dibikin nyantai, maka dengerinnya harus nyantai juga, oke? Selamat berakhir pekan, semuanya!
Akhirnya punya judul episode podcast yang ngikut nama podcast, kek "Self Titled" album macem band aje gaya-gayaan wkwk. Episode kali ini mau berbagi kepada teman-teman sekalian yang mungkin dulu nya sering dibombardir soal pertanyaan-pertanyaan yang kadang bikin jengkel juga. Semoga bisa jadi pelipur lara buat teman-teman sekalian!
Kembali setelah 1 minggu istirahat, hurrah! Dan kali ini mau blablabla soal jalan-jalan sendirian kemaren pas ke Denmark + ada faedahnya apa tidak dari jalan2 sendirian itu. Jangan lupa di akhir podcast ini, ada podcast baru yang kalian bisa follow, lho. As always, share this podcast to everybody you love! Photo by: Rajarshi Mitra - Flickr
Udah masuk episode ke 16 dan lagi terserang wabah "podcaster's block", udah kayak penulis aje dah si empunya ini elah wkwk yang penting naik dulu lah ya episode mingguannya biar tetep disiplin. Tema ini diangkat untuk sekadar membandingkan sekaligus membedakan antara writer's block dengan podcaster's block secara umum dan ditujukan kepada teman-teman podcaster yang mungkin pernah berada di posisi seperti itu. Yasudah, tanpa perlu berlama-lama, mainkan aja episode ke 16 ini, oke? Image source: pixabay.com
Episode kali ini balik lagi pake bahasa Indonesia. Ngomongin soal anak-anak perantau di Jerman khusus nya yang sebgaian besar gendutan atau malah kurusan selepas SMA karena faktor-faktor pendukung + beberapa perbandingan dengan tanah kelahiran (hasek!). Langsung aja di cekidot episode kali ini.
The first ever English podcast, hooray! I've been experimenting (or let's just say, retaking many recordings) for this episode. Never thought of talking in English to yourself could be this hard. But, at least I tried. In this episode, we're gonna be talking about the experiences, the difference between English, German, and Indonesian, and how I've become accustomed to the German language as well, with a few pieces of information and maybe some knowledge of the language itself. Enjoy this week's podcast, don't forget to subscribe, and share this to your friends and family as well. Source of thumbnail photo: pixabay.com
Batas garis antara dunia nyata sama dunia maya makin tipis seiring dengan semakin bergantungnya kita dengan internet. Gimana kalo misalnya salah satu bagian dari hidup kita ini dicabut "nyawanya" secara temporer? Apa hubungannya dengan teori Kübler-Ross tentang 5 tahapan kedukaan (5 stages of grief)? Podcast ini dibikin nyantai, maka dengerinnya harus nyantai juga. Oke bro? Buat yang mau dengerin Zat Kimia - Candu Baru yang gue singgung di akhir podcast ini, bisa langsung ke sini: https://www.youtube.com/watch?v=fAF6Os4OvZE Soundcloud Zat Kimia: https://soundcloud.com/zatkimia Source for podcast cover: canva.com
Biasanya kalo denger kata "skripsi", lumayan banyak orang yang terpelatuk (atau bahasa kerennya, ke-triggered) karena mungkin buat sebagian orang, itu termasuk kata yang sakral, yang tidak bisa disebut sembarangan layaknya Voldemort. Tapi untuk episode kali ini, yang dibahas adalah pengalaman gue mulai dari daftar sampai nyelesein skripsi nya. Doakan semoga sukses! Aamiin!
Karena musim panas ini sang empunya podcast lagi nggak liburan ke Indonesia dengan alasan satu dan lain hal, maka enaknya ngebahas soal fenomena jual beli bagasi yang selalu laris kalo pas musim libur anak kuliahan di luar negeri, khususnya buat yang liburan ke Indonesia. Seperti apa sih sistem jual beli bagasi ini? Podcast ini dibikin nyantai, maka dengerinnya harus nyantai juga. Oke bro? Podcast image from: pixabay.com
Selamat datang di Episode ke 10 nineteen in a w....(eit tunggu dulu) udah ganti nama jadi...Podcast Bantai!! Masih bersama podcaster aslinya, si Ibi, di Episode kali ini dijelasin kenapa ganti nama podcast, kemudian kenapa Asian Games bisa bikin banyak gara-gara (?) baik yang positif maupun negatif nya ada juga, termasuk nafas euforia kemerdekaan yang jadi lebih panjang gara2 Asian Games kali ini. Maaf kalo ternyata gue malah agak marah2 di sini hahah. Podcast ini dibikin nyantai, maka dengerinnya harus nyantai juga. Oke bro? Source for the thumbnail picture: The Jakarta Post (Widodo S. Jusuf) http://www.thejakartapost.com/news/2018/08/18/jokowi-opens-asian-games-in-dazzling-ceremony.html
Udah nggak masuk akal kalau pilihan cara makan bubur aja diributin di internet, jadinya semuanya kebawa sampe ke yang lain-lain. Mungkin itu salah satu efek ketergantungan sama internet kali ya. Edisi terakhir podcast ini sebelum ganti nama, harap maklum, he he. Jangan lupa sebarkan ke teman-teman dan saudara anda sekalian, ya!
Tadinya mau bahas soal pandangan kuliah di mata sang teman ngobrol, apadaya karena tanpa skrip/naskah, obrolan malah meluas membicarakan soal pendidikan di Indonesia. Yaudah deh, dengerin dulu aja, he he... Ikuti/follow Osa di sini: www.instagram.com/osapratama/ www.instagram.com/indoaerovid_id/
Sesuai judul, episode kali ini gue sedikit pengen curhat soal gimana gue jadi pelajar, pekerja, dan sekaligus pernah meninggalkan Mannheim ke utara Jerman yang udara, iklim, dan orangnya yang dingin pula. Ditemani sama teko filter air sebagai teman minum karena lagi pengen ngoceh sendirian aja.
Pernah kebayang hidup tanpa musik jadinya seperti apa? Terus kalau dengerin musik biasanya pas suasana hatinya kayak gimana? Apakah jenis musik juga berpengaruh terhadap perilaku manusia? Episode kali ini gue ditemenin sama Asti Fajriani, seorang guru musik dan penata musik (arranger), ngobrolin soal pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar seni yang merdu-merdu ini. Follow soundcloud nya Asti di sini: https://soundcloud.com/astifajriani
Segmen baru pada episode kali ini akan membahas tentang kegemaran orang Indonesia mencampur-campurkan bahasa asing ke dalam percakapan sehari-hari yang sebetulnya bukan kebiasaan bagus. Teman diskusi kali ini adalah Nadya Arum yang sejak tahun 2013 menjadi mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Jerman dan bagaimana sulitnya menunggalkan bahasa dalam berbicara. Selamat mendengarkan!
Episode ketiga sudah keluar! Hurrah! Kali ini durasinya agak cepet dan lumayan ideal (dan agak keburu-buru juga ngerekamnya pas mau berangkat latihan voli). Mumpung lagi musim ujian di sini, ada kalanya mau berbagi soal cerita dan caranya hidup sebagai pelajar yang merantau (sekali-kali berfaedah dikit lah temanya). Tidak lupa juga dengan update sedikit tentang piala dunia yang kayaknya menjadi edisi paling banyak kejutannya. Selamat mendengarkan! - Ibi
Selamat datang di episode kedua kali ini! Mumpung lagi demam piala dunia, ada baiknya kita ngomongin soal bola, dengan sedikit pengetahuan trivial tentang negara yang udah empat kali juara pildun dan merupakan juara edisi 2014 yang lalu. Sehabis itu juga dibahas soal tagar yang lumayan meledak pas akhir pekan kemarin. Enjoy the podcast and have a great week ahead!
Halo semuanya! Perkenalkan nama gue Ibi dan selamat datang di episode perdana podcast ini. Masih belajar caranya buat nggak kelamaan diem pas ngomong, kemudian alasan kenapa bikin podcast, ngucapin lebaran (asal nggak lébaran badan tentunya), dan juga ada ada hal-hal nggak jelas lainnya. Dipandu oleh seseorang yang benci sama suaranya sendiri, namun daripada nggak mulai-mulai bikin podcast, yasudah mari. Silakan menikmati!