Pada akhirnya, disinipun aku akan ditemukan. Tak apa, bersembunyi sebentar saja lalu menghilang.
Semua hal yang ingin saya sampaikan ke kamu, tapi tidak bisa hingga akhirnya tidak ada yang perlu disampaikan lagi.
Mengambil keputusan di saat yang tidak tepat, merekam lagi
Kami pernah bicara soal salah satu bukunya Paulo Coelho yang judulnya Sang Alkemis. Saya ingat, dia pernah bilang ingin membaca kembali, dan saya punya bukunya. Namun, tidak bisa saya pinjamkan karena jarak yang cukup jauh. Saya berpikir untuk membacakannya dari jauh sebagai hadiah, untuk menyampaikan terima kasih karena telah menjadi teman bicara tentang banyak hal selama ini. Selamat Natal, Lim!
Udah hampir 25 tahun. Masa masih betingkah kaya anak 16 tahun? Dewasa dikit lah. Berhenti lah ngebucin.. sadar sudah, Ki.
Cinta manusia manapun, termasuk cinta pada diri sendiri ga akan bisa menambal lubang di dada. Mereka hanya memperdalam lubang itu. Hanya ada satu cinta yang mampu.
Selama 4 bulan terakhir, saya banyak belajar tentang relasi manusia, dan bagaimana cara menanganinya dalam diri sendiri. Saya memahami bahwa hubungan bisa saja menjadi 'ajang penindasan' bagi manusia lainnya dengan cara mengobjektifikasi manusia lain. Sebut saja pacaran. Kalimat 'pacar saya' 'milik saya' 'lelaki/wanita saya' tanpa ikatan yabg jelas justru menjadi senjata untuk menindas kebebasan manusia lain yang diklaimnya itu, karena kepemilikan hanya ditujukan kepada obyek, bukan subyek. Sedangkan pasangan kita adalah manusia yang notabene subyek. Jadi, bagaimana? Bagi saya, dalam berhubungan sebaiknya memang bila tidak dalam ikatan resmi jangan dibuat boundaries. Ketika sama-sama dewasa, kita tahu bagaimana harus bertindak. Hargai semua keputusan dan langkahnya. Bila tidak sesuai? Jangan jadikan tantangan untuk mengubah. Percaya saja dan move on. Bila terjadi perbedaan yang dalam, artinya memang sudah tidak sevisi.
Kamu tim yang mana? Es teh yang diaduk gulanya, atau es teh yang diendapkan gulanya?
Ruteng sekarang sering hujan, setiap jam 1 siang. Entah menyenangkan atau menyebalkan, airnya selalu jatuh ke tanah.
Mencium aroma alam, dan aroma tubuh yang membangkitkan perasaan atau kenangan
Katanya, dunia ini panggung sandiwara. Artinya, kita sedang bermain drama. Mungkin kita sedang menjadi pelakon di banyak drama. Drama genre apa yang mau kamu ceritakan?
Semakin dewasa, kita semakin mengedepankan logika. Entah lebih kuat dengan nilai yang dipegang, atau menjadi lebih pragmatis
Kenapa perasaan itu ga diciptakan dibawah logika? Kenapa mereka harus setara? Kalo bertentangan kan bikin repot!
Ketika ada yang banding-bandingin, sadari kalo kalian beda level.
Ketika Logika dan Perasaan saling bertentangan, ikut logikamu walaupun sakit. Logika selalu punya solusi yang masuk akal.
Tidak berdaya sekali, ketika pengen menyerah, tapi tidak bisa. Tidak mau menyerah, tapi dipaksa.
Bagaimana bisa kamu membuang waktu membunuh perasaanmu, sedangkan saat kamu menyerangnya dia menjadi semakin kuat?
Pernahkah kamu mendengar dengan baik, pesan apa yang berusaha disampaikan semesta melalui suara-suara air yang jatuh ke tanah?
Suara Hujan, aroma petrikor saat air menyentuh tanah, entah mengapa menenangkan. Membawa kita pada satu masa: entah indah, atau sedih
Mungkin hanya untuk merayakan kembalinya saya yang merekam suara sendiri, berbicara pada diri sendiri dan mendengarkan sendiri (?)
Saya punya masalah soal percaya sama orang.. Ekspektasi berlebihan, kah?