Podcasts about sedangkan

  • 252PODCASTS
  • 681EPISODES
  • 18mAVG DURATION
  • 1WEEKLY EPISODE
  • May 15, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about sedangkan

Show all podcasts related to sedangkan

Latest podcast episodes about sedangkan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-4 Paskah, 16 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 15, 2025 8:47


Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 26-33; Mazmur tg 2: 6-7.8-9.10-11; Yohanes 14: 1-6.GEMBALA MEMBUATKITA NYAMAN DAN BETAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Membuat Kita Nyaman danBetah. Rasa nyaman kita sebagai manusia selalu terkait dengan hubungan antarpribadi satu dengan yang lain. Sedangkan rasa betah kita lebih terkait dengansuasana di sekeliling dan hal atau barang yang kita pakai. Misalnya Anda merasanyaman dengan teman-teman di dekatmu, dan pada saat yang sama Anda juga betah dengansuasana kerja sama dan lingkungannya yang tenang. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik memberikan kita rasa nyaman dan betahdalam konteks seperti itu. Yesus membuat kita nyaman bersama Dia dan sesamaorang beriman. Yesus membuat kita betah berada di dalam rumah-Nya, yaituGereja, juga dengan semua pengajaran dan perintah-Nya. Ungkapan yang sangat pasuntuk ini ialah yang dikatakan Yesus pada hari ini: jangan gelisah hatimu,percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku. Bersama Bapa-Ku dan Aku, semuapasti menjadi betah dan nyaman. Tetapi tak semua orang sepakat tentang menjadi nyaman dan betah dalamKristus. Selalu ada orang yang tak langsung paham. Bisa juga ada interpretasiyang berbeda. Misalnya rasul Thomas bertanya, tunjukkan dong persisnya sepertiapa? Lalu Yesus dengan sangat meyakinkan berkata: Aku adalah jalan, kebenarandan kehidupan. Penegasan ini sudah cukup pas untuk mengatasi keraguan itu. Yesus memberikan kuasa kepada para pelayan Gereja untuk menciptakan rasanyaman dan betah ini bagi setiap Umat Allah. Seperti Petrus, Santo Paulus jugaberdiri pada level otoritas pengajaran yang sama, berkotbah tentang semuakebenaran dalam Yesus Kristus. Ini sungguh memberikan rasa nyaman dan betahbagi semua pendengarnya, terutama kaum non-Yahudi yang kafir yang sangat kritisdan skeptis. Mereka bisa menerima pengajaran Paulus dan akhirnya memilih untukmenjadi pengikut Kristus. Lalu pertanyaannya ialah, siapakah yang paling bertanggug jawab dengan rasanyaman dan betah ini? Yang jelas bukan Tuhan dan para pemimpin Gereja yangbertanggung jawab. Mereka memberikan perhatian dan kasih sayang hanya karenacinta. Menjadi nyaman dan betah bukan pertama-tama urusan mereka. Jadi rasanyaman dan betah itu harus pertama-tama diciptakan oleh kita masing-masing.  Hal ini sama dengan kenyataan bahwa kita yang mengalami apakah menolak ataumenerima bapa dan ibu kita sendiri. Mereka adalah karunia Tuhan bagi kitamasing-masing. Tapi hal tentang rasa nyaman dengan bapa dan ibu sendiri, ituadalah tanggung jawab kita sendiri. Anda dan saya harus menciptakannya. Rasabetah dan nyaman dengan Tuhan dan Gereja harus kita ciptakan dan pertahankan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga kami selalumemiliki rasa nyaman dan betah karena Engkau senantiasa berada di tengah-tengahkami melalui Yesus Kristus, Tuhan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-4 Paskah, 15 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 14, 2025 8:40


Dibawakan oleh Evhy Losari dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 13-25; Mazmur tg 89: 2-3.21-22.25.27; Yohanes 13: 16-20.GEMBALA YANGBAIK MENCERAHKAN PENGERTIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala yang Baik MencerahkanPengertian. Sang Gembala Yesus Kristus menerangi dunia dan hati kita denganfirman-Nya. Jika firman itu hanya sampai pada telinga manusia, pekerjaanevangelisasi itu masih sangat mentah. Dari mendengar, kita perlu melanjutkanprosesnya sampai kepada pengertian. Tuhan terus membantu untuk membuat kitamengerti Dia, yaitu firman-Nya yang disampaikan itu dapat kita pahami.  Sejak pembaptisan kita dicurahkan Roh Kudus dan malalui Penguatan kitadiurapi kepenuhan-Nya. Salah satu karunia yang diberikan kepada kita ialahpengertian. Di dalam Injil pada hari ini Tuhan Yesus gembala yang baikmengajarkan kita bahwa dengan mengerti pengajaran-Nya kita menjadi orang-orangyang terberkati. Dia sangat berkenan kepada orang-orang yang tidak hanyamendengarkan, tetapi juga mengerti. Sebab melalui pengertian itulah sikap orangterbentuk dan dari sana ia mulai bersikap dan bertindak.  Tidak berarti bahwa tak ada pengertian pada setiap manusia, kelompok orangatau sebuah kultur. Yang sering menjadi soal ialah bahwa pengertian manusiaterbatas dan cenderung berbeda-beda pemahaman akan sesuatu hal. Apalagi dalamsoal ajaran iman tertentu, bahaya kurang pengertian dan penafsiran yangberbeda-beda sering berakibat pada konfllik dan bentrok di antara kita.  Hal ini sungguh menjadi pengalaman Santo Paulus. Ia telah alami bagaimanaYesus membuat pemikiran dan pengertiannya menjadi baru. Kini giliran dia untukmencerahkan pikiran dan pengertian orang-orang yang belum tahu apa-apa tentangYesus Kristus. Sering urusan menjelaskan orang-orang dari tidak tahu untukmendapatkan suatu pengertian dasar akan suatu ajaran baru menjadi tugas yanglebih muda. Sedangkan akan sulit sekali melakukan yang sama kepada orang-orangyang sudah punya pemikiran dan pengertian tersendiri.  Bagi kita, pengertian tentang Tuhan Yesus Kristus dan segala hal mengenaiiman kita memang sudah ada dengan ukuran berbeda-beda dari seorang ke oranglain. Tetapi urusan mencerahkan atau menyegarkan pengertian itu merupakan suatuhal yang lain. Lalu bagaimana caranya? Mungkin usulan ini sangatlah sederhana,tapi siapa tahu bisa sangat berguna. Anak sekolah harus membaca satu bukupelajaran sepuluh kali untuk bisa hadapi ujian, daripada membaca sepuluh bukusatu kali saja. Maka hal yang sama, kita mesti bertemu dan belajar pada Yesusberulang dan banyak kali. Tidak efektif kalau hanya sesekali atau jarang. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, terima kasih berlimpah atasPutra-Mu Yesus Kristus yang menjadi gembala yang baik bagi kami. Ia mencerahkandan menyegarkan pengertian kami untuk semakin mengetahui diri-Nya dan Dikausebagai Tuhan yang mengutus Dia. Semoga kami selalu bersemangat menguatkanpengenalan dan pemahaman tentang Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...

Ruang Publik
Rumah Subsidi Buat Jurnalis, Sokongan atau Sogokan?

Ruang Publik

Play Episode Listen Later May 8, 2025 46:15


Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mulai menyalurkan rumah subsidi bagi jurnalis pada Selasa, 6 Mei 2025. Untuk tahap awal, 100 kunci rumah diberikan kepada jurnalis terpilih saat peluncuran program tersebut di Kompleks Grand Harmoni Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan ini juga dilaksanakan di Yogyakarta, Medan, Palembang, Makassar, dan Manado.Rencananya, kuota rumah subsidi jurnalis bakal ditambah dari semula 1.000 unit jadi 3.000 unit.Menkomdigi Meutya Hafid menyebut program ini bentuk dukungan negara kepada wartawan sebagai pilar demokrasi. Sedangkan, Menteri PKP Maruarar Sirait alias Ara membantah program ini sebagai bentuk 'sogokan' buat membungkam insan pers.Pemberian jalur khusus rumah murah buat jurnalis menuai pro-kontra sejak masih wacana. Penolakan muncul dari sejumlah organisasi profesi wartawan. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) sepakat bilang, perbaikan upah layak lebih mendesak.Bagaimana pandangan Dewan Pers soal program rumah subsidi untuk jurnalis? Bagaimana dengan kekhawatiran bahwa program ini akan melemahkan independensi media? Bagaimana dampaknya pada kebebasan pers?Kita akan bahas polemik ini di Ruang Publik KBR, bersama Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto dan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Bayu Wardhana.

TOS2ANPODCAST
#S4E2 Liverpool Juara, Arsenal Wacana

TOS2ANPODCAST

Play Episode Listen Later May 5, 2025 64:10


20 Gelar Liga Inggris dipatenkan Liverpool, Slot gak perlu banyak basa-basi bikin The Reds sabet trofi di musim ini. Menjadi Dutchman pertama yang memenangi Liga Inggris sebagai pelatih, tak hanya itu, Liverpool menyamai jumlah piala pemuncak sebelumnya, Manchester United.Sedangkan, Arteta dan Arsenalnya masih wacana. Malah jadi tanda tanya. Setelah gelar Liga Inggris lepas kini fokus beralih untuk dapat trofi UCL untuk pertama kalinya. Berat, karena lawan PSG yang sama-sama incar Piala Pertama.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-2 Paskah, 3 Mei 2025, Pesta Santo Yakobus dan Filipus, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 2, 2025 8:51


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Korintus 15: 1-8; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Yohanes 14: 6-14.SALING MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saling Melengkapi.Ada sepasang suami istri yang baru saja menikah, membuat pengakuan dirinyamasing-masing. Suami mengakui bahwa kekuatan pribadinya ialah keyakinan yangteguh. Keputusan yang ia ambil akan dipegangnya dan tidak berubah. Namun iapunya kelemahan pokok, yaitu tidak bisa mengontrol marahnya. Sedangkan istri mengakui bahwa dirinya suka bingung.Misalnya dalam memutuskan untuk memasak jenis makanan tertentu bagi keluarga,ia perlu waktu untuk bertanya dan berdiskusi. Ia sulit memutuskan sendiri.Tetapi ia punya kelebihan, yaitu ia sangat setia. Ia menjamin bahwa cintanyakepada suami adalah utuh dan tulus. Keduanya berjanji untuk memahami kekuatandan kelemahan masing-masing. Dan komitmen yang tumbuh dari sini ialah bahwa merekaharus sepakat untuk saling melengkapi. Suatu kehidupan yang harmonis, seimbang dan damai sangatbergantung pada saling melengkapi antara pribadi-pribadi atau unsur-unsur yangberbeda-beda.  Kodrat manusia sebagaimakhluk sosial menentukan kebutuhan dasar ini, antara lain melalui penetapandari Tuhan bahwa manusia pertama pria dan wanita itu pada dasarnya salingmelengkapi. Di dalam Gereja perdana sosok kedua rasul yang pestanya kitarayakan pada hari ini juga memberikan sisi-sisi perbedaan yang sangat jelas. Rasul Yakobus terkenal sebagai pribadi yang kuatpendiriannya dan yakin dalam prinsip hidupnya. Ia terbukti menjadi pemimpinGereja Yerusalem, Gereja awal. Pendiriannya tegas dan mendalam, sehingga iabersama dengan Santo Petrus adalah pilar-pilar Gereja pada awal berdirinya.Sedangkan rasul Filipus seperti yang diwartakan oleh Injil hari ini, adalahseorang pribadi yang meski sudah sekian waktu mengikuti Kristus, tetapi masihbergulat dengan kebingungannya. Ia mungkin terbebani sebagai bagian dari slowlearners, pembelajar yang lamban, atau mungkin secara natural terkondisikansebagai orang yang bingung.  Tuhan Yesus memang memanggil kita masing-masing dengansegala kekurangan kita untuk membentuk Gereja-Nya dan membangun Kerajaan-Nya.Tidak masalah kalau kita berbeda-beda tetapi kita senang, mau, dan bertekatuntuk hidup bersama. Kita tidak membenci bahkan memusuhi perbedaan. Setiapkelemahan dan kekurangan dari tiap-tiap orang akan dilengkapi oleh pribadi yanglain. Tuhan akan berkenan memberkati dan melengkapi semuanya, karena Ia telahbuktikan dengan menggunakan rasul Yakobus dan Filipus untuk membangun Gereja-Nya.Anda dan saya juga tentu bisa, karena itu Tuhan memanggil kita.  Marilah kita berdoa.Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, perkuatkanlah kami dengan segala perbedaandi antara kami, sehingga kami menjadi potensi-potensi yang baik untukmemperkuat persekutan hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-2 Paskah, 29 April 2025, Peringatan Santa Katarina Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 28, 2025 8:21


Dibawakan oleh Agnes Nabela dari Paroki Serpong dan Fransiska Putri dari Paroki Kota Bumi di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 32-37; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Yohanes 3: 7-15.SAMPAI KE HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Sampai Ke Hati.Seorang terpelajar dan pemimpin umat seperti Nikodemus, ketika mencari tahukebenaran kepada Tuhan, berarti ia masih memiliki kekurangan. Jadi orangpandai, bijaksana, terpelajar, dan berkuasa ternyata perlu menjadi lebih baiklagi. Dengan kata lain, seperti Nikodemus, yang memusatkan pencarian kebenarankepada Tuhan, adalah orang-orang yang sedang menuju ke “hati”. Perjalanan dan usaha kita menuju ke “hati” sebenarnyaialah fokus hidup kita, sebuah tujuan yang akan kita capai, dan sesungguhnyatujuan itu ialah Tuhan. Seseorang yang berbuat baik dalam menolong sesamanya,diapresiasi orang lain sebagai pribadi yang berbuat sampai ke hati. Seseorangyang berbuat tidak baik atau jahat kepada sesamanya, juga mendapat penilaiandari orang lain sebagai pribadi yang terlanjur “sampai hati” melakukanperbuatan tersebut. Jadi, yang kita katakan sebagai “sampai ke hati” ialah sesuatuhal atau kenyataan hidup yang sangat inti, pusat dan utama di dalam hidup. Hidup Kristen kita di dunia ini adalah sebuah perjalanandan keyakinan kita dengan jelas mengatakan bahwa tempat tinggal kita di duniaini hanya sementara. Ada sebagian dari kita yang sudah “sampai ke hati”, yaitumereka yang sudah beralih dari dunia ini melalui peristiwa kematian mereka didunia. Sedangkan kita yang masih hidup, menempuh jalan Yesus Kristus untuk padasaatnya yang tepat akan sampai ke hati yang sesungguhnya yaitu Tuhan. Untukmenjamin kepastian ini, Yesus sendiri menjelaskan dengan amat nyata bahwa Iasendiri sebagai Anak Manusia, datang dari surga, tujuan akhir kita. Pertanyaan sederhana di sini ialah: siapakah yang berhakuntuk sampai ke hati? Apakah ini adalah kebebasan masing-masing orang ataukahkita sebagai satu komunitas orang-orang beriman memiliki panggilan yang samauntuk nantinya sampai ke hati atau sampai ke surga? Jawabannya ialah baikpribadi maupun bersama, kita memiliki panggilan untuk ke sana. Nikodemus dansetiap dari kita, begitu disemangati oleh Yesus sendiri atau oleh pengalamanlainnya, tentu begitu bersemangat dan tekun untuk mencapai tujuan akhir hidupkita dengan gemilang. Setiap orang ingin menjadi champion  atau pemenang perjalanan itu, seperti yangdicita-citakan oleh Santo Paulus.  Tetapi sebagai komunitas umat Allah, Gereja, kita jugamemiliki komitmen bersama untuk sampai di surga bersama-sama. Dengan demikian,motto hidup bersama yang disampaikan di dalam Kisah Para Rasul: sehati dansejiwa, sangatlah penting untuk direalisasikan baik secara jasmani maupunrohani saat kita masih hidup di dunia ini. Hidup bersama dengan benar dan baikdi dunia ini sungguh menggambarkan kehidupan bersama yang mulia di surganantinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, berkatilah kami supaya ciri sehati sejiwa menjadi kenyataan dalamhidup kami setiap saat. Kemuliaan kepada Bapa...Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 28 April 2025 - Beriman dan Bersyukurlah dalam keadaan apa pun

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 27, 2025 6:56


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 28 April 2025Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16)Renungan: Pada zaman Tuhan Yesus, keberadaan orang kusta sangat memprihatinkan. Mereka adalah orang-orang yang menderita secara fisik, psikologis, dan spiritual. Secara fisik, sebab kusta adalah penyakit kulit yang gatal dan menjalar ke seluruh tubuh mereka. Secara psikologis, sebab orang yang berpenyakit kusta harus dijauhkan dari keluarga dan lingkungan masyarakat. Mereka harus hidup terasing di tempat lain. Secara spiritual, sebab pada saat itu orang menganggap sakit kusta sebagai kutuk dari Tuhan, yang diakibatkan oleh dosa-dosa mereka. Orang-orang seperti inilah yang suatu saat datang meminta kesembuhan kepada Tuhan Yesus. Mereka 10 orang, dan setidaknya satu di antara mereka adalah orang Samaria. Mereka hanya bisa berteriak kepada Tuhan Yesus dari jarak jauh, dikarenakan mereka tidak boleh berdekatan dengan orang tahir seperti halnya Tuhan Yesus. Menanggapi hal ini, Tuhan Yesus pun berkata agar mereka pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan bahwa mereka telah sembuh sehingga mereka dikembalikan pada masyarakat. Mereka percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, dan ketika mereka di tengah jalan, mereka sembuh. Salah satu dari mereka, yakni orang Samaria, kembali kepada Tuhan Yesus untuk mengucap syukur kepada-Nya atas kesembuhan yang dialaminya. Hal ini membuat Tuhan Yesus heran dan mempertanyakan yang sembilan orang lagi, yang juga sama-sama mengalami kesembuhan. Dari kisah 10 orang kusta ini kita bisa belajar dua hal.Pertama, iman. Kesepuluh orang kusta ini adalah orang yang punya iman besar. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar pergi memperlihatkan diri kepada imam-imam, sebenarnya mereka belum sembuh. Tetapi, ketika mereka percaya dan taat pada perkataan-Nya, mereka mengalami mujizat. Ketika mereka sedang di tengah perjalanan, mereka sembuh! Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya iman dan ketaatan untuk bisa mengalami kuasa Tuhan. Kita tidak boleh hanya pasif menunggu terjadinya mujizat. Kita harus berani mengambil langkah iman, sehingga kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita.Kedua, ucapan syukur. Ada 10 orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus, tetapi hanya satu orang yang kembali kepada-Nya untuk mengucap syukur atas kesembuhannya, yakni seorang Samaria. Orang Samaria ini jelas adalah orang yang tahu berterima kasih. Sedangkan 9 orang lagi, orang Israel yang sering menganggap diri sebagai orang yang lebih saleh dari orang Samaria, justru lupa atas kesembuhan yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya ucapan syukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya di dalam hidup kita. Hendaklah kita ingat Tuhan bukan hanya ketika kita membutuhkan pertolongan-Nya, namun juga ketika kita telah mengalami pertolongan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku bukan hanya percaya pada pertolongan-Mu, tetapi juga bersyukur atas pertolongan-Mu yang telah kualami dalam hidupku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam peken ke-2 Paskah, 28 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 27, 2025 7:46


Dibawakan oleh Alexia Christabella Suryadi dan Ignasius Suryadi dari Paroki Villa Melati Mas, Gereja Santo Ambrosius di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8.LAHIR KEMBALI Renungan kita pada hari ini bertema: Lahir Kembali.Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuahtantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimanaiman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengankelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untukmemiliki pengertian yang benar, bahwa kelahiran kembali memang sangat perlu.Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibuuntuk kemudian terlahir kedua kalinya. Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahamanbiologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh.Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan inimengingkatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh YohanesPembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudussehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus.Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan didalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang. Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh denganRoh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalamnama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialahmereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kitaterima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat atau di-confirmed di dalamsakramen Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerimasakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil denganpengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia jugaberani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeridan takut. Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialahtentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu danterkait pengalamannya, namun situasi kita sungguh beda. Tetapi tantangannyasama, yaitu iman yang kita peroleh melalui inisiasi memang perlu selaludibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuanpembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagaipembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yangselalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramenKrisma yang sudah kita terima.  Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untukdiingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus,semoga Roh-Mu memperkuatkan selalu iman kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...

Ruang Publik
Kapan Kampus Bebas Kekerasan Seksual?

Ruang Publik

Play Episode Listen Later Apr 11, 2025 48:42


Dua pekan terakhir, publik dibikin geram oleh kasus kekerasaan seksual yang terungkap di institusi pendidikan tinggi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Padjajaran, Bandung. Di UGM, pelakunya berstatus Guru Besar Fakultas Farmasi, Edy Meiyanto. Korbannya 15 mahasiswi S1 hingga S3 yang terjadi pada kurun 2023-2024. Selain dipecat sebagai dosen, status ASN yang disandangnya terancam dicopot.Sedangkan di Unpad, pelakunya Priguna Anugrah Pratama, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran. Ia memperkosa anggota keluarga pasien saat bertugas di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Selain diputus studinya, Priguna kini menjadi tahanan Polda Jawa Barat. Dua kasus itu menambah daftar panjang kekerasan seksual di perguruan tinggi. Komnas Perempuan mencatat ada 1.133 kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Data yang membuat miris karena publik punya ekspektasi tinggi terhadap civitas akademika, sebagai kalangan terpelajar dan bermoral.Mengapa kasus kekerasan seksual di pendidikan tinggi terus berulang? Bagaimana keberpihakan kampus terhadap korban? Apa saja upaya ekstra yang harus dilakukan untuk memastikan kampus yang ramah terhadap perempuan?Kita bincangkan bersama Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Belmawa Kemendiktisaintek) Dr. Berry Juliandi, Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA Margareth Robin, dan Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran (Unpad), Dandi Supriadi, PhD.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-5 PraPaskah, 10 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 7:25


Dibawakan oleh Safira dan Ketty dari Paroki Santa Theresia Lengko Ajang di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat DanBersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masihberlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadianmenampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar dibumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagaiseorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasaibersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yangharus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanyamembuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkantujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Iniadalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertamamenggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian didunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allahyang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap olehYesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yangmerupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepadapanggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itusanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga denganpara nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka.  Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguhtertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalahkenyataan janji Allah kepada Abraham dan pernubuatan para nabi. SebenarnyaYesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudahmelihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karenajanji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilahyang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yangmerupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengankarunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimanakita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, danlingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kitauntuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita iniialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situTuhan sungguh hadir.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu,khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

SPESIAL DIALOG CLASSY FM
KANAL BRI - BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun Pada RUPST 2025

SPESIAL DIALOG CLASSY FM

Play Episode Listen Later Mar 25, 2025 2:53


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. Tiga di antaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, yaitu Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.Dari total nilai dividen tunai tersebut, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang”, jelas Hendy. Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

Ruang Publik
Jurnalis Diteror (Lagi), Ancaman Nyata Kebebasan Pers

Ruang Publik

Play Episode Listen Later Mar 24, 2025 47:23


Ancaman kekerasan masih membayangi jurnalis ketika menjalankan tugas untuk kepentingan publik. Yang teranyar, kantor Tempo diteror dengan kiriman kepala babi dan bangkai tikus. Salah satu jurnalisnya, FCR juga menjadi korban doxxing. Identitasnya disebarkan ke media sosial. Di Bandung, jurnalis Kompas, FRS, dianiaya saat meliput demonstrasi penolakan RUU TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat pekan lalu. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mencatat ada 73 kasus kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2024. Yang terbanyak adalah kasus kekerasan fisik dengan 20 kasus. Bentuk kekerasan lain berupa teror atau intimidasi, pelarangan liputan, ancaman, serangan digital, penuntutan hukum, kekerasan berbasis gender, perusakan alat liputan, hingga pembunuhan.Sedangkan pelaku kekerasan didominasi oleh polisi dengan 19 kasus. Pelaku lain meliputi anggota TNI, organisasi masyarakat, orang tak dikenal, aparat pemerintah, sampai perusahaan.Kasus-kasus tersebut jarang diusut sampai tuntas, sehingga minim efek jera. Padahal, pers, sebagai salah satu pilar demokrasi, butuh jaminan keamanan karena bekerja untuk kepentingan publik.Di kasus terbaru yakni teror terhadap Tempo, banyak muncul kecaman, tak terkecuali dari pejabat pemerintah dan DPR. Namun, belum tampak tindak lanjut berarti yang mengarah pada penanganan serius.Bagaimana mendesak aparat hukum mengusut dan mengadili pelaku teror? Bagaimana menuntut komitmen negara untuk melindungi pers dan jurnalis?Kita bincangkan bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Nany Afrida, serta Musisi dan Mantan Jurnalis Tempo Ananda Badudu. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 14 Maret 2025 - Pakailah perkataan yang baik dan membangun

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 13, 2025 6:30


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-7 masa biasa, 26 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 25, 2025 6:49


Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 4: 11-19; Mazmur tg 119: 165.168.171.172.174.175; Markus 9: 38-40MELAWAN IRI HATI DAN CEMBURU Renungan kita pada hari ini bertema: Melawan Iri Hati danCemburu. Orang sering menaruh dua kelemahan manusiawi ini sebagai sifat-sifatyang mirip bahkan sama. Namun sebenarnya keduanya jelas berbeda. Seorang yang iri hati dapat terlihat ketikadirinya sakit hati dan marah karena sesamanya jauh lebih pintar dan punyabanyak relasi, sedangkan dirinya tidak pintar dan selalu mendapat julukan dunguoleh orang-orang di sekitarnya. Jadi iri hati adalah sifat yang timbul karenaada kekurangan pada diri sendiri. Orang yang dikuasai sikap iri hati selalutidak aman, terusik atau terganggu karena kebaikan, keberhasilan ataukeunggulan orang lain.  Sedangkan seorang pencemburu mengalami suasana kekacauanhati yang berbeda. Misalnya Leah, seorang gadis remaja yang pintar, sopan danbaik hati. Segala yang positif pada dirinya itu membuat dirinya percaya diri.Kedua orang tuanya begitu sayang dan sangat mendukungnya. Ia mendapatkan segalaperhatian dari orang tuanya. Tetapi pada saat yang sama ia juga merasa kurangnyaman dan kuatir, jangan-jangan perhatian dan kasih sayang orang tuanya ituterbagi-bagi juga kepada sepupunya yang tinggal bersama mereka. Oleh karena ituLeah menjadi cemburu kepada sepupunya itu.  Jadi perbedaan antara iri hati dan cemburu ialah ini: kitacemburu terhadap apa yang ada pada orang lain, sedangkan kita iri hati terhadapapa yang ada pada diri kita. Keduanya kalau tidak diatur atau diarahkan denganbaik akan berbuah menjadi marah, benci dan tidak suka. Itu semua adalah dosa.Maka Tuhan Yesus berkata bahwa kita tidak boleh iri hati karena semua kemurahanberasal dari Bapa. Setiap orang dikarunia segala sesuatu cukup untuk ia dapathidup, bertumbuh, berkembang dan selamat. Yang penting kita masing-masing tetapberterima kasih kepada Bapa dan berusaha mewujudkan kehendak Tuhan yang adapada kita. Injil pada hari ini memberikan contoh konkret bagaimanaYesus berhadapan dengan sikap negatif para rasul karena sifat irihati dancemburunya. Mereka melihat orang lain yang bukan bagian dari kelompoknyaberbuat baik dan melayani orang lain. Tuhan membela dan mendukung pihak yanglain itu, jelas membuat mereka cemburu. Mereka menyadari bahwa orang laintersebut ternyata berbuat mirip atau bahkan lebih baik, sehingga sifat irihatinya mucul dengan begitu kuat. Mereka bahkan nekat untuk mencegah pihak laintersebut. Bagaimana untuk melawan iri hati dan cemburu itu, kitabPutera Sirakh mengajarkan kita untuk bersikap bijaksana. Menurutnya, hidupbijaksana akan dicintai oleh Tuhan. Hidup penuh syukur adalah kebijaksanaan.Hidup menurut karunia masing-masing adalah kebijaksanaan. Hidup yang benar itubijaksana.Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya Tuhan, penuhilah kamidengan rasa bersyukur dan komitmen akan kebenaran-Mu, supaya kami dapat melawansifat iri hati dan cemburu di dalam diri kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa ...

Ruang Publik
Retret Kepala Daerah, Manfaat atau Mudarat?

Ruang Publik

Play Episode Listen Later Feb 21, 2025 45:03


Mulai besok, Jumat, 21 Februari, sebanyak 505 kepala daerah yang baru saja dilantik, akan menjalani retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Selama sepekan, mereka bakal mengikuti pembekalan dalam rangka penyelarasan visi misi dengan pemerintah daerah. Sejumlah menu wajib retret sudah disiapkan, di antaranya soal tugas, pokok, dan fungsi kepala daerah, Astacita, hingga urusan pengelolaan anggaran. Masa orientasi serupa juga digelar Presiden Prabowo untuk menggembleng para menterinya pada akhir Oktober 2024 lalu yang bertajuk Retret Merah Putih. Bedanya, retret kali ini didanai APBN dari pos anggaran Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp11,06 miliar. Sedangkan, retret kabinet diklaim berasal dari kocek pribadi Presiden. Retret kepala daerah juga banjir kritik. Selain, bernuansa militeristik, anggaran retret kedua ini membebani negara di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Seberapa urgen, retret kepala daerah digelar? Apakah termasuk pemborosan anggaran? Seberapa besar dampaknya pada kinerja pemerintahan baru di daerah?Kita bincangkan bersama Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. R. Siti Zuhro dan Pakar Otonomi Daerah, Prof. Djohermansyah Djohan.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-6 masa biasa, 17 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 16, 2025 9:10


Dibawakan oleh Mandalina Salawa dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 4: 1-15.25; Mazmur tg 50: 1.8.16bc-17.20-21; Markus 8: 11-13PEMBUNUHAN PERTAMA Renungan kita pada hari ini bertema: Pembunuhan Pertama.Sudah sekian lama entah berapa tahun yang lalu, telah terjadi aksi pembunuhan pertamasejak penciptaan. Pembunuhan itu terjadi antara saudara di dalam keluarga, yangsatu bernama Kain dan yang lain Habel. Menurut kitab Kejadian, Kain marah, irihati, benci, dan sakit hati karena Tuhan berkenan dengan persembahan Habel,sedangkan persembahannya tidak dilirik oleh Tuhan. Jadi pembunuhan pertama olehmanusia kepada manusia lain terjadi di dalam keluarga. Pembunuhan pertama itu dimungkinkan oleh marah, sakithati, benci di dalam diri seorang yang mengetahui bahwa saudaranya ternyatalebih baik dari pada dirinya. Kemarahan dan sakit hati itu datang dari hatiyang tidak bersih, belum dewasa dan sudah dirusaki oleh kejahatan. Kemarahandan sakit hati tidak datang dari luar, tetapi dari diri sendiri, yang tidakingin dengan kebaikan dan kebenaran, tetapi lebih memilih kejahatan. Buktinyaialah ketika Kain menampakkan muka yang tidak ceria, muram, tidak bahagia, dantidak berbuat baik, Tuhan Allah mengatakan bahwa dosa sudah mengintip di mukapintu dan siap kapan saja untuk memperdayai Kain. Setan dan segala daya kejahatannnya sangat senang danselalu mengintip di pintu. Ia siap seratus persen untuk mengisi kekuatannyaketika kesempatan itu ada. Siapa pun dia, seperti Kain, yang tidak berbuatbaik, sedih, tidak bahagia, selalu berpikir negatif, dan punya pandangan liar,aneh, serta tidak mengindahkan kehendak Tuhan atas dirinya, adalah kesempatanpaling terbuka bagi Setan dan kuasa jahatnya. Sebenarnya, ketika di dalamkeadaan seperti itu, sudah ada peringatan bahwa “Setan sedang mengintip di pintu”dan orang yang diingatkan itu menyadari. Ia juga tahu seperti apa kekuatanSetan. Tetapi peringatan itu tidak diindahkan. Dan ia jatuh ke dalam dosa. Iaadalah Kain dan juga siapa pun di antara kita yang tidak mau mengindahkanperingatan apa pun. Di dalam tugas-Nya di depan publik, Yesus juga memberikanperingatan banyak sekali kepada para rasul, murid-murid dan semua saja yangmendapatkan kesembuhan dan pengampunan dari-Nya. Mereka mengindahkan peringatanitu dan mereka diselamatkan. Sedangkan orang-orang Farisi dan para ahli taurattidak pernah mengindahkan, maka dosa mereka besar sekali. Mereka sama denganKain, tidak mendapatkan tempat di hati Tuhan dan tidak mendapatkan keselamatan. Pada hari ini kita diajak untuk mengingat bahwa pembunuhanpertama itu berlanjut sampai sekarang dalam bentuk pembunuhan fisik, mental dankarakter. Kita harus menghentikannya saat ini juga, meskipun Setan selalumengintip, tetapi kita harus kuat dan tidak boleh memberinya kesempatan.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kamiselalu mengindahkan perintah dan peringatan-Mu sepanjang waktu. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus  ... Dalam namaBapa ...

Ruang Publik
Pelantikan Kepala Daerah Ditunda, Apa Dampaknya?

Ruang Publik

Play Episode Listen Later Feb 3, 2025 49:20


Pelantikan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 ditunda. Awalnya pemerintah, DPR, dan penyelenggara pemilu sepakat pelantikan akan digelar pada 6 Februari 2025, untuk kepala daerah yang tak bersengketa atau non-sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Sedangkan bagi yang bersengketa di MK akan dilantik setelahnya. Namun, pemerintah berubah pikiran, karena MK bakal segera menggelar putusan sela (dismissal) kepala daerah yang bersengketa. Selain itu, ada arahan dari Presiden Prabowo soal efisiensi anggaran. Alhasil, jadwal pelantikan mundur sampai waktu yang belum ditentukan, agar memenuhi keserentakan. Ini disebut sesuai dengan Keputusan MK Nomor 27 dan 46 Tahun 2024 yang menyatakan pelantikan kepala/wakil kepala daerah hasil Pilkada 2024 digelar secara serentak dan menanti proses sengketa hasil pilkada di MK tuntas. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan akan mencari tanggal baru, menyesuaikan dismissal MK, yang rencananya dibacakan pada 4-5 Februari 2025. Adakah konsekuensi dari penundaan ini? Apa saja dampak maupun risiko yang harus diwaspadai? Kita bincangkan bersama Pakar Otonomi Daerah, Prof. Djohermansyah Djohan dan Pengajar Bidang Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu pekan ke-3 masa biasa, 1 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 31, 2025 7:51


Dibawakan oleh Novi dan Retty dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 11: 1-2.8-19; Mazmur tg Lukas 1: 69-70.71-72.73-75; Markus 4: 35-41 KEKUATAN SEBUAH PENGAKUAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Kekuatan Sebuah Pengakuan. Seorang kakek dan nenek sedang menikmati kopi pada sore hari sambil berbagi kisah tentang anak-anak dan cucu-cucunya. Mereka semua hidup mandiri dan menikmati hidup yang layak. Kakek berkata kepada nenek, “Pada waktu memilihmu dan saat kita menikah dulu saya miskin sekali. Saya anak yatim piatu dan tidak memiliki siapa-siapa dan apa-apa.” Nenek juga menanggapi dengan berkata: “Saya wanita yang tidak menarik. Hampir semua lelaki di kampung tidak tertarik padaku. Tapi kenyataannya kita bisa jodoh, menikah dan memiliki yang keluarga besar.”   Jika Anda mengajukan pertanyaan kepada kedua orang tua itu alasan pokok yang membuat mereka jodoh dan sampai kepada perkawinan, sudah pasti jawabannya ialah cinta. Surat kepada orang Ibrani yang menjadi bacaan pertama hari ini menambah jawabannya, yaitu karena iman. Cinta dan iman adalah dua kekuatan yang mempersatukan kita entah itu perkawinan entah itu suatu persekutuan lain di dalam hidup kita. Yang ditekankan oleh surat ini ialah atas dasar dan pegangan iman, semua perbuatan cinta dapat diungkapkan dengan tulus, iklas dan bertanggung jawab.   Abraham adalah profil seorang beriman yang sangat kuat dan kita semua tahu bahwa semua perbuatannya dalam mencintai Tuhan Allah dan mencinta orang lain yang berada di sekelilingnya bersumber pada imannya itu. Abraham sesungguhnya mengajarkan kita bahwa iman adalah pokok hidup kita dan cinta adalah buah-buah kehidupan itu. Pengakuan iman adalah mutlak bagi setiap orang beriman, mencintai adalah kewajiban setiap orang beriman. Menurut Injil pada hari ini, bahkan yang membuat pengakuan iman ialah danau yang ganas, yang dikuasai setan. Kalau setan saja mengakui Tuhan, apalagi kita yang beriman.   Pada peristiwa redahnya angin ribut, pengakuan kejahatan atau lebih tepat kekuatan jahat yang diwakili oleh angin dan gelombang ternyata datang lebih dahulu. Sedangkan pengakuan para murid bahwa Yesus adalah Tuhan yang menghentikan kekuatan jahat tersebut justru datang kemudian. Mengapa? Karena setan dan roh jahat lebih takut akan Tuhan. Mereka tak ingin disiksa dan dihabiskan oleh Tuhan. Mereka sudah setan, tidak mau disiksa menjadi lebih setan lagi. Siapakah di antara kita senang dan mau kalau dianggap setan?   Sedangkan kita manusia, masih berpikir-pikir untuk mengakui kepada Tuhan, apalagi mengakui dosa-dosa kita. Mungkin kita terlalu menunggu tanda-tanda besar baru bisa mengakuinya. Jangan-jangan kita sudah tidak lagi takut akan Tuhan sehingga Ia murkah terhadap kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, buatlah kami pribadi-pribadi yang takut akan Dikau secara benar, supaya kami juga dapat mengakui Engkau dengan benar. Salam Maria ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 27 Januari 2025 - Relasi yang baik dengan Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 27, 2025 5:40


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Januari 2025 Bacaan: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Renungan: Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya adalah peribahasa yang masih sering didengungkan. Makna dari peribahasa ini adalah sifat anak tidak jauh dari sifat orang tuanya. Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa sifat buruk yang dimiliki seorang anak, pasti merupakan warisan dari sifat buruk orang tuanya. Sehingga ada yang berkata bahwa untuk mengenal seseorang, maka kita hanya perlu melihat ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya. Mungkin di antara kita ada yang orang tuanya adalah seorang perampok, koruptor, atau pemakai obat-obatan terlarang, dll. Namun, bukan berarti kita pasti akan menjadi perampok, koruptor, atau pemakai obat-obatan terlarang! Pohon apel memang akan "melahirkan" pohon apel juga, tetapi kualitas buahnya belum tentu sama. Semua tergantung cara perawatannya, bagaimana kita memberi pupuk yang berkualitas, bagaimana kita memberi sinar matahari dan air yang cukup. Kalau kita berbicara tentang kelahiran, maka kelahiran itu adalah kehendak Tuhan. Kita tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita. Sedangkan menjadi "tanaman yang baru", yang berbeda dari asalnya adalah berbicara tentang kehendak bebas. Jika kita memilih menjadi seorang koruptor, karena bapak kita seorang koruptor, maka itu bukan kehendak Tuhan, tetapi kehendak kita sendiri. Apalagi kemudian kita bergaul dengan para koruptor, semakin mempertegas bahwa kita sendirilah penyebabnya. Jadi ada perbedaan besar antara bibit dan relasi. Mungkin kita adalah bibit yang berasal dari seorang yang tidak benar, tetapi jika kita menjalin relasi dengan orang benar, maka kita akan bertumbuh menjadi satu pribadi yang baru, yang berbeda dari orang tua kita. Untuk itu, berhentilah menghakimi diri sendiri dan orang lain hanya karena kita berasal dari bibit yang "jelek". Dari ayat yang kita baca, dengan jelas sekali dikatakan bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Jadi yang merusak segala sesuatu yang baik dari kita adalah pergaulan atau relasi yang buruk, bukan bibit yang buruk! Mari kita menjalin relasi dengan orang yang baik dan benar di mata Tuhan, supaya kita bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan benar. Jika orang tua kita baik, bersyukurlah! Jika tidak, tetaplah bersyukur dan mencari jalan hidup yang sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat menjalin relasi dengan orang-orang yang benar, supaya aku juga menjadi pribadi yang benar di hadapan-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 9 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 8, 2025 8:48


Dibawakan olah Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 4: 19 - 5: 4; Mazmur tg 72: 1-2.14.15bc.17; Lukas 4: 14-22a PADA HARI INI DIGENAPILAH KITAB SUCI   Renungan kita pada hari ini bertema: Pada Hari Ini Digenapilah Kitab Suci. Banyak di antara kita mengakui kalau mereka sulit mengerti dan menghafal isi kitab suci. Ada seorang bapak berusia 70 tahun berkata bahwa ia sudah membaca kitab suci baik perjanjian lama maupun baru sejak masih di SD. Namun ia tidak mengerti hampir semua isinya, dan ia hanya menghafal dua ayatnya. Yang pertama ialah “Sarungkanlah pedangmu itu” di dalam Injil menurut Yohanes 18,11; dan yang kedua ialah ketika Yesus wafat di atas salib dan berkata terakhir kalinya: “Selesai sudah” dalam Injil menurut Yohanes 19,30.   Keadaan bapak 70 tahun ini tidak jauh berbeda dengan kebanyakan umat beriman. Sebagian besar anggota Gereja berkata bahwa menghidupi atau menghayati kitab suci seperti mengampuni sesama, berdoa yang tekun, menjunjung tinggi nama Tuhan, dan melayani sesama, jauh lebih mudah dibandingkan dengan mengerti dan menghafal isi kitab suci. Sebagian lagi mempunyai pandangan bahwa lebih baik mereka yang punya pendidikan teologi dan kitab suci, yang berperan untuk mengajarkan dan memberikan pencerahan tentang isi kitab suci. Sedangkan umat kebanyakan cukup mendengarkan dan dibuat mengerti melalui proses pengajaran tersebut.   Masih banyak lagi kisah dengan aneka situasinya tentang usaha membuat kitab suci menjadi bagian dari langkah hidup kita setiap hari. Jadi sebenarnya keadaan secara umum dalam kaitan bermanfaatnya kitab suci bagi hidup mereka, terletak pada pemahaman yang kurang diperhatikan di satu pihak, dan penghayatan dalam hidup nyata yang lebih muda di pihak lainnya. Perbedaan ini sangat terasa, ketika misalnya sebuah keluarga didatangi oleh para tetangga untuk ibadat lingkungan basis. Tuan rumah sangat ramah dan dikenal sangat bermurah hati. Kepada tetangganya itu, ia mengakui bahwa kitab suci yang dipajang di lemari tidak pernah dibuka sejak dibeli dua tahun lalu. Baginya lebih mudah mendengarkan homili pastor di gereja, daripada membaca sendiri di rumah.   Keadaan seperti ini  adalah kenyataan di banyak keluarga dan komunitas kita. Maka terhadap situasi ini, tema renungan kita hari ini ingin menegaskan sebuah komitmen: setiap hari diusahakan supaya ada penggenapan kitab suci kepada tiap-tiap orang dalam keluarga dan komunitas kita. Yesus membuka dan membaca kitab suci, dan ini merupakan dorongan bagi kita untuk melakukan yang sama. Kepada mereka yang punya kesempatan dan kemampuan untuk melakukannya, hendaknya melakukan itu dengan suka cita. Ada juga orang-orang mendengarkan yang dibaca atau diwartakan. Mereka yang punya kesempatan dan kemampuan, diusahakan supaya melakukannya. Yang penting ialah jangan sampai tidak melakukan kedua-duanya, maka tidak terjadi sama sekali penggenapan kitab suci di dalam hidup mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, buatlah kami tekun dengan Sabda-Mu, maka kami digenapi oleh firman-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 8 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 7, 2025 7:00


Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, Labuan Bajo, di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 4: 11-18; Mazmur tg 72: 1-2.10-11.12-13; Markus 6: 45-52 MELIHAT TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Tuhan. Untuk orang-orang yang hidup dalam zaman yang sama, melihat Tuhan atau melihat Yesus merupakan sebuah kenyataan. Sedangkan masa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, bukan lagi melihat Tuhan dengan mata fisik, tetapi dengan mata rohani dan iman. Atas keterbatasan tersebut, Yesus meninggalkan ajaran-ajaran untuk memperkuat mata iman dan rohani, sehingga ketika orang-orang beriman mengalami perjumpaan dan melihat Tuhan, mereka tidak memakai indra matanya tetapi hati dan budinya.   Salah satu cara melihat Tuhan dengan memakai kemampuan bukan indra mata ialah seperti yang terjadi dengan seorang anak kecil yang ingin melihat Tuhan. Ia bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan itu seperti apa?” Ibunya agak bingung untuk menjawabnya. Kemudian ia menemukan jawabannya. Ia menarik anaknya mendekat, dan memeluknya erat-erat penuh kasih sayang. Lalu ia berkata kepada anaknya: “Tuhan yang kamu ingin lihat, adalah seperti itu.” Anak itu langsung mengerti, karena terbentuk kesadaran imannya bahwa Tuhan yang ia percayai adalah Dia yang memiliki segala kebaikan dan kasih sayang, dan ia alami itu melalui orang tuanya.   Apa yang diperlihatkan oleh ibu dan anak itu adalah sebuah pemaknaan Tuhan sangat konkret, yang menurut Surat Yohanes yang pertama sebagai bacaan pertama hari ini, Tuhan Allah adalah kasih. Kitab suci mengajarkan tentang ini, demikian juga ajaran para Bapa Gereja dan seterusnya pengajaran-pengajaran di dalam Gereja. Sepuluh perintah Allah berisi satu hukum saja, yaitu cinta kasih, yang diwujudkan oleh setiap orang beriman kepada Tuhan dan sesamanya. Dengan lebih konkret, santo Yohanes menjelaskan bahwa kita tidak perlu risau atau terlalu mengada-ada untuk mencari Tuhan, bahkan dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan.   Cara kita melihat Tuhan, menurut dia ialah dengan berbuat kasih. Di dalam satu perbuatan kasih, misalnya mendengarkan dan memahami orang yang sedang berbicara kepada kita, yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat adalah sebuah kehadiran yang menguntungkan. Pihak yang berbicara dan mendengar saling menikmati keuntungannya. Mereka saling memperhatikan sama sekali tidak menjadi ancaman atau pengganggu bagi yang lainnya.   Yesus yang tampak berjalan di atas air dan hadir di tengah para rasul-Nya adalah seorang yang memberikan rasa nyaman, tenang, dan damai. Bahkan Ia menjamin supaya para pengikut-Nya itu tidak usah takut. Perbuatan kasih kita mestinya bukan sebagai hal yang mengkuatirkan, mencurigakan atau menakutkan. Sebaliknya perbuatan kasih kita harus membawa keuntungan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan iman yang kuat, supaya kami mampu menjalankan kehendak-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Rupa Bali Podcast
S6 - Episode 7 - Florto Studio: Womanhood + Daily Slice bersama Umah Yuma dan Ayu Sujati - Host: Savitri

Rupa Bali Podcast

Play Episode Listen Later Dec 28, 2024 36:38


Media Partner - Womanhood yang merupakan istilah mendeskripsikan  keperempuanan telah menjadi inspirasi Yuma dalam berkarya. Sedangkan keadaan sehari-hari, yang kelihatan remeh tapi menyenangkan menjadi, menjadi inspirasi Ayu dalam berkarya. Keduanya benar-benar terinspirasi dari keadaan kehidupannya sehari-hari sebagai ilustrator dan seorang perempuan. Di sesi ini jadinya mendengar banyak hal menarik yang bisa dipelajari dan ditelusuri, serta tantangan dalam menyiapkan pameran kali ini. Seperti apa itu? Yuk, didengerin!

METRO TV
JADI, JAKARTA PUNYA SIAPA? - Kontroversi Edisi 016

METRO TV

Play Episode Listen Later Dec 6, 2024 38:29


Hasil hitung cepat Pilkada Jakarta membuat panas ibu kota. Kubu Pramono Anung-Rano Karno mengklaim sudah menang satu putaran, namun kubu Ridwan Kamil-Suswono mengklaim pilkada akan berlangsung dua putaran karena tidak ada yang memperoleh suara lebih 50%. Kubu Pram-Rano kini mengawal ketat penghitungan suara di KPU agar tidak ada kecurangan. Sedangkan kubu RK-Suswono justru membuat sayembara berhadiah bagi yang bisa menunjukkan kecurangan selama pilkada. Siapa yang akhirnya akan menguasai Jakarta?

METRO TV
Data RBR Sebut Pramono-Rano Menang dengan Raih 50,067% Suara - Headline News MetroTV 4261

METRO TV

Play Episode Listen Later Dec 3, 2024 2:02


Tim Data Rumah Bersama Relawan (RBR) Pramono Anung-Rano Karno menyatakan pasangan Pramono-Rano memenangkan Pilkada Jakarta satu putaran. Kepala Koordinator tim Big Data RBR Dody M. Barus mengungkapkan Pramono-Rano meraih 2.183.044 suara (50,067%). Sedangkan pasangan RidwanKamil-Suswono meraih 1.717.957 suara (39,401%) dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.227 (10,532%), Dody menjelaskan pihaknya membentuk Relawan Jaga TPS yang terdiri dari 3.210 relawan dan 3 supervisor yang selama 1 bulan terakhir dilatih menggunakan aplikasi laga TPS. Tiap relawan bertanggungjawab untuk menjaga proses pemungutan suara di TPS-nya masing-masing.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 26 November 2024 - Melekat pada pokok Anggur

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 25, 2024 5:34


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 November 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5) Renungan: Kalau kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus. Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena selama ini aku terlalu terikat dengan hal-hal duniawi. Bantulah aku agar hatiku dapat melekat erat hanya pada-Mu saja. Yesus yang baik, tolonglah aku anak-Mu. Amin. (Dod).

Podcast Grow Up
KAK SETO: KELUARGA BERKUALITAS MENUJU INDONESIA EMAS

Podcast Grow Up

Play Episode Listen Later Nov 23, 2024 24:34


Perlindungan anak merupakan amanat dari negara yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak serta diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 guna menyelenggarakan perlindungan anak secara khusus. Pada 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi karena jumlah penduduk usia produktif mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya sebesar 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif.

C3 Reach Pemulihan Kupang
Seri 1 - Allah Atas Badai | Ps. Charles Bessie

C3 Reach Pemulihan Kupang

Play Episode Listen Later Nov 7, 2024 44:04


Jarang dari kebanyakan kita menyukai badai. Bahkan hampir sebagian dari kita menghindari yang namanya badai. Tetapi yang namanya kehidupan, tidak ada yang lepas dari namanya badai. Walaupun definisi dari setiap kita berbeda-beda tentang badai, ada yang menganggap masalah ialah badai, tetapi bagi sebagian besar orang itu bukan badai. Sedangkan kita tahu, bagi konteksnya para pelaut, badai melatih, membentuk dan menghasilkan pelaut-pelaut yang berpengalaman. Mengapa demikian, sebab jikalau tidak adanya badai, maka tidak ada pelaut yang mampu membaca, menafsirkan & mempersiapkan apa yang harus dihadapi didepan. Badai juga memisahkan antara yang lemah dan yang kuat, yang fana dan kekal, dan yang manusia dengan Allah. Untuk itulah kadang Allah mengijinkan badai dalam kehidupan kita, agar melalui badai kita mampu melihat siapa kita, dan mengakui jikalau hanya melalui kekuatan kita sendiri, kita tidak dapat melewati badai tersebut. Lalu bagaimana cara menyikapi, meresponi & menghadapi badai yang ada didepan kita? Simak Podcast Seri 1 - Allah Atas Badai | Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-30 masa biasa, 30 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 29, 2024 10:05


Dibawakan oleh Wilibroda Gunung Lajar dari Paroki Santo Arnoldus Janssen Waikomo di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Efesus 6: 1-9; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.13cd-14; Lukas 13: 22-30 PINTU SEMPIT UNTUK KESELAMATAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Pintu Sempit Untuk Keselamatan. Pemahaman kita tentang karunia perlu dibedakan dari hadiah. Salah satu perbedaannya ialah bahwa hadiah diberikan pada saat tertentu dan terbatas pada orang yang terpilih untuk mendapatkannya. Sedangkan karunia, misalnya keselamatan, diberikan bagi setiap orang dan merupakan pemberian dari Tuhan sejak awal seorang manusia dilahirkan ke dunia, dalam seluruh hidupnya dan sampai pada hidup abadinya setelah kematian.   Keselamatan yang baru saja diuraikan tersebut mengandung arti sebuah proses untuk menjadi. Sedangkan sebuah hadiah, misalnya seseorang mendapatkan sepeda motor baru, adalah sesuatu atau benda yang sudah menjadi hasil yang didapatkan dan dinikmati. Keselamatan yang sebagai proses itu perlu dimulai dari titik awal yaitu panggilan Tuhan yang maha kuasa. Permulaannya dari Tuhan, dan terlaksana di dalam diri setiap pribadi yang dipanggil: dari kelahiran sampai kematian dan berakhir pada kehidupan abadi bersama Tuhan.   Sebagai sebuah proses menjadi dan pembentukan, maka Tuhan Yesus pada hari ini mengajarkan kita bahwa terjadinya keselamatan itu bukan sebuah peristiwa otomatis, langsung jadi, dan mungkin seperti pandangan umum tentang hadiah yang cuma-cuma. Ia mengibaratkan perjalanan mencapai keselamatan, yaitu pencapaian terakhir, seperti melalui pintu yang sempit. Bayangkan saja, sebuah jalan besar empat jalur yang memungkinkan para pengemudi dengan leluasa dan lancar melewatinya tanpa beban dan kesulitan. Ketika beberapa kilometer untuk sampai ke pemberhentian terakhir, jalan menyempit menjadi satu jalur saja. Betapa sulit, stress, kesal, dan resahnya para pengemudi bersama penumpangnya menghadapi kenyataan tersebut.   Yesus ingin memberikan kita kesadaran tentang proses yang tidak gampang supaya bisa selamat dan masuk ke dalam surga. Syarat utama dan satu-satunya ialah menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang sempurna adanya. Itu adalah tiket yang bisa membayar lunas pintu yang sempit itu. Untuk menjadi sempurna, kita perlu memenuhi syarat-syarat yang Yesus sendiri tetapkan supaya kita penuhi secara bertanggung jawab. Syarat-syarat itu lengkap ada di dalam diri-Nya, karena Ia sendiri berkata bahwa: “Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14,6).   Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus merefleksikan ajaran Tuhan Yesus tersebut dengan menegaskan bahwa semua perbuatan baik yang dilakukan terhadap anggota keluarga sendiri dan kepada sesama harus dilandasi oleh cinta kasih. Sering perbuatan-perbuatan tersebut menuntut pengorbanan yang besar dan melalui proses yang rumit atau sulit. Namun melalui cara tersebut, suka cita dan kebahagiaan akan menjadi kenyataannya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, ajarlah kami untuk senantiasa hidup di dalam jalan dan kebenaran-Mu. Salam Maria penuh rahmat  ... Dalam nama Bapa ...

Narasipostmedia
Koalisi DPR, Siapa yang Diuntungkan?

Narasipostmedia

Play Episode Listen Later Oct 19, 2024 9:55


Koalisi DPR, Siapa yang Diuntungkan? Oleh. Netty al Kayyisa(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Pelantikan anggota DPR RI periode 2024-2029 berlangsung pada Selasa, 1-10-2024 di ruang sidang paripurna, kompleks parlemen, Jakarta. Sebagaimana hajatan besar di Indonesia, pelantikan ini juga mendapat sorotan publik. Bukan dari sisi prosesi pelantikannya yang sudah biasa, tetapi pada komposisi 580 anggota DPR RI yang terpilih. Dari seluruh partai kontestan pemilu, hanya ada 8 partai yang bisa meloloskan anggotanya menjadi anggota DPR RI. Komposisi perolehan kursi terbanyak tetap dipegang oleh PDI Perjuangan dengan 110 kursi. Sedangkan sisanya diduduki oleh partai koalisi pemenangan presiden terpilih Prabowo Subianto, yaitu Gerindra (86 kursi), Golkar (102 kursi), PAN (48 kursi), PKB (68 kursi), dan Demokrat (44 kursi). Dengan koalisi besar yang mendominasi parlemen, sudah dapat terbaca ke mana arah keberpihakan anggota parlemen hari ini. Naskah selengkapnya: ⁠https://narasipost.com/opini/10/2024/koalisi-dpr-siapa-yang-diuntungkan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx

METRO TV
DPR DI PERIODE BARU - Kontroversi Edisi 011

METRO TV

Play Episode Listen Later Oct 17, 2024 49:06


Baru juga sepekan dilantik, anggota DPR mulai sibuk kasak-kasuk mengatur kesejahteraan, seperti tunjangan rumah dinas yang besarnya bisa mencapai 50 juta perbulan. Sedangkan ada beberapa anggota DPR yang terdiri dari suami, istri, dan anak. Lainnya tentang wacana uang pensiun seumur hidup yang memantik polemik. DPR juga kabarnya berencana menambah jumlah komisi. Banyak yang menyebutnya bagian dari upaya bagi-bagi kekuasaan, walau DPR berkilah untuk menyesuaikan dengan kementerian baru nanti. Bagaimana DPR mau utak-atik beragam pos kesejahteraan mereka? Kapan DPR mulai bekerja serius untuk rakyat?

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-28 masa biasa, 16 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 15, 2024 8:06


Dibawakan oleh Suster Maria Blandina PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Galatia 5: 18-25; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 11: 42-46 PENYALIBAN DAGING KITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Penyaliban Daging Kita. Spiritualitas Kristen mendapatkan sumber utamanya dari Yesus Kristus. Meskipun di dalam perkembangan dan pertumbuhan Gereja, pengaruh kebudayaan dan peradaban yang berbeda-beda ikut memberikan warna di dalam kehidupan Kristen, namun Yesus sebagai pusatnya tidak pernah berubah. Tuhan Yesus Kristus ingin supaya jiwa-jiwa manusia dapat selamat dan sampai ke surga, sementara tubuh mereka akan mati dan menyatu dengan alam di dalam dunia.   Ada seorang remaja laki-laki bertanya kepada ibunya tentang makna nafsu duniawi. Setelah dijelaskan, si remaja itu dapat mengerti bahwa kalau ia tidak bisa mengontrol makanan yang manis, ia akan menderita penyakit gula. Jika ia tidak bisa mengontrol makanan berlemak, ia akan menimbun kolesterol yang berujung pada serangan jantung. Jika ia tidak bisa mengontrol gairah seksual, ia akan terjerumus ke dalam pornografi dan seks bebas. Jika ia tidak bisa mengontrol bermain games, belajarnya di sekolah akan mengalami hambatan. Dan masih ada daftar panjang yang dibuat remaja itu di dalam catatan hariannya.   Nasihat orang tua yang disusul dengan tumbuhnya kesadaran remaja itu memang sejalan dengan misi Tuhan Yesus Kristus. Dalam semua ajaran Yesus Kristus, hal tentang penyangkalan diri dan memanggul salib adalah penekanan yang utama demi mengikuti Dia sebagai murid-murid-Nya. Penyangkalan diri bermakna juga sebagai penyaliban keinginan daging kita. Menurut Santo Paulus di dalam bacaan pertama kepada jemaat di Galatia, daging merupakan segala bentuk hawa nafsu dan keinginannya yang diatur dalam hukum Taurat. Hukum ini berlawanan dengan Roh Kudus yang melahirkan hukum cinta kasih.   Yesus dan orang-orang kudus mengajarkan kita bahwa penyaliban daging atau juga yang disebut mati raga bertujuan membawa kita mencapai kesempurnaan. Kitab suci mewartakan tentang penyangkalan diri sebagai kewajiban yang dilakukan setiap pengikut Kristus. Semua semangat kedagingan yang terungkap melalui pemuasan tubuh dan yang menjadi kesibukan kaum Farisi harus dapat dimatikan, karena kalau tetap dibiarkan jiwa-jiwa kita akan mengalami kesulitan untuk mendekatkan kita kepada Tuhan. Kehidupan rohani kita sebagai jalan kita kepada Tuhan bahkan bisa mati. Yesus berkata “Celakalah” bagi mereka yang mengutamakan keinginan daging dan tidak menyalibkannya.   Yang sangat dikawatirkan kalau kecelakaan itu sungguh terjadi ialah seseorang tidak dapat masuk ke surga untuk mengalami kehidupan yang kekal. Ini seharusnya menjadi peringatan yang terus-menerus kepada kita agar kita menjadi tahu bahwa semua yang berkaitan dengan daging atau tubuh akan berhenti di dunia ini. Sedangkan jiwa kita akan membawa kita ke surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha kuasa, berkatilah semangat iman kami, sehingga kami selalu meningkatkan upaya penyangkalan diri demi membuat jiwa kami bersih dan murni. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

METRO TV
Cak Lontong: Mau Jadi Ketua Timses karena Pram-Rano tak Berambisi di Pilpres! - Si Paling Kontroversi Edisi 009

METRO TV

Play Episode Listen Later Oct 6, 2024 49:10


Sebuah kejutan muncul di Pilkada Jakarta 2024 ketika pasangan Pramono Anung-Rano Karno menunjuk Lies Hartono alias Cak Lontong sebagai ketua tim sukses. Selain jagoan melawak, memangnya apa kehebatan Cak Lontong sehigga dipercaya jadi ketua tim sukses? Jangan-jangan pasangan nomor urut 3 itu sedang main-main berlaga di Pilkada sehingga memilih komidian seperti Cak Lontong. Meminjam istilah Cak Lontong, publik disuruh mikir dan menerka-nerka. Sedangkan hasil survei seperti yang sering dipakai Cak Lontong dalam lawakannya, juga tak ada yang menyebut namanya cocok sebagai ketua tim sukses. Mungkin tak banyak yang tahu kalau Cak Lontong sebenarnya sudah nyemplung ke politik sejak 10 tahun lalu, ketika terlibat dalam kampanye pilpres 2014. Bahkan, ia mengaku pernah menjajaki berlaga di Pilkada Surabaya, namun akhirnya batal karena tidak didukung keluarga. Lalu, tahu apa Cak Lontong tentang Jakarta ketika ia sendiri ber-KTP Surabaya? Apa juga strategi yang ia susun untuk memenangkan Pram-Rano di Pilkada Jakarta yang kata orang miniaturnya Pilpres?

Radio Rodja 756 AM
Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan

Radio Rodja 756 AM

Play Episode Listen Later Oct 3, 2024 59:05


Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 29 Rabiul Awal 1446 H / 3 Oktober 2024 M. Kajian Islam Tentang Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah Ta’ala […] Tulisan Semua Nikmat dari Allah, Sedangkan Perbuatan Dosa dari Godaan Setan ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-26 masa biasa, 30 September 2024, Peringatan Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja,

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 29, 2024 7:08


Dibawakan oleh Lusi Oktavia dan Elisye Pessy dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar-Bali, Indonesia. Ayub 1: 6-22; Mazmur tg 17: 1-3.6-7; Lukas 9: 46-50 SIM SETAN TIDAK MATI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: SIM Setan Tidak Mati. Kita semua tahu bahwa Surat Ijin Mengemudi (SIM) mempunyai batas waktu berlaku. Biasanya berdurasi 5 tahun, atau bisa juga 10 tahun. Namun bagi Setan yang tugasnya menggodai dan menjatuhkan manusia ke dalam dosa, SIM untuk dia sebenarnya ialah Surat Ijin Menggoda. Durasi pekerjaan Setan untuk menggodai manusia ialah sepanjang waktu ketika dunia ini masih ada. Pekerjaannya itu ia dapatkan dari kodratnya sebagai penjahat dan sudah mendapat ijin dari Tuhan.   Apakah benar Tuhan mengijinkan Setan untuk memperdayai manusia di dunia? Kitab suci, khususnya kitab Ayub yang menjadi bacaan pertama hari ini memberi catatan tentang hal ini. Setan ketika menelusuri dan menjelajah seluruh bumi, ia menemukan bahwa Ayub hidup dalam berkat Tuhan dan mempunyai harta yang begitu banyak. Ayub adalah manusia yang terhormat dan sangat takwa kepada Tuhan. Ia dilindungi oleh Tuhan. Setan lalu melaporkan itu kepada Tuhan, kemudian Tuhan memberikan dia ijin untuk mengganggu dan merusak semua yang dimiliki oleh Ayub, namun tidak boleh mencelakakan pribadi Ayub.   Ketika pada kenyataannya semua harta milik Ayub memang dihancurkan dan hilang, Ayub hanya berpasrah kepada Tuhan. Hidupnya hanya ada di tangan Tuhan. Ia lahir telanjang dari kandungan ibunya, ia juga telanjang untuk kembali ke dalamnya. Ia percaya bahwa Tuhanlah yang memberi, Tuhan jugalah yang mengambilnya. Jadi pengalaman Ayub ini memberikan kita satu peringatan bahwa meski Setan tetap saja dan terus-menerus mengganggu kita untuk mengambil apa saja yang kita miliki, ia tidak boleh dibiarkan untuk menghancurkan iman kita. Ia tidak boleh diberi peluang untuk membawa kita jauh dari Tuhan yang sangat mencintai kita.   Tuhan mengijinkan Setan untuk menguasai semua yang melekat di dalam dunia, karena semua itu adalah bagian dari urusan dan perhatian Setan. Sedangkan jiwa manusia dan masa depannya untuk bersatu dengan Allah yang mahatinggi adalah miliki Tuhan Allah. Tuhan sendiri tidak menghendaki agar kita atau umat kesayangan-Nya tidak ada satu pun yang hilang. Ia mengijinkan kita untuk hidup sementara waktu di dalam dunia namun bukan untuk hilang atau lenyap dimangsa oleh Setan dan kelompoknya, tetapi untuk kembali ke dalam pangkuan dan pelukan kasih-Nya di dalam Kerajaan Surga.   Setan tetap bekerja dan SIM-nya itu tidak mati. Tuhan tidak memerintah Setan untuk berhenti. Manusia juga tidak punya kekuatan untuk menghentikan Setan dalam bekerja. Di dalam bacaan Injil hari ini, ditunjukkan bahwa kecenderungan manusia untuk mencari jabatan, posisi atau kedudukan yang tinggi, dapat menjadi pintu masuk bagi Setan untuk menghancurkan kehidupan manusia sendiri. Nafsu ini tidak lain adalah hanya untuk memuaskan kepentingan diri sendiri dan bukan untuk mendatangkan kebaikan dan keselamatan jiwa manusia. Biarlah Setan menghancurkan nafsu duniawi ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah kami dalam iman, harap dan kasih sehingga kami mampu mengalahkan godaan Iblis yang hendak menjatuhkan kami ke dalam dosa. Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 28 September 2024 - Firman yang tumbuh, berbuah dan jadi berkat

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 27, 2024 5:02


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 28 September 2024 Bacaan: "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23) Renungan: Suatu ketika Tuhan Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang petani yang menaburkan benih di ladangnya. Sebagian dari benih itu jatuh di pinggir jalan sehingga burung memakannya sampai habis. Sebagian lagi jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan karena tanahnya tipis, ia segera tumbuh, tetapi ketika matahari terbit maka ia menjadi layu. Sebagian lagi benih itu jatuh di tengah semak duri, dan ketika semak duri itu semakin besar maka ia menghimpitnya. Tetapi sebagian lagi jatuh di tempat yang subur, lalu tumbuh dan berbuah, ada yang 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa benih yang jatuh di pinggir jalan adalah orang yang menerima Kabar Baik atau firman Tuhan tetapi dia tidak memahami firman Tuhan. Kemudian Iblis datang dan merampasnya dari orang tersebut. Benih yang jatuh di tempat yang berbatu-batu melambangkan orang yang menerima firman dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar di dalam hatinya. Ketika cobaan dan penganiayaan datang dalam hidupnya, dia menjadi murtad. Benih yang tumbuh pada semak berduri melambangkan orang yang menerima firman Tuhan, namun kekhawatiran dunia dan tipu muslihat kekayaan menghimpitnya sehingga tidak berbuah. Sedangkan benih yang tumbuh di tanah subur dan berbuah 100 kali, 60 kali, dan 30 kali menggambarkan firman yang ditanam di hati orang yang menerimanya dan dapat memahaminya. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana firman Tuhan diberitakan kepada semua orang, tetapi sikap dan respons mereka berbeda-beda sehingga hasilnya pun berbeda. Bagaimana firman tumbuh dalam hidup kita tergantung pada sikap kita terhadapnya. Apakah kita membiarkan Iblis mengambilnya dari kita, membiarkan pencobaan menekan firman tersebut, membiarkan kekhawatiran dan kekayaan dunia ini menghimpitnya, ataukah kita bertekun di dalamnya sehingga menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Semuanya tergantung pada pilihan kita. Untuk itu, jadikanlah hati kita sebagai tanah yang subur untuk firman Tuhan sehingga menghasilkan buah yang menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati seperti tanah yang subur, sehingga firman-Mu dapat tumbuh dan berbuah dalam hidupku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-25 masa biasa, 28 September 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 27, 2024 8:00


Dibawakan oleh Suster Elfina OSF dan Suster Yosi OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Santa Elisabeth Timor Leste di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Pengkhotbah 11: 9 - 12: 8; Mazmur tg 90: 3-6.12-14.17; Lukas 9: 43b-45 TARGET UNTUK KEMENANGAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Target Untuk Kemenangan. Seorang remaja dari desa baru saja selesai semester pertama kuliahnya di kota. Baginya hasil studi itu agak mengawatirkan. Ada beberapa nilainya kurang memuaskan, karena ia harus melakukan remedial atau ujian ulang. Ada sebagian teman dan tetangganya menganggap bahwa ia masih menyesuaikan diri. Dan anggapan itu cukup membesarkan hatinya. Ia termotivasi untuk cepat keluar dari tekanan itu.   Saat telepon dengan kedua orang tuanya di desa, ia mendapatkan motivasi baru dari orang tua: bahwa perjuangan atau usaha harus ada prosesnya. Tidak boleh ada anggapan bahwa suatu permulaan harus sudah langsung baik dan lancar. Yang penting sedari awal usaha, orang harus menargetkan kemenangan. Itu adalah motivasi yang sangat penting. Orang harus mulai dengan target kemenangan di dalam pikiran, permulaan usaha, dan rencananya.   Ziarah iman di dunia itu bagai sebuah perjuangan untuk sampai pada tujuannya, yaitu kesempurnaan di dalam Tuhan. Kita masing-masing diberikan target ini sejak saat pembaptisan, dan semua janji baptis itu sebagai instrumen yang membantu kita mencapainya. Ketika kita mencapai itu nanti, hasilnya ialah sebuah kemenangan dan kemuliaan.   Meskipun kitab Pengkhotbah secara lugas menggambarkan bahwa kehidupan yang nyata adalah hanya kesia-siaan, namun ia sangat menegaskan bahwa di akhir sebuah perjalanan hidup, ada pengadilan Tuhan yang menentukan seseorang itu sebagai pemenang atau sebaliknya kalah. Tuhan Yesus Kristus memandang ke Yerusalem tentang target yang sudah ditetapkan bagi-Nya. Yesus menyampaikan para rasul-Nya bahwa nanti di Yerusalem diri-Nya akan diserahkan kepada pembesar Yahudi untuk dihukum mati. Kematian-Nya itu merupakan yang sangat keji yaitu dengan disalibkan. Kematian di salib adalah sebuah kemenangan, begitu ajaran di dalam iman kita.   Target kemenangan melalui salib ini juga merupakan rahmat bagi kita. Namun seperti para rasul, banyak dari kita belum atau tidak mampu mengerti sepenuhnya. Bagi yang mengerti, mereka memang mengalami dan menghayati di dalam hidup hariannya, yaitu berpartisipasi dan berbagi dalam kemuliaan dan kemenangan Kristus dengan salib. Mereka tentu menerima kesulitan dan penderitaan atas dirinya dalam kerelaan dan suka cita. Pilihan hidupnya ialah mati raga. Bagi mereka yang belum mengerti, tetap ada kesempatan terbuka untuk menghayati spiritualitas salib. Sedangkan mereka yang tidak mau mengerti, salib itu adalah suatu kebodohan dan cara yang memalukan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, Engkau menyatakan secara terbuka kemenangan-Mu melalui salib supaya menjadi santapan sabda dan perjanjian bagi kami, semoga kami selalu setia dengan jalan salib kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...

SerSerGairah
S04E09 - Gimana Caramu Mendefinisikan Kata "Berjuang"?

SerSerGairah

Play Episode Listen Later Sep 25, 2024 46:22


Tentu saja dengan melihat kepada siapa kita bertanya. Menurut KBBI dan para linguis, berjuang artinya mengusahakan sesuatu. Sedangkan menurut para biologis, berjuang adalah hewan yang banyak jenisnya, bisa berjuang madu ataupun berjuang kutub.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-25, 22 September 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 21, 2024 10:36


Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini, dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 12.17-20; Mazmur tg 54: 3-4.5.6-8; Yakobus 3: 16 - 4: 3; Markus 9: 30-37 PELAYAN BAGI SEMUA   Tema renungan kita pada Hari Minggu Biasa ke-25 ini ialah: Pelayan Bagi Semua. Ada seorang pemuda desa baru saja lulus sarjana, memilih untuk bekerja di kampung halaman. Ia ingin kembangkan ilmunya di tengah orang-orang desa, karena ia berpikir bahwa dirinya dan pengetahuannya perlu diberdaya-gunakan bagi banyak orang. Ia ingin supaya pelayanannya dirasakan orang-orang kebanyakan.   Ia datang ke desanya membawa juga seorang wanita, calon istrinya. Wanita ini berpenampilan sederhana dan di wajahnya selalu nampak aura keramahan. Keluarga dan orang-orang di desa berpikir kalau wanita itu seorang yang berpendidikan, atau paling kurang teman kuliah pemuda itu. Tetapi ternyata ia adalah seorang wanita dengan ijasah SMA dan bekerja sebagai pelayan toko.   Pemuda itu sering berbelanja di toko tempat wanita itu bekerja. Ia tertarik dan jatuh cinta pada wanita itu hanya karena dua kriteria: ia seorang yang tekun bekerja, dan seorang pelayan. Pemuda tampan dan pandai ini memutuskan untuk pulang kampung dan menjadi pelayan bagi daerahnya, lalu ia membawa seorang pendamping hidup yang sudah berpengalaman atau sudah ahli sebagai seorang pelayan.   Pemuda dan pemudi ini memutuskan untuk menjadi pelayan bagi semua orang. Mereka ingin wujudkan pesan Yesus Kristus yang disampaikan-Nya di dalam Injil pada hari ini ketika berbicara kepada para rasul pilihan-Nya: kalau menjadi pemimpin, mereka harus menjadi pelayan. Yesus inginkan supaya kualitas seorang pelayan, ialah melayani semua orang. Apakah syarat-syarat seorang pelayan bagi semua orang?   Pertama, pelayanan sesuai panggilan atau profesi masing-masing. Setiap pekerjaan di belakang sebuah profesi memiliki tugas pelayanan kepada orang-orang yang terlibat di dalamnya, bersama anggota keluarganya. Pelayanan profesi ini menuntut supaya semua dari mereka dilayani sesuai kebutuhannya. Kalalaian dan penolakan atas pelayanan ini adalah sebuah kesalahan. Kedua, Pelayanan adalah perbuatan yang lebih banyak menuntut kerelaan dan pengorbanan. Jika sebuah pekerjaan atau perbuatan tidak memiliki aspek suka rela, pengorbanan, dan kesabaran, itu bukan pelayanan tetapi sebuah tugas untuk mendapatkan imbalan. Ketiga, seorang pelayan adalah hamba kebenaran. Orang-orang beriman dan pencinta kebenaran selalu bekerja dengan segala upayanya supaya kebenaran itu dialami dan dirasakan semua orang. Sedangkan mereka yang tidak berjuang untuk kebenaran, mereka bukan pelayan. Ini semua adalah faktor pendukung untuk melakukan pelayanan bagi semua orang.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga dengan ibadat kami pada hari minggu ini, kami semakin baik sebagai pelayan-pelayan-Mu bagi sesama kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

Radio Muhajir Project
Kajian Wanita 197. "HATI-HATI MENJADI ORANG PELIT" | Kitab Al-Wabilush Shayyib

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Sep 19, 2024 56:13


Bismillah, 197. HATI-HATI MENJADI ORANG PELIT Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: Keutamaan shadaqah Halaman 89 Perbedaan antara syuhh (kikir) dan bakhil, bahwa syuhh (kikir) adalah kuatnya keinginan untuk memperoleh sesuatu (harta), mengulang-ulang dalam mencarinya, menghitung-hitung dalam mengumpulkannya dan tamak terhadapnya. Sedangkan bakhil adalah mencegah dari menginfakkan hartanya setelah diperolehnya karena cinta kepadanya dan menahannya, dan ia pelit sebelum memperolehnya dan bakhil setelah memperolehnya. Maka bakhil itu buah dari kekikiran, dan kekikiran itu mengajak kepada kebakhilan. Kekikiran tersembunyi dalam diri seseorang, maka siapa yang bakhil sungguh ia telah mentaati sifat kikirnya, dan siapa yang tidak bakhil sungguh ia telah mendurhakai sifat kikirnya dan diselamatkan dari keburukannya, dan orang seperti itulah yang selamat. Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan hamba-hamba-Nya, dekat dengan keluarganya, dekat dengan Surga dan jauh dari neraka. Adapun orang yang bakhil maka ia jauh dari hamba-hamba-Nya, jauh dari Surga, dan dekat dengan neraka. Kedermawanan seseorang akan menjadikan musuh-musuhnya cinta kepadanya, sedangkan kebakhilan seseorang akan menjadikan ia dimusuhi oleh anak-anaknya. Aib seseorang itu ditampakkan di tengah manusia oleh sifat bakhilnya, sedang kedermawanannya menutupi aibnya dari mereka semua Tutupilah dengan pakaian kedermawanan karena aku melihat seluruh aib tertutupi dengan kedermawanan Bandingkanlah apabila engkau membandingkan orang yang merdeka Ia memperindah dan menghinakan seorang pemuda dengan teman-temannya Jika kau mampu, sedikitlah dalam berucap, karena sesungguhnya jika seseorang sedikit berucap, sedikit pula kesalahannya Apabila harta seseorang berkurang, berkurang pula sahabatnya dan langit serta bumi menjadi terasa sempit baginya Lalu jadilah ia tidak tahu meskipun ia memasrahinya Apakah di depannya itu lebih baik baginya atau di belakangnya Apabila seseorang belum memilih sahabat bagi dirinya Maka umumkanlah di depan manusia bahwa ini adalah balasannya. === Simak Kajian Lengkapnya197. HATI-HATI MENJADI ORANG PELITdi Youtube Channel “Muhammad Nuzul Dzikri”

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Why the Recognition of Other Countries is an Important Condition for the Establishment of a Country - Mengapa Pengakuan Negara Lain adalah Syarat Penting Berdirinya Sebuah Negara

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Aug 15, 2024 13:32


In order to be recognized as a country, there are two important elements that must be fulfilled, namely constitutive and declarative elements. Constitutive elements consist of territory, population, and government. While the declarative element is recognition from other countries. - Agar bisa diakui sebagai sebuah negara, ada dua unsur penting yang harus terpenuhi, yakni unsur konstitutif dan deklaratif. Unsur konstitutif terdiri atas wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Sedangkan unsur deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 3 Agustus 2024 - Melekat pada pokok Anggur

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 2, 2024 5:34


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 3 Agustus 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Renungan: Jika kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus. Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku agar aku senantiasa melekat pada-Mu, sehingga hidupku akan menghasilkan buah yang bisa memberkati banyak orang. Amin. (Dod).

AWR Indonesian - Daily Devotional
"PENEBUS YANG DATANG"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Jul 24, 2024 5:46


Sedangkan cara kematian-Nya telah dibayagkan sebagaimana ular tembaga telah diangkat di padang belantara, demikianlah Penebus yang datang harus ditinggikan.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 1 Juli 2024 - Bersyukur atas pertolongannya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 30, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 1 Juli 2024 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. " (Lukas 17:15-16) Renungan: Ada 10 orang kusta yang datang kepada Yesus untuk minta disembuhkan. Seorang di antara mereka adalah orang Samaria. Mereka hanya bisa berteriak kepada Tuhan Yesus dari jarak jauh, dikarenakan mereka tidak boleh berdekatan dengan orang tahir seperti halnya Tuhan Yesus. Menanggapi hal ini, Tuhan Yesus pun berkata agar mereka pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan bahwa mereka telah sembuh sehingga mereka dapat dikembalikan pada masyarakat. Mereka percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, dan ketika mereka di tengah jalan, mereka sembuh. Salah satu dari mereka, yakni orang Samaria, kembali kepada Tuhan Yesus untuk mengucap syukur kepada-Nya atas kesembuhan yang dialaminya. Hal ini membuat Tuhan Yesus heran dan mempertanyakan yang sembilan orang lagi, yang juga sama-sama mengalami kesembuhan. Dari kisah 10 orang kusta ini kita bisa belajar dua hal. Pertama, iman. Kesepuluh orang kusta ini adalah orang yang punya iman besar. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar pergi memperlihatkan diri kepada imam imam, sebenarnya mereka belum sembuh. Tetapi, ketika mereka percaya dan taat pada perkataan-Nya, mereka mengalami mujizat. Ketika mereka sedang di tengah perjalanan, mereka sembuh! Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya iman dan ketaatan untuk bisa mengalami kuasa Tuhan. Kita tidak boleh hanya pasif menunggu terjadinya mujizat. Kita harus berani mengambil langkah iman, sehingga kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita. Kedua, terima kasih. Ada 10 orang penderita kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus, namun hanya satu orang yang kembali kepada-Nya untuk bersyukur atas kesembuhannya, yaitu orang Samaria. Orang Samaria ini jelas adalah orang yang tahu berterima kasih. Sedangkan 9 orang lainnya adalah orang Israel yang seringkali menganggap dirinya lebih saleh dibandingkan orang Samaria, justru melupakan kesembuhan yang diberikan Tuhan Yesus. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya dalam hidup kita. Kita hendaknya mengingat Tuhan bukan hanya ketika kita sedang membutuhkan pertolongan-Nya, tetapi juga ketika kita sudah merasakan pertolongan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tidak hanya percaya pada pertolongan-Mu, tapi juga bersyukur atas pertolongan-Mu yang telah aku alami dalam hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 24 Juni 2024 - Bijak mengatur waktu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 23, 2024 5:56


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Juni 2024 Bacaan: Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. (Kejadian 1:14-15) Renungan: Jauh sebelum manusia diciptakan, Tuhan sudah terlebih dahulu merancangkan waktu untuk kehidupan manusia, yaitu yang nantinya dibatası dengan hari, minggu, bulan sampai tahun, serta agar dapat menentukan atau mengetahui musim-musim yang ada di bumi. Dalam penciptaan di hari keempat inilah Tuhan menentukan waktu-waktu bagi manusia, melalui terbentuknya matahari, bulan, dan bintang. Dalam ayat 14 dikatakan, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun. "Sangat jelas, ayat ini menunjukkan bahwa benda-benda penerang yang diciptakan Tuhan, yaitu matahari, bulan, dan bintanglah yang dipakai Tuhan untuk memisahkan waktu-waktu tersebut. Ada beberapa tugas benda- benda penerang tersebut: Pertama, memisahkan siang dari malam. Itulah tugas khusus bagi matahari. Kedua, menunjukkan masa serta tahun-tahun. Istilah "masa" biasanya dipakai untuk menentukan waktu menanam dan menuai atau panen di ladang. Orang-orang pada zaman dahulu, ketika melihat benda-benda penerang tersebut di langit, akan mengetahui kapan masa menabur dan kapan mereka harus menuai. Ketiga, sebagai penerang bagi bumi. Tuhan menentukan bahwa yang lebih besar, yaitu matahari, akan menguasai siang. Artinya menjadi penerang di siang hari. Sedangkan yang lebih kecil, yaitu bulan, akan menguasai malam. Artinya menjadi penerang di malam hari. Kadang, oleh para nelayan, bintang-bintang dijadikan pertanda bagi mereka untuk melaut, khususnya untuk menentukan tempat di mana mereka menebarkan jalanya. Tuhan kita bukan hanya memiliki jiwa seni yang sangat tinggi, yang dapat kita perhatikan melalui karya-karyaNya, namun juga memiliki sifat yang sangat menyukai adanya keteraturan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini harus memiliki keteraturan. Termasuk juga keteraturan dalam waktu. Ide Tuhan dalam menciptakan benda-benda penerang tersebut merupakan cara la untuk mempermudah mengatur berjalannya waktu di bumi, khususnya yang disediakan bagi manusia. Sudah seharusnya kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia sudah menetapkan waktu bagi kita melalui penciptaan benda-benda penerang di langit. Itu memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini. Oleh sebab itu, jangan menyia-nyiakan waktu. Gunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Ingat, waktu yang telah berlalu tidak akan bisa diulang! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk bisa mengatur waktu yang ada dengan bijak, agar apa yang aku kerjakan dapat berjalan sesuai dengan rencana-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 26 Maret 2024 - Siap Sedia untuk Melayani

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 25, 2024 6:41


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 Maret 2024 Bacaan: "Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." (Markus 15:21) Renungan: Ketika Simon daei Kirene dalam perjalanan pulang ke Yerusalem dari luar kota, ternyata ia bertemu dengan arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus. Dalam Injil Matius dikatakan bahwa arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus berjumpa dengan Simon orang Kirene. Sedangkan dalam Injil Markus dikatakan bahwa ketika arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus datang, Simon sedang lewat. Hal ini menunjukkan sebuah kejadian yang kebetulan. Tetapi sangat mungkin Simon sempat berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut sehingga dia dicegat oleh para prajurit Romawi. Proses penyaliban, mulai dari perjalanan dari tempat hukuman dijatuhkan sampai tiba di tempat penyaliban, hingga penyaliban itu sendiri, biasanya diikuti oleh sejumlah besar orang. Karena penyaliban seperti ini diikuti oleh banyak orang di sepanjang perjalanan, maka hal ini pastilah menyita perhatian orang banyak di tempat-tempat yang dilalui oleh rombongan tersebut. Apalagi orang-orang yang mengikuti rombongan penyaliban seperti ini biasanya disertai dengan teriakan-teriakan dari orang banyak, baik mereka yang setuju dengan penyaliban, karena orang yang akan disalibkan dianggap sebagai penjahat besar, maupun mereka yang tidak setuju, karena orang tersebut dianggap tidak bersalah. Hal seperti inilah yang dilihat oleh Simon. Tentu hal itu menarik perhatiannya, sehingga mungkin ia berhenti sejenak dalam perjalanannya untuk melihat kerumunan orang yang menyaksikan arak-arakan penyaliban Tuhan Yesus. Namun, ketika ia ingin melihat lebih dekat peristiwa itu, secara tiba-tiba prajurit Romawi datang dan menyuruhnya untuk membantu memikul salib Tuhan Yesus. Simon mendapat tugas secara mendadak, secara tiba-tiba, tanpa diduga! Simon pasti kaget saat itu. Hal ini sangat beralasan, sebab biasanya orang yang akan disalibkan itulah yang akan memikul salibnya. Sangat jarang terjadi orang lain yang disuruh untuk mengangkat salib orang yang akan disalibkan. Lagipula, kalaupun salah satu dari para penonton dipilih untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, mengapa harus Simon? Dia baru saja ada di tempat itu dan mungkin hanya sebentar saja berhenti untuk menyaksikannya. Mengapa bukan orang lain, salah satu dari orang banyak yang mengikuti proses penyaliban itu? Namun inilah faktanya, Simonlah yang disuruh prajurit Romawi untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus dan Simon melakukannya dengan baik. Kadangkala banyak hal yang terjadi secara tiba-tiba dalam hidup kita, yang tidak kita duga-duga sebelumnya. Apakah itu tugas mendadak dari kantor, tugas mendadak dari sekolah, bahkan "tugas" mendadak untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan. Kita harus siap untuk itu. Namun, yang terutama lagi adalah ketika kita mendapat "tugas mendadak" dari Tuhan sendiri untuk sebuah pelayanan baik di dalam gereja, komunitas maupun masyarakat. Kita harus siap sedia setiap saat untuk melaksanakan tugas pelayanan-Nya tersebut. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah keegoisan dalam diriku dan gantilah dengan hati yang penuh belas kasih dan siap untuk menjalankan tugas pelayanan yang Kau berikan padaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat 23 Februari 2024 - Memberi yang terbaik

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 23, 2024 5:56


Kencan Dengan Tuhan Jumat, 23 Februari 2024 Bacaan: Pengkhotbah 9:10 "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." Renungan: Suatu ketika ada dua orang pemuda yang tak berpengalaman mendapatkan pekerjaan di sebuah kontraktor bangunan. Keduanya mendapatkan pekerjaan yang berbeda. Pemuda pertama bernama Andreas, ia mendapatkan tugas untuk mengerjakan kusen kayu dan daun pintu. Sedangkan pemuda kedua, Bony mendapat tugas untuk mengaduk pasir dan semen serta memasang bata. Dalam pikiran Andreas, pekerjaannya sebagai tukang kayu lebih ringan dan mudah dibandingkan Bony. Namun kejutan muncul saat dia tahu ternyata rumah yang akan dibangun adalah rumah dengan desain yang antik dan banyak ukiran kayunya. Hal itu diluar dugaan Andreas. Setelah berkali-kali diajari oleh tukang senior di perusahaan itu dan tidak bisa juga, Andreas akhirnya putus asa. la pun mendatangi Bony yang sedang giat bekerja tanpa lelah, untuk berdiskusi tentang kemungkinan tukar pekerjaan dan ternyata Bony setuju. Bony akhirnya mengerjakan bagian pekerjaan Andreas, tentunya dengan dilatih lebih dahulu. Setelah beberapa waktu, sang mandor memeriksa pekerjaan kedua anak baru itu. Mandor itu terpana dengan hasil kusen dan pintu yang dikerjakan dengan begitu baik. la pun bertanya, "Siapa yang mengerjakan ini?" Pegawai yang ada di sana langsung menunjuk Bony. Sang mandor penasaran, bagaimana Bony bisa bekerja dengan baik dan tidak seperti rekannya Andreas yang menyerah di tengah jalan. "Bagi saya, sederhana saja pak. Lakukan semuanya dengan tulus dan jangan pernah meremehkan apapun. Dengan begitu, saya lebih mengerti saat diajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya." Itulah rahasia keberhasilan Bony. Dia tidak meremehkan sebuah pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Sikapnya pada akhirnya membantu ia mencapai keberhasilan. Hal yang sama berlaku juga dengan hidup kita. Dalam kehidupan ini kita akan diperhadapkan dengan banyaknya tantangan dan seringkali, berbagai tantangan yang datang justru menjadi sebuah kesempatan bagi kita untuk melangkah maju ke tingkatan selanjutnya dalam mencapai keberhasilan. Kuncinya adalah jangan pernah meremehkan ataupun sebaliknya merasa tidak mampu dan menolaknya. Cobalah, belajarlah dengan sungguh-sungguh, lalu bekerjalah dengan segenap hati, maka kerja keras kita tidak akan sia-sia. Jadi, segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menghadapi setiap tantangan dengan ucapan syukur. Aku percaya dibalik ucapan syukurku ada berkat yang baru. Amin. (Dod)

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 18 Januari 2024 - Melekat Pada Tempat yang Benar

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 17, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 Januari 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Renungan: Di sekolah tempat saya bekerja ada sebuah taman doa kecil dengan banyak pohon-pohon yang ditanam. Pohon-pohon yang ada di sekitar taman doa tersebut ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon-pohon tersebut memiliki beberapa bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau diperhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut akan terlihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus (Gal 5:22-23). Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena selama ini hidupku tetap melekat pada-Mu. Dampingilah aku terus, agar selalu setia pada-Mu dan tidak berpaling dari jalan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 10 Januari 2024 - Hati seperti tanah yang subur

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 9, 2024 4:34


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 10 Januari 2024 Bacaan: "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23) Renungan: Yesus menceritakan tentang seorang petani yang menaburkan benih di ladangnya. Sebagian dari benih itu jatuh di pinggir jalan sehingga burung memakannya sampai habis. Sebagian lagi jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan karena tanahnya tipis, ia segera tumbuh, tetapi ketika matahari terbit maka ia menjadi layu. Sebagian lagi benih itu jatuh di tengah semak duri, dan ketika semak duri itu semakin besar maka ia menghimpitnya. Tetapi sebagian lagi jatuh di tempat yang subur, lalu tumbuh dan berbuah, ada yang 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat. Yesus menjelaskan bahwa benih yang jatuh di pinggir jalan itu adalah orang yang menerima Kabar Baik atau firman Tuhan tetapi dia tidak memahami firman Tuhan. Kemudian Iblis datang dan merampasnya dari orang tersebut. Benih yang jatuh di tempat yang berbatu-batu melambangkan orang yang menerima firman dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar di dalam hatinya. Ketika cobaan dan penganiayaan datang dalam hidupnya, dia menjadi murtad. Benih yang tumbuh di semak berduri melambangkan orang yang menerima firman Tuhan, namun kekhawatiran dunia dan tipu muslihat kekayaan menghancurkannya sehingga tidak berbuah. Sedangkan benih yang tumbuh di tanah subur dan berbuah 100 kali, 60 kali, dan 30 kali menggambarkan firman yang ditanam di hati orang yang menerimanya dan dapat memahaminya. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana firman Tuhan diberitakan kepada semua orang, tetapi sikap dan respons mereka berbeda-beda sehingga hasilnya pun berbeda. Bagaimana firman tumbuh dalam hidup kita tergantung pada sikap kita terhadapnya. Apakah kita membiarkan Iblis mengambilnya dari kita, membiarkan pencobaan menekan firman tersebut, membiarkan kekhawatiran dan kekayaan dunia ini menghimpitnya, ataukah kita bertekun di dalamnya sehingga menghasilkan buah dalam kehidupan kita. Semuanya tergantung pada pilihan kita. Untuk itu, jadikanlah hati kita sebagai tanah yang subur untuk firman Tuhan sehingga menghasilkan buah yang menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati seperti tanah yang subur, sehingga firman-Mu dapat tumbuh dan berbuah dalam hidupku ini. Amin. (Dod).

Truth Daily Enlightenment

Karena Allah mau mewujudkan rencana-Nya, maka Ia memperkenalkan Diri-Nya kepada dunia lewat kehidupan bangsa Israel. Dari sejarah bangsa Israel—keluar dari Mesir ke Kanaan, lalu perjalanan mereka, zaman Hakim-hakim, Raja-raja dan seterusnya—di dalamnya Allah mau menunjukkan rencana-Nya, yaitu menghadirkan Mesias. Nyata benar bahwa urusannya hanya itu. Sedangkan urusan kita adalah sempurna seperti Bapa. Jadi kalau urusan... Continue reading →

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 4 November 2023 - Mendengar dan melakukan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 3, 2023 6:20


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 4 November 2023 Bacaan: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." (Matius 7:24-25) Renungan: Ada sebuah cerita humor tentang seorang dosen dan sopirnya. Ceritanya begini, ada seorang dosen yang sangat pandai dan hebat dalam mengajar Karena itu, berbagai universitas sering mengundangnya untuk mengajar. Suatu kali ia diundang mengajar di satu universitas yang ia belum pernah mengajar sebelumnya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia diantar sopirnya pergi ke universitas itu. Di tengah perjalanan ia iseng berkata kepada sopirnya, "Sebenarnya hari ini saya lelah sekali. Saya tidak ingin mengajar." Sopirnya berkata, "Bapak tidak usah mengajar sore ini, biar saya saja yang menggantikan Bapak." "Lho, kamu bisa gantiin saya?" tanya dosen tersebut. "Iya Pak. Saya kan sudah mengantar Bapak puluhan kali dan sambil menunggu bapak saya kan sering masuk kelas bapak. Bapak mengajar yang itu-itu juga, jadi saya sudah hafal Pak. Saya pasti bisa. Lagipula universitas itu belum tahu bagaimana wajah Bapak, jadi tidak perlu khawatir, Pak!" jawab sopir itu dengan yakinnya. Akhirnya dosen itu pun setuju. Lalu mereka bertukar tempat, dosen menyetir mobil dan sopir duduk di belakang layaknya seorang dosen. Tiba di universitas tersebut, sopir yang berlagak seperti dosen itu masuk kelas dan langsung mengajar. Sedangkan dosen yang asli mendengar dan melihat dari luar apa yang diajarkan oleh sopir itu. Dan ternyata, dengan mendengar puluhan kali saja, sopir itu betul-betul bisa mengajar persis dari A sampai Z. Namun di akhir perkuliahan timbul masalah, yaitu ketika sampai di sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa bertanya, "Pak, bagaimana menerapkan apa yang Bapak ajarkan itu ke dalam kehidupan sehari-hari?" Sopir itu bingung karena ia tidak bisa menjawab. Tetapi ia tidak habis akal. "Wah, ini pertanyaan yang sangat mudah. Saking mudahnya sopir saya saja bisa menjawabnya!" Lalu ia memanggil "sopirnya". Akhirnya "sopirnya" itu dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut dan pertanyaan-pertanyaan yang lainnya, Seperti sopir itu, orang bisa memiliki banyak pengetahuan tanpa tahu mempraktikkannya. Sebagai pengikut Yesus, kita bisa juga seperti sopir ini yang tahu banyak kebenaran firman Tuhan, tetapi berhenti hanya sampai di pengetahuan saja, tanpa mempraktikkannya. Yesus berfirman, "Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." Perkataan ini diberikan oleh Yesus sebagai penutup dari khotbah di bukit. Oleh karena itu, mari kita menjadi orang yang bijaksana, yakni orang yang setelah mendengarkan firman Tuhan kemudian menjadi pelaku dari firman tersebut. Jauhkan diri dari menjadi orang bodoh, yang hanya mendengar tanpa mau melakukan. Keputusan ada di tangan kita masing-masing, mau menjadi orang bijak atau orang bodoh. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah aku orang yang bijaksana, dengan menjadi pelaku dari setiap firman Tuhan yang aku dengar. Amin. (Dod).