POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 13 Mei 2025Bacaan: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7) Renungan: Suatu ketika ada seorang wanita yang dikuasai oleh roh ketakutan. Leher wanita itu kaku karena telah bertahun-tahun dikuasai oleh ketakutan yang luar biasa. Wanita itu membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Ketika seorang hamba Tuhan yang melayani saat itu mendoakannya dan mengusir roh ketakutan agar keluar dari wanita itu, untuk beberapa waktu wanita itu merasa tercekik. Namun oleh kuasa di dalam nama Tuhan Yesus, roh ketakutan segera keluar dari dirinya. Ada sukacita besar yang menggantikan ketakutan yang selama lima puluh tahun telah mengikatnya. Ia mengalami kemerdekaan yang sesungguhnya setelah roh ketakutan itu diusir dari tubuhnya. Ketika dikonseling, wanita itu menceritakan awal dari ketakutan yang dialaminya. "Sejak berumur lima tahun, menjelang tidur ayah selalu menceritakan cerita-cerita yang menakutkan kepada saya. Suatu malam, ayah menceritakan cerita yang sangat menakutkan dari cerita-cerita yang sebelumnya. Saya sampai menjerit ketika ayah sampai pada klimaks cerita itu. Ibu segera datang ketika mendengar jeritan saya. Ibu memeluk saya dan menyuruh ayah keluar dari kamar sava. Tidak berapa lama kemudian ibu keluar dari kamar dan sepanjang malam saya membenamkan kepala saya di bawah selimut. Sejak malam itu saya selalu diliputi oleh ketakutan yang luar biasa, tetapi malam ini Tuhan Yesus telah membebaskan saya." Dewasa ini banyak orang yang diikat roh ketakutan. Orang yang diikat oleh roh ketakutan hidupnya akan dikendalikan oleh rasa takut itu sendiri. Ketakutan itu sendiri bisa berawal dari pengalaman-pengalaman traumatis, pertumbuhan masa kecil dengan pengawasan yang sangat ketat, mengalami kegagalan yang beruntun, dll. Mungkin mereka sendiri tidak menyadari bahwa sesungguhnya akar ketakutan itu bermula dari peristiwa sehari-hari yang mereka alami, kemudian ketakutan itu mengambil alih kendali hidup mereka selanjutnya. Jika kita masih terikat oleh suatu ketakutan yang pernah tertanam di dalam jiwa kita, ketahuilah bahwa kita membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak ingin kita berlama-lama lagi hidup di dalam penjara ketakutan itu, karena Dia sudah mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari ikatan tersebut. Tuhan Yesus berkata bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan hidup kepada orang-orang yang mengasihi-Nya, yaitu hidup yang berkelimpahan. Datanglah kepada-Nya, mintalah Dia membebaskan kita dari ketakutan itu dengan kuasa-Nya yang dahsyat. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku percaya bahwa ada kelepasan di dalam nama-Mu. Karena itu, di dalam nama Tuhan Yesus aku menolak setiap ketakutan yang membelenggu dan mengintimidasiku selama ini. Amin. (Dod).
ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) pada dewasa adalah kondisi yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengelola impuls, dan mengatur diri sendiri dalam kegiatan sehari-hari. ADHD sering kali didiagnosis pada anak-anak, tetapi banyak orang yang baru menyadari bahwa mereka memiliki ADHD di usia dewasa, setelah mengalami kesulitan sepanjang hidup mereka yang tidak terdiagnosis.Gejala ADHD pada DewasaGejala ADHD pada dewasa bisa berbeda dibandingkan dengan gejala pada anak-anak. Beberapa gejala umum pada dewasa meliputi:Kesulitan Fokus dan PerhatianSering merasa teralihkan saat bekerja atau beraktivitas.Kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu lama.Mudah lupa atau kehilangan barang-barang penting (kunci, ponsel, dokumen penting).ImpulsivitasMengambil keputusan secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.Kesulitan mengatur diri dalam situasi sosial, misalnya, berbicara terlalu banyak atau tidak sabar.Perubahan pekerjaan atau hubungan yang sering, karena kesulitan dalam mengelola emosi atau memenuhi kewajiban.Kegelisahan dan Hiperaktifitas (terutama dalam pikiran)Pikiran yang terus bergerak cepat, membuat seseorang merasa "tidak bisa berhenti berpikir".Merasa gelisah, sulit untuk duduk diam dalam situasi tertentu (meskipun tidak selalu tampak hiperaktif secara fisik).Kesulitan dalam merencanakan atau mengorganisir waktu dan kegiatan, yang dapat berujung pada stres dan kecemasan.Kesulitan Mengatur WaktuSering menunda-nunda tugas atau aktivitas, bahkan yang penting.Ketidakmampuan untuk merencanakan atau mengatur jadwal dengan efektif, yang mengarah pada perasaan terburu-buru atau kewalahan.Jika kamu membutuhkan program terapi serta layanan konseling bisa klik disini : https://linktr.ee/psikologid
Temenan sama Julio dari umur 19 tahun and yes we share our 20s together. Rasanya baru kemaren haha hihi kerja, main main main main, kerja… sekarang kebanyakan kerja sama bayar cicilan. Isi podcast ini sih cuma sekedar muntahan 2 anak kicil yang terpaksa dewasa. Dengerin yaaa!Check juga @kresnajulio yang super lovely
Buku "Seri Kristen Abad XXI (Alkitab): Hanya Satu Kitab" (John Stott & Tim Chester)
Dengerin aja deh, ngelu ndas e bolo!
Sabda Tuhan ingatkan bahwa AIR MATA karena kematian bisa jadi MATA AIR yang menghidupkan, bila sadar bahwa saat MENANGISI penuh duka, Tuhan sedang MENGISI jiwa Nelangsa agar jadi Dewasa lewati lembah baka
Memilih pasangan gak semudah memilih pakaian.
Episode kali ini Ruben Mahendra berbagi tentang 27 pelajaran selama dia hidup. Berikut rangkumannya: 1. Masing2 orang punya personal space 2. Membeli waktu 3. Kamu ga bisa menyenangkan semua orang 4. Dewasa adalah mampu menentukan sikap 5. Tawar menawar terbaik adalah value 6. Relationship bukan hanya tentang pacaran 7. Musik adalah terapis paling murah 8. Marketing offline jauh lebih baik daripada marketing online 9. Rawat lingkungan terdekat 10. Tidak apa2 untuk istirahat sejenak 11. Kamu benci seseorang mungkin karena kamu belum mengenalnya 12. Journaling mampu sehatkan mentalmu 13. Konsisten adalah kunci membuka peluang 14. Tinggalkan jika dirasa tidak bermanfaat 15. Buka pandangan terhadap hal baru 16. Berdiam diri dan mengamati lingkungan sekitar dapat menimbulkan ide baru 17. Mencatat hal2 yang sekiranya penting, walau satu kata 18. Komunikasi penting untuk merawat hubungan 19. Kurangi atau hindari alkohol agar tetap waras 20. Olahraga adalah jalan terbaik untuk membuang energi 21. Merawat penampilan agar percaya diri 22. Tidak semua project berujung uang 23. Fleksibilitas lebih penting daripada kaku terhadap catatan 24. Menonton film atau bermain video game adalah cara escape dari dunia nyata 25. Berani mengambil resiko untuk bersenang2 26. Melangkah dari yang kecil, dan kurangi impian yang terlalu tinggi 27. Kurangi haus validasi, karena tidak semua orang benar2 peduli terhadap dirimu
Semakin bertambanhya umur tentu kita akan menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang apalagi di tahun baru 2025 ini umur kita semakin bertambah, tentunya bakal akan ada berbagai maslah yang akan kita hadapi. Menjadi dewasa bukan lah pilihan tapi menjadi dewasa adalah takdir dan kepastian fase yang akan di lewati semua orang, tentu kita akan dituntut bagaimana kita menghadapi itu semua. --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/kajiandakwah/support
Di episode kali ini, kita akan membahas sebuah fenomena yang mungkin kalian alami tanpa sadar: Emerging Adulthood. Masa ini adalah periode transisi di usia muda, dari remaja menuju dewasa, yang penuh tantangan sekaligus peluang. Yuk, kita mulai!
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 November 2024 Bacaan: "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." (1 Korintus 13:11) Renungan: Kita yang pernah remaja tahu, masa remaja itu masa serba tanggung. Tak bisa dibilang anak kecil tapi juga belum cocok disebut dewasa. Namun, rata-rata remaja lebih suka dianggap dewasa ketimbang dianggap anak kecil. Itu sebabnya mereka suka bergaya seperti orang dewasa dan meniru yang orang dewasa lakukan. Remaja juga suka berkata, "Aku kan sudah besar.. aku bukan anak kecil lagi", dsb. Namun, kita yang dewasa, apalagi jika kita orang tua dari seorang remaja tentu masih bisa melihat sifat kekanak-kanakan di diri mereka. Itu sebabnya, kita tidak sepenuhnya memperlakukan mereka sebagaimana orang dewasa. Kedewasaan yang dimaksud di sini tentu saja adalah soal sikap, bukan sekadar usia atau perawakan fisik. Nah, dalam hal sikap dewasa, yang bisa menilai adalah orang lain, bukan diri sendiri. Usia sudah 40 tahun tapi amat egois, tak mau kalah, emosional, tak bisa mengakui kelebihan orang lain, kita pun menyebut dia tidak dewasa. Sebaliknya, usia 20 tahun tapi tetap tenang terkendali di situasi genting, mengutamakan kepentingan orang banyak, sabar, dan juga sportif, kita menyebut dia dewasa. Dalam hal kedewasaan rohani, firman Tuhan juga berpatokan pada karakter, bukan usia atau lama seseorang mengikuti Tuhan. Jemaat Ibrani ditegur karena meski dari usia mereka pantas mengajar, tapi mereka masih duniawi. Pasalnya, mereka masih berdebat soal ajaran dasar seperti baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati, dll (lbr. 6:2). Jemaat Ibrani mungkin tak sadar itu. Mungkin bagi mereka, itu debat rohani untuk orang dengan kerohanian tinggi. Tapi, bagi Tuhan, hal itu menunjukkan sikap egois dan mau menang sendiri. Itu sikap kekanak-kanakan! Orang yang dewasa akan sadar sendiri jika bersikap kekanak-kanakan, sehingga ia akan malu dan berhenti melakukannya. Bagaimana dengan kita? Saat melakukan kesalahan, apakah kita justru masih berusaha membela diri, bahkan tersinggung karena ditegur? Apakah kita menunggu diingatkan dulu baru sadar? Mari jadi dewasa! Selalu koreksi sikap dan hidup kita, apakah itu sudah sesuai dengan firman-Nya? Itulah tanda kedewasaan! Sebelum kita dipakai-Nya lebih lagi, kita harus bertumbuh lebih dulu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah mengingatkan aku untuk menjadi pribadi dewasa, baik dewasa secara sikap maupun dewasa rohani. Bantulah aku agar aku bisa menjadi dewasa sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Anak Salah Didikan, Kini Dewasa: Apa Solusinya? - Ustadz Ibrohim Bafadhol, Lc., M.Pd.I. | Solusi Masalah Anda »»» Kini..!! Belajar Islam Jadi Lebih Mudah Simak dan Dengarkan Radio Fajri FM 99.3 MHz Streaming www.fajrifm.com
Seiring bertambahnya usia, kita akan belajar banyak hal tentang menjadi dewasa. Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Eps 46 Hai Truppers Kalian bosen ga sih jadi dewasa kalo kita sih bosen banget karena kayaknya masa kecil kita kita lebih enak karena banyak banget permainan dan hal hal lucu
Kali ini, saya akan membahas kenapa rasa penasaran atau rasa ingin tahu kita sering hilang saat kita dewasa. Waktu kecil, kita selalu ingin tahu tentang segala hal, bertanya, dan bereksplorasi. Tapi, semakin dewasa, kita jadi lebih fokus pada tugas, tanggung jawab, dan hal-hal yang pasti. Rasa penasaran itu perlahan memudar. Kenapa bisa begitu? Bagaimana cara menumbuhkan rasa ingin tahu yang hilang? Yuk, simak informasi ini untuk mencari tahu bagaimana kita bisa merawat rasa penasaran dan tetap terbuka pada ide-ide baru, meskipun sudah dewasa. Karena rasa ingin tahu yang tinggi itu punya banyak manfaat untuk melihat dunia dengan cara yang lebih kreatif! Keyword: rasa penasaran, rasa ingin tahu, menumbuhkan rasa ingin tahu, merawat rasa penasaran, rasa ingin tahu yang tinggi, manfaat rasa ingin tahu, rasa penasaran yang hilang Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Ibadah Umum Lifehouse Community bersama Pdt. Rully Simorangkir Setiap Minggu, Pk. 10:00 WIB Wang Plaza, Lt. 2
iye udah sebulan gak upload, maaf deh.
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan: Karya penebusan Tuhan Yesus yang sudah diselesaikan-Nya dari atas kayu salib tidak hanya bertujuan agar segala dosa kita diampuni, kita diselamatkan, dan lalu kita masuk ke dalam Kerajaan Surga saja.. tetapi lebih dari itu ada tiga hal yang dapat kita pelajari darinya, Pertama. Tujuan Hidup orang percaya yakni, mencapai Kedewasaan Rohani di dalam Kristus. Kedua. Tolok ukur Kedewasaan Rohani diwujudkan secara praktis dengan bersatu di dalam kasih, hidup di dalam ketertiban, dan memelihara iman yang teguh. Ketiga. Mengenal Kristus lebih dalam sebagai Sumber dari segala hikmat dan juga pengetahuan. Peperangan rohani paling berat itu letaknya ada di dalam gagasan, karena akan membentuk believe / percaya, menjadi konsep yang berujung melakukan sesuatu, menjadi habit / kebiasaan, dan pada akhirnya membentuk karakter. —Pdt. Agus Lianto, Dewasa dalam Kristus.
Handoyo Salim - Amsal 16:2 (TB) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Terkadang, kita terlalu keras pada diri sendiri, menganggap bahwa kita harus selalu kuat dan terus maju tanpa henti. Tapi ingatlah, kita semua hanya anak-anak yang belajar dan berkembang di dalam tubuh orang dewasa. Sayangi dirimu sendiri, pahami dirimu sendiri, dan jangan lupa untuk memberi dirimu keleluasaan untuk bersantai dan menikmati hidup. Kamu berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan dalam bentuk yang sederhana dan tidak rumit.
pada saat masih kecil pingin jadi orang besar, tapi pada saat besar pingin jadi anak kecil.
Meski banyak kejutan dan serba dar der dor, tapi harus tetap dihadapi!
Dewasa ini, ternyata banyak hal yang gak selalu melulu harus harus harus. Mau sampe kapan dipelihara perasaan harus dan merasa paling kuat? Dengerin episode bareng Anjas Batak Cipul di semua platform andalan lo. Kangen gak? sikat! #PodcastBercanda
Berpikir dewasa artinya memandang Tuhan dan mengusahakan bagaimana kita membalas kebaikan Tuhan dan meresponi kasih Tuhan. Bukan hanya mengumandangkan kasih-Nya, mengucap syukur, mengelu-elukan Yesus yang lahir di kota Betlehem, mengagung-agungkan kebaikan Allah. Sudah tentu itu tidak salah. Tetapi ada satu langkah lagi yang mestinya kita lakukan sebagai orang percaya—yang mestinya harus akil balik, harus dewasa—yaitu meneruskan... Continue reading →
Dewasa ini, acap kali kita temukan bahwasannya mencari pekerjaan menjadi tantangan terbesar, terutama untuk teman teman fresh graduates. Lalu, hal apa yang menyebabkan terjadinya ini terjadi? Mari adik-adik, simak diskusi dari kakak kakak kalian di episode Podcast Bercanda berikut TAE LAH KAKU BAT #PodcastBercanda
Dewasa ini banyak pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil yang murni. Inilah yang dimaksud Paulus dengan injil-injil lain, yaitu injil yang berbeda dari Injil yang diberitakan oleh Paulus (Gal. 1:1-10). Injil lain mengajarkan Yesus yang lain dan spirit atau gairah yang lain (2Kor. 11:2-4). Injil lain ini menyesatkan karena memuat ajaran Iblis yang oleh karenanya... Continue reading →
Sejatinya, banyak orang yang sebenarnya belum siap menjadi makhluk kekal atau sebenarnya menolak untuk menjadi makhluk kekal; tidak menerima keberadaannya sebagai makhluk kekal. Kalau kita melihat hewan atau binatang, secerdas-cerdasnya binatang, mereka tetap binatang, mereka tetap hewan. Satu hal yang membedakan manusia dengan hewan adalah hewan tidak menyadari, tidak mampu dan memang tidak diberi komponen... Continue reading →
Ps. Rubin Ong - 1 Korintus 14:20 (TB) Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 5 September 2023 Bacaan: "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras." (Ibrani 5:12) Renungan: Ada sebuah ungkapan, "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan". Ya, menjadi tua adalah hal yang pasti. Setiap detik yang kita lewati menunjukkan bahwa usia kita terus bertambah. Dari anak-anak menjadi pemuda, dari pemuda menjadi setengah baya, dari setengah baya menjadi tua. Tidak ada rekayasa apapun untuk menyetop penuaan. Penampilan mungkin bisa menipu, tapi kenyataan bahwa kita akan terus menua adalah sebuah kepastian. Walau tua adalah hal yang pasti, tapi menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Artinya, tidak semua orang yang menjadi tua, otomatis menjadi dewasa. Menjadi tua adalah soal fisik, menjadi dewasa adalah soal kematangan diri. Anak kecil bisa saja membuang sampah sembarangan, tapi begitu menjadi dewasa ia harusnya bisa bertanggung jawab untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun ada saja orang dewasa yang membuang sampah di sembarang tempat. Ini menunjukkan tua secara umur, tapi masih anak-anak dalam bersikap. Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Banyak pengikut Yesus yang tua secara umur rohani, tapi kematangan rohaninya masih sangat diragukan. Sudah berpuluh-puluh tahun menjadi pengikut Yesus, tapi masih tidak juga mengalami kedewasaan rohani, tidak bertumbuh, dan tidak berbuah. Penulis surat Ibrani menyatakan dengan terus terang kepada jemaat yang dilayaninya, bahwa secara umur mereka harusnya sudah menjadi pengajar atau orang yang dewasa rohaninya, namun nyatanya mereka masih saja jadi bayi-bayi rohani yang memerlukan susu (ay. 12). Mari kita renungkan sejenak. Berapa lama kita menjadi pengikut Yesus? Apakah kita bertambah dewasa secara rohani seiring umur kekristenan kita yang bertambah? Jangan-jangan kita hanya tua secara usia rohani, tapi tingkat kedewasaan rohani kita jauh dari kata "matang"? Menjadi dewasa rohani itu pilihan, tidak bisa terjadi secara otomatis. Kita perlu memilih untuk menjadi murid Kristus yang terus mau belajar firman Tuhan dan mau bertumbuh serta berbuah di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku sehingga aku dapat bertumbuh secara rohani dengan hidup dekat pada-Mu dan melaksanakan perintah-Mu. Amin. (Dod).
Tahukah kamu mengapa waktu bermain tetap penting, bahkan saat kita sudah dewasa? Saya akan mengungkapkan manfaat mengejar waktu bermain dalam kehidupan orang dewasa. Ingat hari-hari bahagia saat kita masih anak-anak? Sayangnya, semakin tua, kita sering melupakan kebahagiaan ini di tengah kesibukan dan tuntutan hidup. Namun, melalui penelitian dan pandangan ahli, kita akan memahami mengapa sisi anak kecil dalam diri kita perlu diberi perhatian. Temukan manfaat mendalam dari bermain bagi orang dewasa: mulai dari meredakan stres hingga meningkatkan kreativitas dan hubungan sosial. Jangan biarkan anggapan tentang seriusnya kehidupan dewasa menghalangi kebahagiaanmu. Simak informasi ini dan temukan alasan kuat mengapa kita semua perlu melepaskan diri untuk bermain, terlepas dari usia kita! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Hello wassup guys! Pada episod kali ini, team Borak Malam kita; Abam, Eyie dan Awi bersama dengan member jemputan kita, Teddie akan menceritakan apakah cabaran terbesar yang mereka lalui setelah mereka tamat belajar / semasa dewasa. Ada kisah / cabaran yang sedih, trauma dan macam-macam lagi. Mesti korang pun pernah lalui pengalaman macam diorang kan? So meh dengarkan podcast terbaru daripada kami team Borak Malam! Jika anda ada cerita/pengalaman seram/pelik/menarik nak dikongsikan kepada kami untuk kami cerita/bahas kat podcast yang akan datang atau apa jua idea untuk contain podcast kitorang, anda boleh lah emailkan kepada kami di : studiobarakmalam@gmail.com
Dewasa ini, sudah menjadi hal yang wajar apabila perempuan menjadi agresif saat sedang dalam suatu hubungan. Bahkan, untuk masalah progres, perempuan bisa dibilang jauh lebih unggul dari pria. Satu lagi hal menarik buat dibahas oleh trio bajingan. Silahkan dengerin di episode terbaru #PodcasBercanda. Lesgo!
#TTYLzoology bersama Sara Irwin kembali! Jom increase general knowledge tentang haiwan, especially the unheard ones. Kali ini kita bercerita tentang Axolotl, haiwan yang mempunyai ability yang power sampai mengundang para saintis menjalankan kajian untuk mengenalpasti bolehkah sel-sel haiwan ini diadaptasi kepada manusia bagi membolehkan manusia mempunyai kebolehan sepertinya! In case you missed it, check out the previous #TTYLzoology episode: 26: Pokemon Laut CREDITS: Podcasters: Nell Hanan (@soimnell) & Sarancak (@sarancak), Zul Zamir (@zul.zamir) Sound engineer: Zul Zamir Offline editor: Nell Hanan | Online editor: Zul Zamir Jangan lupa rate TTYL dengan 5 stars di Spotify. Let us know if you enjoy this episode and follow our official podcast Instagram @ttylpodcast. Gunakan common sense dan bahasa yang beretika ketika meninggalkan komen di laman sosial #TTYLcult
We need to talk about Kevin! TDOL mengupas layer demi layer faktor X Content Creator yang udah nulis buku sejak SMP dan achieve ini itu. Dewasa sebelum waktunya, justru bikin @kepinchocs menjelma jadi perfeksionis gaya baru. Yes, perfeksionis yang ga serius! Buka hati, buka kuping & buka youtube untuk nonton lunch perdana Season 5 di #TDOLNewHome bersama Kevin Anggara. 01:18 - Tumbuh di Internet 08:10 - Youtube: Hidup Dengan Adsense? 17:06 - Script Youtube Harus Believable 25:05 - Mulai Dari Apa yang Kamu Suka dan Tahu 29:10 - Prinsip "Jalanin Aja" 38:24 - Bisnis Bukan Safety Net 43:50 - Balanced Between Financial dan Happiness Kita percaya bahwa momen 'lunch' bisa menjadi momen kita upgrade diri, dengan makan siang bersama orang-orang yang lebih kaya, bukan hanya kaya secara materi, tapi lebih penting lagi, kaya pengalaman, ilmu, insight, wisdom. Podcast ini adalah hadiah untuk Gen-Z dan Millenials yang sedang berproses menjalani hidup & karir-nya. Holla at Ruby & Ario to this email address : hello@thirtydaysoflunch.com
Pembawa Renungan : RD. Daniel Manik Karo - Sumatera Utara Yoh. 6:60-69
Apakah kamu saat ini punya masalah relasi dengan orang-orang di sekitar dan bingung apa penyebabnya dan bagaimana cara memperbaikinya? Coba deh baca buku Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa yang ditulis oleh Patresia Kirnandita. Lewat buku ini, penulis membahas dua topik penting yang sekarang banyak dibahas: #innerchild trauma dan #toxicparenting. Karena segala perilaku kita saat dewasa semuanya dipengaruhi oleh bagaimana kita sebagai anak mendapatkan perlakuan dari orang tua atau caregiver. Tidak jarang, perlakuan orang tua semasa kita kecil mengakibatkan kita punya luka batin yang membekas sampai dewasa dan akhirnya memengaruhi cara kita bersikap ke orang lain. Selamat menonton! - Beli buku Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa: https://shope.ee/9UVDjLvH0S - Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetworkFollow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Saya membahas bagaimana cara menjalin pertemanan ketika dewasa. Ini merupakan rangkuman dari video TED Talk Marisa G. Franco yang berjudul The secret to making new friends as an adult dan diolah dari berbagai sumber. Semakin bertambahnya usia, rasanya kok semakin sulit punya teman ya? Entah karena lingkaran pertemanan yang semakin kecil atau kita rasanya tidak punya energi untuk bersosialisasi atau membuat koneksi pertemanan yang baru. Hal ini banyak dialami oleh orang dewasa. Karena jenis pertemanan anak-anak dan dewasa itu berbeda. Ketika kecil, kita bertemu dengan orang lain secara rutin, ada aktivitas yang bisa membuat kita saling terbuka, dan pada akhirnya menjadi dekat. Tapi, ketika dewasa, walaupun kamu kerja kantoran, belum tentu kamu sedekat itu dengan teman kerja. Pastinya ada sedikit jarak antara kehidupan personal dan profesional. Memang tidak jarang, beberapa hubungan rekan kerja bisa jadi hubungan pertemanan. Tapi kembali lagi, hubungan orang dewasa itu lebih kompleks dan multi layer.
Ps. Wigand Sugandi - Kunci Menjadi Dewasa
Masih kelanjutan dari obrolan bersama Haya Serena, di bagian kedua ini Rena membahas soal empat tahapan yang umumnya dilewati seseorang saat membentuk #identitas diri atau #jatidiri yaitu #diffusion, #foreclosure, #moratorium, dan #achieved. Empat tahap ini menentukan apakah seseorang bisa dianggap sudah dewasa, dalam arti mampu berkomitmen dengan pilihan hidupnya dan melakukan hal-hal yang harus dilakukan untuk fokus di pilihannya tersebut, atau belum. Rena adalah seorang #psikolog yang saat ini sedang menempuh S2 di Belgia untuk mempelajari brain and cognition. - Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
Tamu Ladies Book Club #podcast kali ini ada Haya Serena, yang biasa dipanggil Rena, seorang #psikolog yang sekarang lagi menempuh S2 di Belgia untuk mempelajari Brain and Cognition. Di bagian pertama ini Rena berbagi soal #krisisjatidiri yang bisa terjadi di usia berapa pun ketika kita beranjak dewasa, termasuk berdasarkan pengalamannya sendiri saat ia kuliah di Belgia. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa konsep #kedewasaan atau #adulting seseorang bisa kita nilai dari seberapa mampu ia merencanakan sesuatu atau mengatasi masalah dalam hidupnya tanpa bantuan orang lain. Menurut Rena, seseorang bisa dikatakan dewasa ketika memiliki #cognitivecontrol yang baik. Dan cognitive control yang baik, dapat terjadi saat kita sudah punya #habit yang baik juga. Kemudian, bagaimana penjelasan lengkap dari konsep pendewasaan ini jika dilihat dari brain-based? Dengerin selengkapnya di episode ini. - Kunjungi channel Youtube Podluck Podcast Collective: https://www.youtube.com/podluckpodcastnetwork Follow media sosial Podluck Podcast: https://www.instagram.com/podluckpodcast https://www.twitter.com/podcastpodluck
It seems that more and more women are choosing to be single, especially among educated women. Unfortunately, this tendency does not translate into an increase in the number of women in positions of power. - Tampaknya semakin banyak perempuan yang memilih untuk melajang, terutama di kalangan perempuan berpendidikan. Sayangnya, kecenderungan ini tidak diterjemahkan ke dalam peningkatan jumlah perempuan di posisi kekuasaan.
Memang ini mengerikan, fakta dan kebenaran memang maunya kita bisa pahami, ternyata dunia ini lebih dinamis daripada yg kita duga.
Saya membahas bagaimana sih cara menjadi orang yang lebih dewasa? Kamu tentunya ingin tahu cara agar terlihat dewasa. Hal ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Saya akan membahas tips untuk lebih dewasa, bagaimana cara menjadi lebih matang. Mungkin ada masanya, ketika kita dianggap kurang dewasa, padahal usianya sudah tidak lagi remaja. Kemungkinan besar, ada perilaku atau respon kita yang dianggap tidak dewasa. Tentu saja, hal ini tidak mengenakan. Tidak ada orang dewasa yang ingin dilihat tidak dewasa kan? Nah, apa sih menjadi orang dewasa itu? Bagaimana kita bisa menjadi lebih dewasa? Kenyataannya, konsep seseorang yang dewasa itu cukup ambigu dan relatif. Namun biasanya, seseorang yang dewasa seringkali dikaitkan dengan orang yang punya penilaian yang baik dan bisa mengambil keputusan yang tepat dalam situasi apapun.