Podcasts about kalimat

  • 185PODCASTS
  • 350EPISODES
  • 23mAVG DURATION
  • 1EPISODE EVERY OTHER WEEK
  • Feb 8, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about kalimat

Latest podcast episodes about kalimat

Renungan Anak GKY Mabes
Surat Tentang Sukacita (9 Februari)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Feb 8, 2025 3:37


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   SURAT TENTANG SUKACITA   Mari kita membaca Firman Tuhan dari   Filipi 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!   Wonder Kids, mari kita melakukan napak tilas ke ribuan tahun lampau di kota Roma. Kita mengunjungi sebuah kamar yang reyot dikelilingi empat dinding yang tinggi. Di dalam kamar seorang laki-laki tua sedang duduk di lantai. Bahunya terkulai, dan kepalanya botak. Tangan dan kakinya terikat oleh rantai.   Orang ini adalah Rasul Paulus. Sebelumnya Rasul Paulus giat mengabarkan Injil kemana saja TUHAN memimpinnya. Sekarang dia tertawan di rumah reyot dan terbelenggu oleh rantai yang diikatkan pada seorang tentara Roma.   Paulus sedang menulis surat. Apakah dia sedang menulis surat kepada TUHAN mengadukan perlakuan buruk yang dia terima? Apakah dia sedang membuat daftar semua penderitaan yang ia terima? Paulus memiliki alasan untuk mengeluh dan mengadu kepada TUHAN. Tapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Paulus sedang menulis surat kepada jemaat di Filipi – surat yang sampai dua ribuan tahun kemudian-dikenal sebagai surat yang mengajarkan tentang bersukacita.   Apa yang membuat Paulus begitu bersukacita? Sederhana saja. Paulus tahu bahwa penderitaan yang ia alami tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepadanya. Kalimat lengkapnya tertulis di dalam Roma 8:18 yang berbunyi sebagai berikut “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”.    MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN   Wonder Kids, coba bayangkan kamu adalah Paulus dan sedang menulis surat tentang kehidupanmu. Apakah kamu akan mengeluh mengenai segala sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan harapanmu? Atau apakah kamu akan menulis mengenai semua berkat yang telah kamu terima dari TUHAN? Apakah kamu dapat memberi judul suratmu sebagai “Surat Sukacita?   Mari kita berdoa Bapa, aku mengucap syukur untuk semua hal yang terjadi di dalam hidupku. Tolong aku untuk selalu bersukacita dan tidak kehilangan semangat baik di waktu senang maupun sulit. Ingatkan aku untuk selalu bersyukur dan percaya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids,  KESULITAN YANG KAMU HADAPI SEKARANG TIDAK ADA APA-APANYA DIBANDINGKAN DENGAN KEBAHAGIAN YANG TUHAN SIAPKAN UNTUKMU DI MASA DEPAN. Tuhan Yesus memberkati

Uang Bicara
Detoksifikasi Mental biar Lepas dari Sirkel Maut Judol dan Pinjol

Uang Bicara

Play Episode Listen Later Jan 16, 2025 36:01


Indonesia darurat judi online (judol)! Kalimat ini udah lantang banget digaungkan beberapa tahun terakhir. Tapi, kasus-kasus mereka yang terjerat judol terus bermunculan. Perangkap adiksi judol yang sangat kuat mampu menggerakkan orang untuk melakukan segala cara agar bisa tetap bermain. Ada kebutuhan mendesak untuk terus-menerus top up, dan di situlah pinjaman online ilegal menjadi pilihan utama mencari dana. Kalau sudah ikrib dengan duet maut pinjol dan judol, susah banget minta putusnya. Butuh penanganan mental yang serius. Nah, bantuan psikologis seperti apa yang bisa diberikan, jika ada keluarga atau teman kamu yang telanjur punya relasi toksik dengan pinjol dan judol? Yuk simak rekaman Instagram live Uang Bicara Detoksifikasi Mental biar Lepas dari Sirkel Maut Judol dan Pinjol bareng Psikolog Irma Gustiana di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platfrom mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Kumpulan Dakwah Sunnah
Ustadz Azhar Khalid bin Seff, Lc., M.A. - Membedah Dua Kalimat Syahadat

Kumpulan Dakwah Sunnah

Play Episode Listen Later Dec 27, 2024 76:48


Ustadz Azhar Khalid bin Seff, Lc., M.A. - Membedah Dua Kalimat Syahadat

Bisik Basket
Eps. 169 Siapa Yang Salah?

Bisik Basket

Play Episode Listen Later Dec 7, 2024 42:51


Lagi dan lagi... Kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan posisi Lakers saat ini. Setelah sangat meyakinkan di awal musim, kini Lakers semakin tenggelam setelah menelan 7 kekalahan di 10 pertandingan terakhir. Siapa yang salah? Simak langsung di #BisikBasket episode 169 ini!

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan pertama Adven, 3 Desember 2024; Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya Misi

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 2, 2024 8:34


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Santa Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Korintus 9: 16-19.22-23; Mazmur tg 117: 1.2; Markus 16: 15-20 CELAKA KALAU TIDAK MEMBERITAKAN INJIL   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Celaka Kalau Tidak Memberitakan Injil. Gereja Katolik di Indonesia memandang spesial santo Fransiskus Xaverius. Misionaris asal Spanyol itu ikut menanamkan benih iman Kristiani di negeri kepulauan Indonesia. Ia tinggal di beberapa wilayah di Indonesia. Ia juga menjangkau sejumlah wilayah tetangga seperti Jepang, Cina, dan India. Setelah mengalami kematian sebagai martir di daerah sekitar perbatasan antara Tiongkok dan India, umat Kristen kemudian mengabadikan jenasahnya secara utuh yang masih tersimpan sampai sekarang di kota Goa, di India Timur Laut.   Sebelum datangnya Fransiskus di sejumlah wilayah Asia, cerita lisan menuturkan bahwa ada sejumlah wilayah di Asia, dan juga Indonesia sudah didatangi lebih dahulu oleh beberapa misionaris. Berkat periode yang lebih awal itu, orang-orang Asia nampaknya mengalami suatu “Adven” akan Gereja Katolik dan pewartaan Injil. Mereka menantikan saat tepat untuk pewartaan Injil, terbentuknya komunitas Kristiani, dan persekutuannya dengan Gereja Universal.   Pada masa penyebaran Injil oleh Fransiskus, sebuah potret Gereja Universal sudah tampak. Surat-surat yang Fransiskus kirim ke pimpinannya, Ignasius Loyola yang berada di Roma dan Eropa, sungguh menggambarkan bagaimana Fransiskus ingin melebarkan pewartaan Injil ke seluruh dunia dan tetap terhubung dengan Gereja Katolik yang utuh di bawah kepemimpinan Santo Petrus, yaitu dalam diri Paus yang berkedudukan di Roma. Semangat Fransiskus ini sangat mirip dengan Santo Paulus dalam kisah-kisahnya di Perjanjian Baru. Kalimat ungkapan Paulus yang terkenal: “Celakalah aku kalau tidak memberitakan Injil” dipraktekkan oleh Fransiskus.   Orang-orang Asia, khususnya Gereja Katolik sangat mencintai Fransiskus. Bahkan untuk Gereja Katolik Indonesia, setiap tanggal kematiannya, 3 Desember, adalah sebuah pesta dalam liturgi. Ini berarti tempat Fransiskus ada di jantung hati-kehidupan iman Gereja Katolik Indonesia. Orang Asia dengan sangat mencintainya, sampai-sampai tempat sucinya di kota Goa India menjadi tempat ziarah rohani tingkat dunia, dan jenasahnya tersimpan di sana, bukan dibawah untuk disimpan di Eropa, atau khususnya di basilika Santo Ignasius Loyola di kota Roma.   Fransiskus Xaverius adalah seorang martir Santo yang penuh dengan semangat “Adven”. Ia menginspirasikan seluruh Gereja dan kita masing-masing untuk merentangkan tangan dan melangkahkan kaki demi menjangkau orang lain yang belum dekat dengan Tuhan, supaya hidup kita semua selalu dalam siap-sedia, karena Tuhan akan kunjungi kita pada saat yang tidak kita sadari. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan semoga pada hari ini semangat hidup santo Fransiskus Xaverius memenuhi diri kami masing-masing, keluarga, komunitas, masyarakat dan Gereja kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-34 masa biasa, 30 November 2024; Pesta Santo Andreas, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 29, 2024 9:23


Dibawakan oleh Suster Amaria SSpS dari Paroki Salib Suci Nansan di Keuskupan Nagoya, Jepang. Roma 10: 9-19; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Matius 4: 18-22 MENJADI KECUALI, TAPI MENJADI PILIHAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi Kecuali, Tapi Menjadi Pilihan. Kalimat tema ini dapat diklarifikasi begini, tampaknya sesuatu atau seseorang itu tak dihiraukan atau dikecualikan. Tetapi sebenarnya dia sangat penting dan menjadi pilihan. Orang suka melihat dan menghitung uang kertas di dompet. Uang logam ada di dalam tas, tak dipikirkan sama sekali. Pada saat membayar sesuatu yang hanya pakai coin, ia baru sadar kalau uang logam itu penting.   Banyak orang bekerja di belakang layar. Mereka tidak nampak, tidak tampil bahkan tidak pergi ke sana dan ke sini, tetapi peran mereka sangat penting. Tanpa mereka urusan pekerjaan dan proses berjalannya suatu dinamika tidak berlangsung dengan baik. Santo Andreas, salah satu dari dua belas rasul Yesus yang pestanya kita rayakan pada hari ini, adalah contoh bagi kita.   Ia yang membawa saudaranya Petrus untuk bertemu dengan Yesus pada waktu pemanggilan para rasul yang pertama. Selanjutnya Andreas tidak lagi tampil dominan. Yesus selalu membawa tiga rasul pertama: Petrus, Yakobus dan Yohanes, antara lain waktu mujizat penyembuhan putri Jairus (Mk 5,37), penampakan di gunung Tabor (Mk 9,2) dan di taman Getsemani (Mt 26,37). Andreas tidak diundang atau diikutsertakan.   Pengalaman kita menjadi kecuali banyak sekali. Bagaimana rasanya menjadi urutan ketiga dari dua yang terpilih? Atau dalam antrean, Anda ada di nomor empat dari tiga yang dibutuhkan? Atau Anda berusaha sekuat tenaga tapi hanya sampai pada nomor lima dari empat posisi yang tersedia? Banyak orang bereaksi dengan marah, kecewa, sakit hati, menyerah bahkan dendam ketika pihaknya menjadi terkecuali. Tetapi rasul Andreas menanggapi itu dengan imannya, yaitu berteguh pada pendiriannya dari awal untuk mengikuti Kristus.    Ia tetap tinggalkan keluarga dan pekerjaannya sebagai nelayan, supaya meneruskan panggilannya menjadi rasul dan penginjil Yesus Kristus. Ia tanggapi pengalaman menjadi terkecuali itu dengan kasih. Tidak tampilnya di depan umum, tak ikut serta disebut-sebut namanya dan tidak ikut dikenal, itu semua ia penuhi dengan datang membawa Yesus Kristus kepada setiap orang.   Jika Anda alami tak diperhitungkan, tak diingat, tak diundang, tak dihiraukan, berbagi pengalaman itu dengan Yesus Kristus, karena sejak lahir hingga wafat-Nya, Ia alami dihina, ditinggalkan, ditolak dan sampai puncaknya dihukum mati. Tanggapi pengalaman dikecualikan itu dengan pilihan kasih, yaitu bersama Kristus untuk berbagi kasih kepada orang lain bahkan kepada mereka yang membuatmu sedih dan menderita. Cara itu bakal membuatmu bahagia dan unggul seperti Santo Andreas. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, buatlah aku menjadi orang yang tidak kalah dan menyerah ketika tidak dihiraukan, tetapi berusaha untuk berbagi bersama Kristus untuk mengampuni dan tetap melayani sesama. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa ...

Kumpulan Dakwah Sunnah
Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A. - Kewajiban Berdakwah Menegakan Kalimat Tauhid #3

Kumpulan Dakwah Sunnah

Play Episode Listen Later Nov 15, 2024 61:19


Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A. - Kewajiban Berdakwah Menegakan Kalimat Tauhid #3

MORAT MARIT FM
EPS.254 - DISTRAKSI RASA: Melepas Ka(ma)mu...

MORAT MARIT FM

Play Episode Listen Later Oct 29, 2024 11:21


Pada kesimpulan, ada pergulatan antara penyesalan dan pengampunan terhadap diri sendiri. Kalimat seperti "Jangan ada lagi mimpi tentangmu di sepanjang malamku" mengindikasikan proses penyembuhan, meskipun masih sulit melupakan kenangan. Di sinilah penulis berusaha untuk beranjak, dengan lirik “Mawas Diri” sebagai inspirasi, menggambarkan kesimpulan yang penuh luka, tapi tetap menunjukkan tekad untuk melepas dengan ikhlas, meski masih terasa getir. Tulisan ini menyampaikan perasaan cinta yang mendalam namun tak terbalas, serta menggambarkan proses yang menyakitkan dari mengingat dan merelakan, sekaligus memberi kesan bahwa kadang kenangan cinta yang telah berlalu hanya bisa diterima dan dilepaskan, meski tidak sepenuhnya hilang dari ingatan. Powered by Firstory Hosting

Radio Rodja 756 AM
Mendakwahi Ahli Kitab untuk Bersama pada Kalimat yang Sama – Tafsir Surah Ali Imran 64

Radio Rodja 756 AM

Play Episode Listen Later Oct 10, 2024 44:17


Mendakwahi Ahli Kitab untuk Bersama pada Kalimat yang Sama – Tafsir Surah Ali Imran 64 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 8 Oktober 2024 M. Download kajian sebelumnya: […] Tulisan Mendakwahi Ahli Kitab untuk Bersama pada Kalimat yang Sama – Tafsir Surah Ali Imran 64 ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-23 masa biasa, 12 September 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 11, 2024 8:13


Dibawakan oleh Naydeline dan Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Korintus 8: 1b-7.11-13; Mazmur tg 139: 1-3.13-14ab.23-24; Lukas 6: 27-38 KASIH MENYEMPURNAKAN PENGETAHUAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Menyempurnakan Pengetahuan. Ada seorang pemuda baru saja lulus pendidikan Ilmu peternakan di Universitas ternama. Ia belum mendapatkan pekerjaan, lalu ia mengisi waktu untuk membantu ayah dan ibunya yang bermata-pencaharian sebagai peternak sapi dan kerbau di kampung. Tiga hari pertama ia menemani orang tuanya beternak, tetapi setelah itu ia duduk saja di tempat rindang dan memandang dari kejauhan orang tuanya menggembala.   “Saya mengerti tentang peternakan, namun saya tidak sanggup bekerja mengikuti kawanan sapi dan kerbau ke mana saja mereka merumput”, jawab pemuda itu ketika ditanya oleh seseorang yang lewat di situ. Kemudian ketika kedua orang tuanya ditanya oleh orang yang sama, apakah perbuatan anaknya yang baru lulus kuliah itu cukup dianggap wajar atau tidak, jawabannya ialah: “Kalau hewan piaraan digembalakan hanya dengan pengetahuan dari bangku sekolah, hewan-hewan pasti cepat hilang dan mati.”   Menggembalakan ternak dengan mengikuti dan menemani ke mana saja mereka merumput, atau di lapangan rumput yang ditentukan oleh penggembala, adalah suatu tugas yang mulia. Yesus Kristus menjelaskan panjang lebar di dalam Injil tentang Gembala Yang Baik, yang keunggulannya ialah cinta kasih. Kemampuan cinta kasih terletak pada sikap-sikap yang konkret dan praktis seperti keterlibatan, campur tangan, menemani, mendampingi, mengajar, dan membaharui. Dengan demikian, pengetahuan yang sudah dimiliki, menjadi sempurna karena diwujudkan di dalam praktek hidup yang nyata.   Iman menuntut perbuatan, demikian kata kita suci. Pengetahuan iman sangatlah penting, bahkan pengetahuan ini sudah kita dapatkan sejak usia dini. Namun semakin kita menjadi besar dan dewasa iman kita harus terungkap dalam perbuatan, sehingga menyempurnakan pengetahuan yang sudah kita miliki. Karena pengetahuan itu umumnya baru sebatas teori atau refleksi, maka melalui perbuatan cinta kasih itu, pengetahuan dapat diungkapkan menjadi perbuatan. Bahkan Santo Paulus dengan keras mengingatkan bahwa kalau manusia hanya mengandalkan pengetahuan, ia gampang jatuh di dalam kesombongan. Cinta kasih sangat diperlukan supaya kecenderugan kesombongan itu dapat dikontrol dan dihilangkan.   Kalimat kunci dari Yesus Kristus tentang cinta kasih untuk menyempurnakan pengetahuan ialah: “Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya”. Kemurahan hati itu akan membuat orang-orang terdidik, berpengetahuan, berintelek, dan berkompeten, dapat menjadi penggerak roda kehidupan kita untuk dapat berputar menuju kemajuan yang beradab.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, jadikanlah kami selalu orang-orang yang bermurah hati seperti Engkau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-18 masa biasa, 7 Agustus 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 6, 2024 9:24


Dibawakan oleh Fransiska Priska Putri Asisi dan Maria Goreti Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 31: 1-7; Mazmur tg 31: 10.11-12ab.13; Matius 15: 21-28 MENGASIHI DENGAN KASIH YANG ABADI   Renungan kita pada hari ini bertema: Mengasihi Dengan Kasih Yang Abadi. Kalimat ini sepatutnya mempunyai subjek. Bisa Tuhan, bisa juga kita manusia yang harus mengasihi dengan kasih yang abadi. Keharusan di sini merupakan sesuatu yang tepat, karena kodrat Allah adalah kasih, dan kita yang  ambil bagian dalam karya Allah, adalah kewajiban kita untuk mengasihi. Tidak mungkin hewan dan tumbuhan diperintahkan untuk mengasihi.   Lawan dari mengasihi dengan kasih yang abadi ialah mengasihi dengan kasih yang sementara atau sebentar saja atau mengikuti musim dan selera. Kasih yang abadi setara dengan kasih sejati, kasih tanpa syarat, dan kasih sampai akhir. Hal ini terungkap melalui percakapan suami dan istri pada suatu pagi. Setelah bangun, suami berkata kepada istrinya, “Sayangku, sekali lagi saya minta maaf. Pada awal kita menjalin cinta, saya memang egois. Saya tidak secara bulat menyatakan cinta saya padamu. Saya berniat mencintaimu hanya setahun atau dua, karena saya takut jika hubungan kita kandas dan gagal lantaran saya bisa saja mendua hati.”   Istri tidak berpikir panjang sehingga ia langsung menanggapi, “Sebaliknya saya sudah sangat yakin bahwa kamu adalah kekasihku. Justru karena keyakinan ini saya tidak pernah santai dan meremehkan cinta yang sedang bertumbuh di antara kita. Saya tidak pernah menyerah dan mundur satu jengkal pun. Dan kamu dapat melihat langsung, bagaimana keragu-raguanmu itu saya balas dengan keyakinan. Akhirnya kamu berubah dan memberikan cintamu yang sungguh-sungguh kepadaku. Kini kita sudah merayakan 25 tahun perkawinan, dan kita sungguh merasakan suatu kasih yang abadi sedang bertumbuh dan mekar. Kita harus komitmen untuk bersama dalam kasih ini sampai akhir hayat kita.”   Satu hal yang dapat kita catat di sini ialah bahwa suatu ungkapan cinta yang sementara dan egois dapat berubah menjadi cinta yang abadi. Syaratnya ialah jika cinta yang abadi itu kuat dan mempunyai daya yang besar untuk mempengaruhi dan mentransformasi. Biasanya kasih yang abadi kuat dan unggul. Kasih yang abadi pada dasarnya adalah asli sebagai kasih yang sejati. Pengaruh apa pun dari luar entah itu kuantitatif entah kualitatif, tidak mungkin mengubahnya. Oleh karena itu seseorang yang mengasihi dengan kasih yang abadi tidak boleh ragu atau kuatir kalau ingin mengubah orang lain yang mengasihi dengan berbagai syarat personal dan kepentingan sementara. Ini justru yang dilakukan oleh Tuhan sendiri.   Tuhan Allah berkali-kali dilawan dan dikhianati oleh umat pilihan-Nya. Ia mengampuni mereka berkali-kali. Dalam bacaan kitab nabi Yeremia pada hari ini, Allah menegaskan bahwa Ia kembali mengasihi umat-Nya dengan kasih yang abadi. Kasih ini tidak pernah berubah sejak awal, dan harapannya supaya umat beriman yang menerima kasih ini semakin menguatkan komitmennya untuk hidup dengan dijiwai oleh kasih yang abadi. Mereka harus hidup dengan pedoman yang tidak berubah, yaitu “Marilah kita naik ke Sion, menghadap Tuhan, Allah kita”! Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, bimbinglah kami selalu agar kami tetap mengasihi dengan kasih yang berasal dari-Mu dan semoga kasih yang abadi ini dapat mengubah dunia. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...

Kumpulan Dakwah Sunnah
Ustadz Sofyan Chalid Ruray - Kalimat Tauhid

Kumpulan Dakwah Sunnah

Play Episode Listen Later Jul 23, 2024 116:23


Ustadz Sofyan Chalid Ruray - Kalimat Tauhid

Kumpulan Dakwah Sunnah
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas - Kalimat Tauhid, Pemersatu Umat Bagian ke-2

Kumpulan Dakwah Sunnah

Play Episode Listen Later Jul 23, 2024 152:39


Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas - Kalimat Tauhid, Pemersatu Umat Bagian ke-2

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-11 masa biasa, 20 Juni 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 19, 2024 7:38


Dibawakan oleh Leoni dan Elen dari Paroki Roh Kudus di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Putra Sirakh 48: 1-14; Mazmur tg 97: 1-2.3-4.5-6.7; Matius 6: 7-15 BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Bapa Kami Yang Ada di Surga. Yang terungkap dari tema ini ialah kalimat pertama doa “Bapa Kami” yang kita kenal sebagai doa-nya Tuhan Yesus Kristus. Doa ini keluar dari hati dan pikiran Yesus yang terdalam, sehingga pantas sebagai doa milik Yesus sendiri. Dari semua doa Yesus di dalam perjanjian baru, doa ini merupakan yang paling kita kenal dan kita ingat. Mengapa? Karena Yesus mengajarkan sendiri kepada murid-murid-Nya dan kita para pengikut-Nya.   Satu pertanyaan sederhana muncul dari sini ialah: jika doa ini adalah doa-Nya Yesus Kristus, lalu mengapa bunyinya: Bapa kami... dan bukan sebaiknya “Bapa-Ku yang ada di surga” supaya jelas menegaskan pemilik doa adalah Yesus sendiri. Jika Yesus sendiri yang merumuskan kemudian memakainya untuk menyatakan hubungan pribadi-Nya dengan Bapa, akan menjadi kurang tepat kalau Ia memakai kata ganti “kami”, yang artinya melibatkan orang-orang lain selain diri-Nya.   Para bapa dan pemuka Gereja seperti Santo Siprianus dan Paus Leo Agung, di dalam refleksinya mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang terbuka dan universal. Ajaran dan doa-Nya juga terbuka dan universal. Hubungan pribadi-Nya dengan Bapa di surga hendak dibagikan menjadi hubungan yang sama juga di antara para pengikut-Nya. Doa ini adalah doa bersama dengan Yesus untuk menyampaikan pengakuan iman, persembahan syukur-pujian dan penyampaian permohonan dari kita manusia.   Kalimat pertama doa itu menggambarkan suatu relasi yang dekat dan melekat. Yesus ingin supaya kita menjadi begitu dekat dengan Bapa surgawi, dan Ia merentangkan tanganNya pada salib untuk mendamaikan kita dengan-Nya. Penggilan Allah sebagai ”Bapa” merupakan inovasi atau ciptaan Yesus. Sebelum Yesus tak pernah seorang pun menjalin hubungan dengan Allah sebagai Bapa-Anak. Kalau hubungan Bapa-Anak menyatu, maka tidak ada lagi hubungan atau kelekatan lain yang dapat mengubahnya, seperti penegasan kitab Putra Sirakh mengenai hubungan yang sangat melekat antara nabi Elia dengan Tuhan Allah yang diwartakan bacaan pertama pada hari ini.   Hubungan ini pada akhirnya menghasilkan berkat-berkat dari Bapa untuk memenuhi semua kebutuhan jasmani dan rohani kita. Berdoa “Bapa Kami” baik pribadi maupun bersama seperti membuka kran untuk mengalirnya rezeki dan semua rahmat yang kita perlukan. Permintaan kita kepada Bapa untuk terjadi mujizat dalam diri kita dapat kita lakukan di mana dan kapan saja. Yang perlu kita lakukan ialah berdoa “Bapa kami” dengan benar, yaitu pertama memuliakan dan mengucap syukur, baru kemudian memohonkan rahmat kepada Bapa.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ketika setiap kali kami mendoakan doa “Bapa Kami”, buatlah kami selalu rendah hati dan tulus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Yalla Home
Kalimat Foundation's ‘Pledge a Library' initiative at TIBF !

Yalla Home

Play Episode Listen Later May 20, 2024 5:15


Sheikha Bodour Al Qasimi, Founder and Chairperson of Kalimat Foundation, and a champion of youth development, has led a book donation visit to the Thessaloniki Central Library in Greece to improve children's access to literacy and reading, under the Kalimat Foundation's ‘Pledge a Library' initiative. The visit witnessed the attendance of HE Dr. Ali Obaid Al Dhaheri, UAE Ambassador to the Hellenic Republic, Ahmed bin Rakkad Al Ameri, CEO of the Sharjah Book Authority, and board member of Kalimat Foundation, and Vassilis Gakis, Thessaloniki Deputy Mayor of Culture. Listen to #Pulse95Radio in the UAE by tuning in on your radio (95.00 FM) or online on our website: www.pulse95radio.com ************************ Follow us on Social. www.instagram/com/pulse95radio www.facebook.com/pulse95radio www.twitter.com/pulse95radio

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Ketujuh Paskah, 16 Mei 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 15, 2024 8:23


Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26 SEMOGA MEREKA MENJADI SATU   Pada hari ini renungan kita bertema: Semoga Mereka Menjadi Satu.  Kalimat ini datang dari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dan kita semua pengikut-Nya, pada waktu perjamuan malam terakhir. Isi doa seperti ini kemudian untuk seterusnya menginspirasi doa-doa kita untuk keperluan persekutuan dan persatuan.   Persekutuan ini menjadi satu hakikat mendasar sifat Allah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendoakan supaya semua pengikut-Nya akhirnya sampai pada tujuan persekutuan ini. Namun pertanyaan yang sederhana begini, mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya: semoga mereka bersatu?    Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikan kebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dan tercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atau melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukan apakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalan lain. Kita tahu pilihan mana yang membawa kita kepada keselamatan.   Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialah bahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita di dunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkan suatu persekutuan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah. Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuan abadi di surga. Jangan pernah abaikan atau remehkan apa pun jenis persekutuan kita di dunia dengan berpikir nanti saja disediakan persekutuan di surga.    Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi dan terakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu saja selamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan dan proses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisa sampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujizat untuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kita memakai “semoga kita bersatu”.    Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruh harapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsur pengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah penting bagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya” dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkau merupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-Mu Yesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasi kami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Keenam Paskah, 11 Mei 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 10, 2024 6:37


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 23-28; Mazmur tg 47: 2-3.8-9.10; Yohanes 16: 23b-28 MEMAKAI NAMA YESUS   Renungan kita hari ini bertema: Memakai Nama Yesus. Ada banyak kejadian di masyarakat, baik yang dipublikasi media maupun yang tidak, tentang pemungutan liar. Ada sejumlah oknum yang memungut uang dari warga masyarakat di rumah-rumah keluarga untuk kepentingan mereka dan kelompok mereka. Biasanya mereka membawa surat yang ditanda tangani oleh pejabat atau tokoh masyarakat tertentu sebagai pembenaran atas tindakan tersebut. Dengan membawa nama “orang besar” mereka merasa aman untuk bertindak.   Di dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam kebudayaan yang kita miliki, ketika kita membawa nama orang yang memiliki kuasa dan pengaruh, urusan-urusan yang kita lakukan bakal menjadi lancar. Entah suatu perbuatan melawan aturan entah suatu perbuatan baik untuk tujuan yang baik, kita tentu ingin dibantu oleh dukungan orang yang lebih kuat dan berpengaruh. Yang kita inginkan ialah supaya kita tidak mengalami hambatan dan tujuan kegiatan tersebut segera tercapai serta hasilnya dapat menguntungkan kita..    Seperti inilah kalau kita semua pengikut Kristus diajarkan untuk memakai nama Yesus Kristus untuk meminta kebutuhan-kebutuhan jasmani-rohani kepada Bapa. Semua doa kita diakhiri dengan “dengan perantaraan Yesus Kristus”, berarti memakai nama Yesus Kristus. Memakainya itu kita merasa spesial dan terhormat. Yesus sendiri tetap menjadi pelayan kita meskipun Ia sudah bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus di surga.    Apakah Yesus mengizinkan kita memakai nama-Nya? Tentu. Kalimat dari Injil Yohanes yang baru saja kita dengar menunjukkan bahwa Yesus sendiri meminta supaya kita memakai nama-Nya: apa saja yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, akan diberikan kepadamu. Memakai nama Yesus berarti kita sungguh mengakui Yesus secara benar, kita percaya Dia akan memenuhi kebutuhan kita.    Mengetahui dan percaya kepada Dia adalah bukti iman kita kepada-Nya. Atas dasar ini maka Apollos diberikan semua penjelasan secara menyeluruh tentang Yesus Kristus, supaya ia dapat memakai nama Yesus secara benar dalam seluruh kegiatan pewartaannya. Kita juga mengambil tanggung jawab untuk memakai nama Yesus secara benar, dengan maksud yang benar untuk sampai kepada Bapa.    Kita harus bisa menghindari memakai nama Yesus secara sembarangan, misalnya mencatut istilah profan pada nama-Nya. Kita tidak boleh memakai nama Yesus untuk meminta sesuatu yang curang, jahat atau melawan kemanusiaan. Kita juga harus menghindari menggantikan posisi nama Yesus dengan nama orang kudus lain termasuk Bunda Maria, karena Yesus itu satu-satunya perantara kita kepada Bapa. Perjalanan kita kepada Bapa hanya melalui Yesus Kristus.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah pikiran dan hati kami untuk senantiasa memakai nama-Mu secara benar setiap kali kami berdoa dan memohon kepada Bapa. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 2 Mei 2024 - Melakukan KehendakNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 2, 2024 6:32


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 2 Mei 2024 Bacaan: "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30) Renungan: Seorang ayah mempunyai dua orang anak dengan karakter yang berbeda. Anak laki-laki sulung selalu berkata iya, atas perintah ayahnya, namun anak bungsu sering kali menjawab tidak, atas perintah ayahnya. Suatu hari sang ayah berkata kepada anak sulungnya, “Anakku, pergilah bekerja hari ini di kebun anggur kita.” Anak sulung menjawab, “Ya, bapa.” Anak sulung menjawab “Ya”, namun ia tidak pergi ke kebun anggur seperti yang diperintahkan ayahnya. Saat sang ayah bertemu dengan si bungsu yang suka protes, ia pun memerintahkan hal serupa. Dari bibir si bungsu, sang ayah mendengar jawaban, “Tidak mau.” Namun setelah dipikir-pikir, si bungsu menyesalinya dan pergi ke pertanian untuk bekerja sesuai perintah ayahnya. Siapakah di antara kedua anak itu yang melakukan kehendak ayahnya? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan Yesus kepada orang Farisi, setelah mereka menanyakan tentang dengan kuasa manakah Yesus melakukan tugas pelayananNya? Selanjutnya Tuhan Yesus membandingkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus itu berbunyi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." Mengapa Yesus membenarkan pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal daripada orang-orang Farisi? Apa yang membuat pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu lebih berharga dari pada orang Farisi? Karena para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal mau percaya dan bertobat setelah mendengar perkataan Yesus, sekalipun tadinya mereka adalah para pemberontak. Sebaliknya, orang Farisi selalu menanyakan sesuatu kepada Yesus sepertinya mereka sungguh haus akan firman Tuhan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekadar ingin menguji, menjebak dan menjatuhkan Yesus. Ketika orang Farisi mendengar firman Tuhan, mereka tidak mau bertobat. Mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana sikap hati kita ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan? Apakah kita hanya sekadar berkata, "O..." atau berkata "Kalau yang itu aku sudah tahu!" atau apakah kita memberikan respon serta mengambil tindakan untuk bertobat ketika ditegur oleh firman Tuhan? Jangan keraskan hati kita, biarlah kita selalu bersedia untuk menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena hari ini aku diingatkan kembali supaya menjadi pelaku firman-Mu, bukan sekadar hanya mengetahui atau menghafalnya tetapi terlebih melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Amin. (Dod).

Radio Muhajir Project
03. DAHSYATNYA KALIMAT "LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH" | Serial Ramadhan

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Apr 28, 2024 16:19


Bismillah, Ikuti Kajian Tematik Ramadhan Insyaa Allah bersama:Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri03. DAHSYATNYA KALIMAT “LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH”YouTube:www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/Audio:radio.muhajirproject.com/

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Keempat Paskah, 24 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 23, 2024 6:22


Dibawakan oleh Suci Maria dan Martinus De Pores Waju dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 12: 24 - 13: 5a; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Yohanes 12: 44-50 SELURUH BANGSA MEMUJI TUHAN                                                                                  Renungan kita pada hari ini bertema: Seluruh Bangsa Memuji Tuhan. Kalimat ini merupakan ulangan mazmur tanggapan dari liturgi pada hari ini. Kemarin kita menyinggung tentang kenyataan kehadiran identitas Katolik di seluruh pelosok bumi dan bagaimana kita merasa terhubung satu sama lain sebagai orang-orang Katolik. Salah satu cara untuk mengungkapkan semua bentuk rasa dan koneksi itu ialah bahwa seluruh bangsa di dunia memuji Tuhan.                                                            Kisah Para Rasul dalam bacaan pertama mengatakan bahwa firman Tuhan terus tersebar dan semakin menumbuhkan Gereja. Pesan dan informasi Firman itu sampai di telinga dan hati orang-orang lebih cepat bahkan mengalahkan kendaraan atau mesin apa pun yang berkecepatan tinggi. Sampai saat ini dengan adanya alat-alat teknologi informasi, cepatnya jangkauan firman Tuhan memang tak terbantahkan. Hasilnya, tidak hanya jauh lebih banyak orang, tetapi juga bahwa setiap pribadi manusia menerima Sabda itu yang menguatkan dan menerangi hidupnya.  Ini adalah salah satu alasan seluruh bangsa memuji Tuhan.   Terwujudnya kenyataan bahwa firman Tuhan mencapai hati setiap manusia di seluruh dunia, sangat bergantung pada pekerja-pekerja pembawa kabar gembira itu. Gereja Perdana menggambarkan ini misalnya dengan mengutus Barnabas dan Paulus untuk suatu perutusan lebih luas yang melampaui batas wilayah yang sudah ditargetkan. Kita berterima kasih atas inisiatif Gereja, tentu saja berkat gerakan karya-karya Roh Kudus, yang selalu bersemangat dalam perutusan dan evangelisasi.    Para pewarta Injil tidak hanya para imam, biarawan dan biarawati yang telah memenuhi sejarah pertumbuhan Gereja di seluruh dunia. Saat ini justru banyak sekali orang beriman awam yang bergiat sungguh-sungguh menjadi misionaris di setiap tempat hidup dan kerja mereka. Kesaksian mereka sungguh-sungguh kuat dan membumi karena mereka bersentuhan langsung dengan suasana kehidupan nyata dan orang lain yang ada bersama dengan mereka setiap saat. Ini juga sebagai alasan penting seluruh bangsa memuji Tuhan.   Yesus sendiri berkata bahwa terang sungguh sudah ada di dalam dunia. Karena Ia sendiri adalah terang itu, kegelapan pun hilang. Bagaimana mungkin para pengikut-Nya justru tidak menikmati terang itu? Mereka mestinya yang pertama mengalaminya, lalu menjadi terang itu sendiri dan pada gilirannya menerangi juga dunia ini. Bentuk paling konkret kehadiran terang itu ialah Firman Tuhan Yesus Kristus yang Ia dapatkan langsung dari Bapa di surga.  Jadi, bertekun dalam Firman Tuhan dan menghidupinya secara benar merupakan cara kita menerangi dunia ini. Ini juga menjadi alasan mengapa kita harus memuji Tuhan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, bantulah kami selalu untuk menjadi terang bagi dunia ini melalui firman-Mu yang kami tekuni tiap hari. Dengan demikian kami selalu bersemangat untuk memuji Tuhan. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Missiodei
Eps.208 IKUTLAH AKU

Missiodei

Play Episode Listen Later Apr 21, 2024 63:43


*IKUTLAH AKU* (Yoh.21:15-19, 10:27, 8:12;) *"Pilihlah Aku"* *"Ikutlah Aku"* Kita akan sering menemukan narasi itu menjelang pemilu. Setiap calon pemimpin akan menunjukkan potensi, skill, agar terpilih dan memenangkan kampanye. Kalimat tersebut masuk dalam kalimat perintah dan ajakan. Ini menjadi gambaran yg sama ketika Yesus berkata _,"Ikutlah Aku"_ kepada Petrus. Yesus layak untuk *memanggil* orang² yg mengikuti Dia. Yesus adalah Seorang Pemimpin yg memiliki pribadi yg kuat, mampu memberikan masa depan, pekerjaan² yg IA lakukan begitu luar biasa. *Arti kata mengikut Yesus (Yn. ):* - Yesus di depan, pengikut di belakang - Selalu ada / menyertai Yesus dimana pun IA berada - Menaati, apa yg Yesus perintahkan mereka ikuti *Makna mengikut Yesus ("Ikutlah AKU"):* - Menjadi milik Kristus, Kristus mengenal mereka (Yoh.10:27) - Menjadi terang dunia (Yoh.8:12) *Manfaat mengikut Yesus ("Ikutlah AKU")*: - Menjadi saksi (Yoh.21:22) Semua ini berhubung dengan KESELAMATAN. Mengikut Yesus memberikan kita keselamatan dan persekutuan dengan Bapa yg kekal. Jangan abaikan panggilan-Nya, dengar --> percaya --> ikut/lakukan/aksi = Kebenaran dan Keselamatan. _*Menjadi Kristen itu sebuah panggilan, bukan warisan.*_ Kekristenan berdasarkan panggilan Yesus berbeda dengan kekristenan karena orang tua seorang Kristen dan ia hanya sekedar ikut. Kekristenan pasti akan teruji. Bila ia mau meninggalkan kebiasaan lama dan keberdosaannya kemudian menjadi pengikut Kristus/pelayan Kristus/saksi Kristus disebut Kristen Sejati. Berbeda dengan dia yg hanya sekedar / beragama Kristen dimana ia tidak menjadikan Kristus pusat/fokusnya, melainkan manusia. Ia akan mengalami banyak akar kepahitan dan membuat ia mundur dari kekristenannya. Saudara, silahkan koreksi diri Anda sendiri, dimanakah posisimu saat ini? Tuhan Yesus memberkati

Yalla Home
Kalimat Foundation has launched a new initiative titled ‘Stitching Hope for Gaza'

Yalla Home

Play Episode Listen Later Apr 2, 2024 4:12


In a powerful demonstration of art, culture and philanthropy, the Kalimat Foundation (KF) has launched a new initiative titled ‘Stitching Hope for Gaza'. The initiative introduces a merchandise collection inspired by the traditional Palestinian Keffiyeh and Tatreez, with all proceeds dedicated to supporting children in Gaza through the Emirates Red Crescent's ‘Tarahum — For Gaza' relief campaign, providing much needed aid to those impacted by the current war being waged against the Palestinian people. Listen to #Pulse95Radio in the UAE by tuning in on your radio (95.00 FM) or online on our website: www.pulse95radio.com ************************ Follow us on Social. www.instagram/com/pulse95radio www.facebook.com/pulse95radio www.twitter.com/pulse95radio www.instagram.com/pulse95radio

Truth Daily Enlightenment

Dalam Doa Bapa Kami, Tuhan mengajarkan, “Berikan kami makanan kami pada hari ini yang secukupnya.” Kalimat ini mengisyaratkan ketergantungan terus-menerus kepada Bapa di surga, yang akan membangun selera jiwa; sehingga kehausan akan Allah dapat terpenuhi. Sampai akhirnya kita bisa mengerti bahwa ada kehausan di dalam jiwa kita yang hanya bisa diisi oleh Tuhan. Dan itu... Continue reading →

Dakwah Milenial
Memaknai Kalimat Tiada Tuhan Selain Allah - Syekh Ali Jaber | Dakwah Milenial

Dakwah Milenial

Play Episode Listen Later Mar 17, 2024 4:07


Kalimat Tiada Tuhan Selain Allah merupakan kalimat sakral yang diagungkan oleh seluruh umat Islam, karena dalam kalimat tersebut memiliki banyak makna penting untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat. Link donasi: https://saweria.co/dakwahmilenial Tinggalkan komentar dan berikan pendapatmu: https://open.firstory.me/user/clqw2ibmb011a01tj4pex78rx/comments Powered by Firstory Hosting

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Kedua Pra Paskah, 1 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 29, 2024 9:10


Dibawakan oleh Vikti dan Windu dari Gereja Kristus Raja, Paroki Bajiro Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 37: 3-4.12-13a.17b+28; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 21: 33-43.45-46 CINTA BERBALAS BENCI    Tema renungan kita pada hari ini ialah: Cinta Berbalas Benci. Kalimat dari tema ini bukan merupakan ajaran Tuhan bagi kita. Sebaliknya yang diajarkan Tuhan ialah cinta berbalas cinta atau cinta berbuah kebaikan atau cinta menghasilkan cuka cita. Meski bukan ajaran Tuhan, namun kitab suci dan ajaran Tuhan hendak menggambarkan betapa jahat dan buruk kehidupan itu jika dikuasai oleh dosa. Iri hati, benci, marah, sombong, kejam, dan kekerasan merupakan dosa-dosa yang menghancurkan kehidupan.   Bacaan-bacaan pada hari ini berkisah tentang perbuatan cinta dari pihak yang punya kemurahan hati dan kasih yang tulus. Perbuatan itu dibalas dengan kebencian dan kemarahan yang berujung pada kehancuran dan kebinasaan utusan yang membawa pesan kasih itu. Yakob mengutus putra terkasihnya Yusuf, yang berarti ia hadir sendiri menjumpai dan melayani anak-anaknya di ladang. Tetapi Yusuf ditangkap, disiksa, lalu dijual. Utusan-utusan tuan ke kebun anggur satu per satu dianiaya dan dihancurkan. Utusan terakhir adalah anaknya sendiri yang disiksa dan dibunuh oleh para pekerja dan pelayannya.   Di dalam masa Pra Paskah ini peringatan tentang cinta berbalas benci bertujuan memperkuat kewajiban kita untuk melakukan beberapa tindakan. Pertama ialah kemampuan membedakan cinta berbalas cinta atau kebaikan dari cinta berbalas benci yang harus dihindari. Mereka yang menyatakan diri beriman kepada Tuhan tetapi tidak bisa membedakan, lalu sengaja membalas cinta dengan kebencian sebenarnya bukan pengikut Kristus.   Kedua, ketaatan kita sebagai orang-orang beriman menuntut supaya kita berpihak pada pilihan untuk melakukan kehendak Tuhan. Terkait dengan pembedaan tadi, pilihan kita ialah cinta berbalas cinta. Kebaikan berbalas kebaikan. Suka cita berbalas suka cita. Supaya bisa memilih ini, kedekatan dan keintiman kita dengan Tuhan sangat diperlukan, dan bukan sikap dingin, malu, dan menjauh dari Tuhan. Sering berkomunikasi dengan Tuhan merupakan cara yang paling umum untuk dilakukan.     Ketiga, cara cinta berbalas benci adalah medan laga yang dihadapi oleh Yesus dalam pelayanan publik dan perjalanan salib-Nya, dan yang diwariskan-Nya kepada kita para pengikut-Nya. Yesus tidak takut dan lari dari gempuran kuat kebencian terhadap semua perbuatan kasih yang Ia lakukan. Semakin benci dikobarkan, semakin besar pula cinta yang dilakukan. Banyak perlakukan penuh kekerasan diterima, semakin banyak kesabaran, keteguhan iman, dan pengampunan yang ditunjukkan sebagai balasnya. Cara ini yang Ia ajarkan kepada kita dan kita dituntut untuk melakukannya.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang bijaksana, semoga Roh-Mu selalu menerangi budi dan hati kami supaya kami dapat selalu membedakan yang baik dari yang jahat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan Kedua Pra Paskah, 26 Februari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 25, 2024 7:28


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Daniel 9: 4b-10; Mazmur tg 79: 8.9.11.13; Lukas 6: 36-38 JANGANLAH PERHITUNGKAN DOSA KAMI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Janganlah Perhitungkan Dosa Kami. Kalimat tema ini diambil dari doa Damai yang selalu kita serukan sebelum Komuni Kudus dalam perayaan ekaristi. Ada kaitan erat penghapusan atau pengampunan dosa dengan damai. Orang yang terhindar dari perbuatan-perbuatan dosa, bisa dipastikan ia mengalami hidup yang damai, tenang, dan nyaman. Di dalam kenyataan tidak mudah untuk selalu menghindari dosa, terutama kalau dosa-dosa itu disebabkan dari dalam diri sendiri, seperti dari pikiran, hati, dan mulut kita.   Mengulang-ulang kesalahan yang sama sering kita lakukan. Kalau hal ini didukung dengan tidak atau jarang sekali ada penyesalan dan bantuan sakramen tobat, orang bisa saja merasa nyaman hidup di dalam dosa-dosanya sendiri. Akibatnya dosa-dosa semakin menumpuk dan berakibat pada orang tidak menyadari lagi sebagai dosa meski ia secara nyata berbuat dosa. Oleh karena itu doa “Janganlah perhitungkan dosa kami” adalah ungkapan permohonan kita yang tidak berhenti selama kita di dunia ini. Jika Tuhan memang perhitungkan dosa-dosa kita, bisa jadi kita sangat rendah seperti debu tanah yang diinjak-injak saja.    Sebaliknya kita memohon Tuhan supaya memperhatikan iman setiap orang dan kawanan umat-Nya. Kita orang-orang berdosa memiliki iman, bahkan bisa jadi iman yang sangat kuat. Hal ini diperlihatkan dalam tindakan pengakuan sebagai orang-orang yang berbuat dosa dan salah, seperti yang diwartakan kitab Daniel dalam bacaan pertama. Yesus Kristus sudah satu kali perhitungkan dosa-dosa kita dengan pengorbanan diri-Nya. Yang lebih kita kejar ialah pengakuan diri dan menjadi baru di hadapan Tuhan dan sesama kita.   Iman kita tidak langsung atau otomatis menghapus dosa-dosa kita. Selain pengakuan dosa yang mencirikan iman, kita diajarkan Yesus untuk memperkuat iman kita dengan kebajikan-kebajikan agar membentengi kita dari dosa dan kejahatan. Pada hari  ini kita diajarkan kemurahan hati seperti Bapa di surga yang murah hati. Salah satu ciri utama pribadi yang murah hati ialah menjadi yang pertama berbuat baik entah melalui perkataan entah perbuatan. Maka itu berbalas kebaikan bukan ungkapan kemurahan hati tetapi berkeadilan.   Dengan kualitas kemurahan hati ini, kita memang tidak menghakimi, menghukum, atau memfitnah lebih dahulu. Kemurahan hati menuntun kita untuk lebih dahulu mengampuni, pertama yang memberi, mengambil langkah pertama untuk berlaku benar dan baik. Ini semua bukan untuk mencari muka atau pencitraan, tetapi karena cinta kasih sangat menuntut demikian. Ini dapat mencegah kita untuk menambah dosa-dosa kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, janganlah memperhitungkan dosa-dosa kami, tetapi perhatikanlah iman kami dan besarkanlah cinta kasih di dalam kami. Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Radio Fajri 99.3 FM
Makna 2 Kalimat Syahadat - Ustadz Yusuf Supriadi, S.Pd.I. x Kang Haris | KALAM (24/12/23)

Radio Fajri 99.3 FM

Play Episode Listen Later Feb 14, 2024 55:54


KALAM (24/12/23) | Makna 2 Kalimat Syahadat - Ustadz Yusuf Supriadi, S.Pd.I. x Kang Haris. Simak KALAM setiap hari Ahad jam 8-9 malam di Radio Fajri FM.

Truth Daily Enlightenment
Hati yang Bijaksana

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Jan 31, 2024


Kalimat “sampai menutup mata” memberi pesan bahwa kita pasti menutup mata. Kedengarannya hal ini sederhana dan tidak penting, tetapi pemazmur mengajari kita, di dalam tulisannya, pemazmur mengatakan, “Ajar aku menghitung hari-hari, supaya aku beroleh hati yang bijaksana, karena hari-hariku berlalu cepat.” Orang yang menyadari bahwa pasti ada akhir dari perjalanan hidupnya akan memiliki hati yang... Continue reading →

Menjadi Manusia
Kehilangan Tanpa Kalimat Perpisahan

Menjadi Manusia

Play Episode Listen Later Jan 30, 2024 3:05


Dan yang menyakitkan dari jarak adalah kehilangan tanpa kalimat perpisahan. Setiap kita tidak akan tergantikan, sekalipun ada penggantinya.

Nuhdaku
Alajul Amrod #26 Diantar Kalimat Dzikir Sholawat & Istighfar, Keutamaannya H.138

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Dec 20, 2023 43:14


Kajian Tasawuf

Nuhdaku
Awamil Jurjani #9 Kalimat Isim Fiil yg Merofakan & yg Menasabkan. Amal كان واخواتها H.26

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Dec 11, 2023 44:43


Kajian Nahwu Dasar

Truth Daily Enlightenment
Selagi Masih Ada Kesempatan

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Dec 8, 2023


Kalimat “selagi masih ada kesempatan” bisa memiliki pengertian yang berbeda dari dua kelompok besar manusia yang memiliki perbedaan prinsip hidup atau filosofi hidup. Sudut pandang pertama, “selagi masih ada kesempatan” berarti kesempatan untuk menikmati kehidupan di bumi ini semaksimal mungkin. Dan itu fakta yang tidak bisa dibantah. Pada umumnya atau hampir semua manusia berfilosofi atau... Continue reading →

Truth Daily Enlightenment

Ibrani 3:15, “Tetapi apabila pernah dikatakan: ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman.'” Ibrani 4:7, “Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu hari ini, ketika Allah setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud, seperti dikatakan di atas, pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.” Kalimat-kalimat... Continue reading →

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-34 masa biasa, 30 November 2023, Pesta Santo Andreas, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 29, 2023 7:13


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Roma 10: 9-18; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Matius 4: 18-22 MENJADI KECUALI, TAPI MENJADI PILIHAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi Kecuali, Tapi Menjadi Pilihan. Kalimat tema ini dapat diklarifikasi begini, tampaknya sesuatu atau seseorang itu tak dihiraukan atau dikecualikan. Tetapi sebenarnya dia sangat penting dan menjadi pilihan. Orang suka melihat dan menghitung uang kertas di dompet. Uang logam ada di dalam tas, tak dipikirkan sama sekali. Pada saat membayar sesuatu yang hanya pakai coin, ia baru sadar kalau uang logam itu penting.    Banyak orang bekerja di belakang layar. Mereka tidak nampak, tidak tampil bahkan tidak pergi ke sana dan ke sini, tetapi peran mereka sangat penting. Tanpa mereka urusan pekerjaan dan proses berjalannya suatu dinamika tidak berlangsung dengan baik. Santo Andreas, salah satu dari dua belas rasul Yesus yang pestanya kita rayakan pada hari ini, adalah contoh bagi kita.    Ia yang membawa saudaranya Petrus untuk bertemu dengan Yesus pada waktu pemanggilan para rasul yang pertama. Selanjutnya Andreas tidak lagi tampil dominan. Yesus selalu membawa tiga rasul pertama: Petrus, Yakobus dan Yohanes, antara lain waktu mujizat penyembuhan putri Jairus (Mk 5,37), penampakan di gunung Tabor (Mk 9,2) dan di taman Getsemani (Mt 26,37). Andreas tidak diundang atau diikutsertakan.    Pengalaman kita menjadi kecuali banyak sekali. Bagaimana rasanya menjadi urutan ketiga dari dua yang terpilih? Atau dalam antrean, Anda ada di nomor empat dari tiga yang dibutuhkan? Atau Anda berusaha sekuat tenaga tapi hanya sampai pada nomor lima dari empat posisi yang tersedia? Banyak orang bereaksi dengan marah, kecewa, sakit hati, menyerah bahkan dendam ketika pihaknya menjadi terkecuali. Tetapi rasul Andreas menanggapi itu dengan imannya, yaitu berteguh pada pendiriannya dari awal untuk mengikuti Kristus.     Ia tetap tinggalkan keluarga dan pekerjaannya sebagai nelayan, supaya meneruskan panggilannya menjadi rasul dan penginjil Yesus Kristus. Ia tanggapi pengalaman menjadi terkecuali itu dengan kasih. Tidak tampilnya di depan umum, tak ikut serta disebut-sebut namanya dan tidak ikut dikenal, itu semua ia penuhi dengan datang membawa Yesus Kristus kepada setiap orang.    Jika Anda alami tak diperhitungkan, tak diingat, tak diundang, tak dihiraukan, berbagi pengalaman itu dengan Yesus Kristus, karena sejak lahir hingga wafat-Nya, Ia alami dihina, ditinggalkan, ditolak dan sampai puncaknya dihukum mati. Tanggapi pengalaman dikecualikan itu dengan pilihan kasih, yaitu bersama Kristus untuk berbagi kasih kepada orang lain bahkan kepada mereka yang membuatmu sedih dan menderita. Cara itu bakal membuatmu bahagia dan unggul seperti Santo Andreas.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, buatlah aku menjadi orang yang tidak kalah dan menyerah ketika tidak dihiraukan, tetapi berusaha untuk berbagi bersama Kristus untuk mengampuni dan tetap melayani sesama. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Yalla Home
Kalimat Foundation participates in Abu Dhabi Art Fair

Yalla Home

Play Episode Listen Later Nov 28, 2023 3:08


Listen to #Pulse95Radio in the UAE by tuning in on your radio (95.00 FM) or online on our website: www.pulse95radio.com ************************ Follow us on Social. www.instagram/com/pulse95radio www.facebook.com/pulse95radio www.twitter.com/pulse95radio www.instagram.com/pulse95radio

Truth Daily Enlightenment
Hidup dalam Hubungan yang Intim

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Nov 15, 2023


Kita harus bergumul dengan sungguh-sungguh, untuk mengetahui apakah kita benar-benar disertai Tuhan. Kalimat lain yang lebih tepat, apakah kita hidup dalam persekutuan yang benar dengan Allah. Jangan puas dengan keyakinan pikiran atau fantasi. Keyakinan di dalam pikiran itu bisa situasional. Hari ini yakin, besok kurang yakin, lain waktu bisa tidak yakin sama sekali. Fantasi lebih... Continue reading →

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-32 masa biasa, 14 November 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 13, 2023 8:12


Dibawakan oleh Sim Chung Wei dan Yohanes Haring dari Sekolah Saint Peter di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 32 - 3: 9; Mazmur tg 34: 2-3.16-17.18-19; Lukas 17: 7-10 ORANG BENAR ADA DI TANGAN ALLAH   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Orang Benar Ada di Tangan Allah. Kalimat dari tema ini merupakan kutipan dari kitab Kebijaksanaan sebagai bacaan pertama liturgi hari ini. Entah sudah berapa orang mengucapkan kata-kata ini, yang jelas ini sudah sering kita ungkapkan. Misalnya, Anda di posisi benar, tetapi selalu saja menjadi sasaran bully, cemoohan dan fitnah. Sikap yang paling umum diambil ialah serahkan ini kepada Tuhan dan tetap berpegang pada prinsip: orang benar ada di tangan Tuhan. Dirimu berada di tangan Tuhan.    Isi iman kita kepada kehidupan abadi menjelaskan bahwa perlakukan kefasikan dunia yang menghukum orang-orang benar itu hanyalah sebuah tahap yang harus dilewati. Kefasikan dan kejahatan boleh saja merusak atau menghancurkan badan orang benar di dunia ini, dan bagi mereka ini adalah sebuah kebodohan atau kekosongan. Tetapi orang-orang benar ini memiliki damai, menggenggam harapan, menjunjung kebesaran Tuhan, mengucapkan kebenaran, berpakaiankan kasih Allah dan berangkulan dengan orang-orang kudus.   Siapakah orang-orang benar itu? Bisa saja Anda, saudara-saudarimu, atau kita sebagai satu kawanan dalam penggembalaan Gereja kita yang kudus. Ini bukan suatu ungkapan kesombongan lalu dapat membuat kita terlalu percaya diri, namun teks bacaan kitab kebijaksanaan ini memang ditujukan dan dimaksudkan kepada kita. Sudah sekian lama dan sekian besar volume semangat kita mengikuti Kristus sampai detik ini, tak berlebihan dan tak ada salahnya membuat pengakuan ini atas diri kita sendiri, saudara-saudari dan keluarga kita. Kita memang berada di tangan Tuhan.   Orang-orang benar ciri-cirinya seperti apa? Ada banyak tanda yang mengungkapkan diri seseorang itu benar. Misalnya seseorang menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya, hadir dan berkegiatan pada waktu dan tempat yang sesungguhnya, mengikuti prosedur dan tata cara yang semestinya, mengatakan dan memberikan keterangan sesuai fakta beserta bukti-buktinya, mempertanggung jawabkan sumpa dan komitmen, mengakui kesalahan dan kemauan untuk memperbaikinya, mengoreksi kesalahan dan berani mengambil risiko atas sebuah perbaikan. Dan masih banyak lagi.   Tuhan Yesus memberikan kita satu pengajaran hidup dalam kebenaran pada hari ini. Kita menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya sesuai kewenangan dan kepercayaan kepada kita, dan dengan sikap rendah hati. Jangan ada anggapan bahwa kita hebat atau sukses. Kerendahan hati itu mengantar kita untuk berkata: kita ini hanya hamba yang tak berguna, karena hanya melakukan yang diwajibkan. Lebih dari itu, kerendahan hati akan memotivasi kita untuk berbuat lebih dari sekedar kewajiban atau yang diharuskan. Kerendahan hati membuat orang bekerja dengan senang hati, tanpa perlu diingatkan dahulu.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, penuhilah kami dengan semangat ketekunan dan tanggung jawab untuk memenuhi tugas-tugas kami dalam kerendahan hati. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

School of Life
Episentrum Kebenaran Bab 3 Format-Format Definisi Kalimat Akademis

School of Life

Play Episode Listen Later Nov 10, 2023 6:55


My podcast: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠http://bit.ly/podcastschooloflife⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ My youtube: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠https://www.youtube.com/@sonnardo⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ My Paypal: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠https://paypal.me/sonnardo⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ My Instagram: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠https://www.instagram.com/sonnardo/⁠⁠⁠⁠⁠⁠ Judul buku: Episentrum Kebenaran Karya: Erastus Sabdono Diterbitkan oleh: Rehobot Literature Dibacakan oleh: Sonnardo Envantius Book cover: https://immanuelbookstore.co.id/wp-content/uploads/2022/12/episentrum-kebenaran.jpg Backgroud: Photo by Laura Tancredi: https://www.pexels.com/photo/skyscrapers-with-reflecting-walls-in-modern-megapolis-7078666/ Description: Banyak orang Kristen yang sebenarnya tidak berhak menyandang status sebagai orang Kristen dan tidak berhak meyakini bahwa diri mereka telah dibenarkan. Sebuah iman adalah respons inividu terhadap kasih, kebaikan, dan anugerah-Nya. Respons itu melibatkan seluruh kehidupan kita: dari pikiran, tenaga, waktu, dan semua yang ada pada kita. Itulah sebabnya, orang percaya harus meninggalkan beban dan dosa. Semakin seseorang serius dengan Allah - yang ditandai dengan hati yang mengasihi Dia - semakin seseorang dibawa kepada pusat pusaran kebenaran (episentrum kebenaran), yang makin hari makin cepat. Ini berarti semakin banyak pengalaman dengan Allah, semakin seseorang mengerti kehendak-Nya untuk dilakukan dan rencana-Nya untuk dipenuhi. Sejatinya, episentrum kebenearan yang dimaksud adalah kehidupan Yesus yang harus dikenali dan dikenakan dalam kehidupan ini. Kita harus sungguh-sungguh merindukan dan sangat mengingini ada di sepisentrum kebenaran itu. Semakin berada di episentrum kebenaran, semakin seseorang terpisah dari dunia ini. Kalau kita menghargai Allah yang hidup dan kurban Yesus di kayu salib, apa pun akan kita lakukan untuk sampai di episentrum kebenaran tersebut. Selamat berjuang mencapai episentrum kebenaran. Disclaimer: Jika kamu menyukai buku ini, disarankan untuk membeli buku asli atau membeli versi pdf untuk mendukung penulis dan penerbit. #bukuaudio #audiobook #indonesia #buku #membaca #dibacakan #suara #pengembangandiri #berkembang #gramedia #hidup #ErastusSabdono #truthid #kekristenan #kristen #Yesus #Elohim #kebenaran #Yahweh #Bapa #GSKI #DR #logos #iman #benar #jalan #percaya #tindakan --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/school-of-life/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-29 masa biasa, 26 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 25, 2023 6:32


Dibawakan oleh Paula Olivia dari Paroki Redemptor Mundi di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Roma 6: 19-23; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 12: 49-53 API YANG SELALU MENYALA DI BUMI   Renungan kita pada hari ini bertema: Api Yang Selalu Menyala Di Bumi. Kalimat ini dikutip dari Injil yang baru saja dibacakan. Secara khusus kepada murid-murid-Nya, Yesus memberikan tantangan sangat keras, yaitu ia lemparkan api ke bumi. Akibatnya bukan damai yang didapatkan, tetapi pertentangan. Sungguh ini suatu pengajaran yang mendatangkan rasa takut yang besar.   Pengajaran yang keras dan menantang ini merupakan satu dari banyak yang disampaikan Yesus. Ini mirip dengan latihan olahraga yang keras, yang harus mengikuti kemauan pelatih dengan target yang dikehendaki. Kata-kata dan tindakan yang keras tentu berakibat pada sikap resistan manusia seperti takut, gugup, gemetar dan menyerah. Injil menunjukkan bagaimana sebagian murid-Nya merasa tidak tahan lalu memilih meninggalkan Yesus. Tetapi Petrus mewakili para rekannya memilih bertahan dan setia, melalui kalimatnya yang terkenal: kepada siapa lagi kami harus pergi, Tuhan?   Kita juga memilih bertahan bersama Petrus. Buktinya kita semua tetap bersemangat dan menyanggupi seruan Petrus itu, bahkan semakin kuat pada saat ini: kami tak bisa ke lain hati ya Tuhan, kami hanya ingin menetap bersama-Mu, kepada siapa lagi harus kami pergi? Kira-kira begitu sikap kita semua bersama Petrus. Pilihan radikal ini juga telah dibuat oleh orang-orang Roma di zaman Santo Paulus. Mereka bersikap bulat untuk meninggalkan gaya hidup mereka yang lama, yaitu melacurkan tubuh dan jiwa mereka kepada kenikmatan dunia ini. Mereka memilih hidup, bukan maut.   Namun pilihan ini bukan tanpa banyak risiko. Yang paling kentara ialah kuasa dan pengaruh Yesus Kristus bagai api menyalah yang tak bisa padam. Api menyalah tanda memberikan terang untuk menghalau kegelapan, tetapi juga membakar supaya menghanguskan bagian-bagian yang tidak berguna atau yang tidak dibutuhkan. Maksudnya mereka yang tidak sejalan dengan Tuhan akan lenyap, lalu menyisakan mereka yang bersama dengan Tuhan. Di sinilah pemisahan terjadi di antara manusia, bahkan sangat tragis terjadi di dalam keluarga. Orang tua terpisah dari ana-anak, demikian juga di antara saudara.   Di zaman Kristus dan Gereja perdana, pemisahan ini sangat jelas. Gara-gara kuasa Kristus ini, sebagian anggota keluarga memilih mengikuti Yesus, sebagian lain menolak dan melawannya. Saat ini, gejala bahkan gaya hidup yang cenderung duniawi dan kedagingan, keluarga-keluarga dan komunitas terpolarisasi antara anggota yang setia, aktif dan terlibat dalam kehidupan rohani yaitu mengikuti Yesus Kristus dengan bertanggung jawab, dan mereka yang pasif, kering, menjauhi bahkan yang mati imannya. Pemisahan hidup ini harus dapat dihilangkan, dan ini adalah tugas kita bersama.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Ya Bapa di surga, pandanglah dan berkatilah kami yang rapuh dalam semangat untuk bertahan dalam kesetiaan kepada-Mu, keluarga dan komunitas kami yang rapuh ini sangat membutuhkan campur tangan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

PSETUHNYA
S3E11 - Hidup Sehat Di Setiap Orang Bisa Beda, Loh!

PSETUHNYA

Play Episode Listen Later Jul 6, 2023 14:32


"Oh it works for me, so it will works for you." Kalimat ini susah diaplikasiin sekarang. Sekarang di dunia kesehatan sudah semakin ke arah "individualized", semua treatment, gaya hidup sehat itu dicocokin dengan badan masing-masing individu. Betul semua manusia, tapi ternyata ga bisa sama. Ada variasi genetik yang membuat setiap tubuh itu unik. Ada yang sensitif sama kopi, ada yang engga. Ada yang sensitif sama oats, ada yang engga. Ada yang perbaikan fitness level nya cepet, dibanding yang lain. Gimana sih maksudnya? Gimana sih penelitian yang menunjukan ini semua? Selamat mendegarkan! Kalau kamu mau jadi bagian movement podcast sehat seutuhnya (PSETUHNYA), kalian bisa support podcast ini di ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠sini⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠.⁠ Untuk yang mau konsultasi di Utuh Health ⁠⁠di ⁠⁠⁠⁠sini⁠⁠⁠⁠.

PSETUHNYA
S3E01 - Eksperimen Soal Efek Gula Tambahan (Added Sugar) Ke Badan Kita

PSETUHNYA

Play Episode Listen Later Apr 27, 2023 14:07


"Mas, pesen satu kopi tanpa gula ya." Kalimat yang udah beberapa kali gua denger. Belum sering, tapi lebih sering dari sebelumnya. Emang kenapa sih gula itu? Apa efeknya buat tubuh kita? Di episode kali ini, Willy Yonas, sharing soal eksperimen orang Australia yang coba makan 40 sendok gula seharinya. Gila banget! Penasaran? Enjoy listening!

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 24 Maret 2023 - Menjadi Pelaku Firman

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 23, 2023 6:39


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Maret 2023 Bacaan: "Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Matius 21:31) Renungan: Seorang ayah memunyai dua orang anak dengan karakter yang berbeda. Anak yang sulung selalu berkata ya, pada perintah-perintah sang ayah, tetapi anak yang bungsu seringkali menjawab tidak, pada perintah-perintah sang ayah. Suatu hari sang ayah berkata kepada si sulung, "Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini di kebun anggur kita. "Anak sulung itu menjawab, "Ya, bapa." Anak sulung itu menjawab "Ya", tetapi ia tidak pergi ke kebun anggur seperti yang diperintahkan oleh ayahnya. Ketika sang ayah bertemu dengan si bungsu yang suka membantah, ia juga memerintahkan hal yang sama. Dari bibir si bungsu sang ayah mendengar jawaban, "Aku tidak mau." Tetapi, setelah berpikir-pikir, maka menyesallah si bungsu dan ia pun pergi ke ladang untuk bekerja sesuai dengan perintah ayahnya. Siapakah di antara kedua anak itu yang melakukan kehendak ayahnya? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan Yesus kepada orang Farisi, setelah mereka menanyakan tentang dengan kuasa manakah Yesus melakukan tugas pelayanan-Nya? Selanjutnya Tuhan Yesus memperbandingkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus itu berbunyi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." Mengapa Yesus membenarkan pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal daripada orang-orang Farisi? Apa yang membuat pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu lebih layak daripada orang Farisi? Karena pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal mau percaya dan bertobat setelah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus, sekalipun tadinya mereka adalah pemberontak-pemberontak. Sebaliknya, orang Farisi selalu menanyakan sesuatu kepada Yesus sepertinya mereka sungguh haus akan firman Tuhan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekadar ingin menguji, menjebak dan menjatuhkan Tuhan Yesus. Ketika orang Farisi mendengar firman Tuhan, mereka tidak mau bertobat. Mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana sikap hati kita ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan? Apakah kita hanya sekedar berkata, "O..." atau berkata "Kalau yang itu aku sudah tahu!" atau apakah kita memberikan respon serta me- ngambil tindakan untuk bertobat ketika ditegur oleh firman Tuhan? Jangan keraskan hati kita, biarlah kita selalu bersedia untuk menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena hari ini aku diingatkan kembali supaya menjadi pelaku firman, bukan hanya sekadar mengetahuinya saja. Amin. (Dod).

Dzulqarnain Muhammad Sunusi
Menilik Kalimat “Saya Beriman dengan Sebenar-Benar Keimanan dan Saya Beriman di Sisi Allah" - Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Play Episode Listen Later Mar 6, 2023 1:24


__ dzulqarnain.net Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, Telegram, Anchor: @dzulqarnainms

PSETUHNYA
S2E51 - Anxiety? Gua Harus Ngapain? bersama Valencia Karina Julia

PSETUHNYA

Play Episode Listen Later Dec 29, 2022 53:24


"Gua lagi anxious nih!" Kalimat yang cukup sering terdengar. Apa ini respon normal? Apa salah kalau gua ngerasa cemas? Di episode, Valencia Karina Julia (@vkarinajulia), yang sekarang lagi ambil studi magister profesi psikologi peminatana klinis dewasa, bakal ekplor bareng-bareng tentang Anxiety! Bakal banyak dikasih tips deh kalian buat menghadapi dan mengerti anxiety ini lebih dalem. Enjoy listening!

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 21 Desember 2022 - Tetap tenang di tengah badai

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 20, 2022 4:54


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 21 Desember 2022 Bacaan: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1) Renungan: Pada suatu hari, seorang raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu pada cincin yang dipesannya. Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya." Berbulan-bulan si tukang emas yang sudah tua renta itu membuat cincin bagi sang raja. Kemudian sampailah ia pada bagian yang paling sulit yaitu menuliskan kesimpulan hidup yang terpenting di cincin yang kecil itu yang akan berguna untuk pelajaran hidup bagi sang raja. Akhirnya setelah berdoa dan berpuasa, si tukang emas itu pun menyerahkan cincinnya pada sang raja. Dengan tersenyum sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu, "This too, will pass," yang berarti "Dan yang ini pun akan berlalu." Awalnya sang raja tidak terlalu paham maksud dari tulisan itu. Tapi ketika raja menghadapi persoalan kerajaan yang rumit, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu, "Dan ini pun akan berlalu," maka sang raja pun menjadi lebih tenang. Ketika ia sedang bersenang-senang, ia pun tidak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lalu sang raja pun menjadi rendah hati kembali Di dalam hidup ini, ketika kita sedang mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimatnya ini, "Dan ini pun akan berlalu." Kalimat ini kalau direnungkan dengan bijak akan menghantarkan kita pada keseimbangan hidup. Karena di dunia ini, tidak ada satupun yang abadi. Jadi ketika kita punya masalah, tidaklah perlu terlalu sedih, karena hal itu akan berlalu. Tapi ketika kita lagi senang, nikmatilah selagi kita bisa bersenang-senang, karena hal itu pun juga akan berlalu. Jadi Ingatlah apapun yang kita hadapi saat ini semuanya akan berlalu. Oleh karena itu, jadilah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat yang begitu pahit, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, tetap tenang di tengah badai yang paling hebat dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala perkara, sehingga pada akhirnya kita selalu menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas suka dan duka yang kualami selama ini. Terima kasih pula karena ternyata aku dapat melalui semua itu dengan baik. Oleh karena itu aku semakin percaya bahwa kasih dan penyertaan-Mu selalu ada untukku. Amin. (Dod).

Podcast Tirto: INSENTIF
Tandukan Zidane untuk Materazzi: Kalimat Menyakitkan di Puncak Piala Dunia 2006

Podcast Tirto: INSENTIF

Play Episode Listen Later Nov 22, 2022 13:16


Berlin, 9 Juli 2006. Laga final Piala Dunia antara Prancis vs Italia akan selalu dikenang lewat aksi Zidane yang menanduk dada Materazzi di menit ke-110. Materazzi rupanya mengatakan hal yang mencoreng martabat keluarga Zidane. Kata-kata apa yang dimaksud? Mari kita bahas di episode pertama Seri Kontroversi Piala Dunia.

Radio Tarbiyah Sunnah 1476 AM - Lillah Nyunnah Merenah
Mukhtashar Ma'arijul Qobur 18 – Keutamaan Kalimat Tauhid

Radio Tarbiyah Sunnah 1476 AM - Lillah Nyunnah Merenah

Play Episode Listen Later Aug 5, 2022


Mukhtashar Ma'arijul Qobur 18 – Keutamaan Kalimat Tauhid بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Berikut rekaman audio MP3 kajian rutin islam ilmiah yang telah dilaksanakan pada, Hari : Jum'atTanggal : 07 Muharram 1444 H/05 Agustus 2022Lokasi : Masjid Al-Ukhuwah Jalan Wastukencana No.27 Bandung Penjelasan Kitab :Mukhtashar Ma'arijul Qobul(Syarah Sullamul Wushul ila Ilmil Ushul fit Tauhid)Karya :As-Syaikh Hafidz bin Ahmad bin ‘Ali […] The post Mukhtashar Ma'arijul Qobur 18 – Keutamaan Kalimat Tauhid appeared first on Radio Tarbiyah Sunnah 1476 AM.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 26 Juni - Nama baik dan Hidup Baik

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 25, 2022 5:00


"Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1) Renungan: Pada suatu hari di musim panas, Amstrong Williams disuruh pergi ke toko oleh ayahnya untuk membeli kawat dan pagar untuk pertanian mereka. Di usia 16 tahun, Amstrong sangat senang jika ia disuruh-suruh untuk keperluan keluarga mereka. Tetapi kali ini semangatnya kendor. Hal itu terjadi karena kali ini ayahnya menyuruhnya untuk berhutang dahulu. Williams takut pada apa yang mungkin terjadi. Ia pernah melihat teman-temannya yang berkulit hitam berhutang kemudian berdiri dengan kepala tertunduk, sementara pemilik toko mempertanyakan apakah mereka pantas untuk diberi hutang atau tidak. Namun demikian, tidak ada jalan lain baginya untuk menghindar dari tugas itu. Ketika selesai memilih barang, ia membawa barang-barang tersebut ke kasir. Ia berkata dengan hati-hati, "Tuan, ayah menyuruh saya membeli barang-barang ini dengan cara berhutang dulu." Petani setengah baya yang berdiri di sebelahnya menatap dengan heran bercampur sinis. Namun si pemilik toko dengan tersenyum berkata, "Tentu saja. Ayahmu selalu bisa diandalkan." Lalu ia menoleh kepada pria yang satu lagi dan berkata, "Dia ini putra James Williams." Petani itu kini justru mengangguk kearah Amstrong dengan sangat ramah. Amstrong muda kini dipenuhi dengan rasa bangga. "Putra James Williams." Kalimat itu membuat orang dewasa di sekitarnya menunjukkan rasa hormat terhadap ayahnya. Pada hari itulah ia mendapati bahwa nama baik merupakan sesuatu yang sangat berharga karena dapat memberikan jasa baik dan memberikan keuntungan. Oleh karena itu menjaga nama baik keluarganya merupakan tanggung jawab yang penting yang harus ia lakukan. Nama baik atau reputasi yang baik selalu memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bahkan hingga anak cucu dan keturunan selanjutnya dari orang tersebut. Nama baik atau reputasi yang baik tidak diperoleh begitu saja, namun diperoleh karena sikap dan tingkah laku kita yang selalu sama baiknya dengan perkataan kita. Jadi, marilah menjaga nama baik kita, karena nama baik kita jauh lebih berharga daripada kekayaan besar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kuasa-Mu, sehingga setiap perkataan dan perbuatanku selalu terarah untuk kebaikan banyak orang dan kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 22 April 2022 - Kesungguhan Berdoa

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 21, 2022 5:59


"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7) Renungan: Ada seorang ibu yang memiliki seorang anak. Sewaktu anaknya masih kecil, jika ia menginginkan sesuatu maka ia akan berusaha dengan terus meminta sampai mendapatkannya. Entah sudah berapa banyak mainan yang diberikan oleh ibunya. Pada suatu hari dia meminta mainan, dan ibunya sudah bertekad tidak akan memberikannya. Dalam sehari entah berapa kali anaknya meminta tanpa mengenal lelah, dan sang Ibu terus berkata 'tidak'. Suatu hari ketika bangun dan membuka mata, kalimat pertama yang ia ucapkan adalah, "Bolehkan, Bu? Kalimat itu benar-benar menggugah hati sang Ibu. Sang ibu melihat betapa anaknya merindukan mainan tersebut, sampai hal itu terbawa mimpi, sehingga ketika bangun hanya kalimat itu yang ingin diucapkan. Hati orang tua mana yang tidak akan tergugah melihat kesungguhan anaknya dalam meminta dan kerinduannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? Hati manusia saja bisa merasakannya, apalagi Tuhan. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!" (Mat 7:11). Istilah berseru siang malam yang digunakan oleh Yesus, tidak hanya mengacu pada penggunaan waktunya. Tetapi sedang mengajarkan kita tentang sebuah ketekunan dalam berdoa. Berdoa siang malam adalah berdoa terus-menerus sampai Tuhan menjawab. Kita memenuhi setiap sudut surga kediaman Tuhan dengan gema doa-doa kita. Dalam Injil Matius, Yesus menamainya doa meminta, mencari, dan mengetuk. Dan tidak akan berhenti sebelum diberi, mendapatkan, dan pintu dibukakan. Daud dan nabi Mikha menamainya dengan 'doa menunggu-nunggu'. "Perhatikanlah teriakku minta tolong, ... dan aku menunggu-nunggu (Mazmur 5:3-4). "Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu Tuhan....." (Mika 7:7). Namun demikian belajar menunggu-nunggu di hadapan Tuhan adalah pelajaran yang tidak mudah dalam perjalanan hidup kekristenan kita. Kita sering terdampar dan terkapar dalam keputusasaan, tekanan dan kegelisahan di dalam jiwa kita, sehingga jiwa kita pun akan menjerit bersama Daud di hadapan Tuhan, "Berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku terus menerus? ...Aku berseru tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. (Mazmur 13:2-3; 22:2). Bukankah kata-kata ini sering menghiasi doa kita? Tapi percayalah, ada berkat yang menanti, ketika kita belajar untuk memanjatkan doa menunggu-nunggu. Kita akan melihat keperkasaan Tuhan melepaskan kita dari kesesakan, menikmati mukjizat kuasanya, bertambah kuat dalam iman, Karena Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kita akan melihat bahwa Dialah Tuhan yang layak kita percayai ketika kabut kelam menutupi jalan kita, asalkan kita terus memercayainya. Kemampuan manusia memang terkungkung dalam batasan waktu, namun Tuhan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Saat kita sudah berdoa disertai kesabaran, maka bagian Tuhan yang akan menjawab pada waktunya. Lelah sudah pasti, namun jangan kita berhenti karena berkat yang menanti akan jauh melampaui kelelahan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk tetap setia berdoa dan menanti-Mu muncul sebagai Pahlawan yang memberikan kemenangan dan membuat segalanya menjadi indah pada waktunya. Amin. (Dod).

SiKutuBuku
Tips Komunikasi Tanpa Menghakimi | Nonviolent Communication

SiKutuBuku

Play Episode Listen Later Apr 6, 2022 10:15


Saya membahas buku Nonviolent Communication karya Marshall B. Rosenberg PhD. Buku ini membahas bagaimana berkomunikasi dengan orang lain tanpa menghakimi. Mungkin saja kita sering memberikan label kepada orang lain, kamu selalu telat, kamu tidak pernah perhatian, dan sebagainya. Kalimat ini hanya akan membuat lawan bicara menjadi defensif. Kita harus belajar untuk berkomunikasi dengan penuh kasih. Dengan begitu, barulah kita bisa berkomunikasi dengan orang lain.