Podcast yang akan menjadi ruang kerja bersama untuk mewujudkan infrastruktur, lingkungan, dan ruang publik yang berkeadilan.
Untuk menjelaskan masa peralihan dari sistem feodalisme ke kapitalisme, umumnya orang akan berbicara tentang pemagaran/perampasan tanah-tanah komunal pada abad ke-15 sampai ke-18 di Eropa. Ini memang penting dan berakibat pada peralihan profesi para petani menjadi buruh upahan di pabrik. Namun, penjelasan tersebut belum lengkap. Di masa yang sama juga terjadi perburuan ratusan ribu perempuan yang dituduh sebagai penyihir. Para perempuan ini dieksekusi di ruang publik. Menurut Silvia Federici dalam bukunya Caliban and the Witch, salah satu efek perburuan ini adalah pecahnya solidaritas di kelas bawah antara laki-laki dan perempuan. Padahal sebelumnya mereka kompak untuk mengambil alih kekuasaan feodal yang sudah rapuh. Kami mengobrol dengan Isma Swastiningrum, seorang peneliti independen dan editor buku, mengenai peristiwa perburuan penyihir ini dan efeknya pada perubahan struktur sosial ekonomi dari awal kemunculan kapitalisme hingga hari ini. Selamat mendengarkan! Jangan lupa follow kami di IG @pijakpodcast
Tol laut menjadi salah satu janji andalan Jokowi sejak terpilih menjadi presiden di tahun 2014. Enam tahun berlalu. Jokowi masih jadi presiden. Tapi kontribusi transportasi laut terhadap perekonomian semakin merosot. Kenapa demikian? Apa yang terjadi? Dengerin obrolan @dandyidwal @mamboali di episode ini!
Banyak orang sering menuding penyedotan air tanah yang berlebihan di Jakarta memperparah banjir. Muka tanah turun terus-menerus karena air tanahnya disedot besar-besaran. Ini membuat banjir tak lekas minggat ke laut. Tapi pertanyaannya, siapakah yang memakai air tanah paling banyak? Ini penting agar kita benar-benar tahu masalahnya. Selain membahas hal tersebut, di episode ini @mamboali dan @dandyidwal juga ngomongin kondisi pengelolaan sumber daya air secara umum. Mainkan!
Banyak orang sering menjelaskan pentingnya usaha-usaha pencegahan penyakit agar rumah sakit tidak penuh. Yang biasanya dibahas ialah tentang penyuluhan, edukasi kesehatan melalui berbagai media, dll. Di episode ini, @rezaharyo menjelaskan bagaimana penyuluhan kesehatan tidak signifikan mengurangi jumlah manusia yang sakit. Ia juga bercerita bagaimana emak-emak kader kesehatan yang bisa lebih banyak membantu terwujudnya masyarakat yang sehat. Selamat mendengarkan!
Mau tau kenapa jalan tol cikampek II terlihat bergelombang? Dengerin podcast ini! Nggak cuma itu aja. Di episode kali ini, Agri Satrio dan Ahmad Rifqi Maimun membahas kondisi infrastruktur jalan di Indonesia dan dinamika yang terjadi di dalamnya. Jalan adalah infrastruktur publik yang didanai oleh duit rakyat. Oleh karena itu, obrolan tentangnya amatlah perlu! Selamat mendengarkan!
Baru aja tol Transjawa diresmikan, sehingga waktu tempuh Jakarta-Surabaya cuma 10 jam, ini sudah mau bikin kereta semi cepat di rute yang sama. Memang niatnya mau menyediakan banyak pilihan transportasi ke masyarakat atau biar terus ada proyek aja? Agri Satrio dan Ali Akbar mengulasnya di episode ini. Mainkan!
Mengapa banjir terus terjadi? Karena kita terlalu berharap pada engineer. Padahal kunci untuk membongkar masalahnya ada di tangan politisi.
Alasan yang dilontarkan pemerintah ketika ingin membangun jalan tol ialah jalan non-tol sudah macet. Tapi, apakah macet itu? Bagaimana pemerintah bisa menentukan suatu jalan sudah macet atau belum? Apakah hanya berdasarkan penilaian subjektif masyarakat yang sehari-hari melewati jalan tersebut? Atau memang ada perhitungan pastinya? Berhakkah kita, sebagai warga negara, mengakses informasi tersebut sehingga kita juga bisa menilai apakah suatu rencana jalan tol layak atau tidak? Selain itu, apakah kalau jalan macet, solusinya harus dibangun tol? Temukan jawaban berbagai pertanyaan di atas dengan mendengarkan episode ini! Ada suara @dandyidwal & @mamboali
Ketika masa-masa ujian masuk sekolah atau kuliah, bimbel laris manis. Apalagi sekarang sudah ada bimbel online yang semakin mudah dan harganya lebih terjangkau. Saking masifnya siswa menggunakan jasa bimbel, tidakkah kita bertanya-tanya, mungkinkah bimbel menggantikan peran sekolah? Apa sih yang salah dari sekolah sehingga siswa masih sangat butuh bimbel? Dengarkan podcast ini untuk mengetahui apa saja efek positif dan negatif dari pertumbuhan pesat bimbel online bagi dunia pendidikan. Tersedia di Spotify dan Google Podcast.
Dalam pidatonya yang berjudul Visi Indonesia, Joko Widodo bilang akan mengoneksikan jalan tol dengan industri pariwisata. Jalan tol memang tidak bisa mencapai tempat-tempat wisata. Ia hanya menghubungkan kota-kota besar saja. Oleh karena itu, jaringan jalan yang lebih kecil diharapkan juga dapat meningkat kualitasnya. Selain itu, jangan lupakan terminal bus. Walaupun jalan-jalan sudah bagus, jika kualitas infrastruktur dan manajemen terminal bus tidak ditingkatkan, perjalanan tetap akan terganggu. Tentu saja ini pekerjaan besar karena kondisi terminal bus hari ini jauh tertinggal daripada stasiun dan bandara. Lalu, apa yang perlu dibenahi dari terminal bus? Dengerkan episode ini!
Mengenai informasi potensi bencana yang punya dampak besar seperti gempa dan tsunami, beberapa kalangan punya pendapat yang berbeda: apakah seharusnya disebarluaskan ke masyarakat atau dijaga agar hanya para pegawai pemerintah, akademisi, dan para peneliti saja yang mengetahuinya? Yang setuju disebarluaskan ke publik, berpendapat bahwa info tersebut membuat masyarakat sadar bencana sehingga mulai melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Selain itu, harapannya masyarakat juga mulai berlatih prosedur evakuasi bencana. Namun, pihak yang tidak setuju beargumen, info potensi bencana besar seperti gempa dan tsunami akan membuat resah masyarakat. Hidupnya jadi nggak tenang. Investasi juga terhambat karena investor tentunya tidak mau mengalirkan uangnya ke tempat yang berisiko tinggi. Kalau menurutmu, bagaimana? Coba dengerin episode ini dulu. Dandy IM dan Agri Satrio akan membantumu melihat lebih benderang persoalan ini. Yuk, mainkan!
Sistem zonasi sekolah menjadi polemik akhir-akhir ini. Pasalnya, calon siswa tidak lagi secara bebas mendaftar ke sekolah impiannya jika tempat tinggalnya jauh atau di luar zonasi sekolah tersebut. Sebenarnya kebijakan semacam ini sudah pernah diterapkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, kini area zonasi lebih dipersempit lagi. Kemendikbub beralasan bahwa penerapan kebijakan ini untuk mewujudkan perataan kualitas sekolah. Sayangnya, fasilitas dan kualitas guru antar-sekolah masih sangat timpang. Bijakkah kebijakan Kemendikbud ini? Apa sih implikasi dari kebijakan ini? Dan kalau kita memang sepakat kualitas sekolah tidak boleh terlalu timpang, artinya tidak ada sekolah yang favorit banget dan buruk banget, bagaimana memulainya? Apa saja yang perlu diperbaiki terlebih dahulu? Ikuti obrolan Dandy IM dengan Agri Satrio ini!
Enak-enak tidur meski kursi bus reot dan bau, eh tiba-tiba dibangunin sama keneknya, disuruh pindah bus, dengan nada kasar. Apa nggak kesel? Kalau kayak gitu rasanya pengen nampol kursi bus deh :( Yha... ini sedikit cerita tentang infrastruktur transportasi yang terus menjadi perhatian saat mudik karena kok ya ada aja masalah tiap tahun :(
Tentang hal pertama yang paling dibutuhkan oleh korban gempa. Tentang kekurangan air bersih yang bikin korban gempa dan relawan gampang terserang penyakit, terutama diare. Tentang bagaimana seharusnya mitigasi dan pemulihan korban bencana gempa, misal soal tempat tinggal mereka. Monggo, diputar~
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY ditutup oleh warga. Pasalnya, TPST tersebut sudah sangat penuh sehingga baunya sangat menganggu. Sampah yang sudah menggunung itu pun dikhawatirkan mengganggu kesehatan. Pertanyaannya, mengapa TPST tersebut bisa kelebihan kapasitas? Mudah menjawab pertanyaan ini: produksi sampah di Jogja makin membeludak. Lalu sampah jenis apa sebenarnya yang semakin banyak dibuang oleh masyarakat Jogja? Lebih jauh lagi, bagaimana menyelamatkan bumi ini dari banjir sampah? Yuk, dengarkan episode ini!
Salah satu pembicara di episode kali ini, mengaku pernah pup di atas pohon. Dan ia bilang, ada sensasi tersendiri ketika melakukan ritual tersebut. Perilaku semacam ini yang terasa "aneh" bagi sebagian besar orang, membuat kita perlu berpikir ulang tentang masalah sanitasi. Apakah sanitasi yang baik mesti diwujudkan dalam toilet yang standar? Bagaimana dengan kebiasaan sebagian orang yang memanfaatkan sungai sebagai toilet massal? Apa hubungan desain sanitasi (pengelolaan limbah) dengan kepadatan penduduk?
Perencanaan infrastruktur sampai hari ini masih didominasi oleh sudut pandang ilmu teknik, ekonomi, dan politik saja. Hal ini disebabkan oleh pemahaman yang hanya menganggap infrastruktur sebagai bangunan fisik saja. Akibatnya, banyak infrastruktur yang tidak berfungsi optimal. Lalu, sejatinya apa itu infrastruktur?