Dari rasa hingga riset. Dari kripik hingga kritik.
Rumah susun untuk milenial, capres tahu apa? Ft. Urfi Amaliah & Yuniar Zweistika, Jakarta Property Institute
Kota berkembang menurut takdir? Ft. Corry Elyda
Pembangunan perkotaan dalam visi Capres 2024, ft. Marsha, Maula, dan Prada (Ruang Waktu)
Evaluasi kerja-kerja wakil rakyat, ft. Idris Ahmad, Anggota DPRD DKI Jakarta
Rumus dasar perencanaan keuangan bareng Gema Satria, Certified Insurance Specialist.
Bongkar beban hidup generasi sandwich bareng Darmawan Prasetya, Peneliti Prakarsa.
Masyarakat dan akademisi lokal memiliki catatan penting terkait pembangunan IKN Nusantara. Mari membahasnya bersama Rahmat Aris Pratomo, Dosen Institut Teknologi Kalimantan.
Apa pekerjaan rumah yang tak terbahas dalam peraturan baru tentang kawasan perkotaan? Bareng Adhamaski Pangeran, Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI Jakarta.
Apa oleh-oleh Presidensi G20 Indonesia di isu ekonomi digital? Featuring Bhredipta Socarana, Koordinator Substansi DEWG G20 Indonesia
Sesulit apa memengaruhi kebijakan pendidikan di Indonesia? Bareng Niken Rarasati, Goldy Dharmawan, dan Risa Nihayah dari RISE Program di Indonesia
Apa cerita dibalik PHK masal Zenius? Bareng Jaelussyahadat, ex-karyawan.
Bersama Rukuh Setiadi, membahas kemungkinan mengapungkan Jakarta yang akan tenggelam.
Kota tanpa ruh bukanlah kota? Bareng Andesh Tomo, Arina, dan Oki dari Rame-Rame Jakarta.
Bareng Rizkiana Sidqi, Inez Darmalia, Ichsan Kurniawan Hitto, dan Fardhan Amarullah dari Nekropolis, kita bedah itikad pemindahan ibu kota negara.
Apa diskursus yang berubah setelah DPR resmi mengesahkan RUU Ibu Kota Negara. Refleksi Rendy, podcaster Lebih Dalam.
Isti Hidayati, Dosen UGM penerima penghargaan bergengsi di Belanda, menceritakan disertasinya tentang ketimpangan mobilitas di Asia Tenggara.
Bongkar dosa perencana transportasi, bareng Akhmad Fais Fauzi, perencana Bappenas
Pahami dulu realitanya, sebelum selamatkan dunia. Featuring Alvaryan Maulana, co-founder Kolektif Agora.
Bongkar mitos #2 pembangunan perumahan: preferensi hunian bareng Meyriana Kesuma, Nini Purwajati, Kemal Taruc, dan Indrawan Prabaharyaka
Meyriana Kesuma, Nini Purwajati, Kemal Taruc, dan Indrawan Prabaharyaka membongkar mitos #1 pembangunan perumahan: ketiadaan lahan
Nur Maulida dan Sri Haryani, mewakili suara hati emak-emak, membawa pesan "Keadilan Iklim untuk Keadilan Gender".
Bareng Anthony dan Wella, mengulik lebih dalam dualitas media sebagai institusi penjaga moral sekaligus industri yang mengejar motif ekonomi.
Bersama Putri dan Nabil membahas jatuh-bangun merintis start-up hingga berhasil mendapat investor.
Jane Tjahjono, alumni Harvard Kennedy School menggambarkan situasi darurat pada sistem persampahan di Jabodetabek.
Icha dan Uli, Peneliti Program RISE Indonesia, membahas wacana pembukaan sekolah tatap muka tahun ini berdasarkan refleksi tahun lalu.
Almas Sjafrina, Peneliti ICW, menjelaskan bagaimana celah korupsi semakin lebar di tengah pandemi.
Bareng Alwin, Rara, dan Penny mengungkap bagaimana perasaan aparatur muda saat kebijakan institusinya dikritik banyak orang.
Iqbal Damanik, Peneliti Auriga Nusantara, mengungkap kejahatan lingkungan berpotensi makin marak akibat UU Cipta Kerja.
Tri Mulyani Sunarharum, Dosen UGM, menyoroti 4 poin krusial lingkungan hidup dalam omnibuslaw.
Zulfikar Dinar, Dosen UGM, mengungkap beberapa ketentuan Penataan Ruang dalam UU Cipta Kerja berimplikasi pada pembangunan wilayah dan kota di masa depan.
Ikhwan mengaku dirinya menanggung biaya perawatan COVID19 mencapai angka 88 juta rupiah. Setengahnya dibebankan ke asuransi swasta dan setengahnya lagi ditanggung sendiri.
Anggit Adi Wijaya, pejuang long-distance marriage, bercerita bagaimana pandemi memisahkan dia dari anak keduanya yang kini telah berusia 5 bulan.
Bagaimana riset Atika, Rizki, dan Rama menjelaskan resiko penularan COVID di Jabodetabek melalui pola pergerakan pekerjanya?
Nita, pedagang nasi rames, sempat menutup usahanya karena pandemi di tengah ada tujuh karyawan yang bergantung hidup darinya.
Bareng Herjuno K. Jakti, pengamat kawasan industri, membahas geliat ekonomi di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara selama pandemi COVID-19.
Lanjutan cerita Hedi (nama samaran) selama masa pemulihan. Bagaimana pengalaman mereka menjalani isolasi mandiri dan mengakses layanan kesehatan/puskesmas?
Hedi (bukan nama sebenarnya) bercerita mengenai kondisinya yang saat ini menjalani perawatan pasien positif COVID-19. Seperti apa kronologinya dan bagaimana ia, keluarga, beserta kerabat terdekatnya merespon situasi ini?
Bachtiar Arief, praktisi perencana bandara, menjelaskan kemungkinan melakukan penerbangan selama pandemi melalui kesiapan operator bandara dalam menjamin protokol kehati-hatian.
Ria Roida, Manajer Program ITDP Indonesia, menjelaskan bagaimana pandemi telah menguji kota-kota dengan membatasi pergerakan penduduknya, termasuk para penglaju di dalamnya.
Ika Kustiarawati, guru SD, bercerita soal suka-dukanya menjalankan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi. Belajar itu bukan soal mengejar nilai... tapi...
Dua pasutri millenials cerita pandemi dan pengalaman mereka lebaran jarak jauh. Bareng Dira-Radix dan Veto-Titin.
Muhammad Fiki, dokter Rumah Sakit Swasta di Bekasi bercerita soal tantangan COVID-19 bagi tenaga medis, mulai dari alat Pelindung Diri (APD), kejujuran pasien, hingga kelanjutan finansial industri rumah sakit.
Cerita dua perempuan tangguh beradaptasi dengan pandemi: Nini Purwajati, WNI yang bekerja di Singapura dan Emmy Hermanus, orang tua tunggal yang bekerja dari rumah.
Mas Daqim, seorang supporting staff, terancam tidak mudik lebaran untuk pertama kalinya setelah 20 tahun kerja di Jakarta.